SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
TANAMAN PADI
-BOTANI (TAKSONOMI DAN MORFOLOGI)
-FASE PERTUMBUHAN
-KEANEKARAGAMAN GENETIK DAN PEMULIAAN
(GENOTIPE LOKAL DAN VARIETAS UNGGUL)
KELAS: PANGAN AGRO A
DOSEN: MUSLIAR KASIM,. Prof. Dr.Ir.. MS,
Cherlina Marten 2110216004
Diva Nur Aisya 2010212058
Fadhilla Kurnia Savitri 2010212053
Fatimatul Azzahra 2010212025
Putri Salsa Afifah 2010213002
Rizki Nia Sukri Nst 2110216003
Ummi Hajra Dias 2010212060
ANGGOTA KELOMPOK 2
BOTANI
TAKSONOMI
Berdasarkan literatur Grist (1960), padi dalam sistematika
tumbuhan diklasifikasikan kedalam,
Divisio :Spermatophyta
Sub division :Angiospermae
Kelas :Monocotyledoneae,
Ordo :Poales,
Famili :Graminae
Genus :Oryza Linn
Species :Oryza sativa L.
BOTANI
MORFOLOGI
a. Akar
Berdasarkan literatur Aak (1992) akar adalah bagian
tanaman yang berfungsi menyerap air dan zat makanan
dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas
tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan atas :
1.Radikula :akar yang tumbuh pada saat benih
berkecambah. Pada benih yang berkecambah tumbuh
calon akar dan batang. Calon akar mengalami
pertumbuhan kearah bawah sehingga terbentuk akar
tunggang, sedangkan calon batang akan tumbuh keatas
sehingga terbentuk batang dan daun.
BOTANI
MORFOLOGI
2.Akar serabut :akar serabut akan tumbuh apabila akar
tunggang terbentuk setelah 5 sampai 6 hari.
3.Akar rambut :pada akar tunggang dan akar serabut akan
tumbuh bagian akar yang keluar. Bagian tersebut
merupakan akar rambut.
BOTANI
MORFOLOGI
4. Akar tajuk :dari ruas batang yang paling rendah akan
tumbuh akar yang disebut sebagai akar tajuk. Akar
tumbuhan yang masih muda berwarna putih, sadangkan
akar tumbuhan yang telah mengalami perkembangan
(dewasa) berwarna coklat.
Berdasarkan literatur Aak (1992) akar adalah bagian
tanaman yang berfungsi menyerap air dan zat makanan
dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas
tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan atas :
BOTANI
MORFOLOGI
b. Batang
Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan
batang yang tersusun dari beberapa ruas. Ruas-ruas itu
merupakan bubung kosong. Pada kedua ujung bubung
kosong itu bubungnya ditutup oleh buku. Panjangnya ruas
tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal
batang. Ruas yang kedua, ruas yang ketiga, dan seterusnya
adalah lebih panjang daripada ruas yang didahuluinya.
BOTANI
MORFOLOGI
b. Batang
Pada buku bagian bawah dari ruas tumbuh daun pelepah
yang membalut ruas sampai buku bagian atas.Tepat pada
buku bagian atas ujung dari daun pelepah memperlihatkan
percabangan dimana cabang yang terpendek menjadi ligula
(lidah) daun, dan bagian yamg terpanjang dan terbesar
menjadi daun kelopak yang memiliki bagian auricle pada
sebelah kiri dan kanan.
BOTANI
MORFOLOGI
Pertumbuhan batang tanaman padi adalah merumpun,
dimana terdapat satu batang tunggal/batang utama yang
mempunyai 6 mata atau sukma, yaitu sukma 1, 3, 5 sebelah
kanan dan sukma 2, 4, 6 sebelah kiri. Tunas orde pertama
tumbuhnya didahului oleh tunas yang tumbuh dari sukma
pertama, kemudian diikuti oleh sukma kedua, disusul oleh
tunas yang timbul dari sukma ketiga dan seterusnya sampai
kepad apembentukan tunas terakhir yang keenam pada
batang tunggal.
BOTANI
MORFOLOGI
c. Daun
Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan
mempunyai daun yang berbeda-beda, baik bentuk,
susunan, atau bagian bagiannya. Ciri khas daun padi
adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang
menyebabkan daun padi dapat dibedakan dari jenis
rumput yang lain. Adapun bagian-bagian daun padi
adalah :
BOTANI
MORFOLOGI
c. Daun
1.Helaian daun ;terletak pada batang padi dan selalu
ada. Bentuknya memanjang seperti pita. Panjang
dan lebar helaian daun tergantung varietas padi
yang bersangkutan.
2.Pelepah daun (upih) ;merupakan bagian daun yang
menyelubungi batang, pelepah daun ini berfungsi
memberi dukungan pada bagian ruas yang
jaringannya lunak, dan hal ini selalu terjadi.
BOTANI
MORFOLOGI
c. Daun
3. Lidah daun ;lidah daun terletak pada perbatasan
antara helai daun dan upih. Panjang lidah daun
berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah
daun duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah
daun adalah mencegah masuknya air hujan diantara
batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah
daun juga mencegah infeksi penyakit, sebab media air
memudahkan penyebaran penyakit.
BOTANI
MORFOLOGI
d. Bunga
Bunga padi adalah bunga telanjang artinya
mempunyai perhiasan bunga. Berkelamin dua
jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah
benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek
dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua
kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai
putik, dengan dua buah kepala putik yang
berbentuk malai dengan warna pada umumnya
putih atau ungu (DepartemenPertanian, 1983).
BOTANI
MORFOLOGI
d. Bunga
Komponen-komponen (bagian) bunga padi adalah:
• Kepala sari,
• Tangkai sari,
• Palea (belahan yang besar),
• Lemma (belahan yang kecil),
• Kepala putik,
• Tangkai bunga.
BOTANI
MORFOLOGI
d. Bunga
Sekumpulan bunga padi (spikelet) yang keluar dari
buku paling atas dinamakan malai. Bulir-bulir padi
terletak pada cabang pertama dan cabang kedua,
sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku
yang terakhir pada batang. Panjang malai
tergantung pada varietas padi yang ditanam dan
cara bercocok tanam.
BOTANI
MORFOLOGI
e. Buah
Buah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau
butir/gabah,sebenarnya bukan biji melainkan buah padi
yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi
setelah selesai penyerbukkan dan pembuahan. Lemma
dan palea serta bagian lain yang membentuk sekam atau
kulit gabah (Departemen Pertanian, 1983).
BOTANI
MORFOLOGI
Jika bunga padi telah dewasa, kedua belahan kembang
mahkota (palea dan lemmanya) yang semula bersatu akan
membuka dengan sendirinya sedemikian rupa sehingga
antara lemma dan palea terjadi siku/sudut sebesar 30-600.
Membukanya kedua belahan kembang mahkota itu terjadi
pada umumnya pada hari-hari cerah antara jam 10-12,
dimana suhu kira-kira 30-320C. Di dalam dua daun mahkota
palea dan lemma itu terdapat bagian dalam dari bunga padi
yang terdiri dari bakal buah (biasa disebut karyiopsis). Jika
buah padi telah masak, kedua belahan daun mahkota bunga
itulah yang menjadi pembungkus berasnya (sekam).
FASE
PERTUM BUHAN
tahap 1 : Pertunasan atau bibit, yaitu sejak benih berkecambah, tumbuh menjadi
tanaman muda/ bibit hingga hampir keluar anakan pertama. Selama tahap ini,
akar seminal dan lima daun terbentuk. Sementara tunas terus tumbuh, dua daun
lagi terbentuk. Daun terus berkembang pada kecepatan 1 daun setiap 3-4 hari
selama tahap awal pertumbuhan. Kemunculan akar sekunder membentuk sistem
perakaran serabut permanen dengan cepat menggantikan radikula dan akar
