SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
FILSAFAT OLAHRAGA
BAYU ANDRETAMA G.P
17060464086
PENDIDIKAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
filsafat Olahraga
• Filsafat olahraga dapat didefenisikan sebagai suatu bidang kajian yang berusaha untuk memahami
hakikat, mempersolakan suatu isu secara kritis, guna memperoleh pengetahuan yang paling hakiki
dalam bidang keolaharagaan.
• Menerapkan filsafat dalam olahraga berarti menggunakan metode filsafat dalam mendiskusikan
masalah-masalah olahraga dengan cara:
• a. Menganalisis suatu masalah dalam hal apa yang dijadikan sebagai dasar ontologisnya.
• b. Memeriksa masalah tersebut dengan melihat argumen dari pihak yang mendukung dan
menyangkalnya.
• c. Membandingkan tujuan dari olahraga secara mendalam. Hal ini berkaitan dengan upaya untuk
menemukan nilai-nilai dalam kehidupan atau budaya.
• d. Untuk menemukan apa yang perlu kita ketahui tentang olahraga dan perlu mempelajari apa
yang sebenarnya kita ketahui tentang olahraga, Dalam budaya terdapat banyak kepercayaan
tentang olahraga, perlu juga dibuktikan mana yang merupakan mitos dan mana yang
kenbenarannya dapat dibuktikan.
• e. Kajian filosofis terhadap olahraga dilakukan untuk menghasilkan pedoman praktis untuk
berirtindak. Dari hasil kajian yang mendalam mungkin kita dapat menemukan pedoman olahraga
untuk masa depan.
• f. Untuk menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam tentang olahraga. Banyak kajian
olahraga yang bersifat dangkal. Dan yang diharapkan adalah suatu pemahaman yang lebih
mendalam sehingga dapat diketahui nilai-nilai yang terdapat dalam kegiatan olahraga untuk
meningkatkan taraf hidup. Dengan perkataan lain apakah makna olahraga dalam kehidupan?
Cabang filsafat Olahraga
• Filsafat, dalam hal ini di anggap memiliki
tanggung jawab penting dalam
mempersatukan, berbagai kajian ilmu untuk
dirumuskan secara terpadu dan mengakar
menuju ilmu olahraga dalam 3 dimensi
ilmiahnya (ontologi, epistemologi, aksiologi.)
yang kokoh dan sejajar dengan ilmu lain.
Ontologi
• setidaknya dapat dirunut dari obyek studi ilmu keolahragaan yang unik
dan tidak dikaji ilmu lain. Sebagai rumusan awal, UNESCO mendefinisikan
olahraga sebagai “setiap aktivitas fisik berupa permainan yang berisikan
perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun diri sendiri”.
Sedangkan Dewan Eropa merumuskan olahraga sebagai “aktivitas
spontan, bebas dan dilaksanakan dalam waktu luang”. Definisi terakhir ini
merupakan cikal bakal panji olahraga di dunia “Sport for All” dan di
Indonesia tahun 1983, “memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan
masyarakat” (Rusli dan Sumardianto, 2000: 6). “Aktivitas”, sebagai kata
yang mewakili definisi olahraga, menunjukkan suatu gerak, dalam hal ini
gerak manusia, manusia yang menggerakkan dirinya secara sadar dan
bertujuan. Oleh karena itu, menurut KDI keolahragaan, obyek material
ilmu keolahragaan adalah gerak insani dan obyek formalnya adalah gerak
manusia dalam rangka pembentukan dan pendidikan. Dalam hal ini,
raga/tubuh adalah sasaran yang terpenting dan paling mendasar.
Epistemologi
• yang mempertanyakan bagaimana pengetahuan diperoleh dan apa isi
pengetahuan itu. Ilmu keolahragaan dalam pengembangannya didekati melalui
pendekatan multidisipliner, lintasdisipliner dan interdisipliner. Pendekatan
