2. Defenisi
• Kematian adalah apabila seseorang tidak
lagi teraba denyut nadinya, tidak bernapas
selama beberapa menit, dan tidak
menunjukkan segala refleks serta tidak
ada kegiatan otak (Wahjudi, H. 2012)
4. Ciri-ciri Klien Lanjut Usia Menjelang
Kematian
• Gerakan dan pengindran menghilang
angsur
Gerakan peristaltik usus menurun
Tubuh klien tampak menggembung
secara berangsur-
•
•
• Badan dingin dan lembak terutama pada ekstremitas dan
ujung hidungnya
Kulit tampak pucat, berwarna kebiruan/kelabu
Denyut nadi mulai tidak teratur
Nafas mendengkur dan berbunyi keras (stridor)
Tekanan darah menurun
Terjadinya gangguan kesadaran (ingatan kabur)
•
•
•
•
•
5.
6. Tahap pertama ini dalam kedukaan adalah reaksi yang amat normal yaitu
reaksi penyangkalan atau denial. Penyangkalan sebenarnya cara yang
sehat untuk menangani situasi yang tidak nyaman dan menyakitkan.
Penyangkalan ini berfungsi sebagai reaksi penyangga atau pertahanan
sementara setelah datangnya berita yang mengejutkan dan tidak terduga
Sehingga setelahnya bisa menenangkan diri dan bertahan untuk
menghadapi kehidupan berikutnya.
Penolakan/Den
ial
7. Ketika mengalami kedukaan, wajar jika individu merasa marah setelah
dihadapkan pada kehilangan.
Proses penyesuaian dari keadaan sedih memang bukan hal yang mudah.
Individu meluapkan kekesalannya dengan kemarahan, berbicara dengan
nada yang tinggi, mengeluh, menyalahkan keadaan dengan emosi yang
meluap-luap.
Setelah kemarahan mereda, kamu bisa berpikir lebih rasional mengenai
apa yang sebenarnya terjadi dan merasakan emosi-emosi lain yang
selama ini tersingkir oleh rasa marah.
Marah/Anger
8. Kehilangan dan putus asa merupakan dua perasaan yang kerap
berdampingan dalam tahap kesedihan.
Kien berduka hingga bersedia melakukan apa saja untuk meredakan rasa
sakit dan kembali mendapatkan kendali.
Salah satunya dengan menawar dan mengandai-andai, mungkin kita
berpikir “seandainya saja saya mencari pertolongan dokter lebih cepat”,
“Andai saja saya tidak terlalu sibuk, mungkin pasangan saya tidak akan
pergi”, dan sebagainya.
Banyak orang juga melakukan tawar-menawar dengan Tuhan pada tahap
ini agar mendapat kekuatan dari kedukaan dan rasa sakit.
Menawar/bargaining
9. Selama proses berduka, ada saatnya emosi mulai mereda dan kini harus
benar-benar melihat kenyataan yang terjadi.
Pada tahapan depresi, klien mungkin terpaksa menghadapi situasi sulit
tersebut dan mengalami kesedihan serta kebingungan yang mendalam.
Klien mungkin menjauhkan diri dari orang lain untuk dapat mengatasi duka
tersebut..
Depresi (depression)
10. Tahap penerimaan ini bukan berarti klien sudah benar-benar bahagia.
Pada tahap ini, klien akhirnya bisa berdamai dengan kedukaan dan dapat
menerima kenyataan yang sudah terjadi.
Rasa sakit seolah-olah telah hilang, namun individu di tahap ini tetap
mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman terdekat.
Karena pada proses ini kita mulai belajar untuk menjalani hidup baru
dengan situasi yang baru
Penerimaan/Acceptance
11. Pemenuhan Kebutuhan Lansia
Menjelang Ajal
Kebutuhan jasmania
kemampuan toleransi terhadap rasa sakit berbeda pada setiap
orang. Tindakan yang dapat dilakukan untuk memenuhi rasa
nyaman pada lansia biasanya: sering mengubah posisi tidur
Kebutuhan emosi
untuk menggambarkan ungkapan sikap dan perasaan klien
lansia dalam menghadapi ajal
•
•
a)
b)
Mungkin klien lansia mengalami ketakutan hebat
Mengkaji hal yang diinginkan penderita selama mendampinginya
Mengkaji pengaruh kebudayaan/agama terhadap orang lain
c)
12. Proses Keperawatan
Pengkajian
•
•
•
•
•
Mengenal pasien dengan keluarganya seperti identitas
Bagaimana kondisi pasien akan membahayakan jiwanya
Rencana pengobatan apa saja yang telah dilaksanakan
Apa saja yang telah diberikan
Apakah anggota keluarga mengetahui tentang penyakit
lansia dan bagaimana reaksi keluarga
Bagaimana sikap pasien terhadap penyakitnya
Apakah pasien menyadari tentang keadaanya
•
•
13. Data-data
a.Data subjektif:
Yang Di Temukan
• kepedihan yang di
kematian.
rasakan berkaitan dengan
• Kerisauan tentang menjumpai pencipta atau perasaan
ragu-ragu tentang adanya tuhan atau yang lebih
tinggi.
b.Data objektif:
•
•
•
•
Takut meninggalkan keluarga.
Takut menghadapi kematian,
Kesedihan yang dalam.
Mengkhawatirkan dirinya menjadi penyebab dari
penderitaan atau duka orang lain
14. Diagnosa
D0081 Berduka berhubungan dengan
• Kematian keluarga atau orang yang berarti.
• Antisipasi kematian keluarga atau orang yang
berarti.
• Kehilangan (objek, pekerjaan, fungsi, status,
bagian tubuh, hubungan sosial).
• Antisisipasi kehilanagan (objek, pekerjaan,
fungsi status, bagian tubuh, hubungan sosial).
15. Tujuan yang di harapkan:
• Mempertahankan kenyamana psikologis
selama proses menjelang ajal.
Mengungkapkan perasaan dengan orang
yang penting bagi klien.
Mengidentifikasi area control pribadi .
Mengekspresikan perasaan yang positif
tentang hubungan dengan orang yang
penting.
• lain
•
•
• Menerima keterbatasan dan mencari bantuan
sesuai kebutuhan
16. • Dukungan kelompok
• Dukungan Keluarga
• Dukungan Keyakinan
• Dukungan Memaafkan
intervensi keperawatan
intervensi Utama intervensi Pendukung
•Dukungan Proses Berduka
Dukungan Emosional