SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM
(2/1 SKS)
DOSEN : IR. ROHLAN ROGOMULYO, M.P.
SILABUS:
PENDAHULUAN : PENGERTIAN TANAMAN SEMUSIM
PENGGOLONGAN TANAMAN SEMUSIM
SIFAT KHUSUS TANAMAN SEMUSIM
TAHAPAN BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM
FAKTOR PENENTU PERTUMBUHAN DAN HASIL
TANAMANSEMUSIM: FAKTOR INTERNAL (GENETIS)
FAKTOR EKSTERNAL (LINGKUNGAN
TEMP TUMBUH)
TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN
SEMUSIM
TAHAPAN TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM:
PERSIAPAN BAHAN TANAM
PERSIAPAN LAHAN
PENANAMAN
PEMELIHARAAN
PEMANENAN
PASCA PANEN
BUDIDAYA ANEKA TANAMAN SEMUSIM:
TEBU
TEMBAKAU
SERELIA
KACANGAN
UMBI-UMBIAN
PUSTAKA:
MORACHAN, Y.B. 1978. CROP PRODUCTION AND
MANAGEMENT. OXFORD & IBH PUBLISHING C.O., 268 P.
MATHESON, E.M., LOVET, J.V., BLAIR, G.Y. & R.Y. LAWN, 1975.
ANNUAL CROP PRODUCTION. A COURSE MANUAL IN
ANNUAL CROP PRODUCTION ACADEMY PRESS. PTY. LTD.
BRISBANE. 139 P.
EVALUASI HASIL STUDI
KOMPONEN YANG DIECALUASI:
1. UJIAN AKHIR SEMESTER = 50%
2. UJIAN SISIPAN = 30%
3. KEGIATAN RANGKAIAN = 20%
(PRAKTIKUM, DISKUSI KELAS, TUGAS KHUSUS)
CARA PENILAIAN :
SISTEM PENILAIAN RELATIF : MENILAI KEMAMPUAN MAHASISWA
TERTENTU TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM
KELASNYA
PERINGKAT NILAI : AMAT BAIK = A
BAIK = B
CUKUP = C
KURANG = D
GAGAL = E
I. BATASAN PENGERTIAN BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM
TANAMAN SEMUSIM: TANAMAN YANG DALAM
MENYELESAIKAN SATU SIKLUS HIDUPNYA, MEMERLUKAN
WAKTU MAKSIMAL SETAHUN
SATU SIKLUS HIDUP TANAMAN :
TANAM ---PERTUMBUHAN VEGETATIF --- PERTUMBUHAN
GENERATIF --- PENUAAN --- MATI
I. PENGGOLONGAN TANAMAN SEMUSIM
1. Berdasarkan proses akhir siklus hidup :
A. Tanaman semusim murni (Pure Annual Crops):
- Proses akhir siklus hidup tanaman terjadi secara alami
- Contoh : Kapas
2. Berdasarkan fungsinya :
A. Tanaman penghasil gula (Sugar Crops)
B. Tanaman Kacangan (Legume Crops)
C. Tanaman pangan/padi-padian (Cereal Crops)
D. Serat (Fiber Crops)
E. Industri (Tembakau)
F. Pangan/ubi-ubian (Tuber Crops)
PERTUMBUHAN TANAMAN
-Pertambahan ukuran dan jumlah sel dalam bentuk berat kering
-Berat kering merupakan cderminan aktivitas fotosintesis
-(Korelasi +)
HASIL AKHIR TANAMAN
- Hasil akhir tanaman ditentukan oleh :
Hasil fotosintesis bersih (HFB) atau Net Assimilation Rate (NAR)
NAR maksimum bila:
- Semua faktor penentu pertumbuhan tidak merupakan faktor
penghambat dan indeks luas daun (ILD) optimum
BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM
INPUT → PROSES BUDIDAYA → OUTPUT → PGN
Sebagai Sistem
Ada : Struktur organisasi
Manajemen
Regulasi
INPUT: Bahan tanam
Saprotan
Fasilitas
Sumber daya manusia
PROSES : Teknologi
SDM
Relugasi
OUTPUT: Hasil
Kualitas
Kuantitas
Standard mutu
PENGGUNA: Konsumen
Pasar
Pabrik pengolah
KERANGKA BERPIKIR
Proses Fisiologi
(Fotosintesis, Respirasi)
Pertumbuhan Vegetatif
Pertumbuhan Generatif
Hasil Akhir
Teknik
Agronomi
Faktor
Internal
Faktor
Eksternal
Rendah Tinggi
Menurun Meningkat
Menghambat Mendukung
- +
Biotik
(Gulma)
Abiotik
(I. chy)
SIFAT-SIFAT TANAMAN SEMUSIM YANG DIUNGGULKAN
NO TANAMAN SIFAT UNGGUL
1 Jagung Hibrida Rendeman (Perbandingan berat biji dengan berat
gelondong) = 83%
Menghasilkan 2 tongkol, sama besar
Tahan penyakit bulai, becak daun, dan karat daun
Tongkol daun tertutup, sehingga mengurangi busuk
buah
Fisik tanaman tegap, seragam, tahan roboh
Potensi hasil = 13 ton pipil kering per hektar
Populasi tanaman 62.000 per HA
Umur panen ± 103 hari
Kebutuhan benih 15 kg per HA
2 Cabe Hibrida Kulit buah tebal, halus
Potensi hasil = 1-2 kg per tanaman
Sesuai untuk dataran rendah sampai dengan tinggi
Mulai panen umur ± 85 hari setelah tanaman
Tahan penyakit anthracnose buah
Fisik tanaman kokoh, percabangan kekar
Buah keras, tahan penyimpanan, dan
pengangkutan jarak jauh
Kebutuhan benih = 100- 120 gram per HA
Berat per buah = 15 gram
Tinggi tanaman = 65- 95 cm
Ukuran buah (Panjang x Diameter) 14 x 1,4 cm
3 Tomat Hibrida Tahan suhu udara panas
Tetap berbuah walau di dataran rendah
Fisik tanam kuat, seragam
Tahan penyakit layu fusarium
Tipe pertumbuhan semi determinate
Mulai panen umur 60 hari
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN
Pertumbuhan : Proses perubahan ukuran sel, bersifat tidak balik
Perkembangan : Proses perubahan struktur dan fungsi sel, diferensiasi
struktur dan fungsi sel
Pertumbuhan : Fungsi (Fotosintesis + Respirasi P = f (F+R)
Energi alam semesta → →
Fotosintesis
Respirasi
Energi kimia
-Produk tanaman
-Urgan Veg.
-Organ Gen
-Es = Energi Surya
-Air
-Angin
-CO2, O2
Input Proses Output
Output pada tanaman :
- Merupakan akumulasi fotosintesis yang ditentukan oleh imbangan
antara laju fotosintesis dan respirasi
- Reaksi fotosintesis :
6CO2 + 12 H2O Energi Cahaya C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
Input Fotocintesis Output
Respirasi
- Pertumbuhan tanaman ditentukan oleh kinerja zat pengatur
tumbuhan
- ZPT
Khlorofil
Alami → (Hormon Pertumbuhan)
dihasilkan tanaman
Buatan → Tiruan, sintesis
- ZPT
- Sifat khas 2 PT:
- Pada konsentrasi sangat rendah, mampu berpengaruh nyata
terhdap proses fisiologi tanaman
- Konsentrasi (ppm) → sangat rendah
- Auksin
- Fototropisme:
- Proses pertumbuhan yang mengarah ke sumber cahaya
Memacu
Buatan
Pertumbuhan
Mengatur perpanjangan sel
Akumulasi di pucuk tanaman
Mengatur plastisitas dinding sel
