4. Silakan mengubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan dengan
mencantumkan kredit kepada Anda dan melisensikan ciptaan turunan serupa
dengan ciptaan asli dan bukan untuk kepentingan komersial.
4
6. Inkubasi Bisnis Pertanian
Cetakan 1, Oktober 2021
Supervisor
Idham Arsyad
Billy Aries
Luluk Nur Hamidah
Hanif Dhakiri
Penyusun
Yossy Suparyo
Dodiet Prasetyo
Usep Saeful Kamal
Sutardjo Ps
Reza Juliana Ningrum
Penyunting
Yossy Suparyo
Tata Letak
Abdul Malik
Dipublikasikan Oleh:
DPN GERBANG TANI
Jl. Raden Saleh No. 9, Jakarta Pusat 10430
https://gerbangtani.or.id
E-mail: dpngerbangtani@gmail.com
Telp. 081328933355 (Innovation Dept.)
KATALOG DALAM TERBITAN (KDT)
Suparyo, Yossy dkk.
Modul Inkubasi Bisnis Pertanian. Jakarta: DPN Gerbang Tani.
2021
14 x 21 cm; 90 hlm
ISBN: -
1. Pengkaderan 2. Pendidikan Populer
6
7. i. Judul ii. Penulis iii. DPN Gerbang Tani
DAFTAR ISI
Pengantar ~ 8
Pre-test ~ 14
PB 1. Pengenalan Gerbang Tani ~ 18
PB 2. Inovasi Bisnis Pertanian ~ 29
PB 3. Penguatan Kelembagaan Bisnis ~ 44
PB4. Pengetahuan Produk ~ 64
PB 5. Strategi Pemasaran ~ 76
Post-test~ 88
7
8. pembuka
Setiap manusia ditakdirkan untuk meraih
kesejahteraan dengan mengoptimalkan potensi diri,
kompetensi, dan sumber daya yang ia kuasai.
Umumnya, kesejahteraan ekonomi seseorang diperoleh
dari keuntungan dari hasil usaha dan jasa. Selanjutnya,
sebagian keuntungan itu dikembangkan dalam bentuk
tabungan maupun penguatan modal usaha (investasi)
sehingga terus bertambah dari waktu ke waktu. Sebagai
makhluk individu dan makhluk Tuhan, manusia
dibekali kemampuan bertahan hidup (survive) dan
mengembangkan diri untuk mewujudkan cita-cita dan
tujuan hidupnya. Karena itu, sejatinya setiap manusia
adalah wirausahawan karena dapat dipastikan mereka
menghasilkan sebuah produk, baik berupa
pengetahuan, keterampilan, maupun norma atau tata
nilai dalam hidup bermasyarakat. Bagi masyarakat
yang beragama, setiap produk yang dihasilkan manusia
merupakan sebuah kreativitas yang lahir dari kapasitas
dasar manusia sebagai makhluk Tuhan. Inilah yang
disebut sebagai one person, one product (OPOP).
Di sisi lain manusia sebagai makhluk sosial
memiliki hubungan satu dengan lainnya, baik untuk
saling membantu, tolong menolong, maupun bekerja
sama membangun kesejahteraan secara kolektif dalam
komunitas/kelompok. Model inilah yang menciptakan
komunitas atau kelompok yang melahirkan produk
8
9. atau one community one product (OCOP). Kekuatan
kolektif kelompok dan komunitas mewujudkan
kekuatan yang bertujuan untuk membangun kekuatan
kolektif dalam sebuah komunitas. Di Indonesia,
inisiasi untuk membangun kekuatan ekonomi secara
kelompok telah dilakukan oleh program-program
pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan oleh
pemerintah. Secara umum, pengembangan ekonomi
secara kelompok bertujuan untuk menggerakkan
kekuatan ekonomi berbasis kelompok/komunitas
dengan sistem kooperasi agar mampu menolong diri
(self help) dan menghadapi persaingan ekonomi
dalam konsep one community, one company (OCOC).
Kehadiran Undang-Undang No 6 Tahun 2014
tentang Desa juga membawa spirit baru kehidupan
ekonomi di wilayah perdesaan. Desa menjadi ruang
kehidupan dan sumber penghidupan bagi warga desa
untuk mengembangkan kesejahteraan individu
maupun masyarakat. Kini, desa—dengan segala
kekuatan kewenangannya—dapat mengelola potensi
dan sumber daya ekonomi di wilayahnya secara
mandiri dan berdaulat. Desa dapat mengembangkan
kekuatan diri dan wilayahnya melalui peningkatan
kualitas produk unggulan desa. Inilah yang disebut
dengan one village one product (OVOP). UU Desa juga
memberi kewenangan pada desa untuk membangun
sistem dan kelembagaan ekonomi profesional agar
potensi dan sumber daya desa dapat terkelola dengan
baik. Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) merupakan
lembaga ekonomi desa yang seharusnya dikelola secara
profesional, mandiri, adil, dan berdaulat untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial
masyarakat desa.
9
10. Selajutnya, BUM Desa dapat membentuk unit-unit
usaha yang bekerja layaknya sebuah perusahaan yang
berorientasi profit, sekaligus melindungi para pelaku
ekonomi di desa dari tekanan kekuatan ekonomi
besar. Di sinilah lahir istilah one village one company
(OVOC) sebagai bentuk intermediasi kekuatan usaha
ekonomi lokal di desa. Unit bisnis BUM Desa
merupakan bentuk perwujudan OVOC yang
menggerakkan roda ekonomi desa melalui optimalisasi
potensi-potensi desa. Karena itu, kehadiran wirausaha
desa dan pebisnis sosial (social enterpreneur) sangat
diperlukan agar BUM Desa mampu mendayagunakan
potensi dan sumber daya desa sebagai motor penggerak
perekonomian sekaligus mampu menyediakan
lapangan kerja bagi masyarakat usia produktif.
Inkubasi Bisnis Pertanian
Gerakan Kebangkitan Petani dan Nelayan
Indonesia (Gerbang Tani) merupakan badan otonom
di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang didirikan
pada 24 September 2014. Gerbang Tani merupakan
pelaksana tugas partai untuk melakukan pembelaan/
keberpihakan pada petani dan nelayan yang
mengalami peminggiran/ketertindasan, sekaligus
mendorong lahirnya kebijakan-kebijakan publik yang
semakin menguntungkan petani dan nelayan. Secara
keorganisasian, Gerbang Tani bertugas untuk
meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan,
peningkatan kualitas hidup petani dan nelayan, serta
mengentaskan petani dan nelayan dari jerat
kemiskinan.
Untuk melaksanakan tugas di atas, Gerbang Tani
10
11. berkerja keras membangun tata kelola organisasi yang
fleksibel dan adaptif terhadap perubahan-perubahan di
dunia pertanian dan kelautan untuk mengembangkan
model tata kelola sumber daya alam yang produktif
dan berkelanjutan, serta penguatan pelaku dan institusi
bisnis di bidang pertanian dan nelayan. Gerbang Tani
juga mempromosikan penerapan inovasi dan adopsi
teknologi akan meningkatkan nilai tambah (added
value) bagi produk dan sumber daya alam sehingga
mampu bersaing dengan produk sejenis yang
diproduksi oleh manufaktur arus utama.
Program Inkubasi Bisnis Pertanian merupakan
salah satu aksi nyata Gerbang Tani untuk membangun
kerja sistemik dan pelayanan pada audien (baca: petani
dan nelayan), khususnya kaum muda, agar mampu
meningkatkan kapasitas, mengeksplorasi gagasan-
gagasan bisnis, dan mengembangkan badan usaha
yang tepat untuk mengolah potensi yang ada menjadi
produk unggulan. Program Inkubasi Bisnis Pertanian
diharapkan menjadi akselerator bagi para pelaku bisnis,
khususnya mereka yang baru menjalankan usaha
antara 1-5 tahun, untuk meraih impian bisnisnya.
Inkubasi bisnis pertanian Gerbang Tani menjadi
ladang persemaian untuk melahirkan para
wirausahawan dan pebisnis sosial di bidang pertanian.
Program Inkubasi Bisnis Pertanian menjadi
“kawah candradimuka” bagi para pelaku bisnis
pertanian, baik untuk pengembangan skill dan
kemampuan entrepreneurship maupun penguatan
kelembagaan ekonomi. Selain itu, Program Inkubasi
Bisnis menjadi kotak pasir (sandbox) yang akan
mengurangi rasa sakit saat pelaku wirausaha jatuh dan
terpuruk dalam bisnis. DPN Gerbang Tani
11
12. menyediakan mentor-mentor bisnis yang berkualitas
dan bekerja keras untuk mengembangkan model
dukungan pengetahuan dalam program ini sehingga
dapat dimanfaatkan secara fleksibel oleh siapapun.
Modul Pendukung Program Inkubasi Bisnis
Modul ini dirancang untuk One Day Training
yang relatif singkat dengan berdurasi 10 jam pelajaran
(10 x 45 menit). Secara umum, pelatihan semacam ini
bertujuan untuk membantu para pebisnis pemula atau
pebisnis muda yang tengah menjajagi atau menekuni
bisnis pertanian. Sebagai media pendukung One Day
Training, modul ini berisi lima pokok bahasan, yaitu
(1) PB 1 : Pengenalan Gerbang Tani, (2) PB2 : Inovasi
Bisnis, (3) PB3 : Kelembagaan Bisnis, (4) Pengetahuan
Produk, dan (5) Strategi Pemasaran.
Sistematika penyusunan modul dapat dilihat pada
bagan di bawah ini:
Penyusunan modul mendukung target kompetensi
yang ingin diraih peserta dalam pelatihan inkubasi bisnis
ini. Tingkatan kompetensi yang ditetapkan dalam
12
PB 1 PB 2 PB 3
PB 4
PB 5
Umpan
Balik
13. dokumen ini mengacu taksonomi Bloom, yaitu:
Koginitif (C) Afektif (A) Psikomotor (P)
C1. Mengingat
C2. Memahami
C3. Menerapkan
C4. Menganalisis
C5. Mengevaluasi
C6. Mengkreasi
A1. Menerima
A2. Merespon
A3. Menghargai
A4. Mengorganisasikan
A5. Karakterisasi
Menurut Nilai
P1. Meniru
P2. Memanipulasi
P3. Presisi
P4. Artikulasi
P5. Naturalisasi
Susunan pokok bahasan dan kompentensi yang ingin
dicapai dalam workshop ini adalah:
Kode Pokok Bahasan Waktu
Kompetensi
C A P
PB 1
Pengenalan Gerbang
Tani
2 JP C2 A1 P1
PB 2 Inovasi Bisnis Pertanian 2 JP C3 A2 P2
PB 3
Kelembagaan Bisnis
Pertanian
2 JP C2 A1 P1
PB 4 Pengetahuan Produk 2 JP C3 A2 P1
PB 5 Strategi Pemasaran 2 JP C3 A2 P1
Jumlah 10 JP
Penggunaan Modul
Modul ini dapat dipergunakan secara terpisah
maupun bersama dalam sebuah workshop. Penggunaan
secara terpisah tidak akan mengurangi kompetensi yang
ingin dicapai karena setiap pokok bahasan dirancang
13
14. memiliki lembar kerja yang membantu fasilitator
melakukan evaluasi atas proses transfer pengetahuan.
Setiap pokok bahasan juga dilengkapi dengan Tahapan
Pembelajaran yang akan membantu fasilitator untuk
memanfaatkan modul secara maksimal.
Tim penyusun berharap keberadaan modul ini
dapat membantu pihak pemerintah maupun masyarakat
sipil dalam mengembangkan inisiasi bisnis pertanian di
wilayah perdesaan. Kami menyadari modul ini masih
jauh dari sempurna sehingga masukan dan kritik sangat
kami perlukan untuk memperbaiki model pada saat yang
akan datang. Selamat mencoba.
14
15. PRE-TEST
Bacalah dengan seksama, lalu berilah tanda silang (X)
pada jawaban yang paling tepat. Waktu untuk
mengerjakan pre-test adalah 15 menit.
1. Sebutkan salah satu tujuan utama memiliki bisnis:
a. Mengurangi angka pengangguran
b. Memiliki banyak teman
c. Menjadi lebih sibuk
d. Menjadi orang baik
2. Mengapa penting memiliki motivasi dalam
membangun bisnis:
a. Agar produk cepat terjual
b. Agar cepat mendapat untung
c. Agar costumer puas
d. Agar mampu melewati rintangan/tantangan
dalam membangun bisnis
3. Di bawah ini yang bukan kriteria sebuah tujuan
adalah:
a. Spesifik
b. terukur
c. Dapat dicapai
d. Yang penting ada
4. Ketika konsumen memutuskan untuk membeli
sebuah produk, biasanya disebut dengan...
15
16. a. Opening
b. Closing
c. Thinking
d. Semua jawaban benar
5. Soft selling adalah:
a. Penjualan dengan cara lambat
b. Penjualan denan cara lemah lembut
c. Menawarkan sesuatu yang lain terlebih dahulu,
baru setelah itu kita menjual dengan halus
d. Menjual dengan memaksa
6. Berikut ini merupakan indikasi bahwa customer
Anda puas dengan pelayanan yang Anda berikan, kecuali:
a. Membeli kembali (repeat order)
b. Percaya kepada Anda
c. Setia kepada produk Anda
d. Selalu komplain
7. Apa yang dimaksud dengan selling benefit
a. Menawarkan kekurangan produk dalam proses
penjualan
b. Menjelaskan kekurangan produk
c. Menjelaskan spesifikasi produk
d. Menawarkan keunggulan produk sebagai
keuntungan kepada pembeli
8. Product, process, people merupakan 3 pilar dalam
a. Memberikan produk sample
b. Memberikan informasi produk
c. Memberikan diskon
d. Memberikan pelayanan berkualitas
16
17. 9. Apa yang dimaksud dengan buyer pesona:
a. Pembeli Setia
b. Gambar detail target pembeli/target pasar
c. Pembeli yang suka tanya-tanya
d. Pembeli fiktif
10. Berikut ini merupakan faktor yang akan membuat
costumer marah adalah:
a. Barang tidak sesuai dengan yang dipesan
b. Barang sampai tepat waktu
c. Mendapatkan diskon
d. Dapat gratis ongkos kirim (ongkir)
11. Apa yang harus dipersiapkan sebelum melakukan
promosi
a. Riset kompetitor
b. Riset pasar/target
c. Riset produk
d. Mengikuti kompetitor
12. Sebagai konsumen, Anda secara otomatis bisa
mengingat produk hanya dengan logo atau jargon dari
produk itu. Hal itu karena adanya..
a. Regulasi
b. Promosi atau iklan
c. Mediasi
d. Semua jawaban benar
13. Secara sederhana, feature diartikan sebagai ciri fisik
yang dimiliki sebuah produk atau jasa. Di bawah ini yang
termasuk contoh feature pada sebuah HP adalah:
a. Menggunakan baterai 5000 mAH
b. Kalau kamu menggunakan merek A, maka
17
18. kamu akan semakin percaya diri
c. Jika kamu suka mendengarkan musik, maka HP
ini bisa menyimpan ribuan lagu yang kamu suka
d. Semua jawaban benar
14. Manakah kalimat di bawah ini yang termasuk
menjual dengan cara menyampaikan produk dengan
yang menekankan pada benefit produk:
a. Paket audio dan manual ini akan membantu
Anda belajar Bahasa Inggris dengan mudah
b. Anda akan jago Bahasa Inggris dalam waktu 30
hari
c. Perangkat ini dilengkapi dengan kapasitas
penyimpanan 8GB
d. Ribuan foto dalam genggaman Anda
15. Sebutkan salah satu manfaat mengubah toko offline
menjadi toko online bagi pemilik bisnis
a. Hanya menjangkau custumer yang datang
langsung
b. Modal lebih besar
c. Pasar lebih luas
d. Pasar lebih sempit
18
19. POKOK BAHASAN 1
PENGENALAN GERBANG TANI
Tujuan Pembelajaran
Selama proses pembelajaran pada sesi ini,
peserta pelatihan diharapkan:
1. Memahami Gerbang Tani sebagai badan
otonom Partai Kebangkitan Bangsa.
