SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Identifikasi Makanan
“ kerusakan “
Kerusakan BP disebabkan oleh:
1. Mikroorganisme
2. Serangga / hewan pengerat
3. Aktivitas enzim
4. Reaksi non-enzimatik
5. Kerusakan fisik
“ Keracunan “
Tanda-tanda kerusakan pangan:
1. Perubahan kekenyalan
2. Pelunakan tekstur
sayur : Erwinia carotovora
Pseudomonas marginalis
Scelotinia scelotiorum
3. Perubahan kekenyalan
susu, santan : penggumpalan protein,
pemisahan serum (skim)
4. Pembentukan lendir
Khamir, Bakteri Asam Laktat
5. Pembentukan asam
Lactobacillus, Pseudomonas, Proteus
6. Pembentukan warna hijau
Daging : H2O2 (Hidrogen Peroksida)
H2S (hidrogen Sulfida)
7. Pembentukan warna kuning
Daging : Enterococcus casse liflavus
• Pembentukan warna hitam
• Perubahan warna (pada serealia)
10.Perubahan bau
Ikan : anyir (krn terbentuk Histamin
dan Trimetilamin (TMA)
DAGING
• Bau busuk : krn pemecahan protein oleh
mo. Amonia, H2S, Indol, Amin
• Senyawa indikator : Kadaverin dan
Putresin
Kerusakan Bahan Pangan
Komposisi, Mutu dan Keamanan
BAHAN
PANGAN
KOMPOSISI
ATRIBUT
MUTU
MUTU
KEAMANAN
• Daging
• Ikan
• Sayuran
• Buah
• Susu
• dll
Alami :
• Air
• Lemak
• Protein
• Karbohidart
• Vitamin
• Mineral
Tambahan :
• Pengawet
• Pewarna
• dll
• Tekstur
• Warna
• Rasa
• Bau
• Nilai Gizi
DAMPAK
BAHAN
PANGAN
REAKSI
PERUBAHAN
PERUBAHAN
FISIK, KIMIA
MUTU DAN
KEAMANAN
1
Kerusakan Bahan Pangan
• Perubahan karakteristik fisik dan kimiawi
suatu bahan makanan yang tidak diinginkan
atau penyimpangan dari karakteristik
normal.
– Karakteristik fisik meliputi sifat organoleptik
seperti warna, bau, tekstur, bentuk.
– Karakteristik kimiawi meliputi komponen
penyusunnya seperti kadar air, karbohidrat,
protein, lemak, mineral, vitamin, pigmen dsb.
• Kerusakan bahan pangan akan berakibat
Kebusukan
• Ciri-ciri Kebusukan pada Bahan Pangan :
– Irreversible
– Bau tidak sedap
– Perubahan bentuk secara drastis
– Kehilangan daya tarik
– Perubahan nilai gizi  merugikan
• Kebusukan bahan pangan atau makanan
dapat berlangsung secara cepat atau
lambat
• tergantung dari :
– jenis bahan pangan atau makanan yang
bersangkutan
– kondisi lingkungan penyimpanan.
Bandingkan Bahan makanan di bawah ini, mana yang lebih
cepat rusak jika disimpan dalam suhu kamar
• Buah klimakterik : mangga, sawo, pisang
• Buah non-klimakterik : anggur, jeruk manis
• Sayur
• Daging
• Ikan
• Telur
• Serealia
• Umbi-umbian
• Kacang-kacangan
• Susu
• Bahan pangan yang kaya akan zat gizi akan
lebih mudah rusak dan menimbulkan resiko
keamanan pangan yang lebih besar
dibandingkan dengan bahan yang
kandungan gizinya lebih rendah.
Jenis kerusakan bahan pangan
• Kerusakan mikrobiologis
• Kerusakan mekanis
• Kerusakan fisik
• Kerusakan biologis
• Kerusakan kimia
• Kerusakan mikrobiologis  kerusakan yang
disebabkan oleh mikroorganisme
• Kerusakan mekanis  kerusakan yang diakibatkan
oleh adanya gesekan atau tekanan saat panen,
penyimpanan atau distribusi
• Kerusakan fisik  kerusakan yang diakibatkan oleh
