SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SPK)
ATAU
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)
Dosen:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Disusun Oleh :
Deby Christin Natalina Manurung
( 43216110072 )
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Sistem Pengambilan Keputusan (SPK)
atau
Decision Support System (DSS)
Elemen SPK.
1. Data Management. Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk
berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems
(DBMS).
2. Model Management. Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau
berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu
kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan.
3. Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan memberikan
perintah pada SPK melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.
4. Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau
bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri
The Data Management Subsystem.
Terdiri dari elemen-elemen :
 SPK database.
 Database management system.
 Data directory.
 Query facility.
Contoh Penerapan SPK untuk aplikasi keuangan
PENERAPAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA BALTON INDUTRIES
Balton Industries terdiri dan empat perusahaan yang berbeda yang bergerak pada industri yang
berbeda. Balton, bisnis multi jutaan dollar, selalu beroperasi dengan dana yang minimum untuk
mendapatkan peluang investasi maksimal kepada organisasi secara seluruh, Balton telah berhasil
dalam bisnis selama 16 tahun dan belakangan ini telah menguasai asset tunai yang dapat
digunakan untuk investasi jangka panjang.
Pejabat kepala keuangan dari organisasi ini adalah wakil presiden direktur Keuangan yang
bertanggung jawab untuk menginvestasikan $ 1,234,500 yang terdapat dalam rekening bank.
Walaupun ada sedikit penambahan maupun pengurangan di rekening bank, dia merasa bahwa
jumlah ini cukup untuk diinvestasikan dengan cadangan 15% dari asset tunai ini untuk keperluan
likuiditas.
Untuk membantu wakil presiden direktur dalarn mengembangkan rencana investasi atau
portfolio, tenaga seorang konsultan digunakan, konsultan tersebut memiliki keahlian yang tidak
dimiliki oleh sang wakil presiden direktur. Khususnya, konsultan tersebut memiliki keahlian
dalam menentukan tingkat. pengembalian investasi (Return On Investment) dari berbagai
altematif, estimasi resiko, dan potensi perkembangan investasi.
Berdasarkan ketersediaan dana untuk investasi, konsultan merekomendasikan 7 kemungkinan
alternatif investasi seperti dijelaskan dalam tabel berikut ini (Uang Tunai tentu merupakan
alternatif ke-8 yang diperlukan untuk keperluan likuiditas). Ketika Wakil presiden direktur setuju
dengan ketujuh alternatif, konsultan kemudian menanyakan kriteria keuangan yang dapat
digunakan untuk mengukur keuntungan dan kerugian dari setiap altematif Sang wakil presiden
direktur menawarkan kriteria sebagai berikut :
1. Tingkat Pengembalian lnvestasi Tahunan (Annual Return on Investment)
Sasaran utama dalam rencana investasi adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian
investasi tahunan yang maksimal. Konsultan memutuskan untuk memakai persentase rata rata
tingkat pengembalian (rate of return) tahun ini untuk masing- masing investasi.
Alternatif Investasi Penjelasan Singkat
Mutual Fund I Resiko rendah, investasi besar di bonds, sedikit pada saham
Mutual Fund II
Resiko rendah ke menengah, sedikit besar investasi di bonds daripada
saham.
Mutual Fund III
Resiko menengah ke tinggi, sedikit lebih besar investasi di saham
daripada bonds.
Mutual Fund IV Resiko tinggi, investasi besar di saham, sedikit di bonds
Treasury Bills Resiko rendah, obligasi pemerintah
Real Estate Properti spekulasi resiko tinggi
Saving and Loan Resiko rendah, hasil besar dengan menyimpan sertifikat
2. Resiko (Risk)
Investasi harus meminimumkan resiko dari investasi. Wakil presiden direktur mengindikasikan
investasi dengan peluang lebih besar 50-50 untuk kehilangan uang tidak boleh dimasukkan
kedalam seleksi terakhir. Konsultan memperkirakan koefisien resiko dari survey setiap alternatif.
Tingkat resiko berbanding lurus dengan persentase resiko. (Makin besar persentase, makin besar
resiko yang dihadapi).
3. Perkembangan (Growth)
Rencana investasi harus mengikutsertakan investasi dengan potensi perkembangan yang tinggi,
Konsultan menggunakan formula analisa keuangan untuk mendapatkan tingkat perkembangan
investasi yang diharapkan sebagai fungsi dari tingkat pengembalian investasi, dirata-ratakan
untuk 4 periode tahunan, Hasil pengukuran dalam persentase dan konsisten dengan persentase
dengan persentase yang diusulkan oleh wakil presiden direktur tersebut. Khususnya dia merasa
bahwa investasi dengan tingkat perkembangan diatas 10% yang dapat diikutsertakan dalam
analisa.
4. Jangka Waktu Investasi (Length of Time for the Investment)
Rencana investasi harus mencakup investasi dengan jangka waktu investasi paling lama 7 tahun.
Semakin panjang jangka waktu investasi, maka makin tinggi peluang mengalami kegagalan.
Pengukuran yang dilakukan berdasarkan jangka waktu investasi minimum tiap tiap investasi atau
rata rata ekspektasi jangka waktu yang diperlukan untuk investasi.
Semua kriteria yang dihitung disajikan dalam tabel berikut ini. Seperti yang dapat dilihat seperti
contoh, alternatif investasi Mutual Fund I mempunyai tingkat pengembalian investasi tahunan
sebesar 17 %. Faktor resiko sebesar 35 %, tingkat perkembangan 21%, dan memerlukan jangka
waktu 6 tahun untuk investasi.
Karena jumlah uang berubah dengan cepat, konsultan merasa bahwa investasi dilakukan dengan
persentase dari total dana yang tersedia, bukan dengan menentukan jumlahnya. Sebagai
tambahan, untuk membatasi dana yang digunakan, wakil presiden juga menginginkan
pembatasan total dana yang ditempatkan ke masing masing investasi tidak melebihi 50 %. Dia
juga menginginkan jumlah dana yang ditempatkan untuk dua alternatif investasi dengan resiko
tertinggi tidak boleh melebihi 40 %.
Investment
Alternatives
Annual
Return On
Investment
Risk
Estimate
Percentage Growth
Estimate
Estimated Time of
Investment
Mutual Fund I 17 35 21 6
Mutual Fund II 19 45 24 6
Mutual Fund III 21 60 26 7
Mutual Fund IV 24 70 30 8
Treasury Bills 08 10 05 5
Real Estate 25 75 27 7
Saving and Loan 11 25 02 3
Cash 00 00 00 0
Pertanyaan yang timbul
1. Metode kuantitatif apakah yang harus digunakan untuk memodelkan permasalahan ini?
