SlideShare a Scribd company logo
1 of 75
Download to read offline
MARI BERSATU DI BARISAN KOKOH. QS.61:4 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET MARI PERERAT UKHUWAH: 1 ALLAH, 1 QUR’AN, 1 KIBLAT, 1 ISLAM, 1 HATI
HENDAKLAH MENYERU DENGAN HIKMAH & CARA BAIK DISERTAI BUKTI SEPERTI PARA NABI MENYERU SELALU DISERTAI BUKTI.
http://islamterbuktibenar.net/?pg=articles&article=13526
ijk
‫السالم‬
‫عليكم‬
.
‫ال‬
‫إله‬
‫ﱠ‬‫ال‬‫إ‬
‫ﷲ‬
.
‫محمد‬
‫رسو‬
‫ل‬
‫ﷲ‬
‫الحمد‬

‫رب‬
‫العا‬
‫لمين‬
.
‫الصالة‬
‫و‬
‫السالم‬
‫على‬
‫رسو‬
‫ل‬
‫ﷲ‬
.
‫اما‬
‫بعد‬
Segala puji hanya bagi Allah semata yang telah memberi kesempatan pada
kita semua  juga atas Hidayah serta segala nikmat yang tidak akan
pernah bisa kita hitung satu persatu.
Terimakasih kami ucapkan pada saudara saudari yg setia pada ITB versi
page www.facebook.com/1SLAM.TERBUKTI.BENAR?sk=info  versi group
www.facebook.com/home.php?sk=group_131429706933189view=members
Kami tak dapat membalas apa-apa, hanya teriring doa agar semua
dukungan saudara-saudari menjadi amal yang berat timbangannya di hari
perhitungan kelak saat emas perak tidak berlaku lagi.
MERASAKAN NIKMAT IMAN
Generasi pertama para sahabat dapat sedemikian jaya hingga menguasai
seluruh afrika, eropa, timur tengah hingga beratus-ratus tahun lamanya.
Bagaimana cara Rasulullah Muhammad SAW mendidik para sahabat?
DAN KITA TAK KAN BANGKIT TANPA TERAPKAN  PEGANG ERAT APA
YANG RASUL AJARKAN PADA GENERASI PERTAMA PARA SAHABAT !!!
UMAT MASA INI TAK AKAN PERNAH JAYA KECUALI DENGAN DIDIKAN
YANG MEMBUAT UMAT TERDAHULU JAYA
Islam ialah agama yang mendasari ajarannya dengan realitas, bukan
didasarkan pada khayalan  ilusi. Ia TIDAK menolak perasaan saling
mencintai antar manusia, sebab itu fitrah manusia. Secara naluri kita
mencintai istri, keluarga, harta  tempat tinggal.
Seseorang ialah wajar mencintai pasangannya
100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1  TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET
ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU  TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR
ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH  RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15
Orang Tua pun wajar jika ia menyayangi anak-anaknya
Setiap manusia wajar jika mencintai harta bendanya
Tiap insan pun wajar jika ia menyukai jabatan / nama / kedudukannya
Tapi,,, TIDAK sepatutnya hal bersifat duniawi ini lebih ia cenderungi 
cintai dibanding ALLAH  Rasul-Nya. Jika ia lebih mencintainya, berarti
tidak sempurna imannya,  bahkan dalam beberapa Hadits shahih
dikatakan TIDAK BERIMAN. Maka ia harus berusaha menyempurnakannya.
ö≅è%
βÎ)
tβ%x.
öΝä.äτ!$t/#u
öΝà2äτ!$oΨö/ruρ
öΝä3çΡ≡uθ÷zÎ)uρ
ö/ä3ã_≡uρø—ruρ
óΟä3è?uŽÏ±tãuρ
îΑ≡uθøΒruρ
$yδθßϑçGøùuŽtIø%$#
×οt≈pgÏBuρ
tβöθt±øƒrB
$yδyŠ$|¡x.
ßÅ3≈|¡tΒuρ
!$yγtΡöθ|Êös?
¡=ymr
Νà6ø‹s9Î)
š∅ÏiΒ
«!$#
ÏÎ!θß™u‘uρ
7Š$yγÅ_uρ
’Îû
ÏÎ#‹Î7y™
(#θÝÁ−/uŽtIsù
4®Lym
š†ÎAù'tƒ
ª!$#
ÍνÍ÷ö∆r'Î/
3
ª!$#uρ
Ÿω
“ωöκu‰
tΠöθs)ø9$#
šÉ)Å¡≈x%ø9$#
∩⊄⊆∪
QS.9:24. Katakanlah:Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-
isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan
yang kamu khawatiri kerugiannya,  tempat tinggal yang kamu sukai, ialah
lebih kamu cintai dari Allah  RasulNya  dari berjihad di jalan nya, Maka
tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNYA.
Mencintai ALLAH  Rasul-Nya lebih dari segalanya ialah tujuan hakiki.
ALLAH, Dialah yang paling berhak dicintai, lebih patut menjadi labuhan
hati dibanding orang tua, anak, bahkan diri sendiri. Inilah maqom tertinggi
berbagai tingkatan cinta bagi para pencari cinta. MERUGILAH ORANG YG
MENCINTAI LAINNYA LEBIH DARI CINTA PADA ALLAH  RASUL-NYA
$tΒ
tβ%Ÿ2
È≅÷δL{
ÏπuΖƒÏ‰yϑø9$#
ôtΒuρ
Οçλm;öθym
zÏiΒ
É#{ôãF{$#
βr
(#θà%‾=y‚tGtƒ
tã
ÉΑθß™§‘
«!$#
Ÿωuρ
(#θç7xîötƒ
öΝÍκŦà%Ρr'Î/
tã
ϵšø%‾Ρ
4
šÏ9≡sŒ
óΟßγ‾Ρr'Î/
Ÿω
óΟßγç6ÅÁãƒ
Ø'yϑsß
Ÿωuρ
Ò=|ÁtΡ
Ÿωuρ
×π|ÁyϑøƒxΧ
’Îû
È≅‹Î6y™
«!$#
Ÿωuρ
šχθä↔sÜtƒ
$Y∞ÏÛöθtΒ
àá‹Éótƒ
u‘$¤%à6ø9$#
Ÿωuρ
šχθä9$uΖtƒ
ôÏΒ
5iρ߉tã
¸ξø‹‾Ρ
āωÎ)
|=ÏGä.
Οßγs9
ϵÎ/
×≅yϑtã
ìxÎ=≈|¹
4
āχÎ)
©!$#
Ÿω
ßì‹ÅÒãƒ
tô_r
tÏΖÅ¡ósßϑø9$#
∩⊇⊄⊃∪
QS.9 Taubah:120. Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah  orang2
Arab Badwi yg berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah
 tidak patut bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada
mencintai diri rasul. yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa
kehausan, kepayahan  kelaparan pada jalan Allah,  tidak menginjak
suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir,  tidak
menimpakan sesuatu bencana pada musuh, melainkan dituliskanlah bagi
mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah
tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik,
“Saat seorang bertanya pada Rasul SAW tentang hari kiamat, beliau
menjawab dengan sebuah pertanyaan, “Apa yang sudah kau persiapkan
untuknya?” Orang itu menjawab, ‘Tidak ada lain kecuali bahwa saya
mencintai ALLAH  Rasul-Nya.’ Rasul bersabda:‘Engkau beserta orang
yang engkau cintai. ” (HR.Muslim)
Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Qur’an surat ke 49 Hujuraat:7
(#þθßϑn=÷æ$#uρ
¨βr
öΝä3ŠÏù
tΑθß™u‘
«!$#
4
öθs9
ö/ä3ãè‹ÏÜãƒ
’Îû
9ŽÏWx.
zÏiΒ
Í÷ö∆F{$#
÷Λ—ÏΨyès9
£Å3≈s9uρ
©!$#
|=¬7ym
ãΝä3ø‹s9Î)
z≈yϑƒM}$#
…çµuΖ−ƒy—uρ
’Îû
ö/ä3Î/θè=è%
oν§x.uρ
ãΝä3ø‹s9Î)
tø%ä3ø9$#
s−θÝ¡à%ø9$#uρ
tβ$uŠóÁÏèø9$#uρ
4
y7Í×‾≈s9'ρé
ãΝèδ
šχρ߉ϩ≡§9$#
∩∠∪
Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasul. jika ia menuruti
kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat
kesusahan, tapi Allah menjadikan kamu ‘CINTA’ pada keimanan 
menjadikan KEIMANAN ITU INDAH di dalam hatimu serta menjadikan
kamu benci pada kekafiran, kefasikan,  kedurhakaan.
÷ɨΖ9$#
4’n÷ρr
šÏΖÏΒ÷σßϑø9$$Î/
ôÏΒ
öΝÍκŦà%Ρr
(
ÿ…çµã_≡uρø—ruρ
öΝåκçJ≈yγ¨Βé
3
,,,
QS.33 Al-Ahzab:6. Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri
mereka sendiri  isteri-isterinya ialah ibu-ibu mereka…
Kecintaan kita pada Rasul itu mengikuti kecintaan kita pada ALLAH SWT. 
ini merupakan buah kecintaan kita pada-Nya.
FREE DOWNLOAD: E-BOOK, SOFTWARE ISLAM KOMPUTER  HANDPHONE, CERAMAH, VIDEO WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET
KEWAJIBANMU YANG DIBEBANKAN ATASMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.16:82 KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.3:20, QS.42:48
SEKALI-KALI KAU TAK KAN SAMPAI PADA KEBAJIKAN HINGGA KAU NAFKAHKAN HARTA DI JALAN ALLAH. QS.3 ALI IMRAN:19, 61 SHAFF:10-12, 47 HUJURAAT:15
Saat Rasul SAW tiba di madinah, orang-orang yahudi menghampirinya
seraya pura-pura bersin di hadapan beliau, lalu mereka berkata:“Kami
mencintai Allah, tapi kami tidak akan mengikutimu.”
Allah Azza wa Jalla mendustakan kecintaan mereka, sekaligus membantah
pengakuan mereka dengan firman-NYA:
ö≅è%
βÎ)
óΟçFΖä.
tβθ™7Åsè?
©!$#
‘ÏΡθãèÎ7¨?$$sù
ãΝä3ö7Î6ósãƒ
ª!$#
öÏ%øótƒuρ
ö/ä3s9
ö/ä3t/θçΡèŒ
3
ª!$#uρ
Ö‘θà%xî
ÒΟ‹Ïm§‘
Katakanlah: Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi  mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. QS.3 Ali Imran:31
Jika seorang mempunyai kekasih, tentu ia akan berusaha menjadi seperti
apa yang diinginkan dambaannya itu. Maka tak jarang kita melihat
seorang yang tadinya brutal menjadi baik, yang tadinya nakal menjadi
saleh, yang tadinya hura-hura menjadi bersahaja.
Kecintaan pada Allah ialah terbukti dari ketaatannya menjalankan
perintah  menjauhi larangan tanpa paksaan, ia terbukti pula dari
pengorbanannya pada Islam, baik berupa tenaga, fikiran, waktu, harta,
jiwa, raga  bahkan nyawa.
Bangun pagi yang dipikirkan ialah umat  Islam, Saat akan tidur pun dia
niatkan sebagai istirahat untuk menghimpun kembali tenaga dalam
berjuang dijalan-NYA
KECINTAAN SEBAGAI SYARAT IMAN
Seseorang bertanya pada Rasul SAW: “Ya Rasulallah, apa iman itu?”
Rasul SAW menjawab, “Allah  Rasul-Nya lebih kamu cintai daripada apa
pun selain keduanya.”
Nabi bersabda: “TIDAK BERIMAN salah seorang dari kalian sehingga aku
lebih dicintai daripada orang tuanya, anaknya  seluruh manusia.” (HR.
Bukhari  Muslim)
Dalam hadits yang lain, yang diriwayatkan oleh Bukhari  Muslim, dari
Anas bin Malik: “TIDAK BERIMAN KAMU sebelum Allah  Rasul-Nya lebih
kamu cintai dari siapa pun selain mereka.
“TIDAK BERIMAN KAMU sebelum aku (Rasul) lebih dicintai dari
keluarganya, hartanya,  seluruh umat manusia.” HR.Muslim
Sumber cinta pertama ialah Allah, lalu kita mencintai siapa saja yang
dicintai Allah, termasuk rasul-Nya.
Karena itu, doa yang biasa kita baca ialah:“Ya Allah, kumohonkan pada-Mu
cinta`Mu  mencintai orang-orang yang mencintai`Mu,  mencintai setiap
amal yang membawa kami ke dekat`Mu...
Di Hadits bukhari, saat Rasul SAW ajarkan KEHARUSAN mencintai ALLAH
 Rasul-NYA:
Maka Umar bin Khatab r.a. berkata: “Wahai Rasul! Demi Allah! Engkau
lebih aku cintai daripada Hartaku, keluargaku  orang tuaku, kecuali dari
diriku sendiri.” (Umar lebih mencintai dirinya sendiri dibanding Rasul)
Rasul SAW menjawab: “Tidak! Wahai Umar, bahkan aku harus lebih
engkau cintai daripada dirimu sendiri.”
Umar berkata: “Jika begitu, Demi Allah! Engkau akan lebih aku
cintai daripada diriku sendiri wahai Rasul!”
“Sejak sekarang, imanmu telah sempurna wahai umar!” Tegas
Rasul SAW. HR. Bukhari
Dengan cinta Allah  Rasul melebihi segalanya, kita tidak menjadi benci
pada orang tua, anak, suami/istri, keluarga atau lainnya. Justru dengan
cinta Allah  Rasul, maka kita diwajibkan untuk menghormati orang tua,
meski orang tua kita masih belum juga mendapat hidayah Allah untuk
menerima Islam.
100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1  TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET
ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU  TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR
ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH  RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15
*
4|Ós%uρ
y7•/u‘
āωr
(#ÿρ߉ç7÷ès?
HωÎ)
çν$−ƒÎ)
Èøt$Î!≡uθø9$$Î/uρ
$—Ζ≈|¡ômÎ)
4
$¨ΒÎ)
£tóè=ö7tƒ
x8y‰ΨÏã
uŽy9Å6ø9$#
!$yϑèδ߉tnr
÷ρr
$yϑèδŸξÏ.
Ÿξsù
≅à)s?
!$yϑçλ°;
7e∃é
Ÿωuρ
$yϑèδöpκ÷]s?
≅è%uρ
$yϑßγ©9
Zωöθs%
$VϑƒÌŸ2
QS.17:23  Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia  hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya
atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan pada keduanya Perkataan
ah  janganlah kamu membentak mereka  ucapkanlah pada mereka
Perkataan yang mulia
Dengan cinta Allah  Rasul melebihi segalanya, Justru Allah
mewajibkan kita menyayangi anak, istri,  seluruh muslimin muslimah
dimuka bumi, menghormati hak tetangga meski mereka kafir, mengenal
seluruh manusia di berbagai belahan bumi  sebagainya.
Dengan cinta Allah  Rasul melebihi segalanya, kita DILARANG menjadi
pelaku bom di hotel-hotel / tempat umum/ pelaku teror, karena Allah
memerintahkan menyampaikan Islam dengan hikmah  cara yang baik, 
membantah pun harus dengan cara yang baik. Kita dilarang membunuh
manusia yang tidak berdosa dalam menyampaikan dakwah Islam.
QS.5:32.Siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka
bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya. 
Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka
seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.
KEWAJIBAN KITA HANYALAH MENYAMPAIKAN KEBENARAN ISLAM SAJA
QS.42:48. Jika mereka berpaling Maka Kami tidak mengutus kamu sebagai
Pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tak lain hanyalah menyampaikan.
Juga dalam QS.16:82,16:125,3:20,5:92,64:12
Tidak pernah ada ayat Qur’an menyuruh kita:Jika mereka berpaling, maka
bunuhlah mereka… Atau… Jika mereka berpaling, hajarlah mereka,
rampaslah hartanya..
Bukankah semua kita dilakukan karena kecintaannya tulus terhadap Allah?
Apa pula yang mendorong Hadzalah Al-Ghusail r.a., saat meninggalkan
istrinya di malam pertama pernikahannya demi menyambut panggilan
JIHAD? Padahal dia masih dalam keadaan junub? Hingga ia syahid
terbunuh di jalan Allah??? IA LEBIH MENCINTAI ALLAH  RASULNYA
DIBANDING MALAM PERTAMA BERSAMA ISTRINYA!!!
Ia korbankan jiwa, raga bahkan nyawa satu-satunya sebagai tanda
kecintaan pada Allah  RasulNYA. Rasul SAW berkata di saat
kesyahidannya seraya mengangkat wajah ke langit  memicingkan mata:
“Demi Dzat yang diriku ada pada kekuasaanNYA, sungguh aku benar2 melihat
malaikat memandikan Handzalah antara langit  bumi.” HR. Ibnu Sa’ad”
Bukankah ia lakukan semua itu karena cinta  memasrahkan jiwa raga
hanya pada Allah  Rasul? Demi Allah, pengorbanan tenaga, pikiran,
harta, jiwa  raga itu merupakan cinta yang paling agung  paling tinggi
derajatnya.
Versi lengkapnya silahkan download ebook berjudul “DILANDA CINTA”
di http://islamterbuktibenar.net/?pg=customid=4216
h
Saudi Arab, February 2005
Penulis
Admin www.islamterbuktibenar.net
FREE DOWNLOAD: E-BOOK, SOFTWARE ISLAM KOMPUTER  HANDPHONE, CERAMAH, VIDEO WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET
KEWAJIBANMU YANG DIBEBANKAN ATASMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.16:82 KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.3:20, QS.42:48
SEKALI-KALI KAU TAK KAN SAMPAI PADA KEBAJIKAN HINGGA KAU NAFKAHKAN HARTA DI JALAN ALLAH. QS.3 ALI IMRAN:19, 61 SHAFF:10-12, 47 HUJURAAT:15
IKHLAS AGAR AMAL TAK SIA-SIA
MUKHADDIMAH
PENTINGNYA SEBUAH TUJUAN
Seluruh aktivitas perbuatan manusia pasti didorong oleh motivasi,
sehingga dilakukan dengan sukarela tanpa beban. Faktor-faktor pendorong ini,
timbul karena kebutuhan manusia itu sendiri, seperti makan, minum  menikah.
 boleh jadi, ia timbul karena ada tujuan tertentu yang ingin dicapai. Itulah yang
mendorongnya untuk terus berusaha. Karena dia menyadari kebaikan yang
tersimpan dibalik usaha  kerja keras tersebut.
Motivasi inilah yang menuntut adanya tujuan tertentu, yang terkadang
berada di luar jangkauan nalar yang ingin dicapai manusia,  tidak mustahil ia
berubah menjadi tujuan utama. Sebagian ulama mengatakan bahwa faktor
pendorong ini, terdiri dari sekumpulan motiovasi  tujuan yang hendak dicapai,
sementara (dalam buku ini), kita akan mengkonsentrasikan pembahasan pada
tujuan yang hendak dicapai. Karena, sisi ini memainkan peranan yang sangat
penting, melebihi sisi-sisi lain, walau diantara keduanya ada hubungan yang tidak
dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain.
Tujuan yang digambarkan  dibayangkan oleh manusia, biasanya sangat
berpengaruh, oleh karenanya ada orang yang rela mengorbankan harta  nyawa
di medan tempur, hanya karena ingin gugur sebagai syahid  mengharapkan
ridha dari Allah SWT. Mereka lakukannya karena sadar akan pahala dibalik gugur
sebagai syahid sangatlah agung.
Orang-orang bijak, para penguasa, para pemimpin, para pendidik
(murabbi)  para ekonom serta yang lain-lain…selalu berusaha dengan sangat
serius mengkaji motivasi  tujuan. Mereka selalu mengembangkan penelitian
yang semakin lama semakin luas  tak bertepi.
Kita sudah tahu tujuan yang ingin dicapai  harapan yang ingin diwujudkan
tanpa perlu bersusah payah, melalui pemahaman terhadap diri sendiri  orang
lain yang ada di sekitar kita. Itulah yang membuat kita tertarik  menyibukkan
akal  pikiran. Ia selalu terbayang, walau kita disibukkan oleh berbagai masalah
kehidupan, kita tidak bisa istirahat  tidak bisa tenang, hingga kita
mengetahuinya dengan baik  sempurna. Jika tidak demikian, maka penyesalan
kan selalu melekat di hati  kepedihan kan selalu menyertai jiwa kita.
Oleh karena itu, para ahli (dalam berbagai bidang ilmu), selalu berusaha
mendalami masalah yang satu ini. Tujuannya ialah untuk memahami bagaimana
mengarahkan perilaku manusia, sesuai harapan mereka. Para pakar pendidikan
100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1  TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET
ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU  TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR
ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH  RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15
menginginkan agar generasi yang mereka didik terdorong secara individu untuk
mewujudkan tujuan yang mereka tentukan.
Sementara para pakar ekonomi menginginkan agar produktivitas selalu
meningkat,  itu tidak akan terwujud, kecuali bila para pekerja, menjalankan
tugas dengan baik  sukarela serta yakin bahwa pekerjaan itu akan membuahkan
banyak kebaikan..begitulah selanjutnya.
Islam datang untuk meluruskan perilaku manusia,  Allah SWT, Maha
Mengetahui seluk beluk jiwa manusia itu. Oleh karenanya, Islam tidak pernah
memaksa manusia untuk memeluk Islam  mengamalkan ajarannya. Karena,
pemaksaan sangat bertentangan dengan fitrah manusia, tidak sejalan dengan
hikmah kenapa manusia diciptakan. Oleh karenanya, cara yang ditempuh Islam
ialah menjelaskan tujuan yang hendak dicapai, menjelaskan sebab-sebab yang
akan mengantarkannya pada tujuan tersebut, lalu menjelaskan apa yang akan
didapatkan oleh manusia dibalik itu, apa akibat negative yang akan diderita, jika
terjadi penyimpangan yang ditetapkan Islam. Saat kita memperhatikan al-Qur’an
 Hadits, kita akan tahu betapa lengkapnya pengarahan  penjelasan tujuan 
menyingkap bahaya penyimpangan.
Di sini kita bisa memahami, bahwa tujuan
yang selalu menjadi harapan setiap muslim dibalik
perbuatannya, ialah berjalan sesuai aturan,
sehingga tidak terjadi penyimpangan. Apakah suatu
amal akan bernilai pahala atau tidak, semuanya
tergantung pada tujuan yang hendak dicapai.
Seseorang yang mendirikan shalat untuk mencari
ridha Allah SWT, maka amalnya ialah amal terbaik,
sementara seseorang yang menunaikannya karena
ingin mendapatkan penghargaan dari orang lain,
maka amalnya akan berubah menjadi amal
terburuk. Seseorang yang hijrah karena patuh 
taat pada perintah Allah SWT  menolong agama-Nya, maka amalnya akan
mengantarkannya pada martabat yang lebih tinggi, sedangkan orang yang hijrah
karena mengharapkan keuntungan duniawi: seperti harta atau ingin menikahi
seorang wanita, maka amalnya tidak akan membuahkan pahala. Oleh karena itu,
Allah SWT berfirman,
“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami
segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang
kami kehendaki  Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan
memasukinya dalam keadaan tercela  terusir.  barangsiapa yang
menghendaki kehidupan akhirat  berusaha ke arah itu dengan sungguh-
sungguh sedang ia ialah mukmin, maka mereka itu ialah orang-orang yang
usahanya dibalasi dengan baik. (QS. Al-Isra’ [17]: 18-19)
Rasulallah S.A.W bersabda, “Sesungguhnya segala amal, ditentukan oleh
niat,  sesungguhnya setiap pekerjaan (hasil-nya) akan sesuai dengan niat, siapa
yang hijrah pada Allah  rasul-Nya, maka hijrahnya ialah pada Allah  Rasul-Nya,
 siapa yang hijrah untuk mendapatkan dunia, maka dia akan mendapatkannya,
atau karena ingin menikahi seorang wanita, maka dia akan menikahinya. Oleh
karena itu, hasil hijrah seseorang sesuai dengan niatnya.”
Maka, mengetahui tujuan yang hakiki, merupakan kunci sukses bagi jiwa
itu sendiri. Karena, jiwa tak obahnya bagai wadah yang menyimpan banyak
rahasia  keajaiban yang sulit dipahami. Betapa banyak pakar yang tidak mampu
memahaminya dengan sempurna  sudah berapa banyak pilosof yang
kebingungan  belum mampu mendeteksinya semenjak dulu hingga sekarang.
Sudah banyak para ahli yang memberikan pengorbanan yang tidak sedikit untuk
memahami kejiwaan manusia,  mereka pelajari seluk-beluknya, namun hasilnya
usaha yang mereka lakukan  umur yang mereka habiskan hanya membuahkan
kebingungan  kesia-siaan. Sebabnya ialah, karena mereka mengkaji hal-hal
yang tidak pernah Allah perintahkan pada mereka,  mereka pasti tidak akan
mampu lakukan penelitian mengenai masalah ini. Karena, ruh  rahasia
kehidupan manusia, merupakan rahasia Allah SWT.
Allah berfirman, “….Katakanlah (hai Muhammad): Roh itu termasuk
urusan Tuhan-ku…” (QS. Al-Isra’ [17]: 85)
Di zaman ini para ahli menyimpulkan, bahwa jiwa manusia sebenarnya
tidak berwujud sama sekali, manusia hanyalah sebagai alat yang mempunyai
sensitifitas  kesadaran, ia tidak digerakkan oleh faktor interen apa-pun. 
mayoritas peneliti berpendapat, bahwa insting  faktor pendorong fitrah, boleh
jadi merupakan mata rantai dari pantulan perbuatan.
Maka para pakar yang hanya berpedoman pada materi saja, mereka hanya
akan memandang manusia dari sudut materi pula, mereka tidak akan mengakui,
bahwa dalam diri manusia ada faktor atau sisi yang sangat berharga.
Freud menggambarkan, manusia ialah gabungan dari berbagai syahwat,
pendapat ini tidak lebih dari teori materi  tidak dapat dibenarkan sama sekali.
Mereka berpendapat manusia ialah makhluk yang diciptakan di bumi  bumi
sebagai tempat hidupnya,  dia selalu berusaha mempertahankannya, bumi
ialah tujuan  cita-cita serta harapannya yang paling tinggi.
Betapa banyak manusia yang tersesat, padahal dia sedang mencari sesuatu
yang paling dekat dengan dirinya, yaitu dirinya sendiri. Berapa banyak manusia
yang kehilangan dirinya, padahal dia sedang mencarinya. Ada kelompok yang
FREE DOWNLOAD: E-BOOK, SOFTWARE ISLAM KOMPUTER  HANDPHONE, CERAMAH, VIDEO WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET
KEWAJIBANMU YANG DIBEBANKAN ATASMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.16:82 KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.3:20, QS.42:48
SEKALI-KALI KAU TAK KAN SAMPAI PADA KEBAJIKAN HINGGA KAU NAFKAHKAN HARTA DI JALAN ALLAH. QS.3 ALI IMRAN:19, 61 SHAFF:10-12, 47 HUJURAAT:15
tidak mengakui hakekat manusia, karena mereka mengingkari ruh yang mengalir
dalam jasad. Ada pula yang tidak sanggup mengenal ruh dengan sesungguhnya,
walau beriman dengan keberadaannya  mengakui tujuan yang hendak dicapai.
Namun, tetap saja masih samar  manhaj atau cara yang ditempuh tetap tidak
jelas. Dengan demikian, manusia akan hidup dalam kebingungan, dia jalani
kehidupan, sementara dia sendiri tidak tahu.
Kita tidak mungkin membahas hakekat jiwa manusia, karena semua usaha
yang dilakukan kea rah itu hanya akan membuahkan kegagalan,  Allah telah
memaklumatkan, bahwa kita tidak akan mampu memahaminya. Tapi kita akan
mampu mengenal tujuannya yang sangat tinggi  terpuji. Bila ada aturan untuk
jiwa manusia, lalu berinteraksi dengannya, dia akan lakukan berbagai kebaikan 
membimbingnya untuk mewujudkan kebahagiaan  kedamaian. Inilah yang
disampaikan oleh al-Qur’an.
Sudah berapa banyak pengorbanan yang diberikan, padahal yang dia cari
ialah dirinya sendiri, sedangkan Islam telah memberikan solusi yang paling tepat
bagi kerumitan yang dihadapi manusia.
Islam memberikan bimbingan yang sangat mudah  manusia pasti mampu
mewujudkannya, dengan demikian, dia menemukan jati dirinya, memainkan
peranan  terus berusaha mencari  mewujudkan harapan. Jika sudah demikian,
maka derajatnya terangkat, kelelahan yang dialami akibat perbuatan orang-
orang yang sesat karena kebodohan yang berlangsung selama berabad-abad
akan terobati. Inilah yang akan kita jelaskan dalam buku ini Insya Allah.
NIAT YANG DIGARISKAN ISLAM
Tidak ada perbedaan dikalangan manusia, bahwa semua orang menginginkan
kebahagiaan. Karena mengharap kebahagiaan-lah manusia terus berusaha 
berbuat tanpa henti. Ini diakui oleh para pakar  ahli ma’rifah serta pisikolog.
Berhubungan dengan masalah ini, Ibnu Hazim berkata: “Ada harapan yang ingin
dicapai oleh semua manusia, mereka sama berusaha mencari  mewujudkannya,
harapan mereka ternyata hanya satu saja, yaitu membuang kebimbangan.
Saat aku renungkan, akhirnya aku sampai pada satu kesimpulan, bahwa
manusia hanya sama dalam berbuat baik saja, namun berbeda dalam vara
mewujudkannya,  aku juga melihat kecenderungan manusia itu berbeda-beda.
Sebenarnya, usaha yang mereka lakukan baru sebatas mengusir kebimbangan
yang melanda diri mereka. Ada yang keliru dalam menentukan jalan yang akan
ditempuh, ada yang lebih dekat pada kesalahan  ada pula yang sudah benar,
tapi kelompok yang terakhir ini sangat sedikit.
Berhubungan dengan mengusir kebimbangan, ini disepakati oleh semua
umat semenjak alam diciptakan hingga kiamat datang,  akan diikuti oleh
suasana berhisab. Disana mereka hanya akan menikmati usaha atau perbuatan
yang mereka lakukan semasa hidup di dunia,  tidak ada bantuan dari siapa pun,
maka diantara manusia ada yang tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi
situasi itu.”
Penyebab perbedaan ini ialah kebodohan, betapapun tingginya ilmu yang
dimiliki manusia, betapapun beragamnya keinginan untuk mencari sesuatu,
namun pada akhirnya hanya akan membuahkan kesengsaraan  kebinasaan bagi
diri mereka sendiri. Sementara yang lain menganggap, bahwa untuk mencpai
suatu harapan, sangat sulit  berliku, sehingga mereka akan meninggalkannya,
seperti orang yang lari karena takut dengan srigala, padahal kebahagiaan 
kedamaian itu, tersimpan dalam usaha mewujudkan urusan ini.
Kebodohan ini kembali pada pemahaman masalah yang sangat terbatas 
kurangnya ilmu tentang akibat buruk perbuatan dosa (neraka atau siksa). Aku
tambahkan, bahwa apa yang akan terjadi setelah kehidupan ini, merupakan
sesuatu yang ghaib  tidak diketahui oleh manusia. Pandangan manusia hanya
terbatas pada kehidupan dunia, sebabnya ialah karena terbatasnya ilmu mereka.
Kebodohan masih diikuti oleh kezaliman terhadap diri sendiri. Karena, jiwa
akan mengikuti kesenangan manusia, seperti mendapatkan berbagai kenikmatan
yang terlihat, ia akan membuatnya buta terhadap kebaikan hakiki yang
seharusnya menjadi tujuan utama.
Allah SWT berfirman, “Tapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan
duniawi.” (QS. Al- ‘la [87]: 16)
Inilah sebabnya banyak yang mendahulukan keinginan hawa nafsu  memuaskan
keinginan jasmani, sementara akhirat mereka tinggalkan begitu saja. Karena
untuk mendapatkan kebahagiaan akhirat, perlu perjuangan  pengorbanan yang
tidak sedikit, bahkan sering berseberangan dengan keinginan hawa nafsu.
Disebabkan karena manusia tidak mampu mengetahui jalan lurus  tujuan
mulia, maka Allah menurunkan bimbingan  mengutus pada Nabi  rasul untuk
menjelaskan hakekat  tujuan yang hendak dicapai manusia.
NIAT  PENGARUHNYA
Ada beberapa faktor dominan yang pengaruhi manusia agar terus berusaha
merealisasikan keinginannya, termasuk faktor alam,  Allah menciptakan ala
mini untuk manusia, untuk mewujudkan  merealisasikan keinginannya.
Sekiranya Allah tidak menciptakan dorongan-dorongan ini, maka manusia
tidak akan mau berusaha mencari rezeki, tidak akan mau makan  tidak mau
100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1  TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET
ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU  TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR
ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH  RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15
menikah…Sekelompok pakar mengadakan penelitian, bahwa faktor pendorong
itu ialah faktor alam yang tertanam dalam jiwa manusia.
Dengan adanya faktor ini, syari’at menganggapnya cukup,  faktor pendorong
untuk merealisasikannya tidak hanya berdasarkan kecenderungan batin saja.
Karena faktor alam saja, cukup untuk mengerahkan manusia merealisasikan
keinginannya. Seandainya ada manusia yang ingin lakukan perbuatan yang tidak
sesuai dengan tabi’atnya, seperti menikah  memakan makanan yang baik-
baik…maka apa yang mereka lakukan tidaklah terpuji dalam pandangan syari’at,
bahkan dianggap sebagai pelanggaran  penyimpangan yang fatal.
Saat ada perbuatan yang tidak disukai jiwa manusia, sementara syari’at
menganjurkannya, saat itu syari’at akan memberikan harapan-harapan sesuai
dengan ukuran berat atau ringannya suatu perbuatan dalam pandangan
manusia. Cobalah baca kitab at-Tarhibu Wa at-Targhib, agar kita mengetahui
betapa besarnya pahala yang dijanjikan bila kita menunaikan perintah wajib 
lakukan berbagai hal yang sunnah. Saat suatu perintah didengar oleh hati 
dipahami, maka ia akan berusaha meringankan pekerjaan yang berat  sulit,
sehingga dorongan untuk merealisasikannya akan semakin kuat.
Bagi pembaca yang sudah membaca biografi para salaf yang saleh pasti
akan ta’jub, betapa tingginya kesabaran mereka dalam menghadapi berbagai
kesulitan  derita, betapa besarnya pengorbanan mereka di jalan Allah, mereka
tidak peduli dengan kehidupan yang sempit, rumah seadanya  sulitnya
kehidupan yang mereka jalani.
Siapa yang membaca sejarah kehidupan mereka, pasti akan ta’jub,
bagaimana mereka berjuang menundukkan keinginan untuk tidur nyenyak di
malam hari  menggantinya dengan shalat tahajjud  beristighfar. Mereka tidak
pernah mengharapkan pujian  ucapan terima kasih serta balasan. Bagaimana
pula mereka menundukkan hawa nafsu, mereka berpuasa pada puncak musim
panas, pada saat waktu siang jauh lebih panjang  lebih lama dari malam.
Kenapa mereka mau lakukan semua itu? Karena mereka tahu akan janji Allah
bagi siapa saja yang konsisten menjalankan syari’at-Nya.
Oleh karena itu, mereka lebih memilih menunaikan apa yang disenangi
Allah SWT, dengan harapan akan mendapatkan apa yang Allah janjikan.
Kita juga melihat, syari’at menambah harapan untuk menundukkan
kecenderungan hawa nafsu  bujuk rayu setan serta tantangan yang lebih berat,
yaitu dengan menundukkan nafsu amarah  tipu daya setan yang sudah terbiasa
memoles keburukan  dosa menjadi sesuatu yang baik dengan menguasai hati
manusia.
Oleh sebab itu, amal-amal yang tidak disukai jiwa  sulit direalisasikan,
saat itu Allah akan mengilhamkan pendorong, sehingga manusia akan
menganggapnya ringan  tidak menjadi beban. Lalu, dia lakukan dengan sukarela
tanpa paksaan. Inilah metode yang paling jitu bagi mereka yang banyak
membaca Al-Qur’an  Sunnah. Oleh karenanya, Allah mensifati Al-Qur’an dengan
berita gembira  peringatan.
Allah SWT berfirman, “Sebagai bimbingan yang lurus, untuk
memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah  memberi berita
gembira pada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa
mereka akan mendapat pembalasan yang baik,” (QS. Al-Kahfi [18]: 2)
Dan Rasulallah S.A.W mensifatinya dengan dua sifat, sebagaimana firman Allah
berikut ini, “Sesungguhnya Kami mengutus engkau sebagai saksi, pembawa
berita gembira  pemberi peringatan.” (QS. Al-Fath [48]: 8)
TUJUAN YANG HENDAK DICAPAI DENGAN NIAT
Luruskan Niat Dalam Beribadah
Tujuan yang hendak dicapai manusia dalam beribadah hanya satu, yaitu ridha
Allah SWT. Sebab itu, bila suatu amal diniatkan bukan untuk mencari ridha Allah
SWT, maka ia tidak akan bernilai apa-apa. Pembaca yang membaca Al-Qur’an 
Sunnah, tentu sudah tahu, bahwa inilah satu-satunya tujuan yang dianjurkan
dalam Islam. Perintah utama Al-Qur’an ialah isi  kandungan dari firman Allah,
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu  orang-
orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2] : 21)
Dan firman Allah, dalam QS. Al-Bayyinah [98] : 5
“Dan mereka tidak diperintah, kecuali untuk beribadah pada Allah.”
Hanya Satu Tujuan Dalam Al-Qur’an, Yaitu Ikhlas
Al-Qur’an mengistilahkan tujuan ini dengan ikhlas. Ikhlas tidak hanya
sekedar menghadap pada Allah dalam lakukan satu amal saja, tapi semua amal
yang dilakukan oleh mukallaf hendaknya tertuju hanya pada Allah semata.
