Berinvestasi Saham Online

1
STRATEGI MEMAKSIMALKAN PROFIT
BERINVESTASI
SAHAM ONLINE
©JogjaStockClub 2008

2
TARGET/TUJUAN
1. MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MEMILIH DAN MENENTUKAN SAHAM-
SAHAM APA YANG LAYAK UNTUK DIBELI DENGAN MELAKUKAN ANALISA
FUNDAMENTAL DAN ANALISA TEKNIKAL
2. MENYADARI ADANYA RISIKO DALAM BERMAIN SAHAM DAN TAHU
CARANYA UNTUK MEMINIMALKAN RISIKO TERSEBUT.
3. MAMPU UNTUK MENENTUKAN BELI DAN JUAL SAHAM PADA SAAT
YANG TEPAT.
4. MAMPU BERMAIN SAHAM UNTUK MENGHASILKAN PROFIT
5. MENJADI LEBIH PERCAYA DIRI DALAM BERMAIN SAHAM
6. MAMPU MELAKUKAN ANALISA FUNDAMENTAL UNTUK MEMILIH
EMITEN YANG KUAT
7. MAMPU MENGOPERASIKAN PROGRAM BERMAIN SAHAM ONLINE
8. MENGETAHUI PERALATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK BERMAIN
SAHAM ONLINE

BAB I : PENGANTAR
BAB II : PENGERTIAN DASAR PASAR MODAL
II. 1 : PASAR MODAL
II. 2 : APAKAH SAHAM ITU
II. 3 : INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN
II. 4 : SAHAM BLUE CHIPS
II. 5 : BURSA REGIONAL
II. 6 : OBLIGASI, SAHAM, REKSADANA
II. 7 : MENGAPA BERMAIN SAHAM
BAB III : STRATEGI BERMAIN SAHAM
BAB IV : ANALISA FUNDAMENTAL
BAB V.a. : ANALISA TEKNIKAL (PENGGUNAAN GRAFIK )
BAB V.b. : ANALISA TEKNIKAL (PENGGUNAAN LILIN)
BAB VI : STRATEGI MEMILIH SAHAM
BAB VII : STRATEGI MEMBELI DAN MENJUAL SAHAM
BAB VIII : STRATEGI MEMAKSIMALKAN PROFIT
BAB IX : STRATEGI DEMAND VS SUPPLY
BAB X : STRATEGI FOLLOW THE MARKET
BAB XI : STRATEGI BELI DIBAWAH HARGA WAJAR
BAB XII : MENJALANKAN SOFTWARE HOTS
BAB XIII : PERSYARATAN UNTUK MULAI BERMAIN SAHAM ONLINE
3

5
INVESTASI

6
PENGENALAN MAKNA INVESTASI
“Investment is the creation of more money”
Penggunaan dana atau modal untuk pembelian
instrumen investasi, seperti saham, obligasi, reksadana,
properti, dan yang sejenisnya dengan harapan investor
(pemilik dana) akan mendapatkan keuntungan yang
berlipat karena jumlah modal yang dimilikinya
mengalami kenaikan

7
INVESTOR
Seorang investor adalah seseorang yang membeli sesuatu dengan
harapan bahwa yang ia beli di kemudian hari akan mengalami
kenaikan harga sehingga terdapat selisih lebih yang merupakan
bentuk keuntungan yang bakal ia raih.
Periode waktu di dalam masa investasi ini
dapat dalam rentang waktu hari, minggu,
bulan, atau bahkan beberapa tahun.

8
Contoh:
Tingkat kenaikan harga instrumen investasi tersebut
dikenal dengan istilah apresiasi harga atau capital gain
yang menguntungkan investor.
Investor A beli 1 juta lembar saham, harga Rp1.000,-
/lembar. Tiga bulan kemudian, harga saham naik menjadi
Rp1.500,-/lembar . Berarti ia untung Rp500,-/lembar
saham. Jadi, total keuntungan yang diperoleh sebesar
Rp500,- x 1 juta lembar = Rp500 juta.

9
Dan sebaliknya jika harga saham
turun menjadi Rp900,- dan
kemudian dijual maka
kerugiannya adalah Rp100,- kali
1 juta lembar = Rp100 juta.

10
Biasanya seorang investor akan melakukan
riset yang cukup mendalam sebelum dia
memutuskan untuk melakukan investasi. Jika
dia ingin melakukan investasi dengan
membeli saham suatu perusahaan, besar
kemungkinan dia akan mempelajari Laporan
Keuangan perusahaan tersebut, track record
atau portofolio serta kinerja perusahaan
tersebut di dalam meraih laba.

11
INVESTASI SAHAM IBARATNYA SEPERTI SEORANG IBU
MEMBELI EMAS DENGAN HARGA RP330.000 PER GRAM, IA
MEMBELI 100 GRAM MAKA INVESTASI YANG DIKELUARKAN
ADALAH SEBANYAK RP33.000.000, JIKA DALAM WAKTU
SATU MINGGU TERNYATA HARGA EMAS NAIK MENJADI
350.000 PERGRAM MAKA JIKA SEGERA DIJUAL IA
MENDAPATKAN CAPITAL GAIN SEBESAR RP20.000 X 100
GRAM =RP2.000.000,-
TETAPI JIKA HARGA TURUN MENJADI 300.000 MAKA
TENTUNYA SI IBU TIDAK AKAN MENJUALNYA. IA PASTI
LEBIH SENANG MENUNGGU SAMPAI HARGA NAIK KEMBALI
DI ATAS HARGA PEMBELIAN

12
Contoh investor adalah Warren Buffet, salah seorang
investor sukses dunia. Berikut beberapa saran yang
diberikan oleh Warren Buffet bagi Anda yang ingin
menjadi seorang investor:
1. Hindari berbisnis yang tidak Anda
kuasai/pahami.
2. Kurangi risiko kerugian dengan cara hanya
berkonsentrasi kepada bisnis yang Anda kuasai
dan Anda kenali.
3. Beli saham perusahaan dengan latar belakang
sejarah kinerja perusahaan yang kuat di dalam
meraih laba.
4. Yakinkan data dan alasan yang Anda miliki
benar.
5. Pusatkan perhatian hanya kepada tingkat
pengembalian modal, bukan pada laba per
lembar saham.
INVESTOR SEJATI

13
Spekulator
Orang yang membeli atau
menjual saham dengan
tujuan untuk meraih
keuntungan dalam waktu
singkat, tanpa bermaksud
untuk memiliki sekuritas
yang dia beli untuk tujuan
jangka panjang GEORGE SOROS

14
Seorang spekulator terkadang
menjalankan bisnisnya hanya dalam
waktu beberapa menit, jam dan paling
lama mungkin hanya dalam hitungan
minggu.

15
Salah satu contoh spekulator sukses adalah George Soros.
Dia pernah meraup keuntungan jutaan dollar dalam satu hari
dari aksi spekulasi yang pernah dilakukannya. Bahkan,
meskipun bukan merupakan tanggungjawab langsung dari
Soros, ekonomi Rusia pernah mengalami guncangan ketika
Soros melempar isu tentang kejatuhan harga saham di
Rusia hingga 12 %. Lima hari setelah isu itu dilempar, terjadi
devaluasi atas mata uang rubel sebesar 25%.

16
 DO
1. More TRAINING
2. Understand the
subject
3. Your own research
4. Practice makes
perfect
 DON’Ts
1. Listen to B,FM,FR
(NEVER)
2. Listen to multilevel
scam
3. Listen to family &
friends about
investment if they
are not in investment
field, 99% are wrong
Scam adalah berita elektronik
dalam Internet yang membohongi
dan bersifat menipu, sehingga
pengirimnya akan mendapat
manfaat dan keuntungan tertentu ©JogjaStockClub 2008
DO and DON’TS
BACK

PENGERTIAN DASAR
PASAR MODAL
BAB II
17

18
BAB II. 1.
PASAR MODAL
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),
reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya
Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi
perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah),
dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi.

Apakah
Saham Itu?
BAB II. 2.
20

21
Saham merupakan salah satu instrumen pasar
keuangan yang paling popular.
Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan
perusahaan untuk pendanaan perusahaan.
Tanda bukti penyertaan modal seseorang atau pihak
(badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas.
SAHAM (STOCK)
Saham merupakan instrument investasi yang banyak
dipilih para investor karena saham mampu
memberikan tingkat keuntungan yang menarik.