2. Sesuai dengan pertanyaan 1, Formula apakah untuk permasalahan ini? Tentukan dengan jelas
elemen-elemen model tersebut.
3. Apa solusi persentase untuk formulasi pada pertanyaan 2 ?
4. Berapa banyak uang tunai yang harus dialokasikan untuk masing masing alternatif investasi ?
Jawaban
1. Model yang paling tepat untuk kasus ini adalah model optimasi algoritnik, karena
penyelesaiannya untuk mencari jawab terbaik melalui proses berulang atau iteratif. Model
penyelesaiannya adalah dengan menggunakan metode simpleks. Dengan metode simpleks akan
didapatkan berapa persentase dana yang dialokasi untuk masing-masing alternatif. Sebenarnya
pemecahan masalah dapat juga digunakan metode analisa keputusan. Tetapi dengan analisa
keputusan, hasilnya berupa pemilihan alternatif yang terbaik. Sedangkan pihak manajemen
menginginkan adanya perhitungan alokasi dana untuk masing-masing alternatif.
2. Karena masing-masing altenatif memiliki keuntungan dan kelemahan yang tidak dapat
dikuantifikasi dalam kategori yang sama, mis: dalam bentuk satuan moneter. Maka dilakukan
pendekatan utilitas. Tetapi yang perlu ditekankan bahwa untuk pendekatan utilitas, nilai utilitas
yang diterapkan pada masing-masing kategori tergantungan kepada nilai yang terkandung pada
pengambilan keputusan. Untuk itulah kita perlu menentukan tingkat batas utilitas untuk masing-
masing kategori altenatif.
Kategori Batas Utilitas
Bawah
Annual ROI
Risk estimate
% Growth Estimate
Estimated Time Investment
0
0
0
0
0
10
0
10
Atas
Annual ROI
Risk estimate
% Growth Estimate
Estimated Time Investment
25
45
30
7
10
0
10
0
Dari penilaian Vice President terhadap masing masing alternatif, maka altenatif Mulual Fund III
dan Mutul Fund IV dan Real Estate tidak dimasukkan karena tingkat resikonya diatas 50%
sebagaimana yang ditetapkan oleh Vice President sebagai batas untuk dimasukkan sebagai calon
alternatif investasi. Kemudian alternatif Treasury Bills dan Savring and Loans juga tidak
dimasukkan karena tingkat pertumbuhannya dibawah 10% sebagaimana yang ditetapkan sebagai
batas untuk dimasukkan sebagai calon alternatif investasi. Jadi alternatif berkurang menjadi
hanya: Mutual Fund I dan Mutual Fund II, sedangkan Cash (Uang tunai) tidak dimasukkan
dalam perhitungan tetapi telah ditetapkan alokasi 15% dari keseluruhan dana yang tersedia.
Untuk kedua altematif yang memenuhi syarat, maka :
Kategori Annual ROI Risk % Growth Time Total
Mutual Fund I 6.8 2.22 7 1.43 17.45
Mutual Fund II 7.6 0 8 1.43 17.03
Formulasi Masalah :
Maks: z = 17.45 X1 + 17.03 X2
Subject to:
X1 + X2
X1
X2
X1,X2
3. Hasil dari penyelesaian formulasi pada pertanyaan 2 adalah :
Xl = 50 % (Investasi Mutual Fund I dengan alokasi dana 50%)
X2= 35 % (Investasi Mutual Fund II dengan alokasi dana 35%)
Cash = 15 %
4. Alokasi dana untuk masing-masing alternatif adalah :
Mutual Fund I = 50 % x $1,234,500 = $ 617,250
Mutual Fund II = 35 ?/o x $1,234,500 = $ 432,075
Cash = 15 % x $1,234,500 = $ 185,175
Pengertian Dan Fungsi Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem
yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan
pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi
yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya
dibuat (Turban, 2001).
SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta
mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan
lebih baik. SPK merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah
diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan menegement science, hanya
bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus
dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum,
maksimum, atau optimum), saat ini computer PC telah menawarkan kemampuannya untuk
menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki 6 karakteristik antara lain sebagai berikut :
·Mendukung proses pengambilan keputusan yang menitik beratkan pada manajemen dengan
persepsi.
·Adanya interface manusia atau mesin dimana manusia sebagai user tetap memegang kontrol
proses pengambilan keputusan.
·Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan
tidak terstruktur.
·Memiliki kapasistas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
·Memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi
sebagai kesatuan sistem.
·Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh
tahap manajemen.
Fungsi Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Secara global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah
untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan alternatif-
alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik, sehingga dapat membantu untuk
merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan demikian Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Jadi dapatlah dikatakan secara
singkat bahwa tujuan Sistem Penunjang Keputusan adalah untuk meningkatkan efektivitas (do
the right things) dan efesiensi (do the things right) dalam pengambilan keputusan. Walaupun
demikian penekanan dari suatu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah pada peningkatan
efektivitas dari pengambilan keputusan dari pada efisiensinya.
Sprague dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sistem yang
memiliki lima karakteristik utama yaitu (Sprague et.al, 1993) :
1. Sistem yang berbasis komputer.
2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan
3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi
manual
4. Melalui cara simulasi yang interaktif
5. Dimana data dan model analisis sebaai komponen utama.
Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen besar yaitu database
Management, Model Base dan Software System/User Interface. Komponen SPK tersebut dapat
digambarkan seperti gambar di bawah ini.
Tahap-tahap Pengambilan Keputusan
Sumbangan Simon yang lain adalah penjelasannya mengenai empat tahap yang dilalui manajer
saat memecahkan suatu masalah. Tahap-tahap Simon itu adalah:
1.Kegiatan Intelijen, mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
2.Kegiatan Merancang, menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif
tindakan yang mungkin.
3.Kegiatan Memilih, memilih suatu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
4.Kegiatan Menelaah,menilai pilihan-pilihan yang lalu.
Empat tahap Simon ini berhubungan langsung dengan langkah-langkah dari pendekatan sistem.
Kegiatan intelijennya berkaitan dengan langkahbergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan
menganalisis bagian-bagian sistem secara berurutan. Kegiatan merancangnya berhubungan
