SlideShare a Scribd company logo
1 of 148
Download to read offline
1_URL:
https://scholar.google.com/citations?user=gWNthy8AAAAJ&hl=en
2_gen.lib.rus.ec:
http://libgen.rs/search.php?req=principles+of+managerial+finance&open=0&res=25&view =simple&p
hrase=1&column=title
3_Slideshare:
https://w ww2.slideshare.net/search/slideshow ?searchfrom=header&q=aminullah+assagaf+&ud=any
&ft=all&lang=**&sort=
4_Youtube_
https://w ww.youtube.com/channel/UC26u-Ys3fjKlcJAACrsnAeQ/videos
FINANCIALMANAGEMENT
19 Mei 2023
Dosen:Prof. Dr. Dr. H. Aminullah Assagaf, SE., MS., MM., M.Ak
HP: 08113543409, Email: assagaf29@yahoo.com
(1) (2)
References
MANAJEMEN KEUANGAN
POKOK BAHASAN (1)
1. Pendahuluan
2. Fungsi pasar uang dan modal
3. Konsep nilai waktu uang
4. Penilaian surat berharga
5. Analisis laporan keuangan (rasio keuangan)
6. Risiko investasi dan teori portfolio
7. Biaya modal perusahaan
8. Konsep penilaian investasi
9. Teori struktur modal
10.Analisis leverage operasi dan leverage keuangan
11.Kebijakan dividen
12. Sumber dana jangka menengah
13. Sumber dana jangka panjang
14. Perdagangan OPSI
15. Merger dan reorganisasi
16. Manajemen modal kerja
17. Manajemen kas dan surat berharga
18. Manajemen piutang
19. Manajemen persediaan
20. Manajemen keuangan untuk bisnis nirlaba
21. Manajemen keuangan multinasional
MANAJEMEN KEUANGAN
POKOK BAHASAN (2)
1. PENDAHULUAN
• 10 Prinsip Manajemen Keuangan
• 7 Prinsip Manajemen Keuangan
• Prinsip Pengelolaan Manajamen
Keuangan Negara
PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN
10 Prinsip Manajemen Keuangan
Prinsip 1 : The risk – return trade off, kita tidak akan mau menanggung tambahan risiko kecuali
kita berharap akan mendapat kompensasi tambahan imbal hasil [return].Investor menuntut return
minimal agar ia mau menunda konsumsinya sekarang dan menggunakan uangnya untuk
investasi. Setidaknya return minimal tersebut lebih besar dari tingkat inflasi yang diantisipasi
oleh investor tersebut.Ada banyak alternatif investasi dan setiap alternatif tersebut mempunyai
risiko dan return harapan yang berbeda-beda. Hubungan risiko dan return harapan adalah high
risk and high expected return, low risk and low expected return. Hubungan risk-return ini
merupakan konsep kunci dalam menghitung nilai: saham, bond, usulan proyek investasi, dan
lain-lain.
10 Prinsip Manajemen Keuangan
Prinsip 2: Time value of money, Rp. 1 jt uang yang kita terima saat ini lebih tinggi nilainya dari
Rp. 1 jt yang diterima di waktu mendatang. Hal ini disebabkan karena Rp. 1 jt yang diterima
saat ini dapat diinvestasikan sehingga uang tersebut akan menerima interest [bunga] dan di
waktu mendatang nilainya sudah lebih besar dari Rp. 1 jt. Uang yang diterima lebih awal akan
lebih berharga daripada uang yang sama besar bila diterima lebih akhir. Untuk mengukur wealth
atau value, kita akan menggunakan konsep time value of money untuk membawa manfaat di
periode mendatang ke periode sekarang. Bila benefit yang diterima lebih besar dari costnya,
maka proyek investasi tersebut menciptakan nilai. Bila benefit yang diterima lebih kecil dari
costnya maka proyek investasi tersebut tidak menciptakan nilai.
10 Prinsip Manajemen Keuangan
Prinsip 3: Cash-not profit-is king, kas lebih utama dibandingkan keuntungan. Dalam mengukur
wealth atau value, kita menggunakan cash flows dan bukan accounting profit. Hal ini berarti
perusahaan akan lebih memperhatikan pertanyaan-pertanyaan seperti: ‘Kapan uang tunai ada di
tangan?’, ‘Kapan perusahaan dapat meninvestasikan uang tunai?’, ‘Kapan perusahaan dapat
membayar dividen?’, dan lain-lain. Accounting profit dicatat saat profit itu dihasilkan, bukan saat
uang tunai benar-benar diterima. Cash flows perusahaan tidak sama dengan accounting profit
perusahaan. Cash inflows dan cash outflows adalah mengenai uang tunai masuk dan keluar dari
perusahaan.
10 Prinsip Manajemen Keuangan
Prinsip 4: Incremental cash flows, yang harus dihitung adalah perubahan arus kas. Incremental
cash flows adalah selisih antara arus kas bila suatu proyek investasi dilaksanakan versus arus kas
bila proyek investasi tersebut tidak dilaksanakan.
10 Prinsip Manajemen Keuangan
Prinsip 5: The curse of competitive market, mengapa sulit mencari proyek investasi yang
memberikan keuntungan sangat besar? Penjelasan mengenai hal ini adalah: bila suatu investasi
menghasilkan profit yang sangat besar, maka profit yang sangat besar akan mengundang
investor-investor lain untuk berusaha di bidang yang sama sehingga akan menurunkan profit ke
tingkat required rate of return. Demikian juga sebaliknya, bila suatu profit dalam suatu industri
berada di bawah required rate of return maka akan ada perusahaan yang keluar dari industri
tersebut.
10 Prinsip Manajemen Keuangan
Prinsip 6: Efficient Capital Market – The market are quick and the prices are right. Capital
market [pasar modal] adalah semua institusi dan prosedur yang memfasilitasi transaksi instrumen
keuangan jangka panjang [long term financial instrument]. Efficient market is a market in which
the values of all assets and securities at any instant in time fully reflect all available public
information. Implikasi dari pasar modal yang efisien adalah (1) Price is right. Harga saham di
pasar mencerminkan semua informasi publik tentang value perusahaan yang bersangkutan. Bila
perusahaan melakukan good decision maka akan menyebabkan harga saham perusahaan naik;
bila perusahaan melakukan bad decision maka akan menurunkan harga saham perusahaan
tersebut. (2) Manipulasi earning dengan cara mengubah metode akuntansi tidak akan mengubah
harga saham perusahaan
10 Prinsip Manajemen Keuangan
Prinsip 7: The Agency Problem – Managers won’t work for owners unless it’s in their best
interest. Agency Problem muncul sebagai akibat adanya pemisahan antara manajemen
perusahaan dengan kepemilikan perusahaan. Di perusahaan besar manajemen perusahaan
biasanya dilakukan oleh para profesional. Pemisahan antara pengambil keputusan dan pemilik
perusahaan, ada kemungkinan keputusan yang diambil oleh manajer adalah berdasarkan
kepentingan mereka sendiri dan tidak sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Agency
problem adalah masalah yang muncul karena ada konflik kepentingan antara agen dan
principal. Agen adalah orang yang diberi otoritas untuk bertindak atas nama fihak lain yang
disebut principal. Biaya yang timbul sebagai akibat adanya agency problem sulit dihitung. Ada
dua jenis agency problem: (1) agency problem antara manajer dengan shareholders; (2) agency
problem antara shareholders dengan debt holders. Ada dua faktor yang berfungsi mencegah atau
paling tidak meminimumkan agency problem: (1) Market forces [kekuatan pasar]. Salah satu
kekuatan pasar adalah major shareholders, biasanya investor institusi yang besar seperti lembaga
asuransi, dana pensiun, dan lain-lain. Mereka dapat menekan manajer untuk memperhatikan
kepentingan shareholders, mengancam untuk menggunakan hak voting yang mereka miliki. (2)
Threat of takeover [ancaman pengambilalihan perusahaan oleh perusahaan lain. Salah satu cara
mengatasi agency problem adalah dengan struktur kompensasi manajemen. Dua jenis
kompensasi manajemen: (1) Incentive plans adalah jenis kompensasi manajemen yang
mengaitkan kompensasi manajemen dengan harga saham. Contoh insentive plans adalah stock
option. Stock option adalah opsi yang diberikan pada manajemen untuk membeli saham
perusahaan pada harga yang telah ditentukan saat opsi tersebut diberikan. (2) Performance plans
adalah jenis kompensasi manajemen yang mengaitkan kompensasi manajemen dengan target
ukuran keberhasilan tertentu, seperti nilai earning per share [EPS], pertumbuhan EPS, dan lain-
lain. Contoh performance plans adalah performance share dan cash bonus
Prinsip 8: Pajak membuat keputusan bisnis bias. .Pajak merupakan suatu hal yang sangat
signifikan dan sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan manajemen keuangan. Dalam
evaluasi free cash flow selalu dihitung setelah perhitungan pajak dimasukkan atau istilahnya
after tax.Selain itu dalam perhitungan nilai suatu perusahaan yang ditinjau dari EPS (Earning per
Share) terdapat istilah tax saving yaitu ketika suatu perusahaan mempunyai pilihan untuk
berhutang atau menerbitkan saham, jika Earning Before Interest and Taxes (EBIT) telah
melebihi kondisi indifference level (kondisi dimana EBIT dari berutang dan menerbitkan saham
adalah sama) maka EPS dari yang berutang akan melebihi dari yang menerbitkan saham. Hal ini
dikarenakan ketika kita berutang maka akan membayar bunga utang dan inilah yang akan
menjadi tax saving.
10 Prinsip Manajemen Keuangan
Prinsip 9: All Risk Is Not Equal – Some risk can be diversified away and some cannot. Risiko
tidak sama besarnya, beberapa risiko dapat didiversifikasi dan beberapa risiko tidak dapat
didiversifikasi. Berikut adalah yang perlu diketahui soal risiko: (1) proses diversifikasi dapat
mengurangi risiko, (2) risiko suatu proyek investasi dapat berubah tergantung apakah kita
menghitung risiko investasi yang berdiri sendiri atau menghitung risiko investasi bersama
dengan proyek lain yang juga diambil oleh perusahaan.
10 Prinsip Manajemen Keuangan
Prinsip 10: Perilaku beretika adalah melakukan hal yang benar dan dilema etika dalam
manajemen keuangan ada di mana-mana. Perilaku beretika adalah melakukan hal yang
benar. Kesulitannya adalah apa yang dimaksud dengan ‘melakukan hal yang benar’
tersebut? Konsep benar atau salah adalah konsep normatif, setiap masyarakat mempunyai ‘set of
value‘ [nilai-nilai] yang mereka percaya sebagai ‘melakukan hal yang benar’. Ethical error
[kesalahan etika] cenderung mematikan karir seseorang dan mematikan peluang di waktu
mendatang. Alasannya karena: (1) perilaku tidak beretika menghilangkan trust [rasa percaya
dari fihak lain]. Tanpa kepercayaan dari fihak lain, bisnis tidak bisa berjalan atau berinteraksi.
(2) Hal yang paling merusak yang dialami oleh suatu bisnis adalah hilangnya kepercayaan publik
pada standar etika bisnis tersebut.
10 Prinsip Manajemen Keuangan
7 Prinsip Manajemen Keuangan
7 PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen Keuangan Adalah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kesehatan keuangan
organisasi. Untuk itu, dalam membangun sistem manajemen keuangan yang baik perlulah kita
untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik.
Ada 7 prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan.
1. Konsistensi (Consistency). Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari
waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi
perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan
merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di pengelolaan keuangan.
2. Akuntabilitas (Accountability). Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum, yang
melekat pada individu, kelompok atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan
atau kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan. Organisasi harus dapat
menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumberdayanya dan apa yang telah dia capai sebagai
pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Semua pemangku
kepentingan berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan kewenangan digunakan.
7 Prinsip Manajemen Keuangan
3. Transparansi (Transparency). Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya,
menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku
kepentingan. Termasuk didalamnya, menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap dan
tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima
manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang
disembunyikan.
4. Kelangsungan Hidup (Viability). Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat
stratejik maupun operasional harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima.
Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan
keuangan organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang
menunjukan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana stratejiknya dan memenuhi
kebutuhan keuangannya.
7 Prinsip Manajemen Keuangan
5. Integritas (Integrity). Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat
harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga harus
dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
6. Pengelolaan (Stewardship). Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah
diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik
melalui : berhati-hati dalam perencanaan stratejik, identifikasi resiko-resiko keuangan dan
membuat system pengendalian dan sistem keuangan yang sesuai dengan organisasi.
7. Standar Akuntansi (Accounting Standards). Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan
organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku umum. Hal ini berarti
bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang digunakan organisasi
Prinsip Pengelolaan Menajamen Keuangan Negara
Prinsip-prinsip Pengelolaan Keuangan Negara Menurut menurut UU No.1 Tahun 2004, tentang
Perbendaharaan Negara, profesionalitas, proporsionalitas, reformasi manajemen keuangan
pemerintah, yaitu : (1) Akuntabilitas berorientasi pada hasil, (2) Profesionalitas, (3)
Proporsionalitas, (4) Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara, dan (5) Pemeriksaan
keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri.
Mengapa perlu Reformasi Manajemen Keuangan Pemerintah? Karena ada Fakta kelemahan
dibidang: (1) Peraturan perundangan, (2) Perencanaan & penganggaran, (3) Pengelolaan, (4)
perbendaharaan, (5) Audit, (6) Perubahan kedudukan Bank Indonesia, (7) Semakin
meningkatnya utang Pemerintah. Tujuan Reformasi Manajemen Keuangan Pemerintah? untuk
mewujudkan good governance and clean government
1. Pendahuluan (1)
• Pengertian usaha atau perusahaan secara lebih luas yaitu dapat
dipandang sebagai kumpulan dana dari berbagai sumber,
kemudian diinvestasikan kedalam aktiva tetap dan berbagai
aktiva lancar dengan maksud untuk memperoleh keuntungan
yang lebih besar dari biaya dana tsb.
• Pengertian manajemenkeuangan, yaitu sebagai manejemen
dana baik yg berkaitan dengan pengelolaan dana dalam berbagai
bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengelolaan dana
untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien.
• Tujuan manajemen keuangan, memaksimumkan nilai perusahaan
• Fungsi manajemen keuangan :
1. Menyangkut keputusan alokasi dana (investment decision)
untuk berbagai bentuk investasi
2. Keputusan pembelanjaan atau pembiayaan investasi atau
pemenuhan kebutuhan dana untuk (financing decision)
3. Kebijakan dividen (deviden decision atau dividen policy),
memaksimalkan kemakmuran pemegang saham melalui
maksimisasinilai perusahaan (corporate value)
• Laporan keuangan (a) Neraca, (b) Laba (Rugi), dan (c) Arus kas
• Pengaruh berbagai disiplin terhadap manajemen keuangan :
1. Analisis investasi
2. Manajemen modal kerja
3. Sumber dan biaya modal
4. Penentuan struktur modal
5. Kebijakan dividen
6. Analisis risiko dan return
7. Dll
Keputusan Keuangan
Maksimisasi Kemakmuran
Pemegang Saham
1. Akuntansi
2. Ekonomi Makro
3. Ekonomi Mikro
1. Pemasaran
2. Produksi
3. Metode Kuantitatif
PENGARUH BERBAGAI DISIPLIN ILMU
TERHADAP MANAJEMEN KEUANGAN
1. Pendahuluan (2)
2. Fungsi pasar uang dan modal (1)
• Pasar modal dikatakan secara informasional
efisien, mencakuf 4 kondisi :
1.Informasi dapat diperoleh tanpa biaya dan tersedia
bagi pelaku pasar dan pada saat yg sama.
2.Tidak ada biaya transaksi, pajak, dan barrier
taransaksi lainnya.
3.Partisipan secara individu tidak akan mampu
mempengaruhi harga saham.
4.Semua palaku pasar bersikap rasional yaitu ingin
memaksimalkan utility
PASAR PERDANA
- Penyebaran prospektus
- Iklan ringkasan
- Prospektura
- Penawaran umum
- Penjatahan
- Laporan pasar perdana
- Listing
- Pernyataan Pendaftaran
- Anggaran Dasar
- Susunan Organisasi
- Izin Usaha
- Rancangan Prospektus
- Rancangan Perjanjian
LEMBAGA PENUNJANG
- Notaris
- Appraisal / Valuer
- Akuntan Publik
- Konsultan Hukum
- Agen Penjual
Dep Teknin BKPM
Dep Kehakiman
EMITEN PENJAMIN EMISI
BAPEPAM
- Pemeriksaan
dan evaluasi
IZIN EMISI
Proses Emisi Saham
2. Fungsi pasar uang dan modal (2)
3. Konsep nilai waktu uang
• Future Value (FV)
• Present Value (PV)
• Diketahui :
– Tingkat discount (i) : 10%
– Waktu (n) : 3 th
PV = Rp 1 juta
FV = Rp ....???
FV = Rp 1,331.000
PV = Rp.......???
3. Konsep nilai waktu uang (1)
3.1. Future Value :
– FV = PV (DF)
– DF = (1+i)^n
– FV = PV (1+i)^n
• Future value – cash flow annuity :
– Faktore bunga anuitas
DF(A)= (1/i) x (((1+i)^n)-1)
Mis : 10 %, 3 tahun
DF(A) =(1/0.1) x ((1,1^3)-1)=10 x(1,331-1)=3,310
– Atau ;
• DF(A) = (1+i)^1-1 + (1+i)2-1 + (1+i)^3-1=
• DF(A) = 1 + (1.1^2)+(1,1^3)= 1 + 1.1 + 1.21 = 3,310
Contoh : Rp 1000 perth x DF(A) 3,310 = Rp 3.310
• Future value, perhitungan bunga beberapa kali dalam
setahun :
– DF = (1+i/m)^mxn
m : sebagai frekuensi perhitungan bunga setahun
3.2. Present value :
– PV = FV (DF)
– DF = 1/(1+i)^n
– PV = FV x (1/(1+i)^n)
• Present value – cash flow annuity :
– Faktor bunga anuitas
– DF(A) = (1/i)x(1-(1/(1+i)^n))
Mis : 10 %, 3 tahun
DF(A) = (1/0.1)x(1-(1/1.1^3)) =
DF(A) = 10 x(1-(0.751)=2,486
Contoh : Rp 1000 per th x DF(A)2,486 = Rp 2.486
• Present value, perhitungan beberapa kali dalam setahun
DF = 1/(1+i/m)^mxn
m : frekuensi perhitungan bunga dalam setahun
3. Konsep nilai waktu uang (2)
Pendekatan the time value on money
Future Value (FV)
FV = PV (1+ i) ^ n
FV = PV (DF)
DF = (1 + i ) ^n
Contoh : Present Value 100,000
Th Awal Bunga ( i ) Akhir
15%
1 100,000 15,000 115,000
2 115,000 17,250 132,250
3 132,250 19,838 152,088
4 152,088 22,813 174,901
5 174,901 26,235 201,136
Atau :
DF = (1+15%)^ 5 = 2.01136
FV = 100.000 (2.01136) = 201.136
Present Value (PV)
PV = FV / (1+ i)^n
PV = FV (DF)
DF = 1/(1+i)^n
Contoh : Future value (th 5) 201,136
DF = 1/(1+15%)^5 = 0,497177
PV = 161.051 (0.497177) = 100.000
Cash flow dari kecil ke besar
Implementasi : A
Th CI CO DF PVCI PVCO NPV
15%
1 2 3 5 6=2x5 7=3x5 8=6-7
0 100,000 1.000 - 100,000 (100,000)
1 16,000 0.870 13,913 - 13,913
2 17,000 0.756 12,854 - 12,854
3 18,000 0.658 11,835 - 11,835
4 19,000 0.572 10,863 - 10,863
5 20,000 0.497 9,944 - 9,944
6 21,000 0.432 9,079 - 9,079
7 22,000 0.376 8,271 - 8,271
8 23,000 0.327 7,519 - 7,519
9 24,000 0.284 6,822 - 6,822
10 25,000 0.247 6,180 - 6,180
Total 205,000 100,000 0 97,280 100,000 (2,720)
Kesimpulan :
- NPV (2,720) Tdk Layak
- B/C ratio 0.973 Tdk Layak
3.2.1. Present Value
1.3 Cash flow dari besar ke kecil
Implementasi : B
Th CI CO DF PVCI PVCO NPV
15%
1 2 3 5 6=2x5 7=3x5 8=6-7
0 100,000 1.000 - 100,000 (100,000)
1 25,000 0.870 21,739 - 21,739
2 24,000 0.756 18,147 - 18,147
3 23,000 0.658 15,123 - 15,123
4 22,000 0.572 12,579 - 12,579
5 21,000 0.497 10,441 - 10,441
6 20,000 0.432 8,647 - 8,647
7 19,000 0.376 7,143 - 7,143
8 18,000 0.327 5,884 - 5,884
9 17,000 0.284 4,832 - 4,832
10 16,000 0.247 3,955 - 3,955
Total 205,000 100,000 0 108,490 100,000 8,490
Kesimpulan :
- NPV 8,490 Layak
- B/C ratio 1.085 Layak
3.2.2. Present Value
Implementasi : C
Th CI CO DF PVCI PVCO NPV
15%
1 2 3 5 6=2x5 7=3x5 8=6-7
0 100,000 1.000 - 100,000 (100,000)
1 20,500 0.870 17,826 - 17,826
2 20,500 0.756 15,501 - 15,501
3 20,500 0.658 13,479 - 13,479
4 20,500 0.572 11,721 - 11,721
5 20,500 0.497 10,192 - 10,192
6 20,500 0.432 8,863 - 8,863
7 20,500 0.376 7,707 - 7,707
8 20,500 0.327 6,701 - 6,701
9 20,500 0.284 5,827 - 5,827
10 20,500 0.247 5,067 - 5,067
Total 205,000 100,000 0 102,885 100,000 2,885
Kesimpulan :
- NPV 2,885 Layak
- B/C ratio 1.029 Layak
Cash flow konstan
3.2.3. Present Value
3.2.4. Internal Rate of Return (IRR)
Implementasi : IRR
Th CI CO NCF DF PVCI PVCO NPV
17.4%
1 2 3 4=2-3 5 6=2x5 7=3x5 8=6-7
0 100,000 (100,000) 1.000 - 100,000 (100,000)
1 25,000 25,000 0.852 21,297 - 21,297
2 24,000 24,000 0.726 17,417 - 17,417
3 23,000 23,000 0.618 14,219 - 14,219
4 22,000 22,000 0.527 11,586 - 11,586
5 21,000 21,000 0.449 9,421 - 9,421
6 20,000 20,000 0.382 7,644 - 7,644
7 19,000 19,000 0.326 6,186 - 6,186
8 18,000 18,000 0.277 4,992 - 4,992
9 17,000 17,000 0.236 4,017 - 4,017
10 16,000 16,000 0.201 3,220 - 3,220
Total 205,000 100,000 105,000 0 100,000 100,000 0
Kesimpulan :
- NPV 0 Layak
- B/C ratio 1.000 Layak
- IRR 17.4% Layak
3.2.5. Modified IRR
Implementasi : MIRR
Th CI CO NCF n - th DFFV FVCI DFPV PV FVCI PVCO NPV
10 11% 13.6% 0.280
1 2 3 4=2-3 5 6 7 8 9 10 11
0 100,000 (100,000) 10 2.839 - 1.000 - 100,000 (100,000)
1 25,000 25,000 9 2.558 63,951 0.881 17,916 - 17,916
2 24,000 24,000 8 2.305 55,309 0.775 15,495 - 15,495
3 23,000 23,000 7 2.076 47,752 0.683 13,378 - 13,378
4 22,000 22,000 6 1.870 41,149 0.601 11,528 - 11,528
5 21,000 21,000 5 1.685 35,386 0.529 9,914 - 9,914
6 20,000 20,000 4 1.518 30,361 0.466 8,506 - 8,506
7 19,000 19,000 3 1.368 25,985 0.410 7,280 - 7,280
8 18,000 18,000 2 1.232 22,178 0.361 6,213 - 6,213
9 17,000 17,000 1 1.110 18,870 0.318 5,287 - 5,287
10 16,000 16,000 - 1.000 16,000 0.280 4,483 - 4,483
Total 205,000 100,000 105,000 356,941 0 100,000 100,000 0
Kesimpulan : 100,000
- NPV 0 Layak
- B/C ratio 1.000 Layak
- IRR 17.4% Layak
- MIRR 13.6% Tdk Layak
a) Bunga pinjaman 15%
b) Bunga SBI 11%
Catatan :
- SBI < IRR (MIRR) : IRR > MIRR (th 7
- SBI > IRR (MIRR), MIRR > IRR (th 8)
Catatan : - IRR berubah sesuai perubahan CI
(CI besar ke kecil, jumlah sama)
- SBI < IRR (MIRR) : IRR > MIRR (th 7)
- SBI > IRR (MIRR), MIRR > IRR (th 8)
SBI, IRR, MIRR
0%
5%
10%
15%
20%
25%
SBI 11% 12% 13% 14% 15% 16% 17% 18% 19% 20%
IRR 17.4% 17.4% 17.4% 17.4% 17.4% 17.4% 17.4% 17.4% 17.4% 17.4%
MIRR 13.6% 14.2% 14.7% 15.3% 15.9% 16.5% 17.2% 17.8% 18.4% 19.0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3.2.6. Modified IRR
Catatan : - IRR berubah sesuai perubahan CI
(CI konstan, jumlah sama)
- SBI < IRR (MIRR) : IRR > MIRR (th 5)
- SBI > IRR (MIRR), MIRR > IRR (th 6)
SBI, IRR, MIRR
0%
5%
10%
15%
20%
25%
SBI 11% 12% 13% 14% 15% 16% 17% 18% 19% 20%
IRR 15.8% 15.8% 15.8% 15.8% 15.8% 15.8% 15.8% 15.8% 15.8% 15.8%
MIRR 13.1% 13.7% 14.2% 14.8% 15.3% 15.9% 16.5% 17.0% 17.6% 18.2%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3.2.7. Modified IRR
Catatan : - IRR berubah sesuai perubahan CI
(CI dari kecil ke besar, jumlah sama)
- SBI < IRR (MIRR) : IRR > MIRR (th 4)
- SBI > IRR (MIRR), MIRR > IRR (th 5)
SBI, IRR, MIRR
0%
5%
10%
15%
20%
25%
SBI 11% 12% 13% 14% 15% 16% 17% 18% 19% 20%
IRR 14.3% 14.3% 14.3% 14.3% 14.3% 14.3% 14.3% 14.3% 14.3% 14.3%
MIRR 12.6% 13.1% 13.6% 14.2% 14.7% 15.2% 15.7% 16.3% 16.8% 17.3%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3.2.8. Modified IRR (MIRR)
• New = slide 21 sd 38
4. Penilaian surat berharga
4. Penilaian surat berharga
PENILAIAN SURAT BERHARGA
1. Obligasi
2. Saham Preferen
3. Saham biasa (dan saham rate of return)
4. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh
5. Model aliran kas bebas yang lebih umum
4. Penilaian surat berharga
1. Obligasi
A. Metode kapitalisasi pendapatan nilai obligasi dengan jatuh tempo sbb :
P0 = I1 /(1+kd)1
+ I2/(1+kd)2
+ ….+ In-1/(1+kd)3
+ In+M /(1+kd)n
P0 = present value oblogasi
I1 = pembayaran bungatahun 1, dst untuk 2 sampai ke n
n = periode waktu hingga jatuh tempo
M = pembayaran pada saat jatuh tempo
kd = tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor obligasi
Karena pembayaran bunga setiap tahun sama, maka dapat disederhanakan :
P0 = ∑ I t / (1+kd)t
+ M/(1+kd)n
t = mulai 1 sampai ke n ( mis: 5 tahun)
n = periode akhir saat jatuh tempo (mis : th ke 5)
Contoh : Obligasi NN Rp 100.000, tingkat bunga 9,25% pertahun, obligasi
jatuh tempo 2026 (20 th). Berapa nilai obligasin sekarang atau akhir 2006
Maka : Po = Rp 9.250 (9,818) + Rp 100.000 (0.215) = Rp 112.236,50
(Nilai obligasi pada akhir tahun 2006)
DF anuitas, 20th, 8 % = 1/i (1 - (1/(1+i)n
)) = 1/0.08 (1 - (1/(1+0.08)^20)) =
DF PV, th ke 20, 8% = 1/(1+i)n = 1/(1/(1+0.08)^20) = 0.215
4. Penilaian surat berharga
B. Obligasi tanpa jatuh tempo atau Perpetual bond (Perpetual, kekal, abadi).
. Hanya membayar bunga secara periodik sampai waktu yang tak terbatas,
. maka formula penilaian :
P0 = ∑ 1 /(1+kd) t
kd = keuntungan yang disyaratkan oleh investor obligasi (Rf = return freersik)
P0 = Nilai obligasi
atau disederhanakan :
P0 = I / kd
Contoh : Perpetuan bond membayar bunga Rp 800 tiap akhir tahun, keuntungan
yang disyartkan investor 10%
Maka : Nilai obligasi tsb sebesar :
P0 = Rp 800 / 0.10 = Rp 8.000
C. Yield (hasil) atas obligasi dengan jatuh tempo ( r ) dapat dicari dengan menggunakan
persamaan :
P0 = I / r
Mis : P0 = 800 / 10% = Rp 8.000
r = I / P
Mis : r = Rp 800/ Rp 8.000 = 10%
4. Penilaian surat berharga
2. Saham Preferen
Pembayaran dividen atas saham preferen adalah tetap, dengan asumsi bahwa modal
tsb akan tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu tidak terbatas, sehingga
nilai saham preferen adalah :
P0 = ∑ Dp / (1+kp)
t
t = mulai 1 sampai ke n atau tak terbatas
kp = keuntungan yang disyartakan (require rate of return) = 15%
Dp = dividen saham preferen = Rp 3.000 (asumsi tetap tiap th, selama 5 th)
P0 = 3000 / (DF An 15%,5) = 3.000 x DFAn =
DFAn = 1/0.15 x (1 - (1/1.15^5)) = 3.352
P0 = 3.000 x 3.352 =Rp 10.056
atau disederhanakan menjadi :
P0 = Dp / kp
P0 = Rp 3.000 / 0.15 = Rp 20.000
4. Penilaian surat berharga
3. Saham biasa (dan saham rate of return)
A. Penilaian saham biasa sedikit lebih sulit dari surat berharga lainna, karena :
a. Return saham biasa merupakan gabungan antara dividen dengan capital
gains atau capital losses
b. Dividen tidak selalu sama tiap periode, bahkan mengalami pertumbuhan
c. Return saham biasa bersifat tidak pasti. Jika return suatu asset diketahui
secara pasti, maka required ROR atau return yg disyaratkan akan sama
dengan risk free rate. (k = Rf)
B. Present value saham biasa didasarkan pada :
a. Dividen yang diharapkan (D)
b. Harga jual yang diharapkan pada akhir periode kepemilikan saham tsb
C. Model penilaian saham biasa :
a. Model penilaian satu periode
P0 = D1 / (1+k)
1
+ P1 / (1+k)
1
P0 = PV saham
D1 = dividen yang diharapkan pada tahun 1 = Rp 600
P1 = harga saham yang diharapkan pada akhir tahun 1 = Rp 10.000
k = required ROR (ROR yang disyaratkan) = 10 %
1 / (1+k)^1 = 1 / (1+0.10)^1 = 0.909
Maka nilai saham sekarang (P0) :
PVD1 = Rp 600 (0.909) = Rp 545
PVP1 = Rp 10.000 (0.909) = Rp 9.091
P0 = PVD1 + PVP1 = Rp 545 + Rp 9.091 = Rp 9.636
4. Penilaian surat berharga
d. Model penilaian saham dengan periode tak terbatas
Nilai saham dipengaruhi oleh :
(a) Dipengaruhi secara langsung oleh penerimaan dividen selama holding periode
(b) Dipengaruhi secara tidak langsung oleh penerimaan dividen setelah holding periode
P0 = ∑ ( D t / (1+k) t )
t = mulai 1 sampai tak terbatas
Atau disederhanakan, nilai saham biasa sbb :
P0 = D / ke
Contoh : Dividen Rp 600, dan return yang disyaratkan (k = Rf) 10%
Maka Nilai saham :
P0 = Rp 600 (0.909) / 0.10 (0.909) = Rp 6.000
1 / (1+k)^1 = 1 / (1+0.10)^1 = 0.909
atau
P0 = Rp 600 / 0.10 = Rp 6.000
4. Penilaian surat berharga
e. Kesimpulan :
(a) Bila return yang dirapkan lebih besar dari required ROR, maka sebaiknya
membeli saham tsb
(b) Bila return yang dirapkan lebih kecil dari required ROR, maka sebaiknya
tidak membeli atau sebaiknya menjual saham tsb
Contoh (1) :
Return yang diharapkan 12%, sedangkan ROR yang disyratkan
(K = Rf) yang berlaku 10%
Maka Nilai saham (seperti pada contoh e diatas) :
Po = Rp 600/0.10 = Rp 6.000 (harga pasar yang wajar)
Yang diharapkan adalah :
Po = Rp 600/0.12 = Rp 5.000 (harga sesuai return yang diharapkan)
Contoh (2):
Return yang diharapkan 8%, sedangkan ROR yang disyratkan
(K = Rf) yang berlaku 10%
Maka Nilai saham (seperti pada contoh e diatas) :
Po = Rp 600/0.10 = Rp 6.000 (harga pasar yang wajar)
Yang diharapkan adalah :
Po = Rp 600/0.08 = Rp 7.500 (harga sesuai return yang diharapkan)
4. Penilaian surat berharga
4. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh
a. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh secara konstan
P0 = ∑ (D0(1+g)t
/ (k- g)t
)
atau
P0 = Dt / (k - g)
g = pertumbuhan pertahun (%) = 3%
k = return yang disyaratkan oleh pemegang saham = 16%
P0 = nilai saham
Contoh-1 :
Dividen yang dibayarkan pada awal tahun Rp 600 per lembar saham,
pertumbuhan dividen 3 % pertahun, tingkat kapitalisasi yang layak (k) 16%
Maka : Nilai saham (P0)
P0 = ∑ (D0(1+g)t
/ (k-g)t
)
P0 = 600 (1 + 0.03)^1 / (0.16 - 0.03) =
P0 = (600 (1.03)) / 0.13 = 4.754
atau :
P0 = Dt / (k-g)
Dt = D1 = D0 (1+g) =
D1 = 600(1+0.03)) =
D1 = 600(1.03) = 618
P0 = D1 / (k-g)
P0 =618 / (0.16 - 0.03) =
P0 =618 / 0.13 = 4.754
4. Penilaian surat berharga
Contoh-2 :
Dividen yang dibayarkan pada awal tahun Rp 600 per lembar saham,
penurunan dividen 3 % pertahun, tingkat kapitalisasi yang layak (k) 16%
Maka : Nilai saham (P0)
P0 = ∑ (D0(1+g)t
/ (k-g)t
)
P0 = 600 (1 - 0.03)^1 / (0.16 - (- 0.03)) =
P0 = (600 (0.97)) / 0.19 = 3.063
atau :
P0 = Dt / (k-g)
Dt = D1 = D0 (1+g) =
D1 = 600(1+(-0.03)) =
D1 = 600(0.97) = 582
P0 = D1 / (k-g) 3157.894737
P0 =582 / (0.16 - (- 0.03)) =
P0 =582 / 0.19 = 3.063
4. Penilaian surat berharga
b. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh secara tidak konstan atau tidak normal
(a) Pertumbuhan dividen periode 1 sebesar g1 dan periode kedua sebesar g2
maka nilai saham :
P0 = (∑ (D0 (1+g1)
t
/ (1+ ke)
t
)) + (Pm / (1+ke)
m
)
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t / (1+ ke)t )) + ((1/ (1+ke)m) x Pm )
Karena : Pm = (Dm+1) / (ke - ge)
Maka :
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t / (1+ ke)t )) + ((1/ (1+ke)
m
) x ((Dm+1) / (ke - ge))
Contoh : D0 = Rp 1.500, g1 =40%, g2 =12%, ke = 18%, n =5
m= masa berahir pertumbuhan periode 1 atau tahun ke 5
Maka :
Tahap 1 ;
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t / (1+ ke)t )) atau
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t x 1/(1+ ke)t )
Th Dividen DF PV
g1=40% 1500(1+g1)t 18%
1 2,100 0.8475 1,780
2 2,940 0.7182 2,111
3 4,116 0.6086 2,505
4 5,762 0.5158 2,972
5 8,067 0.4371 3,526
Tahap 1 12,894
4. Penilaian surat berharga
Tahan 2 ;
P0 = ((1/ (1+ke)m
) x ((Dm+1) / (ke - ge)), atau
P0 = ((1/ (1+ke)
5
) x ((D5+1) / (ke - ge))
P0 = 0.4371 x 8.067 x 1.12 / 18% - 12%
P0 = 0.4371 x 9.035 x 1.12 / 6%
P0 = 0.4371 x 9.035 x 1.12 / 0.06
P0 = 65.822
atau dengan model Gordon ;
Nilai saham pada akhir pertumbuhan tahun 5 atau P5 = D6/ ke - g2
D6 = D5 x 1.12 = 8.067 x 1.12 = 9.035
P5 = D6 / 18% - 16% = 9.035 / 0.06 = 150.591
P0 = P5 x DF5
P0 = 150.591 x 0.4371 = 65.822
Tahap 1 dan 2 ;
Nilai pasar saham atau PV Nilai saham setelah tahap 1 dan 2, yaitu ;
P0 = 12.894 + 65.822 = 78.716
4. Penilaian surat berharga
(b) Pertumbuhan dividen periode 1 (g1=4/%) sampai tahun 5, periode 2 (g2=12%) th 6 s/d th 10
dan periode 3 (g3=10%) mulai tahun 11 dst, D0=Rp1500, ke =18%
m= masa berahir pertumbuhan periode 2 atau tahun ke 10
P0 = (∑ (D0 (1+g1)
