1. LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH PENJEMURAN GABAH
TERHADAP KUALITAS BERAS DAN NASI
Disusun Oleh :
Ajeng Putri S. (01)
Nimas Ayu T.P (22)
SMA NEGERI 6 PURWOREJO
TAHUN PEMBUATAN 2013
2. Halaman Pengesahan
Laporan yang kami beri judul “ Pengaruh Penjemuran gabah terhadap kualitas beras dan nasi”
telah kami tandatangani dan di sahkan pada tanggal……………..,2013. Dan yang telah bertanda tangan di
bawah ini atas nama :
Purworejo, 14 Mei 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Pembimbing
Drs. Urip Raharjo, M.P.d Retno Ardianti
NIP. NIP.
3. Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan berkat
rahmat dan pertolonganNya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul
“Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Gabah”.
Adapun maksud dilaksanakannya penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah untuk
memenuhi tugas Bahasa Indonesia yang telah ditugaskan kepada kami.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Kepala Sekolah, Drs. Urip Raharjo, M.P.d,
yang telah mengesahkan karya tulis ilmiah ini. Serta Guru Pembimbing yang telah membimbing
dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. Serta kepada orangtua yang telah memberikan
dukungan baik secara moril dan materiil sehingga kami dapat melaksanakan penyusunan
karyailmiah ini, dan kepada narasumber yang telah memberikan informasi mengenai pokok
bahasan dalam karya tulis ilmiah ini, dan kepada teman-teman serta pihak-pihak lain yang tidak
dapat kami sebutkan.
Kami menyadari bahwa karya tulis ilmiah kami masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kami mohon kiranya para pembaca memberikan masukan dan saran sehingga karya tulis ini dapat
menjadi lebih sempurna. Kami juga memohon maaf sebesar-besarnya dikarenakan adanya
kesalahan penulisan atau kata yang kurang berkenan/baku dalam karya tulis ilmiah ini.
Akhirnya kami berharap semoga pokok-pokok dalam karya tulis ilmiah ini dapat
memberikan manfaat bagi siapa saja yang memerlukannya di masa yang akan datang.
Purworejo, 14 Mei 2013
Penyusun
4. I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Seperti yang telah kita ketahui bahwa negara kita merupakan Negara yang bertumpu pada
bidang agraris, yaitu bidang ekonomi negara bertumpu pada sektor pertanian dan perkebunan yang
merupakan hasil alam. Salah satu dari hasil pertanian kita adalah padi. Padi adalah sejenis
tumbuhan monokotil yang nantinya akan di jadikan beras, dan oleh masyarakat, beras di olah
menjadi nasi yang merpakan makanan pokok negara kita.
Setiap satu tahun para warga negara yang berpencaharian sebagai petani memanen padi
rata-rata 3 kali dengan berbagai kemungkinan. Mereka bergotong royong untuk memangkas padi di
sawah, lalu menggepyaknya untuk memisahkan padi dari tanamannya yang telah di pangkas, lalu
membawa pulang untuk di jemur.selanjutnya setelah gabah, atau biasa kita sebut biji padi yang
belum di kupas akan di jemur sampai kering yang akhirnya akan diselep untuk memisahkan kulit
gabah dengan beras. Lalu beras-beras itu akan di jual ke konsumen langsung atau di jual ke
pengepul.
Kita sebagai konsumen telah menjumpai berbagai varietas beras dari yang terbaik hingga
terendah di pasaran. Ada yang warnanya putih, bersih namun ada juga yang coklat, ada yang wangi,
ada juga yang tidak berbau bahkan bau penguk atau biasa kita sebut apek.semua beras memiliki
jenis yag berbeda, kita telah mengenal beras IR, Cisadane, Raja Lele. Yang semua jenis padi itu
memilki kualitas dan kuantitas yang berbeda. Bahakan dalam segi harga. Namun kita juga menemu
dalam membeli beras meski dalam satu jenis namun memiliki kualitas yang berbeda.
Mungkinkeutuhan beras yang berbeda, aromanya, warnanya dan lai-lain.lau apa yang membuat
beras-beras itu berbeda? Kami mengambil jawaban mungkin dalam pengolahan ada yang di
perlakuan tak sama oleh petani, atau mungkin beras itu di olah oleh petani yang berbeda. Akhirnya
kami mengambil alternatif mungkin pada salah satu proses dari pembuatan beras dari gabah yang
baru di pane, dan prose situ adalah proses penjemuran.
