Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan pengertian investasi menurut para ahli. Terdapat penjelasan mengenai pengertian investasi secara umum, tujuan investasi dalam bisnis, manfaat investasi, fungsi investasi, bentuk-bentuk investasi, dan jenis-jenis investasi secara khusus seperti deposito, saham, obligasi, reksadana, properti, dan emas.
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 1
1. MND013 – ANALISIS INV BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN – MODUL-
SESI I
BAB - 1
Definisi dan Pengertian Investasi
Disusun oleh:
Dr. Yoyo Sudaryo, S.E., M.M., Ak., CA.
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA MEMBANGUN
(STIE INABA)
BANDUNG
2020
2. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
1
Bab I
Definisi dan Pengertian Investasi
Ruang Lingkup :
1. Pengertian Investasi
2. Pengertian Investasi Menurut Para Ahli
3. Tujuan Investasi Dalam Bisnis
4. Manfaat Investasi
5. Manfaat Investasi Secara Umum
6. Fungsi Investasi
7. Bentuk-Bentuk Investasi
8. Jenis-Jenis Investasi
9. Jenis-Jenis Investasi Secara Khusus
10. Investasi Jika Dilihat Dari Ruang Lingkup Usahanya
11. Investasi Jika Dilihat Dari Segi Kepastian Dalam Pendapatan
Keuntungan
Pendahuluan
Kegiatan investasi merupakan kegiatan yang sangat penting
dilakukan oleh masyarakat pada umumnya dalam rangka memperbaiki
taraf kehidupan yang lebih baik di waktu yang akan datang. Kebijakan
investasi yang tepat dapat meningkatkan kekayaan di pemilik dana
(investor) dan daya beli mereka juga meningkat dalam memperbaiki pola
konsumsi yang tertunda. Oleh karena itu, agar supaya orang bias
berinvestasi harus berani mengorbankan sebagian pendapatan yang
dimiliki untuk di investasikan dan menunda dulu keinginan-keinginan
konsumsi yang tidak penting.
Pengertian Investasi
Investasi adalah suatu aktivitas dalam menempatkan dana pada satu
periode tertentu dengan harapan penggunaan dana tersebut bisa
menghasilkan keuntungan atau peningkatan nilai suatu investasi.
Secara bahasa, menurut Wikipedia pengertian investasi ini adalah
suatu istilah yang digunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan
akumulasi dalam suatu bentuk aktiva sebagai harapan untuk mendapatkan
keuntungan.
Seseorang yang berinvestasi dikenal juga sebagai investor. Investasi
ini juga terkadang disebut sebagai penanaman modal ke suatu perusahaan.
Sehingga istilah investasi ini sudah sangat fasih dalam suatu bidang bisnis.
Istilah investasi ini bukanlah hal yang asing di kalangan pembisnis.
Investasi yang berkaitan dengan hal-hal yang menyangkut keuangan dan
ekonomi.
3. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
2
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh
sejumlah keuntungan di waktu yang akan datang. Kegiatan investasi dapat
dibagi atas dua yaitu investasi pada aset riil ( tanah, emas, mesin atau
bangunan) dan investasi pada aset finansial (deposito, saham, obligasi,
reksadana, warrants, option, dan futures). Aset finansial adalah klaim
berbentuk surat berharga atas sejumlah aset-aset pihak penerbit surat
berharga tersebut. Sekuritas yang mudah diperdagangkan (marketable
securities) adalah aset-aset finansial yang bisa diperdagangkan dengan
mudah dan dengan biaya transaksi yang murah pada pasar yang
terorganisir. Investor adalah pihak-pihak yang melakukan kegiatan
investasi Investor Individual (individual/retail investors) Investasi yang
dilakukan oleh individu-individu Investor Institusional (institutional investors)
Investasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga
penyimpanan dana (bank dan lembaga keuangan lainnya), lembaga dana
pensiun, maupun perusahaan investasi
Pengertian Investasi Menurut Para Ahli
Beberapa ahli di bidang ilmu ekonomi pernah menjelaskan apa itu
investasi, diantaranya ialah :
1. Haming dan Basalamah
Investasi adalah suatu pengeluaran pada masa sekarang untuk
pembelian aktiva riil (properti, mobil, dan lainnya) atau juga aktiva keuangan
dengan tujuan untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih besar di masa
depan.
