SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
Download to read offline
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2017
11020140136 Andi Chaerunnisa
11020150008 Syatirah Rizky Ananda
11020150024 Nada Nahda
11020150039 Intan Dessy Tirta Moh Henik
11020150057 Sultan Govinda
11020150068 Desi Triutami Saleh
11020150083 Ariska B.
11020150101 Rindang Cahyani Putri H. Abas
11020150110 Andi Zul Tasyriq
11020150122 Ulfa Dinariani
SKENARIO 1
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke unit gawat darurat rumah sakit
dengan keluhan nyeri dada berat sejak 1 minggu yang memberat sejak 3 jam
terakhir. Keluhan dirasakan menjalar ke lengan kiri, ke rahang disertai keringat
dingin. Riwayat perokok aktif sejak 30 tahun lalu menghabiskan 2 bungkus per
hari.
Pada pemeriksaan nampak dia terlihat pucat, BMI 30 kg/m2 dengan kulit
dingin dan berkeringat. Nadinya lemah, dengan sekali-kali ekstrasistole (denyut
ventrikuler ektopik). Tekanan darah arterial 200/100 mmHg. Bunyi jantung normal,
fisis jantung ditemukan kardiomegali. Pada EKG didapatkan gambaran elevasi
segemen ST di II, III, aVF disertai gambaran LVH. Laboratorium ditemukan LDL
kolesterol 180 mg/dl, HDL 28 mg/dl, HbA1C 11%, SGOT 12, SGPT 18, Hb 12 gr%
KALIMAT KUNCI
• Seorang laki-laki berusia 60 tahun
• Keluhan nyeri dada berat sejak 1 minggu yang memberat sejak 3 jam terakhir
• Menjalar ke lengan kiri, ke rahang disertai keringat dingin
• Riwayat perokok aktif sejak 30 tahun lalu
• BMI 30 kg/m2 dengan kulit dingin dan berkeringat
• Nadinya lemah, dengan sekali-kali ekstrasistole
• Tekanan darah 200/100 mmHg, bunyi jantung normal, fisis jantung ditemukan
kardiomegali.
• EKG didapatkan gambaran elevasi segemen ST di II, III, aVF disertai gambaran LVH
• LDL kolesterol 180 mg/dl, HDL 28 mg/dl, HbA1C 11%, SGOT 12, SGPT 18, Hb 12 gr%
APAKAH PENYEBAB NYERI DADA PADA PASIEN?
PENYEBAB NYERI DADA
Pada skenario tersebut dikarenakan proses penyempitan arteri koroner yang mendarahi
otot jantung, maka ketidak cukupan antara kebutuhan dengan suplai timbul kekurangan
darah (iskhemia). Bila melakukan aktifitas fisik atau stres kekurangan aliran meningkat
sehingga menimbulkan sakit dada (angina pektoris).
PENYAKIT YANG DAPAT MENYEBABKAN NYERI DADA
Sistem Organ Penyebab
Jantung Penyakit arteri koroner, penyakit katup aorta,
hipertensi, prolaps katup mitral, perikarditis, stenosis
aorta hipertrofik idiopatik (IHSS)
Vaskular Diseksi aorta
Pulmonal Emboli paru, pneumonia, pleuritis, pneumothorax
Muskuloskeletal Kostokondritis, artritis, spasme otot, tumor tulang
Neural Herpes zooster
Gastrointestinal Penyakit tukak; penyakit kolon, hiatus hernia,
pankreatitis, kolesistisis
Emosional Ansietas, depresi
BAGAIMANA MEKANISME TERJADINYA
NYERI DADA?
FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG
HIPERTENSI
MEROKOK
OBESITAS
DIABETES
MELITUS
KOLESTEROL
NYERI
DADA
Akumulasi
toksik di
pembuluh
darah
Aterosklerosis
Plak
aterosklerosi
menyebabkan
vasokonstriksi
Oklusi
(penyumbatan)
pembuluh darah
terutama di arteri
koronaria
aliran darah koroner
tidak adekuat
iskemia
miokard
penurunan perfusi jantung yang
berakibat pada penurunan intake
oksigen dan akumulasi hasil
metabolisme senyawa kimia
sel-sel miokard
mengompensasikan
dengan berespirasi
anaerob
produk
sampingannya
yaitu asam
laktat
Asam laktat
membuat pH sel
menurun
Perubahan metabolisme sel-sel miokard
inilah yang menstimulasi reseptor nyeri
melalui symphatetic afferent di area
korteks sensoris primer (area 3,2,1
Broadman)
nyeri di dada.
ROKOK
Memicu timbulnya hipertensi
asupan kalori
makanan
berlebihan
(tidak
seimbang)
Kalori disimpan
dalam jaringan
tubuh terutama
jaringan adiposa
Menurunkan
kadar
Adiponektin
Rendahnya
mekanisme
proteksi
antiinflamasi dan
antithrombosis
Aterosklerosis
nyeri di dada.
Obesitas
Fungsi adiponektin adalah menekan proses
aterosklerosis
• Menghambat transormasi makrofag menjadi
sel busa,
• Menekan ekspresi tumor necrosis factor
(TNF),
• Menghambat ekspresi molekul adhesi
menekan proliferasi otot-otot arteri
Hiperlipidemia
peningkatan
kolesterol serum
peningkatan LDL
penimbunan kolesterol dalam makrofag,
sel otot polos serta matriks ekstra seluler
dalam pembuluh darah
LDL teroksidasi
pembentukan sel busa
sebagai awal dari aterogenesis
DM
Kadar glukosa
darah meningkat
(Dalam waktu
lama)
Gula darah pekat
Pengendapan
aterosklerosis
pada arteri
koroner
Suplai darah ke
jantung tidak
cukup
Nyeri dada
APAKAH PERBEDAAN NYERI DADA
KARDIO DAN NON-KARDIO?
Karakteristik Angina Bukan Angina
Lokasi Retrosternal, difus Di bawah mamma kiri,
setempat
Penyebaran Lengan kiri, rahang,punggung Lengan kanan
Deskripsi Nyeri Nyeri terus menerus,
tajam, tertekan, seperti
diperas, seperti dipijt
Tajam, seperti ditusuk -
tusuk, seperti disayat-
sayat
Intensitas Ringan sampai berat Menyiksa
Lamanya Bermenit-menit Beberapa detik,
berjam-jam, berhari-
hari.
Dicetuskan oleh Usaha fisik, emosi, makan,
dingin
Pernapasan, sikap
tubuh, gerakan
Dihilangkan oleh Istirahat, nitrogliserin Apa saja
H Rampengan, Starry.Mencari Penyebab Nyeri Dada? : Nyeri Dada Kardiak & Non Kardiak. Jurnal Kedokteran YARSI.
BAGAIMANA PERBEDAAN NYERI DADA
TYPICAL DAN ATYPICAL?
Penyebab paling sering APS adanya arterosklerotik yang mempersempit
arteri koroner. Iskemik miokardium dapat karena tidak keseimbangan
antara suplai O2. Suplai O2 ditunjukkan dengan saturasi O2 dan kebuuhan
O2 di miokardium. Pada iskenmia miokardium dan hipoksia APS terjadi:
• Peningkatan konsentrasi dari H+ dan k+ pada darah vena yang berada di
daerah iskemik
• Gangguan dari ventrikel dan disfungsi diastolik dan sistolik, serta
abnormalitas gerakan dindng regional
• Perubahan dari segmen ST
• Nyeri dada iskemik (angina)
Angina pektoris tak stabil adalah suatu spektrum dari sindroma iskemik miokard akut yang
berada di antara angina pektoris stabil dan anfark miokard akut.
Terminologi ATS harus tercakup dalam kriteria penampilan klinis sebagai berikut :
• Angina pertama kali: Angina timbul pada saat aktifitas fisik. Baru pertama kali dialami oleh
penderita dalam priode 1 bulan terakhir
• Angina progresif: Angina timbul saat aktifitas fisik yang berubah polanya dalam 1 bulan
terakhir, yaitu menjadi lebih sering, lebih berat, lebih lama, timbul dengan pencetus yang
lebih ringan dari biasanya dan tidak hilang dengan cara yang biasa dilakukan. Penderita
sebelumnya menderita angina pektoris stabil.
• Angina waktu istirahat: Angina timbul tanpa didahului aktifitas fisik ataupun hal-hal yang
dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan O2 miokard . Lama angina sedikitnya 15
menit.
• Angina sesudah IMA: Angina yang timbul dalam periode dini (1 bulan) setelah IMA.
• Kriteria penampilan klinis tersebut dapat terjadi sendiri-sendiri atau bersama- bersama
tanpa adanya gejala IMA. Nekrosis miokard yang terjadi pada IMA harus disingkirkan
misalnya dengan pemeriksaan enzim serial dan pencatatan EKG.
Anwar, T. Bahri. Angina pectoris stabil dan tidak stabil. FK Universitas Sumatera Utara
APA PENGARUH RIWAYAT PEROKOK AKTIF SEJAK
30 TAHUN TERHADAP KELUHAN ?
BAHAYA ROKOK ?
Merokok merupakan faktor risiko utama untuk
penyakit jantung. Ketika dikombinasikan dengan
faktor-faktor risiko lain-seperti tingkat kolesterol
darah yang tidak sehat, tekanan darah tinggi, dan
kelebihan berat badan atau obesitas-merokok lebih
meningkatkan risiko penyakit jantung
Bahan kimia dalam asap tembakau membahayakan sel-sel darah. Mereka
juga dapat merusak fungsi jantung dan struktur dan fungsi pembuluh darah Anda.
Kerusakan ini meningkatkan risiko aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penyakit
di mana zat lilin yang disebut plak (plak) menumpuk di arteri. Seiring waktu, plak
mengeras dan menyempit arteri. Ini membatasi aliran darah yang kaya oksigen
ke organ dan bagian lain dari tubuh Anda.
• Pada seorang yang merokok, asap rokok akan
merusak dinding pembuluh darah. Kemudian nikotin
yang terkandung dalam asap rokok akan
merangsang hormon adrenalin yang akibatnya akan
mengubah metabolisme lemak dimana kadar HDL
akan menurun.
• Adrenalin akan menyebabkan perangsangan kerja
jantung dan menyempitkan pembuluh darah
(spasme). Disamping itu adrenalin akan
menyebabkan terjadinya pengelompokan trombosit.
Sehingga semua proses penyempitan akan terjadi.
Ternyata nikotin dalam rokok dapat :
1. Mengurangi asupan oksigen menuju jantung
2. Meningkatkan tekanan darah dan detak jantung
3. Meningkatkan penggumpalan darah
4. Merusak sel yang menghubungkan pembuluh koroner dengan
pembuluh darah lainnya.
APA SEBENARNYA HUBUNGAN ROKOK DENGAN PENYAKIT
JANTUNG?
BAGAIMANA MEKANISME PENJALARAN
NYERI KE LENGAN KIRI DAN RAHANG?
 Nyeri dada dapat menjalar ke aksila dan turun kebawah ke
bagian dalam lengan terutama lebih sering kelengan kiri.
Rasa nyeri juga dapat menjalar ke epigastrium, leher, rahang,
lidah, gigi, mastoid dengan atau tanpa nyeri dada substernal.
 Nyeri disebabkan karena saraf eferan viseral akan terangsang
selama terjadi kerusakan pada jantung, akan tetapi korteks
serebral tidak dapat menentukan apakah nyeri berasal dari
jantung. Karena ransangan saraf melalui medulla spinalis T1-
T4 yang juga merupakan jalannya ransangan saraf sensoris
dari sistem somatis yang lain.
Rilantono, lily l. Penyakit Kardiovaskuler (PKV). FK UI, edisi 1 hal.43