dengan langkah mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai alternatif, serta kegiatan
memilihnya berkaitan dengan bagaimana memilih solusi terbaik. Akhirnya kegiatan
menelaahnya berkaitan dengan solusi yang telah dipilih tersebut dan membuat tindak lanjut.
Tahap-tahap Simon, karena itu, merupakan suatu interpretasi lain pendekatan sistem. Para
manajer mengikuti pola ini secara khusus atau umum ketika mereka memecahkan permasalahan
yang menghadang unit mereka. Para spesialis informasi juga mengikuti pola ini ketika mereka
terlibat dalam pengembangan sistem.
Tahapan dan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Menurut Simon, proses pengambilan keputusan meliputi tiga fase utama yaitu inteligensi, desain,
dan kriteria. Ia Kemudian menambahkan fase keempat yakini implementasi (Turban, 2005).
1. Fase Inteligensi
Intelegensi dalam pengambilan keputusan meliputi scanning (Pemindaian) lingkungan, entah
secara intermiten ataupun terus-menerus. Inteligensi mencakup berbagai aktivitas yang
menekankan identifikasi situasi atau peluang-peluang masalah. Tahapan dalam fase intelegensi
antara lain identifikasi masalas (peluang), klasifikasi masalah, dan kepemilikan masalah.
2. Fase Desain
Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisis tindakan yang mungkin
untuk dilakukan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap masalah dan menguji solusi yang layak.
Tahapan dalam fase intelegensi antara lain memilih sebuah prinsip pilihan, mengembangkan
(menghasilkan) alternatif-alternatif, dan mengukur hasil akhir.
3. Fase Pilihan
Pilihan merupakan tindakan pengambilan keputusan yang kritis. Fase pilihan adalah fase di mana
dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen untuk mengikuti suatu tindakan
tertentu. Batas antara fase pilihan dan desain sering tidak jelas karena aktivitas tertentu dapat
dilakukan selama kedua fase tersebut dank arena orang dapat sering kembali dari aktivitas
pilihan ke aktivitas desain. Sebagai contoh, seseorang dapat menghasilkan alternatif baru selagi
mengevaluasi alternatif yang ada. Fase pilihan meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi
terhadap suatu solusi yang tepat untuk model. Sebuha solusi untuk sebuah model adalah
sekumpulan nilai spesifik untuk variabel-variabel keputusan dalam suatu alternatif yang telah
dipilih.
4. Fase Implementasi
Pada hakikatnya implementasi suatu solusi yang diusulkan untuk suatu masalah adalah inisiasi
terhadap hal baru, atau pengenalan terhadap perubahan. Definisi implementasi sedikit rumit
karena implementasi merupakan sebuah proses yang panjang dan melibatkan batasa-batasan
yang tidak jelas. Pendek kata, implementasi berarti membuat suatu solusi yang
direkomendasikan bisa bekerja, tidak memerlukan implementasi suatu sistem komputer.
Tahapan SPK :
- Definisi masalah.
- Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan.
- Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan.
- Menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase).
Tahap – Tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan adalah :
a. Tahap Pemahaman (Inteligence Phace)
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta
proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka
mengidentifikasikan masalah.
b. Tahap Perancangan (Design Phace)
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat
diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga
diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti
masalah yang ada.
c. Tahap Pemilihan (Choice Phace)
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan
pada tahap perencanaan agar ditentukan/ dengan memperhatikan kriteria–kriteria berdasarkan
tujuan yang akan dicapai.
d. Tahap Impelementasi (Implementation Phace)
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap
perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
Tujuan dari system pendukung keputusan adalah :
ü Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.
ü Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan
membantu integrasi antar tingkat.
ü Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan
efisiennya.
Manfaat Sistem Pendukung Keputusan
SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK
adalah :
1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi
bagi pemakainya.
2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai
masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
4. Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi
oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan
dalam memahami persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif
pemecahan.
Dalam sistem pendukung keputusan terdapat tiga jenis keputusan, yaitu :
1. Keputusan Terstruktur
Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin.
Informasi yang dibutuhkan spesifik, terjadwal, sempit, interaktif, real time, internal, dan detail.
Prosedur yang dilakukan untuk pengambilan keputusan sangat jelas. Keputusan ini terutama
dilakukan pada manajemen tingkat bawah.
Contoh : Keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang; menentukan
kelayakan lembur, mengisi persediaan, dan menawarkan kredit pada pelanggan.
2. Keputusan Semiterstruktur
Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagian keputusan
dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan.
Informasi yang dibutuhkan folus, spesifik, interaktif, internal, real time, dan terjadwal.
Contoh : Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi dan pengendalian sediaan, merancang
rencana pemasaran, dan mengembangkan anggaran departemen.
3. Keputusan Tidak Terstruktur
Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi
berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman dan berbagai
sumber yang bersifat eksternal. Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas.
Informasi yang dibutuhkan umum, luas, internal, dan eksternal.
Contoh : Pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain,
perekrutan eksekutif.
Daftar Pustaka :
1. https://sanjayateknokom.wordpress.com/meteri-kuliah/semester-viii/spk/contoh-
perusahaan-yang-menggunakan-sistem-dss/
2. https://asmarohasma.wordpress.com/2012/11/10/sistem-penunjang-keputusan/
3. http://yosiadir.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-dan-fungsi-sistem-pendukung.html
4. http://eprints.uny.ac.id/2565/10/Mengenal_DSS.pdf
5. http://hacksetyobudi.blogspot.co.id/2015/03/spk-sistem-dan-model-beserta-contoh.html
6. http://anggiramadiah.blogspot.co.id/2014/12/sistem-pengambilan-keputusan.html