Investasi ini sangat erat kaitannya dengan aktivitas penarikan
sumber-sumber dana yang digunakan untuk pengadaan suatu barang
modal saat sekarang. Dengan barang modal tersebut diharapkan akan bisa
menghasilkan aliran produk baru di masa depan.
2. Mulyadi
Investasi adalah suatu pengaitan sumber-sumber dana dalam
jangka panjang untuk mendapatkan hasil laba di masa mendatang.
3. Sadono Sukirno
Investasi adalah suatu aktivitas pengeluaran atau pembelanjaan
penanam modal untuk membeli barang-barang modal dan juga
perlengkapan-perlengkapan suatu produksi dengan tujuan menambah
kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam
perekonomian.
4. Henry Simamora
Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan oleh suatu
perusahaan untuk meningkatkan kekayaannya melalui distribusi hasil
4. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
3
investasi (misal; pendapatan bunga, royalti, dividen, pendapatan sewa, dan
sebagainya) untuk apresiasi nilai pada investasi atau juga untuk manfaat
lain bagi sebuah perusahaan yang dapat melakukan investasi melalui
hubungan dagang.
5. Sunariyah
Investasi adalah suatu penanaman modal untuk satu ataupun lebih
aktiva yang dimiliki yang biasanya memiliki jangka waktu lama dengan
harapan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.
6. James C VanHorne
Investasi adalah suatu aktivitas memanfaatkan kas pada saat ini,
dengan tujuan untuk mendapatkan hasil barang di masa yang akan datang.
7. Fitz Gerald
Investasi adalah suatu aktivitas yang berkaitan dengan usaha
penarikan berbagai sumber dana yang digunakan untuk pengadaan modal
barang pada saat sekarang. Barang modal tersebut kemudian akan
diharapkan untuk menghasilkan aliran produk baru di masa mendatang.
8. Salim HS dan Budi Sutrisno
Investasi adalah suatu aktivitas penanaman modal oleh investor,
baik investor lokal maupun investor asing dalam berbagai jenis bidang
usaha yang terbuka untuk suatu investasi. Tujuan investor melakukan
investasi adalah untuk bisa mendapatkan laba.
9. Supriyono, (1987: 424)
Investasi adalah suatu penanaman modal atau pemilikan sumber-
sumber dalam jangka panjang yang akan bermanfaat pada beberapa
periode akuntansi yang akan datang.
10. Halim (2003: 2)
Investasi adalah suatu penempatan sejumlah dana pada saat ini
dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.
11. Sharpe Et All (1993)
Investasi yakni mengorbankan suatu asset yang dimiliki sekarang
guna mendapatkan asset pada masa mendatang yang tentu saja dengan
jumlah yang lebih besar.
12. Jones (2004)
Investasi adalah suatu komitmen menanamkan sejumlah dana pada
satu atau lebih asset selama beberapa periode pada masa mendatang.
5. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
4
Tujuan Investasi Dalam Bisnis
Dari pengertian investasi yang telah disinggung diatas, investasi
merupakan suatu kegiatan penanaman modal yang memiliki beberapa
tujuan.
Tujuan dari investasi diantaranya ialah :
1. Mendapatkan Penghasilan Tetap
Sebagai contoh jika Anda menanamkan suatu modal pada suatu
perusahaan makan Anda berhak mendapatkan beberapa persen
keuntungan perusahaan secara rutin selama Anda menanam modal di
suatu perusahaan tersebut. Sehingga dalam hal ini Anda akan terus
menerima suatu royalti atau keuntungan.
2. Memperbesar Usaha
Selain dalam bentuk keuntungan berupa uang, dengan berinvestasi
dapat digunakan untuk keperluan sosial, untuk memperbesar usaha dan
lainnya.
3. Jaminan Bisnis
Jika menanam modal pada supplier, maka akan ada jaminan bisnis
sehingga Anda tidak kekurangan bahan baku dan terus memperoleh pasar
untuk menjual produk.