insekta atau rodentia, kondisi lingkungan seperti
suhu, sinar matahari.
• Kerusakan biologis  kerusakan yang
diakibatkan oleh respirasi bahan pangan
• Kerusakan kimia  kerusakan yang
diakibatkan oleh reaksi kimia seperti reaksi
oksidasi, hidrolisis, reaksi enzimatis.
Kerusakan Mikrobiologis
• Jamur
– Jamur dapat memanfaatkan berbagai senyawa
untuk hidupnya, dan memerlukan oksigen agar
dapat hidup (bersifat aerob).
– Rentang suhu optimalnya (suhu terbaik dimana
pertumbuhan jamur dapat maksimal) adalah 20-
35oC
– Jamur masih tumbuh dalam refrigerator, yaitu
suhu antara 10-15oC. Jamur dan sporanya dapat
mati pada suhu 100oC, atau pada suhu 71-82oC
dalam waktu yang cukup.
– Cahaya matahari dapat menghambat
pertumbuhan sebagian jamur, tetapi ada juga
yang tumbuh dalam cahaya terang.
• Bahan-bahan yang biasa diserang jamur, antara lain:
– Bahan-bahan yang bergula, contohnya: selai
– Bahan hewani, contohnya daging, keju, mentega
– Bahan segar, sayuran dan buah
• Ada jenis jamur yang berbahaya, yaitu Aspergillus
flavus, yang menghasilkan aflatoksin.
• Jamur ini biasanya tumbuh pada kacang-kacangan.
• Akan tetapi, jamur juga dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan asam sitrat, pembuatan kecap, dan
membentuk flavor pada keju.
• Yeast
– Yeast merupakan organisme uniseluler yang
bersifat aerob.
– Salah satu peranan Yeast yang berguna adalah
digunakan dalam proses fermentasi.
– Yeast mempunyai sekumpulan enzim yang
diketahui sebagai zymase yang berperanan pada
fermentasi senyawa gula.
– Proses yang terjadi adalah: gula → alkohol + CO2.
Proses ini terjadi pada keadaan anaerob.
– Jika ditambah O2 berlebih, proses yang terjadi: gula
→ CO2 + H2O.
– Proses fermentasi ini digunakan dalam proses
pembuatan roti, tape dan anggur. Pada pembuatan
roti, alkohol hilang menguap, dan yang digunakan
adalah CO2 yang terbentuk yaitu untuk membuat
roti mengembang / tidak bantat.
–Peranan yang tidak disukai  yeast
dapat tumbuh pada buah-buahan 
tidak dapat dikonsumsi.
–Selain itu akibat adanya yeast berlebih,
sari buah anggur akan menjadi cuka,
jika disimpan terlalu lama
–Suhu optimum untuk pertumbuhannya
adalah 20-38 oC. Dan pada suhu 100oC
yeast dan sporanya dapat mati.
• Bakteri
– Bakteri terdapat di air, tanah, udara, dan pada
makanan. Bakteri ada yang bersifat aerob maupun
anaerob.
– Salah satu peranan bakteri menguntungkan adalah
kemampuannya dalam menghasilkan flavor yang
disukai.
– Misalnya bau laktat pada mentega, cita rasa asinan
pada sayuran, dan flavor keju.
– Walaupun memang tidak dapat dipungkiri bahwa
bakteri dapat pula menghasilkan senyawa yang
berbahaya bagi kesehatan
– Suhu optimumnya (secara general) adalah
20-55 oC, dengan kandungan air sebesar 25-
30%.
– Klasifikasi bakteri :
• a. Bakteri termofil : > 45 oC
• b. Bakteri psikrofil : < 10 oC
• c. Bakteri mesofil : 20-45 oC
– Low Acid Food (makanan dengan pH <4,5)
lebih mudah diawetkan karena bakteri dan
sporanya lebih mudah mati.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