seminal sementara;
tahap 2 : Pembentukan anakan, berlangsung sejak munculnya anakan pertama
sampai pembentukan anakan maksimum tercapai. Anakan muncul dari tunas
aksial pada buku batang dan menggantikan tempat daun. Setelah tumbuh, anakan
pertama memunculkan anakan sekunder, ini terjadi pada 30 hari setelah pindah
tanam. Fase tumbuh dari anakan maksimal sampai inisiasi malai disebut
vegetative – lag. Setelah anakan maksimal tercapai, sebagian dari anakan akan
mati dan tidak menghasilkan malai, anakan tersebut dinamakan anakan yang
tidak efektif;
tahap 3 :Pemanjangan batang, terjadi sebelum pembentukan malai atau pada
tahap akhir pembentukan anakan. Anakan terus meningkat dalam jumlah dan
tingginya. Periode waktu pertumbuhan berkaitan nyata dengan memanjangnya
batang. Batang lebih panjang pada varietas yang pertumbuhannya lebih lama.
Dalam hal ini, varietas padi dapat dikategorikan pada dua grup, yaitu : varietas
berumur pendek (masak dalam 105-120 hari) dan varietas berumur panjang
(masak dalam 150 hari). Pada varietas pendek/genjah, buku kelima dari batang,
di bawah kedudukan malai, memanjang hanya 2-4 cm terlihat kasat mata
sebelum pembentuk malai. Keempat tahap pertama ini merupakan fase
vegetatif, awal dari pertumbuhan tanaman padi;
tahap 4 : Pembentukan malai sampai bunting. Pada varietas genjah, bakal malai
(primordia) terlihat berupa kerucut putih panjang 1,0 – 1,5 mm. Pertama kali
muncul pada ruas buku utama, kemudian pada anakan dengan pola tidak
teratur. Saat malai terus berkembang, bulir terlihat dan dapat dibedakan. Malai
muda meningkat dalam ukuran dan berkembang ke atas di dalam pelepah daun
bendera menyebabkan pelepah daun menggembung. Penggembungan daun
bendera ini disebut bunting. Bunting terlihat terjadi pertama kali pada ruas
batang utama. Pada tahap bunting, ujung daun layu (menjadi tua dan mati) dan
anakan non produktif terlihat pada bagian dasar tanaman;
tahap 5 : Heading (keluarnya bunga atau malai), dikenal juga sebagai tahap
keluarnya malai. Heading ditandai dengan munculnuya ujung malai dari pelepah
daun bendera. Malai terus berkembang sampai keluar seutuhnya dari pelepah
daun. Dalam suatu rumpun fase ini memerlukan waktu 10-14 hari;
tahap 6 : Pembungaan (anthesis) dimulai ketika benang sari bunga yang paling
ujung pada tiap cabang malai telah tampak keluar dari bulir dan terjadi proses
pembuahan. Pada umumnya anthesis terjadi pada pukul 08.00 – 13.00 dan
persarian akan selesai 5-6 jam setelah anthesis. Tepung sari yang jatuh ke kepala
putik segera berkecambah dalam 3 menit dan menghasilkan pipa tepung sari yang
akan mencapai kantong janin melalui pintu mikropil. Dalam waktu 30 menit
setelah persarian, 1 gamet jantan bersatu dengan 2 inti kutub sel telur
menghasilkan endosperm dengan jumlah kromosom 3n. Persarian gamet jantan
yang satu lagi bersatu dengan 1 inti kutub sel telur membentuk satu sel telur 2n.
Dalam satu malai, semua bunga memerlukan 7-10 hari untuk anthesis. Anthesis
terjadi 25 hari setelah bunting;
tahap 7 : Matang susu. Pada tahap ini , gabah mulai terisi dengan cairan kental
berwarna putih susu. bila gabah ditekan, maka cairan tersebut akan keluar.
Malai hijau dan mulai merunduk. Pelayuan pada dasar anakan berlanjut. Daun
bendera dan dua daun di bawahnya tetap hijau;
tahap 8 : Gabah ½ matang. Pada tahap ini isi gabah berubah menjadi gumpalan
lunak dan akhirnya mengeras. Gabah pada malai mulai menguning. Pelayuan