22
DUA KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH INVESTOR DENGAN
MEMBELI ATAU MEMILIKI SAHAM:
1. DIVIDEN
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan
perusahaan.
Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari
pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin
mendapatkan dividen, maka pemodal harus memegang
saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu
hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode
dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak
mendapatkan dividen.

Atau dapat berupa dividen saham, yang berarti
kepada setiap pemegang saham diberikan
dividen sejumlah saham sehingga jumlah
saham yang dimiliki seorang pemodal akan
bertambah dengan adanya pembagian dividen
saham tersebut.
Dividen dapat berupa dividen tunai – artinya
kepada setiap pemegang saham diberikan
dividen berupa uang tunai dalam jumlah
rupiah tertentu untuk setiap lembar saham.
23

24
2. CAPITAL GAIN
Capital Gain merupakan selisih antara harga
beli dan harga jual saham. Beli murah, jual
mahal. Keuntungan ini disebut Capital Gain.
Capital gain terbentuk dengan adanya
aktivitas perdagangan saham di pasar bursa.

25
SEBAGAI INSTRUMENT
INVESTASI, SAHAM MEMILIKI
RISIKO, ANTARA LAIN:
1.CAPITAL LOSS
Merupakan kebalikan dari Capital
Gain, yaitu suatu kondisi dimana
investor menjual saham lebih rendah
dari harga beli.

Hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir
setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil
penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa
maka sisa tersebut dibagi secara merata ke seluruh pemegang
saham. Namun jika tidak terdapat sisa , maka pemegang
saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi. Kondisi ini
merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk
itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus
menerus mengikuti perkembangan perusahaan.
2. RISIKO LIKUIDASI
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan
bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut
dibubarkan.
26

27
Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para
investor untuk menentukan apakah mereka akan
menjual, menahan atau membeli suatu atau beberapa
saham. Karena harga-harga saham bergerak dalam
hitungan detik dan menit, maka nilai indeks pun bergerak
turun naik dalam hitungan waktu yang cepat pula.
Adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan
harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend
pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi
pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau
lesu.
BAB II. 3.
INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)

28
I H S G

29
BAB II. 4.
SAHAM BLUE
CHIP
Saham blue chips memiliki ciri sebagai berikut:
1. Kinerja keuangannya sehat, artinya dalam kondisi ekonomi
normal dan stabil selalu mencatat pertumbuhan laba bersih dari
tahun ke tahun,
2. membagikan dividen kepada pemegang saham,
3. jumlah saham yang beredar di masyarakat (floating share) tinggi
sehingga likuiditas saham di pasar juga tinggi,
4. ditransaksikan pada harga yang wajar,
5. pergerakan atau fluktuasi harga saham di pasar berlangsung
secara wajar, tidak melompat-lompat dan
6. manajemen dikelola secara profesional (bukan manajemen
keluarga).

30
BAB II. 5.
BURSA REGIONAL
Bursa Regional adalah index bursa saham yang termasuk
dalam range Asia Pasific antara lain: Hang Seng
(Hongkong), Nikei (Jepang), Shanghai, Strait Time, Nifty
(India Stock Market), SENSEX (Bombay India), TSEC
(Taiwan), NZX (New Zealand), JKSE (Jakarta Stock
Exchange - IHSG), yang berguna untuk menandai
apakah bursa sedang sehat atau sedang lesu.

31
http://www.sanebull.com/widgets/world-market-watch
http://finance.yahoo.com/intlindices?e=asia

BAB II. 6.
OBLIGASI, SAHAM
DAN REKSADANA
32

33
OBLIGASI
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-
panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi
janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar
imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan
melunasi pokok utang pada waktu yang telah
ditentukan kepada pihak pembeli obligasi .

34
SAHAM
Tanda bukti penyertaan modal seseorang atau pihak (badan
usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Dengan menyertakan modal tersebut, maka ia berhak
memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset
perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).

35
REKSA DANA
Umumnya, Reksa Dana diartikan sebagai wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio
Efek oleh Manajer Investasi.
Merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat
pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak
memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung
risiko atas investasi mereka

36
BAB II. 7.
MENGAPA BERINVESTASI
SAHAM
KEUNTUNGAN:
• RELATIF AMAN
• KEUNTUNGAN JAUH LEBIH TINGGI DARI BUNGA DEPOSITO
• BISA DIJADIKAN SEBAGAI LAPANGAN PEKERJAAN
• MENGHASILKAN KEUNTUNGAN YANG BERKESINAMBUNGAN
• MENAMBAH PENGHASILAN BAGI YANG SUDAH BEKERJA
• BISA DIJADIKAN SEBAGAI TEMPAT INVESTASI JANGKA PANJANG
KELEMAHAN:
• MENGANDUNG RISIKO KERUGIAN
• UNTUK MENGURANGI RISIKO HARUS MEMILIKI ILMU BERMAIN
SAHAM
• TIDAK BISA DIMAINKAN OLEH ORANG YANG TIDAK PUNYA ILMU
BERMAIN SAHAM
BACK

37
BAB III
STRATEGI BERMAIN SAHAM
A. INVESTASI JANGKA PANJANG
B. NVESTASI JANGKA PENDEK/DAY
TRADING

38
A. STRATEGI INVESTASI JANGKA PANJANG
SYARAT UNTUK MEMILIH INVESTASI JANGKA PANJANG:
1. DANA YANG MEMADAI, SUPAYA TOTAL RETURN SIGNIFIKAN.
2. DANA TERSEBUT TIDAK AKAN DIPERGUNAKAN UNTUK KEPERLUAN LAIN
(TIDAK MENGGUNAKAN UANG DAPUR).
3. INVESTASI ANDA HARUS DIDASARKAN PADA ANALISIS FUNDAMENTAL
4. ANDA HARUS MAMPU MENAHAN DIRI UNTUK TIDAK TERGODA
MENGGANTI INVESTASI YANG SUDAH ANDA PILIH DENGAN SAHAM LAIN
DENGAN ALASAN "KELIHATANNYA" LEBIH MENARIK.
5. ANDA HARUS YAKIN AKAN BERINVESTASI PADA SAHAM JANGKA PANJANG
HANYA KALAU TAHU BETUL AKAN KINERJA STRUKTUR KEUANGAN DARI
BISNIS EMITEN PEMILIK SAHAM TERSEBUT.

39
B. STRATEGI INVESTASI JANGKA PENDEK *
SYARAT-SYARAT UNTUK MEMILIH INVESTASI JANGKA PENDEK:
1. ANDA HARUS MENGETAHUI INFORMASI DAN MOMENTUM PERGERAKAN SAHAM
SECARA CEPAT DAN TEPAT.
2. PERGERAKAN HARGA SAHAM HARUS LEBIH ANDA CERMATI SECARA AKURAT DAN
TERUS-MENERUS.
3. ANDA HARUS SIAP MELAKUKAN BUY ACTION ATAU SELL ACTION DALAM PERIODE
WAKTU YANG CEPAT.
4. ANALISIS INVESTASI YANG DIPERGUNAKAN BERDASARKAN ANALISIS TEKNIKAL YANG
BERORIENTASI PADA REKOMENDASI PERIODE JANGKA PENDEK.
5. MEMANTAU BURSA REGIONAL DAN INTERNASIONAL
*) INVESTASI JANGKA PENDEK BANYAK DIMINATI JENIS
INVESTOR INDIVIDU DAN RETAIL
BACK

BAB IV
ANALISA
FUNDAMENTAL
(DASAR VALUASI
SAHAM)
40

41
ANALISA FUNDAMENTAL
1. Analisa fundamental adalah metode analisis yang
didasarkan pada fundamental ekonomi suatu
perusahaan.
2. Analisa ini menitikberatkan pada rasio finansial dan
kejadian-kejadian yang secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
3. Teknik analisa fundamental lebih cocok untuk membuat
keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang
dibeli untuk jangka panjang.