FREE DOWNLOAD: E-BOOK, SOFTWARE ISLAM KOMPUTER  HANDPHONE, CERAMAH, VIDEO WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET
KEWAJIBANMU YANG DIBEBANKAN ATASMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.16:82 KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.3:20, QS.42:48
SEKALI-KALI KAU TAK KAN SAMPAI PADA KEBAJIKAN HINGGA KAU NAFKAHKAN HARTA DI JALAN ALLAH. QS.3 ALI IMRAN:19, 61 SHAFF:10-12, 47 HUJURAAT:15
Ibadah bukan untuk meraih kekuasaan  kedudukan, tidak pula menyembah
batu, pohon, bulan  matahari. Ikhlas maksudnya ialah hanya menghadap pada
Allah semata dengan amal hati  anggota badan. Ikhlas ialah agama yang Allah
turunkan pada para Nabi  rasul,  ikhlas ialah inti dakwah  inti agama yang
disampaikan oleh para Rasul.
Allah SWT berfirman, dalam QS. Al-Bayyinah [98] : 5
“Dan mereka tidak diperintah, kecuali untuk beribadah pada Allah.”
Semua Rasul berkata pada kaumnya,
“Beribadahlah kalian pada Allah, kalian tidak mempunyai Tuhan selain
Dia,” (QS. Al-Mukminun [23]: 32)
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami
wahyukan padanya: Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku,
maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku. (QS. Al-Anbiya’ [21]: 25)
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): Sembahlah Allah (saja),  jauhilah Thaghut….”. (QS.Nahl [16]: 36)
Definisi ikhlas menurut para ulama memang berbeda-beda, namun
tujuannya tetap sama, yaitu mengikhlaskan berbagai aktivitas untuk
mendekatkan diri hanya pada Allah saja.
Ar-Raghib mendefinisikan, “Ikhlas ialah mengikhlaskan niat hanya karena Allah.”
Sementara Abul Qasim al-Qusyairi mendefinisikan, “Mengesakan Allah
SWT dalam berbiadah dengan niat, dalam lakukan keta’atan, hanya berharap
pada Allah saja. Tidak berpura-pura pada makhluk  mengharapkan pujian atau
supaya disayangi orang lain, atau dengan lakukan berbagai cara untuk
mendekatkan diri pada selain Allah.”
Pada kesempatan lain dia mendefinisikan, “Boleh juga didefinisikan bahwa
ikhlas ialah membersihkan amal dari segala pengaruh makhluk.”
‘Izz bin ‘Abdussalam mendefinisikan, “Ikhlas ialah, bahwa seorang mukallaf
lakukan ketaatan dengan penuh keikhlasan hanya karena Allah semata, tidak
mengharapkan penghargaan dari siapapun, tidak mengharapkan manfaat
keagamaan  tidak pula untuk menolak mudarat duniawi.”
Al-Harits al-Muhasibi mendefinisikan, “Ikhlas ialah mengesamping-kan
makhluk dalam beribadah pada Tuhan.”
Sahl bin ‘Abdullah mendefinisikan, “Ikhlas ialah diam  bergeraknya
seorang mukallaf, hanya untuk Allah semata.”
Setelah mengemukakan beberapa definisi diatas, Iman Ghazali berkata,
“Semua definisi ini ialah kalimat-kalimat yang padat makna  mencakup semua
tujuan yang hendak dicapai.”
Ikhlas dalam buku-buku Bahasa ialah membersihkan  membedakan
sesuatu dari segala bentuk kotoran yang menghinggapinya.
Sementara “al-Khilash” ialah emas  perak yang sudah dibersihkan dengan api.
Makna-makna ini tertuang dalam Al-Qur’an,
“…Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya
(berupa) susu yang bersih antara tahi  darah… (QS. An-Nahl [16]: 66)
Sedangkan yang dimaksud dengan firman Allah “Khalashuu Najiyya” pada
saudara-saudara Yusuf ialah, Mereka menghindar  berpisah darinya.
Dan yang dimaksud dalam ayat saat Allah menceritakan orang-orang
musyrik “Khalishatan Lidzukuurina,” maksudnya ialah, hanya kaum laki-laki saja
yang boleh menikmatinya.
Allah SWT berfirman, “Katakanlah: Siapakah yang mengharamkan
perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya 
(siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik? Katakanlah: Semuanya
itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus
(untuk mereka saja) di hari kiamat…”. (QS. Al-A ‘raf [7]: 32)
Maksudnya ialah, tak seorang kafir pun menyertai mereka dalam menikmatinya.
Dari sini dapat dipahami, bahwa antara makna Bahasa  istilah ada
keserasian, maka tujuan ikhlas ialah membersihkan niat pada Allah dari segala
kerusakan yang mencampurinya, sehingga ibadah hanya akan tertuju pada Allah
saja, bukan pada yang lain-lain.
Sungguh Sulitnya Ikhlas
Keikhlasan yang sesungguhnya, ialah tugas yang sangat berat untuk
ditunaikan oleh manusia. Namun demikian, kesulitan ini tidak begitu dirasakan
oleh orang awam, sementara para ulama merasakannya sangat berat  sulit.
Betapa banyak ulama  orang-orang saleh yang merasakan berat  sulitnya
ikhlas. Sufyan ats-Tsauri berkata: “Aku tidak pernah menghadapi sesuatu yang
paling berat untuk diluruskan selain niatku, ia selalu berubah  menyeretku.”
Oleh arena itu, Rasulallah S.A.W sering berdoa sebagaimana sabdanya,
“Wahai dzat yang membolak balikkan hati, tetapkanlah hatiku dalam
agama-Mu.” (HR. Tirmidzi, No. 49, 124  Ibnu Majah)
100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1  TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET
ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU  TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR
ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH  RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15
Rasulallah S.A.W sering mengatakan, “Tidak, Demi dzat yang membolak
balikkan hati.” HR. Bukhari, lihat Fathul Bari 13/377)
Hati memang sering mengalami perubahan saat menentukan suatu niat.
Siapa yang ingin mengetahui lebih dalam, perhatikanlah bagaimana niat begitu
cepat berubah dalam waktu yang sangat singkat. Rasulullah saq bersabda,
“Semua hati berada dalam genggaman Allah, jika Allah berkehendak, Dia
akan menjadikannya istiqamah,  jika Allah berkehendak, Dia akan
mencabut keistiqamahannya, begitu juga Mizan, ia berada dalam
genggaman Allah,  Allah akan mengangkat suatu kaum  merendahkan
kaum yang lain, hingga kiamat datang.” (HR. Ahmad dalam Musnadnya,
Ibnu Majah dalam Sunannya  Hakim dalam Mustadraknya. Lihat: Shahih
al-Jami’ 5/5623)
Rasulallah S.A.W juga bersabda,“Sungguh, hati anak Adam itu lebih cepat
berpaling daripada air yang sedang mendidih.” (HR. Ahmad dalam Musnadnya 
Hakim dalam Mustadraknya dari Miqdad. Lihat: Kanzul ‘Ummal 1/216)
Penyebab berpalingnya hati ialah karena banyaknya masalah yang
dihadapi. Sedangkan hati, menurut Sahl bin ‘Abdullah ialah, “Sangat halus 
mudah dipengaruhi oleh hal-hal sepele.”
Al-Harits al-Muhasibi menjelaskan hal-hal yang biasa mempengaruhi hati,
yaitu terdiri dari tiga faktor:
Pertama: Berupa teguran dari Allah SWT. Rasulallah S.A.W bersabda,
“Siapa yang Allah kehendaki menjadi hamba yang baik, maka Allah akan
menjadikan baginya penegur dalam hatinya.”
Dalam hadits lain Rasulallah S.A.W juga bersabda, “Allah memberikan
perumpamaan jalan yang lurus  di kedua sisinya terdapat dinding, di dinding itu
ada pintu-pintu yang terbuka,  pada setiap pintu ada hijab yang menutupi,
sementara diatasnya ada orang yang memanggil: Wahai manusia, tempuhlah
halan ini dengan baik  janganlah kalian sampai menyimpang. Lalu ada lagi
seorang penyeru, saat seseorang ingin membuka hijab salah satu pintu itu, dia
berkata: Celaka kamu, janganlah kamu buka pintu itu. Karena, bila kamu
membukanya, maka kamu harus memasukinya.
Jalan yang dimaksud itu ialah agama Islam, dua pagar yang disebutkan itu
ialah aturan  ketentuan Allah SWT, sedangkan pintu-pintu yang terbuka itu
ialah semua hal yang diharamkan Allah, sementara penyeru yang berada di jalan
itu ialah Al-Qur’an  penyeru dari atas jalan itu ialah petugas Allah yang berada
dalam hati manusia.”
Al-Muhasibi berkata, penegur yang Allah tugaskan akan selalu berada
dalam hati seorang muslim,  Allah akan menumbuhkan perasaan dalam
hatinya, atau dengan menugaskan seorang malaikat untuk lakukan itu.
Kedua: Tipu daya  was-was yg dihembuskan setan, Allah SWT memerintahkan
Rasul-Nya untuk segera berlindung pada Allah dari bujuk rayu setan,
“Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah pada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al-a ‘raf [7]: 200)
Allah memberitahu bahwa setan selalu berusaha menggoda  merayu manusia,
“(Berlindung)-lah dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.” QS. Naas: 4-5
Allah memang memberi kemampuan pada setan untuk menyelinap ke
dalam hati manusia. Dalam sebuah hadits, Rasulallah S.A.W menjelaskan,
“Sesungguhnya setan memasuki pembuluh darah anak Adam.”
(HR. Bukhari  Muslim)
Tujuannya ialah untuk membisikkan kejahatan pada manusia, tapi bila
seorang hamba berzikir mengingat Allah, maka setan itu akan lari.
Setan akan selalu berusaha menghiasi kejahatan  maksiat supaya
dilakukan oleh manusia. Allah SWT berfirman,
“Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan
itu pada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat ma'siat
dengan sungguh-sungguh?,” (QS. Maryam [19]: 83)
Maksudnya ialah, setan selalu mengajak mereka untuk lakukan perbuatan
maksiat  dosa dengan segala usaha.
Allah SWT berfirman, “Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang
menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan  di belakang
mereka...” (QS. Fushshilat [41]: 25)
Dan Allah SWT menjelaskan bagaimana tipu daya  bujuk rayu setan untuk
menyesatkan manusia. Allah berfirman,
“Yang dila'nati Allah  syaitan itu mengatakan: Saya benar-benar akan
mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan
(untuk saya),  aku benar-benar akan menyesatkan mereka,  akan
membangkitkan angan-angan kosong pada mereka  menyuruh mereka
(memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar
FREE DOWNLOAD: E-BOOK, SOFTWARE ISLAM KOMPUTER  HANDPHONE, CERAMAH, VIDEO WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET
KEWAJIBANMU YANG DIBEBANKAN ATASMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.16:82 KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.3:20, QS.42:48
SEKALI-KALI KAU TAK KAN SAMPAI PADA KEBAJIKAN HINGGA KAU NAFKAHKAN HARTA DI JALAN ALLAH. QS.3 ALI IMRAN:19, 61 SHAFF:10-12, 47 HUJURAAT:15
memotongnya,  akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah)…”
(QS. An-Nisa [4]: 118-119)
Dalam hadits lain Rasulallah S.A.W bersabda,
“Sesungguhnya setan selalu menghadang manusia dalam segala kesempatan, ia
menghadangnya di jalan Islam  berkata: Apakah kamu akan masuk Islam, lalu
meninggalkan agamamu  agama nenek moyangmu. Namun demikian, hamba
ini tidak menghiraukan rayuan itu  tetap memeluk agama Islam.
Lalu setan merayunya di jalan hijrah  berkata: Apakah kamu akan hijrah
 meninggalkan kampong halaman  tanah tumpah darahmu?
Sesungguhnya perumpamaan orang yang hijrah itu tak obahnya seperti
kuda dalam perjalanan, hamba itu pun tidak menghiraukan bujuk rayu setan ini,
 dia pun tetap hijrah.
Lalu setan merayunya di jalan jihad, yaitu berjihad dengan jiwa raga 
harta benda, setan akan berkata: Apakah kamu akan membunuh, akan rela
terbunuh, lalu isterimu akan dinikahi orang lain  harta kekayaanmu akan dibagi-
bagikan? Hamba itu pun tidak peduli dengan bujuk rayu setan yang terkutuk ini,
lalu dia pun berjuang di jalan Allah.” (HR. Ahmad dalam Musnadnya, lihat juga
Ighatsatu al-Lahfan 1/101)
Dan diantara hikmah Allah menciptakan hati manusia sebagai medan perjuangan
ialah, karena hati selalu dipengaruhi oleh malaikat  setan, terkadang ia
dibimbing oleh malaikat  pada kesempatan lain, ia dikuasai oleh setan.
Allah SWT berfirman, “Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu
dengan kemiskinan  menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah
menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya  karunia…” (QS. [2]: 268)
Rasulallah S.A.W menjelaskan hal itu dalam sabdanya,
“Sesungguhnya malaikat  setan akan mempengaruhi hati manusia.
Adapun pengaruh malaikat, ialah berupa ajakan lakukan kebaikan 
membenarkan janji-janji Allah, sedangkan ajakan setan, ialah menjanjikan
kejahatan  mendustakan apa-apa yang Allah janjikan, lalu Rasulallah S.A.W
membaca firman Allah,
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kalian, dengan kemiskinan  menyuruh
kalian berbuat kejahatan (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan 
karunia untuk kalian dari-Nya.” (HR. Tirmidzi, l;ihat Misykah 1/28)
Ibnul Qayyim menerangkan hadits ini, “Malaikat  setan selalu datang silih
berganti ingin menguasai hati manusia seperti silih bergantinya siang  malam.
Ada manusia yang waktu malamnya lebih panjang dari siang, sementara yang lain
lebih panjang siangnya  ada pula yang semua waktunya hanya siang saja,
sementara yang lain hanya malam saja.”
Hasan Basri berkata, “Keduanya (malaikat  setan) ialah kebimbangan
yang senantiasa menguasai hati manusia, ada kebimbangan yang datang dari
Allah  ada pula yang datang dari musuh Allah,  Allah merahmati hamba yang
berpikir saat menghadapi kebimbangan, jika ia datang dari Allah, maka dia akan
melaksanakannya,  jika ia datang dari setan, maka dia akan berusaha
menundukkannya.”
Bila setan berusaha menguasai manusia  membujuk dengan berbagai cara,
maka semua jasad manusia itu akan rusak secara total. Rasulallah S.A.W
bersabda,
“Ketahuilah, bahwa dalam diri manusia terdapat segumpal darah, bila ia
baik, maka akan baiklah jasad itu secara keseluruhan  bila ia rusak, maka
akan rusak pulalah jasad itu secara keseluruhan. Ketahuilah, segumpal
darah itu ialah hati.”(HR. Bukhari  Muslim)
Dalam hadits lain Rasulallah S.A.W bersabda, “Sesungguhnya amal itu ialah
seperti bejana, bila bagian bawahnya bersih, maka bagian atasnya juga akan
ikut bersih  bila bagian dalamnya kotor, maka bagian atasnya juga akan ikut
kotor.” (HR. Ibnu Majah  Ahmad)
Ibnul Qayyim berkata, “Setan mampu menyihir akal, sehingga terpedaya, tidak
ada yang selamat dari tipu dayanya selain orang yang dijaga oleh Allah SWT.
Setan selalu memperindah perbuatan jahat jadi kebaikan yang sangat berharga 
menghalangi manusia untuk berbuat kebaikan yang paling bernilai, sehingga dia
menganggapnya sebagai suatu amal yang paling berbahaya  tak berharga.
Tidak ada Tuhan selain Allah, betapa banyak manusia yang ditipu  dirayu
setan, betapa banyak hati manusia yang dihalangi dari iman, Islam  ihsan 
betapa banyak kebatilan yang lebih ditonjolkan  dianggap kebaikan. Sementara
kebaikan, sengaja dikubur  diperlihatkan seperti sesuatu yang tidak baik!
Betapa banyak orang-orang rakus yang menikah dengan orang-orang yang arif!
Inilah salah satu tipu daya setan terhadap akal manusia, ia akan senantiasa
berusaha menjerumuskan  membujuk manusia agar mau memperturutkan
hawa nafsu, hingga akhirnya mengikuti semua jalan kesesatan satu persatu
dengan perlahan tapi pasti.”
100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1  TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET
ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU  TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR
ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH  RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15
Ketiga: Pihak ketiga yang mempengaruhi hati ialah sebagaimana yang
dikemukakan oleh al-Muhasibi: Nafsu akan selalu mengajak manusia untuk
lakukan perbuatan tercela, mengajak pada kedurhakaan  kejahatan.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya nafsu itu selalu mengajak pada
kejahatan.” (QS. Yusuf [12]: 53)
Nabi Ya’qub as berkata pada anak-anaknya saat mereka mengatakan
bahwa srigala telah mencabik-cabik  memakan jasad Yusuf as.
“Sebenarnya kalian-lah yang memandang baik perbuatan (yang buruk).”
(QS. Yusuf [12]: 18)
Allah SWT menjelaskan kisah seorang manusia yang membunuh saudaranya
sendiri, “Maka hanya nafsu Qabil-lah yang menjadikannya menganggap mudah
membunuh saudaranya.” (QS. Al-maidah[5]: 30)
Nafsu amarah biasanya ditunggangi oleh berbagai keinginan  syahwat. Oleh
sebab itu, seorang muslim hanya akan selamat dalam menghadapi perjuangan ini
dengan menundukkan  mengalahkan keinginan hawa nafsu itu sendiri.
Inilah tiga faktor yang senantiasa mempengaruhi hati manusia, seorang
hamba hendaklah selalu siap untuk menyelamatkan diri dari wayuan hawa
nafsunya, berusaha mengekang  mengendalikan nafsu amarah, mempersiapkan
segala sesuatu untuk memerangi  menundukkan musuh; yaitu setan, berperang
melawan setan dengan senjata yang sudah Allah berikan, yaitu dzikir, membaca
ayat-ayat Al-Qur’an  beribadah serta lakukan berbagai kebaikan lainnya.
Hanya Allah Tujuan Kita
Berharap  berniat hanya karena Allah, bukan tidak punya alasan yang logis 
tujuan yang hakiki dalam membimbing akal menuju ketenangan  kedamaian
jiwa. Berikut ini akan kita kemukakan sebagian hakikat yang akan diwujudkan
oleh niat yang ikhlas dalam beribadah  mendekatkan diri pada Allah SWT.
1. Tujuan Tertinggi Yang Tiada Bandingannya
Semua manusia; mukmin  kafir, mempunyai tujuan yang hendak dicapai,
 mereka akan terus berusaha merealisasikannya. Demikianlah fitrah pemberian
Allah. Manusia selalu bercita-cita  berkeinginan, berusaha  bergerak. Oleh
karena itu, nama yang paling baik ialah Harits (selalu berusaha)  Hammam
(mempunyai cita-cita tinggi) sebagaimana yang disebutkan dalam sabda
Rasulallah S.A.W. Karena semua manusia selalu berusaha (Harits)  semua
manusia mempunyai cita-cita  keinginan yang tinggi (Hammam).
Manusia diciptakan mempunyai kecenderungan untuk mendapatkan
sesuatu, mempunyai keinginan  mendapatkan pertolongan, mendapatkan
tempat bergantung. Boleh jadi yang dia tuju ialah Allah  boleh jadi selain Allah,
 manusia memang mempunyai banyak keinginan.
Sebab, manusia tidak bisa hidup sendiri, selalu membutuhkan orang lain untuk
menutupi kekurangan, menyempurnakan  melengkapi serta mendapatkan apa
yang dia inginkan. Kebutuhan ini selalu ada  tidak pernah habis.
Dan diantara kelemahan manusia ialah, mengharapkan sesuatu dari
sesama makhluk, dia mengira bahwa makhluk akan mampu memenuhi
keinginannya. Rasulallah S.A.W bersabda,
“Jika sekiranya anak Adam memiliki dua lembah emas, sungguh dia akan
menginginkan lembah emas yang ketiga.” (HR. Bukhari  Muslim)
Jiwa manusia selalu ingin mendapatkan apa yang belum dia dapatkan. 
semua kebutuhan itu tidak akan terpenuhi, kecuali bila dia sudah sampai pada
Tuhan yang disembahnya, bila dia sudah mengenal  berusaha mencari
keridhaan-Nya. Pada saat itulah, hatinya akan mendapatkan ketenangan hakiki.
Allah SWT berfirman,
“Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah hati akan mendapatkan
ketenangan.” (QS. Ar-Ra’ad [13]: 28)
Tidak ada yang dapat merangkul ketenangan selain sampai pada Allah
dengan ma’rifah yang sempurna, berniat hanya karena-Nya  mengharap hanya
pada-Nya.
Dalam mencari harapan, jiwa manusia bertingkat-tingkat  selalu ingin
mendapatkan yang terbaik  paling sempurna. Sedangkan semua
kesempurnaan, hanya ada pada dzat Allah. Berhubungan dengan masalah ini,
Ibnu Khaldum berkata: “Akal selalu menginginkan apa yang menjadi harapannya,
yaitu ma’rifah (mengenal Allah)  ilmu (yang akan mengantarkan pada ma’rifah),
pemikiran akan selalu berusaha encari  merindukan kesempurnaan yang lebih
tinggi untuk mengenal Sang Pencipta, karena hanya Dia Yang Lebih Sempurna,
sedangkan makhluk, semua mempunyai kekurangan  kelemahan.
Akal selalu berusaha berdampingan dengan-Nya, semua gerakannya seragam 
tidak pernah bosan, tidak pernah merasa lelah  letih sebagaimana yang biasa
dirasakan oleh jasad, akal selalu berpindah lebih cepat dari kilat  udara.”
Penyebab utama yang membuat manusia selalu mencari sesuatu yang
paling rendah  tak berharga, mencari apa-apa yang tidak mampu menolak
kemudaratan  mendatangkan manfaat ialah, karena ilmu yang keliru, karena
kebodohan  cita-cita yang terlalu rendah. Semakin benar ilmu yang didapatkan
FREE DOWNLOAD: E-BOOK, SOFTWARE ISLAM KOMPUTER  HANDPHONE, CERAMAH, VIDEO WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET
KEWAJIBANMU YANG DIBEBANKAN ATASMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.16:82 KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.3:20, QS.42:48
SEKALI-KALI KAU TAK KAN SAMPAI PADA KEBAJIKAN HINGGA KAU NAFKAHKAN HARTA DI JALAN ALLAH. QS.3 ALI IMRAN:19, 61 SHAFF:10-12, 47 HUJURAAT:15
oleh seseorang, kebodohannya akan semakin berkurang. Saat itu, keyakinannya
akan semakin lurus, cita-citanya akan semakin tinggi  akan berusaha mencari
hal-hal yang lebih berharga.
Tapi apa yang hendak dikata, ada orang yang cita-citanya tidak lebih dari
sekedar mendapatkan sesuap nasi untuk mengeyangkan perutnya, mendapatkan
minuman untuk menghilangkan rasa dahaga yang dia rasakan  hanya sekedar
mendapatkan pakaian untuk menutupi auratnya saja, jangankan orang-orang
yang beriman, kalangan jahiliyah pun mencela orang yang seperti ini.
Betapa banyak orang yang hanya mengharapkan kenikmatan dunia,
minum khamar  bersenang-senang dengan para wanita penghibur,  sedikit
orang yang bercita-cita tinggi untuk membela orang yang lemah  sengsara.
Beginilah keadaan orang-orang jahiliyah dulu.
Tharafah bin ‘Abd, seorang penyair Jahiliyah yang meninggal pada tahun
60 sebelum hijrah telah menghabiskan separuh umurnya untuk bersenang-
senang dengan para wanita, sementara separuhnya lagi, dia habiskan untuk
merebut kekuasaan, namun semua usahanya hanya sia-sia, akhirnya dia pun
mati. Apa yang dia cari selama ini tidak pernah berhasil, lalu jejak langkahnya
diikuti oleh al-Mutanabbi yang mati karena memperebutkan kekuasaan, tapi
semua usahanya hanya bagai fatamorgana belaka.
Adapun cita-cita seorang muslim, ialah mencapai tujuan tertinggi tiada
tara  mengharapkan sesuatu yang tiada bandingnya. Pernah dikatakan pada
salah seorang saleh: Cita-cita si Fulan itu sangat tinggi. Dia menjawab: jika begitu,
berarti dia hanya mengharapkan surga yang Allah janjikan. Dalam kitab ‘Uyun al-
Akhbar dikisahkan bahwa ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz as didatangi oleh seseorang
yang berpakaian lusuh. Umar berkata: Wahai laki-laki yang berpakaian lusuh,
sesungguhnya aku mempunyai jiwa yang selalu terjaga hingga aku menjadi
pemimpin. Saat aku duduk di kursi kepemimpinan, ia semakin berkeinginan
untuk menjadi Khalifah,  saat aku berhasil menjadi Khalifah, jiwaku justru
menginginkan surga.
2. Hanya Allah Yang Berhak Penerima Pengabdian
Hanya ridha Allah-lah yang patut dicari, bukan yang lain-lain. Karena hanya
Allah-lah yang mempunyai sifat-sifat kemuliaan  kesempurnaan. Dia’lah yang
paling sempurna pada dzat  Sifat-Nya, Dia-lah yang memberi nikmat,
mendatangkan manfaat  mudarat, memberi  melarang, menolong 
merendahkan  Dia pula yang memuliakan  menghinakan. Allah berfirman,
“Katakanlah: Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan
pada orang yang Engkau kehendaki  Engkau cabut kerajaan dari orang yang
Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki  Engkau
hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan
malam ke dalam siang  Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau
keluarkan yang hidup dari yang mati,  Engkau keluarkan yang mati dari yang
hidup.  Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)”.
(QS. Ali ‘Imran[3]: 26-27)
Hanya pada Allah-lah tempat berharap, karena Dia-lah dzat Yang
menciptakan, memberi petunjuk, memberi makan  minum, menyembuhkan
yang sakit  mengampuni dosa-dosa  kesalahan.
Allah SWT berfirman, “(yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka
Dialah yang menunjuki aku,  Tuhanku, Yang Dia memberi makan  minum
padaku,  apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,  Yang akan
mematikan aku, lalu akan menghidupkan aku (kembali),  Yang amat kuinginkan
akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat”.
(QS. Asy-Syu’ara[26]: 78-82)
Dari Allah-lah permulaan  pada-Nya akan kembali segala sesuatu, hanya Dia
yang patut dipuji, tiada Tuhan selain Dia  hanya Dia yang patut disembah.
Allah SWT berfirman, “Dan bahwasanya pada Tuhamulah kesudahan
(segala sesuatu),  bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa 
menangis,  bahwasanya Dialah yang mematikan  menghidupkan, 
bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria  wanita. dari
air mani, apabila dipancarkan.  bahwasanya Dia-lah yang menetapkan kejadian
yang lain (kebangkitan sesudah mati),  bahwasanya Dia yang memberikan
kekayaan  memberikan kecukupan,  bahwasanya Dialah yang Tuhan (yang
memiliki) bintang syi'ra,  bahwasanya Dia telah membinasakan kaum 'Aad yang
pertama,  kaum Tsamud. Maka tidak seorangpun yang ditinggalkan Nya
(hidup).” (QS. Najm [53]: 42-51)
Allah ialah dzat Yang mempunyai sifat-sifat  perbuatan sebagaimana
dituangkan dalam ayat diatas, maka Dia berhak untuk disembah, sementara yang
lain (makhluk), tidak berhak disembah  tidak patut diagungkan, ridha-Nya-lah
yang patut dicari, tempat berlindung  tempat meminta kenikmatan.
Beribadah pada Allah merupakan hak-Nya murni, tidak disertai oleh siapapun.
Mu’adz bin Jabal ra menceritakan: Dalam suatu perjalanan, aku berboncengan
dengan Rasulallah S.A.W di punggung keledai, lalu beliau berkata padaku:
“Wahai Mu’adz, apakah kamu tahu, apa saja hak Allah atas hamba-Nya,  apa
saja hak hamba atas Allah?” Aku menjawab: Allah  rasul-Nya yang lebih
mengetahui. Lalu Rasulallah S.A.W bersabda, “Hak Allah atas hamba-Nya yaitu
mereka menyembah-Nya  tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun,
100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1  TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET
ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU  TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR
ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH  RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15
sedangkan hak hamba atas Allah, ialah bahwa Dia tidak akan menyiksa orang-
orang yang tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.”
(HR. Bukhari  Muslim)
Hanya Allah yang patut disembah, karena takut (akan siksaan-Nya) 
harap (akan pahala yang Dia janjikan), tempat berserah diri  bergantung, shalat
 puasa, zakat  haji serta nazar, hanya karena dzat-Nya semata.
Jika sekiranya Allah tidak menciptakan surga  neraka, tidak ada pahala 
dosa, maka Allah tetap menjadi dzat yang paling pantas untuk disembah. Dalam
sebuah atsar disebutkan,
“Jika Aku tidak menciptakan surga  neraka, tidakkah Aku pantas untuk
disembah?”, Dengan demikian, Maha Benar Allah Yang berfirman,
“Dia ialah Tuhan Yang patut (kita) bertakwa pada-Nya  berhak memberi
ampunan.” (QS. Al-Mudastsir [74]: 56)
Seorang ahli sya’ir bersenandung,
Jika berita berbangkit tidak disampaikan oleh Rasul-Nya
dan panasnya api neraka belum menyala-nyala
Tidakkah merupakan kewajiban menunaikan hak
mematuhi Tuhan yang mengatur langit  bumi?
3. Ridha Allah Berbuah Bahagia
Bila masih ada tujuan yang diinginkan oleh seorang hamba dibalik amal-
amal-Nya selain mencari ridha Allah, maka dia akan semakin sengsara dengan
amal  dirinya sendiri. Kehidupan yang dia jalani hanya akan menjadi mata rantai
kesengsaraan, walau dia memiliki dunia  segala isinya. Karena sumber
kebahagiaan  kesengsaraan, selalu bersarang dalam relung hatinya. Manusia
diberi fitrah untuk beribadah pada Allah  meminta pertolongan hanya pada-Nya
saja.
Bila manusia tidak mendapatkan ini, maka apa-pun yang akan dia raih,
tidak adakan berarti apa-apa, sedangkan orang yang mencari keridhaan selain
ridha Allah, maka keadaannya sama dengan seorang yang memakai jam tangan,
lalu dia pukuli dengan palu. Ini namanya menzalimi jam tangan, karena ia dibuat
bukan untuk itu, tapi untuk mengetahui perjalanan waktu.
Jiwa manusia, diciptakan untuk beribadah  berharap pada Allah, bila dia
beribadah  berharap pada selain Allah, sesungguhnya dia telah menzalimi
dirinya sendiri. Oleh karenanya, dalam Al-Qur’an disebutkan,
“Sesunggunya syirik itu ialah kezaliman yang sangat besar.” (QS.Luqman: 13)
Sementara berharap pada selain Allah, sebenarnya merusak jiwa,
“Sungguh, merugilah orang yang mengotori jiwanya.” (QS. Asy-Syams[91]: 10)
Sebagaimana berharap pada dzat-Nya saja dengan ibadah, lakukan
perbaikan  mensucikan diri, merupakan keberuntungan.
“Sungguh, beruntunglah orang-orang yang mensucikan dirinya…”
(QS. Asy-Syams[91]: 9)
Sesungguhnya fitrah akan selalu mendorong manusia untuk beribadah, ia
akan mencari siapa yang berhak disembah. Allah telah mengutus para Rasul
untuk membimbing manusia, memperkenalkan mereka pada dzat yang patut
mereka sembah. Saat itu, manusia akan sampai pada tujuan yang sudah lama dia
cari, yaitu dzat yang akan dia sembah, yang tidak mungkin dihindari, 
ketenangan akan diperoleh bersama-Nya. Inilah kebutuhan manusia yang
sebenarnya,  inilah hajat jiwa manusia yang sesungguhnya.
Allah SWT berfirman, “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus pada
agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia
menurut fitrah itu…” (QS. Ar-Rum[30]: 30)
Bila manusia berusaha menentukan arah hidupnya jauh dari aturan Allah,
maka dia akan menemukan kesengsaraan, karena cita-cita  tujuan akhir yang
hendak dia capai sudah bercabang. Bila cita-cita seorang hamba sudah
bercabang, maka dia akan dibimbangkan oleh berbagai cita-cita duniawi yang
sebenarnya tidak berharga, saat itu kebingungan akan menyelimutinya, kemana
dia akan pergi  jalan mana yang akan dia tempuh serta bagaimana caranya
menelusuri jalan itu?
Terkadang dia menempuh jalan ke Timur  pada kesempatan lain,
menempuh jalan ke Barat. Boleh jadi dia akan menyembah berhala  pada
kesempatan yang lain menyembah Matahari atau Bulan. Terkadang dia rela
dengan ini  pada kesempatan yang lain dia akan marah. Perbuatan yang
sebenarnya baik, akan dia anggap sebagai perbuatan yang tidak baik setelah
beberapa waktu berlalu.
Saat itu, manusia akan mengalami kegelisahan, selalu dilanda kegalauan 
tekanan batin serta berbagai penyakit jiwa lainnya, bahkan dapat
menjerumuskannya pada tindakan bunuh diri.
FREE DOWNLOAD: E-BOOK, SOFTWARE ISLAM KOMPUTER  HANDPHONE, CERAMAH, VIDEO WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET
KEWAJIBANMU YANG DIBEBANKAN ATASMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.16:82 KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.3:20, QS.42:48
SEKALI-KALI KAU TAK KAN SAMPAI PADA KEBAJIKAN HINGGA KAU NAFKAHKAN HARTA DI JALAN ALLAH. QS.3 ALI IMRAN:19, 61 SHAFF:10-12, 47 HUJURAAT:15
Sedangkan seorang muslim, hanya mempunyai satu tujuan. Oleh sebab itu,
niatnya hanya satu, manhaj yang akan mengantarkannya pada tujuan hanya ada
satu, yaitu selalu berusaha menelusuri keridhaan Allah  berjalan sesuai dengan
petunjuk-Nya. Dengan demikian, niatnya akan menjadi satu  harapannya juga
satu. Berhubungan dengan ini, Rasulallah S.A.W bersabda,
“Siapa yang ingin mencari kebahagiaan di akhirat, maka Allah akan
menjadikan kekayaan dalam hatinya, Allah akan mengumpulkan
kekuatannya  dunia akan mendatanginya, padahal dia tidak
menginginkannya,  siapa yang ingin mendapatkan kemegahan dunia,
maka Allah akan menjadikan kefakiran selalu berada di pelupuk matanya,
urusannya akan menjadi berantakan  dunia yang menjadi tujuannya
tidak akan dia dapatkan, kecuali hanya sesuai dengan suratan yang sudah
ditakdirkan baginya.” (HR. Tirmidzi  ad-Darimi)
Saat tujuan yang hendak dicapai tidak hanya satu, maka ia akan
mengantarkan manusia menuju kesengsaraan. Karena manusia hanya
mempunyai satu hati, tidak mungkin manusia akan menyembah dua Tuhan, ingin