- Mekanisme?
- Cahaya menghambat sintesa auksin di sel yang terkena cahaya,
perpanjangan sel terhambat
- Bagian sel yang gelap → terpacu → sel lebih panjang →
pertumbuhan belok ke cahaya
PERTUMBUHAN VEGETATIF DAN GENERATIF
- Pertumbuhan vegetatif
- Penentu pertumbuhan vegetatif
Akar → Root
Batang
Daun
Shoot
1. Pembelahan sel
2. Pemanjangan sel
3. Diferensiasi awal sel
→ Pembentukan jaringan
- Perubahan volume sel → Perubahan luas permukaan sel →
akibatnya sel membelah
- Pertumbuhan vegetatif → merombak makanan cadangan →
respirasi
- Pertumbuhan generatif
Dinding sel → dari selulosa
Protoplasma → dari gula
Vakuola → membesar → menghisap air
Bunga
Buah
Biji
KONSEP PERKECAMBAHAN BIJI
Germination Requirements
Perlu diketahui, sebagai :
1. Pedoman penanaman
2. Dasar penentuan perlakuan khusus → Pematahan/perpanjangan
dormansi
3. Pedoman pengendalian → pada biji gulma
Persyaratan lingkungan:
Kesesuaian
Air
Suhu
Oksigen
Cahaya
Persyaratan utama hampir semua biji
Artinya: salah satu tidak terpenuhi,
perkecambahan biji terhambat
AIR :
- Terpenting – Penentu awal untuk memulai perkec
- Tanpa air terjadi hambatan proses fisiologi
- 70% berat protoplasma sel hidup, terdiri atas air
- Fungsi rinci:
1. Pelunak kulit biji → Imbibisi → Pengembangan Embrio + Endosperm
2. Meningkatkan suplai O2 → respirasi T. → Embrio ↑ aktif
3. Mencairkan protoplasma → mengaktifkan kerja enzim →
mengaktifkan proses hidup :
a. Respirasi
b. Asimilasi
c. Pertumbuhan
4. Alat transpor larutan makanan cadangan dari Source → Sink
- Dalam perkembangan biji perlu proses rehidrasi (penambahan air ke
dalam sel biji)
Pemicu
Perkecambahan
- Tingkat rehidrasi tergantung aktivitas pertumbuhan poras embrio
selama perkecambahan → ditentukan oleh :
1. Spesies
2. Tingkat kemasakan biji
3. Pengeringan
- Secara umum : Untuk berkecambah perlu kadar air biji = 30-55%
Kadar air kritis biji untuk perkecambahan :
- Kadar air biji yang diperlukan untuk memulai perkecambahan
- Setiap biji bervariasi
Macam biji Kadar air kritis biji untuk perkecambahan (%)
1. Seredia : Padi
Jagung
Gandum
Macam biji Kadar air kritis biji untuk perkecambahan (%)
1. Seredia : Padi
Jagung
Gandum 30 - 35
Sorghum
Barley
2. Gula beet 31
3. Jarak 32 - 36
4. Kacang tanah 50 - 55
Kedelai
Kapas
Cara masuk air kedalam biji:
1. Disfungsi
2. Osmose
3. Imbibisi
Suhu
Ada 3 suhu kritis untuk perkecambahan biji (suhu (kardinal) :
1. Suhu Minimum: Suhu terendah yang menyebabkan kecepatan dan
persentase biji berkec. minimal
2. Suhu Optimum: Suhu yang menyebabkan kecepatan dan
prosentase berkec. maksimal
Konst air
rendah
Air keluar
Konsentrasi air tinggi
Air masuk (a)
(b)
(a > b)
Air riil yang terserap
biji = a - b
3. Suhu Maksimum: Suhu tertinggi yang menyebabkan kecepatan
dan persentase biji berkecambah minimal
Suhu sub optimal: Suhu diatas titik beku, tetapi di bawah suhu
minimum yang umumnya menghambat
perkecambahan
Kecepatan Perkec.
Sub optimal
Suhu
Titik
beku
1 2 3
Suhu berganti (Alternating Temperature)
- Biji tanaman pakan ternak
- Paspalum
- Festuca
Dasar Teorinya:
4. Teori zat penghambat
Pada suhu
B. Teori oksigen
Pada suhu
Berkecambah lebih baik, bila
mengalami suhu berganti,
daripada suhu konstan
Tinggi → Memacu pembentukan zat penghambat (ABA)
Rendah → Menghambat pembentukan zat penghambat
Tinggi → Terjadi penghambatan suplai O2
(biji mengalami dehidrasi → volu,e biji mengecil
→ kulit menebal, kaku, rigid → impermeabel
Rendah → terjadi peningkatan suplai O2
Kesimpulan :
Pada suhu
Tinggi
Rendah
Zat penghambat meningkat
Suplai O2 menurun
Perkec. Biji
terhambat
Zat penghambat menurun
Suplai O2 meningkat
Perkec. Biji
terpacu
PERAN AIR BAGI TANAMAN
- Secara umum tanaman mati, jika kekeringan selama 3 hari
1. Air merupakan penyusun protoplasma
(85%-90% dari berat jaringan tanaman yang sedang tumbuh)
2. Reagen penting dalam fotosintesis dan proses hidrolitik pati
→ gula
6CO2 + 12H2O C6H12O6+6H2O
3. Pelarut gas, garam, material dalam imbibisi
4. Pengatur turgiditas pertumbuhan sel, stabilitas sel, struktur sel
- Kebutuhan air tanaman :
- Jumlah satuan air yang diserap per satuan berat kering yang
dibentuk
- Kondisi air dalam tanah
1. Air higroskopis → Air yang terikat kuat pada partikel tanah, tidak
(titik layu) tersedia bagi tanaman (sulit diserap)
permanen
Energi cahaya
Kholofil
2. Air kapiler → Air yang tertahan pada pori mikro tersedia bagi
Antara tanah lapang dengan titik layu permanen
(kapasitas)
3. Air gravitasi → Air yang lolos akibat gravitasi bumi
(Kapasitas lapang)
FAKTOR CAHAYA MATAHARI
Istilah PAR = Photosyntesis Active Radiation
(Radiasi Aktif Fotosintesis)
Adalah : Satuan yang digunakan untuk menggambarkan kekuatan
radiasi matahari (energi cahaya matahari) untuk fotosintesis
Cahaya matahari dapat dipandang dari 2 aspek:
1. Sebagai energi radiasi → satuannya watt/1 m2
(W/1m2
)
Data cahaya matahari langsung, siang hari, di belahan bumi utara
(jam 12.’’), besarnya energi radiasi matahari:
1360 watt/1 m2
→ satuan radiasi atau
1360 joule/1m2
/1 detik satuan energi
1 watt = 1 joule/1 detik
2. Sebagai kekuatan cahaya (Intensitas cahaya)
Adalah : Suatu penggambaran subyektif kemampuan mata manusia
untuk menerima cahaya → satuannya :
Lux → Diukur dengan alat Lux meter atau Foot candle (f.c)
= kaki lilin
Data cahaya matahari langsung, siang hari (jam 12.’’) di belahan
bumi utara:
10.000 f.c
atau