4. Mengurangi Persaingan
Investasi juga bisa mengurangi persaingan antar perusahaan yang
bergerak di suatu bidang yang sama.
Tujuan Investasi berdasarkan jenisnya adalah:
1. Tujuan Umum: Untuk meningkatkan kesejahteraan investor
(investor’s wealth). Kesejahteraan dalam hal ini adalah
kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan penjumlahaan
pendapatan saat ini ditambah nilai ini pendapatan masa datang.
2. Tujuan Khusus: Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak
di masa dating Mengurangi tekanan inflasi Dorongan untuk
menghemat pajak
Manfaat Investasi
Terkait dengan tujuan investasi yang telah disebutkan di atas, maka
banyak pengusaha yang melakukan investasi dengan tujuan utamanya
yaitu untuk mendapatkan keuntungan dan memperluas usaha.
6. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
5
Mengacu dari pengertian investasi yang berarti sebagai bentuk suatu
penanaman modal, maka investasi dalam bisnis bermanfaat untuk
diantaranya :
1. Meningkatkan Aset
Salah satu contohnya adalah ketika seseorang yang membeli tanah
atau properti saat ini sebagai investasi, kemudian menjualnya di masa
depan dengan nilai yang berkali-kali lipat dari harga saat membelinya.
2. Memenuhi Kebutuhan di Masa Mendatang
Berinvestasi pada saat ini tujuannya untuk dapat digunakan sebagai
pendukung kebutuhan hidup di masa depan. Salah satu contohnya adalah
berinvestasi dalam bentuk emas, dimana tujuannya adalah untuk dijual di
masa depan sebagai dana pendidikan anak.
3. Gaya Hidup Hemat
Dengan berinvestasi maka seseorang akan berupaya untuk dapat
mengalokasikan uangnya untuk hal-hal penting saja. Pada akhirnya hal ini
juga akan membuat orang tersebut menjadi lebih hemat.
4. Menghindari Terjerat Hutang Piutang
Masih berhubungan dengan poin #3, dengan suatu gaya hidup yang
hemat dan sederhana, tentu saja seseorang akan terhindar dari masalah
hutang.
Mereka yang telah berkomitmen untuk berinvestasi secara rutin akan
terhindar dari suatu masalah hutang piutang. Dan akhirnya akan membuat
keuangannya akan menjadi lebih baik.
Manfaat Investasi Secara Umum
1. Bisa menjadi suatu Potensi penghasilan jangka panjang.
2. Bisa Mengungguli suatu inflasi.
3. Bisa memberikan sebuah penghasilan yang sangat tetap.
4. Dapat menyesuaikan dengan suatu perubahan pada kebutuhan.
5. Dapat berinvestasi sesuai dengan suatu keadaan pada keuangan
Anda.
Fungsi Investasi
Sebagai bagian dalam usaha menjalankan suatu perekonomian
suatu wilayah ataupun negara secara luas. Investasi ini memiliki peranan,
fungsi dan tujuan besar dalam memakmurkan dan meningkatkan
pembangunan.
Sehingga investasi atau penanaman modal, juga memiliki fungsi
yang besar.
Adapun fungsi investasi ialah sebagai berikut :
7. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
6
Fungsi investasi adalah suatu pengeluaran-pengeluaran untuk
membeli suatu barang modal dan sebuah peralatan produksi yang
bertujuan dan berfungsi untuk dapat mengganti dan juga menambah suatu
barang-barang modal dan difungsikan untuk bisa memproduksi barang dan
jasa di masa depan. (Sudono, 2000).
Fungsi investasi yang kedua adalah suatu kurva yang menunjukkan
sebuah hubungan antara tingkat investasi dan juga tingkat pendapatan
nasional.
Bentuk-Bentuk Investasi
Pada umumnya bentuk invetasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut :
1. Investasi Pada Aktiva Riil
Ini adalah suatu investasi yang dilakukan seseorang dalam bentuk kasat
mata atau dapat dilihat secara fisik. Misalnya pada investasi emas, properti,
tanah, logam mulia, dan lain-lain.
