Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Koligatif Larutan Nonelektrolit dan Elektrolit
1.
2. Air akan mendidih lebih cepat di dataran
tinggi daripada di dataran rendah.
Dapatkah Anda menjelaskannya?
3. Kemolalan atau molalitas merupakan pernyataan
konsentrasi larutan yang menyatakan jumlah mol
zat terlarut dalam 1 kg atau 1.000 g zat pelarut.
Kemolalan = m =
Jumlah mol zat terlarut
1 kg zat pelarut
m = n ×
1.000
p
atau m =
1.000
p
g
Mr
×
mol
Massa
zat (g)
Massa
pelarut (g)
4. Kemolaran dapat dikonversi menjadi kemolalan
dengan mengubah lebih dahulu volume larutan
menjadi massa larutan.
Massa jenis (ρ) =
Massa larutan
Volume larutan
M =
1.000
V
g
Mr
×
Kemolaran (M)
Kemolalan (m)
m =
1.000
p
g
Mr
×
5. Persen massa adalah jumlah gram zat terlarut
dalam 100 gram massa larutan.
Persen (%) zat A =
Massa zat A
Massa larutan
× 100%
Persen (%) zat A =
mA
mA + mP
× 100%
atau
6. Sebanyak 23,4 gram Nacl (Mr = 58,5) dilarutkan dalam
500 gram. Tentukan molalitas larutan NaCl.
Penyelesaian
g NaCl = 23,4 gram; Mr NaCl = 58,5
p air = 500 gram
g
Mr
m = ×
1.000
p
1.000
23,4 g
58,5 g.mol–1
= × 500 g
m = 0,8 m
7. Fraksi mol merupakan pernyataan konsentrasi suatu
larutan yang menyatakan perbandingan jumlah mol
zat terlarut terhadap jumlah mol total komponen
larutan (jumlah mol pelarut + jumlah mol zat terlarut).
Fraksi mol zat pelarut (xp)
xP =
nP
nP + nt
Fraksi mol zat terlarut (xt)
xt =
nt
nP + nt
total fraksi mol = xp+ xt = 1
8. Hitung fraksi mol NaCl dan air, jika diketahui 14,6 gram NaCl
dilarutkan dalam 150 gram air. (Mr NaCl = 58,5; H2O = 18)
Penyelesaian
xt + xp = 1
xt =
nt
nP + nt
nNaCl =
g NaCl
Mr NaCl
=
14,6 g
58,5 g.mol–1
= 0,25 mol
nair =
g air
Mr air
=
150 g
18 g.mol–1
= 8,33 mol
xNaCl =
nNaCl
nNaCl + nair
=
0,25 mol
0,25 mol + 8,33 mol
= 0,029 g
xair = 1 – 0,029 = 0,971
9. 1. Tentukan molalitas larutan NaCl 10% massa dalam air
(Mr NaCl = 58,5).
2. Terdapat larutan NaOH 2,5 M. Jika Mr NaOH = 40 dan
massa jenis larutan 1 kg L-1, tentukan fraksi mol
NaOH.
3. Tentukan fraksi mol 6,4% naftalena (Mr = 128) dalam
bezena (Mr = 78).
10. Adalah sifat larutan yang bergantung pada jumlah
partikel zat terlarut dan bukan pada jenis zat
terlarutnya.
Cth :
penambahan garam dan etilen glikol ke dalam air akan
menyebabkan penurunan titik beku larutan.
11. Cth :
Penambahan garam dan gula masing masing
akan memberikan rasa asin dan manis.
Karena rasa bergantung pada jenis zat
terlarut dan jumlah partikel zat terlarut, maka
rasa termasuk sifat non koligatif larutan
12. Larutan tersebut bersifat encer dan zat
terlarut tidak mudah menguap (non volatil)
13. 1. Penurunan tekanan uap
2. Kenaikan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Tekanan osmotik
14. Suhu
Tekanan
Perhatikan diagram fasa berikut.
