SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berjalannya waktu, profesi sebagai seorang perawat adalah profesi yang
dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan
kesehatan. Banyak hak-hak yang harus dilakukan seorang perawat agar dapat menjadi tenaga
keperawatan yang mempunyai kualitas.
Makalah ini menjelaskan mengenai kaidah profesi. Adapun penjelasannya meliputi
definisi profesi, karakteristik profesi, peran organisasi profesi, fungsi organisasi profesi,
manfaat organisasi profesi, pengembangan layanan keperawatan, dan perawat profesional.
Kaidah profesi merupakan kajian mengenai suatu pekerjaan yang membutuhkan
dukungan ilmu guna menerapkan pengetahuan dan wawasan yang dimiliki khususnya dalam
pekerjaan yang digelutinya.
Untuk mencapai itu semua tentunya kita perlu mengetahui dan memahami apa itu
profesi dan segala sesuatu yang menyangkut dan berkaitan dengan profesi ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan karrakteristik profesi?
2. Apa peran, fungsi dan manfaat organisasi profesi?
3. Bagaimana pengembangan pelayanan keperawatan?
4. Apa perawat professional itu?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Profesi
Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang
memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari
manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian
tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang
lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya,
serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang
menyandang profesi tersebut.
Berikut definisi profesi menurut para ahli :
1. Wilensky (1964)
Profesi berasal dari profession yang berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan
dukungan badan ilmu (body of knowlage) sebagai dasar untuk pengembangan teori yang
sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan
yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan focus utama pada pelayanan (altruism).
2. Schein E. H (1962)
Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma
tertentu dan berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
3. Hughes
Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik
dibanding orang lain (klien).
2.2 Karakteristik Profesi
Menurut Prof. DR. Azrul Azwar MPH (1998), ada 3 karakteristik profesi :
1). Umumnya untuk satu profesi hanya ada satu organisasi profesi yang
para anggotanya berasal dari satu profesi saja dalam arti telah menyelesaikan pendidikan
profesi dengan dasar-dasar keilmuan yang sama.
2). Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode etik
(Code of professional ethnic) merumuskan kompetensi profesi (Professionalcompetency)
serta memperjuangkan tegaknya kebebasan profesi (professional autonomous).
3). Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta
merumuskan standar pelayanan profesi (standar of professional services) yang mana kode
etik termasuk kedalamnya, merumuskan dan menetapkan standar pendidikan dan pelatihan
profesi (standar of professional education and training) serta menetapkan dan
memperjuangkan kebijakan dan politik profesi (professional policy).
2.3 Peran Organisasi Profesi
Organisasi profesi dalam pembuatan dan pengembangan profesi keperawatan berperan
sebagai berikut :
a. Pembinaan, pengembangan dan pengawasan mutu pendidikan keperawatan.
b. Pembinaan, pengembangan dan pengawasan pelayanan keperawatan.
c. Pembinaan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan.
d. Pembinaan, pengembangan dan pengawasan kehidupan profesi.
2.4 Fungsi Organisi Profesi
Dalam pelaksanaan peran-peran organisasi profesi maka organisasi berfungsi :
a. Dalam bidang pendidikan keperawatan.
1. Penetapan standar pendidikan keperawatan.
2. Pengembangan pendidikan keperawatan berjenjang berlanjut.
b. Dalam bidang pelayanan keperawatan.
1. Penetapan standar profesi keperawatan.
2. Pemberian izin praktek / rekomendasi.
3. Pemberian registrasi tenaga keperawatan.
4. Penyusunan dan pemberlakuan kode etik keperawatan.
c. Dalam bidang IPTEK
1. Merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi riset keperawatan
2. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi perkembangan.
d. Dalam bidang kehidupan profesi
1. Membina, mengawasi organisasi profesi itu sendiri
2. Membina kerja sama dengan penerintah, masyarakat, profesi lain antar anggota
3. Membina kerja sama dengan organisasi profesi sejenis dengan Negara lain /
internasional
4. Membina, mengupayakan dan mengawasi kesejahteraan anggota.
2.5 Manfaat Organisi Profesi
Apabila organisasi profesi bekerja dengan baik dan lancar banyak manfaat yang akan
diperoleh, akan tetapi menurut Brecko 1989, minimal ada 4 manfaat yakni :
1. Dapat lebih mengembangkan dan memajukan profesi.
2. Dapat menertibkan dan memperluas bidang gerak profesi.
3. Dapat menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi.
4. Dapat memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk berkarya dan berperan aktif
dalam mengembangkan dan memajukan profesi.
Apabila manfaat-manfaat tersebut dapat dicapai maka dampak akhir banyak pula yang
akan dihasilkan. Menurut World Medical Assosiation (1991) dampak minimal yang akan
diperoleh adalah :
1. Makin tertibnya pekerjaan profesi.
2. Meningkatnya kualits hidup serta derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Di Indonesia terdapat Organisasi keperawatan yaitu Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI) yang merupakan organisasi profesi keperwatan di Indonesia yang didirikan
pada tanggal 17 Maret 1974 dan merupakan gabungan dari berbagai organisasi keperawatan
saat itu.
Tujuan PPNI :
1. Membina dan mengembangkan organisasi profesi keperawatan, antara lain :persatuan dan
kesatuan, kerjasama dengan pihak lain, dan pembinaan manajemen organisasi.
2. Membina, mengembangkan, dan mengawasi mutu kependidikan keperawatan di Indonesia.
3. Mermbina dan mengembangkan IPTEK keperawatan di Indonesia.
4. Membina dan mengupayakan kesejahteraan anggota.
2.6 Pengembangan Pelayanan Keperawatan Profesional
Secara bertahap sistem keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem
kesehatan nasional. Bermakna bahwa sistem pemberian pelayanan/asuhan keperawatan
profesional dikembangkan secara terintegrasi dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan
kepada masyarakat. Dalam banyak hal, sistem pemberian pelayanan/asuhan keperawatan
profesional bersifat saling berhubungan (interrelation) dan saling bergantung
(interdependent) dengan sistem pemberian pelayanan profesional lain dalam sistem
pemberian pelayanan kesehatan, seperti sistem pelayanan/asuhan medis termasuk pelayanan
