Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penerapan etika bisnis di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang
2. Rumah Sakit Bakti Timah merupakan rumah sakit tertua di Kepulauan Bangka yang berupaya menerapkan etika bisnis dalam pelayanan kesehatan
3. Penerapan etika bisnis diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pasien dan membangun citra rumah sakit yang baik.
1. BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE
PENERAPAN ETIKA BISNIS DI RUMAH SAKIT BAKTI TIMAH
PANGKALPINANG
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Bussiness Ethic and Good Governance
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Disusun Oleh :
Dede Angraini 55116120049
Magister Manajemen
Universitas Mercu Buana
2017
2. DAFTAR ISI
ABSTRAK.................................................................................................. 1
I. PENDAHULUAN..................................................................................... 2
I.1. Latar Belakang……………………………………………………….. 3
I.2. Rumusan dan batasan masalah………………………………………. 3
I.3. Tujuan masalah………………………………………………………. 3
II. LANDASAN TEORI…………………………………………………… 7
III.METODELOGI PENELITIAN………………………………………….. 8
IV.PEMBAHASAN…………………………………………………………. 9
4.1. Profil Rumah Sakit……………………………………………………. 11
4.2. Etika Bisnis Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang………………. 13
V.PENUTUP………………………………………………………………… 14
5.1. Kesimpulan…………………………………………………………….. 15
5.2. Saran…………………………………………………………………… 15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 16
3. ABSTRAK
Etika Bisnis merupakan sesuatu yang harus diperhatikan oleh perusahaan,
karena berkaitan dengan kepuasan konsumen maupun perlindungan konsumen.
Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau
tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Nilai-nilai dan
moral pribadi perorangan dan konteks sosial menentukan apakah suatu perilaku
tertentu dianggap sebagai perilaku yang etis atau tidak etis. Dengan memegang
teguh etika atau moral bisnis yang ada bisnis kita akan berjalan dengan baik, karena
dengan memiliki etika kita dapat bersaing dengan perusahaan lain tanpa menyakiti
pihak manapun. RS.Bakti Timah merupakan Rumah Sakit tertua yang berada di
Kepulauan Bangka . Rumah Sakit adalah rumah sakit terbesar yang ada di
kepulauan Bangka dan merupakan pusat rujukan. Meskipun begitu, dalam
memberikan pelayanan terhadap pasien tentu ada yang merasa puas akan layanan
yang diberikan ada juga yang tidak puas dengan layanan yang diberikan .
Pelayanan kesehatan adalah segala upaya yang diselenggarakan secara sendiri
atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan,mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan perorangan,keluarga,kelompok ataupun masyarakat.
Masalah yang sering dihadapi secara umum oleh rumah sakit adalah rumah
sakit belum mampu memberikan sesuatu yang benar-benar diharapkan pengguna
jasa.Faktor utama tersebut karena pelayanan jasa . Rumah sakit merupakan
organisasi yang menjual jasa ,maka pelayanan yang berkualitas merupakan suatu
tuntutan yang harus dipenuhi.Bila pasien tidak menemukan kepuasan dari kualitas
pelayanan yang diberikan maka cenderung mengambil keputusan tidak melakukan
kunjungan ulang pada rumah sakit tersebut
4. BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi pelayanan prima merupakan elemen utama di
rumah sakit dan unit kesehatan .Rumah sakit dituntut untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang memenuhi standard pelayanan yang optimal. Hal
tersebut sebagai akuntabilitas rumah sakit supaya mampu bersaing dengan
Rumah sakit lainnya. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pelayanan
kesehatan yang bersifat komprehensif,mencakup aspek
promotif,preventif,kuratif dan rehabilitative serta sebagai pusat rujukan
kesehatan masyarakat.