tumbuhnya mikroorganisme
• Nutrisi
– Unsur dasar yang dibutuhkan mikroba  C, N, H, O2,
S, F, M, Fe dan logam lainnya.
• Waktu
• Suhu
• pH
• Ketersediaan oksigen
• Aw
• Senyawa kimia
• Radiasi
Kerusakan Mekanis
• Ciri-ciri umum kerusakan mekanis :
– Memar akibat tertindih atau tertekan
– Sobek
– Terpotong
– Pecah
– Hancur
• Hasil penelitian menunjukkan perlakuan lama
penggetaran berpengaruh nyata terhadap peningkatan
rata-rata nilai kerusakan mekanis,susut berat, tingkat
kelunakan dan laju repirasi pada buah pisang.
• Tingkat kerusakan mekanis pada buah pisang mencapai
100% pada lama penggetaran selama 6-12 jam
• Kerusakan mekanis pada dapat terjadi akibat
benturan selama penangkapan, pengangkutan,
dan persiapan sebelum pengolahan.
• Gejala yang timbul akibat kerusakan mekanis ini
antara lain memar (karena tertindih atau
tertekan), sobek, atau terpotong.
Kerusakan Fisik
• Insekta, parasit atau tikus  berlubang, ada bekas
gigitan
• Suhu tinggi  memar, lembek
• Kelembaban relatif  rendah dapat menyebabkan
kehilangan air
– Kalau kehilangan air dari dalam produk yang telah dipanen
jumlahnya relatif masih kecil mungkin tidak akan menyebabkan
kerugian atau dapat ditolelir, tetapi apabila kehilangan air
tersebut jumlahnya banyak akan menyebabkan hasil panen
yang diperoleh menjadi layu dan bahkan dapat menyebabkan
produk hortikultura menjadi mengkerut.
• Udara/oksigen
• Sinar matahari
Kerusakan Biologis
• Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas yang
melibatkan proses metabolisme perombakan senyawa
makromolekul (karbohidrat, protein, lemak) menjadi
CO2, air dan sejumlah energi.
• Laju respirasi yang sangat cepat  mempercepat
proses kebusukan
• Laju dari proses respirasi dalam produk hortikultura akan
menentukan daya tahan dari produk tersebut baik buah-
buahan maupun sayur-sayuran yang telah dipanen,
• sehingga ada produk yang tahan disimpan lama setelah
dipanen seperti pada biji-bijian, umbi-umbian tetapi
banyak tidak tahan disimpan lama, seperti pada produk
buah-buahan yang berdaging maupun produk
hortikultura yang lunak-lunak seperti sayur-sayuran
daun.
• Secara umum dapat dikatakan bahwa laju
proses respirasi merupakan penanda atau
sebagai ciri dari cepat tidaknya perubahan
komposisi kimiawi dalam produk, dan hal
tersebut behubungan dengan daya simpan
produk hortikultura setelah panen.
• Secara umum proses respirasi dalam produk dapat
dibedakan menjadi tiga tingkat yaitu: pertama
pemecahan polisakarida menjadi gula sederhana; kedua
oksidasi gula menjadi asam piruvat; serta yang ketiga
adalah transformasi piruvat dan asam-asam organik
lainnya menjadi CO2 , air, dan energi yang berlangsung
secara aerobik.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI LAJU
RESPIRASI
• Faktor internal
– Susunan Kimiawi Jaringan,
– Besar-kecilnya Komoditas,
– Kulit Penutup Alamiah / Pelapis Alami.
– Type / Jenis dari Jaringan.
• Faktor Eksternal
– Suhu, O2 dan CO2, Zat pengatur tumbuh,
kerusakan fisik/mekanis