kedokteran gigi, sistem pelayanan kesehatan masyarakat atau kesehatan publik, dan sistem
pelayanan kefarmasian. Sifat saling bergantung bermakna bahwa sistem pemberian
pelayanan/asuhan keperawatan profesional bersifat saling memerlukan dan saling melengkapi
dengan sistem pemberian pelayanan profesional yang lain, terutama sistem pemberian
pelayanan/asuhan medis termasuk medis spesialistik.
Pelayanan keperawatan profesional dilaksanakan di berbagai tatanan pelayanan
kesehatan, menjangkau seluruh golongan dan lapisan masyarakat yang memerlukan, baik di
tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat, maupun di tatanan pelayanan rumah sakit.
Pelayanan dikembangkan bersifat berjenjang mulai dari keperawatan dasar sampai dengan
keperawatan yang bersifat rumit atau spesialistik bahkan subspesialistik, disertai dengan
sistem rujukan keperawatan sebagai bagian dari rujukan kesehatan yang efektif dan efisien..
Secara bersamaan dikembangkan kemampuan pengelolaan keperawatan profesional
(professional nursing management) dengan kepemimpinan profesional keperawatan
(professional nursing leadership) sehingga memungkinkan keperawatan Indonesia
berkembang sesuai kaidah-kaidah keperawatan sebagai profesi.
Asuhan keperawatan profesional (professional nursing care) merupakan kegiatan
melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan
(nursing science and art), bersifat “humane“, dengan pendekatan (holistic), mencakup bio-
psiko sosial/kultural dan spiritual, serta dengan orientasi kebutuhan objektif klien, dalam
bentuk praktik keperawatan ilmiah (scientific nursing practice). Arti dan makna
pelayanan/asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan adalah
bahwa asuhan keperawatan dilaksanakan dengan menggunakan metode menyelesaikan
masalah secara ilmiah (scientific problem solving), dengan landasan ilmu pengetahuan dan
teknologi keperawatan maju secara tepat guna, serta menggunakan keterampilan profesional
keperawatan, mencakup keterampilan interpersonal, keterampilan teknis, maupun
keterampilan intelektual.
Dalam keterampilan intelektual perawat memiliki pengetahuan teoretik, menguasai
keterampilan menyelesaikan masalah (problem solving skills), keterampilan mengambil
keputusan (decision making skills) dan berpikir kritis (critical thinking). Dalam keterampilan
teknis perawat menguasai keterampilan psikomotor dalam melaksanakan tindakan
keperawatan, dan menguasai berbagai metode dan teknik intervensi keperawatan. Dalam
keterampilan interpersonal perawat menguasai hubungan yang bersifat membantu (helping
relationship), komunikasi terapeutik (therapeutic communication), dan konseling.
Asuhan keperawatan (nursing care) dilaksanakan oleh perawat profesional pada praktik
keperawatan ilmiah menggunakan kode etik keperawatan sebagai tuntunan. Asuhan
keperawatan profesional yang dilaksanakan oleh perawat profesional terhadap klien untuk
membantunya mencapai kebutuhan dasar melalui berbagai bentuk intervensi keperawatan
(nursing intervention), bersifat saling melengkapi dengan asuhan medis (medical care) yang
dilaksanakan oleh dokter terhadap pasien yang oleh perawat dilihat sebagai klien. Kedua
bentuk asuhan profesional (professional care) sama-sama bersifat atau merupakan hubungan
profesional (professional relation-ship), sama-sama dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat,
yang satu ilmu dan kiat keperawatan, sedangkan yang lain ilmu dan kiat kedokteran, serta
sama-sama bertolak dari masalah yang dihadapi pasien/klien, yaitu yang satu masalah
keperawatan (nursing problem) sedangkan yang lain adalah masalah medis (medical
problem). Dengan uraian yang demikian ini, dapat diketahui bahwa mutu pelayanan medis
dalam upaya mencapai kesembuhan pasien atau orang sakit secara menyeluruh sangat
bergantung pada mutu pelayanan keperawatan dalam upayanya membantu klien mencapai
kebutuhan dasarnya menuju kemandirian.
Keadaan ini dengan mudah dapat teramati (apabila kita memang ingin mengamati), pada
pelayanan rumah sakit (hospital care) dalam banyak hal pelayanan/asuhan medis (yang
hingga saat ini masih dilihat sebagai pelayanan profesional utama rumah sakit) sangat
bergantung pada keberadaan pelayanan/asuhan keperawatan profesional. Hal yang sama
terjadi juga pada sistem pemberian pelayanan kesehatan di masyarakat atau komunitas,
tempat sistem pemberian pelayanan/asuhan keperawatan dilaksanakan secara terintegrasi
dengan sistem pemberian pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
Berdasarkan uraian di atas secara umum dapat dikatakan bahwa asuhan keperawatan
bermutu adalah asuhan keperawatan yang:
a. dilaksanakan oleh perawat profesional dengan didampingi oleh tenaga teknis pelaksana
asuhan keperawatan (auxiliary);
b. dalam melaksanakan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan holistik, bersifat
“humane“, dan mencakup aspek-aspek bio-psiko-sosio-kultural spiritual;
c. asuhan keperawatan yang dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, selalu
mengikuti perkembangan atau kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, serta
mengacu pada standar profesional keperawatan dan menggunakan kode etik keperawatan
sebagai tuntutan dalam melaksanakan praktik keperawatan;
d. dalam melaksanakan asuhan keperawatan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada
secara optimal, efektif dan efisien, sesuai dengan pola pengelolaan keperawatan dan model
pemberian asuhan keperawatan yang diterapkan.
Asuhan keperawatan bermutu seperti yang disampaikan sepintas di atas, menjadi tujuan
pengembangan praktik keperawatan ilmiah di berbagai tatanan pelayanan kesehatan, bersifat
berjenjang dengan sistem rujukan keperawatan yang efektif dan efisien. Disadari sepenuhnya
bahwa untuk mencapai tingkat perkembangan yang demikian ini tidaklah mudah, dan
memerlukan kerja keras untuk waktu yang cukup lama, namun langkah-langkah nyata
menuju terwujudnya asuhan keperawatan profesional harus terus dilakukan.
2.7 Perawat Profesional
Seorang perawat di katakan professional jika memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan
keperawatn professional serta memiliki sikap professional sesuai kode etik profesi. Husein
(1994) menegaskan bahwa keterampilan professional keperawatan bukan sekedar terampil
dalam melakukan prosedur keperawatan, tetapi mencakup keterampilan interpersonal,
keterampilan intelektual dan keterampilan teknikal. Profil perawat professional adalah
gambaran dan penampilan menyeluruh perawat dalam melakukan aktifitas keperawatan
sesuai kode etik keperawatan.
Perawat yang sehari-harinya berinteraksi dengan klien, membutuhkan kemampuan