 Kerusakan pada jantung dapat terjadi bila kebutuhan O2 pada jantung tidak dapat
terpenuhi oleh aliran darah koroner. Pada penyakit jantung koroner aliran darah
ke jantung akan berkurang karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner.
 Nyeri juga dapat diakibatkan karena diseksi aorta (pendarahan terjadi di dinding
aorta sehingga terjadi pemisahan) dan bersifat dekresendo (terjadi penurunan
bising) yaitu intensitas maksimum saat onset kemudian menurun secara gradual
(beransur-ansur). Sehingga lokasi nyeri dapat menjalar ke leher, punggung,
pinggang tergantung lokasi yang mengalami diseksi. Gangguan hemodinamik
sering menyertai diseksi aorta.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3548/1/gizi-bahri7.pdf
APAKAH ADA PENGARUH BMI
TERHADAP KELUHAN?
• Obesitas terjadi bila besar dan jumlah sel lemak bertambah pada tubuh seseorang. Bila seseorag
bertambah berat badannya maka ukuran sel lemak akan bertambah besar dan kemudian jumlahnya
bertambah banyak
• BMI/IMT berlebih atau obesitas menandakan cukup banyak lemak yang tersimpan dalam tubuh serta
dapat dipastikan juga akan ada lemak yang tersimpan di dalam darah. Berat badan berlebih dapat
menyebabkan kolesterol tinggi, penyakit jantung, diabetes dan penyakit serius lainnya. Obesitas
merupakan keabnormalan jumlah lipid dalam darah, salah satunya adalah peningkatan kolesterol.
Wedro, Benjamin. 2013. Cholesterol. http://www.emedicinehealth.com-/high_cholesterol/article_em.htm#high_cholesterol_overview
• Obesitas sering ditemukan bersama-sama dengan hipertensi, Diabetes Mellitus, dan
hipertrigliseridemia.
• Obesitas berperan dalam pembentukan aterogenesis dan meningkatkan frekuensi hipertensi,
hiperlipidemia, intoleransi glukosa dan PJK.
• Jika seseorang memiliki terlalu banyak kolesterol dalam aliran darah,
kelebihannya dapat disimpan dalam arteri, termasuk arteri koroner jantung,
arteri karotis ke otak, dan arteri yang memasok darah ke kaki.
• Penumpukan kolesterol merupakan komponen dari plak yang menyebabkan
penyempitan dan penyumbat an arteri.
• Penyumbatan pada arteri kaki menyebabkan klaudikasio (nyeri saat berjalan)
karena penyakit arteri perifer.
• Penyumbatan arteri karotis dapat menye babkan stroke, dan penyumbatan arteri
koroner menyebabkan angina (nyeri dada) dan serangan jantung
Uwaifo, Gabriel I. 2009. Obesity. Medscape Reference, Washington
APA PENYEBAB EKSTRASISTOLE
DAN NADI LEMAH?
EKSTRASISTOLE
• Premature Ventricular Contraction atau
Ventrikular Ekstrasistol merupakan Kelainan
premature ventricle contractions(PVCs)
merupakan denyut jantung tambahan yang
muncul prematur sebelum muncul denyut
jantung yang normal dengan morfologi QRS
kompleks yang lebar
• Karakteristik beat prematur ialah fokus ektopik
muncul sebelum SA node mengeluarkan
impuls
Penyebab PVC / VES :
• Anxietas
• Penggunaan obat
perangsang simpatis
• Kelebihan Kafein
• Gangguan Elektrolit
• Iskemia Miokardium
• PVCs adalah impuls ektopik yang berasal dari
area distal serat purknye
• Merupakan penyebab utama ventricular
arrytmia
J. S. Nah, A. Y. Jeon, J. H. Ro, G. R. Jeon (2012), “ROC Analysis of PVC Detection Algorithm using ECG and Vector-ECG Charateristics”, International Journal of Medical and Biological Sciences 6.
NADI LEMAH
• Denyut nadi adalah pengisian arteri akibat penyemprotan darah ke aorta dan selanjutnya
ditransmisikan ke seluruh sistem arteri.
• Denyut nadi berubah karena perjalanan dari aorta ke arteri perifer. Meskipun tekanan darah
rata-rata menurun antara aorta dengan arteri perifer, tapi tekanan sistolik meningkat. Denyut
nadi dapat terdistorsi oleh keadaan-keadaan arteri perifer baik pada tubuh bagian atas maupun
bawah. Ukuran nadi yang normal dipengaruhi oleh volume ejeksi dari ventrikel kiri dan tingkat
ejeksi tersebut, serta elastisitas atau distensibilitas dari arteri perifer. Semakin besar jarak dari
jantung ke arteri perifer, semakin besar distorsi denyut arteri perifer.
Hart J. Association between heart rate variability and manual pulse rate. J Can Chiropr Assoc. 2013 September; 57(3): 243–50.
Billman GE. Heart Rate Variability – A Historical Perspective. Front Physiol. 2011; 2: 86.
• Denyut nadi yang lemah menandakan tekanan nadi yang rendah. Ini dimungkinkan karena
curah jantung yang rendah (seperti yang terjadi pada syok, gagal jantung kongestif),
hipovolemia, penyakit katup jantung (seperti obstruksi aorta, stenosis mitral, sindrom lengkung
aorta) dan lain lain.
BAGAIMANA LANGKAH-LANGKAH
DIAGNOSIS?
• Dari hasil anamnesis di dapat bahwa pasien seorang laki-laki, umur 60 tahun datang
dengan nyeri dada berat sejak 1 minggu, yang memberat 2 jam terakhir. Keluhan
menjalar ke lengan kiri, rahang dan berkeringat dingin. Riwayat perokok aktif sejak
30 tahun lalu 2 bungkus perhari
Untuk keluhan nyeri bagaimana kita
membedakan dengan nyeri non kardiak
Kuncinya: karakteristik nyeri, lokasi, onset dan
durasi
• Nyeri dada/ angina pectoris dideskripsikan nyeri dengan rasa berat, ditekan, ditindih,
terbakar, nyeri umumnya berlokasi di substernal, kiri sternum, rahang, leher dan
punggung.
• Nyeri ini biasanya dipicu oleh aktivitas fisik, emosi, makan, dan udara dingin.
• Nyeri ini biasanya berkurang dalam 5-20 menit atau lebih.
!
UNTUK PENYEBAB NYERI BUKAN DARI KARDIAK (NON KARDIAK)
• PENYEBAB PULMONAL : Nyeri dadas
mempunyai sifat nyi pleura yaitu
berubah berubah sesuai siklus
pernapasan
• HERPES ZOSTER : Nye dada seperti
sensasi terbakar dan mengikuti
distribusi dermatomal unilateral
bagian yang sakit
• PSIKOLOGI : Serangan panic dapat
menyebabkan nyeri pada dada
GASTROESOFAGEAL
Yang mengakibatkan nyeri dada akut adalah perforasi esophagus,
spasme esophagus, esophagitis reflux, ulkus pepticum
• Perforasi esophagus : nyeri hebat mendadak dan terus menerus
dari leher sampai epigastrium, diperberat dengan menelan
• Spasme esophagus : Kadang sulit dibedakan dengan nyeri
kardiak karena mereda juga ketika diberikan vasodilator tapi
nyeri ini tidak terjantung pada aktivitas.
• Esophagitis reflux : pyrosis/heartburn dipicu dengan
berbaring dan memberat setelah makan
Kondisi abdomen atas
• Pangkreatitis akut : nyeri terus menerus di daerah epigastrium
• Perforasi ulkus pepticum : nyeri epigastrium hebat dan tanda tanda peritonitis yaitu perut keras
• Kolesistisis : dapat di uji dengan murphy sign
• Nyeri dada yang dideskripsikan penyakit penyakit tersebut menyerupai tanda gejala infark atau iskemik miokard
inferior
Dari hasil pemfis, didapatkan pasien pucat,
BMI 30kg/m2 , kulit dingin berkeringat, nadi
melemah dengan sekali sekali ekstrasistole.
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan
LDL 180 mg/dl : menigkat
HDL 28 mg /dl : menurun
HbAIc 11% : meningkat
SGOT 12 : normal
SGPT 18 : normal
HB 12gr% : menurun (anemia)
dari pemfis ini didapatkan pasien
menderita obesitas 2, adanya
gambaran hipertrofi ventrikel, LDL
yang meningkat dan HDL dibawah
normal.
Nilai normal :
LDL <130 mg/dl
HDL >60 mg/dl
HbA1C <6%
SGOT L: 5-48 U/L
SGPT L: 5-41 U/L
Hb L: 14-18 gr%
Dari pemeriksaan EKG didapatkan
elevasi segmen ST di II,III, dan aVf
disertai gambaran LH menandakan
sebuah STEMI (ST ELEVATION
MIOKARD INFARK)
PEMERIKSAAN TAMBAHAN YANG PERLU DILAKUKAN
EKOKARDIOGRAFI
Untuk menentukan fungsi
ventrikel kiri, menentukan
ukuran infark atau
mendeteksi infark miokard
BIOMARKER
JANTUNG
melihat luas infark
dan menentukan
prognosis.
Creatinin Kinase : diagnosis infark miokard
Myoglobin : Marker pertama yang menunjukkan peningkatan setelah terkena
AMI
Cardiac Troponin (C Tn 1) : Peningkatan C Tn 1 sebagai identifikasi awal
pasien dengan angina tidak stabil (UPA)
BNP (B-type natriuretic petide: sebagai indicator prognostic pada ACS
CRP (C-reactive protein) : indikator prognostik yang berguna pada pasien
dengan ACS
MYO (Myeloperoxidase) : memprediksi resiko penyakit jantung termasuk infark
miokard,reinfarction, yang perlu revaskularisasi atau kematian
IMA (Ischemia modified albumin): Biomarker jantung untuk kematian sel yang
muncul pada infark miokard acute
APAKAH DIFFERENTIAL DIAGNOSE PADA
SKENARIO TERSEBUT?
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Yaitu serangan nyeri substernal, retrosternal yang
biasa berlangsung beberapa menit setelah gerak
badan dan menjalar ke bagian lain dari badan dan
hilang setelah istirahat.
ANGINA PEKTORIS
• Arterosklerosis.
• Aorta insufisiensi
• Spasmus arteri koroner
• Anemi berat
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Angina pectoris merupakan sindrom klinis yang disebabkan oleh aliran darah ke arteri miokard berkurang
sehingga ketidakseimbangan terjadi antara suplay O2 ke miokardium yang dapat menimbulkan iskemia,
yang dapat menimbulkan nyeri yang kemungkinan akibat dari perubahan metabolisme aerobik menjadi
anaerob yang menghasilkan asam laktat yang merangsang timbulnya nyeri.
MACAM-MACAM ANGINA PEKTORIS
a. Angina Pectoris Stabil
• Sakit dada timbul setelah melakukan
aktivitas.
• Nyeri retrosternal di dada, substernal /
sedikit kekiri, menjalar ke leher, rahang,
bahu kiri sampai lengan dan jari – jari
bagian ulnar, punggung/pundak kiri
• Lamanya serangan biasanya kurang dari 10
menit.
• Bersifat stabil tidak ada perubahan
serangan dalam angina selama 30 hari.
• Pada phisical assessment tidak selalu
membantu dalam menegakkan diagnosa.
Pemeriksaan Fisis
Adanya aritmia, gallop bahkan murmur, split s2 paradoksal,
