SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
ARITMIA YANG MENGANCAM
JIWA
KELOMPOK 2
ANGGOTA KELOMPOK 2
1. Inda Paramitha (202001106)
2. Mertiana Rachmawati (202001108)
3. Tri Puji Kurniawan (202001109)
4. Rahma Lutfi Denada (202001113)
PEMBAHASAN
Konsep Aritmia
Konsep Asuhan keperawatan
Aritmia
Contoh Kasus
YANG MENGANCAM JIWA
KONSEP ARITMIA
DEFINISI
Gangguan irama jantung atau
aritmia merupakan komplikasi yang
sering terjadi pada infark
miokardium. Aritmia atau disaritmia
adalah perubahan pada frekuensi
dan irama jantung yang disebabkan
oleh kondisi elektrolit abnormal atau
otomatis (Doenges, 1999).
KLASIFIKASI ARITMIA
LAJU JANTUNG
1. Bradiaritmia yang dicirikan
dengan laju jantung yang terlalu
lambat (kurang dari 60 kali per
menit/)
2. Takiaritmia yang dicirikan
dengan laju jantung yang terlalu
cepat (lebih dari 100 kpm).
LOKASI
1. Termasuk di atrial (AV Node dan
berkas his)
2. Termasuk di ventrikel mulai dari
his bundle.
ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA
Ventrikel Fibrilasi (VF)
Ventrikel Fibrilasi (VF) adalah adalah
irama jantung cepat yang
mengancam jiwa dimulai di ruang
bawah jantung. Dapat dipicu oleh
serangan jantung. Karena jantung
tidak memompa secara mencukupi
selama ventrikel fibrilasi (VF),
berkelanjutan dapat menyebabkan
tekanan darah rendah, pingsan, atau
kematian.
GAMBARAN EKG
ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA
Ventrikel Takikardia (VT)
Adalah sebuah kondisi ketika bilik
bawah jantung (ventrikel) berdenyut
sangat cepat. Takikardia ventrikel
terjadi karena ada masalah dengan
impuls listrik jantung. Secara umum
VT dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Monomorfik
2. Polimorfik
Monomorfik
Polimorfik
ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA
Aktivitas Listrik Tanpa Denyut
(Pulseless Electrical Activity/PEA)
Adalah suatu keadaan dimana masih
terdapat aktivitas listrik jantung,
tanpa disertai respon mekanik
jantung berkontraksi untuk
menghasilkan denyut yang teraba
atau tekanan darah yang terukur. Gambaran EKG
ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA
Asistole
Asistol merupakan ritme jantung
yang mengancam nyawa yang
dicirikan oleh tidak adanya aktivitas
elektrik pada gambaran
elektrokardiogram. Oleh karena tidak
terdapat aktivitas elektrik, maka
tidak terdapat pula denyutan
jantung. Kondisi ini dapat
menyebabkan kematian bila tidak
ditangani secara cepat.
Gambaran EKG
ETIOLOGI
1. Peradangan jantung, misalnya demam
reumatik, peradangan miokard
(miokarditis karena infeksi).
2. Gangguan sirkulasi koroner
(aterosklerosis koroner atau spasme
arteri koroner), misalnya iskemia
miokard, infark miokard.
3. Gangguan pada pengaturan susunan
saraf autonom yang mempengaruhi kerja
dan irama jantung.
4. Ganggguan psikoneurotik dan susunan
saraf pusat.
5. Gangguan metabolik (asidosis, alkalosis).
6. Gangguan irama jantung karena penyakit
degenerasi (fibrosis sistem konduksi
jantung).
7. Kardiomiopati
MANIFESTASI KLINIS
1. Jantung berdebar- debar (palpitasi)
2. Penurunan nadi yang di sebabkan
oleh denyut jant ung tidak memadai
3. Ketidak sadaran
4. Apnea
5. Perubahan TD (hipertensi atau
hipotensi)
6. Sinkop
7. Nyeri dada ringan sampai berat
8. Nafas pendek,
9. Demam
KOMPLIKASI
1. Gagal jantung
2. Kematian mendadak
3. Terbentuknya trombo-emboli
yang dapat menyebabkan
stroke dan gangguan pada
pembuluh darah lainnya
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EKG
2. Monitor holter
3. Rontgen dada
4. Scan pencitraan miokard
5. Elektrolit
6. Pemeriksaan tiroid
7. Laju sedimentasi
8. Pemeriksaan obat
9. GDA/nadi oksimetri
PENATALAKSANAAN
 Terapi medis (Obat-obat antiaritmia)
 Terapi mekanis
1. Kardioversi
2. Defibrilasi
3. Defibrilator kardioverter implantabel
 Terapi pacemaker
 RJP (resusitasi jantung paru)
 Intubasi endotrakeal.
ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Primary Survey
1. Airway
Pada pemeriksaan airway atau alan nafas, hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah adanya penghalang jalan nafas atau tidak.
Hal tersebut meliputi benda padat (snoring), penyempitan alan
nafas (crowing), dan cairan (gurgling). Selain itu suara nafas
dan cara bernafas juga perlu diperhatikan (spontan/tidak).
2. Breathing
Pada penilaian pernafasan, hal yang perlu diperhatikan adalah
oksigenasi pasien yaitu apakah pasien dapat bernafas dengan
baik atau tidak. Selain itu, dapat dinilai dengan adanya retraksi
otot interkosta, dyspnea, sesak nafas atau tidak.
3. Circulation
Penilaian pada tahap sirkulasi dapat meliputi penurunan TD atau
tidak, nilai capileryrefill, dan adanya sianosis atau tidak.
4. Disability
AVPU, GCS, Reflek pupil, Kekuatan otot
5. Exposure
Memakaikan selimut pada pasien untuk mencegah adanya
hipotermia, dan kaji adanya luka lain pada tubuh dengan
membuka baju pasien
Secondary Survey
1. AMPLE (allergi, medication, past
illness, last meal dan event of
injury).
2. Pengkajian fisik (head to toe/
per sistem)
PENGKAJIAN FISIK
1. Aktivitas : kelelahan umum
2. Sirkulasi
3. Perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ), nadi mungkin tidak teratur, defisit nadi,
bunyi jantung irama takte ratur, bunyi ekstra, denyut menurun, kulit warna dan
kelembaban berubah misal pucat, sianosis, berkeringat, edema, keluaran urin menrun bila
curah jantung menurun berat.
4. Integritas ego
5. Perasaan gugup, perasaan terancam, cemas, takut, menolak,marah, gelisah, menangis.
6. Makanan/cairan
7. Hilang nafsu makan, anoreksia, tidak toleran terhadap makanan, mual muntah,
perubahan berat badan, perubahan kelembaban kulit
PENGKAJIAN FISIK
1. Neurosensori
2. Pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi, perubahan pupil.
3. Nyeri/ketidaknyamanan
4. Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat anti angina, gelisah.
5. Pernafasan
6. Penyakit parukronis, nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman pernafasan,
bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan
seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena trombo embolitik pulmonal,
hemoptisis.
7. Keamanan
8. Demam, kemerahan kulit (reaksiobat), inflamasi, eritema, edema (thrombosis siperfisial),
kehilangan tonus otot/kekuatan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis mengenai respon pasien