multidisipliner ditandai oleh orientasi vertikal karena merupakan penggabungan
beberapa disiplin ilmu. Interdisipliner ditandai oleh interaksi dua atau lebih disiplin
ilmu berbeda dalam bentuk komunikasi konsep atau ide. Sedangkan pendekatan
lintasdisipliner ditandai orientasi horisontal karena melumatnya batas-batas ilmu
yang sudah mapan.
• Ketiga pendekatan di atas dalam khasanah ilmu keolahragaan mebentuik batang
tubuh ilmu sebagai jawaban atas pertanyaan apa isi ilmu keolahragaan itu. Inti
kajian ilmu keolahragaan adalah Teori Latihan, Belajar Gerak, Ilmu Gerak, Teori
Bermain dan Teori Instruksi yang didukung oleh ilmu-ilmu Kedokteran Olahraga,
Ergofisiologi, Biomekanika, Sosiologi Olahraga, Pedagogi Olahraga, Psikologi
Olahraga, Sejarah Olahraga dan Filsafat Olahraga. Akar dari batang tubuh ilmu
keolahragaan terdiri dari Humaniora – terwujud dalam antropokinetika; Ilmu
Pengetahuan Alam – terwujud dalam Somatokinetika; dan Ilmu Pengetahuan
Sosial – terwujud dalam Sosiokinetika
Aksiologi
Aksiologi berkaitan dengan nilai-nilai, untuk apa manfaat suatu kajian.
Secara aksiologi olahraga mengandung nilai-nilai ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya dan strategis dalam pengikat ketahanan nasional
(KDI Keolahragaan, 2000: 36). Sisi luar aksiologis ini menempati porsi yang
paling banyak, dibandingkan sisi dalamnya yang memang lebih sarat
filosofinya. Kecenderungan-kecenderungan sisi aksiologi keolahragaan ini
secara akademis menempati sisi yang tak bisa diabaikan, bahkan
cenderung paling banyak diminati untuk dieksplorasi. Ini termasuk dari sisi
estetisnya, di mana Randolph Feezell mengulasnya secara fenomenologis,
selain dimensi naratifnya (Feezell, 1989: 204-220). Kemungkinan nilai
etisnya, Dietmar Mieth (1989: 79- 92) membahasnya secara ekstensif dan
komprehensif. Thomas Ryan (1989: 110- 118) membahas kaitan olahraga
dengan arah spiritualitasnya. Nancy Shinabargar (1989: 44-53) secara
sosiologis membahas dimensi feminis dalam olahraga. Yang tersebut di
atas adalah beberapa contoh cakupan dimensi ilmu keolahragaan dalam
filsafat ilmu, di mana ekstensifikasi dan intensifikasi masih luas
menantang.
Aliran filsafat olahraga
• Naturalisme
• Idealisme
• Realisme
• Pragmatisme
• Rasionalisme
• Empirisme
• Positivisme
Kedudukan filsafat olahraga
Prasejarah
• Banyak penemuan modern di Perancis, Afrika dan Australia pada lukisan gua (lihat seperti Lascaux)
dari jaman prasejarah yang memberikan bukti kebiasaan upacara ritual. Beberapa dari bukti ini
berasal dari 30.000 tahun yang lampau, berdasarkan perhitungan penanggalan karbon.
Lukisan/Gambar-gambar jaman batu ditemukan di padang pasir Libya menampilkan beberapa
aktivitas, renang dan memanah. [1] (http://www.fjexpeditions.com/) Seni lukis itu sendiri adalah
merupakan bukti pada ketertarikan pada keahlian yang tidak ada hubungannya dengan kemampuan
untuk bertahan hidup, dan adalah bukti bahwa ada waktu luang untuk dinikmati. Ini juga
membuktikan aktivitas non-fungsi lain seperti ritual dan sebagainya. Jadi, meskipun sedikit bukti
yang secara langsung mengenai olahraga dari sumber-sumber ini, cukup beralasan untuk
menyimpulkan bahwa ada beberapa aktivitas pada waktu itu yang berkenaan dengan olahraga.
Kapten Cook, saat ia pertama kali datang ke Kepulauan Hawaii, pada tahun 1778, melaporkan
bahwa penduduk asli berselancar. Masyarakat Indian Amerika asli bergabung dalam permainan-
