IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
Pengembangan Profesi Keperawatan
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berjalannya waktu, profesi sebagai seorang perawat adalah profesi yang
dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan
kesehatan. Banyak hak-hak yang harus dilakukan seorang perawat agar dapat menjadi tenaga
keperawatan yang mempunyai kualitas.
Makalah ini menjelaskan mengenai kaidah profesi. Adapun penjelasannya meliputi
definisi profesi, karakteristik profesi, peran organisasi profesi, fungsi organisasi profesi,
manfaat organisasi profesi, pengembangan layanan keperawatan, dan perawat profesional.
Kaidah profesi merupakan kajian mengenai suatu pekerjaan yang membutuhkan
dukungan ilmu guna menerapkan pengetahuan dan wawasan yang dimiliki khususnya dalam
pekerjaan yang digelutinya.
Untuk mencapai itu semua tentunya kita perlu mengetahui dan memahami apa itu
profesi dan segala sesuatu yang menyangkut dan berkaitan dengan profesi ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan karrakteristik profesi?
2. Apa peran, fungsi dan manfaat organisasi profesi?
3. Bagaimana pengembangan pelayanan keperawatan?
4. Apa perawat professional itu?
2. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Profesi
Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang
memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari
manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian
tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang
lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya,
serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang
menyandang profesi tersebut.
Berikut definisi profesi menurut para ahli :
1. Wilensky (1964)
Profesi berasal dari profession yang berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan
dukungan badan ilmu (body of knowlage) sebagai dasar untuk pengembangan teori yang
sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan
yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan focus utama pada pelayanan (altruism).
2. Schein E. H (1962)
Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma
tertentu dan berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
3. Hughes
Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik
dibanding orang lain (klien).
2.2 Karakteristik Profesi
Menurut Prof. DR. Azrul Azwar MPH (1998), ada 3 karakteristik profesi :
1). Umumnya untuk satu profesi hanya ada satu organisasi profesi yang
para anggotanya berasal dari satu profesi saja dalam arti telah menyelesaikan pendidikan
profesi dengan dasar-dasar keilmuan yang sama.
2). Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode etik
(Code of professional ethnic) merumuskan kompetensi profesi (Professionalcompetency)
serta memperjuangkan tegaknya kebebasan profesi (professional autonomous).
3). Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta
merumuskan standar pelayanan profesi (standar of professional services) yang mana kode
3. etik termasuk kedalamnya, merumuskan dan menetapkan standar pendidikan dan pelatihan
profesi (standar of professional education and training) serta menetapkan dan
memperjuangkan kebijakan dan politik profesi (professional policy).
2.3 Peran Organisasi Profesi
Organisasi profesi dalam pembuatan dan pengembangan profesi keperawatan berperan
sebagai berikut :
a. Pembinaan, pengembangan dan pengawasan mutu pendidikan keperawatan.
b. Pembinaan, pengembangan dan pengawasan pelayanan keperawatan.
c. Pembinaan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan.
d. Pembinaan, pengembangan dan pengawasan kehidupan profesi.
2.4 Fungsi Organisi Profesi
Dalam pelaksanaan peran-peran organisasi profesi maka organisasi berfungsi :
a. Dalam bidang pendidikan keperawatan.
1. Penetapan standar pendidikan keperawatan.
2. Pengembangan pendidikan keperawatan berjenjang berlanjut.
b. Dalam bidang pelayanan keperawatan.
1. Penetapan standar profesi keperawatan.
2. Pemberian izin praktek / rekomendasi.
3. Pemberian registrasi tenaga keperawatan.
4. Penyusunan dan pemberlakuan kode etik keperawatan.
c. Dalam bidang IPTEK
1. Merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi riset keperawatan
2. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi perkembangan.
d. Dalam bidang kehidupan profesi
1. Membina, mengawasi organisasi profesi itu sendiri
2. Membina kerja sama dengan penerintah, masyarakat, profesi lain antar anggota
3. Membina kerja sama dengan organisasi profesi sejenis dengan Negara lain /
internasional
4. Membina, mengupayakan dan mengawasi kesejahteraan anggota.
2.5 Manfaat Organisi Profesi
Apabila organisasi profesi bekerja dengan baik dan lancar banyak manfaat yang akan
diperoleh, akan tetapi menurut Brecko 1989, minimal ada 4 manfaat yakni :
1. Dapat lebih mengembangkan dan memajukan profesi.
2. Dapat menertibkan dan memperluas bidang gerak profesi.
4. 3. Dapat menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi.