108.000 lux ≈ 100.000 lux
1 lux ≈ 1/10 f.c
1 f.c ≈ 10 lux
RUMUS PERSAMAAN SATUAN CAHAYA MATAHARI
Pada kondisi : siang hari (12.’’) di belahan bumi utara:
1. Satuan Radiasi → Watt/1m2
Cahaya matahari = 1360 watt/1m2
Pengguna umumnya : Bidang Teknik Elektro
2. Satuan Energi → Joulle/1m2
/1m2
/1 detik
Cahaya matahari = 1360 Joulle/1m2
/1 detik
3. Satuan Intensitas → Foot candle (f.c) atau lux
Cahaya matahari = 10.000 f.c
= 108.000 lux
Pengguna umumnya: Bidang AGRO – KOMPLEKS
(Pertanian, kehutanan)
PRINSIP HUBUNGAN CAHAYA MATAHARI DENGAN
FOTOSINTESIS
Adalah: Fotosintesis dan reaksi fotokimia lain tidak tergantung pada
energi total cahaya yang ada, tetapi tergantung pada energi
cahaya yang diserap tumbuhan.
Tanaman C3: - gandum - paku-pakuan - pohon
- ganggang - padi - semak
Tanaman C4:
. Tebu . Sorghum
. Teki . Jagung
Tebu fotosintesisnya paling efisien
PROSES PERKECAMBAHAN FISIOLOGIS
(PHYSIOLOGICAL PROCESS)
Dalam proses perkecambahan terjadi 6 tahapan proses fisiologis:
1. Penyerapan air (water absorption)
2. Pencernaan (digestion)
3. Pengangkutan zat makanan (food transfer)
4. Asimilasi (assimilation)
5. Pernapasan (respiration)
6. Pertumbuhan (growth)
1. Water Absorption
- Merupakan proses paling awal pada fase perkec.
- Proses penting, sangat menentukan terhadap keberlangsungan
proses-proses berikutnya
- Setelah proses “W.A” diikuti: pelunakan kulit biji dan pengembangan
biji (swelling of the seed)
- Proses “W.A” berlangsung melalui Imbibisi dan Osmose, O.k.i tidak
perlu energi
- Setelah air melewati kulit biji, akan diserap embrio dan endosperm,
terjadi ‘pembengkakan’, pendesakan kulit biji yang melunak,
akhirnya muncul ‘radicle’
Mekanisme Kerja Enzim:
- Setelah terjadi penyerapan air (rehydration), enzim ‘diaktivir’,
kemudian masuk ke dalam endosperm dan mencerna zat makanan
cadangan
- Senyawa hasil rombakan, larut dalam air dan ammpu berdiffusi, dan
ditranslokasikan dari daerah jaringan penyimpanan makanan
(source) ke daerah yang membutuhkan (sink)
3. Food Transfer
- Pada embrio, jaringan pengangkut (Conductive tissue) masih
sangat sederhana
- Oki pengangkutan dilakukan dengan cara diffusi atau osmose (dari
satu sel → ke sel) hidup lainnya, disebut “Streaming System”
4. Assimilation
- Adalah: proses pembentukan kembali (rebuilding process)
senyawa-senyawa sederhana menjadi kompleks
- Proses ini perlu energi (diperoleh dari respirasi)
5. Respiration
- Adalah : proses perombakan sebagian makanan cadangan (stored
food) menjadi senyawa sederhana
- Perlu supply oksigen yang cukup
- Disebut pula: Proses reduksi dan pelepasan energi (“Reducing and
Energy Relaasing Process”)
SISTEM PERTANAMAN
(CROPING SYSTEM)
Adalah : cara pengaturan dan pemilihan tanaman yang dibudidayakan
disebidang tanah tertentu dalam jangka waktu tertentu.
 Pertanaman berganda (Multiple Cropping) :
 Budidaya tanaman untuk mendapatkan > 1x panenan dari ≥ 1jenis
tanaman pada 1 bidang tanah selama kurun waktu tertentu.
 Beet (1982) :
Menanam > 1 jenis tanaman pada lahan yang sama dalam kurun
waktu 1 tahun
 Tumpang sari :
- pertanaman yang terdiri atas > 1 macam tanaman
- ditanam dilahan yang sama secara simultan
- diatur dalam satu / kumpulan baris secara berselang – seling.
- Perlu memperhatikan : interaksi antar tanaman
- Produktivitas 1 species tanaman tumpangsari < monokultur.
Tetapi Produksi total dalam 1 lahan > monokultur.
- Dipilih tanaman yang :
a. Berbeda famili
b. Berdeba problem hama
c. Kebutuhan unsur hara utama berbeda
d. Melengkapi secara fisiologis
Dalam tumpangsari :
• Kompetensi perakaran > kompetensi tajuk
• Kompetensi akar dan tajuk diukur melalui :
a. Keuntungan hasil tanaman
b. Kelengkapan kompetensi
c. Kemampuan kompetensi
d. Keragaman kompetensi
SIFAT – SIFAT TANAMAN C3 DAN C4
FAKTOR SIFAT TAN C3 TAN C4
1. Fotosintesis
- Bila tanpa naungan
- Suhu tinggi pada
udara normal >
30o
C
2. Suhu maksimum utk
fotosintesis optimum
3. Fotorespirasi
- Bila tanpa naungan
- Suhu tinggi
4. Laju fotosintesis
5. Kebutuhan lengas
tanah
6. Kebutuhan N
1. Kurang Efifien
2. 15 – 25 o
C
(15µ mol CO2/1m2
/1 detik)
3. Laju fotorespirasi lebih
cepat  sehingga lebih
cepat kehilangan CO2
4. Laju fotosintesis lebih
lambat  sehingga sedikit
membentuk biomassa
5. Lebih banyak
6. Lebih banyak
1. Lebih efisien
2. 30 – 40o
C
(40µ mol CO2/1m2
/1 detik)
3. Laju fotorespirasi lebih
lambat shg lbh byk
membentuk biomassa
4. Laju fotosintesis lbh cpt 
shg lbh byk membentuk
biomassa
5. Lebih sedikit
6. Lebih sedikit
Pertumbuhan = fungsi {↑F - ↑R}
Apabila F > R  ada pertumbuhan
F = R  tidak ada pertumbuhan / stagnan
F < R  terjadi penghambatan pertumbuhan
ISTILAH – ISTILAH TENTANG
PERUMUSAN HASIL AKHIR
TANAMAN PERTANIAN
1. HASIL TANAMAN
Produk tanaman yang dipanen per satuan luas lahan
2. PRODUKSI TANAMAN
Produksi tanaman yang dipanen per satuan luas wilayah per satuan
waktu
3. HASIL EKONOMI TAN (Economic Yield)
Bagian tanaman yang dipanen yang memiliki nilai ekonomi.
4. HASIL LIMBAH TAH
Bagian tanaman yang dipanen tetapi tidak memiliki nilai ekonomi.
5. HASIL BIOLOGI TAN (Biological Yield)
Hasil total tanaman yang dipanen (Hasil ekonomi + Limbah) tanaman
6. INDEKS PANEN (HARVEST INDEX)
Nisbah dari hasil ekonomi terhadap hasil biologi
I.P = Hasil Ekonomi
Hasil Biologi
Tan HMT (Hijauan Makanan Ternak)
/ Forage Crops : I.P mendekati 1
Contoh : Sty/esanthes guyanensis

