Elektrolisis larutan Kalium Iodida dan Natrium Sulfat menghasilkan perubahan warna pada masing-masing katoda dan anoda. Pada larutan KI, terbentuk iodin di anoda dan larutan bersifat basa di katoda. Sedangkan pada larutan Na2SO4, dihasilkan gas oksigen di anoda dan hidrogen serta larutan bersifat basa di katoda.
1. A. Tujuan
Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan Kalium Iodida
(KI) dan larutan tembaga II Sulfat (CUSO4)
B. Tanggal Percobaan
9 Oktober 2015
C. Dasar Teori
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis,
reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit,yaitu energi
listrik ( arus listrik ) diubah menjadi energi kimia ( reaksi redoks ). Sel eleltrolisis memiliki
3 ciri utama,yaitu :
a) Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion – ion ini dapat memberikan
atau menerima electron sehingga electron dapat mengalir melalui larutan.
b) Ada 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
c) Ada sumber arus listrik dari luar.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda,
sedangkan elektroda yang mengalirkan electron kembali ke sumber arus listrik luar
disebut Anoda. Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah
tempat terjadinya reaksi oksidasi. Katoda merupakan elektroda negative karena
menangkap electron sedangakan anoda merupakan elektroda positif karena melepas
electron.
Dalamsel, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan energi kimia yang
menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Reaksi-reaksi elektrolisis
bergantung pada potensial elektroda, konsentrasi, dan over potensial dari spesi yang
terdapat dalam sel elektrolisis. Bila potensial diberikan pada sel dalamarah kebalikan
dengan arah potensial sel, reaksi sel yang berkaitan dengan negatif potensial sel akan
diinduksi. Dengan kata lain, reaksi yang tidak berlangsung spontan kini diinduksi dengan
energi listrik. Proses ini disebut elektrolisis. Pengecasan baterai timbal adalah contoh
elektrolisisis.
Macam-macam elektrolisis:
• Elektrolisis leburan elektrolit
Dapat digunakan untuk menghantar ion-ion pada sel elektrolisis. Leburan elektrolit
tanpa menggunakan air. Contohnya adalah NaCl.
2. • Elektrolisis air
Jika arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air murni, tidak terjadi elektrolisis.
Tetapi, jika larutan CuSO4 / KNO3 ditambahkan air murni dengan konsentrasi rendah,
akan terjadi elektrolisis dan dapat menghantarkan arus listrik.
• Elektrolisis larutan elektrolit
Reaksi yang terjadi tidak hanya melibatkan ion – ion dalam larutan saja,tetapi juga air.
Contohnya adalah KI.
Elektrolisis mempunyai banyak keguanaan di antaranya yaitu dapat memperoleh unsur-
unsur logam, halogen, gas hidrogen dan gas oksigen, kemudian dapat menghitung
konsentrasi ion logam dalam suatu larutan, digunakan dalam pemurnian suatu logam,
serta salah satu proses elektrolisis yang popular adalah penyepuhan, yaitu melapisi
permukaan suatu logamdengan logam lain.
Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama, yaitu :
1. Larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion – ion ini dapat memberikan atau
menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan.
2. Terdapat 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
3. Terdapat sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik
searah (DC ).
D. Alat dan Bahan :
- 1 Set Statif - 1 Pipet
- 1 Klem - 1 Elektroda
- 1 Bos Head - Larutan KI 0,2 M
- 1 Tabung U - Larutan 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 0,2 M
- 2 Gelas Kimia 100 Ml - PP (Fenolftalein)
- 1 Adaptor - Amilum
- 4 Tabung Reaksi - Indikator Universal
3. E. Cara Kerja
I. Elektrolisis Larutan 𝑵𝒂 𝟐 𝑺𝑶 𝟒 0,2 M
1. Susunlah perangkat alat elektrolisis pada statis.
2. Tambahkan 5 tetes indikator universal pada 20 mL larutan 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 0,2 M
di dalam gelas kimia lalu masukkan larutan itu kedalam tabung U.
3. Lakukan elektrolisis larutan itu hingga terlihat perubahan pada kedua
elektrodanya, catat pengamatanmu.
II. Elektrolisis Larutan KI 0,2 M
1. Cuci semua peralatan termasuk pipet dan gantilah larutan pada tabung U
dengan Larutan KI 0,2 M tanpa diberi indikator. Kemudian laukukan
elektrolisis seperti diatas. Catat pengamatanmu.
2. Ambil larutan yang terbentuk di ruang katoda dan masukkan kedalam dua
tabung reaksi masing-masing ±2 mL.
3. Pada tabung reaksi 1 tambahkan 2 tetes indikator fenolftalein dan tabung
2 dengan larutan kanji (amilum). Catat pengamatanmu.
