SlideShare a Scribd company logo
1 of 72
10 MIPA
with
Muhamad Fasha
Nurfauzan, S.Pd.
Besaran
dan satuan
Markimul!
Mari kita
mulai
Mangga tebak
Pendahuluan
Dahulu orang sering menggunakan anggota tubuh sebagai satuan pengukuran,
misalnya jari, hasta, kaki, jengkal, dan depa. Namun satuan-satuan tersebut
menyulitkan dalam komunikasi, karena nilainya berbeda-beda untuk setiap
orang. Satuan semacam ini disebut satuan tak baku.
Untuk kebutuhan komunikasi, apalagi untuk kepentingan ilmiah, pengukuran
harus menggunakan satuan baku, yaitu satuan pengukuran yang nilainya tetap
dan disepakati secara internasional, misalnya meter, liter, dan kilogram.
Besaran
Sesuatu yang dapat diukur dan
dinyatakan dalam nilai satuan-satuan
tertentu
Misalnya: kita mengukur panjang sebuah
meja. Panjang disebut karena ia dapat
diukur.
Besaran pokok
dan besaran
turunan
Besaran pokok adalah
besaran yang satuannya
telah ditetap-kan terlebih
dahulu dan tidak diturunkan
dari besaran lain.
Besaran turunan adalah
besaran yang satuannya
diturunkan dari satuan
besaran pokok.
Uji kecerdasan
Marco mengukur meja dengan penggaris.
Ternyata panjang mejanya adalah 3 meter
dan lebarnya 1 meter. Jadi luas meja itu adalah
3 m2. Manakah yang termasuk besaran pokok,
besaran turunan, satuan, alat ukur.
• Besaran pokok : panjang dan
lebar
• Besaran turunan : luas
• Satuan : m dan 𝑚2
• Alat ukur : penggaris
Jawab
10 MIPA
with
Muhamad Fasha
Nurfauzan, S.Pd.
DIMENSI dan
Angka penting
Dimensi
Yaitu lambang atau simbol yang digunakan untuk
menyatakan suatu besaran dari besaran-besaran pokok.
Ada 2 macam dimensi, yaitu :
Dimensi primer : dimensi dari besaran-besaran pokok
Dimensi sekunder : dimensi dari besaran-besaran turunan
Contoh :
1. Gaya = massa x percepatan
Dimensi :
2. Momentum = massa x kecepatan
Dimensi :
Angka penting
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari
hasil pengukuran meliputi angka pasti dan angka taksiran
Penulisan angka penting menunjukan ketelitian suatu
pengukuran
1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 325= 3 AP
2. Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 1009 =4 AP
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol terakhir dalam bilangan yang
mempunyai tanda desimal adalah angka penting.
Contoh: 25,00 =4 AP
4. Angka nol yang terletak dibelakang angka bukan nol yang terakhir dan dibelakang tanda
desimal adalah angka penting
Contoh: 59,80000 = 5,980000 × 𝟏𝟎𝟏
(7 AP)
5. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol pertama adalah angka tidak penting.
Contoh: 0,0005 = 1 AP
6. Angka nol dibelakang angka bukan nol adalah bukan AP, kecuali diberi tanda khusus missal
garis bawah. Contoh : Angka 120 = 2 AP, yaitu 1 dan 2
Syarat-syarat ANGKA PENTING
1. Penjumlahan dan Pengurangan : Tidak ada aturan khusus untuk
operasi penjumlahan dan pengurangan, hanya saja pembulatan
untuk bilangan decimal mengikuti angka taksiran paling sedikit
Contoh:
3.67 m + 0,899 m = 4,569 m jadi dibulatkan ke atas 4,57
OPERASI ANGKA PENTING
2. Perkalian dan Pembagian : Hasil perkalian atau pembagian