Rumah sakit dinyatakan berhasil tidak hanya pada kelengkapan fasilitas
yang diunggulkan,melainkan juga sikap dan layanan sumber daya manusia
merupakan elemen yang berpengaruh signifikan terhadap pelayanan yang
dihasilkan dan dipersepsikan pasien .Bila elemen tersebut diabaikan maka
dalam waktu yang tidak lama,rumah sakit akan kehilangan banyak pasien dan
dijahui oleh calon pasien.Pasien akan beralih ke Rumah sakit lainnya yang
memenuhi harapan pasien, Hal tersebut dikarenakan pasien merupakan asset
yang sangat berharga dalam mengembangkan industry rumah sakit.
Hakikat dasar rumah sakit adalah pemenuhan kebutuhan dan tuntutan
pasien yang mengharapkan penyelesaian masalah kesehatannya pada rumah
sakit. Pasien memandang bahwa hanya rumah sakit yang mampu memberikan
pelayanan medis sebagai upaya penyembuhan dan pemulihan atas rasa sakit
yang dideritanya. Pasien mengharapkan pelayanan yang siap,cepat,tanggap
dan nyaman terhadap keluhan penyakit pasien tersebut. Pelayanan prima di
Rumah Sakit akan tercapai jika seluruh SDM rumah sakit mempunyai
keterampilan khusus diantaranya memahami produk secara mendalam
,berpenampilan menarik, bersikap ramah dan bersahabat, peka dengan pasien,
menguasai pekerjaan ,berkomuniksi secara efektif dan mampu menanggapi
keluhan pasien secara professional.
Strategi pelayanan prima bahwa setiap rumah sakit harus melakukan
pendekatan mutu paripurna yang berorientasi pada kepuasan pasien,agar
rumah sakit tetap eksis ditengan pertumbuhan industry pelayanan kesehatan
yang semangkin kuat. Upaya rumah sakit untuk tetap bertahan dan
berkembang adalah dengan meningkatkan pelayanan kepada pasien. Hal
tersebut karena pasien merupakan sumber pendapatan yang ditunggu oleh
5. rumah sakit ,baik secara langsung maupun tidak langsung melalui asuransi
kesehatan .
Tanpa pasien rumah sakit tidak dapat bertahan dan berkembang
mengingat besarnya biaya operasional rumah sakit yang tinggi. Rumah sakit
melakukan berbagai upaya demi meningkatkan kunjungan pasien sehingga
rumah sakit harus mampu menampilkan dan memberikan pelayanan
keshatan, sehingga dari dampak yang muncul akan menimbulkan sebuah
loyalitas pada pasien sehingga pasien akan datang kembali memanfaatkan
jasa rumah sakit tersebut.
Saat ini masyarakat semakin sadar untuk memilih layanan kesehatan
yang baik beberapa contohnya adalah masyarakat saat ini tidak sungkan lagi
untuk berdiskusi dengan dokter mengenai kegunaan dan efek samping dari
obat yang diterima, pasien pun bertanya apakah alat yang digunakan sudah
steril atau belum, alternative pengobatan yang diterima sesuai dengan kondisi
keuangan mereka,masyarakat tidak segan lagi menegur staf medis yang
bersangkutan atau menulis di kotak saran.
Untuk menghadapi dinamika masyarakat sedemikian rupa,pemerintah
melalui kementrian kesehatan tidak tinggal diam. Kementrian kesehatan
Republik Indonesia mewajibkan dilaksanakannya akreditasi Rumah Sakit.
Dasar hokum pelaksanaan akreditasi rumah sakit adalah UU No.36
tahun 2009 tentang kesehatan ,UU no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
dan Permenkes 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang organisasi dan tata kerja
kementerian kesehatan.
Atas dasar itu setiap rumah sakit Bakti Timah Pangkalpinang berbenah
diri agar dapat maju dan berkembang dan dapat bersaing dengan rumah sakit
lainnya.Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan
masalah “ Apakah Rumah Sakit Bakti Timah menerapkan etika bisnis dalam
menjalankan usaha.