More Related Content

What's hot

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2ayuruby
 
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14Ayulestari1234
 
Tingkat diskonto dalam capital budgeting
Tingkat diskonto dalam capital budgetingTingkat diskonto dalam capital budgeting
Tingkat diskonto dalam capital budgetingFuturum2
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iyalifadli98
 
Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1
Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1
Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1Annisa Paramitha
 
Bab 2 analisa rasio keuangan
Bab 2 analisa rasio keuanganBab 2 analisa rasio keuangan
Bab 2 analisa rasio keuanganDodi Suryadi
 
Rasio - Rasio Keuangan Beserta Contoh Perhitungan.
Rasio - Rasio Keuangan Beserta Contoh Perhitungan.Rasio - Rasio Keuangan Beserta Contoh Perhitungan.
Rasio - Rasio Keuangan Beserta Contoh Perhitungan.ahmadihbal
 
Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1yalifadli98
 
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1yalifadli98
 
Manajemen keuangan (pengantar)
Manajemen keuangan (pengantar)Manajemen keuangan (pengantar)
Manajemen keuangan (pengantar)Lehandra
 
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...Uofa_Unsada
 
TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
TUGAS MANAJEMEN KEUANGANTUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
TUGAS MANAJEMEN KEUANGANkecepirit
 
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankanManajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankanJudianto Nugroho
 
Analisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankAnalisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankEko Mardianto
 
1 analisa fundamental erdikha
1 analisa fundamental   erdikha1 analisa fundamental   erdikha
1 analisa fundamental erdikhati_ash
 

What's hot (18)

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
 
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
 
Tingkat diskonto dalam capital budgeting
Tingkat diskonto dalam capital budgetingTingkat diskonto dalam capital budgeting
Tingkat diskonto dalam capital budgeting
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1
Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1
Makalah manajeman investasi dan pasa modal kelompok 1
 
Bab 2 analisa rasio keuangan
Bab 2 analisa rasio keuanganBab 2 analisa rasio keuangan
Bab 2 analisa rasio keuangan
 
Rasio - Rasio Keuangan Beserta Contoh Perhitungan.
Rasio - Rasio Keuangan Beserta Contoh Perhitungan.Rasio - Rasio Keuangan Beserta Contoh Perhitungan.
Rasio - Rasio Keuangan Beserta Contoh Perhitungan.
 
P 3 portfolio efisien
P 3 portfolio efisienP 3 portfolio efisien
P 3 portfolio efisien
 
Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1
 
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
 
Manajemen keuangan (pengantar)
Manajemen keuangan (pengantar)Manajemen keuangan (pengantar)
Manajemen keuangan (pengantar)
 
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...
ANALISIS PENERAPAN CAPM DALAM MENILAI INVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC IN...
 
Artikel.beta.CAPM
Artikel.beta.CAPMArtikel.beta.CAPM
Artikel.beta.CAPM
 
TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
TUGAS MANAJEMEN KEUANGANTUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
 
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankanManajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
 
Analisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankAnalisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja Bank
 
1 analisa fundamental erdikha
1 analisa fundamental   erdikha1 analisa fundamental   erdikha
1 analisa fundamental erdikha
 
Analisis saham
Analisis sahamAnalisis saham
Analisis saham
 

Similar to Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision support system (dss), universitas mercu buana, 2017

Makalah Analisis Informasi Akuntansi Kel 5 (1).docx
Makalah Analisis Informasi Akuntansi Kel 5 (1).docxMakalah Analisis Informasi Akuntansi Kel 5 (1).docx
Makalah Analisis Informasi Akuntansi Kel 5 (1).docxArdianSyahputraShow
 
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021Aminullah Assagaf
 
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021Aminullah Assagaf
 
Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021
Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021
Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021Aminullah Assagaf
 
MK 1 SESI 1 PENGENALAN MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
MK 1 SESI 1 PENGENALAN MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMK 1 SESI 1 PENGENALAN MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
MK 1 SESI 1 PENGENALAN MANAJEMEN KEUANGAN.pptxIsmaNurul
 
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)PUTRI FATMAWATI
 
Aminullah Assagaf_Financial Management_19 Mei 2023.pdf
Aminullah Assagaf_Financial Management_19 Mei 2023.pdfAminullah Assagaf_Financial Management_19 Mei 2023.pdf
Aminullah Assagaf_Financial Management_19 Mei 2023.pdfAminullah Assagaf
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uastarmidi_saputra
 
