Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses saat pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan selanjutnya membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. (Lincolin Arsyad, 1999).
2. Pengertian
Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu
proses saat pemerintah daerah dan masyarakat
mengelola sumber daya yang ada dan
selanjutnya membentuk suatu pola kemitraan
antara pemerintah daerah dengan sektor swasta
untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru
dan merangsang perkembangan kegiatan
ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah
tersebut. (Lincolin Arsyad, 1999).
3. Teori pembangunan ekonomi
daerah
Teori ekonomi Neo Klasik
Memberikan dua konsep pokok yaitu keseimbangan dan
mobilitas faktor produksi, artinya sistem perekonomian akan
mencapai keseimbangan alamiahnya ika modal bisa mengalir
tanpa pembatasan
Teori Basis Ekonomi
Bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi daerah
berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan
asa dari luar daerah
Teori lokasi
Bahwa teknologi dan komunikasi modern telah mengubah
signifikan suatu lokasi tertentu untuk kegiatan produksi dan
distribusi barang dengan cara memilih lokasi yang
memaksimumkan peluangnya untuk mendekati pasar
4. Strategi Pembangunan Ekonomi
Daerah
Menurut Arsyad (1999:122-126) strategi pembangunan ekonomi
daerah dapat dikelompokkan empat kelompok besar:
Pengembangan program perbaikan kondisi fisik daerah untuk
menciptakan identitas daerah
Pengembangan dunia usaha untuk mencipatakan
perekonomian daerah
Peningakatan kualitas dan keterampilan sumber daya
manusia
Pengembangan ekonomi masyarakat melalui perberdayaan
masyarakat untuk pengembangan suatu kelompok
masyarakat tertentu disuatu daerah
5. Permasalahan dalam
Pembangunan Ekonomi Daerah
a. Ketimpangan Pembangunan Sektor
Industri
Konsentrasi kegiatan ekonomi yang tinggi di
daerah tertentu merupakan salah satu faktor
yang menyebabkan terjadinya ketimpangan
pembangunan antar daerah. Pertumbuhan
ekonomi di daerah dengan konsentrasi
ekonomi yang tinggi cenderung pesat,
sedangkan daerah yang konsentrasi
ekonominya rendah ada kecenderungan
tingkat pembangunan dan pertumbuhan
ekonominya juga rendah.
6. Lanjut
b. Kurang Meratanya Investasi
Harrod-Domar ada korelasi positif antara tingkat investasi
dengan laju pertumbuhan ekonomi, sehingga dengan
kurangnya investasi dengan laju pertumbuhan ekonomi,
sehingga dengan kurangnya investasi di suatu daerah
membuat pertumbuhan dan tingkat pendapatan perkapita
masyarakat di daerah tersebut rendah. Hal ini dikarenakan
tidak adanya kegiatan-kegiatan ekonomi yang produktif
seperti industri manufaktur.
c. Tingkat Mobilitas Faktor Produksi yang Rendah
Kurang lancarnya mobilitas faktor produksi seperti tenaga
kerja dan kapitas antar daerah juga merupakan penyebab
terjadinya ketimpangan ekonomi regional. Hal ini karena
perbedaan laju pertumbuhan ekonomi antar daerah membuat
terjadinya perbedaan tingkat pendapatan perkapita antar
daerah
7. Lanjut
. Perbedaan Sumber Daya Alam (SDA)
Pemikiran klasik yang mengatakan bahwa pembangunan
ekonomi daerah yang kaya SDA akan lebih maju dan
masyarakatnya lebih makmur dibandingkan dengan daerah
yang miskin SDA. Hingga tingkat tertentu pendapat tersebut
dapat dibenarkan, dalam arti sumber daya manusia dilihat
hanya sebagai modal awal untuk pembangunan
e. Perbedaan Demografis
Ketimpangan ekonomi regional di Indonesia juga disebabkan
oleh perbedaan kondisi geografis antar daerah. Kondisi ini
berpengaruh terhadap jumlah dan pertumbuhan penduduk,
tingkat kepadatan penduduk, pendidikan, kesehatan,
kedisiplinan, dan etos kerja. Faktor-fator ini mempengaruhi
tingkat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dari sisi
permintaan dan penawaran.
8. peran pemerintah dalam
pembangunan daerah
Interpreneur
pemerintah daerah bertanggungawab untuk menalankan suatu usaha
bisnis seperti BUMD yang harus dikelola lebih baik sehingga
menguntungkan
Koordinator
Perintah bisa melibatkan lembaga-lembaga lainnya, dunia usaha, dan
masyarakat dalam penyusunan konsistensi pembangunan daerah
Fasilitator
Pemerintah dapat mempercepat pembangunan melalui perbikan
lingkungan daerahnya serta pengeturan penetapan daerah yang lebih
baik
Stimulator
Pemerintah dapat menstimulasi oengembangan usaha melalui
tindakan –tindakan khusus yang akan mempengaruhi perusahaan
untuk masuk ke daerah tersebut
9. Persoalan di Masyarakat
Daerah
Rendahnya tingkat pendapatan masyarakat
Tingginya angka anak putus sekolah
Banyaknya wabah penyakit
Tingginya angka kematian bayi dan Ibu
melahirkan
Banyaknya kenakalan remaja
Kesulitan akses infrastuktur
Keterisolasian suatu daerah juga kerkadang
menghambat kemajuan pembangunan
10. Manfaat pembangunan
ekonomi
Munculnya lapangan pekerjaan
Meningkatnya pendapatan nasional
Melancarkan kegiatan ekonomi
Mendorong terciptanya perkembangan teknologi
dengan pengetahuan yang mengimbangi
Mengurangi j.umlah pembangunan
mensej.ahterakan masyarakat
Memperbaiki kualitas pendidikan
Meningkatnya keahlian
Meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk
bisa berkembang
11. Dampak pembangunan
ekonomi
Dampak positif Dampak negatif
pelaksaan kegiatan ekonomi akan
berjalan lebih lancar
Penciptaan lapangan kerja yang
dibutuhkan
Dapat meningkatkan pendapatan
nasional
pembangunan ekonomi yang tidak
direncakan akan merusak
lingkungan
Industrialisasi mengh.asilkan
pengurangan lahan pertanian
12. TAHAP-TAHAP PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH
Menurut Blakely (1989), ada 6 tahap dalam proses
perencanaan pembangunan ekonomi daerah
TAHA
P
KEGIATAN
1. Pengumpulan dan Analisis
Data
Penentuan Basis Ekonomi
Analisis Struktur Tenaga Kerja
Evaluasi Kebutuhan Tenaga
Kerja
Analisis Peluang dan Kendala
Pembangunan
Analisis Kapasitas
Kelembagaan
2 Pemilihan Strategi
Pembangunan Daerah
Penentuan Tujuan dna
Kriteria
Penentuan Kemungkinan-
kemungkinan Tindakan
Penyusunan Strategi
13. lanjut
3 Pemilihan Proyek-proyek
Pembangunan Identifikasi
Proyek
Penilaian Viabilitas Proyek
4 Pembuatan Rencana Tindakan
Prapenilaian Hasil Proyek
Pengembangan Input Proyek
Penentuan Alternatif Sumber Pembiaya
Identifikasi Struktur Proyek