4. Keseimbangan Cairan
Kompartemen Cairan Tubuh
Konsep Keseimbangan Faktor-faktor yang diatur untuk
mempertahankan keseimbangan cairan
Gangguan Keseimbangan Cairan
5. Sel-sel pada organisme multisel
kompleks mampu bertahan hidup
dan hanya berfungsi dalam rentang
komposisi cairan ekstrasel (CES)
Kuantitas setiap bahan tertentu di
CES dianggap sebagai simpanan
internal yang siap dipakai
Y
Pemasukan Harus Seimbang
dengan pengeluaran agar
keseimbangan dapat
dipertahankan
6. Suatu bahan dapat dikurangi dari
tubuh dengan cara diekskresikan
keluar atau digunakan dalam reaksi-
reaksi metabolisme
Untuk menjaga keseimbangan maka
jumlah suatu bahan melalui ingesti
atau produk metabolik harus
diseimbangkan dengan
pengeluarannya melalui ekskresi
atau konsumsi metabolik
Y
Jumlah suatu bahan dapat
meningkat akibat pemasukan
dari lingkungan eksternal atau
melalui metabolisme dalam
tubuh
7. Keseimbangan positif adalah jika
peningkatan jumlah suatu bahan
melalui pemasukan melebihi
pengeluarannya
Keseimbangan negatif adalah jika
pengeluaran total jumlah suatu
bahan melebihi pemasukannya
Y
Keseimbangan stabil adalah
jika pemasukan total suatu
bahan sebanding dengan
pengeluaran total dari tubuh
8. Kompartemen Cairan Tubuh
Cairan tubuh yang berada di luar sel,
berjumlah 1/3 cairan tubuh
Kompartemen Cairan
Ekstraseluler
Cairan dalam miliaran sel tubuh,
berjumlah 2/3 cairan tubuh
Kompartemen Cairan
Intraseluler
9. Cairan Ekstra Seluler (CES)
Cairan di sekitar tubuh dan limfe (cairan dalam
pembuluh limfatik), mencapai ¾ CES
Bagian cair dari darah dan mencapai ¼ CES
Seluruh cairan tubuh yang dipisahkan dari CES
oleh lapisan sel epitel (1-3% BB), contohnya
keringat, cairan serebrospinal, cairan sinovial,
cairan dalam peritonium, dll
Cairan
Interstisial
Plasma Darah
Cairan
Transeluler
CES
10. Komposisi
Kompartemen
Cairan
Plasma darah dan cairan interstisial memiliki
isi yang sama yaitu ion natrium dan klorida
serta ion bikarbonat dalam jumlah besar,
tetapi sedikit mengandung ion Kalium,
Kalsium, Magnesium, Fosfat, Sulfat dan
Asam Organik
Perbedaan antara plasma dan cairan
intertisial adalah dalam hal protein, dimana
plasma mengandung lebih banyak protein
dan cairan interstisial mengandung lebih
sedikit protein
Cairan Ekstra Seluler
(CES)
01
Jumlah ion Kalium intraseluler berada dalam
konsentrasi tinggi dan ion Natrium berada
dalam konsentrasi rendah. Konsentrasi
protein dalam sel tinggi, yaitu sekitra 4 kali
konsentrasi dalam plasma
Cairan Intraseluler (CIS)
02
11. Pergerakan
Cairan Antar
Kompartemen
Distribusi air di dalam dan di luar sel
bergantung pada tekanan osmotik
Tekanan osmotik berkaitan dengan
konsentrasi zat terlarut total (osmolalitas) di
dalam dan di luar sel. Air akan bergerak dari
osmolalitas rendah ke osmolalitas tinggi
Normalnya, osmolalitas di dalam dan di luar
sel adalah sama dan tidak ada penarikan
atau pengeluaran air menuju dan keluar sel
Jika zat terlarut dan air tidak bertambah atau
hilang, maka keseimbangan osmotik akan
terganggu, sehingga air bergerak masuk atau
keluar sel sampai keseimbangan baru
terbentuk
Antara Sel dan Cairan
Ekstra Seluler (CES)
01
Pergerakan air menembus membran sel
kapiler diatur oleh tekanan hidrostatis dan
osmotik
Cairan dan protein berlebih dikeluarkan
melalui sistem limfatik
Peningkatan tekanan hidrostatis kapiler atau
penurunan tekanan osmotik koloid plasma
mengakibatkan semakin banyak cairan yang
bergerak dari kapiler menuju caran interstisial
Sebaliknya penurunan tekanan hidrostatis
kapiler atau peningkatan tekanan osmotik
koloid plasma menyebabkan pergerakan
cairan interstisial ke dalam kapiler
Antara Plasma dan
Cairan Interstisial
02
13. Asupan dan Output
Air Harian
Makanan yang ditelan mengandung sekitar
700 ml air. Daging mengandung 50%-75% air
dan beberapa jenis buah dan sayur
mengandung 95% air
Air atau minuman lain yang dikonsumsi
mencapai sekitar 1600 ml
Air metabolik yang dihasilkan melalui
katabolisme mencapai sekitar 300 ml.