permainan dan olahraga sebelum kedatangan orang-orang Eropa, seperti lacrosse, beberapa jenis
permainan bola, lari, dan aktivitas atletik lainnya. Suku Maya dan Aztec yang berbudaya memainkan
permainan bola dengan serius. Lapangan yang digunakan dahulu masih digunakan sampai sekarang.
Cukup beralasan untuk menyimpulkan dari sini dan sumber-sumber bersejarah lainnya bahwa
olahraga memiliki akar yang bersumber dari kemanusiaan itu sendiri.
Cina Kuno
• Terdapat artefak dan bangunan-bangunan yang
menunjukkan bahwa orang Cina berhubungan dengan
kegiatan yang kita definisikan sebagai olahraga di awal
tahun 4000 SM. Awal dan perkembangan dari kegiatan
olahraga di Cina sepertinya berhubungan dekat dengan
produksi, kerja, perang, dan hiburan pada waktu itu.
Senam sepertinya merupakan olahraga yang populer di
Cina zaman dulu. Tentunya sekarang juga, seperti keahlian
orang Cina dalam akrobat yang terkenal secara
internasional. Cina memiliki Museum Beijing yang
didedikasikan untuk subjek-subjek tentang olahraga di Cina
dan sejarahnya. (Lihat Olahraga Cina, Museum ).
Mesir Kuno
• Monumen untuk Faraoh menunjukkan bahwa
beberapa cabang olahraga diperhatikan
perkembangannya dan dipertandingkan secara berkala
beberapa ribu tahun yang lampau, termasuk renang
dan memancing. Ini tidaklah mengejutkan mengingat
pentingnya Sungai Nil bagi kehidupan orang Mesir.
Olahraga yang lain termasuk lempar lembing, loncat
tinggi, dan gulat. (Lihat referensi Olahraga Mesir Kuno)
(http://www.us.sis.gov.eg/egyptinf/history/html/hisfr
m.htm).) Lagi, keberadaan olahraga yang populer
menunjukkan kedekatan dengan kegiatan non-olahraga
sehari-hari.
Eropa dan Perkembangan Global
• Beberapa ahli sejarah- tercatat Bernard Lewis- Menyatakan bahwa olahraga beregu adalah
penemuan Kebudayaan Barat. Olahraga individu, seperti gulat dan panahan, sudah
dipraktekkan di seluruh dunia. Tetapi tradisi olahraga beregu, menurut para penulis ini,
berasal dari Eropa, khususnya Inggris. (Ada catatan yang berlawanan- termasuk Kabaddi di
India dan beberapa permainan bola Mesoamerica.) Olahraga mulai diatur dan diadakan
secara berkala sejak Olimpiade Kuno sampai pada abad ini. Aktivitas yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan makanan menjadi aktivitas yang diatur dan dilakukan untuk
kesenangan atau kompetisi dalam skala yang meningkat, seperti berburu, memancing,
hortikultur. Revolusi Industri dan Produksi massa menambahkan waktu luang, yang
membolehkan meningkatnya penonton olahraga, berkurangnya elitisme dalam olahraga, dan
akses yang lebih besar. Trend ini dilanjutkan dengan perjalanan media massa dan komunikasi
global. Profesionalisme menjadi umum, lebih jauh meningkatkan popularitas olahraga. Ini
mungkin kontras dengan ide murni orang Yunani, dimana kemenangan pada pertandingan
dihargai dengan sangat sederhana, dan dihargai dengan daun zaitun. (Mungkin tidak hanya
mahkota daun zaitun, beberapa penulis mencatat.)
Mungkin karena reaksi dari keinginan hidup kontemporer, terdapat perkembangan olahraga
yang paling baik dielaskan dengan post-modern: extreme ironing sebagai contohnya. Juga ada
penemuan baru di bidang olahraga petualangan dalam bentuk melepaskan diri dari rutinitas
kehidupan sehari-hari, contohnya white water rafting, canyoning, BASE jumping dan yang
lebih sopan, orienteering.

