SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
OLEH
ANDI AZIS RUSDI
F 121 15 001
Topik Presentasi
Stratigrafi
Stratigrafi
Potensi
Bahan
Galian
Geomorfologi
Struktur
Geologi
Sejarah
Geologi
Geomorfologi
Geomorfologi
Daerah
Penelitian
Satuan
Geomorfologi
Perbukitan
Terjal
Struktural
Satuan
Geomorfologi
Perbukitan
Terjal
Denudasional
Satuan
Geomorfologi
Pedataran
Denudasional
Morfometri
Morfografi
Morfogenesa
1. Satuan Geomorfologi Perbukitan
Terjal Denudasional.
Kenampakan gerakan tanah rock slide pada Stasiun 65
litologi
diorit di desa Pomolulu.Pengambilan arah foto N 135°E.
Kenampakan gully pada litologi sabak difoto relatif
kearah N 215°E pada stasiun 13 di desa Walandano.
Kenampakan gerakan tanah rock slide pada Stasiun 65
litologi
diorit di desa Pomolulu.Pengambilan arah foto N 135°E.
Kenampakan jenis soil Residual pada litologi sabak di desa
Walandano dengan warna soil coklat yang tebalnya ± 5 – 10
m
dengan arah pengambilan foto N 210°E.
Kenampakan batuan yang telah mengalami pelapukan pada
stasiun 40 litologi sabak di desa Malei. Pengambilan arah
foto N 50°E.
2. Satuan Geomorfologi
Perbukitan Terjal Struktural
Kenampakan satuan geomorfologi perbukitan terjal Struktural
yang menunjukkan bentuk puncak tumpul dan lembah bentuk V
di foto kearah N 160°E.
Kenampakan gawir pada Pada litologi sabak stasiun 4
dengan arah pengambilan foto N 50°E
Kenampakan bidang sesar & striasi pada cermin sesar
sebagai
penciri adanya struktur sesar pada pada batuan sabak desa
Walandano di stasiun 1 dan arah pengambilan foto N 22°E.
Kenampakan struktur kekar pada batuan sabak desa
Walandano di stasiun 5 dengan arah pengambilan foto relatif
N 19°E
Kenampakan breksi sesar pada litologi Sabak pada stasiun
89 di
sungai Rauang arah breksiasi N 230 E Difoto ke arah N 3250
E
3. Satuan Geomorfologi
Pedataran Denudasional
Kenampakan satuan bentangalam pedatarand denudasional di
desa Walandano dan arah pengambilan foto N 135°E.
3. Satuan Geomorfologi
Pedataran Denudasional
 List activities here
Endapan tepi sungai pada satuan geomorfologi pedataran
Denudasional yang terdapat pada Sungai Rauang di desa
Walandano
Kenampakan transported soil pada endapan pantai di satuan
geomorfologi pedataran Denudasional didesa Walandano
dengan tata guna lahan pemukiman dengan arah foto N
85°E
Jenis Sungai
Berdasarkan parameter yang disebutkan diatas dilihat dari kandungan air pada tubuh
sungai, maka jenis sungai pada daerah penelitian dibagi menjadi dua jenis yaitu sungai
Intermitten dan sungai ephemeral.
Jenis sungai Intermitten pada daerah penelitian
dapat dijumpai pada sungai Rauang. Sungai
tersebut mencirikan jenis sungai Intermitten dilihat
dari kandungan air pada tubuh sungai yang
mengalir hanya pada musim hujan
Jenis Sungai
Jenis sungai Ephemeral pada daerah penelitian
dapat dijumpai pada sungai Kusu. Sungai tersebut
mencirikan jenis sungai Ephemeral dilihat dari
kandungan air pada tubuh sungai yang pada saat
itu kering dimana sungai hanya dan langsung
mengalir selama hujan deras
Berdasarkan pengamatan terhadap sungai yang dijumpai dilapangan, yaitu pola aliran paralel. Sistem
pengaliran paralel adalah suatu sistem aliran yang terbentuk oleh lereng yang curam/terjal.
Dikarenakan morfologi lereng yang terjal maka bentuk aliran-aliran sungainya akan berbentuk lurus-
lurus mengikuti arah lereng dengan cabang-cabang sungainya yang sangat sedikit.
Secara umum tipe genetik yang berkembang pada daerah penelitian yaitu sebagai berikut :
Tipe genetik Obsekuen
Obsekuen merupakan tipe genetik sungai, dimana arah aliran sungai relatif berlawanan dengan
kemiringan perlapisan batuan. Tipe genetik ini dapat dijumpai di lapangan pada daerah utara timur
laut sungai kusu
Tipe genetik Resekuen
Subsekuen merupakan tipe genetik sungai, dimana arah aliran sungai relatif sejajar dengan jurus
perlapisan batuan. Tipe genetik ini dapat dijumpai di lapangan pada sebelah utara sungai rauang.
Stadia sungai daerah penelitian berdasarkan kompilasi data morfogenesa sungai dari satuan
geomoroflogi perbukitan terjal denudasional, satuan geomoroflogi perbukitan terjal gawir struktural