mewujudkan dua tujuan  membagi dua amal-nya.
Allah SWT berfirman, “Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang 2
buah hati dalam rongganya.” (QS. Al-Ahzab[33]: 4)
Manusia hanya mempunyai satu hati yang seharusnya menghadap pada
satu Tuhan, tapi manakala dia beribadah pada dua sesembahan, maka ia akan
menyebabkan kesengsaraan bagi hati  jiwa sekaligus. Ini berarti penyimpangan
 jauh dari kebenaran. Sedangkan kebahagiaan, hanya tersimpan pada
penghambaan diri yang jujur pada Allah, bukan pada yang lain.
Ini di dunia,  masih ada kesengsaraan  kebahagiaan di akhirat, keduanya
sangat ditentukan oleh perjalanan hidup mansia di dunia ini. Maka orang yang
hanya mencari keridhaan Allah semata di dunia, bukan ingin menyenangkan yang
lain-lain, beramal untuk tujuan yang kekal, maka di akhirat nanti, dia pasti
termasuk golongan orang-orang yang beruntung  mendapat kebahagiaan. 
kebahagiaan itu, sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Ghazali:
“Kekal tiada kefanaan, lezat tiada kelelahan, gembira tanpa ada kesedihan,
kaya tanpa ada kefakiran, sempurna tanpa ada kekurangan sedikit pun  mulia
tanpa ada kehinaan sedikit pun.” Inilah kebahagiaan hakiki yang kekal,
sedangkan kebahagiaan yang lain-ain, akan lenyap  habis. Ibnu Hazm berkata:
“Bila Anda mengikuti segala sesuatu, maka ia akan merusak Anda sendiri,
akhirnya ia akan lenyap  habis, hingga Anda sadar bahwa beramal hanya untuk
akhirat saja. Karena semua angan-angan yang Anda capai, setelah itu Anda akan
diikuti oleh penyesalan, mungkin karena ia pergi dari Anda  mungkin juga
karena Anda yang pergi meninggalkannya. Keduanya harus Anda lalui  Anda
hadapi, kecuali bila Anda beramal hanya untuk mencari ridha Allah, niscaya Anda
akan menemukan kebahagiaan, cepat atau lambat. Adapun di dunia, jangan
hiraukan apa-apa yang menjadi perhatian banyak orang, niscaya Anda akan
dihargai oleh kawan  lawan, sedangkan di akhirat, Anda akan mendapatkan
balasan surga yang abadi.”
Berhubungan dengan kesengsaraan  kebahagiaan di dunia  di akhirat
ini, Allah berfirman,
“…Barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat  tidak
akan celaka.  barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka
sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit,  Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia:
Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta,
padahal aku dahulunya ialah seorang yang melihat? Allah berfirman:
Demikianlah, telah datang padamu ayat-ayat Kami, maka kamu
melupakannya,  begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan. 
demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas  tidak percaya
pada ayat-ayat Tuhannya.  sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat
 lebih kekal.” (QS. Thaha[20]: 123-127)
4. Tidak Ada Jalan Untuk Membebaskan Jiwa Manusia, Kecuali
Dengan Menghadap Allah Semata
Pemahaman tentang ‘ubudiyyah (beribadah) pada Allah dalam Islam,
merupakan kebebasan yang paling tinggi  martabat yang paling sempurna. Bila
ibadah dilakukan dengan benar, berrati dia telah membebaskan diri dari
kekuasaan  perbudakan makhluk  tunduk kepdanya. Seorang muslim
memandang alam dengan pandangan kekuasaan, sedangkan Allah menciptakan
segala sesuatu untuk manusia  ditundukkan untuknya.
Allah SWT berfirman, “Dan Allah tundukkan bagi kalian semua yang ada di
langit  di bumi secara keseluruhan…” (QS. Al-Jatsiyah[45]: 13)
Jika demikian, maka seorang muslim tidaklah pantas tunduk pada makhluk
 makhluk tidak layak dijadikan tujuan,karena kedudukannya sangat rendah,
dank arena ia diciptakan untuk dimanfaatkan sebagai sarana kemaslahatan bagi
orang-orang muslim.
Seorang muslim tidak pantas diperbudak oleh manusia lain, karena
semuanya ialah hamba Allah. Jika ada manusia yang berbuat semena-mena,
seorang muslim patut menyampaikan kalimat yang hak atau kebenaran serta
mengingatkan akan tujuan kenapa mereka diciptakan, kemana mereka akan
dikembalikan  mengingatkan kelemahan mereka, agar mereka sadar.
100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1  TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET
ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU  TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR
ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH  RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15
Dengan beribadah pada Allah, sebenarnya manusia telah terbebas 
merdeka dari segala pengaruh hawa nafsunya, karena hawa nafsu ialah berhala
terburuk yang disembah. Allah SWT berfirman,“Apakah kamu melihat orang
yang menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhannya?” (QS. Al-Furqan[25]: 43)
Karena, terkadang manusia menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhan yang
disembah  menguasai jiwanya. Tindakannya hanya akan sesuai dengan
keinginan hawa nafsu  usahanya akan sejalan dengan kehendak hawa nafsunya
dalam mencari apa yang ia inginkan.
Islam menganggap tunduk pada hawa nafsu yang biasa mengajak manusia
lakukan berbagai hal yang haram ialah dosa. Adapun melawan hawa nafsu untuk
lakukan berbagai hal yang haram –walau disukai oleh jiwa- ia merupakan bagian
kebebasannya masih terbatas, dengan meninggalkan sebagian yang ia senangi,
tapi sesungguhnya dia telah bebas dari kekuasaan hawa nafsu pada sisi lain.
Orang yang mengatakan bahwa mereka mampu merealisasikan kebebasan
jauh dari aturan Allah  manhaj-Nya, maka apa yang mereka kemukakan itu ialah
keliru besar. Karena, manusia  seluruh makhluk akan tetap menjadi hamba,
suka atau tidak suka. Tapi, manakala dia menolak untuk tunduk pada Allah
karena pilihannya sendiri, berarti dia akan tunduk pada makhluk yang
kedudukannya sama dengan dirinya sendiri, tidak mampu mendatangkan
manfaat  tidak pula kuasa menolak bahaya. Bahkan, boleh jadi dia akan tunduk
 patuh pada makhluk yang lebih rendah  lebih hina dari dirinya.
Dengan demikian, berarti dia sudah menukar ‘ubudiyyah pada Allah
dengan ‘ubudiyyah pada makhluk,  dia tidak akan pernah keluar dari
perbudakan menuju kebebasan yang hakiki. Bahkan, dia mungkin akan
menghindari ber’ubudiyyah pada Allah, lalu ber’ubudiyyah pada Thaghut,
berhala atau patung, manusia, matahari atau bulan…Dan Allah mencela orang-
orang yang bersifat seperti ini.
Allah berfirman, “Diantara mereka ada yang Allah jadikan kera  babi
serta penyembah Thaghut.” (QS. Al-Maidah[5]: 60)
Cobaan yang diturunkan Allah pada mereka ialah sebagai balasan dari
pendustaan mereka, bahwa mereka rela diperbudak oleh para Thaghut, padahal
sebelumnya mereka ialah penyembah Allah.
Akhir-akhir ini banyak semboyan-semboyan kebebasan yang disuarakan, mereka
mengatakan bahwa revolusi Perancis-lah yang mendeklarasikan dasar-dasar
kebebasan ini,  PBB juga mendukungnya. Padahal, sebenarnya bukanlah
demikian. Apa yang mereka lakukan, tidak lebih dari mengeluarkan manusia dari
perbudakan perundang-undangan  ras menuju perundang-undangan baru  ras
yang baru. Namun demikian, mereka tetap saja diperbudak, walau mereka
menganggap diri mereka sudah bebas  merdeka.
Perundang-undangan  aturan itu tidak akan pernah mengeluarkan mereka dari
perbudakan manusia  menjerumuskan pada perbudakan yang zalim, kecuali
bila mereka sudah jadi hamba Allah  hanya taat serta patuh pada-Nya.
Bila mereka hanya berniat untuk mencari keridhaan-Nya semata, saat itu
mereka akan merasakan kebebasan yang sebenarnya dari kekuasaan penguasa.
Bahkan, akan terbebas dari perbudakan hawa nafsunya sendiri yang senantiasa
mengalir dalam tubuhnya.
Kebanyakan manusia tidak ber’ubudiyyah pada Allah, tapi ber’ubudiyyah
pada selain Allah. Orang-orang komunis ialah manusia yang paling pembangkang
terhadap  paling jauh dari Allah. Mereka sangat sombong  tidak mengakui
keberadaan Allah, seperti di Rusia  China.
Kebebasan yang mereka gambor-gemborkan tak lain dari kebohongan 
fatamorgana belaka. Orang-orang Komunis hanya ingin membebaskan dari dari
kekuasaan Allah SWT, lalu mendirikan Negara sebagai Tuhan yang mampu
memproduksi kebebasan bagi rakyatnya  melarang mereka untuk
mengemukakan pendapat. Sementara itu, pemerintah berkuasa penuh atas hak
milik rakyat, jutaan orang ditangkap serta dibuang ke Siberia, dikurung dalam
penjara yang disediakan untuk menampung banyak orang. Saat merayakan hari
besar, belasan juta orang disuruh melintas sambil menundukkan kepala di
hadapan patung pendiri komunis yang tidak manusiawi itu di Moskow. Mereka
telah berhasil mengeluarkan manusia dari hanya sekedar gelap menuju
kegelapan sejati, mereka mengeluarkan manusia dari suatu sesembahan pada
sesembahan yang lain (selain Allah). Padahal, tidak ada yang mampu
membimbing manusia untuk menyembah Allah, selain Islam.
Sungguh benar apa yang dikemukakan oleh salah seorang panglima kaum
muslimin saat berhadapan dengan angkatan perang Persia, dia berkata, “Allah
telah mengutus kami untuk mengeluarkan manusia dari menyembah makhluk
untuk menyembah Allah, mengeluarkan manusia dari kesemena-menaan
berbagai agama menuju keadilan Islam  mengeluarkan manusia dari sempit
dunia menuju luas  betapa indahnya dunia  akhirat.”
Siapa yang tidak mau menerima Islam sebagai agama  menjadikannya
sebagai sumber hukum, maka sesungguhnya dia telah berada dalam kubangan
kotoran yang paling busuk yaitu kotoran jahiliyah. Allah SWT berfirman,
“Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki,  (hukum) siapakah
yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?”
(QS. Al-Maidah [5]: 50)
FREE DOWNLOAD: E-BOOK, SOFTWARE ISLAM KOMPUTER  HANDPHONE, CERAMAH, VIDEO WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET
KEWAJIBANMU YANG DIBEBANKAN ATASMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.16:82 KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.3:20, QS.42:48
SEKALI-KALI KAU TAK KAN SAMPAI PADA KEBAJIKAN HINGGA KAU NAFKAHKAN HARTA DI JALAN ALLAH. QS.3 ALI IMRAN:19, 61 SHAFF:10-12, 47 HUJURAAT:15
Siapa yang tidak mengakui Allah sebagai Tuhan yang disembah, maka
sesungguhnya dia telah menghinakan dirinya sendiri dengan menyembah
berbagai makhluk yang boleh jadi lebih rendah  lebih hina dari dirinya sendiri.
Sementara itu, mereka telah menginjak-injak harga diri mereka sendiri. Islam
menganggap orang yang cita-cita  tujuan tertingginya ialah uang, emas  perak
serta pakaian  makanan, ialah sebagai budak dari berbagai materi yang
menguasai dirinya. Rasulallah S.A.W bersabda,
“Celakalah orang yang diperbudak oleh Dinar  Dirham, celakalah orang yang
diperbudak oleh pakaian mewah, celaka  hina  bila dia tertusuk duri, dia tidak
mampu mengeluarkannya.” (HR. Bukhari, lihat Misykat al-Mashabih 2/649)
5. Karunia Allah  Kebaikan Terhadap Hamba
Diantara sebab yang mengharuskan manusia beribadah pada Allah ialah,
bahwa Allah SWT selalu berbuat baik  memberi mereka berbagai karunia. Di
balik itu, Allah tidak pernah mengharapkan balasan dari mereka. Allah telah
memudahkan berbagai kebaikan  menyingkap mana yang berbahaya 
memberi mudarat. Semua itu bukan bertujuan agar Allah mendapatkan
keuntungan  penghargaan dari manusia,  tidak pula untuk menolak
kemudaratan atas dzat-Nya, tapi ialah sebagai rahmat  kebaikan-Nya.
Manusia lakukan kebaikan pada orang lain ialah karena mengharapkan
sesuatu, jika tidak karena mengharapkan ridha Allah. Karena, bila orang sudah
saling mencintai, maka dia akan meminta agar apa yang dia inginkan dapat
dipetik dari orang yang mencintainya. Apakah mereka mencintainya karena
kecantikan atau karena ketampanan lahir atau batinnya. Bila mereka mencintai
para Nabi  orang-orang saleh, mereka pasti ingin bertemu, mereka ingin
melihat  mendengar ucapannya. Demikian juga halnya orang yang mencintai
seseorang karena keberanian, karena kepemimpinan, karena kecantikan 
ketampanan atau karena kedermawanannya, pasti ada sesuatu yang diharapkan
dibalik perasaan cintanya tersebut. Jika tidaklah karena harapan itu, maka
mereka tidak akan mencintainya.
Jika mereka mendapatkan keuntungan, seperti dibantu  diberi sejumlah
uang, atau diselamatkan dari bahaya seperti sakit, paling tidak dengan doa atau
dengan memberikan pujian, mereka pasti mengharapkan balas jasa, jika
perbuatan itu tidak dilakukan karena Allah semata.
Angkatan perang, para pelayan di istana, para buruh di berbagai
perusahaan  para pembantu Presiden, semuanya mau bekerja karena ingin
mendapatkan sesuatu. Tidak ada yang berharap lebih, kecuali jika sudah
diberitahu, dididik oleh pihak lain, pendidikan itu ialah pendidikan agama, atau
karena adanya kecenderungan naluri untuk berlaku adil  berbuat baik untuk
balas jasa  saling mengasihi. Jika tidak demikian, maka tujuannya ialah tujuan
yang pertama, yaitu mendapatkan keuntungan pribadi. Inilah hikmah yang dapat
dijadikan barometer kemaslatan bagi makhluk-Nya.
Manusia selalu mengharapkan berbagai kebaikan untuk diri mereka,
sedangkan Tuhan menginginkan agar diri Anda menjadi milik Anda sendiri.
Ikhlas Dalam Beribadah
Siddiq Hasan Khan berkata: Tidak ada perbedaan pendapat dikalangan
para ulama, bahwa ikhlas ialah salah satu syarat sah  diterimanya suatu amal,
diantara mereka yang mendukungnya ialah ‘Iz bin ‘Abdussalam, dia berkata:
“Ikhlas dalam beribadah ialah termasuk syarat.” Sementara Imam Qurthubi
mengatakan bahwa ikhlas termasuk hal yang wajib dalam beribadah.  Ibnu
Taimiyyah mengatakan bahwa ikhlas dalam beribadah hukumnya ialah fardhu.
Oleh karena itu, sangat aneh bila sebagian pengikut madzhab Hanafi
mengatakan bahwa ibadah akan sah tanpa ikhlas. Al-Humawi berkata: “Bila
seseorang lakukan shalat karena riya’  sum’ah, maka shalatnya sah menurut
hukum fikih, karena dia sudah menyempurnakan syarat  rukunnya. Namun
demikian, dia tidak berhak mendapatkan pahala, karena tidak adanya
keikhlasan.”
Pada kesempatan lain dia juga berkata: “Niat yang ikhlas, sangat
menentukan dalam hal mendapatkan pahala, bukan sah-nya suatu ibadah,
karena pahala didasarkan pada adanya keinginan yang kuat, yaitu ikhlas,
sedangkan sahnya ibadah, tidak tergantung pada ikhlas, tapi tergantung pada
asal niat. Jika ada orang yang shalat karena riya’, maka shalatnya tetap sah,
namun tidak mendapatkan pahala.”
Ibnu ‘Abidin berkata: “Ikhlas ialah salah satu syarat untuk mendapatkan
pahala, bukan syarat sah-nya ibadah. Jika ada yang berkata: Lakukanlah shalat
Zhuhur, aku akan memberimu uang sebanyak satu Dinar, lalu dia shalat untuk
mendapatkan uang satu Dinar, maka yang berjanji memberinya uang sebaiknya
tidak memberinya sebagaimana yang dijanjikan. Karena, dalam ibadah fardhu
tidak ada istilah riya’ untuk menggugurkan kewajiban.”
100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1  TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET
ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU  TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR
ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH  RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15
Demikianlah pendapat mereka, jika mereka bermaksud untuk menjelaskan
bahwa keikhlasan tidak diperlukan dalam beribadah, tapi masalahnya ialah
antara seorang hamba dengan Allah SWT, sebagaimana yang dikemukakan dalam
kitab adz-Dzakhirah al-Murdhiyah. Maka apa yang mereka kemukakan itu ialah
benar. Tapi, jika mereka mensahkan ibadah  menganggap niat sebagai syarat
untuk mendapatkan pahala, bukan untuk kesahan ibadah, maka apa yang
mereka katakana ini ialah keliru.
Pendapat dua orang hali Fikih ini dikemukakan karena pengaruh pembagian ilmu-
ilmu dalam Islam menjadi bagian-bagian tersendiri, bahkan sampai pada
masalah-masalah yang sebenarnya satu, akhirnya dipisah ikhlas ialah salah satu
pembahasan ilmu tauhid yang merupakan pondasi bagi setiap amal  perbuatan
hati, perkataan atau perbuatan badan,  masalah keikhlasan ini sepatutnya
mendapat perhatian serius. Adapun seperti yang dikatakan oleh orang-orang
akhir-akhir ini bahwa ikhlas merupakan “masalah tambahan  pelengkap niat,
bisa jadi niat aka nada tanpa ikhlas. Sementara pembahasan para ahli Fikih,
hanya terbatas pada niat  hukum-hukum yang mereka bahas berhubungan
dengan niat saja,” pendapat ini tidaklah sepenuhnya benar.
Imam Suyuthi mengatakan: Tidak sah-nya ibadah orang yang menyembelih
dengan niat berkurban karena Allah dank arena selain Allah pada waktu yang
sama, yang demikian itu ialah karena tidak adanya keikhlasan.
Kita telah mengemukakan pendapat sebagian ulama yang menganggap
ikhlas sebagai syarat, mereka yang mengatakan bahwa suatu ibadah yang
dilakukan karena tidak ikhlas ialah batal. Al-Haththab berkata: “Orang yang ikhlas
beribadah ialah orang yang amalnya bersih dari segala bentuk cacat kemusryikan
 riya’, itu akan terjadi jika tujuannya beramal hanyalah untuk mendekatkan diri
pada Allah SWT  mengharapkan pahala yang dijanjikan-Nya. Tapi, manakala dia
berbuat  bertindak bukan karena Allah, tapi karena ada tujuan duniawi, maka
apa yang dia lakukan tidak akan bernilai ibadah, tapi akan berbalik menjadi
musibah yang akan menjerumuskan pelakunya.”
Ibnu Taimiyah menjelaskan, mereka yang membayarkan zakat pada
penguasa karena takut diancam, takut leher mereka akan dipancung atau harga
diri mereka akan dilecehkan, atau harta mereka akan disita, begitu juga mereka
yang menunaikan shalat karena takut, beliau mensifati mereka dengan sifat
munafik  riya’, lalu beliau berkata: “Menurut pendapat kami  mayoritas
ulama, bahwa ibadah yang mereka lakukan ialah ibadah yang rusak  tak
bernilai, jika niat mereka seperti ini, maka ibadah itu tidak menggugurkan yang
fardhu.”
Rasulallah S.A.W bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan menerima
amal seseorang, kecuali yang dilakukan dengan ikhlas dank arena ingin mencari
ridha Allah semata.” (HR. Nisai, lihat Shahih al-Jami 2 hadits No. 1852)
IKHLASLAH, JANGAN TERTIPU
Diantara kendala yang senantiasa menghadang manusia dari dulu hingga
sekarang ialah karena mereka tidak mengikuti kebenaran sebagaimana mestinya,
bahkan mereka cenderung berlebih-lebihan atau malas. Oleh sebab itu, banyak
orang yang mempertuhankan Nabi Isa as. Kita juga menemukan seperti
Komunitas tidak memberikan kebebasan pribadi pada masyarakatnya  berbagai
kelompok lain, sednagkan pada sisi lain, mereka memberikan kebebasan tanpa
batas seperti yang dilakukan oleh kelompok kepitalis. Lalu datanglah Islam
membawa manhaj atau aturan hidup yang sangat- toleran  pertengahan, 
ummat ini ialah ummat yang pertengahan. Allah SWT berfirman,
“Demikianlah, Kami jadikan kalian sebagai umat pertengahan.”
(QS. Al-Baqarah[2]: 143)
Pertengahan ialah yang terbaik, karena surga Firdaus ialah surga yang paling
tinggi  terletak di jantung surga, disanalah hulu sungai-sungai yang mengalir di
surga sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadits Rasulallah S.A.W.
Dalam membahas ikhlas, ada kelompok yang berlebih-lebihan
mendefinisikannya. Bahkan, untuk mendapatkannya, merupakan hal yang sangat
sulit  hanya bisa dijangkau dengan khayalan. Jika kita renungkan apa yang
mereka kemukakan tentang sifat-sifat orang ikhlas, maka kita akan menemukan
banyak kesulitan untuk menemukan siapa sebenarnya yang ikhlas.
Dalam buku yang sederhana ini, kita hanya ingin mengembalikan
kebenaran ke tempatnya semula  menyingkap kepalsuan yang menyelimuti
ikhlas yang dianggap sebagai pondasi yang paling dasar  akhir dari segala
tujuan. Jika tidak demikian, maka keputusan akan selalu menimpa orang-orang
yang berjalan mencari ridha Allah. Jika putus asa sudah menguasai manusia,
maka mereka tidak akan beramal lagi, mereka akan bertindak menentang
manhaj atau aturan Allah SWT.
1. Ikhlas Tanpa Keinginan (Iradah)
Sebagian orang yang mencari ridha Allah berpendapat, bahwa ikhlas tidak
akan terwujud, kecuali bila mampu menghilangkan keinginan  tidak melihat
pada amal-nya. Mereka berpendapat bahwa orang yang belum mampu
menghilangkan keinginan  memandang amalnya, dianggap dapat mengurangi 
merusak keikhlasan. As-Sahrurdi mensifati mereka sebagai orang yang belum
FREE DOWNLOAD: E-BOOK, SOFTWARE ISLAM KOMPUTER  HANDPHONE, CERAMAH, VIDEO WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET
KEWAJIBANMU YANG DIBEBANKAN ATASMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.16:82 KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.3:20, QS.42:48
SEKALI-KALI KAU TAK KAN SAMPAI PADA KEBAJIKAN HINGGA KAU NAFKAHKAN HARTA DI JALAN ALLAH. QS.3 ALI IMRAN:19, 61 SHAFF:10-12, 47 HUJURAAT:15
ikhlas. Sebagian mereka mengingatkan, “Bila mereka sudah melihat keikhlasan
dalam keikhlasan, maka keikhlasan mereka masih membutuhkan keikhlasan yang
lebih mendalam.” Al-Jurjani mendefinisikan bahwa orang yang ikhlas tidak lagi
mempunyai kehendak, ia menukil dari Muhyiddin bin ‘Arabi yang berkata dalam
al-Fathu al-Makki: “Orang yang ikhlas ialah orang yang hanya focus pada Allah
semata, tidak memperhatikan yang lain-lain  tidak pula minta diperhatikan
serta tidak mempunyai keinginan selain mencari ridha Allah.” Dia menjelaskan,
orang yang ikhlas ialah: “Yang menyadari bahwa tidak ada sesuatupun yang
terjadi, kecuali sesuai dengan kehendak Allah, bukan atas kehendak yang lain-lain
(selain Allah). Saat itu, seorang hamba hendaklah mampu menghilangkan
keinginan  kehendaknya dalam menunaikan kehendak Allah. Oleh sebab itu, dia
tidak pantas berkehendak jika tidak akan sejalan dengan kehendak Allah.”
Pada kesempatan lain dia mendefinisikan orang yang ikhlas ialah: “Yang tidak
mempunyai keinginan.” Ada pula yang menukil dari Abu Hamid (Imam Ghazali)
yaitu: “Orang yang dibukakan baginya pintu nama-nama Allah  masuk bersama
orang-orang yang sampai pada Allah melalui nama-nama-Nya.”
Jurjani menyebutkan tingkatan yang lebih tinggi dari itu dengan
mendefinisikan orang yang ikhlas: “Seperti besi yang ditarik oleh magnet,
dijauhkan dari keinginannya  diikuti oleh persiapan yang sempurna. Dengan
demikian, dia akan melintasi berbagai penghalang  tingkatan tanpa harus
menghadapi perjuangan yang berarti.”
Ini dijelaskan oleh Imam Ghazali dalam Ihya-nya: “Niat ialah permulaan
iman. Oleh sebab itu, ketaatan orang yang beriman bermula dari ikhlas, lalu hati
menjadi bangkit dari tidurnya bersama jiwa menuju Allah, karena hati selalu
bersama jiwa,  yang membangkitkan itu disebut niat.” Lalu dia menjelaskan
bahwa ada beberapa kaum yang tidak lagi membutuhkan niat, karena kedudukan
mereka sudah lebih tinggi dari niat itu sendiri, dia berkata: “Dan orang-orang
yang ‘yakni’, telah melintasi kedudukan  derajat ini, sehingga hati mereka selalu
bersama Allah  tidak lagi bersama jiwa. Mereka sudah kosong dari niat, karena
niat ialah bangkit, maka bangkitnya hati dari pengaruh  bujukan syahwat serta
kebiasaan pada Allah ialah dengan lakukan ketaatan, yaitu dengan niat.
Sedangkan orang yang hatinya terpaut pada keesaan dzat Allah, saat itu tidak lagi
dikatakan bangkit pada Allah, karena dia sudah diliputi oleh berbagai keagungan
Allah, menolak tempat yang ia tempati  berangkat menuju Allah SWT.
Apa yang kami nukil ini perlu dijelaskan  diteliti dengan baik.
 Mungkinkah Beramal Tanpa Keinginan (Iradah)?
Masalah penting yang perlu dijelaskan  diteliti ialah, pendapat yang
mengatakan adanya kemungkinan beramal tanpa keinginan. Mungkinkah?
Sebagian orang mencoba membayangkan, bahwa yang demikian itu bisa terjadi.
Mereka mengira bahwa kesempurnaan pengabdian, ialah tidak adanya keinginan
sama sekali. Sebabnya, ialah karena mereka tidak merasakan iradah atau
keinginan tersebut disebabkan karena ibadah mereka yang berlebihan. Karena,
iradah ialah sesuatu, sedangkan merasakannya ialah sesuatu yang lain  tidak
ada hubungannya. Saat mereka tidak merasakannya, mereka mengira bahwa
keinginan itu tidak ada. Ini sangat keliru, karena seorang hamba tidak mungkin
bergerak, jika tidak ada keinginan.
Sebagian ahli ibadah  para pencari ridha Allah ingin membuang
keinginan, karena hanya bertujuan mencari ridha Allah  fana dalam menuju
Allah, bukan untuk menyenangkan selain Allah. Saat itu, dia hanya akan
menyaksikan tanda-tanda kebesaran Allah, inilah yang mereka sebut dengan
“Fana dari semua makhluk.”
Tapi, sebenarnya hati yang lebih tertarik untuk berdzikir, beribadah  mencintai
Allah menyebabkan mereka lemah terhadap selain Allah, sehingga hanya Allah
yang ada dalam hati mereka, sebagaimana dikemukakan dalam firman Allah,
“Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa[1114]
. Sesungguhnya hampir saja ia
menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hati-
nya….” (QS. Al-Qashash[28]: 10)
Maksudnya ialah kosong dari segala sesuatu, kecuali dari mengingat Musa. Ini
biasa dialami oleh orang yang tiba-tiba dikejutkan oleh sesuatu, seperti cinta,
takut atau harap. Saat itu, hati hanya akan memperhatikan apa yang ia cintai, ia
takuti atau ia cari, saat ingatan  perasaannya hanya tertuju pada satu saja.
Saat keadaan itu semakin kuat di hati para pencari ridha Allah, maka Allah akan
fana bersama makhluk, akan hilang dengan sebutan-Nya dari berdzikir pada-Nya,
kebaikan-Nya akan hilang dengan mengenal-Nya. Bahkan, orang yang tidak tahu
pun akan fana, yaitu makhluk yang menyembah selain Allah,  yang akan tinggal
hanya satu yaitu Allah SWT. Yang dimaksud dengan kefanaan hamba ialah dalam
kesaksian  dzikir, fana untuk mengetahui  menyaksikan dzat-Nya.
Berhubungan masalah ini, banyak orang-orang mencintai yang lemah  tidak
mampu membedakannya. Sebagian mengira bahwa itulah Sang Kekasihnya.
Banyak orang yang tergelincir. Padahal, para sahabat  para wali Allah
terdahulu, seperti Abu Bakar  Umar serta orang-orang yang lebih dulu memeluk
Islam dari kalangan Muhajirin  Anshar tidak pernah lakukan hal-hal seperti ini,
apalagi orang yang lebih baik dari mereka, seperti para Nabi. Ini baru terjadi
sepeninggal para sahabat.
Para sahabat ialah orang-orang yang paling sempurna, paling teguh
100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1  TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET
ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU  TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR
ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH  RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15
konsisten dalam keimanan, akal mereka tidak pernah mengalami seperti itu, 
belum pernah kita baca dalam sejarah bahwa diantara mereka yang sampai
pingsan  fana atau mabuk dalam berdzikir. Pada awalnya cara-cara seperti itu
ialah buatan para ahli ibadah dari kalangan Tabi’in di Bashrah, bahkan ada yang
sampai tidak sadar  pingsan saat mendengarkan bacaan ayat-ayat al-Qur’an,
bahkan ada yang langsung meninggal.
Akhirnya apa yang mereka lakukan itu ditiru oleh sebagian ahli ibadah
sepeninggal mereka. Saat itu, mereka mengucapkan kalimat-kalimat yang walau
benar, namun keliru dalam mengucapkannya.
Ini bukan berarti kesempurnaan, karena kesempurnaan itu ada pada
keinginan mencari ridha Allah Yang Maha Esa saja dalam keadaan sadar 
mampu membedakan antara yang benar dengan yang salah. Karena,
kesempurnaan bukan berarti hamba tidak peduli dengan makhluk. Tapi,
kesempurnaan seorang hamba ialah memperhatikan  peduli terhadap orang
lain dalam hal menunaikan perintah Allah, menyadari bahwa dirinya berjalan
sesuai dengan kehendak Allah  beribadah pada-Nya,  dapat dijadikan contoh
 peringatan. Sehingga apa yang mereka lihat, akan menjadi pendorong
keikhlasan mengharapkan ridha Allah semata.
Alah SWT berfirman, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit  bumi, 
silih bergantinya malam  siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadan berbaring  mereka memikirkan tentang penciptaan langit 
bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiialah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali-
Imran[3]: 190-191)
Kita sudah sama-sama tahu bahwa Rasulallah S.A.W dimi’rajkan ke langit 
diperlihatkan padanya banyak peristiwa  tanda-tanda kekuasaan Allah, lalu
Allah memberinya wahyu tentang munajat atau shalat. Keesokan harinya, dia
sudah sampai di Makkah dengan keadaan yang tidak berubah sama sekali.
Rasulallah S.A.W tidak pernah mengalami apa yang dialami oleh para ahli ibadah
dalam berdzikir  bermunajat (berdoa)  tidak pula lupa dengan makhluk saat
dinaikkan ke langit.
Banyak orang beribadah yang keliru, mereka mengira bahwa cara yang
paling sempurna ialah dengan menghilangkan semua keinginan. Tujuan mereka
sesuai dengan yang ditakdirkan Tuhan,  mereka mengira bahwa cara yan
seperti ini merupakan hakekat yang sangat agung.
Mereka berkata: sesungguhnya metode seperti ini akan mengkonsentrasikan
hati, sehingga jalan yang ditempuh tidak akan bercabang. Saat itu, dia tidak
melihat perbuatan  tindakan makhluk, tapi hanya akan melihat pada kehendak
Allah saja. Sebenarnya, mereka selalu bertolak belakang dengan naluri  hati
mereka sendiri. Boleh jadi seorang hamba ditakdirkan menjadi fasik, berbuat
kejahatan  membunuh serta tindakan negative lainnya, tapi ini tidak diinginkan
Allah, bahkan dimurkai-Nya. Oleh sebab itu, seorang hamba hendaklah melihat
berbagai hal, bukan hanya menyerah pada takdir belaka, tapi juga harus
berusaha menjalankan kewajiban  meninggalkan larangan Allah SWT. Sehingga
keinginan hamba akan sesuai dengan kehendak Allah  menahan diri dari apa
saja yang Allah larang. Karena orang yang menginginkan apa yang lakukan hal-hal
yang haram  meningalkan yang wajib, lalu mengatakan bahwa dirinya sudah
menunaikan kewajiban sebagai seorang hamba, karena apa yang diperbuatnya
merupakan perbuatan Allah pada dirinya, bukan perbuatan pribadinya.
Jika demikian, maka dia akan berdosa (meninggalkan perintah  lakukan
tindakan yang haram). Ini ialah kesesatan yang nyata  jauh dari kebenaran.
Seorang hamba yang tidak menginginkan sesuatu, tidak dapat dikategorikan
sebagai kebenaran  tidak pula termasuk kebenaran, bila seseorang
menginginkan apa yang sudah terjadi. Tapi yang benar ialah hamba yang
berkeinginan sesuai dengan kehendak Allah  mencintai apa yang dicintai Allah.
 Fana Yang Sebenarnya
Fana ialah kalimat yang tidak pernah disebutkan dalam AL-Qur’an  tidak
pula dalam Sunnah Rasulallah S.A.W. Ia mengandung makna hak  makna batil.
Pada lembaran terdahulu sudah kita kemukakan tentang kekacauan yang dijalani
oleh sebagian manusia. Ada yang berlebih-lebihan, mereka mengatakan bahwa
Allah menggantikan kedudukannya, sehingga yang tinggal hanya Allah semata.
Keberadaan Allah merupakan bagian dari keberadaan makhluk, sehingga tidak
lagi dapat dibedakan antara makhluk dengan Khaliq (Allah). Ini merupakan
kesesatan yang paling besar  fatal!!
Mereka mengira bahwa para sahabat yang saleh juga menempuh jalan
seperti yang mereka lalui, padahal bukanlah demikian. Bila sebagian mereka
mengatakan: Aku tidak melihat selain Allah, atau aku tidak akan memandang
pada selain Allah, atau aku tidak akan memandang pada selain Allah. Maka yang
mereka maksud ialah: Hanya Allah saja yang aku akui sebagai Tuhan 
sesembahan, tidak ada yang menciptakan  tidak ada yang mengatur selain Dia,
 tujuanku hanyalah mencari keridhaan-Nya.
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE
OPTIMIZED TITLE