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas , maka dapat ditarik rumusan
masalah sebagai berikut, yaitu:
1. Apakah RS.Bakti Timah menerapkan etika bisnis dalam menjalankan usaha
1.3 Tujuan Masalah
Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam jurnal etika bisnis ini adalah sebagai
berikut :
1.Untuk memenuhi tugas penulis pada mata kuliah Etika Bisnis
2.Untuk mengetahui etika bisnis pada Rumah Sakit Bakti Timah
6. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Definisi Etika
Etika bisnis adalah suatu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan
dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku
secara universal (Muslich, 2004:9). Etika bisnis merupakan aturan tidak tertulis
mengenai cara menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku
dan tidak tergantung pada kedudukan individu atau-pun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis menjadi standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer
dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis
yang etik. Etika bisnis dalam lingkupnya tidak hanya menyangkut perilaku dan
organisasi perusahaan secara internal melainkan juga menyangkut perilaku bisnis
secara eksternal. Etika bisnis berfungsi untuk menggugah masyarakat untuk
bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya
hak dan kepentingan masyarakat tersebut.
Dalam etika bisnis, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain
pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri,
menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan tanggung
jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat dan
menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan
suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi
yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang
handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen
(Muslich, 1998).
2.2. Aspek dan Sudut Pandang Etika Bisnis
Menurut Bertens (2000) terdapat tiga aspek dan sudut pandang pokok dari
bisnis, yaitu:
1. Sudut pandang ekonomi, bisnis adalah kegiatan ekonomis, maksudnya
adalah adanya interaksi produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen
dengan produsen dalam sebuah organisasi. Kegiatan antar manusia ini
adalah bertujuan untuk mencari untung oleh karena itu menjadi kegiatan
7. ekonomis. Pencarian keuntungan dalam bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi
dilakukan melalui interaksi yang melibatkan berbagai pihak.
2. Sudut pandang etika, dalam bisnis berorientasi pada profit adalah sangat wajar,
akan tetapi jangan keuntungan yang diperoleh tersebut justru merugikan pihak lain.
Maksudnya adalah, semua yang kita lakukan harus menghormati kepentingan dan
hak orang lain.
3. Sudut pandang hukum, bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat dengan
Hukum Dagang atau Hukum Bisnis, yang merupakan cabang penting dari ilmu
hukum modern. Dalam praktik hukum banyak masalah timbul dalam hubungan bisnis
pada taraf nasional maupun internasional. Seperti etika, hukum juga merupakan
sudut pandang normatif, karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau
tidak boleh dilakukan.
2.3. Prinsip-prinsip Etika Bisnis
Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang bertujuan memberikan acuan cara yang
harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Sonny
Keraf (1998), terdapat lima prinsip yang dijadikan titik tolak pedoman perilaku
dalam menjalankan praktik bisnis, yaitu (Agoes & Ardana, 2009:127-128):
a. Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, dan tanggung
jawab. Orang yang mandiri berarti orang yang dapat mengambil suatu
keputusan dan melaksanakan tindakan berdasarkan kemampuan sendiri
sesuai dengan apa yang diyakininya, bebas dari tekanan, hasutan, dan
ketergantungan kepada pihak lain.
b. Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan adalah apa
yang dikatakan, dan apa yang dikatakan adalah yang dikerjakan. Prinsip ini
juga menyiratkan kepatuhan dalam melaksanakan berbagai komitmen,
kontrak, dan perjanjian yang telah disepakati.
c. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk memperlakukan semua pihak
secara adil, yaitu suatu sikap yang tidak membeda-bedakan dari berbagai
aspek baik dari aspek ekonomi, hukum, maupun aspek lainnya.
d. Prinsip saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan menanamkan kesadaran bahwa dalam
berbisnis perlu ditanamkan prinsip win-win solution, artinya dalam setiap
keputusan dan tindakan bisnis harus diusahakan agar semua pihak merasa
diuntungkan.