dan satuan geomorfologi pedataran aluvial maka dapat disimpulkan bahwa stadia sungai pada
daerah penelitian mengarah kepada stadia muda menjelang dewasa.
Pola Aliran, Tipe Genetik, dan
Stadia Sungai.
Stratigrafi
Stratigrafi
Daerah
Penelitian
Satuan
Endapan
Aluvial
Satuan
Intrusi
Granit
Satuan
Sabak
Satuan
Intrusi
Diorit
Kuarsa
Dasar Penamaan
Ciri Litologi
Lingkungan Pembentukan dan Umur
Penyebaran dan Ketebalan
Hubungan Stratigrafi
1. Satuan Sabak
Kenampakan singkapan sabak dengan arah
foto relatif kearah N 320oE pada stasiun 89
Kenampakan petrografis pada batuan sabak dengan
nomor sayatan Ar/stc/bm dengan perbesaran di
mikroskop perbesaran 4x dengan Komposisi mineral
yaitu kuarsa, mineral opaq, dan mineral lempung.
2. Satuan Intrusi Diorit Kuarsa
Kenampakan singkapan Diorit Kuarsa
dengan arah foto relatif kearah N 197o E
pada stasiun 63
Kenampakan petrografis pada batuan Diorit Kuarsa
dengan nomor kode sayatan Ar/ste/bb pada
perbesaran di mikroskop 40X, dengan komposisi
mineral yaitu Kuarsa (Qz), Plagioklas (Pl) (Oligoklas),
Ortoklas (Ot), Biotit (Bt), Muskovit (Ms), Piroksin
(Px),Hornblende (Hbl) dan Sanidin (Sa).
3. Satuan Intrusi Granit
Kenampakan Singkapan Granit di sungai
Rauang desa Walandano tepatnya pada
stasiun 72 difoto relatif kearah
Kenampakan petrografis pada batuan granit dengan
nomor kode sayatan Ar/sti/bb pada perbesaran di
mikroskop 4x, dan komposisi mineral yaitu Plagioklas (Pl)
jenis Albit, Biotit (Bt), Mineral Opaq (Op), Muskovit (Ms),
Ortoklas (Or), dan Kuarsa (Qz).
4. Satuan Endapan Aluvial
Kenampakan endapan Aluvial tepatnya pada
BagianTenggara Desa Walandano.
Struktur Geologi
Struktur
Geologi
Daerah
Penelitian
Lipatan Antiklin
Sesar Geser
Sinistral
Walandano
&
Sesar Normal
Walandano
Kekar Gerus &
Kekar Tarik
1. Lipatan Sinklin
peta struktur geologi yang menunjukkan kenampakan lipatan sinklin
dalam interpretasi foliasi batuan pada gejala struktur lipatan di Desa
Walandano
Struktur lipatan pada daerah
penelitian dapat diinterpretasi
berdasarkan pengukuran di
lapangan foliasi batuan dan hasil
interpretasi dip dari foliasi batuan
yang saling berhadapan
membentuk sebuah lipatan.
Berdasarkan data tersebut, maka
dapat disimpulkan struktur lipatan
yang berkembang adalah lipatan
sinklin dengan ditandai dip yang
relatif saling berhadapan antara
limp kiri dan limp kanan.
2. Kekar Gerus & Kekar Tarik
Kenampakan kekar gerus pada stasiun 87 di
foto relative ke arah N 309° litologi Sabak di
Desa Malei.
Diagram kipas hasil perhitungan kekar pada
litologi sabak Stasiun 87 di Desa Malei.
a. Kekar Gerus
b. Kekar Tarik
Kenampakan kekar tarik pada stasiun 75 di
foto relative ke arah N 29° litologi granit di
Sungai Rauang Desa Walandano.
Diagram kipas hasil perhitungan kekar pada
litologi sabak Stasiun 4 di Desa Walandano.
3. Sesar Geser Sinistral Walandano
& Sesar Normal Walandano
Keterangan:
Bidang sesar = N 23° E/39°
Bidang bantu = N 218° E/53°
Gash fracture = N 325°E/69°
Shear fracture = N 87°E/50°
Net slip = N 32°E/83°
Rake = 7°
T1 = N 347°E
T3 = N 77°E
T2 = N 128°E
Kenampakan Breksi sesar pada litologi Sabak
di Stasiun 89 di sungai Rauang dengan arah
breksiasi N 230 E Difoto ke arah N 3250 E.
Hasil analisis Sesar menggunakan Stereonet dengan menggunakan data
kekar gerus, kekar tarik dan bidang sesar pada litologi sabak St 89 di Desa
Walandano.
a. Sesar Geser Sinistral Walandano
Keterangan:
Bidang sesar = N 23° E/39°
Bidang bantu = N 218° E/53°
Gash fracture = N 325°E/69°
Shear fracture = N 87°E/50°
Net slip = N 32°E/83°
Rake = 7°
T1 = N 347°E
T3 = N 77°E
T2 = N 128°E
Kenampakan Striasi pada cermin sesar pada stasiun 1 desa
Walandano pada litologi sabak dengan arah pengambilan foto N
250°E.
Hasil analisis Sesar menggunakan Stereonet dengan menggunakan
data kekar gerus, kekar tarik dan bidang sesar pada litologi sabak St 4
di Desa Walandano.
b. Sesar Normal Walandano
Mekanisme Struktur yang
berkembang pada daerah penelitian
Sejarah Geologi
Subduksi
Intrusi Batuan Beku
Plutonik
Batuan
Metamorf
Diorit Kuarsa & Granit
Aktivitas Struktur Geologi