More Related Content

What's hot

! Dahsyatnya kekuatan basmallah
! Dahsyatnya kekuatan basmallah! Dahsyatnya kekuatan basmallah
! Dahsyatnya kekuatan basmallahNano Nani
 
! Adab doa agar mustajab
! Adab doa agar mustajab! Adab doa agar mustajab
! Adab doa agar mustajabNano Nani
 
! The dark bible
! The dark bible! The dark bible
! The dark bibleNano Nani
 
! Mengapa shalawat, apa nabi belum selamat!
! Mengapa shalawat, apa nabi belum selamat!! Mengapa shalawat, apa nabi belum selamat!
! Mengapa shalawat, apa nabi belum selamat!Nano Nani
 
! Jawaban untuk para pendeta
! Jawaban untuk para pendeta! Jawaban untuk para pendeta
! Jawaban untuk para pendetaNano Nani
 
! Serulah dengan bukti seperti para nabi datang selalu membawa tanda tanda &a...
! Serulah dengan bukti seperti para nabi datang selalu membawa tanda tanda &a...! Serulah dengan bukti seperti para nabi datang selalu membawa tanda tanda &a...
! Serulah dengan bukti seperti para nabi datang selalu membawa tanda tanda &a...Nano Nani
 
! Injil membantah ketuhanan yesus ust.ahmad deedat
! Injil membantah ketuhanan yesus   ust.ahmad deedat! Injil membantah ketuhanan yesus   ust.ahmad deedat
! Injil membantah ketuhanan yesus ust.ahmad deedatNano Nani
 
! 4 tips shalat khusyuk baru 8 juli 2011
! 4 tips shalat khusyuk baru   8 juli 2011! 4 tips shalat khusyuk baru   8 juli 2011
! 4 tips shalat khusyuk baru 8 juli 2011Nano Nani
 
! Mengapa babi haram jawaban telak !!!
! Mengapa babi haram   jawaban telak !!!! Mengapa babi haram   jawaban telak !!!
! Mengapa babi haram jawaban telak !!!Nano Nani
 
! La tahzan dr. aidh al-qarni
! La tahzan   dr. aidh al-qarni! La tahzan   dr. aidh al-qarni
! La tahzan dr. aidh al-qarniNano Nani
 
! Bukti allah itu ada
! Bukti allah itu ada! Bukti allah itu ada
! Bukti allah itu adaNano Nani
 
15 alasan merindukan ramadhan
15 alasan merindukan ramadhan15 alasan merindukan ramadhan
15 alasan merindukan ramadhannyongkoh
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
Ebook suvenir pernikahan
Ebook suvenir pernikahanEbook suvenir pernikahan
Ebook suvenir pernikahanSudirman Sultan
 
Tanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
Tanda Dan Hikmah Lailatul QadarTanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
Tanda Dan Hikmah Lailatul Qadarfrubo
 
Khutbah idul fitri 1434 h kobe jepang
Khutbah idul fitri 1434 h kobe jepangKhutbah idul fitri 1434 h kobe jepang
Khutbah idul fitri 1434 h kobe jepangHatta Syamsuddin
 
Proposal Nikah Dudung.net
Proposal Nikah Dudung.netProposal Nikah Dudung.net
Proposal Nikah Dudung.netWandi Budiman
 
Proposal nikah & tips merencanakan pernikahan
Proposal nikah & tips merencanakan pernikahanProposal nikah & tips merencanakan pernikahan
Proposal nikah & tips merencanakan pernikahanYode Arliando
 

What's hot (20)

! Dahsyatnya kekuatan basmallah
! Dahsyatnya kekuatan basmallah! Dahsyatnya kekuatan basmallah
! Dahsyatnya kekuatan basmallah
 
! Adab doa agar mustajab
! Adab doa agar mustajab! Adab doa agar mustajab
! Adab doa agar mustajab
 
! The dark bible
! The dark bible! The dark bible
! The dark bible
 
! Mengapa shalawat, apa nabi belum selamat!
! Mengapa shalawat, apa nabi belum selamat!! Mengapa shalawat, apa nabi belum selamat!
! Mengapa shalawat, apa nabi belum selamat!
 
! Jawaban untuk para pendeta
! Jawaban untuk para pendeta! Jawaban untuk para pendeta
! Jawaban untuk para pendeta
 
! Serulah dengan bukti seperti para nabi datang selalu membawa tanda tanda &a...
! Serulah dengan bukti seperti para nabi datang selalu membawa tanda tanda &a...! Serulah dengan bukti seperti para nabi datang selalu membawa tanda tanda &a...
! Serulah dengan bukti seperti para nabi datang selalu membawa tanda tanda &a...
 
