2. INFORMASI DAN PROSES BISNIS
RISMAYANI,S.KOM,MT
161174 [ Nur syafitrie.s]
161158 [Ni wiwik
hendrawati]
161195 [ muh.ridha ]
KELOMPOK 4 :
DOSEN :
RISMAYANI, S.KOM,M.T
3. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun
hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih kepada dosen informasi dan proses bisnis yaitu
ibu RISMAYANI,S.KOM,MT atas bimbingannya sehingga ter-
selesaikannya tugas besar kami. Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini,Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
RISMAYANI,S.KOM,MT
4. DAFTAR ISI
Daftar isi
Bab 1
A. Real business process model (resource,event,agents,&
locations)
1.a pemodelan proses bisnis
1.b tujuan pemodelan proses bisnis
1.c peristiwa proses bisnis bussines process events
1.d mengembangkan suatu model proses bisnis REA
1.e langkah pengembangan model proses bisnis rea
1.1 Pendekataan REA untuk pemodelan proses bisnis
pendekatan REA untuk pemodelan proses bisnis
1.2 Model REA
1.3 Elemen dalam model REA
A.Pengertian
B.Konsep system untuk pemodelan proses
Bab 2
Penutup
Kesimpulan & saran
Daftar pustaka
RISMAYANI,S.KOM,MT
5. A. REAL BUSINESS PROCESS MODEL(Resource,
Event, Agent and Locations)
REAL merupakan kependekan dari Resources,
Events, Agents, and Locations.Pemodelan REAL
merupakan suatu metode formal untuk mengidentifikasi
dan menunjukkan karakteristik-karakteristik dasar yang
akan menggambarkan proses-proses bisnis dan kejadian-
kejadiannya. Membuat pemodelan REAL mengharuskan
Anda mengidentifikasi aktivitas-aktivitas bisnis yang
penting dan ciri-ciri mendasar dari aktivitas-aktivitas bisnis
tersebut.
Model proses bisnis REAL adalah sebuah metode
formal untuk mengidentifikasi dan menampilkan
karakteristik yang dikumpulkan pada proses bisnis dan
kegiatan proses bisnis / event.
Dalam menyiapkan model REAL dibutuhkan
identifikasi yang pasti atas kegiatan-kegiatan strategi bisnis
dan karakteristik kegiatan-kegiatan bisnis sehingga kita
diharuskan berfikir sebagai seorang investigator bisnis atau
reporter yang akan mendapatkan jawaban dari variasi
siapa, apa, kapan, dimana dan pertanyaan kenapa. Sebagai
Analisis bisnis, pertanyaan diatas dapat dijadikan batasan /
scope manajemen mana yang terlibat atau perubahan apa
yang akan terjadi, dan kapan mengelola sebuah proses
bisnisnya.Model REAL membantu kita menampilkan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas secara grafik
dan lembaran model matrix sebagai pelengkapnya.
1.a Pemodelan Proses Bisnis
Pemodelan bisnis memodelkan sistem organisasi
ke dunia nyata. Model bisnis sangat membantu kita untuk
memahami masalah yang harus diselesaikan oleh perangkat
lunak yang akan kita buat. Lalu apa proses-proses bisnis
dan bagaimana mungkin mereka dirancang untuk
mendukung satu sasaran organisasi ?
RISMAYANI,S.KOM,MT
6. Bagaimana cara kita mendesain sistem informasi
untuk mengumpulkan,memelihara, dan memproses data
yang diperlukan untuk menghasilkan keluaran-keluaran
yang diperlukan oleh manajemen mengatur efektifitas
proses-proses bisnis dalam jaman informasi ? Analisis akan
menggunakan model semantik - model dari aksi-aksi nyata
atau penomena. Yaitu menggunakan REAL Business
Process Modeling sebagai suatu metode untuk membantu
anda memahami dan model proses-proses bisnis
1.b Tujuan Pemodelan Proses Bisnis
Memahami struktur dan dinamika organisasi
Memahami masalah-masalah dalam mencapai
organisasi dan menemukan potensi untuk kemajuan
organisasi
Yakin bahwa para customer, end user, dan developer
mempunyai sebuah pemahaman yang benar mengenai
sebuah organisasi
Mampu memperoleh software aplikasi yang akan kita
buat yang diperlukan untuk mencapai target organisasi
1. Aktifitas Nilai Utama
• Inbound logistics – Aktivitas yang
berhubungan dengan menerima,
menyimpan dan penyebaran masukan untuk
produkproduk dan jasa
• Operations- Aktivitas yang berhubungan
dengan mentranformasikan
• masukan ke dalam produk dan jasa akhir
• Outbound logistics – aktivitas yang
berhubungan dengan pengumpulan,
penyimpanan dan mendistribusikan secara
fisik produk-produk dan jasa
• Marketing and sales – Aktivitas yang
berhubungan dengan menyediakan suatu
RISMAYANI,S.KOM,MT
7. pengertian bahwa pelanggan dapat membeli
hasil dan suatu tujuan untuk mempengaruhi
mereka untuk membeli
• Service – aktivitas yang menyediakan pelayananuntuk
meningkatkan
• atau memelihara nilai dari produk-produk dan jasa
2. Aktifitas Dukungan
Procurement – suatu fungsi masukan pembelian
untuk rantai nilai perusahaan
Technology Development - keterampilan, prosedur,
atau teknologi yang melekat di dalam proses yang
diharapkan untuk memperbaiki suatu produk,
pelayanan dan atau proses
Human Resource Management – aktivitas yang
melibatkan penerimaan, menyewa, pengembangan dan
kompensasi seluruh tipe personal
Firm Infrastructure – aktivitas yang mendukung
seluruh rantai nilai (e.g. manajemen umum,
perencanaan, keuangan, akuntansi, hukum, hubungan
pemerintah, qualitas manajemen dll
1.c Peristiwa Proses Bisnis – Business Process Events
a. Suatu proses bisnis adalah “satu rangkaian aktivitas
yang diharapakan untuk memenuhi tujuan strategis
dari suatu organisasi.”
b. Operating Events adalah suatu aktivitas operasi yang
dilaksanakan di dalam proses bisnis untuk
menyediakan barang dan jasa untuk konsumen.
c. Information Events termasuk tiga aktivitas : merekam
data tentang kejadian operasi, pemeliharaan data
referensi yang penting untuk organisasi, dan
melaporkan informasi yang dibutuhkan untuk
manajemen dan pengambil keputusan yang lain.
RISMAYANI,S.KOM,MT
8. d. Decision/Management Events adalah aktivitas dimana
manajemen dan orang lain membuat keputusan tentang
perencanaan, pengawasan dan evaluasi proses bisnis
1.d Mengembangan Suatu Model Proses Bisnis REAL
1. Modeling proses bisnis REAL adalah suatu metode
formal untuk mengidentifikasi dan menggambarkan
karakteristik yang penting bahwa secara bersama
menguraikan proses bisnis dan kejadian.
2. Sebutan REAL merupakan singkatan dari Resources,
Events, Agents, and Locations.
3. Menyipakan suatu model proses bisnis REAL
memerlukan anda untuk mengidentifikasi Aktivistas
bisnis penting secara strategis dan karakteristik penting
tentang aktivitas bisnis ini
4. Kejadian relevan secara strategis Apa Yang Terjadi?
Bagaiamana masing-masing peristiwa mengeksekusi
dan mengapa mengeksekusi.?
5. Tanggal/Waktu Kapan masing-masing peritiwa
terjadi?
6. Agen internal dan ekternal Apa peran-peran
dilaksanakan dan siapa yang / apa yang agen-agen
melaksanakan peranperan didalam melaksanakan
masing-masing peristiwa?
7. Sumber daya Apa macam dari sumber daya yang
dilibatkan dan berapa banyak digunakan?.
8. Lokasi Dimana peristiwa terjadi?
9. Risiko Apa yang bisa salah di dalam melaksanakan
peristiwa?
1.e Langkah Pengembangan Model Proses Bisnis REAL
1. Langkah 1: Pahami Lingkungan Organisasi dan
Tujuan Organisasi
2. Langkah 2 : Meninjau ualang proses bisnis dan
identifikasi kejadian operasional penting secara
strategis
RISMAYANI,S.KOM,MT
9. 3. Langkah 3 : Analisis masing-masing daftar peristiwa
sesuai langkah dua untuk mengidentifikasi kegiatan
sumber daya, agen dan lokasi
4. Langkah 4 : Identifika Relevan Kelakuan,
Karakteristik dan Atribut dari Kejadian, Sumber Daya,
Agen dan Lokasi
5. Langkah 5: Identifikasi dan Dukumentasi Hubungan
Langsung Antara Sumber daya, Kejadian, Agen, dan
Lokasi
6. Langkah 6 : Validasi Model Proses Bisnis Riil dengan
Orang – orang Bisnis
Langkah Pembuatan Model REAL
1. Mengerti / memahami lingkungan dan tujuan
Organisasi.Model yang efektif dan lengkap tergantung dari
seberapa pahamnya seorang analis terhadap organisasi
tersebut.
Contoh :
memfocus bagian proses bisnis, pengumpulan data
organisasi baik tujuan, strategi, rantai penilaian, produk dan
pelanggan, memahami orang-orang dalam
organisasi, struktur organisasi, teknologi dan pengukuran
target.
2. Mengulangi / review proses bisnis yang dibuat dan
mengidentifikasi kegiatan operasi / operation event dengan
strategi yang pasti. Seorang Analis harus mampu
menganalisa organisasi secara tingkatan demi tingkatan
sampai yang lebih kecil – micro level.
Contoh dengan menganalisa satu proses dalam satuwaktu
akan mempermudah mengidentifikasi kegiatan operasi /
operation event yang ada dalam setiap proses bisnis. Dari
contoh diatas, Mc.Kell’s diidentifikasi memiliki dua
kegiatan
RISMAYANI,S.KOM,MT
10. penting yaitu Sell Merchandise dan Receive Customer
Payment.Dari identifikasi tersebut dibuatlah model grafik
REAL untuk Mc.Kell’s seperti berikut.
REAL Business Process Model Matrix
1. Mulai dengan pembagian organisasi kedalamproses bisnis.
“Apa yang terjadi? Bagaimana dan mengapa? ”
2. Model grafik REAL—termasuk kejadian operasional
penting secara strategis bahwa meliputi suatu proses bisnis.
(yang organisasiinginkan untuk merencanakan,
Mengevaluasi dan melaksanakan atau pengawasan)
3. Mulai model grafik REAL mu Oleh kejadian perwakilan
sebagai rectangles dengan suatu descriptor di dalam
rectangle
4. Pilih syarat dengan teliti yang menguraikan masing-
masing kejadian operasional Kami menyarankan dengan
menggunakan satu bentuk active voice untuk menyebutkan
nama kejadian
Validasi Model Proses Bisnis Riil dengan
Orang – orang Bisnis
1. Mereka memahami secara detail dan hasil akhir dari proses
bisnis dan kejadian yang sedang diperagakan perlu
melaksanakan validasi.
2. Sesi Validasi dimanapun diperlukan hasil
Konfirmasi model ketelitian atau model modifikasi.
3. Modifikasi-modifikasi pada umumnya memerlukan satu
decomposing atau lebih Kejadian operasi yang lebih detail
mengenai Kejadian operasi atau kombinasi kejadian.
4. Begitu diciptakan model REAL, Apakah kebutuhan
diperbaharui atau dipelihara? Ya. Sifat alami dari proses –
proses bisnis dan kejadian/peristiwa selalu berubah setiap
waktu. Lebih penting lagi, pada hari ini dunia lebih cepat
melangkah, sifat alami dari proses-proses
Bisnis dan kejadian/peristiwa sering kali harus
Berubah beberapa lama kemudian.