Aluvial Endapan Aluvial & Sungai
- Sesar Geser Sinistral
Walandano
- Sesar Normal Walandano
Proses Tektonik dipulau
Sulawesi
- Lipatan Sinklin - Kekar Gerus & Tarik
Potensi Bahan Galian
Potensi bahan galian batuan material
aluvial di Desa Walandano yang
terdapat hampir disepanjang
Pedataran Sungai Rauang, Arah foto
N 170° E.
Potensi bahan galian batuan di Desa
Pomolulu yang terdapat pada stasiun 64,
Arah foto N 85°E
Potensi Bahan Galian
Potensi bahan galian batuan material
aluvial di Desa Walandano yang terdapat
hampir disepanjang Pedataran Sungai
Rauang, Arah foto N 170° E.
Bahan galian batuan yang bersumber dari
granit dan diorit kuarsa berfungsi sebagai
bahan dasar interior dan eksterior
bangunan
Penutup
Kesimpulan
 Geomorfologi pada daerah pemetaan didasarkan pada aspek
Morfometri, Morfografi, dan Morfogenesa. satuan geomorfologi
daerah penelitian dibagi menjadi 3 satuan yaitu Satuan
Geomorfologi Perbukitan Terjal Denudasional, Satuan
Geomorfologi Perbukitan Terjal Struktural, dan Satuan
Geomorfologi Pedataran Denudasional.
 Stratigrafi pengamatan di daerah penelitian dapat dibagi menjadi
empat satuan batuan, berurutan dari tua ke muda sebagai berikut
: satuan sabak, satuan intrusi diorit kuarsa, satuan intrusi granit,
dan satuan endapan aluvial.
 Struktur geologi daerah penelitian dianalisis menggunakan diagram
roset dan stereonet, ciri primer dilapangan, dan pola kelurusan kontur.
Sehingga berdasarkan analisis dengan menggunakan metode tersebut
maka indikasi struktur geologi yang dijumpai pada daerah penelitian
terdiri atas : lipatan sinklin, kekar gerus dan kekar tarik, Sesar Geser
Sinistral dan Sesar Normal.
 Sejarah geologi daerah penelitian dimulai pada kala Eosen Awal
dimana lingkungan pembentukan subduksi, terjadi proses metamorfisme
derajat rendah yang mengubah batuan sedimen menjadi batuan sabak,
proses ini terjadi hingga kala Eosen Akhir. Pembentukan batuan terhenti
sehingga proses yang terjadi adalah proses erosi hingga kala Miosen
Awal maka terjadi ketidakselarasan. Proses pembentukan satuan
batuan kembali berlanjut pada kala Miosen Awal lingkungan
pembentukan daerah subduksi. Terjadi aktivitas magmatisme berupa
penerobosan batuan beku plutonik yang mengintrusi membentuk satuan
batuan intrusi diorit kuarsa dan granit. Proses ini juga terhenti pada kala
Miosen Awal. Aktivitas struktur yang berkembang didaerah penelitian
berupa lipatan sinklin, sesar geser sinistral walandano berumur Post
Miosen, dan sesar normal walandano berumur Holosen. Setelah
terjadinya proses magmatisme dan aktivitas tektonik, terjadilah proses-
proses geologi muda berupa satuan endapan aluvial berumur Holosen
dan prosesnya berlanjut hingga sekarang.
 Potensi bahan galian di daerah pemetaan berupa bahan galian batuan seperti
batuan beku granit, diorite kuarsa dan batuan metamorf sabak. Manfaat dari
bahan galian batuan yang bersumber dari diorit kuarsa dan granit digunakan
untuk ubin lantai, anak tangga maupun dinding berbagai ruangan seperti kamar
mandi dan dapur, ornamen dan lain sebagainya, fungsi lainnya yaitu
dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan aksesoris dan pernak pernik perhiasan.
Sedangkan bahan galian batuan yang bersumber dari sabak dimanfaatkan
sebagai pondasi rumah, batu tempel/hiasan pada tembok luar, dan bahan
campuran beton atau bahkan dapat digunakan sebagai pelapis jalan dan
pondasi.
Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan yaitu semoga
kedepannya laporan pemetaan daerah Walandano ini
dapat dilakukan lebih detail lagi sehingga dapat
dipertimbangkan potensi bahan galian yang berada
didaerah ini mengingat luasnya penyebaran batuan
metamorf sabak dan batuan beku bersifat intermedit-asam
yang menyebar hampir setengah daerah penelitian
sehingga dapat disimpulkan bahwa batuan ini membawa
unsur-unsur yang bernilai ekonomis sehingga dapat diolah
oleh masyarakat sendiri maupun pemerintah. Dan semoga
laporan ini berguna bagi kita semua khususnya yang
berkepentingan dalam dunia Kependidikan maupun
masyarakat.
PRESENTASE GEOLOGI DAERAH WALANDANO.pptx

