SlideShare a Scribd company logo
Kelompok 2 
Anggota: 
- Anisa Aribah C (02) 
- Nadia Santosa (21) 
- Rizky Dwi Kusuma (26) 
- Zulfa Fauziyyah (34)
BESARAN, SATUAN, 
DAN PENGUKURAN
A. BESARAN DAN SATUAN 
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat 
diukur dan dinyatakan dengan nilai serta 
memiliki satuan. Satuan menunjukkan arti 
dari suatu besaran yang dijadikan sebagai 
pembanding dalam pengukuran. 
Misal : 
Sebuah kayu bermassa 50 kilogram. 
Pada pernyataan tersebut, massa 
merupakan besaran dengan 50 sebagai nilai 
dan kilogram merupakan satuannya.
Berdasarkan satuannya, besaran 
dibedakan menjadi : 
a. Besaran pokok (base quantities) 
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya 
telah didefinisikan terlebih dahulu dan sudah 
ditentukan secara internasional. 
Ada tujuh jenis besaran pokok, yaitu panjang, 
massa, waktu, kuat arus listrik, suhu, intensitas 
cahaya, dan jumlah zat. Namun selain tujuh 
besaran pokok di atas, terdapat dua besaran 
pokok tambahan, yaitu sudut bidang datar dengan 
satuan radian (rad) dan sudut ruang dengan 
satuan steradian (sr).
Tabel besaran pokok 
Besaran Satuan (SI) Simbol Alat Ukur 
Panjang Meter m mistar, jangka 
sorong 
Massa Kilogram kg neraca 
Waktu Sekon s stopwatch 
Suhu Kelvin K termometer 
Intensitas 
Candela Cd 
cacahaya 
Kuat arus Ampere A amperemeter 
Jumlah zat Mole mol
b. Besaran turunan (derived quantities) 
Besaran turunan adalah besaran yang didefinisikan dari satu 
atau lebih besaran pokok yang satuannya diperoleh dari 
turunan satuan besaran pokok. 
Misal: kecepatan, percepatan, tekanan, gaya, usaha, volume, 
dll. 
Salah satu contoh besaran turunan yang sederhana ialah 
luas. Luas merupakan hasil kali dua besaran panjang, yaitu 
panjang dan lebar. Oleh karena itu, luas merupakan turunan 
dari besaran panjang. 
Luas = panjang x lebar 
= besaran panjang x besaran panjang 
Satuan luas = meter x meter 
= meter persegi (m²)
Contoh 
p = 20 m 
l = 30 m 
Maka luas persegi panjang diatas adalah 600 m² 
600m² diperoleh dari hasil pengalian panjang x lebar
Tabel besaran turunan 
Besaran Turunan simbol Rumus Dimensi 
Satuan dan 
Singkatan 
Luas l P x l [L]2 m2 
Volume V p x l x t [L]3 m3 
Massa jenis m / v [M][L]-3 kgm-3 
Kecepatan v s / t [L][T]-1 ms-1 
Percepatan a v / t [L][T]-2 ms-2 
Gaya F m x a [M][L][T]-2 kgms-2 = newton (N) 
Usaha dan Energi W F x s [M][L]2[T]-2 
kgm2s-2 = joule 
(J) 
Tekanan P F / a [M][L]-1[T]-2 
kgm-1s-2 = 
pascal (Pa) 
Daya P W / t [M][L]2[T]-3 
kgm2s-3 = watt 
(W)
C. PENGUKURAN 
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran 
dengan besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan 
sebagai satuan.
1. Pengukuran panjang 
Pengukuran dapat dilakukan menggunakan alat ukur, misalnya: penggaris, 
jangka sorong, mikrometer sekrup, dan lainnya. 
- Pengukuran menggunakan penggaris / mistar 
Penggaris atau mistar ada berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang 
berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, 
mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar 
memiliki batas 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1mm atau 0,1 cm.
- Pengukuran menggunakan jangka sorong 
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki 
batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 
0,01 cm. jangka sorong juga dapat digunakan untuk 
mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam 
sebuah pipa.
Cara Penggunaan Jangka 
Sorong
2. Pengukuran waktu 
- Pengukuran waktu 
menggunakan stopwatch 
Menurut gambar tersebut 
stopwatch memiliki skala utama 
yaitu detik dan skala terkecil yaitu 
milidetik. Terdapat sepuluh skala 
terkecil sehingga nilai skala 
terkecilnya 0,1 detik. Sehingga 
ketelitian alat ukur waktu , 
stopwach ini yaitu setengah dari 
skala terkecil yaitu 0,05 
detik.gambar diatas termasuk 
dalam stopwatch analog, namun 
ada pula jenis stopwach yang lain 
antara lain stopwatch digital
Mikrometer Sekrup 
 Mikrometer Sekrup 
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran 
panjang yang cukup presisi. Mikrometer mempunyai 
tingkat ketelitian hinggan 0,01 mm. Penggunaan 
mikrometer sekrup biasanya untuk mengukur diameter 
benda melingkar yang kecil seperti kawat atau kabel.
Bagian-Bagian dari Micrometer Sekrup 
 1. Poros Tetap yaitu poros di ujung yang tidak bergerak 
 2. Poros Geser, poros yang bisa dierakkann ke depang dan kebelakang 
 3. Skala utama (salam satuan mm) 
 4. Skala Nonius atau Skala Putar 
 5. Pemutar, menggerakkan poros geser 
 6. Pengunci 
 7. Rachet, sama seperti poros geser tapi lebih kecil 
 8. Frame berbentuk U
 Fungsi dari Mikrometer Sekrup 
Mikrometer berfungsi untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter 