! Injil membantah ketuhanan yesus ust.ahmad deedat
! Injil membantah ketuhanan yesus   ust.ahmad deedat! Injil membantah ketuhanan yesus   ust.ahmad deedat
! Injil membantah ketuhanan yesus ust.ahmad deedat
 
! 4 tips shalat khusyuk baru 8 juli 2011
! 4 tips shalat khusyuk baru   8 juli 2011! 4 tips shalat khusyuk baru   8 juli 2011
! 4 tips shalat khusyuk baru 8 juli 2011
 
! Mengapa babi haram jawaban telak !!!
! Mengapa babi haram   jawaban telak !!!! Mengapa babi haram   jawaban telak !!!
! Mengapa babi haram jawaban telak !!!
 
! La tahzan dr. aidh al-qarni
! La tahzan   dr. aidh al-qarni! La tahzan   dr. aidh al-qarni
! La tahzan dr. aidh al-qarni
 
! Bukti allah itu ada
! Bukti allah itu ada! Bukti allah itu ada
! Bukti allah itu ada
 
15 alasan merindukan ramadhan
15 alasan merindukan ramadhan15 alasan merindukan ramadhan
15 alasan merindukan ramadhan
 
Hadits Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Hadits Berbakti Kepada Kedua Orang TuaHadits Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Hadits Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
 
Bulan ramadhan
Bulan ramadhanBulan ramadhan
Bulan ramadhan
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
Ebook suvenir pernikahan
Ebook suvenir pernikahanEbook suvenir pernikahan
Ebook suvenir pernikahan
 
Tanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
Tanda Dan Hikmah Lailatul QadarTanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
Tanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
 
Khutbah idul fitri 1434 h kobe jepang
Khutbah idul fitri 1434 h kobe jepangKhutbah idul fitri 1434 h kobe jepang
Khutbah idul fitri 1434 h kobe jepang
 
Proposal Nikah Dudung.net
Proposal Nikah Dudung.netProposal Nikah Dudung.net
Proposal Nikah Dudung.net
 
Proposal nikah & tips merencanakan pernikahan
Proposal nikah & tips merencanakan pernikahanProposal nikah & tips merencanakan pernikahan
Proposal nikah & tips merencanakan pernikahan
 

Similar to OPTIMIZED TITLE

! Aku dilanda cinta
! Aku dilanda cinta! Aku dilanda cinta
! Aku dilanda cintaNano Nani
 
Buletin jumat al furqon tahun 04 volume 11 nomor 04 cinta dan benci karena al...
Buletin jumat al furqon tahun 04 volume 11 nomor 04 cinta dan benci karena al...Buletin jumat al furqon tahun 04 volume 11 nomor 04 cinta dan benci karena al...
Buletin jumat al furqon tahun 04 volume 11 nomor 04 cinta dan benci karena al...muslimdocuments
 
Tasawuf dan ajaran mahabbah
Tasawuf dan  ajaran mahabbahTasawuf dan  ajaran mahabbah
Tasawuf dan ajaran mahabbahLuwi Darmawan
 
Hubungan Akidah dan Akhlak dalam Islam
Hubungan Akidah dan Akhlak dalam IslamHubungan Akidah dan Akhlak dalam Islam
Hubungan Akidah dan Akhlak dalam IslamMuhd Danial
 
Bagaimana allah mencintai hamba nya
Bagaimana allah mencintai hamba nyaBagaimana allah mencintai hamba nya
Bagaimana allah mencintai hamba nyaMuhsin Hariyanto
 
Persaudaraan sesama muslim
Persaudaraan sesama muslimPersaudaraan sesama muslim
Persaudaraan sesama muslimDede Ocied
 
Agama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
Agama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guruAgama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
Agama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guruYogi andreansyah
 
The power of silaturahmi
The power of silaturahmiThe power of silaturahmi
The power of silaturahmiSofyan Siroj
 
Cinta sampai syurga Nik Raihan
Cinta sampai syurga Nik RaihanCinta sampai syurga Nik Raihan
Cinta sampai syurga Nik RaihanNik Raihan Rahman
 
Menumbuhkan cinta cinta kpd allah
Menumbuhkan cinta cinta kpd allahMenumbuhkan cinta cinta kpd allah
Menumbuhkan cinta cinta kpd allahAl-Islami Caligrafi
 
HALAMAN DEPAN SILSILAH K.docx
HALAMAN DEPAN SILSILAH K.docxHALAMAN DEPAN SILSILAH K.docx
HALAMAN DEPAN SILSILAH K.docxUmmuFathiya1
 

Similar to OPTIMIZED TITLE (20)

! Aku dilanda cinta
! Aku dilanda cinta! Aku dilanda cinta
! Aku dilanda cinta
 
Buletin jumat al furqon tahun 04 volume 11 nomor 04 cinta dan benci karena al...
Buletin jumat al furqon tahun 04 volume 11 nomor 04 cinta dan benci karena al...Buletin jumat al furqon tahun 04 volume 11 nomor 04 cinta dan benci karena al...
Buletin jumat al furqon tahun 04 volume 11 nomor 04 cinta dan benci karena al...
 
Tasawuf dan ajaran mahabbah
Tasawuf dan  ajaran mahabbahTasawuf dan  ajaran mahabbah
Tasawuf dan ajaran mahabbah
 
Keindahan cinta memiliki bahasa sugawi
Keindahan cinta memiliki bahasa sugawiKeindahan cinta memiliki bahasa sugawi
Keindahan cinta memiliki bahasa sugawi
 
27.1.2012
27.1.201227.1.2012
27.1.2012
 
Hubungan Akidah dan Akhlak dalam Islam
Hubungan Akidah dan Akhlak dalam IslamHubungan Akidah dan Akhlak dalam Islam
Hubungan Akidah dan Akhlak dalam Islam
 
Bagaimana allah mencintai hamba nya
Bagaimana allah mencintai hamba nyaBagaimana allah mencintai hamba nya
Bagaimana allah mencintai hamba nya
 
Persaudaraan sesama muslim
Persaudaraan sesama muslimPersaudaraan sesama muslim
Persaudaraan sesama muslim
 
Pidato
PidatoPidato
Pidato
 
Agama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
Agama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guruAgama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
Agama islam tentang : Hormat dan patuh kepada orang tua dan guru
 
The power of silaturahmi
The power of silaturahmiThe power of silaturahmi
The power of silaturahmi
 
Cinta sampai syurga
Cinta sampai syurga Cinta sampai syurga
Cinta sampai syurga
 
Cinta sampai syurga Nik Raihan
Cinta sampai syurga Nik RaihanCinta sampai syurga Nik Raihan
Cinta sampai syurga Nik Raihan
 
Menumbuhkan cinta cinta kpd allah
Menumbuhkan cinta cinta kpd allahMenumbuhkan cinta cinta kpd allah
Menumbuhkan cinta cinta kpd allah
 
Dalam dekapan cinta
Dalam dekapan cintaDalam dekapan cinta
Dalam dekapan cinta
 
Dalam dekapan cinta
Dalam dekapan cintaDalam dekapan cinta
Dalam dekapan cinta
 
Nilai nilai Aqidah
Nilai nilai AqidahNilai nilai Aqidah
Nilai nilai Aqidah
 
The power of love
The power of loveThe power of love
The power of love
 
HALAMAN DEPAN SILSILAH K.docx
HALAMAN DEPAN SILSILAH K.docxHALAMAN DEPAN SILSILAH K.docx
HALAMAN DEPAN SILSILAH K.docx
 
Mahabbah
MahabbahMahabbah
Mahabbah
 

More from Nano Nani

! Dialog masalah ketuhanan yesus
! Dialog masalah ketuhanan yesus! Dialog masalah ketuhanan yesus
! Dialog masalah ketuhanan yesusNano Nani
 
! Sejarah april mop hari berbohong
! Sejarah april mop   hari berbohong! Sejarah april mop   hari berbohong
! Sejarah april mop hari berbohongNano Nani
 
! Sejarah hitam perayaan natal 25 desember
! Sejarah hitam perayaan natal 25 desember! Sejarah hitam perayaan natal 25 desember
! Sejarah hitam perayaan natal 25 desemberNano Nani
 
Perbedaan sunni syiah dalam tabel
Perbedaan sunni syiah dalam tabelPerbedaan sunni syiah dalam tabel
Perbedaan sunni syiah dalam tabelNano Nani
 
! Ulama pewaris para nabi www.islamterbuktibenar.net
! Ulama pewaris para nabi   www.islamterbuktibenar.net! Ulama pewaris para nabi   www.islamterbuktibenar.net
! Ulama pewaris para nabi www.islamterbuktibenar.netNano Nani
 
! Tahukah anda keajaiban sifat bumi
! Tahukah anda keajaiban sifat bumi! Tahukah anda keajaiban sifat bumi
! Tahukah anda keajaiban sifat bumiNano Nani
 
! Ramuan herbal sang nabi
! Ramuan herbal sang nabi! Ramuan herbal sang nabi
! Ramuan herbal sang nabiNano Nani
 
! Mengenal hadits shohih & dhoif
! Mengenal hadits shohih & dhoif! Mengenal hadits shohih & dhoif
! Mengenal hadits shohih & dhoifNano Nani
 
! 13 alasan harus masuk islam
! 13 alasan harus masuk islam! 13 alasan harus masuk islam
! 13 alasan harus masuk islamNano Nani
 

More from Nano Nani (9)

! Dialog masalah ketuhanan yesus
! Dialog masalah ketuhanan yesus! Dialog masalah ketuhanan yesus
! Dialog masalah ketuhanan yesus
 
! Sejarah april mop hari berbohong
! Sejarah april mop   hari berbohong! Sejarah april mop   hari berbohong
! Sejarah april mop hari berbohong
 
! Sejarah hitam perayaan natal 25 desember
! Sejarah hitam perayaan natal 25 desember! Sejarah hitam perayaan natal 25 desember
! Sejarah hitam perayaan natal 25 desember
 
Perbedaan sunni syiah dalam tabel
Perbedaan sunni syiah dalam tabelPerbedaan sunni syiah dalam tabel
Perbedaan sunni syiah dalam tabel
 
! Ulama pewaris para nabi www.islamterbuktibenar.net
! Ulama pewaris para nabi   www.islamterbuktibenar.net! Ulama pewaris para nabi   www.islamterbuktibenar.net
! Ulama pewaris para nabi www.islamterbuktibenar.net
 
! Tahukah anda keajaiban sifat bumi
! Tahukah anda keajaiban sifat bumi! Tahukah anda keajaiban sifat bumi
! Tahukah anda keajaiban sifat bumi
 
! Ramuan herbal sang nabi
! Ramuan herbal sang nabi! Ramuan herbal sang nabi
! Ramuan herbal sang nabi
 
! Mengenal hadits shohih & dhoif
! Mengenal hadits shohih & dhoif! Mengenal hadits shohih & dhoif
! Mengenal hadits shohih & dhoif
 
! 13 alasan harus masuk islam
! 13 alasan harus masuk islam! 13 alasan harus masuk islam
! 13 alasan harus masuk islam
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

