Penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai proses pendidikan non-formal bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka agar dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan. Tujuannya adalah perubahan perilaku petani ke arah yang lebih baik untuk mengembangkan pertanian dan kesejahteraan mereka. Hambatan yang dihadapi meliputi pengetahuan, motivasi, dan sumber daya petani.
2. Arti dan Tujuan Penyuluhan Pertanian
• Tahun 1840-an di I nggris digunakan istilah
“university extension”.
• Tahun 1867-68, James Stuart dari Trinity
College (Cambridge) untuk pertamakalinya
memberikan ceramah kepada perkumpulan
wanita dan perkumpulan pekerja pria di
Inggris Utara.
3. • Stuart mengusulkan kepada univ Cambridge
agar penyuluhan dijadikan mata kuliah.
• 1873 Cambridge secara resmi menerapkan
sistem penyuluhan , dan diikuti oleh univ
London tahun 1876 dan univ Oxford tahun
1878.
• Tahun 1880, kegiatan ini sudah merupakan
gerakan penyuluhan yang merupakan wadah
PT melebarkan sayapnya ke luar kampus.
4. • Sejak awal abad 20 istilah “penyuluhan
pertanian” mulai digunakan secara umum di
AS, untuk menunjukkan bahwa sasaran
pengajaran di universitas tidak hanya terbatas
di lingkungan kampus, tetapi diperluas hingga
semua pihak yang hidup di lingkungan
manapun.
5. • Penyuluhan dapat dipandang sebagai suatu
bentuk pendidikan untuk orang dewasa yang
menempatkan pengajar sebagai staf
universitas.
• Penyuluhan ini menjadi kegiatan utama
akademi pertanian yang mempekerjakan
penyuluh daerah di setiap negara bagian.
6. • Karena menurunnya jumlah petani,
maka dinas penyuluhan kemudian
berupaya melayani semua warga
dengan memberikan informasi yang
tersedia di berbagai sumber di
universitas.
7. • Tujuan penyuluhan di negara2 berbahasa
Inggris (AS) adalah menjamin agar
peningkatan produksi pertanian yang
merupakan tujuan utama kebijakan
pembangunan pertanian melalui cara
merangsang petani untuk memanfaatkan
teknologi produksi modern dan ilmiah yang
dikembangkan melalui pendidikan.
8. Istilah lain untuk penyuluhan:
• Voorlichting (Belanda), berarti memberi
penerangan untuk menolong seseorang
menemukan jalannya.
• Penyuluhan (Indonesia), mengikuti Belanda.
• Baratung (Inggris dan Jerman), pemberian
saran/petunjuk dari seseorang pakar kepada
seseorang tetapi seseorang tsb yang berhak
untuk menentukan pilihannya.
9. • Aufkla”rung (Jerman), pencerahan
(dalam pendidikan kesehatan).
• Erziehung (Jerman), mirip artinya
dengan pendidikan di AS, yang
menekankan tujuan penyuluhan
pertanian untuk mengajar seseorang
sehingga dapat memecahkan sendiri
masalahnya.
10. • Fo”rderung (Austria), menggiring
seseorang ke arah yang diinginkan.
• Korea: bimbingan pedesaan.
• Vulgarisation (Perancis), pentingnya
menyederhanakan pesan bagi orang
awam.
11. • Capacitacion (Spanyol), menunjukkan adanya
keinginan untuk meningkatkan kemampuan
manusia yang dapat diartikan dengan
pelatihan.
12. • Dari beberapa istilah penyuluhan diatas
memberikan gambaran tentang berbagai
proses yang mempunyai beberapa persamaan,
disamping perbedaan yang cukup penting.
• Namun ditemukan kesamaan persepsi untuk
istilah penyuluhan, yaitu:
13. • Penyuluhan merupakan keterlibatan
seseorang untuk melakukan komunikasi
informasi secara sadar dengan tujuan
membantu sasarannya memberikan pendapat
sehingga bisa membuat keputusan yang
benar.
14. • Penyuluhan merupakan proses untuk
membantu petani dalam mengambil
keputusan dari berbagai alternatif pemecahan
masalah.
• Petani memutuskan sesuatu berdasarkan
pada kepentingannya sendiri, tetapi ada saat2
dimana agen penyuluhan perlu mengambil
keputusan demi kepentingan petani.
15. • Misalnya: keputusan dokter hewan untuk
melakukan pencegahan penyakit tertentu
demi kepentingan masyarakat disamping
peternak secara pribadi.
• Keputusan pemerintah untuk memusnahkan
ternak ayam untuk mencegah flu burung.
• Dalam hal ini agen penyuluan menjalankan
tugasnya lebih ke arah pelayanan dibanding
pendidikan.
16. Arti penyuluhan
• Penyuluhan diartikan sebagai usaha memberi
terang atau petunjuk bagi orang yang berjalan
dalam kegelapan.(berasal dari kata
suluh=obor=pelita=pemberi terang dalam
kegelapan).
17. • Dengan penyuluhan diharapkan akan dapat
membuat orang dari tidak tahu jadi tahu, dari
yang sudah tahu menjadi lebih tahu mengenai
jalan yang harus ditempuh dan dituju.