2. Investasi Pada Aktiva Finansial
Ini merupakan suatu investasi yang dilakukan seseorang dalam
bentuk surat-surat berharga. Misalnya pada saham, deposito, dan lain
sebagainya.
Jenis-Jenis Investasi
Ada beberapa jenis investasi yang umum di lakukan dalam dunia
bisnis diantaranya :
1. Deposito
Penanaman suatu modal dalam bentuk simpanan uang kepada
suatu perusahaan dengan jaminan investor akan menerima suatu
keuntungan berupa bunga dalam jangka waktu yang sudah disepakati.
Investasi dalam bentuk deposito ini dibedakan menjadi deposito berjangka
dan sertifikat deposito.
2. Saham
Invetasi berupa saham sudah umum dilakukan pada suatu
perusahaan – perusahaan besar. Saham adalah bentuk lain dari aset suatu
perusahaan.
Misalnya jika Anda memiliki saham 50% dari suatu perusahaan
maka sama saja Anda akan memiliki aset setengah dari total aset yang
dimiliki perusahaan tersebut. Saham umumnya dibuat dalam bentuk suatu
surat berharga yang menunjukkan kepemilikan.
8. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
7
3. Obligasi
Obligasi umumnya dapat dilakukan pada bisnis yang menyediakan
jasa pinjaman modal. Keuntungan yang didapatkan dengan cara investasi
obligasi yang lebih tinggi daripada deposito karena bunga yang dipatok juga
lebih tinggi.
Namun cara ini lebih bisa berisiko karena jika peminjam modal
bangkrut maka ada kemungkinan utang tidak dibayarkan.
4. Reksadana
Selain saham, suatu reksadana kini juga sedang populer di kalangan
pebisnis maupun masyarakat. Reksadana adalah tempat untuk bisa
menghimpun uang secara kolektif dan dana yang terkumpul tersebut akan
dikelola oleh manajer.
Untung dan rugi ini akan dibagi rata kepada seluruh investor.
Sehingga reksadana bisa juga disebut tempat berkumpulnya para investor.
5. Investasi Properti
Jenis investasi ini termasuk suatu investasi non riil karena bukan
berupa uang namun berupa bangunan seperti rumah, gedung atau
apartemen.
Bentuk investasi ini terbilang paling menguntungkan karena harga
jual suatu properti jarang turun bahkan selalu naik.
6. Emas
Investasi ini juga bisa dalam bentuk emas. Sama halnya dengan
properti, investasi suatu emas cenderung lebih menguntungkan daripada
bentuk investasi yang riil. Umumnya emas yang dapat diinvestasikan
berupa emas batangan.
Jenis-Jenis Investasi Secara Khusus
1. Jenis Investasi Berdasarkan Asetnya
Real asset yaitu investasi yang berwujud, seperti suatu property.
Financial assest merupakan suatu dokumen klaim tidak langsung dari
pemegangnya terhadap sebuah aktivitas riil pihak yang menerbitkan
sekuritas tersebut.
2. Jenis Investasi Berdasarkan Pengaruhnya
Investasi autonomus yaitu suatu investasi yang tidak dipengaruhi
tingkat pendapatan.
9. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
8
Investasi included yaitu suatu investasi yang dipengaruhi oleh kenaikan
permintaan barang atau jasa.
3. Jenis Investasi Berdasarkan Sumber Pembiayaannya
a. Bersumber dari suatu modal asing.
b. Bersumber dari suatu modal dalam negeri.
4. Jenis Investasi Berdasarkan Bentuknya
Investasi portopolio yang dilakukan melalui pasar modal dengan
instrument surat berharga. Investasi langsung yang dilakukan dengan
membangun, membeli atau mengakuisisi sebuah perusahaan.
Investasi Jika Dilihat Dari Ruang Lingkup Usahanya
Apabila dilihat dari ruang lingkup dalam melakukan usaha, investasi
umumnya terbagi menjadi dua macam diantaranya ialah :
Investasi Aktiva Nyata
Investasi aktiva nyata adalah sebuah tindakan investasi yang dapat
dilakukan dalam bentuk yang dapat dilihat secara fisik. Contohnya seperti
pada membangun sebuah rumah, bisa juga dengan membeli emas, mutiara
dan lain-lain.