8. e. Prinsip Integritas Moral
Prinsip integritas moral adalah prinsip untuk tidak merugikan orang lain dalam
segala keputusan dan tindakan bisnis yang diambil. Prinsip ini dilandasi oleh
kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati harkat dan martabatnya.
2.4. Manfaat Etika Bisnis
Perilaku Etis penting diperlukan untuk sukses jangka panjang dalam sebuah
bisnis. Oleh karena itu, bisnis seringkali menetapkan pilihan strategis
berdasarkan nilai dimana pilihan tersebut didasarkan atas keuntungan dan
kelangsungan hidup perusahaan. Manfaat etika bisnis dalam kelangsungan
perusahaan adalah sebagai berikut (Muslich, 2004:60-61):
1. Tugas utama etika bisnis dipusatkan pada upaya mencari cara untuk
menyelaraskan kepentingan strategis suatu bisnis dengan tuntunan
moralitas.
2. Etika bisnis bertugas melakukan perubahan kesadaran masyarakat tentang
bisnis dengan memberikan suatu pemahaman yaitu bisnis tidak dapat
dipisahkan dari etik
2.5.Etika Bisnis Terhadap Pihak yang Berkepentingan
Pada umumnya perusahaan yang melaksanakan etika bisnis terhadap
pihak yang berkepentingan dapat digolongkan menjadi 4 tingkatan ataupun
streotypes, yaitu
1. Kepentingan pemegang saham dalam jangka pendek
Perusahaan jenis ini biasanya mempunyai kepentingan dengan
mengutamakan hubungan dengan pemerintah agar dapat melaksanakan
kegiatan usahanya.
2.Kepentingan pemegang saham dalam jangka panjang
Perusahaan ini sudah mulai proaktif dengan pemegang saham, mereka
sudah mulai melaksanakan sponsorship, sebagian sudah mulai
menanamkan investasi.
3. Obligasi terhadap berbagai pihak yang berkepentingan
Perusahaan dalam tingkatan ini sudah terlibat dalam pemanfaatan tujuan
dan keamanan negara, sudah memperlihatkan aspek nonekonomis serta
9. menghindari penjualan produk / jasa yang bertentangan dengan
kepentingan negara dan masyarakat seperti antisosial, dan lain-lain.
4. Pembentuk masyarakat/komunitas
Pada tingkatan ini, perusahaan sudah lebih peduli terhadap masyarakat,
membentuk komunitas / masyarakat, memperhatikan masalah ideologi,
dan masalah keuangan dianggap merupakan masalah kedua.
2.6. Sasaran dan Ruang Lingkup Etika Bisnis
Ada 3 sasaran dan lingkup pokok etika bisnis disini.
Pertama etika bisnis mengimbau pelaku bisnis agar menjalankan
bisnisnya secara baik dan etis. Bisnis yang baik dan etis akan
mempengaruhi keberhasilan usaha dalam jangka panjang, Dan
berfungsi menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis untuk
berbisnis secara baik dan etis demi nilai-nilai luhur tertentu dan demi
kepentingan bisnisnya sendiri. Etika bisnis dalam lingkupnya yang
pertama ini tidak hanya menyangkut perilaku dan organisasi
perusahaan secara internal melainkan juga menyangkut secara
eksternal
Kedua ialah untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen,
buruh atau karyawan dan masyarakat luas akan hak dan kepentingan
mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga.
Pada tingkat ini berfungsi untuk menjaga hak hak masing masing dan
kewajiban masing masing agar tidak terdapat kecurangan kecurangan
yang berfungsi untuk mengambil hak dan kewajiban setiap orang yang
bersifat merugikan orang tersebut, disini dituntut harus mengutamakan
keadilan dalam setiap bisnis yang dilaukan oleh para pelaku pelaku
bisnis.