RISMAYANI,S.KOM,MT
11. Penggunaan pemodelan REAL
-Cherry Bee, Inc.•Cherry Bee, Inc. adalah perusahaan kecil
pemeliharaan lebah beroperasi di lokasi Preston,Idaho. Pada musim
semi Marc, pemilik, menyewa beberapa pekerja lebah untuk
mengatur dan pedulimpada gudang yang dimiliki oleh Cherry Bee.
Marc membayar pekerja gudang mingguan selama musim semi,
musim panas , dan musim gugur.
• Marc pembelian persediaan baru dan material
untuk pekerja gudang untuk digunakan. Para pekerja lebah
pergi ke ladang untuk mengecek setiap sarang
mengobati masing-masing sarang, membersihkan setiap
lebah yang mati didalam sarang, dan menambahkan air
gula jika penawaran madu didalam sarang adalah rendah
• Dua kali selama musim panas, para pekerja menyuling sari
madu Dari sarang. Mereka pergi kegudang pewawaran
untuk menyaring Madu and mengkemas produk akhir
dalam berbagai variasi yang berbeda kemasanukuran.
Maduakhir ditempatkan pada rak di dalam ruang
penyimpanan. Pada akhir musim gugur, para pekerja
Kembali mengecek setiap sarang, memberikan mengobatan
kembali, dan membungkus sarang dengan plastik hitam
agar tetap Hangat selama musim dingin.
• Sepanjang tahun, konsumen membeli madu dari Marc di
toko Cherry Bee. Beberapa konsumen komersial
membelimadu dengan membuka rekening, selagi
kebayakan konsumen membayar tunai. Marc pembelian
persediaan keduanya pada rekening dan dengan tunia dari
pemasok lokal. Pengobatan, gula dan plastik hitam, adalah
tersimpan di gudang penewaran bersama persediaan yang
lain dan material, seperti juga dengan persediaan madu
RISMAYANI,S.KOM,MT
12. 1.1 Pendekatan REA Untuk Pemodelan Proses
BisnisPendekatan REA Untuk Pemodelan Proses Bisnis
MODEL REA SEBAGAI MODEL INTERAKSI Perpanjangan
yang berguna dari model REA McCarthy (1979, 1982)
menambahkan "lokasi" sebagai elemen pemodelan, dan juga
dikenal sebagai model Resource-Event-Agent-Location (REAL)
(Hollander et al., 1996, 2000).
A. Pendekatan REA
1. Tampilan
Di era globalisasi kebutuhan akan informasi yang
cepat, tepat dan akurat menjadi hal yang sangat
dibutuhkan. Akuntansi manual yang sering digunakan
tidak mampu meyediakan informasi yang dibutuhkan
oleh manajer. Manajer modern membutuhkan
informasi keuangan dan nonkeuangan dalam bentuk
dan tingkat agregasi yang secara umum tidak dapat
disediakan oleh system akuntansi berbasis GAAP
tradisional. Akuntansi manual mengakibatkan adanya
redundansi data dalam system-sistem yang ada dalam
perusahaan. Dengan adanya redudansi maka akurasi
dan kekinian data menjadi hal yang serius. Hal ini
menyebabkan system menghasilkan jawaban yang
berbeda untuk informasi yang sama, hingga mengarah
pada kebingungan, pengambilan keputusan yang
kurang baik serta tindakan yang tidak tepat.
System yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan
system akuntansi tradisional itu disebut REA. System
ini didasarkan model basis data tradisional dan lebih
beorientasi pada peristiwa dan bukan pada akun.
Dengan demikian para akuntan modern diharapkan
mempunyai sifat-sifat yang responsive, proaktif, dan
dilengkapi pemahaman akan pendekatan REA,
RISMAYANI,S.KOM,MT
13. kemampuannya, serta fleksibitasnya. guna tertentu
untuk memenuhi pekerjaan yang diberikan padanya.
1.2 Model REA
Model REA adalah kerangka kerja akuntansi
alternative untuk permodelan Sumber Daya
(Resource),Peristiwa (Event), Pelaku (Agent)
Perusahaan yang sangat penting dan hubungan
diantara mereka. Adapun permodelan REA adalah
sebagai berikut :
a. Resource / Sumber Daya Ekonomi Resource
didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki nilai
ekonomis bagi organisasi tersebut. Contoh
resources adalah kas, inventaris, peralatan,
persediaan, gudang, pabrik, dan tanah.
b. Event / Peristiwa
Event atau peristiwa ekonomi adalah fenomena-
fenomena yang mempengaruhi perubahan-
perubahan dalam sumber daya. Peristiwa ekonomi
dikategorikan menjadi :
1. Peristiwa operasi
2. Peristiwa informasi
3. Peristiwa manajemen
c. Agent/Pelaku
elaku (agent) ekonomi adalah berbagai individu
yang terlibat dalam sebuah peristiwa ekonomi.
Mereka adalah berbagai pihak dari dalam dan luar
perusahaan yang memiliki kemampuan sendiri untuk
menggunakan atau membuang sumber daya
ekonomi. Contoh pelaku adalah staff administrasi
bagian penjualan, pekerja produksi, staff
administrasi bagian pengiriman, pelanggan dan
pemasok.
RISMAYANI,S.KOM,MT
14. 1.3 ELEMEN DALAM MODEL REA
Sumber daya(resource) dalam definisi modern sebagai
objek yang jarang dan dibawah objek pengendalian perusahaan,REA
berkaitan dengan perencanaan,evaluasi dan pengendalian
peristiwa,berbagai sumber daya dalam model REA akan meliputi
lokasi tempat berbagai peristiwa sikifikan terjadi,seperti mesin
kas,record persediaan dan bagian pencatatan permintaan.berbeda
dengan model tradisional yang tidak meliputi apapun yang dapat di
turunkan dari data lainya,seperti piutang usaha yang merupakan
record historys yang hanya digunakan untuk menyimpan dan
mentransmisikan data.
Kegiatan
Kegiatan (event) (ekonomi adalah berbagai perubahaan di
dalam sumber daya yang diperbarui oleh fenomena.kegiatan berupa
hasil dari berbagai aktivitas atau juga kejadian-kejadian seperti
perdagangan.produksi,konsumsi,dan distribusi.kegiatan ekonomi
adalah berbagai informasi yang sangat penting untuk system
informasi dan harus diterima dengan sangat jelas untuk dapat
terbentuknya basis data yg sangat lengkap.didalam REA ada
beberapa kelas kegiatan yaitu:
• Kegiatan operasi (apa yang terjadi)
• Kegiatan informasi(apa yang dicatat)
• Kegiatan manajemen(apa yang dilakukan sebagai hasil)
Dari ketiga jenis kelas kegiatan ini tidak semuanya termasuk dalam
model REA akan tetapi hanya satu kelas saja yang termasuk yaitu
kegiatan operasi.
Menurut Julie smith david kegiatan adalah berbagai
aktivitas bisnis yang informasinya ingin dikumpulkan perusahaan
untuk tujuan perencanaa dan pengendalian dengan merubah jumlah
suatu sumber daya yang dihubungkan kesumber daya itu sendiri
melalui hubungan yang disebut dengan hubungan arus barang(stok
flow relationship).pelaku internal adalah pegawai yang bertanggung
jawab atas sumber daya yang dipengaruhi oleh kegiatan tersebut
RISMAYANI,S.KOM,MT
15. sedangkan pelaku eksternal adalah pihak luar dalam transaksi
tersebut
Keuntungan Modal REA Keuntungan permodelan REA yang
dapatkitaperoleh adalah
1. Operasional yang lebih Efisien
Perusahaan yang menggunakan pendekatan REA dapat
merasakan peningkatan efisiensi operasional dalam tiga hal
a. Pendekatan REA untuk permodelan proses
bisnis akan membantu para manajer
mengidentifikasi berbagai aktifitas yang tidak
bernilai tambah, yang dapat ditiadakan dari
operasional.
b. Penyimpanan data keuangan dan non-keuangan
dalam bbasis data terpusat yang sama dapat
mengurangi kebutuhan akan berbagai prosedur
pengumpulan, penyimpanan, dan pemeliharaan
data.
c. Penyimpanan data keuangan dan non
keuangan berbagai peristiwa bisnis dalam
bentuk yang terperinci akan memungkinakan
adanya dukungan untuk keputusan manajemen
yang lebih luas kisarannya.
2. Peningkatan Produktivitas
Peningkatan efisiensi operasional dari tiap bagian melalui
peniadaan aktivitas tidak benilai tambah akan
menghasilkan kapasitas lebih. Kapasitas tambahan ini
dapat diarahkan kembali untuk peningkatan produktivitas
keseluruhanperusahaan
3. Keunggulan Kompetitif
Dengan mendukung tampilan untuk banyak pengguna,
model REA memberikan para manajer informasi yang
lebih relevan, tepat waktu, dan akurat. Hal ini akan
mengarah pada layanan pelanggan yang lebih baik, kualitas
RISMAYANI,S.KOM,MT
16. produk yang lebih tinggi, serta proses produksi yang
fleksibel.
4. Analisis RantaiNilai
Keuntungan kompetitif dari aplikasi REA dapat dilihat
dari perspektif rantai nilai (value chain). Rantai nilai adalah
aktivitas-aktivitas yang dapat menambah nilai atau
kegunaan bagi produk dan jasa perusahaan.
Dalam aktivitas sehari-hari, perusahaan harus bisa
membedakan antara aktivitas bisnisnya dan membuat skala
prioritas berdasarkan nilainya demi mencapai tujuan
perusahaan. Salah satu pendekatan yang diterapkan untuk
mencapai tujuan tersebut disebut analisis rantai nilai (value
chain analysis). Analisis rantai nilai digunakan untuk
membedakan antara aktivitas utama dan aktivitas
pendukung. Aktivitas utama yakni aktivitas yang
menghasilkan nilai bagi perusahaan. Sedangkan aktivitas
pendukung yakni aktivitas yang membantu aktivitas utama.
Aktivitas utama ini terdiri dari
a. Inbound Logistics / logistic lingkar dalam terdiri dari
penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan
masukan yang digunakan oleh organisasi untuk
menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya.
b. Operasi (Operations) adalah aktivitas-aktivitas yang
mengubah masukan menjadi jasa dan produk yang
sudah jadi, sebagai contoh, aktivitas perakitan di dalam
sebuah perusahaan otomotif mengubah bahan mentah
menjadi mobil yang lengkap.
c. Outbond Logistics / logistic lingkar luar adalah
aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk
yang sudah jadi ke para pelanggan. Sebagai contoh,
mengirimkan mobil yang sudah jadi melalui jasa
pelayaran ke para dealer mobil, adalah aktivitas
outbond logistics.
RISMAYANI,S.KOM,MT
17. d. Pemasaran dan Penjualan, mengarah pada aktivitas-
aktivitas yang berhubungan dengan membantu para
pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang
dihasilkan organisasi. Pemasangan iklan adalah sebuah
contoh kegiatan pemasaran dan penjualan.
e. Pelayanan (Service), memberikan dukungan
pelayanan purna jual kepada para pelanggan. Misalnya
pelayanan perbaikan dan perawatan.