2 Reaksi Kimia & Biokimia
L
C
P
Peroksida
Reactive
Carbonyl
• Pigmen
• Vitamin
• Flavor
• Off Flavor
• Off Color
• Loss of Nutr. Value
• Loss of Texture
P
O2 , Heat Oksidasi
Catalyst
• Heat
• Strong Acid
• Strong Base
• Aw
• Temperature
Lingkungan Air
L : Lipid Pool (Trigliserida, asam lemak, phospholipid, dll)
C : Carbohydrate Pool (polisakarida, gula, asam organik, dll)
P : Protein Pool (protein, peptida, asam amino, dll)
2 Reaksi Kimia & Biokimia
1.Browning : Enzymatic and Non Enzymatic
2.Lipid hydrolysis
3.Lipid oxidation
4.Protein denaturation
5.Protein crosslinking
6.Protein hydrolysis
7.Polysaccharide hydrolysis
8.Polysaccharide synthesis
9.Glycolytic Changes
10.Degradation of Pigmen
2 Reaksi Kimia & Biokimia
Perubahan yg tdk diinginkan Atribut Mutu
1. a. Loss of WHC
b. Loss of Solubility
c. Toughening
d. Softening
TEKSTUR
2. a. Rancidity
b. Cooked & Caramel Flavor
c. Other Off-flavor
FLAVOR
3. a. Darkening
b. Bleaching
c. Off-Colors
COLOR
4. Degradation of :
a. Vitamin
b. Protein
c. Lipid
d. Mineral
NUTRITIVE VALUE
Hubungan Sebab-Akibat Dalam
Kerusakan Bahan Pangan & Hasil Pertanian
SEBAB AKIBAT PERUBAHAN MUTU
Hydrolysis of
Lipid
FFA react with
Protein
 Tekstur : a, b, c
 Flavor : a, c
 Nutr. Val. : b
Hydrolysis of
Polysaccharides
Sugar react with
Protein
 Tekstur : a, b, c
 Flavor : b
 Color : a
 Nutr. Val. : a, b
3
Hubungan Sebab-Akibat Dalam
Kerusakan Bahan Pangan & Hasil Pertanian
SEBAB AKIBAT PERUBAHAN MUTU
Oxidation of
Lipids
Oxidation
products reacts
with many other
constituents
 Tekstur : a, b, c
 Flavor : a
 Color : a, b
 Nutr. Val. : a, b, c
Bruising of Fruits Cell break,
enzyme released,
oxygen accessible
 Tekstur : d
 Flavor : c
 Color : a
 Nutr. Val. : a
3
Hubungan Sebab-Akibat Dalam
Kerusakan Bahan Pangan & Hasil Pertanian
SEBAB AKIBAT PERUBAHAN MUTU
Heating of Green
Vegetables
Cells walls and
membranes loss
integrity, acids and
enzymes are
released
Tekstur : d
Flavor : c
Color : c
Nutr. Val. : a, d
Heating of muscle
tissue
Protein denature
and aggregate,
enzyme become
inactive
Tekstur : b, c, d
Flavor : b
Color : c
Nutr. Val. : a
3
Analisis faktor internal dan
eksternal bahan
4
• RH
• T • Ka
• T
• Bila Ka tinggi dan RH rendah maka
terjadi ………………dan pada gilirannya
akan terjadi ………………
• Bila T bahan < dari T ruang maka
terjadi ……………. dan pada gilirannya
akan terjadi ……………………..
• Ka
• T
Pengemas
Kondensasi
uap air
• Bila terjadi respirasi dan
evaporasi dari buah maka
terjadi kondensasi uap air
dan pada gilirannya akan
terjadi ………………
O K S I G E N
Vit
Pengemas
Jamur
O2
• Oksigen merusak vitamin (A dan C), warna, cita rasa,
dan zat gizi lainnya (lemak)
• Oksigen untuk pertumbuhan kapang
• Pencegahan :
• Pengemas vakum
• Memasukkan gas inert CO2 atau N2
• Memberikan pengikat oksigen
Tugas terstruktur :
Artikel ilmiah ttg Waktu Kadaluwarsa pada
produk :
1. Susu (susu pasteurisasi, ice cream,
yoghurt…….)
2. Telur (t. asin, t. pitan, t. pindang)
3. Daging (bakso, dendeng, nuggets,
abon….)

