3. Besaran
Segala sesuatu
yang dapat diukur
dan dinyatakan
dalam angka.
01
Satuan
Pembanding
dalam suatu
pengukuran.
02
Pengukuran
Kegiatan
mengukur besaran
fisika dari suatu
objek atau benda
03
Mengukur
Membandinkan
suatu besaran
dengan satuan.
04
PENGERTIAN BESARAN DAN SATUAN
4. Satuan Tidak Baku
Jarak antara ujung ibu
jari dan ujung jari
kelingking ketika di
rentangkan
Hasta
Jarak antara ujung jari
tengah tangan kiri dengan
ujung jari tengah tangan
kanan jika kedua tangan
direntangkan
Jarak antara siku
lengan dan ujung
jari tengah ketika
direntangkan
Jengkal
Depa
Satuan yang apabila digunakan oleh
orang yang berbeda akan memberikan
hasil pengukuran yang berbeda.
Contohnya
5. SATUAN BAKU
Satuan yang apabila digunakan oleh siapapun akan
memeberikan hasil pengukuran yang sama.
Meter
Sentim
eter
Yard Inci
Feet
Mil
Menyatakan Besaran Panjang :
Menyatakan Besaran Massa :
Kilogram
Gram
Ton Pon
Ons
Kwintal
m/s
km/jam Mil/jam
knot
Menyakatakan Besaran
Kecepatan :
6. SATUAN
INTERNASIONAL
Adalah satuan yang diakui
penggunaannya secara internasional
serta memiliki standar yang sudah
baku
KETENTUAN SISTEM SI DALAM MEMBUAT
SEBUAH BESARAN :
1. Bersifat Internasional/universal
2. Harus bernilai tetap
8. BESARAN
TURUNAN
Adalah besaran yang satuannya
ditetapkan berdasarkan satuan-
satuan besaran pokok
Gaya
Adalah tarikan / dorongan yang
menyebabkan gerak dan
perubahan bentuk
Tekanan
Adalah gaya yang bekerja pada suatu
bidang persatuan luas bidang tersebut
9. Usaha
Usaha didefinisikan
sebagai perkalian gaya
dengan perpindahan
Daya
Laju energi yang dihantarkan selama
melakukan usaha dala selang waktu tertentu
Muatan Listrik
Adalah muatan dasar yang dimiliki
oleh suatu benda
10. BESARAN SAKLAR DAN BESARAN VEKTOR
Cara Menyatakan Besaran Saklar :
• Menyatakan nilainya
• Menyatakan Satuannya
Contoh Besaran Saklar :
• Kuat arus listrik
• Kapasitas kapasitor
• Potensial listrik
• Muatan listrik
• Tekanan
• Volume
• Luas
• Massa jenis
Besaran Saklar
Besaran yang hanya memiliki nilai /
besarannya saja tanpa memiliki arah
Cara Menyatakan Besaran Vektor :
• Menyakatan nilainya
• Menyatakan satuannya
• Menyatakan arahnya
Contoh Besaran Vektor :
• Perpindahan
• Kecepatan
• Percepatan
• Impuls
• Momentum
• Medan gaya
• Berat
Besaran Vektor
Besaran yang memiliki nilai
(besar) dan juga arah
11. PENGUKURAN
Pengukuran adalah membandingkan nilai
suatu besaran yang diukur menggunakan
besaran sejenis yang ditetapkan sebagai
satuan
Pengukuran Tunggal
Adalah pengukuran yang dilakukan
satu kali saja : Tidak dapat
diulang, tidak berubah, tidak
dapat mengukur panjang
benda dengan sisi-sisi
berbeda
Pengukuran Berulang
Adalah pengukuran yang dilakukan
berulang (lebih dari satu kali)
12. Adalah alat yang digunakan untuk
mengetahui suatu besaran dan
kondisi fisik suatu komponen
ALAT UKURAKURAT
Memberikan nilai pendekatan
terhadap alat sebenarnya
PRESISI
Kedekatan nilai-nilai
pengukuran individual sekitar
nilai rata-ratanya
13. KESALAHAN DALAM PENGUKURAN
1) Kesalahan umum (keteledoran) :
- Kurang terampil dalam menggunakan alat
- Kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala
yang kecil
2) Kesalahan acak
- Gerak Brown molekul udara
- Fluktuasi tegangan listrik PLN atau baterai
- Sekumpulan bacaan memiliki kesalahan acak
kecil atau besar 3) Kesalahan sistematis
- Kesalahan paralaks
- Kesalahan komponen lain
- Kesalahan titik nol
14. PENULISAN HASIL PENGUKURAN
Nilai skala terkecil (NST)
Adalah nilai dari jarak antara dua goresan kecil terdekat.
Ketidakpastiaan hasil
pengukuran tunggal
Ketidakpastian hasil
pengukuran berulang
Penulisan hasil pengukuran
Ketidakpastiaan relatif
(KTP)
15. ATURAN DASAR KETIDAKPASTIAN
I. Aturan dasar ketidakpastian
penjumlahan dan pengurangan
II. Aturan dasar ketidakpastian
perkalian dengan konstanta
III. Aturan dasar ketidakpastian perkalian
dan pembagian
IV. Aturan dasar ketidakpastian pangkat
16. PENGGUNAAN ALAT UKUR
MISTAR
1. Menempatkan skala nol pada penggaris yang sejajar
dengan salah satu ujung benda yang akan diukur.