More Related Content

What's hot

Powerpoint sepak-bola-ok
Powerpoint sepak-bola-okPowerpoint sepak-bola-ok
Powerpoint sepak-bola-okdewi munisa
 
Ppt kurikulum & pembelajaran
Ppt kurikulum & pembelajaranPpt kurikulum & pembelajaran
Ppt kurikulum & pembelajaranRisa Lestari
 
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanMakalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanSeptian Muna Barakati
 
Review 5 Jurnal International
Review 5 Jurnal International Review 5 Jurnal International
Review 5 Jurnal International DefiRachmawati
 
Konsep nilai dalam PKn
Konsep nilai dalam PKnKonsep nilai dalam PKn
Konsep nilai dalam PKnOwner Fashion
 
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptLandasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptRahmah Salsabila
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologiIbnu Fajar
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKTatimatus Solihah
 
makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...
makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...
makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...Tita Rosita
 
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanSejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanمحمد خيرى
 
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAMuhamad Yogi
 
Ppt hasbi filsafat olahraga
Ppt hasbi filsafat olahragaPpt hasbi filsafat olahraga
Ppt hasbi filsafat olahragaHasbi Asshiddiqi
 
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitasMakalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitasYuliana Aminulloh
 
Presentasi "Kebugaran Jasmani"
 Presentasi "Kebugaran Jasmani" Presentasi "Kebugaran Jasmani"
Presentasi "Kebugaran Jasmani"wisnuwms
 

What's hot (20)

Powerpoint sepak-bola-ok
Powerpoint sepak-bola-okPowerpoint sepak-bola-ok
Powerpoint sepak-bola-ok
 
Ppt kurikulum & pembelajaran
Ppt kurikulum & pembelajaranPpt kurikulum & pembelajaran
Ppt kurikulum & pembelajaran
 
PPT Filsafat Olahraga
PPT Filsafat OlahragaPPT Filsafat Olahraga
PPT Filsafat Olahraga
 
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanMakalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
 
Estetika olahraga
Estetika olahragaEstetika olahraga
Estetika olahraga
 
Review 5 Jurnal International
Review 5 Jurnal International Review 5 Jurnal International
Review 5 Jurnal International
 
Konsep nilai dalam PKn
Konsep nilai dalam PKnKonsep nilai dalam PKn
Konsep nilai dalam PKn
 
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum pptLandasan Pengembangan Kurikulum ppt
Landasan Pengembangan Kurikulum ppt
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...
makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...
makalah pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang Sepak Bola, Lompat ...
 
Atletik
AtletikAtletik
Atletik
 
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanSejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
 
Presentasi olahraga
Presentasi olahragaPresentasi olahraga
Presentasi olahraga
 
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAPANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
 
Ppt hasbi filsafat olahraga
Ppt hasbi filsafat olahragaPpt hasbi filsafat olahraga
Ppt hasbi filsafat olahraga
 
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitasMakalah ilmu pengetahuan dan moralitas
Makalah ilmu pengetahuan dan moralitas
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
Presentasi "Kebugaran Jasmani"
 Presentasi "Kebugaran Jasmani" Presentasi "Kebugaran Jasmani"
Presentasi "Kebugaran Jasmani"
 
Model RPP PJOK
Model RPP PJOKModel RPP PJOK
Model RPP PJOK
 

Similar to Filsafat olahraga

Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docxMakalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docxYanuarAndiPratama
 
Minggu 4 02 okt
Minggu 4 02 oktMinggu 4 02 okt
Minggu 4 02 oktcolleges
 
Riviw jurnal 1 filosofi olahraga
Riviw jurnal 1 filosofi olahragaRiviw jurnal 1 filosofi olahraga
Riviw jurnal 1 filosofi olahragaMuhammadMuslim30
 
Riviw jurnal 1 filosofi olahraga
Riviw jurnal 1 filosofi olahragaRiviw jurnal 1 filosofi olahraga
Riviw jurnal 1 filosofi olahragaalfinNugraha3
 
Filsafat Olahraga _ Zalsha Ayuadelia Efendi_2019C/047
Filsafat Olahraga _ Zalsha Ayuadelia Efendi_2019C/047Filsafat Olahraga _ Zalsha Ayuadelia Efendi_2019C/047
Filsafat Olahraga _ Zalsha Ayuadelia Efendi_2019C/047Zalsha2606
 
21 yudis annotated bibliography
21 yudis  annotated bibliography21 yudis  annotated bibliography
21 yudis annotated bibliographyyudissihanita
 
FILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptx
FILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptxFILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptx
FILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptxtegarn-3
 
Hand_Out___MK___Filsafat__Olahraga__By__sulistiyono.pdf
Hand_Out___MK___Filsafat__Olahraga__By__sulistiyono.pdfHand_Out___MK___Filsafat__Olahraga__By__sulistiyono.pdf
Hand_Out___MK___Filsafat__Olahraga__By__sulistiyono.pdfPrimaJr1
 
Ilham Putra - Tugas Review Jurnal Filosofi Olahraga
Ilham Putra - Tugas Review Jurnal Filosofi OlahragaIlham Putra - Tugas Review Jurnal Filosofi Olahraga
Ilham Putra - Tugas Review Jurnal Filosofi OlahragaIlhamPutra61
 
PPT FILSAFAT OLAHRAGA
PPT FILSAFAT OLAHRAGAPPT FILSAFAT OLAHRAGA
PPT FILSAFAT OLAHRAGAAchmady1
 
21 yudis filsafat olahraga
21 yudis filsafat olahraga21 yudis filsafat olahraga
21 yudis filsafat olahragayudissihanita
 
pendidikan jasmani purba & renaisance
pendidikan jasmani purba & renaisancependidikan jasmani purba & renaisance
pendidikan jasmani purba & renaisanceIsmi Ishak
 
503419841-MAKALAH-ATLETIK.docx
503419841-MAKALAH-ATLETIK.docx503419841-MAKALAH-ATLETIK.docx
503419841-MAKALAH-ATLETIK.docxRitaSusiana1
 

Similar to Filsafat olahraga (20)

Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docxMakalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
Makalah Filsafat Olahraga M Rifqi Agytya Wibowo.docx
 
Review Jurnal
Review JurnalReview Jurnal
Review Jurnal
 
Bayu maulana
Bayu maulanaBayu maulana
Bayu maulana
 
Review Sport Journal
Review Sport JournalReview Sport Journal
Review Sport Journal
 
Minggu 4 02 okt
Minggu 4 02 oktMinggu 4 02 okt
Minggu 4 02 okt
 
Riviw jurnal 1 filosofi olahraga
Riviw jurnal 1 filosofi olahragaRiviw jurnal 1 filosofi olahraga
Riviw jurnal 1 filosofi olahraga
 
Riviw jurnal 1 filosofi olahraga
Riviw jurnal 1 filosofi olahragaRiviw jurnal 1 filosofi olahraga
Riviw jurnal 1 filosofi olahraga
 
Filsafat Olahraga _ Zalsha Ayuadelia Efendi_2019C/047
Filsafat Olahraga _ Zalsha Ayuadelia Efendi_2019C/047Filsafat Olahraga _ Zalsha Ayuadelia Efendi_2019C/047
Filsafat Olahraga _ Zalsha Ayuadelia Efendi_2019C/047
 
21 yudis annotated bibliography
21 yudis  annotated bibliography21 yudis  annotated bibliography
21 yudis annotated bibliography
 
FILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptx
FILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptxFILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptx
FILSAFAT FILSAFAT ILMU dan FILSAFAT OLAHRAGA kelompok 5.pptx
 
Hand_Out___MK___Filsafat__Olahraga__By__sulistiyono.pdf
Hand_Out___MK___Filsafat__Olahraga__By__sulistiyono.pdfHand_Out___MK___Filsafat__Olahraga__By__sulistiyono.pdf
Hand_Out___MK___Filsafat__Olahraga__By__sulistiyono.pdf
 
Ilham Putra - Tugas Review Jurnal Filosofi Olahraga
Ilham Putra - Tugas Review Jurnal Filosofi OlahragaIlham Putra - Tugas Review Jurnal Filosofi Olahraga
Ilham Putra - Tugas Review Jurnal Filosofi Olahraga
 
PPT FILSAFAT OLAHRAGA
PPT FILSAFAT OLAHRAGAPPT FILSAFAT OLAHRAGA
PPT FILSAFAT OLAHRAGA
 
ATLETIK.docx
ATLETIK.docxATLETIK.docx
ATLETIK.docx
 
21 yudis filsafat olahraga
21 yudis filsafat olahraga21 yudis filsafat olahraga
21 yudis filsafat olahraga
 
pendidikan jasmani purba & renaisance
pendidikan jasmani purba & renaisancependidikan jasmani purba & renaisance
pendidikan jasmani purba & renaisance
 