4. Dapat memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk berkarya dan berperan aktif
dalam mengembangkan dan memajukan profesi.
Apabila manfaat-manfaat tersebut dapat dicapai maka dampak akhir banyak pula yang
akan dihasilkan. Menurut World Medical Assosiation (1991) dampak minimal yang akan
diperoleh adalah :
1. Makin tertibnya pekerjaan profesi.
2. Meningkatnya kualits hidup serta derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Di Indonesia terdapat Organisasi keperawatan yaitu Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI) yang merupakan organisasi profesi keperwatan di Indonesia yang didirikan
pada tanggal 17 Maret 1974 dan merupakan gabungan dari berbagai organisasi keperawatan
saat itu.
Tujuan PPNI :
1. Membina dan mengembangkan organisasi profesi keperawatan, antara lain :persatuan dan
kesatuan, kerjasama dengan pihak lain, dan pembinaan manajemen organisasi.
2. Membina, mengembangkan, dan mengawasi mutu kependidikan keperawatan di Indonesia.
3. Mermbina dan mengembangkan IPTEK keperawatan di Indonesia.
4. Membina dan mengupayakan kesejahteraan anggota.
2.6 Pengembangan Pelayanan Keperawatan Profesional
Secara bertahap sistem keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem
kesehatan nasional. Bermakna bahwa sistem pemberian pelayanan/asuhan keperawatan
profesional dikembangkan secara terintegrasi dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan
kepada masyarakat. Dalam banyak hal, sistem pemberian pelayanan/asuhan keperawatan
profesional bersifat saling berhubungan (interrelation) dan saling bergantung
(interdependent) dengan sistem pemberian pelayanan profesional lain dalam sistem
pemberian pelayanan kesehatan, seperti sistem pelayanan/asuhan medis termasuk pelayanan
kedokteran gigi, sistem pelayanan kesehatan masyarakat atau kesehatan publik, dan sistem
pelayanan kefarmasian. Sifat saling bergantung bermakna bahwa sistem pemberian
pelayanan/asuhan keperawatan profesional bersifat saling memerlukan dan saling melengkapi
dengan sistem pemberian pelayanan profesional yang lain, terutama sistem pemberian
pelayanan/asuhan medis termasuk medis spesialistik.
5. Pelayanan keperawatan profesional dilaksanakan di berbagai tatanan pelayanan
kesehatan, menjangkau seluruh golongan dan lapisan masyarakat yang memerlukan, baik di
tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat, maupun di tatanan pelayanan rumah sakit.
Pelayanan dikembangkan bersifat berjenjang mulai dari keperawatan dasar sampai dengan
keperawatan yang bersifat rumit atau spesialistik bahkan subspesialistik, disertai dengan
sistem rujukan keperawatan sebagai bagian dari rujukan kesehatan yang efektif dan efisien..
Secara bersamaan dikembangkan kemampuan pengelolaan keperawatan profesional
(professional nursing management) dengan kepemimpinan profesional keperawatan
(professional nursing leadership) sehingga memungkinkan keperawatan Indonesia
berkembang sesuai kaidah-kaidah keperawatan sebagai profesi.