42
MENGHITUNG RASIO
Menganalisis kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan
menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio secara garis besar
di bagi dalam lima kategori utama yaitu :
1. harga (price): PER, EPS, PBV, BV
2. Efisiensi: ROA, ROE
3. hutang (leverage) : DER
4. likuiditas (liquidity), CR = aktiva Lancar/utang lancar
5. Keuntungan (profitability) : NPM, OPM

43
ANALISIS FUNDAMENTAL PERUSAHAAN
SECARA UMUM, ANALISIS FUNDAMENTAL INI MELIBATKAN
BANYAK VARIABEL DATA YANG HARUS DIANALISA, DIMANA
BEBERAPA DIANTARA VARIABEL TERSEBUT YANG CUKUP
PENTING UNTUK DIPERHATIKAN YAITU :
a. PER (PRICE EARNING RATIO) = HARGA SAHAM / EPS
b. EPS (EARNING PER SHARE) = LABA BERSIH / JUMLAH
SAHAM
c. PBV (PRICE TO BOOK VALUE) = HARGA SAHAM / BV
d. BV (BOOK VALUE) = MODAL / JUMLAH SAHAM BEREDAR
e. ROA (RETURN ON ASSET) = LABA BERSIH / TOTAL ASET
f. ROE (RETURN ON EQUITY) = NET INCOME / TOTAL EQUITY
g. DER (BEBT TO EQUITY RATIO) = UTANG / TOTAL EQUITAS
h. NET PROFIT MARGIN = LABA BERSIH / REVENUE
(PENDAPATAN)
i. OPERATING PROFIT MARGIN = EBIT/SALES

44
a. PER (PRICE EARNING RATIO) = HARGA SAHAM / EPS
Biasa juga disebut dengan P/E Ratio yang dihitung dengan
cara membagi harga saham dengan keuntungan perlembar
saham. Rasio ini digunakan untuk membandingkan suatu
perusahaan dengan P/E Ratio rata-rata dari perusahaan
dalam kelompok industri sejenis

45
b. EPS (EARNING PER SHARE) = LABA BERSIH / JUMLAH SAHAM
Rasio ini digunakan untuk mengukur suatu tingkat
keuntungan dari perusahaan. Nilai ini akan dibandingkan
dengan nilai pada kwartal yang sama pada tahun
sebelumnya untuk menggambarkan pertumbuhan tingkat
keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio ini dapat
digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun
penurunan harga saham suatu perusahaan di bursa saham.

46
c. PBV (PRICE TO BOOK VALUE) = HARGA SAHAM / BV
Tujuan analisis ini untuk menilai harga saham di
pasar dibandingkan dengan nilai buku saham.
Semakin kecil rasio ini semakin baik untuk di
pergunakan sebagai salah satu dasar
pertimbangan pembelian saham

47
d. BV (BOOK VALUE) = MODAL / JUMLAH SAHAM BEREDAR
Nilai buku adalah rasio nilai harga yang dihitung dengan
membagi total modal bersih (aset dikurangi hutang) dengan total
saham yang beredar.
Rasio ini digunakan untuk melihat harga suatu emiten apakah
overpriced atau underpriced.
Nilai rasio ini semakin besar semakin baik, pasar akan semakin
percaya akan prospek perusahaan tersebut.

48
e. ROA (RETURN ON ASSET) = LABA BERSIH / TOTAL ASET
Analisis ini untuk mengetahui sejauh mana keuntungan
bersih mampu memberikan rasio yang layak apabila
dibandingkan dengan total aset perusahaan.
Nilai rasio ini semakin besar semakin baik, standard
minimalnya antara 17% sampai 20%

49
f. ROE (RETURN ON EQUITY) = NET INCOME /
TOTAL EQUITY
Tujuan analisis ini untuk menggambarkan
seberapa besar kemampuan pendapatan bersih
perusahaan yang dapat diperoleh para pemegang
saham atas modal yang disetor.
Tingkat ROE yang semakin besar akan semakin
menguntungkan pemegang saham, standard
minimalnya adalah antara 17% sampai 20%.

50
g. DER (BEBT TO EQUITY RATIO) = TOTAL
UTANG / TOTAL EQUITAS
Rasio ini sering disebut dengan istilah Rasio Leverage,
menggambarkan struktur modal yang dimiliki oleh
perusahaan, yaitu perimbangan antara utang terhadap
modal sendiri. Semakin kecil rasio ini semakin baik, pada
umumnya batas yang dianggap baik adalah lebih kecil dari
2 atau 3.

51
h. NET PROFIT MARGIN = LABA BERSIH /
REVENUE (PENDAPATAN)
Analisis ini menggambarkan seberapa besar tingkat
keuntungan yang akan diperoleh dibandingkan
dengan tingkat penghasilan perusahaan.
Perusahaan yang bagus tidak hanya berdasarkan
jumlah revenue yang besar , tetapi juga harus mampu
memberikan laba bersih yang signifikan sehingga hasil
profit margin juga besar.

52
i. OPERATING PROFIT MARGIN = EBIT/SALES
Analisis ini menggambarkan seberapa besar tingkat
keuntungan sebelum pajak dan bunga yang akan
diperoleh dibandingkan dengan tingkat penghasilan atas
hasil penjualan.
Perusahaan yang bagus tidak hanya berdasarkan jumlah
sales yang besar , tetapi juga harus mampu memberikan
laba yang signifikan sehingga hasil OPM juga besar.

53
Operating profit for a certain period
divided by revenues for that period.
Operating profit margin indicates how
effective a company is at controlling the
costs and expenses associated with their
normal business operations.
OPERATING PROFIT MARGIN

54
ANALISA FUNDAMENTAL UNTUK MENCARI
EMITEN YANG SAHAMNYA KUAT:
a. PER, PILIH YANG MASIH RENDAH
b. EPS, SEMAKIN BESAR SEMAKIN BAGUS
c. PBV, PILIH YANG MASIH RENDAH
d. BV, LEBIH BESAR LEBIH BAIK
e. ROA & ROE, SEMAKIN BESAR SEMAKIN BAIK =>17%
f. DER, SEMAKIN KECIL SEMAKIN BAIK
g. NPM/OPM, SEMAKIN BESAR SEMAKIN BAIK

57
NO CODE DER ROA ROE NPM BV EPS PER PBV PERTANYAAN
1 BMTR 1.351 5.07 12.956 14.542 1,322
171
6.950 0.9 1. Saham apa yang ROEnya paling tinggi?
2 BNBR 0.706 2.487 4.813 4.974 166 7 32.850 1.38 2. Saham apa yang PERnya paling rendah?
3 GDYR 0.617 5.584 9.03 2.585 6,859
619
16.880 1.52 3. Saham apa yang DERnya paling rendah?
4 LPBN 0.146 0.212 0.263 4.621 855
129
11.860 1.78 4. Saham apa yang EPSnya paling tinggi?
5 KIJA 0.171 1.941 2.283 8.609 117 2
107.50
0
1.83 5. Saham apa yang PBVnya paling rendah?
6 TBLA 1.369 2.581 6.118 4.429 209
12
32.910 1.88 6. Saham apa yang BVnya paling tinggi?
7 BNII 9.042 1.193 12.059 8.774 108
13
15.840 1.9 7. Saham apa yang NPMnya paling tinggi?

58
8 CTRA 0.458 11.102 20.11 48.249 446 89 10.560 2.1 1. Saham apa yang ROEnya paling tinggi?
9 TCID 0.106 14.894 16.476 10.521 3,357 553 13.290 2.18 2. Saham apa yang PERnya paling rendah?
10 CTRS 0.641 9.402 15.579 25.717 548 85 14.820 2.29 3. Saham apa yang DERnya paling rendah?
11 ISAT 1.238 4.12 9.276 11.521 2,797 259 25.670 2.37 4. Saham apa yang EPSnya paling tinggi?
12 MEDC 2.209 2.073 7.123 4.817 1,451 103 35.190 2.49 5. Saham apa yang PBVnya paling rendah?
13 SMCB 2.367 2.49 8.384 5.878 273 22 32.270 2.6 6. Saham apa yang BVnya paling tinggi?
14 ASII 1.408 6.408 16.59 6.687 5,527 916 16.480 2.73 7. Saham apa yang NPMnya paling tinggi?