ronki basah dibagian basal paru, yang menghilang lag pada
waktu nyeri sudah berhenti. Tanda-tanda arterosklerosis:
sklerosis A. Aneurisma, nadi dorsalis pedis/tibialis posterioir
yang tidak teraba, penyakit valvular karena sklerosis adanay
HT, LVH, xantoma, kelainan fundus mata
Pemeriksaan Laboratorium
Hemoglobin, hematokrit, trombosit, faktor resiko koroner
gula darah, profil lipid, dan penanda inflamasi akut. Bila nyeri
cukup berat dan lama: enzim kreatinin kinase (CK)/creatinin
kinamuscle brain (CKMB) C-reactve protein (CRP)/ high
sensitive (hs) CRP, dan troponin
PENATALAKSANAAN
• Nitrogliserin sublingual (0,3-0,6mg) setiap 5 menit hingga nyeri menghilang/
hinggga dosis maksimalm 1,2mg dalam 15 menit
• Nitra jangka panjang dapat dihgunakan sebagai profilaksis angina
• Isosorbid dinitrat sering digunakan sebagai profilaksis dar angina. Penggunaan
nitrat jangka panjang dapat memicu terjadinya sakit kepala dan hipotensi
• Aspirin merupakan pencegahan terjadinya trombosis arteri. Sebagai COX-1 inhibitor.
Dosis ≥75mg/hari (75-150mg/hari)
• Beta blocker menurunkan denyut jantung, kntraktilitas, konduksi atrioventrikuler
dan aktivitas ektopik
• Angiotensin converting enzyme terutama bila disertai hipertensi atau disfungsi LV
• Diltiazem vasodilatasi perifer , menurunkan konstriksi koroner saat latihan efek
negatif trehadap inotropik dan inhibisi terhadap nodus sinus
Tujuan pengobatan APS menurunkan angka
kejaidan trombotik yang tiba-tiba dan
disfungsi dari ventrikel
Komplikasi
Angina pektoris tidak stabil
Infark miokard
Gagal jantung
Aritmia
!
b. Angina Pectoris Tidak Stabil
• Timbul waktu istirahat/kerja ringan
biasanya berlangsung lebih dari 20 menit
(jika tidak ada penggunaan
nitrat/analgetik)
• Nyeri hebat dan biasanya nyeri jelas/
biasanya lambat laun bertambah
berat(membangunkan pasien dari tidur)
• Fisical assessment tidak membantu.
• Nyeri dada dapat disertai keluhan sesak
napas, mual sampai muntah, kadang-
kadang disertai keringat dingin
Pemeriksaan Penunjang
• EKG : Adanya depresi segmen ST yang
baru menunjukkan kemungkinan adanya
iskemia akut
• Ekokardiografi: pemeriksaan ini tidak
memberikan data untuk diagnosis angina
tak stabil secara langsung
• Rontgen Toraks: mengidentifikasi adanya
kongesti pulmonal atau oedem, biasanya
terjadi pada pasien UA/NSTEMI lkuas
yang melibatkan ventrikel kiri sehingga
terjadi disfungsi ventrikel kiri
• Pemeriksaan tropinin T atau I dan
pemeriksaan CK-MB
PENATALAKSANAAN
Anti Iskemik
Nitrat : dapat menyebabkan vasodilatasipembuluh
vena dan arteriol perifer dengan efek mengurangi
preloadda afterloadsehingga dapat menurangi wall
stress dan kebutuhan oksigen
Penyekat beta: dapat menurunkan kebutuhan
oksigen miokardium melalui efek penurunan denyut
jantung dan daya kontraksi miokardium
Antiagregasi Trombosit
Aspirin : aspirin dianjurkan untuk diberikan
seumur hidup dengan dosis 160mg per hari dan
dosis selanjutnya 80 – 325mg per hari
Tiklopidin: suatu derivat tienopiridin
merupakan obat lini kedua dalam pengobatan
angina tak stabil jika pasien tidak tahan aspirin
Obat Antitrombin
Fondaparinux
Low molecular weight heparin (LMWH)
INFARK MIOKARD AKUT DENGAN ST ELEVASI
Pada umumnya infark miokard akut dengan elevasi ST
(STEMI) terjadi apabila aliran darah koroner menurun
secara mendadak sesudah oklusi trombus pada plak
aterosklerotik yang telah ada sebelumnya.
Infark dapat terjadi apabila plak aterosklerosis
mengalami fisur, ruptur, ataupun ulserasi & bila
keadaan lokal ataupun sistemik memicu trombogenesis,
sehingga terjadilah trombus mural pada lokasi ruptur
yang menyebabkan oklusi arteri koroner.
Pada lokasi ruptur plak, beberapa agonis (kolagen, ADP,
serotonin, & epinefrin) memicu aktivasi trombosit, yang
kemudian akan memproduksi & melepaskan
tromboksan A2 (vasokonstriktor lokal yang poten).
Dalam menegakkan diagnosa IMA dengan elevasi ST
berdasarkan dari anamnesis nyeri dada yang khas &
gambaran EKG adanya elevasi ST lebih sama dengan
2 mm, minimal pada 2 sandapan prekordial yang
berdampingan atau lebih sama dengan 1 mm pada 2
sandapan ekstremitas.
Prinsip utama dalam penanganan IMA adalah time is muscle.
• Pasien yang datang dengan keluhan nyeri dada harus di pastikan secara
cermat apakah nyeri dadanya berasal dari jantung ataukah dari luar
jantung.
• Apabila pasien ditemui dengan nyeri dada akut perlu dipastikan secara
cepat & tepat apakah pasien menderita IMA ataukah tidak.
Adapun sifat nyeri dada pada angina sebagai berikut:
• Lokasi: Substernal, retroternal, & prekordial.
• Sifat nyeri: rasa sakit, seperti ditekan, rasah terbakar, ditindih benda
berat, rasa diperas, dipelintir, & seperti di tusuk-tusuk.
• Penjalaran: biasanya ke lengan kiri, dapat juga ke leher, rahang bawah,
gigi, punggung (interskapula), perut, serta dapat juga ke lengan kanan.
• Nyeri membaik/hilang dengan istirahat/dengan obat nitrat.
• Faktor pencetus: latihan fisik, stres emosi, udara yang dingin, & setelsh
makan.
• Gejala yang menyertai seperti mual, muntah, sulit bernafas, keringat
dingin, lemas, & cemas. Sebagian besar pasien STEMI merasa cepat & tidak
dapat istirahat (gelisah).
Kombinasi nyeri dada substernal >30 menit & banyak
keringat dicurigai kuat adanya STEMI.
PENATALAKSANAAN
Tujuan utama dalam penatalaksanaan IMA
adalah diagnosis cepat, menghilangkan nyeri
dada, penilaian & implementasi strategi
reperfusi yang mungkin dilakukan, pemberian
antitrombolik & terapi antiplatelet.
• Oksigen, harus diberikan pada pasien dengan saturasi oksigen arteri <90%.
Sedangkan pada semua pasien STEMI tanpa disertai komplikasi dapat
diberikan oksigen selama 6 jam pertama.
• Nitrogliserin (NTG) sublingual dapat diberikan dengan aman dengan dosis
0,4 mg. NTG selain untuk mengurangi rasa nyeri juga dapat digunakan untuk
menurunkan kebutuhan oksigen miokard dengan menurunkan preload serta
meningkatkan suplai oksigen miokard dengan cara dilatasi pembuluh koroner
yang terkena infark/pembuluh kolateral
Terapi farmakologis STEMI diantaranya sebagai berikut:
 Antitrombolik.
 Penyekat beta.
 Inhibitor ACE (harus diberikan dalam 24 jam pertama pasien
STEMI).
• Terapi nitrat harus dihindari pada pasien dengan tekanan darah
sistolik < 90 mmHg/pasien yang dicurigai menderita infark ventrikel
kanan (infark inferior pada EKG, JVP meningkat, paru bersih &
hipotensi).
• Untuk mengurangi ataupun menghilangkan nyeri dada dapat
menggunakan morfin, aspirin, penyekat beta & terapi reperfusi.
• Disfungsi ventrikular. Pada ventrikel kiri mengalami
perubahan serial dalam bentuk, ukuran serta
ketebalan pada segmen yang mengalami infark &
non infark
• Gangguan hemodinamik. Perluasan nekrosis
iskemia memiliki korelasi yang baik dengan tingkat
gagal pompa & mortilitas, baik pada awal (10 hari
infark), & sesudahnya. Pada kondisi ini tanda klinis
yang dapat ditemui adalah ronki basah di paru &
bunyi jantunf S3 & S4 gallop, sedangkan pada
pemeriksaan rontgen seringkali ditemukan kongesti
paru.
• Syok kardiogenik. Pada saat masuk hanya 10%
pasien yang mengalami kondisi ini, 90% terjadi
selama perawatan.
• Infark ventrikel kanan.
• Aritmia setelah STEMI.
• Trakikardia & fibrilasi
ventrikel.
• Ekstrasistol ventrikel.
• Aritmia supraventrikular.
• Fibrilasi ventrikel
• Fibrilasi atrium.
• Sedangkan komplikasi
mekanik diantaranya ruptur
septum ventrikel, ruptur
muskularis papilaris, &
ruptur dinding ventrikel.
Komplikasi STEMI
BAGAIMANA MEKANISME LVH (LEFT
VENTRICULAR HYPERTROPHY)?
HIPERTROFI VENTRIKEL KIRI (LVH)
• Defenisi : peningkatan massa ventrikel kiri yang dapat disebabkan oleh
penebalan dinding ventrikel kiri, peningkatan volume ventrikel kiri, atau
keduanya.
• Hipertrofi ventrikel kiri (LVH) akibat hipertensi biasanya ditandai dengan
penebalan dinding ventrikel dengan atau tanpa peningkatan volume
ventrikel.
• Pada keadaan hipertensi, terjadi peningkatan tekanan darah di arteri yang
mengakibatkan ventrikel harus menghasilkan cukup tekanan untuk dapat
melebihi tekanan darah di arteri tersebut.
• Akibatnya, terjadi peningkatan beban kerja jantung (afterload). Sesuai
dengan hukum LaPlace yang menyatakan bahwa beban pada semua bagian
otot jantung= (tekananXjari-jari)/ (2Xtebal dinding), maka tekanan dinding
ventrikel yang meningkat akan berdampak pada peningkatan tegangan
dinding (stres dinding). Untuk mengurangi tegangan dinding ini, maka
terjadi peningkatan ketebalan dinding jantung.
• Jadi, penebalan dinding ventrikel kiri terjadi sebagai mekanisme
kompensasi untuk meminimalkan tegangan dinding akibat respon terhadap
peningkatan tekanan darah.
Referensi : Drazner MH. The progression of hypertensive heart disease. Circulation.2011;123:327-34.
KESIMPULAN
Setiap perubahan maupun kelainan yang terjadi pada tubuh terutama pada jantung
berasal dari life style setiap individu itu sendiri. Merokok dan obesitas merupakan
salah satu penyebab terjadinya Infark Miokard Akut. Obesitas menyebabkan
peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh sehingga memicu timbulnya aterosklerosis.
Begitupun halnya dengan rokok. Kandungan zat-zat kimia dalam rokok seperti nikotin
dapat merusak endotel serta menyebabkan penggumpalan darah, yang pada akhirnya
berisiko menjadi aterosklerosis. Maka dari itu dengan berperilaku hidup sehat dapat
mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema parusu darto
 
Kegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriKegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriYeni Anggraini
 
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadarEkstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadarNur Hajriya
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Aulia Amani
 
Deep Vein Trombosis
Deep Vein TrombosisDeep Vein Trombosis
Deep Vein TrombosisAulia Amani
 
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Surya Amal
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitAzis Aimaduddin
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumpade anggara
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHKharima SD
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusAris Rahmanda
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungADam Raeyoo
 

What's hot (20)

Sindroma koroner akut
Sindroma koroner akutSindroma koroner akut
Sindroma koroner akut
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
 
Obat emergency
Obat emergencyObat emergency
Obat emergency
 
Kegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriKegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatri
 
Cairan infuse
Cairan infuseCairan infuse
Cairan infuse
 
SKA / CAD
SKA / CADSKA / CAD
SKA / CAD
 
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadarEkstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadar
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun Modul Kesadaran Menurun
Modul Kesadaran Menurun
 
Deep Vein Trombosis
Deep Vein TrombosisDeep Vein Trombosis
Deep Vein Trombosis
 
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
OMA OMSK
OMA OMSKOMA OMSK
OMA OMSK
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi Jantung
 

Similar to MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER

Similar to MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER (20)

Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner
 
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner
 
iSlide preskas asti uki utari
iSlide preskas asti uki utariiSlide preskas asti uki utari
iSlide preskas asti uki utari
 
Asuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectorisAsuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectoris
 
Asuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectorisAsuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectoris
 
angina pectoris
 angina pectoris angina pectoris
angina pectoris
 
Makalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koronerMakalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koroner
 
Makalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koronerMakalah penyakit jantung koroner
Makalah penyakit jantung koroner
 
Kasus skenario 1 modul 2
Kasus skenario 1 modul 2Kasus skenario 1 modul 2
Kasus skenario 1 modul 2
 
Aritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptxAritmia Kelompok 2.pptx
Aritmia Kelompok 2.pptx
 
136699073-PJK.pdf
136699073-PJK.pdf136699073-PJK.pdf
136699073-PJK.pdf
 
PPT JAntung.pptx
PPT JAntung.pptxPPT JAntung.pptx
PPT JAntung.pptx
 
PPT_PENYAKIT_JANTUNG.pptx
PPT_PENYAKIT_JANTUNG.pptxPPT_PENYAKIT_JANTUNG.pptx
PPT_PENYAKIT_JANTUNG.pptx
 
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptxST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
ST ELEVASI MIOKARD INFARK INFERIOR.pptx
 
Askep gagal jantung kongesti
Askep gagal jantung kongestiAskep gagal jantung kongesti
Askep gagal jantung kongesti
 
Askep gagal jantung kongesti
Askep gagal jantung kongestiAskep gagal jantung kongesti
Askep gagal jantung kongesti
 
182265371 infark-miokard-akut-ima
182265371 infark-miokard-akut-ima182265371 infark-miokard-akut-ima
182265371 infark-miokard-akut-ima
 
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Hipertensi 1
Hipertensi 1Hipertensi 1
Hipertensi 1
 

More from Rindang Abas

IMUNISASI PCV DAN HPV.pdf
IMUNISASI PCV DAN HPV.pdfIMUNISASI PCV DAN HPV.pdf
IMUNISASI PCV DAN HPV.pdfRindang Abas
 
Jurnal Generalized anxiety disorder, depressive symptoms and sleep quality du...
Jurnal Generalized anxiety disorder, depressive symptoms and sleep quality du...Jurnal Generalized anxiety disorder, depressive symptoms and sleep quality du...
Jurnal Generalized anxiety disorder, depressive symptoms and sleep quality du...Rindang Abas
 
Telaah jurnal Prevalence of hypochondriac symptoms among health science stude...
Telaah jurnal Prevalence of hypochondriac symptoms among health science stude...Telaah jurnal Prevalence of hypochondriac symptoms among health science stude...
Telaah jurnal Prevalence of hypochondriac symptoms among health science stude...Rindang Abas
 
Jurnal insomnia among medical and paramedical students in jordan
Jurnal insomnia among medical and paramedical students in jordanJurnal insomnia among medical and paramedical students in jordan
Jurnal insomnia among medical and paramedical students in jordanRindang Abas
 
Laporan Kasus Bell's palsy
Laporan Kasus Bell's palsyLaporan Kasus Bell's palsy
Laporan Kasus Bell's palsyRindang Abas
 
Refarat Volvulus Sigmoid
Refarat Volvulus Sigmoid Refarat Volvulus Sigmoid
Refarat Volvulus Sigmoid Rindang Abas
 
ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI
ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINIASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI
ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINIRindang Abas
 
MODUL KESEHATAN KELUARGA BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS
MODUL KESEHATAN KELUARGA BLOK KEDOKTERAN KOMUNITASMODUL KESEHATAN KELUARGA BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS
MODUL KESEHATAN KELUARGA BLOK KEDOKTERAN KOMUNITASRindang Abas
 
Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6
Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6
Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6Rindang Abas
 
MODUL KDRT klp 15 BLOK FORENSIK
MODUL KDRT klp 15 BLOK FORENSIKMODUL KDRT klp 15 BLOK FORENSIK
MODUL KDRT klp 15 BLOK FORENSIKRindang Abas
 