Investasi Aktiva Finansial
Investasi aktiva finansial adalah suatu tindakan investasi yang
dilakukan dengan bentuk surat-surat yang berharga. Contohnya seperti
pada deposito, obligasi, saham dan lain-lain.
Terdapat dua cara dalam berinvestasi terhadap aktiva finansial,
diantaranya yaitu :
Investasi Langsung maksudnya dengan memiliki suatu surat-surat
berharga pemilik surat tersebut dapat menentukan jalannya kebijakan-
kebijakan yang dapat berpengaruh terhadap investasi suatu surat berharga
yang dimilikinya, misalnya seperti pada Saham.
Investasi Tidak Langsung maksudnya suatu pengelolaan surat-
surat berharga diwakilkan oleh suatu lembaga atau suatu badan usaha
yang dapat mengelola suatu investasi para pemegang surat-surat
berharga, dan sebisa mungkin berusaha untuk menghasilkan keuntungan
yang dapat memberikan suatu kepuasan terhadap pemegang surat-surat
berharga.
10. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
9
Menurut Hartono (2000) terdapat dua tipe investasi yaitu :
a) Investasi Langsung
Investasi ini berupa pembelian langsung aktiva keuangan suatu
perusahaan. Investasi langsung dapat dilakukan pada :
(1) Pasar uang (money market), berupa aktiva yang mempunyai risiko
gagal kecil, jatuh tempo pendek dengan tingkat cair yang tinggi seperti
Treasury bill (T-bill).
(2) Pasar modal (capital market), berupa surat-surat berharga pendapatan
tetap (fixed-income securities) dan saham-saham (equity income).
(3) Pasar turunan (deverative market), berupa opsi (option) dan futures
contract.
b) Investasi Tidak Langsung
Investasi tidak langsung merupakan pembelian saham dari
perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan
dari perusahaan lain. Perusahaan investasi adalah perusahaan ang
menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya kepada
publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke
dalam portofolionya.
Investasi Jika Dilihat Dari Segi Kepastian Dalam Pendapatan
Keuntungan
Investasi Bebas Resiko yang dimaksud ialah jika seseorang akan
berinvestasi tidak akan menanggung resiko yang bisa atau kapan saja
terjadi. Investasi bebas resiko ini diantaranya seperti tabungan, deposito
serta obligasi.Investasi Bebas Resiko disini maksudnya suatu nilai
keuntungan yang di peroleh relatif terjamin serta jalannya investasi cukup
aman. Cukup aman bukan berarti akan baik-baik saja, tetapi resiko ini akan
selalu ada dalam semua hal tidak terkecuali dalam berinvestasi, karena
investasi ini selalu dipengaruhi dengan faktor-faktor yang merujuk ke arah
ketidakpastian.
Investasi Beresiko adalah jika berinvestasi pada seseorang akan
menanggung resiko yang bisa dan kapan saja terjadi. Investasi beresiko ini
diantaranya seperti pada contohnya menanam saham, modal usaha dan
lain-lain.
Jenis-jenis Investor
a) Berdasarkan kemampuan dalam menerima informasi :
(1) Sophisticated investor adalah investor yang canggih dalam
menerima, menganalisis dan menginterprestasikan informasi yang ia
terima.
(2) Naïve investor adalah investor yang kurang mampu dalam
menerima, menganalisis dan menginterpretasikan informasi yang ia
terima (Hartono:2000).
11. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
10
b) Berdasarkan risiko yang akan diterima :
(1) Risk seeker merupakan investor yang menyukai risiko. Jika investor
dihadapkan kepada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat
keuntungan yang sama dengan risiko yang berbeda, maka investor
akan senang mengambil investasi dengan risiko yang lebih besar.
(2) Risk averter merupakan investor yang tidak menyukai risiko atau
menghindari risiko. Investor model ini akan mengambil investasi
dengan risiko yang lebih kecil dengan tingkat keuntungan yang
sama.