4. Lakukan hal yang sama (butir 2 dan 3) terhadap larutan dari ruang anoda.
F. Data Pengamatan
Larutan Warna
Larutan
Sebelum
Elektrolisis
Warna Larutan Hasil Uji Terhadap Indikator
Universal PP Amilum
Katoda Anoda Katoda Anoda Katoda Anoda
𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 0,2
M
Hijau tua Oranye
(merah
bening)
Biru tua
KI 0,2 M Bening Ungu Oranye Putih Hijau
Tua
G. Analisis Data
I. Larutan KI
Anoda, menimbulkan cairan berwarna oranye. Warna kuning yang ada pada
anoda ini menandakan adanya gas iodin pada reaksi tersebut. Jika dilihat dari
reaksi di Anoda larutan KI, maka benar bahwa terjadi reaksi oksidasi pada
Anoda.
Karena terlihat pada reaksi tersebut bahwa adanya gas iodin. Setelah
ditambah fenolftalein terjadi perubahan warna yaitu berwarna oranye. Dan
4. setelah ditambah amilum, warna berubah menjadi hijau tua. Pada kutub
anoda mengandung ion I-kemudian dioksidasi menjadi unsurnya yaitu I2.
Katoda, menimbulkan warna menjadi berwarna ungu setelah ditmbahkan
fenolftalein, hal ini menandakan bahwa larutan KI di katoda setelah
mengalami elektrolisis bersifat basa. Dan setelah ditambahkan amilum,
warna berubah menjadi putih. Pada kutub katoda, mengandung ion K+ oleh
karena itu yang direduksi adalah air yang menghasilkan H2 dan OH-, sehingga
pada elektroda timbul gelembung.
Reaksi yang terjadi adalah
KI K+ + I-
Katoda (-) : 2H2O (aq) + 2e- 2OH-
(aq) + H2 (g)
Anoda (+) : 2I+ I2 + 2e-
Reaksi elektrolisis : 2H2O (aq) + 2I- 2OH-
(aq) + H2 (g) + I2
II. Larutan Na2SO4
Hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna pada larutan. Pada katode
(-), berwarna oranye dan pada anoda (+) mengalami perubahan warna
menjadi biru tua. Hal ini menunjukkan reaksi menghasilkan larutan yang
sifatnya netral. Basa pada katoda (reduksi H2O) + asampada anoda (oksidasi
H2O). Sementara, pada elektroda, kedua – duanya menghasilkan gelembung,
baik katoda maupun anoda. Hal ini menunjukkan ada gas yang dihasilkan
oleh katoda maupun anoda. Katoda menghasilkan gas hydrogen (H2) (reduksi
H2O) dan anoda menghasilkan gas oksigen (O2) (oksidasi H2O).
Na2SO4 Na2
+ + SO4
-
Katoda (-) : 2H2O (aq) + 2e- 2OH-
(aq) + H2 (g) | x2
Anoda (+) : 2H2O 4H+ + O2 + 4e- | x1
Reaksi elektrolisis : 4H2O (aq) + 2H2O 4OH-
(aq) +2H2 (g) + 4H+ + O2
2H2O 2H2 + O2
H. Jawaban Pertanyaan
I. Soal
1. Tulis persamaan reaksi elektrolisis yang terjadi pada :
a. Larutan 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 0,2 M
b. Larutan KI 0,2 M
2. Bagaimana sifat larutan 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 0,2 M setelah di elektrolisis?
5. 3. Apa fungsi indikator amilum pada elektrolisis larutan KI ?
II. Jawaban
1. a. Larutan Na2SO4
Na2SO4 2Na+ + SO4
2-
Katoda (-) : 2H2O + 2e- 2OH- + H2 x2
Anoda (+) : 2H2O 4H+ + O2 + 4e- x1
R. Elektrolisis : 4H2O + 2H2O 4OH- + 2H2 + 4H+ + O2
2H2O 2H2 + O2
b. Larutan KI
KI K+ + I-
Katoda (-) : 2H2O + 2e- 2OH-+ H2
Anoda (+) : 2I- I2 + 2e-
R. Elektrolisis : 2H2O + 2I+ 2OH- + H2 + I2
2. Asam pada anoda dan basa pada katoda.
3. Fungsi penambahan amilum adalah untuk mengetahui adanya ion I- dalam
anoda.
I. Kesimpulan
Elektrolisis adalah proses peruraian zat eletrolit dalam bentuk larutan atau lelehan
oleh arus listrik searah.
Reaksi elektrolisis terdiri dari reaksi katoda (reduksi) dan reaksi anoda (oksidasi).
Selain itu, sel elektrolisis terbagi menjadi dua yaitu, elektrolisis larutan elektrolit dan
elektrolisis leburan elektrolisis.
Perubahan yang terjadi pada elektroloisis larutan Kalium Iodida antara lain
perubahan warna larutan yang menandakan zat-zat yang terelektrolisis pada masing-
masing anoda-katoda, yaitu Iodin yang teroksidasi pada anoda dan air yang
teroksidasi pada katoda.
Perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan Natrium Sulfat antara lain
perubahan warna larutan yang menandakan perubahan suasana yaitu asam pada
anoda dengan menghasilkan gas O2 serta basa pada katoda dengan menghasilkan
gas H2