Osteoarthritis dan Artritis Gout
Osteoarthritis dan Artritis GoutOsteoarthritis dan Artritis Gout
Osteoarthritis dan Artritis GoutRindang Abas
 
PANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMI
PANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMIPANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMI
PANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMIRindang Abas
 
Panel modul penyakit akibat kerja blok kekom klp 3
Panel modul penyakit akibat kerja blok kekom klp 3Panel modul penyakit akibat kerja blok kekom klp 3
Panel modul penyakit akibat kerja blok kekom klp 3Rindang Abas
 
Panel modul kesehatan keluarga blok kekom klp 3
Panel  modul kesehatan keluarga blok kekom klp 3Panel  modul kesehatan keluarga blok kekom klp 3
Panel modul kesehatan keluarga blok kekom klp 3Rindang Abas
 
SOSIALISASI KANKER PADA ANAK
SOSIALISASI KANKER PADA ANAKSOSIALISASI KANKER PADA ANAK
SOSIALISASI KANKER PADA ANAKRindang Abas
 
PANEL MODUL ACUTE ABDOMINAL PAIN (NYERI AKUT ABDOMEN)
PANEL MODUL ACUTE ABDOMINAL PAIN (NYERI AKUT ABDOMEN)PANEL MODUL ACUTE ABDOMINAL PAIN (NYERI AKUT ABDOMEN)
PANEL MODUL ACUTE ABDOMINAL PAIN (NYERI AKUT ABDOMEN)Rindang Abas
 
PANEL MODUL BLOODY DEFECATION (BAB CAIR BERDARAH)
PANEL MODUL BLOODY DEFECATION (BAB CAIR BERDARAH)PANEL MODUL BLOODY DEFECATION (BAB CAIR BERDARAH)
PANEL MODUL BLOODY DEFECATION (BAB CAIR BERDARAH)Rindang Abas
 

More from Rindang Abas (20)

IMUNISASI PCV DAN HPV.pdf
IMUNISASI PCV DAN HPV.pdfIMUNISASI PCV DAN HPV.pdf
IMUNISASI PCV DAN HPV.pdf
 
Jurnal Generalized anxiety disorder, depressive symptoms and sleep quality du...
Jurnal Generalized anxiety disorder, depressive symptoms and sleep quality du...Jurnal Generalized anxiety disorder, depressive symptoms and sleep quality du...
Jurnal Generalized anxiety disorder, depressive symptoms and sleep quality du...
 
Telaah jurnal Prevalence of hypochondriac symptoms among health science stude...
Telaah jurnal Prevalence of hypochondriac symptoms among health science stude...Telaah jurnal Prevalence of hypochondriac symptoms among health science stude...
Telaah jurnal Prevalence of hypochondriac symptoms among health science stude...
 
Jurnal insomnia among medical and paramedical students in jordan
Jurnal insomnia among medical and paramedical students in jordanJurnal insomnia among medical and paramedical students in jordan
Jurnal insomnia among medical and paramedical students in jordan
 
Laporan Kasus Bell's palsy
Laporan Kasus Bell's palsyLaporan Kasus Bell's palsy
Laporan Kasus Bell's palsy
 
Hipokondriasis
HipokondriasisHipokondriasis
Hipokondriasis
 
Refarat Volvulus Sigmoid
Refarat Volvulus Sigmoid Refarat Volvulus Sigmoid
Refarat Volvulus Sigmoid
 
ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI
ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINIASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI
ASI EKSKLUSIF DAN INISIASI MENYUSUI DINI
 
MODUL KESEHATAN KELUARGA BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS
MODUL KESEHATAN KELUARGA BLOK KEDOKTERAN KOMUNITASMODUL KESEHATAN KELUARGA BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS
MODUL KESEHATAN KELUARGA BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS
 
Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6
Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6
Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6
 
MODUL KDRT klp 15 BLOK FORENSIK
MODUL KDRT klp 15 BLOK FORENSIKMODUL KDRT klp 15 BLOK FORENSIK
MODUL KDRT klp 15 BLOK FORENSIK
 
Osteoarthritis dan Artritis Gout
Osteoarthritis dan Artritis GoutOsteoarthritis dan Artritis Gout
Osteoarthritis dan Artritis Gout
 
PANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMI
PANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMIPANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMI
PANEL MODUL BERCAK PUTIH BLOK TROPIS FAKULTAS KEDOKTERAN UMI
 
Panel modul penyakit akibat kerja blok kekom klp 3
Panel modul penyakit akibat kerja blok kekom klp 3Panel modul penyakit akibat kerja blok kekom klp 3
Panel modul penyakit akibat kerja blok kekom klp 3
 
Panel modul kesehatan keluarga blok kekom klp 3
Panel  modul kesehatan keluarga blok kekom klp 3Panel  modul kesehatan keluarga blok kekom klp 3
Panel modul kesehatan keluarga blok kekom klp 3
 
SOSIALISASI KANKER PADA ANAK
SOSIALISASI KANKER PADA ANAKSOSIALISASI KANKER PADA ANAK
SOSIALISASI KANKER PADA ANAK
 
PANEL MODUL ACUTE ABDOMINAL PAIN (NYERI AKUT ABDOMEN)
PANEL MODUL ACUTE ABDOMINAL PAIN (NYERI AKUT ABDOMEN)PANEL MODUL ACUTE ABDOMINAL PAIN (NYERI AKUT ABDOMEN)
PANEL MODUL ACUTE ABDOMINAL PAIN (NYERI AKUT ABDOMEN)
 
PANEL MODUL BLOODY DEFECATION (BAB CAIR BERDARAH)
PANEL MODUL BLOODY DEFECATION (BAB CAIR BERDARAH)PANEL MODUL BLOODY DEFECATION (BAB CAIR BERDARAH)
PANEL MODUL BLOODY DEFECATION (BAB CAIR BERDARAH)
 