Katabolisme lemak sebanyak 1 gram
menghasilkan 1,07 ml air, 1 gram karbohidrat
menghasilkan 0,55 ml air dan 1 gram protein
menghasilkan 0,41 ml air
Asupan terutama
diperoleh dari Diet
01
Ginjal bertanggung jawab untuk kehilangan
air terbesar (sekitar 1500 ml)
Air juga hilang melalui kulit yaitu saat
berkeringat dan melalui respirasi tak kasat
mata (sekitar 500 ml), melalui evaporasi paru
(300 ml) dan melalui gastrointestinal (200 ml)
Keluaran Air terjadi
melalui beberapa Rute
02
14. Haus
Mekanisme haus dikendalikan oleh pusat
haus dalam hipotalamus
Pusat ini mengandung saraf spesifik yang
disebut osmoreseptor
Letaknya dekat dengan neuron yang
mensekresi hormon antidiuretik (ADH)
Pengaturan rasa haus
01
Stimulus utama untuk pusat haus adalah
peningkatan osmolalitas plasma dan
penurunan volume darah
Peningkatan osmolalitas CES seperti yang
diakibatkan masuknya natrium klorida
menyebabkan osmoreseptor kehilangan air,
mengecil dan berdepolarisasi. Impuls
memberi sinyal ke korteks serebral untuk
memulai sensasi haus yang dapat
dihilangkan dengan meminum air
Penurunan volume darah (dan tekanan
darah), seperti yang terjadi karena
perdarahan, dirasakan oleh baroreseptor
kardiovaskuler dan inpuls ditransmisi ke
osmoreseptor dalam hipotalamus untuk
mengaktivasi mekanisme haus
Mulut dan kerongkongan kering
menyebabkan sensasi haus
Stimulus Utama
02
15. Pengaturan
Hormonal Untuk
Keluaran Air
ADH diproduksi untuk merespon stimulus
osmotik dan nonosmotik yang sama yang
menyebabkan sensasi haus
ADH mengakibatkan retensi air oleh ginjal
dan penurunan keluaran urine
Peningkatan osmolalitas plasma
menstimulasi osmoreseptor hipotalamus dan
menyebabkan refleks sekresi ADH.
Peningkatan konsentrasi ion natrium
(hipernatremia) dan glukosa (hiperglikemia)
plasma merupakan stimulus utama untuk
pelepasan ADH
Penurunan volume darah sekitar 10%-15%
dirasakan oleh osmoreseptor hipotalamus
dan mengakibatkan peningkatan produksi
ADH
Anti Diuretik Hormon
(ADH)
01
Mekanisme ini mengendalikan rearbsorbsi
ginjal terhadap ion natrium dan ekskresi ion
kalium. Angiotensin menstimulasi aldosteron
yang disekresi oleh korteks adrenal untuk
bekerja pada tubulus kontortus distal agar
rearbsorbsi natium meningkat. Karena air
secara osmotik mengikuti natrium, maka
terjadi retensi air.
Peningkatan volume CES akibat retensi air
akan menghambat produksi reni ..
Mekanisme Renin-
Angiotensin-Aldosteron
02
16. Gangguan
Keseimbangan Air
Kekurangan air dalam satu periode
waktu yang tidak dapat diganti
melalui mekanisme regulator normal
Kehilangan air yang abnormal terjadi karena
perdarahan, demam, luka bakar,
hiperventilasi, muntah, diare atau keringat
berlebihan
Kehilangan air berlebihan dari CES
mengakibatkan peningkatan osmolalitasnya.
