2. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit
Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih
penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat
koligatif larutan
Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan
sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama
berdasarkan data percobaan
3. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
Menjelaskan arti kemolalan dan fraksi mol serta
penggunaannya.
Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap
terhadap tekanan uap pelarut.
Menjelaskan hubungan penurunan tekanan uap dengan
fraksi mol zat terlarut.
Menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmotik
serta terapannya.
Menemukan hubungan jumlah partikel zat terlarut dengan
sifat koligatif larutan elektrolit encer dan non elektrolit
berdasarkan data.
Menyimpulkan perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit
dengan sifat koligatif larutan non elektrolit.
4. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
SIFAT KOLIGATIF adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada
jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel terlarutnya
Banyaknya partikel dalam larutan
ditentukan oleh konsentrasi larutan
dan sifat Larutan itu sendiri.
Jumlah partikel dalam larutan non
elektrolit tidak sama dengan jumlah
partikel dalam larutan elektrolit,
walaupun konsentrasi keduanya sama.
(Hal ini dikarenakan larutan elektrolit
terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan
larutan non elektrolit tidak terurai
menjadi ion-ion).
5. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
KONSENTRASI LARUTAN
PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH
KENAIKAN TITIK DIDIH
PENURUNAN TITIK BEKU
TEKANAN OSMOTIK
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT
6. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
Ada 3 cara untuk menyatakan konsentrasi larutan, yaitu melalui
Konsentrasi Molar, Konsentrasi Molal dan Fraksi Mol.
Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan. Satuan
kemolaran adalah mol L-1
V
n
M =
mL
1000
x
Mr
gr
=M
Keterangan :
M = Kemolaran
n = Jumlah mol zat terlarut
V = Volum larutan (dalam liter)
CONTOH
KONSENTRASI LARUTAN
7. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
Jika dalam 500 mL larutan terdapat 6 gram urea (Mr =60), maka
molaritas larutan adalah :
Jawab :
1-
Lmol2,0
30000
6000
500
1000
x
60
6
==
=M
mL
1000
x
Mr
gr
=M
8. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
Kemolalan atau molalitas menyatakan jumlah mol (n) zat terlarut dalam 1 kg (=1000 g)
pelarut. Oleh karena itu, kemolalan dinyatakan dalam mol kg-1
p
n
m =
(gr)pelarutmasa
1000
x
Mr
gr
=m
Keterangan :
m = Kemolalan larutan
n = Jumlah mol zat terlarut
p = masa pelarut (dalam kg)
CONTOH
9. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
Berapakah kemolalan larutan glukosa yang mengandung 12% masa glukosa
(Mr = 180)?
Jawab :
Glukosa 12% = 12/100 x 100 gram = 12 gram.
Dan air (pelarut) = (100 – 12) = 88 gram.
PENTING :
“Untuk mendapatkan masa pelarut air yg tdk
diketahui, kita harus selalu memasukkan
100 dikurang gr larutan”.
1-
kgmol79,0
15840
12000
88
1000
x
180
12
==
=m
(gr)pelarutmasa
1000
x
Mr
gr
=m
10. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
Fraksi mol (X) zat terlarut atau zat pelarut menyatakan perbandingan mol (n)
zat terlarut atau n pelarut dengan n total larutan (terlarut + pelarut)
X terlarut =
n terlarut
n terlarut + n pelarut
X pelarut =
n pelarut
n terlarut + n pelarut
X terlarut X pelarut+ 1=
CONTOH
Kembali ke MENU
12. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
PENURUNAN TEKANAN UAP JENUH
Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai
tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap
jenuhnya pada suhu tertentu.
Penambahan suatu zat ke dalam zat cair
menyebabkan penurunan tekanan uapnya.
Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu
mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut,
sehingga kecepatan penguapan berkurang.
CONTOH
13. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
Tampilan mikroskopis dari gerakan
molekul uap air pada permukaan air
murni.
Gambar dibawah ini mengilustrasikan bagaimana tekanan uap air
dipengaruhi oleh penambahan zat terlarut yang sukar menguap ( non volatile
solute)
air murni
larutan NaCl 1,0 M menghasilkan ion Na+
(biru)
dan ion Cl-
(hijau) yang terlarut dalam air
14. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
Menurut Francois Marie Raoult mengemukakan bahwa tekanan uap suatu
komponen bergantung pada fraksi mol komponen itu dalam larutan, dengan
hubungan sebagai berikut.