hubungan interpersonal untuk bisa merespon secara tepat dan bijak berbagai kebutuhan atau
masalah yang dikeluhkan. Sayangnya, dalam realitasnya masih banyak perawat menemui
kesulitan bila dihadapkan pada kondisi demikian. Hal ini terutama disebabkan ketika masa
pendidikan, mahasiswa lebih banyak di ajari hal-hal yang terkait teknis prosedural tanpa
mengintegrasikannya dengan kemampuan soft skill. Adapun yang termasuk dalam
kemampuan hubungan interpersonal adalah kemampuan menumbuhkan percaya diri,
memotivasi, menjadi pendengar yang baik, sabar, empati, komunikasi, dan bersikap terpuji
dengan menjunjung etika profesi. Untuk membangun kemampuan hubungan interpersonal
mahasiswa keperawatan, mereka perlu di bentuk dengan karakter caring. Konsep yang satu
ini memiliki makna yang sangat dalam, bukan hanya untuk kepedulian atau perhatian, namun
juga berimplikasi pada kuatnya komitmen moral dan profesional untuk kesehatan dan
kesejahteraan klien.
Menyongsong era globalisasi ini profesionalisme perawat sangat diperlukan. Perawat
profesional menjadi salah satu keharusan yang harus dimiliki oleh dunia kesehatan kita. Di
tangan perawat profesional juga pasien yang dirawat mengharapkan perawatan dan pelayanan
yang baik dan iklas. Perawat profesional membutuhkan kapasitas dan kualitas yang sesuai
standar.
Lalu bagaimana cara untuk menjadi perawat profesional. Apakah cukup dengan
pendidikan perawat yang diberikan di perguran tinggi saja atau masih ada yang lain
Berikut beberapa tips dan trik menjadi perawat profesional :
1. Milikilah pendidikan perawat yang sah.
2. Yakinlah bahwa jenjang pendidikan perawat yang tinggi bukan jaminan menjadi perawat
profesional.
3. Berkewajiban memiliki 3 kompetensi dasar, yaitu kompetensi yang diperoleh melalui
pelatihan dan pendidikan perawat yang intensif, komponen intelektual yang bermakna dalam
melakukan tugasnya, dan memberikan pelayanan yang penting kepada masyarakat.
4. Mempunyai standar kompetensi dan patuh pada kode etik profesi.
5. Mampu memberi kepuasan pada pasien, meliputi kecepatan & ketepatan dalam pemberian
pelayanan, senyum dan tulus.
6. Bersikaplah Komunikatif dengan pasien dan berdedikasi tinggi dalam merawat pasien.
7. Terus menggali dan belajar ilmu perawatan terbaru baik itu melalui pendidikan perawat yang
formal maupun informal, sehingga keterampilan sebagai perawat semakin baik dan baik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan
yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit
dari manusia. Dan profesi akan berjalan baik apabila dimilikinya penguasaan pengetahuan
dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan
lingkungan hidupnya, serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh
kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut.
Profesi memiliki beberapa karakteristik yang bisa mencirikan tentang keprofesiannya itu.
Umumnya dalam satu profesi memiliki suatu perkumpulan atau organisasi yang
beranggotakan orang – orang yang memiliki profesi yang sama, setelah membentuk suatu
organisasi profesi mereka merumuskan suatu kode etik yang diterapkan dalam profesi mereka
guna mempertegas profesi mereka di mata publik, selain itu juga untuk menetapkan serta
merumuskan standar pelayanan profesi kemudian merumuskan dan menetapkan standar
pendidikan dan pelatihan profesi, dan yang terakhir menetapkan dan memperjuangkan
kebijakan dan politik profesi.
Selain itu, profesi juga memiliki suatu peran, fungsi dan manfaat organisasi profesi.
Dimana peran organisasi profesi ini meliputi, Pembinaan, pengembangan dan pengawasan
mutu pendidikan keperawatan, Pembinaan, pengembangan dan pengawasan pelayanan
keperawatan, Pembinaan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan,
Pembinaan, pengembangan dan pengawasan kehidupan profesi. selanjutnya fungsi suatu
organisasi profesi, dimana fungsi organisasi profesi ini terdapat di banyak lini kehidupan.
Contohnya saja pemberian kewenangan kepada seorang professional untuk membuka praktik
sesuai dengan ke profesiannya. Dan manfaat yang bisa diperoleh dari suatu organisasi profesi
yaitu dapat lebih mengembangkan profesinya secara maksimal.
Didalam bidang keperawatan, kaidah profesi ini berperan guna memunculkan
pengembangan pelayanan keperawatan professional yang tidak hanya unggul disalah satu
bidang saja, melainkan di segala bidang yang digeluti. Dan akhirnya muncul perawat
professional yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki keterampilan
keperawatn professional serta memiliki sikap professional sesuai kode etik profesi.
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINISI PROFESI.........................................................................................................
B. KARAKTERISTIK PROFESI...........................................................................................
C. PERAN ORGANISASI PROFESI.....................................................................................
D. MANFAAT ORGANISI PROFESI...................................................................................
E. PENGEMBANGAN PELAYANAN KEPERAWATAN PROFESIONAL.....................
F . PERAWAT PROFESIONAL..............................................................................................
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas dengan judul ” PROLEMATIKA ETIKA DAN
DISIPLIN PROFESI PERAWAT DI ERAGLOBALISASI DALAMMEMBERIKAN
PELAYANAN SECARAPROFESIONAL” Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca untuk menambah wawasan dalam makalah ini
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya masih terdapat banyak
kekurangan-kekurangan yang antara lain disebabkan oleh terbatasnya buku-buku penunjang
yang kami miliki, kurangnya literatur-literatur yang dapat mendukung materi ini dan
terbatasnya waktu yang dimiliki masing-masing anggota kelompok. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman mahasiswa maupun dasen
pembimbing yang sifatnya membangun sehingga pada kesempatan yang akan datang kami
akan dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi.
Raha, Januari 2015
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Barbara kozier, 1983, Fundamental of nursing ( fundamental keperawatan )
Hand Out peran organisasi PPNI
Husin Ma’rifin (1999), Pendidikan Tinggi Keperawatan dan Rumah Sakit Pendidikan
Nursalam ; Hasil konvensi – PPNI dan BNSP
gita yulia: MAKALAH KEPERAWATAN PROFESIONAL
TUGAS : ETIKA
PROLEMATIKA ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI PERAWAT DI ERAGLOBALISASI
DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN SECARA PROFESIONAL
OLEH
NAMA : WA ODE NOVI ULVIANI
STIK AVICENNA MULTI KAMPUS MUNA
2015