t
/ (1+ ke)
t
)) +(∑ (D5 (1+g2)
t-5
/ (1+ ke)
t
)) + ((1/ (1+ke)
m
) x ((Dm+1) / (ke - g3))
Tahap 1 ; g1 = 40%
P0 = (∑ (D0 (1+g1)
t
/ (1+ ke)
t
))
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t
x 1/ (1+ ke)t
))
Th Dividen Dividen DF PV
g1=40% 1500(1+g1)t 1500(1+g1)t 18%
1 1.500 x 1.40^1 2,100 0.8475 1,780
2 1.500 x 1.40^2 2,940 0.7182 2,111
3 1.500 x 1.40^3 4,116 0.6086 2,505
4 1.500 x 1.40^4 5,762 0.5158 2,972
5 1.500 x 1.40^5 8,067 0.4371 3,526
Tahap 1 12,894
Tahap 2 ; g2 = 12%
P0 =(∑ (D5 (1+g2)
t-5
/ (1+ ke)
t
)) , atau
P0 =(∑ (D5 (1+g2)
t-5
x 1/(1+ ke)
t
))
Th Dividen Dividen DF PV
g2=12% 8.067(1+g2)t-5 8.067(1+g1)t-5 18%
6 8.067 x 1.12^6-5 9,035 0.3704 3,347
7 8.067 x 1.12^2 10,120 0.3139 3,177
8 8.067 x 1.12^3 11,334 0.2660 3,015
9 8.067 x 1.12^4 12,694 0.2255 2,862
10 8.067 x 1.12^5 14,217 0.1911 2,716
Tahap 2 15,118
4. Penilaian surat berharga
Tahan 3 ; g3 = 10%
Nilai saham pada akhir pertumbuhan tahun 10 atau P10 = D6/ ke - g3
P0 = ((1/ (1+ke)m
) x ((Dm+1) / (ke - ge)), atau
P0 = ((1/ (1+ke)10
) x ((D10+1) / (ke - g3))
P0 = 0.1911 x 14.271 x 1.10 / 18% - 10%
P0 = 0.1911 x 14.271 x 1.10 / 8%
P0 = 0.1911 x 14.271 x 1.10 / 0.08
P0 = 37.351
atau dengan model Gordon ;
Nilai saham pada akhir pertumbuhan tahun 10 atau P10 = D11/ ke - g3
D11 = D10 x 1.10 = 8.067 x 1.10 = 15.639
P10 = D11 / 18% - 10% = 15.639 / 0.08 = 195.490
P0 = P10 x DF10
P0 = 195.490 x 0.1911 = 37.351
Tahap 1,2 dan 3 ;
Nilai pasar saham atau PV Nilai saham setelah tahap 1,2 dan 3, yaitu ;
P0 = 12.894 + 15.118+ 37.351 = 65.363
4. Penilaian surat berharga
5. Model aliran kas bebas yang lebih umum
Bagi perusahaan yang tidak memiliki leverage, nilai perusahaan (V) sama dengan
nilai modal sendiri dibawah berbagai pola pertumbuhan
a. Tanpa pertumbuhan
V0 = X (1-T)/k0
dimana :
V0 = nilai perusahaan tanpa leverage
k0 =cost of capital perusahaan tanpa leverage
X = net operating income
T = tarif pajak
Contoh :
Perusahaan tidak memiliki leverage dan total asset Rp 2.500.000
Laporan laba (rugi) :
- Penjualan 4,300,000
- Harga pokok penjualan 3,000,000
- Gross profit margin 1,300,000
- Biaya operasi 900,000
- Net operating income (NOI) 400,000
- Pajak pendapatan 40% 160,000
- Net income 240,000
V0 = X (1-T)/k0
V0 = 400.000 (1-40%) / 12% =
V0 = 240.000 / 0.12 =
V0 = 2.000.000
4. Penilaian surat berharga
b. Pertumbuhan konstan (normal) :
V0 = X ( 1-T )( 1-b )(1+g) =
k0 - g
dimana :
b = I / X(1 - T)
Invetasi (I =Rp 120.000) terhadap net opperating income (X =Rp 400.000)
Tax (T=40%) = 120000 / ( 400.000 x 60%) = 120.000 / 240.000 = 0.5 =50%
g = tingkat pertumbuhan NOI atau X(1 - T) = 8%
V0 = 400.000 (1-40%) (1- 50%) (1+ 8%) =
8% - 12%
V0 = (400.000 x 0.6) x 0.5 x 1.08 ) / 0.04 =
V0 = (240.000 x 0.5 x 1.08 ) / 0.04 =
V0 = 129.600 / 0.04 =
V0 = 3.240.000
4. Penilaian surat berharga
c. Pertumbuhan diatas normal kemudian diikuti dengan pertumbuhan nol:
V0 = X0( 1-T )( 1-b ) x∑ (1+g)t
+ X0 (1-T)(1+g)n
=
(1+k)
t
k0 (1+k)
n
V0 = X0( 1-T )( 1-b ) x∑ (1+g)t
+ X0 (1-T) (1+g)n
=
(1+k)
t
k0 (1+k)
n
Contoh :
- Pertumbuhan diatas normal 24% selama 4 tahun dan setelah itu tumbuh nol
V0 = (400.000 x 0.6)( 1-50%) x ∑ (1+24%)t
+ (400.000)(1-40%) (1+24%)4
=
(1+12%)
t
12% (1+12%)
4
V0 = ∑ (1+24%)
t
) = 1.24 /1.12 = 1.107 = 1 + 0.107 = 100%+10.7% = (1+i)^n
1+12%)
t
t = 1 sd ke n
n = 4 th
i =10.7%
Future value = (1+i)^n
Th 10.71% Atau : Th 10.71%
0 1.000 1 1.107
1 1.107 2 1.226
2 1.226 3 1.357
3 1.357 4 1.503
Total 4.690 Total 5.193
DF FVA = (1/ i) x ((1+i)
n
-1 )
DF FVA = (1/0.1071) x ((1+0.1071)4
-1 )
DF FVA = (1/0.1071) x ((1.1071)
4
-1 )
DF FVA = 9.3333 x 0.5025
DF FVA = 4.690 (mulai tahun nol)
DF FVA (mulai th 1) = (1+0.107)(4.69) = 5.193
V0 = ∑ (1+24%)t
) = 5.193
1+12%)t
4. Penilaian surat berharga
V0 = ∑ (1+24%)
t
) = 5.193
1+12%)
t
V0 = (400.000 x 0.6)( 1-50%) x 5.193 + (400.000)(1-40%) (1+24%)4
=
12% (1+12%)
4
V0 = (240.000 x 0.5 x 5.193) + ((240.000 / 0.12) x (1.5025))
V0 = 623.101 + (2.000.000 x 1.5025)
V0 = 623.101 + 3.005.000
V0 = 3.628.101
4. Penilaian surat berharga
d. Pertumbuhan diatas normal kemudian diikuti dengan pertumbuhan konstan :
Pertumbuhan diatas normal 24 % (g1) selama 4 tahun , kemudian diikuti
pertumbuhan konstan 8% (g2) selamanya
V0 = X0 ( 1-T )( 1-b ) x∑ (1+g1)
t
+ X0 (1-T)(1-b)(1+g2) (1+g1)
n
=
(1+k)
t
k0 - g2 (1+k)
n
V0 = (400.000 x 0.6)( 1-50%) x ∑ (1+24%)
t
+ (400.000)(1-40%)(1-50%)(1+8%) (1+24%)
4
=
(1+12%)t
12% - 8% (1+12%)4
V0 = (120.000 x 5.193) + ((129.600/4%) x (1.5025))
V0 = 623.101 + (324.000 x1.5025)
V0 = 623.101 + 4.868.100
V0 = 5.491.201
e. Model aliran kas bebas perusahaan tanpa leverage dapat dikembangkan untuk
perusahaan yang memiliki leverage
- Nilai perusahaan yang memiliki leverage yaitu lebih besar nilainya dari perusahaan
tanpa leverage
- Nilai perusahaan dengan leverage, yaitu digantikan biaya modal rata-rata tertimbang
yaitu ku (untuk yg ada leverage), sebelumnya menggunakan k0 (tanpa leverage)
4. Penilaian surat berharga (1)
1. Pemilikan saham, dengan motif memperoleh dividen dan gain
(jangka pendek) :
ke = Dividen + (harga pasar- harga beli)
harga beli
P0 = D/ke
P0= 150/10% = 1500,
ke = keuntungan yg diharapkan (Rf), P0 = harga saham, D =
dividen yg dibayarkan
2. Saham dengan model pertumbuhan satu tahap atau konstan
(pertumbuhan normal) :
Po = D1/(ke – g) ➔ ke-g = D1/Po
ke = (D1/Po) + g ➔ ke = (150/1500)+10% = 10% + 10% = 20%
3. Saham dengan model pertumbuhan dua tahap (muali dgn
pertumbuhan diatas normal atau g1, setelah itu normal atau g2) :
Nilai saham pada akhir tahun ke 5 :
P5 = D5(1+g2) ➔ P5 = D6/(ke – g2) ➔ D6 = D5 (1+g2)
ke – g2
P5 = D6/(ke – g2)
4. Saham dengan model pertumbuhan tiga tahap (muali dgn diatas
normal , normal, dan dibawah normal atau g3) :
Nilai saham pada akhir tahun ke 10 (P10) :
P10 = D11/(ke – g3)
5. Penilaian saham preferen :
Deviden akan dibayarka terlebih dahulu sebelum saham biasa
sehingga akan memdapatkan dividen yg pasti tiap periode.
Po = Dp/kp
6. Penilaian Obligasi dengan jatuh tempo :
Po = I1/(1+kd)^1 + I2/(1+kd)^2 …+ (In + M)/(1+kd)^n
I : interest atau bunga
M : Nilai obligasi yg jatuh tempo
kd : keuntungan yg diharapkan
Po = (Sigma I/(1+kd)^t )+ M/(1+kd)^n
4. Penilaian surat berharga (2)
7. Penilaian obligasi tanpa jatuh tempo
Po = I/(1+kd)^1 + I/(1+kd)^2 …+I/(1+kd)^t
Po = I/kd
kd = I/Po
Mis : keuntungan (kd)yg disisyaratka 10 %, dari
Obligasi 8 % (Rp 80.000) dgn nilai nominal Rp
1.000.000, maka harga obligasi (Po) :
Po = Rp 80.000/0.1 =Rp 800.000
4. Penilaian surat berharga (3)
5. Analisis Laporan Keuangan (Rasio Keuangan) (1)
Aktiva lancar 1,400,000 Hutang lancar 560,000
- Kas 200,000 - Hutang dagang 300,000
- Efek 200,000 - Hutang wesel 100,000
- Piutang 160,000 - Hutang pajak 160,000
- Persediaan 840,000 Hutang jk panjang (obl 5 %) 600,000
Aktiva Tetap 1,600,000 Modal sendiri 1,840,000
- Mesin = 700.000 - Modal saham = 1.200.000
- Akum Peny = 100.000 600,000 - Agioo saham = 200.000 1,400,000
- Bangunan = 1.000.00 - Laba ditahan 440,000
- Akum Peny = 200.000 800,000
- Tanah 100,000
- Intangibles 100,000
Jumlah aktiva 3,000,000 Jumlah hutang dan modal 3,000,000
- Penjualan 4,000,000 Mis :
- Harga Pokok Penjualan 3,000,000 - Sewa 10,000
- Laba bruto 1,000,000 - Angsuran Pkk pinjaman 60,000
- Biaya Adm, penjualan dan umum 570,000 - Tarif pajak (%) 40%
430,000
- Bunga Obl (5%x 600000) 30,000
- Laba (Rugi) seblm pajak 400,000
- Pajak perseroan (40 %) 160,000
- Laba (Rugi) setelah pajak 240,000
PT ABADI
Laporan Laba (Rugi) Tahun 2005
PT ABADI
NERACA per 31 Desember 2005
LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 Desember 2005
Rasio likuiditas
Ratio Formula Hasil
A.. Ratio Likwiditas Mengukut kesangguipan bayar hutang yg jt
1. Current ratio Aktiva lancar /: Hutnag lancar 250%
2. Cash ratio (kas + Efek) / Hutang lancar 71%
3. Quick (acid test) ratio (Aktiva lancar - Persediaan)/ Hutang lancar 100%
4. Working capital to total assets ratio
(Aktiva lancar - Hutang lancar) / Total aktiva 28%
Ratio Perhitungan Hasil
A.. Ratio Likwiditas
1. Current ratio 1.400.000 / 560.000 250%
2. Cash ratio (200.000 + 200.000) / 560.000 71%
3. Quick (acid test) ratio (1400.000-840.000) / 560.000 100%
4. Working capital to total assets ratio (1400.000 - 560.000) 3.000.000 28%
Rasio Leverage
Ratio Perhitungan Hasil
B. Ratio Leverage
1. Total debt to equity ratio (560.000 + 600.000) / 1.840.000 63%
2. Total debt to capital assets (560.000+600.000) / 3.000.000 39%
3. Long term debt to equity ratio 500.000 / 1.840.000 33%
4. Tangible assets debt coverage (3.000.000 - 100.000 -560.000) / 600.000 390%
5. Times interest earned ratio 430.000 / 30.000 (kali) 1433%
6. Fixed charge coverage (kali) (430.000+30.000+10.000) / (30.000+10.000) 1175%
7. Debt service coverage (kali) 430.000/(30.000 +10.000+60.000(1-40%)) 566%
Ratio Formula Hasil
B. Ratio Leverage Menunjukkan proporsi penggunaan hutang utk membiayai investasi
1. Total debt to equity ratio (Hutang lancar + Htg jk pjg) / Modal sendiri 63%
2. Total debt to capital assets (Htg lancar + Htg jk pjg) / Total aktiva 39%
3. Long term debt to equity ratio Htg jk pjg / Modal sendiri 33%
4. Tangible assets debt coverage (Total aktiva - intengibles - htg lancar) / Htg jk pjg 390%
5. Times interest earned ratio EBIT / Bunga htg jk pjg 1433%
6. Fixed charge coverage (kali) (EBIT +Bunga + Sewa) / (Bunga + sewa) 1175%
7. Debt service coverage (kali) EBIT / ( bunga + sewa + Angsuran pkk pnjaman (1-pjk)) 566%
Rasio Aktivitas
Ratio Formula Hasil
C. Ratio Aktivitas Kemampuan manajemen mengelola operasional perusahaan
1. Total assets turnover Penjualan netto / Total aktiva 133%
2. Receivables turnover Penjualan kredit / Piutang rata-rata 25.0
3. Everage collection period (Piutang rata2 x 360) / Penjualan kredit 14.4
4. Inventory turnover HPP / Inventori rata-rata 3.6
5. Average days inventory (Inventori rata2 x 360 ) / HPP 100.80
6.Working capital turnover Penjualan netto / ( Aktiva lancar - Htg lancar) 4.8
Ratio Perhitungan Hasil
C. Ratio Aktivitas
1. Total assets turnover 4.000.000 / 3.000.000 133%
2. Receivables turnover 4.000.000 / 160.000 (kali) 25.0
3. Everage collection period (160.000 x 360) / 4.000.000 (hari) 14.4
4. Inventory turnover 3.000.000 / 840.000 (kali) 3.6
5. Average days inventory (840.000 x 360) / 3.000.000 (hari) 100.80
6.Working capital turnover 4.000.000 / (1400.000 - 560.000) (kali) 4.8
Rasio Rentabilitas
Ratio Perhitungan Hasil
D. Ratio Keuntungan (Rentabilitas)
1. Gross profit margin 1.000.000 / 4.000.000 25%
2. Operation income ratio 430.000 / 4.000.000 11%
(Operation profit margin)
3. Operation ratio (3.000.000 + 570.000) / 4.000.000 89%
4. Net profit margin (Sales margin) 240.000 / 4.000.000 6%
5. Earning power of total investment 430.000 / 3.000.000 14%
(Rate of return on total assets)
6. Net earning power ratio (Rate of 240.000 / 3.000.000 8%
Retrn on investment = ROI)
7. Rate of return for the owners (Rate 240.000 / 1.840.000 13%
of return on net worth = ROE)
Ratio Formula Hasil
D. Ratio Keuntungan (Rentabilitas) Kemampuan memperoleh laba
1. Gross profit margin (Penj netto - HPP) / Penjualan netto 25%
2. Operation income ratio Laba operasi / Penjualan netto 11%
(Operation profit margin)
3. Operation ratio (HPP + Biaya operasi) / Penjualan netto 89%
4. Net profit margin (Sales margin) Laba bersih sesudah pajak / Penjualan netto 6%
5. Earning power of total investment EBIT / Total aktiva 14%
(Rate of return on total assets)
6. Net earning power ratio (Rate of Laba bersih sesudah pajak / Total aktiva 8%
Retrn on investment = ROI)
7. Rate of return for the owners (Rate Laba bersih sesudah pajak / Modal sendiri 13%
of return on net worth = ROE)
6. Risiko investasi dan teori portfolio
1. Sikap investor terhadap risiko
2. Return yang diharapkan E(R)
3. Return yang diharapkan dan standar deviasi
(S) untuk mengukur risiko portfolio
4. Analisis risiko portfolio
5. Koefisien korelasi dan kovarian
6. Analisis pemilihan portfolio dan Capital Asset
Pricing Model (CAPM)
7. Arbitrage pricing theory (APT)
6.1 Sikap investor terhadap risiko
Risk Avarter
Risk Neutrally
Risk Seeker
Risk (Y)
ROR (%) X
Risk = f (ROR)
dy / dx = lebih elastis
dy /dx = kurang elastis
6.2. Return yang diharapkan E(R)
• E ( R ) = Sig (Rj . Pj)
ALTERNATIF INVESTASI
Kondisi Prob
Ekonomi (Pj) Obl Pemrth A Obl Persh B Investasi C Investasi D
1. Sangat buruk 0.05 8% 12% -3% -2%
2. Buruk 0.2 8% 10% 6% 9%
3. Sedang 0.5 8% 9% 11% 12%
4. Cukup baik 0.2 8% 8.5% 14% 15%
5. Sgt baik 0.05 8% 8% 19% 26%
Expected Rate of Return (keuntungan yg diuharapkan ) = E (R)
Kondisi
Ekonomi Obl Pemrth A Obl Persh B Investasi C Investasi D
1. Sangat buruk 0.40% 0.60% -0.15% -0.10%
2. Buruk 1.60% 2.00% 1.20% 1.80%
3. Sedang 4.00% 4.50% 5.50% 6.00%
4. Cukup baik 1.60% 1.70% 2.80% 3.00%
5. Sgt baik 0.40% 0.40% 0.95% 1.30%
Keuntungan yg 8.00% 9.20% 10.30% 12.00%
diharapkan
Tingkat keuntungan
E ( R ) = Sigma (Rj . Pj)
6.3. Return yang diharapkan dan standar deviasi (S) untuk
mengukur risiko portfolio (1)
• Portfolio, adalah kombinasi dari berbagai asset
keuangan atau securitas maupun asset riil.
• Standar devias (S), mengukur penyimpangan
yang berarti senakin besar S semakin besar
penyimpangannya
• Standar deviasi merupakan akar dari koefisien
varian
• Koefisien Varian :
Var (R) = Sig Pj (Rj – E (R)) ^2
• Standar deviasi (S) :
S (R) = SQR Var(R)
6.3. Return yang diharapkan dan standar deviasi (S) untuk
mengukur risiko portfolio (2)
P % P %
Return % Return %
- 5 +10
+10 - 20 +40
+25
S = 15 S = 30
Investasi X Investasi Y
Standar Deviasi = 15 Standar Deviasi = 30
6.3. Return yang diharapkan dan standar deviasi (S) untuk
mengukur risiko portfolio (3)
Kondisi Eko Prob Rj (Rj - E( R ))^2 Pj (Rj -E( R ) ^2 Standar
E( R ) = 8 % ( Pj ) X 8 S^2 Deviasi (S)
1 2 3 4 = (3 - 8 )^2 5 = 4^2 6 =5^(0.5)
1. Sangat buruk 0.05 8 - -
2. Buruk 0.2 8 - -
3. Sedang 0.5 8 - -
4. Cukup baik 0.2 8 - -
5. Sgt baik 0.05 8 - -
Total - - 0.00
B. Untuk innvestasi Obligasi Perusahaan
Kondisi Eko Prob Rj (Rj - E( R ))^2 Pj (Rj -E( R ) ^2 Standar
E( R ) = 9,2 % ( Pj ) X 9.20 S^2 Deviasi (S)
1 2 3 4 = (3 - 9.20 )^2 5 = 4^2 6 =5^(0.5)
1. Sangat buruk 0.05 12 7.84 0.39
2. Buruk 0.2 10 0.64 0.13
3. Sedang 0.5 9 0.04 0.02
4. Cukup baik 0.2 8.5 0.49 0.10
5. Sgt baik 0.05 8 1.44 0.07
Total - 0.71 0.84
Var ( R ) = S^2
Var ( R ) = S^2
6.3. Return yang diharapkan dan standar deviasi (S) untuk
mengukur risiko portfolio (4)
C. Untuk innvestasi C
Kondisi Eko Prob Rj (Rj - E( R ))^2 Pj (Rj -E( R ) ^2 Standar
E( R ) = 9.2 % ( Pj ) X 9.2 S^2 Deviasi (S)
1 2 3 4 = (3 - 9.2)^2 5 = 4^2 6 =5^(0.5)
1. Sangat buruk 0.05 (3) 149 7
2. Buruk 0.2 6 10 2
3. Sedang 0.5 11 3 2
4. Cukup baik 0.2 14 23 5
5. Sgt baik 0.05 19 96 5
Total - 20.52 4.53
D. Untuk innvestasi D 12
Kondisi Eko Prob Rj (Rj - E( R ))^2 Pj (Rj -E( R ) ^2 Standar
E( R ) = 12 % ( Pj ) X 12 S^2 Deviasi (S)
1 2 3 4 = (2 - 12 )^2 5 = 4^2 6 =5^(0.5)
1. Sangat buruk 0.05 (2) 196 10
2. Buruk 0.2 9 9 2
3. Sedang 0.5 12 - -
4. Cukup baik 0.2 15 9 2
5. Sgt baik 0.05 26 196 10
Total - 23.20 4.82
Var ( R ) = S^2
Var ( R ) = S^2
6.4. Analisis risiko portfolio (1)
• Tingkat keuntungan portfolio :
Rp = AR1 + (1-A)R2
A : proporsi investasi pada saaham 1
(1-A) : proporsi investasi pada saham 2
• Tingkat keuntungan yang diharapkan :
E(Rp) = AE(R1) + (1-A)E(R2)
• Contoh :
Investasi ke U 40 % dan B 60 %, keuntungan U 25 % dan B 15 %
E(Rp) = 40% (25%) + 60% (15%)
E(Rp) = 10% + 9% = 19 %
• Varian U (Mis : 0,00218 ), lihat perhitungan terlampir
A^2 Var(R1) = A^2 Sig Pj(R1 - E(R1)^2
• Varian B (Mis : 0,00318), lihat terlampir
(1-A)^2 Var(R2) = (1-A)^2 Sig Pj(R2 – E(R2)^2
• Varian U & B (Mis : 0,0027416), lihat terlampir
COV (R1,R2) = Sig Pj(R1 – E(R1)) (R2 – E(R2))
Var (Rp) = A^2 Var(R1) + 2A(1-A)COV(R1,R2) + (1-A)^2 Var(R2)
6.4. Analisis risiko portfolio (2)
• Bila tingkat keuntungan U dan B sama 17 %,
maka Covarian dan varian investasi tsb :
• Diketahui :
Cob (R1,R2) = 0.0254
Var (U) = 0,00218
Var (B) = 0,00318
• Maka Standar deviasi keuntungan ke 2 investasi
tsb :
Var (Rp) = A^2 Var(R1) + 2A(1-A)COV(R1,R2) + (1-A)^2 Var(R2)
Var(Rp) = (0.4^2)(0.00218)+(2x0.4)(1-0,4)(0,0254) + (1-
o,4)^2 (0.000318)
Var (Rp) = 0.0003488 + 0,001248 + 0, 11448 = 0,0027416
SD (Rp) = SQR 0,0027416 = 0,052 = 5,2 %
6.4. Analisis risiko portfolio (3)
Covarian (R1,R2)
Kondisi Eko Prob (Pj) R1 R2 E (R1) E (R2) R1- E(R ) R2- E(R ) Pj ((R1-E(R1 )(R2-E (R2 ))
1 2 3 4 5 6 7= 3 - 5 8 = 4- 6 9 = 2 x 7 x 8
1. Sangat buruk 0.10 0.10 0.08 0.17 0.17 (0.07) (0.09) 0.0630%
2. Buruk 0.20 0.12 0.10 0.17 0.17 (0.05) (0.07) 0.0700%
3. Sedang 0.30 0.16 0.18 0.17 0.17 (0.01) 0.01 -0.0030%
4. Cukup baik 0.20 0.20 0.19 0.17 0.17 0.03 0.02 0.0120%
5. Sgt baik 0.20 0.24 0.25 0.17 0.17 0.07 0.08 0.1120%
Total 1.00 0.2540%
Catatan :
E(R ) utk R1 = (0.1X0.1)+(0.2x0.12)+(0.3x0.16)+(0.2x0.2)+(0.2x0.24)= 0.17
E(R ) utk R2 = (0.1X0.08)+(0.2x0.10)+(0.3x0.18)+(0.2x0.19)+(0.2x0.25)= 0.17
6.4. Analisis risiko portfolio (4)
(Varian investasi U dan B)
Investasi - U
Kondisi Eko P Rj E(R ) Rj - R (Rj - R)^2 Pj(Rj - R)^2
1 2 3 4 5 = 3 - 4 6 = 5 ^2 7 = 2 x 6
1. Sangat buruk 10% 10% 17% -7% 0.49% 0.000490
2. Buruk 20% 12% 17% -5% 0.25% 0.000500
3. Sedang 30% 16% 17% -1% 0.01% 0.000030
4. Cukup baik 20% 20% 17% 3% 0.09% 0.000180
5. Sgt baik 20% 24% 17% 7% 0.49% 0.000980
Total 1.00 - - - Var (R ) 0.002180
SD 4.67% 0.0467
Investasi - B
Kondisi Eko P Rj E(R ) Rj - R (Rj - R)^2 Pj(Rj - R)^2
1 2 3 4 5 = 3 - 4 6 = 5 ^2 7 = 2 x 6
1. Sangat buruk 10% 8% 17% -9% 0.81% 0.000810
2. Buruk 20% 10% 17% -7% 0.49% 0.000980
3. Sedang 30% 18% 17% 1% 0.01% 0.000030
4. Cukup baik 20% 19% 17% 2% 0.04% 0.000080
5. Sgt baik 20% 25% 17% 8% 0.64% 0.001280
Total 1.00 - - - Var (R ) 0.003180
SD 5.64% 0.0564
6.5. Koefisien korelasi dan kovarian (1)
• Koefisien korelasi (r) = SQR R^2
• Koefisien korelasi A dan B :
r = COV(U,B)
SD(U) SD(B)
• COV (U,B) = r (SDU)(SDB)
• Var (Rp) = (A^2)(SDU^2)+(2A)(1-A)(r)(SDU)(SDB) +(1-A)^2 (SDB)^2
• Contoh :
r = 1
Proporsi investasi (A) = U 75 % dan B 25%
E(R ) = U 5 % dan B 8 %
SD = U 4% dan B 10%
• Maka : Tingkat keuntungan yg diharapkan E(R) dan SD kedua saham :
– E(R ) = A E(Ru) + (1-A) E(RB) = (0.75)(0.05) + (0.25)(0.08) = 0.0375 + 0.0200 = 0.0575
=5,75 %
– Var (Rp) = (0.75^2) (0.04) + 2(0.75) (0.25) (1) (0.4) (0,10) + (0,25^2) (0.10) = 0.003025
– SD (Rp) = 0.055 = 5,5 %
6.5. Koefisien korelasi dan kovarian (2)
• Bila r = 1, SD (Rp) 5,5 %
• Maka :
r = - 1 ; SD =0,005 %
r = 0 ; SD = 3,90
r = 0,80 ; SD = 5,22 %
r = 1 ; SD = 5,5 %
• Perhitungna yg sama dpt juga digunakan untuk
mengukur aliran kas (CF) investasi X dan investasi Y,
baik Y maupun X dpt dihitung sebdiri-sendiri sbb :
E(CF) = Sig Pj (CFj)
Var(CF) = Sig Pj (( CFj – E(CF))^2
SD (CF) = SQR Var (CF)
6.6. Analisis pemilihan portfolio dan Capital Asset
Pricing Model (CAPM) (1)
• Garis pasar modal (GPM)atau gambar pasar securitas
(GPS) digambarkan dgn persamaan :
GPM = SD(Rp) = Rf +(( Rm – Rf)/SDm)SDp
Rf, tingkat keuntungan bebas risiko (deposito)
Rm, tingkat keuntunganyg disyaratkan rata-rata securitasatau market (IHSG)
Rp, rutrn portfolio
SD, standar deviasi
Contoh :
SD(Rp) = 10 % + ((15% - 10%)/15%)10%
• Hubungan atr keuntungan dgn risiko securitas secara
individual digambarkan dlm GPS :
Ri = Rf + Bi(Rm – Rf)
Ri, tingkat keuntungan yg disyaratkan oleh securitas i (yg diharapkan)
Bi, koefisien beta securitas i
6.6. Analisis pemilihan portfolio dan Capital Asset
Pricing Model (CAPM) (2)
Garis Pasar Securitas (GPS)
Risiko, SDp
Tingkat Keuntungan yg diharapkan
E(R ) = %
SDm
Rm
Rf
DPS = Rf + (r m SDi/SDm) (Rm – Rf)
atau
Ri = Rf + Bi (Rm – Rf)
6.6. Analisis pemilihan portfolio dan Capital Asset
Pricing Model (CAPM) (3)
• Contoh :
Ri = Rf + Bi (Rm – Rf)
Ri = 8 % + 0.50 (12 % - 8 %) = 8 % + 2% = 10%
• Pengukuran koefisien Beta (B1):
• B1 = N(SigXY) – (Sig X)(SigY)
N(SigX^2) – (Sig X)^2
• Bi = (0.9577)(3,029)(3,164)
10,008
• Bi = 0,917
• Pengukuran konstanta (Rf = B0) :
B0 = (SigY/N) – B(SigX/N) = Y rata2 – B(Xrata2)
Mis : (203,7/12) – 0.917 (144.9/12) = 5,90
• Sehingga : Ri = 5,90 + 0,917 (Rm-Rf)
• Bi = Covarian (Ri,Rm)
Var (m)
• Bi = r(SDi)(SDm)
Var(m)
6.6. Analisis pemilihan portfolio dan Capital Asset
Pricing Model (CAPM) (4)
Bulan Saham I (%) Return Pasar (%) XY X^2
(IHSG) = Y SBI (Depos)=X
1 18.50 14.00 259.00 196.00
2 17.40 11.20 194.88 125.44
3 15.00 9.80 147.00 96.04
4 13.50 8.50 114.75 72.25
5 19.00 15.00 285.00 225.00
6 20.00 16.20 324.00 262.44
7 21.00 16.70 350.70 278.89
8 15.20 9.80 148.96 96.04
9 17.00 11.40 193.80 129.96
10 16.90 11.00 185.90 121.00
11 19.20 13.80 264.96 190.44
12 11.00 7.50 82.50 56.25
Total 203.70 144.90 2551.45 1849.75
Average 16.98 12.08
B1 = N(XY) - (X)(Y) = (12)(2551,45) - (144.90)(203,70) =
N(X^2) - (X)^2 (12) ( 1849,75) - (144,90)^2
B1 = 1101.27 0.9170
1,200.99
B0 = Y rata-rata - (B)(Xrata-rata)
B0 = 16,98 - ( 0,9170) (12,08) = 16,98 -11,07 = 5.90
Contoh :
6.7. Arbitrage pricing theory (APT)
• Model CAPM :
Ri = Rf + Bi(Rm-Rf)
• Arbitrage pricing theory, memungkinkan kita memasukkan lebih dari
satu faktor dlm menentukan tingkat keuntungan securoitas, yaitu
termasuk aktivitas ekonomi yg diukur dgn :
– Pendapatan nasional bruto
– Kondisi ekonomi internasional
– Tingkat inflasi
– Perubahan perpajakan
– Harga minyak, dll
• Tingkat keuntungan merupakan fungsi dari berbagai faktor, yang
dapat dinyatakan :
Ri = Rf + bi1 (d1-Rf) + bi2(d2-Rf) + …….+bik(dk-Rf) + ei
Dimana :
Ri = Tingkat keuntungan yg diharapkan atas securitas i
Rf = Tingkat keuntungan bebas risiko
dk = Nilai sesungguhnya dari faktor ekonomi
bik = sensitifitas securitas I terhadap faktor ekonomi k
ei = Faktor pengganggu lain atas securitas i
7. Biaya modal perusahaan (1)
• Biaya modal, yaitu biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar
untuk mendapatkan modal baik yang berasal dari hutang, saham
preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk membiayai
investasi perusahaan.
• Biaya modal ;
1. Biaya modal saham preferen
2. Biaya hutang (cost of debt)
3. Biaya modal sendiri
4. Biaya modal sendiri dalam kontek pasar
5. Biaya modal saham baru
6. Biaya modal rata-rata
7. Biaya modal depresiasi
8. Biaya modal rata-rata tertimbang
7. Biaya modal perusahaan (2)
(1). Biaya modal saham preferen :
Po = Dp / kp
Po, harga saham preferen
Dp, dividen saham preferen
Kp, tingkatkeuntungan yg disyaratkan pemegang saham preferen
Kp = Dp/Pnet
Kp = Rp 1000 / (Rp 12.600 – Rp 100) = 8 %
(2). Biaya hutang (cost of debt):
kj = kd(1-t)
kj, biaya hutang
kd, tingkat bunga
kj = 8,5 % (1-40%)=5,1%
(3) Biaya modal sendiri :
ke = (D/Po) + g
ke, biaya modal sendiri
D, dividen yg dibagikan tahun itu
Po, harga jual saham (kurs)
G, pertumbuhan pembayaran dividen pertahun
Ke = (Rp 1000 / Rp 8000) + 5% = 17,5 %
7. Biaya modal perusahaan (3)
(4) Biaya modal sendiri dlm kontek pasar :
Ri = Rf + Bi(Rm - Rf)
Ri = 7% + 0,705 (15,40% - 7%) = 12,92 %
Biaya modal 12,92 %
(5) Biaya modal saham baru ;
Ke = (D/Pnet) + g
Pnet, harga jual dikurangi biaya flotation
Ke = (Rp 1000/(Rp8000 – Rp 250)) + 5% =
Ke = (1000/7750) + 5 % = 17,90 %
(6) Biaya modal rata-rata (WACC= weighted average cost
of capital) :
Ko = (E/(D+E)) kd +(D/(D+E)) ki
Contoh : Investasi Rp 1 M, dibiayai dgn mdl Rp750 jt (75%) dan
hutang Rp 250 jt (25%), kd 15% dan ki 10%, pajak 40%
Ko = (75% x 15%) + (25% x 10%) (1 - 40%) = 11,25% + 1,5% =12,75%
WACC = 12,75%
7. Biaya modal perusahaan (4)
(7) Biaya modal depresiasi :
Biaya modal depresiasi sama dengan WACOC
Ke = (75% x 15%) + (25% x10%) (1-40%) = 12,75%
Investasi sebagai AT yg disusutkan setiap tahun, yaitu dividen 15% dan
bunga 10 %, pajak 40%, proporsi modal 75 % dan proporsi hutang 25%
(8) Biaya modal rata-rata tertimbang:
ke = (Prop H x % bunga) + (Prop SF x % Div SF) +
(Prop SB x % Div SB) + (Prop LD x % Div LD)
ke atau biaya modal rata-rata tertimbang = 20,15 %
Sumber Dana Jumlah Proporsi Biaya mdl Biaya mdl
Modal (%) Setlh pjk Rata2 tertbg
1 2 3 4 5=3x4
1. Hutang 45,000,000 30% 15.50% 4.65%
2. Saham preferen 30,000,000 20% 18.75% 3.75%
3. Saham biasa 45,000,000 30% 24.50% 7.35%
4. Laba ditahan 30,000,000 20% 22.00% 4.40%
Jumlah 150,000,000 100.00% - 20.15%
8. Konsep penilaian investasi (1)
• Keputusan investasi, memberi harapan akan mendapat
keuntungan yang layak dimasa yad.
• Proyeksi aliran cash (cash inflow dan cash outflow)
• Keputusan penggantian aktiva dan metode sepresiasi
Keterangan Rp
Dengan mesin baru, penghematan kas 7,100,000
- Depresiasi mesin baru = 4.000.000
- Depresiasi mesin lama = 400.000 3,600,000
Tambahan pendpatan seblm pjk 3,500,000
Pajak penghasilan 40% 1,400,000
Tambahan pendpatan setlh pjk 2,100,000
Tambahan depresiasi 3,600,000
Tambahan aliran kas bersih 5,700,000
8. Konsep penilaian investasi (2)
• Metode mengevaluasi keputusan investasi :
1. Average rate of return
2. Payback method
3. Internal rate of return (IRR)
4. Net present value (NPV)
5. Profitability index atau Benefit cost ratio (B/C)
6. Adjusted present value
7. Modified Internal rate of return (MIRR)
8. Konsep penilaian investasi (3)
(1). Average rate return (AROR)
Bandingkan antara satu investasi dengan lainnya.
Contoh perhitungan :
Investasi 12,000,000
Tahun EAT Net CF
(EAT + Dep)
1 4,000,000 7,000,000
2 3,000,000 6,000,000
3 2,000,000 5,000,000
4 1,000,000 4,000,000
Jumlah 10,000,000 22,000,000
Rata-rata 2,500,000
Average rate of return = Rata-rata EAT / Investasi
AROR = 2.500.000/12.000.000 = 20,83 %
8. Konsep penilaian investasi (4)
(2) Payback method
Investasi 12,000,000
NCF :
th 1 7,000,000
5,000,000
Th 2 6,000,000
(1,000,000)
Interpolasi :
Lama (5000.000/6000000)x 360 =300 hari
Payback method = 1 tahun + 10 bulan
8. Konsep penilaian investasi (4)
(3) IRR
(4) NPV
(5) B/C ratio
(6) Adjusted Present Value
Adjusted Present Value ( Dua tingkat bunag dlm perhitungan DF)
(Mdl 50 % dan hutang 50 %) 13%
Th CI CO DF PVCI PVCO NPV
0 10,000,000 1.000 10,000,000 (10,000,000)
1 7,400,000 0.885 6,548,673 - 6,548,673
2 7,400,000 0.783 5,795,285 - 5,795,285
Jumlah 14,800,000 10,000,000 - 12,343,958 10,000,000 2,343,958
Catatan :
- Bunga hutang ( Rp 5000.000 x 10 %) = Rp 500.000
- Menghemat pajak : 40 % x Rp 500.000 = Rp 200.000 pertahun
10%
Th CI DF PVCI
1 200,000 0.909 181,818
2 200,000 0.826 165,289
Jumlah 400,000 - 347,107
Maka :
NPV = Rp 2.343.958 + Rp 347.107 = Rp 2.691.065
LAPORAN KEUANGAN
NERACA
- Aktiva lancar
- Aktiva tetap
- Utang lancar
- Utang jangka panjang
- Modal
Rp 2000 Rp 2000
1000
1000
500
600
900
LABA (RUGI)
- Pendapatan
- Biaya
- Laba (Rugi)
Rp 2000
Rp 1700
Rp 300
9. Teori struktur modaL (1)
• Pengertian :
– Struktur modal, merupakan pertimbangan jumlah hutang jangka
pendek yg bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham
preferen dan saham biasa.
– Struktur keuangan, merupakan perimbangan antara total
hutang dengan modal sendiri.
• Pekatan struktur modal :
1. Pengaruh leverage atau penggunaan hutang terhadap nilai
perusahaan (nilai saham) dan cost of capital
2. Pendekatan laba bersih
3. Pendekatan laba operasi
4. Pendekatan tradisional
5. Pendekatan Modigliani – Miller (MM)
9. Teori struktur modaL (2)
Keterangan
1000 shm 500 shm 1000 shm 500 shm 1000 shm 500 shm
- Laba operasi 160,000 160,000 140,000 140,000 150,000 150,000
- Bunga (15 %) (75,000) (75,000) (75,000)
- Laba 160,000 85,000 140,000 65,000 150,000 75,000
- Dividen pershare 160 170 140 130 150 150
- ROI (%) 16% 9% 14% 7% 15% 8%
- ROE (%) 16% 17% 14% 13% 15% 15%
Catatan : Kesimpulan :
- Investasi Rp 1.000.000 - Laba > bunga : gunakan Hutang
- Saham Rp 1.000 perlembar - Laba < bunga : gunakan Modal sendiri
- Bunga 15 % pettahun - Laba = Bunga : hasilnya sama
(A) Laba 16 % (B) Laba 14 % (C) Laba 15 %
(1). Pengaruh leverage atau penggunaan hutang terhadap nilai perusahaan
(nilai saham) dan cost of capital
Nilai perusahaan :
- ke = Dividen / Modal saham = 1000/10.000 = 10 %
- Modal saham = Dividen / ke = 1000/ 10% = 10.000
Jadi nilai saham Rp 10.000 perlembar
ke = cost of capital atau laba yg disyaratkan
9. Teori struktur modaL (3)
(2) Pendekatan Laba bersih :
• Dikembangkan oleh David Duran th 1952
• Pendekatan ini mengasumsikan : bahwa Investor menilai laba
dgn tingkat kapitalisasi (ke) yang konstan dan biaya hutang (kd)
yang konstan pula
• Karena ke dan kd konstan maka semakin besar hutang yang
digunakan semakin kecil biaya modal rata-rat (ko = (EBIT(1-t))/V).
V sebagai value perusahaan yaitu hutang + modal.
Struktur Kapital
Keterangan Alt -A Alt -B
Investasi (V) 1,000,000 1,000,000
Debt 200,000 600,000
Equity 800,000 400,000
Return 10 % 100,000 100,000
Bunga 10 % 20,000 60,000
EBIT 80,000 40,000
COC (ko) 8% 4%
9. Teori struktur modaL (4)
(3) Pendekatan laba operasi :
• Mengasumsikan:
– Bahwa reaksi investor berbeda terhadap penggunaan
hutang.
– Biaya modal rata-rata, konstan berapapun hutang yang
digunakan perusahaan
– Penggunaan hutang yg semakin besar menyebabkan
risiko makin meningkat.
– Tingkat keuntungan akan semakin meningkat bila
menggunakan hutang yg lebih besar (high risk high
profit).
9. Teori struktur modaL (5)
(4) Pendekatan tradisional :
• Mengasumsikan bahwa s/d tingkat tertentu, risiko
perusahaan tidak mengalami perubahan, sehingga ke dan kd
relatif konstan.
• Setelah leverage atau rasio hutang tertentu biaya hutang dan
biaya modal sendiri akan semakin besar, bahkan semakin
besar dibanding penurunan biaya karena penggunaan
hutang yang lebih murah.
• Akibatnya, biaya modal rata-rat awalnya turun dan setelah
leverage tertentu akan naik.
• Pendekatan ini mengemukakan bahwa strutur modal yang
optimal, yaitu terjadi pada saat nilai perusahaan maksimum
atau struktur modal yang mengakibatkan biaya modal rata-
rata minimum.
9. Teori struktur modaL (6)
(5) Pekatan Modigliani – Miller (MM) :
MM mengajukan 3 proposisi (usulan) dalam struktur
kapital dengan asumsi tidak ada pajak pendapatan :
1. Nilai perusahaan tidak tergantung pada struktur modal
V = EBIT / Ko
atau V= EBIT/keu (untuk perusahaan U)
ko, adalah keuntungan yang diisyaratkan
2. Semakin besar hutang dalam struktur modal tidak akan
meningkatkan nilai perusahaan, karena penggunaan
hutang tsb akan diimbangi dengan meningkatnya biaya
modal.
V = E + D = EBIT/keu
EBIT = keu (E+D)
kel, biaya modal sendiri perusahaan L
keu, biaya modal sendiri perusahaan U
ke, biaya modal rata-rata
D = debt
E, equity
5) Pekatan Modigliani – Miller (MM) :
3. Proposisi ketiga ini dinyatakan bahwa perusahaan hanya
melakukan investasi apabila memenuhisyarat :
IRR ≥ keu (1-T(D/V))
Faktor keu (1-T(D/V) adalah faktor cut off rate atau
pembatasan tiap investasi baru.
T, rata-rata tertimbang tarif pajak
D/V, rasio hutang terhadap nilai perusahaan
V, hutang dan equity (D+E)
keu, biaya modal
Mis : biaya modal 15 %, D 40, E 60, T30%
Maka ; keu =15% (1-30%(40/100)) = 15%(1-12%)=15%(0.88)
keu = 13,2 %
9. Teori struktur modaL (7)
10. Analisis leverage operasi dan leverage
keuangan (1)
• Pengertian :
– Konsep leverage ini bermanfaat untuk perencanaan dan
pengendalian keuangan