Asuhan keperawatan profesional (professional nursing care) merupakan kegiatan
melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan
(nursing science and art), bersifat “humane“, dengan pendekatan (holistic), mencakup bio-
psiko sosial/kultural dan spiritual, serta dengan orientasi kebutuhan objektif klien, dalam
bentuk praktik keperawatan ilmiah (scientific nursing practice). Arti dan makna
pelayanan/asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan adalah
bahwa asuhan keperawatan dilaksanakan dengan menggunakan metode menyelesaikan
masalah secara ilmiah (scientific problem solving), dengan landasan ilmu pengetahuan dan
teknologi keperawatan maju secara tepat guna, serta menggunakan keterampilan profesional
keperawatan, mencakup keterampilan interpersonal, keterampilan teknis, maupun
keterampilan intelektual.
Dalam keterampilan intelektual perawat memiliki pengetahuan teoretik, menguasai
keterampilan menyelesaikan masalah (problem solving skills), keterampilan mengambil
keputusan (decision making skills) dan berpikir kritis (critical thinking). Dalam keterampilan
teknis perawat menguasai keterampilan psikomotor dalam melaksanakan tindakan
keperawatan, dan menguasai berbagai metode dan teknik intervensi keperawatan. Dalam
keterampilan interpersonal perawat menguasai hubungan yang bersifat membantu (helping
relationship), komunikasi terapeutik (therapeutic communication), dan konseling.
Asuhan keperawatan (nursing care) dilaksanakan oleh perawat profesional pada praktik
keperawatan ilmiah menggunakan kode etik keperawatan sebagai tuntunan. Asuhan
keperawatan profesional yang dilaksanakan oleh perawat profesional terhadap klien untuk
membantunya mencapai kebutuhan dasar melalui berbagai bentuk intervensi keperawatan
(nursing intervention), bersifat saling melengkapi dengan asuhan medis (medical care) yang
dilaksanakan oleh dokter terhadap pasien yang oleh perawat dilihat sebagai klien. Kedua
6. bentuk asuhan profesional (professional care) sama-sama bersifat atau merupakan hubungan
profesional (professional relation-ship), sama-sama dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat,
yang satu ilmu dan kiat keperawatan, sedangkan yang lain ilmu dan kiat kedokteran, serta
sama-sama bertolak dari masalah yang dihadapi pasien/klien, yaitu yang satu masalah
keperawatan (nursing problem) sedangkan yang lain adalah masalah medis (medical
problem). Dengan uraian yang demikian ini, dapat diketahui bahwa mutu pelayanan medis
dalam upaya mencapai kesembuhan pasien atau orang sakit secara menyeluruh sangat
bergantung pada mutu pelayanan keperawatan dalam upayanya membantu klien mencapai
kebutuhan dasarnya menuju kemandirian.
Keadaan ini dengan mudah dapat teramati (apabila kita memang ingin mengamati), pada
pelayanan rumah sakit (hospital care) dalam banyak hal pelayanan/asuhan medis (yang
hingga saat ini masih dilihat sebagai pelayanan profesional utama rumah sakit) sangat
bergantung pada keberadaan pelayanan/asuhan keperawatan profesional. Hal yang sama
terjadi juga pada sistem pemberian pelayanan kesehatan di masyarakat atau komunitas,
tempat sistem pemberian pelayanan/asuhan keperawatan dilaksanakan secara terintegrasi
dengan sistem pemberian pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
Berdasarkan uraian di atas secara umum dapat dikatakan bahwa asuhan keperawatan
bermutu adalah asuhan keperawatan yang:
a. dilaksanakan oleh perawat profesional dengan didampingi oleh tenaga teknis pelaksana
asuhan keperawatan (auxiliary);
b. dalam melaksanakan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan holistik, bersifat
“humane“, dan mencakup aspek-aspek bio-psiko-sosio-kultural spiritual;
c. asuhan keperawatan yang dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, selalu
mengikuti perkembangan atau kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, serta
mengacu pada standar profesional keperawatan dan menggunakan kode etik keperawatan
sebagai tuntutan dalam melaksanakan praktik keperawatan;
d. dalam melaksanakan asuhan keperawatan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada
secara optimal, efektif dan efisien, sesuai dengan pola pengelolaan keperawatan dan model
pemberian asuhan keperawatan yang diterapkan.