2. Memahami Program Kerja Gerbang Tani
dalam membangun tata kebijakan
pertanian dan kelautan yang lebih adil
dan produktif.
3. Bersedia menjadi anggota aktif di
Gerbang Tani dan Partai Kebangkitan
Bangsa
Waktu
2 x 45 menit
Metode
1. Ceramah
2. Curah pendapat
3. Bermain peran
4. Praktik
5. Penugasan
19
20. Peralatan
1. Proyektor
2. Kertas Plano
3. Spidol
4. Sound system
Tahapan Pembelajaran
Proses pembelajaran pokok bahasan Inovasi
Bisnis Pertanian dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut:
1. Fasilitator membuka sesi dan
menjelaskan tujuan pembelajaran pada
peserta.
2. Fasilitator mengajak peserta untuk
mengenal Gerbang Tani dengan
menayangkan Media Tayang 1.
3. Fasilitator mengajak 2-4 peserta untuk
curah pendapat dengan memberikan
komentar tentang Gerbang Tani dan
tertarik untuk bergabung di bidang
kerja apa.
4. Fasilitator mengajak peserta untuk
menonton video perjalanan dan kiprah
Gerbang Tani.
5. Fasilitator membuat simulasi kerja
Gerbang Tani dengan membagi peserta
dalam sejumlah kelompok yang
beranggotakan 3-4 orang. Setiap
kelompok menyusun 2-3 program
prioritas sesuai dengan bidangnya
masing-masing seperti dalam Lembar
Kerja I
20
21. 6. Setiap kelompok mempresentasikan
program prioritasnya.
7. Fasilitator mengucapkan terimakasih
atas antusiasme para peserta selama
mengikuti sesi ini.
21
22. LEMBAR INFORMASI I
PENGENALAN GERBANG TANI
Pendahuluan
Gerbang Tani merupakan akronim dari Gerakan
Kebangkitan Petani dan Nelayan Indonesia. Gerbang
Tani dirikan pada 24 September 2014 bertepatan dengan
peringatan Hari Tani Nasional. Sebagai badan otonom
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Gerbang Tani fokus
bekerja untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat
melalui sektor pertanian. Selain itu, PKB memiliki
perhatian besar pada kepentingan petani dan nelayan
sebagai simpul utama pemilih partai sehingga diperlukan
suatu kelembagaan khusus yang mengurus sektor
pertanian dan kelautan, yaitu Gerbang Tani.
Bagian pembukaan Anggaran Dasar Gerbang Tani
menegaskan tanah dan kekayaan alam merupakan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang menjadi alat bagi
manusia untuk meraih kesejahteraan. Konstitusi kita,
UUD 1945, menegaskan tanah dan kekayaan alam
dikuasai oleh negara dan diperuntukkan sebesar-
sebesarnya bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Sayang,
paktik pengurusan/pengelolaan tanah dan kekayaan
alam oleh negara belum mencerminkan mandat dari
konstitusi sehingga melahirkan ketidakadilan bagi
petani/nelayan. Di Indonesia, petani dan nelayan
merupakan kelompok masyarakat terbesar yang
kelangsungan hidupnya sangat bergantung pada kualitas
tanah dan kekayaan alam. Namun, struktur penguasaan
22
23. dan pemilikan atas tanah dan kekayaan alam belum
menyentuh kelompok ini sehingga sebagian besar petani
Indonesia adalah petani gurem, buruh tani, dan petani
miskin.
Selama ini petani telah bekerja untuk memproduksi
bahan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia, tetapi
tingkat kesejahteraan sangat minim. Hal ini
menunjukkan bahwa identitas politik petani sangat
lemah, sehingga kebijakan pembangunan nasional
belum terlalu berpihak pada petani Indonesia di segala
sendi kehidupan. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
didirikan untuk memperjuangkan hak-hak kaum tani
Indonesia. PKB mempunyai kedekatan secara kultur
dengan petani. Konstituen PKB adalah kaum nahdhiyin
yang mayoritas tinggal di pedesaan dan berprofesi sebagai
petani. Karenanya, PKB dengan tekad yang tinggi akan
senantiasa memperjuangkan petani hingga mendapatkan
kesejahteraan.
Keanggotaan Gerbang Tani
Setiap petani, nelayan, dan masyarakat adat serta
warga negara Indonesia yang telah memenuhi ketentuan
tentang keanggotaan serta menyetujui Peraturan Dasar
dan Peraturan Rumah Tangga yang dapat diterima
menjadi anggota Gerbang Tani.
Secara rinci syarat dan rekruitmen anggota Gerbang
Tani dilakukan dengan mengacu pada peraturan rumah
tangga sebagai berikut:
• Warga negara Indonesia yang telah berumur 17
tahun dan/atau telah menikah;
• Menyetujui dan menerima Peraturan Dasar,
Peraturan Rumah Tangga, dan platform organisasi;
23
24. • Berprofesi sebagai petani dan nelayan;
• Pendamping petani, nelayan dan/atau
• Pakar/ pemerhati yang mencurahkan pikiran dan
tenaganya untuk kepentingan petani dan nelayan.
Tata cara pendaftaran anggota Gerbang Tani adalah
sebagai berikut :
• Mengajukan permintaan menjadi anggota kepada
Dewan Pengurus Cabang melalui Dewan Pengurus
Desa setempat, disertai pernyataan persetujuan
terhadap Peraturan Dasar, Peraturan Rumah Tangga,
platform Organisasi, dan membayar uang pangkal;
• Apabila permintaan itu diluluskan, maka yang
bersangkutan berstatus sebagai calon anggota selama
3 (tiga) bulan dengan hak menghadiri kegiatan-
kegiatan organisasi yang dilakukan secara terbuka;
• Apabila selama menjadi calon anggota yang
bersangkutan menunjukkan hal-hal positif maka ia
diterima menjadi anggota secara penuh dan
kepadanya diberikan Kartu Anggota yang
dikeluarkan oleh Dewan Pengurus Cabang atau
Dewan Pengurus yang lebih tinggi kedudukannya;
• Permintaan menjadi anggota dapat ditolak apabila
terdapat alasan-alasan yang kuat secara organisatoris
dan tidak bertentangan dengan Peraturan Dasar dan
Peraturan Rumah Tangga.
Asas,Prinsip Dasar, dan Tujuan Gerbang Tani
Sebagai organisasi yang demokratis, kedaulatan
organisasi berada di tangan anggota. Pada tingkat
nasional, forum permusyawaratan tertinggi ada dalam
musyawarah nasional. Gerbang Tani berasaskan
24
25. Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Prinsip perjuangan Gerbang Tani, adalah :
• Pengabdian kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala,
• Menjunjung tinggi nilai kebenaran dan kejujuran
• Menegakkan Keadilan,
• Menjaga persatuan
• Menumbuhkan persaudaraan dan kebersamaan sesuai
dengan nilai-nilai Islam Ahlussunnah Waljama’ah
Pada Anggaran Dasar pasal 7 dijelaskan tujuan yang
ingin dicapai oleh Gerbang Tani, yaitu :
• Mewujudkan cita-cita kemerdekaan Republik
Indonesia sebagaimana dituangkan dalam
Pembukaan Undang-Undang dasar 1945
• Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur
secara lahir dan bathin, material dan spritual
• Mewujudkan tatanan politik nasional yang
demokratis, terbuka, bersih dan berakhlakul
karimah
• Mewujudkan terciptanya keadilan atas penguasaan,
pemilikan dan pemanfaatan atas sumber-sumber
agraria.
Untuk mencapai tujuan di atas, Gerbang Tani
melakukan usaha-usaha sebagai berikut:
1. Memperjuangkan pemenuhan hak-hak petani,
buruh tani dan masyarakat adat.
2. Advokasi yang berupa upaya perubahan kesadaran
rakyat (publik) melalui penyebaran informasi,
25
26. pembentukan opini publik, pembelaan kolektif,
serta perubahan kebijakan dan strategi
pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan
hak-hak rakyat.
3. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan
pengkaderan bagi kader dan pengurus organisasi
4. Penguatan, peningkatan dan perluasan jaringan
gerakan dan penggalangan solidaritas untuk
perjuangan petani Indonesia
5. Pengembangan kerjasama kegiatan, program, dan
kelembagaan yang mengabdi pada pemenuhan
tujuan-tujuan gerakan tani.
Struktur Organisasi dan Permusyawaratan
Susunan Kepengurusan Gerbang Tani terdiri dari tiga
entitas, yaitu Dewan Pembina, Majelis Anggota, dan
Badan Pelaksana Harian. Berikut ini adalah
penjelasannya:
• Dewan Pembina adalah penasehat organisasi yang
memberikan nasehat kepada badan pelaksana
maupun Majelis Anggota baik diminta maupun
tidak diminta;
• Majelis Anggota adalah dewan pimpinan organisisasi
yang merupakan perwakilan anggota yang membuat
dan menetapkan kebijakan umum organisasi, serta
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
mandat musyawarah nasional;
• Badan Pelaksana Harian adalah Pengurus harian
yang membuat dan menjalankan kebijakan-
kebijakan strategis organisasi.
26
27. Seperti yang ditegaskan pada bagian sebelumnya,
Gerbang Tani pengembilan keputusan dilakukan dalam
forum-forum permusyaratan. Dalam melakukan
permusyawaratan, Gerbang Tani mengutamakan
pengambilan putusan melalui musyawarah untuk
mencapai mufakat. Namun, jika tidak dapat dicapai
mufakat, putusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
Forum permusyawaratan ada pada setiap level
struktur organisasi, mulai dari nasional hingga desa.
Berikut ini adalah forum permusyawaratan di ada di
Gerbang Tani:
Level Forum Permusyawaratan
Nasional Musyawarah Nasional
Musyawarah Nasional Luar Biasa
Musyawarah Kerja Nasional
Musyawarah Pimpinan Nasional
Provinsi Musyawarah Wilayah
Musyawarah Wilayah Luar Biasa
Musyawarah Kerja Wilayah
Musyawarah Pimpinan Wilayah
Kabupaten Musyawarah Cabang
Musyawarah Cabang Luar Biasa
Musyawarah Kerja Cabang
Musyawarah Pimpinan Cabang
Kecamatan Musyawarah Anak Cabang
Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa
Musyawarah Kerja Anak Cabang
27
28. Desa Musyawarah Desa
Musyawarah Desa Luar Biasa
Musyawarah Kerja Desa
Lambang dan Atribut Organisasi
Lambang Gerbang Tani terdiri dari unsur-unsur, sebagai
berikut :
• Bintang, melambangkan ketuhanan dan ketinggian,
yang maknanya setiap pengurus dan anggota
Gerbang Tani memunyai semangat yang tinggi
dalam mewujudkan cita-cita perjuangan kaum tani
yang dilandasi semangat religius yang tinggi .
• Sembilan bintang bermakna idealisme organisasi
yang memuat sembilan nilai yaitu kemerdekaan,
keadilan, kebenaran, kejujuran, kerakyatan,
persamaan, kesederhanaan, keseimbangan dan
persaudaraan.
• Tanah, merupakan alat produksi utama petani dan
menjadi sumber pendapatan utama bagi kehidupan
kaum tani.
• Cangkul yang merupakan alat kerja petani
melambangkan bahwa Gerbang Tani akan bekerja
28
29. sebagai alat perjuangan petani Indonesia menuju
kemakmuran.
• Padi melambangkan kemakmuran, artinya bahwa
Gerbang Tani harus memperjuangkan kemakuran
bagi petani Indonesia
29
30. Lembar Kerja I
I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan
jelas.
1. Apa alasan Partai Kebangkitan Bangsa melahirkan
Gerbang Tani sebagai badan otonom?
2. Jelaskan makna dalam lambang Gerbang Tani?
3. Apa syarat menjadi anggota Gerbang Tani?
4. Dalam susunan kepengurusan Gerbang Tani terdapat
tiga entitas, yaitu Dewan Pembina, Majelis Anggota,
dan Badan Pelaksana Harian. Jelaskan tugas-
tugasnya?
II. Isilah matrik di bawah ini dengan singkat dan jelas.
Anda terpilih menjadi pengurus Gerbang Tani di
tingkat Anak Cabang atau Kecamatan. Buatlah program
prioritas di tahun pertama kepengurusan Anda.
No Program
Prioritas
Sasaran Keluaran (Output)
1
2
3
4
30
31. POKOK BAHASAN 2
INOVASI BISNIS PERTANIAN
Tujuan Pembelajaran
Selama proses pembelajaran pada sesi ini,
peserta diharapkan:
1. Memahami peluang dan tantangan bisnis
pertanian.
2. Memahami prinsip kewirausahaan sosial
dan penerapannya dalam pengembangan
bisnis pertanian.
3. Menerapkan pendekatan inovasi dalam
pengembangan bisnis pertanian.
Waktu
2 x 45 menit
Metode
1. Ceramah
2. Curah pendapat
3. Bermain peran
4. Praktik
5. Penugasan
31
32. Peralatan
1. Proyektor
2. Kertas Plano
3. Spidol
4. Sound system
Tahapan Pembelajaran
Proses pembelajaran pokok bahasan
Inovasi Bisnis Pertanian dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
1. Fasilitator membuka sesi dan
menjelaskan tujuan pembelajaran pada
peserta.