More Related Content

Similar to PRESENTASE GEOLOGI DAERAH WALANDANO.pptx

Presentation_Ilham Aji Dermawan.pdf
Presentation_Ilham Aji Dermawan.pdfPresentation_Ilham Aji Dermawan.pdf
Presentation_Ilham Aji Dermawan.pdfIlhamAjiDermawan
 
Ppt TA1 Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptx
Ppt TA1 Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptxPpt TA1 Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptx
Ppt TA1 Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptxCorazonDeatpoll
 
325644418 eksplorasi-sumbermanjing
325644418 eksplorasi-sumbermanjing325644418 eksplorasi-sumbermanjing
325644418 eksplorasi-sumbermanjingRifai Ramli
 
Laporan Teknis Kajian Kesetabilan Lereng Dengan Metode Resistivity Sounding
Laporan Teknis Kajian Kesetabilan Lereng Dengan Metode Resistivity SoundingLaporan Teknis Kajian Kesetabilan Lereng Dengan Metode Resistivity Sounding
Laporan Teknis Kajian Kesetabilan Lereng Dengan Metode Resistivity SoundingR. Ferro Aviyanto
 
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...4153240014
 
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...4153240014
 
1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf
1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf
1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdfWahyuPrayetno1
 
Formasi batuan malosa selebes sarasin
Formasi batuan malosa selebes sarasinFormasi batuan malosa selebes sarasin
Formasi batuan malosa selebes sarasinAidilFitrah9
 
Diskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptxDiskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptxdenyainur
 
PEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA PROSPEK EMAS EPITERMAL SULFIDASI RENDAH.pptx
PEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA PROSPEK EMAS EPITERMAL SULFIDASI RENDAH.pptxPEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA PROSPEK EMAS EPITERMAL SULFIDASI RENDAH.pptx
PEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA PROSPEK EMAS EPITERMAL SULFIDASI RENDAH.pptxSatriadiHanamichi1
 
Jurnal sesar tugas mhs. unswagati
Jurnal sesar tugas mhs. unswagati Jurnal sesar tugas mhs. unswagati
Jurnal sesar tugas mhs. unswagati Ali Ramadhan
 
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka TengahHasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka TengahDianora Didi
 
PPT UKK [e;akaram le;as 12 gep;pgo [pertambangan smk negeri 8 palu .pptx
PPT UKK [e;akaram le;as 12 gep;pgo [pertambangan smk negeri  8 palu  .pptxPPT UKK [e;akaram le;as 12 gep;pgo [pertambangan smk negeri  8 palu  .pptx
PPT UKK [e;akaram le;as 12 gep;pgo [pertambangan smk negeri 8 palu .pptxIwan Kasema
 
Pemetaan & Potensi Bahan Galian Daerah Salena.pptx
Pemetaan & Potensi Bahan Galian Daerah Salena.pptxPemetaan & Potensi Bahan Galian Daerah Salena.pptx
Pemetaan & Potensi Bahan Galian Daerah Salena.pptxIwan Kasema
 
