Dokumen tersebut membahas tentang sifat koligatif larutan yang dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung sifat zat terlarut. Sifat koligatif tersebut meliputi penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Dokumen tersebut juga menjelaskan rumus-rumus dan contoh soal untuk menghitung keempat sifat koligatif ter
1. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Antonius Padua Ratu, M.Farm., Apt,
STTIF BOGOR 2020
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut
dan tidak tergantung dari sifat zat terlarut.
Satuan konsentrasi yang terkait dengan sifat koligatif larutan, yaitu Molaritas(M),
molalitas(m), dan fraksi mol(X) .
1. MOLARITAS (M)
Molaritas adalah banyaknya1 mol zat terlarut dalam 1000 ml larutan.
Rumus umum:
■
n=mol
V= volume (ml)
M = molaritas (mol/ liter)
BM = bobot molekul
contoh soal :
a. 6 g senyawa urea (BM=60) dilarutkan dalam air hingga 1 liter larutan . Tentukan
molaritas larutan diatas?
Jawab :
b. Tentukan molaritas larutan fruktosa C6H12O6 8,9%
BM fruktosa = 180 (C=12 x 6, H =1 x 12, O=16 x 6) (lihat kuliah kimia)
Bobot fruktosa =8,9% x 100 = 8,9 g
artinya 8,9 gram fruktosa dalam 100 gram
2. 2. MOLALITAS (m)
Molalitas adalah banyaknya 1 mol zat terlarut dalam 1000 g pelarut .
Rumus umum :
m = molalitas (mol/1000 g)
BM = bobot molekul
contoh soal :
a. 4 gram senyawa NaOH (BM=40) dilarutkan dalam 1 liter air ( air = 1 g/ ml) .
Tentukan molalitas larutan diatas!
air = 1 g/ml =1000 g/liter
b. Tentukan kemolalan 20% b/b suatu larutan etanol (BM=46)
20% b/b larutan etanol artinya bobot etanol 20 g dengan air 80 g
3. FRAKSI MOL (X)
Fraksi mol adalah perbandingan jumlah mol zat terlarut atau pelarut terhadap jumlah mol
total larutan .
fraksi mol zat terlarut (Xt)
rumus umum
fraksi mol zat pelarut (Xp)
rumus umum
jumlah fraksi mol total
Xt + Xp = 1
keterangan :
Xt : fraksi mol terlarut
Xp : fraksi mol pelarut
n: mol
contoh soal :
3. a. Tentukan fraksi mol larutan 36 gram glukosa (C6H12O6) dalam 90 gram H2O , jika
Ar C = 12, Ar H =, 1 , dan Ar O = 16 !
BM glukosa = (12 x 6) + (1 x 12) + (6 x 16) = 180
BM air = (2 x1) + 16 = 18
jawab :
b. Sebanyak 46 gram gliserol (BM =92 ) dicampur dengan 27 gram air . tentukanlah :
1) fraksi mol terlarut
2) fraksi mol zat pelarut
0,25 + 0,75 = 1,00
Sifat koligatif menjadi 4 , yaitu :
1. Penurunan tekanan uap jenuh (Δ Tp )
Penurunan tekanan uap adalah selisih tekanan uap pelarut murni dan tekanan uap larutan .
Rumus umum
Δ p = Pº – P
Δ p = Xt × Pº
P = Xp × Pº
Δ p = penurunan tekanan uap (mmHg)
Pº = tekanan uap pelarut murni
P = tekanan uap pelarut
Xt = fraksi mol terlarut
Xp = fraksi mol pelarut
contoh soal :
4. Tekanan uap air pada 100ºC adalah 760 mmHg. Berapakah tekanan uap larutan
glukosa 18 % b/b pada 100ºC
jawaban :
misalkan jumlah larutan 100 g .
bobot glukosa = 18/100 ×100 g = 18 g
bobot air = 100 g – 18 g = 82 g
Δ p = 0,021 × 760 mmHg = 15,96 mmHg.
P = Xp × Pº = 0,979× 760 mmHg = 744,04 mmHg.
2. Kenaikan titik didih (ΔTb)
Kenaikan titik didih adalah kenaikan titik didih larutan dari titik didih pelarutnya
Rumus umum
m = molalitas
Kb = konstanta titik didih
contoh soal :
larutan glukosa mendidih pada suhu 100,26 ºC . jika Kb = 0,52 . titik didih air 100 ºC
tentukan molalitas larutan tsb !
ΔTb = 100,26ºC -100 ºC= 0,26 ºC
3. Penurunan titik beku (ΔTf)
Kenaikan titik didih adalah penurunan titik beku larutan dari titik beku pelarutnya
Rumus umum
m = molalitas
Kf = konstanta titik beku
5. contoh soal :
Larutan glukosa 18 g dalam 100 g air beku pada suhu -0,16 ºC dengan titik beku air
0 ºC . jika m = 0,5 . Tentukan Kf !
ΔTf = 0ºC –(-0,16 ºC)= 0,16 ºC
4. Tekanan osmotik (π )
Tekanan osmotik adalah tekanan pada larutan karena adanya proses osmosis
Rumus umum
⁄
π = tekanan osmotik (atm )
M=molaritas
T = suhu (K) {K= 273 + ºC }
R = tekanan gas ideal
n= mol
V= volume (L)
contoh soal
18 gram molekul C6H12O6 dengan BM 180 dilarutkan air dalam sampai 200 ml pada
suhu 27 ºC . Tekanan osmotik larutan glukosa tsb adalah ? (R = 0,082 L atm / mol K)
K = 227 ºC + 27 ºC = 300º K
⁄