Review 5 jurnal
Review 5 jurnalReview 5 jurnal
Review 5 jurnal
 
Review Jurnal
Review Jurnal Review Jurnal
Review Jurnal
 
Filsafat olahraga
Filsafat olahragaFilsafat olahraga
Filsafat olahraga
 
503419841-MAKALAH-ATLETIK.docx
503419841-MAKALAH-ATLETIK.docx503419841-MAKALAH-ATLETIK.docx
503419841-MAKALAH-ATLETIK.docx
 

Recently uploaded

Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

Filsafat olahraga

  • 1. FILSAFAT OLAHRAGA BAYU ANDRETAMA G.P 17060464086 PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
  • 2. filsafat Olahraga • Filsafat olahraga dapat didefenisikan sebagai suatu bidang kajian yang berusaha untuk memahami hakikat, mempersolakan suatu isu secara kritis, guna memperoleh pengetahuan yang paling hakiki dalam bidang keolaharagaan. • Menerapkan filsafat dalam olahraga berarti menggunakan metode filsafat dalam mendiskusikan masalah-masalah olahraga dengan cara: • a. Menganalisis suatu masalah dalam hal apa yang dijadikan sebagai dasar ontologisnya. • b. Memeriksa masalah tersebut dengan melihat argumen dari pihak yang mendukung dan menyangkalnya. • c. Membandingkan tujuan dari olahraga secara mendalam. Hal ini berkaitan dengan upaya untuk menemukan nilai-nilai dalam kehidupan atau budaya. • d. Untuk menemukan apa yang perlu kita ketahui tentang olahraga dan perlu mempelajari apa yang sebenarnya kita ketahui tentang olahraga, Dalam budaya terdapat banyak kepercayaan tentang olahraga, perlu juga dibuktikan mana yang merupakan mitos dan mana yang kenbenarannya dapat dibuktikan. • e. Kajian filosofis terhadap olahraga dilakukan untuk menghasilkan pedoman praktis untuk berirtindak. Dari hasil kajian yang mendalam mungkin kita dapat menemukan pedoman olahraga untuk masa depan. • f. Untuk menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam tentang olahraga. Banyak kajian olahraga yang bersifat dangkal. Dan yang diharapkan adalah suatu pemahaman yang lebih mendalam sehingga dapat diketahui nilai-nilai yang terdapat dalam kegiatan olahraga untuk meningkatkan taraf hidup. Dengan perkataan lain apakah makna olahraga dalam kehidupan?
  • 3. Cabang filsafat Olahraga • Filsafat, dalam hal ini di anggap memiliki tanggung jawab penting dalam mempersatukan, berbagai kajian ilmu untuk dirumuskan secara terpadu dan mengakar menuju ilmu olahraga dalam 3 dimensi ilmiahnya (ontologi, epistemologi, aksiologi.) yang kokoh dan sejajar dengan ilmu lain.
  • 4. Ontologi • setidaknya dapat dirunut dari obyek studi ilmu keolahragaan yang unik dan tidak dikaji ilmu lain. Sebagai rumusan awal, UNESCO mendefinisikan olahraga sebagai “setiap aktivitas fisik berupa permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun diri sendiri”. Sedangkan Dewan Eropa merumuskan olahraga sebagai “aktivitas spontan, bebas dan dilaksanakan dalam waktu luang”. Definisi terakhir ini merupakan cikal bakal panji olahraga di dunia “Sport for All” dan di Indonesia tahun 1983, “memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat” (Rusli dan Sumardianto, 2000: 6). “Aktivitas”, sebagai kata yang mewakili definisi olahraga, menunjukkan suatu gerak, dalam hal ini gerak manusia, manusia yang menggerakkan dirinya secara sadar dan bertujuan. Oleh karena itu, menurut KDI keolahragaan, obyek material ilmu keolahragaan adalah gerak insani dan obyek formalnya adalah gerak manusia dalam rangka pembentukan dan pendidikan. Dalam hal ini, raga/tubuh adalah sasaran yang terpenting dan paling mendasar.