More Related Content

What's hot

Presentation Kewarganegaraan
Presentation KewarganegaraanPresentation Kewarganegaraan
Presentation KewarganegaraanIka Ratna Sari
 
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Makalah manajemen keperawatan (teknik2 komunikasi)
Makalah manajemen keperawatan (teknik2 komunikasi)Makalah manajemen keperawatan (teknik2 komunikasi)
Makalah manajemen keperawatan (teknik2 komunikasi)MJM Networks
 
Praktek provesi bidan
Praktek provesi bidanPraktek provesi bidan
Praktek provesi bidanWarnet Raha
 
Silabus Ilmu Keperawatan Dasar I
Silabus Ilmu Keperawatan Dasar ISilabus Ilmu Keperawatan Dasar I
Silabus Ilmu Keperawatan Dasar INursestikes
 
Profesi keguruan
Profesi keguruanProfesi keguruan
Profesi keguruanabeskey
 
Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di IndonesiaPendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di Indonesiapjj_kemenkes
 
Profesi keperawatan oleh Kelompok 3
Profesi keperawatan oleh Kelompok 3Profesi keperawatan oleh Kelompok 3
Profesi keperawatan oleh Kelompok 3yesica trs
 
Chapter 4 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 4 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 4 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 4 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -
Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -
Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -pjj_kemenkes
 
Assingment etika kaunseling kump 9 (1)
Assingment etika kaunseling kump 9 (1)Assingment etika kaunseling kump 9 (1)
Assingment etika kaunseling kump 9 (1)Shima Arshad
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiipjj_kemenkes
 

What's hot (20)

PPT Jenis-Jenis Organisasi
PPT Jenis-Jenis OrganisasiPPT Jenis-Jenis Organisasi
PPT Jenis-Jenis Organisasi
 
Presentation Kewarganegaraan
Presentation KewarganegaraanPresentation Kewarganegaraan
Presentation Kewarganegaraan
 
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi KeperawatanPenerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan
 
Makalah manajemen keperawatan (teknik2 komunikasi)
Makalah manajemen keperawatan (teknik2 komunikasi)Makalah manajemen keperawatan (teknik2 komunikasi)
Makalah manajemen keperawatan (teknik2 komunikasi)
 
Pp kdk fdf
Pp kdk fdfPp kdk fdf
Pp kdk fdf
 
Lpt etika&hukum yuni
Lpt etika&hukum yuniLpt etika&hukum yuni
Lpt etika&hukum yuni
 
Organisasi dan kode_etik_profesi_widwi
Organisasi dan kode_etik_profesi_widwiOrganisasi dan kode_etik_profesi_widwi
Organisasi dan kode_etik_profesi_widwi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Praktek provesi bidan
Praktek provesi bidanPraktek provesi bidan
Praktek provesi bidan
 
Silabus Ilmu Keperawatan Dasar I
Silabus Ilmu Keperawatan Dasar ISilabus Ilmu Keperawatan Dasar I
Silabus Ilmu Keperawatan Dasar I
 
Profesi keguruan
Profesi keguruanProfesi keguruan
Profesi keguruan
 
Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di IndonesiaPendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
 
Profesi keperawatan oleh Kelompok 3
Profesi keperawatan oleh Kelompok 3Profesi keperawatan oleh Kelompok 3
Profesi keperawatan oleh Kelompok 3
 
Moral AKPER PEMKAB MUNA
Moral AKPER PEMKAB MUNA Moral AKPER PEMKAB MUNA
Moral AKPER PEMKAB MUNA
 
9. pendidikan berkelanjutan copy
9. pendidikan berkelanjutan   copy9. pendidikan berkelanjutan   copy
9. pendidikan berkelanjutan copy
 
Chapter 4 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 4 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 4 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 4 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -
Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -
Modul 5 panduan praktikum observasi kb 1. -
 
Assingment etika kaunseling kump 9 (1)
Assingment etika kaunseling kump 9 (1)Assingment etika kaunseling kump 9 (1)
Assingment etika kaunseling kump 9 (1)
 
Keperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iiiKeperawatan kegawat daruratan iii
Keperawatan kegawat daruratan iii
 
Kolaborasi Dalam Keperawatan
Kolaborasi Dalam KeperawatanKolaborasi Dalam Keperawatan
Kolaborasi Dalam Keperawatan
 

Similar to Pengembangan Profesi Keperawatan

Organisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi KeperawatanOrganisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Organisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi KeperawatanOrganisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi Keperawatanpjj_kemenkes
 
3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesi3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesiAgusDwiPranata
 
