SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
OLEH :ADHITYA ASKAR
AMARAL
NIM : D611 11 901
GEOLOGI DAERAH BATUKEDE
KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG
PROVINSI SULAWESI SELATAN
Gowa, 11 Oktober 2016
Pembimbing Pemetaan : Dr. Sultan, S.T., M.T
PENDAHULUAN
Maksud dari pemetaan geologi untuk
melakukan pemetaan geologi permukaan
dengan menggunakan peta dasar (topografi)
skala 1: 25.000
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
kondisi geologi pada daerah penelitian yang
meliputi aspek geomorfologi, stratigrafi, struktur
geologi, sejarah geologi dan potensi bahan galian
pada daerah penelitian.
PETA LOKASI PENELITIAN
Secara administratif daerah penelitian
termasuk dalam wilayah Batukede
Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang
Provinsi Sulawesi Selatan
Secara geografis terletak pada koordinat
11945' 00" - 11949' 00" Bujur Timur dan
0316' 00" - 0320' 00" Lintang Selatan.
GEOMORFOLOGI
Thornbury,1969 mengklasifikasikan bentangalam menjadi satuan-
satuan geomorfologi berdasarkan beberapa faktor melalui dua
pendekatan, yaitu :
1. pendekatan bentuk topografi di lapangan,
2. pendekatan genetik atau proses geomorfologi yang
mengontrol daerah penelitian.
GEOMORFOLOGI DAERAH PENELITIAN
Berdasarkan 2 pendekatan tersebut, maka satuan morfologi
pada daerah penelitian dapat dibagi menjadi 2 satuan
morfologi, yaitu :
1. Satuan Pegunungan Karst (32.5 km2)( 62.5%)
2. Satuan Pegunungan Denudasional (19.5 km2)(37.5%)
SATUAN PEGUNUNGAN KARST
Satuan ini menempati 32.5 km2 ( 62.5%) dari luas keseluruhan daerah
penelitian, bentuk pegunungan dan beda tinggi antara 500-700 m. Daerah
penyebaran daerah penelitian dari utara timurlaut hingga selatanbarat
daya, yang mencakup daerah Lumbaja hingga Buttu Pedamaran.
PROSES-PROSES GEOMORFOLOGI
Tower Karst Pelapukan Kimia
Residual Soil
SATUAN PEGUNUNGAN DENUDASIONAL
Satuan ini menempati 19.5 km2 (37.5%) dari luas keseluruhan daerah
penelitian. Dengan daerah penyebaran daerah penelitian dari utara
hingga barat daya, yang mencakup daerah Tombang hingga Pakewa.
PROSES-PROSES GEOMORFOLOGI
Spheridal Weathering
Debris Slide
Gully
Erosion
SUNGAI
Berdasarkan kuantitas air pada tubuh
sungai (Thornbury, 1969)
Sungai Permanen Sungai Periodik
KLASIFIKASI SUNGAI
POLA ALIRAN SUNGAI
Pola Aliran Denritik
STADIA SUNGAI
Stadia Muda Menjelang Dewasa
1. Memiliki profil lembah sungai berbentuk “V”
2. Proses erosi yang bekerja pada sungai yaitu erosi
lateral dan vertikal
3. Dijumpai adanya dataran banjir
4. Pola saluran sungai yang berkelok kelok
STADIA DAERAH
1. Profil lembah berbentuk “U” dan “V”
2. Dijumpai pula adanya bidang-bidang erosi berupa rill
erossion dan gully erossion
3. Gerakan tanah berupa debris slide
Stadia Muda Menjelang Dewasa
STRATIGRAFI
Secara umum litologi penyusun daerah penelitian
merupakan batuan piroklastik dan batuan beku.
Berdasarkan litostratografi tidak resmi, maka pada daerah
penelitian dijumpai tiga satuan batuan yang diurutkan dari
muda ke tua, yaitu :
1. Satuan Tufa
2. Satuan Batugamping
3. Satuan Batupasir
SATUAN BATUPASIR
Satuan ini menempati sekitar 7,22 km2 (14%) dari luas keseluruhan daerah
penelitian. Penyebaran satuan ini menempati daerah Lokotolemo,
Suroboko, Pamolongan, Tarian, Parendean dan sekitarnya. Ketebalan
satuan ini ±1.050 m. Umur satuan batupasir adalah Eosen - Oligosen
Bawah dengan Lingkungan Pengendapan Darat. Hubungan stratigrafi
antara satuan batupasir dengan satuan batugamping diatasnya yang lebih
muda yaitu ketidakselarasan.
SATUAN BATUGAMPING
Satuan ini menempati sekitar 33,6 km2 (63%) dari luas keseluruhan daerah
penelitian. Penyebaran satuan ini menempati daerah Pasadele, Bubunbia, Baroko,
Totallang, Buttu paladan, Lintik, Buttu pedamaran dan sekitarnya. Ketebalan satuan