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuanganTugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuanganIis MutiaraSuci
 
Makalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uasMakalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uasBaudin_Nurwahid
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uasAlifah05
 
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHMAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHSitiMursadahh
 
Makalah manajemen keuangan part 2
Makalah manajemen keuangan part 2Makalah manajemen keuangan part 2
Makalah manajemen keuangan part 2Triocahyo Utomo
 
Analisis investasi publik
Analisis investasi publikAnalisis investasi publik
Analisis investasi publikZola Zulventus
 
Ppt scoot bab 3 & 4
Ppt scoot bab 3 & 4Ppt scoot bab 3 & 4
Ppt scoot bab 3 & 4SolehFudin1
 

Similar to Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision support system (dss), universitas mercu buana, 2017 (20)

Makalah Analisis Informasi Akuntansi Kel 5 (1).docx
Makalah Analisis Informasi Akuntansi Kel 5 (1).docxMakalah Analisis Informasi Akuntansi Kel 5 (1).docx
Makalah Analisis Informasi Akuntansi Kel 5 (1).docx
 
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
 
Makalah manajemen 2
Makalah  manajemen 2Makalah  manajemen 2
Makalah manajemen 2
 
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
 
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
Aminullah assagaf p1 mk2_manajemen keuangan 2_1 maret 2021
 
Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2Makalah Manajemen Keuangan 2
Makalah Manajemen Keuangan 2
 
Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021
Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021
Manajemen keuangan 2 aminullah assagaf maret 2021
 
MK 1 SESI 1 PENGENALAN MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
MK 1 SESI 1 PENGENALAN MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMK 1 SESI 1 PENGENALAN MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
MK 1 SESI 1 PENGENALAN MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
 
Aminullah Assagaf_Financial Management_19 Mei 2023.pdf
Aminullah Assagaf_Financial Management_19 Mei 2023.pdfAminullah Assagaf_Financial Management_19 Mei 2023.pdf
Aminullah Assagaf_Financial Management_19 Mei 2023.pdf
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
 
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuanganTugas 2 makalah manajemen keuangan
Tugas 2 makalah manajemen keuangan
 
Makalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uasMakalah keuangan sebelum uas
Makalah keuangan sebelum uas
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uas
 
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHMAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
 
Makalah manajemen keuangan part 2
Makalah manajemen keuangan part 2Makalah manajemen keuangan part 2
Makalah manajemen keuangan part 2
 
Analisis investasi publik
Analisis investasi publikAnalisis investasi publik
Analisis investasi publik
 
modul 1 manajemen keuangan.pdf
modul 1 manajemen keuangan.pdfmodul 1 manajemen keuangan.pdf
modul 1 manajemen keuangan.pdf
 
Ekma4213 m1
Ekma4213 m1Ekma4213 m1
Ekma4213 m1
 
Ppt scoot bab 3 & 4
Ppt scoot bab 3 & 4Ppt scoot bab 3 & 4
Ppt scoot bab 3 & 4
 

More from Deby Christin

Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, customer relationship management (crm) &amp...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, customer relationship management (crm) &amp...Sim, deby christin nm, hapzi ali, customer relationship management (crm) &amp...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, customer relationship management (crm) &amp...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, customer relationship management (crm) &amp...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, customer relationship management (crm) &amp...Sim, deby christin nm, hapzi ali, customer relationship management (crm) &amp...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, customer relationship management (crm) &amp...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, conceptual framework pt. carrefour , univer...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, conceptual framework pt. carrefour , univer...Sim, deby christin nm, hapzi ali, conceptual framework pt. carrefour , univer...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, conceptual framework pt. carrefour , univer...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, conceptual framework pt. carrefour , univer...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, conceptual framework pt. carrefour , univer...Sim, deby christin nm, hapzi ali, conceptual framework pt. carrefour , univer...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, conceptual framework pt. carrefour , univer...Deby Christin
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, PPT implementasi sistem informasi pada pt c...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, PPT implementasi sistem informasi pada pt c...Sim, deby christin nm, hapzi ali, PPT implementasi sistem informasi pada pt c...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, PPT implementasi sistem informasi pada pt c...Deby Christin
 

More from Deby Christin (20)

Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, analisis perancangan sistem informasi pada ...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, telekomunikasi, topologi jaringan, internet...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision ...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, isu pelanggaran moral, etika dan hukum dala...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, pencegahan sistem informasi (hacker dll) , ...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, customer relationship management (crm) &amp...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, customer relationship management (crm) &amp...Sim, deby christin nm, hapzi ali, customer relationship management (crm) &amp...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, customer relationship management (crm) &amp...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, customer relationship management (crm) &amp...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, customer relationship management (crm) &amp...Sim, deby christin nm, hapzi ali, customer relationship management (crm) &amp...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, customer relationship management (crm) &amp...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, conceptual framework pt. carrefour , univer...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, conceptual framework pt. carrefour , univer...Sim, deby christin nm, hapzi ali, conceptual framework pt. carrefour , univer...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, conceptual framework pt. carrefour , univer...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, conceptual framework pt. carrefour , univer...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, conceptual framework pt. carrefour , univer...Sim, deby christin nm, hapzi ali, conceptual framework pt. carrefour , univer...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, conceptual framework pt. carrefour , univer...
 
Sim, deby christin nm, hapzi ali, PPT implementasi sistem informasi pada pt c...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, PPT implementasi sistem informasi pada pt c...Sim, deby christin nm, hapzi ali, PPT implementasi sistem informasi pada pt c...
Sim, deby christin nm, hapzi ali, PPT implementasi sistem informasi pada pt c...
 