terhadap masalah kesehatan (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017). Diagnosa
berdasarkan SDKI adalah :
1. Nyeri akut (D0077)
2. Penurunan curah jantung (D.0008)
3. Intoleransi Aktivitas (D.0056)
ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA
CONTOH KASUS ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Identitas Pasien
 Nama : Tn. A
 Umur : 47 tahun
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Buruh Pabrik
 Alamat : Pare
 Nomor registrasi : 513xxx
 Diagnosa medik : Aritmia (Ventrikel Fibrilasi/VF)
 Tanggal MRS : 04 September 2021 Jam 11.30 WIB
 Tanggal pengkajian : 04 September 2021 Jam : 15:00 WIB
PRIMARY SURVEY
 Triage : Merah (mengancam jiwa)
 Keluhan utama
Tn. A mengeluh nyeri dada sebelah kiri menyebar ke bahu sebelah kiri, leher dan lengan atas sebelah kiri. Tn A
mengatakan jantung terasa berdebar-debar, merasa lelah, dan pusing.
 Airway
Tidak ada sumbatan jalan nafas (snoring, crowing, dan gurgling), bernafas secara spontan.
 Breathing
Pernafasan simetris dan tidak dalam, RR = 22x/mnt, bernafas tidak menggunakan otot bantu pernafasan
 Circulating
Tekanan darah = 185/100 mmHg, nadi 92x/menit, CRT >3 detik, warna kulit pucat, nadi perifer teraba lemah,
nadi karotis teraba kuat, tidak ada perdarahan eksternal
 Disability
GCS = 4-5-6, Alert (Responsif, berorientasi, dan dapat berbicara dengan baik), Pupil isokhor, kekuatan otot
 Exposure
Pasien memakai selimut, tidak ada lesi,
Heart Monitor = Aritmia (Ventrikel Fibrilasi/VF)
5 5
5 5
SECONDARY SURVEY
Pemeriksaan AMPLE
 A (Alergic) : Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi
 M (Medication) : Pasien mengatakan tidak sedang mengkonsumsi obat apapun
 P (Past illness) : Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun
 L (Last meal) : Pasien mengatakan sebelum dibawa ke rumah sakit sempat makan
roti satu sisir
 E (Environment) : Pasien mengatakan tidak mengalami jatuh sebelum dibawa ke
rumah sakit. Hanya tiba-tiba dada terasa nyeri dan lemas.
SECONDARY SURVEY
 Pemeriksaan Fisik
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data, TD 185/100 mmHg, nadi teraba lemah
pada radialis, pasien tampak lemah, RR 22x/ menit, S 36,5 C. Dari hasil auskultasi
tidak terdengar suara wheezing dan pada jantung terdengar bunyi jantung suara
gallops, kesadaran pasien dalam keadaan composmetis dengan hasil GCS (E=4, V=5,
M=6) jumlah 15, reflek cahaya pada pupil menunjukkan pupil (+), pergerakan dada
simetris, terlihat adanya otot bantu pernapasan. Dari hasil pemeriksaan penunjang
didapatkan bahwa hasil AGD =PaO2 67 mmHg (normal = 80-100 mmHg), saturasi
oksigen 95% dan hasil EKG menunjukkan adanya Ventrikel Fibrilasi (VF).
SECONDARY SURVEY
Pemeriksaan Fisik (Head to toe)
 Kepala : tidak ada lesi, tidak ada benjolan, rambut bersih dan uban
 Leher : tidak ada pembengkakan tiroid, tidak ada nyeri tekan, nadi teraba lemah di arteri karotis.
 Dada : pergerakan dada simetris, terdapat penarikan otot bantu pernafasan, suara tambahan jantung gallop.
 Abdomen: pasien mengeluh serta mual muntah, tidak ada pembesaran abdomen, tidak ada nyeri tekan.
 Lower back/ punggung bawah : tidak ada pembengkakan, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
 Genetalia : tidak terdapat infeksi, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan.
 Ekstermitas atas dan bawah : kulit akral dingin, crt > 3 detik, tidak ada oedema, tidak ada lesi.
 Persyarafan : reflek cahaya pada pupil menunjukan pupil (+)
ANALISA DATA
No Analisa Data Etiologi
Masalah
Keperawatan
1. DS :
1. Tn A mengatakan dada terasa berdebar-debar
DO :
1. Tekanandarah 185/100 mmHg
2. Nadiperifer teraba lemah
3. Nadi= 92x/menit
4. Capillaryrefill time >3 detik
5. Warna kulit pucat
6. Saturasioksigen 95%
7. HasilEKG menunjukkanadanya VentrikelFibrilasi(VF).
Perubahan afterload Penurunan Curah Jantung
(D.0008)
2. DS :
1. Pasien mengatakan sesak saat dibuat aktifitas berat.
DO :
1. Gambaran EKG aritmia (ventrikel fibrilasi/ VT)
2. Menggunakan otot bantu pernafasan
3. Pasien tampak lemah
Ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
Intoleransi Aktivitas
(D.0056)
3. DS :
1. Tn. A mengeluh nyeri dada sebelah kiri menyebar ke bahu
sebelah kiri, leher dan lengan atas sebelah kiri.
2. Tn A mengatakan nyeri pada dada dengan skala 8 (berat).
3. Tn A mengatakan nyeri muncul saat bergerak dan saat diam.
4. Tn A mengatakan nyeri meningkat ketika digunkaan bergerak.
DO :
Tn A tampak memegangi dada dan meringis.
Agen pencedera fisiologis Nyeri Akut
(D.0077)
Diagnosa Keperawatan (berdasarkan prioritas) :
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload ditandai
dengan pasien mengatakan nyeri dada sebelah kiri menyebar ke bahu sebelah
kiri, leher dan lengan atas sebelah kiri tekanan darah meningkat, nadi perifer
teraba lemah, capillary refill time >3 detik , warna kulit pucat.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan Tn.A
mengeluh nyeri dada sebelah kiri menyebar ke bahu sebelah kiri, leher dan
lengan atas sebelah kiri dengan skala nyeri 8 (berat), Tn. A tampak
menyeringai dan memegangi dadanya
3. Intolerasnsi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen, ditandai dengan pasien mengatakan sesak saat
dibuat aktivitas berat, gambaran EKG aritmia, terdengan suara wheezing,
menggunakan otot bantu pernafasan.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Intervensi dan Rasional Paraf
1.
Penurunan
curah
jantung
berhubung
an dengan
Perubahan
afterload
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x30
menit curah jantung Tn. A.
meningkat
Luaran Utama : Curah
Jantung (L.02008)
1. Pasien mengatakan nyeri
dada disertai sesak
menurun
2. Tekanan darah dalam
batas normal (100-130
mmHg)
3. CRT < 3 detik
4. Pasien tanpak tidak
pucat
5. Nadi perifer teraba kuat
dan dalam batas
normal (60-90x/menit)
Intervensi Utama : Manajemen Aritmia
(1.02035)
Tindakan :
Observasi
1. Identifikasi jenis aritmia
2. Monitor frekuensi dan durasi aritmia
3. Monitor keluhan nyeri dada (intensitas, lokasi, faktor pencetus dan faktor pereda).
4. Monitor respon hemodinamik akibat aritmia
5. Monitor saturasi oksigen
Terapeutik
1. Berikan lingkungan yang tenang
2. Pasang monitor jantung
3. Berikan oksigen
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian antiaritmia
