PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Pertumbuhan Padi
1. TANAMAN PADI
-BOTANI (TAKSONOMI DAN MORFOLOGI)
-FASE PERTUMBUHAN
-KEANEKARAGAMAN GENETIK DAN PEMULIAAN
(GENOTIPE LOKAL DAN VARIETAS UNGGUL)
KELAS: PANGAN AGRO A
DOSEN: MUSLIAR KASIM,. Prof. Dr.Ir.. MS,
2. Cherlina Marten 2110216004
Diva Nur Aisya 2010212058
Fadhilla Kurnia Savitri 2010212053
Fatimatul Azzahra 2010212025
Putri Salsa Afifah 2010213002
Rizki Nia Sukri Nst 2110216003
Ummi Hajra Dias 2010212060
ANGGOTA KELOMPOK 2
3. BOTANI
TAKSONOMI
Berdasarkan literatur Grist (1960), padi dalam sistematika
tumbuhan diklasifikasikan kedalam,
Divisio :Spermatophyta
Sub division :Angiospermae
Kelas :Monocotyledoneae,
Ordo :Poales,
Famili :Graminae
Genus :Oryza Linn
Species :Oryza sativa L.
4. BOTANI
MORFOLOGI
a. Akar
Berdasarkan literatur Aak (1992) akar adalah bagian
tanaman yang berfungsi menyerap air dan zat makanan
dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas
tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan atas :
1.Radikula :akar yang tumbuh pada saat benih
berkecambah. Pada benih yang berkecambah tumbuh
calon akar dan batang. Calon akar mengalami
pertumbuhan kearah bawah sehingga terbentuk akar
tunggang, sedangkan calon batang akan tumbuh keatas
sehingga terbentuk batang dan daun.
5. BOTANI
MORFOLOGI
2.Akar serabut :akar serabut akan tumbuh apabila akar
tunggang terbentuk setelah 5 sampai 6 hari.
3.Akar rambut :pada akar tunggang dan akar serabut akan
tumbuh bagian akar yang keluar. Bagian tersebut
merupakan akar rambut.
6. BOTANI
MORFOLOGI
4. Akar tajuk :dari ruas batang yang paling rendah akan
tumbuh akar yang disebut sebagai akar tajuk. Akar
tumbuhan yang masih muda berwarna putih, sadangkan
akar tumbuhan yang telah mengalami perkembangan
(dewasa) berwarna coklat.
Berdasarkan literatur Aak (1992) akar adalah bagian
tanaman yang berfungsi menyerap air dan zat makanan
dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas
tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan atas :
7. BOTANI
MORFOLOGI
b. Batang
Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan
batang yang tersusun dari beberapa ruas. Ruas-ruas itu
merupakan bubung kosong. Pada kedua ujung bubung
kosong itu bubungnya ditutup oleh buku. Panjangnya ruas
tidak sama. Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal
batang. Ruas yang kedua, ruas yang ketiga, dan seterusnya
adalah lebih panjang daripada ruas yang didahuluinya.
8. BOTANI
MORFOLOGI
b. Batang
Pada buku bagian bawah dari ruas tumbuh daun pelepah
yang membalut ruas sampai buku bagian atas.Tepat pada
buku bagian atas ujung dari daun pelepah memperlihatkan
percabangan dimana cabang yang terpendek menjadi ligula
(lidah) daun, dan bagian yamg terpanjang dan terbesar
menjadi daun kelopak yang memiliki bagian auricle pada
sebelah kiri dan kanan.
9. BOTANI
MORFOLOGI
Pertumbuhan batang tanaman padi adalah merumpun,
dimana terdapat satu batang tunggal/batang utama yang
mempunyai 6 mata atau sukma, yaitu sukma 1, 3, 5 sebelah
kanan dan sukma 2, 4, 6 sebelah kiri. Tunas orde pertama
tumbuhnya didahului oleh tunas yang tumbuh dari sukma
pertama, kemudian diikuti oleh sukma kedua, disusul oleh
tunas yang timbul dari sukma ketiga dan seterusnya sampai
kepad apembentukan tunas terakhir yang keenam pada
batang tunggal.