dari benda-benda yang cukup kecil seperti lempeng baja, 
aluminium, diameter kabel, kawat, lebar kertas, dan masih banyak 
lagi. Penggunaan mikrometer sekrup sangat luas, intinya adalah 
mengukur besaran panjang dengan lebih presisi. 
 Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup 
Menggunakan mikrometer sekrup tidak sulit. Berikut 5 langkah 
menggunakan alat ukur mikrometer sekrup 
1. Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka. 
2. Lakukan pengecekan ketika apakah poros tetap dan poros geser 
bertemu skala dan skala nonius utama menunjukkan angka nol. Buka 
rahang dengan menggerakkan pemutar ke arah kiri sampai benda 
dapat masuk ke dalam rahang. 
3. Letakkan benda dintara poros tetap dan poros geser lalu tutup 
kembali rahang hingga tepat menjepit benda. 
4. Putarlah Pengunci agar pemutar tidak bisa bergerak lagi. Dengarkan 
bunyi “klik” yang muncul.
Skala Mikrometer Sekrup 
 Skala utama 
 skala mikrometer sekrup ini tiap satuannya 
sama dengan 1 mm, ditengah-tengah angka 
skala tersebut ada angka tengahnya. 
 angka skala atas 
 1,2,3,4, dst 
 angka skala bawah 
 0.5, 1.5, 2.5, dst
 Skala Nonius/ Skala Putar 
 di skala putar terdapat angka 1 sampai 5 (kelipatan 5). Tiap 
skala ini berputar mundur 1 kali maka skala utama bertambah 
0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 0,5/50 =0,01 mm 
 Cara Membaca Mikrometer Sekrup 
 1. Lihat pada skala utama, lihat skala yang tepat ditunjuk atau 
tepa di sebelah kiri skala putar. Angka tersebut dalam mm 
 2. Lihat angka pada skala putar yang segaris dengan garis 
melintang di skala utama. kalikan angka itu dengan 0,01 
 3. Tambahkan angka yang sobat dapat di angka satu dan angka 
2. Selesai. :D 
 misal kita pakai contoh pengukuran mikrometer sebagai berikut
 Panjang yang terbaca dari mikrometer sekrup di atas adalah 
 Skala Utama ………………….. 5,5 mm 
 Skala Putar (26×0,01) …….. 0,26 mm 
 —————————————————– + 
 Panjang Benda ……………….. 5,76 mm
3. Pengukuran massa 
Pengukuran massa menggunakan neraca 
Pernahkah kamu pergi ke pasar? Ketika di pasar kamu mungkin akan 
melihat berbagai macam alat ukur timbangan seperti dacin, timbangan 
pasar, timbangan emas, bahkan mungkin timbangan atau neraca digital. 
Timbangan tersebut digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip 
kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan 
antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang 
digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss 
tiga lengan atau dua lengan.
Menggunakan Neraca O’Hauss 
Sekantong plastik terigu ditimbang dengan neraca O’Hauss tiga 
lengan. Posisi lengan depan, tengah, dan belakang dalam keadaan 
setimbang ditunjukkan pada gambar berikut ini. 
Dari gambar dapat diketahui bahwa: 
posisi anting depan 5,5 gram 
posisi anting tengah 20,0 gram 
posisi anting belakang 200,0 gram 
Jadi, massa terigu adalah 225,5 gram
4. Alat Ukur Suhu (temperatur) 
 Alat ukur suhu adalah termometer, dan ada banyak jenis 
termomter. Dilihat dari jenis skala ada tiga macam 
termomometer, yaitu Celcius, Fahrenheit, dan Reamur. Ditinjau 
dari bahan termometrik yang digunakan juga ada tiga jenis 
termometer, yaitu termometer gas, zat cair, dan zat padat 
(termokopel dan hambatan platina)
Cara menggunakan 
thermometer 
 Bersihkan thermometer dengan menggunakan air sabun atau 
alkohol, kemudian ayunkan kuat-kuat dengan sentakan pada 
pergelangan tangan sampai thermometer menunjukkan angka 
kurang dari 36 derajat. 
Selanjutnya letakkan thermometer dibawah lidah dengan 
mengatupkan mulut atau dibawah lipatan ketiak jika khawatir 
thermometer tergigit. Biarkan thermometer berada disana selama 
kurang lebih 3 sampai dengan 4 menit. 
Selanjutnya ambil thermometer tersebut dan bacalah angka 
dimana air raksa berhenti yang menunjukan suhu tubuh yang 
diukur. Jika angka menunjukkan angka 37 maka suhu tubuh normal, 
jika angka menunjukkan antara 37 sampai dengan 40 maka 
termasuk panas, dan jika diatas 40 maka dikategorikan sebagai 
panas tinggi. Sebagai catatan, suhu lipatan ketiak cenderung lebih 
rendah dibandingkan dengan hasil pengukuran dengan 
menggunakan mulut.
Berdasarkan besar dan arahnya, besaran 
dibedakan menjadi : 
a. Besaran vektor 
Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai 
dan arah. 
Misal: kecepatan, percepatan, gaya, impuls, dll. 
b. Besaran skalar 
Besaran skalar adalah besaran yang tidak memiliki 
arah dan hanya memiliki nilai. 
Misal: panjang, massa, kelajuan, jarak, daya,dll
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Suhu kalor termodinamika (a.syarif h)
Suhu kalor termodinamika (a.syarif h)Suhu kalor termodinamika (a.syarif h)
Suhu kalor termodinamika (a.syarif h)
Asyarief Javaneses
 