ini ±1.250 m. Umur satuan batugamping adalah Miosen Bawah-Miosen Tengah
dengan Lingkungan Pengendapan middle neritic zone atau pada kedalaman 30-
100 m . Hubungan stratigrafi antara satuan yang lebih tua yaitu ketidakselarasan
Sedangkan yang lebih muda yaitu ketidakselarasan.
SATUAN TUFA
Satuan ini menempati sekitar 12,47 km2 (23%) dari luas keseluruhan daerah
penelitian. Penyebaran satuan ini menempati daerah Tombang, Kalimbua,
Bataklitek, Patonjo, pakewa dan sekitarnya. Ketebalan satuan ini ±500 m. Umur
satuan tufa adalah Miosen Tengah – Pliosen dengan Lingkungan Pengendapan
Laut Dangkal. Hubungan stratigrafi antara satuan tufa dengan satuan batugamping
di bawahnya yang lebih tua yaitu ketidakselarasan.
STRUKTUR GEOLOGI
Berdasarkan penciri struktur yang dijumpai di
lapangan, struktur geologi yang berkembang pada
daerah penelitian adalah :
1. Struktur Kekar
2. Struktur Sesar
KEKAR
Pada daerah penelitian dijumpai kekar
sistematik dan tidak sistematik pada
litologi batupasir.
Berdasarkan pengolahan data kekar
dengan menggunakan metode
Stereonet diperoleh arah tegasan
utama maksimum (σ1) N 348o W dan
tegasan minimum (σ3) berarah N 89o
E.
SESAR GESER BUNTUAMPANG
Kenampakan oil sheep
pada mata air
 Dijumpai adanya penjajaran mata air
Kenampakan mata air
 Dijumpai pelurusan topografi yang mengindikasikan zona sesar
SESER GESER KARUNGANGA
 Dijumpai adanya pola aliran sungai berupa pola rectangular, dimana cabang-
cabang sungainya membentuk sudut tumpul dengan sungai
 Dijumpai adanya kekar pada stasiun 39
 Dijumpai pelurusan topografi yang mengindikasikan zona sesar
MEKANISME STRUKTUR DAERAH PENELITIAN
SEJARAH GEOLOGI
Selanjutnya pada Kala Eosen dimana terendapkan material-material sedimen
klastik berukuran pasir kasar membentuk satuan batupasir dan pengendapan
ini berakhir pada Kala Oligosen Bawah. Pada Kala Oligosen Bawah,
mengalami pengangkatan dasar cekungan hingga menjadi daratan dan tidak
terjadi pengendapan hingga Kala Miosen Bawah.
Kemudian pada Kala Miosen Bawah kembali mengalami penurunan dasar
cekungan hingga menjadi laut dangkal yang kemudian mengendapkan
material-material sedimen karbonat membentuk satuan batugamping dan
pengendapan ini berakhir pada Kala Miosen Tengah
Pada Kala Miosen Tengah kembali mengalami pengangkatan dasar
cekungan hingga membentuk lingkungan pengendapan transisi, yang
mengendapkan material-material vulkanik yang berukuran ash/debu yang
kemudian membentuk satuan tufa kasar. Pengendapan ini berakhir pada
Kala Pliosen.
BAHAN GALIAN
 Bahan galian daerah penelitian berupa batugamping
yang telah dieksploitasi dan dimanfaatkan sebagai
bahan timbunan, bahan pembangunan dan
pengganti marmer. Berdasarkan keterdapatan,
penyebaran dan akses menuju lokasi dimana dapat
dijangkau oleh alat berat, maka bahan galian ini
ekonomis untuk ditambang.
 Bahan galian tanah urug yang berasal dari litologi
tufa
KESIMPULAN
1. Geomorfologi
 Satuan Bentangalam Pegunungan Denudasional dan Pegunungan Karst
 Jenis sungai yaitu sungai permanen dan tidak permanen
 Tipe genetik yaitu obsekuen dan insekuen
 Pola aliran sungai subdenritik
 Stadia sungai adalah muda menjelang dewasa.
2. Stratigrafi
Berdasarkan litostratigrafi tidak resmi, terdapat tiga jenis satuan batuan diurut dari
yang paling tua hingga paling muda yaitu :
 Satuan batupasir yang berumur Eosen – Oligosen Bawah
 Satuan batugamping yang berumur Miosen Bawah – Miosen Tengah
 Satuan tufa yang berumur Miosen Tengah - Pliosen
3. Struktur geologi
 Struktur kekar sitematik dan kekar tidak sistematik
 Struktur sesar geser Salu Karunganga, sesar geser Buntuampang yang bersifat
dekstral.
4. Potensi bahan galian
 Tambang batugamping
 Tanah urug.
DOC-20161009-WA000.ppt