Air intraseluler masuk ke CES melalui
osmosis untuk menjaga agar osmolalitas
tetap sama
Penatalaksanaan dehidrasi adalah dengan
pemberian air secara oral atau pemberian
larutan dengan osmolalitas yang sesuai
secara intravena
Dehidrasi
01
Suatu keadaan klinis akibat
kelebihan cairan ektraseluler secara
keseluruhan atau kelebihan cairan
baik dalam plasma maupun
interstisial
Asupan air ekstra yang cepat mengakibatkan
penghambatan ADH dan diuresis air yaitu
ekkresi urine encer dalam volume besar.
Peningkatan ekskresi urine dimulai segera
setelah ingesti dan kelebihan air akan
diekskresi dalam beberapa jam
Penyakit ginjal atau kardiovaskuler berkaitan
dengan overhidrasi dan ditandai dengan
odem (akumulasi cairan interstisial yang
berlebihan)
Overhidrasi
02
19. Keseimbangan Asam Basa Cairan tubuh adalah
pengaturan konsentrasiion-ion hidrogen yang esensial
untuk fungsi normal sel. Konsentrasi ion hidrogen
(dinyatakan sebagai PH) mempengaruhi aktivitas
enzimatik, permebialitas sel dan struktur sel
Status asam basa dapat dievaluasi dalam darah arteri
sitematik. PH normal darah arteri adalah 7,4. PH
normal darah vena dan cairan interstisial agak lebih
asam karena kandungan CO2 yang membentuk asam
karbonat
Asidosis adalah kondisi yang ditandai dengan
penurunan PH Darah arteri sampai dibawah 7,35.
Alkalosis terjadi jika PH arteri diatas 7,45. Rentang PH
yang sesuai untuk kehidupan berkisar antara 7 sampai
7,70
Keseimbangan Asam
basa
Pengertian.
20. Tinjauan Singkat Pengaturan Asam Basa PH Darah
01
Asam
03
Asam/Basa Kuat
05
Buffer
Asam/basa
04
Asam/basa
Lemah
02
Basa
Setiap senyawa kimia yang
melepas ion hidrogen ke
suatu larutan atau ke
senyawa basa
Senyawa yang terurai secara
keseluruhan saat dilarutkan
dalam air dan menghasilkan
jumlah ion semaksimum
mungkin, contoh asam klorida
Senyawa kimia yang
menerima ion hidrogen
Senyawa yang hanya sedikit
terurai saat dilarutkan dalam
air dan menghasilkan sedikit
ion hidrogen per unit asam,
contoh asam karbonat
Larutan yang terdiri dari dua
atau lebih zat kimia yang
mencegah terjadinya
perubahan yang signifikan
pada konsentrasi ion
hidrogen jika asam atau
basa ditambahkan
21. Sumber Ion Hidrogen dalam Tubuh
Sebagian besar ion hidrogen yang dihasilkan merupakan produk sampingan atau
produk akhir dari proses katabolisme sempurna K, L, P. Oksidasi karbohidrat dan
lemak yang tidak sempurna menghasilkan asam laktat, asam-asam keto dan asam
lemak. Oksidasi sebagian asam amino menghasilkan asam fosfat dan
metabolisme purin menghasilkan asam urat
Sumber utama lain ion hidrogen adalah melalui produksi karbon dioksida (CO2)
oleh sel-sel jaringan. CO2 berikatan dengan air terutama dalam sel darah merah
untuk membentuk asam karbonat (H2CO3) yang terurai menjadi ion-ion hidrogen
23. Sistem Buffer Asam basa
Sistem Asam Karbonat-Natrium
Bikarbonat
Merupakan buffer utama dlm CES
Sistem Buffer Protein
Sistem buffer terkuat
dalam tubuh
Sistem Buffer Fosfat
Mengubah asam kuat
menjadi asam lemah
maupun basa kuat menjadi
basa lemah
Sistem Buffer hemoglobin
Berfungsi sebagai bufer
pembentukan H+ saat terjadinya
transport CO2 di antara jaringan
dan paru-paru
24. Pengaturan Respiratorik Terhadap PH
01
02
03
04
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Content Here
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Content Here
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Content Here
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
melibatkan pengubahan ventilasi pulmonar untuk mengeluarkan CO2 dan untuk
membatasi jumlah asam karbonat yang terbentuk
Co2 secara terus menerus
ditambahkan ke dalam darah
vena akibat metabolisme sel dan
ditranspor ke paru-paru. Saat Co2
terurai dalam plasma, maka akan
terbentuk asam karbonat yang
kemudian terurai membentuk ion
hidrogen dan ion bikarbonat
Dalam kondisi normal, produksi
karbondioksida diimbangi dengan
pengeluarannya seperti fungsi
pernapasan dalam pengaturan
asam basa
Jika aktivitas metabolik meningkat