10. BOTANI
MORFOLOGI
c. Daun
Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan
mempunyai daun yang berbeda-beda, baik bentuk,
susunan, atau bagian bagiannya. Ciri khas daun padi
adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang
menyebabkan daun padi dapat dibedakan dari jenis
rumput yang lain. Adapun bagian-bagian daun padi
adalah :
11. BOTANI
MORFOLOGI
c. Daun
1.Helaian daun ;terletak pada batang padi dan selalu
ada. Bentuknya memanjang seperti pita. Panjang
dan lebar helaian daun tergantung varietas padi
yang bersangkutan.
2.Pelepah daun (upih) ;merupakan bagian daun yang
menyelubungi batang, pelepah daun ini berfungsi
memberi dukungan pada bagian ruas yang
jaringannya lunak, dan hal ini selalu terjadi.
12. BOTANI
MORFOLOGI
c. Daun
3. Lidah daun ;lidah daun terletak pada perbatasan
antara helai daun dan upih. Panjang lidah daun
berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah
daun duduknya melekat pada batang. Fungsi lidah
daun adalah mencegah masuknya air hujan diantara
batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah
daun juga mencegah infeksi penyakit, sebab media air
memudahkan penyebaran penyakit.
13. BOTANI
MORFOLOGI
d. Bunga
Bunga padi adalah bunga telanjang artinya
mempunyai perhiasan bunga. Berkelamin dua
jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah
benang sari ada 6 buah, tangkai sarinya pendek
dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua
kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai
putik, dengan dua buah kepala putik yang
berbentuk malai dengan warna pada umumnya
putih atau ungu (DepartemenPertanian, 1983).
15. BOTANI
MORFOLOGI
d. Bunga
Sekumpulan bunga padi (spikelet) yang keluar dari
buku paling atas dinamakan malai. Bulir-bulir padi
terletak pada cabang pertama dan cabang kedua,
sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku
yang terakhir pada batang. Panjang malai
tergantung pada varietas padi yang ditanam dan
cara bercocok tanam.
16. BOTANI
MORFOLOGI
e. Buah
Buah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau
butir/gabah,sebenarnya bukan biji melainkan buah padi
yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi
setelah selesai penyerbukkan dan pembuahan. Lemma
dan palea serta bagian lain yang membentuk sekam atau
kulit gabah (Departemen Pertanian, 1983).
17. BOTANI
MORFOLOGI
Jika bunga padi telah dewasa, kedua belahan kembang
mahkota (palea dan lemmanya) yang semula bersatu akan
membuka dengan sendirinya sedemikian rupa sehingga
antara lemma dan palea terjadi siku/sudut sebesar 30-600.
Membukanya kedua belahan kembang mahkota itu terjadi
pada umumnya pada hari-hari cerah antara jam 10-12,
dimana suhu kira-kira 30-320C. Di dalam dua daun mahkota
palea dan lemma itu terdapat bagian dalam dari bunga padi
yang terdiri dari bakal buah (biasa disebut karyiopsis). Jika
buah padi telah masak, kedua belahan daun mahkota bunga
itulah yang menjadi pembungkus berasnya (sekam).