More Related Content

Similar to DOC-20161009-WA000.ppt

1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf
1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf
1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdfWahyuPrayetno1
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192kerong
 
12019052 - Copy of Presentasi Kolokium.pptx
12019052 - Copy of Presentasi Kolokium.pptx12019052 - Copy of Presentasi Kolokium.pptx
12019052 - Copy of Presentasi Kolokium.pptxAnshariMatin
 
Formasi batuan malosa selebes sarasin
Formasi batuan malosa selebes sarasinFormasi batuan malosa selebes sarasin
Formasi batuan malosa selebes sarasinAidilFitrah9
 
Analisis fasies-dan-sikuen-stratigrafi-formasi-air
Analisis fasies-dan-sikuen-stratigrafi-formasi-airAnalisis fasies-dan-sikuen-stratigrafi-formasi-air
Analisis fasies-dan-sikuen-stratigrafi-formasi-airsubhanalfitrah
 
BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.ppt
BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.pptBENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.ppt
BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.pptichsan41
 
Observasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamObservasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamFajar Perdana
 
325644418 eksplorasi-sumbermanjing
325644418 eksplorasi-sumbermanjing325644418 eksplorasi-sumbermanjing
325644418 eksplorasi-sumbermanjingRifai Ramli
 
KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...
KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...
KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...'Oke Aflatun'
 
Tugas manajemen karst 1
Tugas manajemen karst 1Tugas manajemen karst 1
Tugas manajemen karst 1AllikaFadia
 
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...Repository Ipb
 
Gambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
Gambaran Umum Provinsi DKI JakartaGambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
Gambaran Umum Provinsi DKI JakartaFitri Indra Wardhono
 
ppt Hasil Farhan.pptx
ppt Hasil Farhan.pptxppt Hasil Farhan.pptx
ppt Hasil Farhan.pptxantodarlyanto
 
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethodProspek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethodKevin Pratama
 
Laporan fieldtrip geologi struktur
Laporan fieldtrip geologi strukturLaporan fieldtrip geologi struktur
Laporan fieldtrip geologi strukturAswan M
 
Tugas geokimia
Tugas geokimiaTugas geokimia
Tugas geokimiaElsonManek
 
Makalah parangtritis uas b. indonesia editan
Makalah parangtritis uas b. indonesia editanMakalah parangtritis uas b. indonesia editan
Makalah parangtritis uas b. indonesia editanarif878
 