Ketiga ialah etika bisnis juga berbicara mengenai system ekonomi yang
sangat etis atau tidaknya suatu praktek bisnis. Pada tingkatan ini etika
bisnis berbicara tentang oligopoly,monopoli,kolusi dan praktek
semacamnya yang akan merugikan dan mempengaruhi suatu ekonomi
di suatu Negara. Disini diperlukan pentingnya legal-politis bagi praktek
yang baik, yaitu sangat pentingnya hukum dan aturan bisnis serta pera
pemerintah yang efektif menjamin keberlakuan aturan bisnis tersebut
secara jelas dan konsekuen tanpa pandang bulu.
Tanggung jawab perusahaan mengacu kepada semua upaya untuk
membuat perusahaan bertindak secara bertanggung jawab secara sukarela
(voluntary) karena pertimbangan etika dan sosial, sedangkan tanggung
10. gugat perusahaan mengacu kepada semua kewajiban perusahaan untuk
bertindak sesuai hukum dan norma-norma sosial, atau jika tidak perusahaan
tersebut akan dihadapkan kepada konsekuensi dari in compliance yang bisa
menyeret perusahaan ke pengadilan.
Tanggung jawab ini meliputi perilaku maupun tindakan setiap individu
di dalam organisasi untuk menjamin bahwa perusahaan melaksanakan etika
bisnis dengan baik serta mempengaruhi pihak yang berkepentingan lainnya
untuk secara bersama memerhatikan etika bisnis yang dijalankan oleh
perusahaan. Dalam pelaksanaan tanggung jawab ini, dituntut integritas
setiap individu integritas setiap individu untuk bisa melaksanakan peran dan
tanggung jawabnya, bukan malah menjadi wakil perusahaan untuk menutupi
penyimpangan yang dilakukan oleh perusahaan dalam masalah etika
11. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam jurnal ini, penulis menggunakan
Metode pengumpulan data berupa studi kepustakaanan dengan cara
mengumpulkan data dari beberapa buku, Peraturan pemerintah,refrensi yang
mengkaji penelitian sejenis untuk mendukung penelitian etika dalam bisnis .
12. BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
Rumah Sakit Bakti Timah pangkalpinang adalah Rumah Sakit tertua yang
berada di kota pangkalpinang dan telah lama dkenal oleh masyarakat baik di
kota pangkalpinang maupun pulau Bangka sejak zaman Belanda dahulu.Rumah
Sakit ini berawal dari sebuah Balai pengobatan yang didirikan oleh perusahaan
pertambangan Timah India Belanda Banka Tin Winnen Bedryf sekitar tahun
1900. Balai pengobatan ini khusus diperuntukan bagi karyawan tersebut.
Pada tahun 1953 setelah belanda meninggalkan Indonesia .Perusahaan Belnda
tersebut di Nasionalisasi oleh pemerintah Indonesia menjadi perusahaan Milik
Negara pada tahun 1969. Balai pengobatan tersebut berada di bawah
pengelolaan Unit Penambangan Timah Bangka yang digunakan untuk
pengobatan para karyawannya.
Balai pengobatan tersebut berkembang menjadi sebuah Rumah Sakit dan
menjadi bagian dari unit usaha PT.Tambang Timah. Pada masa itu unit
Pelayanan Kesehatan tersebut bernama Rumah Sakit Unit Penambangan Timah
Bangka.
Pada tahun 1990 ,PT Timah melaksanakan Restrukturisasi yang dimaksud
untuk mengefisienkan perusahaan. Salah program yang dilakukan yaitu program
pelepasan Aset yang tidak berhubungan denegan bisnis inti PT.Timah sehingga
Rumah Sakit ini menjadi salah satu dari sekian banyak aset PT. Timah yang
dilepaskan. Pelepasan dilakukan dengan kebijakan agar tidak menghentikan
fungsinya sebagai instituisi pelayanan kesehatan Rumah Sakit dan agar
bermanfaat bagi masyarakat umum. Isi kebijakan pelepasan asset tersebut
meliputi hibah kepemilikan dan pengelolaan dari segala saran, prasarana, dan
fasilitas serta obat-obatan milik PT. Timah pangkalpinang kepada para dokter
dan karyawan Rumah Sakit yang masih bersedia bekerja di Rumah Sakit
tersebut. Subsidi hanya diberikan kepada karyawan selama satu tahun berupa
gaji sesuai pendapatan terakhirnya dan selanjutnya Rumah Sakit harus dapat
dikelola secara mandiri. Pengelolaan secara mandiri ini dilaksanakan pada
tanggal 1 Februari 1993 dan rumah sakit ini menjadi Rumah Sakit Swakelola
pangkalpinang.