(senescense) dari anakan dan daun dibagian dasar tanaman tampak semakin jelas.
Ujung dua daun terakhir pada setiap anakan mulai mengering;
tahap 9 : Gabah matang berkembang penuh, keras dan berwarna kuning, daun
bagian atas mengering dengan cepat. Sejumlah daun yang mati terakumulasi pada
bagian dasar tanaman.
KEAN EKARAGAM AN
GENETIK DAN
PEMULIAAN
Genus Oryzae yang merupakan kelompok padi-padian memiliki 22 spesies
(Kush, 1997; Vaughan, 1994). Tanaman padi yang didomestikasi di Asia
umumnya tergolong spesies sativa. Dalam spesies Oryza sativa, telah
terbentuk populasi genotipe padi yang sangat beragam dan berbeda dari satu
sentra produksi ke sentra produksi lainnya. Dalam terminologi pemuliaan
dan teknik budidaya, populasi genotipe yang homogen (uniform), unik, dan
stabil disebut sebagai varietas atau kultivar. Setiap varietas padi memiliki
persamaan berbagai sifat, tetapi juga memiliki perbedaan karakter yang
bersifat unik. Adanya persamaan dan perbedaan tersebut sering digunakan
untuk mengetahui jauh dekatnya hubungan kekerabatan genetik antara
varietas padi.
Semakin banyak persamaan karakter tanaman padi semakin dekat
hubungan kekerabatan genetiknya. Sebaliknya, semakin banyak perbedaan
karakter tanaman semakin jauh hubungan kekerabatannya. Pengelompokan
berdasarkan karakter yang sama merupakan dasar dalam pengklasifikasian
varietas (Irawan et al., 2008).
Menurut Chang (1988), spesies Oryza sativa berdasarkan perbedaan sifat
morfologi tanaman dan wilayah adaptasi agroekosistem dibedakan menjadi
tiga subspesies, yaitu: (1) Subspesies Indica, (2) subspesies japonica dan (3)
subspesies javanica.
Pengoleksian padi lokal telah dimulai sejak awal abad 20. Pada tahun
2010,sebanyak 2,797 aksesi plasma nutfah padi telah dikoleksi oleh Balai
Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi. 2010). Plasmanutfah tersebut terdiri
atas 1,635 aksesi varietas lokal, 978 varietas introduksi, dan 184 varietas
unggul baru. Selain itu, Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya
Genetika Bogor juga memiliki 4,203 aksesi plasma nutfah padi yang terdiri
atas 94 aksesi padi liar dan 4,109 padi budidaya (BB Biogen, 2012).
Varietas padi lokal Indonesia padaumumnya mempunyai malai yang
panjang, anakan sedikit, biji bulat dan susah rontok,daun lebar, photoperiod
insensitive, kandungan amilosa intermediet (Siwi danHarahap,1977)
Referensi
Anonim. 1970. Rice Production Manual. Revised Edition.Los Banos: UPCA
— IRRI,Philippines.382 p.
Chaniago, Noverina. 2019. Potensi Gen-Gen Ketahanan Cekaman Biotik dan Abiotik
pada Padi Lokal Indonesia :A Review. Jurnal Ilmu Pertanian (7)2 :86-93
M urata, Y
. and S. M atsushima. 1978. “
Rice”
. In Evans, L.T
. (Ed.). Crop Physiology.
Cambridge: University Press. Cambridge. p. 73—99.
Siregar, H. 1981. Budi daya tanaman padi di Indonesia. P
.T
. Sastra Hudaya. Jakarta.
320p.
Vergara, B.S. 1980. “
Rice Plant Growth and Development”
. In B.S. Luh (Ed.) Rice.’
Production and Utilization. AVI Publishing Company. Wesport, Connectiont. p. 75-86.
Yoshida, S. 198 l .Fundamentals of Rice Crop Science. International Rice Research
Institute. Los Banos, Philippines.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENAPROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENApure chems
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camfahmiganteng
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikrobaMifta Rahmat
 