hanya boleh mempunyai angka penting sebanyak bilangan dengan
angka penting paling sedikit.
Contoh:
3,235 × 2,8 = 9,058 m 9,06 m atau 9,1 m
OPERASI ANGKA PENTING
Untuk angka yang lebih dari 5 dibulatkan ke atas, sedangkan angka
kurang dari 5 di hilangkan. Apabila angkanya tepat sama dengan 5,
dibulatkan keatas jika angka sebelumnya ganjil, dan dibulatkan ke
bawah jika angka sebelumnya genap.
Contoh:
3,346 di tulis menjadi 3,35
1,705 ditulis menjadi 1,70
OPERASI ANGKA PENTING
Batasan jumlah angka penting bergantung dengan tanda yang
diberikan pada urutan angka dimaksud.
Contoh:
6576 = 4 AP (garis dibawah 6)
7857 = 3 AP (garis dibawah 5)
OPERASI ANGKA PENTING
Notasi Ilmiah adalah cara untuk menuliskan sebuah bilangan dalam
bentuk pangkat dari sepuluh.
Contoh penulisan bilangan dengan notasi ilmiah
1234 dituliskan sebagai 1,234 × 103
0,000023 dituliskan sebagai 2,3 × 10−5
50000000 dituliskan sebagai 5 × 107
NOTASI ILMIAH
a × 10n
dimana a adalah sebuah bilangan riil yang
memenuhi syarat 1 ≤ |a| < 10 dan n adalah
sebuah bilangan bulat. a disebut
sebagai signifikan dan n disebut
sebagai eksponen
No Besaran
Turunan
Simbol/Rumus Lambang
Satuan
DIMENSI
1 Luas A= p x l m2 .......
2 Volume V= p x l x t m3 .......
3 Massa Jenis
𝜌 =
𝑚
𝑉
kg/ m3 .......
4 Kecepatan
𝑣 =
𝑠
𝑡
m/s .......
5 Percepatan
𝑎 =
𝑣
𝑡
m/s2 .......
6 Usaha W= F x a
Kgm2/s2 .......
7 Energi
potensial
Ep
= m × 𝑔 × ℎ Kgm2/s2 .......
8 Momen Gaya 𝜏 = F × 𝑟
Kgm2/s2 .......
Carilah
dimensi dari
besaran
turunan
berikut ini!
No. Bilangan Angka Penting
1 45689
2 200006
3 864,000
4 0,009
5 348000
6 475829
No. Bilangan Dibulatkan
1 2,53 + 0,28
2 66,8 + 0,39
3 3,25 × 0,89
4 5,4 x 1,8
No. Bilangan Notasi Ilmiah
1 3887876
2 0,000456
3 690000
Carilah angka penting,
pembulatan, dan
notasi ilmiah pada
bilangan berikut ini!
10 MIPA
with
Muhamad Fasha
Nurfauzan, S.Pd.
PENgukuran
TADABUR AYAT AL-QURAN
“ Dia telah menciptaka segala sesuatu dan dia
menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-
rapinya” (Al Furqon : 2)
INGAT!!!
1. Semakin kecil nilai skala, maka semakin teliti alat ukur itu.
2. Pada saat mengukur kedudukan mata harus tegak lurus
dengan skala yang dibaca.
Kesalahan pembacaan alat ukur karena posisi mata yang tidak tepat.
Kesalahan Paralaks / Kesalahan Pengamatan
Alat ukur panjang
Mistar adalah alat ukur panjang dengan ketelitian sampai
0,1 cm atau 1 mm.
MISTAR/PENGGARIS
Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur
panjang, tebal, kedalaman lubang, dan diameter luar
maupun diameter dalam suatu benda.
Ketelitian jangka sorong adalah 0,01 cm atau 0,1 mm.
JANGKA SORONG
Jangka sorong mempunyai dua rahang, yaitu rahang tetap
dan rahang sorong (rahang geser).
Pada rahang tetap dilengkapi dengan Skala Utama (SU),
Sedangkan pada rahang sorong tedapat Skala Nonius (SN)
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran panjang yang
cukup presisi. Alat ini biasa digunakan untuk mengukur diameter
benda melingkar yang kecil seperti kawat atau kabel, juga
panjang dan ketebalan suatu benda.
Ketelitian mikrometer sekrup adalah 0,01 mm.
MIKROMETER SEKRUP