2. Setelah itu perhatikan ujung benda lainnya dan kemudian
bacalah skala pada mistar penggaris tersebut yang
memang sejajar dengan ujung benda.
3. Untuk bisa membaca hasilnya dengan benar,kalian harus
melihat bagian tegak lurus dengan tanda garis skalanya.
Cara menggunakan mistar penggaris :
17. Hasil pengukuran
Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius
JANGKA SORONG
MIKROSEKRUP
Hasil pengukuran
Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius
18. NERACA LENGAN
Cara menggunakan neraca lengan :
1. Letakan benda yang akan diukur di
salah satu lengan
2. Letakan benda yang telah diketahui
massanya menggunakan benda yang
disebut anak timbangan
NERACA PEGAS
1. Pegang penggantung neraca
2. Gantungkan benda yang akan diukur pada pengait neraca pegas
3. Lihat angka yang berhimpit dengan penunjuk skala pada neraca pegas
19. NERACA OHAUSS
1. Letakkan benda tertimbang di atas pan.
2. Geser slider. Mulailah menggeser dari slider dari yang
paling besar.
3. Geser slider selanjutnya sehingga menunjuk angka nol
(titik kesetimbangan)
4. Geser slider terakhir sehingga menunjuk angka nol (titik
kesetimbangan)
STOPWATCH
TERMOMETER
20. MENGUKUR MASSA JENIS
• Bentuk balok
• Bentuk lingkaran
V = p x l x t
V =
4
3
π r3
Rumus Massa Jenis Benda
ρ =
𝑚
𝑉
Massa Jenis Benda Padat dengan Bentuk Teratur Massa Jenis Benda Padat
dengan Bentuk Tidak Teratur
1. Hitung volume benda menggunakan gelas ukur
+ Ukur volume air dalam
gelas ukur semula
+ Masukkan benda dan
lihat perubahan volumenya
1. Hitung massa benda
2. Hitung massa jenis benda
21. ANGKA PENTING
Keterangan :
• Angka eksak adalah yang terbaca pada
skala
• Angka taksiran adalah angka yang ditaksir
atau diragukan karena tidak terbaca pada
skala
• Angka penting adalah angka yang diperoleh
dari hasil suatu pengukuran yang terdiri
dari angka eksak dan satu angka terkahir
yang merupakan angka taksiran
Aturan Angka Penting
1. Semua angka nol adalah angka penting
2. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol
adalah angka penting
3. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol adalah
angka penting kecuali ada penjelasan lain (misal
pemberian garis bawah pada salah satu angka yang
menyatakan angka pentingnya hanya sampai angka
tersebut).
4. Angka nol di belakang koma yang terletak di sebelah
kanan angka buka nol adlaah angka penting
5. Angka nol yang terletak di seblah kiri angka bukan nol
adalah bukan angka penting
22. Aturan Angka Penting Juga Bisa Ditulis …
1. Angka Desimal , Angka pentingnya terhitung angka
pertama yang bukan nol sampai angka terakhir
2. Angka Bukan Desimal , Angka penting hanya perlu
dilihat dari akhir angka hasil pengukuran
• Jika angka terakhir bukan nol, maka
semuanya angka penting
• Jika angka terakhir nol dan ada garis bawah
penjelas, maka angka pentingnya sampai
angka dengan garis bawah tersebut
• Jika angka terakhir nol dan tidak ada garis
bawah penjlas, maa angka penting tidak
dapat ditentukan.
Aturan Penjumlahan dan Pengurangan Angka
Penting
1. Angka yang ditambah atau dikurangkan harus
memiliki satuan yang sama
2. Penjumlahan dan pengurangan yang memiliki
angka decimal, banyak angka penting pada
hasil akhirnya ditentukan dari jumlah angka di
belakang koma yang paling sedikit
3. Hasil akhir penjumlahan dan pengurangan
angka penting hanya boleh mengandung satu
angka taksiran
23. Aturan Perkalian dan Pembagian Angka
Penting
1. Hasil perkalian atau pembagian angka penting
harus mengikuti bilangan yang punya angka
paling sedikit,
2. Hasil perkalian atau pembagian bilangan
penting dengan bilngan eksak hanya boleh
memiliki angka penting pada bilngan
pentingnya.
NOTASI ILMIAH
Penulisan Notasi ilmiah
a x 10n
Dengan :
1 ≤ a < 10
Keterangan :
n = Eksponen (bilangan bulat)
a = Bilangan penting
10n = Orde besar
25. Dimensi Besaran
Turunan
Besaran Satuan Dimensi
Luas m2 [L]2
Volume m3 [L]3
Massa Jenis kg m-3 [M] [L]-3
Kecepatan ms-1 [L] [T]-1
Percepatan ms-2 [L] [T]-2
Gaya kg m s-2 = N [M] [L] [T]-2
Usaha/energi kg m2 s-2 = J [M] [L]2 [T]-2
Tekanan kg m-1 s-2 = Pa [M] [L]-1 [T]-2
Daya kg m2 s-3 = W [M] [L]2 [T]-3
Impuls/momentum kg m s-1 = N s [M] [L] [T]-1
Momen inersia kg m2 [M] [L]2
Momen gaya kg m2 s-2 [M] [L]2 [T]-2
Momentum sudut kg m2 s-1 [M] [L]2 [T]-1