Hormon tumbuhan
Hormon tumbuhanHormon tumbuhan
Hormon tumbuhanPharmacist
 
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Malikul Mulki
 
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indra
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indralaporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indra
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indraAlfian Nopara Saifudin
 
Jurnal DDPT Hemiptera
Jurnal DDPT HemipteraJurnal DDPT Hemiptera
Jurnal DDPT HemipteraSurya Agus
 
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)dewisetiyana52
 
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4Juliah Bioedu
 
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiJessy Damayanti
 
Ordo lepidoptera
Ordo lepidopteraOrdo lepidoptera
Ordo lepidopteraAbdillah20
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanfahmiganteng
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 

What's hot (20)

PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENAPROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
 
powerpoint insecta
powerpoint insectapowerpoint insecta
powerpoint insecta
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
 
Bakteri patogen
Bakteri patogenBakteri patogen
Bakteri patogen
 
Hormon tumbuhan
Hormon tumbuhanHormon tumbuhan
Hormon tumbuhan
 
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
 
Dipt 06 patologi
Dipt 06 patologiDipt 06 patologi
Dipt 06 patologi
 
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indra
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indralaporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indra
laporan praktikum dastan acara 4 pengamatan tanah dengan indra
 
Jurnal DDPT Hemiptera
Jurnal DDPT HemipteraJurnal DDPT Hemiptera
Jurnal DDPT Hemiptera
 
proposal penelitian biologi
proposal penelitian biologiproposal penelitian biologi
proposal penelitian biologi
 
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)
 
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
 
Ordo lepidoptera
Ordo lepidopteraOrdo lepidoptera
Ordo lepidoptera
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
Uji Millon
Uji MillonUji Millon
Uji Millon
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 

Similar to Pertumbuhan Padi (20)

Klasifikasi tanaman padi
Klasifikasi tanaman padiKlasifikasi tanaman padi
Klasifikasi tanaman padi
 
Klasifikasi tanaman padi
Klasifikasi tanaman padiKlasifikasi tanaman padi
Klasifikasi tanaman padi
 
Makalah padi
Makalah padiMakalah padi
Makalah padi
 
MATERI PLANTAE
MATERI PLANTAEMATERI PLANTAE
MATERI PLANTAE
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
 
Bunga sawit
Bunga sawitBunga sawit
Bunga sawit
 
Elaeis guineensis
Elaeis guineensisElaeis guineensis
Elaeis guineensis
 
Makalah dasar padi
Makalah dasar padiMakalah dasar padi
Makalah dasar padi
 
Mengenal klasifikasi tumbuhan
Mengenal klasifikasi tumbuhanMengenal klasifikasi tumbuhan
Mengenal klasifikasi tumbuhan
 
PTERYDOPHYTA.pptx
PTERYDOPHYTA.pptxPTERYDOPHYTA.pptx
PTERYDOPHYTA.pptx
 
uas.pptx
uas.pptxuas.pptx
uas.pptx
 
A
AA
A
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Sperma to phyta
Sperma to phytaSperma to phyta
Sperma to phyta
 
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixPPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
 
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptxTUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
 
plantae
plantaeplantae
plantae
 
Plantae
PlantaePlantae
Plantae
 
Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan.pptx
Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan.pptxAnatomi dan Fisiologi Tumbuhan.pptx
Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan.pptx
 
Tugas makalah botani umum yani
Tugas makalah botani umum yaniTugas makalah botani umum yani
Tugas makalah botani umum yani
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Pertumbuhan Padi