More Related Content

What's hot

Praktikum Pembuatan Pupuk Bokashi
Praktikum Pembuatan Pupuk BokashiPraktikum Pembuatan Pupuk Bokashi
Praktikum Pembuatan Pupuk BokashiHariyatunnisa Ahmad
 
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaPengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaRozi Aziz
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Arif nor fauzi
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihTidar University
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN Repository Ipb
 
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)nuelsitohang
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanamanAli Babang
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asliVanyWardani
 
Pasca Panen Tanaman Hortikultura
Pasca Panen Tanaman HortikulturaPasca Panen Tanaman Hortikultura
Pasca Panen Tanaman HortikulturaRozi Aziz
 
Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2Astrijyt
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiPutrimian Hairani
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiAGROTEKNOLOGI
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihUnhy Doel
 

What's hot (20)

Praktikum Pembuatan Pupuk Bokashi
Praktikum Pembuatan Pupuk BokashiPraktikum Pembuatan Pupuk Bokashi
Praktikum Pembuatan Pupuk Bokashi
 
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaPengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
 
Pola tanam
Pola tanamPola tanam
Pola tanam
 
9. pengujian-benih
9. pengujian-benih9. pengujian-benih
9. pengujian-benih
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
 
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)Persentasi  padi-1(Tanaman Pangan)
Persentasi padi-1(Tanaman Pangan)
 
09 hidroponik
09   hidroponik09   hidroponik
09 hidroponik
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
 
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
225366239 laporan-praktiku-uji-vigor-asli
 
Pasca Panen Tanaman Hortikultura
Pasca Panen Tanaman HortikulturaPasca Panen Tanaman Hortikultura
Pasca Panen Tanaman Hortikultura
 
Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2
 
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar AgronomiLaporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
Laporan Akhir Dasar-dasar Agronomi
 
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benih
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 

Similar to Budidaya tanaman semusim

Metabolisme irnawati g2 l1 19 002
Metabolisme irnawati g2 l1 19 002Metabolisme irnawati g2 l1 19 002
Metabolisme irnawati g2 l1 19 002Yusuf Ahmad Husaeni
 
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptxBayuSulistiantono1
 
Panduan Kultur Jaringan Gaharu
Panduan Kultur Jaringan GaharuPanduan Kultur Jaringan Gaharu
Panduan Kultur Jaringan GaharuAndri Sofda
 
Biologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologiBiologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologinurul limsun
 
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...Haliza Arumdanya
 
T Benih 04-05.PERKECAMBAHAN-dormansi.ppt
T Benih 04-05.PERKECAMBAHAN-dormansi.pptT Benih 04-05.PERKECAMBAHAN-dormansi.ppt
T Benih 04-05.PERKECAMBAHAN-dormansi.pptPrijuHarpenta
 
6. Tek ben S2Agr. Perkecambahan 2021.pdf
6. Tek ben S2Agr.  Perkecambahan 2021.pdf6. Tek ben S2Agr.  Perkecambahan 2021.pdf
6. Tek ben S2Agr. Perkecambahan 2021.pdfMuhammadIqbal961157
 