Selain dalam menjumpai beras, dalam memakan nasi kita juga menemui perbedaan kualitas
nasi meski dari beras yang sejenis. Lalu apakah proses penjemuran tadi juga mempengaruhi
kualitas nasinya juga.
Di lain sisi kami mencari nilai Bahasa Indonesia untuk membuat laporanpenelitian, kami
membuat laporan iniuntuk lebih mengetahui lebih lajut proses pengolahan gabah menjadi beras
dan beras menjadi nasi serta mengetahui pentingnya babagan-babagan proses dalam ssitem prose
situ salah satunya penjemuran.
B.RUMUSAN MASALAH
Apakah penjemuran gabah mempengaruhi kualitas beras yang dihasilkan?
Apa perbedaan kualitas beras dalam penanganan penjemuran yang berbeda?
Apakah penjemura gabah mempengaruhi kualitas nasi yang dihasilkan?
Apa perbedaan nasi dengan penanganan penjemuran gabah yang berbeda?
C.TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh penjemuran gabah terhadap beras yang dihasilkan.
Untuk mengetahui perbedaan kualitas beras dari penanganan penjemuran gabah
yang berbeda.
Untuk mengetahui secara mendalam proses pembuatan beras dari berupa gabah,
dan nasi dari berupa beras.
5. Untuk mengetahui pengaruh penjemuran terhadap kualitas nasi yang di
hasilkan.
Untuk mengetahui perbedaan kualiatas nasi yang dihasilkan dari
pengananganan penjemuran gabah yang berbeda.
D.MANFAAT
Dapat membantu masyarakat untuk memberi penanganan penjemuran
gabah yang baik untuk menghasilkan kualiatas beras yang baik dan
menguntungkan.
Dapat mengetahui secara mendalam proses pengolahan padi menjadi beras.
Mendapat pengetahuan tentang penanganan gabah yang baik.
Dapat menghargai seorang petani yang sangat berpengaruh terhadap
ekonomi Negara.
Memahami pentingnya proses penjemuran terhadap beras,nas yang
dihasilkan.
6. II
KAJIAN PUSTAKA
A. Gabah
Gabah adalah bulir padi. Biasanya mengacu pada bulir padi yang telah
dipisahkan dari tangkainnya (jerami). Asal kata “gabah” dari bahasa Jawa gabah.
Secara anatomi biologi, gabah merupakan buah padi, sekaligus biji. Buah padi
bertipe bulir atau caryopss, sehingga pembedaan bagian buah dan biji sukar
dilakukan.
Gabah tersusun dari 15-30% kulit luar, 4-5% kulit ari, 12-14% katul, 65-67%
endosperm, dan 2-3% lembaga.
Dalam perdagangan komoditas, gabah merupakan tahap yang penting dalam
pengolahan padi sebelum dikonsumsi.
A. Beras
Beras adalah bulir padi (gabah) yang telah dipisahkan dari sekam. Sekam
(Jawa: merang) secara anatomi disebut ‘palea’ (bagian yang ditutupi) dan ‘lemma’
(bagian yang menutupi).
Beras umumnya tumbuh sebagai tanaman tahunan. Tanaman padi dapat
tumbuh hingga setinggi 1-1,8 m. Daunnnya panjang dan ramping dengan panjang
50-100 cm danlebar 2-2,5 cm. Beras yang dapat dimakan berukuran panjang 5-12
mm dan tebal 2-3 mm.
B. Nasi
Nasi adalah beras yang te;ah direbus (dan ditanak). Proses perebusan dikenal
juga sebagai ‘tim’. Penanakan diperlukan untuk membangkitkan aroma nasi dan
membuatnya lebih lunak tetapi tetap menjaga konsistensinya. Pada umumnya,
warna nasi adalah putih bila beras yang digunakan berwarna putih, dan jika
bernwarna merah atau hitam akan menghasilkan warna yang serupa dengan
berasnya.
Nasi dimakan oleh sebagian besar penduduk Asia sebagai sumber
karbohidrat utama dalam menu sehari-hari. Nasi sebagai makanan pokok biasanya
dihidangkan bersama lauk sebagai pelengkap rasa dan kebutuhan gizi. Nasi dapat
diolah menjadi masakan baru seperti, nasi goreng, nasi kuning, nasi kebuli, dan lain-lain.
C. Proses Pembuatan Beras dari Gabah
Setelah padi dipanen, bulir padi/gabah diproses melalui beberapa tahap
sebelum menjadi beras.
1. Perontokan dan Pengeringan
Perontokan adalah proses memisahkan gabah dari merang. Sedangkan
Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air gabah hasil penen untuk
keperluan simpan atau giling.