005. bab 3. survey pendahuluan
005. bab 3. survey pendahuluan005. bab 3. survey pendahuluan
005. bab 3. survey pendahuluanHandaka Sugito
 

Similar to PRESENTASE GEOLOGI DAERAH WALANDANO.pptx (20)

Presentation_Ilham Aji Dermawan.pdf
Presentation_Ilham Aji Dermawan.pdfPresentation_Ilham Aji Dermawan.pdf
Presentation_Ilham Aji Dermawan.pdf
 
Ppt TA1 Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptx
Ppt TA1 Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptxPpt TA1 Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptx
Ppt TA1 Jhon Richard Rahayaan_410017029.pptx
 
325644418 eksplorasi-sumbermanjing
325644418 eksplorasi-sumbermanjing325644418 eksplorasi-sumbermanjing
325644418 eksplorasi-sumbermanjing
 
Proposalku01
Proposalku01Proposalku01
Proposalku01
 
Laporan Teknis Kajian Kesetabilan Lereng Dengan Metode Resistivity Sounding
Laporan Teknis Kajian Kesetabilan Lereng Dengan Metode Resistivity SoundingLaporan Teknis Kajian Kesetabilan Lereng Dengan Metode Resistivity Sounding
Laporan Teknis Kajian Kesetabilan Lereng Dengan Metode Resistivity Sounding
 
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
 
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
 
1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf
1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf
1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf
 
Formasi batuan malosa selebes sarasin
Formasi batuan malosa selebes sarasinFormasi batuan malosa selebes sarasin
Formasi batuan malosa selebes sarasin
 
Diskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptxDiskusi Akhir Tondano.pptx
Diskusi Akhir Tondano.pptx
 
Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010
Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010
Ekskursi Geologi Umum UNIBSA 2010
 
PEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA PROSPEK EMAS EPITERMAL SULFIDASI RENDAH.pptx
PEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA PROSPEK EMAS EPITERMAL SULFIDASI RENDAH.pptxPEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA PROSPEK EMAS EPITERMAL SULFIDASI RENDAH.pptx
PEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA PROSPEK EMAS EPITERMAL SULFIDASI RENDAH.pptx
 
Study Kasus Eksplorasi Bijih Besi
Study Kasus Eksplorasi Bijih BesiStudy Kasus Eksplorasi Bijih Besi
Study Kasus Eksplorasi Bijih Besi
 
Jurnal sesar tugas mhs. unswagati
Jurnal sesar tugas mhs. unswagati Jurnal sesar tugas mhs. unswagati
Jurnal sesar tugas mhs. unswagati
 
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka TengahHasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
 
PPT UKK [e;akaram le;as 12 gep;pgo [pertambangan smk negeri 8 palu .pptx
PPT UKK [e;akaram le;as 12 gep;pgo [pertambangan smk negeri  8 palu  .pptxPPT UKK [e;akaram le;as 12 gep;pgo [pertambangan smk negeri  8 palu  .pptx
PPT UKK [e;akaram le;as 12 gep;pgo [pertambangan smk negeri 8 palu .pptx
 
hlLaporran lapangan prinsip ku
hlLaporran lapangan prinsip kuhlLaporran lapangan prinsip ku
hlLaporran lapangan prinsip ku
 
Sidang Hanif wow.pptx
Sidang Hanif wow.pptxSidang Hanif wow.pptx
Sidang Hanif wow.pptx
 
Pemetaan & Potensi Bahan Galian Daerah Salena.pptx
Pemetaan & Potensi Bahan Galian Daerah Salena.pptxPemetaan & Potensi Bahan Galian Daerah Salena.pptx
Pemetaan & Potensi Bahan Galian Daerah Salena.pptx
 
005. bab 3. survey pendahuluan
005. bab 3. survey pendahuluan005. bab 3. survey pendahuluan
005. bab 3. survey pendahuluan
 

Recently uploaded

MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAgusSuarno2
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptRahmaniaPamungkas2
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdfAKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdfyulizar29
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptxyeniyoramapalimdam
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfAndiCoc
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdfAKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
AKSI NYATA Menyelenggarakan Pelaporan Belajar Oleh Murid.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 

