Dokumen tersebut membahas tentang pengertian olahraga, estetika, dan hubungan antara olahraga dan estetika. Olahraga didefinisikan sebagai kegiatan sistematis untuk mengembangkan potensi jasmani, rohani dan sosial. Estetika adalah cabang filsafat yang mengkaji keindahan, seni dan selera. Estetika terkandung dalam olahraga dalam bentuk unsur seni dan keindahan dalam gerakan.
4. PENGERTIAN OLAHRAGA
Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan
potensi jasmani, rohani, dan sosial, (UU sistem keolahragaan nasional).
Menurut beberapa ahli, olahraga adalah :
1. Cholik Muthohir. Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat
mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai
perorangan atau anggota masyarakat berupa permainan, petandingan, dan prestasi puncak dalam
pembentukan manusia yang memiliki Ideologi yang seutuhnya dan berkualitas berdasarkan Dasar Negara
atau Pancasila.
2. Suryanto Rukmono. Olahraga adalah suatu kegiatan untuk melatih tubuh kita agar badan terasa sehat dan
kuat, baik secara jasmani maupun rohani.
5. Dalam dunia olahraga, kita mengenal :
1. Olahraga kesehatan,
Tujuan : meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani. Sehingga jika melakukan aktivitas sehari-hari tubuh tidak
mengalami kelelahan (terengah-engah). Dengan melakukan olahraga maka organ tubuh akan mendapatkan
rangsangan baik secara fisik maupun psikis yang dapat meningkatkan kualitas organ tubuh tersebut. Sehingga dapat
meningkatkan daya tahan paru dan jantung, kualitas otot, meningkatnya fungsi kerja kelenjar, dan menggiatkan
system metabolisme tubuh. Dan juga olahraga merupakan salah satu metode yang dapat mereduksi stress.
2. Olahraga pendidikan,
Tujuan : mendidik yaitu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor anak didik. Dalam dunia
pendidikan olahraga diharapkan mampu meningkatkan kualitas system pendidikan olahraga dan mampu
menghasilkan pendidik baik ditingkat dasar, tingkat menengah dan perguruan tinggi yang berkualitas terbaik.
Dengan baiknya kualitas pendidik maka diharapkan mampu menghasilkan ilmuwan olahraga yang berkualitas baik,
masyarakat yang sadar akan pentingnya berolahraga dan pelatih yang mampu meningkatkan prestasi atlit.
6. 3. Olahraga prestasi.
Tujuan : meningkatkan kemampuan atlit baik dari kemampuan fisik, strategi dan taktik dalam menghadapi
sebuah pertandingan. Sehingga atlit mampu mendapatkan performa terbaik ketika menghadapi sebuah
pertandingan. Dan diharapkan dengan adanya olahraga prestasi atlet mampu meningkatkan prestasi sesuai
dengan cabang olahraga yang ditekuni.
`
8. PENGERTIAN ESTETIKA
Menurut beberapa ahli mengenai pengertian Estetika, sebagai berikut :
1. Sukaryo (2010:1.3.1) Istilah “estetika” (aesthetics) berasal dari bahasa Yunani, aesthesis yang berarti
‘penyerapan indera’ (sense perception) atau aisthetika yang artinya ‘sesuatu yang dapat diserap dengan
pancaindra’.
2. Gestwicki (2007: 2), estetika (aesthetics) kemampuan untuk merasa melalui perasaan. Ada sebuah kutipan
sebagai berikut “Aesthetics (also spelled asthetics or esthetics) is a branch of philoshophy dealing with the
nature of beauty, art and taste and with the creation and appreciation of beauty”
9. Estetika merupakan cabang filsafat yang mengkaji dan membicarakan tentang seni dan keindahan dan merupakan
buah pemikiran manusia terhadap keindahan. Ada juga yang mendefinisakan estetika sebagai kritik atau refleksi
terhadap seni. Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa estetika adalah kemampuan untuk
merasa melalui penyerapan panca indera (sense perception) sebagai refleksi terhadap seni. Estetika sendiri disebut
juga sebagai “filsafat keindahan” (philosophy of beauty).
Estetika subyektif dan Estetika Obyektif
Ada dua teori tentang keindahan , yaitu yang bersifat subyektif dan obyektif.