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Intervensi dan
Rasional
Paraf
2. Nyeri akut
berhubungan
dengan agen
pencedara
fisiologis
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x45
menit tingkat nyeri Tn. A
menurun.
Luaran utama : Tingkat
nyeri ( L.08066)
1. Pasien mengatakan
nyeri berkurang dari
skala 8 menjadi 5
2. Pasien menunjukkan
ekspresi wajah tenang,
tidak meringis
3. Pasien dapat
beristirahat dengan
Nyaman
Intervensi Utama : Manajemen nyeri (1.08238)
Tindakan :
Observasi
1.Identifikasi lokasi, karakteristik nyeri, durasi, frekuensi, intensitas nyeri
2.Identifikasi skala nyeri
3.Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Terapeutik
1.Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
1.Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Intervensi dan
Rasional
Paraf
3. Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
Ketidakseimba
ngan antara
suplai dan
kebutuhan
oksigen
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1x45 menit
toleransi aktivitas Tn. A
meningkat.
Luaran utama :
Toleransi aktivitas
(L.05047)
1. Pasien mengatakan
sesak saat dibuat
aktivitas menurun
2. Pasien tidak merasa
lemah
Intervensi Utama : Manajemen energi (1.05178)
Tindakan :
Observasi
1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
2. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Terapeutik
1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus ( mis. Cahaya, suara,
kunjungan )
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ali gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No.
Diagnosa
Keperawatan
Tgl/Waktu Tindakan Keperawatan dan Hasil Paraf
1. Penurunan
curah
jantung
berhubunga
n dengan
Perubahan
afterload
04
September
2021
Pukul 15.00
WIB
• Mengidentifikasi jenis aritmia
Hasil : Aritmia Ventrikel Fibrilasi (VF).
• Memonitor frekuensi dan durasi aritmia
Hasil : > 350 x / menit sehingga tidak dapat dihitung
• Memonitor keluhan nyeri dada (intensitas, lokasi, faktor pencetus dan faktor pereda)
Hasil : Nyeri dada sebelah kiri, menyebar ke bahu sebelah kiri, leher dan lengan atas
sebelah kiri
• Memonitor respon hemodinamik akibat aritmia
Hasil : AGD =PaO2 67 mmHg
• Monitor saturasi oksigen
Hasil : saturasi oksigen 89%
• Memerikan lingkungan yang tenang
Hasil : pasien tampak nyaman beristirahat
• Memasang monitor jantung
Hasil : TD 185/100, N: RR: 30x/menit
• Memberikan oksigen
Hasil : terpasang nasal kanul 5 liter/dl
• Kolaborasi pemberian antiaritmia
Hasil : pasien tampak kooperatif
No.
Diagnosa
Keperawatan
Tgl/Waktu
Tindakan Keperawatan
dan Hasil
Paraf
2. Nyeri akut
berhubungan
dengan agen
pencedara
fisiologis
04 September
2021
Pukul 15.10
WIB
• Identifikasi lokasi, karakteristik nyeri, durasi, frekuensi, intensitas nyeri
Hasil : Pasien mengatakan nyeri pada dada bagian kanan, nyeri seperti
tertimpa benda berat, nyeri terjadi secara terus menerus
• Identifikasi skala nyeri
Hasil : Pasien mengatakan nyeri dengan skala 8 (berat)
• Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Hasil : Pasien mengatakan nyeri meningkat ketika digunakan untuk
bernafas dan menurun ketika digunakan untuk posisi setengah duduk
• Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri
Hasil : Pasien mampu untuk melakukan relaksasi
nafas dalam
• Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Hasil : pasien kooperatif
No.
Diagnosa
Keperawatan
Tgl/Waktu
Tindakan Keperawatan dan
Hasil
Paraf
3. Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
Ketidakseimb
angan antara
suplai dan
kebutuhan
oksigen
04 September
2021
Pukul 15.20
WIB
• Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
Hasil : terdengar bunyi jantung gallops
• Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Hasil : dada sebelah kiri nyeri, leher dan lengan atas sebelah kiri
• Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus ( mis. Cahaya, suara,
kunjungan )
Hasil : pasien tampak nyaman dan ruang pasien tampak tenang
• Menganjurkan tirah baring
Hasil : pasien tampak melakukan latihan pernafasan dengan
“pursed-lips breathing” mengabil posisi rileks yaitu tarik nafas
melalui hidung, lalu tahan selama 2-3 detik
• Kolaborasi dengan ali gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
Hasil : pasien kooperatif
EVALUASI KEPERAWATAN
No.
Diagnosa
Keperawatan
Tanggal/Waktu Evaluasi Paraf
1. Penurunan
curah jantung
berhubungan
dengan
Perubahan
afterload
04 September 2021
Pukul 15.05 WIB
S =
1. pasien mengatakan nyeri dada disertai sesak nafas menurun
O =
1. TD : 185/100mmHg
2. Nadi karotis terabalemah
3. Capillary refill time 3 detik
4. Pasien tampaktidakpucat
A= Masalah teratasi sebagian
P = Intervensi No. 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dilanjutkan
No.
Diagnosa
Keperawatan
Tanggal/Waktu Evaluasi Paraf
2. Nyeri akut
berhubungan
dengan agen
pencedara fisiologis
04 September 2021
Pukul 15.14 WIB
S =
1. Pasien mengatakannyeri menurundenganskala nyeri6 (sedang)
2. Pasien mengatakannyeri kadangtimbul kadanghilang O =
3. Pasien tampak tenang
4. Pasien masih memegangi dadanya
A= Masalah teratasi sebagian
P = Intervensi No. 1,2,3,4,5 dilanjutkan
No. Diagnosa
Keperawatan
Tanggal/Waktu Evaluasi Paraf
3. Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
Ketidakseimbanga
n antara suplai dan
kebutuhan oksigen
04 September 2021
Pukul 15.25 WIB
S =
Pasien mengatakan sesak saat dibuat aktifitas (gerak) menurun
O =
1. Gambaran EKG menunjukan adanya ventrikel fibrilasi
2. Pasien masih merasa lemah
3. penggunaan otot bantu pernafasan menurun
A= Masalah teratasi sebagian
P = Intervensi No. 1,2,3,4,5, dilanjutkan
DAFTAR PUSTAKA
1. Doenges, Marilyn E.1999.Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta:EGC
2. Smeltzer Bare, 2002, Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Studdarth,Jakarta:EGC
3. Sudoyo,Aru W.dkk.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi IV.Jakarta:FKUI
4. Tim Pokja SDKI DPP PPNI.(2017).Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik.Jakarta:Dewan Pengurus PPNI
5. Tim Pokja SIKI DPP PPNI.(2018).Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisi dan Tindakan Keperawatan.Jakarta:Dewan Pengurus PPNI
6. Tim Pokja SLKI DPP PPNI.(2018).Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan.Jakarta:Dewan Pengurus PPNI