Aktivitasendukung terdiri dari :
a. Infrastruktur Perusahaan, mengarah pada kegiatan
akuntansi, keuangan, hukum, dan administrasi umum yang
penting bagi sebuah organisasi. SIA adalah bagian dari
infrastruktur perusahaan.
b. Sumber Daya Manusia, melibatkan aktivitas-aktivitas yang
berhubungan dengan perekrutan, pengontrakan, pelatihan,
pemberian kompensasi dan keuntungan bagi pegawai.
c. Teknologi merupakan aktivitas yang meningkatkan produk
dan jasa, contohnya penelitian dan pengembangan,
investasi dalam teknologi informasi yang baru,
pengembangan website, dan desain produk.
d. Pembelian (Purchasing), termasuk seluruh aktivitas yang
mengakibatkan perolehan bahan mentah, suplai, mesin dan
bangunan yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas-
aktivitas utama.(2004:7-Jilid1).
Aplikasi Basis Data
Sebelum membahas lebih jauh permodelan REA, dibahas
terlebih dahulu aplikasi basis data tradisional, termasuk didalamnya
karakteristik operasional dari aplikasi siklus pendapatan dan
pengeluaran serta perbedaannya dari sistem file datar. Dengan
demikian kita diharapkan akan lebih memahami pemodelan REA,
yang digunakan untuk mengembangkan basis data relasional yang
mendukung berbagai proses bisnis.
1. Sistem Pencatatan Pesanan dan Penerimaan Kas
Dalam Sistem ini, pesanan diterima, kredit diperiksa,
RISMAYANI,S.KOM,MT
18. barang dikirim, dan pelanggan ditagih. Sistem ini
menunjukkan bahwa berbagai proses bisnis dalam aplikasi
basis data ini secara fundamental tidak berbeda dengan file
datar.
Perbedaan yang paling signifikan yaitu dalam metode
penyimpanan datanya. Tabel relational dalam tabel ini telah
menggantikan file datar yang bertindak sebagai record
akuntansi tradisional. Data transaksi yang ditangkap oleh
sistem file datar cenderung dibuat terstruktur untuk
memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan. Sistem ini
berorientasi pada akun yang seringkali mengakibatkan
hilangnya perincian yang dibutuhkan pengguna. Orientasi
dimungkinkan berfokus pada transaksi ekonomi bukan
hanya menangkap pengaruh keuangan saja. Basis data ini
juga mendukung kebutuhan para pengguna lainnya.
Jenis-jenis tabel dalam sistem pencatatan dan penerimaan kas
adalah sebagai berikut :
a. Tabel Pelanggan, berisi alamat dan informasi kredit
pelanggan. Nilai batas kredit digunakan untuk memvalidasi
berbagai transaksi penjualan.
b. Tabel Faktur Penjualan, menangkap berbagai transaksi
penjualan pada suatu periode. Tabel ini juga dapat
digunakan untuk menggantikan beberapa record akuntansi
tradisional. Karena tabel ini berisi jumlah total yang belum
dibayar untuk setiap faktur, maka menjumlahkan file
jumlah faktur akan menghasilkan penjualan total (sama
dengan jurnal penjualan).
c. Tabel Barang Dijual, terdiri atas record tiap barang yang
dijual ke pelanggan. Tiap record pada tabel penjualan
dihubungkan dengan satu atau lebih record dalam tabel ini.
Dalam tabel barang penjualan, terdiri atas dua kunci
primer, yaitu nomor faktur dan nomor barang. Kedua kunci
tersebut dibutuhkan untuk menetapkan secara unik tiap
record dalam tabel. Kedua kunci tersebut juga memberikan
RISMAYANI,S.KOM,MT
19. link ke berbagai record terkait dalam tabel faktur penjualan
dan persediaan.
d. Tabel Persediaan, berisi jumlah barang, harga, pemasok,
dan data lokasi gudang untuk tiap barang persediaan.
Ketika produk dijual, file jumlah barang saat ini akan
dikurangi sejumlah nilai field jumlah barang direcord tabel
barang dijual.
e. Tabel Daftar Pengiriman, adalah record dari semua pesanan
yang dikirimkan oleh pelanggan. Kunci primer dalam tabel
ini adalah nomor bill of lading. Tabel ini digunakan untuk
memverifikasi bahwa semua penjualan yang tercatat dalam
tabel faktur penjualan dikirimkan dalam periode yang
disebutkan.
2. Sistem Pembelian dan Pengeluaran Kas
Perbedaan sistem ini dengan file datar adalah fokusnya
pada peristiwa bukan pada record akuntansi klasik.
a. Tabel Persediaan, berisi data jumlah, harga, pemasok
dan lokasi gudang untuk tiap barang dalam persediaan.
Proses pembelian dimulai dengan pengidentifikasian
barang persediaan yang perlu dipesan. Dalam
perusahaan retail tahap ini dilakukan ketika penjualan
barang jadi dicatat dalam record persediaan. Dalam
kondisi ini, proses pembelian melibatkan pengisian
kembali persediaan barang jadi. Di perusahaan
manufaktur, sistem pembelian terjadi ketika
perusahaan mengisi kembali bahan baku yang
digunakan dalam proses produksi. Dalam kondisi
manapun, persediaan dijual ataupun persediaan dalam
produksi field jumlah barang saat ini akan dikurangi
oleh aplikasi komputer. Dengan pengurangan tiap
persediaan, sistem akan menguji kondisi pemesanan
ulang yang terjadi ketika jumlah barang saat ini berada
di bawah titik pemesanan ulang. Sistem akan
mempersiapkan pesanan pembelian yang dikirimkan
RISMAYANI,S.KOM,MT
20. ke pemasok dan menambahkan record ke tabel
pesanan pembelian. Jumlah nilai barang saat ini akan
tetap dibawah titik pemesanan ulang sampai
persediaan diterima dari pemasok.
b. Tabel Pesanan Pembelian, berisi berbagai record
pembelian yang dimasukkan ke pemasok. Record
tersebut akan tetap terbuka hingga persediaan tiba.
c. Tabel Pesanan Pembelian Barang Dijual, berisi record
setiap barang yang dipesan. Karena sebuah transaksi
dapat melibatkan satu atau lebih produk, tiap record
dalam tabel pesanan pembelian dihubungkan satu atau
lebih record dalam tabel ini. Tabel ini berisi 2 kunci
primer yaitu No PO dan No Barang yang
mengidentifikasi setiap record dalam tabel. Kunci-
kunci tersebut menyediakan link ke tabel pesanan
Pembelian dan Persediaan.
d. Tabel Laporan Penerimaan, ketika barang pesanan tiba
dari pemasok, untuk selanjutnya akan dihitung dan
diperiksa serta dibuat dokumen penerimaannya. Staf
administrasi bagian penerimaan akan memasukkan
informasi mengenai berbagai barang yang diterima
dalam tabel laporan penerimaan. Sistem secara
otomatis melakukan menaikkan field jumlah barang
saat ini dalam record persediaan, menghilangkan status
pemesanan ulang dengan membuat field nomor PO
menjadi kosong kembali, membuat record dalam tabel
laporan penerimaan, menutup record pemesanan
pembelian dengan menempatkan nomor laporan
penerimaan ke dalam field yang disediakan.
e. Tabel Voucher Pengeluaran, memberikan tiga
informaasi penting yang secara tradisional terdapat
dalam catatan akuntansi formal :
• Tabel voucher pengeluaran berisi record dari
berbagai cek untuk membayar akun usaha
RISMAYANI,S.KOM,MT
21. periode terkait serta menggantikan jurnal
pengeluaran kas manual.
• Jumlah dari berbagai barang yang masih
belum dibayar pada pemasok tertentu sama
dengan buku pembantu utang usaha untuk
pemasok tersebut.
• Total voucher yang belum dibayar
merupakan saldo buku besar utang usaha
perusahaan.
3. Keterbatasan Sistem Berbasis Transaksi
Sistem ini memungkinkan pengguna untuk menangkap
informasi-informasi yang berkaitan dengan peristiwa
ekonomi, seperti penjualan pelanggan dan pembelian dari
pemasok. Didesain untuk hanya menangkap data transaksi
keuangan dan peristiwa non-ekonomi diabaikan.
Sedangkan REA adalah sistem yang berbasis peristiwa,
sistem REA ini responsif terhadap fenomena ekonomi dan
non-ekonomi sehingga memungkinkan pembuatan basis
data yang lebih kaya dan dapat mendukung kebutuhan
informasi semua pengguna dalam perusahaan.
4. Pendekatan Tradisional terhadap Proses Pemodelan Bisnis
Dalam pendekatan tradisional, untuk desain basis data
tradisional, diagram hubungan entitas (ER) digunakan
untuk membuat model antar berbagai entitas perusahaan
yang penting.
B. Mengembangkan Model REA
Inti dari pendekatan model REA adalah konsep dari
peristiwa (event). Sebuah proses bisnis dapat terdiri atas
beberapa peristiwa yang dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
a. Peristiwa Operasi, yaitu aktivitas yang menghasilkan
barang dan jasa.
RISMAYANI,S.KOM,MT
22. b. Peristiwa Informasi, yaitu aktivitas yang berhubungan
dengan pencatatan, pemeliharaan, dan pelaporan
informasi. Peristiwa informasi ini menghasilkan
informasi yang memungkinkan keputusan dibuat.
Peristiwa ini meliputi tindakan pencatatan, perbaikan,
pembaruan, atau pemeliharaan.
c. Peristiwa keputusan atau manajemen, yaitu aktivitas
yang mengarah pada pembuatan keputusan dan
implementasinya. Peristiwa ini meliputi keputusan
yang berkaitan dengan perencanaan, evaluasi dan
pengendalian.
Untuk menjelaskan proses pengembangan model REA,
akan digunakan studi kasus dibawah ini :
Horison books adalah toko buku di kota philadelphia.
Toko ini memiliki persediaan hampir 5000 buku. Para
pelanggan datang dan melihat-lihat rak, memilih buku,
dan membawanya ke salah satu dari 3 kasir yang
ditempatkan diberbagai bagian berbeda ditoko
tersebut. Salah satu dari ketiga kasir tersebut
ditempatkan dibagian informasi, tempat para
pelanggan dapat mencari apakah buku tertentu ada
dalam persediaan, memasukkan pesanan untuk buku
yang tidak ada di toko buku, dan mengambil serta
membayar buku yang sebelumnya telah dipesan. Kasir
di bagian informasi tersebut memiliki sebuah basis
data yang akan dibuukanya untuk memeriksa setiap
pertanyaan. Tidak ada penjualan secara kredit. Semua
pelanggan membayar pembeliannya pada waktu
membeli.
1. Tahap I
Di tahap pertama, peristiwa operasi yang akan
dimasukkan ke dalam model diidentifikasi.
Berbagai peristiwa ini adalah peristiwa yang
mendukung tujuan strategis perusahaan dan yang
RISMAYANI,S.KOM,MT
23. perlu di kumpulkan informasinya. Dalam kasus ini
peristiwa yang dimasukkan kedalam model REA
adalah peristiwa kedatangan, peristiwa kepergian,
dan peristiwa pertanyaan. Agar tetap sederhana,
asumsikan bahwa Horizon Books tidak
membutuhkan informasi mengenai kedatangan
dan kepergian untuk saat ini. Akan tetapi,
dibutuhkan informasi mengenai peristiwa
pembayaran pelanggan dan peristiwa pertanyaan
dari pelanggan.
2. Tahap II
Peristiwa operasi yang sudah diidentifikasi lalu
atur dalam urutan terjadinya. Urutan peristiwa
dalam model ini adalah pertanyaan, penjualan, dan
pembayaran. Tiap peristiwa ditunjukkan dalam
objek-kata kerja.
3. Tahap III
Selanjutnya resources dan agent untuk setiap
peristiwa operasi harus diidentifikasi. Dalam
peristiwa menjawab pertanyaan pelanggan dan
kasir akan dilibatkan, basis data dilibatkan dan
terjadi dibagian informasi. Peristiwa melakukan
penjualan melibatkan pelanggan, kasir, dan buku
yang dijual, dan terjadi di kasir. Peristiwa
penerimaan pembayaran melibatkan pelanggan,
kasir, dan kas. Juga terjadi di bagian kasir.