More Related Content

Similar to 2-kerusakan-bahan-pangan.ppt

Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.pptKuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
SuwarSono8
 
02 sifat dan perubahan hasil panen
02 sifat dan perubahan hasil panen02 sifat dan perubahan hasil panen
02 sifat dan perubahan hasil panen
iswoyo
 

Similar to 2-kerusakan-bahan-pangan.ppt (20)

Kerusakan Mikrobiologi produk Nabati
Kerusakan Mikrobiologi produk NabatiKerusakan Mikrobiologi produk Nabati
Kerusakan Mikrobiologi produk Nabati
 
PPT-UEU-Sanitasi-Makanan-dan-Minuman-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Sanitasi-Makanan-dan-Minuman-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Sanitasi-Makanan-dan-Minuman-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Sanitasi-Makanan-dan-Minuman-Pertemuan-5.pptx
 
13. kerusakan bahan pangan
13. kerusakan bahan pangan13. kerusakan bahan pangan
13. kerusakan bahan pangan
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
 
OUM-NESTLE 2008 1
OUM-NESTLE 2008 1OUM-NESTLE 2008 1
OUM-NESTLE 2008 1
 
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.pptKuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
Kuliah-Reaksi-kimia-kerusakan-pangan.ppt
 
10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan
 
10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan
 
10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahperubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
Pendinginan
PendinginanPendinginan
Pendinginan
 
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 
02 sifat dan perubahan hasil panen
02 sifat dan perubahan hasil panen02 sifat dan perubahan hasil panen
02 sifat dan perubahan hasil panen
 
sifat dan perubahan hasil panen
sifat dan perubahan hasil panensifat dan perubahan hasil panen
sifat dan perubahan hasil panen
 
Penanganan pascapanen buah dan sayuran segar
Penanganan pascapanen buah dan sayuran segarPenanganan pascapanen buah dan sayuran segar
Penanganan pascapanen buah dan sayuran segar
 
Pipah. kgn dihapus dulu ya
Pipah. kgn dihapus dulu yaPipah. kgn dihapus dulu ya
Pipah. kgn dihapus dulu ya
 
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan MakananBab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
Bab 6 - Teknologi Makanan dan Penghasilan Makanan
 