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropiTermodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
jayamartha
 
Diktat fisika dasar ii
Diktat fisika dasar iiDiktat fisika dasar ii
Diktat fisika dasar ii
pinkycantik
 
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
umammuhammad27
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
ririsarum
 

What's hot (20)

Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastianUnit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
 
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastianLaporan 1 fisdas teori ketidakpastian
Laporan 1 fisdas teori ketidakpastian
 
Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)
 
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
 
fluida dinamis kelas XI SMA
fluida dinamis kelas XI SMAfluida dinamis kelas XI SMA
fluida dinamis kelas XI SMA
 
Materi kuliah fisika teknik I : besaran satuan
Materi kuliah fisika teknik I : besaran satuanMateri kuliah fisika teknik I : besaran satuan
Materi kuliah fisika teknik I : besaran satuan
 
Suhu kalor termodinamika (a.syarif h)
Suhu kalor termodinamika (a.syarif h)Suhu kalor termodinamika (a.syarif h)
Suhu kalor termodinamika (a.syarif h)
 
Pertemuan f l u i d a
Pertemuan f l u i d aPertemuan f l u i d a
Pertemuan f l u i d a
 
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
 
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropiTermodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
Termodinamika (14) c prinsip_perubahan_entropi
 
Gaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum NewtonGaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum Newton
 
Kumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi TermodinamikaKumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi Termodinamika
 
7. kesetimbangan kimia
7. kesetimbangan kimia7. kesetimbangan kimia
7. kesetimbangan kimia
 
Ketidakpastian Pengukuran.ppt
Ketidakpastian Pengukuran.pptKetidakpastian Pengukuran.ppt
Ketidakpastian Pengukuran.ppt
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
 
Fisika "Momentum dan impuls" kelas X
Fisika "Momentum dan impuls" kelas XFisika "Momentum dan impuls" kelas X
Fisika "Momentum dan impuls" kelas X
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
 
Diktat fisika dasar ii
Diktat fisika dasar iiDiktat fisika dasar ii
Diktat fisika dasar ii
 
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 

Viewers also liked (6)

Bab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuanBab1 besaran dan satuan
Bab1 besaran dan satuan
 