Similar to DOC-20161009-WA000.ppt (20)

PRESENTASI KOLOKIUM.pptx
PRESENTASI KOLOKIUM.pptxPRESENTASI KOLOKIUM.pptx
PRESENTASI KOLOKIUM.pptx
 
1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf
1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf
1587-Article Text-4711-1-10-20200122.pdf
 
hlLaporran lapangan prinsip ku
hlLaporran lapangan prinsip kuhlLaporran lapangan prinsip ku
hlLaporran lapangan prinsip ku
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192
 
12019052 - Copy of Presentasi Kolokium.pptx
12019052 - Copy of Presentasi Kolokium.pptx12019052 - Copy of Presentasi Kolokium.pptx
12019052 - Copy of Presentasi Kolokium.pptx
 
Formasi batuan malosa selebes sarasin
Formasi batuan malosa selebes sarasinFormasi batuan malosa selebes sarasin
Formasi batuan malosa selebes sarasin
 
Analisis fasies-dan-sikuen-stratigrafi-formasi-air
Analisis fasies-dan-sikuen-stratigrafi-formasi-airAnalisis fasies-dan-sikuen-stratigrafi-formasi-air
Analisis fasies-dan-sikuen-stratigrafi-formasi-air
 
BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.ppt
BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.pptBENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.ppt
BENTUKAN LAHAN OLEH VULKANISME.ppt
 
Observasi geologi Karsam
Observasi geologi KarsamObservasi geologi Karsam
Observasi geologi Karsam
 
325644418 eksplorasi-sumbermanjing
325644418 eksplorasi-sumbermanjing325644418 eksplorasi-sumbermanjing
325644418 eksplorasi-sumbermanjing
 
KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...
KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...
KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...
 
Tugas manajemen karst 1
Tugas manajemen karst 1Tugas manajemen karst 1
Tugas manajemen karst 1
 
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DAN PENUTUPAN LAHAN ANTARA WAY PENET DAN WAY ...
 
Gambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
Gambaran Umum Provinsi DKI JakartaGambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
Gambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
 
ppt Hasil Farhan.pptx
ppt Hasil Farhan.pptxppt Hasil Farhan.pptx
ppt Hasil Farhan.pptx
 
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethodProspek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
 
Laporan fieldtrip geologi struktur
Laporan fieldtrip geologi strukturLaporan fieldtrip geologi struktur
Laporan fieldtrip geologi struktur
 
Tugas geokimia
Tugas geokimiaTugas geokimia
Tugas geokimia
 
Makalah parangtritis uas b. indonesia editan
Makalah parangtritis uas b. indonesia editanMakalah parangtritis uas b. indonesia editan
Makalah parangtritis uas b. indonesia editan
 
Quiz geolistrik
Quiz geolistrikQuiz geolistrik
Quiz geolistrik
 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