2-kerusakan-bahan-pangan.ppt

  • 2. Kerusakan BP disebabkan oleh: 1. Mikroorganisme 2. Serangga / hewan pengerat 3. Aktivitas enzim 4. Reaksi non-enzimatik 5. Kerusakan fisik “ Keracunan “
  • 3. Tanda-tanda kerusakan pangan: 1. Perubahan kekenyalan 2. Pelunakan tekstur sayur : Erwinia carotovora Pseudomonas marginalis Scelotinia scelotiorum 3. Perubahan kekenyalan susu, santan : penggumpalan protein, pemisahan serum (skim) 4. Pembentukan lendir Khamir, Bakteri Asam Laktat
  • 4. 5. Pembentukan asam Lactobacillus, Pseudomonas, Proteus 6. Pembentukan warna hijau Daging : H2O2 (Hidrogen Peroksida) H2S (hidrogen Sulfida) 7. Pembentukan warna kuning Daging : Enterococcus casse liflavus • Pembentukan warna hitam • Perubahan warna (pada serealia)
  • 5. 10.Perubahan bau Ikan : anyir (krn terbentuk Histamin dan Trimetilamin (TMA)
  • 6. DAGING • Bau busuk : krn pemecahan protein oleh mo. Amonia, H2S, Indol, Amin • Senyawa indikator : Kadaverin dan Putresin
  • 8. Komposisi, Mutu dan Keamanan BAHAN PANGAN KOMPOSISI ATRIBUT MUTU MUTU KEAMANAN • Daging • Ikan • Sayuran • Buah • Susu • dll Alami : • Air • Lemak • Protein • Karbohidart • Vitamin • Mineral Tambahan : • Pengawet • Pewarna • dll • Tekstur • Warna • Rasa • Bau • Nilai Gizi DAMPAK BAHAN PANGAN REAKSI PERUBAHAN PERUBAHAN FISIK, KIMIA MUTU DAN KEAMANAN 1
  • 9. Kerusakan Bahan Pangan • Perubahan karakteristik fisik dan kimiawi suatu bahan makanan yang tidak diinginkan atau penyimpangan dari karakteristik normal. – Karakteristik fisik meliputi sifat organoleptik seperti warna, bau, tekstur, bentuk. – Karakteristik kimiawi meliputi komponen penyusunnya seperti kadar air, karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, pigmen dsb.
  • 10. • Kerusakan bahan pangan akan berakibat Kebusukan • Ciri-ciri Kebusukan pada Bahan Pangan : – Irreversible – Bau tidak sedap – Perubahan bentuk secara drastis – Kehilangan daya tarik – Perubahan nilai gizi  merugikan
  • 11. • Kebusukan bahan pangan atau makanan dapat berlangsung secara cepat atau lambat • tergantung dari : – jenis bahan pangan atau makanan yang bersangkutan – kondisi lingkungan penyimpanan.
  • 12. Bandingkan Bahan makanan di bawah ini, mana yang lebih cepat rusak jika disimpan dalam suhu kamar • Buah klimakterik : mangga, sawo, pisang • Buah non-klimakterik : anggur, jeruk manis • Sayur • Daging • Ikan • Telur • Serealia • Umbi-umbian • Kacang-kacangan • Susu
  • 13. • Bahan pangan yang kaya akan zat gizi akan lebih mudah rusak dan menimbulkan resiko keamanan pangan yang lebih besar dibandingkan dengan bahan yang kandungan gizinya lebih rendah.
  • 14. Jenis kerusakan bahan pangan • Kerusakan mikrobiologis • Kerusakan mekanis • Kerusakan fisik • Kerusakan biologis • Kerusakan kimia
  • 15. • Kerusakan mikrobiologis  kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme • Kerusakan mekanis  kerusakan yang diakibatkan oleh adanya gesekan atau tekanan saat panen, penyimpanan atau distribusi • Kerusakan fisik  kerusakan yang diakibatkan oleh insekta atau rodentia, kondisi lingkungan seperti suhu, sinar matahari.
  • 16. • Kerusakan biologis  kerusakan yang diakibatkan oleh respirasi bahan pangan • Kerusakan kimia  kerusakan yang diakibatkan oleh reaksi kimia seperti reaksi oksidasi, hidrolisis, reaksi enzimatis.
  • 17. Kerusakan Mikrobiologis • Jamur – Jamur dapat memanfaatkan berbagai senyawa untuk hidupnya, dan memerlukan oksigen agar dapat hidup (bersifat aerob). – Rentang suhu optimalnya (suhu terbaik dimana pertumbuhan jamur dapat maksimal) adalah 20- 35oC – Jamur masih tumbuh dalam refrigerator, yaitu suhu antara 10-15oC. Jamur dan sporanya dapat mati pada suhu 100oC, atau pada suhu 71-82oC dalam waktu yang cukup. – Cahaya matahari dapat menghambat pertumbuhan sebagian jamur, tetapi ada juga yang tumbuh dalam cahaya terang.