Tautan gen
Tautan genTautan gen
Tautan gen
 
BIOTEKNOLOGI
BIOTEKNOLOGIBIOTEKNOLOGI
BIOTEKNOLOGI
 

Recently uploaded

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 

Recently uploaded (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 

MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER

  • 2. 11020140136 Andi Chaerunnisa 11020150008 Syatirah Rizky Ananda 11020150024 Nada Nahda 11020150039 Intan Dessy Tirta Moh Henik 11020150057 Sultan Govinda 11020150068 Desi Triutami Saleh 11020150083 Ariska B. 11020150101 Rindang Cahyani Putri H. Abas 11020150110 Andi Zul Tasyriq 11020150122 Ulfa Dinariani
  • 3. SKENARIO 1 Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke unit gawat darurat rumah sakit dengan keluhan nyeri dada berat sejak 1 minggu yang memberat sejak 3 jam terakhir. Keluhan dirasakan menjalar ke lengan kiri, ke rahang disertai keringat dingin. Riwayat perokok aktif sejak 30 tahun lalu menghabiskan 2 bungkus per hari. Pada pemeriksaan nampak dia terlihat pucat, BMI 30 kg/m2 dengan kulit dingin dan berkeringat. Nadinya lemah, dengan sekali-kali ekstrasistole (denyut ventrikuler ektopik). Tekanan darah arterial 200/100 mmHg. Bunyi jantung normal, fisis jantung ditemukan kardiomegali. Pada EKG didapatkan gambaran elevasi segemen ST di II, III, aVF disertai gambaran LVH. Laboratorium ditemukan LDL kolesterol 180 mg/dl, HDL 28 mg/dl, HbA1C 11%, SGOT 12, SGPT 18, Hb 12 gr%
  • 4. KALIMAT KUNCI • Seorang laki-laki berusia 60 tahun • Keluhan nyeri dada berat sejak 1 minggu yang memberat sejak 3 jam terakhir • Menjalar ke lengan kiri, ke rahang disertai keringat dingin • Riwayat perokok aktif sejak 30 tahun lalu • BMI 30 kg/m2 dengan kulit dingin dan berkeringat • Nadinya lemah, dengan sekali-kali ekstrasistole • Tekanan darah 200/100 mmHg, bunyi jantung normal, fisis jantung ditemukan kardiomegali. • EKG didapatkan gambaran elevasi segemen ST di II, III, aVF disertai gambaran LVH • LDL kolesterol 180 mg/dl, HDL 28 mg/dl, HbA1C 11%, SGOT 12, SGPT 18, Hb 12 gr%
  • 5. APAKAH PENYEBAB NYERI DADA PADA PASIEN?
  • 6. PENYEBAB NYERI DADA Pada skenario tersebut dikarenakan proses penyempitan arteri koroner yang mendarahi otot jantung, maka ketidak cukupan antara kebutuhan dengan suplai timbul kekurangan darah (iskhemia). Bila melakukan aktifitas fisik atau stres kekurangan aliran meningkat sehingga menimbulkan sakit dada (angina pektoris).
  • 7. PENYAKIT YANG DAPAT MENYEBABKAN NYERI DADA Sistem Organ Penyebab Jantung Penyakit arteri koroner, penyakit katup aorta, hipertensi, prolaps katup mitral, perikarditis, stenosis aorta hipertrofik idiopatik (IHSS) Vaskular Diseksi aorta Pulmonal Emboli paru, pneumonia, pleuritis, pneumothorax Muskuloskeletal Kostokondritis, artritis, spasme otot, tumor tulang Neural Herpes zooster Gastrointestinal Penyakit tukak; penyakit kolon, hiatus hernia, pankreatitis, kolesistisis Emosional Ansietas, depresi
  • 9. FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG HIPERTENSI MEROKOK OBESITAS DIABETES MELITUS KOLESTEROL NYERI DADA
  • 10. Akumulasi toksik di pembuluh darah Aterosklerosis Plak aterosklerosi menyebabkan vasokonstriksi Oklusi (penyumbatan) pembuluh darah terutama di arteri koronaria aliran darah koroner tidak adekuat iskemia miokard penurunan perfusi jantung yang berakibat pada penurunan intake oksigen dan akumulasi hasil metabolisme senyawa kimia sel-sel miokard mengompensasikan dengan berespirasi anaerob produk sampingannya yaitu asam laktat Asam laktat membuat pH sel menurun Perubahan metabolisme sel-sel miokard inilah yang menstimulasi reseptor nyeri melalui symphatetic afferent di area korteks sensoris primer (area 3,2,1 Broadman) nyeri di dada. ROKOK Memicu timbulnya hipertensi
  • 11. asupan kalori makanan berlebihan (tidak seimbang) Kalori disimpan dalam jaringan tubuh terutama jaringan adiposa Menurunkan kadar Adiponektin Rendahnya mekanisme proteksi antiinflamasi dan antithrombosis Aterosklerosis nyeri di dada. Obesitas Fungsi adiponektin adalah menekan proses aterosklerosis • Menghambat transormasi makrofag menjadi sel busa, • Menekan ekspresi tumor necrosis factor (TNF), • Menghambat ekspresi molekul adhesi menekan proliferasi otot-otot arteri Hiperlipidemia peningkatan kolesterol serum peningkatan LDL penimbunan kolesterol dalam makrofag, sel otot polos serta matriks ekstra seluler dalam pembuluh darah LDL teroksidasi pembentukan sel busa sebagai awal dari aterogenesis
  • 12. DM Kadar glukosa darah meningkat (Dalam waktu lama) Gula darah pekat Pengendapan aterosklerosis pada arteri koroner Suplai darah ke jantung tidak cukup Nyeri dada
  • 13. APAKAH PERBEDAAN NYERI DADA KARDIO DAN NON-KARDIO?
  • 14. Karakteristik Angina Bukan Angina Lokasi Retrosternal, difus Di bawah mamma kiri, setempat Penyebaran Lengan kiri, rahang,punggung Lengan kanan Deskripsi Nyeri Nyeri terus menerus, tajam, tertekan, seperti diperas, seperti dipijt Tajam, seperti ditusuk - tusuk, seperti disayat- sayat Intensitas Ringan sampai berat Menyiksa Lamanya Bermenit-menit Beberapa detik, berjam-jam, berhari- hari. Dicetuskan oleh Usaha fisik, emosi, makan, dingin Pernapasan, sikap tubuh, gerakan Dihilangkan oleh Istirahat, nitrogliserin Apa saja H Rampengan, Starry.Mencari Penyebab Nyeri Dada? : Nyeri Dada Kardiak & Non Kardiak. Jurnal Kedokteran YARSI.
  • 15. BAGAIMANA PERBEDAAN NYERI DADA TYPICAL DAN ATYPICAL?
  • 16. Penyebab paling sering APS adanya arterosklerotik yang mempersempit arteri koroner. Iskemik miokardium dapat karena tidak keseimbangan antara suplai O2. Suplai O2 ditunjukkan dengan saturasi O2 dan kebuuhan O2 di miokardium. Pada iskenmia miokardium dan hipoksia APS terjadi: • Peningkatan konsentrasi dari H+ dan k+ pada darah vena yang berada di daerah iskemik • Gangguan dari ventrikel dan disfungsi diastolik dan sistolik, serta abnormalitas gerakan dindng regional • Perubahan dari segmen ST • Nyeri dada iskemik (angina)
  • 17. Angina pektoris tak stabil adalah suatu spektrum dari sindroma iskemik miokard akut yang berada di antara angina pektoris stabil dan anfark miokard akut. Terminologi ATS harus tercakup dalam kriteria penampilan klinis sebagai berikut : • Angina pertama kali: Angina timbul pada saat aktifitas fisik. Baru pertama kali dialami oleh penderita dalam priode 1 bulan terakhir • Angina progresif: Angina timbul saat aktifitas fisik yang berubah polanya dalam 1 bulan terakhir, yaitu menjadi lebih sering, lebih berat, lebih lama, timbul dengan pencetus yang lebih ringan dari biasanya dan tidak hilang dengan cara yang biasa dilakukan. Penderita sebelumnya menderita angina pektoris stabil. • Angina waktu istirahat: Angina timbul tanpa didahului aktifitas fisik ataupun hal-hal yang dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan O2 miokard . Lama angina sedikitnya 15 menit. • Angina sesudah IMA: Angina yang timbul dalam periode dini (1 bulan) setelah IMA. • Kriteria penampilan klinis tersebut dapat terjadi sendiri-sendiri atau bersama- bersama tanpa adanya gejala IMA. Nekrosis miokard yang terjadi pada IMA harus disingkirkan misalnya dengan pemeriksaan enzim serial dan pencatatan EKG. Anwar, T. Bahri. Angina pectoris stabil dan tidak stabil. FK Universitas Sumatera Utara
  • 18. APA PENGARUH RIWAYAT PEROKOK AKTIF SEJAK 30 TAHUN TERHADAP KELUHAN ?
  • 19. BAHAYA ROKOK ? Merokok merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung. Ketika dikombinasikan dengan faktor-faktor risiko lain-seperti tingkat kolesterol darah yang tidak sehat, tekanan darah tinggi, dan kelebihan berat badan atau obesitas-merokok lebih meningkatkan risiko penyakit jantung Bahan kimia dalam asap tembakau membahayakan sel-sel darah. Mereka juga dapat merusak fungsi jantung dan struktur dan fungsi pembuluh darah Anda. Kerusakan ini meningkatkan risiko aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penyakit di mana zat lilin yang disebut plak (plak) menumpuk di arteri. Seiring waktu, plak mengeras dan menyempit arteri. Ini membatasi aliran darah yang kaya oksigen ke organ dan bagian lain dari tubuh Anda.
  • 20. • Pada seorang yang merokok, asap rokok akan merusak dinding pembuluh darah. Kemudian nikotin yang terkandung dalam asap rokok akan merangsang hormon adrenalin yang akibatnya akan mengubah metabolisme lemak dimana kadar HDL akan menurun. • Adrenalin akan menyebabkan perangsangan kerja jantung dan menyempitkan pembuluh darah (spasme). Disamping itu adrenalin akan menyebabkan terjadinya pengelompokan trombosit. Sehingga semua proses penyempitan akan terjadi.
  • 21. Ternyata nikotin dalam rokok dapat : 1. Mengurangi asupan oksigen menuju jantung 2. Meningkatkan tekanan darah dan detak jantung 3. Meningkatkan penggumpalan darah 4. Merusak sel yang menghubungkan pembuluh koroner dengan pembuluh darah lainnya. APA SEBENARNYA HUBUNGAN ROKOK DENGAN PENYAKIT JANTUNG?
  • 22. BAGAIMANA MEKANISME PENJALARAN NYERI KE LENGAN KIRI DAN RAHANG?
  • 23.  Nyeri dada dapat menjalar ke aksila dan turun kebawah ke bagian dalam lengan terutama lebih sering kelengan kiri. Rasa nyeri juga dapat menjalar ke epigastrium, leher, rahang, lidah, gigi, mastoid dengan atau tanpa nyeri dada substernal.  Nyeri disebabkan karena saraf eferan viseral akan terangsang selama terjadi kerusakan pada jantung, akan tetapi korteks serebral tidak dapat menentukan apakah nyeri berasal dari jantung. Karena ransangan saraf melalui medulla spinalis T1- T4 yang juga merupakan jalannya ransangan saraf sensoris dari sistem somatis yang lain. Rilantono, lily l. Penyakit Kardiovaskuler (PKV). FK UI, edisi 1 hal.43