4. Tahap IV
Tahap berikutnya dalah mengidentifikasi berbagai
hubungan antara resources, event, agen. Tiap
peristiwa dihubungkan dengan sumber daya serta
pelaku yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Model REA digunakan untuk membangun basis
data relasional, sehingga sistem informasi berbasis
REA menunjukkan semua figur dalam basis data
RISMAYANI,S.KOM,MT
24. relasional. Dalam sistem akuntansi REA, terdapat
campuran antara penjualan tunai dan kredit.
Namun, dalam kasus ini Horizon Books hanya
menerapkan kebijakan tunai. Dalam sistem
akuntansi tradisional, ketika bentuk penyelesaian
transaksi adalah tunai, maka informasi yang
dibutuhkan hanyalah jumlah uang tunai yang
diterima. Sedangkan informasi detail tentang data
pelanggan tidak dibutuhkan. Disisi lain,
keuntungan dari REA adalah menangkap data
yang lebih luas mengenai berbagai peristiwa. Data
tersebut meliputi nama, alamat, jenis kelamin,
jenis buku yang suka dibaca, dll. Dengan
informasi ini, toko buku dapat mengirimkan
perincian berbagai buku baru serta kegiatan
khusus ke pelanggan.
5. Tahap V
Tahap berikutnya adalah menetapkan kardinalitas
semua hubungan entitas tersebut. Hubungan
entitas ini terdiri dari 5 jenis yaitu nol ke satu (0,1)
, satu ke satu (1,1) , satu ke banyak (1,M), dan
banyak ke banyak (M,M).
Keuntungan model REA adalah, data
nonkeuangan berbasis peristiwa dapat ditangkap,
sedangkan hal ini diabaikan dalam diagram ER
untuk proses bisnis yang sama. Peningkatan level
perincian dalam model REA membuatnya lebih
mudah untuk mengidetifikasi apa saja yang terjadi
dalam pemodelan proses. Hal ini akan
memperkaya basis data serta juga memperbaiki
proses perencanaan, evaluasi dan pengendalian
berbagai proses bisnis.
C. Model REA vs Diagram ER
Dalam model REA dan ER, entitas ditampilkan dalam
RISMAYANI,S.KOM,MT
25. bentuk persegi empat, dan ada garis yang menghubungkan
antar entitas. Di diagram ER, garis yang menghubungkan
entitas diberi label kata kerja yang menunjukkan hubungan
tersebut. Sehingga tiap garis menghubungkan sebuah
peristiwa, dengan kata lain Diagram ER menyajikan
rangkaian peristiwa yang lebih luas daripada model REA.
Sebaliknya, hanya peristiwa operasi yang termasuk dalam
model REA, serta hanya peristiwa yang memiliki arti
strategis.
Model REA lebih sederhana dan memberikan informasi
yang lebih relevan daripada diagram ER. Model REA
memungkinkan desainer sistem untuk fokus pada peristiwa
penting. Karena peristiwa informasi dan pengambilan yang
berbeda dan yang dibutuhkan untuk berbagai jenis
peristiwa operasi utama, pengendalian yang berbeda, dan
yang dibutuhkan untuk berbagai jenis peristiwa ini dapat
dengan mudah diidentifikasi serta dimasukkan dalam
proses bisnis.
Jadi diagram ER adalah alat pemodelan data yang
digunakan untuk mengidentifikasi berbagai atribut data
yang mewakili tampilan konseptual pengguna yang harus
didukung oleh tabel-tabel dasar. Dengan kata lain, model
ER berorientasi pada tampilan. Sedangkan model REA
berfokus pada berbagai aktifitas bisnis dan berorientasi
pada peristiwa.
1. Menetapkan Atribut Entitas
Model REA dapat digunakan untuk menetapkan
atribut entitas. Berikut ini menjelaskan fenomena
akuntansi yang berhubungan dengan proses ini.
• Peristiwa Operasi Dalam proses tersebut
memasukkan permintaan persediaan,
RISMAYANI,S.KOM,MT
26. memasukkan pesanan dan menerima
persediaan. Sebagai gambaran, data
keuangan dan non keuangan untuk peristiwa
memasukkan pesanan akan meliputi:
Keuangan Nama pemasok Alamat pemasok
• Persediaan Bahan Baku, adalah sumber daya
ekonomi yang terpengaruh oleh peristiwa :
Keuangan
Nomor barang persediaan
Keterangan Jumlah barang saat ini Titik
pemesanan ulang EOQ pemasok
Non keuangan Tingkat perputaran Waktu
tunggu Tingkat penggunaan Lokasi gudang
Sejarah kehabisan barang Sejarah
pembuangan Sejarah penundaan kedatangan
• Pelaku Utama, adalah staf administrasi
bagian perencanaan dan pengendalian
produksi, staf pembelian, pemasok, staf
administrasi bagian penerimaan dan bagian
gudang.
Keuangan Nama pemasok Alamat pemasok
Nomor telepon pemasok Jumlah utang ke
pemasok Nilai total pembelian saat ini Syarat
perdagangan yang ditawarkan Nonkeuangan
Catatan pengiriman waktu Catatan barang
rusak Waktu tunggu rata-rata Dukungan
bantuan Akses EDI Akses internet
RISMAYANI,S.KOM,MT
27. • Peristiwa dalam Proses menerima pesanan
dari pelanggan, mengambil persediaan
barang jadi, dan mengirimkan persediaan.
Pelaku utama, adalah staf administrasi bagian
penjualan, pelanggan, staf administrasi
bagian gudang, dan staf administrasi bagian
pengiriman. Keuangan Nama pelanggan
Alamat pelanggan Nomor telepon pelanggan
Jumlah utang pelanggan Nilai penjualan total
hingga saat ini Syarat perdagangan yang
ditawarkan Nonkeuangan Peringkat kredit .
Kebutuhan akuntansi dan non akuntansi
akan memberikan kontribusi pada basis data
secara umum. Dalam proses penggabungan
kebutuhan data merupakan hal penting untuk
meniadakan redudansi dari modal tersebut.
Kebutuhan data untuk resources, event dan
agens yang berhubungan dengan beberapa
proses bisnis harus diintegrasikan.
2. Membuat Tampilan Pengguna
Pada tahap awal pengembangan model REA harus
mempertimbangkan berbagai kemungkinan tampilan.
Hal ini dapat diwujudkan dengan cara menetapkan
kisaran atribut data. Aktivitas ini biasanya melibatkan
analisis atas kebutuhan pengguna informasi. Setelah
itu desainer dapat membuat rangkaian atribut data
yang dibutuhkan untuk menghasilkan input dan output.
Sebagai representasi konseptual tampilan pengguna,
RISMAYANI,S.KOM,MT
28. maka laporan, dokumen, dan layaran komputer disebut
sebagai tampilan fisik yang membantu desainer
memahami hubungan penting antar data. Setelah
atribut diidentifikasi, berbagai tabel dapat diisi, maka
antar muka query dapat dibuat untuk menghasilkan
tampilan dan laporan. Antarmuka query meliputi
semua tampilan yang dapat diterima, dan format untuk
laporan hasil dari tiap query yang perlu ditentukan.
Fleksibilitas dalam desain tampilan adalah salah satu
kekuatan REA. Tampilan pengguna dapat disesuaikan
dengan keinginan pengguna.
Keterhubungan antar proses
1. sangat penting bagi
proses bisnis merupakan hasil dari proses untuk
mendapatkan produk (acquisition of goods) dan
jasa,pengkonversian dari produk/jasa yang didapat menjadi
produk/jasa siap pake bagi customer,serta mengambil
pembayaran dari customer setelah penyerahan produk/jasa
siap pake tadi
Bagaimana cara kita mendesain sistem informasi
untuk mengumpulkan,memelihara, dan memproses data
yang diperlukan untuk menghasilkan keluaran-keluaran
yang diperlukan oleh manajemen mengatur efektifitas
proses-proses bisnis dalam jaman informasi ?
Analisis akan menggunakan model semantik
model dari aksiaksi nyata atau penomena. Yaitu
menggunakan REAL Business Process Modeling sebagai
suatu metode untuk membantu anda memahami model
RISMAYANI,S.KOM,MT
29. proses-proses bisnis. Model proses bisnis menjelaskan
fungsi yang terkait dengan kegiatan bisnis, yang meliputi
masukan, kontrol, keluaran, dan mekanisme / sumber daya
yang digunakan dari kegiatan tersebut. Model ini
dimanfaatkan untuk memahami bagaimana tenaga kerja
dan sumber daya yang ada digunakan untuk membuat
produk atau jasa bagi Pelanggan perusahaan. Juga untuk
mengidentifikasi bagianbagian yang dapat diperbaiki,
dibuat lebih efisien dan direkayasa ulang, dan memberikan
pemahaman tentang apakah Sistem / Aplikasi dapat
diotomatisasi atau merampingkan proses interaksi manusia
atau mesin, dengan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan
sistem.
Model ini mengintegrasikan :
a. kegiatan antar departemen/perusahaan, terutama yang
diperlukan setelah merger departemen/perusahaan yang
berbeda atau merger orangorang/kelompok memproduksi
produk sejenis atau jasa yang saling berkaitan
b. Membantu dalam pelaksanaan dan penerimaan Six Sigma,
ISO, CMM atau standar lainnya.
c. Mengidentifikasi apa yang nilai berwujud (produk atau
jasa) yang diproduksi yang dibutuhkan untuk memahami
• Mulai di bagian atas rantai nilai dan bekerja
ke bawah dan bekerja ke bawah untuk
mengidentifikasi Rakyat dan Entitas yang
terlibat dalam Proses
• Mulai di bagian bawah rantai nilai dan
bekerja ke atas lagi untuk memahami setiap
RISMAYANI,S.KOM,MT
30. langkah prestasi yang mengarah ke hasil
yang diinginkan
d. Mengatur Wawancara lengkap terhadap orangorang yang
terlibat (atau representasi yang adil dari kelompok besar)
untuk dapat mengungkap orangorang atau perangkat proses
yang sebelumnya tidak terdeteksi
Model proses bisnis diperlukan untuk:
1. Memahami bagaimana prosesproses yang sudah ada
bekerja
2. Menjelaskan kepada pelaku proses apa yang harus
dikerjakan dan kaitannya dengan proses lain
3. Membantu memastikan konsistensi dalam pelaksanaan
proses
4. Mengidentifikasi masalah dan kelemahan proses bisnis
yang ada sehingga dapat dikembangkan yang lebih baik
Proses Bisnis dalam Konteks Organisasi
1. Pemahaman terhadap konteks organisasi dapat membantu
untuk memahami bagaimana proses bisnis dijalankan
2. Ini dapat dilihat melalui diagram Struktur Organisasi yang
menggambarkan area fungsional dari sebuah organisasi
Kelemahan Struktur Organisasi
RISMAYANI,S.KOM,MT
31. • Berorientasi internal
• Tidak terlalu memperhatikan aspek pelanggan
• Menjelaskan struktur formal dan mengabaikan komunikasi informal
• Bersifat statis tidak menjelaskan reaksi terhadap pelanggan,
karena terkadang sebuah proses melibatkan orang dari berbagai area
fungsional yang berbeda (misal pemesanan)
A. PENGERTIAN
Model adalah representasi dari kenyataan.
seperti halnya sebuah gambar yang melukiskan banyak
kata, sehingga jika model ini dimasukan dalam lingkup
system ia dapat menerangkan seluruh aktivitas nyata dari
sebuah system dalam bentuk yang lebih sederhana dalam
bentuk gambar. Model dapat dibuat pada system yang
sudah ada sebagai cara untuk memahami system tersebut
dengan lebih baik atau untuk system yang sedang di
usulkan sebagai cara mendokumentasikan persyaratan
bisnis atau desain teknis. Jenis model ada 2:
1. Logical Model : menunjukkan apa sebenarnya system
tersebut dan apa yang dilakukannya.