  • 1. TANAMAN PADI -BOTANI (TAKSONOMI DAN MORFOLOGI) -FASE PERTUMBUHAN -KEANEKARAGAMAN GENETIK DAN PEMULIAAN (GENOTIPE LOKAL DAN VARIETAS UNGGUL) KELAS: PANGAN AGRO A DOSEN: MUSLIAR KASIM,. Prof. Dr.Ir.. MS,
  • 2. Cherlina Marten 2110216004 Diva Nur Aisya 2010212058 Fadhilla Kurnia Savitri 2010212053 Fatimatul Azzahra 2010212025 Putri Salsa Afifah 2010213002 Rizki Nia Sukri Nst 2110216003 Ummi Hajra Dias 2010212060 ANGGOTA KELOMPOK 2
  • 3. BOTANI TAKSONOMI Berdasarkan literatur Grist (1960), padi dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan kedalam, Divisio :Spermatophyta Sub division :Angiospermae Kelas :Monocotyledoneae, Ordo :Poales, Famili :Graminae Genus :Oryza Linn Species :Oryza sativa L.
  • 4. BOTANI MORFOLOGI a. Akar Berdasarkan literatur Aak (1992) akar adalah bagian tanaman yang berfungsi menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan atas : 1.Radikula :akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Pada benih yang berkecambah tumbuh calon akar dan batang. Calon akar mengalami pertumbuhan kearah bawah sehingga terbentuk akar tunggang, sedangkan calon batang akan tumbuh keatas sehingga terbentuk batang dan daun.
  • 5. BOTANI MORFOLOGI 2.Akar serabut :akar serabut akan tumbuh apabila akar tunggang terbentuk setelah 5 sampai 6 hari. 3.Akar rambut :pada akar tunggang dan akar serabut akan tumbuh bagian akar yang keluar. Bagian tersebut merupakan akar rambut.
  • 6. BOTANI MORFOLOGI 4. Akar tajuk :dari ruas batang yang paling rendah akan tumbuh akar yang disebut sebagai akar tajuk. Akar tumbuhan yang masih muda berwarna putih, sadangkan akar tumbuhan yang telah mengalami perkembangan (dewasa) berwarna coklat. Berdasarkan literatur Aak (1992) akar adalah bagian tanaman yang berfungsi menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan atas :
  • 7. BOTANI MORFOLOGI b. Batang Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun dari beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung kosong. Pada kedua ujung bubung kosong itu bubungnya ditutup oleh buku. Panjangnya ruas tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal batang. Ruas yang kedua, ruas yang ketiga, dan seterusnya adalah lebih panjang daripada ruas yang didahuluinya.
  • 8. BOTANI MORFOLOGI b. Batang Pada buku bagian bawah dari ruas tumbuh daun pelepah yang membalut ruas sampai buku bagian atas.Tepat pada buku bagian atas ujung dari daun pelepah memperlihatkan percabangan dimana cabang yang terpendek menjadi ligula (lidah) daun, dan bagian yamg terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak yang memiliki bagian auricle pada sebelah kiri dan kanan.
  • 9. BOTANI MORFOLOGI Pertumbuhan batang tanaman padi adalah merumpun, dimana terdapat satu batang tunggal/batang utama yang mempunyai 6 mata atau sukma, yaitu sukma 1, 3, 5 sebelah kanan dan sukma 2, 4, 6 sebelah kiri. Tunas orde pertama tumbuhnya didahului oleh tunas yang tumbuh dari sukma pertama, kemudian diikuti oleh sukma kedua, disusul oleh tunas yang timbul dari sukma ketiga dan seterusnya sampai kepad apembentukan tunas terakhir yang keenam pada batang tunggal.
  • 10. BOTANI MORFOLOGI c. Daun Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan mempunyai daun yang berbeda-beda, baik bentuk, susunan, atau bagian bagiannya. Ciri khas daun padi adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan daun padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain. Adapun bagian-bagian daun padi adalah :
  • 11. BOTANI MORFOLOGI c. Daun 1.Helaian daun ;terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya memanjang seperti pita. Panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas padi yang bersangkutan. 2.Pelepah daun (upih) ;merupakan bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah daun ini berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak, dan hal ini selalu terjadi.
  • 12. BOTANI MORFOLOGI c. Daun 3. Lidah daun ;lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih. Panjang lidah daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya air hujan diantara batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah daun juga mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit.
  • 13. BOTANI MORFOLOGI d. Bunga Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga. Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu (DepartemenPertanian, 1983).