A B
A’ B’
0,06 atm
Padat
Cair
Gas
T
T’
0,1°C
1 atm
Tb° Td°
Tb Td
Pelarut murni H2O
Larutan
Perubahan titik didih
T
d
Titik didih pelarut murni
T
d°
Perubahan titik beku
T
b
Titik beku pelarut murni
T
b°
Titik beku larutan
T
b
Titik didih larutan
T
d
Perubahan tekanan uap
P
Td
Tb
Pelarut murni H2O
Larutan
Perubahan titik didih
T
d
Titik didih pelarut murni
T
d°
Perubahan titik beku
T
b
Titik beku pelarut murni
T
b°
Titik beku larutan
T
b
Titik didih larutan
T
d
Perubahan tekanan uap
P
15. Adalah tekanan gas yang berada di atas
zat cairnya di dalam tempat tertutup, di
mana gas dan zat cair berada dalam
kesetimbangan dinamis.
( jumlah partikel yang melepaskan diri
dari fase cair ke fase gas sama dengan
fase gas yang terperangkap di
permukaan fase cair )
16. Adalah fenomena di mana tekanan uap
suatu larutan lebih kecil dibandingkan
tekanan uap pelarut murninya.
17. Tekanan uap jenuh larutan sama dengan
fraksi mol pelarut dikalikan dengan
tekanan uap jenuh pelarut murni.
Kesetimbangan tekanan
uap pelarut murni
Kesetimbangan
tekanan uap larutan
P = P° × xP
18. Penurunan tekanan dari
P° ke P disebut
penurunan tekanan uap,
yang diberi notasi ΔP.
Pelarut murni
Larutan
Tekanan
(mmHg)
Suhu (°C)
P°
P
P = P° – P
P
19. Sebanyak 60 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam 72 gram
air (Mr = 18). Jika tekanan uap air murni pada 20°C adalah
22,5 mmHg, tentukan tekanan uap larutan dan penurunan
tekanan uap larutan pada suhu itu.
Penyelesaian
P = P° × xP(air)
xair =
nair
nair + nurea
= = 0,8
18 g.Mol–1
72 g
72 g
18 g.mol–1
60 g
60 g.mol–1
+
P = 22,5 mmHg × 0,8 = 18 mmHg,
∆ P = Po – P = 22,5 – 18 = 4,5 mmHg
20. Titik beku adalah suhu pada nilai tekanan tertentu, saat
terjadi perubahan wujud zat dari cair menjadi padat.
Diagram penurunan
titik beku
Larutan
Pelarut murni
Tekanan
(mmHg)
Suhu (°C)
Tf Tf°
Tf = Kf ×
g
Mr
×
1.000
p
Tf = Kf × m
Tf
Penurunan titik beku
larutan diberi notasi Tb.
21. Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh
suatu cairan sama dengan tekanan atmosfer di
sekitarnya.
Diagram kenaikan titik didih
Tekanan
(mmHg)
Suhu (°C)
Tb°
Pelarut murni
Larutan
Tb
Kenaikan titik didih larutan yang
diberi notasi Tb.
Tb = Kb× m
Tb = Kb×
g
Mr
×
1.000
p
Tb
22. Dari rumusan penuruan titik beku larutan
dan kenaikan titik didih larutan dengan
molal yang sama berlaku hubungan :
Massa molekul relatif
(Mr) zat terlarut
Jumlah Zat Terlarut
Mr = Kb ×
g
Tb
×
1.000
P
Tb
Kb
=
Tf
Kf
g = Mr×
Tb
Kb
×
P
1.000
Mr = Kf×
g
Tf
×
1.000
P
g = Mr×
Tf
Kf
×
P
1.000
23. Tentukan titik beku dan titik didih 0,54 molal (m) glukosa
dalam air. (Kb = 1,86°C.m–1, Kd = 0,52°C.m–1)
Penyelesaian
Tb = T° – Tb
Tb= kb × m
= 1,86°C.m–1 × 0,54 m
= 1°C
Tb = 0°C – 1°C
= –1°C
Titik beku
Td = T° + Td
Td= kd × m
= 0,52°C.m–1× 0,54 m
= 0,28°C
Td = 100°C + 0,28°C
= 100,28°C
Titik didih
24. Berapa gram glukosa yang harus dilarutkan dalam 100 g air
(Mr = 180) agar larutannya membeku pada –1,5°C (kb =
1,86°C.m–1)
Penyelesaian
Tb = T° – Tb
= 0°– ( –1,5°C)
= 1,5°C
g = Mr × ×
Tb
kb
P
1.000
= 180 g . Mol–1 × ×
1,5°C
1,86°C.m–1
100 g
1.000
= 14,5 g
25. = M× R × T
Tekanan osmotik( ) adalah tekanan yang
diperlukan untuk mempertahankan agar
pelarut tidak berpindah dari larutan encer
ke larutan pekat.