  • 18. • Bahan-bahan yang biasa diserang jamur, antara lain: – Bahan-bahan yang bergula, contohnya: selai – Bahan hewani, contohnya daging, keju, mentega – Bahan segar, sayuran dan buah • Ada jenis jamur yang berbahaya, yaitu Aspergillus flavus, yang menghasilkan aflatoksin. • Jamur ini biasanya tumbuh pada kacang-kacangan. • Akan tetapi, jamur juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan asam sitrat, pembuatan kecap, dan membentuk flavor pada keju.
  • 19. • Yeast – Yeast merupakan organisme uniseluler yang bersifat aerob. – Salah satu peranan Yeast yang berguna adalah digunakan dalam proses fermentasi. – Yeast mempunyai sekumpulan enzim yang diketahui sebagai zymase yang berperanan pada fermentasi senyawa gula. – Proses yang terjadi adalah: gula → alkohol + CO2. Proses ini terjadi pada keadaan anaerob. – Jika ditambah O2 berlebih, proses yang terjadi: gula → CO2 + H2O. – Proses fermentasi ini digunakan dalam proses pembuatan roti, tape dan anggur. Pada pembuatan roti, alkohol hilang menguap, dan yang digunakan adalah CO2 yang terbentuk yaitu untuk membuat roti mengembang / tidak bantat.
  • 20. –Peranan yang tidak disukai  yeast dapat tumbuh pada buah-buahan  tidak dapat dikonsumsi. –Selain itu akibat adanya yeast berlebih, sari buah anggur akan menjadi cuka, jika disimpan terlalu lama –Suhu optimum untuk pertumbuhannya adalah 20-38 oC. Dan pada suhu 100oC yeast dan sporanya dapat mati.
  • 21. • Bakteri – Bakteri terdapat di air, tanah, udara, dan pada makanan. Bakteri ada yang bersifat aerob maupun anaerob. – Salah satu peranan bakteri menguntungkan adalah kemampuannya dalam menghasilkan flavor yang disukai. – Misalnya bau laktat pada mentega, cita rasa asinan pada sayuran, dan flavor keju. – Walaupun memang tidak dapat dipungkiri bahwa bakteri dapat pula menghasilkan senyawa yang berbahaya bagi kesehatan
  • 22. – Suhu optimumnya (secara general) adalah 20-55 oC, dengan kandungan air sebesar 25- 30%. – Klasifikasi bakteri : • a. Bakteri termofil : > 45 oC • b. Bakteri psikrofil : < 10 oC • c. Bakteri mesofil : 20-45 oC – Low Acid Food (makanan dengan pH <4,5) lebih mudah diawetkan karena bakteri dan sporanya lebih mudah mati.
  • 23. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuhnya mikroorganisme • Nutrisi – Unsur dasar yang dibutuhkan mikroba  C, N, H, O2, S, F, M, Fe dan logam lainnya. • Waktu • Suhu • pH • Ketersediaan oksigen • Aw • Senyawa kimia • Radiasi
  • 24. Kerusakan Mekanis • Ciri-ciri umum kerusakan mekanis : – Memar akibat tertindih atau tertekan – Sobek – Terpotong – Pecah – Hancur • Hasil penelitian menunjukkan perlakuan lama penggetaran berpengaruh nyata terhadap peningkatan rata-rata nilai kerusakan mekanis,susut berat, tingkat kelunakan dan laju repirasi pada buah pisang. • Tingkat kerusakan mekanis pada buah pisang mencapai 100% pada lama penggetaran selama 6-12 jam
  • 25. • Kerusakan mekanis pada dapat terjadi akibat benturan selama penangkapan, pengangkutan, dan persiapan sebelum pengolahan. • Gejala yang timbul akibat kerusakan mekanis ini antara lain memar (karena tertindih atau tertekan), sobek, atau terpotong.
  • 26. Kerusakan Fisik • Insekta, parasit atau tikus  berlubang, ada bekas gigitan • Suhu tinggi  memar, lembek • Kelembaban relatif  rendah dapat menyebabkan kehilangan air – Kalau kehilangan air dari dalam produk yang telah dipanen jumlahnya relatif masih kecil mungkin tidak akan menyebabkan kerugian atau dapat ditolelir, tetapi apabila kehilangan air tersebut jumlahnya banyak akan menyebabkan hasil panen yang diperoleh menjadi layu dan bahkan dapat menyebabkan produk hortikultura menjadi mengkerut. • Udara/oksigen • Sinar matahari
  • 27. Kerusakan Biologis • Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas yang melibatkan proses metabolisme perombakan senyawa makromolekul (karbohidrat, protein, lemak) menjadi CO2, air dan sejumlah energi. • Laju respirasi yang sangat cepat  mempercepat proses kebusukan • Laju dari proses respirasi dalam produk hortikultura akan menentukan daya tahan dari produk tersebut baik buah- buahan maupun sayur-sayuran yang telah dipanen, • sehingga ada produk yang tahan disimpan lama setelah dipanen seperti pada biji-bijian, umbi-umbian tetapi banyak tidak tahan disimpan lama, seperti pada produk buah-buahan yang berdaging maupun produk hortikultura yang lunak-lunak seperti sayur-sayuran daun.