2. Fasilitator mengajak peserta untuk
menceritakan kendala yang pernah
mereka hadapi dalam mengembangkan
bisnis di bidang pertanian dengan
mengajukan pertanyaan kunci sebagai
berikut:
• Apakah Anda pernah menjalankan
bisnis di bidang pertanian?
• Jika ya, ceritakan kendala yang Anda
hadapi saat melakukan bisnis di
bidang pertanian?
3. Fasilitator mengajak peserta untuk
menonton video pembelajaran tentang
bisnis sosial.
4. Fasilitator mengajak peserta untuk
mendiskusi pelajaran-pelajaran bisnis
yang mereka dapatkan setelah menonton
video pembelajaran.
5. Fasilitator menjelaskan pentingnya
32
33. pendekatan inovasi dalam bisnis di
bidang pertanian.
6. Fasilitator mengajak peserta untuk
mencari jenis bisnis dalam basis data
Inovasi dan menjelaskan alasan yang
mendasari ketertarikan mereka.
33
34. Lembar Informasi II
INOVASI BISNIS PERTANIAN
Pendahuluan
Bisnis sektor pertanian sempat terjun bebas akibat
pandemi Covid-19. Kebijakan pemerintah untuk
membatasi mobilitas dan kegiatan masyarakat
mengakibatkan para pedagang, pengolah, serta
pengusaha hotel dan restoran terus mengurangi aktivitas
perdagangan maupun produksi barang/jasa yang sebagian
besar menggunakan bahan baku produk pangan.
Pasokan sarana produksi dan tenaga kerja sempat
terhambat akibat mobilitas manusia semakin terbatas.
Kondisi ini menyebabkan insentif yang didapatkan
petani semakin merosot berbanding lurus dengan
penurunan harga komoditas pangan.
Perkembangan bisnis pertanian telah mengalami
banyak perubahan sehingga persepsi atas dunia pertanian
juga berubah. Jika dahulu pertanian diartikan secara
sangat sempit, semata-mata hanya melihat subsistem
produksi atau usahataninya saja, maka saat ini pertanian
diartikan secara lebih luas, dari hulu, on-farm, hingga
hilir. Pendekatan ini dikenal dengan usaha agribisnis.
Usaha agrobisnis menempatkan pertanian/perdesaan
tidak sekadar sumber produksi primer yang berasal dari
tumbuhan dan hewan, tapi memiliki potensi bisnis yang
sangat besar berbasiskan produk-produk primer tersebut.
Cara pandang ini membuka cakrawala para bebisnis
34
35. untuk mengeksplorasi potensi-potensi sumber daya alam
sebagai jalur pertumbuhan ekonomi baru yang
digerakkan oleh proses industrialisasi sektor pertanian
(agroindustrialisasi).
Potensi subsektor perternakan juga domain bisnis
yang cukup besar. Dalam tata ekonomi masyarakat
perdesaan, peranan ternak untuk peningkatan
pendapatan masyarakat jelas terbukti. Komoditas
peternakan biasanya dilakukan secara terpadu dengan
pengembangan usaha komoditas pertanian lainnya
sehingga memberikan added value yang berlipat ganda.
Pada Usaha Tani Ternak Terpadu pola usaha memadukan
pemeliharaan ternak, ikan dan budidaya pertanian. Tata
kelola setiap komoditas saling berhubungan dan
memiliki ketergantungan dengan komoditas lainnya
sehingga setiap komoditas saling memberikan
keuntungan.
Gambar 1.1 Ruang lingkup pembangunan sistem agribisnis
35
36. Bisnis Pertanian di EraPandemi
Saat pandemi, pakar memprediksikan sektor
pertanian akan menjadi primadona bisnis, selain bisnis
teknologi informasi, medis dan pengobatan, e-commerce,
minyak dan gas, ritel dan kuliner, serta bisnis perawatan
kesehatan. Perhatikan bagan di bawah ini:
Gambar 1.2 Sektor bisnis yang perpotensi menjadi
pemenang di era pandemi covid-19
36
Regenerasi Tani
Saat ini, petani di Indonesia berjumlah sekitar 33 juta
orang. Namun, dari jumlah tersebut hanya sekitar 29%
petani yang berusia kurang dari 40 tahun. Jadi, sebagian
besar (70%) petani termasuk kategori tua sehingga dalam
5-10 mendatang mereka masuk fase usia tidak produktif.
Selain itu, secara tingkat pendidikan, 74% petani
Indonesia hanya lulusan SD, tidak SD, bahkan tidak
sekolah. Kehadiran para petani usia di bawah 40 tahun
akan mengubah mindset tentang pertanian. Mereka, petani
milenial, memiliki kemampuan untuk memanfaatkan dan
mengadopsi inovasi dan teknologi, mulai produksi hingga
pengolahan hasil dan distribusi.
37. Pada masa pandemi Covid-19, ada empat komoditas
yang justru berjaya, yaitu konveksi Alat Pelindung Diri
(APD), makanan olahan beku, masker kain, dan
rempah-rempah. Sebuah marketplace, TaniHub,
melaporkan selama pandemi terdapat peningkatan
penjualan dan bisnis perusahaan, bahkan untuk segmen
ritel (business to customer) omzetnya melesat hingga
300%. Peningkatan terbesar datang dari wilayah
Jabodetabek atau daerah-daerah yang menjadi titik awal
penerapan kebijakan work from home (WFH). Selama
kondisi outbreak, penjualan buah, sayur, sembako, dan
hasil tani lainnya mengalami peningkatan tajam karena
komoditas itu merupakan kebutuhan dasar masyarakat.
Selain sektor pangan, berbagai jenis tanaman rempah
dan obat (herbal) banyak diburu konsumen karena
merupakan bahan baku penguat imunitas tubuh. Harga
tanaman empon-empon sempat melambung tinggi.
Selain jahe, ada sejumlah bahan herbal lainnya yang ikut
menjadi primadona pasar, yaitu temu lawak, kencur,
kunyit, dan serai. Dengan situasi pandemi yang tidak
dapat dipastikan kapan berakhirnya, prospek pasar
komoditas bahan herbal diprediksi masih relatif tinggi
hingga satu tahun mendatang.
Peluang Bisnis Pertanian
Pengembangan bisnis pertanian musti
memperhatikan perubahan perilaku masyarakat (baca:
konsumen). Yuswohadi dalam Ashari (2020) menjelaskan
lima perubahan perilaku masyarakat yang diprediksi
akan menjadi tren sehingga menjadi peluang
pengembangan bisnis di sektor pertanian, yaitu:
• Pembelian daring mulai bergeser dari produk yang
37
38. sifatnya keinginan (wants) ke produk kebutuhan
(needs). Perubahan ini akan menguntungkan karena
sebagian besar produk pertanian adalah kebutuhan
pokok. Ini berarti akan terjadi peningkatan produk-
produk pertanian atau minimal akan sama dengan
sebelum pandemi.
• Konsumen mulai mengurangi makan di restoran
(eating out) dan beralih ke layanan pesan antar
(delivery). Pola pembelian makanan “pesan antar”
yang sebelumnya hanya sesekali menjadi lebih rutin.
Hal itu akan berimplikasi pada bisnis usaha
perhotelan, restoran, dan kafe yang akan terjun
bebas karena penurunan permintaan untuk di
makan di tempat.
• Kebijakan Work From Home (WFH) telah
mengembalikan ibu rumah tangga untuk lebih rutin
memasak makanan sendiri di rumah. Situasi ini
berpotensi menjadikan permintaan untuk produk
segar pertanian akan meningkat, seperti sayuran dan
daging.
• Pasangan rumah tangga milenial dengan pola pikir
kepraktisannya, juga diprediksi akan lebih banyak
memasak makanan sendiri, namun dengan bahan
yang siap masak (ready to cook) dan dapat dimasak
sewaktu-waktu (frozen food). Fenomena ini bisa
berdampak terhadap semakin meningkatnya
permintaan komoditas pangan berupa bahan/produk
siap olah beku.
• Pola belanja secara daring yang berulang (umumnya
untuk kebutuhan dasar dan penting) akan
mendorong berkembangnya pola berlangganan.
Pola ini akan menyebabkan peningkatan intensitas
belanja secara daring yang diperkirakan akan
38
39. berkembang semakin pesat pada masa new normal
dan pada masa masa mendatang.
Bisnis Sosial (SocialEnterprise)
Bisnis sosial telah menjadi perhatian publik selama
dua dekade terakhir. Bisnis sosial lahir dan berkembang
sebagai solusi inovatif untuk problematika ekonomi,
bisnis, dan sosial di masyarakat. Secara umum, tata kelola
bisnis sosial (social enterprise) tak jauh beda dengan
bisnis secara umum (business as usual), namun bisnis
sosial memiliki sejumlah keunikan yang menjadi “titik
pembeda” dari model bisnis konvensional. Bisnis sosial
menekankan tujuan bisnis yang mulia, yaitu
memperoleh keuntungan usaha dan mengentaskan
masyarakat dari jerat kemiskinan secara bersama-sama.
Jadi, bisnis sosial tidak sekadar menyelesaikan persoalan
ekonomi, tapi juga berbagai permasalahan sosial
masyarakat dengan mengubah cara berpikir mereka
untuk bangkit, tumbuh, dan sejahtera bersama-sama.
Pendekatan bisnis sosial mampu menunjukkan
besarnya potensi aktivitas sosial-ekonomi sebagai
pendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
kesejahteraan. Aktivitas sosial ekonomi adalah aktivitas
perekonomian yang didorong oleh kekuatan masyarakat
(social sector), bukan oleh kekuatan pemerintah (public
sector) atau kekuatan perusahaan di sektor swasta (private
sector). Sebagai contoh, dana-dana filantropi masyarakat
(berupa donasi, sedekah, zakat, infak, dan bentuk hibah
lainnya) serta dana patungan berupa iuran (peserta
patungan merasakan manfaat langsung dari kegiatan
yang didukung) digunakan sebagai modal usaha bagi
bisnis yang bermisi sosial.
39
40. Bisnis sosial merupakan padanan kata dari social
entreprise, yaitu aktivitas bisnis yang dilakukan untuk
mengejar keuntungan dan memberi solusi bagi
permasalahan sosial kemasyarakatan secara bersama-
sama. Social entrepreneur adalah sebutan bagi orang-
orang yang menggeluti dunia bisnis sosial. Seorang social
entrepreneur harus mampu melihat masalah sebagai
peluang untuk mengembangkan model bisnis baru yang
bermanfaat dan memberdayakan masyarakat. Hasil yang
ingin dicapai bukan sekadar keuntungan materi atau
kepuasan pelanggan, melainkan bagaimana gagasan
yang diajukan dapat memberikan dampak baik bagi
masyarakat. Jadi, social entrepreneur sebagai individu,
kelompok, jaringan, organisasi, atau aliansi organisasi–
yang dengan ide dan terobosan tertentu–dapat
memberikan kontribusi yang signifikan dalam
menyelesaikan permasalahan sosial.
Gambar 3.3 Domain kerja bisnis sosial
40
41. Seorang Social-entrepreneur harus mengerti
permasalahan sosial dan menggunakan kemampuan
entrepreneurship untuk melakukan perubahan sosial
(social change), baik untuk kesejahteraan (welfare),
pendidikan, dan kesehatan (healthcare). Jika business-
entrepreneurs mengukur keberhasilan dari kinerja
keuangannya (keuntungan ataupun pendapatan) maka
keberhasilan social-entrepreneur diukur dari seberapa
besar manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
Pada konteks gerakan sosial, bisnis sosial diartikan
sebagai konsep bisnis dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Bisnis sosial tidak hanya mengacu pada keuntungan
secara materi atau finansial semata, namun juga
keuntungan secara sosial. Perhatikan tabel di bawah ini:
Perusahaan
Komersial
Organisasi
Sosial
Social Entreprise
Tujuan Memaksima
lkan profit
Menjalankan
misi
sosial
Kedua-duanya
Penerima
manfaat
Konsumen
membeli produk
dengan
mekanisme pasar
Tidak perlu
membayar
Membeli
dengan
subsidi
Tenaga
Kerja
Karyawan Relawan Karyawan
dengan
sistem gaji
yang
berbeda
Ke depan, peranan pebisnis sosial semakin penting
sebagai mitra sekaligus bagian dari gerakan kebangkitan
pertanian Indonesia. Pendekatan bisnis sosial sangat
diperlukan untuk memutus jerat kemiskinan pada petani.
Bisnis sosial menjadi sebuah solusi bagi masyarakat yang
41
42. bergerak di sektor pertanian untuk memangkas
kesenjangan sosial dan kesejahteraan petani.
Pendekatan Inovasi dalam Bisnis Pertanian
Inovasi merupakan faktor penting dalam bisnis.
Seperti yang sudah dibahas dalam bagian sebelumnya,
pelaku bisnis pertanian harus mampu merespons
perubahan perilaku konsumen untuk menentukan
strategi pemasaran yang tepat. Ambil contoh, model
penjualan online (e-commerce) dapat menjadi pilihan
pada era new normal karena perilaku konsumen
cenderung lebih menyukai belanja dari rumah. Pelaku
bisnis, termasuk kelompok tani dan koperasi tani, harus
mampu beradaptasi dari pemasaran secara offline ke e-
commerce. Pelaku bisnis pertanian harus menguasai
sistem e-commerce dengan cepat dan praktis karena
kecenderungan pasar yang mengurangi tingkat kontak
langsung antarmanusia. Inilah salah satu bentuk
pendekatan inovasi dalam pengembangan strategi
pemasaran produk pertanian.
Sebagai pelaku usaha, kita tidak boleh lengah dan
merasa cepat puas dengan hasil pencapaian usaha. Dunia
bisnis selalu menyajikan persaingan ketat dari waktu ke
waktu seiring perkembangan zaman. Pendekatan inovasi
bisnis menjadi suatu prasyarat agar usaha kita tetap eksis
langgeng. Inovasi bisnis dapat diartikan sebagai
pembaruan dalam bisnis karena kita senantiasa dipaksa
untuk merancang strategi bisnis yang lebih canggih dan
atau menciptakan sebuah produk yang tak terpikirkan
oleh orang lain sebelumnya.
Dari penjelasan di atas, penerapan inovasi dalam
bisnis akan memberikan tiga manfaat yang besar, yaitu:
42
43. 1. Strategi agar bisnis Anda bertahan lama. Setelah
sukses memasuki fase bertahan, pebisnis
membutuhkan inovasi dibutuhkan agar bisnisnya
dapat digeser ke jaringan pasar dan bisnis yang lebih
luas. Dengan inovasi, usaha dan produk Anda akan
memiliki nilai lebih di mata pelanggan atau calon
partner bisnis. Akibatnya, bisnis Anda memiliki
potensi untuk bertahan lama.