Dimana :
M = Molaritas larutan
R = tetapan gas 0,08206 L atm / mol K
T = Suhu ( derajat Kelvin )
26. Sebanyak 7,2 g glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam air
sampai volumenya 400 mL. Tentukan tekanan osmotik
larutan pada temperatur 27°C. (R = 0,0821 L.atm/K.mol)
Penyelesaian
T = 27°C = 300 K
= M R T
= ×
g
Mr
1.000
V
× R × T
= ×
7,2 g
180 g . m–1
1.000
400 mL
× 0,082 L.atm/K.mol × 300 K
= 2,46 atm
27. 1. Sebanyak 18 g glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 72 g
air. Pada suhu tertentu, tekanan uap air murni = 20,1
cmHg. Tentukan penurunan tekanan uap larutan
glukosa.
2. Suatu larutan glukosa (Mr = 180) dalam 100 g air (Kb =
0,52) mendidih pada 100,65°C. Tentukan massa glukosa
yang dilarutkan.
3. Sebanyak 1,8 g zat nonelektrolit dilarutkan ke dalam 200
g air. Jika penurunan titik beku larutan sebesar 0,93°C
(Kf air = 1,86°) maka tentukan massa molekul relatifnya.
4. Jika tekanan osmotik dari 500 mL larutan fruktosa,
C6H12O6, pada suhu 32°C sebesar 2 atm, tentukan
massa fruktosa yang terlarut.
28. Faktor van’t Hoff adalah faktor yang membandingkan
jumlah ion dari larutan elektrolit terhadap jumlah molekul
dari larutan nonelektrolit.
Sifat Koligatif Larutan Larutan Elektrolit LarutanNonelektrolit
Penurunan tekanan uap ( P) P = P°×xt P = P°× xt
Penurunan titik beku ( Tb) Tb = Kb× m × i Tb = Kb× m
Kenaikan titik didih( Td) Td = Kd× m × i Td = Kd× m
Tekanan osmotik (P) P = M × R × T × i P = M × R × T
Keterangan :
i = { 1 + (n-1) α }
n = jumlah koefisien kation dan anion
α = derajat ionisasi elektrolit
29. Tentukan kenaikan titik didih larutan 17,4 gram K2SO4 (Mr =
174) dan mengurai sempurna dalam 250 gram air dengan
kenaikan titik didih molal air = 0,52°C.m–1
Penyelesaian
Td = kd× m × i
K2SO4 2K+ + SO4
2– i = 2 + 1 = 3
Td = 0,52°C.m–1 × ×
17,4 g
174 g . mol–1
1.000
250 g
= 0,624°C
X 3
30. 1. Sebanyak 248 g C2H6O2 (Mr = 62) dilarutkan ke dalam
288 g air (Mr = 18). Jika pada temperatur 30°C tekanan
uap jenuh air sebesar 31,8 mmHg. Tentukan tekanan
uap larutan tersebut.
2. Sebanyak 2,45 g asam sulfat (Mr = 98) dilarutkan dalam
250 g air. Jika Kd air = 0,52, tentukan titik didih larutan
asam sulfat.
3. Agar menghasilkan larutan yang membeku pada suhu
– 3,6°C, ke dalam 0,5 kg air (Kb = 1,8) harus dilarutkan
garam dapur NaCl(s) (Mr = 58,5) sebanyak ....
4. Sebanyak 2 g NaOH dilarutkan dalam air hingga volume
larutan 500 mL pada suhu 27°C . Tentukan tekanan
osmotik larutan tersebut.
31. 1. Suatu larutan urea dalam air memiliki penurunan
titik beku 0,372°C. Jika Kf molar air = 1,86°C m-1
dan Kb molar air = 0,52°C tentukan kenaikan titik
didih larutan urea.
2. Larutan elektrolit biner 0,5 molal membeku pada
suhu -1,55°C. Jika harga Kf = 1,86°C m-1, tentukan
derajat ionisasi larutan elektrolit tersebut.
3. Supaya air sebanyak 1 ton tidak membeku pada
suhu -5°C, ke dalamnya harus dilarutkan garam
dapur, yang jumlahnya tidak boleh kurang dari ....
(Kf molar air 1,86°C m-1 ; Mr NaCl = 58,5).