PRESENTASE GEOLOGI DAERAH WALANDANO.pptx

  • 4. 1. Satuan Geomorfologi Perbukitan Terjal Denudasional. Kenampakan gerakan tanah rock slide pada Stasiun 65 litologi diorit di desa Pomolulu.Pengambilan arah foto N 135°E.
  • 5. Kenampakan gully pada litologi sabak difoto relatif kearah N 215°E pada stasiun 13 di desa Walandano. Kenampakan gerakan tanah rock slide pada Stasiun 65 litologi diorit di desa Pomolulu.Pengambilan arah foto N 135°E.
  • 6. Kenampakan jenis soil Residual pada litologi sabak di desa Walandano dengan warna soil coklat yang tebalnya ± 5 – 10 m dengan arah pengambilan foto N 210°E. Kenampakan batuan yang telah mengalami pelapukan pada stasiun 40 litologi sabak di desa Malei. Pengambilan arah foto N 50°E.
  • 7. 2. Satuan Geomorfologi Perbukitan Terjal Struktural Kenampakan satuan geomorfologi perbukitan terjal Struktural yang menunjukkan bentuk puncak tumpul dan lembah bentuk V di foto kearah N 160°E.
  • 8. Kenampakan gawir pada Pada litologi sabak stasiun 4 dengan arah pengambilan foto N 50°E Kenampakan bidang sesar & striasi pada cermin sesar sebagai penciri adanya struktur sesar pada pada batuan sabak desa Walandano di stasiun 1 dan arah pengambilan foto N 22°E.
  • 9. Kenampakan struktur kekar pada batuan sabak desa Walandano di stasiun 5 dengan arah pengambilan foto relatif N 19°E Kenampakan breksi sesar pada litologi Sabak pada stasiun 89 di sungai Rauang arah breksiasi N 230 E Difoto ke arah N 3250 E
  • 10. 3. Satuan Geomorfologi Pedataran Denudasional Kenampakan satuan bentangalam pedatarand denudasional di desa Walandano dan arah pengambilan foto N 135°E.
  • 11. 3. Satuan Geomorfologi Pedataran Denudasional  List activities here Endapan tepi sungai pada satuan geomorfologi pedataran Denudasional yang terdapat pada Sungai Rauang di desa Walandano Kenampakan transported soil pada endapan pantai di satuan geomorfologi pedataran Denudasional didesa Walandano dengan tata guna lahan pemukiman dengan arah foto N 85°E
  • 12. Jenis Sungai Berdasarkan parameter yang disebutkan diatas dilihat dari kandungan air pada tubuh sungai, maka jenis sungai pada daerah penelitian dibagi menjadi dua jenis yaitu sungai Intermitten dan sungai ephemeral. Jenis sungai Intermitten pada daerah penelitian dapat dijumpai pada sungai Rauang. Sungai tersebut mencirikan jenis sungai Intermitten dilihat dari kandungan air pada tubuh sungai yang mengalir hanya pada musim hujan
  • 13. Jenis Sungai Jenis sungai Ephemeral pada daerah penelitian dapat dijumpai pada sungai Kusu. Sungai tersebut mencirikan jenis sungai Ephemeral dilihat dari kandungan air pada tubuh sungai yang pada saat itu kering dimana sungai hanya dan langsung mengalir selama hujan deras
  • 14. Berdasarkan pengamatan terhadap sungai yang dijumpai dilapangan, yaitu pola aliran paralel. Sistem pengaliran paralel adalah suatu sistem aliran yang terbentuk oleh lereng yang curam/terjal. Dikarenakan morfologi lereng yang terjal maka bentuk aliran-aliran sungainya akan berbentuk lurus- lurus mengikuti arah lereng dengan cabang-cabang sungainya yang sangat sedikit. Secara umum tipe genetik yang berkembang pada daerah penelitian yaitu sebagai berikut : Tipe genetik Obsekuen Obsekuen merupakan tipe genetik sungai, dimana arah aliran sungai relatif berlawanan dengan kemiringan perlapisan batuan. Tipe genetik ini dapat dijumpai di lapangan pada daerah utara timur laut sungai kusu Tipe genetik Resekuen Subsekuen merupakan tipe genetik sungai, dimana arah aliran sungai relatif sejajar dengan jurus perlapisan batuan. Tipe genetik ini dapat dijumpai di lapangan pada sebelah utara sungai rauang. Stadia sungai daerah penelitian berdasarkan kompilasi data morfogenesa sungai dari satuan geomoroflogi perbukitan terjal denudasional, satuan geomoroflogi perbukitan terjal gawir struktural dan satuan geomorfologi pedataran aluvial maka dapat disimpulkan bahwa stadia sungai pada daerah penelitian mengarah kepada stadia muda menjelang dewasa. Pola Aliran, Tipe Genetik, dan Stadia Sungai.