2. Untuk meminimalisir persaingan. Saat berinovasi
dalam bisnis, kita didorong untuk menelurkan ide-
ide yang tidak biasa, yang belum pernah ada
sebelumnya. Apabila ide-ide kita tetap sama atau
itu-itu saja, maka kita gagal menghadirkan “sisi
pembeda” bagi produk kita dari produk milik
pelaku usaha lain. Apabila terdapat banyak
kesamaan, persaingan menjadi ketat dan produk
kita tidak mudah dilirik karena tidak memiliki
nilai lebih yang menonjol. Inovasi dibutuhkan agar
produk kita memiliki nilai lebih yang menarik
perhatian pelanggan. Akibatnya, persaingan agak
sedikit berkurang.
3. Agar mampu mengakomodir kebutuhan
pelanggan. Inovasi bisnis diperlukan agar pelaku
bisnis semakin mampu mengakomodasi kebutuhan
pelanggan. Kita harus mencatat saran dan masukan
dari pelanggan sebagai sumber referensi perbaikan
dan perbaruan.
Penerapan inovasi bisnis juga memberi gambaran
cara baru yang akan lakukan untuk meningkatkan skala
ekonomi dari bisnis yang ada. Ambil contoh, dalam
inovasi yang terkait dengan e-commerce, pelaku bisnis
pertanian dapat bekerja sama dengan marketplace atau
43
44. membuat layanan online-shopping sendiri. Para pengelola
marketplace bertindak sebagai perantara antara penjual
dan pembeli atau bertindak sebagai pihak ketiga dalam
transaksi online. Mereka juga menyediakan tempat
berjualan dengan dukungan fasilitas pembayaran yang
beragam. Apabila kita memiliki sumber daya yang bagus,
banyak perusahaan atau perorangan yang menyediakan
jasa membuat on-line shopping sendiri sehingga lebih
leluasa dalam mengembangkan pasar.
Penerapan inovasi mengacu pada prinsip ATM
(Amati, Tiru dan Modifikasi). Lewat ATM, kita dapat
terus mengasah kreativitas, berpikiran fresh, serta
menyediakan sesuatu yang lebih unik lagi. Amati (A)
maksudnya kita harus mengamati jalannya bisnis yang
dijalankan oleh pesaing Anda. Mengamati bukan hanya
melihat namun lebih tepat mempelajari. Mempelajari di
sini bisa berkaitan dengan pengembangan produk,
strategi pemasaran, dan lain-lain. Mengamati hampir
sama dengan menganalisis serta menyimpulkan hasil
pengamatan untuk dijadikan referensi di langkah
selanjutnya, yakni Tiru. Kita juga dapat mendefinisikan
Amati sebagai bentuk riset kecil-kecilan. Metode SWOT
(Strong, Weakness, Opportunity, Threats) dapat
digunakan untuk mengamati kondisi pesaing dengan
baik. Mengamati juga bisa dijadikan sebagai upaya
evaluasi karena kita akan membandingkan apa yang kita
amati di perusahaan lain dengan apa yang kita miliki di
perusahaan sendiri.
Tiru (T) merupakan tindak lanjut dari aktivitas
mengamati. Sekilas meniru terlihat mudah, namun
sesungguh meniru membutuhkan sisi profesionalisme
agar kita tidak dicap sebagai plagiator, bahkan bisa
dengan kata pencuri ide. Kita dapat meniru sejumlah hal
44
45. yang terkait dengan prinsip usaha, sistem manajemen,
pola kerja, proses produksi, peralatan yang digunakan,
strategi pemasaran, standar pelayanan, fighting spirit dan
mentalitas. Sebaliknya, kita dilarang atau sebaiknya
jangan melakukan aktivitas meniru logo, merk, dan hal-
hal lain yang dilindungi oleh hukum. Dengan
menerapkan Amati dan Tiru, kita dapat menghemat
waktu, energi, dan dana untuk menemukan ide baru.
Modifikasi (M) diperlukan agar bisnis kita tidak
monoton. Kita bisa memberikan sentuhan yang berbeda
pada produk Anda agar jauh dari kesan meniru. Kita
dapat mengolah karakter, sumber daya, gaya, serta
kondisi yang ada untuk memberikan warna dan
sentuhan berbeda, sekaligus memberikan kesan segar.
Modifikasi memang membutuhkan tenaga, waktu,
pikiran serta dana sehingga kita tempatkan sebagai
langkah terakhir.
Penerapan Inovasi dalam Bisnis Pertanian
Upaya untuk memudahkan pelaku bisnis pertanian
melakukan pendekatan ATM (Amati, Tiru, dan
Modifikasi), DPN Gerbang Tani mengembangkan
Sistem Inovasi Pertanian yang dapat diakses melalui
internet di https://gerbangtani.or.id/inovasi/ . Sistem ini
mengumpulkan beragam praktik baik yang dilakukan
oleh para Inovator Gerbang Tani di Indonesia.
45
46. Gambar 1.6 Sistem Inovasi Pertanian
Cara memanfaatkan sistem di atas cukup mudah.
Perhatikan langkah-langkah berikut ini:
1. Bukalah browser internet Anda, lalu ketik alamat
web pada URL https://gerbangtani.or.id/inovasi/
2. Anda akan terhubung dalam halaman web yang
menyajikan pilihan menu inovasi. Silakan
mengeksplorasi katalog demi katalog yang tersedia
di setiap menu itu.
3. Anda juga dapat menggunakan fasilitas pencarian,
dengan menggunakan kata kunci atau kombinasi
kata kunci, misalnya Usaha Peternakan Lele,
Produk Olahan Jagung, dan lainnya. Setelah Anda
menentukan kata kunci, sistem akan
merekomendasikan katalog yang dapat Anda baca.
4. Bacalah dengan seksama katalog inovasi yang ada.
Apabila Anda ingin berkonsultasi atau
mengeksplorasi gagasan itu secara lebih rinci maka
46
47. gunakan kontak Inovator yang tersedia dalam
katalog.
5. Gunakan prinsip ATM untuk mengaplikasikan
gagasan inovasi bagi pengembangan produk Anda.
47
48. LEMBAR KERJA II
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat
1. Apa pendapat Anda tentang bisnis sosial?
2. Mengapa kita perlu melakukan riset kecil sebelum
menentukan bisnis?
3. Ceritakan pengalaman Anda yang paling berkesan
dalam mengatasi permasalahan dalam bisnis?
48
49. POKOK BAHASAN 3
KELEMBAGAAN BISNIS PERTANIAN
Tujuan Pembelajaran
Selama proses pembelajaran di sesi ini, peserta
diharapkan:
1. Memahami jenis-jenis kelembagaan
bisnis pertanian.
2. Memahami prosedur pendirian
kelembagaan bisnis pertanian.
3. Menerapkan pendekatan peluang dan
inovasi bagi seorang social entrepreneur
dalam tata kelola kelembagaan bisnis
pertanian saat ini.
Waktu
2 x 45 menit
Metode
1. Ceramah
2. Curah pendapat
3. Bermain peran
4. Praktik
5. Penugasan
49
50. Peralatan
1. Proyektor
2. Kertas Plano
3. Spidol
4. Sound system
Tahapan Pembelajaran
Proses pembelajaran materi Penguatan
Kelembagaan Bisnis dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
1. Fasilitator membuka sesi dan
menjelaskan tujuan pembelajaran .
2. Fasilitator mengajak peserta untuk
pengetahuan dan pengalaman mereka
tentang kelembagaan bisnis di bidang
pertanian dengan mengajukan
pertanyaan kunci sebagai berikut:
• Ceritakan kelembagaan bisnis di
bidang pertanian yang Anda
ketahui?
• Ceritakan pengalaman Anda tentang
mengelola kelembagaan itu?
3. Fasilitator menjelaskan jenis-jenis
lembaga bisnis pertanian dan prosedur
pendiriannya
4. Fasilitator menjelaskan model tata kelola
kelembagaan bisnis di bidang pertanian
dengan contoh dan praktek baiknya.
5. Fasilitator menjelaskan pentingnya
peluang dan inovasi bagi seorang social
entrepreneur dalam tata kelola
kelembagaan bisnis pertanian saat ini.
50
51. Lembar Informasi III
KELEMBAGAAN BISNIS PERTANIAN
Pendahuluan
Kelembagaan adalah sekumpulan jaringan dari relasi
sosial yang melibatkan orang-orang tertentu, memiliki
tujuan tertentu, memiliki aturan dan norma, serta
memiliki struktur. Kelembagaan berbeda dengan
organisasi, kelembagaan cenderung tradisional,
sedangkan organisasi cenderung modern. Dalam konteks
ini, organisasi dapat dimaknai sebagai organ dalam suatu
kelembagaan. Keberadaan organisasi menjadi elemen
teknis yang menjamin beroperasinya kelembagaan.
Kelembagaan dapat berbentuk sebuah relasi sosial
yang melembaga (nonformal institution), atau dapat
berupa lembaga dengan struktur dan badan hukum
(formal institution). Kondisi eksisting saat ini terdapat
kelembagaan tradisional dan kelembagaan modern.
Keduanya mempunyai peranan yang sama penting untuk
menunjang kegiatan pertanian.
Desa tidak hanya sebagai penyuplai bahan baku bagi
kebutuhan industri, tapi di desa juga diharapkan terjadi
proses ekonomi yang menghasilkan nilai tambah
sehingga terwujudnya pengembangan kawasan perdesaan
yang unggul. Kelembagaan Petani yang umum ada di
desa adalah Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok
Tani.
51
52. Kelompok Tani dibentuk atas kesamaan kebutuhan
yang didasari oleh terkelompoknya hamparan lahan
usahatani para petani atau atas dasar domisili petani pada
suatu areal. Gapoktan maupun Kelompok Tani
mempunyai peranan yang penting bagi anggotanya
seperti untuk memenuhi kebutuhan petani untuk
kegiatan budidayanya yaitu kebutuhan pupuk, bibit,
peralatan, penyediaan modal, hingga pemasaran.
Keberadaan Poktan dan Gapoktan diharapkan
membantu meningkatkan kesejahteraan para petani.
Seiring perubahan kebutuhan petani dan
dinamisasi dalam kelembagaan petani serta tuntutan
eksistensi petani dalam bisnis pertanian, menurut
pandangan berbagai pihak, keberadaan kelembagaan
petani (Poktan, Gapoktan) sudah perlu bertransformasi
menjadi kelembagaan yang lebih kuat posisi tawarnya.
Pada saat ini telah berkembang berbagai pengembangan
konsep yang memadukan lembaga bisnis dan
pemberdayaan masyarakat petani, yaitu ada 3 (tiga)
model konsep kelembagaan bisnis di pertanian saat ini
adalah BUMP, BUMR, dan KEP. Fasilitator mencoba
mengulas masing-masing sesuai versi kelembagaan
tersebut berdasarkan yang berkembang di lapangan.
Jenis Kelembagaan Bisnis Pertanian
Kelembagaan bisnis pertanian ada bermacam-
macam. Berikut ini adalah beberapa kelembagaan yang
direkomendasikan dalam inkubasi bisnis pertanian,
yaitu:
1. BUMP (Badan Usaha Milik Petani)
Menurut Badan Penyuluhan dan Pengembangan
SDM Pertanian, Badan Usaha Milik Petani (BUMP)
52
53. merupakan kelembagaan ekonomi berbadan hukum
yang mensinergikan kegiatan bisnis dengan
pemberdayaan masyarakat tani yang dijalankan
secara korporasi yang berorientasi keuntungan untuk
mendorong kemandirian petani. Menurut Waluyo
(2012), Badan Usaha Milik Petani (BUMP) merupakan
sebuah inovasi kelembagaan, berbentuk perseroan,
tetapi dalam operasionalisasinya merupakan hybrid
dari Lembaga Bisnis dan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat. Dari beberapa definisi tersebut, kita
dapat menyimpulkan BUMP sebagai sebuah inovasi
dari kelembagaan ekonomi petani yang berbadan
hukum perseroan dan merupakan hybrid dari
Lembaga Bisnis dan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat.
Beberapa BUMP yang berdiri di Jawa Tengah
berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Sebagian besar
adalah inisiasi dari KUB (Kelompok Usaha Bersama)
pada Program P3TIP/FEATI. Program Kerjasama
Kementan dengan Bank Dunia berbentuk kegiatan
penyuluhan yang dilaksanakan dan dikelola sendiri
oleh petani melahirkan KUB-KUB di Kabupaten
lokasi program P3TIP, yaitu Batang, Brebes,
Temanggung dan Magelang. Saat awal didirikan
geliat ekonomi nampak dirasakan keberadaannya
oleh petani dan posisi tawar di hadapan mitra bisnis
cukup baik. Namun seiring berjalannya waktu dan
semakin kompetitifnya kompetisi usaha di lapangan,
beberapa BUMP tersebut mengalami stagnasi atau
bahkan tidak mampu lagi beroperasi. Inisiasi
pendirian BUMP dari banyak stakeholder ternyata
masih sangat tergantung pada banyak faktor,
terhadap berjalannya sebuah BUMP. Sehatnya
53
54. pengelolaan dan kemampuan BUMP menguasai
bisnis dan pasar komoditas yang diusahakan menjadi
faktor sangat pentingnya dalam keberlanjutan
sebuah BUMP. Terkait hal tersebut kapasitas SDM
Personil pengelola menjadi salah satu faktor yang
menentukan.
Studi kasus lainnya ada di BUMP PT. Pengayom
Tani Sejagad di Wonogiri. Pendirian perusahaan
diawali dengan pembentukan Asosiasi Petani
Organik Wonoagung pada 2008, dengan tujuan
meningkatkan posisi tawar petani terhadap mitra
usaha dalam bisnis beras organik. Seiring berjalannya
waktu, semakin banyak petani bergabung dan
memperoleh manfaat. Lalu, berdirilah BUMP PT.
Pengayom Tani Sejagad.
Dengan pondasi yang kuat dan lahir dari bawah,
tumbuh dari kecil menjadi besar, lembaga ini lebih
eksis dari BUMP yang lain yang didirikan atas inisiasi
dari pihak di luar petani pelaku sampai termasuk
model bisnis yang tidak lahir alami dari bawah.