Pada mikrometer sekrup terdapat dua macam skala, yaitu:
1. Skala tetap (Skala Utama/SU)
Skala tetap terbagi dalam satuan milimeter (mm). Skala ini terdapat
pada laras dan terbagi dua skala, yaitu skala atas dan skala bawah.
2. Skala putar (Skala Nonius/SN)
Skala putar terdapat pada besi penutup laras yang dapat berputar
dan dapat bergeser ke depan atau ke belakang. Skala ini terbagi
menjadi 50 skala atau bagian ruas yang sama. Satu putaran pada
skala ini menyebabkan skala utama bergeser 0,5 mm
Tentukan hasil pengukurannya:
SU =
SN =
Hasil pengukuran =
Alat ukur Massa
Massa suatu benda adalah banyak zat yang dikandung oleh benda
tersebut. Satuan massa adalah kilogram (kg).
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan istilah berat,
misalnya berat badan Yuda 60 kg, namun menurut fisika istilah tersebut
tidaklah tepat karena 60 kg itu adalah massa Yuda.
Menurut fisika, berat adalah gaya yang dialami oleh suatu benda
yang mempunyai massa karena adanya gaya tarik bumi. Maka suatu
benda di tempat yang berlainan mungkin berbeda-beda bergantung pada
besar gravitasi di tempat tersebut.
𝑤 = 𝑚. 𝑔 = 60.10 = 600 𝑁
Dengan:
𝑤 = berat (N)
𝑚 = massa (kg)
𝑔 = gravitasi = 9,8 𝑚/𝑠2
= 10 𝑚/𝑠2
Neraca lengan bekerja berdasarkan prinsip keseimbangan gaya
gravitasi. Terdapat beberapa neraca lengan, yaitu neraca dua
lengan, neraca tiga lengan, neraca empat lengan.
Ketelitian neraca lengan sekrup adalah 0,01 gram.
Neraca Lengan/Neraca Ohauss
Neraca pegas bekerja berdasarkan prinsip Hukum Hooke.
Semakin besar massa benda yang diukur, maka akan semakin
bertambah panjang pegasnya. Pertambahan panjang inilah yang
menunjukan hasil pengukuran.
Ketelitian neraca lengan sekrup adalah 0,01 gram.
Neraca Pegas
Alat ukur waktu
Alat ukur ini menggunakan satuan jam, menit, dan sekon atau
detik dengan konversi sebagai berikut.
• 1 jam = 60 menit
• 1 menit = 60 sekon
• 1 jam = 3600 sekon
Jam atau Arloji (Analog dan Digital)
Stopwatch yaitu untuk mengukur waktu yang diperlukan dalam
suatu kejadian, misalnya untuk mengukur waktu yang diperlukan
atlet lari dalam menempuh 100 m.
Ketelitian stopwatch atau jam adalah 1 sekon.
Stopwatch
Alat ukur Suhu
Termometer raksa dengan skala Celcius adalah termometer yang sering
kita jumpai dalam keseharian. Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang
menggunakan material kaca dan cairan raksa diujung bawah.
Cara kerja termometer ini adalah:
1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume raksa berada pada kondisi
awal.
2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon raksa
dengan perubahan volume.
3. Volume akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika
suhu menurun.
4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan
lingkungan
Termometer Raksa
Termometer alkohol adalah termometer yang menggunakan alkohol sebagai
media pengukur. Termometer ini dapat mengukur suhu yang sangat dingin
seperti suhu di daerah kutub, tetapi tidak dapat mengukur suhu tinggi
seperti suhu air mendidih.
Ketelitian termometer adalah 1℃.
Termometer Alkohol
THANK YOU
SEE YOU IN THE NEXT CLASS!