– Penggunaan dana yg memiliki biaya tetap (hutang) dengan
maksud meningkatkan laba pemegang saham.
• Operating leverage (DOL = degree of operating
leverage);
– Efek penggunaan biaya operasi tetap terhadap EBIT
– Diharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan
perubahan EBIT (karena AFC turun)
– DOL = (% perubahan EBIT) / (% perubahan penjualan), atau
DOL = (Delta EBIT/EBIT) / (Delta Penjualan/Penjualan)
– Contoh = DOL = (200 jt/1000 jt) / (500jt/5000jt) = (0.2/0.10)=2
Yg berti bahwa tiap perubahan 1% penjualan mengakibatkan
perubahan EBIT 2%
10. Analisis leverage operasi dan leverage
keuangan (2)
• Financial Leverage (DFL= degree of financial leverage);
– Penggunaan dana dengan beban tetap (debt) akan meningkatkan
keuntungan tiap lembar saham yang akan dibagikan kpd pemegang
saham
– DFL = % Perubahan EPS / % Perubahan EBIT
– Contoh : DFL = (1200/3000) / (200 jt/1000 jt) = (0,4) / (0.2) = 2
yang berti tiap perubahan 1 % EBIT akan mengakibatkan perubahan
EPS sebesar2%
• Combined leverage (DCL =degree of combined leverage);
– DCL= % perubahan EPS / % perubahan penjualan
– Contoh : DCL = (1200/3000)/ (500 jt / 5000 jt) =(0,4) / (0.1)= 4
yang bertarti tiap perubahan 1% penjualan akan menyebabkan
pertambahan EPS 4%
– Atau DCL = DOL x DFL = (Δ EBIT/Δ Penj) x (ΔEPS/ΔEBIT) =
( 0.2/0.1) x (0.4/0.2) = 0.4 / 0.1 = 4
– Atauu DCL = 2 x 2 = 4
11. Kebijakan dividen
• Kebijakan dividen :
– Membagikan laba sebagai dividen, mengurangi kemampuan
pendanaan internal atau laba ditahan
– Membagikan laba sebagai dividen akan meningkatkan nilai
perusahaan
Po = D/ ke
– Contoh : Nilai perusahaan
Po = 1000/0.10 = 10.000 perlembar
Po = 2000 / 0.10 = 20.000 perlembar
• Pertimbangan kebijakan dividen :
– Kebutuhan dana perusahaan
– Likuiditas
– Kemampuan meminjam
– Keadaan pemegang saham
– Stabilitas dividen
12. Sumber dana jangka menengah (1)
1. Term loan dan equipment loan
2. Pembiayaan leasing
3. Evaluasi oleh Lessee
4. Evaluasi oleh Lessor
12. Sumber dana jangka menengah (2)
(1).Term loan dan equipment loan :
• Term loan, sebagai sumber pembiayaan jangka menengah yang
biasanya disediakan oleh commercial bank, insurance, pension fun,
lembaga pembiayaan pemerintah, dan suplier perlengkapan.
• Biaya modal term loan lebih rendah dari modal saham dan obligasi,
peminjam memberikan jaminan yg dapat diperjual belikan kepihak
lain, dan pembayaran pokok dan bunga dibayar dgn jumlah sama
setiap periode.
• Conto :
Pinjaman Rp 100.000, bunga 9 % selama 8 tahun, maka
pembayaran pertahun Rp 18.067 :
Po = Sigma (Xt) /(1+r)^t
100.000 = Sig (xt) / (1+0.09)^t
DF = (1/i) (1 – 1/(1+i)^n) = 5,535
100.000 = Xt(5,535)
Xt = 100.000/ 5,5350 = Rp 18.067
12. Sumber dana jangka menengah (3)
(1).Term loan dan equipment loan
Tahun Sisa Pkk DF Angsuran &Bunga Sisa Pkk Bunga Angsuran
Awal 9% 100.000 / (5,5535) Akhir 9% Pokok
1 2 3 4 5 6 = 2 x 9 % 7 = 4-6
1 100,000 0.917 18,067 81,933 9,000 9,067
2 90,933 0.842 18,067 72,865 8,184 9,884
3 81,049 0.772 18,067 62,982 7,294 10,773
4 70,276 0.708 18,067 52,209 6,325 11,743
5 58,533 0.650 18,067 40,466 5,268 12,799
6 45,734 0.596 18,067 27,667 4,116 13,951
7 31,783 0.547 18,067 13,715 2,860 15,207
8 16,576 0.502 18,067 (1,492) 1,492 16,576
Jumlah - 5.535 144,540 - 44,540 100,000
12. Sumber dana jangka menengah (4)
(2). Pembiayaan leasing,
• Lessor (menyewakan), Lessee (penyewa)
• Bentuk leasing :
1. Sale and lease back, Perusahaan menjual aktiva miliknya
kemudian menyewanya kembali untuk periode tertentu.
Pembeli aktiva biasanya sebuah bank, perusahaan
asuransi, perusahaan leasing, pegadaian atau investor
individu.
2. Operating leasing (service leases atau direct leases), pihak
lessor menyediakan pendanaan sekaligus biaya perawatan
yang keseluruhannya tercakup dalam pembayaran leasing.
3. Financial atau capital leasing,
• Lessor tidakmenanggung biaya perawatan
• Tidak dapat dibatalkan (not cancelable)
• Lessee, biasanya harus membayar pajak, asuransi
12. Sumber dana jangka menengah (5)
(3). Evaluasi oleh Lessee, dilakukan untuk
penentuan keputusan membeli atau leasing
• Keputusan terletak pada PV terendah atas biaya
yang akan dikeluarkan.
• Contoh berikut :
– Leasing : PVCF = Rp 84.454
– Membeli (hutang); PVCF =Rp 85.088
Lebih menguntungkan leasing dibanding membeli
12. Sumber dana jangka menengah (6)
1. Pertimbangan Membeli
Biaya Biaya Pengurangan Penghematan PV PV
Th Total Bunga Angsuran Saldo Perawatan Depresiasi Pajak Pajak Kas DF CO
Bayar 10% Pokok Pinjaman perth Perth 30% Keluar 7%
1 2 3 4 5 6 7 8 =3+6+7 9 = 8 X 30% 10 = 2+6-9
0 100,000 5,000 5,000 1,500 3,500 1.000 3,500
1 26,380 10,000 16,380 83,620 5,000 30,000 45,000 13,500 17,880 0.935 16,710
2 26,380 8,362 18,018 65,603 5,000 24,000 37,362 11,209 20,171 0.873 17,618
3 26,380 6,560 19,819 45,783 5,000 18,000 29,560 8,868 22,512 0.816 18,376
4 26,380 4,578 21,801 23,982 5,000 12,000 21,578 6,473 24,906 0.763 19,001
5 26,380 2,398 23,982 0 6,000 8,398 2,519 23,860 0.713 17,012
5 (10,000) 0.713 (7,130)
Jumlah 131,899 - 100,000 25,000 90,000 146,899 44,070 102,829 5.813 85,088
DF-A 3.791
Bayar 100.000/3.791 = 26.380
Skedul pembayaran hutang
12. Sumber dana jangka menengah (7)
Th Pembayaran Perlindungan Kas keluar DF PV
7% Leasing/th Pajak Setelah pajak 7% Kas keluar
1 2 3 = 2x30% 4 5 6
0 27,500 8,250 19,250 1.000 19,250
1 27,500 8,250 19,250 0.935 17,991
2 27,500 8,250 19,250 0.873 16,814
3 27,500 8,250 19,250 0.816 15,714
4 27,500 8,250 19,250 0.763 14,686
Jumlah 137,500 41,250 96,250 84,454
2. Pertimbangan Leasing
Kesimpulan :
-Lebih murah alternatif Leasing (PV COF = Rp 84.454) dibanding
-Dengan membeli (hutang) dengan PV COF = Rp 85.088
12. Sumber dana jangka menengah (8)
(4). Evaluasi oleh Lessor, ingin mengetahui :
• Cash out flow
• Cash inflow
• Estimasi residual value (nilai sisa)
• Apakah ROR leasing melebihi opportunity cost of capital
Analisis leasing oleh Lessor, seperti berikut ini :
– NPV : Rp 1.430 (Layak karena NPV > 0)
– IRR : 5,6 % (Layak karena IRR > COC 4,9%)
Contoh perhitungan : terlampir
12. Sumber dana jangka menengah (9)
Th Hrg beli Pembayr Biaya Biaya Terima Pajak Aliran DF PV Aliran
Aktiva Leasing perawatan Depresiasi besrsih 30% kas 4.9% kas
1 2 3 4 5 6=3-4-5 7=6 x 30% 8=3-2-4-7 8=3-2-4-8 8=3-2-4-9
0 100,000 27,500 5,000 22,500 6,750 (84,250) 1.000 (84,250)
1 27,500 5,000 30,000 (7,500) (2,250) 24,750 0.953 23,594
2 27,500 5,000 24,000 (1,500) (450) 22,950 0.909 20,856
3 27,500 5,000 18,000 4,500 1,350 21,150 0.866 18,322
4 27,500 5,000 12,000 10,500 3,150 19,350 0.826 15,980
5 6,000 (6,000) (1,800) 1,800 0.787 1,417
5 7,000 0.787 5,511
Jlh 100,000 137,500 25,000 90,000 22,500 6,750 12,750 - 1,430
Catatan :
- Tingkat discount atau cost of capital 4,9 %
- IRR 5,6 %
- Karena IRR > COC, maka investasi tsb layak disis Lessor
Pada tingkat discount 4,9 % diperoleh NPV sebesar Rp 1.430
Th Hrg beli Pembayr Biaya Biaya Terima Pajak Aliran DF PV Aliran
Aktiva Leasing perawatan Depresiasi besrsih 30% kas 5.6% kas
1 2 3 4 5 6=3-4-5 7=6 x 30% 8=3-2-4-7 8=3-2-4-8 8=3-2-4-9
0 100,000 27,500 5,000 22,500 6,750 (84,250) 1.000 (84,250)
1 27,500 5,000 30,000 (7,500) (2,250) 24,750 0.947 23,439
2 27,500 5,000 24,000 (1,500) (450) 22,950 0.897 20,582
3 27,500 5,000 18,000 4,500 1,350 21,150 0.849 17,963
4 27,500 5,000 12,000 10,500 3,150 19,350 0.804 15,563
5 6,000 (6,000) (1,800) 1,800 0.762 1,371
5 7,000 0.762 5,332
Jlh 100,000 137,500 25,000 90,000 22,500 6,750 12,750 - 0
1. NPV
2. IRR
13. Sumber dana jangka panjang (1)
• Instrumen hutang jangka panjang :
• Beberapa alternatif hutang jangka panjang, yaitu utang bank, obligasi,
utang dengan dan tanpa jaminan, hutang jangka panjang yang dapat
diperjual belikan.
• Beberapa jenis obligasi atau bond :
(a) Mortgage bond, utang jangka panjang yang dijamin sekelompok asset (mis ;
hipotik atau gadai)
(b) Debenture bond, hutang jangka panjang tanpa jaminan
(c) Convertible bond, pemegang obligasi berhak menukar obligasinya dengan
saham biasa
(d) Obligasi dengan warrant, memiliki hak beli saham dengan harga tertentu
dimasa yang datang.
(e) Income bond, obligasi yang membayar bunga hanya bila perusahaan
memperoleh laba.
• Saham Preferen (Preferred stock) :
• Dividen dibayar lebih dahulu sebelum dibayar kpd saham biasa
• Selalu dijual dgn harga pari
• Memiliki hak untuk memilih manajer atau direksi jika perusahaan tidak
membagikan dividen
• DIback oleh sinking fund yang cukup, karenanya memiliki jatuh tempo
• Saham tsb dapat ditarik kembali sebelum jatuh tempo dgn harga
ditentukan sebelumnya
• Biasanya call price lebih besar dari nilai pari plus dividen selama setahun.
13. Sumber dana jangka panjang (2)
• Kelebihan & kelemahan saham preferen :
– Kelebihan, pembayaran dividen lebih flexible dibanding dengan hutang
– Kelemahan, Tidak dapat dijadikan sebagai pengurang pajak karena
dibayar setelah pajak. Berbeda dengan bunga
– hutang
• Saham biasa, Pemegang saham biasa sebagai pemilik perusahaan
sebenarnya. Dividen dibayarkan setelah dividen saham preferen.
• Kelebihaqn dan kekurangan saham biasa :
– Kelebihan, memungkinkan perusahaan diversifikasi usaha,
meningkatkan likuiditas, tambahan kas lebih mudah.
– Kelemahan, berkurangnya pengendalian perusahaan karena pemegang
saham semakin meningkat jumlahnya.
• Bond refunding Analysis, perusahaan yg memiliki kelebihan kas
dapat mempertimbangkan untukl membelikembali obligasinya
untuk mengurangi financial leverage atau mengurangi risk.
14. Perdagangan OPSI (1)
• Pengertian :
– Opsi yaitu hak untuk membeli dan menjual dipasar securitas
atau pasar modal.
– Call option (opsi beli), hak membeli dgn harga yang ditentukan
dan berakhir setelah jangka waktu tertentu.
– Put option (opsi jual), hak menerima pembayaran dari pembeli
dengan harga tertentu dan berakhir setelah jangka waktu
terstentu.
– Pelaku transaksi ada 4 pihka :
1. Pembeli opsi beli, memiliki hak membeli
2. Penjual opsi beli, menerima pembayaran dan berjanji menjual
3. Pembeli opsi jual, memiliki hak menjual
4. Penjual oipsi jual, menerima pembayaran dan berjanji membeli
14. Perdagangan OPSI (2)
• Perdagangan opsi :
– Investor membeli dgn tujuan nspekulasi yaitu kalau nilai pasar
saham tsb memingkat dan bila keuntungannya (Rp 50.000) melebihi
biaya transaksi atau premium opsi (Rp 5.000) maka dieksekusi atau
dibeli, sedangkan bila rugi maka tidak harus dieksekusi sehingga
ahanya rugi biaya transaksi Rp 5.000
– Contoh : investasi opsi mengutungkan Rp 47.250
PERDAGANGAN OPSI
- Membeli Ipsi beli : 25 opsi x 100 lbr x Rp 110 = Rp 275.000
- Nilai pasar saham : 25 opsi x 100 lbr x Rp 130= Rp 325.000
- Pendapatan bruto investasi Opsi = Rp 50.000
- Premium Opsi beli = Rp 5.000
- Pendapatan netto investasi Opsi = Rp 45.000
- Pendapatan bunga : 20% x 3/12 x Rp 45.000 = Rp 2,250
- Pendapatan total investasi Opsi = Rp 47.250
Catatan :
- Kelebihan dana Rp 45.000 ditabung 3 bulan sehingga
memperoleh bunga Rp 2.250
14. Perdagangan OPSI (3)
• Faktor yang menentukan harga OPSI :
– Harga saham yang diperjual belikan
– Harga penyerahan atau singking fund opsi
– Waktu yg tersisa hingga jatuh tempo
– Volatitas harga saham ybs
– Tingkat bunga bebas risiko saat ini (Rf)
– Tingkat dividen atas harga saham ybs
14. Perdagangan OPSI (4)
• Opsi beli (call option), eksekusi atas opsi
dilakukan selama keuntungan atau harga
beli (Rp 100) lebih kecil dari harga pasar
(Rp 105) dan menutup biaya transaksi
opsi (Rp 4).
• Opsi beli (call option), tidak dieksekusi bila
mengalami kerugian
14. Perdagangan OPSI (5)
5
100
-5
0
105 Harga saham
Penjual Opsi beli
Laba (Rugi)
Pembeli Opsi beli
Harga saham
(1)
Harga penyerahan Rp 100
Biaya transaksi Rp 5
Harga pasar saham Rp 105
Laba = Rp 0
C
B
A
(2)
Harga penyerahan Rp 100
Biaya transaksi Rp 5
Harga pasar saham Rp 100
Pembeli Rugi Rp 5 (C)
Penjual laba Rp 5 (B)
(3)
Harga penyerahan Rp 100
Biaya transaksi Rp 5
Harga pasar saham Rp 110
Pembeli Laba Rp 5 (10-5) ;D
Penjual Rugi Rp 5 (5-10) ; E
110
D
E
14. Perdagangan OPSI (6)
• Harga opsi beli, dinyatakan secara teori :
C = S N(d1)- Xe^(-rt) N(d2)
dimana :
d1 = ln(S/X) + (r+s^2/2)^t
sSQRt
d1 = ln(S/X) + rt . ½ sSQR t
s SQRt
d2 = d1 – s SQR t
C = 72(0,8231) – 70.(2,7183)^(0.07 x 0.50). 0.0842
C = 59,26 – 54,36 = Rp 4,90
• Dimana :
• C : harga saham Opsi
• S : harga saham : Rp 72
• X : harga penyerahan : Rp 70
• e: bilangan antilog (euler=2,7183)
• r : tingkat bunga bebas risiko saat ini : 7 %
• t : wkt yang tersisa hingga jatuh tempo biasanya dinyatakan dlm
satuan tahun : 6 bulan atau 0.5 tahun
• s(sigma = standar deviasi) : volatilitas harga saham yg diukur
dengan standar deviasi harga saham
• N (dx) : fungsi kumulatif distribusi normal : N(d1) = 0.8231, N(d2) =
0,8042
15. Merger dan reorganisasi (1)
• Pengertian :
• Merger biasanya dilakukan dengan menggabungkan 2
perusahaan yang skalanya berbeda.
• Konsolidasi biasanya penggabungan 2 perusahaan yang
skalanya hampir sama
• Penggabungan perusahaan tsb biasanya dilakukan
dengan pembelian perusahaan lain atau acquisition.
• Penggabungan perusahaan dikelompokkan :
1. Merger yg horizontal, penggabungan dengan perusahaan
yang bisnisnya sejenis
2. Merger yang vertikal, penggabungan dgn perusahaan yg
memilikiketerkaitan antara input dan output maupun
pemasaran.
3. Congeneric merger, penggabungan perusahaan yang
sejenis atau dalam industri yang sama tetapi tdk
memproduksi produk yang sama.
4. Conglomerate merger, penggabungan dua atau lebih
perusahaan dari industri yg berbeda
15. Merger dan reorganisasi (2)
• Financial term of exchange Pertimabangan arsio
pertukaran antara 2 perusahaan, yaitu :
1. Earning
2. Nilai pasar saham
3. Nilai buku saham
• (1) Earning :
Keterangan PT A PT B PT A (Merger)
Laba saat ini Rp 200 jt Rp 50 jt Rp 250 jt
Jumlah saham (lbr) 5,000,000 2,000,000 6,093,750
Laba per lembar saham Rp 40 Rp 25 41.03
Harga saham Rp 640 Rp 300
Catatan :
- PT B setuju dgn dengan penawaran PT A Rp 350 tiap lembar saham
- Rasio pertukaran ; 350/640 = 0,547
- Saham PT B dihargai dgn saham PT A sebanyak : 0,547 x 2 j t= 1.093.750 lbr
15. Merger dan reorganisasi (3)
• Dengan Merger, Laba perlembar saham
meningkat :
Dengan merger
Tanpa merger
Tahun yang akan datang
Laba perlembar saham yg diharapkan
15. Merger dan reorganisasi (4)
(2) Nilai pasar
Harga pasar saham naik dari Rp 720 menjadi Rp 754,92
(2) MERGER - Nilai pasar
Keterangan PT K PT Q PT A (Merger)
Laba saat ini Rp 200 jt Rp 60 jt Rp 260 jt
Jumlah saham (lbr) 5,000,000 2,000,000 6,200,000
Laba per lembar saham Rp 40 Rp 30 41.94
Harga saham Rp 720 Rp 300 754.92
Price earning ratio 18 10 18
Catatan :
- Saham PT Q dinilai Rp 432
- Rasio pertukaran ; 432/720 = 0,60kali
- Saham PT Q diharga dengan saham PT K sebanyak ; 0.60 x 2 jt =1.200.000 lbr
- Rasio pertukaran atas dasar harga pasar ; 432/300 = 1,44 kali
- Harga saham ; PER x laba perlbr = 18 x 41,94 = Rp 754,92
15. Merger dan reorganisasi (5)
• Alasan melakukan merger ;
1. Economic of scale (biaya rata-rata terendah)
2. Memperbaiki manajemen
3. Penghematan pajak
4. Diversifikasi
• Holding companies :
• Memiliki saham perusahaan lain dalam jumlah yang cukup, sehingga mampu
mengontrol perusahaan tsb.
• Subsidiary company atau Anak perusahaan adalah perusahaan yg berada dibawah
pengendalian Holding company
• Keuntungan Holding company :
1. Pengendalian dengan proporsi kepimilikan
2. Isolasi risiko
3. Pemisahan akuntansi dan hukum
• Penciutan usaha;
Terjadi karena perusahaan mengalami kesulitan dalam persaingan sehingga
harus memperkecil skala usahanya bahkan mungkin likuidasi
• Reorganisasi
Penyusunan kembali struktur modal perusahaan agar lebih baik.
Reorganisasi masih lebih baik dibanding likuidasi. Cara yang dapat
ditempuh al :
1. Menentukan nilai perusahaan setelah reorganisasi
2. Menentukan struktur modal yang baru
3. Menentukan nilai surat berharga lama yg akan diganti dgn surat berharga baru
16. Manajemen modal kerja (1)
• Pengertian :
• Gross working capital = aktiva lancar
• Net working capital = aktiva lancar – htg lancar
• Besar kecilnya modal kerja merupakan fungsi dari faktor :
1. Jenis produk yang dihasilkan
2. Jangka waktu siklus operasi
3. Tingkat penjualan, penjualan tinggi memerlukan mdl kerja tinggi
4. Kebijakan persediaan
5. Kebijakan penjualan kredit
6. Efisiensi manajemen aktiva lancar
• Pemenuhan kebutuhan dana dalam kaitannya dengan modal
kerja atau aktiva lancar :
1. Matching approach
2. Conservative approach
3. Aggressive approach
16. Manajemen modal kerja (2)
(1) Matching approach
• Hutnag jangka panjang atau modal sendiri : membiayai aktiva lancar
permanen dan aktiva tetap
• Hutang jangka pendek : membiayai aktiva lancar yg berfluktuasi
Rp
Aktiva tetap
Aktiva lancar permanen
Aktiva lancar
Yang berfluktuasi
Hutang jangka pendek
Hutang jangka panjang
Dan Modal sendiri
16. Manajemen modal kerja (3)
2) Conservative approach
• Hutnag jangka panjang atau modal sendiri : membiayai aktiva lancar
permanen, aktiva tetap, dan sebagian aktiva lancar yang berfluktuasi
• Hutang jangka pendek : membiayai sebagian aktiva lancar yg berfluktuasi
Rp
Aktiva tetap
Aktiva lancar permanen
Aktiva lancar
Yang berfluktuasi
Hutang jangka pendek
Hutang jangka panjang
Dan Modal sendiri
16. Manajemen modal kerja (3)
(3) Aggressive approach
• Hutnag jangka panjang atau modal sendiri : membiayai sebagian aktiva
lancar permanen, dan aktiva tetap.
• Hutang jangka pendek : membiayai aktiva lancar yg berfluktuasi dan
sebagian aktiva lancar permanen
Rp
Aktiva tetap
Aktiva lancar permanen
Aktiva lancar
Yang berfluktuasi
Hutang jangka pendek
Hutang jangka panjang
Dan Modal sendiri
16. Manajemen modal kerja (4)
• Metode penentuan besarnya modal kerja :
1. Metode keterikatan dana
2. Metode perputaran modal kerja
3. Metode aliran kas
(1) Metode keterikatan dana ,
Kebutuhan modal kerja disesuaikan dengan kebutuhan perhari, kemudian ditentukan selama
jumlah hari tertentu modal kerja terikat
(mis : 25 hari)
(2) Metode perputaran modal kerja,
Menentukan kebutuhan modal kerja dengan menghitung perputaran elemen aktiva lancar :
1. Perputaran piutang = Penjualan / rata-rata piutang = 32kali = 360/32 =
11,25 hari
2. Perputaran persediaan = Penjualan / rata-rata persediaan = 28 kali = 360/28 =
12,86 hari
3. Perputaran kas = Penjualan / rata-rata kas = 167 kali = 360/167 =2,16 hari
Jadi keterikatan dana = 11,25 + 12,86 + 2,16 = 26,27 hari = 360/26,27 = 13,70 kali
Jika rencana penjualan tahun ini Rp 5000 , maka kebutuhan modal kerja = Rp 5000/13,70 =
Rp 364,96
16. Manajemen modal kerja (5)
• Pembiayaan jangka pendek :
1. Hutang dagang
2. Hutang bank
3. Commercialpaper dan factoring
• Commercial paper , salah satu bentuk promissory note tanpa jaminan
yang dikeluarkan oleh perusahaan besar atau profitable dan dijual
kepada perusahaan lain seperti asuransi, pension fund, money
market mutual fund, dan bank. Bunganya lebih rendah dari prime rate
dan dikeluarkan dalam satuan yg lebih besar.
• Factoring, terdapat 3 pihak, (1) pihak yang menjual piutang, (2) pihak
yg berhutang kpd pihak pertama, (3) pihak yg membeli piutang dan
memberi dana kepada pihak pertama.
17. Manajemen kas dan surat berharga (1)
• Kas dan surat berharga meruapakan aktiva paling likuid bagi
perusahaan.
• Surat berharga, merupakan investasi jangka pendek yang bersifat
temporal, yang sifatnya dapat segera dicairkan bila perusahaan
memerlukankas.
• Manajemen kas, mencakup
1. Penentuan aktiva likuid optimal
2. Pengendalian pengumpulan dan penggunaan dana
3. Penentuan investasi jangka pendek
• J.M. Keynes, mendefinisikan 3 motif mempertahankan uang :
1. Transaksi
2. Berjaga-jaga
3. Spekulasi
• Risiko dan keuntungan memiliki kas (trade off) :
➢ Keuntungan mempertahankan kas :
1. Memperoleh bunga dari investasi surat berharga
2. Memperoleh potongan pembelian
3. Memperoleh kesempatan pembelian lebih baik
4. Memperoleh ranking lebih baik
➢ Risiko mempertahankan kas :
1. Terganggunya kegiatan sehari-hari
2. Mengganggu kesulitan kas masuk
3. Pembayaran hutang jangka pendek terganggu
• Anggaran kas
➢ Membuat rencana kebutuhan kas dengan memproyeksi kebutuhan
pembayaran yang harus dilakukan.
• Saldo awal cash
• Penerimaan
• Pengeluaran
• Saldoakhir cash
17. Manajemen kas dan surat berharga (2)
• Pengendalian penerimaan dan pengeluaran :
➢ Managing collection, mempercepat pengumpulan piutang
➢ Transfer fund, mempercepat perpindahan dana antara bank
➢ Concentration banking,pusat pengumpulan dana untuk memperpendek periode
pengumpulan dana dari pelanggan dan penerimaan dikator pusat.
➢ Lock – box system (menyewa kotak pos disuatu daerah), mempercepat penerimaan
dana kemudian mendepositokannya pada saat itu.
➢ Pengendalian pengeluaran, mempercepat penerimaan dan memperlambat
pengeluaran
➢ Electronic funds transfer (EFT), tranfer secara elektronik (ATM, credit card, dsb)
• Menentukan kas yng optimal, dengan menggunakan model persediaan
(Economic order quantity)
C = √ (2bT)/i
dimana :
C = cash yang optimal (Rp)
b = biaya tetap tiap transaksi (Rp 400)
i = tingkat bunga yang berlaku (15% = 0.15)
T = kebutuhan cash selama satu periode (Rp 8000.000)
C= √(( 2x400x8.000.000)/0.15) = SQR (6.400.000.000/0.15)=
C = 206.559
atau frekuensi transaksi sebanyak (8.000.000 / 206.559)= 38 kali dalam
setahun
17. Manajemen kas dan surat berharga (3)
17. Manajemen kas dan surat berharga (4)
Contoh :
Bunga bank 15% 400
Frekuensi Rata2 cash HC OC TC
70 57,143 8,571 28,000 36,571
65 61,538 9,231 26,000 35,231
60 66,667 10,000 24,000 34,000
55 72,727 10,909 22,000 32,909
50 80,000 12,000 20,000 32,000
38.72983 103,280 15,492 15,492 30,984
30 133,333 20,000 12,000 32,000
25 160,000 24,000 10,000 34,000
20 200,000 30,000 8,000 38,000
15 266,667 40,000 6,000 46,000
10 400,000 60,000 4,000 64,000
Menentukan cash yang optimal– (Model EOQ) :
CASH OPTIMAL
-
20,000
40,000
60,000
80,000
HC 8,571 9,231 10,00 10,90 12,00 15,49 20,00 24,00 30,00 40,00 60,00
OC 28,00 26,00 24,00 22,00 20,00 15,49 12,00 10,00 8,000 6,000 4,000
TC 36,57 35,23 34,00 32,90 32,00 30,98 32,00 34,00 38,00 46,00 64,00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
HC
OC
TC
• Model stokhastik
Z = √ (3br2 / 4i
h = 3Z adalah nilai optimal cash (
Z : saldo kas (908,56)
b : biaya tetap tiap transaksi surat berhaarga (Rp 500)
r2 :variance kas masuk bersih setiap hari (Rp 1.000)
i : bunga harian surat berharga (18 %, 1 th 360 hari)
Z =√ 3(500)(1000) = Rp 908,56
4(0.18/360)
h = 3Z = 3(908,56 = 2.725,68
17. Manajemen kas dan surat berharga (5)
3
3
• Faktor yang mempengaruhi pemilihan surat
beharga
Dalam dunia bisnis dikenal berbagai jenis surat
berharga. Perbedaan tsb terutama karena :
➢Risiko kegagalan
➢Risiko tingkat bunga
➢Risiko inflasi
➢Risiko likuiditas
➢Tingkat keuntungan yang diharapkan (berbeda taip surat
beharga)
17. Manajemen kas dan surat berharga (6)
18. Manajemen piutang
• Kebijakan manajemen piutang :
✓ Standar kredit, sebagai kriteria un tuk menyeleksi pelangan
yang akan diberi kredit (jangka wkt, jumlah, dsb)
✓ Persyaratan kreditKebijakan kredit dan pengumpulan kredit
• Kualitas account accepted
• Periode kredit
• Potongan tunai
• Persyaratankhusus
• Tingkat pengeluaran untuk pengumpulan piutang
✓ Evaluasi terhadap para langganan
✓ Mengumpulkan dan menganalisa informasi (The 5 C’S)
• Character
• Capacity (tingkat keuntungan pelanggan tsb)
• Capital (modal yang dimiliki)
• Collateral (jaminan)
• Conditions (kondisi ekonomi)
19. Manajemen persediaan (1)
• Jenis persediaan
– Perusahaan jasa : persediaan bahan pembantu atau
habis terpakai (mis ; kertas, buku, materai, dsb)
– Perusahaan manufaktur : (1) persediaan bahan
pembantu (2) barang jadi, (3) barang dalam proses,
(4) bahan baku.
– Perusahaan dagang : (1) persediaan barang
dagangan, (2) bahan penolong
• Akuntansi persediaan, metode penentuan
persediaan : (1) first in first out (FIFO), (2) last in
first out (LIFO), (3) harga rata-rata, dsb
• Economic order quantity (EOQ) :
Q =√ 2SO/C
Q = √ (2(20000)(10000))/100
Q = 2.000 unit
dimana :
Q : tingkat pesanan
S : kebutuhan bahan selama satu periode ( 20.000 unit)
O : biaya tiap kali pesanan (Rp 10.000) = OC
C: biaya penyimpanan perunit (Rp 100) = HC
• Penentuan batasan OC (odering cost) dan HC (holding
cost)
19. Manajemen persediaan (2)
19. Manajemen persediaan (3)
EOC
-
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
HC 1,000 500,0 250,0 166,6 125,0 100,0 83,33 71,42 62,50 55,55 50,00
OC 10,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,0 120,0 140,0 160,0 180,0 200,0
TC 1,010 520,0 290,0 226,6 205,0 200,0 203,3 211,4 222,5 235,5 250,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
20,000 Biaya Peny 100 10,000
Frekuensi Pers Rt HC OC TC
1 20,000 1,000,000 10,000 1,010,000
2 10,000 500,000 20,000 520,000
4 5,000 250,000 40,000 290,000
6 3,333 166,667 60,000 226,667
8 2,500 125,000 80,000 205,000
10 2,000 100,000 100,000 200,000
12 1,667 83,333 120,000 203,333
14 1,429 71,429 140,000 211,429
16 1,250 62,500 160,000 222,500
18 1,111 55,556 180,000 235,556
20 1,000 50,000 200,000 250,000
EOQ - OPTIMUM PESANAN ULANG
EOQ = Tingkat pesanan yang paling ekonomis
HC
OC
TC
• Persediaan besi, berupa persediaan pengaman atau
safety stock
• Pengendalian sistem persediaan
1. Sistem komputerisasi
2. Sistem just – in time, mensinkronkan kecapatan bagian
produksi dengan bagian pengiriman (mulai diterapkan oleh
Toyota).
• Syarat metode jast-in time : (1) sarana transportasi mamadai, (2)
jaminan ketepatan kuantitas dan kualitas, (3) komitmen bersama
antara supplier dan perusahaan pemakai.
3. Out-sourcing, membeliinput dari pihak luar atau perusahaan
tidak perlu membuat sendiri terutama karena lebih murah dan
lebih cepat dan praktis.
4. Sistem pengendalian ABC, metode ini lebih menitik beratkan
pada faktor ; (1) harga atau nilai persediaan, (2)frekuensi
pemakaian, (3) risiko kehabisan barang.
Sistem ABC ini mengelompokkan barang sesuai
kepentingannya, misalnya kelompok A nilainya sangat strategis
bagi perusahaan, dsb.
19. Manajemen persediaan (4)
20. Manajemen keuangan untuk bisnis nirlaba (1)
• Perusahaan tidak bertujuan laba atau non laba, mis : yayasan,
rumah sakit, sekolah, industri kesehatan, dll.
• Manajemen keuangan penting namun karena tidak memiliki
pemegang saham maka tujuan perusahaan tidak lahi
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham.
• Bisnis laba versus bisnis non laba
– pengendalian, bisnis laba oleh BOD, sedangnk non laba oleh board of
trustees
– Pemegang saham, bisnis laba ada pemegang saham yg akan
mendapat dividen, non laba tidak ada pemegang saham dan tidak ada
group atau individu yang memiliki laba tsb.
– Pajak, bisnis laba membayar pajak, non laba tidak membayar pajak.
• Estimasi biaya modal,
– WACC terdiri dari berbagai modal yang digunakan dlam pembiayaan
perusahaan.
– Estimasi baiay modal tidak terlalu jauh berbeda dengan bisnis laba.
• Keputusan strukturt modal, bisnis non laba tidak memiliki akses ke
pasar modal karena hanya menerima dari pemerintah, swasta,
individu, dll
• Capital budgeting, tujuan utama bisnis non laba
adalah menyediakan jasa kepada masyarakat,
sehingga proyek harus memberikan social value
selain economic value.
• Capital budgeting atas proyek bisnis non laba
dapat dinyatakan sbb:
TNPV = NPV + NPSV
dimana :
TNPV, total net present value
NPV, net present value
NPSV, net present social value
20. Manajemen keuangan untuk bisnis nirlaba (2)
21. Manajemen keuangan multinasional (1)
• Perusahaan multinasional, yaitu perusahaan yang terlibat dalam
produksi dan penjualan barang atau jasa lebih dari satu negara.
• Faktor yg membedakan dengan manajemen keuangan
perusahaan domestik :
1. Perbedaan mata uang, analisis pengaruh exchange rates perlu
diperhatikan
2. Institusi ekonomi dan politik yang unique harus diperhatikan pengaruhnya.
3. Perbedaan bahasa
4. Perbedaan budaya
5. Peranan pemerintah dalam transaksi internasional yang berbda antara
negara, ini harus diperhatikan
6. Risiko politik, kemungkinan perusahaan akan diambil alih oleh negara
dimana perusahaan itu berada.
• Trading in foreign exchange (forex) , dua jenis
transaksi yang sering dilakukan dalam forex :
1. Spot rates, nilai tukar dengan penyerahan on the spot, meskipun
kenyataannyadua hari setelah transaksi.
2. Forward rates, yaitu analog dengan futures price dalam pasar
komoditas. Nilai tukar yang ditentukan sekarang dalam kontrak
untuk penyerahan beberapa waktu mendatang, misalnya 30 hari,
90 hari, 180 hari, dst.
• Hedging di forex market, dengan tujuan untuk menghindari atau
hedging risiko. Kontak pembelian mata uang yang ditentukan
harganya sekarang dan akan diserahkan dimasa yang datang.
• International capital market, dilakukan dengan cara membeli
saham perusahaan asing atau menanamkan investasinya secara
langsung. Hal ini didukung dengan globalisasi dimana aliran dana
antara negara semakin mudah.
21. Manajemen keuangan multinasional (2)
• Multinasional capital budgeting, penentuan tingkat feasibility suatu
proyek dapat dilakukan dengan cara :
➢ Menggunakan analisis net present value (NPV) secara terpisah
dengan mata uang tertentu.
➢ Mentransfer cashflows kedalam mata uang dimana perusahaan
induk berada.
• Manajemen modal kerja, tujuan modal kerja
1. Mempercepat pengumpulan piutang dan memperlambat pembayaran
hutang jangka pendek.
2. Mengalokasikan dana secara optimal dari bagian yang tidak
membutuhkan kebagian yg memerlukan.
3. Memperoleh profit maksimum untuk investasi kelebihan dana jangka
pendek.
Perusahaanmultinasional dapat juga menggunakan lockbox system
(mempercepat aliran dana melalui kotak pos disuatu negara),
electronic funds (ATM, kartu kredit, dll) maupun float system (sistem
floating secaraotomatis mata uang antara negara).
21. Manajemen keuangan multinasional (3)
E&Q
• Manajemen keuang untuk non keuangan
1. Makna angka2 keuangan utk membantu perusahaan dan
diri sendiri
2. Piutang, memberi service dan bunga gratis
3. Bad debt, sebagai bonus
4. Sales discount, AC menurun dgn Q besar
5. CGS, atau HPP secara total cost bukan hanya pembelian
6. Inventory, SF, dsb. Membeli jumlah banyak lebih murah
AC turun
7. Kontribusi biaya, BB dan sewa
8. VC dan FC expenses,
9. ‘BEP
E & Q
10. Investasi atau leasing ?,
• keslahannya berdampak jk panjang sunk cost,
strended cost,
• Revaluasi asset
• Repair or replace
• Buy or leasing
• Operating (L/R) or financial (Nrc) lease
11. Balance sheet
12. Financial planning model
Finpro, sensitiftas EFN external funds need
13. Financial market, Bank , BEI
E & Q
• Strategi & Kebijakan MK
1. Opportunity pertumbuhan demand
2. Tarif cenderung constant atau mengikuti PLNP
3. Equity besar
4. Revaluasi asset , equity naik
5. 40% dgn minyak
6. Piutang ke 15 T ke PLNP
7. ROE 5,01% dan ROI 10.98%, collection 201 Hari
8. COC atau WACC 6,5% tinggi
9. IPO utk IP ? Penciptaan value
10. ROI > COC penciptaan nilai atau menarik investor
11. Cash margin = tarif – cash cost
12. Strategi penciptaan nilai, program yg disiapkan