Secara permodalan dan kepemilikan saham PT,
tumbuh perlahan dan ada kontribusi positif petani
dalam penghimpunan modal PT serta ada
kemanfaatan yang menjadi hak petani, sehingga
sense of belonging petani terhadap PT ini sangat
besar. Replikasi dan pengembangan bisnis sangat
tergantung dari kesiapan SDM dan Kelembagaan
petani dalam mengelola bisnis yang akan menjadi
embrio terbentuknya BUMP tersebut.
2. BUMR (Badan Usaha Milik Rakyat)
BUMR adalah bentuk "korporatisasi" koperasi
dan UMKM, sehingga menjadi badan usaha yang
54
55. terstruktur, dikelola secara profesional, model
BUMR melahirkan kekuatan ekonomi nasional
karena memiliki skala usaha yang layak untuk
mampu berkompetisi dan bekerja sama dengan
badan usaha lainnya, dalam arena bisnis domestik
maupun global. Model "korporatisasi" dan konsep
dimensi baru dalam kerangka pembangunan
ekonomi melalui pengembangan lembaga pelaku
ekonomi baru yang disebut Badan Usaha Milik
Rakyat (BUMR), dengan menerapkan sebuah konsep
korporatisasi koperasi dan usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM).
Contoh studi, pada 1994 terbentuk Kelompok
Tani Sirung Wangi dengan kegiatan utama
mengembangkan pertanian ramah lingkungan dan
berkelanjutan. Pada 1999 dibentuk badan usaha PB
Tunggal Jaya sebagai penyedia sarana produksi
pertanian. Tahun 2007 bertransformasi menjadi
SAPA (Sentra Pelayanan Agribisnis) sebagai wadah
untuk mengembangkan pertanian dengan skala
yang lebih besar, sekaligus sebagai wadah dalam
pengembangan sumberdaya manusia (petani
anggota). Tahun 2008 terbentuk BMT Rohmah
sebagai lembaga simpan pinjam petani anggota.
Tahun 2009 BMT Rohmah berubah menjadi
Koperasi Ar Rohmah. Tahun 2010 terjadi perubahan
AD ART Koperasi Ar Rohmah menjadi Koperasi
Sapa Indonesia Prioritas (SIP) sebagai lembaga
sekaligus pembentukan Perseroan Terbatas (PT)
“Sapa Berkah Persada” dengan ruang lingkup kerja
Agribisnis, Software dan jasa pelatihan. Tahun 2012
dibentuk rancangan System pertanian secara holistic
dan berbasis IT. Tahun 2013 dibentuk PT. Sapa Biotek
55
56. Agrinusa yang fokus dalam pengembangan dan
research mengenai benih padi, pengendalian
penyakit dan pengembangan pupuk organic dan
pestisida nabati. Tahun 2014 bekerjasama dengan
Best Foundation, membentuk PT. SMAS (Sri Mulya
Agro Sejahtera) yang membidangi processing.
Pembentukan SAPA Group sebagai wadah
menyatukan visi dan tujuan semua stakeholder yang
ada.
Pada 2016, lembaga ini bertransformasi menjadi
PT. BUMR Pangan Terhubung. BUMR adalah solusi
terhadap kelemahan struktural koperasi, usaha kecil
dan mikro untuk menjadi lembaga pelaku ekonomi
yang memiliki posisi sejajar dengan badan-badan
usaha lain sesuai dengan strategi pemberdayaan
ekonomi pancasila. Program BUMR (Badan Usaha
Milik Rakyat) merupakan salah satu sistem tata
kelola manajemen yang mendorong lahirnya pelaku
ekonomi dan keuangan inklusif yang bertumpu pada
potensi nasional yang ada di akar rumput, merata,
sejahtera serta berkelanjutan.
3. KEP (Kelembagaan Ekonomi Petani)
Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani
(KEP) merupakan upaya untuk meningkatkan
kapasitas kelembagaan petani yang telah
melaksanakan kegiatan usaha tani yang berorientasi
pasar baik berbadan hukum maupun yang belum
berbadan hukum, dalam bentuk koperasi pertanian,
kelompok usaha bersama (KUB) maupun badan usaha
milik petani lainnya. Program Kementan ini
dituangkan dalam juknis penumbuhan dan
pengembangan KEP. Tahapan dalam pelaksanaannya
56
57. adalah terbagi menjadi kegiatan persiapan dan
pelaksanaan. Dalam tahap persiapan adalah CP/CL,
Sosialisasi Penumbuhan dan Pengembangan KEP di
Pusat, Bimtek Penumbuhan dan Pengembangan
KEP. Dalam tahap pelaksanaan adalah rembug tani,
pembelajaran pengembangan agribisnis komoditi
unggulan, temu usaha, pengawalan dan
pendampingan penyuluh, pengawalan dan
pendampingan Provinsi di lokasi KEP.
Semua kegiatan yang dilaksanakan masih
bersifat ke peningkatan kapasitas SDM terkait KEP.
Belum ada kegiatan konkret memfasilitasi
peningkatan kapasitas usaha, peningkatan status
usaha dan fasilitasi akses pasar dan modal. Sehingga
terkesan bersifat normatif dengan kemungkinan
keberhasilan yang relatif kecil. Hasil dari
pengembangan KEP dengan kegiatan seperti ini
sangat tergantung pada kemampuan KEP
mengadopsi dan mengimplementasi dalam bisnis
yang mereka sedang lakukan.
Dari tiga model kelembagaan di atas, pilihan bentuk
kelembagaan akan ditentukan oleh orientasi, ekspektasi
dan sumber daya yang tersedia. Kenapa kesimpulannya
juga terkesan normatif? Karena memang kondisi riilnya
demikian. Ketiga model bisa dan sedang berjalan semua.
Pertama, bila orientasi dan ekspektasinya untuk
membekali sebuah kelembagaan tani agar memahami
konsepsi, dan berjuang sendiri dengan effort masing-
masing, program KEP yang dilaksanakan Kementan
mungkin cukup baik.
Kedua, jika orientasi dan ekspektasinya adalah
berdirinya sebuah pengelolaan usaha yang dalam waktu
57
58. singkat operasional dan dengan pengelolaan professional,
dengan syarat ada Kapital besar tersedia, mungkin
konsepsi replikasi BUMR yang ditawarkan bisa dipilih.
Selain itu butuh garansi pemerintah pusat sebagai
penjamin pinjaman non collateral. Butuh SDM
profesional yang akan mengelola bisnis besar ini.
Ketiga, jika orientasinya adalah tumbuhnya embrio
Kelembagaan bisnis petani secara bertahap sesuai
kapasitas dan perkembangan kompetensi kelembagaan
konsep BUMP mungkin baik untuk dipilih. Jika hal
tersebut dipadukan dengan dukungan fasilitasi dari
pemerintah sesuai dengan kebutuhan kelembagaan
petani tersebut tentunya akan membantu percepatan
transformasi Kelembagaan Petani menjadi badan usaha
yang kuat dan menuju pada kedaulatan petani. Bedanya
dengan konsep BUMR adalah pada pengelolanya. Pada
BUMP ini pengelolanya lahir dari petani yang memang
sudah mengelola bisnis kelembagaan petani sebelumnya,
yang ditingkatkan kapasitas dan status usahanya. Mereka
bertanggung jawab kepada petani sebagai pemegang
saham BUMP. Sedangkan pada BUMR Pangan,
pengelolaan oleh profesional yang bekerja dan
bertanggung jawab kepada komisaris utama Perusahaan.
Prosedur Pendirian Kelembagaan Bisnis
1. BUMP
BUMP berbadan hukum perseroan terbatas.
BUMP menjalankan usaha pertanian dengan
mengacu pada tata kelola korporasi dengan
dukungan permodalan berbentuk saham sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan dalam undang-
undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
58
59. Terbatas (PT). Dengan lahirnya UU Cipta Kerja,
pendirian PT tak perlu akta notaris, cukup membuat
surat pernyataan berbahasa Indonesia yang memuat
maksud dan tujuan, kegiatan usaha, modal dasar, dan
keterangan lain berkaitan dengan pendirian PT.
Selanjutnya, kita dapat mendaftarkan lembaga usaha
kita ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
secara daring atau elektronik. PT juga dapat didirikan
oleh Warga Negara Indonesia yang berusia minimal
17 tahun dan cakap hukum. Pemeritah memberikan
keringanan biaya pendirian badan hukum agar proses
pelembagaan bisnis semakin massif dilakukan.
BUMP sebenarnya merupakan bentuk hibrid dari
lembaga bisnis dan lembaga pemberdayaan. BUMP
tidak sekadar mengejar keuntungan dalam setiap
kegiatannya, tapi justru lebih mementingkan
kegiatan pemberdayaan masyarakat utamanya pelaku
usaha (petani). Konsep tersebut dirumuskan dalam
Anggaran Dasar yang mengatur tentang keterlibatan
petani dalam kepemilikan saham BUMP, ragam
kegiatan BUMP, pelaksanaan tanggung jawab sosial
dan lingkungan (CSR) BUMP dan Mitra-bisnis
BUMP dan pemanfaatan keuntungan BUMP.
2. BUMR
Prinsip pendirian BUMR mengacu pada koperasi.
Pembentukan koperasi, dimana pada UU Cipta Kerja
diatur ketentuan pasal 6 diubah menjadi; Pasal 6 (1)
Koperasi Primer dibentuk paling sedikit oleh 9
(sembilan) orang. Pada UU sebelumnya yaitu UU No
25 tahun 1992 mengenai Perkoperasian diatur bahwa
Koperasi Primer dibentuk sekurang-kurangnya 20
59
60. orang.
Selain itu, adapula aturan mengenai digitalisasi
koperasi diakomodir dengan buku daftar anggota
dapat berupa dokumen tertulis atau dokumen
elektronik. Tak hanya itu digitalisasi koperasi juga
mengakomodir rapat secara daring.
Pada intinya pembentukan Koperasi pun
dipermudah oleh Undang-Undang Cipta Kerja dan
konsepnya kurang lebih sama seperti pembentukan
Perseroan Terbatas, lebih sederhana dalam
pembentukan(tanpa akta notaris untuk surat izin).
Permodalan BUMR berasal dari kelompok
produsen kecil (berbentuk koperasi) memiliki
karakteristik korporasi modern dengan posisi dan
struktur manajemen yang modern pula. Konsepnya
terlihat bagus di permukaan, sektor UMKM akan
dikoperasikan terlebih dahulu, kemudian baru
masuk ke dalam Badan Usaha Milik Rakyat. Hal itu
bertujuan, supaya menjadi berskala sehingga
produktivitasnya akan meningkat, kualitasnya akan
terjaga, dan efisiensinya juga terjaga.
Sehingga UMKM dapat bekerja sama dengan
usaha yang besar, misalnya dengan BUMN, dan
swasta. Lalu sektor BUMN bisa disinergikan dengan
UKM antara lain sektor perkebunan, mulai dari
pangan hingga komoditi karet dan dikatakan masih
banyak sinergi lain terkait usaha besar dengan usaha
kecil.
3. KEP (Kelembagaan Ekonomi Petani)
Penumbuhan dan pengembangan Kelembagaan
Ekonomi Petani (KEP) merupakan upaya untuk
60
61. meningkatkan kapasitas kelembagaan petani yang
telah melaksanakan kegiatan usahatani yang
berorientasi pasar baik berbadan hukum maupun
yang belum berbadan hukum, dalam bentuk koperasi
pertanian, kelompok usaha bersama (KUB) maupun
badan usaha milik petani lainnya.
Tata Kelola Kelembagaan Bisnis
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor dengan
kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia.
Data BPS menunjukkan, sepanjang tahun 2020 sektor
pertanian berkontribusi 13,7 persen terhadap total Produk
Domestik Bruto (PDB), nomor dua setelah sektor
industri pengolahan. Dari sisi pertumbuhan, di antara
beberapa sektor lain yang terkontraksi, sektor pertanian
menjadi salah satu sektor yang mampu tumbuh positif
pada 2020, yakni sebesar 1,75 persen. Hal ini menjadi
tanda bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor
yang strategis dalam struktur perekonomian Indonesia.
Namun, apabila kita melihat kondisi jumlah
penduduk yang bekerja di sektor pertanian, akan
ditemukan fakta yang menarik karena jumlah penduduk
usia 15 tahun ke atas yang bekerja di sektor ini memiliki
tren yang menurun setiap tahun. Data Survei Angkatan
Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2020 menunjukkan,
dalam rentang 2011-2020 jumlah penduduk usia 15 tahun
ke atas yang bekerja di sektor pertanian mengalami tren
yang menurun.
Pada Agustus 2011, jumlah penduduk usia 15 tahun ke
atas yang bekerja di sektor pertanian sebesar 36,39 persen
dari total penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja,
namun pada 2020 di periode yang sama menjadi hanya
61
62. sebesar 29,75 persen. Hal ini sejalan dengan data Sakernas
Februari 2020 yang menunjukkan tren yang juga terus
menurun, dengan posisi di Februari 2011 sebesar 37,89
persen, menjadi hanya sebesar 29,22 persen pada Februari
2020.
Menggunakan sumber data Sakernas, jumlah
wirausaha mapan sektor pertanian dihitung/didefinisikan
dari variabel "jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang
bekerja berusaha sendiri dibantu buruh tetap" di sektor
pertanian, kehutanan, dan perikanan. Hasilnya, data
Sakernas Agustus 2020 menunjukkan jumlah wirausaha
mapan di sektor pertanian sebanyak 966.722 orang,
hanya 2,53 persen dari jumlah penduduk usia 15 tahun ke
atas yang bekerja di sektor pertanian. Angka ini lebih
rendah jika dibandingkan dengan rata-rata persentase
jumlah total wirausaha mapan dibanding jumlah total
penduduk usia 15 tahun yang bekerja, yakni sebesar 3,15
persen.
Jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian
yang menurun dan jumlah wirausaha mapan di sektor
pertanian yang tidak terlalu banyak ini tentu menjadi
perhatian serius bagi seluruh pemangku kepentingan,
mengingat sektor pertanian merupakan salah satu sektor
yang strategis bagi perekonomian Indonesia. Apalagi,
pada Oktober 2020 Presiden secara khusus menyatakan
bahwa kepada anak muda/generasi milenial untuk tidak
malu menjadi petani.
Selain sebagai regulator, pemerintah dapat berfungsi
sebagai pendamping, motivator dan partner bagi
lembaga bisnis pertanian. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 7 tahun 2021), pemerintah dapat
dilibatkan dalam penetapan bidang kegiatan ekonomi
yang hanya boleh diusahakan Koperasi (Pasal 19);
62
63. memberikan pemulihan usaha kepada Koperasi yang
sedang dalam kondisi darurat berupa restrukturisasi
kredit, rekonstruksi usaha, bantuan modal, dan bantuan
bentuk lain (Pasal 20), dan melakukan pemberdayaan
bagi Koperasi di sektor usaha tertentu. Pemberdayaan
dapat berupa kerja sama prioritas, pembinaan, perizinan,
dan pengembangan bisnis (Pasal 25).