19. tahap 1 : Pertunasan atau bibit, yaitu sejak benih berkecambah, tumbuh menjadi
tanaman muda/ bibit hingga hampir keluar anakan pertama. Selama tahap ini,
akar seminal dan lima daun terbentuk. Sementara tunas terus tumbuh, dua daun
lagi terbentuk. Daun terus berkembang pada kecepatan 1 daun setiap 3-4 hari
selama tahap awal pertumbuhan. Kemunculan akar sekunder membentuk sistem
perakaran serabut permanen dengan cepat menggantikan radikula dan akar
seminal sementara;
tahap 2 : Pembentukan anakan, berlangsung sejak munculnya anakan pertama
sampai pembentukan anakan maksimum tercapai. Anakan muncul dari tunas
aksial pada buku batang dan menggantikan tempat daun. Setelah tumbuh, anakan
pertama memunculkan anakan sekunder, ini terjadi pada 30 hari setelah pindah
tanam. Fase tumbuh dari anakan maksimal sampai inisiasi malai disebut
vegetative – lag. Setelah anakan maksimal tercapai, sebagian dari anakan akan
mati dan tidak menghasilkan malai, anakan tersebut dinamakan anakan yang
tidak efektif;
20. tahap 3 :Pemanjangan batang, terjadi sebelum pembentukan malai atau pada
tahap akhir pembentukan anakan. Anakan terus meningkat dalam jumlah dan
tingginya. Periode waktu pertumbuhan berkaitan nyata dengan memanjangnya
batang. Batang lebih panjang pada varietas yang pertumbuhannya lebih lama.
Dalam hal ini, varietas padi dapat dikategorikan pada dua grup, yaitu : varietas
berumur pendek (masak dalam 105-120 hari) dan varietas berumur panjang
(masak dalam 150 hari). Pada varietas pendek/genjah, buku kelima dari batang,
di bawah kedudukan malai, memanjang hanya 2-4 cm terlihat kasat mata
sebelum pembentuk malai. Keempat tahap pertama ini merupakan fase
vegetatif, awal dari pertumbuhan tanaman padi;
21. tahap 4 : Pembentukan malai sampai bunting. Pada varietas genjah, bakal malai
(primordia) terlihat berupa kerucut putih panjang 1,0 – 1,5 mm. Pertama kali
muncul pada ruas buku utama, kemudian pada anakan dengan pola tidak
teratur. Saat malai terus berkembang, bulir terlihat dan dapat dibedakan. Malai
muda meningkat dalam ukuran dan berkembang ke atas di dalam pelepah daun
bendera menyebabkan pelepah daun menggembung. Penggembungan daun
bendera ini disebut bunting. Bunting terlihat terjadi pertama kali pada ruas
batang utama. Pada tahap bunting, ujung daun layu (menjadi tua dan mati) dan
anakan non produktif terlihat pada bagian dasar tanaman;
22. tahap 5 : Heading (keluarnya bunga atau malai), dikenal juga sebagai tahap
keluarnya malai. Heading ditandai dengan munculnuya ujung malai dari pelepah
daun bendera. Malai terus berkembang sampai keluar seutuhnya dari pelepah
daun. Dalam suatu rumpun fase ini memerlukan waktu 10-14 hari;
tahap 6 : Pembungaan (anthesis) dimulai ketika benang sari bunga yang paling
ujung pada tiap cabang malai telah tampak keluar dari bulir dan terjadi proses
pembuahan. Pada umumnya anthesis terjadi pada pukul 08.00 – 13.00 dan
persarian akan selesai 5-6 jam setelah anthesis. Tepung sari yang jatuh ke kepala
putik segera berkecambah dalam 3 menit dan menghasilkan pipa tepung sari yang
akan mencapai kantong janin melalui pintu mikropil. Dalam waktu 30 menit
setelah persarian, 1 gamet jantan bersatu dengan 2 inti kutub sel telur
menghasilkan endosperm dengan jumlah kromosom 3n. Persarian gamet jantan
yang satu lagi bersatu dengan 1 inti kutub sel telur membentuk satu sel telur 2n.
Dalam satu malai, semua bunga memerlukan 7-10 hari untuk anthesis. Anthesis
terjadi 25 hari setelah bunting;
23. tahap 7 : Matang susu. Pada tahap ini , gabah mulai terisi dengan cairan kental
berwarna putih susu. bila gabah ditekan, maka cairan tersebut akan keluar.