Tugas kelompok ii (peran peran organisasi frofesi dalam menetapkan standar p...
Tugas kelompok ii (peran  peran organisasi frofesi dalam menetapkan standar p...Tugas kelompok ii (peran  peran organisasi frofesi dalam menetapkan standar p...
Tugas kelompok ii (peran peran organisasi frofesi dalam menetapkan standar p...Operator Warnet Vast Raha
 
keperawatan sebagai profesi Kelompok 6.pptx
keperawatan sebagai profesi Kelompok 6.pptxkeperawatan sebagai profesi Kelompok 6.pptx
keperawatan sebagai profesi Kelompok 6.pptxnugrohotulusmunthe
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalKeperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalocto zulkarnain
 
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalKeperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalocto zulkarnain
 
BE & GG, Asteria Dian Perdanawati, Prof.Dr. Hapzi Ali. MM.CMA, ETIKA BISNIS D...
BE & GG, Asteria Dian Perdanawati, Prof.Dr. Hapzi Ali. MM.CMA, ETIKA BISNIS D...BE & GG, Asteria Dian Perdanawati, Prof.Dr. Hapzi Ali. MM.CMA, ETIKA BISNIS D...
BE & GG, Asteria Dian Perdanawati, Prof.Dr. Hapzi Ali. MM.CMA, ETIKA BISNIS D...Asteria Dian Perdanawati
 
Konsep profesi keperawatan
Konsep profesi keperawatanKonsep profesi keperawatan
Konsep profesi keperawatanAmalia Senja
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanAmee Hidayat
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
Kb 1 konsep keperawatan komunitas
Kb 1 konsep keperawatan komunitasKb 1 konsep keperawatan komunitas
Kb 1 konsep keperawatan komunitaspjj_kemenkes
 
Kb 2 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 2 konsep dasar praktik keperawatan profesionalKb 2 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 2 konsep dasar praktik keperawatan profesionalUwes Chaeruman
 
293511972 organisasi-profesi
293511972 organisasi-profesi293511972 organisasi-profesi
293511972 organisasi-profesiFredy Akbar K
 

Similar to Pengembangan Profesi Keperawatan (20)

Organisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi KeperawatanOrganisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi Keperawatan
 
Organisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi KeperawatanOrganisasi Profesi Keperawatan
Organisasi Profesi Keperawatan
 
3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesi3. keperawatan sebagai profesi
3. keperawatan sebagai profesi
 
Tugas kelompok ii (peran peran organisasi frofesi dalam menetapkan standar p...
Tugas kelompok ii (peran  peran organisasi frofesi dalam menetapkan standar p...Tugas kelompok ii (peran  peran organisasi frofesi dalam menetapkan standar p...
Tugas kelompok ii (peran peran organisasi frofesi dalam menetapkan standar p...
 
Tugas Etika Keperawatan.docx
Tugas Etika Keperawatan.docxTugas Etika Keperawatan.docx
Tugas Etika Keperawatan.docx
 
keperawatan sebagai profesi Kelompok 6.pptx
keperawatan sebagai profesi Kelompok 6.pptxkeperawatan sebagai profesi Kelompok 6.pptx
keperawatan sebagai profesi Kelompok 6.pptx
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
 
Modul 2 kb 1 (1)
Modul 2 kb 1 (1)Modul 2 kb 1 (1)
Modul 2 kb 1 (1)
 
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalKeperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
 
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesionalKeperawatan sebagai profesi dan proses profesional
Keperawatan sebagai profesi dan proses profesional
 
BE & GG, Asteria Dian Perdanawati, Prof.Dr. Hapzi Ali. MM.CMA, ETIKA BISNIS D...
BE & GG, Asteria Dian Perdanawati, Prof.Dr. Hapzi Ali. MM.CMA, ETIKA BISNIS D...BE & GG, Asteria Dian Perdanawati, Prof.Dr. Hapzi Ali. MM.CMA, ETIKA BISNIS D...
BE & GG, Asteria Dian Perdanawati, Prof.Dr. Hapzi Ali. MM.CMA, ETIKA BISNIS D...
 
Konsep profesi keperawatan
Konsep profesi keperawatanKonsep profesi keperawatan
Konsep profesi keperawatan
 
Makalah Etik Keperawatan
Makalah Etik KeperawatanMakalah Etik Keperawatan
Makalah Etik Keperawatan
 
Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2Modul 1 kb 2
Modul 1 kb 2
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
 
Kb 1 konsep keperawatan komunitas
Kb 1 konsep keperawatan komunitasKb 1 konsep keperawatan komunitas
Kb 1 konsep keperawatan komunitas
 
Kb 2 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 2 konsep dasar praktik keperawatan profesionalKb 2 konsep dasar praktik keperawatan profesional
Kb 2 konsep dasar praktik keperawatan profesional
 
293511972 organisasi-profesi
293511972 organisasi-profesi293511972 organisasi-profesi
293511972 organisasi-profesi
 
Konsep
KonsepKonsep
Konsep
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxPPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxmuhnurmufid123
 
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkapPPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkapAhmadMuhtadi11
 
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdCo-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdveinlatex
 
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptxELASONIARTI
 
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfModul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfAndiAliyah2
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpAdePutraTunggali
 
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (7)

PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxPPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
 
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkapPPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
PPT-HUKUM-PIDANA.ppt terbaru dan terlengkap
 
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdCo-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
 
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN.pptx
 
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfModul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
 