Koperasi mendapatkan tempat spesial dalam proyek
pengadaan barang/jasa oleh Pemerintah. Pertama,
karena Kementerian dan Lembaga Pemerintahan lain
wajib menggunakan barang/jasa usaha Koperasi.
Kewajiban ini dilakukan dengan mengalokasikan
minimal 40% dari nilai anggaran belanja pengadaan
barang/jasa yang dimiliki Kementerian dan Lembaga
Pemerintahan lain (Pasal 81 PP 7/2021). Kedua,
Kementerian BUMN bersama Pemerintah Daerah
mendorong agar BUMN dan BUMD mengutamakan
penggunaan hasil produksi dari Koperasi (Pasal 82 PP
7/2021).
Berorientasi Bisnis
Keberadaan wirausaha sosial di sektor pertanian
mulai bermunculan. Namun secara jumlah masih belum
banyak sehingga dampak dari inovasi itu belum terlalu
dirasakan. Wirausaha di sektor pertanian menjadi
penting untuk ditumbuhkan agar petani mampu
menentukan keputusan yang berorientasi bisnis. Dengan
semakin bertambahnya petani yang memiliki jiwa dan
mindset berwirausaha, diharapkan akan muncul
terobosan-terobosan seperti inovasi produksi yang
berkembang, peningkatan nilai tambah produk
pertanian, kenaikan efisiensi produksi, pembukaan
63
64. lapangan pekerjaan, serta yang paling penting adalah
peningkatan kesejahteraan petani.
Apabila tumbuh social entrepreneur baru di sektor
pertanian, maka diharapkan akan terjadi perbaikan pada
proses produksi. Tata kelola yang kurang profesional
akan diperbaiki dengan penerapan standar manajemen
yang baku. Proses produksi yang selama ini dianggap
kurang efisien akan coba diperbaiki dengan inovasi-
inovasi agar menjadi lebih efisien. Inovasi juga akan
membuat nilai tambah produk pertanian menjadi lebih
tinggi, yang nantinya akan menaikkan harga jual
produk-produk tersebut di pasaran. Inovasi akan terus
didorong untuk menjaga keberlanjutan efisiensi produksi
dan nilai tambah produk yang semakin tinggi.
Dengan semakin tumbuhnya jiwa wirausaha, maka
seorang social entrepreneur pertanian tersebut didorong
untuk mampu memetakan pilihan ke mana hasil
produksinya akan dijual dan dapat memilih harga jual
yang paling tinggi. Hal ini sangat mungkin terjadi
karena seorang social entrepreneur akan mampu
mengamati pasar secara lebih jelas sehingga mampu
menentukan keputusan yang akurat. Informasi tentang
harga yang sebelumnya tidak sampai kepada para petani,
harapannya akan bisa terurai ketika para petani sudah
memiliki jiwa wirausaha bersama-sama.
Selain itu, dengan bertumbuhnya jumlah social
entrepreneur sektor pertanian akan membuka lapangan
pekerjaan yang lebih luas. Serapan tenaga kerja sektor
pertanian diharapkan akan bertambah seiring dengan
bertambahnya jumlah wirausaha pertanian. Ini menjadi
salah satu titik tekan bagaimana sektor pertanian akan
mampu mengurangi jumlah pengangguran. Apalagi
ditambah fakta bahwa kebutuhan manusia terhadap
64
65. pangan tidak akan pernah surut, maka orang-orang yang
bekerja di sektor pertanian akan selalu ada, entah
menjadi wirausaha atau menjadi pekerja. Yang paling
penting untuk diperhatikan adalah bagaimana
menciptakan seorang social entrepreneur pertanian yang
relevan dengan zaman sehingga mampu menciptakan
lapangan kerja dari waktu ke waktu.
Di atas itu semua, model wirausaha sosial pertanian
akan menjadi motor penggerak dalam peningkatan
kesejahteraan petani. Semakin terbukanya informasi
pasar kepada para petani, perbaikan tata kelola
manajemen, inovasi dan peningkatan nilai tambah
produk pertanian, serta pembukaan lapangan pekerjaan
baru, tingkat kesejahteraan petani diharapkan bisa naik.
Kesejahteraan petani menjadi perhatian yang tidak
mungkin dilepaskan, maka dari itu penumbuhan
wirausaha perlu untuk segera dilakukan secara masif.
Tugas Bersama
Meningkatkan jumlah social entrepreneur pertanian
menjadi tugas bersama antara pihak dan membutuhkan
kolaborasi, terutama antara pemerintah dan dunia usaha.
Pemerintah dalam hal ini lebih berperan sebagai
regulator untuk menciptakan iklim penumbuhan
wirausaha yang lebih kondusif, diiringi dengan
penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan kepada para
petani. Dunia usaha juga harus terlibat karena apabila
berbicara tentang social entrepreneur, akan lebih banyak
bicara terkait kondisi dan situasi pasar. Maka dari itu,
dunia usaha sebagai pelaku pasar diperlukan untuk
membina para social entrepreneur baru menjadi lebih
matang dalam menjalankan bisnis.
65
66. Kolaborasi pemerintah dan dunia usaha dalam
penciptaan social entrepreneur dapat digagas dengan
konsep kemitraan strategis antara petani (usaha mikro
kecil) dengan dunia usaha (usaha menengah besar).
Pemerintah di sini berperan sebagai wasit/regulator
untuk memastikan proses kemitraan yang terjadi tidak
hanya menguntungkan salah satu pihak, tapi semua
pihak. Petani berperan sebagai penyedia produk/hasil
panen, sedangkan usaha menengah besar akan berperan
sebagai offtaker (pembeli) dari hasil panen tersebut.
Kemitraan strategis antara petani dan dunia usaha
akan mampu menaikkan mindset social entrepreneur
dan para petani karena akan terjalin transaksi bisnis yang
mengharuskan petani untuk memenuhi semua kriteria
yang dibutuhkan agar hasil panen/produk dapat terserap
dengan harga yang bagus. Dalam hal ini, petani
diharuskan menghasilkan kualitas hasil panen yang baik
dan berkelanjutan, sehingga mau tidak mau petani harus
menerapkan standar produksi yang berkualitas dan
terjaga.
Selain itu, ketepatan waktu hasil panen, efisiensi
produksi, tata kelola manajemen yang profesional dan
inovasi produksi akan menjadi keharusan yang mesti
dilakukan. Inilah yang akan melahirkan wirausaha-
wirausaha baru atau social entrepreneur di sektor
pertanian secara alami melalui proses kemitraan strategis.
Usaha menengah besar di sini selain berperan sebagai
pembeli, juga harus membina petani agar petani mampu
menghasilkan produk hasil panen sesuai standar
kualifikasi. Proses pembinaan dilakukan secara
berkelanjutan sampai para petani sudah bisa mandiri
menjalankan proses produksinya sesuai standar. Proses
kemitraan strategis ini akan menguntungkan bagi petani
66
67. dalam hal penyerapan hasil panen yang berkelanjutan
dan penerimaan harga jual yang tinggi.
Bagi usaha menengah besar, hal ini akan membuat
supply produk lebih berkualitas, konsisten, dan tepat
waktu. Pemerintah berperan memastikan proses
kemitraan berjalan fair dan saling menguntungkan.
Proses kemitraan strategis ini diharapkan akan mampu
menaikkan jumlah wirausaha sektor pertanian dan
memberikan dampak terhadap kenaikan kesejahteraan
petani.
Selain itu, untuk menumbuhkan social entrepreneur
atau wirausaha pertanian, pemerintah dapat memberikan
penyuluhan dan pelatihan teknis yang diiringi dengan
pendampingan yang intensif dan berkelanjutan.
Pendampingan menjadi penting dilakukan untuk
memastikan proses bisnis para petani berjalan, serta
sebagai tempat konsultasi dalam proses produksi.
Perhatian khusus untuk peran fasilitator ini perlu
ditingkatkan, mengingat para pendamping ini dapat
menjadi ujung tombak dalam menciptakan social
entrepreneur di sektor pertanian. Seiring dengan itu,
pemerintah perlu menciptakan iklim kewirausahaan
yang kondusif melalui regulasi yang ramah bagi social
entrepreneur.
Pada akhirnya, usaha untuk meningkatkan
kesejahteraan petani dapat terjaga dengan menambah
jumlah wirausaha pertanian. Kolaborasi pemerintah dan
dunia usaha mutlak diperlukan melalui implementasi
kegiatan konkret di lapangan. Sektor pertanian akan
tetap relevan sepanjang kebutuhan pangan terus ada,
tugas kita menciptakan pelaku-pelaku pertanian yang
tangguh dan mandiri.
67
68. LEMBAR KERJA III
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat
1. Apa pendapat Anda tentang Kelembagaan Bisnis
Pertanian?
2. Mengapa kita perlu memahami bentuk dan jenis
sebelum menentukan Kelembagaan Bisnis
Pertanian?
3. Ceritakan pengalaman yang didapatkan oleh Anda
yang pernah tentang Kelembagaan Bisnis
Pertanian?
68
69. POKOK BAHASAN 4
PENGETAHUAN PRODUK
Tujuan Pembelajaran
Selama proses pembelajaran di sesi ini peserta
diharapkan
1. Memahami prinsip-prinsip pengetahuan
produk
2. Membuat pengetahuan produk yang
mendukung strategi pemasaran
Waktu
2 x 45 menit
Metode
1. Ceramah
2. Curah pendapat
3. Bermain peran
4. Praktik
5. Penugasan
69
70. Peralatan
1. Proyektor
2. Kertas Plano
3. Spidol
4. Sound system
Tahapan Pembelajaran
Proses pembelajaran materi Pengetahuan
Produk dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut:
1. Fasilitator membuka sesi dan
menjelaskan tujuan pembelajaran pada
peserta
2. Fasilitator prinsip dasar dan informasi
yang harus ada dalam pengetahuan
produk melalui Media Tayang 4
3. Fasilitator mengajak peserta untuk
berlatih membuat pengetahuan produk
4. Peserta mempresentasikan hasil
copywriter pengetahuan produk.
5. Fasilitator menutup sesi dan memberikan
apresiasi positif atas peran aktif pesera
selama sesi berlangsung.
70
71. LEMBAR INFORMASI IV
PENGETAHUAN PRODUK
Pendahuluan
Pengetahuan produk juga dapat dipahami sebagai
kumpulan berbagai informasi yang diterima oleh
konsumen mengenai produk yang meliputi produk,
merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk,
harga produk dan kepercayaan mengenai produk.
Pengetahuan produk (product knowledge) sangatlah
penting untuk para produsen karena memuat informasi-
informasi yang mendorong terjadinya suatu pembelian.
Pengetahuan produk merupakan penjabaran dari
teori perilaku konsumen yang sudah dibahas pada PB 2.
Pada bagian ini, kita akan belajar membangun
pengetahuan produk sesuai dengan perilaku dan minat
konsumen agar lahir kepercayaan pada produk.
Keberhasilan kita membangun pengetahuan produk
akan meningkatkan kemampuan pemasar dalam
menjual produk dan membangun hubungan dan
kepercayaan antara distributor dengan pemasar.
Prinsip Dasar Pengetahuan Produk
Dalam membangun pengetahuan produk, kita harus
memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Kelas produk. Kelas produk merujuk pada
penggolongan produk, contoh produk termasuk
dalam golongan makanan yaitu susu.
71
72. 2. Bentuk produk. Bentuk produk merujuk pada
bentuk yang dimiliki produk tersebut apakah cair
atau padat dan lain sebagainya.
3. Merek produk. Sebuah merek dari suatu produk
mempunyai pengaruh terhadap pengetahuan
konsumen akan produk tersebut.
4. Model/Ciri-ciri Produk. Merupakan informasi
tentang ciri-ciri dari suatu produk tersebut
misalnya ukurannya 1 liter dan kemasannya
berwarna kuning.
5. Atribut produk. Atribut produk merujuk pada
kelengkapan yang dimiliki sebuah produk,
contohnya sedotan, label halal, tanggal kadaluarsa,
keterangan rasa, dan lain sebagainya.
Terdapat tiga hal yang wajib ada saat kita
membangun pengetahuan produk , yaitu:
1. Pengetahuan tentang karakteristik atau spesifikasi
produk.
Seorang konsumen akan melihat suatu produk
berdasarkan kepada karakteristik atau spesifikasi
suatu produk tersebut. Unsur-unsur produk tersebut
dipandang penting oleh konsumen dan akan
dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan. Misalnya seorang konsumen yang ingin
membeli mobil, maka ia membutuhkan sejumlah
informasi mengenai karakteristik atau spesifikasi
mobil yang dipilih meliputi warna, model, tahun
pembuatan, jumlah cc, merek, manual atau
otomatis, dan sebagainya.
2. Pengetahuan tentang manfaat produk.
72
73. Jenis product knowledge yang kedua adalah
tentang manfaat produk. Konsumen memilih
mobil merek A, karena mengetahui kegunaan
mobil tersebut. Misalkan mobil yang khusus
digunakan untuk mengangkut barang seperti
mobil pickup, maka manfaat yang diperoleh
pembeli setelah mendapatkan mobil pickup
barunya adalah memperlancar proses distribusi
barang.
Inilah yang disebut sebagai pengetahuan
tentang manfaat produk. Kebanyakan konsumen
lebih melihat manfaat yang akan didapatkan jika
menggunakan atau membeli suatu produk, bukan
mengenai spesifikasi produknya.
Akan tetapi, bagi produsen tidak cukup
memproduksi barang hanya memperhatikan fungsi
atau manfaatnya saja, mereka harus menghasilkan
produk dengan spesifikasi yang sesuai standar
sehingga memiliki daya saing dengan
kompetitornya.
Manfaat dari sebuah produk dibagi menjadi
dua jenis, yaitu:
• Manfaat fungsional, yaitu manfaat yang akan
diperoleh konsumen secara fisiologis ketika
produk tersebut digunakan. Misalnya: mobil
pickup yang digunakan untuk mengangkut
barang, penggunaan printer laser untuk
mempercepat pencetakan dokumen,
penggunaan smartphone untuk memudahkan
berkomunikasi di mana saja dengan siapa saja.
Inilah beberapa contoh manfaat fungsional
yang dirasakan oleh konsumen atas produk
yang digunakan.