Malai hijau dan mulai merunduk. Pelayuan pada dasar anakan berlanjut. Daun
bendera dan dua daun di bawahnya tetap hijau;
tahap 8 : Gabah ½ matang. Pada tahap ini isi gabah berubah menjadi gumpalan
lunak dan akhirnya mengeras. Gabah pada malai mulai menguning. Pelayuan
(senescense) dari anakan dan daun dibagian dasar tanaman tampak semakin jelas.
Ujung dua daun terakhir pada setiap anakan mulai mengering;
tahap 9 : Gabah matang berkembang penuh, keras dan berwarna kuning, daun
bagian atas mengering dengan cepat. Sejumlah daun yang mati terakumulasi pada
bagian dasar tanaman.
25. Genus Oryzae yang merupakan kelompok padi-padian memiliki 22 spesies
(Kush, 1997; Vaughan, 1994). Tanaman padi yang didomestikasi di Asia
umumnya tergolong spesies sativa. Dalam spesies Oryza sativa, telah
terbentuk populasi genotipe padi yang sangat beragam dan berbeda dari satu
sentra produksi ke sentra produksi lainnya. Dalam terminologi pemuliaan
dan teknik budidaya, populasi genotipe yang homogen (uniform), unik, dan
stabil disebut sebagai varietas atau kultivar. Setiap varietas padi memiliki
persamaan berbagai sifat, tetapi juga memiliki perbedaan karakter yang
bersifat unik. Adanya persamaan dan perbedaan tersebut sering digunakan
untuk mengetahui jauh dekatnya hubungan kekerabatan genetik antara
varietas padi.
Semakin banyak persamaan karakter tanaman padi semakin dekat
hubungan kekerabatan genetiknya. Sebaliknya, semakin banyak perbedaan
karakter tanaman semakin jauh hubungan kekerabatannya. Pengelompokan
berdasarkan karakter yang sama merupakan dasar dalam pengklasifikasian
varietas (Irawan et al., 2008).
26. Menurut Chang (1988), spesies Oryza sativa berdasarkan perbedaan sifat
morfologi tanaman dan wilayah adaptasi agroekosistem dibedakan menjadi
tiga subspesies, yaitu: (1) Subspesies Indica, (2) subspesies japonica dan (3)
subspesies javanica.
Pengoleksian padi lokal telah dimulai sejak awal abad 20. Pada tahun
2010,sebanyak 2,797 aksesi plasma nutfah padi telah dikoleksi oleh Balai
Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi. 2010). Plasmanutfah tersebut terdiri
atas 1,635 aksesi varietas lokal, 978 varietas introduksi, dan 184 varietas
unggul baru. Selain itu, Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya
Genetika Bogor juga memiliki 4,203 aksesi plasma nutfah padi yang terdiri
atas 94 aksesi padi liar dan 4,109 padi budidaya (BB Biogen, 2012).
Varietas padi lokal Indonesia padaumumnya mempunyai malai yang
panjang, anakan sedikit, biji bulat dan susah rontok,daun lebar, photoperiod
insensitive, kandungan amilosa intermediet (Siwi danHarahap,1977)
27. Referensi
Anonim. 1970. Rice Production Manual. Revised Edition.Los Banos: UPCA
— IRRI,Philippines.382 p.
Chaniago, Noverina. 2019. Potensi Gen-Gen Ketahanan Cekaman Biotik dan Abiotik
pada Padi Lokal Indonesia :A Review. Jurnal Ilmu Pertanian (7)2 :86-93
M urata, Y
. and S. M atsushima. 1978. “
Rice”
. In Evans, L.T
. (Ed.). Crop Physiology.
Cambridge: University Press. Cambridge. p. 73—99.
Siregar, H. 1981. Budi daya tanaman padi di Indonesia. P
.T
. Sastra Hudaya. Jakarta.
320p.
Vergara, B.S. 1980. “
Rice Plant Growth and Development”
. In B.S. Luh (Ed.) Rice.’
Production and Utilization. AVI Publishing Company. Wesport, Connectiont. p. 75-86.
Yoshida, S. 198 l .Fundamentals of Rice Crop Science. International Rice Research
Institute. Los Banos, Philippines.