SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Klasifikasi
Kemampuan Dan
Kesesuaian Lahan
Di Provinsi NTB
MBKM KEWIRAUSAHAAN
(DASAN GERES)
RARAS MULIANA
J1B021013
FIZA SAFNA
J1B021029
HAMBALI
J1B021031
01.
AZZAHRA KHAERUNNISAH
SAFITRI
J1B021023
ERIANI SAGITA
J1B021027
02. 03. 04.
05.
NAMA KELOMPOK
06.
IRWAN AGIB AL-ANSORI
J1B021035
07.
LUKMAN AZHARI
J1B021035
LATAR BELAKANG
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
memiliki potensi besar dalam bentuk
lahan kering yang dapat digunakan
untuk pertanian dan penggunaan non-
pertanian. Data dari BPS NTB pada tahun
2002 menunjukkan bahwa sebagian
besar wilayah provinsi ini, yaitu sekitar
83,4% dari total luas wilayah sekitar
2.015.314 hektar, terdiri dari lahan kering
yang memiliki potensi untuk
dikembangkan menjadi lahan pertanian
yang produktif. Namun, hanya sebagian
kecil, kurang dari 30%, yang telah
dimanfaatkan untuk pertanian, dan
bahkan pemanfaatan yang telah
dilakukan belum optimal. Pemanfaatan
lahan ini menghadapi berbagai kendala,
termasuk kendala biofisik, sosial,
ekonomi, dan lainnya. Oleh karena itu,
diperlukan dukungan ilmu pengetahuan
yang tepat untuk mengembangkan
teknologi yang efisien, serta rekayasa
sosial, ekonomi, dan kelembagaan yang
sesuai dengan kondisi masyarakat yang
ada. Hal ini diperlukan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
tani dan mengoptimalkan potensi
pertanian di provinsi NTB.
Apa saja macam-macam
kesesuaian lahan?
Apa saja upaya untuk meningkatkan
kualitas lahan di daerah Lombok
Tengah?
RUMUSAN MASALAH TUJUAN
Apa yang dimaksud
dengan kesesuaian lahan?
Apa yang dimaksud dengan
klasifikasi kemampuan
lahan?
Apa saja struktur
klasifikasi kesesuaian
lahan?
Mahasiswa mampu
mengetahui pengertian
kesesuaian lahan
Mahasiswa mampu memahami
klasifikasi kemampuan lahan
Mahasiswa mampu
mengetahui struktur klasifikasi
kesesuaian lahan
Mahasiswa mengatahui
macam-macam kesesuaiaan
lahan
Mahasiswa mampu mengetahui upaya
untuk meningkatkan kualitas lahan di
daerah Lombok Tengah
PEMBAHASAN
Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan
suatu lahan untuk penggunaan tertentu,
termasuk jenis tanaman dan tingkat pengelolaan.
Ini adalah gambaran tingkat kecocokan sebidang
lahan untuk penggunaan tertentu. Kelas
kesesuaian dapat berbeda tergantung pada jenis
penggunaan lahan yang dipertimbangkan.
Penggunaan lahan juga mencerminkan aspek
sosial dan budaya, karena ini mencerminkan
aktivitas manusia atas lahan dan statusnya.
Kesesuaian lahan dapat dievaluasi baik untuk
kondisi saat ini (kesesuaian lahan aktual)
maupun kondisi setelah perbaikan dilakukan
(kesesuaian lahan potensial).
Klasifikasi kemampuan lahan adalah penilaian
sistematis dan pengelompokan lahan ke dalam
kategori berdasarkan sifat-sifat yang
mempengaruhi potensi dan kendala
penggunaannya secara berkelanjutan.
Sementara itu, kesesuaian lahan adalah tingkat
kecocokan suatu lahan untuk penggunaan
tertentu, dapat dievaluasi untuk kondisi saat ini
atau setelah perbaikan, dengan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti iklim,
tanah, topografi, hidrologi, dan drainase yang
sesuai untuk pertanian atau komoditas produktif
lainnya.
menunjukkan tingkatan
dalam sub-kelas
didasarkan pada
perbedaan-perbedaan
kecil yang berpengaruh
dalam pengelolaannya
ORDO
menunjukkan
keadaan
kesesuaian secara
umum.
CLASS
menunjukkan
tingkat kesesuaian
dalam ordo.
SATUAN UNIT
SUB-KLAS
menunjukkan
keadaan tingkatan
dalam kelas yang
didasarkan pada jenis
pembatas atau
macam perbaikan
yang diperlukan
dalam kelas.
PEMBAHASAN
Struktur klasifikasi kesesuaian lahan adalah terdiri dari 4 kategori sebagai berikut:
Beberapa jenis kesesuaian lahan lainnya, yaitu:
Kesesuaian lahan ekonomik,
kesesuaian lahan yang didasarkan
atas faktor-faktor fisik dan