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoDasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoAndrew Hutabarat
 
Pertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : IsmailPertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : IsmailIsmail Fizh
 
Bioteknologi pembuatan tempe
Bioteknologi pembuatan tempe Bioteknologi pembuatan tempe
Bioteknologi pembuatan tempe Anisa Mu'asomah
 
Dasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanamanDasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanamanMr.Mahmud
 
Lks faktor eksternal pertumbuhan dan perkembangan kelas 12
Lks faktor eksternal pertumbuhan dan perkembangan kelas 12Lks faktor eksternal pertumbuhan dan perkembangan kelas 12
Lks faktor eksternal pertumbuhan dan perkembangan kelas 12Devri Yogas
 

Similar to Budidaya tanaman semusim (20)

Metabolisme irnawati g2 l1 19 002
Metabolisme irnawati g2 l1 19 002Metabolisme irnawati g2 l1 19 002
Metabolisme irnawati g2 l1 19 002
 
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
 
Panduan Kultur Jaringan Gaharu
Panduan Kultur Jaringan GaharuPanduan Kultur Jaringan Gaharu
Panduan Kultur Jaringan Gaharu
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
Biologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologiBiologi SMA - Bab bioteknologi
Biologi SMA - Bab bioteknologi
 
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
 
Pengaruh Kompos pada Selada
Pengaruh Kompos pada SeladaPengaruh Kompos pada Selada
Pengaruh Kompos pada Selada
 
T Benih 04-05.PERKECAMBAHAN-dormansi.ppt
T Benih 04-05.PERKECAMBAHAN-dormansi.pptT Benih 04-05.PERKECAMBAHAN-dormansi.ppt
T Benih 04-05.PERKECAMBAHAN-dormansi.ppt
 
6. Tek ben S2Agr. Perkecambahan 2021.pdf
6. Tek ben S2Agr.  Perkecambahan 2021.pdf6. Tek ben S2Agr.  Perkecambahan 2021.pdf
6. Tek ben S2Agr. Perkecambahan 2021.pdf
 
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan RogomulyoDasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
Dasar Dasar Agronomi Ir. Rohlan Rogomulyo
 
Pertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : IsmailPertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : Ismail
 
Hidroponik ( tugasan )
Hidroponik ( tugasan )Hidroponik ( tugasan )
Hidroponik ( tugasan )
 
Pembuatan Tempe
Pembuatan TempePembuatan Tempe
Pembuatan Tempe
 
Bioteknologi pembuatan tempe
Bioteknologi pembuatan tempe Bioteknologi pembuatan tempe
Bioteknologi pembuatan tempe
 
Kultur-Jaringan 4.pptx
Kultur-Jaringan 4.pptxKultur-Jaringan 4.pptx
Kultur-Jaringan 4.pptx
 
PERKECAMBAHAN.ppt
PERKECAMBAHAN.pptPERKECAMBAHAN.ppt
PERKECAMBAHAN.ppt
 
Dasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanamanDasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanaman
 
3 respirasi
3 respirasi3 respirasi
3 respirasi
 
Lks faktor eksternal pertumbuhan dan perkembangan kelas 12
Lks faktor eksternal pertumbuhan dan perkembangan kelas 12Lks faktor eksternal pertumbuhan dan perkembangan kelas 12
Lks faktor eksternal pertumbuhan dan perkembangan kelas 12
 
Metode ilmiah
Metode ilmiahMetode ilmiah
Metode ilmiah
 

More from Andrew Hutabarat

More from Andrew Hutabarat (20)

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
 
Site dan mode of action
Site dan mode of actionSite dan mode of action
Site dan mode of action
 
Seed bank
Seed bankSeed bank
Seed bank
 
Managemen gulma
Managemen gulmaManagemen gulma
Managemen gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Budidaya tanaman semusim