1 besaran dan satuan
1 besaran dan satuan1 besaran dan satuan
1 besaran dan satuan
 
UH Objek IPA dan Pengamatannya (Kelas 7)
UH Objek IPA dan Pengamatannya (Kelas 7)UH Objek IPA dan Pengamatannya (Kelas 7)
UH Objek IPA dan Pengamatannya (Kelas 7)
 
Besaran dan satuan
Besaran dan satuanBesaran dan satuan
Besaran dan satuan
 
Rumus besaran dan satuan
Rumus besaran dan satuanRumus besaran dan satuan
Rumus besaran dan satuan
 
Kumpulan Rumus Fisika SMP
Kumpulan Rumus Fisika SMP Kumpulan Rumus Fisika SMP
Kumpulan Rumus Fisika SMP
 

Similar to Besaran, satuan, dan pengukuran

Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Potpotya Fitri
 
Alat ukur
Alat ukur Alat ukur
Alat ukur
VJ Asenk
 
Pengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka pentingPengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka penting
Lhiya XiaoLing
 

Similar to Besaran, satuan, dan pengukuran (20)

Pengukuran
PengukuranPengukuran
Pengukuran
 
PPT BAB 2 Pengukuran.pptx
PPT BAB 2 Pengukuran.pptxPPT BAB 2 Pengukuran.pptx
PPT BAB 2 Pengukuran.pptx
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
 
Pengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokokPengukuran besaran dan satuan pokok
Pengukuran besaran dan satuan pokok
 
Alat ukur
Alat ukur Alat ukur
Alat ukur
 
Bab ii adi
Bab ii adiBab ii adi
Bab ii adi
 
Besaran Satuan dan Pengukuran
Besaran Satuan dan PengukuranBesaran Satuan dan Pengukuran
Besaran Satuan dan Pengukuran
 
@ Kd 3.2 kls x pengukuran
@ Kd 3.2 kls x pengukuran@ Kd 3.2 kls x pengukuran
@ Kd 3.2 kls x pengukuran
 
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaranBAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
 
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdfUNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
UNIT_1_DASAR_PENGUKURAN_DAN_KETIDAKPASTIAN.pdf
 
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik 14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
14708251017_dwi astuti dian kurniasari_Pengukuran mekanik
 
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smpppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
 
Heriawan fis x mipa 1-5
Heriawan fis x mipa 1-5Heriawan fis x mipa 1-5
Heriawan fis x mipa 1-5
 
Lks pengukuran
Lks pengukuranLks pengukuran
Lks pengukuran
 
Lks pengukuran
Lks pengukuranLks pengukuran
Lks pengukuran
 
KONSEP PENGUKURAN.pdf
KONSEP PENGUKURAN.pdfKONSEP PENGUKURAN.pdf
KONSEP PENGUKURAN.pdf
 
Bab 1 Besaran dan Satuan.ppt
Bab 1 Besaran dan Satuan.pptBab 1 Besaran dan Satuan.ppt
Bab 1 Besaran dan Satuan.ppt
 
Pengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka pentingPengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka penting
 

Recently uploaded (6)

Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XIPpt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
Ppt sistem pencernaan pada manusia kelas XI
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemikcara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
cara untuk membunuh gulma dengan pestisida seperti kontak dan sistemik
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdfAKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
AKSI NYATA TOPIK IKLIM SEKOLAH AMAN MENCEGAH INTOLERANSI MALAIKAT KEBAIKAN.pdf
 
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdfMEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
MEKANIKA TANAH JILID I - BRAJA M DAS (2).pdf
 