More Related Content

Similar to PPT BAB 2 Pengukuran.pptx

slide pengukuran besaran fisis (1).ppt
slide pengukuran besaran fisis (1).pptslide pengukuran besaran fisis (1).ppt
slide pengukuran besaran fisis (1).pptZAHRAH ARRA
 
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaranBAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaranJaneErlinda
 
Sinau-Thewe.com CONTOH PPT IPA SMP KELAS VII BAB 1.pptx
Sinau-Thewe.com CONTOH PPT IPA SMP KELAS VII BAB 1.pptxSinau-Thewe.com CONTOH PPT IPA SMP KELAS VII BAB 1.pptx
Sinau-Thewe.com CONTOH PPT IPA SMP KELAS VII BAB 1.pptxssusercbe531
 
IPA Jilid 1_Bab 1 - Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Jilid 1_Bab 1 - Besaran dan Pengukuran.pptxIPA Jilid 1_Bab 1 - Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Jilid 1_Bab 1 - Besaran dan Pengukuran.pptxFerdinandusDiniariTr
 
Alat ukur
Alat ukur Alat ukur
Alat ukur VJ Asenk
 
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smpppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smpaini01011990
 
rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfNurMahmudah14
 
Heriawan fis x mipa 1-5
Heriawan fis x mipa 1-5Heriawan fis x mipa 1-5
Heriawan fis x mipa 1-5RiyanAdita
 
2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx
2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx
2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptxAnnisaFadhila19
 
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastianUnit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastianRezky Amaliah
 
01 PENGUKURAN DAN BESARAN.pptx
01 PENGUKURAN DAN BESARAN.pptx01 PENGUKURAN DAN BESARAN.pptx
01 PENGUKURAN DAN BESARAN.pptxKusmadi17
 
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptxIPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptxNj _mole07
 
Pengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka pentingPengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka pentingLhiya XiaoLing
 
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptxIPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptxsdn104langseng
 
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptxIPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptxWibowi
 
Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptxBab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptxRosaDewiMarta
 
Materi Fisika Kelas X Besaran dan Pengukuran
Materi Fisika Kelas X Besaran dan PengukuranMateri Fisika Kelas X Besaran dan Pengukuran
Materi Fisika Kelas X Besaran dan PengukuranChrysantPutraNunuhit
 
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptxIPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptxwidyatihasibuan1
 
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptxIPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptxwidiawati76
 

Similar to PPT BAB 2 Pengukuran.pptx (20)

slide pengukuran besaran fisis (1).ppt
slide pengukuran besaran fisis (1).pptslide pengukuran besaran fisis (1).ppt
slide pengukuran besaran fisis (1).ppt
 
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaranBAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
BAB 1 Besaran, Sistem Satuan, Dimensi besaran
 
Sinau-Thewe.com CONTOH PPT IPA SMP KELAS VII BAB 1.pptx
Sinau-Thewe.com CONTOH PPT IPA SMP KELAS VII BAB 1.pptxSinau-Thewe.com CONTOH PPT IPA SMP KELAS VII BAB 1.pptx
Sinau-Thewe.com CONTOH PPT IPA SMP KELAS VII BAB 1.pptx
 
IPA Jilid 1_Bab 1 - Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Jilid 1_Bab 1 - Besaran dan Pengukuran.pptxIPA Jilid 1_Bab 1 - Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Jilid 1_Bab 1 - Besaran dan Pengukuran.pptx
 
Alat ukur
Alat ukur Alat ukur
Alat ukur
 
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smpppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
ppt Materi besaran dan satuan kelas 7 smp
 
rpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdfrpp besaran dan satuan.pdf
rpp besaran dan satuan.pdf
 
Heriawan fis x mipa 1-5
Heriawan fis x mipa 1-5Heriawan fis x mipa 1-5
Heriawan fis x mipa 1-5
 
2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx
2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx
2. IPA Materi Konversi & Pengukuran KELAS 7.pptx
 
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastianUnit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
Unit 1 dasar pengukuran dan ketidakpastian
 
01 PENGUKURAN DAN BESARAN.pptx
01 PENGUKURAN DAN BESARAN.pptx01 PENGUKURAN DAN BESARAN.pptx
01 PENGUKURAN DAN BESARAN.pptx
 
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptxIPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
 
Pengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka pentingPengukuran dan angka penting
Pengukuran dan angka penting
 
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptxIPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
 
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptxIPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
 
Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptxBab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
 
1 Besaran dan Pengukuran.pptx
1 Besaran dan Pengukuran.pptx1 Besaran dan Pengukuran.pptx
1 Besaran dan Pengukuran.pptx
 
Materi Fisika Kelas X Besaran dan Pengukuran
Materi Fisika Kelas X Besaran dan PengukuranMateri Fisika Kelas X Besaran dan Pengukuran
Materi Fisika Kelas X Besaran dan Pengukuran
 
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptxIPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
 
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptxIPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
IPA Kelas 7 Bab 1 Besaran dan Pengukuran.pptx
 

Recently uploaded

BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 

Recently uploaded (20)

BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 

PPT BAB 2 Pengukuran.pptx

  • 1. 10 MIPA with Muhamad Fasha Nurfauzan, S.Pd. Besaran dan satuan
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Pendahuluan Dahulu orang sering menggunakan anggota tubuh sebagai satuan pengukuran, misalnya jari, hasta, kaki, jengkal, dan depa. Namun satuan-satuan tersebut menyulitkan dalam komunikasi, karena nilainya berbeda-beda untuk setiap orang. Satuan semacam ini disebut satuan tak baku. Untuk kebutuhan komunikasi, apalagi untuk kepentingan ilmiah, pengukuran harus menggunakan satuan baku, yaitu satuan pengukuran yang nilainya tetap dan disepakati secara internasional, misalnya meter, liter, dan kilogram.
  • 11. Besaran Sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dalam nilai satuan-satuan tertentu Misalnya: kita mengukur panjang sebuah meja. Panjang disebut karena ia dapat diukur.
  • 12.
  • 13. Besaran pokok dan besaran turunan Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetap-kan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18. Uji kecerdasan Marco mengukur meja dengan penggaris. Ternyata panjang mejanya adalah 3 meter dan lebarnya 1 meter. Jadi luas meja itu adalah 3 m2. Manakah yang termasuk besaran pokok, besaran turunan, satuan, alat ukur.
  • 19. • Besaran pokok : panjang dan lebar • Besaran turunan : luas • Satuan : m dan 𝑚2 • Alat ukur : penggaris Jawab
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24. 10 MIPA with Muhamad Fasha Nurfauzan, S.Pd. DIMENSI dan Angka penting
  • 25. Dimensi Yaitu lambang atau simbol yang digunakan untuk menyatakan suatu besaran dari besaran-besaran pokok. Ada 2 macam dimensi, yaitu : Dimensi primer : dimensi dari besaran-besaran pokok Dimensi sekunder : dimensi dari besaran-besaran turunan
  • 26.
  • 27. Contoh : 1. Gaya = massa x percepatan Dimensi : 2. Momentum = massa x kecepatan Dimensi :
  • 28. Angka penting Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran meliputi angka pasti dan angka taksiran Penulisan angka penting menunjukan ketelitian suatu pengukuran