OPTIMIZED TITLE

  • 1. MARI BERSATU DI BARISAN KOKOH. QS.61:4 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET MARI PERERAT UKHUWAH: 1 ALLAH, 1 QUR’AN, 1 KIBLAT, 1 ISLAM, 1 HATI HENDAKLAH MENYERU DENGAN HIKMAH & CARA BAIK DISERTAI BUKTI SEPERTI PARA NABI MENYERU SELALU DISERTAI BUKTI. http://islamterbuktibenar.net/?pg=articles&article=13526 ijk ‫السالم‬ ‫عليكم‬ . ‫ال‬ ‫إله‬ ‫ﱠ‬‫ال‬‫إ‬ ‫ﷲ‬ . ‫محمد‬ ‫رسو‬ ‫ل‬ ‫ﷲ‬ ‫الحمد‬ ‫رب‬ ‫العا‬ ‫لمين‬ . ‫الصالة‬ ‫و‬ ‫السالم‬ ‫على‬ ‫رسو‬ ‫ل‬ ‫ﷲ‬ . ‫اما‬ ‫بعد‬ Segala puji hanya bagi Allah semata yang telah memberi kesempatan pada kita semua juga atas Hidayah serta segala nikmat yang tidak akan pernah bisa kita hitung satu persatu. Terimakasih kami ucapkan pada saudara saudari yg setia pada ITB versi page www.facebook.com/1SLAM.TERBUKTI.BENAR?sk=info versi group www.facebook.com/home.php?sk=group_131429706933189view=members Kami tak dapat membalas apa-apa, hanya teriring doa agar semua dukungan saudara-saudari menjadi amal yang berat timbangannya di hari perhitungan kelak saat emas perak tidak berlaku lagi. MERASAKAN NIKMAT IMAN Generasi pertama para sahabat dapat sedemikian jaya hingga menguasai seluruh afrika, eropa, timur tengah hingga beratus-ratus tahun lamanya. Bagaimana cara Rasulullah Muhammad SAW mendidik para sahabat? DAN KITA TAK KAN BANGKIT TANPA TERAPKAN PEGANG ERAT APA YANG RASUL AJARKAN PADA GENERASI PERTAMA PARA SAHABAT !!! UMAT MASA INI TAK AKAN PERNAH JAYA KECUALI DENGAN DIDIKAN YANG MEMBUAT UMAT TERDAHULU JAYA Islam ialah agama yang mendasari ajarannya dengan realitas, bukan didasarkan pada khayalan ilusi. Ia TIDAK menolak perasaan saling mencintai antar manusia, sebab itu fitrah manusia. Secara naluri kita mencintai istri, keluarga, harta tempat tinggal. Seseorang ialah wajar mencintai pasangannya
  • 2. 100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1 TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15 Orang Tua pun wajar jika ia menyayangi anak-anaknya Setiap manusia wajar jika mencintai harta bendanya Tiap insan pun wajar jika ia menyukai jabatan / nama / kedudukannya Tapi,,, TIDAK sepatutnya hal bersifat duniawi ini lebih ia cenderungi cintai dibanding ALLAH Rasul-Nya. Jika ia lebih mencintainya, berarti tidak sempurna imannya, bahkan dalam beberapa Hadits shahih dikatakan TIDAK BERIMAN. Maka ia harus berusaha menyempurnakannya. ö≅è% βÎ) tβ%x. öΝä.äτ!$t/#u öΝà2äτ!$oΨö/ruρ öΝä3çΡ≡uθ÷zÎ)uρ ö/ä3ã_≡uρø—ruρ óΟä3è?uŽÏ±tãuρ îΑ≡uθøΒruρ $yδθßϑçGøùuŽtIø%$# ×οt≈pgÏBuρ tβöθt±øƒrB $yδyŠ$|¡x. ßÅ3≈|¡tΒuρ !$yγtΡöθ|Êös? ¡=ymr Νà6ø‹s9Î) š∅ÏiΒ «!$# ÏÎ!θß™u‘uρ 7Š$yγÅ_uρ ’Îû ÏÎ#‹Î7y™ (#θÝÁ−/uŽtIsù 4®Lym š†ÎAù'tƒ ª!$# ÍνÍ÷ö∆r'Î/ 3 ª!$#uρ Ÿω “ωöκu‰ tΠöθs)ø9$# šÉ)Å¡≈x%ø9$# ∩⊄⊆∪ QS.9:24. Katakanlah:Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri- isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, tempat tinggal yang kamu sukai, ialah lebih kamu cintai dari Allah RasulNya dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNYA. Mencintai ALLAH Rasul-Nya lebih dari segalanya ialah tujuan hakiki. ALLAH, Dialah yang paling berhak dicintai, lebih patut menjadi labuhan hati dibanding orang tua, anak, bahkan diri sendiri. Inilah maqom tertinggi berbagai tingkatan cinta bagi para pencari cinta. MERUGILAH ORANG YG MENCINTAI LAINNYA LEBIH DARI CINTA PADA ALLAH RASUL-NYA $tΒ tβ%Ÿ2 È≅÷δL{ ÏπuΖƒÏ‰yϑø9$# ôtΒuρ Οçλm;öθym zÏiΒ É#{ôãF{$# βr (#θà%‾=y‚tGtƒ tã ÉΑθß™§‘ «!$# Ÿωuρ (#θç7xîötƒ öΝÍκŦà%Ρr'Î/ tã ϵšø%‾Ρ 4 šÏ9≡sŒ óΟßγ‾Ρr'Î/ Ÿω óΟßγç6ÅÁムØ'yϑsß Ÿωuρ Ò=|ÁtΡ Ÿωuρ ×π|ÁyϑøƒxΧ ’Îû È≅‹Î6y™ «!$# Ÿωuρ šχθä↔sÜtƒ $Y∞ÏÛöθtΒ àá‹Éótƒ u‘$¤%à6ø9$# Ÿωuρ šχθä9$uΖtƒ ôÏΒ 5iρ߉tã ¸ξø‹‾Ρ āωÎ) |=ÏGä. Οßγs9 ϵÎ/ ×≅yϑtã ìxÎ=≈|¹ 4 āχÎ) ©!$# Ÿω ßì‹ÅÒムtô_r tÏΖÅ¡ósßϑø9$# ∩⊇⊄⊃∪ QS.9 Taubah:120. Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah orang2 Arab Badwi yg berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah tidak patut bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri rasul. yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan kelaparan pada jalan Allah, tidak menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, tidak menimpakan sesuatu bencana pada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik, “Saat seorang bertanya pada Rasul SAW tentang hari kiamat, beliau menjawab dengan sebuah pertanyaan, “Apa yang sudah kau persiapkan untuknya?” Orang itu menjawab, ‘Tidak ada lain kecuali bahwa saya mencintai ALLAH Rasul-Nya.’ Rasul bersabda:‘Engkau beserta orang yang engkau cintai. ” (HR.Muslim) Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Qur’an surat ke 49 Hujuraat:7 (#þθßϑn=÷æ$#uρ ¨βr öΝä3ŠÏù tΑθß™u‘ «!$# 4 öθs9 ö/ä3ãè‹ÏÜム’Îû 9ŽÏWx. zÏiΒ Í÷ö∆F{$# ÷Λ—ÏΨyès9 £Å3≈s9uρ ©!$# |=¬7ym ãΝä3ø‹s9Î) z≈yϑƒM}$# …çµuΖ−ƒy—uρ ’Îû ö/ä3Î/θè=è% oν§x.uρ ãΝä3ø‹s9Î) tø%ä3ø9$# s−θÝ¡à%ø9$#uρ tβ$uŠóÁÏèø9$#uρ 4 y7Í×‾≈s9'ρé ãΝèδ šχρ߉ϩ≡§9$# ∩∠∪ Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasul. jika ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tapi Allah menjadikan kamu ‘CINTA’ pada keimanan menjadikan KEIMANAN ITU INDAH di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci pada kekafiran, kefasikan, kedurhakaan. ÷ɨΖ9$# 4’n÷ρr šÏΖÏΒ÷σßϑø9$$Î/ ôÏΒ öΝÍκŦà%Ρr ( ÿ…çµã_≡uρø—ruρ öΝåκçJ≈yγ¨Βé 3 ,,, QS.33 Al-Ahzab:6. Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri isteri-isterinya ialah ibu-ibu mereka… Kecintaan kita pada Rasul itu mengikuti kecintaan kita pada ALLAH SWT. ini merupakan buah kecintaan kita pada-Nya.
  • 3. FREE DOWNLOAD: E-BOOK, SOFTWARE ISLAM KOMPUTER HANDPHONE, CERAMAH, VIDEO WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET KEWAJIBANMU YANG DIBEBANKAN ATASMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.16:82 KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.3:20, QS.42:48 SEKALI-KALI KAU TAK KAN SAMPAI PADA KEBAJIKAN HINGGA KAU NAFKAHKAN HARTA DI JALAN ALLAH. QS.3 ALI IMRAN:19, 61 SHAFF:10-12, 47 HUJURAAT:15 Saat Rasul SAW tiba di madinah, orang-orang yahudi menghampirinya seraya pura-pura bersin di hadapan beliau, lalu mereka berkata:“Kami mencintai Allah, tapi kami tidak akan mengikutimu.” Allah Azza wa Jalla mendustakan kecintaan mereka, sekaligus membantah pengakuan mereka dengan firman-NYA: ö≅è% βÎ) óΟçFΖä. tβθ™7Åsè? ©!$# ‘ÏΡθãèÎ7¨?$$sù ãΝä3ö7Î6ósムª!$# öÏ%øótƒuρ ö/ä3s9 ö/ä3t/θçΡèŒ 3 ª!$#uρ Ö‘θà%xî ÒΟ‹Ïm§‘ Katakanlah: Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS.3 Ali Imran:31 Jika seorang mempunyai kekasih, tentu ia akan berusaha menjadi seperti apa yang diinginkan dambaannya itu. Maka tak jarang kita melihat seorang yang tadinya brutal menjadi baik, yang tadinya nakal menjadi saleh, yang tadinya hura-hura menjadi bersahaja. Kecintaan pada Allah ialah terbukti dari ketaatannya menjalankan perintah menjauhi larangan tanpa paksaan, ia terbukti pula dari pengorbanannya pada Islam, baik berupa tenaga, fikiran, waktu, harta, jiwa, raga bahkan nyawa. Bangun pagi yang dipikirkan ialah umat Islam, Saat akan tidur pun dia niatkan sebagai istirahat untuk menghimpun kembali tenaga dalam berjuang dijalan-NYA KECINTAAN SEBAGAI SYARAT IMAN Seseorang bertanya pada Rasul SAW: “Ya Rasulallah, apa iman itu?” Rasul SAW menjawab, “Allah Rasul-Nya lebih kamu cintai daripada apa pun selain keduanya.” Nabi bersabda: “TIDAK BERIMAN salah seorang dari kalian sehingga aku lebih dicintai daripada orang tuanya, anaknya seluruh manusia.” (HR. Bukhari Muslim) Dalam hadits yang lain, yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim, dari Anas bin Malik: “TIDAK BERIMAN KAMU sebelum Allah Rasul-Nya lebih kamu cintai dari siapa pun selain mereka. “TIDAK BERIMAN KAMU sebelum aku (Rasul) lebih dicintai dari keluarganya, hartanya, seluruh umat manusia.” HR.Muslim Sumber cinta pertama ialah Allah, lalu kita mencintai siapa saja yang dicintai Allah, termasuk rasul-Nya. Karena itu, doa yang biasa kita baca ialah:“Ya Allah, kumohonkan pada-Mu cinta`Mu mencintai orang-orang yang mencintai`Mu, mencintai setiap amal yang membawa kami ke dekat`Mu... Di Hadits bukhari, saat Rasul SAW ajarkan KEHARUSAN mencintai ALLAH Rasul-NYA: Maka Umar bin Khatab r.a. berkata: “Wahai Rasul! Demi Allah! Engkau lebih aku cintai daripada Hartaku, keluargaku orang tuaku, kecuali dari diriku sendiri.” (Umar lebih mencintai dirinya sendiri dibanding Rasul) Rasul SAW menjawab: “Tidak! Wahai Umar, bahkan aku harus lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.” Umar berkata: “Jika begitu, Demi Allah! Engkau akan lebih aku cintai daripada diriku sendiri wahai Rasul!” “Sejak sekarang, imanmu telah sempurna wahai umar!” Tegas Rasul SAW. HR. Bukhari Dengan cinta Allah Rasul melebihi segalanya, kita tidak menjadi benci pada orang tua, anak, suami/istri, keluarga atau lainnya. Justru dengan cinta Allah Rasul, maka kita diwajibkan untuk menghormati orang tua, meski orang tua kita masih belum juga mendapat hidayah Allah untuk menerima Islam.
  • 4. 100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1 TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15 * 4|Ós%uρ y7•/u‘ āωr (#ÿρ߉ç7÷ès? HωÎ) çν$−ƒÎ) Èøt$Î!≡uθø9$$Î/uρ $—Ζ≈|¡ômÎ) 4 $¨ΒÎ) £tóè=ö7tƒ x8y‰ΨÏã uŽy9Å6ø9$# !$yϑèδ߉tnr ÷ρr $yϑèδŸξÏ. Ÿξsù ≅à)s? !$yϑçλ°; 7e∃é Ÿωuρ $yϑèδöpκ÷]s? ≅è%uρ $yϑßγ©9 Zωöθs% $VϑƒÌŸ2 QS.17:23 Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan pada keduanya Perkataan ah janganlah kamu membentak mereka ucapkanlah pada mereka Perkataan yang mulia Dengan cinta Allah Rasul melebihi segalanya, Justru Allah mewajibkan kita menyayangi anak, istri, seluruh muslimin muslimah dimuka bumi, menghormati hak tetangga meski mereka kafir, mengenal seluruh manusia di berbagai belahan bumi sebagainya. Dengan cinta Allah Rasul melebihi segalanya, kita DILARANG menjadi pelaku bom di hotel-hotel / tempat umum/ pelaku teror, karena Allah memerintahkan menyampaikan Islam dengan hikmah cara yang baik, membantah pun harus dengan cara yang baik. Kita dilarang membunuh manusia yang tidak berdosa dalam menyampaikan dakwah Islam. QS.5:32.Siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya. Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. KEWAJIBAN KITA HANYALAH MENYAMPAIKAN KEBENARAN ISLAM SAJA QS.42:48. Jika mereka berpaling Maka Kami tidak mengutus kamu sebagai Pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tak lain hanyalah menyampaikan. Juga dalam QS.16:82,16:125,3:20,5:92,64:12 Tidak pernah ada ayat Qur’an menyuruh kita:Jika mereka berpaling, maka bunuhlah mereka… Atau… Jika mereka berpaling, hajarlah mereka, rampaslah hartanya.. Bukankah semua kita dilakukan karena kecintaannya tulus terhadap Allah? Apa pula yang mendorong Hadzalah Al-Ghusail r.a., saat meninggalkan istrinya di malam pertama pernikahannya demi menyambut panggilan JIHAD? Padahal dia masih dalam keadaan junub? Hingga ia syahid terbunuh di jalan Allah??? IA LEBIH MENCINTAI ALLAH RASULNYA DIBANDING MALAM PERTAMA BERSAMA ISTRINYA!!! Ia korbankan jiwa, raga bahkan nyawa satu-satunya sebagai tanda kecintaan pada Allah RasulNYA. Rasul SAW berkata di saat kesyahidannya seraya mengangkat wajah ke langit memicingkan mata: “Demi Dzat yang diriku ada pada kekuasaanNYA, sungguh aku benar2 melihat malaikat memandikan Handzalah antara langit bumi.” HR. Ibnu Sa’ad” Bukankah ia lakukan semua itu karena cinta memasrahkan jiwa raga hanya pada Allah Rasul? Demi Allah, pengorbanan tenaga, pikiran, harta, jiwa raga itu merupakan cinta yang paling agung paling tinggi derajatnya. Versi lengkapnya silahkan download ebook berjudul “DILANDA CINTA” di http://islamterbuktibenar.net/?pg=customid=4216 h Saudi Arab, February 2005 Penulis Admin www.islamterbuktibenar.net
  • 5. FREE DOWNLOAD: E-BOOK, SOFTWARE ISLAM KOMPUTER HANDPHONE, CERAMAH, VIDEO WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET KEWAJIBANMU YANG DIBEBANKAN ATASMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.16:82 KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.3:20, QS.42:48 SEKALI-KALI KAU TAK KAN SAMPAI PADA KEBAJIKAN HINGGA KAU NAFKAHKAN HARTA DI JALAN ALLAH. QS.3 ALI IMRAN:19, 61 SHAFF:10-12, 47 HUJURAAT:15 IKHLAS AGAR AMAL TAK SIA-SIA MUKHADDIMAH PENTINGNYA SEBUAH TUJUAN Seluruh aktivitas perbuatan manusia pasti didorong oleh motivasi, sehingga dilakukan dengan sukarela tanpa beban. Faktor-faktor pendorong ini, timbul karena kebutuhan manusia itu sendiri, seperti makan, minum menikah. boleh jadi, ia timbul karena ada tujuan tertentu yang ingin dicapai. Itulah yang mendorongnya untuk terus berusaha. Karena dia menyadari kebaikan yang tersimpan dibalik usaha kerja keras tersebut. Motivasi inilah yang menuntut adanya tujuan tertentu, yang terkadang berada di luar jangkauan nalar yang ingin dicapai manusia, tidak mustahil ia berubah menjadi tujuan utama. Sebagian ulama mengatakan bahwa faktor pendorong ini, terdiri dari sekumpulan motiovasi tujuan yang hendak dicapai, sementara (dalam buku ini), kita akan mengkonsentrasikan pembahasan pada tujuan yang hendak dicapai. Karena, sisi ini memainkan peranan yang sangat penting, melebihi sisi-sisi lain, walau diantara keduanya ada hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain. Tujuan yang digambarkan dibayangkan oleh manusia, biasanya sangat berpengaruh, oleh karenanya ada orang yang rela mengorbankan harta nyawa di medan tempur, hanya karena ingin gugur sebagai syahid mengharapkan ridha dari Allah SWT. Mereka lakukannya karena sadar akan pahala dibalik gugur sebagai syahid sangatlah agung. Orang-orang bijak, para penguasa, para pemimpin, para pendidik (murabbi) para ekonom serta yang lain-lain…selalu berusaha dengan sangat serius mengkaji motivasi tujuan. Mereka selalu mengembangkan penelitian yang semakin lama semakin luas tak bertepi. Kita sudah tahu tujuan yang ingin dicapai harapan yang ingin diwujudkan tanpa perlu bersusah payah, melalui pemahaman terhadap diri sendiri orang lain yang ada di sekitar kita. Itulah yang membuat kita tertarik menyibukkan akal pikiran. Ia selalu terbayang, walau kita disibukkan oleh berbagai masalah kehidupan, kita tidak bisa istirahat tidak bisa tenang, hingga kita mengetahuinya dengan baik sempurna. Jika tidak demikian, maka penyesalan kan selalu melekat di hati kepedihan kan selalu menyertai jiwa kita. Oleh karena itu, para ahli (dalam berbagai bidang ilmu), selalu berusaha mendalami masalah yang satu ini. Tujuannya ialah untuk memahami bagaimana mengarahkan perilaku manusia, sesuai harapan mereka. Para pakar pendidikan
  • 6. 100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1 TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15 menginginkan agar generasi yang mereka didik terdorong secara individu untuk mewujudkan tujuan yang mereka tentukan. Sementara para pakar ekonomi menginginkan agar produktivitas selalu meningkat, itu tidak akan terwujud, kecuali bila para pekerja, menjalankan tugas dengan baik sukarela serta yakin bahwa pekerjaan itu akan membuahkan banyak kebaikan..begitulah selanjutnya. Islam datang untuk meluruskan perilaku manusia, Allah SWT, Maha Mengetahui seluk beluk jiwa manusia itu. Oleh karenanya, Islam tidak pernah memaksa manusia untuk memeluk Islam mengamalkan ajarannya. Karena, pemaksaan sangat bertentangan dengan fitrah manusia, tidak sejalan dengan hikmah kenapa manusia diciptakan. Oleh karenanya, cara yang ditempuh Islam ialah menjelaskan tujuan yang hendak dicapai, menjelaskan sebab-sebab yang akan mengantarkannya pada tujuan tersebut, lalu menjelaskan apa yang akan didapatkan oleh manusia dibalik itu, apa akibat negative yang akan diderita, jika terjadi penyimpangan yang ditetapkan Islam. Saat kita memperhatikan al-Qur’an Hadits, kita akan tahu betapa lengkapnya pengarahan penjelasan tujuan menyingkap bahaya penyimpangan. Di sini kita bisa memahami, bahwa tujuan yang selalu menjadi harapan setiap muslim dibalik perbuatannya, ialah berjalan sesuai aturan, sehingga tidak terjadi penyimpangan. Apakah suatu amal akan bernilai pahala atau tidak, semuanya tergantung pada tujuan yang hendak dicapai. Seseorang yang mendirikan shalat untuk mencari ridha Allah SWT, maka amalnya ialah amal terbaik, sementara seseorang yang menunaikannya karena ingin mendapatkan penghargaan dari orang lain, maka amalnya akan berubah menjadi amal terburuk. Seseorang yang hijrah karena patuh taat pada perintah Allah SWT menolong agama-Nya, maka amalnya akan mengantarkannya pada martabat yang lebih tinggi, sedangkan orang yang hijrah karena mengharapkan keuntungan duniawi: seperti harta atau ingin menikahi seorang wanita, maka amalnya tidak akan membuahkan pahala. Oleh karena itu, Allah SWT berfirman, “Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela terusir. barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat berusaha ke arah itu dengan sungguh- sungguh sedang ia ialah mukmin, maka mereka itu ialah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik. (QS. Al-Isra’ [17]: 18-19) Rasulallah S.A.W bersabda, “Sesungguhnya segala amal, ditentukan oleh niat, sesungguhnya setiap pekerjaan (hasil-nya) akan sesuai dengan niat, siapa yang hijrah pada Allah rasul-Nya, maka hijrahnya ialah pada Allah Rasul-Nya, siapa yang hijrah untuk mendapatkan dunia, maka dia akan mendapatkannya, atau karena ingin menikahi seorang wanita, maka dia akan menikahinya. Oleh karena itu, hasil hijrah seseorang sesuai dengan niatnya.” Maka, mengetahui tujuan yang hakiki, merupakan kunci sukses bagi jiwa itu sendiri. Karena, jiwa tak obahnya bagai wadah yang menyimpan banyak rahasia keajaiban yang sulit dipahami. Betapa banyak pakar yang tidak mampu memahaminya dengan sempurna sudah berapa banyak pilosof yang kebingungan belum mampu mendeteksinya semenjak dulu hingga sekarang. Sudah banyak para ahli yang memberikan pengorbanan yang tidak sedikit untuk memahami kejiwaan manusia, mereka pelajari seluk-beluknya, namun hasilnya usaha yang mereka lakukan umur yang mereka habiskan hanya membuahkan kebingungan kesia-siaan. Sebabnya ialah, karena mereka mengkaji hal-hal yang tidak pernah Allah perintahkan pada mereka, mereka pasti tidak akan mampu lakukan penelitian mengenai masalah ini. Karena, ruh rahasia kehidupan manusia, merupakan rahasia Allah SWT. Allah berfirman, “….Katakanlah (hai Muhammad): Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku…” (QS. Al-Isra’ [17]: 85) Di zaman ini para ahli menyimpulkan, bahwa jiwa manusia sebenarnya tidak berwujud sama sekali, manusia hanyalah sebagai alat yang mempunyai sensitifitas kesadaran, ia tidak digerakkan oleh faktor interen apa-pun. mayoritas peneliti berpendapat, bahwa insting faktor pendorong fitrah, boleh jadi merupakan mata rantai dari pantulan perbuatan. Maka para pakar yang hanya berpedoman pada materi saja, mereka hanya akan memandang manusia dari sudut materi pula, mereka tidak akan mengakui, bahwa dalam diri manusia ada faktor atau sisi yang sangat berharga. Freud menggambarkan, manusia ialah gabungan dari berbagai syahwat, pendapat ini tidak lebih dari teori materi tidak dapat dibenarkan sama sekali. Mereka berpendapat manusia ialah makhluk yang diciptakan di bumi bumi sebagai tempat hidupnya, dia selalu berusaha mempertahankannya, bumi ialah tujuan cita-cita serta harapannya yang paling tinggi. Betapa banyak manusia yang tersesat, padahal dia sedang mencari sesuatu yang paling dekat dengan dirinya, yaitu dirinya sendiri. Berapa banyak manusia yang kehilangan dirinya, padahal dia sedang mencarinya. Ada kelompok yang
  • 7. FREE DOWNLOAD: E-BOOK, SOFTWARE ISLAM KOMPUTER HANDPHONE, CERAMAH, VIDEO WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET KEWAJIBANMU YANG DIBEBANKAN ATASMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.16:82 KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.3:20, QS.42:48 SEKALI-KALI KAU TAK KAN SAMPAI PADA KEBAJIKAN HINGGA KAU NAFKAHKAN HARTA DI JALAN ALLAH. QS.3 ALI IMRAN:19, 61 SHAFF:10-12, 47 HUJURAAT:15 tidak mengakui hakekat manusia, karena mereka mengingkari ruh yang mengalir dalam jasad. Ada pula yang tidak sanggup mengenal ruh dengan sesungguhnya, walau beriman dengan keberadaannya mengakui tujuan yang hendak dicapai. Namun, tetap saja masih samar manhaj atau cara yang ditempuh tetap tidak jelas. Dengan demikian, manusia akan hidup dalam kebingungan, dia jalani kehidupan, sementara dia sendiri tidak tahu. Kita tidak mungkin membahas hakekat jiwa manusia, karena semua usaha yang dilakukan kea rah itu hanya akan membuahkan kegagalan, Allah telah memaklumatkan, bahwa kita tidak akan mampu memahaminya. Tapi kita akan mampu mengenal tujuannya yang sangat tinggi terpuji. Bila ada aturan untuk jiwa manusia, lalu berinteraksi dengannya, dia akan lakukan berbagai kebaikan membimbingnya untuk mewujudkan kebahagiaan kedamaian. Inilah yang disampaikan oleh al-Qur’an. Sudah berapa banyak pengorbanan yang diberikan, padahal yang dia cari ialah dirinya sendiri, sedangkan Islam telah memberikan solusi yang paling tepat bagi kerumitan yang dihadapi manusia. Islam memberikan bimbingan yang sangat mudah manusia pasti mampu mewujudkannya, dengan demikian, dia menemukan jati dirinya, memainkan peranan terus berusaha mencari mewujudkan harapan. Jika sudah demikian, maka derajatnya terangkat, kelelahan yang dialami akibat perbuatan orang- orang yang sesat karena kebodohan yang berlangsung selama berabad-abad akan terobati. Inilah yang akan kita jelaskan dalam buku ini Insya Allah. NIAT YANG DIGARISKAN ISLAM Tidak ada perbedaan dikalangan manusia, bahwa semua orang menginginkan kebahagiaan. Karena mengharap kebahagiaan-lah manusia terus berusaha berbuat tanpa henti. Ini diakui oleh para pakar ahli ma’rifah serta pisikolog. Berhubungan dengan masalah ini, Ibnu Hazim berkata: “Ada harapan yang ingin dicapai oleh semua manusia, mereka sama berusaha mencari mewujudkannya, harapan mereka ternyata hanya satu saja, yaitu membuang kebimbangan. Saat aku renungkan, akhirnya aku sampai pada satu kesimpulan, bahwa manusia hanya sama dalam berbuat baik saja, namun berbeda dalam vara mewujudkannya, aku juga melihat kecenderungan manusia itu berbeda-beda. Sebenarnya, usaha yang mereka lakukan baru sebatas mengusir kebimbangan yang melanda diri mereka. Ada yang keliru dalam menentukan jalan yang akan ditempuh, ada yang lebih dekat pada kesalahan ada pula yang sudah benar, tapi kelompok yang terakhir ini sangat sedikit. Berhubungan dengan mengusir kebimbangan, ini disepakati oleh semua umat semenjak alam diciptakan hingga kiamat datang, akan diikuti oleh suasana berhisab. Disana mereka hanya akan menikmati usaha atau perbuatan yang mereka lakukan semasa hidup di dunia, tidak ada bantuan dari siapa pun, maka diantara manusia ada yang tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi itu.” Penyebab perbedaan ini ialah kebodohan, betapapun tingginya ilmu yang dimiliki manusia, betapapun beragamnya keinginan untuk mencari sesuatu, namun pada akhirnya hanya akan membuahkan kesengsaraan kebinasaan bagi diri mereka sendiri. Sementara yang lain menganggap, bahwa untuk mencpai suatu harapan, sangat sulit berliku, sehingga mereka akan meninggalkannya, seperti orang yang lari karena takut dengan srigala, padahal kebahagiaan kedamaian itu, tersimpan dalam usaha mewujudkan urusan ini. Kebodohan ini kembali pada pemahaman masalah yang sangat terbatas kurangnya ilmu tentang akibat buruk perbuatan dosa (neraka atau siksa). Aku tambahkan, bahwa apa yang akan terjadi setelah kehidupan ini, merupakan sesuatu yang ghaib tidak diketahui oleh manusia. Pandangan manusia hanya terbatas pada kehidupan dunia, sebabnya ialah karena terbatasnya ilmu mereka. Kebodohan masih diikuti oleh kezaliman terhadap diri sendiri. Karena, jiwa akan mengikuti kesenangan manusia, seperti mendapatkan berbagai kenikmatan yang terlihat, ia akan membuatnya buta terhadap kebaikan hakiki yang seharusnya menjadi tujuan utama. Allah SWT berfirman, “Tapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.” (QS. Al- ‘la [87]: 16) Inilah sebabnya banyak yang mendahulukan keinginan hawa nafsu memuaskan keinginan jasmani, sementara akhirat mereka tinggalkan begitu saja. Karena untuk mendapatkan kebahagiaan akhirat, perlu perjuangan pengorbanan yang tidak sedikit, bahkan sering berseberangan dengan keinginan hawa nafsu. Disebabkan karena manusia tidak mampu mengetahui jalan lurus tujuan mulia, maka Allah menurunkan bimbingan mengutus pada Nabi rasul untuk menjelaskan hakekat tujuan yang hendak dicapai manusia. NIAT PENGARUHNYA Ada beberapa faktor dominan yang pengaruhi manusia agar terus berusaha merealisasikan keinginannya, termasuk faktor alam, Allah menciptakan ala mini untuk manusia, untuk mewujudkan merealisasikan keinginannya. Sekiranya Allah tidak menciptakan dorongan-dorongan ini, maka manusia tidak akan mau berusaha mencari rezeki, tidak akan mau makan tidak mau
  • 8. 100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1 TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15 menikah…Sekelompok pakar mengadakan penelitian, bahwa faktor pendorong itu ialah faktor alam yang tertanam dalam jiwa manusia. Dengan adanya faktor ini, syari’at menganggapnya cukup, faktor pendorong untuk merealisasikannya tidak hanya berdasarkan kecenderungan batin saja. Karena faktor alam saja, cukup untuk mengerahkan manusia merealisasikan keinginannya. Seandainya ada manusia yang ingin lakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan tabi’atnya, seperti menikah memakan makanan yang baik- baik…maka apa yang mereka lakukan tidaklah terpuji dalam pandangan syari’at, bahkan dianggap sebagai pelanggaran penyimpangan yang fatal. Saat ada perbuatan yang tidak disukai jiwa manusia, sementara syari’at menganjurkannya, saat itu syari’at akan memberikan harapan-harapan sesuai dengan ukuran berat atau ringannya suatu perbuatan dalam pandangan manusia. Cobalah baca kitab at-Tarhibu Wa at-Targhib, agar kita mengetahui betapa besarnya pahala yang dijanjikan bila kita menunaikan perintah wajib lakukan berbagai hal yang sunnah. Saat suatu perintah didengar oleh hati dipahami, maka ia akan berusaha meringankan pekerjaan yang berat sulit, sehingga dorongan untuk merealisasikannya akan semakin kuat. Bagi pembaca yang sudah membaca biografi para salaf yang saleh pasti akan ta’jub, betapa tingginya kesabaran mereka dalam menghadapi berbagai kesulitan derita, betapa besarnya pengorbanan mereka di jalan Allah, mereka tidak peduli dengan kehidupan yang sempit, rumah seadanya sulitnya kehidupan yang mereka jalani. Siapa yang membaca sejarah kehidupan mereka, pasti akan ta’jub, bagaimana mereka berjuang menundukkan keinginan untuk tidur nyenyak di malam hari menggantinya dengan shalat tahajjud beristighfar. Mereka tidak pernah mengharapkan pujian ucapan terima kasih serta balasan. Bagaimana pula mereka menundukkan hawa nafsu, mereka berpuasa pada puncak musim panas, pada saat waktu siang jauh lebih panjang lebih lama dari malam. Kenapa mereka mau lakukan semua itu? Karena mereka tahu akan janji Allah bagi siapa saja yang konsisten menjalankan syari’at-Nya. Oleh karena itu, mereka lebih memilih menunaikan apa yang disenangi Allah SWT, dengan harapan akan mendapatkan apa yang Allah janjikan. Kita juga melihat, syari’at menambah harapan untuk menundukkan kecenderungan hawa nafsu bujuk rayu setan serta tantangan yang lebih berat, yaitu dengan menundukkan nafsu amarah tipu daya setan yang sudah terbiasa memoles keburukan dosa menjadi sesuatu yang baik dengan menguasai hati manusia. Oleh sebab itu, amal-amal yang tidak disukai jiwa sulit direalisasikan, saat itu Allah akan mengilhamkan pendorong, sehingga manusia akan menganggapnya ringan tidak menjadi beban. Lalu, dia lakukan dengan sukarela tanpa paksaan. Inilah metode yang paling jitu bagi mereka yang banyak membaca Al-Qur’an Sunnah. Oleh karenanya, Allah mensifati Al-Qur’an dengan berita gembira peringatan. Allah SWT berfirman, “Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah memberi berita gembira pada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik,” (QS. Al-Kahfi [18]: 2) Dan Rasulallah S.A.W mensifatinya dengan dua sifat, sebagaimana firman Allah berikut ini, “Sesungguhnya Kami mengutus engkau sebagai saksi, pembawa berita gembira pemberi peringatan.” (QS. Al-Fath [48]: 8) TUJUAN YANG HENDAK DICAPAI DENGAN NIAT Luruskan Niat Dalam Beribadah Tujuan yang hendak dicapai manusia dalam beribadah hanya satu, yaitu ridha Allah SWT. Sebab itu, bila suatu amal diniatkan bukan untuk mencari ridha Allah SWT, maka ia tidak akan bernilai apa-apa. Pembaca yang membaca Al-Qur’an Sunnah, tentu sudah tahu, bahwa inilah satu-satunya tujuan yang dianjurkan dalam Islam. Perintah utama Al-Qur’an ialah isi kandungan dari firman Allah, “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu orang- orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2] : 21) Dan firman Allah, dalam QS. Al-Bayyinah [98] : 5 “Dan mereka tidak diperintah, kecuali untuk beribadah pada Allah.” Hanya Satu Tujuan Dalam Al-Qur’an, Yaitu Ikhlas Al-Qur’an mengistilahkan tujuan ini dengan ikhlas. Ikhlas tidak hanya sekedar menghadap pada Allah dalam lakukan satu amal saja, tapi semua amal yang dilakukan oleh mukallaf hendaknya tertuju hanya pada Allah semata.