  • 1. BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM (2/1 SKS) DOSEN : IR. ROHLAN ROGOMULYO, M.P. SILABUS: PENDAHULUAN : PENGERTIAN TANAMAN SEMUSIM PENGGOLONGAN TANAMAN SEMUSIM SIFAT KHUSUS TANAMAN SEMUSIM TAHAPAN BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM FAKTOR PENENTU PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMANSEMUSIM: FAKTOR INTERNAL (GENETIS) FAKTOR EKSTERNAL (LINGKUNGAN TEMP TUMBUH) TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM
  • 2. TAHAPAN TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM: PERSIAPAN BAHAN TANAM PERSIAPAN LAHAN PENANAMAN PEMELIHARAAN PEMANENAN PASCA PANEN BUDIDAYA ANEKA TANAMAN SEMUSIM: TEBU TEMBAKAU SERELIA KACANGAN UMBI-UMBIAN
  • 3. PUSTAKA: MORACHAN, Y.B. 1978. CROP PRODUCTION AND MANAGEMENT. OXFORD & IBH PUBLISHING C.O., 268 P. MATHESON, E.M., LOVET, J.V., BLAIR, G.Y. & R.Y. LAWN, 1975. ANNUAL CROP PRODUCTION. A COURSE MANUAL IN ANNUAL CROP PRODUCTION ACADEMY PRESS. PTY. LTD. BRISBANE. 139 P. EVALUASI HASIL STUDI KOMPONEN YANG DIECALUASI: 1. UJIAN AKHIR SEMESTER = 50% 2. UJIAN SISIPAN = 30% 3. KEGIATAN RANGKAIAN = 20% (PRAKTIKUM, DISKUSI KELAS, TUGAS KHUSUS)
  • 4. CARA PENILAIAN : SISTEM PENILAIAN RELATIF : MENILAI KEMAMPUAN MAHASISWA TERTENTU TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA DALAM KELASNYA PERINGKAT NILAI : AMAT BAIK = A BAIK = B CUKUP = C KURANG = D GAGAL = E
  • 5. I. BATASAN PENGERTIAN BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM TANAMAN SEMUSIM: TANAMAN YANG DALAM MENYELESAIKAN SATU SIKLUS HIDUPNYA, MEMERLUKAN WAKTU MAKSIMAL SETAHUN SATU SIKLUS HIDUP TANAMAN : TANAM ---PERTUMBUHAN VEGETATIF --- PERTUMBUHAN GENERATIF --- PENUAAN --- MATI I. PENGGOLONGAN TANAMAN SEMUSIM 1. Berdasarkan proses akhir siklus hidup : A. Tanaman semusim murni (Pure Annual Crops): - Proses akhir siklus hidup tanaman terjadi secara alami - Contoh : Kapas
  • 6. 2. Berdasarkan fungsinya : A. Tanaman penghasil gula (Sugar Crops) B. Tanaman Kacangan (Legume Crops) C. Tanaman pangan/padi-padian (Cereal Crops) D. Serat (Fiber Crops) E. Industri (Tembakau) F. Pangan/ubi-ubian (Tuber Crops) PERTUMBUHAN TANAMAN -Pertambahan ukuran dan jumlah sel dalam bentuk berat kering -Berat kering merupakan cderminan aktivitas fotosintesis -(Korelasi +)
  • 7. HASIL AKHIR TANAMAN - Hasil akhir tanaman ditentukan oleh : Hasil fotosintesis bersih (HFB) atau Net Assimilation Rate (NAR) NAR maksimum bila: - Semua faktor penentu pertumbuhan tidak merupakan faktor penghambat dan indeks luas daun (ILD) optimum
  • 8. BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM INPUT → PROSES BUDIDAYA → OUTPUT → PGN Sebagai Sistem Ada : Struktur organisasi Manajemen Regulasi INPUT: Bahan tanam Saprotan Fasilitas Sumber daya manusia PROSES : Teknologi SDM Relugasi
  • 10. KERANGKA BERPIKIR Proses Fisiologi (Fotosintesis, Respirasi) Pertumbuhan Vegetatif Pertumbuhan Generatif Hasil Akhir Teknik Agronomi Faktor Internal Faktor Eksternal Rendah Tinggi Menurun Meningkat Menghambat Mendukung - + Biotik (Gulma) Abiotik (I. chy)
  • 11. SIFAT-SIFAT TANAMAN SEMUSIM YANG DIUNGGULKAN NO TANAMAN SIFAT UNGGUL 1 Jagung Hibrida Rendeman (Perbandingan berat biji dengan berat gelondong) = 83% Menghasilkan 2 tongkol, sama besar Tahan penyakit bulai, becak daun, dan karat daun Tongkol daun tertutup, sehingga mengurangi busuk buah Fisik tanaman tegap, seragam, tahan roboh Potensi hasil = 13 ton pipil kering per hektar Populasi tanaman 62.000 per HA Umur panen ± 103 hari Kebutuhan benih 15 kg per HA 2 Cabe Hibrida Kulit buah tebal, halus Potensi hasil = 1-2 kg per tanaman Sesuai untuk dataran rendah sampai dengan tinggi Mulai panen umur ± 85 hari setelah tanaman Tahan penyakit anthracnose buah
  • 12. Fisik tanaman kokoh, percabangan kekar Buah keras, tahan penyimpanan, dan pengangkutan jarak jauh Kebutuhan benih = 100- 120 gram per HA Berat per buah = 15 gram Tinggi tanaman = 65- 95 cm Ukuran buah (Panjang x Diameter) 14 x 1,4 cm 3 Tomat Hibrida Tahan suhu udara panas Tetap berbuah walau di dataran rendah Fisik tanam kuat, seragam Tahan penyakit layu fusarium Tipe pertumbuhan semi determinate Mulai panen umur 60 hari
  • 13. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN Pertumbuhan : Proses perubahan ukuran sel, bersifat tidak balik Perkembangan : Proses perubahan struktur dan fungsi sel, diferensiasi struktur dan fungsi sel Pertumbuhan : Fungsi (Fotosintesis + Respirasi P = f (F+R) Energi alam semesta → → Fotosintesis Respirasi Energi kimia -Produk tanaman -Urgan Veg. -Organ Gen -Es = Energi Surya -Air -Angin -CO2, O2 Input Proses Output
  • 14. Output pada tanaman : - Merupakan akumulasi fotosintesis yang ditentukan oleh imbangan antara laju fotosintesis dan respirasi - Reaksi fotosintesis : 6CO2 + 12 H2O Energi Cahaya C6H12O6 + 6O2 + 6H2O Input Fotocintesis Output Respirasi - Pertumbuhan tanaman ditentukan oleh kinerja zat pengatur tumbuhan - ZPT Khlorofil Alami → (Hormon Pertumbuhan) dihasilkan tanaman Buatan → Tiruan, sintesis
  • 15. - ZPT - Sifat khas 2 PT: - Pada konsentrasi sangat rendah, mampu berpengaruh nyata terhdap proses fisiologi tanaman - Konsentrasi (ppm) → sangat rendah - Auksin - Fototropisme: - Proses pertumbuhan yang mengarah ke sumber cahaya Memacu Buatan Pertumbuhan Mengatur perpanjangan sel Akumulasi di pucuk tanaman Mengatur plastisitas dinding sel