More Related Content

What's hot

Presentasi bela negara
Presentasi bela negaraPresentasi bela negara
Presentasi bela negararidtowa
 
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosisMola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosisharry christama
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalDokter Tekno
 
Asuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snhAsuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snhMas Mawon
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggidpalupiw
 
Asam basa stewart
Asam basa stewartAsam basa stewart
Asam basa stewartmokzmohan
 
Cara Menyusui yang Benar
Cara Menyusui yang BenarCara Menyusui yang Benar
Cara Menyusui yang Benarpowerpoint2910
 
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014JudiEndjun Ultrasound
 
Manajemen kala I
Manajemen kala IManajemen kala I
Manajemen kala Icahyatoshi
 
Anemia power point
Anemia power point Anemia power point
Anemia power point Warnet Raha
 
Ibu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi restiIbu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi restiParlin Alin
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamilGepy Gbu
 
Endokrinologi reproduksi siklus menstruasi
Endokrinologi reproduksi siklus menstruasiEndokrinologi reproduksi siklus menstruasi
Endokrinologi reproduksi siklus menstruasiHendrik Sutopo
 

What's hot (20)

Askep anc fisiologis AKPER PEMDA MUNA
Askep anc fisiologis AKPER PEMDA MUNA Askep anc fisiologis AKPER PEMDA MUNA
Askep anc fisiologis AKPER PEMDA MUNA
 
Presentasi bela negara
Presentasi bela negaraPresentasi bela negara
Presentasi bela negara
 
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosisMola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Asuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snhAsuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snh
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
 
Preeklamsi
PreeklamsiPreeklamsi
Preeklamsi
 
Asam basa stewart
Asam basa stewartAsam basa stewart
Asam basa stewart
 
Cara Menyusui yang Benar
Cara Menyusui yang BenarCara Menyusui yang Benar
Cara Menyusui yang Benar
 
DT ATLS Muhammad Yunus.pptx
DT ATLS Muhammad Yunus.pptxDT ATLS Muhammad Yunus.pptx
DT ATLS Muhammad Yunus.pptx
 
Tehnik pemeriksaan ekg
Tehnik pemeriksaan ekgTehnik pemeriksaan ekg
Tehnik pemeriksaan ekg
 
Senam nifas
Senam nifasSenam nifas
Senam nifas
 
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
 
Mineral dan efeknya bagi kesehatan
Mineral dan efeknya bagi kesehatanMineral dan efeknya bagi kesehatan
Mineral dan efeknya bagi kesehatan
 
Pedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbangPedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbang
 