  • 9. FREE DOWNLOAD: E-BOOK, SOFTWARE ISLAM KOMPUTER HANDPHONE, CERAMAH, VIDEO WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET KEWAJIBANMU YANG DIBEBANKAN ATASMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.16:82 KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.3:20, QS.42:48 SEKALI-KALI KAU TAK KAN SAMPAI PADA KEBAJIKAN HINGGA KAU NAFKAHKAN HARTA DI JALAN ALLAH. QS.3 ALI IMRAN:19, 61 SHAFF:10-12, 47 HUJURAAT:15 Ibadah bukan untuk meraih kekuasaan kedudukan, tidak pula menyembah batu, pohon, bulan matahari. Ikhlas maksudnya ialah hanya menghadap pada Allah semata dengan amal hati anggota badan. Ikhlas ialah agama yang Allah turunkan pada para Nabi rasul, ikhlas ialah inti dakwah inti agama yang disampaikan oleh para Rasul. Allah SWT berfirman, dalam QS. Al-Bayyinah [98] : 5 “Dan mereka tidak diperintah, kecuali untuk beribadah pada Allah.” Semua Rasul berkata pada kaumnya, “Beribadahlah kalian pada Allah, kalian tidak mempunyai Tuhan selain Dia,” (QS. Al-Mukminun [23]: 32) “Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan padanya: Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku. (QS. Al-Anbiya’ [21]: 25) “Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah (saja), jauhilah Thaghut….”. (QS.Nahl [16]: 36) Definisi ikhlas menurut para ulama memang berbeda-beda, namun tujuannya tetap sama, yaitu mengikhlaskan berbagai aktivitas untuk mendekatkan diri hanya pada Allah saja. Ar-Raghib mendefinisikan, “Ikhlas ialah mengikhlaskan niat hanya karena Allah.” Sementara Abul Qasim al-Qusyairi mendefinisikan, “Mengesakan Allah SWT dalam berbiadah dengan niat, dalam lakukan keta’atan, hanya berharap pada Allah saja. Tidak berpura-pura pada makhluk mengharapkan pujian atau supaya disayangi orang lain, atau dengan lakukan berbagai cara untuk mendekatkan diri pada selain Allah.” Pada kesempatan lain dia mendefinisikan, “Boleh juga didefinisikan bahwa ikhlas ialah membersihkan amal dari segala pengaruh makhluk.” ‘Izz bin ‘Abdussalam mendefinisikan, “Ikhlas ialah, bahwa seorang mukallaf lakukan ketaatan dengan penuh keikhlasan hanya karena Allah semata, tidak mengharapkan penghargaan dari siapapun, tidak mengharapkan manfaat keagamaan tidak pula untuk menolak mudarat duniawi.” Al-Harits al-Muhasibi mendefinisikan, “Ikhlas ialah mengesamping-kan makhluk dalam beribadah pada Tuhan.” Sahl bin ‘Abdullah mendefinisikan, “Ikhlas ialah diam bergeraknya seorang mukallaf, hanya untuk Allah semata.” Setelah mengemukakan beberapa definisi diatas, Iman Ghazali berkata, “Semua definisi ini ialah kalimat-kalimat yang padat makna mencakup semua tujuan yang hendak dicapai.” Ikhlas dalam buku-buku Bahasa ialah membersihkan membedakan sesuatu dari segala bentuk kotoran yang menghinggapinya. Sementara “al-Khilash” ialah emas perak yang sudah dibersihkan dengan api. Makna-makna ini tertuang dalam Al-Qur’an, “…Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi darah… (QS. An-Nahl [16]: 66) Sedangkan yang dimaksud dengan firman Allah “Khalashuu Najiyya” pada saudara-saudara Yusuf ialah, Mereka menghindar berpisah darinya. Dan yang dimaksud dalam ayat saat Allah menceritakan orang-orang musyrik “Khalishatan Lidzukuurina,” maksudnya ialah, hanya kaum laki-laki saja yang boleh menikmatinya. Allah SWT berfirman, “Katakanlah: Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik? Katakanlah: Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat…”. (QS. Al-A ‘raf [7]: 32) Maksudnya ialah, tak seorang kafir pun menyertai mereka dalam menikmatinya. Dari sini dapat dipahami, bahwa antara makna Bahasa istilah ada keserasian, maka tujuan ikhlas ialah membersihkan niat pada Allah dari segala kerusakan yang mencampurinya, sehingga ibadah hanya akan tertuju pada Allah saja, bukan pada yang lain-lain. Sungguh Sulitnya Ikhlas Keikhlasan yang sesungguhnya, ialah tugas yang sangat berat untuk ditunaikan oleh manusia. Namun demikian, kesulitan ini tidak begitu dirasakan oleh orang awam, sementara para ulama merasakannya sangat berat sulit. Betapa banyak ulama orang-orang saleh yang merasakan berat sulitnya ikhlas. Sufyan ats-Tsauri berkata: “Aku tidak pernah menghadapi sesuatu yang paling berat untuk diluruskan selain niatku, ia selalu berubah menyeretku.” Oleh arena itu, Rasulallah S.A.W sering berdoa sebagaimana sabdanya, “Wahai dzat yang membolak balikkan hati, tetapkanlah hatiku dalam agama-Mu.” (HR. Tirmidzi, No. 49, 124 Ibnu Majah)
  • 10. 100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1 TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15 Rasulallah S.A.W sering mengatakan, “Tidak, Demi dzat yang membolak balikkan hati.” HR. Bukhari, lihat Fathul Bari 13/377) Hati memang sering mengalami perubahan saat menentukan suatu niat. Siapa yang ingin mengetahui lebih dalam, perhatikanlah bagaimana niat begitu cepat berubah dalam waktu yang sangat singkat. Rasulullah saq bersabda, “Semua hati berada dalam genggaman Allah, jika Allah berkehendak, Dia akan menjadikannya istiqamah, jika Allah berkehendak, Dia akan mencabut keistiqamahannya, begitu juga Mizan, ia berada dalam genggaman Allah, Allah akan mengangkat suatu kaum merendahkan kaum yang lain, hingga kiamat datang.” (HR. Ahmad dalam Musnadnya, Ibnu Majah dalam Sunannya Hakim dalam Mustadraknya. Lihat: Shahih al-Jami’ 5/5623) Rasulallah S.A.W juga bersabda,“Sungguh, hati anak Adam itu lebih cepat berpaling daripada air yang sedang mendidih.” (HR. Ahmad dalam Musnadnya Hakim dalam Mustadraknya dari Miqdad. Lihat: Kanzul ‘Ummal 1/216) Penyebab berpalingnya hati ialah karena banyaknya masalah yang dihadapi. Sedangkan hati, menurut Sahl bin ‘Abdullah ialah, “Sangat halus mudah dipengaruhi oleh hal-hal sepele.” Al-Harits al-Muhasibi menjelaskan hal-hal yang biasa mempengaruhi hati, yaitu terdiri dari tiga faktor: Pertama: Berupa teguran dari Allah SWT. Rasulallah S.A.W bersabda, “Siapa yang Allah kehendaki menjadi hamba yang baik, maka Allah akan menjadikan baginya penegur dalam hatinya.” Dalam hadits lain Rasulallah S.A.W juga bersabda, “Allah memberikan perumpamaan jalan yang lurus di kedua sisinya terdapat dinding, di dinding itu ada pintu-pintu yang terbuka, pada setiap pintu ada hijab yang menutupi, sementara diatasnya ada orang yang memanggil: Wahai manusia, tempuhlah halan ini dengan baik janganlah kalian sampai menyimpang. Lalu ada lagi seorang penyeru, saat seseorang ingin membuka hijab salah satu pintu itu, dia berkata: Celaka kamu, janganlah kamu buka pintu itu. Karena, bila kamu membukanya, maka kamu harus memasukinya. Jalan yang dimaksud itu ialah agama Islam, dua pagar yang disebutkan itu ialah aturan ketentuan Allah SWT, sedangkan pintu-pintu yang terbuka itu ialah semua hal yang diharamkan Allah, sementara penyeru yang berada di jalan itu ialah Al-Qur’an penyeru dari atas jalan itu ialah petugas Allah yang berada dalam hati manusia.” Al-Muhasibi berkata, penegur yang Allah tugaskan akan selalu berada dalam hati seorang muslim, Allah akan menumbuhkan perasaan dalam hatinya, atau dengan menugaskan seorang malaikat untuk lakukan itu. Kedua: Tipu daya was-was yg dihembuskan setan, Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya untuk segera berlindung pada Allah dari bujuk rayu setan, “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah pada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-a ‘raf [7]: 200) Allah memberitahu bahwa setan selalu berusaha menggoda merayu manusia, “(Berlindung)-lah dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.” QS. Naas: 4-5 Allah memang memberi kemampuan pada setan untuk menyelinap ke dalam hati manusia. Dalam sebuah hadits, Rasulallah S.A.W menjelaskan, “Sesungguhnya setan memasuki pembuluh darah anak Adam.” (HR. Bukhari Muslim) Tujuannya ialah untuk membisikkan kejahatan pada manusia, tapi bila seorang hamba berzikir mengingat Allah, maka setan itu akan lari. Setan akan selalu berusaha menghiasi kejahatan maksiat supaya dilakukan oleh manusia. Allah SWT berfirman, “Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu pada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat ma'siat dengan sungguh-sungguh?,” (QS. Maryam [19]: 83) Maksudnya ialah, setan selalu mengajak mereka untuk lakukan perbuatan maksiat dosa dengan segala usaha. Allah SWT berfirman, “Dan Kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada di hadapan di belakang mereka...” (QS. Fushshilat [41]: 25) Dan Allah SWT menjelaskan bagaimana tipu daya bujuk rayu setan untuk menyesatkan manusia. Allah berfirman, “Yang dila'nati Allah syaitan itu mengatakan: Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya), aku benar-benar akan menyesatkan mereka, akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar
  • 11. FREE DOWNLOAD: E-BOOK, SOFTWARE ISLAM KOMPUTER HANDPHONE, CERAMAH, VIDEO WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET KEWAJIBANMU YANG DIBEBANKAN ATASMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.16:82 KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.3:20, QS.42:48 SEKALI-KALI KAU TAK KAN SAMPAI PADA KEBAJIKAN HINGGA KAU NAFKAHKAN HARTA DI JALAN ALLAH. QS.3 ALI IMRAN:19, 61 SHAFF:10-12, 47 HUJURAAT:15 memotongnya, akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah)…” (QS. An-Nisa [4]: 118-119) Dalam hadits lain Rasulallah S.A.W bersabda, “Sesungguhnya setan selalu menghadang manusia dalam segala kesempatan, ia menghadangnya di jalan Islam berkata: Apakah kamu akan masuk Islam, lalu meninggalkan agamamu agama nenek moyangmu. Namun demikian, hamba ini tidak menghiraukan rayuan itu tetap memeluk agama Islam. Lalu setan merayunya di jalan hijrah berkata: Apakah kamu akan hijrah meninggalkan kampong halaman tanah tumpah darahmu? Sesungguhnya perumpamaan orang yang hijrah itu tak obahnya seperti kuda dalam perjalanan, hamba itu pun tidak menghiraukan bujuk rayu setan ini, dia pun tetap hijrah. Lalu setan merayunya di jalan jihad, yaitu berjihad dengan jiwa raga harta benda, setan akan berkata: Apakah kamu akan membunuh, akan rela terbunuh, lalu isterimu akan dinikahi orang lain harta kekayaanmu akan dibagi- bagikan? Hamba itu pun tidak peduli dengan bujuk rayu setan yang terkutuk ini, lalu dia pun berjuang di jalan Allah.” (HR. Ahmad dalam Musnadnya, lihat juga Ighatsatu al-Lahfan 1/101) Dan diantara hikmah Allah menciptakan hati manusia sebagai medan perjuangan ialah, karena hati selalu dipengaruhi oleh malaikat setan, terkadang ia dibimbing oleh malaikat pada kesempatan lain, ia dikuasai oleh setan. Allah SWT berfirman, “Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya karunia…” (QS. [2]: 268) Rasulallah S.A.W menjelaskan hal itu dalam sabdanya, “Sesungguhnya malaikat setan akan mempengaruhi hati manusia. Adapun pengaruh malaikat, ialah berupa ajakan lakukan kebaikan membenarkan janji-janji Allah, sedangkan ajakan setan, ialah menjanjikan kejahatan mendustakan apa-apa yang Allah janjikan, lalu Rasulallah S.A.W membaca firman Allah, “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kalian, dengan kemiskinan menyuruh kalian berbuat kejahatan (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan karunia untuk kalian dari-Nya.” (HR. Tirmidzi, l;ihat Misykah 1/28) Ibnul Qayyim menerangkan hadits ini, “Malaikat setan selalu datang silih berganti ingin menguasai hati manusia seperti silih bergantinya siang malam. Ada manusia yang waktu malamnya lebih panjang dari siang, sementara yang lain lebih panjang siangnya ada pula yang semua waktunya hanya siang saja, sementara yang lain hanya malam saja.” Hasan Basri berkata, “Keduanya (malaikat setan) ialah kebimbangan yang senantiasa menguasai hati manusia, ada kebimbangan yang datang dari Allah ada pula yang datang dari musuh Allah, Allah merahmati hamba yang berpikir saat menghadapi kebimbangan, jika ia datang dari Allah, maka dia akan melaksanakannya, jika ia datang dari setan, maka dia akan berusaha menundukkannya.” Bila setan berusaha menguasai manusia membujuk dengan berbagai cara, maka semua jasad manusia itu akan rusak secara total. Rasulallah S.A.W bersabda, “Ketahuilah, bahwa dalam diri manusia terdapat segumpal darah, bila ia baik, maka akan baiklah jasad itu secara keseluruhan bila ia rusak, maka akan rusak pulalah jasad itu secara keseluruhan. Ketahuilah, segumpal darah itu ialah hati.”(HR. Bukhari Muslim) Dalam hadits lain Rasulallah S.A.W bersabda, “Sesungguhnya amal itu ialah seperti bejana, bila bagian bawahnya bersih, maka bagian atasnya juga akan ikut bersih bila bagian dalamnya kotor, maka bagian atasnya juga akan ikut kotor.” (HR. Ibnu Majah Ahmad) Ibnul Qayyim berkata, “Setan mampu menyihir akal, sehingga terpedaya, tidak ada yang selamat dari tipu dayanya selain orang yang dijaga oleh Allah SWT. Setan selalu memperindah perbuatan jahat jadi kebaikan yang sangat berharga menghalangi manusia untuk berbuat kebaikan yang paling bernilai, sehingga dia menganggapnya sebagai suatu amal yang paling berbahaya tak berharga. Tidak ada Tuhan selain Allah, betapa banyak manusia yang ditipu dirayu setan, betapa banyak hati manusia yang dihalangi dari iman, Islam ihsan betapa banyak kebatilan yang lebih ditonjolkan dianggap kebaikan. Sementara kebaikan, sengaja dikubur diperlihatkan seperti sesuatu yang tidak baik! Betapa banyak orang-orang rakus yang menikah dengan orang-orang yang arif! Inilah salah satu tipu daya setan terhadap akal manusia, ia akan senantiasa berusaha menjerumuskan membujuk manusia agar mau memperturutkan hawa nafsu, hingga akhirnya mengikuti semua jalan kesesatan satu persatu dengan perlahan tapi pasti.”
  • 12. 100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1 TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15 Ketiga: Pihak ketiga yang mempengaruhi hati ialah sebagaimana yang dikemukakan oleh al-Muhasibi: Nafsu akan selalu mengajak manusia untuk lakukan perbuatan tercela, mengajak pada kedurhakaan kejahatan. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya nafsu itu selalu mengajak pada kejahatan.” (QS. Yusuf [12]: 53) Nabi Ya’qub as berkata pada anak-anaknya saat mereka mengatakan bahwa srigala telah mencabik-cabik memakan jasad Yusuf as. “Sebenarnya kalian-lah yang memandang baik perbuatan (yang buruk).” (QS. Yusuf [12]: 18) Allah SWT menjelaskan kisah seorang manusia yang membunuh saudaranya sendiri, “Maka hanya nafsu Qabil-lah yang menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya.” (QS. Al-maidah[5]: 30) Nafsu amarah biasanya ditunggangi oleh berbagai keinginan syahwat. Oleh sebab itu, seorang muslim hanya akan selamat dalam menghadapi perjuangan ini dengan menundukkan mengalahkan keinginan hawa nafsu itu sendiri. Inilah tiga faktor yang senantiasa mempengaruhi hati manusia, seorang hamba hendaklah selalu siap untuk menyelamatkan diri dari wayuan hawa nafsunya, berusaha mengekang mengendalikan nafsu amarah, mempersiapkan segala sesuatu untuk memerangi menundukkan musuh; yaitu setan, berperang melawan setan dengan senjata yang sudah Allah berikan, yaitu dzikir, membaca ayat-ayat Al-Qur’an beribadah serta lakukan berbagai kebaikan lainnya. Hanya Allah Tujuan Kita Berharap berniat hanya karena Allah, bukan tidak punya alasan yang logis tujuan yang hakiki dalam membimbing akal menuju ketenangan kedamaian jiwa. Berikut ini akan kita kemukakan sebagian hakikat yang akan diwujudkan oleh niat yang ikhlas dalam beribadah mendekatkan diri pada Allah SWT. 1. Tujuan Tertinggi Yang Tiada Bandingannya Semua manusia; mukmin kafir, mempunyai tujuan yang hendak dicapai, mereka akan terus berusaha merealisasikannya. Demikianlah fitrah pemberian Allah. Manusia selalu bercita-cita berkeinginan, berusaha bergerak. Oleh karena itu, nama yang paling baik ialah Harits (selalu berusaha) Hammam (mempunyai cita-cita tinggi) sebagaimana yang disebutkan dalam sabda Rasulallah S.A.W. Karena semua manusia selalu berusaha (Harits) semua manusia mempunyai cita-cita keinginan yang tinggi (Hammam). Manusia diciptakan mempunyai kecenderungan untuk mendapatkan sesuatu, mempunyai keinginan mendapatkan pertolongan, mendapatkan tempat bergantung. Boleh jadi yang dia tuju ialah Allah boleh jadi selain Allah, manusia memang mempunyai banyak keinginan. Sebab, manusia tidak bisa hidup sendiri, selalu membutuhkan orang lain untuk menutupi kekurangan, menyempurnakan melengkapi serta mendapatkan apa yang dia inginkan. Kebutuhan ini selalu ada tidak pernah habis. Dan diantara kelemahan manusia ialah, mengharapkan sesuatu dari sesama makhluk, dia mengira bahwa makhluk akan mampu memenuhi keinginannya. Rasulallah S.A.W bersabda, “Jika sekiranya anak Adam memiliki dua lembah emas, sungguh dia akan menginginkan lembah emas yang ketiga.” (HR. Bukhari Muslim) Jiwa manusia selalu ingin mendapatkan apa yang belum dia dapatkan. semua kebutuhan itu tidak akan terpenuhi, kecuali bila dia sudah sampai pada Tuhan yang disembahnya, bila dia sudah mengenal berusaha mencari keridhaan-Nya. Pada saat itulah, hatinya akan mendapatkan ketenangan hakiki. Allah SWT berfirman, “Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah hati akan mendapatkan ketenangan.” (QS. Ar-Ra’ad [13]: 28) Tidak ada yang dapat merangkul ketenangan selain sampai pada Allah dengan ma’rifah yang sempurna, berniat hanya karena-Nya mengharap hanya pada-Nya. Dalam mencari harapan, jiwa manusia bertingkat-tingkat selalu ingin mendapatkan yang terbaik paling sempurna. Sedangkan semua kesempurnaan, hanya ada pada dzat Allah. Berhubungan dengan masalah ini, Ibnu Khaldum berkata: “Akal selalu menginginkan apa yang menjadi harapannya, yaitu ma’rifah (mengenal Allah) ilmu (yang akan mengantarkan pada ma’rifah), pemikiran akan selalu berusaha encari merindukan kesempurnaan yang lebih tinggi untuk mengenal Sang Pencipta, karena hanya Dia Yang Lebih Sempurna, sedangkan makhluk, semua mempunyai kekurangan kelemahan. Akal selalu berusaha berdampingan dengan-Nya, semua gerakannya seragam tidak pernah bosan, tidak pernah merasa lelah letih sebagaimana yang biasa dirasakan oleh jasad, akal selalu berpindah lebih cepat dari kilat udara.” Penyebab utama yang membuat manusia selalu mencari sesuatu yang paling rendah tak berharga, mencari apa-apa yang tidak mampu menolak kemudaratan mendatangkan manfaat ialah, karena ilmu yang keliru, karena kebodohan cita-cita yang terlalu rendah. Semakin benar ilmu yang didapatkan
  • 13. FREE DOWNLOAD: E-BOOK, SOFTWARE ISLAM KOMPUTER HANDPHONE, CERAMAH, VIDEO WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET KEWAJIBANMU YANG DIBEBANKAN ATASMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.16:82 KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.3:20, QS.42:48 SEKALI-KALI KAU TAK KAN SAMPAI PADA KEBAJIKAN HINGGA KAU NAFKAHKAN HARTA DI JALAN ALLAH. QS.3 ALI IMRAN:19, 61 SHAFF:10-12, 47 HUJURAAT:15 oleh seseorang, kebodohannya akan semakin berkurang. Saat itu, keyakinannya akan semakin lurus, cita-citanya akan semakin tinggi akan berusaha mencari hal-hal yang lebih berharga. Tapi apa yang hendak dikata, ada orang yang cita-citanya tidak lebih dari sekedar mendapatkan sesuap nasi untuk mengeyangkan perutnya, mendapatkan minuman untuk menghilangkan rasa dahaga yang dia rasakan hanya sekedar mendapatkan pakaian untuk menutupi auratnya saja, jangankan orang-orang yang beriman, kalangan jahiliyah pun mencela orang yang seperti ini. Betapa banyak orang yang hanya mengharapkan kenikmatan dunia, minum khamar bersenang-senang dengan para wanita penghibur, sedikit orang yang bercita-cita tinggi untuk membela orang yang lemah sengsara. Beginilah keadaan orang-orang jahiliyah dulu. Tharafah bin ‘Abd, seorang penyair Jahiliyah yang meninggal pada tahun 60 sebelum hijrah telah menghabiskan separuh umurnya untuk bersenang- senang dengan para wanita, sementara separuhnya lagi, dia habiskan untuk merebut kekuasaan, namun semua usahanya hanya sia-sia, akhirnya dia pun mati. Apa yang dia cari selama ini tidak pernah berhasil, lalu jejak langkahnya diikuti oleh al-Mutanabbi yang mati karena memperebutkan kekuasaan, tapi semua usahanya hanya bagai fatamorgana belaka. Adapun cita-cita seorang muslim, ialah mencapai tujuan tertinggi tiada tara mengharapkan sesuatu yang tiada bandingnya. Pernah dikatakan pada salah seorang saleh: Cita-cita si Fulan itu sangat tinggi. Dia menjawab: jika begitu, berarti dia hanya mengharapkan surga yang Allah janjikan. Dalam kitab ‘Uyun al- Akhbar dikisahkan bahwa ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz as didatangi oleh seseorang yang berpakaian lusuh. Umar berkata: Wahai laki-laki yang berpakaian lusuh, sesungguhnya aku mempunyai jiwa yang selalu terjaga hingga aku menjadi pemimpin. Saat aku duduk di kursi kepemimpinan, ia semakin berkeinginan untuk menjadi Khalifah, saat aku berhasil menjadi Khalifah, jiwaku justru menginginkan surga. 2. Hanya Allah Yang Berhak Penerima Pengabdian Hanya ridha Allah-lah yang patut dicari, bukan yang lain-lain. Karena hanya Allah-lah yang mempunyai sifat-sifat kemuliaan kesempurnaan. Dia’lah yang paling sempurna pada dzat Sifat-Nya, Dia-lah yang memberi nikmat, mendatangkan manfaat mudarat, memberi melarang, menolong merendahkan Dia pula yang memuliakan menghinakan. Allah berfirman, “Katakanlah: Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan pada orang yang Engkau kehendaki Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)”. (QS. Ali ‘Imran[3]: 26-27) Hanya pada Allah-lah tempat berharap, karena Dia-lah dzat Yang menciptakan, memberi petunjuk, memberi makan minum, menyembuhkan yang sakit mengampuni dosa-dosa kesalahan. Allah SWT berfirman, “(yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku, Tuhanku, Yang Dia memberi makan minum padaku, apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku, Yang akan mematikan aku, lalu akan menghidupkan aku (kembali), Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat”. (QS. Asy-Syu’ara[26]: 78-82) Dari Allah-lah permulaan pada-Nya akan kembali segala sesuatu, hanya Dia yang patut dipuji, tiada Tuhan selain Dia hanya Dia yang patut disembah. Allah SWT berfirman, “Dan bahwasanya pada Tuhamulah kesudahan (segala sesuatu), bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa menangis, bahwasanya Dialah yang mematikan menghidupkan, bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria wanita. dari air mani, apabila dipancarkan. bahwasanya Dia-lah yang menetapkan kejadian yang lain (kebangkitan sesudah mati), bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan memberikan kecukupan, bahwasanya Dialah yang Tuhan (yang memiliki) bintang syi'ra, bahwasanya Dia telah membinasakan kaum 'Aad yang pertama, kaum Tsamud. Maka tidak seorangpun yang ditinggalkan Nya (hidup).” (QS. Najm [53]: 42-51) Allah ialah dzat Yang mempunyai sifat-sifat perbuatan sebagaimana dituangkan dalam ayat diatas, maka Dia berhak untuk disembah, sementara yang lain (makhluk), tidak berhak disembah tidak patut diagungkan, ridha-Nya-lah yang patut dicari, tempat berlindung tempat meminta kenikmatan. Beribadah pada Allah merupakan hak-Nya murni, tidak disertai oleh siapapun. Mu’adz bin Jabal ra menceritakan: Dalam suatu perjalanan, aku berboncengan dengan Rasulallah S.A.W di punggung keledai, lalu beliau berkata padaku: “Wahai Mu’adz, apakah kamu tahu, apa saja hak Allah atas hamba-Nya, apa saja hak hamba atas Allah?” Aku menjawab: Allah rasul-Nya yang lebih mengetahui. Lalu Rasulallah S.A.W bersabda, “Hak Allah atas hamba-Nya yaitu mereka menyembah-Nya tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun,
  • 14. 100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1 TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15 sedangkan hak hamba atas Allah, ialah bahwa Dia tidak akan menyiksa orang- orang yang tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” (HR. Bukhari Muslim) Hanya Allah yang patut disembah, karena takut (akan siksaan-Nya) harap (akan pahala yang Dia janjikan), tempat berserah diri bergantung, shalat puasa, zakat haji serta nazar, hanya karena dzat-Nya semata. Jika sekiranya Allah tidak menciptakan surga neraka, tidak ada pahala dosa, maka Allah tetap menjadi dzat yang paling pantas untuk disembah. Dalam sebuah atsar disebutkan, “Jika Aku tidak menciptakan surga neraka, tidakkah Aku pantas untuk disembah?”, Dengan demikian, Maha Benar Allah Yang berfirman, “Dia ialah Tuhan Yang patut (kita) bertakwa pada-Nya berhak memberi ampunan.” (QS. Al-Mudastsir [74]: 56) Seorang ahli sya’ir bersenandung, Jika berita berbangkit tidak disampaikan oleh Rasul-Nya dan panasnya api neraka belum menyala-nyala Tidakkah merupakan kewajiban menunaikan hak mematuhi Tuhan yang mengatur langit bumi? 3. Ridha Allah Berbuah Bahagia Bila masih ada tujuan yang diinginkan oleh seorang hamba dibalik amal- amal-Nya selain mencari ridha Allah, maka dia akan semakin sengsara dengan amal dirinya sendiri. Kehidupan yang dia jalani hanya akan menjadi mata rantai kesengsaraan, walau dia memiliki dunia segala isinya. Karena sumber kebahagiaan kesengsaraan, selalu bersarang dalam relung hatinya. Manusia diberi fitrah untuk beribadah pada Allah meminta pertolongan hanya pada-Nya saja. Bila manusia tidak mendapatkan ini, maka apa-pun yang akan dia raih, tidak adakan berarti apa-apa, sedangkan orang yang mencari keridhaan selain ridha Allah, maka keadaannya sama dengan seorang yang memakai jam tangan, lalu dia pukuli dengan palu. Ini namanya menzalimi jam tangan, karena ia dibuat bukan untuk itu, tapi untuk mengetahui perjalanan waktu. Jiwa manusia, diciptakan untuk beribadah berharap pada Allah, bila dia beribadah berharap pada selain Allah, sesungguhnya dia telah menzalimi dirinya sendiri. Oleh karenanya, dalam Al-Qur’an disebutkan, “Sesunggunya syirik itu ialah kezaliman yang sangat besar.” (QS.Luqman: 13) Sementara berharap pada selain Allah, sebenarnya merusak jiwa, “Sungguh, merugilah orang yang mengotori jiwanya.” (QS. Asy-Syams[91]: 10) Sebagaimana berharap pada dzat-Nya saja dengan ibadah, lakukan perbaikan mensucikan diri, merupakan keberuntungan. “Sungguh, beruntunglah orang-orang yang mensucikan dirinya…” (QS. Asy-Syams[91]: 9) Sesungguhnya fitrah akan selalu mendorong manusia untuk beribadah, ia akan mencari siapa yang berhak disembah. Allah telah mengutus para Rasul untuk membimbing manusia, memperkenalkan mereka pada dzat yang patut mereka sembah. Saat itu, manusia akan sampai pada tujuan yang sudah lama dia cari, yaitu dzat yang akan dia sembah, yang tidak mungkin dihindari, ketenangan akan diperoleh bersama-Nya. Inilah kebutuhan manusia yang sebenarnya, inilah hajat jiwa manusia yang sesungguhnya. Allah SWT berfirman, “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus pada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu…” (QS. Ar-Rum[30]: 30) Bila manusia berusaha menentukan arah hidupnya jauh dari aturan Allah, maka dia akan menemukan kesengsaraan, karena cita-cita tujuan akhir yang hendak dia capai sudah bercabang. Bila cita-cita seorang hamba sudah bercabang, maka dia akan dibimbangkan oleh berbagai cita-cita duniawi yang sebenarnya tidak berharga, saat itu kebingungan akan menyelimutinya, kemana dia akan pergi jalan mana yang akan dia tempuh serta bagaimana caranya menelusuri jalan itu? Terkadang dia menempuh jalan ke Timur pada kesempatan lain, menempuh jalan ke Barat. Boleh jadi dia akan menyembah berhala pada kesempatan yang lain menyembah Matahari atau Bulan. Terkadang dia rela dengan ini pada kesempatan yang lain dia akan marah. Perbuatan yang sebenarnya baik, akan dia anggap sebagai perbuatan yang tidak baik setelah beberapa waktu berlalu. Saat itu, manusia akan mengalami kegelisahan, selalu dilanda kegalauan tekanan batin serta berbagai penyakit jiwa lainnya, bahkan dapat menjerumuskannya pada tindakan bunuh diri.