  • 16. - Mekanisme? - Cahaya menghambat sintesa auksin di sel yang terkena cahaya, perpanjangan sel terhambat - Bagian sel yang gelap → terpacu → sel lebih panjang → pertumbuhan belok ke cahaya PERTUMBUHAN VEGETATIF DAN GENERATIF - Pertumbuhan vegetatif - Penentu pertumbuhan vegetatif Akar → Root Batang Daun Shoot 1. Pembelahan sel 2. Pemanjangan sel 3. Diferensiasi awal sel → Pembentukan jaringan
  • 17. - Perubahan volume sel → Perubahan luas permukaan sel → akibatnya sel membelah - Pertumbuhan vegetatif → merombak makanan cadangan → respirasi - Pertumbuhan generatif Dinding sel → dari selulosa Protoplasma → dari gula Vakuola → membesar → menghisap air Bunga Buah Biji
  • 18. KONSEP PERKECAMBAHAN BIJI Germination Requirements Perlu diketahui, sebagai : 1. Pedoman penanaman 2. Dasar penentuan perlakuan khusus → Pematahan/perpanjangan dormansi 3. Pedoman pengendalian → pada biji gulma Persyaratan lingkungan: Kesesuaian Air Suhu Oksigen Cahaya Persyaratan utama hampir semua biji Artinya: salah satu tidak terpenuhi, perkecambahan biji terhambat
  • 19. AIR : - Terpenting – Penentu awal untuk memulai perkec - Tanpa air terjadi hambatan proses fisiologi - 70% berat protoplasma sel hidup, terdiri atas air - Fungsi rinci: 1. Pelunak kulit biji → Imbibisi → Pengembangan Embrio + Endosperm 2. Meningkatkan suplai O2 → respirasi T. → Embrio ↑ aktif 3. Mencairkan protoplasma → mengaktifkan kerja enzim → mengaktifkan proses hidup : a. Respirasi b. Asimilasi c. Pertumbuhan 4. Alat transpor larutan makanan cadangan dari Source → Sink - Dalam perkembangan biji perlu proses rehidrasi (penambahan air ke dalam sel biji) Pemicu Perkecambahan
  • 20. - Tingkat rehidrasi tergantung aktivitas pertumbuhan poras embrio selama perkecambahan → ditentukan oleh : 1. Spesies 2. Tingkat kemasakan biji 3. Pengeringan - Secara umum : Untuk berkecambah perlu kadar air biji = 30-55% Kadar air kritis biji untuk perkecambahan : - Kadar air biji yang diperlukan untuk memulai perkecambahan - Setiap biji bervariasi Macam biji Kadar air kritis biji untuk perkecambahan (%) 1. Seredia : Padi Jagung Gandum
  • 21. Macam biji Kadar air kritis biji untuk perkecambahan (%) 1. Seredia : Padi Jagung Gandum 30 - 35 Sorghum Barley 2. Gula beet 31 3. Jarak 32 - 36 4. Kacang tanah 50 - 55 Kedelai Kapas
  • 22. Cara masuk air kedalam biji: 1. Disfungsi 2. Osmose 3. Imbibisi Suhu Ada 3 suhu kritis untuk perkecambahan biji (suhu (kardinal) : 1. Suhu Minimum: Suhu terendah yang menyebabkan kecepatan dan persentase biji berkec. minimal 2. Suhu Optimum: Suhu yang menyebabkan kecepatan dan prosentase berkec. maksimal Konst air rendah Air keluar Konsentrasi air tinggi Air masuk (a) (b) (a > b) Air riil yang terserap biji = a - b
  • 23. 3. Suhu Maksimum: Suhu tertinggi yang menyebabkan kecepatan dan persentase biji berkecambah minimal Suhu sub optimal: Suhu diatas titik beku, tetapi di bawah suhu minimum yang umumnya menghambat perkecambahan Kecepatan Perkec. Sub optimal Suhu Titik beku 1 2 3
  • 24. Suhu berganti (Alternating Temperature) - Biji tanaman pakan ternak - Paspalum - Festuca Dasar Teorinya: 4. Teori zat penghambat Pada suhu B. Teori oksigen Pada suhu Berkecambah lebih baik, bila mengalami suhu berganti, daripada suhu konstan Tinggi → Memacu pembentukan zat penghambat (ABA) Rendah → Menghambat pembentukan zat penghambat Tinggi → Terjadi penghambatan suplai O2 (biji mengalami dehidrasi → volu,e biji mengecil → kulit menebal, kaku, rigid → impermeabel Rendah → terjadi peningkatan suplai O2
  • 25. Kesimpulan : Pada suhu Tinggi Rendah Zat penghambat meningkat Suplai O2 menurun Perkec. Biji terhambat Zat penghambat menurun Suplai O2 meningkat Perkec. Biji terpacu
  • 26. PERAN AIR BAGI TANAMAN - Secara umum tanaman mati, jika kekeringan selama 3 hari 1. Air merupakan penyusun protoplasma (85%-90% dari berat jaringan tanaman yang sedang tumbuh) 2. Reagen penting dalam fotosintesis dan proses hidrolitik pati → gula 6CO2 + 12H2O C6H12O6+6H2O 3. Pelarut gas, garam, material dalam imbibisi 4. Pengatur turgiditas pertumbuhan sel, stabilitas sel, struktur sel - Kebutuhan air tanaman : - Jumlah satuan air yang diserap per satuan berat kering yang dibentuk - Kondisi air dalam tanah 1. Air higroskopis → Air yang terikat kuat pada partikel tanah, tidak (titik layu) tersedia bagi tanaman (sulit diserap) permanen Energi cahaya Kholofil
  • 27. 2. Air kapiler → Air yang tertahan pada pori mikro tersedia bagi Antara tanah lapang dengan titik layu permanen (kapasitas) 3. Air gravitasi → Air yang lolos akibat gravitasi bumi (Kapasitas lapang)
  • 28. FAKTOR CAHAYA MATAHARI Istilah PAR = Photosyntesis Active Radiation (Radiasi Aktif Fotosintesis) Adalah : Satuan yang digunakan untuk menggambarkan kekuatan radiasi matahari (energi cahaya matahari) untuk fotosintesis Cahaya matahari dapat dipandang dari 2 aspek: 1. Sebagai energi radiasi → satuannya watt/1 m2 (W/1m2 ) Data cahaya matahari langsung, siang hari, di belahan bumi utara (jam 12.’’), besarnya energi radiasi matahari: 1360 watt/1 m2 → satuan radiasi atau 1360 joule/1m2 /1 detik satuan energi 1 watt = 1 joule/1 detik 2. Sebagai kekuatan cahaya (Intensitas cahaya) Adalah : Suatu penggambaran subyektif kemampuan mata manusia untuk menerima cahaya → satuannya :
  • 29. Lux → Diukur dengan alat Lux meter atau Foot candle (f.c) = kaki lilin Data cahaya matahari langsung, siang hari (jam 12.’’) di belahan bumi utara: 10.000 f.c atau 108.000 lux ≈ 100.000 lux 1 lux ≈ 1/10 f.c 1 f.c ≈ 10 lux
