MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMP KELAS VII PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI DAN DETAIL. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMP KELAS VII PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI DAN DETAIL. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
3. SATUAN
Satuan
Baku
Sistem Inggris
dikenal sebagai: foot,
pound dan second
(disingkat FPS)
Sistem
Internasional (SI)
Sistem Metrik
(MKS)
Tak Baku
A. Pengertian Satuan
Ukuran dari suatu besaran ditetapkan sebagai
satuan.
Contoh :
a. meter, kilometer satuan panjang
b. detik, menit, jam satuan waktu
c. gram, kilogram satuan massa
d. dll
B. Sistem satuan : ada 2 macam
1. Sistem Metrik : a. mks (meter, kilogram, sekon)
b. cgs (centimeter, gram, sekon)
2. Sistem Non metrik (sistem British)
3. Sistem Internasional : Sistem satuan mks yang
telah disempurnakan yang paling banyak
dipakai sekarang ini.
Dalam SI :
Ada 7 besaran pokok berdimensi dan 2
besaran pokok tak berdimensi
4. BESARAN POKOK DAN
SATUANNYA
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya ditetapkan lebih dulu atau besaran
yang satuannya didefinisikan sendiri berdasarkan hasil konferensi internasional
mengenai berat dan ukuran.
Contoh Besaran Pokok dan Satuannya :
Besaran Pokok Satuan Dalam SI Lambang
Panjang meter M
Massa kilogram Kg
Waktu sekon S
Suhu kelvin K
Kuat arus listrik ampere A
Jumlah zat mol mol
Intensitas cahaya kandela cd
5. BESARAN TURUNAN &
SATUANNYA
Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan atau diperoleh dari besaran-
besaran pokok.
Contoh Besaran Turunan yang tidak mempunyai nama khusus dan Satuannya :
Besaran Turunan Satuan Dalam SI Lambang
Luas Meter persegi 𝑚2
Volum Meter kubik 𝑚3
Massa Jenis 𝑘𝑖𝑙𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑢𝑏𝑖𝑘
𝑘𝑔
𝑚3
Kecepatan 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
𝑚
𝑠
6. Contoh Besaran Turunan yang mempunyai nama khusus dan
Satuannya :
Besaran Satuan Dalam SI Lambang
Gaya Newton N
Daya Watt W
Frekuensi Hertz Hz
Energi Joule J
7. DIMENSI
Dimensi adalah cara besaran itu tersusun oleh besaran pokok.
Guna Dimensi :
1.Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran
2.Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau persamaan
8. CONTOH BESARAN TURUNAN
DAN DIMENSI
Besaran turunan Rumus Dimensi
Luas Panjang x lebar [𝐿]2
Volume Panjang x lebar x tinggi [𝐿]3
Massa jenis 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
[M][𝐿]−3
Percepatan 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
[L][𝑇]−2
Gaya Massa x percepatan [M] [L] [𝑇]−2
Usaha dan energi Gaya x perpindahan [M] [L]2 [𝑇]−2
Kecepatan 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
[L][𝑇]−1
Impuls dan momentum Gaya x momentum [M] [L] [𝑇]−1
9. FAKTOR PENGGALI DALAM SI
No Faktor Nama Simbol
1 10 -18 atto a
2 10 -15 femto f
3 10 -12
piko p
4 10 -9
nano n
5 10 -6
mikro μ
6 10 -3 mili m
7 10 3 kilo K
8 10 6 mega M
9 10 9 giga G
10 10 12 tera T
10. MELAPORKAN HASIL
PENGUKURAN
Katidakpastian pengukuran tunggal :
∆ x = ½ x skala terkecil
Ketidakpastian pengukuran berulang :
Ketidakpastian ∆ x dapat dinyatakan oleh simpangan baku
• nilai rata-rata sampel :
N
X
X i
1
1
22
N
xXN
N
s ii
x
Ketidakpastian relatif dihitung dengan persamaan :
%100x
x
x
ftianrelatiketidakpas
11. MENGHITUNG KESALAHAN
SISTEMATIS
1. Menghitung besar kesalahan pada pengukuran tunggal
a. Kesalahan Mutlak
X = x + ∆x satuan
X = hasil pengukuran
x = hasil pembacaan pada alat ukur
∆x = nilai penyimpangan
b. Kesalahan relatif
= ∆x/x . 100%
12. ASPEK PENTING DALAM
PENGUKURAN
1. Ketelitian (Akurasi)
adalah persesuaian antara hasil pengukuran dengan harga sebenarnya (ukuran
sebenarnya benda yang diukur)
Kesalahan sistematis :
Perbedaan antara harga yang diukur dengan harga yang dianggap benar.