2. Physical Model : tidak hanya menunjukkan apa
sebenarnya system tersebut / apa yang dilakukannya
tapi juga bagaimana system itu di implemetasikan
secara fisik dan teknis. Proses Modeling adalah teknik
mengelola dan mendokumentasikan struktur dan
aliran data melalui Proses system dan atau logika,
kebijakan dan prosedur yang akan di implementasikan
oleh Proses Sistem. Pemodelan proses berasal dari
RISMAYANI,S.KOM,MT
32. metode engineering perangkat lunak klasik oleh
karena itu seorang analis harus memahami beberapa
tipe model proses seperti bagan struktur program,
flowchart logika atau table keputusan dalam bidang
aplikasi pemrograman. Dalam bab ini lebih focus
dengan model proses analisis system, diagram aliran
data. Data flow Diagram adalah alat yang
menggambarkan aliran data melalui sistem dan
kerja/tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh
system tersebut.
Definisi proses bisnis menurut beberapa ahli:
Dalam ekonomi, bisnis merupakan sebuah organisasi
yang menjual barang maupun jasa kepada para konsumen
dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Secara bahasa,
kata bisnis yang terdapat dalam bahasa inggris yaitu business
berasal dari kata busy yang berarti sibuk. Dimaksudkan sibuk
disini sebagai kesibukan dalam mengerjakan aktivitas atau
pekerjaan yang menghasilkan keuntungan ataupun laba. Para
ahli mendeskripsikan proses bisnis sebagai berikut:
Proses Bisnis Menurut Huat, T Chwee (1990)
Menurut Huat, bisnis merupakan istilah umum yang
menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang
memproduksi barang maupun jasa didalam kehidupan sehari-
hari. Sehingga bisa dikatakan juga bahwa bisnis sebagai sistem
yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhan manusia (bussinessis then simply a system that
produces goods and service to satisfy the needs of our society.
Proses Bisnis Menurut Steinford ( 1979)
RISMAYANI,S.KOM,MT
33. Steinford menjelaskan tentang proses bisnis yang
bunyinya “Business is an institution which produces goods and
services demanded by people.” Artinya bisnis merupakan
sebuah institusi yang memproduksi barang dan jasa yang di
butuhkan oleh masyarakat. Ini bermakna bahwa apabila
kebutuhan masyarakat meningkat maka meningkat pula
perkembangan bisnis tersebut dalam memenuhi kebutuhan
sekaligus menghasilkan laba.
Proses Bisnis Menurut Allan Afuah (2004)
Bagi allan yang dikatakan dengan bisnis ialah "Business
is the organized effort of individuals to produce and sell for a
provit, the goods and services that satisfy societies needs. The
general term business refer to all such efforts within a society or
within an industry”. Yang maksudnya bisnis merupakan sebuah
kegiatan individu yang menghasilkan dan menjual barang dan
jasa untuk mendapatkan keuntungan dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam suatu industry. Orang-orang yang
berusaha mengembangkan dan mengorbankan baik uang
maupun waktu untuk terlaksananya sebuah bisnis disebut
dengan enterpreuner.
Proses Bisnis Menurut Griffin dan ebert (1996)
“Business is all those activities involved in providing the
goods and services needed or desired by people”. Maknanya
bahwa bisnis itu merupakan semua aktivitas yang menyediakan
barang dan jasa yang di butuhkan oleh konsumen. Mulai dari
perusahaan yang memiliki badan hukum sampe yang tidak
memiliki SITU (Surat Izin Tempat Usaha) tetap dapat
menjalankannya.
RISMAYANI,S.KOM,MT
34. Proses Bisnis Menurut Glos, Steade dan Lowry (1996)
Menurut mereka, bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang
di lakukan guna untuk menciptakan dengan mengembangkan
dan menghasilkan sumber daya menjadi barang dan jasa yang di
inginkan konsumen.
Proses Bisnis Menurut Hughes dan Kapoor
“Business is an organization that provides goods or services in
order toearn provit”. Sejalan dengan pengertian yang
sebelumnya, disini bisnis merupakan sebuah organisasi yang
menghasilkan barang dan jasa untuk mendapatkan laba. Sebuah
perusahaan yang menjalankan bisnis baru dikatakan
mendapatkan laba ketika total penerimaan lebih besar dari total
biaya yang di keluarkan.
Proses Bisnis Menurut Musselman dan Jackson (1992)
Bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh
orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan
industry yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan
mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas
hidup mereka.
B. KONSEP SISTEM UNTUK PEMODELAN PROSES
Sistem thinking merupakan aplikasi teori dan
konsep system formal terhadap pemecahan persoalan
system. Teori dan konsep system membantu kita
bagaimana system dikelola dan bagaimana juga cara
RISMAYANI,S.KOM,MT
35. kerjanya. Teknik membantu kita mengaplikasikan konsep
dan teori untuk membangun system real-world.
1. Konsep Proses
Sistem adalah proses, penggunaan kata system bisa di
deskripsikan sebagai ide atau konstruksi. Orang berbicara
mengenai system pendidikan, system informasi, system
manajemen, system bisnis atau system-sistem yang lain. Dalam
semua model system dari yang paling tua maupun yang paling
sederhana, Sistem itu adalah Proses.
Dalam analisis system model digunakan untuk menyajikan
sebuah system. Model proses paling sederhana dari sebuah
system didasarkan pada input, output, dan system itu sendiri-
yang ditampilkan sebagai proses. Symbol proses
mendefinisikan batasan system dengan kata lain system itu
berada dalam batasan itu- sedang proses diluar batasan itu
adalah lingkungannya. System mempertukarkan input dan
output dengan lingkungannya. Karena lingkungan selalu
berubah maka system yang di desain dengan baik memiliki
loop umpan balik dan control yang memungkinkan system
menyesuaikan dirinya dengan perubahan kondisi. Notasi dari
proses itu sendiri juga berbeda-beda:
a. Notasi Gane-Sarson: persegi bersudut bulat
b. Notasi De Marco-Yourdon: berbetuk bulat
c. Notasi SSADM/IDEF0 yang berbentuk persegi panjang
1. Dekomposisi Proses
RISMAYANI,S.KOM,MT
36. Dekomposisi adalah kegiatan menguraikan system kedalam
subsistem, proses dan subproses komponennya. tiap tingkatan
abstraksi menampilkan detail lebih banyak atau lebih sedikit (sesuai
keinginan) mengenai keseluruhan sistem atau subset system
tersebut.
Dekomposisi diagram adalah alat yang digunakan untuk
menggambarkan dekomposisi system. disebut juga bagan hierarki,
menunjukkan dekomposisi fungsional top-down dan struktur
system. dekomposisi diagram merupakan alat perencanaan untuk
model proses yang lebih detail, yaitu diagram aliran data. Untuk
membuatnya kita harus mematuhi beberapa peraturannya:
a. Tiap proses dalam diagram dekomposisi merupakan proses
induk, proses anak, atau keduanya.
b. Induk harus memiliki dua anak atau lebih-satu anak
tunggal tidak masuk akal karena tidak akan menunjukkan
detail tambahan mengenai system tersebut.
c. Pada sebagian besar standar pendiagraman dekomposisi
satu anak hanya dapat memiliki satu induk
d. Pada akhirnya anak dari satu induk dapat menjadi induk
dari anak-anaknya sendiri
2. Proses dan konvensi logika
Proses logika adalah pekerjaan atau tindakan yang harus
dilakukan tidak peduli bagaimana mengimplementasikan
system tersebut. Tiap proses logika diimplemetasikan sebagai
satu proses fisik atau lebih yang dapat menyertakan pekerjaan
yang dilakukan orang,mesin/robot atau perangkat lunak
computer. Konvensi penamaan untuk proses logika tergantung
RISMAYANI,S.KOM,MT
37. pada letak proses dalam diagram dekomposisi/diagram aliran
data dan tipe proses yang di gambarkan.ada 3 tipe proses
logika: fungsi, kejadian, dan proses elementer.
a. Function/fungsi: satu sel kegiatan yang saling berkaitan
dan berkelajutan pada suatu bisnis.
b. Event/kejadian: unit kerja logika yang harus diselesaikan
secara keseluruhan.
c. Elementary process/proses elementer: kegiatan atau tugas
diskrit dan detail yang dibutuhkan untuk merespon suatu
kejadian.
Tiga kesalahan mekanik dengan proses,antara lain:
a. Blackhole, memiliki input tapi tidak memiliki output
b. Miracle, memiliki output tapi inputnya tidak ada
c. Gray hole, input tidak cukup untuk menghasilkan output
3. Logika proses
Diagram dekomposisi dan diagram aliran data akan
terbukti sebagai alat yang sangat efektif untuk mengidetifikasi
suatu proses, tetapi tidak menunjukkan dengan baik logika di
dalam proses tersebut. Sehingga kita perlu menetapkan
instruksi detail untuk proses elementer pada diagram aliran
data. Untuk mengatasi masalah ini kita butuh alat yang bisa
menggabungkan beberapa manfaat bahasa inggris asli dengan
kekakuan alat logika pemrograman.
Structured English/ Bahasa Inggris terstruktur adalah
bahasa dan syntax yang berdasarkan kekuatan relative
RISMAYANI,S.KOM,MT
38. pemrograman yang terstruktur dan inggris asli, untuk
menentukan logika yang medasari proses elementer pada
model proses (seperti pada diagram aliran data).
Pada sebagian besar perusahaan kebijakan adalah basis
pembuatan sebuah keputusan. Kebijakan itu sendiri terdiri dari
aturan yang sering ditranslasi menjadi program computer, jika
pengguna dan analis system secara akurat dapat menyampaikan
aturan tersebut kepada computer programmer.
Ada berbagai cara merumuskan spesifikasi kebijakan dan
kombinasi kodisi komplek lainnya. Salah satu alat tersebut
adalah table keputusan. Ada 3 komponen table keputusan:
a. Condition stubs (baris atas) menjelaskan kondisi-kondisi
yang akan mempengaruhi keputusan atau kebijakan.
b. Action stubs (baris bawah) menjelaskan dalam bentuk
pernyataan, kemungkinan langkah atau keputusan
kebijakan
c. Aturan (kolom) mejelaskan langkah mana yang
dilaksanakan berdasarkan kombinasi kondisi spesifik.
4. Aliran data
Aliran data adalah data dalam pergerakkan. Aliran data
antara system dan lingkungannya atau antara proses dalam
system adalah komunikasi. Aliran data menunjukkan input data
ke proses atau output data dari proses (informasi). aliran data
juga digunakan untuk menujukkan pembuatan, pembacaan,
penghapusan atau pembauran data atau pembauran data dalam
file atau database (disebut data store pada DFD). simbolnya
anak panah.
RISMAYANI,S.KOM,MT
39. a. Aliran data logika dan konvensi
Sekalipun kita megetahui bahwa aliran data dapat
diimplementasikan degan berbagai cara, amun kita hanya
tertarik dalam aliran data logika. Nama aliran data
sebaiknya tidak berkaitan dengan segala kemungkinan
implementasi, merupakan kata benda deskriptif dan
merupakan satu frase tunggal bukan jamak, selain itu nama
aliran data harus unik.
b. Konservasi aliran data.
