Jual Cytotec Jakarta Barat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Diskusi Akhir Tondano.pptx
1. Final Report Provisional Sum East Lake
GEOHYDROLOGICAL AREA MAP FOR TONDANO LAKE PROJECT
(Protection Program for Revitalization of Lake Tondano)
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
D I R E K T O R A T J E N D E R A L S U M B E R D A Y A A I R
S AT UA N K E R JA D I R E K TO R AT B E N D U N G A N DA N DA N AU
SUB DIREKTORAT PERENCANAAN TEKNIS BENDUNGAN DAN DANAU
2. OUTLINE
1. Gambaran Umum
2. Pengumpulan Data
3. Analisa Geolistrik, Pumping
test dan Kualitas Air
4. Peta Hidrogeologi
5. Kesimpulan
3. 1-GAMBARAN UMUM
LATAR BELAKANG KEGIATAN
Danau Tondano merupakan danau vulkanik air tawar yang terletak di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi
Utara dengan berbagai fungsi sebagai sumber energi (PLTA Tonsea Lama, Tanggari I, Tanggari II dan Sawangan), air
baku, budidaya perikanan, irigasi dan pariwisata.
Dengan berbagai potensi yang ada menimbulkan permasalahan tersendiri (penggunaan ruang yang tidak sesuai
peruntukannya, pencemaran air, sedimentasi, okupasi lahan, banjir, dan rendahnya keterlibatan atau koordinasi
masyarakat antar pihak.
Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di Danau Tondano perlu dilakukan penyelidikan fisik yang terdiri dari
pemetaan, penyelidikan kualitas air permukaan dan air tanah serta kandungan kimia, biologi dan fisiknya.
Agar aspek kelestarian air, upaya yang perlu dilakukan adalah memanfaatkan dan melestarikan air permukaan dan
air tanah. Saat ini, studi pemetaan geohidrologi diadakan untuk mendapatkan gambaran tentang potensi dan
pemanfaatan air tanah di sekitar kawasan Danau Tondano.
4. 1-GAMBARAN UMUM
MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN
MAKSUD adalah untuk acuan pemanfaatan (pemantauan dan pengendalian) kondisi air tanah
di sekitar Danau Tondano.
TUJUAN adalah:
• Mengetahui keseimbangan air
• Mengidentifikasi jenis dan sistem akuifer
• Identifikasi pola aliran air tanah
• Diperoleh peta hidrogeologi di kawasan Danau Tondano
5. Jarak Tempuh
30 km dari Kota
Manado
Luas Danau
4.278 Ha
Administrasi :
- 7 Sub Districts
- 1 Districts
1-GAMBARAN UMUM
Manado
City
Project
Area
16. Lokasi pengukuran geolistrik
resisitivitas sonding 1 dimensi
atau Vertical Electrical
Sonding (VES) terletak
dikawasan danau Tondano
Kabupaten Tomohon Sulawesi
Utara. Titik pengukuran
terdiri dari 30 (tiga puluh)
titik pengukuran VES (Vertical
Electrical Sonding) yang
menyebar disekitar danau
Tondano
3-HASIL ANALISA – TITIK OBSERVASI
17. Porositas adalah persentase ruang
terbuka atau ruang kosong di dalam
sedimen atau batuan yang tidak
terkonsolidasi. Porositas primer diwakili
oleh ruang antara butir dalam sedimen
atau batuan sedimen. Porositas sekunder
adalah porositas yang berkembang
setelah batuan terbentuk. Ini dapat
mencakup porositas rekahan — ruang di
dalam rekahan pada jenis batuan apa
pun. Beberapa batuan vulkanik memiliki
jenis porositas khusus yang terkait
dengan vesikel, dan beberapa batu kapur
memiliki porositas ekstra yang terkait
dengan rongga di dalam fosil.
3-HASIL ANALISA – LANDASAN TEORI
Variasi porositas material yang tidak terkonsolidasi (berwarna merah) dan batuan
(berwarna biru) (Earle, 2015)
18. Material pada gambar disamping
menunjukkan bahwa ada berbagai
permeabilitas dalam material geologi. Batuan
yang paling tidak permeabel adalah batuan
beku intrusif dan batuan metamorf yang
tidak terpatahkan, diikuti oleh batulumpur,
batupasir, dan batugamping yang tidak
terpatahkan. Permeabilitas batupasir dapat
sangat bervariasi tergantung pada tingkat
pemilahan dan jumlah semen yang ada.
Batuan beku dan batuan metamorf yang
retak, dan terutama batuan vulkanik yang
retak, bisa sangat permeabel, seperti halnya
batu kapur yang telah larut di sepanjang
rekahan dan bidang perlapisan untuk
membuat bukaan solusi.