Besaran, satuan, dan pengukuran

  • 1. Kelompok 2 Anggota: - Anisa Aribah C (02) - Nadia Santosa (21) - Rizky Dwi Kusuma (26) - Zulfa Fauziyyah (34)
  • 2. BESARAN, SATUAN, DAN PENGUKURAN
  • 3. A. BESARAN DAN SATUAN Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai serta memiliki satuan. Satuan menunjukkan arti dari suatu besaran yang dijadikan sebagai pembanding dalam pengukuran. Misal : Sebuah kayu bermassa 50 kilogram. Pada pernyataan tersebut, massa merupakan besaran dengan 50 sebagai nilai dan kilogram merupakan satuannya.
  • 4. Berdasarkan satuannya, besaran dibedakan menjadi : a. Besaran pokok (base quantities) Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu dan sudah ditentukan secara internasional. Ada tujuh jenis besaran pokok, yaitu panjang, massa, waktu, kuat arus listrik, suhu, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Namun selain tujuh besaran pokok di atas, terdapat dua besaran pokok tambahan, yaitu sudut bidang datar dengan satuan radian (rad) dan sudut ruang dengan satuan steradian (sr).
  • 5. Tabel besaran pokok Besaran Satuan (SI) Simbol Alat Ukur Panjang Meter m mistar, jangka sorong Massa Kilogram kg neraca Waktu Sekon s stopwatch Suhu Kelvin K termometer Intensitas Candela Cd cacahaya Kuat arus Ampere A amperemeter Jumlah zat Mole mol
  • 6. b. Besaran turunan (derived quantities) Besaran turunan adalah besaran yang didefinisikan dari satu atau lebih besaran pokok yang satuannya diperoleh dari turunan satuan besaran pokok. Misal: kecepatan, percepatan, tekanan, gaya, usaha, volume, dll. Salah satu contoh besaran turunan yang sederhana ialah luas. Luas merupakan hasil kali dua besaran panjang, yaitu panjang dan lebar. Oleh karena itu, luas merupakan turunan dari besaran panjang. Luas = panjang x lebar = besaran panjang x besaran panjang Satuan luas = meter x meter = meter persegi (m²)
  • 7. Contoh p = 20 m l = 30 m Maka luas persegi panjang diatas adalah 600 m² 600m² diperoleh dari hasil pengalian panjang x lebar
  • 8. Tabel besaran turunan Besaran Turunan simbol Rumus Dimensi Satuan dan Singkatan Luas l P x l [L]2 m2 Volume V p x l x t [L]3 m3 Massa jenis m / v [M][L]-3 kgm-3 Kecepatan v s / t [L][T]-1 ms-1 Percepatan a v / t [L][T]-2 ms-2 Gaya F m x a [M][L][T]-2 kgms-2 = newton (N) Usaha dan Energi W F x s [M][L]2[T]-2 kgm2s-2 = joule (J) Tekanan P F / a [M][L]-1[T]-2 kgm-1s-2 = pascal (Pa) Daya P W / t [M][L]2[T]-3 kgm2s-3 = watt (W)
  • 9. C. PENGUKURAN Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.
  • 10. 1. Pengukuran panjang Pengukuran dapat dilakukan menggunakan alat ukur, misalnya: penggaris, jangka sorong, mikrometer sekrup, dan lainnya. - Pengukuran menggunakan penggaris / mistar Penggaris atau mistar ada berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar memiliki batas 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1mm atau 0,1 cm.
  • 11. - Pengukuran menggunakan jangka sorong Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa.
  • 13. 2. Pengukuran waktu - Pengukuran waktu menggunakan stopwatch Menurut gambar tersebut stopwatch memiliki skala utama yaitu detik dan skala terkecil yaitu milidetik. Terdapat sepuluh skala terkecil sehingga nilai skala terkecilnya 0,1 detik. Sehingga ketelitian alat ukur waktu , stopwach ini yaitu setengah dari skala terkecil yaitu 0,05 detik.gambar diatas termasuk dalam stopwatch analog, namun ada pula jenis stopwach yang lain antara lain stopwatch digital
  • 14. Mikrometer Sekrup  Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran panjang yang cukup presisi. Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian hinggan 0,01 mm. Penggunaan mikrometer sekrup biasanya untuk mengukur diameter benda melingkar yang kecil seperti kawat atau kabel.
  • 15. Bagian-Bagian dari Micrometer Sekrup  1. Poros Tetap yaitu poros di ujung yang tidak bergerak  2. Poros Geser, poros yang bisa dierakkann ke depang dan kebelakang  3. Skala utama (salam satuan mm)  4. Skala Nonius atau Skala Putar  5. Pemutar, menggerakkan poros geser  6. Pengunci  7. Rachet, sama seperti poros geser tapi lebih kecil  8. Frame berbentuk U