Data konservasi disebut juga “memaksa proses”, meminta
aliran data hanya terdiri dari data-data yang benar-benar
dibutuhkannya dengan cara menerima proses. dengan
begitu kita telah menyederhanakan interface antara proses-
proses tersebut. Untuk megaplikasikan konservasi data, kita
harus mendefinisikan secara tepat komposisi data tiap
aliran data (non komposit). komposisi dinyatakan dalam
form struktur data.
c. Struktur data
Pada dasarnya adalah suatu aliran data terdiri dari item data
yang disebut atribut. Atrbut data adalah bagian terkecil dari
data yang berarti bagi end user dan bisnis. Atribut data
terdiri dari aliran data disusun menjadi struktur data.
d. Domain
Atribut adalah sebagian kecil data. tipe data untuk atribut
mendefinisikan kelas data yang dapat disimpan dalam
RISMAYANI,S.KOM,MT
40. atribut tersebut, kalau domain suatu atribut mendefinisikan
nilai yang dapat digunakan atribut secara sah.
e. Aliran divergen dan konvergen
Aliran ini digunakan untuk menggambarka aliran data
menyebar atau memusat pada diagram aliran data.
• Aliran data divergen adalah suatu aliran yang terpisah
menjadi banyak data, hal ini mengindikasikan bahwa
semua atau sebagian aliran data tunggal terkirim ke tujuan
yang berbeda
• Aliran data konvergen adalah penyatuan banyak aliran data
menjadi aliran data tunggal, hal ini mengindikasikan bahwa
aliran data dari sumber yang berbeda dating sebagai paket
tunggal untuk pengolahan selanjutnya.
6. Agen eksternal
Semua system informasi merespon kejadian dan kondisi
dalam lingkungan system. Lingkungan system informasi antara lain
agen eksternal yang membentuk batasan system dan mendefinisikan
tempat dimana system berhadapan dengan lingkungannya. Agen
eksternal mendefinisikan orang, unit, organisasi, system lain atau
organisasi lain yang berada diluar lingkup proyek itu tetapi
berinteraksi dengan system yang sedang dipelajari. Agen eksternal
menyajikan input bersih ke system dan menerima input bersih dari
system.
7. Data store
Sebagian besar system menangkap data untuk digunakan kemudian.
Data tersebut lalu disimpan dalam data store, symbol akhir dalam
RISMAYANI,S.KOM,MT
41. aliran data.data store adalah inventori data/file dan database.jika
aliran data merupakan data dalam pergerakkan maka data store
dapat dikatakan sebagai data diam.
PROSES PEMODELAN PROSES LOGIKA
1. Perencanaan Sistem Strategis
Perencanaan strategis merupakan proyek terpisah yang
menghasilkan rencana strategis sistem informasi yang medefinisikan
visi dan arsitektur keseluruhan untuk system informasi. Arsitektur
ini sering meliputi model proses perusahaan. Model proses
perusahaan biasanya hanya mengidentifikasi area dan fungsi bisnis.
2. Pemodelan Proses Untuk Desain Ulang Proses Bisnis
Business process redesign (BPR), menganalisis proses
bisnis dan kemudian mendesain ulang proses tersebut untuk
menghilangkan ketidak efisienan dan birokrasi sebelum aplikasi
ulang teknologi informasi. Untuk medesain ulang proses bisnis kita
harus mempelajari proses yang ada.
3. Pemodelan Proses Selama Analisa Sistem
Dalam kerangka kerja system informasi, model proses
logika focus terhadap proses perspektif dari Bussines owner dan
atau System user. Proses logika tersebut biasanya dibuat sebagai
penyelesaian fase analisis persyaratan proyek.pada masa kejayaan
penggunaan metodologi analisis terstruktur awal, pemodelan proses
dilakukan dalam fase analisis masalah pada analisis system. Analis
akan membuat model proses fisik dari system yang ada, model
logika dari system yang ada, dan model logika dari system target.
RISMAYANI,S.KOM,MT
42. Saat ini sebagian besar strategi analisis terstruktur modern
memusatkan perhatian pada pengembangan model logika pada
system target.even partitioning, memfaktorkan sistem menjadi
subsistem berdasarkan kejadian dan respon bisnis terhadap kejadian
tersebut. Strategi untuk pemodelan proses even-driven:
a. Diagram aliran data konteks, system dibuat utuk
menetukan lingkup proyek awal.
b. Diagram dekomposisi fungsional, untuk mempartisi
system menjadi subsistem dan atau fungsi logika.
c. Event respon list, untuk mengidentifikasi dan
mengkonfirmasi kejadian bisnis yang harus direspons oleh
system.
d. Eve handler, ditambahkan ke diagram dekomposisi untuk
tiap kejadian.
e. Diagram kejadian, dibuat dan disahkan untuk setiap
kejadian.
f. Diagram system, dibuat dengan menggabungkan diagram
kejadian.
g. Diagram primitive, untuk proses kejadian yang
membutuhkan detail pengolahan tambahan.
4. Desain Sistem Selanjutnya
selama mendesain sistem model proses logika akan ditransformasi
menjadi model proses fisik untuk asitektur tertentu.
5. Penemuan Fakta Dan Pengumpulan Informasi Untuk
Pemodelan Proses
RISMAYANI,S.KOM,MT
43. Model proses tidak dapat dibuat tanpa fakta dan informasi
tepat yang dikirim oleh komunitas pengguna.fakta tersebut dapat
dikumpulkan melalui sejumlah teknik seperti sampling terhadap
form dan file yang ada, riset terhadap system yang serupa, survey
terhadap pengguna dan manajemen. Metode tercepat pengumpulan
fakta dan informasi dan secara serempak membuat dan menguji
model proses disebut join requerment planning (JRP).
6. Computer Aided System Engineering (CASE) untuk
pemodelan proses
Seperti semua model system model CASE juga disimpan dalam
repository. Model ini menyediakan penyimpanan untuk menyimpan
model proses dan penjelasan detailnya.
MEMBUAT MODEL PROSES
1. Diagram aliran data konteks
Lingkup proyek mendefinisikan aspek bisnis yang harus didukung
oleh system atau aplikasi dan bagaimana system yang dimodelkan
berinteraksi dengan system lain dan bisnis secara keseluruhan.
Strategi mendokumentasikan batasan dan lingkup system:
1. Pikirkanlah system sebagai container untuk dapat
membedakan antara bagian dalam dan luarnya.
2. Tanyakan pengguna akhir system anda, transaksi bisnis
apa yang harus direspon oleh system.
3. Tanyalah pengguna akhir anda, respon apa yang harus
dihasilkan oleh system.
4. Identifikasi tiap data store eksternal, banyaknya system
membutuhkan akses ke file atau database system lain.
RISMAYANI,S.KOM,MT
44. 5. Gambar diagram konteks dari semua informasi sebelumya.
2. Diagram Dekomposisi Fungsional
Diagram Dekomposisi menunjukkan dekomposisi atau struktur
fungsional topdown suatu system.selain itu juga menyediakan awal
garis besar penggambaran diagram aliran data kita.
3. Event-response dan use-case list
Setelah didekomposisi maka langkah selanjutnya adalah menetukan
kejadian apa yang harus direspo system dan respon apa yang tepat.
Beberapa input pada diagram koteks diasosiasikan dengan kejadian.
pada dasarnya ada tiga tipe kejadian:
• Eksternal event, dianalisis oleh agen eksternal. Saat
kejadian berlangsung muncul aliran data input untuk
system.
• Temporal event, memeicu proses pada basis waktu atau
sesuatu yang terjadi. saat kejadian ini berlangsung terjadi
input aliran control.
• State event, memicu proses berdasarkan perubahan system
dari satu kondisi ke kondisi yang lain.
4. Diagram Dekomposisi Event
Untuk mempartisi fungsi dalam diagram dekomposisi, kita cukup
menambahkan proses event handling pada dekomposisi tersebut.
Jika keseluruhan diagram dekomposisi tidak cocok pada halaman
tunggal, maka bisa ditambahkan denga halaman terpisah untuk
subsistem atau fungsi. Root proses pada halaman berikutnya
RISMAYANI,S.KOM,MT
45. diduplikasi dari halaman sebelumnya untuk menyediakan referensi
silang.
5. Diagram kejadian
Diagram kejadian adalah diagram konteks untuk kejadian tunggal.
Diagram ini meunjukkan interaksi input, output dan data store utuk
kejadian tersebut. Sebagian besar diagram kejadian adalah terdiri
dari proses tunggal-proses yang sama yang disebutkan untuk
menangani kejadian dalam diagram dekomposisi tersebut.
6. Diagram system
Diagram system menyajikan konteks yang berarti bagi pengguna
untuk mensahkan akurasi tiap kejadian yang harus direspon system.
Tapi kejadian tersebut tidak terisolasi. Kejadian tersebut secara
kolektif mendefinisikan system dan subsistem. Diagram system
menujukkan semua kejadian untuk system pada diagram tunggal
atau semua kejadian untuk subsistem tungggal pada diagram
tunggal. Keseimbangan adalah mensinkronisasikan diagram aliran
data pada level detail yang berbeda untuk menjaga konsistensi dan
kelengkapan model. Keseimbangan adalah teknik yang menjamin
kualitas.
7. Diagram primitive
Proses kejadian pada diagram system mungkin dikembangkan
menjadi sebuah diagram aliran data primitive dan sebuah gambaran
procedural. terutama untuk proses transaksi bisnis yang lebih
komplek (ex: pengolahan, pemesanan). sedangkan untuk lainnya
seperti pembuatan laporan, cukup sederhana sehingga tidak perlu
pengembangan lebih lanjut.
RISMAYANI,S.KOM,MT
46. Proses kejadian dengan diagram kejadian yang lebih komplek
seharusnya dikembangkan menjadi diagram aliran data primitive
yang lebih detail. DFD primitive ini menunjukkan persyaratan
pemrosesan detail untuk kejadian tersebut. DFD menujukkan
beberapa proses elementer untuk proses kejadian. Tiap proses
elementer adalah kohesif (hanya melakukan satu hal).
Keuntungan kompetitif dari aplikasi REA dapat dilihat dari
perspektif rantai nilai (value chain). Rantai nilai adalah aktivitas-
aktivitas yang dapat menambah nilai atau kegunaan bagi produk dan
jasa perusahaan. Dalam aktivitas sehari-hari, perusahaan harus bisa
membedakan antara aktivitas bisnisnya dan membuat skala prioritas
berdasarkan nilainya demi mencapai tujuan perusahaan. Salah satu
pendekatan yang diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut disebut
analisis rantai nilai (value chain analysis). Analisis rantai nilai
digunakan untuk membedakan antara aktivitas utama dan aktivitas
pendukung. Aktivitas utama yakni aktivitas yang menghasilkan nilai
bagi perusahaan. Sedangkan aktivitas pendukung yakni aktivitas
yang membantu aktivitas utama. Aktivitas utama ini terdiri dari :
a. Inbound Logistics / logistic lingkar dalam terdiri dari
penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan
masukan yang digunakan oleh organisasi untuk
menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya
b. Operasi (Operations) adalah aktivitas-aktivitas yang
mengubah masukan menjadi jasa dan produk yang sudah
jadi, sebagai contoh, aktivitas perakitan di dalam sebuah
perusahaan otomotif mengubah bahan mentah menjadi
mobil yang lengkap
c. Outbond Logistics / logistic lingkar luar adalah aktivitas-
aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi
ke para pelanggan. Sebagai contoh, mengirimkan mobil
yang sudah jadi melalui jasa pelayaran ke para dealer
mobil, adalah aktivitas outbond logistics.