73
74. • Manfaat psikososial, yaitu manfaat yang
diperoleh konsumen lebih ke dalam bentuk
aspek sosial ketika konsumen berinteraksi
dengan suatu produk atau jasa. Misalnya:
konsumen merasakan adanya peningkatan
keterampilan bersosialisasi dengan orang lain
setelah mengikuti program pelatihan atau
training tertentu.
3. Pengetahuan tentang kepuasan yang ditawarkan
produk.
Untuk mengetahui kepuasan yang ditawarkan
produk kepada konsumen adalah jika produk
tersebut telah digunakan atau dikonsumsi oleh
konsumen. Di sinilah pentingnya mengetahui
bagaimana cara menggunakan harus bisa
menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut
dengan benar. Untuk meminimalisir kesalahan
yang mungkin terjadi saat penggunaan produk,
maka product knowledge harus memuat mengenai
cara penggunaan produk.
Kesalahan konsumen dalam menggunakan
suatu produk dapat menyebabkan produk tersebut
tidak berfungsi dengan baik atau bahkan
mengalami kerusakan. Tentunya ini akan
menyebabkan konsumen kecewa, padahal
kesalahan yang terjadi akibat tidak telitinya
konsumen atau karena konsumen tidak mencari
tahu cara penggunaannya.
Baik produsen ataupun pemasar tidak
menginginkan konsumen menghadapi hal tersebut
karena itu produsen/pemasar sebaiknya
memberitahu bagaimana cara menggunakan
74
75. produknya dengan baik dan benar.
Contoh Pengetahuan Produk
KOPI MARADIA LEGENDA BARU KOPI
MANDAR
KOPI Cap Maraddia merupakan produk olahan
kopi asli yang berasal dari Tanah Mandar atau Sulawesi
Barat. Kopi dipetik pada kondisi merah matang
sempurna, lalu diproses dengan proses pasca panen yang
tepat sehingga menghasilkan biji kopi berkualitas. Kopi
Maraddia diolah oleh generasi muda di Polewali Mandar
menggunakan teknik terbaik untuk menghadirkan cita
rasa kopi yang eksotis.
Usaha kopi Tjap Maraddia mempunyai beberapa
jenis produk di antaranya kopi bubuk robusta Cap
Maraddia, kopi bubuk arabica Cap Maraddia, kopi blend
Cap Maraddia, green bean baik robusta maupun arabica.
Kopi Cap Maraddia memiliki aroma yang khas sehingga
75
76. mampu menstimulasi hormon adrenalin untuk
menghadirkan semangat untuk beraktivitas sekaligus
menghilangkan kantuk.
Karena bahan baku kopi dipetik dalam kondisi
merah matang sempurna, maka kandungan
pholyfenolnya masih tinggi. Pholyfenol merupakan zat
anti radikal bebas dan anti penuaan dini hingga para
peminum Kopi Maraddia selalu tampak awet muda.
Kopi Cap Maraddia memiliki tingkat kematangan
sangrai hingga level dark city sehingga memberikan
citarasa yang kompleks. Fragrance, flavour, acidity
dengan body yang lebih soft hingga lebih nimat
diseruput meskipun tanpa pemanis. Dikemas dalam
kemasan alufoil berwarna keemasan menghadirkan
kemewahan tersendiri sebagai produk berkualitas dan
eksklusif. Memberikan kesan dan prestise istimewa.
Untuk mendapatkan barang yang berkualitas,
tentu diperlukan sebuah proses produksi yang sesuai
dengan standarisasi. Ada sejumlah perlakuan yang
diberikan untuk menghasilkan kopi Maraddia, seperti
perlakuan pasca panen yang tepat di mana kami hanya
memanfaatkan buah kopi yang berwarna merah matang
sempurna.
Tentu saja dalam pemetikan selalu saja tanpa
sengaja terikut buah yang belum matang sempurna
ataupun juga buah yang sudah terlalu matang hingga
berwarna hitam, sehingga sebelum diolah lebih lanjut
diadakan sortasi buah.
Lalu, buah yang telah disortir selanjutnya
dipecahkan kulitanya lalu dicuci hingga bersih. Setelah
bersih, kopi kemudian difermentasi beberapa jam untuk
membentuk citarasa. Kopi juga dicuci kembali lalu
dikeringkan hingga mencapai kadar air 14 %-15%.
Biji kopi kemudian dimasukkan ke mesin huller
untuk memisahkan biji dengan kulit tanduk yang masih
tersisa. Selanjutnya, biji kopi yang telah bersih dijemur
76
77. kembali hingga memperoleh kadar air 12 %. Biji kopi
yang sudah bersih dan kering kemudian disangrai
hingga level dark city. Biji kopi dibubuk dengan mesin
pembubuk lalu ditimbang dan dikemas.
Kopi Maraddia tak sekadar menawarkan kopi
sebagai minuman bercitarasa eksotis, namun proses
pembelajaran atas keberhasilan kopi menorehkan begitu
banyak filosofi dalam rentang sejarah masyarakat
Mandar. Karena itu, sejak berdiri kopi Cap Maraddia
senantiasa terlibat sebagai sponsor untuk upaya
pelestarian kebudayaan lokal.
Kini, kopi Cap Maraddia mampu menembus pasar
dunia. Kopi Cap Maraddia tak hanya bisa dinikmati di
Indonesia, tapi sudah merambah ke sejumlah negara,
seperti Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Jerman, dan
Belgia. Tak berlebihan jika Kopi Cap Maraddia dianggap
sebagai legenda baru kopi Mandar.
Harga: Rp 25.000,- | Netto : 100 gr
Tips dan Teknik Menulis Pengetahuan Produk
Teknik menulis script menjadi kompetensi dasar
untuk mengenalkan dan menawarkan produk atau jasa,
terlebih bila kita mulai melirik model pemsaran online
atau digital marketing. Untuk menambah sumber
bacaan dan inspirasi, perhatikan artikel yang mengupas
teknik mendeskripsikan produk yang menjadi ujung
tombak dari promosi dan pemasaran di dunia online.
Lima Teknik Menulis Deskripsi Produk untuk Bisnis
Online
oleh: Ega Almira Shae
Penulisan deksripsi produk merupakan ujung tombak
dalam penjualan online. Kalimat deksripsi produk yang
77
78. dicantumkan oleh penjual menjadi sarana pengenalan
produk mereka ke konsumen. Maka dari itu, semakin
lengkap dan informatif deskripsi suatu produk yang
tercantum, konsumen akan semakin percaya dan yakin
untuk membeli produk kamu.
Selain itu, kepuasan pelanggan juga bisa didapatkan
jika kamu menulis deksripsi produk kamu secara lengkap.
Lalu bagaimana teknik menulis deskripsi produk bisnis
online dengan tepat? Berikut ini 5 tipsnya:
1. Sebutkan Keunggulan Produk
Ketika kamu memutuskan untuk berjualan suatu
produk, pastikan jika kamu menguasai pengetahuan
tentang produk tersebut. Untuk itulah kamu perlu
melakukan riset terlebih dahulu mengenai keunggulan
produk kamu. Setelah mengetahui kelebihan produk
maka selanjutnya bisa kamu tuliskan ke dalam deskripsi
untuk bisa membuat calon pelanggan tertarik dan
kemudian melakukan pembelian.
Untuk mengetahui kelebihan produk kamu secara
mendalam, kamu bisa melakukan riset atau survey
terhadap toko online sejenis untuk melihat produk dan
kelebihan yang ditonjolkannya. Dengan begitu, kamu
akan bisa menjabarkan kelebihan produk kamu dengan
lebih baik dan profesional.
2. Menggunakan Kalimat Persuasif
Menulis deskripsi sebuah produk jualan online
sebaiknya menggunakan kalimat yang bersifat persuasif.
Kalimat persuasif adalah kalimat dengan tujuan mengajak
calon pembeli atau konsumen secara halus serta
meyakinkan mereka untuk membeli produk yang
ditawarkan. Selain itu, menggunakan kalimat persuasif
pada produk jualan kamu juga bisa membangun
awareness. Dengan ini, para calon konsumen seolah-olah
sedang berbicara langsung dengan kamu sebagai penjual.
78
79. 3. Pasanglah Foto Produk yang Menarik
Menggunakan gambar atau visual yang menarik
mampu membuat pembaca atau calon konsumen produk
kamu semakin tertarik. Dengan begitu, produk yang
kamu tawarkan kepada calon pelanggan kamu akan lebih
membekas.
Selain menggunakan foto, kamu juga bisa
menggunakan video untuk melengkapi deskripsi produk
di toko online. Cobalah untuk selipkan foto atau video
berupa testimoni dari perlanggan kamu, supaya lebih
meyakinkan para calon konsumen baru kamu.
4. Keyword yang Sesuai dengan Produk
Perlu diketahui, penulisan deskripsi produk toko
online memang memiliki beberapa perbedaan dengan
penulisan produk offline. Produk online yang juga
biasanya ditemukan pembeli melalui internet membuat
pebisnis harus memikirkan konteks SEO (Search Engine
Optimization). Untuk bisa menghasilkan SEO, kamu
harus mencatumkan keyword produk sebanyak maksimal
tiga kali dalam deskripsi yang sedang kamu buat. Keyword
atau kata kunci memang akan selalu muncul di setiap
pencarian dengan mesin pencari. Dengan mencantumkan
keyword, maka deskripsi produk kamu akan mendukung
SEO yang sangat berguna untuk bisa meningkatkan
konsumen.
5. Buat Deskripsi dalam Bentuk Tabel
Sebaiknya kamu menuliskan deskripsi produk jualan
online kamu ke dalam bentuk tabel atau list. Hal tersebut
karena, biasanya pembaca cenderung akan merasa bosan
dengan bacaan yang terlalu panjang. Namun, Kalimat
yang terlalu padat juga bisa membuat pembaca bingung.
Bila produk tersebut memiliki spesifikasi yang cukup
banyak untuk dijelaskan, sebaiknya gunakan tabel atau
79
80. membuat infografis. Dengan adanya tabel atau list ini
calon konsumen akan lebih mudah menangkap pesan dari
produk yang kamu jelaskan. Dengan begitu calon
pelanggan akan lebih tertarik untuk berbelanja di toko
online kamu, karena deskripsi yang jelas dan menarik.
Sumber: https://koinworks.com/blog/teknik-menulis-
deskripsi-produk-bisnis-online/
LEMBAR KERJA IV
80
81. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan
jelas
1. Apa yang harus diperhatian dalam menulis
pengetahuan produk?
2. Apa jenis manfaaat produk yang dapat
dieksplorasi dalam pengetahuan produk?
3. Buatlah pengetahuan produk atas produk di
Anda miliki atau lembaga Anda?
POKOK BAHASAN 5
81
82. STRATEGI PEMASARAN
Tujuan Pembelajaran
Selama proses pembelajaran di sesi ini peserta
diharapkan:
1. Memahami prinsip-prinsip pemasaran
produk
2. Menerapkan strategi pemasaran produk
Waktu
2 x 45 menit
Metode
1. Ceramah
2. Curah pendapat
3. Bermain peran
4. Praktik
5. Penugasan
Peralatan
1. Proyektor
2. Kertas Plano
3. Spidol
4. Sound system
Tahapan Pembelajaran
82
83. Proses pembelajaran materi strategi
pemasaran dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut:
1. Fasilitator membuka sesi dan
menjelaskan tujuan pembelajaran pada
peserta
2. Fasilitator prinsip-prinsi dasar dan
strategi pemasaran bauran melalui Media
Tayang 5
3. Fasilitator membagi peserta dalam
sejumlah kelompok yang beranggotakan
3-4 orang untuk mengerjakan Lembar
Kerja 5.
4. Peserta mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tentang strategi pemasaran
dengan pendekatan pemasaran bauran.
5. Fasilitator mengulas kembali sejumlah
topik yang menarik untuk umpan balik.
6. Fasilitator menutup sesi dan
memberikan apresiasi positif atas peran
aktif pesera selama sesi berlangsung.
LEMBAR INFORMASI V
83
84. STRATEGI PEMASARAN
Pendahuluan
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama
yang wajib diperhatikan oleh seorang social entrepreneur
pertanian. Tanpa adanya perencanaan yang matang bisa
dipastikan kita akan mengalami kegagalan dalam
pemasaran dan pada akhirnya kalah sebelum berperang.
Kondisi seperti itu seringkali dialami oleh para pebisnis
pemula yang tengah merintis usaha baru mereka.
Agar bisa semakin mendongkrak penjualan produk,
sangat penting artinya bagi para social entrepreneur
untuk memahami terlebih dahulu tentang beberapa
prinsip pemasaran yang sangat wajib untuk dikuasai para
pelaku bisnis dalam membentuk strategi penjualan
mereka masing-masing.
Prinsip Dasar Pemasaran
Pengetahuan atas prinsip-prinsip dasar pemasaran
sangat dibutuhkan oleh semua pebisnis untuk
mendongkrak penjualan produk dan jasanya. Berikut ini
adalah lima prinsip dasar pemasaran, yaitu:
1. Membangun brand produk terlebih dahulu sebelum
Anda akan menjualnya
Dalam memasarkan sebuah produk, tidak
jarang bagi para social entrepreneur secara langsung
melemparkannya ke pasar tanpa memperhatikan
tentang brand dari produk terlebih dahulu. Padahal
sebenarnya, tentang pemakaian brand (merek)
sebenarnya sangat penting bagaimana dalam
84
85. memasarkan sebuah produk. Tanpa adanya reputasi
atau pencitraan yang baik, bisa dipastikan apabila
para social entrepreneur akan semakin kesulitan
dalam memasarkan produk-produknya. Karena,
konsumen masih belum mengenal tentang brand
Anda dan masih belum merasa yakin dengan
kualitas dari produk yang Anda tawarkan.
2. Mengenal target-target potensial terlebih dahulu
Dalam memasarkan sebuah produk, tidak
jarang bagi para social entrepreneur secara langsung
melemparkannya ke pasar tanpa memperhatikan
tentang brand dari produk terlebih dahulu. Padahal
sebenarnya, tentang pemakaian brand (merek)
sebenarnya sangat penting bagaimana dalam
memasarkan sebuah produk. Tanpa adanya reputasi
atau pencitraan yang baik, bisa dipastikan apabila
para social entrepreneur akan semakin kesulitan
dalam memasarkan produk-produknya. Karena,
konsumen masih belum mengenal tentang brand
Anda dan masih belum merasa yakin dengan
kualitas dari produk yang Anda tawarkan.