Recently uploaded

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 

Recently uploaded (20)

Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

Sim, deby christin nm, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan atau decision support system (dss), universitas mercu buana, 2017

  • 1. SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN (SPK) ATAU DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) Dosen: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA Disusun Oleh : Deby Christin Natalina Manurung ( 43216110072 ) UNIVERSITAS MERCU BUANA Fakultas Ekonomi dan Bisnis
  • 2. Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) Elemen SPK. 1. Data Management. Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems (DBMS). 2. Model Management. Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan. 3. Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada SPK melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka. 4. Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri The Data Management Subsystem. Terdiri dari elemen-elemen :  SPK database.  Database management system.  Data directory.  Query facility. Contoh Penerapan SPK untuk aplikasi keuangan PENERAPAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA BALTON INDUTRIES Balton Industries terdiri dan empat perusahaan yang berbeda yang bergerak pada industri yang berbeda. Balton, bisnis multi jutaan dollar, selalu beroperasi dengan dana yang minimum untuk mendapatkan peluang investasi maksimal kepada organisasi secara seluruh, Balton telah berhasil dalam bisnis selama 16 tahun dan belakangan ini telah menguasai asset tunai yang dapat digunakan untuk investasi jangka panjang. Pejabat kepala keuangan dari organisasi ini adalah wakil presiden direktur Keuangan yang bertanggung jawab untuk menginvestasikan $ 1,234,500 yang terdapat dalam rekening bank.
  • 3. Walaupun ada sedikit penambahan maupun pengurangan di rekening bank, dia merasa bahwa jumlah ini cukup untuk diinvestasikan dengan cadangan 15% dari asset tunai ini untuk keperluan likuiditas. Untuk membantu wakil presiden direktur dalarn mengembangkan rencana investasi atau portfolio, tenaga seorang konsultan digunakan, konsultan tersebut memiliki keahlian yang tidak dimiliki oleh sang wakil presiden direktur. Khususnya, konsultan tersebut memiliki keahlian dalam menentukan tingkat. pengembalian investasi (Return On Investment) dari berbagai altematif, estimasi resiko, dan potensi perkembangan investasi. Berdasarkan ketersediaan dana untuk investasi, konsultan merekomendasikan 7 kemungkinan alternatif investasi seperti dijelaskan dalam tabel berikut ini (Uang Tunai tentu merupakan alternatif ke-8 yang diperlukan untuk keperluan likuiditas). Ketika Wakil presiden direktur setuju dengan ketujuh alternatif, konsultan kemudian menanyakan kriteria keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur keuntungan dan kerugian dari setiap altematif Sang wakil presiden direktur menawarkan kriteria sebagai berikut : 1. Tingkat Pengembalian lnvestasi Tahunan (Annual Return on Investment) Sasaran utama dalam rencana investasi adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian investasi tahunan yang maksimal. Konsultan memutuskan untuk memakai persentase rata rata tingkat pengembalian (rate of return) tahun ini untuk masing- masing investasi. Alternatif Investasi Penjelasan Singkat Mutual Fund I Resiko rendah, investasi besar di bonds, sedikit pada saham Mutual Fund II Resiko rendah ke menengah, sedikit besar investasi di bonds daripada saham. Mutual Fund III Resiko menengah ke tinggi, sedikit lebih besar investasi di saham daripada bonds. Mutual Fund IV Resiko tinggi, investasi besar di saham, sedikit di bonds Treasury Bills Resiko rendah, obligasi pemerintah Real Estate Properti spekulasi resiko tinggi Saving and Loan Resiko rendah, hasil besar dengan menyimpan sertifikat 2. Resiko (Risk) Investasi harus meminimumkan resiko dari investasi. Wakil presiden direktur mengindikasikan investasi dengan peluang lebih besar 50-50 untuk kehilangan uang tidak boleh dimasukkan kedalam seleksi terakhir. Konsultan memperkirakan koefisien resiko dari survey setiap alternatif. Tingkat resiko berbanding lurus dengan persentase resiko. (Makin besar persentase, makin besar resiko yang dihadapi).
  • 4. 3. Perkembangan (Growth) Rencana investasi harus mengikutsertakan investasi dengan potensi perkembangan yang tinggi, Konsultan menggunakan formula analisa keuangan untuk mendapatkan tingkat perkembangan investasi yang diharapkan sebagai fungsi dari tingkat pengembalian investasi, dirata-ratakan untuk 4 periode tahunan, Hasil pengukuran dalam persentase dan konsisten dengan persentase dengan persentase yang diusulkan oleh wakil presiden direktur tersebut. Khususnya dia merasa bahwa investasi dengan tingkat perkembangan diatas 10% yang dapat diikutsertakan dalam analisa. 4. Jangka Waktu Investasi (Length of Time for the Investment) Rencana investasi harus mencakup investasi dengan jangka waktu investasi paling lama 7 tahun. Semakin panjang jangka waktu investasi, maka makin tinggi peluang mengalami kegagalan. Pengukuran yang dilakukan berdasarkan jangka waktu investasi minimum tiap tiap investasi atau rata rata ekspektasi jangka waktu yang diperlukan untuk investasi. Semua kriteria yang dihitung disajikan dalam tabel berikut ini. Seperti yang dapat dilihat seperti contoh, alternatif investasi Mutual Fund I mempunyai tingkat pengembalian investasi tahunan sebesar 17 %. Faktor resiko sebesar 35 %, tingkat perkembangan 21%, dan memerlukan jangka waktu 6 tahun untuk investasi. Karena jumlah uang berubah dengan cepat, konsultan merasa bahwa investasi dilakukan dengan persentase dari total dana yang tersedia, bukan dengan menentukan jumlahnya. Sebagai tambahan, untuk membatasi dana yang digunakan, wakil presiden juga menginginkan pembatasan total dana yang ditempatkan ke masing masing investasi tidak melebihi 50 %. Dia juga menginginkan jumlah dana yang ditempatkan untuk dua alternatif investasi dengan resiko tertinggi tidak boleh melebihi 40 %. Investment Alternatives Annual Return On Investment Risk Estimate Percentage Growth Estimate Estimated Time of Investment Mutual Fund I 17 35 21 6 Mutual Fund II 19 45 24 6 Mutual Fund III 21 60 26 7 Mutual Fund IV 24 70 30 8 Treasury Bills 08 10 05 5 Real Estate 25 75 27 7 Saving and Loan 11 25 02 3 Cash 00 00 00 0