  • 16. 1. Satuan Sabak Kenampakan singkapan sabak dengan arah foto relatif kearah N 320oE pada stasiun 89 Kenampakan petrografis pada batuan sabak dengan nomor sayatan Ar/stc/bm dengan perbesaran di mikroskop perbesaran 4x dengan Komposisi mineral yaitu kuarsa, mineral opaq, dan mineral lempung.
  • 17. 2. Satuan Intrusi Diorit Kuarsa Kenampakan singkapan Diorit Kuarsa dengan arah foto relatif kearah N 197o E pada stasiun 63 Kenampakan petrografis pada batuan Diorit Kuarsa dengan nomor kode sayatan Ar/ste/bb pada perbesaran di mikroskop 40X, dengan komposisi mineral yaitu Kuarsa (Qz), Plagioklas (Pl) (Oligoklas), Ortoklas (Ot), Biotit (Bt), Muskovit (Ms), Piroksin (Px),Hornblende (Hbl) dan Sanidin (Sa).
  • 18. 3. Satuan Intrusi Granit Kenampakan Singkapan Granit di sungai Rauang desa Walandano tepatnya pada stasiun 72 difoto relatif kearah Kenampakan petrografis pada batuan granit dengan nomor kode sayatan Ar/sti/bb pada perbesaran di mikroskop 4x, dan komposisi mineral yaitu Plagioklas (Pl) jenis Albit, Biotit (Bt), Mineral Opaq (Op), Muskovit (Ms), Ortoklas (Or), dan Kuarsa (Qz).
  • 19. 4. Satuan Endapan Aluvial Kenampakan endapan Aluvial tepatnya pada BagianTenggara Desa Walandano.
  • 20. Struktur Geologi Struktur Geologi Daerah Penelitian Lipatan Antiklin Sesar Geser Sinistral Walandano & Sesar Normal Walandano Kekar Gerus & Kekar Tarik
  • 21. 1. Lipatan Sinklin peta struktur geologi yang menunjukkan kenampakan lipatan sinklin dalam interpretasi foliasi batuan pada gejala struktur lipatan di Desa Walandano Struktur lipatan pada daerah penelitian dapat diinterpretasi berdasarkan pengukuran di lapangan foliasi batuan dan hasil interpretasi dip dari foliasi batuan yang saling berhadapan membentuk sebuah lipatan. Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan struktur lipatan yang berkembang adalah lipatan sinklin dengan ditandai dip yang relatif saling berhadapan antara limp kiri dan limp kanan.
  • 22. 2. Kekar Gerus & Kekar Tarik Kenampakan kekar gerus pada stasiun 87 di foto relative ke arah N 309° litologi Sabak di Desa Malei. Diagram kipas hasil perhitungan kekar pada litologi sabak Stasiun 87 di Desa Malei. a. Kekar Gerus
  • 23. b. Kekar Tarik Kenampakan kekar tarik pada stasiun 75 di foto relative ke arah N 29° litologi granit di Sungai Rauang Desa Walandano. Diagram kipas hasil perhitungan kekar pada litologi sabak Stasiun 4 di Desa Walandano.
  • 24. 3. Sesar Geser Sinistral Walandano & Sesar Normal Walandano Keterangan: Bidang sesar = N 23° E/39° Bidang bantu = N 218° E/53° Gash fracture = N 325°E/69° Shear fracture = N 87°E/50° Net slip = N 32°E/83° Rake = 7° T1 = N 347°E T3 = N 77°E T2 = N 128°E Kenampakan Breksi sesar pada litologi Sabak di Stasiun 89 di sungai Rauang dengan arah breksiasi N 230 E Difoto ke arah N 3250 E. Hasil analisis Sesar menggunakan Stereonet dengan menggunakan data kekar gerus, kekar tarik dan bidang sesar pada litologi sabak St 89 di Desa Walandano. a. Sesar Geser Sinistral Walandano
  • 25. Keterangan: Bidang sesar = N 23° E/39° Bidang bantu = N 218° E/53° Gash fracture = N 325°E/69° Shear fracture = N 87°E/50° Net slip = N 32°E/83° Rake = 7° T1 = N 347°E T3 = N 77°E T2 = N 128°E Kenampakan Striasi pada cermin sesar pada stasiun 1 desa Walandano pada litologi sabak dengan arah pengambilan foto N 250°E. Hasil analisis Sesar menggunakan Stereonet dengan menggunakan data kekar gerus, kekar tarik dan bidang sesar pada litologi sabak St 4 di Desa Walandano. b. Sesar Normal Walandano
  • 26. Mekanisme Struktur yang berkembang pada daerah penelitian
  • 27. Sejarah Geologi Subduksi Intrusi Batuan Beku Plutonik Batuan Metamorf Diorit Kuarsa & Granit Aktivitas Struktur Geologi Aluvial Endapan Aluvial & Sungai - Sesar Geser Sinistral Walandano - Sesar Normal Walandano Proses Tektonik dipulau Sulawesi - Lipatan Sinklin - Kekar Gerus & Tarik