(3) Risk netrality merupakan investor yang bersikap netral terhadap
risiko. Artinya investor akan meminta kenaikan tingkat keuntungan
yang sama setiap kenaikan risiko (Sartono:1998).
Proses Investasi
Proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan
investasi dan bagaimana mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses
keputusan investasi. Untuk memahami proses investasi, seorang investor
terlebih dahulu harus mengetahui beberapa konsep dasar investasi, yang
akan menjadi dasar pijakan dalam setiap tahap pembuatan keputusan
investasi yang dibuat. Hal mendasar dalam proses keputusan investasi
adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan resiko
suatu investasi.
Hubungan antara resiko dan return yang diharapkan dari suatu
investasi merupakan hubungan yang searah dan linier. Artinya semakin
besar resiko yang ditanggung, semakin besar pula tingkat return yang
diharapkan. Hubungan seperti itulah yang menjawab pertanyaan mengapa
tidak semua investor hanya berinvestasi pada aset yang menawarkan
tingkat return yang paling tinggi. Disamping memperhatikan return yang
tinggi, investor juga harus mempertimbangkan tingkat resiko yang harus
ditanggung.
Proses investasi terdiri dari lima tahap yaitu :
a) Penentuan tujuan investasi. Tujuan investor antara yang satu
dengan yang lain tidak sama, tergantung dari keputusan yang
dibuat.
b) Penentuan kebijakan investasi. Tahap ini merupakan tahap
penentuan kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang
telah ditetapkan.
c) Pemilihan strategi portofolio. Ada dua strategi yang dipilih, yaitu
strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi
portofolio aktif meliputi penggunaan informasi yang tersedia dan
teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi
portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi
12. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
11
aktivitas investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja
indek pasar.
d) Pemilihan asset. Tahap ini merupakan proses pengevaluasian
setiap sekuritas yang ingin dimasukan dalam portofolio.
e) Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio. Tahap ini meliputi
kinerja portofolio dan pembandingan hasil pengukuran tersebut
dengan kinerja portofolio lainnya melalui proses benchmarking
(Tendelilin:2000). Portofolio yang efisien adalah portofolio yang
memberikan return ekspektasi terbesar dengan risiko yang
sudah pasti atau portofolio yang mengandung risiko terkecil
dengan tingkat return ekspektasi yang sudah pasti. Portofolio
yang efisien ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi
tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya atau
menentukan tingkat risiko yang tertentu dan kemudian
memaksimumkan return ekpektasinya (Hartono:2000).
Expected Return (hasil yang diharapkan)
Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperolah
keuntungan. Dalam konteks manajemen investasi tingkat keuntungan
investasi disebut sebagai return. Return yang diharapkan investor dari
investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya
kesempatan (opportunity cost) dan risiko penurunan daya akibat adanya
pengaruh inflasi.
Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return
yang diharapkan (expected return) dan return yang terjadi (realized return).
Return yang diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor
dimasa datang. Sedangkan return yang terjadi atau return aktual
merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa lalu.
Ketika investor menginvestasikan dananya, dia akan mensyaratkan tingkat
return tertentu dan jika periode investasi telah berlalu, investor tersebut
akan dihadapkan pada tingkat return yang sesungguhnya dia terima. Antara
tingkat return yang diharapkan dan tingkat return aktual yang diperoleh
investor dari investasi yang dilakukan mungkin saja berbeda. Perbedaan
antara return yang diharapkan dengan return yang benar-benar diterima
(return aktual) merupakan risiko yang harus dipertimbangkan dalam proses
investasi.
Return adalah hasil yang diperoleh dari investasi (Hartono:2000).
Pengujian prediktabilitas return dapat dilakukan dengan berbagai cara,
antara lain dengan (Tandelilin:2000) :
(1) Mempelajari pola return seasonal.
(2) Menggunakan data return di masa lalu, baik untuk prediktabilitas
jangka pendek dan jangka panjang.
(3) Mempelajari hubungan return dengan karakteristik perusahaan.
13. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
12
Return saham suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa
faktorfaktor fundamental, seperti return on equity, quick ratio, leverage ratio,
asset growth, accounting beta, earning variability dan dividen payout.