Asuhan keperawatan bermutu seperti yang disampaikan sepintas di atas, menjadi tujuan
pengembangan praktik keperawatan ilmiah di berbagai tatanan pelayanan kesehatan, bersifat
berjenjang dengan sistem rujukan keperawatan yang efektif dan efisien. Disadari sepenuhnya
bahwa untuk mencapai tingkat perkembangan yang demikian ini tidaklah mudah, dan
7. memerlukan kerja keras untuk waktu yang cukup lama, namun langkah-langkah nyata
menuju terwujudnya asuhan keperawatan profesional harus terus dilakukan.
2.7 Perawat Profesional
Seorang perawat di katakan professional jika memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan
keperawatn professional serta memiliki sikap professional sesuai kode etik profesi. Husein
(1994) menegaskan bahwa keterampilan professional keperawatan bukan sekedar terampil
dalam melakukan prosedur keperawatan, tetapi mencakup keterampilan interpersonal,
keterampilan intelektual dan keterampilan teknikal. Profil perawat professional adalah
gambaran dan penampilan menyeluruh perawat dalam melakukan aktifitas keperawatan
sesuai kode etik keperawatan.
Perawat yang sehari-harinya berinteraksi dengan klien, membutuhkan kemampuan
hubungan interpersonal untuk bisa merespon secara tepat dan bijak berbagai kebutuhan atau
masalah yang dikeluhkan. Sayangnya, dalam realitasnya masih banyak perawat menemui
kesulitan bila dihadapkan pada kondisi demikian. Hal ini terutama disebabkan ketika masa
pendidikan, mahasiswa lebih banyak di ajari hal-hal yang terkait teknis prosedural tanpa
mengintegrasikannya dengan kemampuan soft skill. Adapun yang termasuk dalam
kemampuan hubungan interpersonal adalah kemampuan menumbuhkan percaya diri,
memotivasi, menjadi pendengar yang baik, sabar, empati, komunikasi, dan bersikap terpuji
dengan menjunjung etika profesi. Untuk membangun kemampuan hubungan interpersonal
mahasiswa keperawatan, mereka perlu di bentuk dengan karakter caring. Konsep yang satu
ini memiliki makna yang sangat dalam, bukan hanya untuk kepedulian atau perhatian, namun
juga berimplikasi pada kuatnya komitmen moral dan profesional untuk kesehatan dan
kesejahteraan klien.
Menyongsong era globalisasi ini profesionalisme perawat sangat diperlukan. Perawat
profesional menjadi salah satu keharusan yang harus dimiliki oleh dunia kesehatan kita. Di
tangan perawat profesional juga pasien yang dirawat mengharapkan perawatan dan pelayanan
yang baik dan iklas. Perawat profesional membutuhkan kapasitas dan kualitas yang sesuai
standar.
Lalu bagaimana cara untuk menjadi perawat profesional. Apakah cukup dengan
pendidikan perawat yang diberikan di perguran tinggi saja atau masih ada yang lain
Berikut beberapa tips dan trik menjadi perawat profesional :
1. Milikilah pendidikan perawat yang sah.
8. 2. Yakinlah bahwa jenjang pendidikan perawat yang tinggi bukan jaminan menjadi perawat
profesional.
3. Berkewajiban memiliki 3 kompetensi dasar, yaitu kompetensi yang diperoleh melalui
pelatihan dan pendidikan perawat yang intensif, komponen intelektual yang bermakna dalam
melakukan tugasnya, dan memberikan pelayanan yang penting kepada masyarakat.
4. Mempunyai standar kompetensi dan patuh pada kode etik profesi.
5. Mampu memberi kepuasan pada pasien, meliputi kecepatan & ketepatan dalam pemberian
pelayanan, senyum dan tulus.
6. Bersikaplah Komunikatif dengan pasien dan berdedikasi tinggi dalam merawat pasien.
7. Terus menggali dan belajar ilmu perawatan terbaru baik itu melalui pendidikan perawat yang
formal maupun informal, sehingga keterampilan sebagai perawat semakin baik dan baik.
9. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan
yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit
dari manusia. Dan profesi akan berjalan baik apabila dimilikinya penguasaan pengetahuan
dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan
lingkungan hidupnya, serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh
kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.
Profesi memiliki beberapa karakteristik yang bisa mencirikan tentang keprofesiannya itu.
Umumnya dalam satu profesi memiliki suatu perkumpulan atau organisasi yang
beranggotakan orang – orang yang memiliki profesi yang sama, setelah membentuk suatu
organisasi profesi mereka merumuskan suatu kode etik yang diterapkan dalam profesi mereka
guna mempertegas profesi mereka di mata publik, selain itu juga untuk menetapkan serta
merumuskan standar pelayanan profesi kemudian merumuskan dan menetapkan standar
pendidikan dan pelatihan profesi, dan yang terakhir menetapkan dan memperjuangkan
kebijakan dan politik profesi.
Selain itu, profesi juga memiliki suatu peran, fungsi dan manfaat organisasi profesi.
Dimana peran organisasi profesi ini meliputi, Pembinaan, pengembangan dan pengawasan
mutu pendidikan keperawatan, Pembinaan, pengembangan dan pengawasan pelayanan
keperawatan, Pembinaan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan,
Pembinaan, pengembangan dan pengawasan kehidupan profesi. selanjutnya fungsi suatu
organisasi profesi, dimana fungsi organisasi profesi ini terdapat di banyak lini kehidupan.
Contohnya saja pemberian kewenangan kepada seorang professional untuk membuka praktik
sesuai dengan ke profesiannya. Dan manfaat yang bisa diperoleh dari suatu organisasi profesi
yaitu dapat lebih mengembangkan profesinya secara maksimal.
Didalam bidang keperawatan, kaidah profesi ini berperan guna memunculkan
pengembangan pelayanan keperawatan professional yang tidak hanya unggul disalah satu
bidang saja, melainkan di segala bidang yang digeluti. Dan akhirnya muncul perawat
professional yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki keterampilan
keperawatn professional serta memiliki sikap professional sesuai kode etik profesi.
10. DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINISI PROFESI.........................................................................................................
B. KARAKTERISTIK PROFESI...........................................................................................
C. PERAN ORGANISASI PROFESI.....................................................................................
D. MANFAAT ORGANISI PROFESI...................................................................................
E. PENGEMBANGAN PELAYANAN KEPERAWATAN PROFESIONAL.....................
F . PERAWAT PROFESIONAL..............................................................................................
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
11. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas dengan judul ” PROLEMATIKA ETIKA DAN
DISIPLIN PROFESI PERAWAT DI ERAGLOBALISASI DALAMMEMBERIKAN
PELAYANAN SECARAPROFESIONAL” Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca untuk menambah wawasan dalam makalah ini
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya masih terdapat banyak
kekurangan-kekurangan yang antara lain disebabkan oleh terbatasnya buku-buku penunjang
yang kami miliki, kurangnya literatur-literatur yang dapat mendukung materi ini dan
terbatasnya waktu yang dimiliki masing-masing anggota kelompok. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman mahasiswa maupun dasen
pembimbing yang sifatnya membangun sehingga pada kesempatan yang akan datang kami
akan dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi.
Raha, Januari 2015
Penulis
12. DAFTAR PUSTAKA
Barbara kozier, 1983, Fundamental of nursing ( fundamental keperawatan )
Hand Out peran organisasi PPNI
Husin Ma’rifin (1999), Pendidikan Tinggi Keperawatan dan Rumah Sakit Pendidikan
Nursalam ; Hasil konvensi – PPNI dan BNSP
gita yulia: MAKALAH KEPERAWATAN PROFESIONAL
13. TUGAS : ETIKA
PROLEMATIKA ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI PERAWAT DI ERAGLOBALISASI
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN SECARA PROFESIONAL
OLEH
NAMA : WA ODE NOVI ULVIANI
STIK AVICENNA MULTI KAMPUS MUNA
2015