2. Pecah Kulit
7. Setelah dirontokkan, gabah dimasukkan ke mesin pemecah kulit. Proses ini
mengelupaskan sekam dari gabah. Hasil biji beras pada proses ini yang dikenal
dengan beras pecah kulit atau brown rice.
Biji beras masih memiliki lapisan kulit ari.
3. Penggilingan
Penggilingan adalah proses pemisahan sekam dan kulit luar kariopsis dari biji
padi agar diperoleh beras yang dapat dikonsumsi.
D. Proses Pembuatan Nasi dari Beras
1. Mengambil beras yang ingin dimasak sesuai kebutuhan, kemudian di cuci. Buang
air cucian beras dan lakukan sebanyak 3 kali.
2. Masukkan air sampai 1 ½ cm dari beras, ½ - ¾ ujung jari telunjuk.
3. Diamkan selama 30 menit agar beras tersebut menyerap air.
4. Masak dengan api sedang. Kecilkan api jika sudah mulai mendidih dan muncul
uap.
5. Jika sudah mendidih matikan api dan tunggu selama 10 menit.
6. Aduk nasi dengan sendok besar.
8. II
METODE PENELITIAN
Jenis Metode Penelitian : Metode Eksperimen.
Obyek Penelitian : Gabah.
Waktu Penelitian : Selasa, 7 Mei 2013.
Tempat Penelitian : Siligundi, Purworejo.
Langak Penelitian :
Penelitian Pengaruh Penjemuran Gabah
Terhadap Kualiatas Beras dan Nasi yang Dihasilkan
Alat :
a.Lesung
b.Tampah
c.3 mangkuk
d.2 nampan
e.Kompor
f.Panci
g.Pengaduk Kayu
i.Kain Perca berbahan kaos
Bahan :
a.Gabah basah 500 gr
b.Air secukupnya
Langkah kerja :
Mempersiapakn semua alat dan tempat, khususnya 2 nampan dan gabah.
Bagi menjadi 3 sama banyak, dua bagian di tempatkan pada dua nampan yang berbeda dan
beri sampel masing-masing sampel I,II,dan III.
Untuk sampel I tempakan pada terik matahari selama 4 hari.
Untuk sampel II tempatkan pada tempat yang teduh.
Sampel III simpan kembali dalam plastic simpan dalam gundukan kain perca(mengkondisikan
dlam karung yang agak hangat).
Selama 4 hari sampel harus dibiarkan, khusus sampel I dan II setiap menjelang sore di
masukkan dalam rumah.
Pada hari kekempat tutu masing-masing sampel, dan tempatkan hasil masing-masing sampel
pada tempat yang berbeda.
Interi masing-masing sampel dengan tampah yang telah di siapkan secara bergantian dan
tempatkan masing-masing hasil beras pada tempat yang berbeda.
Amati hasil dan jawab pertanyaan yang ada.
Lalu untuk meneliti nasi, masak masing-masing sampel beras dengan di tambahkan air
dengan wadah nasi yang berbeda.
Amati nasi yang dihasilkan.
Permasalahan
Apakah ada perbedaan pada ciri-ciri masing-masing sampel berupa gabah seusai
dijemur?apa perbedaannya dari segi warna, tekstu di kulit)
Apakah ada perbedaan pada hasil penutuan gabah?apa perbedaannya?(mudah atau sulit
lepas kulit gabahnya)
Apakah ada perbedaan ciri-ciri nasi yang di hasilkan masing-masing sampel beras hasil
tutuan?apa perbedaannya?(warna, rasa, aroma, tekstur)
Apa pengaruh penjemuran terhadap nasi dan gabah yang di hasilkan.
9. III
HASIL PENELITIAN
1. Apakah ada perbedaan pada cirri-ciri masing-masing sampel berupa gabah seusai
dijemur?apa perbedaannya dari segi warna, tekstur di kulit)
Ada, perbedaan meliputi :
Faktor
Pembeda
Sampel
I II III
Warna
Cerah
(kuning keemasan)
Agak Kusam
(kuning kecoklatan)
Kusam
(kecoklatan)
Rasa di kulit Agak gatal Lebih gatal dari I Gatal
2. Apakah ada perbedaan pada hasil penutuan gabah?apa perbedaannya?(mudah atau
sulit lepas kulit gabahnya)
Ada, perbedaan meliputi :
Faktor Pembeda
Sampel
I II III
Keutuhan Beras Bayak yang pecah Hancur Hancur
Lepasnya Kulit Menyeluruh Menyeluruh Sebagian
Warna Bersih Agak kusam Kusam
3. Apakah ada perbedaan ciri-ciri nasi yang di hasilkan masing-masing sampel beras
hasil tutuan?apa perbedaannya?(warna, rasa, aroma, tekstur)
Ada,perbedaan meliputi :
Faktor Pembeda
Sampel
I II III
Warna Bersih Kusam Coklat
Aroma Wangi Apek Apek
Keutuhan Membiji-biji Membiji-biji Hamper bubur
4. Apa pengaruh penjemuran terhadap nasi dan gabah yang di hasilkan?
Agar kulit gabah mudah terpisah dari beras saat penyelipan.