Sebagai seorang pelaku bisnis yang memperoleh
hasil dari pasar, tentunya Anda harus jeli dan teliti
dalam mengenali target-target (para calon
konsumen) yang nanti akan Anda bidik. Hal seperti
ini sangatlah penting, agar Anda tidak sampai
menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan biaya
untuk menawarkan sebuah produk terhadap mereka
yang bukan termasuk target pasar Anda. Contohnya
saja apabila Anda hendak memasarkan mainan
anak, maka sebelumnya Anda harus benar-benar
85
86. paham tentang siapa saja target pasar yang nanti bisa
Anda bidik untuk mendatangkan penjualan.
3. Membuat jadwal untuk promosi
Kesuksesan dari strategi pemasaran tidak dapat
diraih hanya dalam waktu sehari atau dua hari saja.
Dibutuhkan perencanaan yang benar-benar
matang serta komitmen yang besar dari para social
entrepreneur untuk dapat memasarkan produknya
dengan maksimal. Karena itulah, para pengusaha
akan dituntut untuk membuat perencanaan
pemasaran (jadwal berpromosi) yang mungkin bisa
berjalan secara rutin setiap harinya. Misalnya saja
harus dimulai dengan mempersiapkan bahan-
bahan presentasi, membuat jadwal harian
berpromosi online maupun offline, melakukan
follow up para calon konsumen setiap minggunya,
memperluas networking secara rutin, dan lain
sebagainya.
4. Jangan pernah memaksakan para konsumen Anda
Meskipun Anda ingin sekali memenuhi target
pasar yang sudah ditentukan, namun jangan pernah
memaksa para calon konsumen untuk membeli
produk yang Anda tawarkan. Perlakukanlah para
konsumen seperti Anda ingin diperlakukan oleh
orang lain, dan janganlah sekali-kali memohon
agar para konsumen membeli produk Anda secara
berlebihan, karena strategi tersebut bisa saja akan
semakin merusak nama baik perusahaan Anda dan
hanya akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi
para calon konsumen Anda.
86
87. 5. Jadilah solusi yang jelas bagi permasalahan para
konsumen Anda.
Pada dasarnya setiap konsumen tidak hanya
membutuhkan produk atau jasa yang Anda
tawarkan sebagai seorang pelaku pasar. Namun
mereka sangat membutuhkan sebuah solusi
bagaimana untuk menyelesaikan segala
permasalahan yang sedang mereka hadapi. Karena
itulah, sebaiknya Anda harus menjadi problem
solver bagi setiap konsumen Anda dan berikanlah
pelayanan prima bagi mereka yang membutuhkan
produk Anda. Contoh sederhananya adalah bisa
kita lihat dari kebiasaan-kebiasaan dari para ibu
rumah tangga yang seringkali mencari-cari produk
deterjen berkualitas unggul untuk dapat membantu
mereka dalam menghilangkan noda-noda pada
pakaian kotor.
Strategi Pemasaran
Konsep pemasaran mengacu pada model pemasaran
bauran (mix marketing). Mix Marketing merupakan
kumpulan variabel marketing yang digunakan untuk
mencapai tujuan marketing pada pasar yang ditargetkan.
Marketing mix dapat digunakan untuk menyusun
strategi pemasaran yang efektif bisnis yang baru berjalan
maupun bisnis yang sudah lama.
Istilah ini pertama kali dikenalkan oleh Neil Borden,
profesor marketing Harvard, pada 1948. Pada 1960 E.
Jerome McCarthy memperkenalkan empat variabel
utama marketing mix, yaitu product, price, place, dan
promotion. Booms dan Bitner menambahkan tiga elemen
87
88. baru, yaitu physical evidence, people, dan process.
Selanjutnya marketing bauran dikenal dengan sebutan
7P, yaitu Product, price, place, promotion, physical
evidence, people, dan process.
Bagaimana penerapan Pemasaran Bauran dalam
dunia bisnis. Perhatikan, contoh strategi pemsaran yang
dilakukan PT Niaga Shoes yang dipublikasikan oleh
https://www.niagahoster.co.id/ berikut ini:
1. Menentukan Produk yang Dibutuhkan Banyak
Orang
PT. Niaga Shoes telah melakukan riset pasar
dan menemukan fakta-fakta di bawah ini:
– Apa masalah yang dihadapi konsumen? Orang
Indonesia kekurangan pilihan sepatu lari lokal.
Kebanyakan sepatu lari didominasi oleh merek
luar negeri dan harganya relatif mahal.
– Solusi (produk) apa yang bisa Anda tawarkan? PT
Niaga Shoes bisa menyelesaikan masalah
tersebut dengan menghadirkan sepatu lari lokal
dengan harga yang lebih murah tanpa
menurunkan kualitas.
– Bagaimana konsumen akan menggunakan
produk Anda? Cara penggunaannya sama
dengan sepatu biasa.
– Apa keunikan dari produk yang Anda tawarkan?
Keunikan sepatu Niaga Shoes adalah bahannya
yang berkualitas tinggi, tapi bisa didapatkan
dengan harga terjangkau. Sepatu lari ini juga
tahan lama.
2. Menetapkan Harga Produk
88
89. PT. Niaga Shoes adalah perusahaan yang
memproduksi sepatu. Biaya keseluruhan (Total
Fixed Cost) untuk membuat sepatu adalah Rp
3.750.000.000,00. Niaga Shoes akan memproduksi
50.000 pasang sepatu (Production Volume). Biaya
pembuatan per unit produk adalah Rp49.000,00.
Break Even Price Niaga Shoes:
(3.750.000.000/50.000) +49.000. Menggunakan
rumus di atas, break even price yang didapatkan
untuk PT Niaga Shoes adalah Rp 124.000,00
3. Menentukan Tempat Berjualan
Untuk memudahkan konsumen berbelanja,
Niaga Shoes memutuskan untuk menjual produknya
secara online. Oleh karenanya, Niaga Shoes
membuat website toko online sebagai tempat
berjualan utamanya. Konsumen bisa memilih
produk hingga checkout di website tersebut.
Tidak hanya toko online, Niaga Shoes juga
akan membuka toko fisik di beberapa kota. Niaga
Shoes akan membuka toko fisik pertamanya di
Yogyakarta.
4. Merancang Strategi Promosi
Karena target pasar dari produk ini adalah anak
muda, Niaga Shoes perlu merancang strategi
promosi yang bisa menjangkau anak muda dengan
mudah.
Salah satu strategi utamanya adalah dengan
menggalakkan promosi di media sosial. Niaga Shoes
akan melakukan promosi besar-besaran di
Instagram dan YouTube bekerja sama dengan
influencer yang dekat dengan anak muda. Selain
89
90. itu, Niaga Shoes juga akan memanfaatkan blog
untuk menjaring trafik organik di hasil pencarian
Google.
5. Memberikan Physical Evidence
Salah satu pysical evidence dari Niaga Shoes
adalah produknya itu sendiri, yaitu sepatu lari.
Selain produk fisik, Niaga Shoes juga akan
mempersiapkan logo, brosur, suvenir, dan bentuk
physical evidence lainnya untuk membuktikan
keberadaan Niaga Shoes.
6. Merekrut SDM
Niaga Shoes membutuhkan beberapa SDM
utama yang akan menunjang keberlangsungan
perusahaan. Beberapa posisi lowongan yang akan
dibuka adalah tim perancang sepatu, tim HR and
office operation, tim marketing, tim customer
servcie, dan tim finance. Untuk pengrajin sepatu,
Niaga Shoes akan menggunakan outsourcing ke
tempat pengrajin sepatu terpercaya.
7. Membuat SOP Perusahaan
Untuk memudahkan proses perencanaan
produk hingga produk dikonsumsi oleh pelanggan,
Niaga Shoes membutuhkan Standard of Procedure
(SOP). SOP ini penting untuk memastikan semua
produk yang dihasilkan Niaga Shoes kualitasnya
sama. Jadi semua karyawan Niaga Shoes harus
memahami SOP ini agar bisa memberikan
pengalaman yang baik kepada konsumen.
Pemasaran Online
90
91. Dulu, bila Anda ingin membeli tas model baru,
Anda bisa datang ke toko atau mall untuk membeli
langsung. Saat ini, kemudahan belanja tas online, ada
dalam dalam genggaman. Salah satu faktor penyebab ini
semua bisa terjadi adalah karena semakin banyak orang
yang memahami strategi pemasaran online atau
marketing online untuk bisnis online mereka.
Indonesia termasuk negara dengan pertumbuhan
ekonomi internet terpesat di Asia. Hal ini dikuatkan
oleh Google yang mencatat pada tahun 2013 hanya 13%
penduduk Indonesia yang mengakses internet dan
meningkat menjadi 56% pada tahun 2017. Penggunaan
internet harian juga meningkat pesat, dari 49% pada
tahun 2013 meningkat menjadi 79% pada tahun 2017.
Pada tahun 2018 pertumbuhan ekonomi internet di
Indonesia mencapai $27 milliar. Hal ini menunjukkan
pemasaran melalui media internet juga mengalami
pertumbuhan signifikan.
Internet dan teknologi sudah mengubah perilaku
manusia, termasuk mengubah cara belajar, mendapatkan
informasi hingga belanja.
91
92. Gambar 3.1 Penjualan Kopi Maraddia di Tokopedia
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ada sejumlah
faktor yang harus diperhatikan dalam pemasaran online,
yaitu:
1. SEO (Search Engine Optimization). SEO adalah
salah satu strategi marketing yang dapat dilakukan
dengan biaya yang terjangkau. Dengan melakukan
optimasi pada website memungkinkan website
Anda muncul di halaman pencarian search engine
dan mendapatkan pengunjung yang kemungkinan
besar menginginkan produk Anda.
2. SEM (Search Engine Marketing). SEM memiliki
media yang sama dengan SEO yaitu search engine.
Namun yang membedakannya adalah ketika
menggunakan SEM sebagai strategi pemasaran
online, posisi iklan website Anda berada paling atas
sehingga kemungkinan seseorang untuk melihat
iklan Anda jauh lebih besar. Akan tetapi biaya yang
dikeluarkan untuk melakukan pemasaran seperti
92
93. ini terbilang lumayan tergantung kata kunci yang
Anda targetkan.
3. Social Media Marketing. Tidak diragukan lagi sosial
media memiliki dampak yang signifikan jika
digunakan untuk melakukan pemasaran. Anda
harus mengetahui sosial media mana yang tepat
untuk memasarkan produk Anda. Dengan
membuat content marketing yang tepat, maka
Anda akan mendapatkan calon pelanggan yang
tepat dan sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.
4. Affiliate Marketing. Ini adalah strategi pemasaran
online yang saling menguntungkan. Hal ini
dikarenakan Anda akan berbagi keuntungan
dengan pebisnis lain untuk setiap produk yang
terjual. Pada umumnya seseorang akan bekerjasama
dengan blogger dan menggunakan blog untuk
melakukan pemasarannya. Iklan bisa berupa banner
atau artikel review. Ketika pengunjung blog tertarik
dengan produk Anda dan melakukan pemesanan,
makan hasil dari penjualan akan dibagi sesuai
dengan kesepakatan yang telah dibuat.
93
94. LEMBAR KERJA 5
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat
1. Jelaskan prinsip-prinsip dasar pemasaran?
2. Buatlah penerapan pemasaran bauran (mix
marketing) pada usaha Anda?
94
95. POST-TEST
Bacalah dengan seksama, lalu berilah tanda silang (X)
pada jawaban yang paling tepat. Waktu untuk
mengerjakan post-test adalah 15 menit.
1. Sebutkan salah satu tujuan utama memiliki bisnis
a. Mengurangi angka pengangguran
b. Memiliki banyak teman
c. Menjadi lebih sibuk
d. Menjadi orang baik
2. Di bawah ini adalah alasan penting untuk dimiliki
seseorang yang ingin berbisnis adalah:
a. Memiliki kehidupan yang bisa lebih baik
b. Memiliki waktu yang fleksibel
c. Membantu kehidupan pelanggan
d. Semua jawaban benar
3. Orang dengan jenis kepribadian Climber biasanya
enggan mundur dalam perjuangan. Berikut ini manakah
ciri dari seorang Climber?
a. Percaya diri
b. Pesimis
c. Dramatis
d. Suka menangis
4. Di bawah ini yang bukan merupakan manfaat dari
memberikan pelayanan terbaik
a. Langsung membeli
95
96. b. Percaya
c. Setia
d. Tidak kembali lagi
4. Costumer adalah:
a. Tidak membuat kesalahan
b. Orang penting yang perlu dilayani
c. Raja
d. Selalu benar
6. Apa yang dimaksud dengan selling benefit:
a. Menawarkan kekurangan produk dalam proses
penjualan
b. Menjelaskan kekurangan produk
c. Menjelaskan spesifikasi produk
d. Menawarkan keunggulan produk sebagai
keuntungan kepada pembelian
7. Segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat
untuk mendapat perhatian, pembelian, atau dikonsumsi
guna memenuhi kebutuhan, termasuk penjabaran dari
a. People
b. Product
c. Process
d. Purpose
8. Di bawah ini adalah cara mempromosikan
penjualan produk, kecuali
a. Target pasar harus spesififik
b. Meniru cara promosi kompetitor
c. Gencar dalam mempromosikan produk
d. Menunggu customer datang
96
97. 9. Feature produk adalah
a. Kekurangan produk
b. Kelebihan produk
c. Penjabaran atau penjelasan terkait spesifikasi
produk
d. Kegunaan produk
10. Menawarkan sesuatu yang lain terlebih dahulu baru
setelah itu kita menjual dengan halus disebut dengan:
a. Cara konvensional
b. Cara tradisional
c. Hard selling
d. Soft selling
11. Orang fiktif yang sengaja diciptakan dengan
karakteristik tertentu sebagai target konsumen, disebut
dengan:
a. Konsumen
b. Avatar costumer
c. Buyer pesona
d. Semua jawaban benar
12. Salah satu karakteristik judul yang menarik adalah:
a. Berisi manfaat bagi pembelian
b. Menggunakan kata berulang
c. Menggunakan bahasa yang susah dimengerti
d. Menggunakan bahasa asing yang sulit
13. Berikut ini adalah teknik strategi jualan lewat
tulisan, kecuali:
a. Gunakan bahasa yang kurang jelas maknanya
b. Gunakan bahasa yang lemah
c. Gunakan Bahasa yang ambigu
97
98. d. Gunakan bahasa yang kuat
14. Apa tujuan memuaskan pelanggan
a. Agar pelanggan beli sekali
b. Agar pelanggan kembali lagi
c. Agar pelanggan berindah ke kompetitor
d. Agar pelanggan berhenti membeli
15. Apa yang harus dipersiapkan sebelum melakukan
promosi
a. Riset kompetitor
b. Riset pasar/target
c. Riset produk
d. Mengikuti kompetitor
98