More Related Content

Similar to Aminullah Assagaf_Financial Management_19 Mei 2023.pdf

Tugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadiTugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadiMIFTAHULHADI7
 
Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)
Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)
Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)syafii_ahmad
 
Resume uas pertengahan semester 2
Resume uas pertengahan semester 2Resume uas pertengahan semester 2
Resume uas pertengahan semester 2Yadi Wijaya
 
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganMang Engkus
 
Bmp ekma4213mankeu
Bmp ekma4213mankeuBmp ekma4213mankeu
Bmp ekma4213mankeuWestri Wee
 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganandi asrul zani
 
Manajemen Keuangan Dasar
Manajemen Keuangan DasarManajemen Keuangan Dasar
Manajemen Keuangan DasarZombie Black
 
13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...
13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...
13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...Desikoes
 
Manajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan Fungsi
Manajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan FungsiManajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan Fungsi
Manajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan FungsiNadya Febrina Suci Utami
 
Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuPermataShary
 
Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuPermataShary
 
Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018
Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018
Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018IwanMuklas
 
Setruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenSetruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenPutra Meunafa
 
Setruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenSetruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenPutra Meunafa
 
KBP_D_Kel_5[1].pptx
KBP_D_Kel_5[1].pptxKBP_D_Kel_5[1].pptx
KBP_D_Kel_5[1].pptxmkzfairy1
 
STRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulue
STRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulueSTRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulue
STRUKTUR+MODAL putra meunafa simeuluePutra Meunafa
 

Similar to Aminullah Assagaf_Financial Management_19 Mei 2023.pdf (20)

modul 1 manajemen keuangan.pdf
modul 1 manajemen keuangan.pdfmodul 1 manajemen keuangan.pdf
modul 1 manajemen keuangan.pdf
 
Ekma4213 m1
Ekma4213 m1Ekma4213 m1
Ekma4213 m1
 
Tugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadiTugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadi
 
Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)
Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)
Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)
 
Resume uas pertengahan semester 2
Resume uas pertengahan semester 2Resume uas pertengahan semester 2
Resume uas pertengahan semester 2
 
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
 
Bmp ekma4213mankeu
Bmp ekma4213mankeuBmp ekma4213mankeu
Bmp ekma4213mankeu
 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuangan
 
Manajemen Keuangan Dasar
Manajemen Keuangan DasarManajemen Keuangan Dasar
Manajemen Keuangan Dasar
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...
13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...
13, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen keuangan, uni...
 
Manajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan Fungsi
Manajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan FungsiManajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan Fungsi
Manajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan Fungsi
 
Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keu
 
Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keu
 
168325740 manajemen-keuangan
168325740 manajemen-keuangan168325740 manajemen-keuangan
168325740 manajemen-keuangan
 
Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018
Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018
Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018
 
Setruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenSetruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemen
 
Setruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemenSetruktur modal manjemen
Setruktur modal manjemen
 
KBP_D_Kel_5[1].pptx
KBP_D_Kel_5[1].pptxKBP_D_Kel_5[1].pptx
KBP_D_Kel_5[1].pptx
 
STRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulue
STRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulueSTRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulue
STRUKTUR+MODAL putra meunafa simeulue
 

More from Aminullah Assagaf

Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.pptAminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].pptAminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptxAminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptxAminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptxAminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptxAminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptxAminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptxAminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptxAminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptxAminullah Assagaf
 

More from Aminullah Assagaf (20)

Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pptx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 22_11 April 2024.pdf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptxAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptx
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pptx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 20_10 April 2024_Inc. Data panel & Perbandi...
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 19_8 Nov 2023_Inc. Data panel & Perbandinga...
 
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K12-14_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K10-11_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.pptAminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
Aminullah Assagaf_K6-7_29 Oktober 2024.ppt
 
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K8-9_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].pptAminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
 
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.pptAminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
Aminullah Assagaf_K1-3_Manj Oprs dan Prod_2024.ppt
 
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptxAminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
Aminullah Assagaf_P7-Ch.9_Project management-32.pptx
 
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptxAminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
Aminullah Assagaf_P6-Ch.8_Human resources-32.pptx
 
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptxAminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
Aminullah Assagaf_P5-Ch.7_Capacity and Facility_32.pptx
 
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptxAminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
Aminullah Assagaf_P4-Ch.6_Processes and technology-32.pptx
 
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptxAminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
Aminullah Assagaf_P3-Ch.4-5_Product Design & Srvice Design.pptx
 
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptxAminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
Aminullah Assagaf_P2-Ch.2-3_Operations Strategy & Qualittty Mangt.pptx
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Aminullah Assagaf_Financial Management_19 Mei 2023.pdf