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
 

Pengembangan Profesi Keperawatan

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu, profesi sebagai seorang perawat adalah profesi yang dituntut untuk mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan kesehatan. Banyak hak-hak yang harus dilakukan seorang perawat agar dapat menjadi tenaga keperawatan yang mempunyai kualitas. Makalah ini menjelaskan mengenai kaidah profesi. Adapun penjelasannya meliputi definisi profesi, karakteristik profesi, peran organisasi profesi, fungsi organisasi profesi, manfaat organisasi profesi, pengembangan layanan keperawatan, dan perawat profesional. Kaidah profesi merupakan kajian mengenai suatu pekerjaan yang membutuhkan dukungan ilmu guna menerapkan pengetahuan dan wawasan yang dimiliki khususnya dalam pekerjaan yang digelutinya. Untuk mencapai itu semua tentunya kita perlu mengetahui dan memahami apa itu profesi dan segala sesuatu yang menyangkut dan berkaitan dengan profesi ini. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dan karrakteristik profesi? 2. Apa peran, fungsi dan manfaat organisasi profesi? 3. Bagaimana pengembangan pelayanan keperawatan? 4. Apa perawat professional itu?
  • 2. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Profesi Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya, serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut. Berikut definisi profesi menurut para ahli : 1. Wilensky (1964) Profesi berasal dari profession yang berarti suatu pekerjaan yang membutuhkan dukungan badan ilmu (body of knowlage) sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan focus utama pada pelayanan (altruism). 2. Schein E. H (1962) Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma tertentu dan berasal dari perannya yang khusus di masyarakat. 3. Hughes Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik dibanding orang lain (klien). 2.2 Karakteristik Profesi Menurut Prof. DR. Azrul Azwar MPH (1998), ada 3 karakteristik profesi : 1). Umumnya untuk satu profesi hanya ada satu organisasi profesi yang para anggotanya berasal dari satu profesi saja dalam arti telah menyelesaikan pendidikan profesi dengan dasar-dasar keilmuan yang sama. 2). Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode etik (Code of professional ethnic) merumuskan kompetensi profesi (Professionalcompetency) serta memperjuangkan tegaknya kebebasan profesi (professional autonomous). 3). Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta merumuskan standar pelayanan profesi (standar of professional services) yang mana kode
  • 3. etik termasuk kedalamnya, merumuskan dan menetapkan standar pendidikan dan pelatihan profesi (standar of professional education and training) serta menetapkan dan memperjuangkan kebijakan dan politik profesi (professional policy). 2.3 Peran Organisasi Profesi Organisasi profesi dalam pembuatan dan pengembangan profesi keperawatan berperan sebagai berikut : a. Pembinaan, pengembangan dan pengawasan mutu pendidikan keperawatan. b. Pembinaan, pengembangan dan pengawasan pelayanan keperawatan. c. Pembinaan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan. d. Pembinaan, pengembangan dan pengawasan kehidupan profesi. 2.4 Fungsi Organisi Profesi Dalam pelaksanaan peran-peran organisasi profesi maka organisasi berfungsi : a. Dalam bidang pendidikan keperawatan. 1. Penetapan standar pendidikan keperawatan. 2. Pengembangan pendidikan keperawatan berjenjang berlanjut. b. Dalam bidang pelayanan keperawatan. 1. Penetapan standar profesi keperawatan. 2. Pemberian izin praktek / rekomendasi. 3. Pemberian registrasi tenaga keperawatan. 4. Penyusunan dan pemberlakuan kode etik keperawatan. c. Dalam bidang IPTEK 1. Merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi riset keperawatan 2. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi perkembangan. d. Dalam bidang kehidupan profesi 1. Membina, mengawasi organisasi profesi itu sendiri 2. Membina kerja sama dengan penerintah, masyarakat, profesi lain antar anggota 3. Membina kerja sama dengan organisasi profesi sejenis dengan Negara lain / internasional 4. Membina, mengupayakan dan mengawasi kesejahteraan anggota. 2.5 Manfaat Organisi Profesi Apabila organisasi profesi bekerja dengan baik dan lancar banyak manfaat yang akan diperoleh, akan tetapi menurut Brecko 1989, minimal ada 4 manfaat yakni : 1. Dapat lebih mengembangkan dan memajukan profesi. 2. Dapat menertibkan dan memperluas bidang gerak profesi.
  • 4. 3. Dapat menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi. 4. Dapat memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk berkarya dan berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan profesi. Apabila manfaat-manfaat tersebut dapat dicapai maka dampak akhir banyak pula yang akan dihasilkan. Menurut World Medical Assosiation (1991) dampak minimal yang akan diperoleh adalah : 1. Makin tertibnya pekerjaan profesi. 2. Meningkatnya kualits hidup serta derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Di Indonesia terdapat Organisasi keperawatan yaitu Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang merupakan organisasi profesi keperwatan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 17 Maret 1974 dan merupakan gabungan dari berbagai organisasi keperawatan saat itu. Tujuan PPNI : 1. Membina dan mengembangkan organisasi profesi keperawatan, antara lain :persatuan dan kesatuan, kerjasama dengan pihak lain, dan pembinaan manajemen organisasi. 2. Membina, mengembangkan, dan mengawasi mutu kependidikan keperawatan di Indonesia. 3. Mermbina dan mengembangkan IPTEK keperawatan di Indonesia. 4. Membina dan mengupayakan kesejahteraan anggota. 2.6 Pengembangan Pelayanan Keperawatan Profesional Secara bertahap sistem keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem kesehatan nasional. Bermakna bahwa sistem pemberian pelayanan/asuhan keperawatan profesional dikembangkan secara terintegrasi dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dalam banyak hal, sistem pemberian pelayanan/asuhan keperawatan profesional bersifat saling berhubungan (interrelation) dan saling bergantung (interdependent) dengan sistem pemberian pelayanan profesional lain dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan, seperti sistem pelayanan/asuhan medis termasuk pelayanan kedokteran gigi, sistem pelayanan kesehatan masyarakat atau kesehatan publik, dan sistem pelayanan kefarmasian. Sifat saling bergantung bermakna bahwa sistem pemberian pelayanan/asuhan keperawatan profesional bersifat saling memerlukan dan saling melengkapi dengan sistem pemberian pelayanan profesional yang lain, terutama sistem pemberian pelayanan/asuhan medis termasuk medis spesialistik.