Pada 01 April 1994 Rumah Sakit ini menjadi milik Yayasan Bakti Timah yang
didirikan berdasarkan Akte Notaris Moeljono Josohardjo, SH No 36 tanggal 21
Juli 1993. Rumah Sakit yang telah mandiri ini menjadi Rumah Sakit Bakti
Timah pangkalpinang yang merupakan unit usaha Yayasan Bakti Timah.
Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang pada saat itu masih merupakan
sebuah Rumah Sakit dengan bangunan lama yang sebagian besar dalam
13. keadaan rusak sehingga, pada tahun 1996 mulai diatur tata letaknya dan
renovasi beberapa bangunan dengan dana dari penghasilan Rumah Sakit
sendiri maupun pinajaman Bank.
Renovasi tahap pertama selesai tahun 1998 dan dengan bangunan baru ini
Nampak kinerja Rumah Sakit meningka, baik Rawat Inap maupun Rawat Jalan.
Pembangunan dan renovasi terus dilakukan dan 1 Juli 2006 dibangun ruang VIP
Nusa Indah dengan 2 tempat tidur dan 1 September 2006 menyusul ruang VIP
Melati dibangun dengan 6 tempat tidur. Pembangunan ini terus berlanjut dengan
renovasi lobi dan UGD yang selesai pada awal tahun 2011 dan dilanjutkan
dengan pembangunan poliklinik terpadu, Laboraturium. Untuk tahu 2013 RS.
Bakti Timah membangun ruang Anggrek Utama dengan 2 tempat tidur, Ruang
Kemotrafi 1 tempat tidur dan Ruang haemodilisia ( cuci darah ) pembangunan ini
akan terus berlanjut sesuai dengan kemampuan Rumah Sakit.
Berdasarkan Akta pengalihan dan penyerahan hak serta kuasa tanggal 07
Agustus 2015 Nomor 49, yang dibuat dihadapan Irma Devita Purnamasari, SH,
MKn, notaris di Jakarta, Yayasan Bakti Timah telah selesai melakukan
pengalihan pengelolaan atas Rumah Saki,?Pusat pelayanan medik, balai
pengebotan & Rumah Sakit/Klinik bersalin dan klinik yang berada di bawah
pengelolaan yayasan Bakti Timah seluruhnya kepada PT. RUMAH SAKIT
BAKTI TIMAH.
4.2. Etika Bisnis Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang
Badan layanan umum adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang
dan atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam
melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsif efesiensi dan produktivitas.
Perilaku tidak etis dalam kegiatan bisnis sering juga terjadi karena peluang-
peluang yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan yang kemudian
disahkan dan disalah gunakan dalam penerapan nya dan kemudian dipakai
sebagai dasar untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar etika
bisnis.
Tugas pokok rumah sakit sebagaimana yang disebutkan dalam undang-undang
Nomor 44 Tahun 2009 yaitu memberikan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna.Dalam menjalnkan tugas pokok tersebut fungsi rumah sakit
adalah :
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standard pelayanan rumah sakit
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis
3. Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberi pelayanan kesehatan.
14. 4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu bidang kesehatan.
Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, maka Rumah Sakit Bakti Timah
mempunyai fungsi yaitu :
1. Perumusan kebijakan teknis dalam urusan pelayanan kesehatan
2. Penyelenggaraan pelayanan medis,asuhan keperawatan,penunjang medis
dan non medis serta pelayanan rujukan
3. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
4. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan
5. Pengelolaan administrasi ketatausahaan dan keuangan rumah sakit
6. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh jajaran Direksi Perusahaan
sesuai dengan ruang lingkup bidang tugasnya.
Rumah Sakit Bakti Timah dalam menjalankan tugas pokok berdasarkan
Undang-undang No.44 Tahun 2009 dan berdasarkan PERMENKES N0. 012
Tahun 2012 Tentang Akreditasi Rumah Sakit maka Rumah Sakit Bakti Timah
mau tidak mau harus mengikuti regulasi tersebut karena akreditasi adalah
pengakuan terhadap Rumah Sakit yang diberikan oleh lembaga independen
penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri, setelah dinilai bahwa
Rumah Sakit itu memenuhi Standar Pelayanan Rumah Sakit yang berlaku untuk
meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit secara berkesinambungan.
Sehingga standar prosedur operasional, standar pelayanan medis, dan standar
asuhan keperawatan ditetapkan.
Seluruh rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta wajib
terakreditasi,system akreditasi pun telah berubah dari provider oriented menjadi
pasien oriented
Akreditasi Rumah Sakit adalah bertujuan untuk :
a. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
b. Meningkatkan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
c. Meningkatkan perlindungan bagi pasien,masyarkat,sumber daya manusia
Rumah Sakit dan Rumah Sakit sebagai institusi
d. Mendukung Program pemerintah di bidang kesehatan
Dan manfaat Akreditasi itu sendiri adalah :
a. Terbentuknya budaya mutu dalam memberikan pelyanan kesehatan pada
pasien sesuaistandar di rumah sakit
b. Terlindunginya pasien/masayarakat dari layanan kesehatan yang tidak
bermutu.
c. Sebagai salah satu syarat peningkatan kelas rumah sakit
d. Peningkatan kesejahteraan rumah sakit
15. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya seluruh jajaran Rumah Sakit
Bakti Timah Pangkalpinang harus mengacu pada pencapaian Visi,Misi dan
Tujuan yang telah ditetapkan . Adapun Visi yang diusung oleh Rumah Sakit
Bakti Timah Pangkalpinang adalah :
Menjadikan Rumah Sakit Andalan sebagai Rujukan
di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung
Untuk mewujudkan Visi, maka disusunlah misi.adapun Rumah Sakit Bakti
Timah Pangkalpinang terkait dalam upaya pencapaian visi adalah : Menjadi
layanan kesehatan terpercaya :
1. Menyediakan jasa layanan kesehatan unggulan
2. Mengembangkan dan menyiapkan tenaga professional
3. Mengembangkan system layanan terpadu yang handal
Berdasakan visi dan misi maka ditetapkanlah tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai.tujuan yang akan dicapai oleh Rumah Sakit Bakti Timah adalah :
1. Menjadikan rumah sehat yang terpandang guna meningkatkan kesehatan
masyarakat Bangka Belitung
2. Menjadikan rumah sehat yang mandiri dan dikelola dengan baik ( Good
Corporate Governent)
3. Menjadikan organisasi yang mengedepankan kesejahteraan melalui
peningkatan profesionalisme.