  • 15. FREE DOWNLOAD: E-BOOK, SOFTWARE ISLAM KOMPUTER HANDPHONE, CERAMAH, VIDEO WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET KEWAJIBANMU YANG DIBEBANKAN ATASMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.16:82 KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.3:20, QS.42:48 SEKALI-KALI KAU TAK KAN SAMPAI PADA KEBAJIKAN HINGGA KAU NAFKAHKAN HARTA DI JALAN ALLAH. QS.3 ALI IMRAN:19, 61 SHAFF:10-12, 47 HUJURAAT:15 Sedangkan seorang muslim, hanya mempunyai satu tujuan. Oleh sebab itu, niatnya hanya satu, manhaj yang akan mengantarkannya pada tujuan hanya ada satu, yaitu selalu berusaha menelusuri keridhaan Allah berjalan sesuai dengan petunjuk-Nya. Dengan demikian, niatnya akan menjadi satu harapannya juga satu. Berhubungan dengan ini, Rasulallah S.A.W bersabda, “Siapa yang ingin mencari kebahagiaan di akhirat, maka Allah akan menjadikan kekayaan dalam hatinya, Allah akan mengumpulkan kekuatannya dunia akan mendatanginya, padahal dia tidak menginginkannya, siapa yang ingin mendapatkan kemegahan dunia, maka Allah akan menjadikan kefakiran selalu berada di pelupuk matanya, urusannya akan menjadi berantakan dunia yang menjadi tujuannya tidak akan dia dapatkan, kecuali hanya sesuai dengan suratan yang sudah ditakdirkan baginya.” (HR. Tirmidzi ad-Darimi) Saat tujuan yang hendak dicapai tidak hanya satu, maka ia akan mengantarkan manusia menuju kesengsaraan. Karena manusia hanya mempunyai satu hati, tidak mungkin manusia akan menyembah dua Tuhan, ingin mewujudkan dua tujuan membagi dua amal-nya. Allah SWT berfirman, “Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang 2 buah hati dalam rongganya.” (QS. Al-Ahzab[33]: 4) Manusia hanya mempunyai satu hati yang seharusnya menghadap pada satu Tuhan, tapi manakala dia beribadah pada dua sesembahan, maka ia akan menyebabkan kesengsaraan bagi hati jiwa sekaligus. Ini berarti penyimpangan jauh dari kebenaran. Sedangkan kebahagiaan, hanya tersimpan pada penghambaan diri yang jujur pada Allah, bukan pada yang lain. Ini di dunia, masih ada kesengsaraan kebahagiaan di akhirat, keduanya sangat ditentukan oleh perjalanan hidup mansia di dunia ini. Maka orang yang hanya mencari keridhaan Allah semata di dunia, bukan ingin menyenangkan yang lain-lain, beramal untuk tujuan yang kekal, maka di akhirat nanti, dia pasti termasuk golongan orang-orang yang beruntung mendapat kebahagiaan. kebahagiaan itu, sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Ghazali: “Kekal tiada kefanaan, lezat tiada kelelahan, gembira tanpa ada kesedihan, kaya tanpa ada kefakiran, sempurna tanpa ada kekurangan sedikit pun mulia tanpa ada kehinaan sedikit pun.” Inilah kebahagiaan hakiki yang kekal, sedangkan kebahagiaan yang lain-ain, akan lenyap habis. Ibnu Hazm berkata: “Bila Anda mengikuti segala sesuatu, maka ia akan merusak Anda sendiri, akhirnya ia akan lenyap habis, hingga Anda sadar bahwa beramal hanya untuk akhirat saja. Karena semua angan-angan yang Anda capai, setelah itu Anda akan diikuti oleh penyesalan, mungkin karena ia pergi dari Anda mungkin juga karena Anda yang pergi meninggalkannya. Keduanya harus Anda lalui Anda hadapi, kecuali bila Anda beramal hanya untuk mencari ridha Allah, niscaya Anda akan menemukan kebahagiaan, cepat atau lambat. Adapun di dunia, jangan hiraukan apa-apa yang menjadi perhatian banyak orang, niscaya Anda akan dihargai oleh kawan lawan, sedangkan di akhirat, Anda akan mendapatkan balasan surga yang abadi.” Berhubungan dengan kesengsaraan kebahagiaan di dunia di akhirat ini, Allah berfirman, “…Barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat tidak akan celaka. barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia: Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya ialah seorang yang melihat? Allah berfirman: Demikianlah, telah datang padamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan. demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas tidak percaya pada ayat-ayat Tuhannya. sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat lebih kekal.” (QS. Thaha[20]: 123-127) 4. Tidak Ada Jalan Untuk Membebaskan Jiwa Manusia, Kecuali Dengan Menghadap Allah Semata Pemahaman tentang ‘ubudiyyah (beribadah) pada Allah dalam Islam, merupakan kebebasan yang paling tinggi martabat yang paling sempurna. Bila ibadah dilakukan dengan benar, berrati dia telah membebaskan diri dari kekuasaan perbudakan makhluk tunduk kepdanya. Seorang muslim memandang alam dengan pandangan kekuasaan, sedangkan Allah menciptakan segala sesuatu untuk manusia ditundukkan untuknya. Allah SWT berfirman, “Dan Allah tundukkan bagi kalian semua yang ada di langit di bumi secara keseluruhan…” (QS. Al-Jatsiyah[45]: 13) Jika demikian, maka seorang muslim tidaklah pantas tunduk pada makhluk makhluk tidak layak dijadikan tujuan,karena kedudukannya sangat rendah, dank arena ia diciptakan untuk dimanfaatkan sebagai sarana kemaslahatan bagi orang-orang muslim. Seorang muslim tidak pantas diperbudak oleh manusia lain, karena semuanya ialah hamba Allah. Jika ada manusia yang berbuat semena-mena, seorang muslim patut menyampaikan kalimat yang hak atau kebenaran serta mengingatkan akan tujuan kenapa mereka diciptakan, kemana mereka akan dikembalikan mengingatkan kelemahan mereka, agar mereka sadar.
  • 16. 100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1 TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15 Dengan beribadah pada Allah, sebenarnya manusia telah terbebas merdeka dari segala pengaruh hawa nafsunya, karena hawa nafsu ialah berhala terburuk yang disembah. Allah SWT berfirman,“Apakah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhannya?” (QS. Al-Furqan[25]: 43) Karena, terkadang manusia menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhan yang disembah menguasai jiwanya. Tindakannya hanya akan sesuai dengan keinginan hawa nafsu usahanya akan sejalan dengan kehendak hawa nafsunya dalam mencari apa yang ia inginkan. Islam menganggap tunduk pada hawa nafsu yang biasa mengajak manusia lakukan berbagai hal yang haram ialah dosa. Adapun melawan hawa nafsu untuk lakukan berbagai hal yang haram –walau disukai oleh jiwa- ia merupakan bagian kebebasannya masih terbatas, dengan meninggalkan sebagian yang ia senangi, tapi sesungguhnya dia telah bebas dari kekuasaan hawa nafsu pada sisi lain. Orang yang mengatakan bahwa mereka mampu merealisasikan kebebasan jauh dari aturan Allah manhaj-Nya, maka apa yang mereka kemukakan itu ialah keliru besar. Karena, manusia seluruh makhluk akan tetap menjadi hamba, suka atau tidak suka. Tapi, manakala dia menolak untuk tunduk pada Allah karena pilihannya sendiri, berarti dia akan tunduk pada makhluk yang kedudukannya sama dengan dirinya sendiri, tidak mampu mendatangkan manfaat tidak pula kuasa menolak bahaya. Bahkan, boleh jadi dia akan tunduk patuh pada makhluk yang lebih rendah lebih hina dari dirinya. Dengan demikian, berarti dia sudah menukar ‘ubudiyyah pada Allah dengan ‘ubudiyyah pada makhluk, dia tidak akan pernah keluar dari perbudakan menuju kebebasan yang hakiki. Bahkan, dia mungkin akan menghindari ber’ubudiyyah pada Allah, lalu ber’ubudiyyah pada Thaghut, berhala atau patung, manusia, matahari atau bulan…Dan Allah mencela orang- orang yang bersifat seperti ini. Allah berfirman, “Diantara mereka ada yang Allah jadikan kera babi serta penyembah Thaghut.” (QS. Al-Maidah[5]: 60) Cobaan yang diturunkan Allah pada mereka ialah sebagai balasan dari pendustaan mereka, bahwa mereka rela diperbudak oleh para Thaghut, padahal sebelumnya mereka ialah penyembah Allah. Akhir-akhir ini banyak semboyan-semboyan kebebasan yang disuarakan, mereka mengatakan bahwa revolusi Perancis-lah yang mendeklarasikan dasar-dasar kebebasan ini, PBB juga mendukungnya. Padahal, sebenarnya bukanlah demikian. Apa yang mereka lakukan, tidak lebih dari mengeluarkan manusia dari perbudakan perundang-undangan ras menuju perundang-undangan baru ras yang baru. Namun demikian, mereka tetap saja diperbudak, walau mereka menganggap diri mereka sudah bebas merdeka. Perundang-undangan aturan itu tidak akan pernah mengeluarkan mereka dari perbudakan manusia menjerumuskan pada perbudakan yang zalim, kecuali bila mereka sudah jadi hamba Allah hanya taat serta patuh pada-Nya. Bila mereka hanya berniat untuk mencari keridhaan-Nya semata, saat itu mereka akan merasakan kebebasan yang sebenarnya dari kekuasaan penguasa. Bahkan, akan terbebas dari perbudakan hawa nafsunya sendiri yang senantiasa mengalir dalam tubuhnya. Kebanyakan manusia tidak ber’ubudiyyah pada Allah, tapi ber’ubudiyyah pada selain Allah. Orang-orang komunis ialah manusia yang paling pembangkang terhadap paling jauh dari Allah. Mereka sangat sombong tidak mengakui keberadaan Allah, seperti di Rusia China. Kebebasan yang mereka gambor-gemborkan tak lain dari kebohongan fatamorgana belaka. Orang-orang Komunis hanya ingin membebaskan dari dari kekuasaan Allah SWT, lalu mendirikan Negara sebagai Tuhan yang mampu memproduksi kebebasan bagi rakyatnya melarang mereka untuk mengemukakan pendapat. Sementara itu, pemerintah berkuasa penuh atas hak milik rakyat, jutaan orang ditangkap serta dibuang ke Siberia, dikurung dalam penjara yang disediakan untuk menampung banyak orang. Saat merayakan hari besar, belasan juta orang disuruh melintas sambil menundukkan kepala di hadapan patung pendiri komunis yang tidak manusiawi itu di Moskow. Mereka telah berhasil mengeluarkan manusia dari hanya sekedar gelap menuju kegelapan sejati, mereka mengeluarkan manusia dari suatu sesembahan pada sesembahan yang lain (selain Allah). Padahal, tidak ada yang mampu membimbing manusia untuk menyembah Allah, selain Islam. Sungguh benar apa yang dikemukakan oleh salah seorang panglima kaum muslimin saat berhadapan dengan angkatan perang Persia, dia berkata, “Allah telah mengutus kami untuk mengeluarkan manusia dari menyembah makhluk untuk menyembah Allah, mengeluarkan manusia dari kesemena-menaan berbagai agama menuju keadilan Islam mengeluarkan manusia dari sempit dunia menuju luas betapa indahnya dunia akhirat.” Siapa yang tidak mau menerima Islam sebagai agama menjadikannya sebagai sumber hukum, maka sesungguhnya dia telah berada dalam kubangan kotoran yang paling busuk yaitu kotoran jahiliyah. Allah SWT berfirman, “Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?” (QS. Al-Maidah [5]: 50)
  • 17. FREE DOWNLOAD: E-BOOK, SOFTWARE ISLAM KOMPUTER HANDPHONE, CERAMAH, VIDEO WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET KEWAJIBANMU YANG DIBEBANKAN ATASMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.16:82 KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.3:20, QS.42:48 SEKALI-KALI KAU TAK KAN SAMPAI PADA KEBAJIKAN HINGGA KAU NAFKAHKAN HARTA DI JALAN ALLAH. QS.3 ALI IMRAN:19, 61 SHAFF:10-12, 47 HUJURAAT:15 Siapa yang tidak mengakui Allah sebagai Tuhan yang disembah, maka sesungguhnya dia telah menghinakan dirinya sendiri dengan menyembah berbagai makhluk yang boleh jadi lebih rendah lebih hina dari dirinya sendiri. Sementara itu, mereka telah menginjak-injak harga diri mereka sendiri. Islam menganggap orang yang cita-cita tujuan tertingginya ialah uang, emas perak serta pakaian makanan, ialah sebagai budak dari berbagai materi yang menguasai dirinya. Rasulallah S.A.W bersabda, “Celakalah orang yang diperbudak oleh Dinar Dirham, celakalah orang yang diperbudak oleh pakaian mewah, celaka hina bila dia tertusuk duri, dia tidak mampu mengeluarkannya.” (HR. Bukhari, lihat Misykat al-Mashabih 2/649) 5. Karunia Allah Kebaikan Terhadap Hamba Diantara sebab yang mengharuskan manusia beribadah pada Allah ialah, bahwa Allah SWT selalu berbuat baik memberi mereka berbagai karunia. Di balik itu, Allah tidak pernah mengharapkan balasan dari mereka. Allah telah memudahkan berbagai kebaikan menyingkap mana yang berbahaya memberi mudarat. Semua itu bukan bertujuan agar Allah mendapatkan keuntungan penghargaan dari manusia, tidak pula untuk menolak kemudaratan atas dzat-Nya, tapi ialah sebagai rahmat kebaikan-Nya. Manusia lakukan kebaikan pada orang lain ialah karena mengharapkan sesuatu, jika tidak karena mengharapkan ridha Allah. Karena, bila orang sudah saling mencintai, maka dia akan meminta agar apa yang dia inginkan dapat dipetik dari orang yang mencintainya. Apakah mereka mencintainya karena kecantikan atau karena ketampanan lahir atau batinnya. Bila mereka mencintai para Nabi orang-orang saleh, mereka pasti ingin bertemu, mereka ingin melihat mendengar ucapannya. Demikian juga halnya orang yang mencintai seseorang karena keberanian, karena kepemimpinan, karena kecantikan ketampanan atau karena kedermawanannya, pasti ada sesuatu yang diharapkan dibalik perasaan cintanya tersebut. Jika tidaklah karena harapan itu, maka mereka tidak akan mencintainya. Jika mereka mendapatkan keuntungan, seperti dibantu diberi sejumlah uang, atau diselamatkan dari bahaya seperti sakit, paling tidak dengan doa atau dengan memberikan pujian, mereka pasti mengharapkan balas jasa, jika perbuatan itu tidak dilakukan karena Allah semata. Angkatan perang, para pelayan di istana, para buruh di berbagai perusahaan para pembantu Presiden, semuanya mau bekerja karena ingin mendapatkan sesuatu. Tidak ada yang berharap lebih, kecuali jika sudah diberitahu, dididik oleh pihak lain, pendidikan itu ialah pendidikan agama, atau karena adanya kecenderungan naluri untuk berlaku adil berbuat baik untuk balas jasa saling mengasihi. Jika tidak demikian, maka tujuannya ialah tujuan yang pertama, yaitu mendapatkan keuntungan pribadi. Inilah hikmah yang dapat dijadikan barometer kemaslatan bagi makhluk-Nya. Manusia selalu mengharapkan berbagai kebaikan untuk diri mereka, sedangkan Tuhan menginginkan agar diri Anda menjadi milik Anda sendiri. Ikhlas Dalam Beribadah Siddiq Hasan Khan berkata: Tidak ada perbedaan pendapat dikalangan para ulama, bahwa ikhlas ialah salah satu syarat sah diterimanya suatu amal, diantara mereka yang mendukungnya ialah ‘Iz bin ‘Abdussalam, dia berkata: “Ikhlas dalam beribadah ialah termasuk syarat.” Sementara Imam Qurthubi mengatakan bahwa ikhlas termasuk hal yang wajib dalam beribadah. Ibnu Taimiyyah mengatakan bahwa ikhlas dalam beribadah hukumnya ialah fardhu. Oleh karena itu, sangat aneh bila sebagian pengikut madzhab Hanafi mengatakan bahwa ibadah akan sah tanpa ikhlas. Al-Humawi berkata: “Bila seseorang lakukan shalat karena riya’ sum’ah, maka shalatnya sah menurut hukum fikih, karena dia sudah menyempurnakan syarat rukunnya. Namun demikian, dia tidak berhak mendapatkan pahala, karena tidak adanya keikhlasan.” Pada kesempatan lain dia juga berkata: “Niat yang ikhlas, sangat menentukan dalam hal mendapatkan pahala, bukan sah-nya suatu ibadah, karena pahala didasarkan pada adanya keinginan yang kuat, yaitu ikhlas, sedangkan sahnya ibadah, tidak tergantung pada ikhlas, tapi tergantung pada asal niat. Jika ada orang yang shalat karena riya’, maka shalatnya tetap sah, namun tidak mendapatkan pahala.” Ibnu ‘Abidin berkata: “Ikhlas ialah salah satu syarat untuk mendapatkan pahala, bukan syarat sah-nya ibadah. Jika ada yang berkata: Lakukanlah shalat Zhuhur, aku akan memberimu uang sebanyak satu Dinar, lalu dia shalat untuk mendapatkan uang satu Dinar, maka yang berjanji memberinya uang sebaiknya tidak memberinya sebagaimana yang dijanjikan. Karena, dalam ibadah fardhu tidak ada istilah riya’ untuk menggugurkan kewajiban.”
  • 18. 100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1 TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15 Demikianlah pendapat mereka, jika mereka bermaksud untuk menjelaskan bahwa keikhlasan tidak diperlukan dalam beribadah, tapi masalahnya ialah antara seorang hamba dengan Allah SWT, sebagaimana yang dikemukakan dalam kitab adz-Dzakhirah al-Murdhiyah. Maka apa yang mereka kemukakan itu ialah benar. Tapi, jika mereka mensahkan ibadah menganggap niat sebagai syarat untuk mendapatkan pahala, bukan untuk kesahan ibadah, maka apa yang mereka katakana ini ialah keliru. Pendapat dua orang hali Fikih ini dikemukakan karena pengaruh pembagian ilmu- ilmu dalam Islam menjadi bagian-bagian tersendiri, bahkan sampai pada masalah-masalah yang sebenarnya satu, akhirnya dipisah ikhlas ialah salah satu pembahasan ilmu tauhid yang merupakan pondasi bagi setiap amal perbuatan hati, perkataan atau perbuatan badan, masalah keikhlasan ini sepatutnya mendapat perhatian serius. Adapun seperti yang dikatakan oleh orang-orang akhir-akhir ini bahwa ikhlas merupakan “masalah tambahan pelengkap niat, bisa jadi niat aka nada tanpa ikhlas. Sementara pembahasan para ahli Fikih, hanya terbatas pada niat hukum-hukum yang mereka bahas berhubungan dengan niat saja,” pendapat ini tidaklah sepenuhnya benar. Imam Suyuthi mengatakan: Tidak sah-nya ibadah orang yang menyembelih dengan niat berkurban karena Allah dank arena selain Allah pada waktu yang sama, yang demikian itu ialah karena tidak adanya keikhlasan. Kita telah mengemukakan pendapat sebagian ulama yang menganggap ikhlas sebagai syarat, mereka yang mengatakan bahwa suatu ibadah yang dilakukan karena tidak ikhlas ialah batal. Al-Haththab berkata: “Orang yang ikhlas beribadah ialah orang yang amalnya bersih dari segala bentuk cacat kemusryikan riya’, itu akan terjadi jika tujuannya beramal hanyalah untuk mendekatkan diri pada Allah SWT mengharapkan pahala yang dijanjikan-Nya. Tapi, manakala dia berbuat bertindak bukan karena Allah, tapi karena ada tujuan duniawi, maka apa yang dia lakukan tidak akan bernilai ibadah, tapi akan berbalik menjadi musibah yang akan menjerumuskan pelakunya.” Ibnu Taimiyah menjelaskan, mereka yang membayarkan zakat pada penguasa karena takut diancam, takut leher mereka akan dipancung atau harga diri mereka akan dilecehkan, atau harta mereka akan disita, begitu juga mereka yang menunaikan shalat karena takut, beliau mensifati mereka dengan sifat munafik riya’, lalu beliau berkata: “Menurut pendapat kami mayoritas ulama, bahwa ibadah yang mereka lakukan ialah ibadah yang rusak tak bernilai, jika niat mereka seperti ini, maka ibadah itu tidak menggugurkan yang fardhu.” Rasulallah S.A.W bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal seseorang, kecuali yang dilakukan dengan ikhlas dank arena ingin mencari ridha Allah semata.” (HR. Nisai, lihat Shahih al-Jami 2 hadits No. 1852) IKHLASLAH, JANGAN TERTIPU Diantara kendala yang senantiasa menghadang manusia dari dulu hingga sekarang ialah karena mereka tidak mengikuti kebenaran sebagaimana mestinya, bahkan mereka cenderung berlebih-lebihan atau malas. Oleh sebab itu, banyak orang yang mempertuhankan Nabi Isa as. Kita juga menemukan seperti Komunitas tidak memberikan kebebasan pribadi pada masyarakatnya berbagai kelompok lain, sednagkan pada sisi lain, mereka memberikan kebebasan tanpa batas seperti yang dilakukan oleh kelompok kepitalis. Lalu datanglah Islam membawa manhaj atau aturan hidup yang sangat- toleran pertengahan, ummat ini ialah ummat yang pertengahan. Allah SWT berfirman, “Demikianlah, Kami jadikan kalian sebagai umat pertengahan.” (QS. Al-Baqarah[2]: 143) Pertengahan ialah yang terbaik, karena surga Firdaus ialah surga yang paling tinggi terletak di jantung surga, disanalah hulu sungai-sungai yang mengalir di surga sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadits Rasulallah S.A.W. Dalam membahas ikhlas, ada kelompok yang berlebih-lebihan mendefinisikannya. Bahkan, untuk mendapatkannya, merupakan hal yang sangat sulit hanya bisa dijangkau dengan khayalan. Jika kita renungkan apa yang mereka kemukakan tentang sifat-sifat orang ikhlas, maka kita akan menemukan banyak kesulitan untuk menemukan siapa sebenarnya yang ikhlas. Dalam buku yang sederhana ini, kita hanya ingin mengembalikan kebenaran ke tempatnya semula menyingkap kepalsuan yang menyelimuti ikhlas yang dianggap sebagai pondasi yang paling dasar akhir dari segala tujuan. Jika tidak demikian, maka keputusan akan selalu menimpa orang-orang yang berjalan mencari ridha Allah. Jika putus asa sudah menguasai manusia, maka mereka tidak akan beramal lagi, mereka akan bertindak menentang manhaj atau aturan Allah SWT. 1. Ikhlas Tanpa Keinginan (Iradah) Sebagian orang yang mencari ridha Allah berpendapat, bahwa ikhlas tidak akan terwujud, kecuali bila mampu menghilangkan keinginan tidak melihat pada amal-nya. Mereka berpendapat bahwa orang yang belum mampu menghilangkan keinginan memandang amalnya, dianggap dapat mengurangi merusak keikhlasan. As-Sahrurdi mensifati mereka sebagai orang yang belum
  • 19. FREE DOWNLOAD: E-BOOK, SOFTWARE ISLAM KOMPUTER HANDPHONE, CERAMAH, VIDEO WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET KEWAJIBANMU YANG DIBEBANKAN ATASMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.16:82 KEWAJIBANMU HANYALAH MENYAMPAIKAN. QS.3:20, QS.42:48 SEKALI-KALI KAU TAK KAN SAMPAI PADA KEBAJIKAN HINGGA KAU NAFKAHKAN HARTA DI JALAN ALLAH. QS.3 ALI IMRAN:19, 61 SHAFF:10-12, 47 HUJURAAT:15 ikhlas. Sebagian mereka mengingatkan, “Bila mereka sudah melihat keikhlasan dalam keikhlasan, maka keikhlasan mereka masih membutuhkan keikhlasan yang lebih mendalam.” Al-Jurjani mendefinisikan bahwa orang yang ikhlas tidak lagi mempunyai kehendak, ia menukil dari Muhyiddin bin ‘Arabi yang berkata dalam al-Fathu al-Makki: “Orang yang ikhlas ialah orang yang hanya focus pada Allah semata, tidak memperhatikan yang lain-lain tidak pula minta diperhatikan serta tidak mempunyai keinginan selain mencari ridha Allah.” Dia menjelaskan, orang yang ikhlas ialah: “Yang menyadari bahwa tidak ada sesuatupun yang terjadi, kecuali sesuai dengan kehendak Allah, bukan atas kehendak yang lain-lain (selain Allah). Saat itu, seorang hamba hendaklah mampu menghilangkan keinginan kehendaknya dalam menunaikan kehendak Allah. Oleh sebab itu, dia tidak pantas berkehendak jika tidak akan sejalan dengan kehendak Allah.” Pada kesempatan lain dia mendefinisikan orang yang ikhlas ialah: “Yang tidak mempunyai keinginan.” Ada pula yang menukil dari Abu Hamid (Imam Ghazali) yaitu: “Orang yang dibukakan baginya pintu nama-nama Allah masuk bersama orang-orang yang sampai pada Allah melalui nama-nama-Nya.” Jurjani menyebutkan tingkatan yang lebih tinggi dari itu dengan mendefinisikan orang yang ikhlas: “Seperti besi yang ditarik oleh magnet, dijauhkan dari keinginannya diikuti oleh persiapan yang sempurna. Dengan demikian, dia akan melintasi berbagai penghalang tingkatan tanpa harus menghadapi perjuangan yang berarti.” Ini dijelaskan oleh Imam Ghazali dalam Ihya-nya: “Niat ialah permulaan iman. Oleh sebab itu, ketaatan orang yang beriman bermula dari ikhlas, lalu hati menjadi bangkit dari tidurnya bersama jiwa menuju Allah, karena hati selalu bersama jiwa, yang membangkitkan itu disebut niat.” Lalu dia menjelaskan bahwa ada beberapa kaum yang tidak lagi membutuhkan niat, karena kedudukan mereka sudah lebih tinggi dari niat itu sendiri, dia berkata: “Dan orang-orang yang ‘yakni’, telah melintasi kedudukan derajat ini, sehingga hati mereka selalu bersama Allah tidak lagi bersama jiwa. Mereka sudah kosong dari niat, karena niat ialah bangkit, maka bangkitnya hati dari pengaruh bujukan syahwat serta kebiasaan pada Allah ialah dengan lakukan ketaatan, yaitu dengan niat. Sedangkan orang yang hatinya terpaut pada keesaan dzat Allah, saat itu tidak lagi dikatakan bangkit pada Allah, karena dia sudah diliputi oleh berbagai keagungan Allah, menolak tempat yang ia tempati berangkat menuju Allah SWT. Apa yang kami nukil ini perlu dijelaskan diteliti dengan baik. Mungkinkah Beramal Tanpa Keinginan (Iradah)? Masalah penting yang perlu dijelaskan diteliti ialah, pendapat yang mengatakan adanya kemungkinan beramal tanpa keinginan. Mungkinkah? Sebagian orang mencoba membayangkan, bahwa yang demikian itu bisa terjadi. Mereka mengira bahwa kesempurnaan pengabdian, ialah tidak adanya keinginan sama sekali. Sebabnya, ialah karena mereka tidak merasakan iradah atau keinginan tersebut disebabkan karena ibadah mereka yang berlebihan. Karena, iradah ialah sesuatu, sedangkan merasakannya ialah sesuatu yang lain tidak ada hubungannya. Saat mereka tidak merasakannya, mereka mengira bahwa keinginan itu tidak ada. Ini sangat keliru, karena seorang hamba tidak mungkin bergerak, jika tidak ada keinginan. Sebagian ahli ibadah para pencari ridha Allah ingin membuang keinginan, karena hanya bertujuan mencari ridha Allah fana dalam menuju Allah, bukan untuk menyenangkan selain Allah. Saat itu, dia hanya akan menyaksikan tanda-tanda kebesaran Allah, inilah yang mereka sebut dengan “Fana dari semua makhluk.” Tapi, sebenarnya hati yang lebih tertarik untuk berdzikir, beribadah mencintai Allah menyebabkan mereka lemah terhadap selain Allah, sehingga hanya Allah yang ada dalam hati mereka, sebagaimana dikemukakan dalam firman Allah, “Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa[1114] . Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hati- nya….” (QS. Al-Qashash[28]: 10) Maksudnya ialah kosong dari segala sesuatu, kecuali dari mengingat Musa. Ini biasa dialami oleh orang yang tiba-tiba dikejutkan oleh sesuatu, seperti cinta, takut atau harap. Saat itu, hati hanya akan memperhatikan apa yang ia cintai, ia takuti atau ia cari, saat ingatan perasaannya hanya tertuju pada satu saja. Saat keadaan itu semakin kuat di hati para pencari ridha Allah, maka Allah akan fana bersama makhluk, akan hilang dengan sebutan-Nya dari berdzikir pada-Nya, kebaikan-Nya akan hilang dengan mengenal-Nya. Bahkan, orang yang tidak tahu pun akan fana, yaitu makhluk yang menyembah selain Allah, yang akan tinggal hanya satu yaitu Allah SWT. Yang dimaksud dengan kefanaan hamba ialah dalam kesaksian dzikir, fana untuk mengetahui menyaksikan dzat-Nya. Berhubungan masalah ini, banyak orang-orang mencintai yang lemah tidak mampu membedakannya. Sebagian mengira bahwa itulah Sang Kekasihnya. Banyak orang yang tergelincir. Padahal, para sahabat para wali Allah terdahulu, seperti Abu Bakar Umar serta orang-orang yang lebih dulu memeluk Islam dari kalangan Muhajirin Anshar tidak pernah lakukan hal-hal seperti ini, apalagi orang yang lebih baik dari mereka, seperti para Nabi. Ini baru terjadi sepeninggal para sahabat. Para sahabat ialah orang-orang yang paling sempurna, paling teguh
  • 20. 100 AGAMA TAK BERARTI ADA 100 TUHAN, TUHAN TETAP 1 TURUNKAN AGAMA PUN CUMA 1 WWW.ISLAMTERBUKTIBENAR.NET ISLAM TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT MASIH BANYAK RAGU TAK DAPAT BUKTIKAN ISLAM SEBAGAI SATU-SATUNYA AGAMA YANG TERBUKTI BENAR ISLAM PUN TAK KAN BANGKIT SELAMA UMAT CINTA DUNIA SERTA TIDAK MENCINTAI ALLAH RASUL MELEBIHI SEGALANYA. QS.9:24, 33:6, 9:120, 9:15 konsisten dalam keimanan, akal mereka tidak pernah mengalami seperti itu, belum pernah kita baca dalam sejarah bahwa diantara mereka yang sampai pingsan fana atau mabuk dalam berdzikir. Pada awalnya cara-cara seperti itu ialah buatan para ahli ibadah dari kalangan Tabi’in di Bashrah, bahkan ada yang sampai tidak sadar pingsan saat mendengarkan bacaan ayat-ayat al-Qur’an, bahkan ada yang langsung meninggal. Akhirnya apa yang mereka lakukan itu ditiru oleh sebagian ahli ibadah sepeninggal mereka. Saat itu, mereka mengucapkan kalimat-kalimat yang walau benar, namun keliru dalam mengucapkannya. Ini bukan berarti kesempurnaan, karena kesempurnaan itu ada pada keinginan mencari ridha Allah Yang Maha Esa saja dalam keadaan sadar mampu membedakan antara yang benar dengan yang salah. Karena, kesempurnaan bukan berarti hamba tidak peduli dengan makhluk. Tapi, kesempurnaan seorang hamba ialah memperhatikan peduli terhadap orang lain dalam hal menunaikan perintah Allah, menyadari bahwa dirinya berjalan sesuai dengan kehendak Allah beribadah pada-Nya, dapat dijadikan contoh peringatan. Sehingga apa yang mereka lihat, akan menjadi pendorong keikhlasan mengharapkan ridha Allah semata. Alah SWT berfirman, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit bumi, silih bergantinya malam siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring mereka memikirkan tentang penciptaan langit bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiialah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali- Imran[3]: 190-191) Kita sudah sama-sama tahu bahwa Rasulallah S.A.W dimi’rajkan ke langit diperlihatkan padanya banyak peristiwa tanda-tanda kekuasaan Allah, lalu Allah memberinya wahyu tentang munajat atau shalat. Keesokan harinya, dia sudah sampai di Makkah dengan keadaan yang tidak berubah sama sekali. Rasulallah S.A.W tidak pernah mengalami apa yang dialami oleh para ahli ibadah dalam berdzikir bermunajat (berdoa) tidak pula lupa dengan makhluk saat dinaikkan ke langit. Banyak orang beribadah yang keliru, mereka mengira bahwa cara yang paling sempurna ialah dengan menghilangkan semua keinginan. Tujuan mereka sesuai dengan yang ditakdirkan Tuhan, mereka mengira bahwa cara yan seperti ini merupakan hakekat yang sangat agung. Mereka berkata: sesungguhnya metode seperti ini akan mengkonsentrasikan hati, sehingga jalan yang ditempuh tidak akan bercabang. Saat itu, dia tidak melihat perbuatan tindakan makhluk, tapi hanya akan melihat pada kehendak Allah saja. Sebenarnya, mereka selalu bertolak belakang dengan naluri hati mereka sendiri. Boleh jadi seorang hamba ditakdirkan menjadi fasik, berbuat kejahatan membunuh serta tindakan negative lainnya, tapi ini tidak diinginkan Allah, bahkan dimurkai-Nya. Oleh sebab itu, seorang hamba hendaklah melihat berbagai hal, bukan hanya menyerah pada takdir belaka, tapi juga harus berusaha menjalankan kewajiban meninggalkan larangan Allah SWT. Sehingga keinginan hamba akan sesuai dengan kehendak Allah menahan diri dari apa saja yang Allah larang. Karena orang yang menginginkan apa yang lakukan hal-hal yang haram meningalkan yang wajib, lalu mengatakan bahwa dirinya sudah menunaikan kewajiban sebagai seorang hamba, karena apa yang diperbuatnya merupakan perbuatan Allah pada dirinya, bukan perbuatan pribadinya. Jika demikian, maka dia akan berdosa (meninggalkan perintah lakukan tindakan yang haram). Ini ialah kesesatan yang nyata jauh dari kebenaran. Seorang hamba yang tidak menginginkan sesuatu, tidak dapat dikategorikan sebagai kebenaran tidak pula termasuk kebenaran, bila seseorang menginginkan apa yang sudah terjadi. Tapi yang benar ialah hamba yang berkeinginan sesuai dengan kehendak Allah mencintai apa yang dicintai Allah. Fana Yang Sebenarnya Fana ialah kalimat yang tidak pernah disebutkan dalam AL-Qur’an tidak pula dalam Sunnah Rasulallah S.A.W. Ia mengandung makna hak makna batil. Pada lembaran terdahulu sudah kita kemukakan tentang kekacauan yang dijalani oleh sebagian manusia. Ada yang berlebih-lebihan, mereka mengatakan bahwa Allah menggantikan kedudukannya, sehingga yang tinggal hanya Allah semata. Keberadaan Allah merupakan bagian dari keberadaan makhluk, sehingga tidak lagi dapat dibedakan antara makhluk dengan Khaliq (Allah). Ini merupakan kesesatan yang paling besar fatal!! Mereka mengira bahwa para sahabat yang saleh juga menempuh jalan seperti yang mereka lalui, padahal bukanlah demikian. Bila sebagian mereka mengatakan: Aku tidak melihat selain Allah, atau aku tidak akan memandang pada selain Allah, atau aku tidak akan memandang pada selain Allah. Maka yang mereka maksud ialah: Hanya Allah saja yang aku akui sebagai Tuhan sesembahan, tidak ada yang menciptakan tidak ada yang mengatur selain Dia, tujuanku hanyalah mencari keridhaan-Nya.