RISMAYANI,S.KOM,MT
47. d. Pemasaran dan Penjualan, mengarah pada aktivitas-
aktivitas yang berhubungan dengan membantu para
pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan
organisasi.Pemasangan iklan adalah sebuah contoh
kegiatan pemasaran dan penjualan.
e. Pelayanan (Service), memberikan dukungan pelayanan
purna jual kepada para pelanggan. Misalnya pelayanan
perbaikan dan perawatan.
Manajemen Proses Bisnis (BPM) adalah sebuah
pendekatan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
melalui pembangunan otomatisasi proses dan ketangkasan
untuk mengelola perubahan. BPM membantu perusahaan
dalam mengawasi dan mengontrol seluruh elemen pada
proses bisnis, seperti karyawan, pelanggan, pemasok, dan
workflow. BPM meningkatkan kualitas proses bisnis melalui
penyediaan mekanisme feedback yang lebih baik. Review yang
berkesinambungan dan real-time akan membantu perusahaan
dalam mengidentifikasi masalah dan kemudian mengatasinya
secara lebih cepat sebelum masalah tersebut berkembang
menjadi lebih besar.
Setiap solusi Manajemen Proses Bisnis (BPM) memiliki empat
komponen utama:
1. Pemodelan
Pengguna dapat mendefinisikan dan mendesain struktur
dari setiap proses bisnis secara grafis. Manajer Proses
dapat mendesain sebuah proses beserta seluruh elemen,
aturan, sub-proses, parallel proses, penanganan
exception, penangan error, dan workflow dengan mudah
tanpa perlu memiliki kemampuan programming khusus
dan tanpa membutuhkan bantuan dari staf IT.
2. Pengintegrasian
BPM dapat menghubungkan setiap elemen dalam proses
RISMAYANI,S.KOM,MT
48. sehingga elemen-elemen tersebut dapat saling
berkolaborasi dan bertukar informasi untuk
menyelesaikan tujuannya. Pada level aplikasi, hal ini bisa
diartikan sebagai penggunaan Application Programming
Interface (API) dan messaging. Bagi pengguna, hal ini
berarti tersedianya sebuah workspace pada komputernya
ataupun perangkat wireless-nya untuk mengerjakan tugas
sesuai dengan perannya pada suatu proses bisnis.
3. Pengawasan
Pengguna dapat mengawasi dan mengontrol performansi
dari proses bisnis yang sedang berjalan dan performansi
dari setiap personil yang terlibat dalam proses bisnis
tersebut. Pengguna juga dapat memperoleh informasi
mengenai proses yang tengah berjalan, maupun yang
telah selesai, beserta data-data yang ada di dalamnya.
4. Optimalisasi
Pengguna dapat menganalisa dan memonitor suatu proses
bisnis, melihat ketidakefisienan, dan juga memungkinkan
pengguna untuk mengambil tindakan dengan cepat dan
merubah proses tersebut untuk meningkatkan
efisiensinya.
Kelebihan BPM
Apa sebenarnya yang akan diperoleh perusahaan yang
memanfaatkan solusi BPM dalam mengelola dan
mengoptimisasi proses bisnis yang dimilikinya?
Keuntungan dari pemanfaatan solusi Manajemen Proses
Bisnis (BPM) antara lain:
5. Solusi BPM akan memfasilitasi perusahaan dalam
memodelkan proses bisnis yang dimiliki, mengotomatisasi
jalannya proses bisnis tersebut, memonitor jalannya
proses, serta memberikan cara yang mudah dan cepat
RISMAYANI,S.KOM,MT
49. ketika perusahaan akan melakukan perubahaan proses
bisnis untuk meningkatkan performansinya.
6. Software BPM membantu perusahaan untuk
mengotomatisasi tugas-tugas yang selama ini masih
dilakukan secara manual. Solusi BPM dapat
mengotomatisasi proses persetujuan serta penolakan,
notifikasi dan laporan status.
7. Dengan BPM, integrasi antar proses bisnis dapat
dilakukan dengan mudah dan cepat.
8. BPM membantu perusahaan dalam membuat exception
handling dan proses alternatif yang sangat dibutuhkan
untuk menanggulangi masalah pada bisnis yang bersifat
sangat dinamis seperti sekarang ini.
9. BPM dapat meningkatkan daya respon bisnis melalui
kemampuan untuk mendapatkan informasi dengan cepat
dan real-time.
10. BPM mengurangi waktu yang dibutuhkan pada
pelaksanaan suatu proses bisnis.
11. BPM meningkatkan produktivitas setiap karyawan.
12. Umumnya proses bisnis tentunya membutuhkan banyak
orang dan sumber daya. Sebuah solusi BPM yang baik
dapat mengurangi jumlah sumber daya yang dibutuhkan
pada sebuah proses.
Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu
proses bisnis adalah:
1. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan,
masukan, serta keluaran yang jelas.
2. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas
yang berurut sesuai waktu dan ruang.
3. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai
penerima hasil proses.
RISMAYANI,S.KOM,MT
50. 4. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses
harus memberikan nilai tambah pada penerima.
5. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri,
melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.
6. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak
harus, mencakup beberapa fungsi.
Sering kali pemilik proses, yaitu orang yang bertanggung
jawab terhadap kinerja dan pengembangan berkesinambungan dari
proses, juga dianggap sebagai suatu karakteristik proses
bisnis. Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi
secara alami
atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau
sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses
mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-
sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya. Bandingkan:
pengolahan.
Bisnis Proses
Perkembangan pasar yang bergerak menjadi sangat
kompetitif dan persaingan bisnis yang semakin kompleks dan ketat
telah menghadirkan tantangan baru bagi perusahaan. Kecepatan
menjadi masalah yang patut diperhatikan yaitu bagaimana cara
perusahaan atau organisasi untuk mendapatkan dan mengevaluasi
informasi dengan segera, dan untuk kemudian menggunakan
informasi tersebut untuk merespon setiap kejadian dan masalah
secara cepat dan tepat pula. Karena itu kecepatan menjadi faktor
penting dalam menumbuhkan nilai kompetitif suatu perusahaan atau
organisasi. Masalah yang sering kali terjadi adalah perusahaan gagal
atau terlambat dalam merespon tantangan bisnis yang muncul secara
tidak terduga. Sebagai contoh: banyak perusahaan sangat lambat
dalam mendeteksi adanya peluang-peluang bisnis baru serta dalam
mendeteksi pergerakan yang dilakukan oleh kompetitor; lebih jauh
lagi adalah perusahaan kadang cenderung mempunyai sifat reaktif
RISMAYANI,S.KOM,MT
51. dan tidak dapat mendeteksi masalah secara dini, dimana ini
merupakan hal yang sangat kontraproduktif bagi perusahaan dalam
menghadapi perkembangan bisnis di masa seperti sekarang ini.
Untuk mengatasi masalah tersebut, para pemimpin
perusahaan sangat membutuhkan suatu solusi yang dapat membantu
mereka untuk melihat gambaran bisnis mereka secara menyeluruh
(komprehensif) dan real-time, dalam arti apa yang mereka lihat saat
itu di laporan adalah benar-benar menggambarkan kondisi
perusahaan sebenarnya saat itu juga, bukan 1 minggu yang lalu, 1
hari yang lalu, atau bahkan 1 jam yang lalu. Untuk itu peranan
teknologi di sini menjadi sangat vital. Perusahaan dapat
mengandalkan teknologi yang tepat untuk membantu mereka dalam
meningkatkan efisiensi, mempertajam daya respons, dan pada
akhirnya adalah mampu menghasilkan nilai kompetitif bagi
perusahaan. Pada beberapa tahun terakhir telah banyak perusahaan
yang memanfaatkan solusi dengan teknologi informasi (TI) untuk
mengoptimasi proses bisnis yang dimilikinya, tapi kadang solusi
yang mereka kembangkan masih setengah-setengah. Mereka
membangun solusi TI tersebut dalam beberapa sistem yang terpisah,
bukan dalam satu kesatuan. Sistem yang dibangun biasanya terbagi
berdasarkan unit kerja, atau berdasarkan proses bisnis yang ada. Hal
ini tentunya dapat menimbulkan beberapa masalah ketika suatu saat
terdapat proses bisnis yang membutuhkan adanya kolaborasi
ataupun pertukaran informasi antar unit kerja atau antar proses
bisnis untuk menyelesaikan rangkaian prosesnya tersebut, yang
tentunya hal ini tidak akan dapat ditangani dengan solusi TI model
seperti ini. Solusi TI seperti ini sebenarnya sudah tidak relevan lagi
untuk digunakan pada dunia bisnis yang sangat dinamis seperti saat
ini.
Teknologi Manajemen Proses Bisnis atau Business Process
Management (BPM) adalah jawaban yang benar-benar ditunggu dan
dibutuhkan kalangan bisnis untuk membantu bisnis mereka dalam
RISMAYANI,S.KOM,MT
52. menghadapi tantangan dan kompetisi seperti sekarang ini. BPM
adalah solusi TI dengan pendekatan baru yang ampuh digunakan
untuk membantu meningkatkan efisiensi dan menumbuhkan nilai
kompetitif suatu bisnis. BPM dirancang untuk mengintegrasikan
antara karyawan dan sistem informasi melalui prosesproses yang
telah terotomatisasi dan bersifat sangat fleksibel. BPM juga
merupakan solusi yang tepat untuk meningkatkan daya respon
perusahaan
secara signifikan untuk menyesuaikan keinginan pelanggannya pada
setiap produk atau layanan yang dihasilkan, dengan cara
memberikan akses informasi secara real-time yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasi masalah, serta pengambilan tindakan untuk
merespon masalah yang terjadi secara lebih cepat dan tepat.
DefinisiBPM
Apa itu BPM? Lalu mengapa BPM menjadi elemen yang sangat
penting bagi kesuksesan sebuah perusahaan? Sebelumnya, kita akan
coba kupas terlebih dahulu mengenai proses bisnis pada perusahaan.
Proses bisnis merupakan inti dari seluruh aktivitas pada suatu
perusahaan atau organisasi. Untuk mencapai tujuan perusahaan,
proses bisnislah yang akan memberdayakan seluruh sumber daya
yang ada pada perusahaan. Tapi yang perlu diketahui adalah bahwa
setiap bisnis memiliki proses masing-masing yang unik, sesuai
dengan karakteristik dari perusahaan dan bidang usahanya, seperti
proses pembuatan produk ataupun layanan baru, pengadaan supply,
menjawab pertanyaan pelanggan, ataupun rekruitasi karyawan baru,
yang tentunya memiliki perbedaan karekteristik tersendiri untuk
setiap perusahaan. Manajemen Proses Bisnis yang efektif dan
efisien dapat menghasilkan nilainilai kompetitif bagi perusahaan.
Proses bisnis yang dikelola dengan baik akan mampu menumbuhkan
peluang. Namun perusahaan terkadang kurang
memahami dan tidak mampu mengontrol proses bisnis yang
dimilikinya. Pihak manajemen mungkin telah berhasil membuat
prosedur yang ideal untuk menjalankan proses bisnisnya, tapi pada
RISMAYANI,S.KOM,MT
53. kenyataannya, implementasi di lapangan dapat sangat berbeda dari
apa yang telah dirancang sebelumnya. Pada pelaksanaan suatu
proses bisnis kadang terjadi redundansi, ketidakefisienan, stagnasi,
dan berbagi kesalahan-kesalahan lainnya yang tidak dapat
diantisipasi sebelumnya. Bisnis yang tidak tangkas dalam
mengontrol proses bisnis yang dimilikinya cenderung akan
menghalangi usaha perusahaan dalam mencapai sasaran yang
diinginkan.