pertimbangan ekonomi (biaya dan
keuntungan);
Kesesuaian lahan fisik, kesesuaian
lahan yang didasari atas faktor- faktor
fisik tanpa memerhatikan faktor
ekonomi;
Kesesuaian lahan kualitatif, kesesuaian
lahan yang didasarkan pada pemadanan
kriteria masing-masing kelas kesesuaian
lahan dengan sifat-sifat lahannya;
Kesesuaian lahan kuantitatif,
kesesuaian lahan yang didasarkan
atas angka-angka nilai masing-
masing karakteristik lahan.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Jagung adalah komoditas tanaman pangan penting yang biasanya ditanam pada
musim penghujan di lahan kering. Permintaan jagung di seluruh dunia terus
meningkat. Di Indonesia, impor jagung mencapai 1,2 juta ton pada tahun 2000
dan diperkirakan meningkat menjadi 2,2 juta ton pada tahun 2010.
Potensi pengembangan jagung di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup
besar, tetapi produktivitasnya masih rendah, yaitu sekitar 2,003 ton per hektar
dengan luas panen sekitar 31.459 hektar pada tahun 2002. Hal ini masih di
bawah rata-rata nasional yang mencapai 2,81 ton per hektar pada tahun yang
sama. Namun, penelitian telah menghasilkan varietas jagung bersari bebas dan
hibrida dengan potensi produksi tinggi, mencapai 6-8 ton per hektar.
Pengkajian dan penelitian dengan petani di NTB menunjukkan bahwa varietas
unggul yang dikembangkan dapat menghasilkan hingga 7 ton per hektar jagung
kering giling di Sambelia, Lombok Timur. Di tingkat petani, hasil mencapai sekitar
5-6 ton per hektar. Teknologi tanpa olah tanah dengan penggunaan jagung
hibrida C7 juga telah menghasilkan hasil yang baik, mencapai 6-7 ton per hektar
selama tahun 2000/2001, dengan petani mencapai sekitar 5,5 ton per hektar.
PEMBAHASAN
Secara umum, tanah di lahan kering NTB memiliki potensi besar untuk
pengembangan jagung, terutama tanah-tanah seperti alfisol, entisol, inceptisol,
dan vertisol. Namun, beberapa tantangan seperti curah hujan yang tidak
menentu, kekurangan unsur hara seperti nitrogen (N) dan fosfor (P), serta
masalah hama, penyakit, dan gulma perlu diperhatikan. Masalah pemasaran juga
menjadi hal yang sangat penting dalam pengembangan jagung di lahan kering.
Beberapa teknologi pengelolaan lahan kering berbasis jagung yang telah
berkembang mencakup penggunaan varietas unggul, benih yang berkualitas,
teknologi tanpa olah tanah dengan penggunaan herbisida ramah lingkungan,
pengaturan populasi tanaman, penggunaan pupuk yang didasarkan pada analisis
tanah dan jaringan tanaman, penggunaan pupuk organik saat penanaman,
pengendalian gulma yang tepat, pengendalian hama dan penyakit berdasarkan
konsep Perlindungan Hayati Terpadu (PHT), pengelolaan air yang tepat, dan
penanganan paska panen.
●
KESIMPULAN
1. Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan suatu bidang lahan untuk
penggunaan tertentu, termasuk jenis tanaman dan tingkat pengelolaannya.
2. Klasifikasi kemampuan lahan adalah penilaian lahan yang
mengelompokkannya berdasarkan sifat-sifat yang memengaruhi potensi
dan hambatan dalam penggunaan yang lestari.
3. Struktur klasifikasi kesesuaian lahan melibatkan empat tingkat, yaitu Ordo,
Klas, Sub-Klas, dan Satuan.
4. Selain itu, ada beberapa jenis kesesuaian lahan lainnya, seperti kesesuaian
lahan fisik, ekonomi, kualitatif, dan kuantitatif.
5. Potensi pengembangan jagung di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
cukup besar, tetapi produktivitasnya masih rendah. Beberapa teknologi
pengelolaan lahan kering berbasis jagung telah berkembang, termasuk
penggunaan varietas unggul, benih berkualitas tinggi, teknologi tanpa olah
tanah, pengaturan populasi tanaman, dan penggunaan pupuk yang tepat.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PPT_TEKNIK_KONSERVASI_LAHAN_MBKM_KEWIRAUSAHAAN_DASAN_GERES_KELOMPOK_4.pptx

Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)rizky hadi
 
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptxResume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptxMqwinMks
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Purwandaru Widyasunu
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Purwandaru Widyasunu
 
Manajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpaduManajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpadupdatarawa
 
PPT EKOLAKER GODAM.pptx
PPT EKOLAKER GODAM.pptxPPT EKOLAKER GODAM.pptx
PPT EKOLAKER GODAM.pptxWiskeWisang
 
Kelompok 1_Lahan Kering_SPT-01.pptx
Kelompok 1_Lahan Kering_SPT-01.pptxKelompok 1_Lahan Kering_SPT-01.pptx
Kelompok 1_Lahan Kering_SPT-01.pptxMIzhar6
 
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)Helmas Tanjung
 
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA Puan Habibah
 
Makalah konservasi gambut
Makalah konservasi gambutMakalah konservasi gambut
Makalah konservasi gambut11682204417
 
Tata ruang dan degradasi lahan
Tata ruang dan degradasi lahanTata ruang dan degradasi lahan
Tata ruang dan degradasi lahannandradr
 
26519-Article Text-108418-2-10-20200915.pdf
26519-Article Text-108418-2-10-20200915.pdf26519-Article Text-108418-2-10-20200915.pdf
26519-Article Text-108418-2-10-20200915.pdffauzanfahcri1
 

Similar to PPT_TEKNIK_KONSERVASI_LAHAN_MBKM_KEWIRAUSAHAAN_DASAN_GERES_KELOMPOK_4.pptx (20)

Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)Pertanian pd lahan lebak (3)
Pertanian pd lahan lebak (3)
 
Silvani widya
Silvani widyaSilvani widya
Silvani widya
 
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptxResume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
 
Rdhp peningkatan ip 2018
Rdhp peningkatan ip 2018Rdhp peningkatan ip 2018
Rdhp peningkatan ip 2018
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
 
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
Bab 1. pendahuluan evaluasi lahan agroteknologi 2014
 
Konservasi
KonservasiKonservasi
Konservasi
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Manajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpaduManajemen rawa-terpadu
Manajemen rawa-terpadu
 
318 596-1-sm
318 596-1-sm318 596-1-sm
318 596-1-sm
 
PPT EKOLAKER GODAM.pptx
PPT EKOLAKER GODAM.pptxPPT EKOLAKER GODAM.pptx
PPT EKOLAKER GODAM.pptx
 
Kelompok 1_Lahan Kering_SPT-01.pptx
Kelompok 1_Lahan Kering_SPT-01.pptxKelompok 1_Lahan Kering_SPT-01.pptx
Kelompok 1_Lahan Kering_SPT-01.pptx
 
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
 
Bagian 2 evaluasi lahan d3 psl
Bagian 2  evaluasi lahan d3 pslBagian 2  evaluasi lahan d3 psl
Bagian 2 evaluasi lahan d3 psl
 
Bab ii pengertian lahan
Bab ii pengertian lahanBab ii pengertian lahan
Bab ii pengertian lahan
 
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
 
Makalah konservasi gambut
Makalah konservasi gambutMakalah konservasi gambut
Makalah konservasi gambut
 
Tata ruang dan degradasi lahan
Tata ruang dan degradasi lahanTata ruang dan degradasi lahan
Tata ruang dan degradasi lahan
 
26519-Article Text-108418-2-10-20200915.pdf
26519-Article Text-108418-2-10-20200915.pdf26519-Article Text-108418-2-10-20200915.pdf
26519-Article Text-108418-2-10-20200915.pdf
 