59
15 RALS 0.299 12.364 16.065 6.979 275
44
18.400 2.94 1. Saham apa yang ROEnya paling tinggi?
16 INDF 2.134 4.104 13.409 3.014 522
70
23.710 3.18 2. Saham apa yang PERnya paling rendah?
17 INTP 0.591 6.176 9.826 9.372 1,638
161
33.850 3.32 3. Saham apa yang DERnya paling rendah?
18 BHIT 3.363 2.161 12.246 34.931 389
47
27.870 3.36 4. Saham apa yang EPSnya paling tinggi?
19 ASGR 0.976 9.501 18.775 8.976 219
41
18.530 3.47 5. Saham apa yang PBVnya paling rendah?
20 BDMN 7.666 1.615 14.037 10.247 1,909
268
25.000 3.5 6. Saham apa yang Bvnya paling tinggi?
21 BBRI 8.167 2.752 25.224 18.856 1,375
346
15.170 3.81 7. Saham apa yang NPMnya paling tinggi?
©JogjaStockClub 2008 BACK

Disajikan oleh:
Drs. Bambang Widodo, MM
60
PENGGUNAAN GRAFIK
BAB V. a.

61
1. UNTUK MENENTUKAN TITIK/MOMENTUM BELI/JUAL:
a. RSI (RELATIVE STRENTH INDEX)
b. STOCHASTIC FAST/SLOW
c. BB (BOLINGER BANDS)
d. PARABOLIC SAR (STOP & REVERSAL)
2. UNTUK MENENTUKAN KEKUATAN NAIK/TURUN:
a. ADX (AVERAGE DIRECTIONAL INDEX)
b. DISPARITY INDEX
c. ROC (RATE OF CHANGE)
d. OBV (ON BALANCEVOLUME)
e. ADL (ACCUMULATION DISTRIBUTION LINE)
3. UNTUK MENENTUKANTREND NAIK/TURUN:
a. MACD (MOVING AVERAGECONVERGENCE DIVERGENCE)
b. MOVING AVERAGES:
- SMA (SIMPLE MOVING AVERAGE)
- EMA (EXPONENTIAL MOVING AVERAGE)
ALAT YANG DIPAKAI UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN BELI/JUAL SAHAM BERDASARKAN HARGA
DARI HARI KE HARI YANG TELAH DIPLOT KEDALAM SUATU TABEL/CHART:
ANALISA TEKNIKAL

1.a. RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI)
62
RSI ADALAH SEBUAH OSCILATOR YANG DIPERKENALKAN OLEH WELLES
WILDER; MENGUKUR KEKUATAN VALAS/SAHAM DENGAN CARA
MEMONITOR (MEMANTAU) PERUBAHAN - PERUBAHAN YANG TERJADI
PADA HARGA PENUTUPAN.
RSI BERFLUKTUASI ANTARA GARIS 0 SAMPAI DENGAN 100. SUATU
VALAS/SAHAM DIKATAKAN OVERBOUGHT (O/B) JIKA BERADA PADA LEVEL
SEKITAR 70 DAN MENANDAKAN SAAT UNTUK MENJUAL. PADA PASAR YANG
BULLISH,OVERBOUGHT BISA BERADA PADA LEVEL 80); SEDANGKAN JIKA RSI
BERADA PADA LEVEL 30, VALAS/SAHAM DIKATAKAN OVERSOLD (O/S) DAN
MENANDAKAN SAAT UNTUK MEMBELI

63
Titik Tengah Garis Lintasan
Titik tengah RSI adalah 50. Pembacaan di atas dan di bawah titik tengah
dapat mengindikasikan sinyal bullish atau bearish.
Pembacaan diatas titik 50 mengindikasikan bahwa rata-rata kenaikan
harga penutupan lebih tinggi daripada rata-rata harga penurunan.
Pembacaan dibawah titik 50 mengindikasikan bahwa
penurunan harga saham sedang terjadi di pasar.
Para trader biasanya menunggu pergerakan diatas 50 untuk
mengkonfirmasi sinyal bullish dan pergerakan di bawah 50 untuk
mengkonfirmasi sinyal bearish. (INVESTOPEDIA).

The relative strength index (RSI) is used to signal
overbought and oversold conditions in a security. The
indicator is plotted between a range of zero-100, where
100 is the highest overbought condition and zero is the
lowest oversold condition. The RSI helps to measure the
strength of a security's recent up moves, compared to the
strength of its recent down moves. This helps to indicate
whether a security has seen more buying or selling
pressure over the trading period. (INVESTOPEDIA)
64

RELATIVE STRENGTH INDEX
65

1.b. STOCHASTIC OSCILLATOR
66
OCILATOR YANG BERFLUKTUASI ANTARA 0 SAMPAI 100, KARYA LANE.
OSCILATOR INI BERGERAK DENGAN 2 GARIS, YAITU GARIS %K YANG
BIASANYA DITAMPILKAN DENGAN GARIS UTUH DAN GARIS %D YANG
BIASANYA DITAMPILKAN DENGAN GARIS PUTUS-PUTUS
PEMBACAAN DIBAWAH 20 MENANDAKAN OVERSOLD (JENUH JUAL) DAN
PEMBACAAN DIATAS 80 MENANDAKAN OVERBOUGHT (JENUH BELI)..

67
CARA BERTRANSAKSI MENGGUNAKAN
STOCHASTIC
 BELI KETIKA OSCILATOR, GARIS %K ATAU %D TURUN DIBAWAH
GARIS 20 DAN KEMUDIAN NAIK KE ATAS BATAS TERSEBUT – DALAM
KONDISI SEPERTI INI DINAMAKAN OVERSOLD, SAAT UNTUK
MEMBELI.
 JUAL KETIKA OSCILATOR NAIK KE ATAS GARIS 80 DAN KEMUDIAN
TURUN DIBAWAH BATAS TERSEBUT – DALAM KONDISI SEPERTI INI
DINAMAKAN OVERBOUGHT, SAAT UNTUK MENJUAL
 BELI KETIKA GARIS %K NAIK KEATAS GARIS %D
 JUAL KETIKA GARIS %K TURUN DIBAWAH GARIS %D

SLOW STOCHASTIC
68

FAST STOCHASTIC
69

70
1.c. BOLINGER BANDS
BOLLINGER BANDS ADALAH VOLATILITY INDICATOR KARYA JOHN BOLLINGER
YANG TERDIRI DARI TIGA GARIS, YAITU GARIS BATAS ATAS, GARIS BATAS
BAWAH, DAN GARIS TENGAH (SIMPLE MOVING AVERAGE). GARIS BATAS ATAS
(UPPER BANDS) MERUPAKAN GARIS BERJARAK 2 STANDAR DEVIASI DI ATAS
SIMPLE MOVING AVERAGE (=GARIS TENGAH), SEDANGKAN GARIS BATAS
BAWAH (LOWER BANDS) MERUPAKAN GARIS BERJARAK 2 STANDAR DEVIASI DI
BAWAH GARIS SIMPLE MOVING AVERAGE.

OVER BOUGHT
OVER SOLD
POSISI JUAL
POSISI BELI
BOLINGER BAND
71

72
PEDOMAN DALAM MENGGUNAKAN
BOLLINGER BANDS:
SEMAKIN DEKAT HARGA BERGERAK KE ARAH GARIS BATAS BAWAH (LOWER BAND),
MENANDAKAN OVERSOLD, SAAT UNTUK MEMBELI SAHAM TERSEBUT.
KARENA STANDARD DEVIATION ADALAH UKURAN VOLATILITAS, MAKA
BANDS/GARIS BATAS ATAS DAN BAWAH DAPAT MENYESUAIKAN DIRI:
MELEBAR SAAT PASAR BERGEJOLAH, DAN MENYEMPIT SAAT PASAR
TENANG
SEMAKIN DEKAT HARGA BERGERAK KE ARAH GARIS BATAS ATAS (UPPER
BAND), MENANDAKANOVERBOUGHT, SAAT UNTUK MENJUAL SAHAM

73
MENYEMPIT KEMUDIAN MELEBAR

MENYEMPIT
MENYEMPIT
74

75
JIKA JARAK BATAS ATAS DAN BATAS BAWAH SEMAKIN
RENGGANG (MELEBAR) BIASANYA MENANDAKAN
TREND YANG SEDANG BERJALAN AKAN BERAKHIR, JIKA
TREND YANG SEDANG BERJALAN “UP” MAKA AKAN
SEGERA “DOWN”
JIKA JARAK BATAS ATAS DAN BATAS BAWAH SEMAKIN
MENYEMPIT, BIASANYA MENANDAKAN PASAR
KEMUNGKINAN AKAN MULAI TREND BARU, BISA UP
BISA DOWN.