1. Keindahan subyektif ialah keindahan yang ada pada mata yang memandang
2. Keindahan obyektif ialah menempatkan keindahan pada benda yang dilihat
11. Hubungan Estetika dengan Olahraga
Estetika merupakan salah satu unsur yang terdapat di dalam olahraga. Estetika dalam olahraga
adalah sesuatu yang dapat dicerna oleh pancaindra yang berupa unsur-unsur seni serta keindahan
dalam setiap gerakan yang dilakukan dalam olahraga. Estetika dalam olahraga tidak hanya terdapat
dalam olahraga-olahraga yang berhubungan dengan seni dan keindahan yang dijadikan tolak ukur
prestasi. Seperti olahraga pencak silat, loncat indah, senam dan lain-lain. Akan tetapi semua olahraga
memiliki nilai estetika di dalamnya.
Nilai estetika dalam olahraga dapat kita lihat dari pelaksanaan olahraga tersebut.
12. Nilai estetika di dalam dunia olahraga tidak dapat dihilangkan, karena estetika merupakan daya tarik
olahraga yang membuat orang mau melakukan olahraga.
Ada dua orientasi para pelaku olahraga yakni :
1. orientasi estetis (aesthtetic orientation) , Pergerakan yang menonjolkan keindahan dan kesenangan,
Kemampuan untuk menunjukkan kemampuan teknis, Keinginan untuk mengeksplorasi sampai batas mana
kemampuan dia.
Orientasi aestetis hanya membutuhkan sedikit show untuk menghibur
2. orientasi heroik (heroic orientation), orientasi herois menekankan pada Pergerakan pergerakan yang
mengundang decak kagum Kemampuan untuk menampilkan ekspresi ekspresi dramatis Keinginan untuk
melampaui batas keamampuan (Coakley, 2003: 378).
Orientasi herois membutuhkan banyak show untuk menghibur
13. Orientasi heroik menimbulkan perdebatan di kalangan olahraga. Ada yang pro karena sebagai atlet mereka
merasa perlu memberikan kepada penonton aksi aksi menghibur. Sementara yang kontra menilai bahwa
menampilkan aksi heroik akan berisiko terhadap karir mereka, mulai dari cedera parah hingga kegagalan
mencapai tujuan utama.
Di era sekarang, olahraga tidak hanya sekadar hasil akhir: menang atau kalah. Gaya permainan pun juga
ikut menjadi pertimbangan apresiasi publik. Menang tapi dengan cara yang membosankan, sudah pasti dikritik.
Sementara kalah tetapi telah bertanding dengan gaya, masih layak mendapat pujian. Pelaku olahraga pun
menghadapi dilema, harus memilih orientasi estetik atau orientasi heroik guna mewarnai langkah perjuangannya.
Komersialisasi olahraga telah menambah tuntutan dalam olahraga. Tidak hanya kemenangan, tetapi juga
cara yang indah dalam meraih kemenangan tersebut. Pelaku olahraga tidak hanya dituntut untuk berprestasi, tetapi
juga tampil menghibur.
Motivasi orang menonton olahraga di antaranya adalah mencari hiburan, pelepasan dari tekanan, dan untuk
membangkitkan semangat (A Cognitive Psychology of Mass Communication, Richard Jackson Harris, 2009).
Seperti dalam permainan softball, nilai estetika dapat kita lihat dari teknik throwing atau melempar yang dilakukan oleh pitcher yang dilakukan dengan berbagai teknik berbeda yang menghasilkan gerakan bola yang berbeda-beda. Nilai keindahannya dapat dilihat dari bola bergerak dengan sangat cepat atau putaran bola yang bergerak sangat indah dan lain sebagainya. Nilai estetik lainnya yaitu pada saat beater atau pemukul sedang memukul bola, cara mengayun stick, perkenaan bola dengan stick, arah hasil pukulan dan lain sebagainya. Serta tingkat akurasi lemparan antar pemain yang bertujuan untuk mematikan lawan merupakan nilai-nilai estetika yang terdapat dalam olahraga softball. Begitu juga dengan olahraga-olahraga yang lain, nilai estetika dapat kita lihat dari permainan yang dilakukan.