Mempertahankan kesegaran beras.
Menghambat pembusukan beras.
10. IV
PEMBAHASAN
Dari kegiatan penelitian kami mengambil beberapa ide pokok di antaranya :
Gabah yang dijemur di bawah terik matahari.
Memiliki warna yang cerah, yaitu kuning keemasan, rasa gatal yang berkurang,
beras banyak yang tak utuh,kulit terkelupas secara menyeluruh,beras yang di
hasilkan bersih,nasi yang dihasilkan bersih, wangi, dan membiji-biji.
Dijemurnya gabah, membuat panas matahair memisahkan kulit gabah dari
beras, dan mempermudah penutuan, dan keringnya gabah dapat sampai ke
beras, terbukti saat penutuan banyak beras yang tak utuh.dan panas
matahari juga mempertahankn serta mempertahankan rasa, aroma serta
warna beras saat diolah menjadi nasi.
Disini gabah yang dihasilkan berwarna agak kusam,dan teksturnya lebih gatal dari
sampel I,dan saat ditutu, gabah hancur dan kulitnya hanya pisah sebagian, dan beras
yang dihasilkan kusam. Selain itu nasi yang dihasilkan kusam, apek dan membiji -biji.
- Hasil :
- Hipotesis :
Gabah yang dijemur pada tempat teduh :
- Hasil :
- Hipotesis :
Gabah berwarna agak kusam karena hanya kulitnya saja yang kering dan
berasnya basah dengan bukti hancur saat di tutu, dan menghasilkan warna
yang kusam. Dan warna, aroma juga berubah, tak dapat dipertahankan.
Namun kebusukan dapat tercegah.
Gabah yang tidak dijemur :
- Hasil :
- Hipotesis :
Gabah yang dihasilkan berwarna pucat dan kusam, dan masih terasa gatal,
gabah saat ditutu sulit lepas kulitnya, dan berasnya masih basah karena
banyak yang hancur,dan nasi yang dihasilkan berwarna coklat berbau
apek,dan seperti bubur.
Karena tidak dijemur, gabah secara menyeluruh be,um kering, dan
membuat sebagian beras yang terkandung menjadi busuk, sehingga beras
yang dihasilkan berwarna coklat, dan saat ditutu, banyak yang hancur serta
kulitnya susah untuk lepas dari berasnya. Nasi yang dihasilakn juga
berkualitas jelek, berwarna coklat, berbau apek, dan seperti ubur, karena
saat di tutu banak yang hancur.
Dan kami menyimpulkan bahwa pengaruh dari penjemuran :
- Proses yang sagat penting dalam menentukan kualitas beras dan nasi yang
dihasilkan.
- Penanganan gabah yang baik selalu di bawah terik matahari, dan akan
menghasilkan beras yang baik dan menguntungkan.
- Penjemuran bertujuan mempertahankn kesegaran gabah dan beras yang di
dalamnya, mencegah pembusukan terhadap beras.
- Penjemuaran mempertahankan dan mempertajam aroma, rasa dan warna beras
yang dihasilkan baik.
11. V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
Penjemuran merupakan proses yang sangat berpengaruh terhadap kualitas beras
yang di hasilkan.
Penjemuran dapat berhasil jika terus di bawah terik panas matahari.
Penjemuran bertujuan mempertahankan dan mempertajam aroma,warna, dan rasa
nasi.
Penjemuran mencegah busuknya beras.
Penjemuran membutuhkan kesabaran.
Saran :
Hargailah para etani yang merupakan bagian utama dari pembuatan makana pokok
negara kita.
Untuk petani, taangani bagian penjemuran dalam mengolah gabah menjadi beras
untuk menghasilkan gabah yang bermutu dan berkualiatas.
Untuk masa panen,hendaklah penjemuran pada cuaca yang tepat, sehingga
mendapat terik matahari yang maksimal.
Untuk adik-adik kelas, kami mengaharap keterlebihbaikan di masa yang akan datang
dalam pembuatan laporan.
LAMPIRAN