  • 28. • Secara umum dapat dikatakan bahwa laju proses respirasi merupakan penanda atau sebagai ciri dari cepat tidaknya perubahan komposisi kimiawi dalam produk, dan hal tersebut behubungan dengan daya simpan produk hortikultura setelah panen. • Secara umum proses respirasi dalam produk dapat dibedakan menjadi tiga tingkat yaitu: pertama pemecahan polisakarida menjadi gula sederhana; kedua oksidasi gula menjadi asam piruvat; serta yang ketiga adalah transformasi piruvat dan asam-asam organik lainnya menjadi CO2 , air, dan energi yang berlangsung secara aerobik.
  • 29. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU RESPIRASI • Faktor internal – Susunan Kimiawi Jaringan, – Besar-kecilnya Komoditas, – Kulit Penutup Alamiah / Pelapis Alami. – Type / Jenis dari Jaringan. • Faktor Eksternal – Suhu, O2 dan CO2, Zat pengatur tumbuh, kerusakan fisik/mekanis
  • 30. 2 Reaksi Kimia & Biokimia L C P Peroksida Reactive Carbonyl • Pigmen • Vitamin • Flavor • Off Flavor • Off Color • Loss of Nutr. Value • Loss of Texture P O2 , Heat Oksidasi Catalyst • Heat • Strong Acid • Strong Base • Aw • Temperature Lingkungan Air L : Lipid Pool (Trigliserida, asam lemak, phospholipid, dll) C : Carbohydrate Pool (polisakarida, gula, asam organik, dll) P : Protein Pool (protein, peptida, asam amino, dll)
  • 31. 2 Reaksi Kimia & Biokimia 1.Browning : Enzymatic and Non Enzymatic 2.Lipid hydrolysis 3.Lipid oxidation 4.Protein denaturation 5.Protein crosslinking 6.Protein hydrolysis 7.Polysaccharide hydrolysis 8.Polysaccharide synthesis 9.Glycolytic Changes 10.Degradation of Pigmen
  • 32. 2 Reaksi Kimia & Biokimia Perubahan yg tdk diinginkan Atribut Mutu 1. a. Loss of WHC b. Loss of Solubility c. Toughening d. Softening TEKSTUR 2. a. Rancidity b. Cooked & Caramel Flavor c. Other Off-flavor FLAVOR 3. a. Darkening b. Bleaching c. Off-Colors COLOR 4. Degradation of : a. Vitamin b. Protein c. Lipid d. Mineral NUTRITIVE VALUE
  • 33. Hubungan Sebab-Akibat Dalam Kerusakan Bahan Pangan & Hasil Pertanian SEBAB AKIBAT PERUBAHAN MUTU Hydrolysis of Lipid FFA react with Protein  Tekstur : a, b, c  Flavor : a, c  Nutr. Val. : b Hydrolysis of Polysaccharides Sugar react with Protein  Tekstur : a, b, c  Flavor : b  Color : a  Nutr. Val. : a, b 3
  • 34. Hubungan Sebab-Akibat Dalam Kerusakan Bahan Pangan & Hasil Pertanian SEBAB AKIBAT PERUBAHAN MUTU Oxidation of Lipids Oxidation products reacts with many other constituents  Tekstur : a, b, c  Flavor : a  Color : a, b  Nutr. Val. : a, b, c Bruising of Fruits Cell break, enzyme released, oxygen accessible  Tekstur : d  Flavor : c  Color : a  Nutr. Val. : a 3
  • 35. Hubungan Sebab-Akibat Dalam Kerusakan Bahan Pangan & Hasil Pertanian SEBAB AKIBAT PERUBAHAN MUTU Heating of Green Vegetables Cells walls and membranes loss integrity, acids and enzymes are released Tekstur : d Flavor : c Color : c Nutr. Val. : a, d Heating of muscle tissue Protein denature and aggregate, enzyme become inactive Tekstur : b, c, d Flavor : b Color : c Nutr. Val. : a 3
  • 36. Analisis faktor internal dan eksternal bahan 4 • RH • T • Ka • T • Bila Ka tinggi dan RH rendah maka terjadi ………………dan pada gilirannya akan terjadi ……………… • Bila T bahan < dari T ruang maka terjadi ……………. dan pada gilirannya akan terjadi …………………….. • Ka • T Pengemas Kondensasi uap air • Bila terjadi respirasi dan evaporasi dari buah maka terjadi kondensasi uap air dan pada gilirannya akan terjadi ………………
  • 37. O K S I G E N Vit Pengemas Jamur O2 • Oksigen merusak vitamin (A dan C), warna, cita rasa, dan zat gizi lainnya (lemak) • Oksigen untuk pertumbuhan kapang • Pencegahan : • Pengemas vakum • Memasukkan gas inert CO2 atau N2 • Memberikan pengikat oksigen
  • 38. Tugas terstruktur : Artikel ilmiah ttg Waktu Kadaluwarsa pada produk : 1. Susu (susu pasteurisasi, ice cream, yoghurt…….) 2. Telur (t. asin, t. pitan, t. pindang) 3. Daging (bakso, dendeng, nuggets, abon….)