Manajemen kala I
Manajemen kala IManajemen kala I
Manajemen kala I
 
Anemia power point
Anemia power point Anemia power point
Anemia power point
 
Ibu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi restiIbu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi resti
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamil
 
Endokrinologi reproduksi siklus menstruasi
Endokrinologi reproduksi siklus menstruasiEndokrinologi reproduksi siklus menstruasi
Endokrinologi reproduksi siklus menstruasi
 

Similar to Aritmia Kelompok 2.pptx

Woc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantiWoc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantititis trijayanti
 
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nandaAsuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nandapuskesmas sambaliung
 
AMI dan Syok MATERI KULIAH ASKEP GADAR MANBEN
AMI dan Syok MATERI KULIAH ASKEP GADAR MANBENAMI dan Syok MATERI KULIAH ASKEP GADAR MANBEN
AMI dan Syok MATERI KULIAH ASKEP GADAR MANBENSyafrinaDjuria
 
Modul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7aModul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7aAi Coryde
 
CHF WK 3 2023.pptx
 CHF WK 3 2023.pptx CHF WK 3 2023.pptx
CHF WK 3 2023.pptxMANDALAHEC
 
peripheral arterial disease_desyrusianaa
peripheral arterial disease_desyrusianaaperipheral arterial disease_desyrusianaa
peripheral arterial disease_desyrusianaaDesyRusiana1
 
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerWarnet Raha
 

Similar to Aritmia Kelompok 2.pptx (20)

PPT JAntung.pptx
PPT JAntung.pptxPPT JAntung.pptx
PPT JAntung.pptx
 
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmiaasuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
asuhan keperawatan gawat darurat Aritmia
 
Woc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayantiWoc cardiac arrest titis trijayanti
Woc cardiac arrest titis trijayanti
 
PPT_PENYAKIT_JANTUNG.pptx
PPT_PENYAKIT_JANTUNG.pptxPPT_PENYAKIT_JANTUNG.pptx
PPT_PENYAKIT_JANTUNG.pptx
 
Laporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infarkLaporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infark
 
Laporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infarkLaporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infark
 
Laporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infarkLaporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infark
 
Laporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infarkLaporan pendahuluan akut miocard infark
Laporan pendahuluan akut miocard infark
 
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nandaAsuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
Asuhan keperawatan hipertensi aplikasi nanda
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
angina pectoris
 angina pectoris angina pectoris
angina pectoris
 
AMI dan Syok MATERI KULIAH ASKEP GADAR MANBEN
AMI dan Syok MATERI KULIAH ASKEP GADAR MANBENAMI dan Syok MATERI KULIAH ASKEP GADAR MANBEN
AMI dan Syok MATERI KULIAH ASKEP GADAR MANBEN
 
Asuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectorisAsuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectoris
 
Asuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectorisAsuhan keperawatan angina pectoris
Asuhan keperawatan angina pectoris
 
kardiovaskuler
kardiovaskulerkardiovaskuler
kardiovaskuler
 
Modul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7aModul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7a
 
CHF WK 3 2023.pptx
 CHF WK 3 2023.pptx CHF WK 3 2023.pptx
CHF WK 3 2023.pptx
 
peripheral arterial disease_desyrusianaa
peripheral arterial disease_desyrusianaaperipheral arterial disease_desyrusianaa
peripheral arterial disease_desyrusianaa
 
15 Acute Coroner Sindrom
15 Acute Coroner Sindrom15 Acute Coroner Sindrom
15 Acute Coroner Sindrom
 
Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koronerPenyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner
 

Recently uploaded

PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 

Recently uploaded (20)

PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 

Aritmia Kelompok 2.pptx

  • 1. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA KELOMPOK 2
  • 2. ANGGOTA KELOMPOK 2 1. Inda Paramitha (202001106) 2. Mertiana Rachmawati (202001108) 3. Tri Puji Kurniawan (202001109) 4. Rahma Lutfi Denada (202001113)
  • 3. PEMBAHASAN Konsep Aritmia Konsep Asuhan keperawatan Aritmia Contoh Kasus
  • 5. DEFINISI Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disaritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh kondisi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999).
  • 6. KLASIFIKASI ARITMIA LAJU JANTUNG 1. Bradiaritmia yang dicirikan dengan laju jantung yang terlalu lambat (kurang dari 60 kali per menit/) 2. Takiaritmia yang dicirikan dengan laju jantung yang terlalu cepat (lebih dari 100 kpm). LOKASI 1. Termasuk di atrial (AV Node dan berkas his) 2. Termasuk di ventrikel mulai dari his bundle.
  • 7. ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA Ventrikel Fibrilasi (VF) Ventrikel Fibrilasi (VF) adalah adalah irama jantung cepat yang mengancam jiwa dimulai di ruang bawah jantung. Dapat dipicu oleh serangan jantung. Karena jantung tidak memompa secara mencukupi selama ventrikel fibrilasi (VF), berkelanjutan dapat menyebabkan tekanan darah rendah, pingsan, atau kematian. GAMBARAN EKG
  • 8. ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA Ventrikel Takikardia (VT) Adalah sebuah kondisi ketika bilik bawah jantung (ventrikel) berdenyut sangat cepat. Takikardia ventrikel terjadi karena ada masalah dengan impuls listrik jantung. Secara umum VT dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Monomorfik 2. Polimorfik Monomorfik Polimorfik
  • 9. ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA Aktivitas Listrik Tanpa Denyut (Pulseless Electrical Activity/PEA) Adalah suatu keadaan dimana masih terdapat aktivitas listrik jantung, tanpa disertai respon mekanik jantung berkontraksi untuk menghasilkan denyut yang teraba atau tekanan darah yang terukur. Gambaran EKG
  • 10. ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA Asistole Asistol merupakan ritme jantung yang mengancam nyawa yang dicirikan oleh tidak adanya aktivitas elektrik pada gambaran elektrokardiogram. Oleh karena tidak terdapat aktivitas elektrik, maka tidak terdapat pula denyutan jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian bila tidak ditangani secara cepat. Gambaran EKG
  • 11. ETIOLOGI 1. Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena infeksi). 2. Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner), misalnya iskemia miokard, infark miokard. 3. Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama jantung. 4. Ganggguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat. 5. Gangguan metabolik (asidosis, alkalosis). 6. Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis sistem konduksi jantung). 7. Kardiomiopati MANIFESTASI KLINIS 1. Jantung berdebar- debar (palpitasi) 2. Penurunan nadi yang di sebabkan oleh denyut jant ung tidak memadai 3. Ketidak sadaran 4. Apnea 5. Perubahan TD (hipertensi atau hipotensi) 6. Sinkop 7. Nyeri dada ringan sampai berat 8. Nafas pendek, 9. Demam
  • 12.
  • 13. KOMPLIKASI 1. Gagal jantung 2. Kematian mendadak 3. Terbentuknya trombo-emboli yang dapat menyebabkan stroke dan gangguan pada pembuluh darah lainnya PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. EKG 2. Monitor holter 3. Rontgen dada 4. Scan pencitraan miokard 5. Elektrolit 6. Pemeriksaan tiroid 7. Laju sedimentasi 8. Pemeriksaan obat 9. GDA/nadi oksimetri
  • 14. PENATALAKSANAAN  Terapi medis (Obat-obat antiaritmia)  Terapi mekanis 1. Kardioversi 2. Defibrilasi 3. Defibrilator kardioverter implantabel  Terapi pacemaker  RJP (resusitasi jantung paru)  Intubasi endotrakeal.
  • 15. ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
  • 16. PENGKAJIAN KEPERAWATAN Primary Survey 1. Airway Pada pemeriksaan airway atau alan nafas, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah adanya penghalang jalan nafas atau tidak. Hal tersebut meliputi benda padat (snoring), penyempitan alan nafas (crowing), dan cairan (gurgling). Selain itu suara nafas dan cara bernafas juga perlu diperhatikan (spontan/tidak). 2. Breathing Pada penilaian pernafasan, hal yang perlu diperhatikan adalah oksigenasi pasien yaitu apakah pasien dapat bernafas dengan baik atau tidak. Selain itu, dapat dinilai dengan adanya retraksi otot interkosta, dyspnea, sesak nafas atau tidak. 3. Circulation Penilaian pada tahap sirkulasi dapat meliputi penurunan TD atau tidak, nilai capileryrefill, dan adanya sianosis atau tidak. 4. Disability AVPU, GCS, Reflek pupil, Kekuatan otot 5. Exposure Memakaikan selimut pada pasien untuk mencegah adanya hipotermia, dan kaji adanya luka lain pada tubuh dengan membuka baju pasien Secondary Survey 1. AMPLE (allergi, medication, past illness, last meal dan event of injury). 2. Pengkajian fisik (head to toe/ per sistem)
  • 17. PENGKAJIAN FISIK 1. Aktivitas : kelelahan umum 2. Sirkulasi 3. Perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ), nadi mungkin tidak teratur, defisit nadi, bunyi jantung irama takte ratur, bunyi ekstra, denyut menurun, kulit warna dan kelembaban berubah misal pucat, sianosis, berkeringat, edema, keluaran urin menrun bila curah jantung menurun berat. 4. Integritas ego 5. Perasaan gugup, perasaan terancam, cemas, takut, menolak,marah, gelisah, menangis. 6. Makanan/cairan 7. Hilang nafsu makan, anoreksia, tidak toleran terhadap makanan, mual muntah, perubahan berat badan, perubahan kelembaban kulit
  • 18. PENGKAJIAN FISIK 1. Neurosensori 2. Pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi, perubahan pupil. 3. Nyeri/ketidaknyamanan 4. Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat anti angina, gelisah. 5. Pernafasan 6. Penyakit parukronis, nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman pernafasan, bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena trombo embolitik pulmonal, hemoptisis. 7. Keamanan 8. Demam, kemerahan kulit (reaksiobat), inflamasi, eritema, edema (thrombosis siperfisial), kehilangan tonus otot/kekuatan.
  • 19. DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis mengenai respon pasien terhadap masalah kesehatan (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017). Diagnosa berdasarkan SDKI adalah : 1. Nyeri akut (D0077) 2. Penurunan curah jantung (D.0008) 3. Intoleransi Aktivitas (D.0056)