  • 5. Pelayanan keperawatan profesional dilaksanakan di berbagai tatanan pelayanan kesehatan, menjangkau seluruh golongan dan lapisan masyarakat yang memerlukan, baik di tatanan pelayanan kesehatan di masyarakat, maupun di tatanan pelayanan rumah sakit. Pelayanan dikembangkan bersifat berjenjang mulai dari keperawatan dasar sampai dengan keperawatan yang bersifat rumit atau spesialistik bahkan subspesialistik, disertai dengan sistem rujukan keperawatan sebagai bagian dari rujukan kesehatan yang efektif dan efisien.. Secara bersamaan dikembangkan kemampuan pengelolaan keperawatan profesional (professional nursing management) dengan kepemimpinan profesional keperawatan (professional nursing leadership) sehingga memungkinkan keperawatan Indonesia berkembang sesuai kaidah-kaidah keperawatan sebagai profesi. Asuhan keperawatan profesional (professional nursing care) merupakan kegiatan melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan (nursing science and art), bersifat “humane“, dengan pendekatan (holistic), mencakup bio- psiko sosial/kultural dan spiritual, serta dengan orientasi kebutuhan objektif klien, dalam bentuk praktik keperawatan ilmiah (scientific nursing practice). Arti dan makna pelayanan/asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan adalah bahwa asuhan keperawatan dilaksanakan dengan menggunakan metode menyelesaikan masalah secara ilmiah (scientific problem solving), dengan landasan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan maju secara tepat guna, serta menggunakan keterampilan profesional keperawatan, mencakup keterampilan interpersonal, keterampilan teknis, maupun keterampilan intelektual. Dalam keterampilan intelektual perawat memiliki pengetahuan teoretik, menguasai keterampilan menyelesaikan masalah (problem solving skills), keterampilan mengambil keputusan (decision making skills) dan berpikir kritis (critical thinking). Dalam keterampilan teknis perawat menguasai keterampilan psikomotor dalam melaksanakan tindakan keperawatan, dan menguasai berbagai metode dan teknik intervensi keperawatan. Dalam keterampilan interpersonal perawat menguasai hubungan yang bersifat membantu (helping relationship), komunikasi terapeutik (therapeutic communication), dan konseling. Asuhan keperawatan (nursing care) dilaksanakan oleh perawat profesional pada praktik keperawatan ilmiah menggunakan kode etik keperawatan sebagai tuntunan. Asuhan keperawatan profesional yang dilaksanakan oleh perawat profesional terhadap klien untuk membantunya mencapai kebutuhan dasar melalui berbagai bentuk intervensi keperawatan (nursing intervention), bersifat saling melengkapi dengan asuhan medis (medical care) yang dilaksanakan oleh dokter terhadap pasien yang oleh perawat dilihat sebagai klien. Kedua
  • 6. bentuk asuhan profesional (professional care) sama-sama bersifat atau merupakan hubungan profesional (professional relation-ship), sama-sama dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat, yang satu ilmu dan kiat keperawatan, sedangkan yang lain ilmu dan kiat kedokteran, serta sama-sama bertolak dari masalah yang dihadapi pasien/klien, yaitu yang satu masalah keperawatan (nursing problem) sedangkan yang lain adalah masalah medis (medical problem). Dengan uraian yang demikian ini, dapat diketahui bahwa mutu pelayanan medis dalam upaya mencapai kesembuhan pasien atau orang sakit secara menyeluruh sangat bergantung pada mutu pelayanan keperawatan dalam upayanya membantu klien mencapai kebutuhan dasarnya menuju kemandirian. Keadaan ini dengan mudah dapat teramati (apabila kita memang ingin mengamati), pada pelayanan rumah sakit (hospital care) dalam banyak hal pelayanan/asuhan medis (yang hingga saat ini masih dilihat sebagai pelayanan profesional utama rumah sakit) sangat bergantung pada keberadaan pelayanan/asuhan keperawatan profesional. Hal yang sama terjadi juga pada sistem pemberian pelayanan kesehatan di masyarakat atau komunitas, tempat sistem pemberian pelayanan/asuhan keperawatan dilaksanakan secara terintegrasi dengan sistem pemberian pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Berdasarkan uraian di atas secara umum dapat dikatakan bahwa asuhan keperawatan bermutu adalah asuhan keperawatan yang: a. dilaksanakan oleh perawat profesional dengan didampingi oleh tenaga teknis pelaksana asuhan keperawatan (auxiliary); b. dalam melaksanakan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan holistik, bersifat “humane“, dan mencakup aspek-aspek bio-psiko-sosio-kultural spiritual; c. asuhan keperawatan yang dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, selalu mengikuti perkembangan atau kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, serta mengacu pada standar profesional keperawatan dan menggunakan kode etik keperawatan sebagai tuntutan dalam melaksanakan praktik keperawatan; d. dalam melaksanakan asuhan keperawatan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada secara optimal, efektif dan efisien, sesuai dengan pola pengelolaan keperawatan dan model pemberian asuhan keperawatan yang diterapkan. Asuhan keperawatan bermutu seperti yang disampaikan sepintas di atas, menjadi tujuan pengembangan praktik keperawatan ilmiah di berbagai tatanan pelayanan kesehatan, bersifat berjenjang dengan sistem rujukan keperawatan yang efektif dan efisien. Disadari sepenuhnya bahwa untuk mencapai tingkat perkembangan yang demikian ini tidaklah mudah, dan
  • 7. memerlukan kerja keras untuk waktu yang cukup lama, namun langkah-langkah nyata menuju terwujudnya asuhan keperawatan profesional harus terus dilakukan. 2.7 Perawat Profesional Seorang perawat di katakan professional jika memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan keperawatn professional serta memiliki sikap professional sesuai kode etik profesi. Husein (1994) menegaskan bahwa keterampilan professional keperawatan bukan sekedar terampil dalam melakukan prosedur keperawatan, tetapi mencakup keterampilan interpersonal, keterampilan intelektual dan keterampilan teknikal. Profil perawat professional adalah gambaran dan penampilan menyeluruh perawat dalam melakukan aktifitas keperawatan sesuai kode etik keperawatan. Perawat yang sehari-harinya berinteraksi dengan klien, membutuhkan kemampuan hubungan interpersonal untuk bisa merespon secara tepat dan bijak berbagai kebutuhan atau masalah yang dikeluhkan. Sayangnya, dalam realitasnya masih banyak perawat menemui kesulitan bila dihadapkan pada kondisi demikian. Hal ini terutama disebabkan ketika masa pendidikan, mahasiswa lebih banyak di ajari hal-hal yang terkait teknis prosedural tanpa mengintegrasikannya dengan kemampuan soft