  • 30. RUMUS PERSAMAAN SATUAN CAHAYA MATAHARI Pada kondisi : siang hari (12.’’) di belahan bumi utara: 1. Satuan Radiasi → Watt/1m2 Cahaya matahari = 1360 watt/1m2 Pengguna umumnya : Bidang Teknik Elektro 2. Satuan Energi → Joulle/1m2 /1m2 /1 detik Cahaya matahari = 1360 Joulle/1m2 /1 detik 3. Satuan Intensitas → Foot candle (f.c) atau lux Cahaya matahari = 10.000 f.c = 108.000 lux Pengguna umumnya: Bidang AGRO – KOMPLEKS (Pertanian, kehutanan)
  • 31. PRINSIP HUBUNGAN CAHAYA MATAHARI DENGAN FOTOSINTESIS Adalah: Fotosintesis dan reaksi fotokimia lain tidak tergantung pada energi total cahaya yang ada, tetapi tergantung pada energi cahaya yang diserap tumbuhan. Tanaman C3: - gandum - paku-pakuan - pohon - ganggang - padi - semak Tanaman C4: . Tebu . Sorghum . Teki . Jagung Tebu fotosintesisnya paling efisien
  • 32. PROSES PERKECAMBAHAN FISIOLOGIS (PHYSIOLOGICAL PROCESS) Dalam proses perkecambahan terjadi 6 tahapan proses fisiologis: 1. Penyerapan air (water absorption) 2. Pencernaan (digestion) 3. Pengangkutan zat makanan (food transfer) 4. Asimilasi (assimilation) 5. Pernapasan (respiration) 6. Pertumbuhan (growth) 1. Water Absorption - Merupakan proses paling awal pada fase perkec. - Proses penting, sangat menentukan terhadap keberlangsungan proses-proses berikutnya - Setelah proses “W.A” diikuti: pelunakan kulit biji dan pengembangan biji (swelling of the seed)
  • 33. - Proses “W.A” berlangsung melalui Imbibisi dan Osmose, O.k.i tidak perlu energi - Setelah air melewati kulit biji, akan diserap embrio dan endosperm, terjadi ‘pembengkakan’, pendesakan kulit biji yang melunak, akhirnya muncul ‘radicle’ Mekanisme Kerja Enzim: - Setelah terjadi penyerapan air (rehydration), enzim ‘diaktivir’, kemudian masuk ke dalam endosperm dan mencerna zat makanan cadangan - Senyawa hasil rombakan, larut dalam air dan ammpu berdiffusi, dan ditranslokasikan dari daerah jaringan penyimpanan makanan (source) ke daerah yang membutuhkan (sink)
  • 34. 3. Food Transfer - Pada embrio, jaringan pengangkut (Conductive tissue) masih sangat sederhana - Oki pengangkutan dilakukan dengan cara diffusi atau osmose (dari satu sel → ke sel) hidup lainnya, disebut “Streaming System” 4. Assimilation - Adalah: proses pembentukan kembali (rebuilding process) senyawa-senyawa sederhana menjadi kompleks - Proses ini perlu energi (diperoleh dari respirasi) 5. Respiration - Adalah : proses perombakan sebagian makanan cadangan (stored food) menjadi senyawa sederhana - Perlu supply oksigen yang cukup - Disebut pula: Proses reduksi dan pelepasan energi (“Reducing and Energy Relaasing Process”)
  • 35. SISTEM PERTANAMAN (CROPING SYSTEM) Adalah : cara pengaturan dan pemilihan tanaman yang dibudidayakan disebidang tanah tertentu dalam jangka waktu tertentu.  Pertanaman berganda (Multiple Cropping) :  Budidaya tanaman untuk mendapatkan > 1x panenan dari ≥ 1jenis tanaman pada 1 bidang tanah selama kurun waktu tertentu.  Beet (1982) : Menanam > 1 jenis tanaman pada lahan yang sama dalam kurun waktu 1 tahun
  • 36.  Tumpang sari : - pertanaman yang terdiri atas > 1 macam tanaman - ditanam dilahan yang sama secara simultan - diatur dalam satu / kumpulan baris secara berselang – seling. - Perlu memperhatikan : interaksi antar tanaman - Produktivitas 1 species tanaman tumpangsari < monokultur. Tetapi Produksi total dalam 1 lahan > monokultur. - Dipilih tanaman yang : a. Berbeda famili b. Berdeba problem hama c. Kebutuhan unsur hara utama berbeda d. Melengkapi secara fisiologis
  • 37. Dalam tumpangsari : • Kompetensi perakaran > kompetensi tajuk • Kompetensi akar dan tajuk diukur melalui : a. Keuntungan hasil tanaman b. Kelengkapan kompetensi c. Kemampuan kompetensi d. Keragaman kompetensi
  • 38. SIFAT – SIFAT TANAMAN C3 DAN C4 FAKTOR SIFAT TAN C3 TAN C4 1. Fotosintesis - Bila tanpa naungan - Suhu tinggi pada udara normal > 30o C 2. Suhu maksimum utk fotosintesis optimum 3. Fotorespirasi - Bila tanpa naungan - Suhu tinggi 4. Laju fotosintesis 5. Kebutuhan lengas tanah 6. Kebutuhan N 1. Kurang Efifien 2. 15 – 25 o C (15µ mol CO2/1m2 /1 detik) 3. Laju fotorespirasi lebih cepat  sehingga lebih cepat kehilangan CO2 4. Laju fotosintesis lebih lambat  sehingga sedikit membentuk biomassa 5. Lebih banyak 6. Lebih banyak 1. Lebih efisien 2. 30 – 40o C (40µ mol CO2/1m2 /1 detik) 3. Laju fotorespirasi lebih lambat shg lbh byk membentuk biomassa 4. Laju fotosintesis lbh cpt  shg lbh byk membentuk biomassa 5. Lebih sedikit 6. Lebih sedikit
  • 39. Pertumbuhan = fungsi {↑F - ↑R} Apabila F > R  ada pertumbuhan F = R  tidak ada pertumbuhan / stagnan F < R  terjadi penghambatan pertumbuhan
  • 40. ISTILAH – ISTILAH TENTANG PERUMUSAN HASIL AKHIR TANAMAN PERTANIAN 1. HASIL TANAMAN Produk tanaman yang dipanen per satuan luas lahan 2. PRODUKSI TANAMAN Produksi tanaman yang dipanen per satuan luas wilayah per satuan waktu 3. HASIL EKONOMI TAN (Economic Yield) Bagian tanaman yang dipanen yang memiliki nilai ekonomi. 4. HASIL LIMBAH TAH Bagian tanaman yang dipanen tetapi tidak memiliki nilai ekonomi. 5. HASIL BIOLOGI TAN (Biological Yield) Hasil total tanaman yang dipanen (Hasil ekonomi + Limbah) tanaman
  • 41. 6. INDEKS PANEN (HARVEST INDEX) Nisbah dari hasil ekonomi terhadap hasil biologi I.P = Hasil Ekonomi Hasil Biologi Tan HMT (Hijauan Makanan Ternak) / Forage Crops : I.P mendekati 1 Contoh : Sty/esanthes guyanensis