• Membantu orang dalam kesulitan untuk
memperoleh petunjuk, bimbingan akan jalan
yang harus ditempuh demi tercapainya tujuan
yang diharapkan.
18. • Pertanian secara filosofi berarti
penerapan karya manusia pada alam
sehingga dapat memperoleh dan
menaikkan produksi yang lebih
bermanfaat bagi kehidupannya
sendiri serta keluarga dan
masyarakat lingkungannya.
19. • Pertanian secara ekonomis merupakan salah
satu cabang perekonomian yaitu suatu usaha
atau proses kegiatan produksi, suatu usaha
untuk dapat meningkatkan guna, mutu, dan
nilai suatu produk, suatu usaha untuk
mempertahankan dan membina kelestarian
dan potensi sumberdaya dari alam.
20. Penyuluhan Pertanian diartikan
sebagai :
• Usaha untuk memberikan petunjuk dan
bimbingan yang harus ditempuh oleh setiap
orang yang berusaha tani sehingga dapat
menaikkan guna, mutu, dan nilai produksinya
sehingga lebih bermanfaat bagi kehidupannya
sendiri dan keluarganya dan bagi masyarakat
lingkungannya, dengan tetap
mempertahankan kelestarian dan potensi
sumberdaya alam yang diolahnya.
21. • Dalam praktek penyuluhan pertanian diartikan
sebagai suatu sistem pendidikan di luar
sekolah (non formal) untuk para petani dan
keluarganya dengan tujuan agar mereka
mampu dan berswadaya memperbaiki/
meningkatkan usaha taninya dan pendapatan
serta kesejahteraannya sendiri dan
masyarakatnya.
22. • Pengertian penyuluhan sebagai suatu bidang
ilmu tersendiri menurut Jack Ferner
merupakan ilmu terpakai yang secara khusus
mempelajari teori2, prosedur2, dan cara2
yang digunakan untuk menyampaikan
teknologi baru yang ditemukan sebagai hasil
penelitian sehingga mereka mengerti dan mau
menerima dan menggunakannya untuk
memecahkan persoalan2 yang mereka hadapi.
24. Menurut Arthur Mosher, penyuluhan pertanian di AS
diartikan sebagai pendidikan non formal dengan sifat2
sbb:
• Diberikan kepada masyarakat sesuai dengan
kepentingan dan kebutuhan usahanya untuk
meningkatkan kehidupan fisiknya atau
usahanya mempertinggi kemakmurannya.
• Menggunakan teknik pendidikan khusus.
• Penyediaan alat2 survey pendahuluan,
termasuk evaluasi.
• Diselenggarakan dalam suasana kerjasama dan
saling menghargai.
25. Menurut A.H Savile, penyuluhan
sebagai:
• Suatu bentuk pengembangan masyarakat di
bidang pertanian dengan menggunakan
pendidikan sebagai cara pendekatannya untuk
mengatasi atau memecahkan masalah2 dalam
masyarakat/ individual.
26. Menurut M.F Millikan dan David
Hapgood, penyuluhan adalah:
• Usaha meningkatkan produktivitas usaha
pertanian, baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang, melalui suatu proses
pendidikan di luar sekolah yang sesuai bagi
masyarakat pedesaan dari segala umur untuk
meningkatkan ketrampilannya guna
menghadapi segala persoalan yang mereka
hadapi.
27. Jadi dapat disimpulkan:
• Penyuluhan adalah proses pendidikan
• Pendidikan yang diberikan sesuai dengan
kepentingan dan kebutuhan pada waktu
tertentu.
• Sifat penyuluhan harus kontinu serta materi
pendidikan harus dikembangkan terus
menerus sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
28. • Teknik pendidikan dalam
penyuluhan harus merupakan
teknik khusus sesuai kepentingan
masyarakat.
29. Dari rumusan diatas bahwa pengertian penyuluhan
pertanian mempunyai hakekat yang sama yaitu:
• Suatu sistem pendidikan non-formal di luar sekolah bagi para
petani dan keluarganya agar terjadi perubahan perilaku yang
lebih rasional dengan belajar sambil berbuat (learning by
doing) sampai mereka tahu, mau, dan mampu berswakarsa
untuk memecahkan persoalan2 yang dihadapi baik secara
sendiri2 maupun bersamaan guna terus memajukan usaha
pertanian dan menaikkan jumlah, mutu, macam serta jenis dan
nilai produksinya sehingga tercapai kenaikan pendapatan yang
lebih bermanfaat bagi dirinya sendiri, keluarganya, dan
kesejahteraan masyarakat pada umumnya .
30. Tujuan penyuluhan pertanian:
• Tujuan kegiatan penyuluhan pertanian untuk
merobah perilaku sasarannya.
• Perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai
hasil penyuluhan pertanian adalah:
1. Perubahan tingkat pengetahuan petani yang
lebih luas dan mendalam tentang teknik dan
pengelolaan usaha pertanian.