PA
= XA
x Po
A
PA = tekanan uap komponen A
XA = fraksi mol komponen
P0
A = tekanan uap A murni
Untuk menentukan tekanan uap larutan dapat menggunakan rumus berikut :
Plarutan
= Xpelarut
x Po
pelarut
Selisih antara tekanan uap pelarut dengan tekanan uap larutan disebut penurunan
tekanan uap (∆P). Dapat digunakan rumus sebagai berikut :
∆P = Xter x Po
CONTOH
Kembali ke MENU
15. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
Tekanan uap air pada 100o
C adalah 760 mmHg. Berapakah tekanan uap larutan
glukosa 18% pada 100o
C? (Ar H= 1 ; C=12 ; O=16)
•Glukosa 18% = 18/100 x 100 gram = 18 gram.
•Air (pelarut) = (100 – 18) = 82 gram.
Plarutan
= Xpelarut
x Po
pelarut
Jadi mari kita hitung dulu Xpel (fraksi mol) nya !!!
mol55,4
18
82
airmolJumlah
mol1,0
180
18
glukosamolJumlah
==
==
978,0
0,1)(4,55
4,55
Xpel =
+
=
Jadi tekanan uap glukosa :
Plarutan
= Xpelarut
x Po
pelarut
Plarutan
= 0,978 x 760
= 743,28 mmHg
Peringatan : perlu diingat bahwa air adalah pelarut dan glukosa adalah larutan
16. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
KENAIKAN TITIK DIDIH (∆Tb)
Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan di
permukaan. Oleh karena itu, titik didih bergantung pada tekanan di permukaan.
Suatu pelarut jika di + zat terlarut titik didih akan naik
Besarnya kenaikan titik didih ~ konsentrasi molal ( m )
∆Tb = titik didih larutan – titik didih pelarut murni
Kb = tetapan kenaikan titik didih
∆Tb = m x Kb
atau bisa juga
pakai rumus
yang
m = gr/mr x 1000/p
bb K
p
1000
Mr
gr
ΔT ××=
CONTOH
Liat DIAGRAM P-T Kembali ke MENU
17. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
Tentukan titik didih larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500
gram air. (Dik :Kb air = 0,52o
C)
INGAT kita menghitung Tb bukan ∆Tb .
∆Tb = Tb larutan – Tb pelarut atau Tb larutan = ∆Tb + Tb pelarut .
Jadi kita hitung dulu ∆Tb = m x Kb
bK
pmr
gr
××=∆
1000
Tb
C
Co
o
b
0,104
52,0
500
1000
180
18
T
=
××=∆
Terus kita hitung Tb larutan
Tb larutan = 0,104 + 100
= 100,104o
C
Tb larutan = ∆Tb + Tb pelarut
Tb pelarut
(ketetapan)
Liat tabel
Ketetapan Tb dan Tf
18. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
PENURUNAN TITIK BEKU (∆Tf)
Titik beku adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
padatnya.
Suatu pelarut jk di + zat terlarut titik bekunya akan turun
Besarnya penurunan titik beku ~ konsentrasi molal ( m )
∆Tf = titik beku pelarut murni – titik beku larutan
Kf = tetapan penurunan titik beku
∆Tf = m x Kf Atau ff K
p
1000
Mr
gr
ΔT ××=
CONTOH
Liat DIAGRAM P-T Kembali ke MENU
19. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
Tentukan titik beku larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500
gram air. (Dik :Kf air = 1,86o
C)
∆Tf = Tf pelarut – Tf larutan atau Tf larutan = Tf pelarut - ∆Tf
Jadi kita hitung dulu ∆Tf = m x Kf
fK
pmr
gr
××=∆
1000
Tf
C
Co
o
f
0,372
86,1
500
1000
180
18
T
=
××=∆
Terus kita hitung Tf larutan
Tf larutan = Tf pelarut - ∆Tf
Tf larutan = 0 – 0,372
= – 0,372o
C
Tf pelarut
(ketetapan)
Liat tabel
Ketetapan Tb dan Tf
20. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
Pelarut Tb (o
C) Kb (o
C.m-1
) Tf (o
C) Kf (o
C.m-1
)
Air 100 0,52 0 1,86
Benzena 80,10 2,53 5,53 5,12
Kamper 207,42 5,61 179,8 39,7
Fenol 181,75 3,56 40,90 7,40
Nitro Benzena 210,80 5,24 5,7 7,00
Tabel :
Ketetapan kenaikan titik didih molal (Kb) dan tetapan penurunan titik beku molal (Kf)
dari beberapa pelarut.