  • 24.  Kerusakan pada jantung dapat terjadi bila kebutuhan O2 pada jantung tidak dapat terpenuhi oleh aliran darah koroner. Pada penyakit jantung koroner aliran darah ke jantung akan berkurang karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner.  Nyeri juga dapat diakibatkan karena diseksi aorta (pendarahan terjadi di dinding aorta sehingga terjadi pemisahan) dan bersifat dekresendo (terjadi penurunan bising) yaitu intensitas maksimum saat onset kemudian menurun secara gradual (beransur-ansur). Sehingga lokasi nyeri dapat menjalar ke leher, punggung, pinggang tergantung lokasi yang mengalami diseksi. Gangguan hemodinamik sering menyertai diseksi aorta. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3548/1/gizi-bahri7.pdf
  • 25. APAKAH ADA PENGARUH BMI TERHADAP KELUHAN?
  • 26. • Obesitas terjadi bila besar dan jumlah sel lemak bertambah pada tubuh seseorang. Bila seseorag bertambah berat badannya maka ukuran sel lemak akan bertambah besar dan kemudian jumlahnya bertambah banyak • BMI/IMT berlebih atau obesitas menandakan cukup banyak lemak yang tersimpan dalam tubuh serta dapat dipastikan juga akan ada lemak yang tersimpan di dalam darah. Berat badan berlebih dapat menyebabkan kolesterol tinggi, penyakit jantung, diabetes dan penyakit serius lainnya. Obesitas merupakan keabnormalan jumlah lipid dalam darah, salah satunya adalah peningkatan kolesterol. Wedro, Benjamin. 2013. Cholesterol. http://www.emedicinehealth.com-/high_cholesterol/article_em.htm#high_cholesterol_overview
  • 27. • Obesitas sering ditemukan bersama-sama dengan hipertensi, Diabetes Mellitus, dan hipertrigliseridemia. • Obesitas berperan dalam pembentukan aterogenesis dan meningkatkan frekuensi hipertensi, hiperlipidemia, intoleransi glukosa dan PJK. • Jika seseorang memiliki terlalu banyak kolesterol dalam aliran darah, kelebihannya dapat disimpan dalam arteri, termasuk arteri koroner jantung, arteri karotis ke otak, dan arteri yang memasok darah ke kaki. • Penumpukan kolesterol merupakan komponen dari plak yang menyebabkan penyempitan dan penyumbat an arteri. • Penyumbatan pada arteri kaki menyebabkan klaudikasio (nyeri saat berjalan) karena penyakit arteri perifer. • Penyumbatan arteri karotis dapat menye babkan stroke, dan penyumbatan arteri koroner menyebabkan angina (nyeri dada) dan serangan jantung Uwaifo, Gabriel I. 2009. Obesity. Medscape Reference, Washington
  • 29. EKSTRASISTOLE • Premature Ventricular Contraction atau Ventrikular Ekstrasistol merupakan Kelainan premature ventricle contractions(PVCs) merupakan denyut jantung tambahan yang muncul prematur sebelum muncul denyut jantung yang normal dengan morfologi QRS kompleks yang lebar • Karakteristik beat prematur ialah fokus ektopik muncul sebelum SA node mengeluarkan impuls Penyebab PVC / VES : • Anxietas • Penggunaan obat perangsang simpatis • Kelebihan Kafein • Gangguan Elektrolit • Iskemia Miokardium • PVCs adalah impuls ektopik yang berasal dari area distal serat purknye • Merupakan penyebab utama ventricular arrytmia J. S. Nah, A. Y. Jeon, J. H. Ro, G. R. Jeon (2012), “ROC Analysis of PVC Detection Algorithm using ECG and Vector-ECG Charateristics”, International Journal of Medical and Biological Sciences 6.
  • 30. NADI LEMAH • Denyut nadi adalah pengisian arteri akibat penyemprotan darah ke aorta dan selanjutnya ditransmisikan ke seluruh sistem arteri. • Denyut nadi berubah karena perjalanan dari aorta ke arteri perifer. Meskipun tekanan darah rata-rata menurun antara aorta dengan arteri perifer, tapi tekanan sistolik meningkat. Denyut nadi dapat terdistorsi oleh keadaan-keadaan arteri perifer baik pada tubuh bagian atas maupun bawah. Ukuran nadi yang normal dipengaruhi oleh volume ejeksi dari ventrikel kiri dan tingkat ejeksi tersebut, serta elastisitas atau distensibilitas dari arteri perifer. Semakin besar jarak dari jantung ke arteri perifer, semakin besar distorsi denyut arteri perifer. Hart J. Association between heart rate variability and manual pulse rate. J Can Chiropr Assoc. 2013 September; 57(3): 243–50. Billman GE. Heart Rate Variability – A Historical Perspective. Front Physiol. 2011; 2: 86. • Denyut nadi yang lemah menandakan tekanan nadi yang rendah. Ini dimungkinkan karena curah jantung yang rendah (seperti yang terjadi pada syok, gagal jantung kongestif), hipovolemia, penyakit katup jantung (seperti obstruksi aorta, stenosis mitral, sindrom lengkung aorta) dan lain lain.
  • 32. • Dari hasil anamnesis di dapat bahwa pasien seorang laki-laki, umur 60 tahun datang dengan nyeri dada berat sejak 1 minggu, yang memberat 2 jam terakhir. Keluhan menjalar ke lengan kiri, rahang dan berkeringat dingin. Riwayat perokok aktif sejak 30 tahun lalu 2 bungkus perhari Untuk keluhan nyeri bagaimana kita membedakan dengan nyeri non kardiak Kuncinya: karakteristik nyeri, lokasi, onset dan durasi • Nyeri dada/ angina pectoris dideskripsikan nyeri dengan rasa berat, ditekan, ditindih, terbakar, nyeri umumnya berlokasi di substernal, kiri sternum, rahang, leher dan punggung. • Nyeri ini biasanya dipicu oleh aktivitas fisik, emosi, makan, dan udara dingin. • Nyeri ini biasanya berkurang dalam 5-20 menit atau lebih. !
  • 33. UNTUK PENYEBAB NYERI BUKAN DARI KARDIAK (NON KARDIAK) • PENYEBAB PULMONAL : Nyeri dadas mempunyai sifat nyi pleura yaitu berubah berubah sesuai siklus pernapasan • HERPES ZOSTER : Nye dada seperti sensasi terbakar dan mengikuti distribusi dermatomal unilateral bagian yang sakit • PSIKOLOGI : Serangan panic dapat menyebabkan nyeri pada dada GASTROESOFAGEAL Yang mengakibatkan nyeri dada akut adalah perforasi esophagus, spasme esophagus, esophagitis reflux, ulkus pepticum • Perforasi esophagus : nyeri hebat mendadak dan terus menerus dari leher sampai epigastrium, diperberat dengan menelan • Spasme esophagus : Kadang sulit dibedakan dengan nyeri kardiak karena mereda juga ketika diberikan vasodilator tapi nyeri ini tidak terjantung pada aktivitas. • Esophagitis reflux : pyrosis/heartburn dipicu dengan berbaring dan memberat setelah makan Kondisi abdomen atas • Pangkreatitis akut : nyeri terus menerus di daerah epigastrium • Perforasi ulkus pepticum : nyeri epigastrium hebat dan tanda tanda peritonitis yaitu perut keras • Kolesistisis : dapat di uji dengan murphy sign • Nyeri dada yang dideskripsikan penyakit penyakit tersebut menyerupai tanda gejala infark atau iskemik miokard inferior
  • 34. Dari hasil pemfis, didapatkan pasien pucat, BMI 30kg/m2 , kulit dingin berkeringat, nadi melemah dengan sekali sekali ekstrasistole. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan LDL 180 mg/dl : menigkat HDL 28 mg /dl : menurun HbAIc 11% : meningkat SGOT 12 : normal SGPT 18 : normal HB 12gr% : menurun (anemia) dari pemfis ini didapatkan pasien menderita obesitas 2, adanya gambaran hipertrofi ventrikel, LDL yang meningkat dan HDL dibawah normal. Nilai normal : LDL <130 mg/dl HDL >60 mg/dl HbA1C <6% SGOT L: 5-48 U/L SGPT L: 5-41 U/L Hb L: 14-18 gr%
  • 35. Dari pemeriksaan EKG didapatkan elevasi segmen ST di II,III, dan aVf disertai gambaran LH menandakan sebuah STEMI (ST ELEVATION MIOKARD INFARK)
  • 36. PEMERIKSAAN TAMBAHAN YANG PERLU DILAKUKAN EKOKARDIOGRAFI Untuk menentukan fungsi ventrikel kiri, menentukan ukuran infark atau mendeteksi infark miokard
  • 37. BIOMARKER JANTUNG melihat luas infark dan menentukan prognosis. Creatinin Kinase : diagnosis infark miokard Myoglobin : Marker pertama yang menunjukkan peningkatan setelah terkena AMI Cardiac Troponin (C Tn 1) : Peningkatan C Tn 1 sebagai identifikasi awal pasien dengan angina tidak stabil (UPA) BNP (B-type natriuretic petide: sebagai indicator prognostic pada ACS CRP (C-reactive protein) : indikator prognostik yang berguna pada pasien dengan ACS MYO (Myeloperoxidase) : memprediksi resiko penyakit jantung termasuk infark miokard,reinfarction, yang perlu revaskularisasi atau kematian IMA (Ischemia modified albumin): Biomarker jantung untuk kematian sel yang muncul pada infark miokard acute
  • 38. APAKAH DIFFERENTIAL DIAGNOSE PADA SKENARIO TERSEBUT?
  • 39. DIFFERENTIAL DIAGNOSIS Yaitu serangan nyeri substernal, retrosternal yang biasa berlangsung beberapa menit setelah gerak badan dan menjalar ke bagian lain dari badan dan hilang setelah istirahat. ANGINA PEKTORIS • Arterosklerosis. • Aorta insufisiensi • Spasmus arteri koroner • Anemi berat ETIOLOGI PATOFISIOLOGI Angina pectoris merupakan sindrom klinis yang disebabkan oleh aliran darah ke arteri miokard berkurang sehingga ketidakseimbangan terjadi antara suplay O2 ke miokardium yang dapat menimbulkan iskemia, yang dapat menimbulkan nyeri yang kemungkinan akibat dari perubahan metabolisme aerobik menjadi anaerob yang menghasilkan asam laktat yang merangsang timbulnya nyeri.