  • 29. 1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting. Contoh: 325= 3 AP 2. Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 1009 =4 AP 3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol terakhir dalam bilangan yang mempunyai tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 25,00 =4 AP 4. Angka nol yang terletak dibelakang angka bukan nol yang terakhir dan dibelakang tanda desimal adalah angka penting Contoh: 59,80000 = 5,980000 × 𝟏𝟎𝟏 (7 AP) 5. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol pertama adalah angka tidak penting. Contoh: 0,0005 = 1 AP 6. Angka nol dibelakang angka bukan nol adalah bukan AP, kecuali diberi tanda khusus missal garis bawah. Contoh : Angka 120 = 2 AP, yaitu 1 dan 2 Syarat-syarat ANGKA PENTING
  • 30. 1. Penjumlahan dan Pengurangan : Tidak ada aturan khusus untuk operasi penjumlahan dan pengurangan, hanya saja pembulatan untuk bilangan decimal mengikuti angka taksiran paling sedikit Contoh: 3.67 m + 0,899 m = 4,569 m jadi dibulatkan ke atas 4,57 OPERASI ANGKA PENTING
  • 31. 2. Perkalian dan Pembagian : Hasil perkalian atau pembagian hanya boleh mempunyai angka penting sebanyak bilangan dengan angka penting paling sedikit. Contoh: 3,235 × 2,8 = 9,058 m 9,06 m atau 9,1 m OPERASI ANGKA PENTING
  • 32. Untuk angka yang lebih dari 5 dibulatkan ke atas, sedangkan angka kurang dari 5 di hilangkan. Apabila angkanya tepat sama dengan 5, dibulatkan keatas jika angka sebelumnya ganjil, dan dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap. Contoh: 3,346 di tulis menjadi 3,35 1,705 ditulis menjadi 1,70 OPERASI ANGKA PENTING
  • 33. Batasan jumlah angka penting bergantung dengan tanda yang diberikan pada urutan angka dimaksud. Contoh: 6576 = 4 AP (garis dibawah 6) 7857 = 3 AP (garis dibawah 5) OPERASI ANGKA PENTING
  • 34. Notasi Ilmiah adalah cara untuk menuliskan sebuah bilangan dalam bentuk pangkat dari sepuluh. Contoh penulisan bilangan dengan notasi ilmiah 1234 dituliskan sebagai 1,234 × 103 0,000023 dituliskan sebagai 2,3 × 10−5 50000000 dituliskan sebagai 5 × 107 NOTASI ILMIAH a × 10n dimana a adalah sebuah bilangan riil yang memenuhi syarat 1 ≤ |a| < 10 dan n adalah sebuah bilangan bulat. a disebut sebagai signifikan dan n disebut sebagai eksponen
  • 35. No Besaran Turunan Simbol/Rumus Lambang Satuan DIMENSI 1 Luas A= p x l m2 ....... 2 Volume V= p x l x t m3 ....... 3 Massa Jenis 𝜌 = 𝑚 𝑉 kg/ m3 ....... 4 Kecepatan 𝑣 = 𝑠 𝑡 m/s ....... 5 Percepatan 𝑎 = 𝑣 𝑡 m/s2 ....... 6 Usaha W= F x a Kgm2/s2 ....... 7 Energi potensial Ep = m × 𝑔 × ℎ Kgm2/s2 ....... 8 Momen Gaya 𝜏 = F × 𝑟 Kgm2/s2 ....... Carilah dimensi dari besaran turunan berikut ini!
  • 36. No. Bilangan Angka Penting 1 45689 2 200006 3 864,000 4 0,009 5 348000 6 475829 No. Bilangan Dibulatkan 1 2,53 + 0,28 2 66,8 + 0,39 3 3,25 × 0,89 4 5,4 x 1,8 No. Bilangan Notasi Ilmiah 1 3887876 2 0,000456 3 690000 Carilah angka penting, pembulatan, dan notasi ilmiah pada bilangan berikut ini!
  • 38. TADABUR AYAT AL-QURAN “ Dia telah menciptaka segala sesuatu dan dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi- rapinya” (Al Furqon : 2)
  • 39. INGAT!!! 1. Semakin kecil nilai skala, maka semakin teliti alat ukur itu. 2. Pada saat mengukur kedudukan mata harus tegak lurus dengan skala yang dibaca.
  • 40. Kesalahan pembacaan alat ukur karena posisi mata yang tidak tepat. Kesalahan Paralaks / Kesalahan Pengamatan
  • 42. Mistar adalah alat ukur panjang dengan ketelitian sampai 0,1 cm atau 1 mm. MISTAR/PENGGARIS
  • 43. Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang, tebal, kedalaman lubang, dan diameter luar maupun diameter dalam suatu benda. Ketelitian jangka sorong adalah 0,01 cm atau 0,1 mm. JANGKA SORONG
  • 44. Jangka sorong mempunyai dua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang sorong (rahang geser). Pada rahang tetap dilengkapi dengan Skala Utama (SU), Sedangkan pada rahang sorong tedapat Skala Nonius (SN)
