Dokumen tersebut membahas tentang kerusakan pasca panen hortikultura yang meliputi kerusakan fisiologis seperti chilling injury pada berbagai komoditas, kerusakan biologis yang disebabkan oleh patogen, dan kerusakan mekanis. Chilling injury merupakan kerusakan penting yang terjadi pada suhu di atas titik beku dan dapat menyebabkan berbagai gejala seperti pelukaan, perubahan warna, dan pengkerutan buah. Untuk meminimalk
2. Kerusakan Pasca Panen Meliputi :
• Kerusakan Fisiologis : Chilling Injury,
Freezing Injury, Oleocellosis pada jeruk,
blossom-end clearing pada anggur, sun
scald pada kubis dan cabe, dll
• Kerusakan Biologis : disebabkan oleh
mikroorganisme merugikan (patogen)
• Kerusakan mekanis : memar, pecah,
berlubang, lecet, dll.
3. CHILLING INJURY
• Kerusakan yang penting karena berkaitan
dengan temperatur yang dapat menjaga
kesegaran komoditas
• Terjadi pada suhu rendah di atas titik
beku, tergantung komoditas biasanya 10-
13° C.
• Gejala chilling injury ada yang tampak ada
yang tidak tampak
4. Critical thresholds for storage temperature
and duration of chilling on the appearance of changes
in ethylene content, electrolyte leakage and visual symptoms.
Chilling injury is apparent first in metabolic changes
(increased ethylene content), then in cellular changes
(increased electrolyte leakage) and finally in visual symptoms.
7. Typical chilling injury symptoms on green beans (cv. Xera)
stored at 5°C (41°F). Rusty brown discolored spots
or lesions are the most common symptom
8. • Faktor yang mempengaruhi Chilling injury :
– Tingkat kemasakan
– Temperatur penyimpanan
• Gejala yang umum tampak :
– Terjadi pelukaan pada permukaan buah dan perubahan
warna
– Permukaan buah menjadi lembek, terutama pada
komoditas yang berkulit lembut seperti cabai,
asparagus dan anggur
– Pengkerutan akibat kehilangan air
– Perubahan warna daging buah ex.Browning
– Kerusakan jaringan -
– Menghambat pemasakan, menurunkan self life,
menginduksi etilen, perubahan tekstur dan rasa.-
9. Usaha Meminimalkan Chilling Injury
• Meminimalkan komoditas terekspose suhu
rendah
• Dilakukan Pre-cooling
• Intermittent Warming, dilakukan ketika gejala
baru tampak
• Pemilihan varietasyang lebih tahan terhadap
suhu rendah
• Pemberian nutrisi yang cukup saat proses
budidaya, terutama Calcium
• Penggunaan Sistem penyimpanan yang spesifik
10. Kerusakan Biologis
• Pengetahuan waktu infeksi dapat
digunakan untuk meminimalkan infeksi
yang terjadi
• Infeksi dapat terjadi pada :
– Saat sebelum panen, dibawa dari lahan
– Saat panen dan setelah panen, diakibatkan
oleh kerusakan mekanis saat panen
11. Faktor faktor yang Berpengaruh
• Tingkat kerentanan komoditas
• Kondisi tanah dan lahan
• Penggunaan air yang terkontaminasi
• Tingkat kemasakan
• Penyembuhan luka akibat panen
• Lingkungan, seperti temperatur dan RH
• Tempat penyimpanan yang kurang higienis
• Jenis kemasan
12. Pencegahan Infeksi
• Aplikasi insektisida dan fungisida sat
sebelum panen dan sebelum dikemas
• Menjaga kebersihan ruang penyimpanan
• Mengeradikasi komoditas yang terkena
• Penggunaan suhu rendah untuk
mengurangi aktifitas patogen
• Penggunaan ZPT (2,4-D) dan Modified
Atmosphere
13. Patogen yang Menyerang
• Sebagian besar patogen yang menyerang
adalah Fungi
• Beberapa bakteri yang berbahaya :
– Erwinia spp, meyebabkan bacterial soft rot pada
kentang, tomat dan cabe
– Clostridium, Slimy soft rot pada kentang
– Colletrotichum sp., ripe rot pada tomat dan cabe
– Pseudomonas spp., penyebab Bacterial soft rot
pada berbagai sayuran
21. Kerusakan Mekanis
• Kerusakan mekanis disebabkan oleh
benturan, tusukan, tekanan maupun jatuh
• Melemahkan pertahanan alamiah
komoditas, lebih rentan terhadap serangan
patogen
• Dikurangi dengan penggunaan bahan
kemasan yang tepat, bahan pengisi yang
sesuai dan penanganan yang lebih hati-hati
22. Figure 1. Pitting, Shrivelling And Yellowing Of
Cucumber Held At 0°C For 4 Days.
23. Figure 2. Water-Soaking Of Asparagus Tips
Due To Storage At 0°C. Shrivelling And Secondary
Rot Is Also Occurring
24. Figure 3. Shrivelling And Pitting Of Pepper With Chilling Injury.
Note Lower Susceptibility Of The Red Variety.
25. Figure 4. Low Temperature Induced Internal Browning
Of "Newton" Apple Stored At 0°C.
26. Figure 5. Flesh Reddening And "Woolly" Texture Of Nectarines
Stored At 2°C For 3 Weeks
27. Figure 6. Abnormal/Uneven Ripening Of Green Tomatoes
Stored At 3°C And Subsequently Ripened At Room Temperature
28. Figure 7. Breakdown And Subsequent Decay Of Cantaloupes
Stored At 0°C For 4 Days.