  • 1. 1_URL: https://scholar.google.com/citations?user=gWNthy8AAAAJ&hl=en 2_gen.lib.rus.ec: http://libgen.rs/search.php?req=principles+of+managerial+finance&open=0&res=25&view =simple&p hrase=1&column=title 3_Slideshare: https://w ww2.slideshare.net/search/slideshow ?searchfrom=header&q=aminullah+assagaf+&ud=any &ft=all&lang=**&sort= 4_Youtube_ https://w ww.youtube.com/channel/UC26u-Ys3fjKlcJAACrsnAeQ/videos FINANCIALMANAGEMENT 19 Mei 2023 Dosen:Prof. Dr. Dr. H. Aminullah Assagaf, SE., MS., MM., M.Ak HP: 08113543409, Email: assagaf29@yahoo.com
  • 3. MANAJEMEN KEUANGAN POKOK BAHASAN (1) 1. Pendahuluan 2. Fungsi pasar uang dan modal 3. Konsep nilai waktu uang 4. Penilaian surat berharga 5. Analisis laporan keuangan (rasio keuangan) 6. Risiko investasi dan teori portfolio 7. Biaya modal perusahaan 8. Konsep penilaian investasi 9. Teori struktur modal 10.Analisis leverage operasi dan leverage keuangan 11.Kebijakan dividen
  • 4. 12. Sumber dana jangka menengah 13. Sumber dana jangka panjang 14. Perdagangan OPSI 15. Merger dan reorganisasi 16. Manajemen modal kerja 17. Manajemen kas dan surat berharga 18. Manajemen piutang 19. Manajemen persediaan 20. Manajemen keuangan untuk bisnis nirlaba 21. Manajemen keuangan multinasional MANAJEMEN KEUANGAN POKOK BAHASAN (2)
  • 5. 1. PENDAHULUAN • 10 Prinsip Manajemen Keuangan • 7 Prinsip Manajemen Keuangan • Prinsip Pengelolaan Manajamen Keuangan Negara
  • 6. PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN 10 Prinsip Manajemen Keuangan Prinsip 1 : The risk – return trade off, kita tidak akan mau menanggung tambahan risiko kecuali kita berharap akan mendapat kompensasi tambahan imbal hasil [return].Investor menuntut return minimal agar ia mau menunda konsumsinya sekarang dan menggunakan uangnya untuk investasi. Setidaknya return minimal tersebut lebih besar dari tingkat inflasi yang diantisipasi oleh investor tersebut.Ada banyak alternatif investasi dan setiap alternatif tersebut mempunyai risiko dan return harapan yang berbeda-beda. Hubungan risiko dan return harapan adalah high risk and high expected return, low risk and low expected return. Hubungan risk-return ini merupakan konsep kunci dalam menghitung nilai: saham, bond, usulan proyek investasi, dan lain-lain. 10 Prinsip Manajemen Keuangan
  • 7. Prinsip 2: Time value of money, Rp. 1 jt uang yang kita terima saat ini lebih tinggi nilainya dari Rp. 1 jt yang diterima di waktu mendatang. Hal ini disebabkan karena Rp. 1 jt yang diterima saat ini dapat diinvestasikan sehingga uang tersebut akan menerima interest [bunga] dan di waktu mendatang nilainya sudah lebih besar dari Rp. 1 jt. Uang yang diterima lebih awal akan lebih berharga daripada uang yang sama besar bila diterima lebih akhir. Untuk mengukur wealth atau value, kita akan menggunakan konsep time value of money untuk membawa manfaat di periode mendatang ke periode sekarang. Bila benefit yang diterima lebih besar dari costnya, maka proyek investasi tersebut menciptakan nilai. Bila benefit yang diterima lebih kecil dari costnya maka proyek investasi tersebut tidak menciptakan nilai. 10 Prinsip Manajemen Keuangan
  • 8. Prinsip 3: Cash-not profit-is king, kas lebih utama dibandingkan keuntungan. Dalam mengukur wealth atau value, kita menggunakan cash flows dan bukan accounting profit. Hal ini berarti perusahaan akan lebih memperhatikan pertanyaan-pertanyaan seperti: ‘Kapan uang tunai ada di tangan?’, ‘Kapan perusahaan dapat meninvestasikan uang tunai?’, ‘Kapan perusahaan dapat membayar dividen?’, dan lain-lain. Accounting profit dicatat saat profit itu dihasilkan, bukan saat uang tunai benar-benar diterima. Cash flows perusahaan tidak sama dengan accounting profit perusahaan. Cash inflows dan cash outflows adalah mengenai uang tunai masuk dan keluar dari perusahaan. 10 Prinsip Manajemen Keuangan
  • 9. Prinsip 4: Incremental cash flows, yang harus dihitung adalah perubahan arus kas. Incremental cash flows adalah selisih antara arus kas bila suatu proyek investasi dilaksanakan versus arus kas bila proyek investasi tersebut tidak dilaksanakan. 10 Prinsip Manajemen Keuangan
  • 10. Prinsip 5: The curse of competitive market, mengapa sulit mencari proyek investasi yang memberikan keuntungan sangat besar? Penjelasan mengenai hal ini adalah: bila suatu investasi menghasilkan profit yang sangat besar, maka profit yang sangat besar akan mengundang investor-investor lain untuk berusaha di bidang yang sama sehingga akan menurunkan profit ke tingkat required rate of return. Demikian juga sebaliknya, bila suatu profit dalam suatu industri berada di bawah required rate of return maka akan ada perusahaan yang keluar dari industri tersebut. 10 Prinsip Manajemen Keuangan
  • 11. Prinsip 6: Efficient Capital Market – The market are quick and the prices are right. Capital market [pasar modal] adalah semua institusi dan prosedur yang memfasilitasi transaksi instrumen keuangan jangka panjang [long term financial instrument]. Efficient market is a market in which the values of all assets and securities at any instant in time fully reflect all available public information. Implikasi dari pasar modal yang efisien adalah (1) Price is right. Harga saham di pasar mencerminkan semua informasi publik tentang value perusahaan yang bersangkutan. Bila perusahaan melakukan good decision maka akan menyebabkan harga saham perusahaan naik; bila perusahaan melakukan bad decision maka akan menurunkan harga saham perusahaan tersebut. (2) Manipulasi earning dengan cara mengubah metode akuntansi tidak akan mengubah harga saham perusahaan 10 Prinsip Manajemen Keuangan
  • 12. Prinsip 7: The Agency Problem – Managers won’t work for owners unless it’s in their best interest. Agency Problem muncul sebagai akibat adanya pemisahan antara manajemen perusahaan dengan kepemilikan perusahaan. Di perusahaan besar manajemen perusahaan biasanya dilakukan oleh para profesional. Pemisahan antara pengambil keputusan dan pemilik perusahaan, ada kemungkinan keputusan yang diambil oleh manajer adalah berdasarkan kepentingan mereka sendiri dan tidak sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Agency problem adalah masalah yang muncul karena ada konflik kepentingan antara agen dan principal. Agen adalah orang yang diberi otoritas untuk bertindak atas nama fihak lain yang disebut principal. Biaya yang timbul sebagai akibat adanya agency problem sulit dihitung. Ada dua jenis agency problem: (1) agency problem antara manajer dengan shareholders; (2) agency problem antara shareholders dengan debt holders. Ada dua faktor yang berfungsi mencegah atau paling tidak meminimumkan agency problem: (1) Market forces [kekuatan pasar]. Salah satu kekuatan pasar adalah major shareholders, biasanya investor institusi yang besar seperti lembaga asuransi, dana pensiun, dan lain-lain. Mereka dapat menekan manajer untuk memperhatikan kepentingan shareholders, mengancam untuk menggunakan hak voting yang mereka miliki. (2) Threat of takeover [ancaman pengambilalihan perusahaan oleh perusahaan lain. Salah satu cara mengatasi agency problem adalah dengan struktur kompensasi manajemen. Dua jenis kompensasi manajemen: (1) Incentive plans adalah jenis kompensasi manajemen yang mengaitkan kompensasi manajemen dengan harga saham. Contoh insentive plans adalah stock option. Stock option adalah opsi yang diberikan pada manajemen untuk membeli saham perusahaan pada harga yang telah ditentukan saat opsi tersebut diberikan. (2) Performance plans adalah jenis kompensasi manajemen yang mengaitkan kompensasi manajemen dengan target ukuran keberhasilan tertentu, seperti nilai earning per share [EPS], pertumbuhan EPS, dan lain- lain. Contoh performance plans adalah performance share dan cash bonus
  • 13. Prinsip 8: Pajak membuat keputusan bisnis bias. .Pajak merupakan suatu hal yang sangat signifikan dan sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan manajemen keuangan. Dalam evaluasi free cash flow selalu dihitung setelah perhitungan pajak dimasukkan atau istilahnya after tax.Selain itu dalam perhitungan nilai suatu perusahaan yang ditinjau dari EPS (Earning per Share) terdapat istilah tax saving yaitu ketika suatu perusahaan mempunyai pilihan untuk berhutang atau menerbitkan saham, jika Earning Before Interest and Taxes (EBIT) telah melebihi kondisi indifference level (kondisi dimana EBIT dari berutang dan menerbitkan saham adalah sama) maka EPS dari yang berutang akan melebihi dari yang menerbitkan saham. Hal ini dikarenakan ketika kita berutang maka akan membayar bunga utang dan inilah yang akan menjadi tax saving. 10 Prinsip Manajemen Keuangan
  • 14. Prinsip 9: All Risk Is Not Equal – Some risk can be diversified away and some cannot. Risiko tidak sama besarnya, beberapa risiko dapat didiversifikasi dan beberapa risiko tidak dapat didiversifikasi. Berikut adalah yang perlu diketahui soal risiko: (1) proses diversifikasi dapat mengurangi risiko, (2) risiko suatu proyek investasi dapat berubah tergantung apakah kita menghitung risiko investasi yang berdiri sendiri atau menghitung risiko investasi bersama dengan proyek lain yang juga diambil oleh perusahaan. 10 Prinsip Manajemen Keuangan
  • 15. Prinsip 10: Perilaku beretika adalah melakukan hal yang benar dan dilema etika dalam manajemen keuangan ada di mana-mana. Perilaku beretika adalah melakukan hal yang benar. Kesulitannya adalah apa yang dimaksud dengan ‘melakukan hal yang benar’ tersebut? Konsep benar atau salah adalah konsep normatif, setiap masyarakat mempunyai ‘set of value‘ [nilai-nilai] yang mereka percaya sebagai ‘melakukan hal yang benar’. Ethical error [kesalahan etika] cenderung mematikan karir seseorang dan mematikan peluang di waktu mendatang. Alasannya karena: (1) perilaku tidak beretika menghilangkan trust [rasa percaya dari fihak lain]. Tanpa kepercayaan dari fihak lain, bisnis tidak bisa berjalan atau berinteraksi. (2) Hal yang paling merusak yang dialami oleh suatu bisnis adalah hilangnya kepercayaan publik pada standar etika bisnis tersebut. 10 Prinsip Manajemen Keuangan
  • 16. 7 Prinsip Manajemen Keuangan 7 PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN Manajemen Keuangan Adalah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi. Untuk itu, dalam membangun sistem manajemen keuangan yang baik perlulah kita untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik. Ada 7 prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan. 1. Konsistensi (Consistency). Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di pengelolaan keuangan. 2. Akuntabilitas (Accountability). Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum, yang melekat pada individu, kelompok atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan atau kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumberdayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Semua pemangku kepentingan berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan kewenangan digunakan.
  • 17. 7 Prinsip Manajemen Keuangan 3. Transparansi (Transparency). Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya, menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan. Termasuk didalamnya, menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan. 4. Kelangsungan Hidup (Viability). Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat stratejik maupun operasional harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang menunjukan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana stratejiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya.
  • 18. 7 Prinsip Manajemen Keuangan 5. Integritas (Integrity). Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan. 6. Pengelolaan (Stewardship). Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik melalui : berhati-hati dalam perencanaan stratejik, identifikasi resiko-resiko keuangan dan membuat system pengendalian dan sistem keuangan yang sesuai dengan organisasi. 7. Standar Akuntansi (Accounting Standards). Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku umum. Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang digunakan organisasi
  • 19. Prinsip Pengelolaan Menajamen Keuangan Negara Prinsip-prinsip Pengelolaan Keuangan Negara Menurut menurut UU No.1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara, profesionalitas, proporsionalitas, reformasi manajemen keuangan pemerintah, yaitu : (1) Akuntabilitas berorientasi pada hasil, (2) Profesionalitas, (3) Proporsionalitas, (4) Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara, dan (5) Pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri. Mengapa perlu Reformasi Manajemen Keuangan Pemerintah? Karena ada Fakta kelemahan dibidang: (1) Peraturan perundangan, (2) Perencanaan & penganggaran, (3) Pengelolaan, (4) perbendaharaan, (5) Audit, (6) Perubahan kedudukan Bank Indonesia, (7) Semakin meningkatnya utang Pemerintah. Tujuan Reformasi Manajemen Keuangan Pemerintah? untuk mewujudkan good governance and clean government
  • 20. 1. Pendahuluan (1) • Pengertian usaha atau perusahaan secara lebih luas yaitu dapat dipandang sebagai kumpulan dana dari berbagai sumber, kemudian diinvestasikan kedalam aktiva tetap dan berbagai aktiva lancar dengan maksud untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dari biaya dana tsb. • Pengertian manajemenkeuangan, yaitu sebagai manejemen dana baik yg berkaitan dengan pengelolaan dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengelolaan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien. • Tujuan manajemen keuangan, memaksimumkan nilai perusahaan • Fungsi manajemen keuangan : 1. Menyangkut keputusan alokasi dana (investment decision) untuk berbagai bentuk investasi 2. Keputusan pembelanjaan atau pembiayaan investasi atau pemenuhan kebutuhan dana untuk (financing decision) 3. Kebijakan dividen (deviden decision atau dividen policy), memaksimalkan kemakmuran pemegang saham melalui maksimisasinilai perusahaan (corporate value) • Laporan keuangan (a) Neraca, (b) Laba (Rugi), dan (c) Arus kas • Pengaruh berbagai disiplin terhadap manajemen keuangan :
  • 21. 1. Analisis investasi 2. Manajemen modal kerja 3. Sumber dan biaya modal 4. Penentuan struktur modal 5. Kebijakan dividen 6. Analisis risiko dan return 7. Dll Keputusan Keuangan Maksimisasi Kemakmuran Pemegang Saham 1. Akuntansi 2. Ekonomi Makro 3. Ekonomi Mikro 1. Pemasaran 2. Produksi 3. Metode Kuantitatif PENGARUH BERBAGAI DISIPLIN ILMU TERHADAP MANAJEMEN KEUANGAN 1. Pendahuluan (2)
  • 22. 2. Fungsi pasar uang dan modal (1) • Pasar modal dikatakan secara informasional efisien, mencakuf 4 kondisi : 1.Informasi dapat diperoleh tanpa biaya dan tersedia bagi pelaku pasar dan pada saat yg sama. 2.Tidak ada biaya transaksi, pajak, dan barrier taransaksi lainnya. 3.Partisipan secara individu tidak akan mampu mempengaruhi harga saham. 4.Semua palaku pasar bersikap rasional yaitu ingin memaksimalkan utility
  • 23. PASAR PERDANA - Penyebaran prospektus - Iklan ringkasan - Prospektura - Penawaran umum - Penjatahan - Laporan pasar perdana - Listing - Pernyataan Pendaftaran - Anggaran Dasar - Susunan Organisasi - Izin Usaha - Rancangan Prospektus - Rancangan Perjanjian LEMBAGA PENUNJANG - Notaris - Appraisal / Valuer - Akuntan Publik - Konsultan Hukum - Agen Penjual Dep Teknin BKPM Dep Kehakiman EMITEN PENJAMIN EMISI BAPEPAM - Pemeriksaan dan evaluasi IZIN EMISI Proses Emisi Saham 2. Fungsi pasar uang dan modal (2)
  • 24. 3. Konsep nilai waktu uang • Future Value (FV) • Present Value (PV) • Diketahui : – Tingkat discount (i) : 10% – Waktu (n) : 3 th PV = Rp 1 juta FV = Rp ....??? FV = Rp 1,331.000 PV = Rp.......???
  • 25. 3. Konsep nilai waktu uang (1) 3.1. Future Value : – FV = PV (DF) – DF = (1+i)^n – FV = PV (1+i)^n • Future value – cash flow annuity : – Faktore bunga anuitas DF(A)= (1/i) x (((1+i)^n)-1) Mis : 10 %, 3 tahun DF(A) =(1/0.1) x ((1,1^3)-1)=10 x(1,331-1)=3,310 – Atau ; • DF(A) = (1+i)^1-1 + (1+i)2-1 + (1+i)^3-1= • DF(A) = 1 + (1.1^2)+(1,1^3)= 1 + 1.1 + 1.21 = 3,310 Contoh : Rp 1000 perth x DF(A) 3,310 = Rp 3.310 • Future value, perhitungan bunga beberapa kali dalam setahun : – DF = (1+i/m)^mxn m : sebagai frekuensi perhitungan bunga setahun
  • 26. 3.2. Present value : – PV = FV (DF) – DF = 1/(1+i)^n – PV = FV x (1/(1+i)^n) • Present value – cash flow annuity : – Faktor bunga anuitas – DF(A) = (1/i)x(1-(1/(1+i)^n)) Mis : 10 %, 3 tahun DF(A) = (1/0.1)x(1-(1/1.1^3)) = DF(A) = 10 x(1-(0.751)=2,486 Contoh : Rp 1000 per th x DF(A)2,486 = Rp 2.486 • Present value, perhitungan beberapa kali dalam setahun DF = 1/(1+i/m)^mxn m : frekuensi perhitungan bunga dalam setahun 3. Konsep nilai waktu uang (2)
  • 27. Pendekatan the time value on money Future Value (FV) FV = PV (1+ i) ^ n FV = PV (DF) DF = (1 + i ) ^n Contoh : Present Value 100,000 Th Awal Bunga ( i ) Akhir 15% 1 100,000 15,000 115,000 2 115,000 17,250 132,250 3 132,250 19,838 152,088 4 152,088 22,813 174,901 5 174,901 26,235 201,136 Atau : DF = (1+15%)^ 5 = 2.01136 FV = 100.000 (2.01136) = 201.136 Present Value (PV) PV = FV / (1+ i)^n PV = FV (DF) DF = 1/(1+i)^n Contoh : Future value (th 5) 201,136 DF = 1/(1+15%)^5 = 0,497177 PV = 161.051 (0.497177) = 100.000
  • 28. Cash flow dari kecil ke besar Implementasi : A Th CI CO DF PVCI PVCO NPV 15% 1 2 3 5 6=2x5 7=3x5 8=6-7 0 100,000 1.000 - 100,000 (100,000) 1 16,000 0.870 13,913 - 13,913 2 17,000 0.756 12,854 - 12,854 3 18,000 0.658 11,835 - 11,835 4 19,000 0.572 10,863 - 10,863 5 20,000 0.497 9,944 - 9,944 6 21,000 0.432 9,079 - 9,079 7 22,000 0.376 8,271 - 8,271 8 23,000 0.327 7,519 - 7,519 9 24,000 0.284 6,822 - 6,822 10 25,000 0.247 6,180 - 6,180 Total 205,000 100,000 0 97,280 100,000 (2,720) Kesimpulan : - NPV (2,720) Tdk Layak - B/C ratio 0.973 Tdk Layak 3.2.1. Present Value
  • 29. 1.3 Cash flow dari besar ke kecil Implementasi : B Th CI CO DF PVCI PVCO NPV 15% 1 2 3 5 6=2x5 7=3x5 8=6-7 0 100,000 1.000 - 100,000 (100,000) 1 25,000 0.870 21,739 - 21,739 2 24,000 0.756 18,147 - 18,147 3 23,000 0.658 15,123 - 15,123 4 22,000 0.572 12,579 - 12,579 5 21,000 0.497 10,441 - 10,441 6 20,000 0.432 8,647 - 8,647 7 19,000 0.376 7,143 - 7,143 8 18,000 0.327 5,884 - 5,884 9 17,000 0.284 4,832 - 4,832 10 16,000 0.247 3,955 - 3,955 Total 205,000 100,000 0 108,490 100,000 8,490 Kesimpulan : - NPV 8,490 Layak - B/C ratio 1.085 Layak 3.2.2. Present Value
  • 30. Implementasi : C Th CI CO DF PVCI PVCO NPV 15% 1 2 3 5 6=2x5 7=3x5 8=6-7 0 100,000 1.000 - 100,000 (100,000) 1 20,500 0.870 17,826 - 17,826 2 20,500 0.756 15,501 - 15,501 3 20,500 0.658 13,479 - 13,479 4 20,500 0.572 11,721 - 11,721 5 20,500 0.497 10,192 - 10,192 6 20,500 0.432 8,863 - 8,863 7 20,500 0.376 7,707 - 7,707 8 20,500 0.327 6,701 - 6,701 9 20,500 0.284 5,827 - 5,827 10 20,500 0.247 5,067 - 5,067 Total 205,000 100,000 0 102,885 100,000 2,885 Kesimpulan : - NPV 2,885 Layak - B/C ratio 1.029 Layak Cash flow konstan 3.2.3. Present Value
  • 31. 3.2.4. Internal Rate of Return (IRR) Implementasi : IRR Th CI CO NCF DF PVCI PVCO NPV 17.4% 1 2 3 4=2-3 5 6=2x5 7=3x5 8=6-7 0 100,000 (100,000) 1.000 - 100,000 (100,000) 1 25,000 25,000 0.852 21,297 - 21,297 2 24,000 24,000 0.726 17,417 - 17,417 3 23,000 23,000 0.618 14,219 - 14,219 4 22,000 22,000 0.527 11,586 - 11,586 5 21,000 21,000 0.449 9,421 - 9,421 6 20,000 20,000 0.382 7,644 - 7,644 7 19,000 19,000 0.326 6,186 - 6,186 8 18,000 18,000 0.277 4,992 - 4,992 9 17,000 17,000 0.236 4,017 - 4,017 10 16,000 16,000 0.201 3,220 - 3,220 Total 205,000 100,000 105,000 0 100,000 100,000 0 Kesimpulan : - NPV 0 Layak - B/C ratio 1.000 Layak - IRR 17.4% Layak
  • 32. 3.2.5. Modified IRR Implementasi : MIRR Th CI CO NCF n - th DFFV FVCI DFPV PV FVCI PVCO NPV 10 11% 13.6% 0.280 1 2 3 4=2-3 5 6 7 8 9 10 11 0 100,000 (100,000) 10 2.839 - 1.000 - 100,000 (100,000) 1 25,000 25,000 9 2.558 63,951 0.881 17,916 - 17,916 2 24,000 24,000 8 2.305 55,309 0.775 15,495 - 15,495 3 23,000 23,000 7 2.076 47,752 0.683 13,378 - 13,378 4 22,000 22,000 6 1.870 41,149 0.601 11,528 - 11,528 5 21,000 21,000 5 1.685 35,386 0.529 9,914 - 9,914 6 20,000 20,000 4 1.518 30,361 0.466 8,506 - 8,506 7 19,000 19,000 3 1.368 25,985 0.410 7,280 - 7,280 8 18,000 18,000 2 1.232 22,178 0.361 6,213 - 6,213 9 17,000 17,000 1 1.110 18,870 0.318 5,287 - 5,287 10 16,000 16,000 - 1.000 16,000 0.280 4,483 - 4,483 Total 205,000 100,000 105,000 356,941 0 100,000 100,000 0 Kesimpulan : 100,000 - NPV 0 Layak - B/C ratio 1.000 Layak - IRR 17.4% Layak - MIRR 13.6% Tdk Layak a) Bunga pinjaman 15% b) Bunga SBI 11% Catatan : - SBI < IRR (MIRR) : IRR > MIRR (th 7 - SBI > IRR (MIRR), MIRR > IRR (th 8)
  • 33. Catatan : - IRR berubah sesuai perubahan CI (CI besar ke kecil, jumlah sama) - SBI < IRR (MIRR) : IRR > MIRR (th 7) - SBI > IRR (MIRR), MIRR > IRR (th 8) SBI, IRR, MIRR 0% 5% 10% 15% 20% 25% SBI 11% 12% 13% 14% 15% 16% 17% 18% 19% 20% IRR 17.4% 17.4% 17.4% 17.4% 17.4% 17.4% 17.4% 17.4% 17.4% 17.4% MIRR 13.6% 14.2% 14.7% 15.3% 15.9% 16.5% 17.2% 17.8% 18.4% 19.0% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 3.2.6. Modified IRR
  • 34. Catatan : - IRR berubah sesuai perubahan CI (CI konstan, jumlah sama) - SBI < IRR (MIRR) : IRR > MIRR (th 5) - SBI > IRR (MIRR), MIRR > IRR (th 6) SBI, IRR, MIRR 0% 5% 10% 15% 20% 25% SBI 11% 12% 13% 14% 15% 16% 17% 18% 19% 20% IRR 15.8% 15.8% 15.8% 15.8% 15.8% 15.8% 15.8% 15.8% 15.8% 15.8% MIRR 13.1% 13.7% 14.2% 14.8% 15.3% 15.9% 16.5% 17.0% 17.6% 18.2% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 3.2.7. Modified IRR
  • 35. Catatan : - IRR berubah sesuai perubahan CI (CI dari kecil ke besar, jumlah sama) - SBI < IRR (MIRR) : IRR > MIRR (th 4) - SBI > IRR (MIRR), MIRR > IRR (th 5) SBI, IRR, MIRR 0% 5% 10% 15% 20% 25% SBI 11% 12% 13% 14% 15% 16% 17% 18% 19% 20% IRR 14.3% 14.3% 14.3% 14.3% 14.3% 14.3% 14.3% 14.3% 14.3% 14.3% MIRR 12.6% 13.1% 13.6% 14.2% 14.7% 15.2% 15.7% 16.3% 16.8% 17.3% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 3.2.8. Modified IRR (MIRR)
  • 36. • New = slide 21 sd 38 4. Penilaian surat berharga
  • 37. 4. Penilaian surat berharga PENILAIAN SURAT BERHARGA 1. Obligasi 2. Saham Preferen 3. Saham biasa (dan saham rate of return) 4. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh 5. Model aliran kas bebas yang lebih umum
  • 38. 4. Penilaian surat berharga 1. Obligasi A. Metode kapitalisasi pendapatan nilai obligasi dengan jatuh tempo sbb : P0 = I1 /(1+kd)1 + I2/(1+kd)2 + ….+ In-1/(1+kd)3 + In+M /(1+kd)n P0 = present value oblogasi I1 = pembayaran bungatahun 1, dst untuk 2 sampai ke n n = periode waktu hingga jatuh tempo M = pembayaran pada saat jatuh tempo kd = tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor obligasi Karena pembayaran bunga setiap tahun sama, maka dapat disederhanakan : P0 = ∑ I t / (1+kd)t + M/(1+kd)n t = mulai 1 sampai ke n ( mis: 5 tahun) n = periode akhir saat jatuh tempo (mis : th ke 5) Contoh : Obligasi NN Rp 100.000, tingkat bunga 9,25% pertahun, obligasi jatuh tempo 2026 (20 th). Berapa nilai obligasin sekarang atau akhir 2006 Maka : Po = Rp 9.250 (9,818) + Rp 100.000 (0.215) = Rp 112.236,50 (Nilai obligasi pada akhir tahun 2006) DF anuitas, 20th, 8 % = 1/i (1 - (1/(1+i)n )) = 1/0.08 (1 - (1/(1+0.08)^20)) = DF PV, th ke 20, 8% = 1/(1+i)n = 1/(1/(1+0.08)^20) = 0.215
  • 39. 4. Penilaian surat berharga B. Obligasi tanpa jatuh tempo atau Perpetual bond (Perpetual, kekal, abadi). . Hanya membayar bunga secara periodik sampai waktu yang tak terbatas, . maka formula penilaian : P0 = ∑ 1 /(1+kd) t kd = keuntungan yang disyaratkan oleh investor obligasi (Rf = return freersik) P0 = Nilai obligasi atau disederhanakan : P0 = I / kd Contoh : Perpetuan bond membayar bunga Rp 800 tiap akhir tahun, keuntungan yang disyartkan investor 10% Maka : Nilai obligasi tsb sebesar : P0 = Rp 800 / 0.10 = Rp 8.000 C. Yield (hasil) atas obligasi dengan jatuh tempo ( r ) dapat dicari dengan menggunakan persamaan : P0 = I / r Mis : P0 = 800 / 10% = Rp 8.000 r = I / P Mis : r = Rp 800/ Rp 8.000 = 10%
  • 40. 4. Penilaian surat berharga 2. Saham Preferen Pembayaran dividen atas saham preferen adalah tetap, dengan asumsi bahwa modal tsb akan tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu tidak terbatas, sehingga nilai saham preferen adalah : P0 = ∑ Dp / (1+kp) t t = mulai 1 sampai ke n atau tak terbatas kp = keuntungan yang disyartakan (require rate of return) = 15% Dp = dividen saham preferen = Rp 3.000 (asumsi tetap tiap th, selama 5 th) P0 = 3000 / (DF An 15%,5) = 3.000 x DFAn = DFAn = 1/0.15 x (1 - (1/1.15^5)) = 3.352 P0 = 3.000 x 3.352 =Rp 10.056 atau disederhanakan menjadi : P0 = Dp / kp P0 = Rp 3.000 / 0.15 = Rp 20.000
  • 41. 4. Penilaian surat berharga 3. Saham biasa (dan saham rate of return) A. Penilaian saham biasa sedikit lebih sulit dari surat berharga lainna, karena : a. Return saham biasa merupakan gabungan antara dividen dengan capital gains atau capital losses b. Dividen tidak selalu sama tiap periode, bahkan mengalami pertumbuhan c. Return saham biasa bersifat tidak pasti. Jika return suatu asset diketahui secara pasti, maka required ROR atau return yg disyaratkan akan sama dengan risk free rate. (k = Rf) B. Present value saham biasa didasarkan pada : a. Dividen yang diharapkan (D) b. Harga jual yang diharapkan pada akhir periode kepemilikan saham tsb C. Model penilaian saham biasa : a. Model penilaian satu periode P0 = D1 / (1+k) 1 + P1 / (1+k) 1 P0 = PV saham D1 = dividen yang diharapkan pada tahun 1 = Rp 600 P1 = harga saham yang diharapkan pada akhir tahun 1 = Rp 10.000 k = required ROR (ROR yang disyaratkan) = 10 % 1 / (1+k)^1 = 1 / (1+0.10)^1 = 0.909 Maka nilai saham sekarang (P0) : PVD1 = Rp 600 (0.909) = Rp 545 PVP1 = Rp 10.000 (0.909) = Rp 9.091 P0 = PVD1 + PVP1 = Rp 545 + Rp 9.091 = Rp 9.636
  • 42. 4. Penilaian surat berharga d. Model penilaian saham dengan periode tak terbatas Nilai saham dipengaruhi oleh : (a) Dipengaruhi secara langsung oleh penerimaan dividen selama holding periode (b) Dipengaruhi secara tidak langsung oleh penerimaan dividen setelah holding periode P0 = ∑ ( D t / (1+k) t ) t = mulai 1 sampai tak terbatas Atau disederhanakan, nilai saham biasa sbb : P0 = D / ke Contoh : Dividen Rp 600, dan return yang disyaratkan (k = Rf) 10% Maka Nilai saham : P0 = Rp 600 (0.909) / 0.10 (0.909) = Rp 6.000 1 / (1+k)^1 = 1 / (1+0.10)^1 = 0.909 atau P0 = Rp 600 / 0.10 = Rp 6.000
  • 43. 4. Penilaian surat berharga e. Kesimpulan : (a) Bila return yang dirapkan lebih besar dari required ROR, maka sebaiknya membeli saham tsb (b) Bila return yang dirapkan lebih kecil dari required ROR, maka sebaiknya tidak membeli atau sebaiknya menjual saham tsb Contoh (1) : Return yang diharapkan 12%, sedangkan ROR yang disyratkan (K = Rf) yang berlaku 10% Maka Nilai saham (seperti pada contoh e diatas) : Po = Rp 600/0.10 = Rp 6.000 (harga pasar yang wajar) Yang diharapkan adalah : Po = Rp 600/0.12 = Rp 5.000 (harga sesuai return yang diharapkan) Contoh (2): Return yang diharapkan 8%, sedangkan ROR yang disyratkan (K = Rf) yang berlaku 10% Maka Nilai saham (seperti pada contoh e diatas) : Po = Rp 600/0.10 = Rp 6.000 (harga pasar yang wajar) Yang diharapkan adalah : Po = Rp 600/0.08 = Rp 7.500 (harga sesuai return yang diharapkan)
  • 44. 4. Penilaian surat berharga 4. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh a. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh secara konstan P0 = ∑ (D0(1+g)t / (k- g)t ) atau P0 = Dt / (k - g) g = pertumbuhan pertahun (%) = 3% k = return yang disyaratkan oleh pemegang saham = 16% P0 = nilai saham Contoh-1 : Dividen yang dibayarkan pada awal tahun Rp 600 per lembar saham, pertumbuhan dividen 3 % pertahun, tingkat kapitalisasi yang layak (k) 16% Maka : Nilai saham (P0) P0 = ∑ (D0(1+g)t / (k-g)t ) P0 = 600 (1 + 0.03)^1 / (0.16 - 0.03) = P0 = (600 (1.03)) / 0.13 = 4.754 atau : P0 = Dt / (k-g) Dt = D1 = D0 (1+g) = D1 = 600(1+0.03)) = D1 = 600(1.03) = 618 P0 = D1 / (k-g) P0 =618 / (0.16 - 0.03) = P0 =618 / 0.13 = 4.754
  • 45. 4. Penilaian surat berharga Contoh-2 : Dividen yang dibayarkan pada awal tahun Rp 600 per lembar saham, penurunan dividen 3 % pertahun, tingkat kapitalisasi yang layak (k) 16% Maka : Nilai saham (P0) P0 = ∑ (D0(1+g)t / (k-g)t ) P0 = 600 (1 - 0.03)^1 / (0.16 - (- 0.03)) = P0 = (600 (0.97)) / 0.19 = 3.063 atau : P0 = Dt / (k-g) Dt = D1 = D0 (1+g) = D1 = 600(1+(-0.03)) = D1 = 600(0.97) = 582 P0 = D1 / (k-g) 3157.894737 P0 =582 / (0.16 - (- 0.03)) = P0 =582 / 0.19 = 3.063
  • 46. 4. Penilaian surat berharga b. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh secara tidak konstan atau tidak normal (a) Pertumbuhan dividen periode 1 sebesar g1 dan periode kedua sebesar g2 maka nilai saham : P0 = (∑ (D0 (1+g1) t / (1+ ke) t )) + (Pm / (1+ke) m ) P0 = (∑ (D0 (1+g1)t / (1+ ke)t )) + ((1/ (1+ke)m) x Pm ) Karena : Pm = (Dm+1) / (ke - ge) Maka : P0 = (∑ (D0 (1+g1)t / (1+ ke)t )) + ((1/ (1+ke) m ) x ((Dm+1) / (ke - ge)) Contoh : D0 = Rp 1.500, g1 =40%, g2 =12%, ke = 18%, n =5 m= masa berahir pertumbuhan periode 1 atau tahun ke 5 Maka : Tahap 1 ; P0 = (∑ (D0 (1+g1)t / (1+ ke)t )) atau P0 = (∑ (D0 (1+g1)t x 1/(1+ ke)t ) Th Dividen DF PV g1=40% 1500(1+g1)t 18% 1 2,100 0.8475 1,780 2 2,940 0.7182 2,111 3 4,116 0.6086 2,505 4 5,762 0.5158 2,972 5 8,067 0.4371 3,526 Tahap 1 12,894
  • 47. 4. Penilaian surat berharga Tahan 2 ; P0 = ((1/ (1+ke)m ) x ((Dm+1) / (ke - ge)), atau P0 = ((1/ (1+ke) 5 ) x ((D5+1) / (ke - ge)) P0 = 0.4371 x 8.067 x 1.12 / 18% - 12% P0 = 0.4371 x 9.035 x 1.12 / 6% P0 = 0.4371 x 9.035 x 1.12 / 0.06 P0 = 65.822 atau dengan model Gordon ; Nilai saham pada akhir pertumbuhan tahun 5 atau P5 = D6/ ke - g2 D6 = D5 x 1.12 = 8.067 x 1.12 = 9.035 P5 = D6 / 18% - 16% = 9.035 / 0.06 = 150.591 P0 = P5 x DF5 P0 = 150.591 x 0.4371 = 65.822 Tahap 1 dan 2 ; Nilai pasar saham atau PV Nilai saham setelah tahap 1 dan 2, yaitu ; P0 = 12.894 + 65.822 = 78.716
  • 48. 4. Penilaian surat berharga (b) Pertumbuhan dividen periode 1 (g1=4/%) sampai tahun 5, periode 2 (g2=12%) th 6 s/d th 10 dan periode 3 (g3=10%) mulai tahun 11 dst, D0=Rp1500, ke =18% m= masa berahir pertumbuhan periode 2 atau tahun ke 10 P0 = (∑ (D0 (1+g1) t / (1+ ke) t )) +(∑ (D5 (1+g2) t-5 / (1+ ke) t )) + ((1/ (1+ke) m ) x ((Dm+1) / (ke - g3)) Tahap 1 ; g1 = 40% P0 = (∑ (D0 (1+g1) t / (1+ ke) t )) P0 = (∑ (D0 (1+g1)t x 1/ (1+ ke)t )) Th Dividen Dividen DF PV g1=40% 1500(1+g1)t 1500(1+g1)t 18% 1 1.500 x 1.40^1 2,100 0.8475 1,780 2 1.500 x 1.40^2 2,940 0.7182 2,111 3 1.500 x 1.40^3 4,116 0.6086 2,505 4 1.500 x 1.40^4 5,762 0.5158 2,972 5 1.500 x 1.40^5 8,067 0.4371 3,526 Tahap 1 12,894 Tahap 2 ; g2 = 12% P0 =(∑ (D5 (1+g2) t-5 / (1+ ke) t )) , atau P0 =(∑ (D5 (1+g2) t-5 x 1/(1+ ke) t )) Th Dividen Dividen DF PV g2=12% 8.067(1+g2)t-5 8.067(1+g1)t-5 18% 6 8.067 x 1.12^6-5 9,035 0.3704 3,347 7 8.067 x 1.12^2 10,120 0.3139 3,177 8 8.067 x 1.12^3 11,334 0.2660 3,015 9 8.067 x 1.12^4 12,694 0.2255 2,862 10 8.067 x 1.12^5 14,217 0.1911 2,716 Tahap 2 15,118