KEMBALI ke (∆Tb) KEMBALI ke (∆Tf)
21. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
Diagram fasa P – T yg menyatakan hubungan ∆ P, ∆ Tb dan ∆ Tf
Padat
Cair
Gas
C’ C D’D
A’
A
∆T
f
∆Tb
P(atm)
0o
C 100o
C
T(o
C)
KEMBALI ke (∆Tb) KEMBALI ke (∆Tf)
22. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
TEKANAN OSMOTIK
Osmosis adalah proses berpindahnya pelarut dari
larutan yg lebih encer ke larutan pekat melalui membran
semipermeabel ( hanya dpt dilalui oleh pelarut.
Tekanan osmotik adalah tekanan yg diperlukan utk
menghentikan aliran dari pelarut murni ke dlm larutan
Alat yg digunakan utk mengukur besarnya tekanan
osmotik adalah osmometer
23. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
Menurut Van’t Hoff , tekanan osmotik larutan-larutan encer dapat dihitung dengan
rumus yang serupa dengan persamaan gas ideal, yaitu :
πV = nRT
Atau
RT
V
n
=π
π = MRT
π = tekanan osmotik
V = volum larutan (dalam liter)
n = jumlah mol zat terlarut
T = suhu absolut larutan (suhu kelvin)
R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1
K-1
)
CONTOH
24. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
Hitunglah tekanan osmotik dari 500 mL larutan yang mengandung 9 gram
glukosa (Mr = 180) pada suhu 27o
C .
π = MRT
TR
pmr
gr
×××=
1000
π
atm2,4
30008,0
500
1000
180
9
=
×××=π
Dik : R = 0,08
T = 27o
C = 300o
K
25. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT
Dari teori ion Svante August Arrhenius dikemukakan bahwa larutan
asam, basa ataupun garam termasuk larutan elektrolit.
Larutan elektrolit yaitu larutan yg dapat terionisasi atau terurai menjadi ion
– ion. Dan akibat peruraian itu maka dapat mengakibatkan bertambahnya
jumlah partikel
Untuk mengoreksi hukum agar sesuai utk larutan elektrolit, Jacobus
Henricus Van’t Hoff menerangkan bahwa hukum Roult harus dikalikan dengan
suatu faktor sebesar ( 1 + ( n – 1 ) α ) atau diberi lambang i dan disebut faktor
Van’t Hoff
“Attention”
n = jumlah ion
α = derajad ionisasi dilarutkanygzatmolJumlah
isasizat terionmolJumlah
=α
26. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
Hubungan harga i dengan persen ionisasi (derajat ionisasi) adalah sebagai
berikut :
i = 1 + (n – 1) α
n = jumlah ion
Misal : CaCl2(n = 3)
: KCl(n = 2)
: FeCl3 (n = 4)
Rumus Sifat Koligatif Larutan Elektrolit :
∆Tb = m x Kb x i
∆Tf = m x Kf x i
π = MRT x i
Ket : sama seperti rumus-rumus sebelumnya tadi, hanya saja tinggal dikali i
28. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
2. Tekanan uap air pada suhu tertentu adalah 115 mmHg. Jika suatu zat
nonelektrolit dilarutkan dalam air (Mr = 18) dengan perbandingan masa
yang sama yaitu 1 gram, ternyata tekanan uap larutan 100 mmHg. Harga
Mr zat tersebut adalah ....
A
B
E
D
C75
90
120
150
180
PILIH SOAL :
1 2 3
29. SK - KD
SELESAI
Indikator
BERANDA
PenyusunReferensiUji KompLatihanMateri
NextBack
3. Larutan 0,05 mol raksa(II) sulfat (HgSO4) dalam 100 gram air (Kf = 1,86)
membeku pada suhu -1,55o
C. Derajat ionisasi raksa(II) sulfat (HgSO4)
adalah ....
A
B
E
D
C1/2
1/4
2/3
2/5
3/4
PILIH SOAL :
1 2 3