  • 5. Pertanyaan yang timbul 1. Metode kuantitatif apakah yang harus digunakan untuk memodelkan permasalahan ini? 2. Sesuai dengan pertanyaan 1, Formula apakah untuk permasalahan ini? Tentukan dengan jelas elemen-elemen model tersebut. 3. Apa solusi persentase untuk formulasi pada pertanyaan 2 ? 4. Berapa banyak uang tunai yang harus dialokasikan untuk masing masing alternatif investasi ? Jawaban 1. Model yang paling tepat untuk kasus ini adalah model optimasi algoritnik, karena penyelesaiannya untuk mencari jawab terbaik melalui proses berulang atau iteratif. Model penyelesaiannya adalah dengan menggunakan metode simpleks. Dengan metode simpleks akan didapatkan berapa persentase dana yang dialokasi untuk masing-masing alternatif. Sebenarnya pemecahan masalah dapat juga digunakan metode analisa keputusan. Tetapi dengan analisa keputusan, hasilnya berupa pemilihan alternatif yang terbaik. Sedangkan pihak manajemen menginginkan adanya perhitungan alokasi dana untuk masing-masing alternatif. 2. Karena masing-masing altenatif memiliki keuntungan dan kelemahan yang tidak dapat dikuantifikasi dalam kategori yang sama, mis: dalam bentuk satuan moneter. Maka dilakukan pendekatan utilitas. Tetapi yang perlu ditekankan bahwa untuk pendekatan utilitas, nilai utilitas yang diterapkan pada masing-masing kategori tergantungan kepada nilai yang terkandung pada pengambilan keputusan. Untuk itulah kita perlu menentukan tingkat batas utilitas untuk masing- masing kategori altenatif. Kategori Batas Utilitas Bawah Annual ROI Risk estimate % Growth Estimate Estimated Time Investment 0 0 0 0 0 10 0 10 Atas Annual ROI Risk estimate % Growth Estimate Estimated Time Investment 25 45 30 7 10 0 10 0
  • 6. Dari penilaian Vice President terhadap masing masing alternatif, maka altenatif Mulual Fund III dan Mutul Fund IV dan Real Estate tidak dimasukkan karena tingkat resikonya diatas 50% sebagaimana yang ditetapkan oleh Vice President sebagai batas untuk dimasukkan sebagai calon alternatif investasi. Kemudian alternatif Treasury Bills dan Savring and Loans juga tidak dimasukkan karena tingkat pertumbuhannya dibawah 10% sebagaimana yang ditetapkan sebagai batas untuk dimasukkan sebagai calon alternatif investasi. Jadi alternatif berkurang menjadi hanya: Mutual Fund I dan Mutual Fund II, sedangkan Cash (Uang tunai) tidak dimasukkan dalam perhitungan tetapi telah ditetapkan alokasi 15% dari keseluruhan dana yang tersedia. Untuk kedua altematif yang memenuhi syarat, maka : Kategori Annual ROI Risk % Growth Time Total Mutual Fund I 6.8 2.22 7 1.43 17.45 Mutual Fund II 7.6 0 8 1.43 17.03 Formulasi Masalah : Maks: z = 17.45 X1 + 17.03 X2 Subject to: X1 + X2 X1 X2 X1,X2 3. Hasil dari penyelesaian formulasi pada pertanyaan 2 adalah : Xl = 50 % (Investasi Mutual Fund I dengan alokasi dana 50%) X2= 35 % (Investasi Mutual Fund II dengan alokasi dana 35%) Cash = 15 % 4. Alokasi dana untuk masing-masing alternatif adalah : Mutual Fund I = 50 % x $1,234,500 = $ 617,250 Mutual Fund II = 35 ?/o x $1,234,500 = $ 432,075 Cash = 15 % x $1,234,500 = $ 185,175
  • 7. Pengertian Dan Fungsi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001). SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik. SPK merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan menegement science, hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini computer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki 6 karakteristik antara lain sebagai berikut : ·Mendukung proses pengambilan keputusan yang menitik beratkan pada manajemen dengan persepsi. ·Adanya interface manusia atau mesin dimana manusia sebagai user tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan. ·Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur. ·Memiliki kapasistas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan. ·Memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem. ·Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tahap manajemen. Fungsi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Secara global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan alternatif- alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik, sehingga dapat membantu untuk merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan demikian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Jadi dapatlah dikatakan secara
  • 8. singkat bahwa tujuan Sistem Penunjang Keputusan adalah untuk meningkatkan efektivitas (do the right things) dan efesiensi (do the things right) dalam pengambilan keputusan. Walaupun demikian penekanan dari suatu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah pada peningkatan efektivitas dari pengambilan keputusan dari pada efisiensinya. Sprague dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama yaitu (Sprague et.al, 1993) : 1. Sistem yang berbasis komputer. 2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan 3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi manual 4. Melalui cara simulasi yang interaktif 5. Dimana data dan model analisis sebaai komponen utama. Komponen Sistem Pendukung Keputusan Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen besar yaitu database Management, Model Base dan Software System/User Interface. Komponen SPK tersebut dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini.