PPT_TEKNIK_KONSERVASI_LAHAN_MBKM_KEWIRAUSAHAAN_DASAN_GERES_KELOMPOK_4.pptx

  • 1. Klasifikasi Kemampuan Dan Kesesuaian Lahan Di Provinsi NTB MBKM KEWIRAUSAHAAN (DASAN GERES)
  • 2. RARAS MULIANA J1B021013 FIZA SAFNA J1B021029 HAMBALI J1B021031 01. AZZAHRA KHAERUNNISAH SAFITRI J1B021023 ERIANI SAGITA J1B021027 02. 03. 04. 05. NAMA KELOMPOK 06. IRWAN AGIB AL-ANSORI J1B021035 07. LUKMAN AZHARI J1B021035
  • 3. LATAR BELAKANG Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki potensi besar dalam bentuk lahan kering yang dapat digunakan untuk pertanian dan penggunaan non- pertanian. Data dari BPS NTB pada tahun 2002 menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah provinsi ini, yaitu sekitar 83,4% dari total luas wilayah sekitar 2.015.314 hektar, terdiri dari lahan kering yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian yang produktif. Namun, hanya sebagian kecil, kurang dari 30%, yang telah dimanfaatkan untuk pertanian, dan bahkan pemanfaatan yang telah dilakukan belum optimal. Pemanfaatan lahan ini menghadapi berbagai kendala, termasuk kendala biofisik, sosial, ekonomi, dan lainnya. Oleh karena itu, diperlukan dukungan ilmu pengetahuan yang tepat untuk mengembangkan teknologi yang efisien, serta rekayasa sosial, ekonomi, dan kelembagaan yang sesuai dengan kondisi masyarakat yang ada. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani dan mengoptimalkan potensi pertanian di provinsi NTB.
  • 4. Apa saja macam-macam kesesuaian lahan? Apa saja upaya untuk meningkatkan kualitas lahan di daerah Lombok Tengah? RUMUSAN MASALAH TUJUAN Apa yang dimaksud dengan kesesuaian lahan? Apa yang dimaksud dengan klasifikasi kemampuan lahan? Apa saja struktur klasifikasi kesesuaian lahan? Mahasiswa mampu mengetahui pengertian kesesuaian lahan Mahasiswa mampu memahami klasifikasi kemampuan lahan Mahasiswa mampu mengetahui struktur klasifikasi kesesuaian lahan Mahasiswa mengatahui macam-macam kesesuaiaan lahan Mahasiswa mampu mengetahui upaya untuk meningkatkan kualitas lahan di daerah Lombok Tengah
  • 5. PEMBAHASAN Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan suatu lahan untuk penggunaan tertentu, termasuk jenis tanaman dan tingkat pengelolaan. Ini adalah gambaran tingkat kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan tertentu. Kelas kesesuaian dapat berbeda tergantung pada jenis penggunaan lahan yang dipertimbangkan. Penggunaan lahan juga mencerminkan aspek sosial dan budaya, karena ini mencerminkan aktivitas manusia atas lahan dan statusnya. Kesesuaian lahan dapat dievaluasi baik untuk kondisi saat ini (kesesuaian lahan aktual) maupun kondisi setelah perbaikan dilakukan (kesesuaian lahan potensial). Klasifikasi kemampuan lahan adalah penilaian sistematis dan pengelompokan lahan ke dalam kategori berdasarkan sifat-sifat yang mempengaruhi potensi dan kendala penggunaannya secara berkelanjutan. Sementara itu, kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan suatu lahan untuk penggunaan tertentu, dapat dievaluasi untuk kondisi saat ini atau setelah perbaikan, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti iklim, tanah, topografi, hidrologi, dan drainase yang sesuai untuk pertanian atau komoditas produktif lainnya.
  • 6. menunjukkan tingkatan dalam sub-kelas didasarkan pada perbedaan-perbedaan kecil yang berpengaruh dalam pengelolaannya ORDO menunjukkan keadaan kesesuaian secara umum. CLASS menunjukkan tingkat kesesuaian dalam ordo. SATUAN UNIT SUB-KLAS menunjukkan keadaan tingkatan dalam kelas yang didasarkan pada jenis pembatas atau macam perbaikan yang diperlukan dalam kelas. PEMBAHASAN Struktur klasifikasi kesesuaian lahan adalah terdiri dari 4 kategori sebagai berikut:
  • 7. Beberapa jenis kesesuaian lahan lainnya, yaitu: Kesesuaian lahan ekonomik, kesesuaian lahan yang didasarkan atas faktor-faktor fisik dan pertimbangan ekonomi (biaya dan keuntungan); Kesesuaian lahan fisik, kesesuaian lahan yang didasari atas faktor- faktor fisik tanpa memerhatikan faktor ekonomi; Kesesuaian lahan kualitatif, kesesuaian lahan yang didasarkan pada pemadanan kriteria masing-masing kelas kesesuaian lahan dengan sifat-sifat lahannya; Kesesuaian lahan kuantitatif, kesesuaian lahan yang didasarkan atas angka-angka nilai masing- masing karakteristik lahan. PEMBAHASAN
  • 8. PEMBAHASAN Jagung adalah komoditas tanaman pangan penting yang biasanya ditanam pada musim penghujan di lahan kering. Permintaan jagung di seluruh dunia terus meningkat. Di Indonesia, impor jagung mencapai 1,2 juta ton pada tahun 2000 dan diperkirakan meningkat menjadi 2,2 juta ton pada tahun 2010. Potensi pengembangan jagung di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup besar, tetapi produktivitasnya masih rendah, yaitu sekitar 2,003 ton per hektar dengan luas panen sekitar 31.459 hektar pada tahun 2002. Hal ini masih di bawah rata-rata nasional yang mencapai 2,81 ton per hektar pada tahun yang sama. Namun, penelitian telah menghasilkan varietas jagung bersari bebas dan hibrida dengan potensi produksi tinggi, mencapai 6-8 ton per hektar. Pengkajian dan penelitian dengan petani di NTB menunjukkan bahwa varietas unggul yang dikembangkan dapat menghasilkan hingga 7 ton per hektar jagung kering giling di Sambelia, Lombok Timur. Di tingkat petani, hasil mencapai sekitar 5-6 ton per hektar. Teknologi tanpa olah tanah dengan penggunaan jagung hibrida C7 juga telah menghasilkan hasil yang baik, mencapai 6-7 ton per hektar selama tahun 2000/2001, dengan petani mencapai sekitar 5,5 ton per hektar.
  • 9. PEMBAHASAN Secara umum, tanah di lahan kering NTB memiliki potensi besar untuk pengembangan jagung, terutama tanah-tanah seperti alfisol, entisol, inceptisol, dan vertisol. Namun, beberapa tantangan seperti curah hujan yang tidak menentu, kekurangan unsur hara seperti nitrogen (N) dan fosfor (P), serta masalah hama, penyakit, dan gulma perlu diperhatikan. Masalah pemasaran juga menjadi hal yang sangat penting dalam pengembangan jagung di lahan kering. Beberapa teknologi pengelolaan lahan kering berbasis jagung yang telah berkembang mencakup penggunaan varietas unggul, benih yang berkualitas, teknologi tanpa olah tanah dengan penggunaan herbisida ramah lingkungan, pengaturan populasi tanaman, penggunaan pupuk yang didasarkan pada analisis tanah dan jaringan tanaman, penggunaan pupuk organik saat penanaman, pengendalian gulma yang tepat, pengendalian hama dan penyakit berdasarkan konsep Perlindungan Hayati Terpadu (PHT), pengelolaan air yang tepat, dan penanganan paska panen. ●
  • 10. KESIMPULAN 1. Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan suatu bidang lahan untuk penggunaan tertentu, termasuk jenis tanaman dan tingkat pengelolaannya. 2. Klasifikasi kemampuan lahan adalah penilaian lahan yang mengelompokkannya berdasarkan sifat-sifat yang memengaruhi potensi dan hambatan dalam penggunaan yang lestari. 3. Struktur klasifikasi kesesuaian lahan melibatkan empat tingkat, yaitu Ordo, Klas, Sub-Klas, dan Satuan. 4. Selain itu, ada beberapa jenis kesesuaian lahan lainnya, seperti kesesuaian lahan fisik, ekonomi, kualitatif, dan kuantitatif. 5. Potensi pengembangan jagung di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup besar, tetapi produktivitasnya masih rendah. Beberapa teknologi pengelolaan lahan kering berbasis jagung telah berkembang, termasuk penggunaan varietas unggul, benih berkualitas tinggi, teknologi tanpa olah tanah, pengaturan populasi tanaman, dan penggunaan pupuk yang tepat.