Beberapa sumber kesalahan sistematis :
1) Kesalahan kalibrasi (kesalahan matematis)
yaitu pemberian atau pembagian skala alat ukur yang tidak tepat.
2) Kesalahan titik nol (zero error)
Bila alat ukur saat sebelum dipakai atau saat setelah dipakai tidak menunjukkan
angka nol.
13. 3) Kesalahan mutlak dari alat ukur
Setiap alat ukur mempunyai kepekaan (sensitivitas) tertentu.
4) Kesalahan paralaks
Kesalahan pembacaan si pengukur akibat pengamatannya yang tidak tepat.
5) Kesalahan kosinus dan sinus
Garis pengukuran harus berimpit atau sejajar dengan garis ukuran benda yang diukur.
6) Kesalahan karena benda yang diukur
Benda yang diukur dapat saja mengalami perubahan bentuk (deformasi) sewaktu diukur.
7) Kesalahan karena ada gesekan
Bila pada alat ukur ada bagian-bagian yang bergesekan ketika alat ukur dipakai,
lama-kelamaan bagian itu akan aus, sehingga menimbulkan kesalahan pada hasil pengukuran.
8) Kesalahan fatigue pada pegas
Fatigue pegas berarti melembeknya pegas karena usia (kelelahan zat).
14. 2. Ketepatan (Presisi)
adalah kemampuan proses pengukuran untuk menunjukkan hasil yang sama dari
pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dan identik (sama)
Kesalahan acak (random error) :
Penyimpangan yang berkaitan dengan ketepatan pengukuran.
Beberapa sumber kesalahan acak :
1) Gerak brown molekul
Jarum alat ukur yang halus dapat terganggu penunjukannya oleh adanya gerak yang
sangat tidak teratur (gerak brown)
2) Fluktuasi tegangan listrik
Tegangan mengalami perubahan kecil yang tidak teratur dan berlalu sangan cepat,
sehingga hasil pengukuran menjadi tidak tepat.
3) Alas benda yang diukur bergetar
Alat ukur yang sangat peka dapat terganggu oleh bergetarnya alas (meja) tempat
penyimpanan benda yang diukur.
15. 4) Nois
Gangguan yang sering kita temui pada alat elektronik.
5) Radiasi latar belakang
Alat pengukur radioaktif selalu terganggu oleh adanya radiasi kosmik (radiasi
yang datang dari angkasa luar)
16. ANGKA PENTING
(SIGNIFICANT DIGITS)
Angka penting adalah semua angka yang digunakan untuk menyatakan hasil
pengukuran, yang terdiri dari angka pasti maupun angka taksiran.
Aturan angka penting :
1. Semua angka bukan nol merupakan angka penting
2. Angka nol diantara dua angka bukan nol merupakan angka penting
3. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting
4. Angka nol di sebelah kiri angka bukan nol, baik sebelum / sesudah
tanda koma desimal tidak termasuk angka penting
5. Bilangan asli yang berakhir dengan angka nol harus ditulis dengan
notasi ilmiah/ bilangan sepuluh berpangkat
17. ATURAN-ATURAN
Aturan pembulatan :
1. Angka kurang dari 5 dibulatkan ke bawah
2. Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas
3. Jika angka persis 5 maka dibulatkan keatas jika angka
sebelum 5 ganjil, sebaliknya dibulatkan ke bawah jika
angka sebelum 5 genap
Aturan penjumlahan & pengurangan :
Hasil dari penjumlahan / pengurangan dengan menggunakan
angka penting hanya boleh mengandung 1 saja angka taksiran
atau angka yang diragukan
18. Aturan perkalian & pembagian :
Hasil dari perkalian / pembagian dengan menggunakan angka
penting mengikuti jumlah angka penting yang paling sedikit