2. Perubahan dalam ketrampilan teknis yang lebih
baik, dan mengelola usaha yang lebih efisien.
3. Perubahan sikap yang lebih progresif dan
motivasi tindakan yang lebih rasional.
31. Tujuan edukatif penyuluhan pertanian
adalah:
• Edukatif sosiologis, misal sikap
dan pengetahuan.
• Edukatif ekonomis, misal
pendapat meningkat.
32. Menurut tingkatannya,tujuan penyuluhan
pertanian dapat dibedakan atas:
• Tujuan dasar: tercapainya kesejahteraan
masyarakat petani secara keseluruhan.
• Tujuan umum: perubahan sikap, ketrampilan,
pengetahuan, demi meningkatnya produksi
dan pendapatan petani.
• Tujuan operasional: sebagai arah/pedoman
kegiatan pp yang dilaksanakan .
33. Tujuan operasional mempunyai tujuan
ganda yaitu:
• Bagi penyuluh: agar mereka mempunyai
kemampuan untuk mempengaruhi dan
mengorganisir petani di wilayah kerjanya.
• Bagi petani: agar memperoleh kenaikan
produksi dan pendapatan.
• Bagi lembaga: dapat memberikan pelayanan
dan kemudahan yang lebih memungkinkan
petani menerapkan teknologi yang disuluhkan
34. Tujuan penyuluhan pertanian menurut
Harold L. Duttenbery:
• Menambah pengetahuan petani
sehingga dapat mengusahakan usaha
tani lebih efisien dan menambah
pendapatan.
• Mendorong petani menghasilkan bahan
makanan yang diperlukan sehingga dapat
memenuhi kebutuhan makanan bagi
keluarganya.
35. • Menambah pengetahuan petani tentang
keadaan dan kesempatan yang ada diluar
desanya.
• Memperbaiki kehidupan sosial dan spritual
petani.
• Memberi kesempatan kepada petani
mengembangkan bakatnya dan
kepemimpinannya.
36. • Membentuk suatu masyarakat tani
yang bangga akan hasil
pekerjaannya, bebas cara berpikirnya
dan konstruktif dalam
pandangannya, percaya dirisendiri
dan mempunyai kecintaan pada RT
dan negaranya.
37. Tujuan penyuluhan pertanian menurut
AT Mosher:
• Memperbaiki mata pencaharian
masyarakat tani, memperbaiki
kehidupan fisiknya dan
meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat.
38. Hambatan2 dalam pencapaian tujuan
penyuluhan pertanian:
• Pengetahuan: sebagian petani tidak
mempunyai pengetahuan dan wawasan
yang memadai untuk dapat memahami
permasalahan mereka, memikirkan
pemecahannya, atau memilih
pemecahan masalah yang paling tepat
untuk mencapai tujuan mereka.
39. • Motivasi: sebagian petani kurang memiliki
motivasi untuk mengubah perilaku karena
perubahan yang diharapkan berbenturan dengan
motivasi yang lain. Misal: peternak kurang
memberikan perhatian terhadap kebersihan
dalam memerah susu karena mahalnya harga
desinfektan. Maka penyuluh memberikan
motivasi pada peternak agar menggunakan
metoda2 yang dianjurkan dnegan
mendemonstrasikan bagaimana kebersihan dapat
meningkatkan kualitas susu dan menambah
keuntungan
40. • Sumberdaya: kekurangan sd merupakan hal
yang menghambat dalam penyuluhan.
-Organisasi penyuluhan dibawah departemen
pertanian di banyak negara berkembang
seringkali diserahi tanggungjawab untuk
mengawasi kredit dan mendistribusikan
sarana produksi seperti pupuk.
-Organisasi yang menyediakan sd disini tidak
terlibat dalam kegiatan penyuluhan.
41. • Wawasan: sebagian petani kurang memiliki
wawasan untuk memperoleh sd yang
diperlukan, misal informasi mengenai sumber
kredit.
• Kekuasaan: sebagai petani tidak memiliki
wawasan terhadap hubungan2 kekuasaan
dalam masyarakatnya.
42. Kesimpulan:
Penyuluhan secara sistematis didefinisikan
sebagai proses:
• Membantu petani menganalisis situasi yang
sedang dihadapi dan melakukan perkiraan ke
depan.
• Membantu petani menyadarkan terhadap
kemungkinan timbulnya masalah dari analisis
tsb.
43. • Meningkatkan pengetahuan dan
mengembangkan wawasan terhadap suatu
masalah, serta membantu menyusun kerangka
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki petani.
• Membantu petani memperoleh pengetahuan yan
khusus berkaitan dengan cara pemecahan
masalah yang dihadapi serta akibat yang
ditimbulkannya sehingga mereka mempunyai
berbagai alternatif tindakan.
44. • Membantu petani memutuskan pilihan yang
tepat yang menurut pendapat mereka sudah
optimal.
• Meningkatkan motivasi petani untuk dapat
menerapkan pilihannya.
• Membantu petani untuk mengevaluasi dan
meningkatkan ketrampilan mereka dalam
membentuk pendapat dan mengambil
keputusan.