skill. Adapun yang termasuk dalam kemampuan hubungan interpersonal adalah kemampuan menumbuhkan percaya diri, memotivasi, menjadi pendengar yang baik, sabar, empati, komunikasi, dan bersikap terpuji dengan menjunjung etika profesi. Untuk membangun kemampuan hubungan interpersonal mahasiswa keperawatan, mereka perlu di bentuk dengan karakter caring. Konsep yang satu ini memiliki makna yang sangat dalam, bukan hanya untuk kepedulian atau perhatian, namun juga berimplikasi pada kuatnya komitmen moral dan profesional untuk kesehatan dan kesejahteraan klien. Menyongsong era globalisasi ini profesionalisme perawat sangat diperlukan. Perawat profesional menjadi salah satu keharusan yang harus dimiliki oleh dunia kesehatan kita. Di tangan perawat profesional juga pasien yang dirawat mengharapkan perawatan dan pelayanan yang baik dan iklas. Perawat profesional membutuhkan kapasitas dan kualitas yang sesuai standar. Lalu bagaimana cara untuk menjadi perawat profesional. Apakah cukup dengan pendidikan perawat yang diberikan di perguran tinggi saja atau masih ada yang lain Berikut beberapa tips dan trik menjadi perawat profesional : 1. Milikilah pendidikan perawat yang sah.
  • 8. 2. Yakinlah bahwa jenjang pendidikan perawat yang tinggi bukan jaminan menjadi perawat profesional. 3. Berkewajiban memiliki 3 kompetensi dasar, yaitu kompetensi yang diperoleh melalui pelatihan dan pendidikan perawat yang intensif, komponen intelektual yang bermakna dalam melakukan tugasnya, dan memberikan pelayanan yang penting kepada masyarakat. 4. Mempunyai standar kompetensi dan patuh pada kode etik profesi. 5. Mampu memberi kepuasan pada pasien, meliputi kecepatan & ketepatan dalam pemberian pelayanan, senyum dan tulus. 6. Bersikaplah Komunikatif dengan pasien dan berdedikasi tinggi dalam merawat pasien. 7. Terus menggali dan belajar ilmu perawatan terbaru baik itu melalui pendidikan perawat yang formal maupun informal, sehingga keterampilan sebagai perawat semakin baik dan baik.
  • 9. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia. Dan profesi akan berjalan baik apabila dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya, serta adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan oleh kelompok anggota yang menyandang profesi tersebut. Profesi memiliki beberapa karakteristik yang bisa mencirikan tentang keprofesiannya itu. Umumnya dalam satu profesi memiliki suatu perkumpulan atau organisasi yang beranggotakan orang – orang yang memiliki profesi yang sama, setelah membentuk suatu organisasi profesi mereka merumuskan suatu kode etik yang diterapkan dalam profesi mereka guna mempertegas profesi mereka di mata publik, selain itu juga untuk menetapkan serta merumuskan standar pelayanan profesi kemudian merumuskan dan menetapkan standar pendidikan dan pelatihan profesi, dan yang terakhir menetapkan dan memperjuangkan kebijakan dan politik profesi. Selain itu, profesi juga memiliki suatu peran, fungsi dan manfaat organisasi profesi. Dimana peran organisasi profesi ini meliputi, Pembinaan, pengembangan dan pengawasan mutu pendidikan keperawatan, Pembinaan, pengembangan dan pengawasan pelayanan keperawatan, Pembinaan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, Pembinaan, pengembangan dan pengawasan kehidupan profesi. selanjutnya fungsi suatu organisasi profesi, dimana fungsi organisasi profesi ini terdapat di banyak lini kehidupan. Contohnya saja pemberian kewenangan kepada seorang professional untuk membuka praktik sesuai dengan ke profesiannya. Dan manfaat yang bisa diperoleh dari suatu organisasi profesi yaitu dapat lebih mengembangkan profesinya secara maksimal. Didalam bidang keperawatan, kaidah profesi ini berperan guna memunculkan pengembangan pelayanan keperawatan professional yang tidak hanya unggul disalah satu bidang saja, melainkan di segala bidang yang digeluti. Dan akhirnya muncul perawat professional yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki keterampilan keperawatn professional serta memiliki sikap professional sesuai kode etik profesi.
  • 10. DAFTAR ISI KATAPENGANTAR............................................................................................................... DAFTAR ISI............................................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG...................................................................................................... B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................. BAB II PEMBAHASAN A. DEFINISI PROFESI......................................................................................................... B. KARAKTERISTIK PROFESI........................................................................................... C. PERAN ORGANISASI PROFESI..................................................................................... D. MANFAAT ORGANISI PROFESI................................................................................... E. PENGEMBANGAN PELAYANAN KEPERAWATAN PROFESIONAL..................... F . PERAWAT PROFESIONAL.............................................................................................. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN............................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
  • 11. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas dengan judul ” PROLEMATIKA ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI PERAWAT DI ERAGLOBALISASI DALAMMEMBERIKAN PELAYANAN SECARAPROFESIONAL” Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan dalam makalah ini Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan yang antara lain disebabkan oleh terbatasnya buku-buku penunjang yang kami miliki, kurangnya literatur-literatur yang dapat mendukung materi ini dan terbatasnya waktu yang dimiliki masing-masing anggota kelompok. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman mahasiswa maupun dasen pembimbing yang sifatnya membangun sehingga pada kesempatan yang akan datang kami akan dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi. Raha, Januari 2015 Penulis
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Barbara kozier, 1983, Fundamental of nursing ( fundamental keperawatan ) Hand Out peran organisasi PPNI Husin Ma’rifin (1999), Pendidikan Tinggi Keperawatan dan Rumah Sakit Pendidikan Nursalam ; Hasil konvensi – PPNI dan BNSP gita yulia: MAKALAH KEPERAWATAN PROFESIONAL
  • 13. TUGAS : ETIKA PROLEMATIKA ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI PERAWAT DI ERAGLOBALISASI DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN SECARA PROFESIONAL OLEH NAMA : WA ODE NOVI ULVIANI STIK AVICENNA MULTI KAMPUS MUNA 2015