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai oleh RSBT Pangkalpinang adalah :
1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan professional sesuai dengan
standard akreditasi nasional dan intrnasional :tersedianya fasilitas bangunan
rumah sakita, fasilitas kesehatan dan fasilitas non medis yang modern
2. Terselenggaranya system perencanaan manajemn pengelolaan rumah sakit
yang berkualitas Good Corporate Governent: Sistem informasi manajemen
Rumah Sakit , Model anggaran,pengelolaan keuangan dan pengaturan tarif
Rumah Sakit Bakti Timah telah dinilai oleh Badan Akreditasi Rumah Sakit,
adapun elemen penilaian yang sudah dinilai adalah :
No. BAB/POKJA STANDAR
1. Sasaran keselamatan pasien (SKP) 6
2. Hak pasien dan kelurga (HPK) 30
3 Pendidikan pasien dan keluarga 7
No. BAB/POKJA STANDAR
16. 4. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP) 23
5. Sasaran Millineium Development goals (MDGs) 3
6. Akses pelayanan dan kontinuitas pelayanana(APK) 23
7. Assesment pasien ( AP) 44
8. Pelayanan pasien (PP) 22
9. Pelayanan anastesi dan bedah (PAB) 14
10. Manajemen penggunaan obat (MPO) 21
11. Manajemen komunikasi dan Informasi (MKI) 28
12. Kualifikasi dan pendidikan staf(KPS) 24
13. Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) 24
14. Tata Kelola kepemimpinan dan pengarahan (TKP) 27
15. Manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) 27
17. BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN :
Berdasarkan inti uraian pembahasan, bahwa Rumah Sakit Bakti Timah dalam
menjalankan pelayanan sudah berdasarkan aturan-aturan yang berlaku yaitu
berdasarkan Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang
mengatur tugas pokok dari pada Rumah Sakit dan Permenkes No. 012 tahun 2012
mengenai Akreditasi Rumah Sakit. Karena dengan telah diakreditasinya rumah sakit
akan sangat bermanfaat untuk pasien . Selain bermanfaat bagi pasien, akreditasi
juga bermanfaat bagi petugas kesehatan,bagi rumah sakit itu sendiri ,bagi pemilik
rumah sakit dan bagi perusahaan masayarakat sekitar.
Bagi tenaga kesehatan di rumah sakit akreditasi berfungsi untuk menciptakan
rasa aman bagi mereka dalam melaksanakan tugasnya. Mereka akan merasa aman
karena sarana prasarana yang tersedia di rumah sakit sudah memenuhi standard
sehingga tidak akan membahayakan diri mereka .Selain itu sarana dan prasaran
yang sesuai standard juga sangan membantu dalam proses kerja mereka.
Untuk Rumah sakit akrediatas sebagai alat untuk bernegosiasi dengan pihak
ke tiga misalnya asuransi atau perusahaan.Dalam hal ini akreditasi bisa dikatakan
sebagai alat promosi, Bagi rumah sakit akeditasi sebagai alat untuk mengukur
kinerja pengelola rumah sakit.sedangkan bagi perusahaan asuransi, akreditasi
bermanfaat sebagai acuan dalam memilih dan mengadakan kotrak dengan rumah
sakit, perusahaan asuransi tidak akan mempertaruhkan nama baiknya dihadapan
kliennya dengan memilih rumah sakit berpelayanan buruk
SARAN :
Diharapkan Rumah Sakit Bakti Timah dapat mempertahankan Statusnya sebagai
Rumah Sakit yang sudah terakreditasi karena dengan telah terakreditasi maka
rumah sakit Bakti timah sudah diakui oleh pemerintah karena sudah memenuhi
standard yang telah ditetapkan.
18. Daftar Pustaka
Bertens K. 2000. Pengantar Etika Bisnis, Edisi Keenam. Yogyakarta: Kanisius.
Muslich, Mohammad. 2004. Manajemen Keuangan Modern, Analisis
Perencanaan dan Kebijakan. Cetakan Pertama. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumarni, Murti, dkk. 1998. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Agoes, Cenik & Ardana. 2009. Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta: Salemba Empat.
Huseini, Martani.2007.Operasionalisasi Strategi. Jakarta : Elex Media Komputindo
Arjianto, Agus. 2011. Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis. Jakarta : Rajawali Pers.
Ketut Rindjin, Etika Bisnis dan Implementasinya, 2004, Gramedia Pustaka Umum,
Jakarta.
http://indahwiyanti.blogspot.co.id/2015/06/babii-pembahasan-a.html
www.rsibnusina.or.id