  • 14. BOTANI MORFOLOGI d. Bunga Komponen-komponen (bagian) bunga padi adalah: • Kepala sari, • Tangkai sari, • Palea (belahan yang besar), • Lemma (belahan yang kecil), • Kepala putik, • Tangkai bunga.
  • 15. BOTANI MORFOLOGI d. Bunga Sekumpulan bunga padi (spikelet) yang keluar dari buku paling atas dinamakan malai. Bulir-bulir padi terletak pada cabang pertama dan cabang kedua, sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku yang terakhir pada batang. Panjang malai tergantung pada varietas padi yang ditanam dan cara bercocok tanam.
  • 16. BOTANI MORFOLOGI e. Buah Buah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau butir/gabah,sebenarnya bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi setelah selesai penyerbukkan dan pembuahan. Lemma dan palea serta bagian lain yang membentuk sekam atau kulit gabah (Departemen Pertanian, 1983).
  • 17. BOTANI MORFOLOGI Jika bunga padi telah dewasa, kedua belahan kembang mahkota (palea dan lemmanya) yang semula bersatu akan membuka dengan sendirinya sedemikian rupa sehingga antara lemma dan palea terjadi siku/sudut sebesar 30-600. Membukanya kedua belahan kembang mahkota itu terjadi pada umumnya pada hari-hari cerah antara jam 10-12, dimana suhu kira-kira 30-320C. Di dalam dua daun mahkota palea dan lemma itu terdapat bagian dalam dari bunga padi yang terdiri dari bakal buah (biasa disebut karyiopsis). Jika buah padi telah masak, kedua belahan daun mahkota bunga itulah yang menjadi pembungkus berasnya (sekam).
  • 19. tahap 1 : Pertunasan atau bibit, yaitu sejak benih berkecambah, tumbuh menjadi tanaman muda/ bibit hingga hampir keluar anakan pertama. Selama tahap ini, akar seminal dan lima daun terbentuk. Sementara tunas terus tumbuh, dua daun lagi terbentuk. Daun terus berkembang pada kecepatan 1 daun setiap 3-4 hari selama tahap awal pertumbuhan. Kemunculan akar sekunder membentuk sistem perakaran serabut permanen dengan cepat menggantikan radikula dan akar seminal sementara; tahap 2 : Pembentukan anakan, berlangsung sejak munculnya anakan pertama sampai pembentukan anakan maksimum tercapai. Anakan muncul dari tunas aksial pada buku batang dan menggantikan tempat daun. Setelah tumbuh, anakan pertama memunculkan anakan sekunder, ini terjadi pada 30 hari setelah pindah tanam. Fase tumbuh dari anakan maksimal sampai inisiasi malai disebut vegetative – lag. Setelah anakan maksimal tercapai, sebagian dari anakan akan mati dan tidak menghasilkan malai, anakan tersebut dinamakan anakan yang tidak efektif;
  • 20. tahap 3 :Pemanjangan batang, terjadi sebelum pembentukan malai atau pada tahap akhir pembentukan anakan. Anakan terus meningkat dalam jumlah dan tingginya. Periode waktu pertumbuhan berkaitan nyata dengan memanjangnya batang. Batang lebih panjang pada varietas yang pertumbuhannya lebih lama. Dalam hal ini, varietas padi dapat dikategorikan pada dua grup, yaitu : varietas berumur pendek (masak dalam 105-120 hari) dan varietas berumur panjang (masak dalam 150 hari). Pada varietas pendek/genjah, buku kelima dari batang, di bawah kedudukan malai, memanjang hanya 2-4 cm terlihat kasat mata sebelum pembentuk malai. Keempat tahap pertama ini merupakan fase vegetatif, awal dari pertumbuhan tanaman padi;
  • 21. tahap 4 : Pembentukan malai sampai bunting. Pada varietas genjah, bakal malai (primordia) terlihat berupa kerucut putih panjang 1,0 – 1,5 mm. Pertama kali muncul pada ruas buku utama, kemudian pada anakan dengan pola tidak teratur. Saat malai terus berkembang, bulir terlihat dan dapat dibedakan. Malai muda meningkat dalam ukuran dan berkembang ke atas di dalam pelepah daun bendera menyebabkan pelepah daun menggembung. Penggembungan daun bendera ini disebut bunting. Bunting terlihat terjadi pertama kali pada ruas batang utama. Pada tahap bunting, ujung daun layu (menjadi tua dan mati) dan anakan non produktif terlihat pada bagian dasar tanaman;