  • 49. 4. Penilaian surat berharga Tahan 3 ; g3 = 10% Nilai saham pada akhir pertumbuhan tahun 10 atau P10 = D6/ ke - g3 P0 = ((1/ (1+ke)m ) x ((Dm+1) / (ke - ge)), atau P0 = ((1/ (1+ke)10 ) x ((D10+1) / (ke - g3)) P0 = 0.1911 x 14.271 x 1.10 / 18% - 10% P0 = 0.1911 x 14.271 x 1.10 / 8% P0 = 0.1911 x 14.271 x 1.10 / 0.08 P0 = 37.351 atau dengan model Gordon ; Nilai saham pada akhir pertumbuhan tahun 10 atau P10 = D11/ ke - g3 D11 = D10 x 1.10 = 8.067 x 1.10 = 15.639 P10 = D11 / 18% - 10% = 15.639 / 0.08 = 195.490 P0 = P10 x DF10 P0 = 195.490 x 0.1911 = 37.351 Tahap 1,2 dan 3 ; Nilai pasar saham atau PV Nilai saham setelah tahap 1,2 dan 3, yaitu ; P0 = 12.894 + 15.118+ 37.351 = 65.363
  • 50. 4. Penilaian surat berharga 5. Model aliran kas bebas yang lebih umum Bagi perusahaan yang tidak memiliki leverage, nilai perusahaan (V) sama dengan nilai modal sendiri dibawah berbagai pola pertumbuhan a. Tanpa pertumbuhan V0 = X (1-T)/k0 dimana : V0 = nilai perusahaan tanpa leverage k0 =cost of capital perusahaan tanpa leverage X = net operating income T = tarif pajak Contoh : Perusahaan tidak memiliki leverage dan total asset Rp 2.500.000 Laporan laba (rugi) : - Penjualan 4,300,000 - Harga pokok penjualan 3,000,000 - Gross profit margin 1,300,000 - Biaya operasi 900,000 - Net operating income (NOI) 400,000 - Pajak pendapatan 40% 160,000 - Net income 240,000 V0 = X (1-T)/k0 V0 = 400.000 (1-40%) / 12% = V0 = 240.000 / 0.12 = V0 = 2.000.000
  • 51. 4. Penilaian surat berharga b. Pertumbuhan konstan (normal) : V0 = X ( 1-T )( 1-b )(1+g) = k0 - g dimana : b = I / X(1 - T) Invetasi (I =Rp 120.000) terhadap net opperating income (X =Rp 400.000) Tax (T=40%) = 120000 / ( 400.000 x 60%) = 120.000 / 240.000 = 0.5 =50% g = tingkat pertumbuhan NOI atau X(1 - T) = 8% V0 = 400.000 (1-40%) (1- 50%) (1+ 8%) = 8% - 12% V0 = (400.000 x 0.6) x 0.5 x 1.08 ) / 0.04 = V0 = (240.000 x 0.5 x 1.08 ) / 0.04 = V0 = 129.600 / 0.04 = V0 = 3.240.000
  • 52. 4. Penilaian surat berharga c. Pertumbuhan diatas normal kemudian diikuti dengan pertumbuhan nol: V0 = X0( 1-T )( 1-b ) x∑ (1+g)t + X0 (1-T)(1+g)n = (1+k) t k0 (1+k) n V0 = X0( 1-T )( 1-b ) x∑ (1+g)t + X0 (1-T) (1+g)n = (1+k) t k0 (1+k) n Contoh : - Pertumbuhan diatas normal 24% selama 4 tahun dan setelah itu tumbuh nol V0 = (400.000 x 0.6)( 1-50%) x ∑ (1+24%)t + (400.000)(1-40%) (1+24%)4 = (1+12%) t 12% (1+12%) 4 V0 = ∑ (1+24%) t ) = 1.24 /1.12 = 1.107 = 1 + 0.107 = 100%+10.7% = (1+i)^n 1+12%) t t = 1 sd ke n n = 4 th i =10.7% Future value = (1+i)^n Th 10.71% Atau : Th 10.71% 0 1.000 1 1.107 1 1.107 2 1.226 2 1.226 3 1.357 3 1.357 4 1.503 Total 4.690 Total 5.193 DF FVA = (1/ i) x ((1+i) n -1 ) DF FVA = (1/0.1071) x ((1+0.1071)4 -1 ) DF FVA = (1/0.1071) x ((1.1071) 4 -1 ) DF FVA = 9.3333 x 0.5025 DF FVA = 4.690 (mulai tahun nol) DF FVA (mulai th 1) = (1+0.107)(4.69) = 5.193 V0 = ∑ (1+24%)t ) = 5.193 1+12%)t
  • 53. 4. Penilaian surat berharga V0 = ∑ (1+24%) t ) = 5.193 1+12%) t V0 = (400.000 x 0.6)( 1-50%) x 5.193 + (400.000)(1-40%) (1+24%)4 = 12% (1+12%) 4 V0 = (240.000 x 0.5 x 5.193) + ((240.000 / 0.12) x (1.5025)) V0 = 623.101 + (2.000.000 x 1.5025) V0 = 623.101 + 3.005.000 V0 = 3.628.101
  • 54. 4. Penilaian surat berharga d. Pertumbuhan diatas normal kemudian diikuti dengan pertumbuhan konstan : Pertumbuhan diatas normal 24 % (g1) selama 4 tahun , kemudian diikuti pertumbuhan konstan 8% (g2) selamanya V0 = X0 ( 1-T )( 1-b ) x∑ (1+g1) t + X0 (1-T)(1-b)(1+g2) (1+g1) n = (1+k) t k0 - g2 (1+k) n V0 = (400.000 x 0.6)( 1-50%) x ∑ (1+24%) t + (400.000)(1-40%)(1-50%)(1+8%) (1+24%) 4 = (1+12%)t 12% - 8% (1+12%)4 V0 = (120.000 x 5.193) + ((129.600/4%) x (1.5025)) V0 = 623.101 + (324.000 x1.5025) V0 = 623.101 + 4.868.100 V0 = 5.491.201 e. Model aliran kas bebas perusahaan tanpa leverage dapat dikembangkan untuk perusahaan yang memiliki leverage - Nilai perusahaan yang memiliki leverage yaitu lebih besar nilainya dari perusahaan tanpa leverage - Nilai perusahaan dengan leverage, yaitu digantikan biaya modal rata-rata tertimbang yaitu ku (untuk yg ada leverage), sebelumnya menggunakan k0 (tanpa leverage)
  • 55. 4. Penilaian surat berharga (1) 1. Pemilikan saham, dengan motif memperoleh dividen dan gain (jangka pendek) : ke = Dividen + (harga pasar- harga beli) harga beli P0 = D/ke P0= 150/10% = 1500, ke = keuntungan yg diharapkan (Rf), P0 = harga saham, D = dividen yg dibayarkan 2. Saham dengan model pertumbuhan satu tahap atau konstan (pertumbuhan normal) : Po = D1/(ke – g) ➔ ke-g = D1/Po ke = (D1/Po) + g ➔ ke = (150/1500)+10% = 10% + 10% = 20% 3. Saham dengan model pertumbuhan dua tahap (muali dgn pertumbuhan diatas normal atau g1, setelah itu normal atau g2) : Nilai saham pada akhir tahun ke 5 : P5 = D5(1+g2) ➔ P5 = D6/(ke – g2) ➔ D6 = D5 (1+g2) ke – g2 P5 = D6/(ke – g2)
  • 56. 4. Saham dengan model pertumbuhan tiga tahap (muali dgn diatas normal , normal, dan dibawah normal atau g3) : Nilai saham pada akhir tahun ke 10 (P10) : P10 = D11/(ke – g3) 5. Penilaian saham preferen : Deviden akan dibayarka terlebih dahulu sebelum saham biasa sehingga akan memdapatkan dividen yg pasti tiap periode. Po = Dp/kp 6. Penilaian Obligasi dengan jatuh tempo : Po = I1/(1+kd)^1 + I2/(1+kd)^2 …+ (In + M)/(1+kd)^n I : interest atau bunga M : Nilai obligasi yg jatuh tempo kd : keuntungan yg diharapkan Po = (Sigma I/(1+kd)^t )+ M/(1+kd)^n 4. Penilaian surat berharga (2)
  • 57. 7. Penilaian obligasi tanpa jatuh tempo Po = I/(1+kd)^1 + I/(1+kd)^2 …+I/(1+kd)^t Po = I/kd kd = I/Po Mis : keuntungan (kd)yg disisyaratka 10 %, dari Obligasi 8 % (Rp 80.000) dgn nilai nominal Rp 1.000.000, maka harga obligasi (Po) : Po = Rp 80.000/0.1 =Rp 800.000 4. Penilaian surat berharga (3)
  • 58. 5. Analisis Laporan Keuangan (Rasio Keuangan) (1) Aktiva lancar 1,400,000 Hutang lancar 560,000 - Kas 200,000 - Hutang dagang 300,000 - Efek 200,000 - Hutang wesel 100,000 - Piutang 160,000 - Hutang pajak 160,000 - Persediaan 840,000 Hutang jk panjang (obl 5 %) 600,000 Aktiva Tetap 1,600,000 Modal sendiri 1,840,000 - Mesin = 700.000 - Modal saham = 1.200.000 - Akum Peny = 100.000 600,000 - Agioo saham = 200.000 1,400,000 - Bangunan = 1.000.00 - Laba ditahan 440,000 - Akum Peny = 200.000 800,000 - Tanah 100,000 - Intangibles 100,000 Jumlah aktiva 3,000,000 Jumlah hutang dan modal 3,000,000 - Penjualan 4,000,000 Mis : - Harga Pokok Penjualan 3,000,000 - Sewa 10,000 - Laba bruto 1,000,000 - Angsuran Pkk pinjaman 60,000 - Biaya Adm, penjualan dan umum 570,000 - Tarif pajak (%) 40% 430,000 - Bunga Obl (5%x 600000) 30,000 - Laba (Rugi) seblm pajak 400,000 - Pajak perseroan (40 %) 160,000 - Laba (Rugi) setelah pajak 240,000 PT ABADI Laporan Laba (Rugi) Tahun 2005 PT ABADI NERACA per 31 Desember 2005 LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 Desember 2005
  • 59. Rasio likuiditas Ratio Formula Hasil A.. Ratio Likwiditas Mengukut kesangguipan bayar hutang yg jt 1. Current ratio Aktiva lancar /: Hutnag lancar 250% 2. Cash ratio (kas + Efek) / Hutang lancar 71% 3. Quick (acid test) ratio (Aktiva lancar - Persediaan)/ Hutang lancar 100% 4. Working capital to total assets ratio (Aktiva lancar - Hutang lancar) / Total aktiva 28% Ratio Perhitungan Hasil A.. Ratio Likwiditas 1. Current ratio 1.400.000 / 560.000 250% 2. Cash ratio (200.000 + 200.000) / 560.000 71% 3. Quick (acid test) ratio (1400.000-840.000) / 560.000 100% 4. Working capital to total assets ratio (1400.000 - 560.000) 3.000.000 28%
  • 60. Rasio Leverage Ratio Perhitungan Hasil B. Ratio Leverage 1. Total debt to equity ratio (560.000 + 600.000) / 1.840.000 63% 2. Total debt to capital assets (560.000+600.000) / 3.000.000 39% 3. Long term debt to equity ratio 500.000 / 1.840.000 33% 4. Tangible assets debt coverage (3.000.000 - 100.000 -560.000) / 600.000 390% 5. Times interest earned ratio 430.000 / 30.000 (kali) 1433% 6. Fixed charge coverage (kali) (430.000+30.000+10.000) / (30.000+10.000) 1175% 7. Debt service coverage (kali) 430.000/(30.000 +10.000+60.000(1-40%)) 566% Ratio Formula Hasil B. Ratio Leverage Menunjukkan proporsi penggunaan hutang utk membiayai investasi 1. Total debt to equity ratio (Hutang lancar + Htg jk pjg) / Modal sendiri 63% 2. Total debt to capital assets (Htg lancar + Htg jk pjg) / Total aktiva 39% 3. Long term debt to equity ratio Htg jk pjg / Modal sendiri 33% 4. Tangible assets debt coverage (Total aktiva - intengibles - htg lancar) / Htg jk pjg 390% 5. Times interest earned ratio EBIT / Bunga htg jk pjg 1433% 6. Fixed charge coverage (kali) (EBIT +Bunga + Sewa) / (Bunga + sewa) 1175% 7. Debt service coverage (kali) EBIT / ( bunga + sewa + Angsuran pkk pnjaman (1-pjk)) 566%
  • 61. Rasio Aktivitas Ratio Formula Hasil C. Ratio Aktivitas Kemampuan manajemen mengelola operasional perusahaan 1. Total assets turnover Penjualan netto / Total aktiva 133% 2. Receivables turnover Penjualan kredit / Piutang rata-rata 25.0 3. Everage collection period (Piutang rata2 x 360) / Penjualan kredit 14.4 4. Inventory turnover HPP / Inventori rata-rata 3.6 5. Average days inventory (Inventori rata2 x 360 ) / HPP 100.80 6.Working capital turnover Penjualan netto / ( Aktiva lancar - Htg lancar) 4.8 Ratio Perhitungan Hasil C. Ratio Aktivitas 1. Total assets turnover 4.000.000 / 3.000.000 133% 2. Receivables turnover 4.000.000 / 160.000 (kali) 25.0 3. Everage collection period (160.000 x 360) / 4.000.000 (hari) 14.4 4. Inventory turnover 3.000.000 / 840.000 (kali) 3.6 5. Average days inventory (840.000 x 360) / 3.000.000 (hari) 100.80 6.Working capital turnover 4.000.000 / (1400.000 - 560.000) (kali) 4.8
  • 62. Rasio Rentabilitas Ratio Perhitungan Hasil D. Ratio Keuntungan (Rentabilitas) 1. Gross profit margin 1.000.000 / 4.000.000 25% 2. Operation income ratio 430.000 / 4.000.000 11% (Operation profit margin) 3. Operation ratio (3.000.000 + 570.000) / 4.000.000 89% 4. Net profit margin (Sales margin) 240.000 / 4.000.000 6% 5. Earning power of total investment 430.000 / 3.000.000 14% (Rate of return on total assets) 6. Net earning power ratio (Rate of 240.000 / 3.000.000 8% Retrn on investment = ROI) 7. Rate of return for the owners (Rate 240.000 / 1.840.000 13% of return on net worth = ROE) Ratio Formula Hasil D. Ratio Keuntungan (Rentabilitas) Kemampuan memperoleh laba 1. Gross profit margin (Penj netto - HPP) / Penjualan netto 25% 2. Operation income ratio Laba operasi / Penjualan netto 11% (Operation profit margin) 3. Operation ratio (HPP + Biaya operasi) / Penjualan netto 89% 4. Net profit margin (Sales margin) Laba bersih sesudah pajak / Penjualan netto 6% 5. Earning power of total investment EBIT / Total aktiva 14% (Rate of return on total assets) 6. Net earning power ratio (Rate of Laba bersih sesudah pajak / Total aktiva 8% Retrn on investment = ROI) 7. Rate of return for the owners (Rate Laba bersih sesudah pajak / Modal sendiri 13% of return on net worth = ROE)
  • 63. 6. Risiko investasi dan teori portfolio 1. Sikap investor terhadap risiko 2. Return yang diharapkan E(R) 3. Return yang diharapkan dan standar deviasi (S) untuk mengukur risiko portfolio 4. Analisis risiko portfolio 5. Koefisien korelasi dan kovarian 6. Analisis pemilihan portfolio dan Capital Asset Pricing Model (CAPM) 7. Arbitrage pricing theory (APT)
  • 64. 6.1 Sikap investor terhadap risiko Risk Avarter Risk Neutrally Risk Seeker Risk (Y) ROR (%) X Risk = f (ROR) dy / dx = lebih elastis dy /dx = kurang elastis
  • 65. 6.2. Return yang diharapkan E(R) • E ( R ) = Sig (Rj . Pj) ALTERNATIF INVESTASI Kondisi Prob Ekonomi (Pj) Obl Pemrth A Obl Persh B Investasi C Investasi D 1. Sangat buruk 0.05 8% 12% -3% -2% 2. Buruk 0.2 8% 10% 6% 9% 3. Sedang 0.5 8% 9% 11% 12% 4. Cukup baik 0.2 8% 8.5% 14% 15% 5. Sgt baik 0.05 8% 8% 19% 26% Expected Rate of Return (keuntungan yg diuharapkan ) = E (R) Kondisi Ekonomi Obl Pemrth A Obl Persh B Investasi C Investasi D 1. Sangat buruk 0.40% 0.60% -0.15% -0.10% 2. Buruk 1.60% 2.00% 1.20% 1.80% 3. Sedang 4.00% 4.50% 5.50% 6.00% 4. Cukup baik 1.60% 1.70% 2.80% 3.00% 5. Sgt baik 0.40% 0.40% 0.95% 1.30% Keuntungan yg 8.00% 9.20% 10.30% 12.00% diharapkan Tingkat keuntungan E ( R ) = Sigma (Rj . Pj)
  • 66. 6.3. Return yang diharapkan dan standar deviasi (S) untuk mengukur risiko portfolio (1) • Portfolio, adalah kombinasi dari berbagai asset keuangan atau securitas maupun asset riil. • Standar devias (S), mengukur penyimpangan yang berarti senakin besar S semakin besar penyimpangannya • Standar deviasi merupakan akar dari koefisien varian • Koefisien Varian : Var (R) = Sig Pj (Rj – E (R)) ^2 • Standar deviasi (S) : S (R) = SQR Var(R)
  • 67. 6.3. Return yang diharapkan dan standar deviasi (S) untuk mengukur risiko portfolio (2) P % P % Return % Return % - 5 +10 +10 - 20 +40 +25 S = 15 S = 30 Investasi X Investasi Y Standar Deviasi = 15 Standar Deviasi = 30
  • 68. 6.3. Return yang diharapkan dan standar deviasi (S) untuk mengukur risiko portfolio (3) Kondisi Eko Prob Rj (Rj - E( R ))^2 Pj (Rj -E( R ) ^2 Standar E( R ) = 8 % ( Pj ) X 8 S^2 Deviasi (S) 1 2 3 4 = (3 - 8 )^2 5 = 4^2 6 =5^(0.5) 1. Sangat buruk 0.05 8 - - 2. Buruk 0.2 8 - - 3. Sedang 0.5 8 - - 4. Cukup baik 0.2 8 - - 5. Sgt baik 0.05 8 - - Total - - 0.00 B. Untuk innvestasi Obligasi Perusahaan Kondisi Eko Prob Rj (Rj - E( R ))^2 Pj (Rj -E( R ) ^2 Standar E( R ) = 9,2 % ( Pj ) X 9.20 S^2 Deviasi (S) 1 2 3 4 = (3 - 9.20 )^2 5 = 4^2 6 =5^(0.5) 1. Sangat buruk 0.05 12 7.84 0.39 2. Buruk 0.2 10 0.64 0.13 3. Sedang 0.5 9 0.04 0.02 4. Cukup baik 0.2 8.5 0.49 0.10 5. Sgt baik 0.05 8 1.44 0.07 Total - 0.71 0.84 Var ( R ) = S^2 Var ( R ) = S^2
  • 69. 6.3. Return yang diharapkan dan standar deviasi (S) untuk mengukur risiko portfolio (4) C. Untuk innvestasi C Kondisi Eko Prob Rj (Rj - E( R ))^2 Pj (Rj -E( R ) ^2 Standar E( R ) = 9.2 % ( Pj ) X 9.2 S^2 Deviasi (S) 1 2 3 4 = (3 - 9.2)^2 5 = 4^2 6 =5^(0.5) 1. Sangat buruk 0.05 (3) 149 7 2. Buruk 0.2 6 10 2 3. Sedang 0.5 11 3 2 4. Cukup baik 0.2 14 23 5 5. Sgt baik 0.05 19 96 5 Total - 20.52 4.53 D. Untuk innvestasi D 12 Kondisi Eko Prob Rj (Rj - E( R ))^2 Pj (Rj -E( R ) ^2 Standar E( R ) = 12 % ( Pj ) X 12 S^2 Deviasi (S) 1 2 3 4 = (2 - 12 )^2 5 = 4^2 6 =5^(0.5) 1. Sangat buruk 0.05 (2) 196 10 2. Buruk 0.2 9 9 2 3. Sedang 0.5 12 - - 4. Cukup baik 0.2 15 9 2 5. Sgt baik 0.05 26 196 10 Total - 23.20 4.82 Var ( R ) = S^2 Var ( R ) = S^2
  • 70. 6.4. Analisis risiko portfolio (1) • Tingkat keuntungan portfolio : Rp = AR1 + (1-A)R2 A : proporsi investasi pada saaham 1 (1-A) : proporsi investasi pada saham 2 • Tingkat keuntungan yang diharapkan : E(Rp) = AE(R1) + (1-A)E(R2) • Contoh : Investasi ke U 40 % dan B 60 %, keuntungan U 25 % dan B 15 % E(Rp) = 40% (25%) + 60% (15%) E(Rp) = 10% + 9% = 19 % • Varian U (Mis : 0,00218 ), lihat perhitungan terlampir A^2 Var(R1) = A^2 Sig Pj(R1 - E(R1)^2 • Varian B (Mis : 0,00318), lihat terlampir (1-A)^2 Var(R2) = (1-A)^2 Sig Pj(R2 – E(R2)^2 • Varian U & B (Mis : 0,0027416), lihat terlampir COV (R1,R2) = Sig Pj(R1 – E(R1)) (R2 – E(R2)) Var (Rp) = A^2 Var(R1) + 2A(1-A)COV(R1,R2) + (1-A)^2 Var(R2)
  • 71. 6.4. Analisis risiko portfolio (2) • Bila tingkat keuntungan U dan B sama 17 %, maka Covarian dan varian investasi tsb : • Diketahui : Cob (R1,R2) = 0.0254 Var (U) = 0,00218 Var (B) = 0,00318 • Maka Standar deviasi keuntungan ke 2 investasi tsb : Var (Rp) = A^2 Var(R1) + 2A(1-A)COV(R1,R2) + (1-A)^2 Var(R2) Var(Rp) = (0.4^2)(0.00218)+(2x0.4)(1-0,4)(0,0254) + (1- o,4)^2 (0.000318) Var (Rp) = 0.0003488 + 0,001248 + 0, 11448 = 0,0027416 SD (Rp) = SQR 0,0027416 = 0,052 = 5,2 %
  • 72. 6.4. Analisis risiko portfolio (3) Covarian (R1,R2) Kondisi Eko Prob (Pj) R1 R2 E (R1) E (R2) R1- E(R ) R2- E(R ) Pj ((R1-E(R1 )(R2-E (R2 )) 1 2 3 4 5 6 7= 3 - 5 8 = 4- 6 9 = 2 x 7 x 8 1. Sangat buruk 0.10 0.10 0.08 0.17 0.17 (0.07) (0.09) 0.0630% 2. Buruk 0.20 0.12 0.10 0.17 0.17 (0.05) (0.07) 0.0700% 3. Sedang 0.30 0.16 0.18 0.17 0.17 (0.01) 0.01 -0.0030% 4. Cukup baik 0.20 0.20 0.19 0.17 0.17 0.03 0.02 0.0120% 5. Sgt baik 0.20 0.24 0.25 0.17 0.17 0.07 0.08 0.1120% Total 1.00 0.2540% Catatan : E(R ) utk R1 = (0.1X0.1)+(0.2x0.12)+(0.3x0.16)+(0.2x0.2)+(0.2x0.24)= 0.17 E(R ) utk R2 = (0.1X0.08)+(0.2x0.10)+(0.3x0.18)+(0.2x0.19)+(0.2x0.25)= 0.17
  • 73. 6.4. Analisis risiko portfolio (4) (Varian investasi U dan B) Investasi - U Kondisi Eko P Rj E(R ) Rj - R (Rj - R)^2 Pj(Rj - R)^2 1 2 3 4 5 = 3 - 4 6 = 5 ^2 7 = 2 x 6 1. Sangat buruk 10% 10% 17% -7% 0.49% 0.000490 2. Buruk 20% 12% 17% -5% 0.25% 0.000500 3. Sedang 30% 16% 17% -1% 0.01% 0.000030 4. Cukup baik 20% 20% 17% 3% 0.09% 0.000180 5. Sgt baik 20% 24% 17% 7% 0.49% 0.000980 Total 1.00 - - - Var (R ) 0.002180 SD 4.67% 0.0467 Investasi - B Kondisi Eko P Rj E(R ) Rj - R (Rj - R)^2 Pj(Rj - R)^2 1 2 3 4 5 = 3 - 4 6 = 5 ^2 7 = 2 x 6 1. Sangat buruk 10% 8% 17% -9% 0.81% 0.000810 2. Buruk 20% 10% 17% -7% 0.49% 0.000980 3. Sedang 30% 18% 17% 1% 0.01% 0.000030 4. Cukup baik 20% 19% 17% 2% 0.04% 0.000080 5. Sgt baik 20% 25% 17% 8% 0.64% 0.001280 Total 1.00 - - - Var (R ) 0.003180 SD 5.64% 0.0564
  • 74. 6.5. Koefisien korelasi dan kovarian (1) • Koefisien korelasi (r) = SQR R^2 • Koefisien korelasi A dan B : r = COV(U,B) SD(U) SD(B) • COV (U,B) = r (SDU)(SDB) • Var (Rp) = (A^2)(SDU^2)+(2A)(1-A)(r)(SDU)(SDB) +(1-A)^2 (SDB)^2 • Contoh : r = 1 Proporsi investasi (A) = U 75 % dan B 25% E(R ) = U 5 % dan B 8 % SD = U 4% dan B 10% • Maka : Tingkat keuntungan yg diharapkan E(R) dan SD kedua saham : – E(R ) = A E(Ru) + (1-A) E(RB) = (0.75)(0.05) + (0.25)(0.08) = 0.0375 + 0.0200 = 0.0575 =5,75 % – Var (Rp) = (0.75^2) (0.04) + 2(0.75) (0.25) (1) (0.4) (0,10) + (0,25^2) (0.10) = 0.003025 – SD (Rp) = 0.055 = 5,5 %
  • 75. 6.5. Koefisien korelasi dan kovarian (2) • Bila r = 1, SD (Rp) 5,5 % • Maka : r = - 1 ; SD =0,005 % r = 0 ; SD = 3,90 r = 0,80 ; SD = 5,22 % r = 1 ; SD = 5,5 % • Perhitungna yg sama dpt juga digunakan untuk mengukur aliran kas (CF) investasi X dan investasi Y, baik Y maupun X dpt dihitung sebdiri-sendiri sbb : E(CF) = Sig Pj (CFj) Var(CF) = Sig Pj (( CFj – E(CF))^2 SD (CF) = SQR Var (CF)
  • 76. 6.6. Analisis pemilihan portfolio dan Capital Asset Pricing Model (CAPM) (1) • Garis pasar modal (GPM)atau gambar pasar securitas (GPS) digambarkan dgn persamaan : GPM = SD(Rp) = Rf +(( Rm – Rf)/SDm)SDp Rf, tingkat keuntungan bebas risiko (deposito) Rm, tingkat keuntunganyg disyaratkan rata-rata securitasatau market (IHSG) Rp, rutrn portfolio SD, standar deviasi Contoh : SD(Rp) = 10 % + ((15% - 10%)/15%)10% • Hubungan atr keuntungan dgn risiko securitas secara individual digambarkan dlm GPS : Ri = Rf + Bi(Rm – Rf) Ri, tingkat keuntungan yg disyaratkan oleh securitas i (yg diharapkan) Bi, koefisien beta securitas i
  • 77. 6.6. Analisis pemilihan portfolio dan Capital Asset Pricing Model (CAPM) (2) Garis Pasar Securitas (GPS) Risiko, SDp Tingkat Keuntungan yg diharapkan E(R ) = % SDm Rm Rf DPS = Rf + (r m SDi/SDm) (Rm – Rf) atau Ri = Rf + Bi (Rm – Rf)
  • 78. 6.6. Analisis pemilihan portfolio dan Capital Asset Pricing Model (CAPM) (3) • Contoh : Ri = Rf + Bi (Rm – Rf) Ri = 8 % + 0.50 (12 % - 8 %) = 8 % + 2% = 10% • Pengukuran koefisien Beta (B1): • B1 = N(SigXY) – (Sig X)(SigY) N(SigX^2) – (Sig X)^2 • Bi = (0.9577)(3,029)(3,164) 10,008 • Bi = 0,917 • Pengukuran konstanta (Rf = B0) : B0 = (SigY/N) – B(SigX/N) = Y rata2 – B(Xrata2) Mis : (203,7/12) – 0.917 (144.9/12) = 5,90 • Sehingga : Ri = 5,90 + 0,917 (Rm-Rf) • Bi = Covarian (Ri,Rm) Var (m) • Bi = r(SDi)(SDm) Var(m)
  • 79. 6.6. Analisis pemilihan portfolio dan Capital Asset Pricing Model (CAPM) (4) Bulan Saham I (%) Return Pasar (%) XY X^2 (IHSG) = Y SBI (Depos)=X 1 18.50 14.00 259.00 196.00 2 17.40 11.20 194.88 125.44 3 15.00 9.80 147.00 96.04 4 13.50 8.50 114.75 72.25 5 19.00 15.00 285.00 225.00 6 20.00 16.20 324.00 262.44 7 21.00 16.70 350.70 278.89 8 15.20 9.80 148.96 96.04 9 17.00 11.40 193.80 129.96 10 16.90 11.00 185.90 121.00 11 19.20 13.80 264.96 190.44 12 11.00 7.50 82.50 56.25 Total 203.70 144.90 2551.45 1849.75 Average 16.98 12.08 B1 = N(XY) - (X)(Y) = (12)(2551,45) - (144.90)(203,70) = N(X^2) - (X)^2 (12) ( 1849,75) - (144,90)^2 B1 = 1101.27 0.9170 1,200.99 B0 = Y rata-rata - (B)(Xrata-rata) B0 = 16,98 - ( 0,9170) (12,08) = 16,98 -11,07 = 5.90 Contoh :
  • 80. 6.7. Arbitrage pricing theory (APT) • Model CAPM : Ri = Rf + Bi(Rm-Rf) • Arbitrage pricing theory, memungkinkan kita memasukkan lebih dari satu faktor dlm menentukan tingkat keuntungan securoitas, yaitu termasuk aktivitas ekonomi yg diukur dgn : – Pendapatan nasional bruto – Kondisi ekonomi internasional – Tingkat inflasi – Perubahan perpajakan – Harga minyak, dll • Tingkat keuntungan merupakan fungsi dari berbagai faktor, yang dapat dinyatakan : Ri = Rf + bi1 (d1-Rf) + bi2(d2-Rf) + …….+bik(dk-Rf) + ei Dimana : Ri = Tingkat keuntungan yg diharapkan atas securitas i Rf = Tingkat keuntungan bebas risiko dk = Nilai sesungguhnya dari faktor ekonomi bik = sensitifitas securitas I terhadap faktor ekonomi k ei = Faktor pengganggu lain atas securitas i
  • 81. 7. Biaya modal perusahaan (1) • Biaya modal, yaitu biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar untuk mendapatkan modal baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk membiayai investasi perusahaan. • Biaya modal ; 1. Biaya modal saham preferen 2. Biaya hutang (cost of debt) 3. Biaya modal sendiri 4. Biaya modal sendiri dalam kontek pasar 5. Biaya modal saham baru 6. Biaya modal rata-rata 7. Biaya modal depresiasi 8. Biaya modal rata-rata tertimbang
  • 82. 7. Biaya modal perusahaan (2) (1). Biaya modal saham preferen : Po = Dp / kp Po, harga saham preferen Dp, dividen saham preferen Kp, tingkatkeuntungan yg disyaratkan pemegang saham preferen Kp = Dp/Pnet Kp = Rp 1000 / (Rp 12.600 – Rp 100) = 8 % (2). Biaya hutang (cost of debt): kj = kd(1-t) kj, biaya hutang kd, tingkat bunga kj = 8,5 % (1-40%)=5,1% (3) Biaya modal sendiri : ke = (D/Po) + g ke, biaya modal sendiri D, dividen yg dibagikan tahun itu Po, harga jual saham (kurs) G, pertumbuhan pembayaran dividen pertahun Ke = (Rp 1000 / Rp 8000) + 5% = 17,5 %
  • 83. 7. Biaya modal perusahaan (3) (4) Biaya modal sendiri dlm kontek pasar : Ri = Rf + Bi(Rm - Rf) Ri = 7% + 0,705 (15,40% - 7%) = 12,92 % Biaya modal 12,92 % (5) Biaya modal saham baru ; Ke = (D/Pnet) + g Pnet, harga jual dikurangi biaya flotation Ke = (Rp 1000/(Rp8000 – Rp 250)) + 5% = Ke = (1000/7750) + 5 % = 17,90 % (6) Biaya modal rata-rata (WACC= weighted average cost of capital) : Ko = (E/(D+E)) kd +(D/(D+E)) ki Contoh : Investasi Rp 1 M, dibiayai dgn mdl Rp750 jt (75%) dan hutang Rp 250 jt (25%), kd 15% dan ki 10%, pajak 40% Ko = (75% x 15%) + (25% x 10%) (1 - 40%) = 11,25% + 1,5% =12,75% WACC = 12,75%
  • 84. 7. Biaya modal perusahaan (4) (7) Biaya modal depresiasi : Biaya modal depresiasi sama dengan WACOC Ke = (75% x 15%) + (25% x10%) (1-40%) = 12,75% Investasi sebagai AT yg disusutkan setiap tahun, yaitu dividen 15% dan bunga 10 %, pajak 40%, proporsi modal 75 % dan proporsi hutang 25% (8) Biaya modal rata-rata tertimbang: ke = (Prop H x % bunga) + (Prop SF x % Div SF) + (Prop SB x % Div SB) + (Prop LD x % Div LD) ke atau biaya modal rata-rata tertimbang = 20,15 % Sumber Dana Jumlah Proporsi Biaya mdl Biaya mdl Modal (%) Setlh pjk Rata2 tertbg 1 2 3 4 5=3x4 1. Hutang 45,000,000 30% 15.50% 4.65% 2. Saham preferen 30,000,000 20% 18.75% 3.75% 3. Saham biasa 45,000,000 30% 24.50% 7.35% 4. Laba ditahan 30,000,000 20% 22.00% 4.40% Jumlah 150,000,000 100.00% - 20.15%
  • 85. 8. Konsep penilaian investasi (1) • Keputusan investasi, memberi harapan akan mendapat keuntungan yang layak dimasa yad. • Proyeksi aliran cash (cash inflow dan cash outflow) • Keputusan penggantian aktiva dan metode sepresiasi Keterangan Rp Dengan mesin baru, penghematan kas 7,100,000 - Depresiasi mesin baru = 4.000.000 - Depresiasi mesin lama = 400.000 3,600,000 Tambahan pendpatan seblm pjk 3,500,000 Pajak penghasilan 40% 1,400,000 Tambahan pendpatan setlh pjk 2,100,000 Tambahan depresiasi 3,600,000 Tambahan aliran kas bersih 5,700,000
  • 86. 8. Konsep penilaian investasi (2) • Metode mengevaluasi keputusan investasi : 1. Average rate of return 2. Payback method 3. Internal rate of return (IRR) 4. Net present value (NPV) 5. Profitability index atau Benefit cost ratio (B/C) 6. Adjusted present value 7. Modified Internal rate of return (MIRR)
  • 87. 8. Konsep penilaian investasi (3) (1). Average rate return (AROR) Bandingkan antara satu investasi dengan lainnya. Contoh perhitungan : Investasi 12,000,000 Tahun EAT Net CF (EAT + Dep) 1 4,000,000 7,000,000 2 3,000,000 6,000,000 3 2,000,000 5,000,000 4 1,000,000 4,000,000 Jumlah 10,000,000 22,000,000 Rata-rata 2,500,000 Average rate of return = Rata-rata EAT / Investasi AROR = 2.500.000/12.000.000 = 20,83 %
  • 88. 8. Konsep penilaian investasi (4) (2) Payback method Investasi 12,000,000 NCF : th 1 7,000,000 5,000,000 Th 2 6,000,000 (1,000,000) Interpolasi : Lama (5000.000/6000000)x 360 =300 hari Payback method = 1 tahun + 10 bulan
  • 89. 8. Konsep penilaian investasi (4) (3) IRR (4) NPV (5) B/C ratio (6) Adjusted Present Value Adjusted Present Value ( Dua tingkat bunag dlm perhitungan DF) (Mdl 50 % dan hutang 50 %) 13% Th CI CO DF PVCI PVCO NPV 0 10,000,000 1.000 10,000,000 (10,000,000) 1 7,400,000 0.885 6,548,673 - 6,548,673 2 7,400,000 0.783 5,795,285 - 5,795,285 Jumlah 14,800,000 10,000,000 - 12,343,958 10,000,000 2,343,958 Catatan : - Bunga hutang ( Rp 5000.000 x 10 %) = Rp 500.000 - Menghemat pajak : 40 % x Rp 500.000 = Rp 200.000 pertahun 10% Th CI DF PVCI 1 200,000 0.909 181,818 2 200,000 0.826 165,289 Jumlah 400,000 - 347,107 Maka : NPV = Rp 2.343.958 + Rp 347.107 = Rp 2.691.065
  • 90. LAPORAN KEUANGAN NERACA - Aktiva lancar - Aktiva tetap - Utang lancar - Utang jangka panjang - Modal Rp 2000 Rp 2000 1000 1000 500 600 900 LABA (RUGI) - Pendapatan - Biaya - Laba (Rugi) Rp 2000 Rp 1700 Rp 300
  • 91. 9. Teori struktur modaL (1) • Pengertian : – Struktur modal, merupakan pertimbangan jumlah hutang jangka pendek yg bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. – Struktur keuangan, merupakan perimbangan antara total hutang dengan modal sendiri. • Pekatan struktur modal : 1. Pengaruh leverage atau penggunaan hutang terhadap nilai perusahaan (nilai saham) dan cost of capital 2. Pendekatan laba bersih 3. Pendekatan laba operasi 4. Pendekatan tradisional 5. Pendekatan Modigliani – Miller (MM)
  • 92. 9. Teori struktur modaL (2) Keterangan 1000 shm 500 shm 1000 shm 500 shm 1000 shm 500 shm - Laba operasi 160,000 160,000 140,000 140,000 150,000 150,000 - Bunga (15 %) (75,000) (75,000) (75,000) - Laba 160,000 85,000 140,000 65,000 150,000 75,000 - Dividen pershare 160 170 140 130 150 150 - ROI (%) 16% 9% 14% 7% 15% 8% - ROE (%) 16% 17% 14% 13% 15% 15% Catatan : Kesimpulan : - Investasi Rp 1.000.000 - Laba > bunga : gunakan Hutang - Saham Rp 1.000 perlembar - Laba < bunga : gunakan Modal sendiri - Bunga 15 % pettahun - Laba = Bunga : hasilnya sama (A) Laba 16 % (B) Laba 14 % (C) Laba 15 % (1). Pengaruh leverage atau penggunaan hutang terhadap nilai perusahaan (nilai saham) dan cost of capital Nilai perusahaan : - ke = Dividen / Modal saham = 1000/10.000 = 10 % - Modal saham = Dividen / ke = 1000/ 10% = 10.000 Jadi nilai saham Rp 10.000 perlembar ke = cost of capital atau laba yg disyaratkan
  • 93. 9. Teori struktur modaL (3) (2) Pendekatan Laba bersih : • Dikembangkan oleh David Duran th 1952 • Pendekatan ini mengasumsikan : bahwa Investor menilai laba dgn tingkat kapitalisasi (ke) yang konstan dan biaya hutang (kd) yang konstan pula • Karena ke dan kd konstan maka semakin besar hutang yang digunakan semakin kecil biaya modal rata-rat (ko = (EBIT(1-t))/V). V sebagai value perusahaan yaitu hutang + modal. Struktur Kapital Keterangan Alt -A Alt -B Investasi (V) 1,000,000 1,000,000 Debt 200,000 600,000 Equity 800,000 400,000 Return 10 % 100,000 100,000 Bunga 10 % 20,000 60,000 EBIT 80,000 40,000 COC (ko) 8% 4%
  • 94. 9. Teori struktur modaL (4) (3) Pendekatan laba operasi : • Mengasumsikan: – Bahwa reaksi investor berbeda terhadap penggunaan hutang. – Biaya modal rata-rata, konstan berapapun hutang yang digunakan perusahaan – Penggunaan hutang yg semakin besar menyebabkan risiko makin meningkat. – Tingkat keuntungan akan semakin meningkat bila menggunakan hutang yg lebih besar (high risk high profit).
  • 95. 9. Teori struktur modaL (5) (4) Pendekatan tradisional : • Mengasumsikan bahwa s/d tingkat tertentu, risiko perusahaan tidak mengalami perubahan, sehingga ke dan kd relatif konstan. • Setelah leverage atau rasio hutang tertentu biaya hutang dan biaya modal sendiri akan semakin besar, bahkan semakin besar dibanding penurunan biaya karena penggunaan hutang yang lebih murah. • Akibatnya, biaya modal rata-rat awalnya turun dan setelah leverage tertentu akan naik. • Pendekatan ini mengemukakan bahwa strutur modal yang optimal, yaitu terjadi pada saat nilai perusahaan maksimum atau struktur modal yang mengakibatkan biaya modal rata- rata minimum.
  • 96. 9. Teori struktur modaL (6) (5) Pekatan Modigliani – Miller (MM) : MM mengajukan 3 proposisi (usulan) dalam struktur kapital dengan asumsi tidak ada pajak pendapatan : 1. Nilai perusahaan tidak tergantung pada struktur modal V = EBIT / Ko atau V= EBIT/keu (untuk perusahaan U) ko, adalah keuntungan yang diisyaratkan 2. Semakin besar hutang dalam struktur modal tidak akan meningkatkan nilai perusahaan, karena penggunaan hutang tsb akan diimbangi dengan meningkatnya biaya modal. V = E + D = EBIT/keu EBIT = keu (E+D) kel, biaya modal sendiri perusahaan L keu, biaya modal sendiri perusahaan U ke, biaya modal rata-rata D = debt E, equity
  • 97. 5) Pekatan Modigliani – Miller (MM) : 3. Proposisi ketiga ini dinyatakan bahwa perusahaan hanya melakukan investasi apabila memenuhisyarat : IRR ≥ keu (1-T(D/V)) Faktor keu (1-T(D/V) adalah faktor cut off rate atau pembatasan tiap investasi baru. T, rata-rata tertimbang tarif pajak D/V, rasio hutang terhadap nilai perusahaan V, hutang dan equity (D+E) keu, biaya modal Mis : biaya modal 15 %, D 40, E 60, T30% Maka ; keu =15% (1-30%(40/100)) = 15%(1-12%)=15%(0.88) keu = 13,2 % 9. Teori struktur modaL (7)
  • 98. 10. Analisis leverage operasi dan leverage keuangan (1) • Pengertian : – Konsep leverage ini bermanfaat untuk perencanaan dan pengendalian keuangan – Penggunaan dana yg memiliki biaya tetap (hutang) dengan maksud meningkatkan laba pemegang saham. • Operating leverage (DOL = degree of operating leverage); – Efek penggunaan biaya operasi tetap terhadap EBIT – Diharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan EBIT (karena AFC turun) – DOL = (% perubahan EBIT) / (% perubahan penjualan), atau DOL = (Delta EBIT/EBIT) / (Delta Penjualan/Penjualan) – Contoh = DOL = (200 jt/1000 jt) / (500jt/5000jt) = (0.2/0.10)=2 Yg berti bahwa tiap perubahan 1% penjualan mengakibatkan perubahan EBIT 2%