Manajemen Proses Bisnis (BPM) adalah sebuah
pendekatan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi melalui
pembangunan otomatisasi proses dan ketangkasan untuk mengelola
perubahan. BPM membantu perusahaan dalam mengawasi dan
mengontrol seluruh elemen pada proses bisnis, seperti karyawan,
pelanggan, pemasok, dan workflow. BPM meningkatkan kualitas
proses bisnis melalui penyediaan mekanisme feedback yang lebih
baik. Review yang berkesinambungan dan real-time akan membantu
perusahaan dalam mengidentifikasi masalah dan kemudian
mengatasinya secara lebih cepat sebelum masalah tersebut
berkembang menjadi lebih besar.
Setiap solusi Manajemen Proses Bisnis (BPM) memiliki empat
komponen utama:
1. Pemodelan
Pengguna dapat mendefinisikan dan mendesain struktur
dari setiap proses bisnis secara grafis. Manajer Proses dapat
mendesain sebuah proses beserta seluruh elemen, aturan,
sub-proses, parallel proses, penanganan exception,
RISMAYANI,S.KOM,MT
54. penangan error, dan workflow dengan mudah
tanpa perlu memiliki kemampuan programming khusus dan
tanpa membutuhkan bantuan dari staf IT
2. Pengintegrasian
BPM dapat menghubungkan setiap elemen dalam proses
sehingga elemen-elemen tersebut dapat saling
berkolaborasi dan bertukar informasi untuk menyelesaikan
tujuannya. Pada level aplikasi, hal ini bisa diartikan sebagai
penggunaan Application Programming Interface (API) dan
messaging. Bagi pengguna, hal ini berarti tersedianya
sebuah workspace pada komputernya ataupun perangkat
wireless-nya untuk mengerjakan tugas sesuai dengan
perannya pada suatu proses bisnis.
3. Pengawasan
Pengguna dapat mengawasi dan mengontrol performansi
dari proses bisnis yang sedang berjalan dan performansi
dari setiap personil yang terlibat dalam proses bisnis
tersebut. Pengguna juga dapat memperoleh informasi
mengenai proses yang tengah berjalan, maupun yang telah
selesai, beserta data-data yang ada di dalamnya.
4. Optimalisasi
Pengguna dapat menganalisa dan memonitor suatu proses
bisnis, melihat ketidakefisienan, dan juga memungkinkan
pengguna untuk mengambil tindakan dengan cepat dan
merubah proses tersebut untuk meningkatkan efisiensinya.
Apa sebenarnya yang akan diperoleh perusahaan yang
memanfaatkan solusi BPM dalam mengelola dan
RISMAYANI,S.KOM,MT
55. mengoptimisasi proses bisnis yang dimilikinya?
Keuntungan dari pemanfaatan solusi Manajemen Proses
Bisnis (BPM) antara lain:
Solusi BPM akan memfasilitasi perusahaan dalam
memodelkan proses bisnis yang dimiliki, mengotomatisasi
jalannya proses bisnis tersebut, memonitor jalannya proses,
serta memberikan cara yang mudah dan cepat ketika
perusahaan akan melakukan perubahaan proses bisnis
untuk meningkatkan performansinya.
5. Software BPM membantu perusahaan untuk
mengotomatisasi tugastugas yang selama ini masih
dilakukan secara manual. Solusi BPM dapat
mengotomatisasi proses persetujuan serta penolakan,
notifikasi dan laporan status.
6. Dengan BPM, integrasi antar proses bisnis dapat dilakukan
dengan mudah dan cepat.
7. BPM membantu perusahaan dalam membuat exception
handling dan proses alternatif yang sangat dibutuhkan
untuk menanggulangi masalah pada bisnis yang bersifat
sangat dinamis seperti sekarang ini.
8. BPM dapat meningkatkan daya respon bisnis melalui
kemampuan untuk mendapatkan informasi dengan cepat
dan real-time.
9. BPM mengurangi waktu yang dibutuhkan pada
pelaksanaan suatu proses bisnis.
10. BPM meningkatkan produktivitas setiap karyawan.
11. Umumnya proses bisnis tentunya membutuhkan banyak
orang dan sumber daya. Sebuah solusi BPM yang baik
RISMAYANI,S.KOM,MT
56. dapat mengurangi jumlah sumber daya yang dibutuhkan
pada sebuah proses.
1. Studi Kasus: Toko Ritel Barokah
a. Pembeli dapat membeli berbagai macam barang di
Barokah.
b. Setiap penjualan melibatkan seorang pelanggan yang
dilayani oleh seorang karyawan.
c. Pelanggan dapat membeli satu atau lebih barang.
d. Para karyawan secara acak melayani pelanggan.
• Setiap penjualan yang terjadi dicatat pada sebuah mesin
pencatat (cash register). Barokah memiliki beberapa
• mesin pencatat.
• Setiap barang yang dijual tidak diidentifikasi secara unik.
Pengidentifikasian dilakukan berdasarkan jenis barang.
• Pelanggan dapat membayar dengan tunai, cek, atau kartu
kredit.
Matriks Pemodelan Proses Bisnis REAL
Barokah telah mengidentifikasi dua kejadian operasional penting,
yaitu:
1. Menjual barang
2. Menerima pembayaran
Dari 2 kejadian operasional tersebut (menjual barang dan
menerima pembayaran), Barokah melibatkan:
• 1 pihak internal: karyawan.
• 1 pihak eksternal: pelanggan.
• 2 sumber daya: barang dagangan dan uang tunai.
• 1 lokasi: mesin pencatat.
Beberapa karakteristik proses bisnis Barokah:
RISMAYANI,S.KOM,MT
57. a. Setiap transaksi penjualan mengambil tempat di sebuah
cash register.
b. Setiap transaksi hanya melibatkan seorang pelanggan saja.
c. Hanya seorang karyawan yang bertanggung jawab
terhadap suatu transaksi.
d. Setiap transaksi penjualan dapat melibatkan satu atau lebih
barang.
e. Barangbarang dagangan McKell’s tidak diidentifikasi
secara unik.
f. Antara karyawan dengan pelanggan tidak ada hubungan
khusus.
Beberapa karakteristik tambahan proses bisnis Barokah:
1. Pembeli hanya bisa membeli barangbarang dagangan,
bukannya barangbarang milik toko.
2. Pembeli tidak bisa membeli barang melebihi jumlah
persediaan yang dimiliki took
3. Pembeli tidak bisa membeli barang yang tidak ada di toko.
Studi Kasus: Golden Pizza
1. Restaurant pizza yang sukses di Standish, California.
2. Menyediakan pizza lezat dan pelayanan yang ramah.
3. Jaminan penyajian dalam waktu 20 menit. Jika terlambat,
pelanggan tidak usah bayar.
4. Pimpinannya sering menghabiskan waktu untuk
menganalisa pasar pizza di Standish, para pesaingnya, dan
para pelanggannya.
5. Pimpinannya membuat keputusan tentang pizza yang akan
dicantumkan pada menu.
Golden Pizza
1. Pelanggan dapat memesan via telepon atau datang
langsung ke restorannya.
2. Detil pemesanan dicatat pada form pemesanan (rangkap
banyak) yang telah diberi nomor berurut.
RISMAYANI,S.KOM,MT
58. 3. Total penjualan dihitung lalu dicatat pada form
pemesanan, dan disampaikan pada pelanggan.
4. Pelanggan membayar dan form pemesanan dicap “PAID”.
Juga dicatat detil pembayaran yang dilakukan.
5. Selembar form pemesanan diberikan kepada pelanggan,
dan pelanggan dipersilakan menunggu.
6. Selembar form pemesanan diberikan kepada koki. Form
pemesanan digantung pada roda berputar supaya dapat
mengetahui urutan pesanan.
7. Jika pesanan sudah siap, pizza akan dibungkus dan form
pesanan pada koki akan disimpan di sebuah kotak.
8. Pelanggan memperlihatkan form pemesanan yang sudah
dicap “PAID” untuk mengambil pesanan.
9. Form pemesanan dari pelanggan akan disimpan untuk
bagian akuntansi untuk dicatat datanya, dan pizza akan
diberikan kepada pelanggan.
Kejadian-kejadian Keputusan/Pengelolaan di Golden Pizza:
1. Menganalisa pasar pizza di Standish, para pesaing, dan
para pelanggan.
2. Menentukan pizza apa yang akan dicantumkan pada menu.
3. Memberikan pesanan pizza yang tepat pada pelanggan
yang tepat.
Kejadian-kejadian Operasional di Golden Pizza:
1. Menerima pemesanan pizza.
2. Menerima pembayaran dari pelanggan.
3. Membuat pizza.
4. Mengemas pizza.
5. Memberikan pizza kepada pelanggan.
Kejadian-kejadian Informasi di Golden Pizza:
1. Mencatat pesanan pelanggan.
2. Menghitung total pesanan.
3. Menandai pesanan yang sudah dibayar.
4. Memberikan pelanggan selembar form pesanan.
5. Memberikan koki selembar form pesanan.
RISMAYANI,S.KOM,MT
59. 6. Mengirim form-form pesanan ke bagian akuntansi.
Kejadian-kejadian Informasi yang mungkin dipicu oleh
kejadian-kejadian keputusan/pengelolaan:
1. Membuat laporan analisa pelanggan.
2. Membuat laporan penjualan berdasarkan jenis pizza.
3. Membuat analisa keuntungan kotor (gross margin).
RISMAYANI,S.KOM,MT
60. BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN : Perubahan dan peningkatan peran fungsi sumber
daya manusia sangat esensial untuk mendukung keberhasilan
organisasi.Pengelolaan sumber daya manusia terkait dan
mempengaruhi kinerja organisassional dengan cara menciptakan
nilai atau menggunakan keahlian sumber daya manusia yang
berkaitan dengan praktek manajemen dan sasarannya cukup luas,
tidak hanya terbatas karyawan oiperasional semata, namun juga
meliputi tingkatan manajerial.Sumber daya manusia sebagai
penggerak organisasi banyak dipengaruhi oleh perilaku para
pesertanya (partisipannya) atau aktornya. Keikutsertaan sumber
daya manusia dalam organisasi diatur dengan adanya pemberian
wewenang dan tanggung jawab. Merumuskan wewenang dan
tanggung jawab yang harus dicapai karyawan dengan standar atau
tolak ukur yang telah ditetapkan dan disepakati oleh karyawan dan
atasan. Karyawan bersama atasan masing-masing dapat
menetapkan sasaran kerja dan standar kinerja yang harus dicapai
serta menilai hasil-hasil yang sebenarnya dicapai pada akhir kurun
waktu tertentu. Peningkatan kinerja karyawan secara perorangan
akan mendorong kinerja sumber daya manusia secara keseluruhan,
yang direkflesikan dalam kenaikan produktifitas. Konversi adalah
sekelompok kegiatan berulang pada aktivitas bisnis dan operasi
pemrosesan data yang berhubungan dengan pengkonversian
sumber daya input, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead
menjadi barang jadi atau jasa untuk dijual.
RISMAYANI,S.KOM,MT
61. Saran : dari pembahasan dan penjelasan diatas maka menulis ingin
memberikan beberapa saran sebagai alternative pemikiran yang
dapat dijadikan dimasukkan yang nantinya akan sangat berguna
bagi pengembangan analisa proses bisnis dan untuk mendukung
kelancaran system antara lain:untuk dapat mengoptimalkan system
proses bisnis ini diperlukan dukungan dari semua pihak terutama
sumber daya manusia yang terlibat langsung sehingga kualitas
sumber daya manusia perlu ditingkatkan melalui pelatihan maupun
kursus.
RISMAYANI,S.KOM,MT