  • 20. ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA CONTOH KASUS ASUHAN KEPERAWATAN
  • 21. PENGKAJIAN KEPERAWATAN Identitas Pasien  Nama : Tn. A  Umur : 47 tahun  Agama : Islam  Pekerjaan : Buruh Pabrik  Alamat : Pare  Nomor registrasi : 513xxx  Diagnosa medik : Aritmia (Ventrikel Fibrilasi/VF)  Tanggal MRS : 04 September 2021 Jam 11.30 WIB  Tanggal pengkajian : 04 September 2021 Jam : 15:00 WIB
  • 22. PRIMARY SURVEY  Triage : Merah (mengancam jiwa)  Keluhan utama Tn. A mengeluh nyeri dada sebelah kiri menyebar ke bahu sebelah kiri, leher dan lengan atas sebelah kiri. Tn A mengatakan jantung terasa berdebar-debar, merasa lelah, dan pusing.  Airway Tidak ada sumbatan jalan nafas (snoring, crowing, dan gurgling), bernafas secara spontan.  Breathing Pernafasan simetris dan tidak dalam, RR = 22x/mnt, bernafas tidak menggunakan otot bantu pernafasan  Circulating Tekanan darah = 185/100 mmHg, nadi 92x/menit, CRT >3 detik, warna kulit pucat, nadi perifer teraba lemah, nadi karotis teraba kuat, tidak ada perdarahan eksternal  Disability GCS = 4-5-6, Alert (Responsif, berorientasi, dan dapat berbicara dengan baik), Pupil isokhor, kekuatan otot  Exposure Pasien memakai selimut, tidak ada lesi, Heart Monitor = Aritmia (Ventrikel Fibrilasi/VF) 5 5 5 5
  • 23. SECONDARY SURVEY Pemeriksaan AMPLE  A (Alergic) : Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi  M (Medication) : Pasien mengatakan tidak sedang mengkonsumsi obat apapun  P (Past illness) : Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun  L (Last meal) : Pasien mengatakan sebelum dibawa ke rumah sakit sempat makan roti satu sisir  E (Environment) : Pasien mengatakan tidak mengalami jatuh sebelum dibawa ke rumah sakit. Hanya tiba-tiba dada terasa nyeri dan lemas.
  • 24. SECONDARY SURVEY  Pemeriksaan Fisik Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data, TD 185/100 mmHg, nadi teraba lemah pada radialis, pasien tampak lemah, RR 22x/ menit, S 36,5 C. Dari hasil auskultasi tidak terdengar suara wheezing dan pada jantung terdengar bunyi jantung suara gallops, kesadaran pasien dalam keadaan composmetis dengan hasil GCS (E=4, V=5, M=6) jumlah 15, reflek cahaya pada pupil menunjukkan pupil (+), pergerakan dada simetris, terlihat adanya otot bantu pernapasan. Dari hasil pemeriksaan penunjang didapatkan bahwa hasil AGD =PaO2 67 mmHg (normal = 80-100 mmHg), saturasi oksigen 95% dan hasil EKG menunjukkan adanya Ventrikel Fibrilasi (VF).
  • 25. SECONDARY SURVEY Pemeriksaan Fisik (Head to toe)  Kepala : tidak ada lesi, tidak ada benjolan, rambut bersih dan uban  Leher : tidak ada pembengkakan tiroid, tidak ada nyeri tekan, nadi teraba lemah di arteri karotis.  Dada : pergerakan dada simetris, terdapat penarikan otot bantu pernafasan, suara tambahan jantung gallop.  Abdomen: pasien mengeluh serta mual muntah, tidak ada pembesaran abdomen, tidak ada nyeri tekan.  Lower back/ punggung bawah : tidak ada pembengkakan, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.  Genetalia : tidak terdapat infeksi, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan.  Ekstermitas atas dan bawah : kulit akral dingin, crt > 3 detik, tidak ada oedema, tidak ada lesi.  Persyarafan : reflek cahaya pada pupil menunjukan pupil (+)
  • 26. ANALISA DATA No Analisa Data Etiologi Masalah Keperawatan 1. DS : 1. Tn A mengatakan dada terasa berdebar-debar DO : 1. Tekanandarah 185/100 mmHg 2. Nadiperifer teraba lemah 3. Nadi= 92x/menit 4. Capillaryrefill time >3 detik 5. Warna kulit pucat 6. Saturasioksigen 95% 7. HasilEKG menunjukkanadanya VentrikelFibrilasi(VF). Perubahan afterload Penurunan Curah Jantung (D.0008)
  • 27. 2. DS : 1. Pasien mengatakan sesak saat dibuat aktifitas berat. DO : 1. Gambaran EKG aritmia (ventrikel fibrilasi/ VT) 2. Menggunakan otot bantu pernafasan 3. Pasien tampak lemah Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen Intoleransi Aktivitas (D.0056) 3. DS : 1. Tn. A mengeluh nyeri dada sebelah kiri menyebar ke bahu sebelah kiri, leher dan lengan atas sebelah kiri. 2. Tn A mengatakan nyeri pada dada dengan skala 8 (berat). 3. Tn A mengatakan nyeri muncul saat bergerak dan saat diam. 4. Tn A mengatakan nyeri meningkat ketika digunkaan bergerak. DO : Tn A tampak memegangi dada dan meringis. Agen pencedera fisiologis Nyeri Akut (D.0077)
  • 28. Diagnosa Keperawatan (berdasarkan prioritas) : 1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload ditandai dengan pasien mengatakan nyeri dada sebelah kiri menyebar ke bahu sebelah kiri, leher dan lengan atas sebelah kiri tekanan darah meningkat, nadi perifer teraba lemah, capillary refill time >3 detik , warna kulit pucat. 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan Tn.A mengeluh nyeri dada sebelah kiri menyebar ke bahu sebelah kiri, leher dan lengan atas sebelah kiri dengan skala nyeri 8 (berat), Tn. A tampak menyeringai dan memegangi dadanya 3. Intolerasnsi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, ditandai dengan pasien mengatakan sesak saat dibuat aktivitas berat, gambaran EKG aritmia, terdengan suara wheezing, menggunakan otot bantu pernafasan.
  • 30. No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi dan Rasional Paraf 1. Penurunan curah jantung berhubung an dengan Perubahan afterload Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit curah jantung Tn. A. meningkat Luaran Utama : Curah Jantung (L.02008) 1. Pasien mengatakan nyeri dada disertai sesak menurun 2. Tekanan darah dalam batas normal (100-130 mmHg) 3. CRT < 3 detik 4. Pasien tanpak tidak pucat 5. Nadi perifer teraba kuat dan dalam batas normal (60-90x/menit) Intervensi Utama : Manajemen Aritmia (1.02035) Tindakan : Observasi 1. Identifikasi jenis aritmia 2. Monitor frekuensi dan durasi aritmia 3. Monitor keluhan nyeri dada (intensitas, lokasi, faktor pencetus dan faktor pereda). 4. Monitor respon hemodinamik akibat aritmia 5. Monitor saturasi oksigen Terapeutik 1. Berikan lingkungan yang tenang 2. Pasang monitor jantung 3. Berikan oksigen Kolaborasi 1. Kolaborasi pemberian antiaritmia
  • 31. No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi dan Rasional Paraf 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedara fisiologis Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x45 menit tingkat nyeri Tn. A menurun. Luaran utama : Tingkat nyeri ( L.08066) 1. Pasien mengatakan nyeri berkurang dari skala 8 menjadi 5 2. Pasien menunjukkan ekspresi wajah tenang, tidak meringis 3. Pasien dapat beristirahat dengan Nyaman Intervensi Utama : Manajemen nyeri (1.08238) Tindakan : Observasi 1.Identifikasi lokasi, karakteristik nyeri, durasi, frekuensi, intensitas nyeri 2.Identifikasi skala nyeri 3.Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri Terapeutik 1.Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri Kolaborasi 1.Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
  • 32. No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi dan Rasional Paraf 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimba ngan antara suplai dan kebutuhan oksigen Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x45 menit toleransi aktivitas Tn. A meningkat. Luaran utama : Toleransi aktivitas (L.05047) 1. Pasien mengatakan sesak saat dibuat aktivitas menurun 2. Pasien tidak merasa lemah Intervensi Utama : Manajemen energi (1.05178) Tindakan : Observasi 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan 2. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas Terapeutik 1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus ( mis. Cahaya, suara, kunjungan ) Edukasi 1. Anjurkan tirah baring 2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap Kolaborasi 1. Kolaborasi dengan ali gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
  • 34. No. Diagnosa Keperawatan Tgl/Waktu Tindakan Keperawatan dan Hasil Paraf 1. Penurunan curah jantung berhubunga n dengan Perubahan afterload 04 September 2021 Pukul 15.00 WIB • Mengidentifikasi jenis aritmia Hasil : Aritmia Ventrikel Fibrilasi (VF). • Memonitor frekuensi dan durasi aritmia Hasil : > 350 x / menit sehingga tidak dapat dihitung • Memonitor keluhan nyeri dada (intensitas, lokasi, faktor pencetus dan faktor pereda) Hasil : Nyeri dada sebelah kiri, menyebar ke bahu sebelah kiri, leher dan lengan atas sebelah kiri • Memonitor respon hemodinamik akibat aritmia Hasil : AGD =PaO2 67 mmHg • Monitor saturasi oksigen Hasil : saturasi oksigen 89% • Memerikan lingkungan yang tenang Hasil : pasien tampak nyaman beristirahat • Memasang monitor jantung Hasil : TD 185/100, N: RR: 30x/menit • Memberikan oksigen Hasil : terpasang nasal kanul 5 liter/dl • Kolaborasi pemberian antiaritmia Hasil : pasien tampak kooperatif
  • 35. No. Diagnosa Keperawatan Tgl/Waktu Tindakan Keperawatan dan Hasil Paraf 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedara fisiologis 04 September 2021 Pukul 15.10 WIB • Identifikasi lokasi, karakteristik nyeri, durasi, frekuensi, intensitas nyeri Hasil : Pasien mengatakan nyeri pada dada bagian kanan, nyeri seperti tertimpa benda berat, nyeri terjadi secara terus menerus • Identifikasi skala nyeri Hasil : Pasien mengatakan nyeri dengan skala 8 (berat) • Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri Hasil : Pasien mengatakan nyeri meningkat ketika digunakan untuk bernafas dan menurun ketika digunakan untuk posisi setengah duduk • Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri Hasil : Pasien mampu untuk melakukan relaksasi nafas dalam • Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu Hasil : pasien kooperatif
  • 36. No. Diagnosa Keperawatan Tgl/Waktu Tindakan Keperawatan dan Hasil Paraf 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimb angan antara suplai dan kebutuhan oksigen 04 September 2021 Pukul 15.20 WIB • Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan Hasil : terdengar bunyi jantung gallops • Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas Hasil : dada sebelah kiri nyeri, leher dan lengan atas sebelah kiri • Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus ( mis. Cahaya, suara, kunjungan ) Hasil : pasien tampak nyaman dan ruang pasien tampak tenang • Menganjurkan tirah baring Hasil : pasien tampak melakukan latihan pernafasan dengan “pursed-lips breathing” mengabil posisi rileks yaitu tarik nafas melalui hidung, lalu tahan selama 2-3 detik • Kolaborasi dengan ali gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan Hasil : pasien kooperatif
  • 38. No. Diagnosa Keperawatan Tanggal/Waktu Evaluasi Paraf 1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan Perubahan afterload 04 September 2021 Pukul 15.05 WIB S = 1. pasien mengatakan nyeri dada disertai sesak nafas menurun O = 1. TD : 185/100mmHg 2. Nadi karotis terabalemah 3. Capillary refill time 3 detik 4. Pasien tampaktidakpucat A= Masalah teratasi sebagian P = Intervensi No. 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dilanjutkan
  • 39. No. Diagnosa Keperawatan Tanggal/Waktu Evaluasi Paraf 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedara fisiologis 04 September 2021 Pukul 15.14 WIB S = 1. Pasien mengatakannyeri menurundenganskala nyeri6 (sedang) 2. Pasien mengatakannyeri kadangtimbul kadanghilang O = 3. Pasien tampak tenang 4. Pasien masih memegangi dadanya A= Masalah teratasi sebagian P = Intervensi No. 1,2,3,4,5 dilanjutkan
  • 40. No. Diagnosa Keperawatan Tanggal/Waktu Evaluasi Paraf 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbanga n antara suplai dan kebutuhan oksigen 04 September 2021 Pukul 15.25 WIB S = Pasien mengatakan sesak saat dibuat aktifitas (gerak) menurun O = 1. Gambaran EKG menunjukan adanya ventrikel fibrilasi 2. Pasien masih merasa lemah 3. penggunaan otot bantu pernafasan menurun A= Masalah teratasi sebagian P = Intervensi No. 1,2,3,4,5, dilanjutkan
  • 41. DAFTAR PUSTAKA 1. Doenges, Marilyn E.1999.Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta:EGC 2. Smeltzer Bare, 2002, Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah Brunner & Studdarth,Jakarta:EGC 3. Sudoyo,Aru W.dkk.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Edisi IV.Jakarta:FKUI 4. Tim Pokja SDKI DPP PPNI.(2017).Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik.Jakarta:Dewan Pengurus PPNI 5. Tim Pokja SIKI DPP PPNI.(2018).Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan.Jakarta:Dewan Pengurus PPNI 6. Tim Pokja SLKI DPP PPNI.(2018).Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan.Jakarta:Dewan Pengurus PPNI