3. A. BESARAN DAN SATUAN
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat
diukur dan dinyatakan dengan nilai serta
memiliki satuan. Satuan menunjukkan arti
dari suatu besaran yang dijadikan sebagai
pembanding dalam pengukuran.
Misal :
Sebuah kayu bermassa 50 kilogram.
Pada pernyataan tersebut, massa
merupakan besaran dengan 50 sebagai nilai
dan kilogram merupakan satuannya.
4. Berdasarkan satuannya, besaran
dibedakan menjadi :
a. Besaran pokok (base quantities)
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya
telah didefinisikan terlebih dahulu dan sudah
ditentukan secara internasional.
Ada tujuh jenis besaran pokok, yaitu panjang,
massa, waktu, kuat arus listrik, suhu, intensitas
cahaya, dan jumlah zat. Namun selain tujuh
besaran pokok di atas, terdapat dua besaran
pokok tambahan, yaitu sudut bidang datar dengan
satuan radian (rad) dan sudut ruang dengan
satuan steradian (sr).
5. Tabel besaran pokok
Besaran Satuan (SI) Simbol Alat Ukur
Panjang Meter m mistar, jangka
sorong
Massa Kilogram kg neraca
Waktu Sekon s stopwatch
Suhu Kelvin K termometer
Intensitas
Candela Cd
cacahaya
Kuat arus Ampere A amperemeter
Jumlah zat Mole mol
6. b. Besaran turunan (derived quantities)
Besaran turunan adalah besaran yang didefinisikan dari satu
atau lebih besaran pokok yang satuannya diperoleh dari
turunan satuan besaran pokok.
Misal: kecepatan, percepatan, tekanan, gaya, usaha, volume,
dll.
Salah satu contoh besaran turunan yang sederhana ialah
luas. Luas merupakan hasil kali dua besaran panjang, yaitu
panjang dan lebar. Oleh karena itu, luas merupakan turunan
dari besaran panjang.
Luas = panjang x lebar
= besaran panjang x besaran panjang
Satuan luas = meter x meter
= meter persegi (m²)
7. Contoh
p = 20 m
l = 30 m
Maka luas persegi panjang diatas adalah 600 m²
600m² diperoleh dari hasil pengalian panjang x lebar
8. Tabel besaran turunan
Besaran Turunan simbol Rumus Dimensi
Satuan dan
Singkatan
Luas l P x l [L]2 m2
Volume V p x l x t [L]3 m3
Massa jenis m / v [M][L]-3 kgm-3
Kecepatan v s / t [L][T]-1 ms-1
Percepatan a v / t [L][T]-2 ms-2
Gaya F m x a [M][L][T]-2 kgms-2 = newton (N)
Usaha dan Energi W F x s [M][L]2[T]-2
kgm2s-2 = joule
(J)
Tekanan P F / a [M][L]-1[T]-2
kgm-1s-2 =
pascal (Pa)
Daya P W / t [M][L]2[T]-3
kgm2s-3 = watt
(W)
9. C. PENGUKURAN
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran
dengan besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan
sebagai satuan.
10. 1. Pengukuran panjang
Pengukuran dapat dilakukan menggunakan alat ukur, misalnya: penggaris,
jangka sorong, mikrometer sekrup, dan lainnya.
- Pengukuran menggunakan penggaris / mistar
Penggaris atau mistar ada berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang
berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam,
mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar
memiliki batas 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1mm atau 0,1 cm.
11. - Pengukuran menggunakan jangka sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki
batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau
0,01 cm. jangka sorong juga dapat digunakan untuk
mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam
sebuah pipa.
13. 2. Pengukuran waktu
- Pengukuran waktu
menggunakan stopwatch
Menurut gambar tersebut
stopwatch memiliki skala utama
yaitu detik dan skala terkecil yaitu
milidetik. Terdapat sepuluh skala
terkecil sehingga nilai skala
terkecilnya 0,1 detik. Sehingga
ketelitian alat ukur waktu ,
stopwach ini yaitu setengah dari
skala terkecil yaitu 0,05
detik.gambar diatas termasuk
dalam stopwatch analog, namun
ada pula jenis stopwach yang lain
antara lain stopwatch digital
14. Mikrometer Sekrup
Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran
panjang yang cukup presisi. Mikrometer mempunyai
tingkat ketelitian hinggan 0,01 mm. Penggunaan
mikrometer sekrup biasanya untuk mengukur diameter
benda melingkar yang kecil seperti kawat atau kabel.
15. Bagian-Bagian dari Micrometer Sekrup
1. Poros Tetap yaitu poros di ujung yang tidak bergerak
2. Poros Geser, poros yang bisa dierakkann ke depang dan kebelakang
3. Skala utama (salam satuan mm)
4. Skala Nonius atau Skala Putar
5. Pemutar, menggerakkan poros geser
6. Pengunci
7. Rachet, sama seperti poros geser tapi lebih kecil
8. Frame berbentuk U
16. Fungsi dari Mikrometer Sekrup
Mikrometer berfungsi untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter
dari benda-benda yang cukup kecil seperti lempeng baja,
aluminium, diameter kabel, kawat, lebar kertas, dan masih banyak
lagi. Penggunaan mikrometer sekrup sangat luas, intinya adalah
mengukur besaran panjang dengan lebih presisi.
Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup
Menggunakan mikrometer sekrup tidak sulit. Berikut 5 langkah
menggunakan alat ukur mikrometer sekrup
1. Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka.
2. Lakukan pengecekan ketika apakah poros tetap dan poros geser
bertemu skala dan skala nonius utama menunjukkan angka nol. Buka
rahang dengan menggerakkan pemutar ke arah kiri sampai benda
dapat masuk ke dalam rahang.
3. Letakkan benda dintara poros tetap dan poros geser lalu tutup
kembali rahang hingga tepat menjepit benda.
4. Putarlah Pengunci agar pemutar tidak bisa bergerak lagi. Dengarkan
bunyi “klik” yang muncul.
17. Skala Mikrometer Sekrup
Skala utama
skala mikrometer sekrup ini tiap satuannya
sama dengan 1 mm, ditengah-tengah angka
skala tersebut ada angka tengahnya.
angka skala atas
1,2,3,4, dst
angka skala bawah
0.5, 1.5, 2.5, dst
18. Skala Nonius/ Skala Putar
di skala putar terdapat angka 1 sampai 5 (kelipatan 5). Tiap
skala ini berputar mundur 1 kali maka skala utama bertambah
0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 0,5/50 =0,01 mm
Cara Membaca Mikrometer Sekrup
1. Lihat pada skala utama, lihat skala yang tepat ditunjuk atau
tepa di sebelah kiri skala putar. Angka tersebut dalam mm
2. Lihat angka pada skala putar yang segaris dengan garis
melintang di skala utama. kalikan angka itu dengan 0,01
3. Tambahkan angka yang sobat dapat di angka satu dan angka
2. Selesai. :D
misal kita pakai contoh pengukuran mikrometer sebagai berikut
19. Panjang yang terbaca dari mikrometer sekrup di atas adalah
Skala Utama ………………….. 5,5 mm
Skala Putar (26×0,01) …….. 0,26 mm
—————————————————– +
Panjang Benda ……………….. 5,76 mm
20. 3. Pengukuran massa
Pengukuran massa menggunakan neraca
Pernahkah kamu pergi ke pasar? Ketika di pasar kamu mungkin akan
melihat berbagai macam alat ukur timbangan seperti dacin, timbangan
pasar, timbangan emas, bahkan mungkin timbangan atau neraca digital.
Timbangan tersebut digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip
kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan
antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang
digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss
tiga lengan atau dua lengan.
21. Menggunakan Neraca O’Hauss
Sekantong plastik terigu ditimbang dengan neraca O’Hauss tiga
lengan. Posisi lengan depan, tengah, dan belakang dalam keadaan
setimbang ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Dari gambar dapat diketahui bahwa:
posisi anting depan 5,5 gram
posisi anting tengah 20,0 gram
posisi anting belakang 200,0 gram
Jadi, massa terigu adalah 225,5 gram
22. 4. Alat Ukur Suhu (temperatur)
Alat ukur suhu adalah termometer, dan ada banyak jenis
termomter. Dilihat dari jenis skala ada tiga macam
termomometer, yaitu Celcius, Fahrenheit, dan Reamur. Ditinjau
dari bahan termometrik yang digunakan juga ada tiga jenis
termometer, yaitu termometer gas, zat cair, dan zat padat
(termokopel dan hambatan platina)
23. Cara menggunakan
thermometer
Bersihkan thermometer dengan menggunakan air sabun atau
alkohol, kemudian ayunkan kuat-kuat dengan sentakan pada
pergelangan tangan sampai thermometer menunjukkan angka
kurang dari 36 derajat.
Selanjutnya letakkan thermometer dibawah lidah dengan
mengatupkan mulut atau dibawah lipatan ketiak jika khawatir
thermometer tergigit. Biarkan thermometer berada disana selama
kurang lebih 3 sampai dengan 4 menit.
Selanjutnya ambil thermometer tersebut dan bacalah angka
dimana air raksa berhenti yang menunjukan suhu tubuh yang
diukur. Jika angka menunjukkan angka 37 maka suhu tubuh normal,
jika angka menunjukkan antara 37 sampai dengan 40 maka
termasuk panas, dan jika diatas 40 maka dikategorikan sebagai
panas tinggi. Sebagai catatan, suhu lipatan ketiak cenderung lebih
rendah dibandingkan dengan hasil pengukuran dengan
menggunakan mulut.
24. Berdasarkan besar dan arahnya, besaran
dibedakan menjadi :
a. Besaran vektor
Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai
dan arah.
Misal: kecepatan, percepatan, gaya, impuls, dll.
b. Besaran skalar
Besaran skalar adalah besaran yang tidak memiliki
arah dan hanya memiliki nilai.
Misal: panjang, massa, kelajuan, jarak, daya,dll