Faktor fundamental merupakan faktor yang mempengaruhi beta
saham. Investor akan menghadapi dua kemungkinan dalam melakukan
investasi, yaitu tingkat keuntungan yang diharapakan (expected rate of
return) dan tingkat risiko (risk).
Risk (Resiko)
Resiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang
berbeda dengan return yang diharapkan. Dengan asumsi bahwa investor
rasional, maka seorang investor disebut sebagai risk-averse investors,
artinya menolak atau tidak menyukai resiko atau ketidakpastian. investor
seperti ini tidak akan mau mengambil resiko suatu investasi jika investasi
tersebut tidak memberikan harapan return yang layak sebagai kompensasi
terhadap resiko yang harus ditanggung investor tersebut.
Sikap investor terhadap resiko akan sangat tergantung kepada
preferensi investor tersebut terhadap resiko. Investor yang lebih berani
akan memilih resiko investasi yang lebih tinggi, yang diikuti oleh harapan
tingkat return yang tinggi pula. Demikian pula sebaliknya, investor yang
tidak mau menanggung resiko yang terlalu tinggi, tentunya tidak akan bisa
mengharapkan tingkat return yang terlalu tinggi.
Menurut Hartono (2000) risiko adalah kemungkinan menyimpangnya
keuntungan yang sesungguhnya (actual return) dari tingkat keuntungan
yang diharapkan (expected return). Risiko merupakan salah satu faktor
penting yang harus diperhatikan dalam analisis investasi, karena setiap
pilihan investasi selalu mengandung risiko dan risiko inilah yang
mempengaruhi keuntungan yang akan diperoleh pemodal dari
investasinya. Risiko merupakan variabilitas return realisasi terhadap return
yang diharapkan. Risiko berhubungan dengan ketidak pastian.
Pemodal dalam berinvestasi akan mendapatkan return di masa
dating dengan nilai yang belum diketahui. Pemodal dalam berinvestasi
cenderung untuk menghindar dari kemungkinan menanggung risiko, tetapi
pemodal tidak dapat terbebas dari risiko. Menurut Aryani, Setiawan dan
Warsito (2003) Risiko investasi dibagi menjadi dua :
a). Risiko sistematik
Risiko sistematik merupakan variabilitas dalam total return suatu
sekuritas yang secara langsung berhubungan dengan pasar secara
keseluruhan, sehingga setiap pemodal tidak dapat menghilangkannya
dengan diversifikasi sekuritas atau portofolio. Risiko ini disebut juga Risiko
yang tidak dapat didiversifikasi (nondiversifiable risk). Penyebabnya antara
lain tingkat inflansi, tingkat bunga, risiko pasar maupun kondisi politik
negara.
14. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
13
b). Risiko tidak sistematik
Risiko tidak sisitematik merupakan variabilitas dalam total return
suatu sekuritas yang tidak berhubungan dengan pasar secara keseluruhan
atau dapat dikatakan hanya terjadi pada suatu perusahaan tertentu. Risiko
ini disebut tidak sistematik karena pengaruhnya tidak sama terhadap
perusahaan yang satu dengan yang lain. Penyebabnya adalah berasal dari
dalam perusahaan seperti risiko finansial, risiko manajemen dan risiko
likuiditas. Risiko sistematik ini dapat dihilangkan dengan cara melakukan
diversifikasi sekuritas karena sifat dari risiko ini yang unik untuk suatu
perusahaan sehingga hal buruk yang terjadi pada suatu perusahaan dapat
dihilangkan dengan memilih perusahaan yang memiliki hal yang baik.
Risiko ini disebut juga risiko yang dapat didiversifikasikan atau diversifiable
risk.
Ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya
risiko suatu investasi (Tandelilin:2000) :
1. Risiko suku bunga. Perubahan tingkat suku bunga akan
mempengaruhi harga saham secara terbalik, ceteris paribus, yaitu
jika tingkat suku bunga naik, maka harga saham akan turun begitu
pun sebaliknya.
2. Risiko pasar. Risiko ini merupakan fluktuasi pasar secara
keseluruhan yang mempengaruhi variabilitas return suatu investasi.