MELEBAR
MENYEMPIT
MELEBAR
76

77
1.d. PARA BOLIC SAR
PARABOLIC SAR ADALAH SUATU INDICATOR YANG MENUNJUKKAN TITIK BELI
DAN TITIK JUAL PADA SUATU SAHAM. JUGA DISEBUT SEBAGAI INDICATOR
STOP DAN PEMBALIKAN ("STOP-AND-REVERSAL INDICATOR").
BELI PADA SAAT INDICATOR BERGERAK DIBAWAH GARIS HARGA.
JUAL SAAT INDICATOR BERGERAK DIATAS GARIS HARGA.
PENGGUNAAN PARABOLIC SAR AKAN LEBIH AKURAT JIKA DIKOMBINASIKAN
DENGAN CHART YANG LAIN (MISAL OBV DAN ROC )

78
PARABOLIC SAR
BELI
JUAL

79
2.a.
ADX (AVERAGE DIRECTIONAL IDEX
PDI (POSITIVE DIRECTIONAL INDEX)
NDI (NEGATIVE DIRECTIONAL INDEX)

80
ADX
PDI
NDI

81
PENGGUNAAN GARIS ADX
ADX (GARIS BERWARNA MERAH) ADALAH OSILATOR
YANG BERFLUKTUASI ANTARA 0 SAMPAI 100
PEMBACAAN RENDAH DIBAWAH 20 MENUNJUKKAN TREND YANG
LEMAH DAN PEMBACAAN TINGGI DIATAS 40 MENUNJUKKAN TREND
YANG MENGUAT
INDIKATOR INI TIDAK MENENTUKAN TREND BULLISH (NAIK) ATAU
BEARISH (TURUN), TETAPI HANYA MENGUKUR KEKUATAN DARI
TREND YANG SEDANG BERJALAN. PEMBACAAN DIATAS 40 DAPAT
MENUNJUKKAN TREND MENURUN YANG KUAT JUGA TREND NAIK
YANG KUAT

82
ADX
PDI
NDI

83
PENGGUNAAN GARIS ADX
PADA SAAT GARIS ADX MULAI MENGUAT (NAIK) DARI BAWAH 20 DAN ATAU
BERGERAK KEATAS ANGKA 20 MENANDAKAN TINGKAT PERDAGANGAN
SEDANG BERAKHIR DAN TREND BARU AKAN TERBENTUK.
PADA SAAT GARIS ADX MULAI MELEMAH (TURUN) DARI ANGKA DIATAS 40
KEBAWAH DAN ATAU SAMPAI DIBAWAH 40 MENUNJUKKAN BAHWA TREND
YANG SEDANG BERJALAN SEDANG KEHILANGAN KEKUATANNYA.
BIASANYA PEMBACAANGARISADX DIATAS 40 MENUNJUKKANTREND
YANG KUAT.
PEMBACAAN DIBAWAH 20 MENUNJUKKAN TREND YANG LEMAH.

84
PENGGUNAAN GARIS PDI DAN NDI
PDI MENGUKUR KEKUATAN PERGERAKAN KEATAS
NDI MENGUKUR KEKUATAN PERGERAKAN KEBAWAH PADA
PERIODEWAKTUTERTENTU).
SINYAL BELITERJADI PADA SAAT GARIS PDIYG BERWARNA
UNGU BERGERAK MENYILANG KEATASGARIS NDIYANG
BERWARNA BIRU.

85
ADX
PDI
NDI

86
PENGGUNAAN ADX, PDI AND NDI
UNTUK MENANGKAP TREND PADA TITIK YANG LEBIH DINI ANDA HARUS
MENCARI SAHAM DENGAN GARIS ADX YANG NAIK DIATAS 20.

87
SEBALIKNYA GARIS ADX YANG MENURUN DIBAWAH 40
MEMBERIKAN SINYAL BAHWA TREND YANG SEDANG BERJALAN
SEDANG MELEMAH DAN TINGKAT PERDAGANGAN BISA
BERGANTI ARAH.

88
PADA SAAT GARIS PDI MENGARAH KEATAS, DIATAS 20
MENANDAKAN TREND KEATAS SEDANG MENGUAT, DAN
SEBALIKNYA.

89
2. b. DISPARITY INDEX
Disparity Index adalah indicator teknikal yang
mengukur posisi relative dari harga penutupan
paling akhir terhadap rata-rata bergerak (moving
average) yang ditentukan dan menghasilkan
nilai dalam bentuk persentase. Nilai yang lebih
besar dari nol (0/100) menyatakan bahwa
asset/saham memiliki momentum untuk naik,
sedangkan Nilai yang lebih kecil dari nol (0/100)
bisa diinterpretasikan bahwa asset/saham
memiliki momentum untuk turun.

92
2.c. RATE OF CHANGE (ROC)
ROC = P – Pn  P = HARGA SAHAM TERAKHIR 
Pn = HARGA SAHAM x HARI SEBELUMNYA
ROC (5)  Pn = HARGA SAHAM 5 HARI SEBELUMNYA
RATE OF CHANGE (ROC) ADALAH INDICATOR YANG SANGAT SIMPLE
NAMUN MERUPAKAN OSCILLATOR MOMENTUM YANG EFEKTIF
YANG MENGUKUR PERUBAHAN HARGA DARI SATU PERIODE KE
PERIODE BERIKUTNYA. KALKULASI ROC MEMBANDINGKAN HARGA
SAAT INI DENGAN HARGA BEBERAPA PERIODE N YANG LALU.

93
ROC
SINYAL

94
PENGGUNAAN ROC
ROC ADALAH INDICATOR UNTUK MOMENTUM KE ATAS DAN MOMENTUM KE
BAWAH TERHADAP HARGA SAHAM:
1. JIKA GARIS ROC BERGERAK KEATAS MENEMBUS GARIS 0 (NOL) BERARTI
ADA MOMENTUM HARGA NAIK KEATAS. KEKUATANNYA TERGANTUNG
SEBERAPA TINGGI GARIS TSB DARI JARAK NOL. SEMAKIN TINGGI SEMAKIN
MENUNJUKKAN MOMENTUM YANG LEHIH KUAT.
2. DEMIKIAN JUGA SEBALIKNYA
ROC HARUS DIPERGUNAKAN BERSAMAAN DENGAN INDICATOR TEKNIKAL YANG LAIN
MISALNYA OBV/SMA/RSI UNTUK LEBIH MENGUATKAN SUATU KEPUTUSAN APAKAH
AKAN TERJADI KENAIKAN/PENURUNAN.

95
2.d. O B V (On Balance Volume)
HARGA
MENINGKAT
MENINGKAT
MENURUN
MENURUN
OBV
MENINGKAT
MENURUN
MENINGKAT
MENURUN
INTERPRETASI
GEJALA MENINGKAT
GEJALA MENURUN
GEJALA NAIK
MENURUN
OBV ADALAH INDIKATOR YANG MENUNJUKKAN NAIK TURUNNYA VOLUME
PERDAGANGAN SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN SEBUAH GARIS. JIKA
GARIS OBV NAIK MENGINDIKASIKAN VOLUME PASAR YANG NAIK. JIKA GARIS
OBV MENURUN MENGINDIKASIKAN VOLUME PASAR YANG MENURUN.

97
2.e. Accumulation/Distribution (A/D)
Accumulation/Distribution (A/D) merupakan
indikator yang ditentukan oleh perubahan harga
dan volume; dihitung berdasarkan harga
penutupan relatif terhadap nilai tengah harga
maksimum dan minimum dalam satu hari. Jika
harga penutupan lebih tinggi dari nilai tengah
tersebut, maka diindikasikan bahwa investor
lebih banyak membeli saham daripada
menjualnya.