  • 22. tahap 5 : Heading (keluarnya bunga atau malai), dikenal juga sebagai tahap keluarnya malai. Heading ditandai dengan munculnuya ujung malai dari pelepah daun bendera. Malai terus berkembang sampai keluar seutuhnya dari pelepah daun. Dalam suatu rumpun fase ini memerlukan waktu 10-14 hari; tahap 6 : Pembungaan (anthesis) dimulai ketika benang sari bunga yang paling ujung pada tiap cabang malai telah tampak keluar dari bulir dan terjadi proses pembuahan. Pada umumnya anthesis terjadi pada pukul 08.00 – 13.00 dan persarian akan selesai 5-6 jam setelah anthesis. Tepung sari yang jatuh ke kepala putik segera berkecambah dalam 3 menit dan menghasilkan pipa tepung sari yang akan mencapai kantong janin melalui pintu mikropil. Dalam waktu 30 menit setelah persarian, 1 gamet jantan bersatu dengan 2 inti kutub sel telur menghasilkan endosperm dengan jumlah kromosom 3n. Persarian gamet jantan yang satu lagi bersatu dengan 1 inti kutub sel telur membentuk satu sel telur 2n. Dalam satu malai, semua bunga memerlukan 7-10 hari untuk anthesis. Anthesis terjadi 25 hari setelah bunting;
  • 23. tahap 7 : Matang susu. Pada tahap ini , gabah mulai terisi dengan cairan kental berwarna putih susu. bila gabah ditekan, maka cairan tersebut akan keluar. Malai hijau dan mulai merunduk. Pelayuan pada dasar anakan berlanjut. Daun bendera dan dua daun di bawahnya tetap hijau; tahap 8 : Gabah ½ matang. Pada tahap ini isi gabah berubah menjadi gumpalan lunak dan akhirnya mengeras. Gabah pada malai mulai menguning. Pelayuan (senescense) dari anakan dan daun dibagian dasar tanaman tampak semakin jelas. Ujung dua daun terakhir pada setiap anakan mulai mengering; tahap 9 : Gabah matang berkembang penuh, keras dan berwarna kuning, daun bagian atas mengering dengan cepat. Sejumlah daun yang mati terakumulasi pada bagian dasar tanaman.
  • 24. KEAN EKARAGAM AN GENETIK DAN PEMULIAAN
  • 25. Genus Oryzae yang merupakan kelompok padi-padian memiliki 22 spesies (Kush, 1997; Vaughan, 1994). Tanaman padi yang didomestikasi di Asia umumnya tergolong spesies sativa. Dalam spesies Oryza sativa, telah terbentuk populasi genotipe padi yang sangat beragam dan berbeda dari satu sentra produksi ke sentra produksi lainnya. Dalam terminologi pemuliaan dan teknik budidaya, populasi genotipe yang homogen (uniform), unik, dan stabil disebut sebagai varietas atau kultivar. Setiap varietas padi memiliki persamaan berbagai sifat, tetapi juga memiliki perbedaan karakter yang bersifat unik. Adanya persamaan dan perbedaan tersebut sering digunakan untuk mengetahui jauh dekatnya hubungan kekerabatan genetik antara varietas padi. Semakin banyak persamaan karakter tanaman padi semakin dekat hubungan kekerabatan genetiknya. Sebaliknya, semakin banyak perbedaan karakter tanaman semakin jauh hubungan kekerabatannya. Pengelompokan berdasarkan karakter yang sama merupakan dasar dalam pengklasifikasian varietas (Irawan et al., 2008).
  • 26. Menurut Chang (1988), spesies Oryza sativa berdasarkan perbedaan sifat morfologi tanaman dan wilayah adaptasi agroekosistem dibedakan menjadi tiga subspesies, yaitu: (1) Subspesies Indica, (2) subspesies japonica dan (3) subspesies javanica. Pengoleksian padi lokal telah dimulai sejak awal abad 20. Pada tahun 2010,sebanyak 2,797 aksesi plasma nutfah padi telah dikoleksi oleh Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi. 2010). Plasmanutfah tersebut terdiri atas 1,635 aksesi varietas lokal, 978 varietas introduksi, dan 184 varietas unggul baru. Selain itu, Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetika Bogor juga memiliki 4,203 aksesi plasma nutfah padi yang terdiri atas 94 aksesi padi liar dan 4,109 padi budidaya (BB Biogen, 2012). Varietas padi lokal Indonesia padaumumnya mempunyai malai yang panjang, anakan sedikit, biji bulat dan susah rontok,daun lebar, photoperiod insensitive, kandungan amilosa intermediet (Siwi danHarahap,1977)
  • 27. Referensi Anonim. 1970. Rice Production Manual. Revised Edition.Los Banos: UPCA — IRRI,Philippines.382 p. Chaniago, Noverina. 2019. Potensi Gen-Gen Ketahanan Cekaman Biotik dan Abiotik pada Padi Lokal Indonesia :A Review. Jurnal Ilmu Pertanian (7)2 :86-93 M urata, Y . and S. M atsushima. 1978. “ Rice” . In Evans, L.T . (Ed.). Crop Physiology. Cambridge: University Press. Cambridge. p. 73—99. Siregar, H. 1981. Budi daya tanaman padi di Indonesia. P .T . Sastra Hudaya. Jakarta. 320p. Vergara, B.S. 1980. “ Rice Plant Growth and Development” . In B.S. Luh (Ed.) Rice.’ Production and Utilization. AVI Publishing Company. Wesport, Connectiont. p. 75-86. Yoshida, S. 198 l .Fundamentals of Rice Crop Science. International Rice Research Institute. Los Banos, Philippines.