  • 28. Potensi Bahan Galian Potensi bahan galian batuan material aluvial di Desa Walandano yang terdapat hampir disepanjang Pedataran Sungai Rauang, Arah foto N 170° E. Potensi bahan galian batuan di Desa Pomolulu yang terdapat pada stasiun 64, Arah foto N 85°E
  • 29. Potensi Bahan Galian Potensi bahan galian batuan material aluvial di Desa Walandano yang terdapat hampir disepanjang Pedataran Sungai Rauang, Arah foto N 170° E. Bahan galian batuan yang bersumber dari granit dan diorit kuarsa berfungsi sebagai bahan dasar interior dan eksterior bangunan
  • 30. Penutup Kesimpulan  Geomorfologi pada daerah pemetaan didasarkan pada aspek Morfometri, Morfografi, dan Morfogenesa. satuan geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 3 satuan yaitu Satuan Geomorfologi Perbukitan Terjal Denudasional, Satuan Geomorfologi Perbukitan Terjal Struktural, dan Satuan Geomorfologi Pedataran Denudasional.  Stratigrafi pengamatan di daerah penelitian dapat dibagi menjadi empat satuan batuan, berurutan dari tua ke muda sebagai berikut : satuan sabak, satuan intrusi diorit kuarsa, satuan intrusi granit, dan satuan endapan aluvial.
  • 31.  Struktur geologi daerah penelitian dianalisis menggunakan diagram roset dan stereonet, ciri primer dilapangan, dan pola kelurusan kontur. Sehingga berdasarkan analisis dengan menggunakan metode tersebut maka indikasi struktur geologi yang dijumpai pada daerah penelitian terdiri atas : lipatan sinklin, kekar gerus dan kekar tarik, Sesar Geser Sinistral dan Sesar Normal.  Sejarah geologi daerah penelitian dimulai pada kala Eosen Awal dimana lingkungan pembentukan subduksi, terjadi proses metamorfisme derajat rendah yang mengubah batuan sedimen menjadi batuan sabak, proses ini terjadi hingga kala Eosen Akhir. Pembentukan batuan terhenti sehingga proses yang terjadi adalah proses erosi hingga kala Miosen Awal maka terjadi ketidakselarasan. Proses pembentukan satuan batuan kembali berlanjut pada kala Miosen Awal lingkungan pembentukan daerah subduksi. Terjadi aktivitas magmatisme berupa penerobosan batuan beku plutonik yang mengintrusi membentuk satuan batuan intrusi diorit kuarsa dan granit. Proses ini juga terhenti pada kala Miosen Awal. Aktivitas struktur yang berkembang didaerah penelitian berupa lipatan sinklin, sesar geser sinistral walandano berumur Post Miosen, dan sesar normal walandano berumur Holosen. Setelah terjadinya proses magmatisme dan aktivitas tektonik, terjadilah proses- proses geologi muda berupa satuan endapan aluvial berumur Holosen dan prosesnya berlanjut hingga sekarang.
  • 32.  Potensi bahan galian di daerah pemetaan berupa bahan galian batuan seperti batuan beku granit, diorite kuarsa dan batuan metamorf sabak. Manfaat dari bahan galian batuan yang bersumber dari diorit kuarsa dan granit digunakan untuk ubin lantai, anak tangga maupun dinding berbagai ruangan seperti kamar mandi dan dapur, ornamen dan lain sebagainya, fungsi lainnya yaitu dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan aksesoris dan pernak pernik perhiasan. Sedangkan bahan galian batuan yang bersumber dari sabak dimanfaatkan sebagai pondasi rumah, batu tempel/hiasan pada tembok luar, dan bahan campuran beton atau bahkan dapat digunakan sebagai pelapis jalan dan pondasi.
  • 33. Saran Adapun saran yang ingin penulis sampaikan yaitu semoga kedepannya laporan pemetaan daerah Walandano ini dapat dilakukan lebih detail lagi sehingga dapat dipertimbangkan potensi bahan galian yang berada didaerah ini mengingat luasnya penyebaran batuan metamorf sabak dan batuan beku bersifat intermedit-asam yang menyebar hampir setengah daerah penelitian sehingga dapat disimpulkan bahwa batuan ini membawa unsur-unsur yang bernilai ekonomis sehingga dapat diolah oleh masyarakat sendiri maupun pemerintah. Dan semoga laporan ini berguna bagi kita semua khususnya yang berkepentingan dalam dunia Kependidikan maupun masyarakat.