karena olah raga, akan terjadi
peningkatan tekanan parsial CO2
arteri, peningkatan kadar asam
karbonat plasma dan penurunan
PH plasma
25. Pengaturan Ginjal Terhadap PH
01
02
03
04
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Content Here
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Content Here
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Content Here
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Berlangsung melalui ekskresi urine asam maupun basa
• Co2 dalam cairan interstisial berdifusi ke dalam sel epitel dan
berikatan dengan air untuk membentuk asam karbonat yang
berionisasi menjadi ion H dan CO
• Ion H ditranspor secara aktif keluar sel menuju lumen tubulus dan
dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urine
Sekresi Tubular
Ion Hidrogen
• Untuk setiap ion H yang disekresi dari sel epitel ke dalam lumen
tubulus, satu ion N secara aktif terearbsorbsi ke dalam sel epitel
lumen untuk mempertahankan keseimbangan elektrokimia
• Dalam kondisi normal, laju sekresi ion H sama dgn laju filtrasi
glomerular terhad bikarbonat
Rearbsorbsi dan
Ekskresi
Bikarbonat
• Pasangan buffer fosfat yang memungkinkan pengeluaran sejumlah
besar ion H yang disekresi tanpa melalui urine
• Pasangan buffer amonia dan amonium yang membantu
mekanisme bufering fosfat
Sistem Buffer
26. Gangguan Keseimbangan Asam basa
01
02
03
04
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Content Here
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Content Here
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Content Here
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
• Menekan aktivitas mental. Jika asidosis
berlebihan akan menyebabkan
disorientasi, koma dan kematian
• Terdiri dari asidosis respiratorik dan
asidosis metabolik
Asidosis
• Meningkatkan overeksitabilitas sistem
saraf. Jika parah, alkalosis dapat
menyebabkan kontraksi otot tetanik
bahkan kematian akibat tetanus otot
respiratorik
Alkalosis
27. Asidosis
01
02
03
04
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Content Here
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Content Here
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Content Here
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
• Terjadi akibat penurunan ventilasi pulmonar melalui
pengeluaran sedikit karbondioksida oleh paru-paru.
Penyebab meliputi pneumonia, emfisema, obstruksi
kronis saluran pernapasan, stroke dan trauma
• Dikompensasi melalui peningkatan frekuensi pernapasan
dan pengeluaran lebih banyak ion H oleh ginjal
Asidosis
repiratorik
• Terjadi saat asam metabolik yang diproduksi secara
normal tidak dikelurkan pada kecepatan yang normal,
seperti pada ketoasidosis karena DM dan kelaparan,
akumulasi asam laktat akibat peningkatan aktivitas oto
rangka atau penyakit ginjal
• Dikompensasi melalui hiperventilasi dan aktivitas ginjal
Asidosis
metabolik
28. Alkalosis
01
02
03
04
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Content Here
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Content Here
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
Content Here
You can simply impress your
audience and add a unique zing
and appeal to your Presentations.
• Terjadi jika CO2 dikeluarkan terlalu cepat dari paru-paru dan ada
penurunan kadarnya dalam darah. Penyebabnya hiperventilasi
yang disebabkan oleh kecemasan, demam, overdosis aspirin,
hipoksia dan anemia berat
• Dikompensasi sesuai dengan penyebabnya. Ginjal
mengkonpensasi dengan mengekkresi ion bikarbonat dan
menahan ion Hidrogen
Alkalosis
repiratorik
• Terjadi karena kelebihan pengeluaran ion hidrogen atau
peningkatan berlebihan ion bikarbonat dalam darah. Penyebabnya
muntah yang berkepangangan, disfungsi ginjal, pengobatan
dengan diuretik dan pemakaian antasid yang berlebihan
• Dikompensasi melalui penurunan ventilasi pulmonar dan ginjal
yang mengeluarkan lebih sedikit ion amonium, lebih banyak
ekskresi ion natrium dan kalium
Alkalosis
metabolik