  • 99. 10. Analisis leverage operasi dan leverage keuangan (2) • Financial Leverage (DFL= degree of financial leverage); – Penggunaan dana dengan beban tetap (debt) akan meningkatkan keuntungan tiap lembar saham yang akan dibagikan kpd pemegang saham – DFL = % Perubahan EPS / % Perubahan EBIT – Contoh : DFL = (1200/3000) / (200 jt/1000 jt) = (0,4) / (0.2) = 2 yang berti tiap perubahan 1 % EBIT akan mengakibatkan perubahan EPS sebesar2% • Combined leverage (DCL =degree of combined leverage); – DCL= % perubahan EPS / % perubahan penjualan – Contoh : DCL = (1200/3000)/ (500 jt / 5000 jt) =(0,4) / (0.1)= 4 yang bertarti tiap perubahan 1% penjualan akan menyebabkan pertambahan EPS 4% – Atau DCL = DOL x DFL = (Δ EBIT/Δ Penj) x (ΔEPS/ΔEBIT) = ( 0.2/0.1) x (0.4/0.2) = 0.4 / 0.1 = 4 – Atauu DCL = 2 x 2 = 4
  • 100. 11. Kebijakan dividen • Kebijakan dividen : – Membagikan laba sebagai dividen, mengurangi kemampuan pendanaan internal atau laba ditahan – Membagikan laba sebagai dividen akan meningkatkan nilai perusahaan Po = D/ ke – Contoh : Nilai perusahaan Po = 1000/0.10 = 10.000 perlembar Po = 2000 / 0.10 = 20.000 perlembar • Pertimbangan kebijakan dividen : – Kebutuhan dana perusahaan – Likuiditas – Kemampuan meminjam – Keadaan pemegang saham – Stabilitas dividen
  • 101. 12. Sumber dana jangka menengah (1) 1. Term loan dan equipment loan 2. Pembiayaan leasing 3. Evaluasi oleh Lessee 4. Evaluasi oleh Lessor
  • 102. 12. Sumber dana jangka menengah (2) (1).Term loan dan equipment loan : • Term loan, sebagai sumber pembiayaan jangka menengah yang biasanya disediakan oleh commercial bank, insurance, pension fun, lembaga pembiayaan pemerintah, dan suplier perlengkapan. • Biaya modal term loan lebih rendah dari modal saham dan obligasi, peminjam memberikan jaminan yg dapat diperjual belikan kepihak lain, dan pembayaran pokok dan bunga dibayar dgn jumlah sama setiap periode. • Conto : Pinjaman Rp 100.000, bunga 9 % selama 8 tahun, maka pembayaran pertahun Rp 18.067 : Po = Sigma (Xt) /(1+r)^t 100.000 = Sig (xt) / (1+0.09)^t DF = (1/i) (1 – 1/(1+i)^n) = 5,535 100.000 = Xt(5,535) Xt = 100.000/ 5,5350 = Rp 18.067
  • 103. 12. Sumber dana jangka menengah (3) (1).Term loan dan equipment loan Tahun Sisa Pkk DF Angsuran &Bunga Sisa Pkk Bunga Angsuran Awal 9% 100.000 / (5,5535) Akhir 9% Pokok 1 2 3 4 5 6 = 2 x 9 % 7 = 4-6 1 100,000 0.917 18,067 81,933 9,000 9,067 2 90,933 0.842 18,067 72,865 8,184 9,884 3 81,049 0.772 18,067 62,982 7,294 10,773 4 70,276 0.708 18,067 52,209 6,325 11,743 5 58,533 0.650 18,067 40,466 5,268 12,799 6 45,734 0.596 18,067 27,667 4,116 13,951 7 31,783 0.547 18,067 13,715 2,860 15,207 8 16,576 0.502 18,067 (1,492) 1,492 16,576 Jumlah - 5.535 144,540 - 44,540 100,000
  • 104. 12. Sumber dana jangka menengah (4) (2). Pembiayaan leasing, • Lessor (menyewakan), Lessee (penyewa) • Bentuk leasing : 1. Sale and lease back, Perusahaan menjual aktiva miliknya kemudian menyewanya kembali untuk periode tertentu. Pembeli aktiva biasanya sebuah bank, perusahaan asuransi, perusahaan leasing, pegadaian atau investor individu. 2. Operating leasing (service leases atau direct leases), pihak lessor menyediakan pendanaan sekaligus biaya perawatan yang keseluruhannya tercakup dalam pembayaran leasing. 3. Financial atau capital leasing, • Lessor tidakmenanggung biaya perawatan • Tidak dapat dibatalkan (not cancelable) • Lessee, biasanya harus membayar pajak, asuransi
  • 105. 12. Sumber dana jangka menengah (5) (3). Evaluasi oleh Lessee, dilakukan untuk penentuan keputusan membeli atau leasing • Keputusan terletak pada PV terendah atas biaya yang akan dikeluarkan. • Contoh berikut : – Leasing : PVCF = Rp 84.454 – Membeli (hutang); PVCF =Rp 85.088 Lebih menguntungkan leasing dibanding membeli
  • 106. 12. Sumber dana jangka menengah (6) 1. Pertimbangan Membeli Biaya Biaya Pengurangan Penghematan PV PV Th Total Bunga Angsuran Saldo Perawatan Depresiasi Pajak Pajak Kas DF CO Bayar 10% Pokok Pinjaman perth Perth 30% Keluar 7% 1 2 3 4 5 6 7 8 =3+6+7 9 = 8 X 30% 10 = 2+6-9 0 100,000 5,000 5,000 1,500 3,500 1.000 3,500 1 26,380 10,000 16,380 83,620 5,000 30,000 45,000 13,500 17,880 0.935 16,710 2 26,380 8,362 18,018 65,603 5,000 24,000 37,362 11,209 20,171 0.873 17,618 3 26,380 6,560 19,819 45,783 5,000 18,000 29,560 8,868 22,512 0.816 18,376 4 26,380 4,578 21,801 23,982 5,000 12,000 21,578 6,473 24,906 0.763 19,001 5 26,380 2,398 23,982 0 6,000 8,398 2,519 23,860 0.713 17,012 5 (10,000) 0.713 (7,130) Jumlah 131,899 - 100,000 25,000 90,000 146,899 44,070 102,829 5.813 85,088 DF-A 3.791 Bayar 100.000/3.791 = 26.380 Skedul pembayaran hutang
  • 107. 12. Sumber dana jangka menengah (7) Th Pembayaran Perlindungan Kas keluar DF PV 7% Leasing/th Pajak Setelah pajak 7% Kas keluar 1 2 3 = 2x30% 4 5 6 0 27,500 8,250 19,250 1.000 19,250 1 27,500 8,250 19,250 0.935 17,991 2 27,500 8,250 19,250 0.873 16,814 3 27,500 8,250 19,250 0.816 15,714 4 27,500 8,250 19,250 0.763 14,686 Jumlah 137,500 41,250 96,250 84,454 2. Pertimbangan Leasing Kesimpulan : -Lebih murah alternatif Leasing (PV COF = Rp 84.454) dibanding -Dengan membeli (hutang) dengan PV COF = Rp 85.088
  • 108. 12. Sumber dana jangka menengah (8) (4). Evaluasi oleh Lessor, ingin mengetahui : • Cash out flow • Cash inflow • Estimasi residual value (nilai sisa) • Apakah ROR leasing melebihi opportunity cost of capital Analisis leasing oleh Lessor, seperti berikut ini : – NPV : Rp 1.430 (Layak karena NPV > 0) – IRR : 5,6 % (Layak karena IRR > COC 4,9%) Contoh perhitungan : terlampir
  • 109. 12. Sumber dana jangka menengah (9) Th Hrg beli Pembayr Biaya Biaya Terima Pajak Aliran DF PV Aliran Aktiva Leasing perawatan Depresiasi besrsih 30% kas 4.9% kas 1 2 3 4 5 6=3-4-5 7=6 x 30% 8=3-2-4-7 8=3-2-4-8 8=3-2-4-9 0 100,000 27,500 5,000 22,500 6,750 (84,250) 1.000 (84,250) 1 27,500 5,000 30,000 (7,500) (2,250) 24,750 0.953 23,594 2 27,500 5,000 24,000 (1,500) (450) 22,950 0.909 20,856 3 27,500 5,000 18,000 4,500 1,350 21,150 0.866 18,322 4 27,500 5,000 12,000 10,500 3,150 19,350 0.826 15,980 5 6,000 (6,000) (1,800) 1,800 0.787 1,417 5 7,000 0.787 5,511 Jlh 100,000 137,500 25,000 90,000 22,500 6,750 12,750 - 1,430 Catatan : - Tingkat discount atau cost of capital 4,9 % - IRR 5,6 % - Karena IRR > COC, maka investasi tsb layak disis Lessor Pada tingkat discount 4,9 % diperoleh NPV sebesar Rp 1.430 Th Hrg beli Pembayr Biaya Biaya Terima Pajak Aliran DF PV Aliran Aktiva Leasing perawatan Depresiasi besrsih 30% kas 5.6% kas 1 2 3 4 5 6=3-4-5 7=6 x 30% 8=3-2-4-7 8=3-2-4-8 8=3-2-4-9 0 100,000 27,500 5,000 22,500 6,750 (84,250) 1.000 (84,250) 1 27,500 5,000 30,000 (7,500) (2,250) 24,750 0.947 23,439 2 27,500 5,000 24,000 (1,500) (450) 22,950 0.897 20,582 3 27,500 5,000 18,000 4,500 1,350 21,150 0.849 17,963 4 27,500 5,000 12,000 10,500 3,150 19,350 0.804 15,563 5 6,000 (6,000) (1,800) 1,800 0.762 1,371 5 7,000 0.762 5,332 Jlh 100,000 137,500 25,000 90,000 22,500 6,750 12,750 - 0 1. NPV 2. IRR
  • 110. 13. Sumber dana jangka panjang (1) • Instrumen hutang jangka panjang : • Beberapa alternatif hutang jangka panjang, yaitu utang bank, obligasi, utang dengan dan tanpa jaminan, hutang jangka panjang yang dapat diperjual belikan. • Beberapa jenis obligasi atau bond : (a) Mortgage bond, utang jangka panjang yang dijamin sekelompok asset (mis ; hipotik atau gadai) (b) Debenture bond, hutang jangka panjang tanpa jaminan (c) Convertible bond, pemegang obligasi berhak menukar obligasinya dengan saham biasa (d) Obligasi dengan warrant, memiliki hak beli saham dengan harga tertentu dimasa yang datang. (e) Income bond, obligasi yang membayar bunga hanya bila perusahaan memperoleh laba. • Saham Preferen (Preferred stock) : • Dividen dibayar lebih dahulu sebelum dibayar kpd saham biasa • Selalu dijual dgn harga pari • Memiliki hak untuk memilih manajer atau direksi jika perusahaan tidak membagikan dividen • DIback oleh sinking fund yang cukup, karenanya memiliki jatuh tempo • Saham tsb dapat ditarik kembali sebelum jatuh tempo dgn harga ditentukan sebelumnya • Biasanya call price lebih besar dari nilai pari plus dividen selama setahun.
  • 111. 13. Sumber dana jangka panjang (2) • Kelebihan & kelemahan saham preferen : – Kelebihan, pembayaran dividen lebih flexible dibanding dengan hutang – Kelemahan, Tidak dapat dijadikan sebagai pengurang pajak karena dibayar setelah pajak. Berbeda dengan bunga – hutang • Saham biasa, Pemegang saham biasa sebagai pemilik perusahaan sebenarnya. Dividen dibayarkan setelah dividen saham preferen. • Kelebihaqn dan kekurangan saham biasa : – Kelebihan, memungkinkan perusahaan diversifikasi usaha, meningkatkan likuiditas, tambahan kas lebih mudah. – Kelemahan, berkurangnya pengendalian perusahaan karena pemegang saham semakin meningkat jumlahnya. • Bond refunding Analysis, perusahaan yg memiliki kelebihan kas dapat mempertimbangkan untukl membelikembali obligasinya untuk mengurangi financial leverage atau mengurangi risk.
  • 112. 14. Perdagangan OPSI (1) • Pengertian : – Opsi yaitu hak untuk membeli dan menjual dipasar securitas atau pasar modal. – Call option (opsi beli), hak membeli dgn harga yang ditentukan dan berakhir setelah jangka waktu tertentu. – Put option (opsi jual), hak menerima pembayaran dari pembeli dengan harga tertentu dan berakhir setelah jangka waktu terstentu. – Pelaku transaksi ada 4 pihka : 1. Pembeli opsi beli, memiliki hak membeli 2. Penjual opsi beli, menerima pembayaran dan berjanji menjual 3. Pembeli opsi jual, memiliki hak menjual 4. Penjual oipsi jual, menerima pembayaran dan berjanji membeli
  • 113. 14. Perdagangan OPSI (2) • Perdagangan opsi : – Investor membeli dgn tujuan nspekulasi yaitu kalau nilai pasar saham tsb memingkat dan bila keuntungannya (Rp 50.000) melebihi biaya transaksi atau premium opsi (Rp 5.000) maka dieksekusi atau dibeli, sedangkan bila rugi maka tidak harus dieksekusi sehingga ahanya rugi biaya transaksi Rp 5.000 – Contoh : investasi opsi mengutungkan Rp 47.250 PERDAGANGAN OPSI - Membeli Ipsi beli : 25 opsi x 100 lbr x Rp 110 = Rp 275.000 - Nilai pasar saham : 25 opsi x 100 lbr x Rp 130= Rp 325.000 - Pendapatan bruto investasi Opsi = Rp 50.000 - Premium Opsi beli = Rp 5.000 - Pendapatan netto investasi Opsi = Rp 45.000 - Pendapatan bunga : 20% x 3/12 x Rp 45.000 = Rp 2,250 - Pendapatan total investasi Opsi = Rp 47.250 Catatan : - Kelebihan dana Rp 45.000 ditabung 3 bulan sehingga memperoleh bunga Rp 2.250
  • 114. 14. Perdagangan OPSI (3) • Faktor yang menentukan harga OPSI : – Harga saham yang diperjual belikan – Harga penyerahan atau singking fund opsi – Waktu yg tersisa hingga jatuh tempo – Volatitas harga saham ybs – Tingkat bunga bebas risiko saat ini (Rf) – Tingkat dividen atas harga saham ybs
  • 115. 14. Perdagangan OPSI (4) • Opsi beli (call option), eksekusi atas opsi dilakukan selama keuntungan atau harga beli (Rp 100) lebih kecil dari harga pasar (Rp 105) dan menutup biaya transaksi opsi (Rp 4). • Opsi beli (call option), tidak dieksekusi bila mengalami kerugian
  • 116. 14. Perdagangan OPSI (5) 5 100 -5 0 105 Harga saham Penjual Opsi beli Laba (Rugi) Pembeli Opsi beli Harga saham (1) Harga penyerahan Rp 100 Biaya transaksi Rp 5 Harga pasar saham Rp 105 Laba = Rp 0 C B A (2) Harga penyerahan Rp 100 Biaya transaksi Rp 5 Harga pasar saham Rp 100 Pembeli Rugi Rp 5 (C) Penjual laba Rp 5 (B) (3) Harga penyerahan Rp 100 Biaya transaksi Rp 5 Harga pasar saham Rp 110 Pembeli Laba Rp 5 (10-5) ;D Penjual Rugi Rp 5 (5-10) ; E 110 D E
  • 117. 14. Perdagangan OPSI (6) • Harga opsi beli, dinyatakan secara teori : C = S N(d1)- Xe^(-rt) N(d2) dimana : d1 = ln(S/X) + (r+s^2/2)^t sSQRt d1 = ln(S/X) + rt . ½ sSQR t s SQRt d2 = d1 – s SQR t C = 72(0,8231) – 70.(2,7183)^(0.07 x 0.50). 0.0842 C = 59,26 – 54,36 = Rp 4,90 • Dimana : • C : harga saham Opsi • S : harga saham : Rp 72 • X : harga penyerahan : Rp 70 • e: bilangan antilog (euler=2,7183) • r : tingkat bunga bebas risiko saat ini : 7 % • t : wkt yang tersisa hingga jatuh tempo biasanya dinyatakan dlm satuan tahun : 6 bulan atau 0.5 tahun • s(sigma = standar deviasi) : volatilitas harga saham yg diukur dengan standar deviasi harga saham • N (dx) : fungsi kumulatif distribusi normal : N(d1) = 0.8231, N(d2) = 0,8042
  • 118. 15. Merger dan reorganisasi (1) • Pengertian : • Merger biasanya dilakukan dengan menggabungkan 2 perusahaan yang skalanya berbeda. • Konsolidasi biasanya penggabungan 2 perusahaan yang skalanya hampir sama • Penggabungan perusahaan tsb biasanya dilakukan dengan pembelian perusahaan lain atau acquisition. • Penggabungan perusahaan dikelompokkan : 1. Merger yg horizontal, penggabungan dengan perusahaan yang bisnisnya sejenis 2. Merger yang vertikal, penggabungan dgn perusahaan yg memilikiketerkaitan antara input dan output maupun pemasaran. 3. Congeneric merger, penggabungan perusahaan yang sejenis atau dalam industri yang sama tetapi tdk memproduksi produk yang sama. 4. Conglomerate merger, penggabungan dua atau lebih perusahaan dari industri yg berbeda
  • 119. 15. Merger dan reorganisasi (2) • Financial term of exchange Pertimabangan arsio pertukaran antara 2 perusahaan, yaitu : 1. Earning 2. Nilai pasar saham 3. Nilai buku saham • (1) Earning : Keterangan PT A PT B PT A (Merger) Laba saat ini Rp 200 jt Rp 50 jt Rp 250 jt Jumlah saham (lbr) 5,000,000 2,000,000 6,093,750 Laba per lembar saham Rp 40 Rp 25 41.03 Harga saham Rp 640 Rp 300 Catatan : - PT B setuju dgn dengan penawaran PT A Rp 350 tiap lembar saham - Rasio pertukaran ; 350/640 = 0,547 - Saham PT B dihargai dgn saham PT A sebanyak : 0,547 x 2 j t= 1.093.750 lbr
  • 120. 15. Merger dan reorganisasi (3) • Dengan Merger, Laba perlembar saham meningkat : Dengan merger Tanpa merger Tahun yang akan datang Laba perlembar saham yg diharapkan
  • 121. 15. Merger dan reorganisasi (4) (2) Nilai pasar Harga pasar saham naik dari Rp 720 menjadi Rp 754,92 (2) MERGER - Nilai pasar Keterangan PT K PT Q PT A (Merger) Laba saat ini Rp 200 jt Rp 60 jt Rp 260 jt Jumlah saham (lbr) 5,000,000 2,000,000 6,200,000 Laba per lembar saham Rp 40 Rp 30 41.94 Harga saham Rp 720 Rp 300 754.92 Price earning ratio 18 10 18 Catatan : - Saham PT Q dinilai Rp 432 - Rasio pertukaran ; 432/720 = 0,60kali - Saham PT Q diharga dengan saham PT K sebanyak ; 0.60 x 2 jt =1.200.000 lbr - Rasio pertukaran atas dasar harga pasar ; 432/300 = 1,44 kali - Harga saham ; PER x laba perlbr = 18 x 41,94 = Rp 754,92
  • 122. 15. Merger dan reorganisasi (5) • Alasan melakukan merger ; 1. Economic of scale (biaya rata-rata terendah) 2. Memperbaiki manajemen 3. Penghematan pajak 4. Diversifikasi • Holding companies : • Memiliki saham perusahaan lain dalam jumlah yang cukup, sehingga mampu mengontrol perusahaan tsb. • Subsidiary company atau Anak perusahaan adalah perusahaan yg berada dibawah pengendalian Holding company • Keuntungan Holding company : 1. Pengendalian dengan proporsi kepimilikan 2. Isolasi risiko 3. Pemisahan akuntansi dan hukum • Penciutan usaha; Terjadi karena perusahaan mengalami kesulitan dalam persaingan sehingga harus memperkecil skala usahanya bahkan mungkin likuidasi • Reorganisasi Penyusunan kembali struktur modal perusahaan agar lebih baik. Reorganisasi masih lebih baik dibanding likuidasi. Cara yang dapat ditempuh al : 1. Menentukan nilai perusahaan setelah reorganisasi 2. Menentukan struktur modal yang baru 3. Menentukan nilai surat berharga lama yg akan diganti dgn surat berharga baru
  • 123. 16. Manajemen modal kerja (1) • Pengertian : • Gross working capital = aktiva lancar • Net working capital = aktiva lancar – htg lancar • Besar kecilnya modal kerja merupakan fungsi dari faktor : 1. Jenis produk yang dihasilkan 2. Jangka waktu siklus operasi 3. Tingkat penjualan, penjualan tinggi memerlukan mdl kerja tinggi 4. Kebijakan persediaan 5. Kebijakan penjualan kredit 6. Efisiensi manajemen aktiva lancar • Pemenuhan kebutuhan dana dalam kaitannya dengan modal kerja atau aktiva lancar : 1. Matching approach 2. Conservative approach 3. Aggressive approach
  • 124. 16. Manajemen modal kerja (2) (1) Matching approach • Hutnag jangka panjang atau modal sendiri : membiayai aktiva lancar permanen dan aktiva tetap • Hutang jangka pendek : membiayai aktiva lancar yg berfluktuasi Rp Aktiva tetap Aktiva lancar permanen Aktiva lancar Yang berfluktuasi Hutang jangka pendek Hutang jangka panjang Dan Modal sendiri
  • 125. 16. Manajemen modal kerja (3) 2) Conservative approach • Hutnag jangka panjang atau modal sendiri : membiayai aktiva lancar permanen, aktiva tetap, dan sebagian aktiva lancar yang berfluktuasi • Hutang jangka pendek : membiayai sebagian aktiva lancar yg berfluktuasi Rp Aktiva tetap Aktiva lancar permanen Aktiva lancar Yang berfluktuasi Hutang jangka pendek Hutang jangka panjang Dan Modal sendiri
  • 126. 16. Manajemen modal kerja (3) (3) Aggressive approach • Hutnag jangka panjang atau modal sendiri : membiayai sebagian aktiva lancar permanen, dan aktiva tetap. • Hutang jangka pendek : membiayai aktiva lancar yg berfluktuasi dan sebagian aktiva lancar permanen Rp Aktiva tetap Aktiva lancar permanen Aktiva lancar Yang berfluktuasi Hutang jangka pendek Hutang jangka panjang Dan Modal sendiri
  • 127. 16. Manajemen modal kerja (4) • Metode penentuan besarnya modal kerja : 1. Metode keterikatan dana 2. Metode perputaran modal kerja 3. Metode aliran kas (1) Metode keterikatan dana , Kebutuhan modal kerja disesuaikan dengan kebutuhan perhari, kemudian ditentukan selama jumlah hari tertentu modal kerja terikat (mis : 25 hari) (2) Metode perputaran modal kerja, Menentukan kebutuhan modal kerja dengan menghitung perputaran elemen aktiva lancar : 1. Perputaran piutang = Penjualan / rata-rata piutang = 32kali = 360/32 = 11,25 hari 2. Perputaran persediaan = Penjualan / rata-rata persediaan = 28 kali = 360/28 = 12,86 hari 3. Perputaran kas = Penjualan / rata-rata kas = 167 kali = 360/167 =2,16 hari Jadi keterikatan dana = 11,25 + 12,86 + 2,16 = 26,27 hari = 360/26,27 = 13,70 kali Jika rencana penjualan tahun ini Rp 5000 , maka kebutuhan modal kerja = Rp 5000/13,70 = Rp 364,96
  • 128. 16. Manajemen modal kerja (5) • Pembiayaan jangka pendek : 1. Hutang dagang 2. Hutang bank 3. Commercialpaper dan factoring • Commercial paper , salah satu bentuk promissory note tanpa jaminan yang dikeluarkan oleh perusahaan besar atau profitable dan dijual kepada perusahaan lain seperti asuransi, pension fund, money market mutual fund, dan bank. Bunganya lebih rendah dari prime rate dan dikeluarkan dalam satuan yg lebih besar. • Factoring, terdapat 3 pihak, (1) pihak yang menjual piutang, (2) pihak yg berhutang kpd pihak pertama, (3) pihak yg membeli piutang dan memberi dana kepada pihak pertama.
  • 129. 17. Manajemen kas dan surat berharga (1) • Kas dan surat berharga meruapakan aktiva paling likuid bagi perusahaan. • Surat berharga, merupakan investasi jangka pendek yang bersifat temporal, yang sifatnya dapat segera dicairkan bila perusahaan memerlukankas. • Manajemen kas, mencakup 1. Penentuan aktiva likuid optimal 2. Pengendalian pengumpulan dan penggunaan dana 3. Penentuan investasi jangka pendek • J.M. Keynes, mendefinisikan 3 motif mempertahankan uang : 1. Transaksi 2. Berjaga-jaga 3. Spekulasi
  • 130. • Risiko dan keuntungan memiliki kas (trade off) : ➢ Keuntungan mempertahankan kas : 1. Memperoleh bunga dari investasi surat berharga 2. Memperoleh potongan pembelian 3. Memperoleh kesempatan pembelian lebih baik 4. Memperoleh ranking lebih baik ➢ Risiko mempertahankan kas : 1. Terganggunya kegiatan sehari-hari 2. Mengganggu kesulitan kas masuk 3. Pembayaran hutang jangka pendek terganggu • Anggaran kas ➢ Membuat rencana kebutuhan kas dengan memproyeksi kebutuhan pembayaran yang harus dilakukan. • Saldo awal cash • Penerimaan • Pengeluaran • Saldoakhir cash 17. Manajemen kas dan surat berharga (2)
  • 131. • Pengendalian penerimaan dan pengeluaran : ➢ Managing collection, mempercepat pengumpulan piutang ➢ Transfer fund, mempercepat perpindahan dana antara bank ➢ Concentration banking,pusat pengumpulan dana untuk memperpendek periode pengumpulan dana dari pelanggan dan penerimaan dikator pusat. ➢ Lock – box system (menyewa kotak pos disuatu daerah), mempercepat penerimaan dana kemudian mendepositokannya pada saat itu. ➢ Pengendalian pengeluaran, mempercepat penerimaan dan memperlambat pengeluaran ➢ Electronic funds transfer (EFT), tranfer secara elektronik (ATM, credit card, dsb) • Menentukan kas yng optimal, dengan menggunakan model persediaan (Economic order quantity) C = √ (2bT)/i dimana : C = cash yang optimal (Rp) b = biaya tetap tiap transaksi (Rp 400) i = tingkat bunga yang berlaku (15% = 0.15) T = kebutuhan cash selama satu periode (Rp 8000.000) C= √(( 2x400x8.000.000)/0.15) = SQR (6.400.000.000/0.15)= C = 206.559 atau frekuensi transaksi sebanyak (8.000.000 / 206.559)= 38 kali dalam setahun 17. Manajemen kas dan surat berharga (3)
  • 132. 17. Manajemen kas dan surat berharga (4) Contoh : Bunga bank 15% 400 Frekuensi Rata2 cash HC OC TC 70 57,143 8,571 28,000 36,571 65 61,538 9,231 26,000 35,231 60 66,667 10,000 24,000 34,000 55 72,727 10,909 22,000 32,909 50 80,000 12,000 20,000 32,000 38.72983 103,280 15,492 15,492 30,984 30 133,333 20,000 12,000 32,000 25 160,000 24,000 10,000 34,000 20 200,000 30,000 8,000 38,000 15 266,667 40,000 6,000 46,000 10 400,000 60,000 4,000 64,000 Menentukan cash yang optimal– (Model EOQ) : CASH OPTIMAL - 20,000 40,000 60,000 80,000 HC 8,571 9,231 10,00 10,90 12,00 15,49 20,00 24,00 30,00 40,00 60,00 OC 28,00 26,00 24,00 22,00 20,00 15,49 12,00 10,00 8,000 6,000 4,000 TC 36,57 35,23 34,00 32,90 32,00 30,98 32,00 34,00 38,00 46,00 64,00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 HC OC TC
  • 133. • Model stokhastik Z = √ (3br2 / 4i h = 3Z adalah nilai optimal cash ( Z : saldo kas (908,56) b : biaya tetap tiap transaksi surat berhaarga (Rp 500) r2 :variance kas masuk bersih setiap hari (Rp 1.000) i : bunga harian surat berharga (18 %, 1 th 360 hari) Z =√ 3(500)(1000) = Rp 908,56 4(0.18/360) h = 3Z = 3(908,56 = 2.725,68 17. Manajemen kas dan surat berharga (5) 3 3
  • 134. • Faktor yang mempengaruhi pemilihan surat beharga Dalam dunia bisnis dikenal berbagai jenis surat berharga. Perbedaan tsb terutama karena : ➢Risiko kegagalan ➢Risiko tingkat bunga ➢Risiko inflasi ➢Risiko likuiditas ➢Tingkat keuntungan yang diharapkan (berbeda taip surat beharga) 17. Manajemen kas dan surat berharga (6)
  • 135. 18. Manajemen piutang • Kebijakan manajemen piutang : ✓ Standar kredit, sebagai kriteria un tuk menyeleksi pelangan yang akan diberi kredit (jangka wkt, jumlah, dsb) ✓ Persyaratan kreditKebijakan kredit dan pengumpulan kredit • Kualitas account accepted • Periode kredit • Potongan tunai • Persyaratankhusus • Tingkat pengeluaran untuk pengumpulan piutang ✓ Evaluasi terhadap para langganan ✓ Mengumpulkan dan menganalisa informasi (The 5 C’S) • Character • Capacity (tingkat keuntungan pelanggan tsb) • Capital (modal yang dimiliki) • Collateral (jaminan) • Conditions (kondisi ekonomi)
  • 136. 19. Manajemen persediaan (1) • Jenis persediaan – Perusahaan jasa : persediaan bahan pembantu atau habis terpakai (mis ; kertas, buku, materai, dsb) – Perusahaan manufaktur : (1) persediaan bahan pembantu (2) barang jadi, (3) barang dalam proses, (4) bahan baku. – Perusahaan dagang : (1) persediaan barang dagangan, (2) bahan penolong • Akuntansi persediaan, metode penentuan persediaan : (1) first in first out (FIFO), (2) last in first out (LIFO), (3) harga rata-rata, dsb
  • 137. • Economic order quantity (EOQ) : Q =√ 2SO/C Q = √ (2(20000)(10000))/100 Q = 2.000 unit dimana : Q : tingkat pesanan S : kebutuhan bahan selama satu periode ( 20.000 unit) O : biaya tiap kali pesanan (Rp 10.000) = OC C: biaya penyimpanan perunit (Rp 100) = HC • Penentuan batasan OC (odering cost) dan HC (holding cost) 19. Manajemen persediaan (2)
  • 138. 19. Manajemen persediaan (3) EOC - 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 HC 1,000 500,0 250,0 166,6 125,0 100,0 83,33 71,42 62,50 55,55 50,00 OC 10,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,0 120,0 140,0 160,0 180,0 200,0 TC 1,010 520,0 290,0 226,6 205,0 200,0 203,3 211,4 222,5 235,5 250,0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 20,000 Biaya Peny 100 10,000 Frekuensi Pers Rt HC OC TC 1 20,000 1,000,000 10,000 1,010,000 2 10,000 500,000 20,000 520,000 4 5,000 250,000 40,000 290,000 6 3,333 166,667 60,000 226,667 8 2,500 125,000 80,000 205,000 10 2,000 100,000 100,000 200,000 12 1,667 83,333 120,000 203,333 14 1,429 71,429 140,000 211,429 16 1,250 62,500 160,000 222,500 18 1,111 55,556 180,000 235,556 20 1,000 50,000 200,000 250,000 EOQ - OPTIMUM PESANAN ULANG EOQ = Tingkat pesanan yang paling ekonomis HC OC TC
  • 139. • Persediaan besi, berupa persediaan pengaman atau safety stock • Pengendalian sistem persediaan 1. Sistem komputerisasi 2. Sistem just – in time, mensinkronkan kecapatan bagian produksi dengan bagian pengiriman (mulai diterapkan oleh Toyota). • Syarat metode jast-in time : (1) sarana transportasi mamadai, (2) jaminan ketepatan kuantitas dan kualitas, (3) komitmen bersama antara supplier dan perusahaan pemakai. 3. Out-sourcing, membeliinput dari pihak luar atau perusahaan tidak perlu membuat sendiri terutama karena lebih murah dan lebih cepat dan praktis. 4. Sistem pengendalian ABC, metode ini lebih menitik beratkan pada faktor ; (1) harga atau nilai persediaan, (2)frekuensi pemakaian, (3) risiko kehabisan barang. Sistem ABC ini mengelompokkan barang sesuai kepentingannya, misalnya kelompok A nilainya sangat strategis bagi perusahaan, dsb. 19. Manajemen persediaan (4)
  • 140. 20. Manajemen keuangan untuk bisnis nirlaba (1) • Perusahaan tidak bertujuan laba atau non laba, mis : yayasan, rumah sakit, sekolah, industri kesehatan, dll. • Manajemen keuangan penting namun karena tidak memiliki pemegang saham maka tujuan perusahaan tidak lahi memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. • Bisnis laba versus bisnis non laba – pengendalian, bisnis laba oleh BOD, sedangnk non laba oleh board of trustees – Pemegang saham, bisnis laba ada pemegang saham yg akan mendapat dividen, non laba tidak ada pemegang saham dan tidak ada group atau individu yang memiliki laba tsb. – Pajak, bisnis laba membayar pajak, non laba tidak membayar pajak. • Estimasi biaya modal, – WACC terdiri dari berbagai modal yang digunakan dlam pembiayaan perusahaan. – Estimasi baiay modal tidak terlalu jauh berbeda dengan bisnis laba. • Keputusan strukturt modal, bisnis non laba tidak memiliki akses ke pasar modal karena hanya menerima dari pemerintah, swasta, individu, dll
  • 141. • Capital budgeting, tujuan utama bisnis non laba adalah menyediakan jasa kepada masyarakat, sehingga proyek harus memberikan social value selain economic value. • Capital budgeting atas proyek bisnis non laba dapat dinyatakan sbb: TNPV = NPV + NPSV dimana : TNPV, total net present value NPV, net present value NPSV, net present social value 20. Manajemen keuangan untuk bisnis nirlaba (2)
  • 142. 21. Manajemen keuangan multinasional (1) • Perusahaan multinasional, yaitu perusahaan yang terlibat dalam produksi dan penjualan barang atau jasa lebih dari satu negara. • Faktor yg membedakan dengan manajemen keuangan perusahaan domestik : 1. Perbedaan mata uang, analisis pengaruh exchange rates perlu diperhatikan 2. Institusi ekonomi dan politik yang unique harus diperhatikan pengaruhnya. 3. Perbedaan bahasa 4. Perbedaan budaya 5. Peranan pemerintah dalam transaksi internasional yang berbda antara negara, ini harus diperhatikan 6. Risiko politik, kemungkinan perusahaan akan diambil alih oleh negara dimana perusahaan itu berada.
  • 143. • Trading in foreign exchange (forex) , dua jenis transaksi yang sering dilakukan dalam forex : 1. Spot rates, nilai tukar dengan penyerahan on the spot, meskipun kenyataannyadua hari setelah transaksi. 2. Forward rates, yaitu analog dengan futures price dalam pasar komoditas. Nilai tukar yang ditentukan sekarang dalam kontrak untuk penyerahan beberapa waktu mendatang, misalnya 30 hari, 90 hari, 180 hari, dst. • Hedging di forex market, dengan tujuan untuk menghindari atau hedging risiko. Kontak pembelian mata uang yang ditentukan harganya sekarang dan akan diserahkan dimasa yang datang. • International capital market, dilakukan dengan cara membeli saham perusahaan asing atau menanamkan investasinya secara langsung. Hal ini didukung dengan globalisasi dimana aliran dana antara negara semakin mudah. 21. Manajemen keuangan multinasional (2)
  • 144. • Multinasional capital budgeting, penentuan tingkat feasibility suatu proyek dapat dilakukan dengan cara : ➢ Menggunakan analisis net present value (NPV) secara terpisah dengan mata uang tertentu. ➢ Mentransfer cashflows kedalam mata uang dimana perusahaan induk berada. • Manajemen modal kerja, tujuan modal kerja 1. Mempercepat pengumpulan piutang dan memperlambat pembayaran hutang jangka pendek. 2. Mengalokasikan dana secara optimal dari bagian yang tidak membutuhkan kebagian yg memerlukan. 3. Memperoleh profit maksimum untuk investasi kelebihan dana jangka pendek. Perusahaanmultinasional dapat juga menggunakan lockbox system (mempercepat aliran dana melalui kotak pos disuatu negara), electronic funds (ATM, kartu kredit, dll) maupun float system (sistem floating secaraotomatis mata uang antara negara). 21. Manajemen keuangan multinasional (3)
  • 145.
  • 146. E&Q • Manajemen keuang untuk non keuangan 1. Makna angka2 keuangan utk membantu perusahaan dan diri sendiri 2. Piutang, memberi service dan bunga gratis 3. Bad debt, sebagai bonus 4. Sales discount, AC menurun dgn Q besar 5. CGS, atau HPP secara total cost bukan hanya pembelian 6. Inventory, SF, dsb. Membeli jumlah banyak lebih murah AC turun 7. Kontribusi biaya, BB dan sewa 8. VC dan FC expenses, 9. ‘BEP
  • 147. E & Q 10. Investasi atau leasing ?, • keslahannya berdampak jk panjang sunk cost, strended cost, • Revaluasi asset • Repair or replace • Buy or leasing • Operating (L/R) or financial (Nrc) lease 11. Balance sheet 12. Financial planning model Finpro, sensitiftas EFN external funds need 13. Financial market, Bank , BEI
  • 148. E & Q • Strategi & Kebijakan MK 1. Opportunity pertumbuhan demand 2. Tarif cenderung constant atau mengikuti PLNP 3. Equity besar 4. Revaluasi asset , equity naik 5. 40% dgn minyak 6. Piutang ke 15 T ke PLNP 7. ROE 5,01% dan ROI 10.98%, collection 201 Hari 8. COC atau WACC 6,5% tinggi 9. IPO utk IP ? Penciptaan value 10. ROI > COC penciptaan nilai atau menarik investor 11. Cash margin = tarif – cash cost 12. Strategi penciptaan nilai, program yg disiapkan