  • 5. Epistemologi • yang mempertanyakan bagaimana pengetahuan diperoleh dan apa isi pengetahuan itu. Ilmu keolahragaan dalam pengembangannya didekati melalui pendekatan multidisipliner, lintasdisipliner dan interdisipliner. Pendekatan multidisipliner ditandai oleh orientasi vertikal karena merupakan penggabungan beberapa disiplin ilmu. Interdisipliner ditandai oleh interaksi dua atau lebih disiplin ilmu berbeda dalam bentuk komunikasi konsep atau ide. Sedangkan pendekatan lintasdisipliner ditandai orientasi horisontal karena melumatnya batas-batas ilmu yang sudah mapan. • Ketiga pendekatan di atas dalam khasanah ilmu keolahragaan mebentuik batang tubuh ilmu sebagai jawaban atas pertanyaan apa isi ilmu keolahragaan itu. Inti kajian ilmu keolahragaan adalah Teori Latihan, Belajar Gerak, Ilmu Gerak, Teori Bermain dan Teori Instruksi yang didukung oleh ilmu-ilmu Kedokteran Olahraga, Ergofisiologi, Biomekanika, Sosiologi Olahraga, Pedagogi Olahraga, Psikologi Olahraga, Sejarah Olahraga dan Filsafat Olahraga. Akar dari batang tubuh ilmu keolahragaan terdiri dari Humaniora – terwujud dalam antropokinetika; Ilmu Pengetahuan Alam – terwujud dalam Somatokinetika; dan Ilmu Pengetahuan Sosial – terwujud dalam Sosiokinetika
  • 6. Aksiologi Aksiologi berkaitan dengan nilai-nilai, untuk apa manfaat suatu kajian. Secara aksiologi olahraga mengandung nilai-nilai ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan strategis dalam pengikat ketahanan nasional (KDI Keolahragaan, 2000: 36). Sisi luar aksiologis ini menempati porsi yang paling banyak, dibandingkan sisi dalamnya yang memang lebih sarat filosofinya. Kecenderungan-kecenderungan sisi aksiologi keolahragaan ini secara akademis menempati sisi yang tak bisa diabaikan, bahkan cenderung paling banyak diminati untuk dieksplorasi. Ini termasuk dari sisi estetisnya, di mana Randolph Feezell mengulasnya secara fenomenologis, selain dimensi naratifnya (Feezell, 1989: 204-220). Kemungkinan nilai etisnya, Dietmar Mieth (1989: 79- 92) membahasnya secara ekstensif dan komprehensif. Thomas Ryan (1989: 110- 118) membahas kaitan olahraga dengan arah spiritualitasnya. Nancy Shinabargar (1989: 44-53) secara sosiologis membahas dimensi feminis dalam olahraga. Yang tersebut di atas adalah beberapa contoh cakupan dimensi ilmu keolahragaan dalam filsafat ilmu, di mana ekstensifikasi dan intensifikasi masih luas menantang.
  • 7. Aliran filsafat olahraga • Naturalisme • Idealisme • Realisme • Pragmatisme • Rasionalisme • Empirisme • Positivisme
  • 9. Prasejarah • Banyak penemuan modern di Perancis, Afrika dan Australia pada lukisan gua (lihat seperti Lascaux) dari jaman prasejarah yang memberikan bukti kebiasaan upacara ritual. Beberapa dari bukti ini berasal dari 30.000 tahun yang lampau, berdasarkan perhitungan penanggalan karbon. Lukisan/Gambar-gambar jaman batu ditemukan di padang pasir Libya menampilkan beberapa aktivitas, renang dan memanah. [1] (http://www.fjexpeditions.com/) Seni lukis itu sendiri adalah merupakan bukti pada ketertarikan pada keahlian yang tidak ada hubungannya dengan kemampuan untuk bertahan hidup, dan adalah bukti bahwa ada waktu luang untuk dinikmati. Ini juga membuktikan aktivitas non-fungsi lain seperti ritual dan sebagainya. Jadi, meskipun sedikit bukti yang secara langsung mengenai olahraga dari sumber-sumber ini, cukup beralasan untuk menyimpulkan bahwa ada beberapa aktivitas pada waktu itu yang berkenaan dengan olahraga. Kapten Cook, saat ia pertama kali datang ke