DOC-20161009-WA000.ppt

  • 1. OLEH :ADHITYA ASKAR AMARAL NIM : D611 11 901 GEOLOGI DAERAH BATUKEDE KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN Gowa, 11 Oktober 2016 Pembimbing Pemetaan : Dr. Sultan, S.T., M.T
  • 2. PENDAHULUAN Maksud dari pemetaan geologi untuk melakukan pemetaan geologi permukaan dengan menggunakan peta dasar (topografi) skala 1: 25.000 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi geologi pada daerah penelitian yang meliputi aspek geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi dan potensi bahan galian pada daerah penelitian.
  • 3. PETA LOKASI PENELITIAN Secara administratif daerah penelitian termasuk dalam wilayah Batukede Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan Secara geografis terletak pada koordinat 11945' 00" - 11949' 00" Bujur Timur dan 0316' 00" - 0320' 00" Lintang Selatan.
  • 4. GEOMORFOLOGI Thornbury,1969 mengklasifikasikan bentangalam menjadi satuan- satuan geomorfologi berdasarkan beberapa faktor melalui dua pendekatan, yaitu : 1. pendekatan bentuk topografi di lapangan, 2. pendekatan genetik atau proses geomorfologi yang mengontrol daerah penelitian.
  • 5. GEOMORFOLOGI DAERAH PENELITIAN Berdasarkan 2 pendekatan tersebut, maka satuan morfologi pada daerah penelitian dapat dibagi menjadi 2 satuan morfologi, yaitu : 1. Satuan Pegunungan Karst (32.5 km2)( 62.5%) 2. Satuan Pegunungan Denudasional (19.5 km2)(37.5%)
  • 6. SATUAN PEGUNUNGAN KARST Satuan ini menempati 32.5 km2 ( 62.5%) dari luas keseluruhan daerah penelitian, bentuk pegunungan dan beda tinggi antara 500-700 m. Daerah penyebaran daerah penelitian dari utara timurlaut hingga selatanbarat daya, yang mencakup daerah Lumbaja hingga Buttu Pedamaran.
  • 7. PROSES-PROSES GEOMORFOLOGI Tower Karst Pelapukan Kimia Residual Soil
  • 8. SATUAN PEGUNUNGAN DENUDASIONAL Satuan ini menempati 19.5 km2 (37.5%) dari luas keseluruhan daerah penelitian. Dengan daerah penyebaran daerah penelitian dari utara hingga barat daya, yang mencakup daerah Tombang hingga Pakewa.
  • 10. SUNGAI Berdasarkan kuantitas air pada tubuh sungai (Thornbury, 1969) Sungai Permanen Sungai Periodik KLASIFIKASI SUNGAI
  • 11. POLA ALIRAN SUNGAI Pola Aliran Denritik
  • 12. STADIA SUNGAI Stadia Muda Menjelang Dewasa 1. Memiliki profil lembah sungai berbentuk “V” 2. Proses erosi yang bekerja pada sungai yaitu erosi lateral dan vertikal 3. Dijumpai adanya dataran banjir 4. Pola saluran sungai yang berkelok kelok
  • 13. STADIA DAERAH 1. Profil lembah berbentuk “U” dan “V” 2. Dijumpai pula adanya bidang-bidang erosi berupa rill erossion dan gully erossion 3. Gerakan tanah berupa debris slide Stadia Muda Menjelang Dewasa
  • 14. STRATIGRAFI Secara umum litologi penyusun daerah penelitian merupakan batuan piroklastik dan batuan beku. Berdasarkan litostratografi tidak resmi, maka pada daerah penelitian dijumpai tiga satuan batuan yang diurutkan dari muda ke tua, yaitu : 1. Satuan Tufa 2. Satuan Batugamping 3. Satuan Batupasir
  • 15. SATUAN BATUPASIR Satuan ini menempati sekitar 7,22 km2 (14%) dari luas keseluruhan daerah penelitian. Penyebaran satuan ini menempati daerah Lokotolemo, Suroboko, Pamolongan, Tarian, Parendean dan sekitarnya. Ketebalan satuan ini ±1.050 m. Umur satuan batupasir adalah Eosen - Oligosen Bawah dengan Lingkungan Pengendapan Darat. Hubungan stratigrafi antara satuan batupasir dengan satuan batugamping diatasnya yang lebih muda yaitu ketidakselarasan.