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 48.
  • 49.
  • 50. Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran panjang yang cukup presisi. Alat ini biasa digunakan untuk mengukur diameter benda melingkar yang kecil seperti kawat atau kabel, juga panjang dan ketebalan suatu benda. Ketelitian mikrometer sekrup adalah 0,01 mm. MIKROMETER SEKRUP
  • 51. Pada mikrometer sekrup terdapat dua macam skala, yaitu: 1. Skala tetap (Skala Utama/SU) Skala tetap terbagi dalam satuan milimeter (mm). Skala ini terdapat pada laras dan terbagi dua skala, yaitu skala atas dan skala bawah. 2. Skala putar (Skala Nonius/SN) Skala putar terdapat pada besi penutup laras yang dapat berputar dan dapat bergeser ke depan atau ke belakang. Skala ini terbagi menjadi 50 skala atau bagian ruas yang sama. Satu putaran pada skala ini menyebabkan skala utama bergeser 0,5 mm
  • 52.
  • 53.
  • 54. Tentukan hasil pengukurannya: SU = SN = Hasil pengukuran =
  • 56. Massa suatu benda adalah banyak zat yang dikandung oleh benda tersebut. Satuan massa adalah kilogram (kg). Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan istilah berat, misalnya berat badan Yuda 60 kg, namun menurut fisika istilah tersebut tidaklah tepat karena 60 kg itu adalah massa Yuda. Menurut fisika, berat adalah gaya yang dialami oleh suatu benda yang mempunyai massa karena adanya gaya tarik bumi. Maka suatu benda di tempat yang berlainan mungkin berbeda-beda bergantung pada besar gravitasi di tempat tersebut. 𝑤 = 𝑚. 𝑔 = 60.10 = 600 𝑁 Dengan: 𝑤 = berat (N) 𝑚 = massa (kg) 𝑔 = gravitasi = 9,8 𝑚/𝑠2 = 10 𝑚/𝑠2
  • 57. Neraca lengan bekerja berdasarkan prinsip keseimbangan gaya gravitasi. Terdapat beberapa neraca lengan, yaitu neraca dua lengan, neraca tiga lengan, neraca empat lengan. Ketelitian neraca lengan sekrup adalah 0,01 gram. Neraca Lengan/Neraca Ohauss
  • 58. Neraca pegas bekerja berdasarkan prinsip Hukum Hooke. Semakin besar massa benda yang diukur, maka akan semakin bertambah panjang pegasnya. Pertambahan panjang inilah yang menunjukan hasil pengukuran. Ketelitian neraca lengan sekrup adalah 0,01 gram. Neraca Pegas
  • 59.
  • 60.
  • 61.
  • 63. Alat ukur ini menggunakan satuan jam, menit, dan sekon atau detik dengan konversi sebagai berikut. • 1 jam = 60 menit • 1 menit = 60 sekon • 1 jam = 3600 sekon Jam atau Arloji (Analog dan Digital)
  • 64. Stopwatch yaitu untuk mengukur waktu yang diperlukan dalam suatu kejadian, misalnya untuk mengukur waktu yang diperlukan atlet lari dalam menempuh 100 m. Ketelitian stopwatch atau jam adalah 1 sekon. Stopwatch
  • 65.
  • 67. Termometer raksa dengan skala Celcius adalah termometer yang sering kita jumpai dalam keseharian. Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dan cairan raksa diujung bawah. Cara kerja termometer ini adalah: 1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume raksa berada pada kondisi awal. 2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon raksa dengan perubahan volume. 3. Volume akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu menurun. 4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan Termometer Raksa
  • 68.
  • 69. Termometer alkohol adalah termometer yang menggunakan alkohol sebagai media pengukur. Termometer ini dapat mengukur suhu yang sangat dingin seperti suhu di daerah kutub, tetapi tidak dapat mengukur suhu tinggi seperti suhu air mendidih. Ketelitian termometer adalah 1℃. Termometer Alkohol
  • 70.
  • 71.
  • 72. THANK YOU SEE YOU IN THE NEXT CLASS!