  • 9. Tahap-tahap Pengambilan Keputusan Sumbangan Simon yang lain adalah penjelasannya mengenai empat tahap yang dilalui manajer saat memecahkan suatu masalah. Tahap-tahap Simon itu adalah: 1.Kegiatan Intelijen, mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. 2.Kegiatan Merancang, menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin. 3.Kegiatan Memilih, memilih suatu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia. 4.Kegiatan Menelaah,menilai pilihan-pilihan yang lalu. Empat tahap Simon ini berhubungan langsung dengan langkah-langkah dari pendekatan sistem. Kegiatan intelijennya berkaitan dengan langkahbergerak dari tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem secara berurutan. Kegiatan merancangnya berhubungan dengan langkah mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai alternatif, serta kegiatan memilihnya berkaitan dengan bagaimana memilih solusi terbaik. Akhirnya kegiatan menelaahnya berkaitan dengan solusi yang telah dipilih tersebut dan membuat tindak lanjut. Tahap-tahap Simon, karena itu, merupakan suatu interpretasi lain pendekatan sistem. Para manajer mengikuti pola ini secara khusus atau umum ketika mereka memecahkan permasalahan yang menghadang unit mereka. Para spesialis informasi juga mengikuti pola ini ketika mereka terlibat dalam pengembangan sistem. Tahapan dan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Menurut Simon, proses pengambilan keputusan meliputi tiga fase utama yaitu inteligensi, desain, dan kriteria. Ia Kemudian menambahkan fase keempat yakini implementasi (Turban, 2005). 1. Fase Inteligensi Intelegensi dalam pengambilan keputusan meliputi scanning (Pemindaian) lingkungan, entah secara intermiten ataupun terus-menerus. Inteligensi mencakup berbagai aktivitas yang menekankan identifikasi situasi atau peluang-peluang masalah. Tahapan dalam fase intelegensi antara lain identifikasi masalas (peluang), klasifikasi masalah, dan kepemilikan masalah. 2. Fase Desain Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisis tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap masalah dan menguji solusi yang layak. Tahapan dalam fase intelegensi antara lain memilih sebuah prinsip pilihan, mengembangkan (menghasilkan) alternatif-alternatif, dan mengukur hasil akhir.
  • 10. 3. Fase Pilihan Pilihan merupakan tindakan pengambilan keputusan yang kritis. Fase pilihan adalah fase di mana dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen untuk mengikuti suatu tindakan tertentu. Batas antara fase pilihan dan desain sering tidak jelas karena aktivitas tertentu dapat dilakukan selama kedua fase tersebut dank arena orang dapat sering kembali dari aktivitas pilihan ke aktivitas desain. Sebagai contoh, seseorang dapat menghasilkan alternatif baru selagi mengevaluasi alternatif yang ada. Fase pilihan meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi terhadap suatu solusi yang tepat untuk model. Sebuha solusi untuk sebuah model adalah sekumpulan nilai spesifik untuk variabel-variabel keputusan dalam suatu alternatif yang telah dipilih. 4. Fase Implementasi Pada hakikatnya implementasi suatu solusi yang diusulkan untuk suatu masalah adalah inisiasi terhadap hal baru, atau pengenalan terhadap perubahan. Definisi implementasi sedikit rumit karena implementasi merupakan sebuah proses yang panjang dan melibatkan batasa-batasan yang tidak jelas. Pendek kata, implementasi berarti membuat suatu solusi yang direkomendasikan bisa bekerja, tidak memerlukan implementasi suatu sistem komputer. Tahapan SPK : - Definisi masalah. - Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan. - Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan. - Menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase). Tahap – Tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan adalah : a. Tahap Pemahaman (Inteligence Phace) Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah. b. Tahap Perancangan (Design Phace) Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga
  • 11. diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada. c. Tahap Pemilihan (Choice Phace) Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan/ dengan memperhatikan kriteria–kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai. d. Tahap Impelementasi (Implementation Phace) Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan. Tujuan dari system pendukung keputusan adalah : ü Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur. ü Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat. ü Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya. Manfaat Sistem Pendukung Keputusan SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah : 1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya. 2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. 3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan. 4. Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
  • 12. Dalam sistem pendukung keputusan terdapat tiga jenis keputusan, yaitu : 1. Keputusan Terstruktur Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin. Informasi yang dibutuhkan spesifik, terjadwal, sempit, interaktif, real time, internal, dan detail. Prosedur yang dilakukan untuk pengambilan keputusan sangat jelas. Keputusan ini terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah. Contoh : Keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang; menentukan kelayakan lembur, mengisi persediaan, dan menawarkan kredit pada pelanggan. 2. Keputusan Semiterstruktur Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagian keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan. Informasi yang dibutuhkan folus, spesifik, interaktif, internal, real time, dan terjadwal. Contoh : Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi dan pengendalian sediaan, merancang rencana pemasaran, dan mengembangkan anggaran departemen. 3. Keputusan Tidak Terstruktur Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat eksternal. Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas. Informasi yang dibutuhkan umum, luas, internal, dan eksternal. Contoh : Pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain, perekrutan eksekutif.
  • 13. Daftar Pustaka : 1. https://sanjayateknokom.wordpress.com/meteri-kuliah/semester-viii/spk/contoh- perusahaan-yang-menggunakan-sistem-dss/ 2. https://asmarohasma.wordpress.com/2012/11/10/sistem-penunjang-keputusan/ 3. http://yosiadir.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-dan-fungsi-sistem-pendukung.html 4. http://eprints.uny.ac.id/2565/10/Mengenal_DSS.pdf 5. http://hacksetyobudi.blogspot.co.id/2015/03/spk-sistem-dan-model-beserta-contoh.html 6. http://anggiramadiah.blogspot.co.id/2014/12/sistem-pengambilan-keputusan.html