  • 16. SATUAN BATUGAMPING Satuan ini menempati sekitar 33,6 km2 (63%) dari luas keseluruhan daerah penelitian. Penyebaran satuan ini menempati daerah Pasadele, Bubunbia, Baroko, Totallang, Buttu paladan, Lintik, Buttu pedamaran dan sekitarnya. Ketebalan satuan ini ±1.250 m. Umur satuan batugamping adalah Miosen Bawah-Miosen Tengah dengan Lingkungan Pengendapan middle neritic zone atau pada kedalaman 30- 100 m . Hubungan stratigrafi antara satuan yang lebih tua yaitu ketidakselarasan Sedangkan yang lebih muda yaitu ketidakselarasan.
  • 17. SATUAN TUFA Satuan ini menempati sekitar 12,47 km2 (23%) dari luas keseluruhan daerah penelitian. Penyebaran satuan ini menempati daerah Tombang, Kalimbua, Bataklitek, Patonjo, pakewa dan sekitarnya. Ketebalan satuan ini ±500 m. Umur satuan tufa adalah Miosen Tengah – Pliosen dengan Lingkungan Pengendapan Laut Dangkal. Hubungan stratigrafi antara satuan tufa dengan satuan batugamping di bawahnya yang lebih tua yaitu ketidakselarasan.
  • 18. STRUKTUR GEOLOGI Berdasarkan penciri struktur yang dijumpai di lapangan, struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian adalah : 1. Struktur Kekar 2. Struktur Sesar
  • 19. KEKAR Pada daerah penelitian dijumpai kekar sistematik dan tidak sistematik pada litologi batupasir. Berdasarkan pengolahan data kekar dengan menggunakan metode Stereonet diperoleh arah tegasan utama maksimum (σ1) N 348o W dan tegasan minimum (σ3) berarah N 89o E.
  • 20. SESAR GESER BUNTUAMPANG Kenampakan oil sheep pada mata air  Dijumpai adanya penjajaran mata air Kenampakan mata air  Dijumpai pelurusan topografi yang mengindikasikan zona sesar
  • 21. SESER GESER KARUNGANGA  Dijumpai adanya pola aliran sungai berupa pola rectangular, dimana cabang- cabang sungainya membentuk sudut tumpul dengan sungai  Dijumpai adanya kekar pada stasiun 39  Dijumpai pelurusan topografi yang mengindikasikan zona sesar
  • 23. SEJARAH GEOLOGI Selanjutnya pada Kala Eosen dimana terendapkan material-material sedimen klastik berukuran pasir kasar membentuk satuan batupasir dan pengendapan ini berakhir pada Kala Oligosen Bawah. Pada Kala Oligosen Bawah, mengalami pengangkatan dasar cekungan hingga menjadi daratan dan tidak terjadi pengendapan hingga Kala Miosen Bawah. Kemudian pada Kala Miosen Bawah kembali mengalami penurunan dasar cekungan hingga menjadi laut dangkal yang kemudian mengendapkan material-material sedimen karbonat membentuk satuan batugamping dan pengendapan ini berakhir pada Kala Miosen Tengah Pada Kala Miosen Tengah kembali mengalami pengangkatan dasar cekungan hingga membentuk lingkungan pengendapan transisi, yang mengendapkan material-material vulkanik yang berukuran ash/debu yang kemudian membentuk satuan tufa kasar. Pengendapan ini berakhir pada Kala Pliosen.
  • 24. BAHAN GALIAN  Bahan galian daerah penelitian berupa batugamping yang telah dieksploitasi dan dimanfaatkan sebagai bahan timbunan, bahan pembangunan dan pengganti marmer. Berdasarkan keterdapatan, penyebaran dan akses menuju lokasi dimana dapat dijangkau oleh alat berat, maka bahan galian ini ekonomis untuk ditambang.  Bahan galian tanah urug yang berasal dari litologi tufa
  • 25. KESIMPULAN 1. Geomorfologi  Satuan Bentangalam Pegunungan Denudasional dan Pegunungan Karst  Jenis sungai yaitu sungai permanen dan tidak permanen  Tipe genetik yaitu obsekuen dan insekuen  Pola aliran sungai subdenritik  Stadia sungai adalah muda menjelang dewasa. 2. Stratigrafi Berdasarkan litostratigrafi tidak resmi, terdapat tiga jenis satuan batuan diurut dari yang paling tua hingga paling muda yaitu :  Satuan batupasir yang berumur Eosen – Oligosen Bawah  Satuan batugamping yang berumur Miosen Bawah – Miosen Tengah  Satuan tufa yang berumur Miosen Tengah - Pliosen 3. Struktur geologi  Struktur kekar sitematik dan kekar tidak sistematik  Struktur sesar geser Salu Karunganga, sesar geser Buntuampang yang bersifat dekstral. 4. Potensi bahan galian  Tambang batugamping  Tanah urug.