  • 16.  Fungsi dari Mikrometer Sekrup Mikrometer berfungsi untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda yang cukup kecil seperti lempeng baja, aluminium, diameter kabel, kawat, lebar kertas, dan masih banyak lagi. Penggunaan mikrometer sekrup sangat luas, intinya adalah mengukur besaran panjang dengan lebih presisi.  Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup Menggunakan mikrometer sekrup tidak sulit. Berikut 5 langkah menggunakan alat ukur mikrometer sekrup 1. Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka. 2. Lakukan pengecekan ketika apakah poros tetap dan poros geser bertemu skala dan skala nonius utama menunjukkan angka nol. Buka rahang dengan menggerakkan pemutar ke arah kiri sampai benda dapat masuk ke dalam rahang. 3. Letakkan benda dintara poros tetap dan poros geser lalu tutup kembali rahang hingga tepat menjepit benda. 4. Putarlah Pengunci agar pemutar tidak bisa bergerak lagi. Dengarkan bunyi “klik” yang muncul.
  • 17. Skala Mikrometer Sekrup  Skala utama  skala mikrometer sekrup ini tiap satuannya sama dengan 1 mm, ditengah-tengah angka skala tersebut ada angka tengahnya.  angka skala atas  1,2,3,4, dst  angka skala bawah  0.5, 1.5, 2.5, dst
  • 18.  Skala Nonius/ Skala Putar  di skala putar terdapat angka 1 sampai 5 (kelipatan 5). Tiap skala ini berputar mundur 1 kali maka skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 0,5/50 =0,01 mm  Cara Membaca Mikrometer Sekrup  1. Lihat pada skala utama, lihat skala yang tepat ditunjuk atau tepa di sebelah kiri skala putar. Angka tersebut dalam mm  2. Lihat angka pada skala putar yang segaris dengan garis melintang di skala utama. kalikan angka itu dengan 0,01  3. Tambahkan angka yang sobat dapat di angka satu dan angka 2. Selesai. :D  misal kita pakai contoh pengukuran mikrometer sebagai berikut
  • 19.  Panjang yang terbaca dari mikrometer sekrup di atas adalah  Skala Utama ………………….. 5,5 mm  Skala Putar (26×0,01) …….. 0,26 mm  —————————————————– +  Panjang Benda ……………….. 5,76 mm
  • 20. 3. Pengukuran massa Pengukuran massa menggunakan neraca Pernahkah kamu pergi ke pasar? Ketika di pasar kamu mungkin akan melihat berbagai macam alat ukur timbangan seperti dacin, timbangan pasar, timbangan emas, bahkan mungkin timbangan atau neraca digital. Timbangan tersebut digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan atau dua lengan.
  • 21. Menggunakan Neraca O’Hauss Sekantong plastik terigu ditimbang dengan neraca O’Hauss tiga lengan. Posisi lengan depan, tengah, dan belakang dalam keadaan setimbang ditunjukkan pada gambar berikut ini. Dari gambar dapat diketahui bahwa: posisi anting depan 5,5 gram posisi anting tengah 20,0 gram posisi anting belakang 200,0 gram Jadi, massa terigu adalah 225,5 gram
  • 22. 4. Alat Ukur Suhu (temperatur)  Alat ukur suhu adalah termometer, dan ada banyak jenis termomter. Dilihat dari jenis skala ada tiga macam termomometer, yaitu Celcius, Fahrenheit, dan Reamur. Ditinjau dari bahan termometrik yang digunakan juga ada tiga jenis termometer, yaitu termometer gas, zat cair, dan zat padat (termokopel dan hambatan platina)
  • 23. Cara menggunakan thermometer  Bersihkan thermometer dengan menggunakan air sabun atau alkohol, kemudian ayunkan kuat-kuat dengan sentakan pada pergelangan tangan sampai thermometer menunjukkan angka kurang dari 36 derajat. Selanjutnya letakkan thermometer dibawah lidah dengan mengatupkan mulut atau dibawah lipatan ketiak jika khawatir thermometer tergigit. Biarkan thermometer berada disana selama kurang lebih 3 sampai dengan 4 menit. Selanjutnya ambil thermometer tersebut dan bacalah angka dimana air raksa berhenti yang menunjukan suhu tubuh yang diukur. Jika angka menunjukkan angka 37 maka suhu tubuh normal, jika angka menunjukkan antara 37 sampai dengan 40 maka termasuk panas, dan jika diatas 40 maka dikategorikan sebagai panas tinggi. Sebagai catatan, suhu lipatan ketiak cenderung lebih rendah dibandingkan dengan hasil pengukuran dengan menggunakan mulut.
  • 24. Berdasarkan besar dan arahnya, besaran dibedakan menjadi : a. Besaran vektor Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Misal: kecepatan, percepatan, gaya, impuls, dll. b. Besaran skalar Besaran skalar adalah besaran yang tidak memiliki arah dan hanya memiliki nilai. Misal: panjang, massa, kelajuan, jarak, daya,dll