3-HASIL ANALISA – LANDASAN TEORI
Variasi porositas material yang tidak terkonsolidasi (berwarna merah) dan batuan
(berwarna biru) (Earle, 2015)
19. Material pada gambar disamping menunjukkan
bahwa ada berbagai permeabilitas dalam
material geologi. Batuan yang paling tidak
permeabel adalah batuan beku intrusif dan
batuan metamorf yang tidak terpatahkan, diikuti
oleh batulumpur, batupasir, dan batugamping
yang tidak terpatahkan. Permeabilitas batupasir
dapat sangat bervariasi tergantung pada tingkat
pemilahan dan jumlah semen yang ada. Batuan
beku dan batuan metamorf yang retak, dan
terutama batuan vulkanik yang retak, bisa sangat
permeabel, seperti halnya batu kapur yang telah
larut di sepanjang rekahan dan bidang perlapisan
untuk membuat bukaan solusi.
3-HASIL ANALISA – LANDASAN TEORI
Kisaran Nilai Resistivitas Bawah Permukaan (Telford, 1990)
36. Pengujian akuifer ini bertujuan untuk memperoleh sifat hidraulis akuifernya (koefisien
keterusan atau transmisivitas akuifer = T) dengan jalan menganalisa data pengamatan
didapatkan harga T, maka dapat dihitung harga K (koefisien kelulusan air).
Data yang digunakan dalam pengujian akuifer adalah data hasil pemompaan dengan
debit tetap (long period test), prinsipnya adalah dengan memompa air dari sumur uji
dengan debit yang tertentu (konstan) dan selama waktu yang tertentu pula.
Macam Batuan K (m/hari)
Kerikil 450
Kerikil menengah 270
Kerikil kasar 150
Pasir kasar 45
Pasir menengah 12
Pasir halus 2,5
Batu pasir menengah 3,1
Batu pasir halus 0,3
Silt 0,08
Lempung 0,0002
Batu gamping 0,94
Dolomit 0,001
Tabel Harga K
(Koefisien
Kelulusan Air) Dari
Berbagai Batuan
(Moris dan Johnson
1976)
5. PENGUJIAN AKUIFER
38. Jari-jari sumur = 8.00 inch = 10.16 cm = 0.1016 m
Debit pemompaan = 10.19 m3
/jam = 244.56 m3
/hari
Sw = 13.25 m
T = (1.22 x Q) / Sw K = T / D
= 22.518 m2
/hari = 0.33 m/hari
Dari analisa di atas terlihat bahwa macam batuan dari akuifer
pada Sumur TWM - Raringin adalah Batu Pasir Halus
dengan sifat kelulusan air yang Cukup Tinggi.
5.1. SUMUR TWM - RARINGIN
39. 5-KESIMPULAN
1. Titik observasi terdapat 30 (tiga puluh) titik, dengan 15 (limabelas) titik pada sumur existing di utara dan selatan
Danau Tondano, 15 (limabelas) titik masing – masing terdapat pada bagian Barat dan Timur Danau Tondano.
2. Geologi daerah penelitian berada pada zona Gunungapi (Lava, Lapili, Abu), Tufa Tondano (Breksi, Tufa),
Formasi Tondano (Breksi, andesit, Tufa) dan endapan (pasir, lanau, kerakal)
3. Hasil geolistrik pada sumur existing dan data sumur terdapat kesesuaian antara posisi headpump dan
kedalaman akuifer. Pada sisi Utara, terdapat lokasi sumur dengan potensi akuifer tertekan (Tonsealama-200,
Wengkol-181 dan Taolinag-158), sedangkan pada sisi selatan pada umumnya tidak tertekan, kecuali pada sumur
Totolan-190 dan Tonsewer-220
4. Potensi akuifer pada sisi Barat Danau Tondano lebih tinggi dari pada sisi Timur, terutama pada bagian titik GLS-
11. Namun hal yang berbeda yaitu pada GLS-12 dan GLS-17 diduga potensi akuifer dengan debit kecil.
Kedalaman akuifer bervariatif, mulai dari 10 meter pada akuifer dangkal (GLS-19), dan akuifer dalam pada
kedalaman 28 meter. Sifat akuifer berada pada celah bersarang, sebagian pada antar butir batuan.
5. Potensi akuifer sisi timur bersifat setempat dengan potensi akuifer langka. Hal ini merupakan implikasi bentuk
morfologi pegunungan curam dan tidak adanya kemenerusan lapisan batuan permiabel antara hulu dan hilir.