Kepulauan Hawaii, pada tahun 1778, melaporkan bahwa penduduk asli berselancar. Masyarakat Indian Amerika asli bergabung dalam permainan- permainan dan olahraga sebelum kedatangan orang-orang Eropa, seperti lacrosse, beberapa jenis permainan bola, lari, dan aktivitas atletik lainnya. Suku Maya dan Aztec yang berbudaya memainkan permainan bola dengan serius. Lapangan yang digunakan dahulu masih digunakan sampai sekarang. Cukup beralasan untuk menyimpulkan dari sini dan sumber-sumber bersejarah lainnya bahwa olahraga memiliki akar yang bersumber dari kemanusiaan itu sendiri.
  • 10. Cina Kuno • Terdapat artefak dan bangunan-bangunan yang menunjukkan bahwa orang Cina berhubungan dengan kegiatan yang kita definisikan sebagai olahraga di awal tahun 4000 SM. Awal dan perkembangan dari kegiatan olahraga di Cina sepertinya berhubungan dekat dengan produksi, kerja, perang, dan hiburan pada waktu itu. Senam sepertinya merupakan olahraga yang populer di Cina zaman dulu. Tentunya sekarang juga, seperti keahlian orang Cina dalam akrobat yang terkenal secara internasional. Cina memiliki Museum Beijing yang didedikasikan untuk subjek-subjek tentang olahraga di Cina dan sejarahnya. (Lihat Olahraga Cina, Museum ).
  • 11. Mesir Kuno • Monumen untuk Faraoh menunjukkan bahwa beberapa cabang olahraga diperhatikan perkembangannya dan dipertandingkan secara berkala beberapa ribu tahun yang lampau, termasuk renang dan memancing. Ini tidaklah mengejutkan mengingat pentingnya Sungai Nil bagi kehidupan orang Mesir. Olahraga yang lain termasuk lempar lembing, loncat tinggi, dan gulat. (Lihat referensi Olahraga Mesir Kuno) (http://www.us.sis.gov.eg/egyptinf/history/html/hisfr m.htm).) Lagi, keberadaan olahraga yang populer menunjukkan kedekatan dengan kegiatan non-olahraga sehari-hari.
  • 12. Eropa dan Perkembangan Global • Beberapa ahli sejarah- tercatat Bernard Lewis- Menyatakan bahwa olahraga beregu adalah penemuan Kebudayaan Barat. Olahraga individu, seperti gulat dan panahan, sudah dipraktekkan di seluruh dunia. Tetapi tradisi olahraga beregu, menurut para penulis ini, berasal dari Eropa, khususnya Inggris. (Ada catatan yang berlawanan- termasuk Kabaddi di India dan beberapa permainan bola Mesoamerica.) Olahraga mulai diatur dan diadakan secara berkala sejak Olimpiade Kuno sampai pada abad ini. Aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan makanan menjadi aktivitas yang diatur dan dilakukan untuk kesenangan atau kompetisi dalam skala yang meningkat, seperti berburu, memancing, hortikultur. Revolusi Industri dan Produksi massa menambahkan waktu luang, yang membolehkan meningkatnya penonton olahraga, berkurangnya elitisme dalam olahraga, dan akses yang lebih besar. Trend ini dilanjutkan dengan perjalanan media massa dan komunikasi global. Profesionalisme menjadi umum, lebih jauh meningkatkan popularitas olahraga. Ini mungkin kontras dengan ide murni orang Yunani, dimana kemenangan pada pertandingan dihargai dengan sangat sederhana, dan dihargai dengan daun zaitun. (Mungkin tidak hanya mahkota daun zaitun, beberapa penulis mencatat.) Mungkin karena reaksi dari keinginan hidup kontemporer, terdapat perkembangan olahraga yang paling baik dielaskan dengan post-modern: extreme ironing sebagai contohnya. Juga ada penemuan baru di bidang olahraga petualangan dalam bentuk melepaskan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari, contohnya white water rafting, canyoning, BASE jumping dan yang lebih sopan, orienteering.