ACCUMULATION/DISTRIBUTION LINE
One of the most commonly used indicators to determine the money
flow of a security is the accumulation/distribution line (A/D line). It is
similar to on-balance volume indicator but, instead of only considering
the closing price of the security for the period, it also takes into account
the trading range for the period. This is thought to give a more accurate
picture of money flow than of balance volume. The line trending up is a
signal of increasing buying pressure, as the stock is closing above the
halfway point of the range. The line is trending downward is a signal of
increasing selling pressure in the security. (INVESTOPEDIA)
98

ACCUMULATION DISTRIBUTION LINE
99

3.a. MACD
(MOVING AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE)
100
MACD adalah metode analisis teknis modern yang dikembangkan oleh
Gerald Appel. Metode ini menggunakan perpotongan dua Exponential
Moving Average (EMA). Beberapa referensi analisis teknis termasuk
software analisis teknis bernama Meta Stock menggunakan EMA (12) dan
EMA (26) sebagai grafik dasar MACD untuk menghasilkan sinyal transaksi
.Kombinasi dua grafik EMA tersebut menghasilkan satu grafik MACD.
Sinyal transaksi untuk MACD ini menggunakan garis horizontal nol. Sinyal
beli terjadi ketika grafik MACD (garis utuh warna merah) memotong ke atas
garis horizontal nol. Sebaliknya, jika memotong ke bawah, grafik MACD ini
menjadi sinyal jual.

BELI BELI
101
©JogjaStockClub 2008 101

102
Sinyal beli juga terjadi ketika MACD jangka pendek (garis
utuh warna merah) memotong ke atas grafik moving
average MACD jangka panjang (garis putus-putus warna
merah jambu/pink) – disebut sebagai Golden Cross
Demikian juga sinyal jual juga terjadi ketika MACD jangka
pendek memotong ke bawah grafik moving average MACD
jangka panjang.) – disebuta sebagai Death Cross

BELI
BELI
JUAL
BELI
103

104
A ?
B ?
C ?
D ?

105
SMA (12) = (P12+P11+P10+P9+P8+P7+P6+P5+P4+P3+P2+P1) /12
P12 = HARGA 12 HARI YANG LALU … DST
MOVING AVERAGES ATAU RATA-RATA BERGERAK ADALAH SALAH
SATU TREND INDICATOR YANG DIBUAT DENGAN MENGAMBIL
SEKELOMPOK NILAI PENGAMATAN, MENCARI RATA-RATANYA
KEMUDIAN MENGGUNAKAN RATA-RATA TERSEBUT SEBAGAI
RAMALAN UNTUK PERIODE YANG AKAN DATANG. METODE INI
DISEBUT RATARATA BERGERAK KARENA SETIAP KALI DATA OBSERVASI
BARU TERSEDIA, MAKA ANGKA RATA-RATA BARU, DIHITUNG DAN
DIGUNAKAN SEBAGAI RAMALAN (FORECAST).

.
SMA (12) = (P12+P11+P10+P9+P8+P7+P6+P5+P4+P3+P2+P1) /12
P12 = HARGA 12 HARI YANG LALU … DST
106
BERIKUT INI ADALAH GAMBARAN SALAH SATU METODE MA
YANG SERING DIPAKAI YAITU SIMPLE MOVING AVERAGE
SIMPLE MOVING AVERAGE MEMILIKI BEBERAPA KARAKTERISTIK,
YAITU :
• UNTUK MEMBUAT FORECAST DIPERLUKAN DATA HISTORIS
SELAMA JANGKA WAKTU TERTENTU.
• SEMAKIN PANJANG JANGKA WAKTU MOVING AVERAGE, EFEK
PELICINAN SEMAKIN TERLIHAT DALAM PERAMALAN ATAU
MENGHASILKAN MOVING AVERAGES YANG SEMAKIN HALUS.

107
SIMPLE MOVING AVERAGE
SINYAL BELI
SINYAL JUAL

108
(5, 20, 60)
ISYARAT BELI DITANDAIAPABILA KURVA/GARIS MA JANGKA PENDEK (5 HARI,
GARIS UNGU) MULAI NAIKATAU MEMOTONG DARI BAWAH KEATAS KURVA MA
JANGKA MENENGAH (20 HARIWARNA BIRU)ATAU JANGKA PANJANG (60 HARI,
GARIS MERAH).
ISYARAT JUAL DITANDAI BILA KURVA MA JANGKA PENDEK MULAI MENURUN
ATAU MEMOTONG DARI ATAS KEBAWAH KURVA/GARIS MA JANGKA MENENGAH
(20 HARIWARNA BIRU)ATAU JANGKA PANJANG (60 HARIWARNA MERAH).

110
BACK
SIMPLE MOVING AVERAGE (50, 200)
• ISYARAT BELI DITANDAIAPABILA KURVA/GARIS MA JANGKA
PENDEK (50 HARI, GARIS BIRU) MULAI NAIK ATAU MEMOTONG
DARI BAWAH KEATAS KURVA /GARIS MA JANGKA PANJANG (200
HARI, GARIS MERAH).
• ISYARAT JUAL DITANDAI BILA KURVA MA JANGKA PENDEK
MULAI MENURUNATAU MEMOTONG DARI ATAS KEBAWAH
KURVA MA JANGKA PANJANG.

111
SINYAL JUAL
SINYAL BELI
SINYAL JUAL

Disajikan oleh:
Drs. Bambang Widodo, MM
112
PENGGUNAAN LILIN
(CANDLE STICKS)
BAB V.b.

BASIC CANDLE STICKS
113

Lilin panjang putih/hijau/biru menunjukkan tekanan beli yang kuat.
Semakin panjang lilin tersebut, harga penutupan semakin lebih tinggi
dari harga pembukaan. Hal ini menunjukkan harga saham meningkat
secara signifikan dari harga pembukaan ke harga penutupan dan ini
menunjukkan keadaan pembeli yang agresif
©JogjaStockClub
114

Lilin panjang hitam/merah menunjukkan tekanan jual yang kuat. Semakin
panjang lilin tersebut, harga penutupan semakin lebih rendah dari harga
pembukaan. Hal ini menunjukkan harga saham menurun secara signifikan dari
harga pembukaan ke harga penutupan dan ini menunjukkan keadaan penjual
yang agresif
©JogjaStockClub
115

1. Lilin putih panjang mengindikasikan bahwa pasukan bulls memegang kendali sepanjang sesi trading.
2. Lilin hitam panjang mengindikasikan bahwa pasukan bears memegang kendali sepanjang sesi trading
3. Lilin kecil mengindikasikan bahwa bulls maupun bears tidak dapat menggerakkan nilai harga terlalu jauh dan nilai
harga kembali dekat pada posisi pembukaannya.
4. Ekor dibawah yang panjang mengindikasikan bahwa bears memegang kendali pada sebagian sesi tetapi kehilangan
kendalinya pada akhir sesi dan bulls bergerak mendorong nilai harga naik kembali
5. Ekor diatas yang panjang mengindikasikan bahwa bulls memegang kendali pada sebagian sesi tetapi kehilangan
kendali pada akhir sesi dan bears bergerak membawa nilai harga kembali turun
6. Ekor panjang di atas dan di bawah mengindikasikan bahwa kedua bulls dan bears masing-masing mempunyai
kekuatan imbang dalam mengendalikan sesi trading, jadi keduanya tidak ada yang menang maupun kalah dalam
mengangkat atau menjatuhkan nilai harga pasar.
©JogjaStockClub
116

©JogjaStockClub
117

118
HAMMER/PALU
Posisi lilin berada di titik dasar down trend
Pola hammer biasanya terbentuk di dasar pergerakan down trend yang sedang terjadi.
Pola ini mencerminkan semakin berkurangnya kekuatan dari trader penjual yang
hendak menekan harga pasar, sementara para trader pembeli berbalik mendorong
nilai harga ke atas hingga akhirnya nilai harganya ditutup di atas nilai harga
pembukaannya. Pola ini memberikan sinyal pembalikan arah trend yang kuat.
HANGING MAN/ORANG DIGANTUNG
Posisi lilin berada di titik atas up trend.
Terbentuknya pola hanging man menunjukkan bahwa kemungkinan pergerakan naik
sebuah trend telah mencapai puncaknya, dan kekuatan dari trader pembeli mulai
berkurang.
Konfirmasi oleh lilin berikutnya diperlukan

HAMMER MEDIUM
HAMMER
119

HANGING MAN
120

123
INVERTED HAMMER
Pola inverted hammer, merupakan bentuk lilin yang persis
dengan shooting star, namun posisinya berada di bawah down
trend. Pola ini mengindikasikan tanda-tanda untuk bullish.
SHOOTING STAR
Pola shooting star posisinya berada diatas up trend.
Pola ini mengindikasikan tanda-tanda bearish.
Keduanya membutuhkan konfirmasi pada lilin
berikutnya.

DRAGON FLY DOJI
MEDIUM
125

GRAVE STONE DOJI
MEDIUM
126

127
DRAGONFLY DOJI / GRAVESTONE DOJI
Terbentuknya pola dragonfly doji / gravestone doji
setelah down trend memberikan sinyal awal akan
adanya bullish reversal (pembalikan ke atas)
Terbentuknya pola dragonfly doji / gravestone doji stelah
up trend memberikan sinyal akan adanya bearish
reversal (pembalikan ke bawah)
Keduanya memerlukan konfirmasi pada lilin berikutnya.

DOJI STAR
MEDIUM
128

129
LA LONG LEGGED DOJI
LONG LEGGED
DOJI
Pola long legged doji mengindikasikan bahwa nilai harga
diperdagangkan setara ke atas dan ke bawah dengan sesi level
pembukaannya, namun akhirnya nilai harga tersebut ditutup
hampir sama dengan nilai harga pembukaannya.

LONG LEGGED DOJI
130

BREAKAWAY
132
MEDIUM RELIABILITY

DOJI STAR
133
MEDIUM RELIABILITY

DRAGON FLY DOJI
134
MEDIUM RELIABILITY

ENGULFING
135
MEDIUM RELIABILITY

HAMMER
136
MEDIUM RELIABILITY

GRAVE STONE DOJI
137
MEDIUM RELIABILITY

HARAMI CROSS
138
MEDIUM RELIABILITY

HOMING PIGEON
139
MEDIUM RELIABILITY

LADDER BOTTOM
140
MEDIUM RELIABILITY

LONG LEGGED DOJI
141
MEDIUM RELIABILITY

MATCHING LOW
142
MEDIUM RELIABILITY

MEETING LINES
143
MEDIUM RELIABILITY

STICK SANDWICH
144
MEDIUM RELIABILITY

THREE RIVER BOTTOM
145
MEDIUM RELIABILITY

THE STAR IN SOUTH
146
MEDIUM RELIABILITY

ABANDONED BABY
148
STRONG RELIABILITY

BULLISH MORNING STAR
149
STRONG RELIABILITY

BULLISH PIERCING LINE
150
STRONG RELIABILITY

CONCEALING BABY SWALLOW
151
STRONG RELIABILITY

THREE INSIDE UP
152
STRONG RELIABILITY

THREE OUTSIDE UP
153
STRONG RELIABILITY

THREE WHITE SOLDIERS
154
STRONG RELIABILITY

FIBONACCI
155

156
BAB VI
STRATEGI MEMILIH SAHAM
1. MELAKUKAN ANALISA FUNDAMENTAL THDP BEBERAPA SAHAM YG
TERKENAL BISA BERDASARKAN TOP VOLUME ATAU TOP GAINER ATAU
TOP VALUE ATAU TOP FREQUENCY:
a. PER, PILIH YANG MASIH RENDAH
b. EPS, SEMAKIN BESAR SEMAKIN BAGUS
c. PBV, PILIH YANG MASIH RENDAH
d. BV, LEBIH BESAR LEBIH BAIK
e. ROA & ROE, SEMAKIN BESAR SEMAKIN BAIK =>17%
f. DER, SEMAKIN KECIL SEMAKIN BAIK =< 2%
g. NPM, SEMAKIN BESAR SEMAKIN BAIK
h. CR, LEBIH BESAR LEBIH BAIK

157
2. MELAKUKAN ANALISA TEKNIKAL TERHADAP SAHAM-SAHAM
PILIHAN DI ATAS MENGGUNAKAN INDIKATOR KOMBINASI DARI
DAFTAR DI BAWAH INI:
• BB (BOLINGER BAND)
• PBS (PARABOLIC SAR)
• SMA (SIMPLE MOVING AVERAGE)
• ACCUMULATION DISTRIBUTION/LINE
• ADX - PDI - NDI
• FAST / SLOW STOCHASTIC
• ROC (RATE OF CHANGE)
• MACD (MOVING AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE)
• OBV (ON BALANCE VOLUME)
• DISPARITY INDEX
• CANDLE STICKS
• RSI (RELATIVE STRENGTH INDEX)

158
BACK
3. SETELAH MELAKUKAN KEDUA ANALISA DIATAS; KRITERIA
FUNDAMENTALNYA KUAT DAN INDIKATOR TEKNIKALNYA
MENUNJUKKAN GERAKAN KEATAS ITULAH SAHAM YANG HARUS
DIPILIH UNTUK DIBELI / BUY.

159
BAB VII
STRATEGI MEMBELI DAN MENJUAL SAHAM
BELILAH SAHAM PADA SAAT HARGA PADA POSISI RENDAH BERDASARKAN DAILY /
WEEKLY CHART:
 STOCHASTIC/RSI MENUNJUKKAN OVERSOLD = JENUH JUAL
 BOLINGER BANDS MENUNJUKKAN OVERSOLD
 GRAFIK ROC PADA POSISI MENCUAT KE ATAS
 GRAFIK OBV DEMIKIAN JUGA
 GRAFIK ADX MENUNJUKKAN TREND YG NAIK
 GRAFIK DI+ MIRING KETAS DAN BERADA DI ATAS ANGKA 20
 GRAFIK DI- MIRING KE BAWAH
 PARABOLIC SAR MENUNJUKKAN TREND YANG NAIK
 CANDLE STICKS MENUNJUKKAN BULLISH REVERSAL
 GRAFIK ROC MIRING KE ATAS
 GRAFIK DISPARITY INDEX MENCUAT KE ATAS
 GRAFIK AD MENCUAT KE ATAS

160
JUALLAH SAHAM PADA SAAT HARGA TINGGI
BERDASARKAN DAILY / WEEKLY CHART:
 FAST STOCHASTIC MENUNJUKKAN OVER BOUGHT = JENUH BELI
 BOLINGER BANDS MENUNJUKKAN OVERBOUGHT
 GRAFIK ROC PADA POSISI MENURUN KEBAWAH
 GRAFIK OBV DEMIKIAN JUGA
 GRAFIK ADX MENUNJUKKAN TREND YG MENURUN
 GRAFIK DI+ MIRING DALAM POSISI MENURUN KEBAWAH ANGKA
20
 GRAFIK DI- MIRING/BERGERAK KETAS GARIS 20
 PARABOLIC SAR MENUNJUKKAN TREND YANG MENURUN
 CANDLE STICKS MENUNJUKKAN BEARISH REVERSAL
 GRAFIK RSI MENUNJUKKAN OVERBOUGHT = JENUH BELI

161
LANGKAH-LANGKAH MEMBELI
SAHAM
1. LAKUKAN ANALISA FUNDAMENTAL DENGAN MENGECEK SALAH SATU
SAHAM DARI KELOMPOK BISNIS-27 ATAU LQ-25, TERUTAMA ANGKA
ROE (RETURN ON EQUITY=TINGKAT PENGEMBALIAN MODAL), OPM
(OPERATING PROFIT MARGIN=TINGKAT LABA PERUSAHAAN) DAN DER
(DEBT TO EQUITY RATIO=TINGKAT HUTANG PERUSAHAAN), SETELAH
KETEMU ROE LEBIH BESAR DARI 17%, DER LEBIH KECIL DARI 2%,
OPM LEBIH BESAR DARI 15%, LANJUTKAN KE LANGKAH 2.
2. LIHAT WORLD & REGIONAL INDEX (INDEX HARGA SAHAM DUNIA &
REGIONAL)
3. LIHAT INDEX HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)
4. JIKA LANGKAH 2 DAN 3 BAGUS (MENUNJUKKAN KENAIKAN)
LANJUTKAN KE LANGKAH 5
5. LAKUKAN ANALISA TEKNIKAL ATAS SEBUAH SAHAM YANG TELAH
DIANALISA PADA LANGKAH 1, MENGGUNAKAN INDIKATOR BOLINGER
BANDS. JIKA HARGA SAHAM TERSEBUT BERADA PADA POSISI
OVERSOLD (JENUH JUAL) DAN DI KONFIRMASI DENGAN INDIKATOR
LAIN SEPERTI ROC, OBV DAN STOCHASTIC SLOW/FAST MAKA
6. BELI SAHAM TERSEBUT. TAPI JIKA PADA BOLINGER BANDS HARGA
SAHAM BERADA DI POSISI OVERBOUGHT (JENUH BELI) JANGAN
LAKUKAN LANGKAH 6 INI.

162
LANGKAH-LANGKAH MENJUAL
SAHAM
1. LAKUKAN ANALISA TEKNIKAL ATAS SEBUAH SAHAM
YANG TELAH DIBELI, MENGGUNAKAN INDIKATOR
BOLINGER BANDS, JIKA HARGA SAHAM SUDAH BERADA
PADA POSISI OVERBOUGHT DAN DI KONFIRMASI
DENGAN INDIKATOR LAIN SEPERTI ROC, OBV DAN
STOCHASTIC FAST/SLOW, MAKA JUALLAH SAHAM
TERSEBUT
2. ATAU JIKA HARGA SAHAM SUDAH NAIK SESUAI TARGET
YANG DIKEHENDAKI (BIASANYA 3%) DALAM WAKTU 1
SAMPAI 2 HARI MAKA JUALLAH SAHAM TERSEBUT
3. JIKA SAHAM YANG TELAH DIBELI MALAH TURUN MAKA
TUNGGU SAMPAI 1 MINGGU ATAU 2 MINGGU, JIKA
SUDAH NAIK SESUAI TARGET JUALLAH SAHAM
TERSEBUT.

163
BAB VIII
STRATEGI MEMAKSIMALKAN PROFIT
BACK
a. SETELAH MEMILIKI DAFTAR PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG KUAT (PER,
EPS, BV, PBV, ROE, NPM ,ROA DLL)
b. PILIHLAH SALAH SATU SAHAM YANG DIANGGAP KUAT DAN LAKUKAN ANALISA
TEKNIKAL DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI DARI BEBERAPA INDIKATOR
BERIKUT: BB, PBSAR, ADX, PDI, NDI,ROC, MACD, OBV, SMA, DI, SS/SF, RSI DLL)
c. JIKA INDIKATOR TEKNIKALNYA SUDAH MEYAKINKAN LAKUKAN PEMBELIAN
d. JIKA DALAM WAKTU SATU SAMPAI DUA HARI BELUM NAIK TUNGGU SAMPAI
SATU ATAU DUA MINGGU, PADA SAAT HARGA NAIK DIATAS 3% ATAU LEBIH
(SESUAI TARGET) JUAL/SELL
e. JIKA DALAM WAKTU SAMPAI 2 MINGGU BELUM NAIK TUNGGU SAMPAI
BAHKAN 3 BULAN ATAU 6 BULAN, KARENA SDH YAKIN PERUSAHAANNYA KUAT
BISA DIPASTIKAN AKAN NAIK

164
BAB IX
STRATEGI DEMAND VS SUPPLY
Analisa supply and demand untuk menentukan beli atau tidak
beli
KALAU DEMAND > SUPPLY = HARGA CENDERUNG NAIK
KALAU DEMAND < SUPPLY = HARGA CENDERUNG TURUN
DEMAND = BID VOLUME = PERMINTAAN
SUPPLY = OFFER VOLUME = PERSEDIAAN
Bid price is the highest price that a buyer (i.e., bidder) is
willing to pay for a good. (Wikipedia)
offer price, is a price a seller of a good is willing to accept
for that particular good. (Wikipedia)
PADA HOTS KLIK “QUOTE”  “STOCK PRICE”

165
BAB X
STRATEGI ”FOLLOW THE
MARKET”=IKUTI PERGERAKAN
PASAR:
PADA HOTS KLIK “QUOTE” - “BROKER TRANSACTION BY STOCK
Berapa banyak broker BESAR yang membelinya,
di harga berapa, jika harga rata-rata mereka lebih tinggi
dari harga sekarang kemungkinan besar harga saham
tsb akan naik

166
BAB XI
STRATEGI BELI DIBAWAH HARGA WAJAR
Mencari harga rata-rata dari sebuah saham
PADA HOTS KLIK “INFORMATION”  “FINANCIAL STATEMENT”
“INCOME STATEMENT”
BACK
• ISI CODE DENGAN NAMA SAHAM YANG AKAN DICARI HARGANYA
• LIHAT “AVG”NYA:
• JIKA CURRENT PRICE LEBIH RENDAH DARI “AVG”NYA – BELI
PBV X BV = HARGA WAJAR (HW):
JIKA CURRENT PRICE LEBIH RENDAH DARI “HW” - BELI

BAB XII
MENJALANKAN SOFTWARE
HOTS (HOME ON LINE
TRADING SYSTEM)
167
BACK

168
BAB XIII.
PERSYARATAN UNTUK MULAI BERMAIN
SAHAM ON-LINE
1. MEMILIKI PERALATAN:
a. PC/LAPTOP
b. MODEM:
• ADSL MELALUI SPEEDY
• CDMA/GSM (HSDPA, 3G) – VIA INTERNET PROVIDER
2. MELAKUKAN PENDAFTARAN UNTUK BUKA REKENING DI
SEBUAH SEKURITAS YANG MEMILIKI FASILITAS TRADING
ON LINE
3. INSTALL SOFTWARE TRADING ON LINE DI PC ANDA

169
DISCLAIMER
SELURUH MATERI, INFORMASI, PENJELASAN YANG SAYA
SAMPAIKAN DALAM PELATIHAN INI ADALAH BERDASARKAN
TEORI-TEORI DAN PENGALAMAN BERINVESTASI SAHAM
YANG DIMAKSUDKAN UNTUK MEMPERSIAPKAN CALON/
PEMAIN SAHAM AGAR DAPAT BERMAIN SAHAM SECARA
BENAR SEHINGGA DAPAT MENCAPAI APA YANG DIINGINKAN
YAITU MEMPEROLEH KEUNTUNGAN. KEPUTUSAN UNTUK
MULAI BERMAIN SAHAM, MEMBELI DAN MENJUAL SAHAM
MENJADI TANGGUNG JAWAB PRIBADI MASING-MASING

170
DAFTAR BUKU ACUAN:
1. DEDHY SULISTIAWAN DAN LILIANA, ANALISIS TEKNIKAL MOERN PADA
PERDAGANGAN SEKURITAS
2. YOSEPH L. HENGKENGBALA, KIAT SUKSES MENDULANG LABA DI PASAR UANG
3. BUDI PURNOMO & MAXI A. PRAJAKA, AWAS JANGAN SAMPAI MODAR DI PASAR
MODAL
4. SAPTO RAHARJO, KIAT MEMBANGUN ASET KEKAYAAN
5. DJOKO SUSANTO & AGUS SABARI, ANALISIS TEKNIKAL DI BURSA EFEK
6. IR. GREGORIUS SIHOMBING, MM, KAYA DAN PINTER JADI TRADER & INVESTOR
SAHAM
7. KUSUMARSONO HENDARTO, BELAJAR TRADING
8. SURONO SUBEKTI, KIAT BERMAIN SAHAM
9. IR, TAUFIK B, M.Si., JUAL BELI SAHAM LEWAT INTERNET
10. JAMES PARDOE, SUKSES BERINVESTASI ALA BUFFETT
11. ROBERT G. HAGSTROM, THE WARREN BUFFETT WAY
12. TRYFINO, CARA CERDAS BERINVESTASI SAHAM
13. SANTO VIBBY, JUAL SAHAM ANDA LEBIH MAHAL
14. INTERNET

Berinvestasi Saham Online

Recommended

Recommended

More Related Content

What's hot

What's hot (19)

Similar to Berinvestasi Saham Online

Similar to Berinvestasi Saham Online (20)

More from Bilawal Alhariri Anwar

More from Bilawal Alhariri Anwar (14)

Recently uploaded

Recently uploaded (16)

Berinvestasi Saham Online

Editor's Notes