3. Risiko inflansi. Bila tingkat inflansi naik, investor akan menuntut
tambahan premium inflansi untuk mengkompensasi penurunan daya
beli yang dialaminya.
4. Risiko bisnis. Merupakan suatu risiko dalam menjalankan bisnis
yang bergerak dalam suatu industri tertentu.
5. Risiko finansial. Risiko ini berkaitan dengan keputusan suatu
perusahaan untuk menggunakan utang dalam pembiayaan
modalnya.
6. Risiko likuiditas. Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu
sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan untuk bisa
diperdagangkan di pasar sekunder.
7. Risiko nilai tukar mata uang. Risiko ini berkaitan dengan nilai tukar
mata uang domestik dengan nilai mata uang negara lain.
8. Risiko negara. Risiko ini sangat berkaitan erat dengan kondisi
perpolitikan disuatu negara, terutama untuk perusahaan yang
beroperasi di luar negeri.
Hubungan Tingkat Risiko dan Return yang Diharapkan
Hubungan antara risiko dengan return bersifat searah dan linier,
artinya semakin besar resiko suatu aset, semakin besar pula return yang
diharapkan atas aset tersebut, demikian sebaliknya.
15. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
14
Proses Keputusan Investasi
Proses keputusan investasi merupakan suatu proses keputusan
yang berkesinambungan (on going process). Proses keputusan investasi
terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai
tercapai keputusan investasi yang terbaik. Tahap-tahap keputusan
investasi meliputi lima tahap sebagai berikut:
1. Penentuan tujuan investasi
Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah
menentukan tujuan investasi yang akan dilakukan. Tujuan investasi
masing-masing investor bias berbeda-beda tergantung pada investor yang
membuat keputusan tersebut
2. Penentuan kebijakan investasi
Tahap kedua ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk
memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan. Tahap ini dimulai dengan
penentuan keputusan alokasi aset (asset allocation decision). Keputusan
ini menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai klas-klas
aset yang tersedia (saham, obligasi, real estat ataupu sekuritas luar negeri).
Investor juga harus memperhatikan berbagai batasan yang mempengaruhi
kebijakan investasi seperti seberapa besar dana yang dimiliki dan porsi
pendistribusian dana tersebut serta beban pajak dan pelaporan yang harus
ditanggung.
3. Pemilihan strategi portofolio
Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap
sebelumnya. Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi
portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi
kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan
secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang terbaik. Strategi
portofolio pasif meliputi aktivitas investasi portofolio yang seiring dengan
kinerja indeks pasar. Asumsi strategi portofolio pasif ini adalah bahwa
semua informassi yang tersedia akan diserap pasar dan direflesikan pada
harga saham.
4. Pemilihan aset
Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah
pemilihan asetaset yang dimasukkan dalam portofolio. Tahap ini
memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam
portofolio. Tujuan tahap ini adalah untuk mencari kombinasi portofolio yang
efisien, yaitu portofolio yang menawarkan return yang diharapkan yang
tertinggi dengan tingkat resiko tertentu atau sebeliknya menawarkan return
yang diharapkan tertentu dengan tingkat resiko terendah
16. STIE Indonesia Membangun (inaba)
www.inaba.ac.id
15
5. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio
Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari proses keputusan
investasi. Meskipun demikian, adalah salah kaprah jika kita langsung
mengatakan bahwa tahap ini bahwa tahap ini adalah tahap terakhir, karena
sekali lagi, proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang
berkesinambungan dan terus-menerus. Artinya, jika tahap pengukuran dan
evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka
proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama, demikian
seterusnya sampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal. Tahap
pengukuran dan evalusasi kinerja ini meliputi pengukuran kinerja portofolio
dan pembandingan hasil pengukuran tersebut dengan kinerja portofolio
lainnya melalui proses benchmarking. Proses benchmarking ini bisanya
dilakukan terhadap indeks portofolio pasar, untuk mengetahui seberapa
baik kinerja portofolio yang telah ditentukan dibanding kinerja portofolio
lainnya (portofolio pasar).