  • 40. MACAM-MACAM ANGINA PEKTORIS a. Angina Pectoris Stabil • Sakit dada timbul setelah melakukan aktivitas. • Nyeri retrosternal di dada, substernal / sedikit kekiri, menjalar ke leher, rahang, bahu kiri sampai lengan dan jari – jari bagian ulnar, punggung/pundak kiri • Lamanya serangan biasanya kurang dari 10 menit. • Bersifat stabil tidak ada perubahan serangan dalam angina selama 30 hari. • Pada phisical assessment tidak selalu membantu dalam menegakkan diagnosa. Pemeriksaan Fisis Adanya aritmia, gallop bahkan murmur, split s2 paradoksal, ronki basah dibagian basal paru, yang menghilang lag pada waktu nyeri sudah berhenti. Tanda-tanda arterosklerosis: sklerosis A. Aneurisma, nadi dorsalis pedis/tibialis posterioir yang tidak teraba, penyakit valvular karena sklerosis adanay HT, LVH, xantoma, kelainan fundus mata Pemeriksaan Laboratorium Hemoglobin, hematokrit, trombosit, faktor resiko koroner gula darah, profil lipid, dan penanda inflamasi akut. Bila nyeri cukup berat dan lama: enzim kreatinin kinase (CK)/creatinin kinamuscle brain (CKMB) C-reactve protein (CRP)/ high sensitive (hs) CRP, dan troponin
  • 41. PENATALAKSANAAN • Nitrogliserin sublingual (0,3-0,6mg) setiap 5 menit hingga nyeri menghilang/ hinggga dosis maksimalm 1,2mg dalam 15 menit • Nitra jangka panjang dapat dihgunakan sebagai profilaksis angina • Isosorbid dinitrat sering digunakan sebagai profilaksis dar angina. Penggunaan nitrat jangka panjang dapat memicu terjadinya sakit kepala dan hipotensi • Aspirin merupakan pencegahan terjadinya trombosis arteri. Sebagai COX-1 inhibitor. Dosis ≥75mg/hari (75-150mg/hari) • Beta blocker menurunkan denyut jantung, kntraktilitas, konduksi atrioventrikuler dan aktivitas ektopik • Angiotensin converting enzyme terutama bila disertai hipertensi atau disfungsi LV • Diltiazem vasodilatasi perifer , menurunkan konstriksi koroner saat latihan efek negatif trehadap inotropik dan inhibisi terhadap nodus sinus Tujuan pengobatan APS menurunkan angka kejaidan trombotik yang tiba-tiba dan disfungsi dari ventrikel
  • 42. Komplikasi Angina pektoris tidak stabil Infark miokard Gagal jantung Aritmia !
  • 43. b. Angina Pectoris Tidak Stabil • Timbul waktu istirahat/kerja ringan biasanya berlangsung lebih dari 20 menit (jika tidak ada penggunaan nitrat/analgetik) • Nyeri hebat dan biasanya nyeri jelas/ biasanya lambat laun bertambah berat(membangunkan pasien dari tidur) • Fisical assessment tidak membantu. • Nyeri dada dapat disertai keluhan sesak napas, mual sampai muntah, kadang- kadang disertai keringat dingin Pemeriksaan Penunjang • EKG : Adanya depresi segmen ST yang baru menunjukkan kemungkinan adanya iskemia akut • Ekokardiografi: pemeriksaan ini tidak memberikan data untuk diagnosis angina tak stabil secara langsung • Rontgen Toraks: mengidentifikasi adanya kongesti pulmonal atau oedem, biasanya terjadi pada pasien UA/NSTEMI lkuas yang melibatkan ventrikel kiri sehingga terjadi disfungsi ventrikel kiri • Pemeriksaan tropinin T atau I dan pemeriksaan CK-MB
  • 44. PENATALAKSANAAN Anti Iskemik Nitrat : dapat menyebabkan vasodilatasipembuluh vena dan arteriol perifer dengan efek mengurangi preloadda afterloadsehingga dapat menurangi wall stress dan kebutuhan oksigen Penyekat beta: dapat menurunkan kebutuhan oksigen miokardium melalui efek penurunan denyut jantung dan daya kontraksi miokardium Antiagregasi Trombosit Aspirin : aspirin dianjurkan untuk diberikan seumur hidup dengan dosis 160mg per hari dan dosis selanjutnya 80 – 325mg per hari Tiklopidin: suatu derivat tienopiridin merupakan obat lini kedua dalam pengobatan angina tak stabil jika pasien tidak tahan aspirin Obat Antitrombin Fondaparinux Low molecular weight heparin (LMWH)
  • 45. INFARK MIOKARD AKUT DENGAN ST ELEVASI Pada umumnya infark miokard akut dengan elevasi ST (STEMI) terjadi apabila aliran darah koroner menurun secara mendadak sesudah oklusi trombus pada plak aterosklerotik yang telah ada sebelumnya. Infark dapat terjadi apabila plak aterosklerosis mengalami fisur, ruptur, ataupun ulserasi & bila keadaan lokal ataupun sistemik memicu trombogenesis, sehingga terjadilah trombus mural pada lokasi ruptur yang menyebabkan oklusi arteri koroner. Pada lokasi ruptur plak, beberapa agonis (kolagen, ADP, serotonin, & epinefrin) memicu aktivasi trombosit, yang kemudian akan memproduksi & melepaskan tromboksan A2 (vasokonstriktor lokal yang poten).
  • 46. Dalam menegakkan diagnosa IMA dengan elevasi ST berdasarkan dari anamnesis nyeri dada yang khas & gambaran EKG adanya elevasi ST lebih sama dengan 2 mm, minimal pada 2 sandapan prekordial yang berdampingan atau lebih sama dengan 1 mm pada 2 sandapan ekstremitas. Prinsip utama dalam penanganan IMA adalah time is muscle. • Pasien yang datang dengan keluhan nyeri dada harus di pastikan secara cermat apakah nyeri dadanya berasal dari jantung ataukah dari luar jantung. • Apabila pasien ditemui dengan nyeri dada akut perlu dipastikan secara cepat & tepat apakah pasien menderita IMA ataukah tidak.
  • 47. Adapun sifat nyeri dada pada angina sebagai berikut: • Lokasi: Substernal, retroternal, & prekordial. • Sifat nyeri: rasa sakit, seperti ditekan, rasah terbakar, ditindih benda berat, rasa diperas, dipelintir, & seperti di tusuk-tusuk. • Penjalaran: biasanya ke lengan kiri, dapat juga ke leher, rahang bawah, gigi, punggung (interskapula), perut, serta dapat juga ke lengan kanan. • Nyeri membaik/hilang dengan istirahat/dengan obat nitrat. • Faktor pencetus: latihan fisik, stres emosi, udara yang dingin, & setelsh makan. • Gejala yang menyertai seperti mual, muntah, sulit bernafas, keringat dingin, lemas, & cemas. Sebagian besar pasien STEMI merasa cepat & tidak dapat istirahat (gelisah). Kombinasi nyeri dada substernal >30 menit & banyak keringat dicurigai kuat adanya STEMI.
  • 48. PENATALAKSANAAN Tujuan utama dalam penatalaksanaan IMA adalah diagnosis cepat, menghilangkan nyeri dada, penilaian & implementasi strategi reperfusi yang mungkin dilakukan, pemberian antitrombolik & terapi antiplatelet. • Oksigen, harus diberikan pada pasien dengan saturasi oksigen arteri <90%. Sedangkan pada semua pasien STEMI tanpa disertai komplikasi dapat diberikan oksigen selama 6 jam pertama. • Nitrogliserin (NTG) sublingual dapat diberikan dengan aman dengan dosis 0,4 mg. NTG selain untuk mengurangi rasa nyeri juga dapat digunakan untuk menurunkan kebutuhan oksigen miokard dengan menurunkan preload serta meningkatkan suplai oksigen miokard dengan cara dilatasi pembuluh koroner yang terkena infark/pembuluh kolateral
  • 49. Terapi farmakologis STEMI diantaranya sebagai berikut:  Antitrombolik.  Penyekat beta.  Inhibitor ACE (harus diberikan dalam 24 jam pertama pasien STEMI). • Terapi nitrat harus dihindari pada pasien dengan tekanan darah sistolik < 90 mmHg/pasien yang dicurigai menderita infark ventrikel kanan (infark inferior pada EKG, JVP meningkat, paru bersih & hipotensi). • Untuk mengurangi ataupun menghilangkan nyeri dada dapat menggunakan morfin, aspirin, penyekat beta & terapi reperfusi.
  • 50. • Disfungsi ventrikular. Pada ventrikel kiri mengalami perubahan serial dalam bentuk, ukuran serta ketebalan pada segmen yang mengalami infark & non infark • Gangguan hemodinamik. Perluasan nekrosis iskemia memiliki korelasi yang baik dengan tingkat gagal pompa & mortilitas, baik pada awal (10 hari infark), & sesudahnya. Pada kondisi ini tanda klinis yang dapat ditemui adalah ronki basah di paru & bunyi jantunf S3 & S4 gallop, sedangkan pada pemeriksaan rontgen seringkali ditemukan kongesti paru. • Syok kardiogenik. Pada saat masuk hanya 10% pasien yang mengalami kondisi ini, 90% terjadi selama perawatan. • Infark ventrikel kanan. • Aritmia setelah STEMI. • Trakikardia & fibrilasi ventrikel. • Ekstrasistol ventrikel. • Aritmia supraventrikular. • Fibrilasi ventrikel • Fibrilasi atrium. • Sedangkan komplikasi mekanik diantaranya ruptur septum ventrikel, ruptur muskularis papilaris, & ruptur dinding ventrikel. Komplikasi STEMI
  • 51. BAGAIMANA MEKANISME LVH (LEFT VENTRICULAR HYPERTROPHY)?
  • 52. HIPERTROFI VENTRIKEL KIRI (LVH) • Defenisi : peningkatan massa ventrikel kiri yang dapat disebabkan oleh penebalan dinding ventrikel kiri, peningkatan volume ventrikel kiri, atau keduanya. • Hipertrofi ventrikel kiri (LVH) akibat hipertensi biasanya ditandai dengan penebalan dinding ventrikel dengan atau tanpa peningkatan volume ventrikel. • Pada keadaan hipertensi, terjadi peningkatan tekanan darah di arteri yang mengakibatkan ventrikel harus menghasilkan cukup tekanan untuk dapat melebihi tekanan darah di arteri tersebut.
  • 53. • Akibatnya, terjadi peningkatan beban kerja jantung (afterload). Sesuai dengan hukum LaPlace yang menyatakan bahwa beban pada semua bagian otot jantung= (tekananXjari-jari)/ (2Xtebal dinding), maka tekanan dinding ventrikel yang meningkat akan berdampak pada peningkatan tegangan dinding (stres dinding). Untuk mengurangi tegangan dinding ini, maka terjadi peningkatan ketebalan dinding jantung. • Jadi, penebalan dinding ventrikel kiri terjadi sebagai mekanisme kompensasi untuk meminimalkan tegangan dinding akibat respon terhadap peningkatan tekanan darah. Referensi : Drazner MH. The progression of hypertensive heart disease. Circulation.2011;123:327-34.
  • 54. KESIMPULAN Setiap perubahan maupun kelainan yang terjadi pada tubuh terutama pada jantung berasal dari life style setiap individu itu sendiri. Merokok dan obesitas merupakan salah satu penyebab terjadinya Infark Miokard Akut. Obesitas menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh sehingga memicu timbulnya aterosklerosis. Begitupun halnya dengan rokok. Kandungan zat-zat kimia dalam rokok seperti nikotin dapat merusak endotel serta menyebabkan penggumpalan darah, yang pada akhirnya berisiko menjadi aterosklerosis. Maka dari itu dengan berperilaku hidup sehat dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung