SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
TERNAK
SAHABATKU

 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
            Departemen Pertanian
                      2012
TERNAK SAHABATKU
Cetakan ke-1, 2012
                                                                                               Prakata
Hak cipta dilindungi undang-undang
©IAARD Press, 2012


Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau                           Buku ini merupakan salah satu dari lima belas bahan bacaan
seluruh isi buku ini tanpa seizin tertulis dari IAARD Press.
                                                                         yang dipersembahkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
                                                                         Pertanian kepada masyarakat dalam rangka menyebarluaskan
                                                                         informasi mengenai pentingnya pertanian.
Hak cipta pada IAARD Press, 2012
                                                                            Pertanian adalah salah satu pilar bagi kehidupan bangsa, karena
                                                                         dari kegiatan ini masyarakat memperoleh pangan, papan dan
Katalog dalam terbitan
                                                                         penghasilan serta sarana penyimpanan air tanah, pencegahan banjir
	
		
  TERNAK SAHABATKU
          Ternak Sahabatku/Badan Penelitian dan Pengembangan 	
                                                                         dan kehidupan yang layak. Pertanian juga menghasilkan udara yang
		        Pertanian Kementerian Pertanian - Jakarta: IAARD Press, 2012   menyejukkan serta menjaga kelestarian sumber daya alam.
		        vi, 48 hlm.:ill.; 23 cm
		        1.                                                                Melalui bahan bacaan ini, diharapkan anak-anak sebagai generasi
		        I.
                                                                         penerus bangsa dapat ditumbuhkan minatnya untuk membaca dan
ISBN 978 979 8191 74 9                                                   memahami dunia pertanian, agar termotivasi untuk mengembangkan
                                                                         sektor pertanian sebagai salah satu penyangga kehidupan manusia.
                                                                         Selanjutnya diharapkan kepedulian generasi penerus terhadap
IAARD Press                                                              sektor pertanian dapat dioptimalkan guna memajukan dan menjaga
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Jalan Ragunan No. 29, Pasarminggu, Jakarta 12540                         keberlanjutan hidup bangsa Indonesia. Buku ini juga bermanfaat
Telp: +62 21 7806202, Faks.: +62 21 7800644
                                                                         untuk penyuluh, pengajar, dan anak-anak sekolah.
Alamat Redaksi:
Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122
Telp: +62 251 8321746, Faks.: +62 251 8326561
e-mail: iaardpress@litbang.deptan.go.id
                                                                         Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian


                                                                         Haryono


                                                                                                                           Badan Litbang Pertanian | v
Daftar Isi
      Prakata | V
      Saya Nanang | 2
      Keluargaku | 4
      Desa yang Indah | 6
      Ayam di Jalan | 8
      Bertanya pada Bapak | 10
      Pasar Hewan | 12
      Kandang Ayam | 14
      Merawat Ayam | 16
      Ayam Bertelur | 18
      Anak Ayam | 20
      Penyuluh Peternakan | 22
      Sapi dan Kambing Diperiksa | 24
      Manfaat Sapi dan Kambing | 26
      Itik Berbaris | 28
      Manfaat Itik | 30
      Pemeliharaan Itik | 32
      Bertemu Pak Irwan | 34
      Manfaat Kotoran Ternak | 36
      Membuat Pupuk Kandang | 38
      Ayam Bertambah Besar | 40
      Panen | 42
      Keluargaku Hidup dari Ternak | 44

vi | Badan Litbang Pertanian              Badan Litbang Pertanian | 1
NANANG

Saya Nanang
   Halo! Nama saya Nanang. Umur saya 10 tahun. Saat ini saya duduk di
kelas 5 sekolah dasar. Saya termasuk anak yang berprestasi di sekolah.
Walaupun tidak selalu juara satu, saya selalu masuk sepuluh besar di
sekolah.
   Pelajaran yang paling saya sukai adalah IPA. Saya dapat belajar banyak
hal tentang alam lewat pelajaran ini. Saya suka sekali memperhatikan
guru saat mulai bercerita tentang hewan-hewan.
   Bagi saya, kehidupan binatang di sekitar kita sangat indah dan unik.
Setiap hewan memiliki cara hidup masing-masing, yang berbeda dengan
hewan lain. Ada hewan yang suka makan rumput, ada pula yang suka
makan daging.
   Begitu pula dengan tumbuh-tumbuhan di sekitar kita. Banyak sekali
terdapat keanekaragaman. Ada yang bisa berbuah, ada yang cuma
berbunga saja, bahkan ada yang cuma memiliki batang saja.
   Karena sangat menyukai pelajaran ini, maka tak heran jika nilai IPA
saya di rapor selalu 8 ke atas. Saya tidak berusaha menyombongkan
nilai ini. Sebaliknya saya selalu membantu teman-teman lain jika ada
yang kesulitan dengan pelajaran IPA.



2 | Badan Litbang Pertanian                                                 Badan Litbang Pertanian | 3
Keluargaku
   Saya merupakan anak pertama di keluarga. Saya punya satu orang adik
perempuan bernama Sinta. Saat ini Sinta masih duduk di kelas dua SD.
Sinta juga bersekolah di SD negeri yang sama dengan saya.
   Bapak saya seorang petani. Ia memiliki sawah yang terletak
berseberangan jalan dengan rumah kami. Selain itu, bapak juga memelihara
beberapa hewan ternak: dua ekor sapi dan dua ekor kambing. Hewan-
hewan itu dipelihara di kandang yang terletak di belakang rumah.
   Setiap pagi, bapak selalu memberi makan hewan-hewan itu. Saya
sangat suka melihat bagaimana kambing dan sapi itu makan rumput
dengan lahapnya.
   Ibu saya seorang ibu rumah tangga. Selain menyiapkan berbagai
keperluan untuk kami, ibu juga mengisi waktu luang dengan berkebun.
   Memang, di belakang rumah kami masih terdapat halaman yang cukup
luas. Ibu memanfaatkan lahan kosong itu untuk menanam berbagai jenis
sayuran. Selain untuk keperluan makan kami sehari-hari, kadang ibu juga
menjualnya kepada beberapa orang pedagang yang sering mampir ke
rumah.




4 | Badan Litbang Pertanian                                                Badan Litbang Pertanian | 5
Desa yang Indah
   Saya tinggal di Desa Sukamakmur. Desa ini terletak jauh di pinggir kota,
sehingga tidak banyak mobil yang lalu lalang. Jalan-jalan di sekitar rumah
saya pun masih belum diaspal. Namun, saya sangat menyukai tinggal di
desa ini.
  Desa Sukamakmur merupakan desa yang sejuk dan damai. Semua
penduduknya ramah. Kami saling mengenal satu sama lain. Jika ada
warga yang kesusahan atau ada hajatan, kami selalu saling membantu
dan bergotong royong.
   Tidak hanya itu, desa saya juga memiliki alam yang sangat indah. Di
sini terdapat banyak sawah. Sawah-sawah itu berjajar rapi membentuk
susunan bertingkat yang sangat mengagumkan.
   Di sini terdapat banyak kebun milik warga. Ada yang menanam
palawija, sayur-sayuran, atau buah-buahan. Semua tanaman di kebun itu
sangat subur.
   Di desa ini juga terdapat sebuah tanah lapang yang cukup luas. Saya
dan teman-teman biasa bermain di tanah lapang itu. Kami bisa bermain
kejar-kejaran, petak umpet, hingga layang-layang. Para gembala pun
sering menggunakan tanah lapang itu untuk menggembalakan hewan-
hewan miliknya, seperti kambing, sapi, dan kerbau.


6 | Badan Litbang Pertanian                                                   Badan Litbang Pertanian | 7
BETERNAK
AYAM
Ayam di Jalan
   Pada suatu hari, saat pulang dari sekolah, saya melihat banyak
ayam berkeliaran di jalan. Saya tidak tahu siapa pemilik ayam-ayam itu.
Ayam-ayam itu sedang sibuk mengorek-ngorek tanah dengan sepasang
kakinya.
   Ayam-ayam itu kemungkinan besar milik tetangga. Memang beberapa
tetangga banyak yang memelihara ayam. Ada yang dirawat di dalam
kandang, tetapi ada pula yang sekadar diumbar begitu saja.
   Sejenak saya duduk dan mengamati tingkah laku ayam-ayam itu. Jika
benar-benar diperhatikan, sebenarnya tingkah mereka amatlah lucu.
Saya sempat tertawa terbahak-bahak saat melihat ada seekor ayam jago
yang mengejar-ngejar ayam betina hingga menabrak pagar.
   Namun, ada satu hal yang membuat saya menjadi kasihan dengan
ayam-ayam itu. Mereka tampak kurus dan kurang terawat. Bahkan ada
ayam yang bulunya rusak. Ada pula yang berjalan tertatih-tatih seperti
sedang sakit.
   Dari situ timbul niat untuk memelihara ayam sendiri. Saya ingin
memelihara secara baik, sehingga ayam saya terawat, tidak kurus, tidak
seperti ayam-ayam yang saya lihat di pinggir jalan itu.



8 | Badan Litbang Pertanian                                               Badan Litbang Pertanian | 9
Bertanya pada Bapak
   Sesampai di rumah, seperti biasa saya langsung menemui ibu di dapur.
Saya langsung menyalami dan mencium tangan ibu sebagai tanda hormat
saya sebagai seorang anak.
   Sesudah menyalami ibu, saya langsung bergegas menuju kamar. Saya
kemudian meletakkan tas sekolah di tempatnya dan kemudian langsung
berganti baju.
   Setelah mencuci tangan, saya kemudian langsung menuju meja makan.
Tampak di sana Sinta sudah duduk di kursinya. Terlihat pula bapak yang
sedang membawa piring yang akan kami gunakan untuk makan siang.
   Kami pun mulai makan siang bersama. Di sela-sela makan, seperti biasa
kami saling bercanda dan berbicara mengenai hal-hal yang kami temui
sehari-hari.
   Tak lupa pula saya juga menceritakan pengalaman saya dalam
mengamati ayam-ayam di jalan tadi. Saya utarakan niat untuk memelihara
ayam kepada bapak.
   Saya senang sekali ketika bapak menyetujui keinginan saya itu. “Baiklah,
besok kita pergi ke pasar hewan. Bapak akan belikan kamu sepasang
ayam. Tapi, dirawat baik-baik.” Begitu katanya. Memang, besok adalah
hari Minggu, sehingga sekolah libur.


10 | Badan Litbang Pertanian                                                  Badan Litbang Pertanian | 11
Pasar Hewan
   Hari ini adalah hari Minggu. Seperti yang telah kami bicarakan kemarin,
saya dan bapak hari ini berangkat menuju pasar hewan. Kami naik sepeda
motor tua milik bapak untuk menuju ke sana. Pasar hewan itu letaknya
tidak terlalu jauh dari desa kami.
  Pasar hewan pada hari Minggu ternyata sangat ramai. Di pasar ini
banyak sekali terdapat pedagang dan pembeli. Ada yang berjualan hewan-
hewan besar seperti sapi dan kambing. Ada pula yang berjualan hewan-
hewan piaraan seperti burung.
   Setelah sebentar melihat-lihat suasana, saya dan bapak segera menuju
ke seorang pedagang ayam. Pedagang itu membawa banyak sekali ayam
di dalam keranjang yang terpasang di motornya.
    Setelah tawar-menawar akhirnya bapak sepakat untuk membeli
sepasang ayam dari pedagang itu. Bapak ternyata cukup memahami ciri-
ciri ayam sehat. Ia sangat seksama ketika akan memilih ayam mana yang
akan kami beli.
   “Ayam sehat itu biasanya memiliki ciri-ciri mata bening, bulu lengkap
dan mengkilat, wajah tidak pucat, dan terlihat lincah.” Begitu kata bapak
seraya memilih ayam-ayam tersebut. Setelah membayarnya, kami segera
pulang ke rumah dengan membawa sepasang ayam kampung.


12 | Badan Litbang Pertanian                                                 Badan Litbang Pertanian | 13
Kandang Ayam
   Setelah sampai rumah, sepasang ayam kampung tersebut langsung
kami letakkan di dalam sebuah kurungan. Kemudian, saya dan bapak
segera mencuci tangan dan makan siang. Bapak berjanji akan membuatkan
pagar di belakang rumah. Saya pun sangat senang mendengarnya.
   Sesudah makan siang, bapak segera memotong bambu di belakang
rumah. Memang, di belakang rumah kami tumbuh beberapa rumpun
bambu. Keluarga kami sering memanfaatkan bambu-bambu tersebut
untuk memperbaiki rumah dan keperluan-keperluan lain.
  Beberapa tangkai bambu itu kemudian dipotong-potong oleh bapak.
Kemudian ditancapkan dan dirangkai sedemikian rupa hingga membentuk
pagar berkeliling di halaman belakang rumah kami. Panjang dan lebar
pagar keliling tersebut sekitar lima meter.
   Di pinggir pagar itu bapak membuat semacam rumah-rumahan kecil
yang terbuat dari papan kayu. Rumah-rumahan itu nantinya yang akan
menjadi tempat berteduh bagi sepasang ayam milik saya.
   “Kandang ini disebut kandang semi umbaran.” Bapak berkata. “Dengan
kandang ini, ayam akan tetap merasa bebas, tetapi tetap dapat dijaga.
Selain itu, rumah-rumahan kecil itu juga akan menjaga ayam dari panas
dan hujan.” Saya mendengarkan penjelasan bapak dengan seksama.


14 | Badan Litbang Pertanian                                            Badan Litbang Pertanian | 15
Merawat Ayam
    Setelah kandang selesai dibuat, kedua ayam itu kami lepaskan di
dalam kandang umbaran tersebut. Kedua ayam itu langsung berjalan-
jalan di dalam kandang seolah-olah sedang berusaha mengenali tempat
tinggalnya yang baru.
   Bapak kemudian menyuruh saya membeli jagung yang nantinya akan
digunakan sebagai pakan ayam. Jagung saya beli dari tetangga yang
kebetulan memiliki kebun jagung, sehingga harganya murah.
   Setelah mendapatkan biji-biji jagung, saya segera menaburkannya ke
kandang ayam. Dengan segera saya melihat betapa senangnya ayam-
ayam tersebut makan. Mereka tampak lahap sekali.
   “Sebaiknya jangan terlalu banyak memberinya makan, karena itu tidak
baik.” Bapak berkata, “Kamu cukup memberinya makan dua kali sehari
saja, yaitu setiap pagi dan sore.” Bapak melanjutkan, “Jangan lupa pula
untuk memperhatikan air minumnya, jangan sampai kering.”
   “Iya, baik Pak.” Jawabku. Saya sangat senang ketika bapak mempercayai
saya untuk memelihara ayam-ayam itu. Dalam hati saya berjanji akan
merawat mereka sebaik mungkin. Saya ingin ayam-ayam itu dapat tumbuh
dan berkembang biak dengan baik.



16 | Badan Litbang Pertanian                                               Badan Litbang Pertanian | 17
Ayam Bertelur
   Tidak terasa, sudah dua bulan saya memelihara sepasang ayam itu.
Sekarang ayam-ayam itu sudah tampak sangat sehat. Mereka juga sangat
jinak. Setiap saya masuk ke kandang dan membawa makanan, mereka
langsung berlari mendekati saya.
  Kata bapak, ayam-ayam tersebut mungkin sebentar lagi akan bertelur.
Maka sudah waktunya bagi kami untuk menyiapkan kotak sarang sebagai
tempat bertelur ayam tersebut.
   Dengan bantuan bapak, saya menyiapkan sebuah kotak kayu, ukurannya
sekitar 30 x 30 cm dengan tinggi sekitar 20 cm. Kotak itu terbuka pada
bagian atasnya. Kotak itu kami isi dengan jerami kering, lalu kami letakkan
di dalam rumah-rumahan di kandang umbaran.
   Pada suatu pagi, saya mendengar ayam betina berkotek-kotek. Saya
segera berlari menuju kandang. Setelah saya lihat di dalam rumah-
rumahan, ternyata ayam betina tersebut sudah bertelur.
   Ada delapan butir telur yang dapat saya lihat di kotak sarang. Saya
tidak begitu berani mendekati ayam yang sedang bertelur karena ayam
betina itu terlihat sangat galak. “Hal itu wajar.” Kata bapak, “Biasanya
ayam betina yang sedang bertelur memang menjadi galak.”



18 | Badan Litbang Pertanian                                                  Badan Litbang Pertanian | 19
Anak Ayam
   Pada suatu sore, sesudah memberi makan kedua ayam, saya coba
menengok ke dalam kandang. Saya dikejutkan oleh suara-suara kecil.
Ternyata anak-anak ayam itu sudah menetas dari telurnya. “Pyik, pyik,
pyik,” begitu suara mereka.
   Anak-anak ayam itu tampak lucu. Bulunya lembut sekali ketika dipegang.
Saya juga melihat bagaimana anak-anak ayam tersebut berusaha bersusah
payah keluar dari kotak tempat induknya mengerami telur.
   Anak-anak ayam itu selalu mengikuti si induk ke mana pun pergi. Sang
induk pun selalu memperlihatkan kasih sayang yang luar biasa kepada
anak-anaknya. Induk ayam itu selalu berusaha mengorek-ngorek tanah
untuk mencarikan hewan-hewan kecil untuk makan anak-anaknya.
   “Sebaiknya kamu juga menyediakan bekatul, agar anak-anak ayam itu
juga bisa makan.” Saran bapak. Saya pun menyetujui usulan tersebut.
Saya mulai menyediakan bekatul yang dicampur dengan sedikit air untuk
anak-anak ayam tersebut.
  Saya sangat senang ketika melihat anak-anak ayam itu bisa makan
bekatul dengan lahapnya. Saya berharap anak-anak ayam tersebut bisa
tumbuh sehat dan baik seperti induknya.



20 | Badan Litbang Pertanian                                                Badan Litbang Pertanian | 21
SAPI DAN
KAMBING
Penyuluh Peternakan
   Hari itu hari Kamis. Kebetulan ada rapat guru di sekolah sehingga
saya dapat pulang lebih cepat dari biasanya. Sekitar pukul 10 pagi saya
sudah sampai rumah kembali.
   Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu rumah saya. Orang itu
mengenakan pakaian warna hijau. Pakaian yang dikenakan mengingatkan
saya akan bapak-bapak yang sering bertugas di kantor kalurahan.
   “Permisi,” katanya. “Iya Pak? Sedang mencari siapa, ya?” Jawabku.
“Bapak ada, Dik?” Tanyanya. “Nama saya Irwan, Saya penyuluh
peternakan. Saya ditugaskan untuk memeriksa hewan-hewan ternak di
desa ini.”
   “O, iya, ada Pak” Jawab saya seraya berlari menuju ke belakang rumah
untuk memanggil bapak. Saat itu bapak memang berada di belakang
rumah sedang memberi makan sapi dan kambing.
   Bapak segera menyambut dengan ramah orang itu. Setelah
berbincang-bincang sebentar, bapak mengizinkan Pak Irwan untuk
memeriksa sapi dan kambing yang dipelihara oleh bapak. Bapak segera
mengantarkan Pak Irwan menuju ke halaman belakang rumah.




22 | Badan Litbang Pertanian                                              Badan Litbang Pertanian | 23
Sapi dan Kambing Diperiksa
    Saya mengikuti bapak dan Pak Irwan menuju ke belakang rumah.
Di sana, saya melihat Pak Irwan sedang mengamati sapi dan kambing.
Kandang sapi dan kambing tersebut memang berdekatan. Kedua hewan
itu diperiksa secara seksama, mulai dari mata, kulit, hingga kuku kakinya.
Kotoran kedua hewan tersebut pun turut diperiksa.
   “Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan
hewan ternak, sehingga jika terdapat penyakit menular dapat langsung
diketahui.” Sambil melakukan tugasnya, bapak penyuluh itu mulai
bercerita. “Sapi dan kambing merupakan hewan yang paling sering
diternak. Hewan ini termasuk hewan pemakan tumbuh-tumbuhan.”
  Pak Irwan melanjutkan,”Hewan-hewan ini sangat mudah dipelihara.
Makanan yang mereka butuhkan antara lain rumput gajah dan daun-
daunan.”
   “Sapi dan kambing juga termasuk hewan yang mudah dikembangbiakkan.
Setelah kawin, sapi akan bunting selama 9 bulan, sedangkan kambing
antara 145-155 hari atau 5 bulan. Sapi biasanya hanya melahirkan satu
ekor anak saja setiap kali hamil, sedangkan kambing bisa empat ekor.”




24 | Badan Litbang Pertanian                                                 Badan Litbang Pertanian | 25
Manfaat Sapi dan Kambing
   Seusai memeriksa sapi dan kambing milik bapak, Pak Irwan kembali
melanjutkan ceritanya. “Sapi merupakan salah satu sumber protein
hewani. Hewan ini biasanya dipelihara untuk diambil dagingnya. Ada
pula sapi yang khusus dipelihara untuk diambil susunya. Sapi yang
dimanfaatkan dagingnya disebut sapi pedaging, sedangkan sapi yang
diambil susunya disebut sapi perah.”
   Sambil mengemasi peralatannya, Pak Irwan berkata lagi, “Tetapi, ada
pula di beberapa daerah, sapi dipelihara khusus untuk diambil tenaganya,
seperti menarik gerobak, membajak sawah, hingga untuk balapan seperti
yang biasa dilakukan di Pulau Madura.”
  “Lalu, bagaimana dengan manfaat kambing, Pak?” tanyaku. Pak Irwan
menjawab, “Hampir sama dengan sapi, kambing juga diambil dagingnya.
Daging kambing memiliki bau sangat khas. Tidak semua orang menyukai
daging kambing, tetapi daging kambing tetap diminati oleh masyarakat.”
   Pak Irwan melanjutkan, “Di beberapa daerah, kambing juga diambil
susunya. Ada juga beberapa jenis kambing yang diambil bulunya. Kulit
kambing maupun sapi juga sering dimanfaatkan untuk membuat berbagai
barang kerajinan hingga pakaian.” Setelah berkata demikian, Pak Irwan
segera pamit kepada kami untuk kembali melanjutkan tugasnya.


26 | Badan Litbang Pertanian                                               Badan Litbang Pertanian | 27
ITIK

Itik Berbaris
    Pada suatu sore, seperti biasanya saya dan teman-teman bermain
di tanah lapang. Saya, Anto, dan Ridwan saat itu bermain kejar-kejaran,
sedangkan Sena dan Karto sibuk menaikkan layang-layang mereka.
   Pada saat itu, saya melihat ada puluhan itik sedang berbaris. Di
belakang itik itu terlihat seorang gembala. Gembala itu ternyata adalah
Pak Lukman, tetangga saya sendiri.
   Itik-itik itu kelihatan lucu sekali. Mereka berjalan beriringan dengan
sangat rapi. Sementara Pak Lukman dengan tongkat kecilnya berusaha
mengarahkan itik-itik itu menuju ke kali kecil di dekat lapangan.
    Ketika rombongan itik itu sampai di pinggir kali, seolah-olah seperti
diperintah, itik-itik itu lalu menceburkan dirinya ke sungai satu per satu.
Itik-itik itu berenang di sungai kecil jernih yang memang tidak berarus
deras.
    Mereka tampak senang sekali bermain-main dengan air. Beberapa
dari mereka terlihat menyelam ke dalam air sungai untuk mencari cacing.
Sementara itu, Pak Lukman duduk berteduh di bawah sebuah pohon
rindang di pinggir sungai itu. Sekalipun terlihat santai, tampak jelas bahwa
ia sedang mengawasi itik-itiknya dengan sangat teliti.



28 | Badan Litbang Pertanian                                                   Badan Litbang Pertanian | 29
Manfaat Itik
   Saya mencoba memberanikan diri untuk mendekati Pak Lukman. Pak
Lukman lantas menyambut saya dengan senyumannya yang sangat khas.
Dia memang dikenal sebagai orang yang ramah di desa kami.
   “Wah , itiknya banyak, Pak?” Tanyaku.
   “Iya Dik, sekarang ada sekitar tiga puluh ekor.” Jawabnya.
   “Sebenarnya, untuk apa itik-itik itu bapak pelihara?” Tanyaku lagi.
   “Begini Dik, saya memeliharanya sebagai sumber mata pencaharian
utama keluarga.” Jawabnya. “Itik biasanya dimanfaatkan orang untuk
berbagai keperluan.”
   “Apa saja, Pak?” Tanyaku semakin ingin tahu.
    Pak Lukman menjelaskan sambil tersenyum, “Biasanya itik dipelihara
untuk diambil telurnya. Salah satu olahan yang paling populer dari telur
itik ialah telur asin.”
    “Selain itu, saat ini masyarakat juga sudah mulai menggemari daging
itik. Dik Nanang tahu, bahwa akhir-akhir ini mulai banyak restoran dan
warung yang menjual berbagai masakan dengan menu utama itik.”




30 | Badan Litbang Pertanian                                               Badan Litbang Pertanian | 31
Pemeliharaan Itik
   Sambil menikmati rindangnya pohon di pinggir sungai itu kami terus
berbincang-bincang mengenai itik. Tak sadar perbincangan kami sudah
mengarah pada cara-cara pemeliharaan itik.
   “Bagaimana Pak, cara memelihara itik?” Tanya saya.
   Pak Lukman menjawab, “Sebenarnya itik dapat dipelihara dengan
berbagai cara. Salah satunya dengan cara diumbar seperti ini. Cara ini
disebut dengan sistem pemeliharaan ekstensif.”
   “Cara yang lain ialah cara intensif dan semiintensif. Cara intensif
yaitu semua itik dipelihara dalam kandang. Cara semiintensif yaitu itik
dipelihara dalam sebuah kandang umbaran seperti halnya ayam-ayam
kamu itu” Pak Lukman melanjutkan.
   “Lalu apa pakan itik itu, Pak?” Tanyaku lagi.
   “Untuk makanan pokok, itik sangat menyukai jagung dan dedak.
Sesekali bapak juga mengajak mereka jalan-jalan seperti ini, agar mereka
juga dapat makan berbagai jenis makanan lain dari alam, seperti cacing
maupun bekicot.”
  Saya terkagum-kagum mendengar penjelasan Pak Lukman. Ternyata dia
adalah seseorang yang sangat memahami itik dan cara memeliharanya.


32 | Badan Litbang Pertanian                                               Badan Litbang Pertanian | 33
PUPUK
KANDANG
Bertemu Pak Irwan
   Sesaat ketika mengobrol bersama Pak Lukman, saya melihat Pak Irwan
berjalan di dekat tanah lapang. Pak Irwan adalah penyuluh peternakan
yang beberapa waktu lalu memeriksa sapi dan kambing milik bapak.
   Pada saat berjalan secara tidak sengaja kaki Pak Irwan menginjak
kotoran sapi yang memang banyak terdapat di jalan itu. Kotoran sapi yang
hampir kering bentuknya memang seperti tanah biasa, sehingga kadang
orang tidak bisa membedakannya.
   Saya hanya tertawa kecil melihat kejadian itu. Serta merta Pak Irwan
segera berlari-lari kecil menuju sungai tempat saya dan Pak Lukman
mengobrol. Ternyata Pak Irwan memang hendak mencuci kaki dan
sepatunya di sungai itu.
   “Menginjak kotoran, Pak?” Tanyaku.
   “Wah iya, Dik. Tidak sengaja. Mungkin saya melamun tadi.” Jawab
Pak Irwan sambil tertawa. Pak Irwan juga sempat tersenyum kepada Pak
Lukman. Mungkin karena mereka pernah saling mengenal sebelumnya.
   “Selamat sore pak Lukman!” Seru Pak Irwan.
   “Selamat sore juga, Pak!” Jawab Pak Lukman.




34 | Badan Litbang Pertanian                                               Badan Litbang Pertanian | 35
Manfaat Kotoran Ternak
   Sambil membasuh kakinya, Pak Irwan berkata,”Tahu tidak, Dik, bahwa
kotoran sapi memiliki banyak manfaat?”
   “Apa itu, Pak?” Aku balik bertanya.
   Jawab Pak Irwan, “Salah satu kegunaan utama kotoran sapi adalah
sebagai pupuk. Kotoran dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanah.
Pupuk yang berasal dari hewan biasa disebut dengan istilah pupuk
kandang.”
    “Zat yang terdapat dalam pupuk kandang sangat lengkap. Pupuk
kandang mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuh-
tumbuhan. Di antaranya adalah nitrogen, fosfat dan kalium. Selain itu,
pupuk kandang termasuk pupuk alami. Ia tidak mengandung berbagai zat
kimia yang bisa berdampak kurang bagus bagi tumbuhan dan lingkungan.”
Pak Irwan terus menerangkan.
   “Memang, kotoran hewan tidak dapat langsung digunakan begitu
saja untuk pupuk. Kotoran itu harus didiamkan dulu selama 2-3 minggu.
Selama waktu itu berbagai bakteri akan mengurai kotoran menjadi unsur
hara.”
   Saya menjadi terkagum-kagum mendengar penjelasan Pak Irwan.
Mungkin saya perlu membicarakan hal ini dengan bapak agar kotoran
sapi dan kambing milik kami tidak terbuang percuma.


36 | Badan Litbang Pertanian                                             Badan Litbang Pertanian | 37
Membuat Pupuk Kandang
   Besok paginya, pada hari Minggu, saya membicarakan dengan bapak
tentang apa yang dikatakan oleh Pak Irwan. Bapak pun mengangguk-
angguk saat mendengar penjelasan saya.
   “Saya juga pernah mendengar tentang hal itu.” Kata bapak. “Mungkin
memang sudah saatnya kita mengumpulkan kotoran hewan-hewan itu
agar bisa dimanfaatkan. Nanang bisa bantu?”
   “Bisa, Pak!” Saya menjawab dengan senang.
   Akhirnya, hari Minggu pagi itu kegiatan kami isi dengan mengumpulkan
sisa-sisa kotoran ternak yang terdapat di sekitar kandang. Kami mengorek-
korek setiap sudut kandang untuk mengumpulkan kotoran. Kandang
tempat ayam pun turut kami bersihkan.
  Setelah terkumpul, kami mendapatkan tiga karung besar kotoran.
Seperti kata Pak Irwan, kotoran itu harus didiamkan dulu selama 2-3
minggu, setelah itu baru bisa dipakai.
    Tiga karung besar kotoran itu lalu kami letakkan di sisi samping rumah.
Tempat itu kami pilih karena kering, teduh, beratap, serta terhindar dari
air hujan.




38 | Badan Litbang Pertanian                                                  Badan Litbang Pertanian | 39
AYAMKU
BANYAK
Ayam Bertambah Besar
   Tak terasa tujuh bulan telah berlalu semenjak anak-anak ayam itu
menetas dari telurnya. Sekarang anak-anak ayam itu telah tumbuh besar.
Saat ini saya memiliki tujuh ekor ayam dewasa. Dua jantan dan lima ekor
betina. Mereka semua masih menempati kandang dan rumah-rumahan
yang dibuat oleh bapak beberapa waktu lalu.
   Selain itu, sepasang ayam yang pertama saya beli dengan bapak juga
sudah bertelur dan menetaskan lima ekor anak lagi. Jadi, jumlah seluruh
ayam yang saya miliki sebanyak dua belas ekor.
   “Mungkin sudah saatnya kita membuat rumah-rumahan yang lebih
besar, agar ayam-ayam itu tidak berdesak-desakan saat berteduh.”
Kata bapak. “Halaman umbaran untuk kandang pun saya kira sudah
waktunya diperbesar lagi.” Akhirnya kami berdua kembali saling bantu
untuk memperbesar kandang ayam itu sebagai persiapan awal jika ayam-
ayam tersebut mulai bertelur. Biasanya ayam mulai bertelur saat berusia
delapan bulan.
   Akhirnya kandang selesai diperbesar. Sekarang kandang itu sudah
sangat luas dan cukup untuk menampung banyak ayam. Saya dan bapak
juga menyiapkan beberapa kotak sarang sebagai tempat bertelur ayam-
ayam tersebut.


40 | Badan Litbang Pertanian                                              Badan Litbang Pertanian | 41
Panen
   Empat bulan telah berlalu semenjak saya dan bapak memperbesar
kandang ayam. Saat ini ayam saya makin bertambah banyak. Saya
sudah memiliki lebih dari 25 ekor ayam. Oleh karena itu, saya dan bapak
memutuskan untuk menjual sebagian dari ayam-ayam itu.
   “Bagaimana kalau kita jual lima belas ekor?” Tanya bapak.
   “Baik, Pak.” Jawabku. “Tidak masalah, kandangnya sudah tidak muat
lagi. Selain itu, kita masih memiliki beberapa induk yang masih mengerami
telur.”
    Sesuai dengan kesepakatan, akhirnya kami mengambil lima belas ekor
ayam. Ayam-ayam itu kami masukkan ke dalam sebuah sangkar besar,
lalu kami bawa ke pasar hewan.
   Di pasar hewan, beberapa orang pedagang langsung mendatangi kami
dan menawar ayam-ayam tersebut. Setelah tawar-menawar, akhirnya
bapak sepakat untuk menjual ayam itu pada salah satu pedagang
tersebut.
   Kami tak menyangka ternyata hasilnya sangat banyak. Pulang dari
pasar hewan, bapak langsung membelikan baju baru untuk saya dan Dik
Sinta.



42 | Badan Litbang Pertanian                                                Badan Litbang Pertanian | 43
Keluargaku Hidup dari Ternak
   Beberapa bulan pun berlalu semenjak saya dan bapak menjual ayam-
ayam itu ke pasar hewan. Saat ini, keluarga kami sudah mulai dapat
mengambil manfaat dari memelihara hewan-hewan ternak.
   Setelah dikawinkan, sapi dan kambing milik bapak pun sudah bunting.
Saat ini kami tengah bersiap-siap menyambut kelahiran anak-anak hewan
tersebut.
   Sementara itu, pupuk kandang dari kotoran sapi, kambing, dan ayam
juga sudah mulai dapat dimanfaatkan. Sebagian kami gunakan sendiri
untuk ladang, sebagian lagi dijual ke pedagang. Proses pengolahan pupuk
kandang itu pun juga masih berlanjut hingga saat ini.
   Ayam-ayam saya juga terus bertambah banyak. Setiap bulan selalu
ada yang bisa dibawa dan dijual ke pasar hewan. Perlahan namun pasti
keluarga kami mulai mendapatkan penghasilan yang cukup layak dari
hasil beternak.
   O, ya, satu bulan lagi saya akan lulus SD dan akan melanjutkan ke SMP.
Keluarga saya tidak khawatir lagi dengan biaya pendidikan karena kami
telah mendapatkan hasil yang cukup dari usaha ternak kami.




44 | Badan Litbang Pertanian                                                Badan Litbang Pertanian | 45
46 | Badan Litbang Pertanian   Badan Litbang Pertanian | 47
AYO SAYANGI TERNAK KITA!




48 | Badan Litbang Pertanian

More Related Content

Similar to Ternak sahabatku

Senandung rumpun padi
Senandung rumpun padiSenandung rumpun padi
Senandung rumpun padipustakadeptan
 
Pengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadiPengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadiDediKusmana2
 
Pengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadiPengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadiDediKusmana2
 
Jalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di Indonesia
Jalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di IndonesiaJalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di Indonesia
Jalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di IndonesiaF W
 
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Emma Femi
 
Artikel tentang industri pertanian 2
Artikel tentang industri pertanian 2Artikel tentang industri pertanian 2
Artikel tentang industri pertanian 2vickysyu5mercu
 
3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptx3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptxYantoGalut1
 
Proposal program unggulan kkn posdaya
Proposal program unggulan kkn posdayaProposal program unggulan kkn posdaya
Proposal program unggulan kkn posdayaApriliani Ristia
 
BAB 4 KETAHANAN PANGAN, INDUSTRI, dan ENERGI.pdf
BAB 4 KETAHANAN PANGAN, INDUSTRI, dan ENERGI.pdfBAB 4 KETAHANAN PANGAN, INDUSTRI, dan ENERGI.pdf
BAB 4 KETAHANAN PANGAN, INDUSTRI, dan ENERGI.pdfpuspa3558
 
Tugas review pengetahuan bahan makanan
Tugas review pengetahuan bahan makananTugas review pengetahuan bahan makanan
Tugas review pengetahuan bahan makananNAJIEM QAMAR NAJIEM
 
Proposal lebah madu pramuka kwaran padang batung
Proposal lebah madu pramuka kwaran padang batungProposal lebah madu pramuka kwaran padang batung
Proposal lebah madu pramuka kwaran padang batungYanur Maestrogame
 
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...dewi inne kumalasari
 

Similar to Ternak sahabatku (20)

Senandung rumpun padi
Senandung rumpun padiSenandung rumpun padi
Senandung rumpun padi
 
Pengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadiPengabdian masyarakat 1 jadi
Pengabdian masyarakat 1 jadi
 
Pengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadiPengabdian masyarakat 02 jadi
Pengabdian masyarakat 02 jadi
 
Toto traktor cerdas
Toto traktor cerdasToto traktor cerdas
Toto traktor cerdas
 
EKONOMI TUGAS
EKONOMI TUGASEKONOMI TUGAS
EKONOMI TUGAS
 
LONTAR #9 LR
LONTAR #9 LRLONTAR #9 LR
LONTAR #9 LR
 
Jalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di Indonesia
Jalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di IndonesiaJalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di Indonesia
Jalan Panjang dan Terjal Pengembangan Gandum di Indonesia
 
Martani Edisi 2
Martani Edisi 2Martani Edisi 2
Martani Edisi 2
 
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
 
Artikel tentang industri pertanian 2
Artikel tentang industri pertanian 2Artikel tentang industri pertanian 2
Artikel tentang industri pertanian 2
 
Tanah Indonesia Tanah Surga
Tanah Indonesia Tanah SurgaTanah Indonesia Tanah Surga
Tanah Indonesia Tanah Surga
 
3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptx3 Pekarangan.pptx
3 Pekarangan.pptx
 
Proposal program unggulan kkn posdaya
Proposal program unggulan kkn posdayaProposal program unggulan kkn posdaya
Proposal program unggulan kkn posdaya
 
BAB 4 KETAHANAN PANGAN, INDUSTRI, dan ENERGI.pdf
BAB 4 KETAHANAN PANGAN, INDUSTRI, dan ENERGI.pdfBAB 4 KETAHANAN PANGAN, INDUSTRI, dan ENERGI.pdf
BAB 4 KETAHANAN PANGAN, INDUSTRI, dan ENERGI.pdf
 
BUKU PANDUAN HCS.docx
BUKU PANDUAN HCS.docxBUKU PANDUAN HCS.docx
BUKU PANDUAN HCS.docx
 
Tugas review pengetahuan bahan makanan
Tugas review pengetahuan bahan makananTugas review pengetahuan bahan makanan
Tugas review pengetahuan bahan makanan
 
Proposal lebah madu pramuka kwaran padang batung
Proposal lebah madu pramuka kwaran padang batungProposal lebah madu pramuka kwaran padang batung
Proposal lebah madu pramuka kwaran padang batung
 
Standar Restrim
Standar RestrimStandar Restrim
Standar Restrim
 
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
 
Martani edisi 1
Martani edisi 1Martani edisi 1
Martani edisi 1
 

More from pustakadeptan

Hanyutnya sekolahkami
Hanyutnya sekolahkamiHanyutnya sekolahkami
Hanyutnya sekolahkamipustakadeptan
 
Pertanian jantung kehidupan
Pertanian jantung kehidupanPertanian jantung kehidupan
Pertanian jantung kehidupanpustakadeptan
 
Aku dan bumiku banjir longsor
Aku dan bumiku banjir longsorAku dan bumiku banjir longsor
Aku dan bumiku banjir longsorpustakadeptan
 
Thesis erwin budiarto
Thesis erwin budiartoThesis erwin budiarto
Thesis erwin budiartopustakadeptan
 
Rumusan workshoprepopubl cisarua20120305
Rumusan workshoprepopubl cisarua20120305Rumusan workshoprepopubl cisarua20120305
Rumusan workshoprepopubl cisarua20120305pustakadeptan
 
Desain teknis iaard bogor cyber
Desain teknis iaard bogor cyberDesain teknis iaard bogor cyber
Desain teknis iaard bogor cyberpustakadeptan
 
Arahan ka pustaka workshop ti 2012 (1)
Arahan ka pustaka workshop ti 2012 (1)Arahan ka pustaka workshop ti 2012 (1)
Arahan ka pustaka workshop ti 2012 (1)pustakadeptan
 

More from pustakadeptan (9)

Hanyutnya sekolahkami
Hanyutnya sekolahkamiHanyutnya sekolahkami
Hanyutnya sekolahkami
 
Hijau bumiku
Hijau bumikuHijau bumiku
Hijau bumiku
 
Pertanian jantung kehidupan
Pertanian jantung kehidupanPertanian jantung kehidupan
Pertanian jantung kehidupan
 
Peneliti ramah
Peneliti ramahPeneliti ramah
Peneliti ramah
 
Aku dan bumiku banjir longsor
Aku dan bumiku banjir longsorAku dan bumiku banjir longsor
Aku dan bumiku banjir longsor
 
Thesis erwin budiarto
Thesis erwin budiartoThesis erwin budiarto
Thesis erwin budiarto
 
Rumusan workshoprepopubl cisarua20120305
Rumusan workshoprepopubl cisarua20120305Rumusan workshoprepopubl cisarua20120305
Rumusan workshoprepopubl cisarua20120305
 
Desain teknis iaard bogor cyber
Desain teknis iaard bogor cyberDesain teknis iaard bogor cyber
Desain teknis iaard bogor cyber
 
Arahan ka pustaka workshop ti 2012 (1)
Arahan ka pustaka workshop ti 2012 (1)Arahan ka pustaka workshop ti 2012 (1)
Arahan ka pustaka workshop ti 2012 (1)
 

Recently uploaded

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

Ternak sahabatku

  • 1. TERNAK SAHABATKU Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2012
  • 3. Cetakan ke-1, 2012 Prakata Hak cipta dilindungi undang-undang ©IAARD Press, 2012 Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau Buku ini merupakan salah satu dari lima belas bahan bacaan seluruh isi buku ini tanpa seizin tertulis dari IAARD Press. yang dipersembahkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian kepada masyarakat dalam rangka menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya pertanian. Hak cipta pada IAARD Press, 2012 Pertanian adalah salah satu pilar bagi kehidupan bangsa, karena dari kegiatan ini masyarakat memperoleh pangan, papan dan Katalog dalam terbitan penghasilan serta sarana penyimpanan air tanah, pencegahan banjir TERNAK SAHABATKU Ternak Sahabatku/Badan Penelitian dan Pengembangan dan kehidupan yang layak. Pertanian juga menghasilkan udara yang Pertanian Kementerian Pertanian - Jakarta: IAARD Press, 2012 menyejukkan serta menjaga kelestarian sumber daya alam. vi, 48 hlm.:ill.; 23 cm 1. Melalui bahan bacaan ini, diharapkan anak-anak sebagai generasi I. penerus bangsa dapat ditumbuhkan minatnya untuk membaca dan ISBN 978 979 8191 74 9 memahami dunia pertanian, agar termotivasi untuk mengembangkan sektor pertanian sebagai salah satu penyangga kehidupan manusia. Selanjutnya diharapkan kepedulian generasi penerus terhadap IAARD Press sektor pertanian dapat dioptimalkan guna memajukan dan menjaga Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jalan Ragunan No. 29, Pasarminggu, Jakarta 12540 keberlanjutan hidup bangsa Indonesia. Buku ini juga bermanfaat Telp: +62 21 7806202, Faks.: +62 21 7800644 untuk penyuluh, pengajar, dan anak-anak sekolah. Alamat Redaksi: Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122 Telp: +62 251 8321746, Faks.: +62 251 8326561 e-mail: iaardpress@litbang.deptan.go.id Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Haryono Badan Litbang Pertanian | v
  • 4. Daftar Isi Prakata | V Saya Nanang | 2 Keluargaku | 4 Desa yang Indah | 6 Ayam di Jalan | 8 Bertanya pada Bapak | 10 Pasar Hewan | 12 Kandang Ayam | 14 Merawat Ayam | 16 Ayam Bertelur | 18 Anak Ayam | 20 Penyuluh Peternakan | 22 Sapi dan Kambing Diperiksa | 24 Manfaat Sapi dan Kambing | 26 Itik Berbaris | 28 Manfaat Itik | 30 Pemeliharaan Itik | 32 Bertemu Pak Irwan | 34 Manfaat Kotoran Ternak | 36 Membuat Pupuk Kandang | 38 Ayam Bertambah Besar | 40 Panen | 42 Keluargaku Hidup dari Ternak | 44 vi | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 1
  • 5. NANANG Saya Nanang Halo! Nama saya Nanang. Umur saya 10 tahun. Saat ini saya duduk di kelas 5 sekolah dasar. Saya termasuk anak yang berprestasi di sekolah. Walaupun tidak selalu juara satu, saya selalu masuk sepuluh besar di sekolah. Pelajaran yang paling saya sukai adalah IPA. Saya dapat belajar banyak hal tentang alam lewat pelajaran ini. Saya suka sekali memperhatikan guru saat mulai bercerita tentang hewan-hewan. Bagi saya, kehidupan binatang di sekitar kita sangat indah dan unik. Setiap hewan memiliki cara hidup masing-masing, yang berbeda dengan hewan lain. Ada hewan yang suka makan rumput, ada pula yang suka makan daging. Begitu pula dengan tumbuh-tumbuhan di sekitar kita. Banyak sekali terdapat keanekaragaman. Ada yang bisa berbuah, ada yang cuma berbunga saja, bahkan ada yang cuma memiliki batang saja. Karena sangat menyukai pelajaran ini, maka tak heran jika nilai IPA saya di rapor selalu 8 ke atas. Saya tidak berusaha menyombongkan nilai ini. Sebaliknya saya selalu membantu teman-teman lain jika ada yang kesulitan dengan pelajaran IPA. 2 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 3
  • 6. Keluargaku Saya merupakan anak pertama di keluarga. Saya punya satu orang adik perempuan bernama Sinta. Saat ini Sinta masih duduk di kelas dua SD. Sinta juga bersekolah di SD negeri yang sama dengan saya. Bapak saya seorang petani. Ia memiliki sawah yang terletak berseberangan jalan dengan rumah kami. Selain itu, bapak juga memelihara beberapa hewan ternak: dua ekor sapi dan dua ekor kambing. Hewan- hewan itu dipelihara di kandang yang terletak di belakang rumah. Setiap pagi, bapak selalu memberi makan hewan-hewan itu. Saya sangat suka melihat bagaimana kambing dan sapi itu makan rumput dengan lahapnya. Ibu saya seorang ibu rumah tangga. Selain menyiapkan berbagai keperluan untuk kami, ibu juga mengisi waktu luang dengan berkebun. Memang, di belakang rumah kami masih terdapat halaman yang cukup luas. Ibu memanfaatkan lahan kosong itu untuk menanam berbagai jenis sayuran. Selain untuk keperluan makan kami sehari-hari, kadang ibu juga menjualnya kepada beberapa orang pedagang yang sering mampir ke rumah. 4 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 5
  • 7. Desa yang Indah Saya tinggal di Desa Sukamakmur. Desa ini terletak jauh di pinggir kota, sehingga tidak banyak mobil yang lalu lalang. Jalan-jalan di sekitar rumah saya pun masih belum diaspal. Namun, saya sangat menyukai tinggal di desa ini. Desa Sukamakmur merupakan desa yang sejuk dan damai. Semua penduduknya ramah. Kami saling mengenal satu sama lain. Jika ada warga yang kesusahan atau ada hajatan, kami selalu saling membantu dan bergotong royong. Tidak hanya itu, desa saya juga memiliki alam yang sangat indah. Di sini terdapat banyak sawah. Sawah-sawah itu berjajar rapi membentuk susunan bertingkat yang sangat mengagumkan. Di sini terdapat banyak kebun milik warga. Ada yang menanam palawija, sayur-sayuran, atau buah-buahan. Semua tanaman di kebun itu sangat subur. Di desa ini juga terdapat sebuah tanah lapang yang cukup luas. Saya dan teman-teman biasa bermain di tanah lapang itu. Kami bisa bermain kejar-kejaran, petak umpet, hingga layang-layang. Para gembala pun sering menggunakan tanah lapang itu untuk menggembalakan hewan- hewan miliknya, seperti kambing, sapi, dan kerbau. 6 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 7
  • 8. BETERNAK AYAM Ayam di Jalan Pada suatu hari, saat pulang dari sekolah, saya melihat banyak ayam berkeliaran di jalan. Saya tidak tahu siapa pemilik ayam-ayam itu. Ayam-ayam itu sedang sibuk mengorek-ngorek tanah dengan sepasang kakinya. Ayam-ayam itu kemungkinan besar milik tetangga. Memang beberapa tetangga banyak yang memelihara ayam. Ada yang dirawat di dalam kandang, tetapi ada pula yang sekadar diumbar begitu saja. Sejenak saya duduk dan mengamati tingkah laku ayam-ayam itu. Jika benar-benar diperhatikan, sebenarnya tingkah mereka amatlah lucu. Saya sempat tertawa terbahak-bahak saat melihat ada seekor ayam jago yang mengejar-ngejar ayam betina hingga menabrak pagar. Namun, ada satu hal yang membuat saya menjadi kasihan dengan ayam-ayam itu. Mereka tampak kurus dan kurang terawat. Bahkan ada ayam yang bulunya rusak. Ada pula yang berjalan tertatih-tatih seperti sedang sakit. Dari situ timbul niat untuk memelihara ayam sendiri. Saya ingin memelihara secara baik, sehingga ayam saya terawat, tidak kurus, tidak seperti ayam-ayam yang saya lihat di pinggir jalan itu. 8 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 9
  • 9. Bertanya pada Bapak Sesampai di rumah, seperti biasa saya langsung menemui ibu di dapur. Saya langsung menyalami dan mencium tangan ibu sebagai tanda hormat saya sebagai seorang anak. Sesudah menyalami ibu, saya langsung bergegas menuju kamar. Saya kemudian meletakkan tas sekolah di tempatnya dan kemudian langsung berganti baju. Setelah mencuci tangan, saya kemudian langsung menuju meja makan. Tampak di sana Sinta sudah duduk di kursinya. Terlihat pula bapak yang sedang membawa piring yang akan kami gunakan untuk makan siang. Kami pun mulai makan siang bersama. Di sela-sela makan, seperti biasa kami saling bercanda dan berbicara mengenai hal-hal yang kami temui sehari-hari. Tak lupa pula saya juga menceritakan pengalaman saya dalam mengamati ayam-ayam di jalan tadi. Saya utarakan niat untuk memelihara ayam kepada bapak. Saya senang sekali ketika bapak menyetujui keinginan saya itu. “Baiklah, besok kita pergi ke pasar hewan. Bapak akan belikan kamu sepasang ayam. Tapi, dirawat baik-baik.” Begitu katanya. Memang, besok adalah hari Minggu, sehingga sekolah libur. 10 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 11
  • 10. Pasar Hewan Hari ini adalah hari Minggu. Seperti yang telah kami bicarakan kemarin, saya dan bapak hari ini berangkat menuju pasar hewan. Kami naik sepeda motor tua milik bapak untuk menuju ke sana. Pasar hewan itu letaknya tidak terlalu jauh dari desa kami. Pasar hewan pada hari Minggu ternyata sangat ramai. Di pasar ini banyak sekali terdapat pedagang dan pembeli. Ada yang berjualan hewan- hewan besar seperti sapi dan kambing. Ada pula yang berjualan hewan- hewan piaraan seperti burung. Setelah sebentar melihat-lihat suasana, saya dan bapak segera menuju ke seorang pedagang ayam. Pedagang itu membawa banyak sekali ayam di dalam keranjang yang terpasang di motornya. Setelah tawar-menawar akhirnya bapak sepakat untuk membeli sepasang ayam dari pedagang itu. Bapak ternyata cukup memahami ciri- ciri ayam sehat. Ia sangat seksama ketika akan memilih ayam mana yang akan kami beli. “Ayam sehat itu biasanya memiliki ciri-ciri mata bening, bulu lengkap dan mengkilat, wajah tidak pucat, dan terlihat lincah.” Begitu kata bapak seraya memilih ayam-ayam tersebut. Setelah membayarnya, kami segera pulang ke rumah dengan membawa sepasang ayam kampung. 12 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 13
  • 11. Kandang Ayam Setelah sampai rumah, sepasang ayam kampung tersebut langsung kami letakkan di dalam sebuah kurungan. Kemudian, saya dan bapak segera mencuci tangan dan makan siang. Bapak berjanji akan membuatkan pagar di belakang rumah. Saya pun sangat senang mendengarnya. Sesudah makan siang, bapak segera memotong bambu di belakang rumah. Memang, di belakang rumah kami tumbuh beberapa rumpun bambu. Keluarga kami sering memanfaatkan bambu-bambu tersebut untuk memperbaiki rumah dan keperluan-keperluan lain. Beberapa tangkai bambu itu kemudian dipotong-potong oleh bapak. Kemudian ditancapkan dan dirangkai sedemikian rupa hingga membentuk pagar berkeliling di halaman belakang rumah kami. Panjang dan lebar pagar keliling tersebut sekitar lima meter. Di pinggir pagar itu bapak membuat semacam rumah-rumahan kecil yang terbuat dari papan kayu. Rumah-rumahan itu nantinya yang akan menjadi tempat berteduh bagi sepasang ayam milik saya. “Kandang ini disebut kandang semi umbaran.” Bapak berkata. “Dengan kandang ini, ayam akan tetap merasa bebas, tetapi tetap dapat dijaga. Selain itu, rumah-rumahan kecil itu juga akan menjaga ayam dari panas dan hujan.” Saya mendengarkan penjelasan bapak dengan seksama. 14 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 15
  • 12. Merawat Ayam Setelah kandang selesai dibuat, kedua ayam itu kami lepaskan di dalam kandang umbaran tersebut. Kedua ayam itu langsung berjalan- jalan di dalam kandang seolah-olah sedang berusaha mengenali tempat tinggalnya yang baru. Bapak kemudian menyuruh saya membeli jagung yang nantinya akan digunakan sebagai pakan ayam. Jagung saya beli dari tetangga yang kebetulan memiliki kebun jagung, sehingga harganya murah. Setelah mendapatkan biji-biji jagung, saya segera menaburkannya ke kandang ayam. Dengan segera saya melihat betapa senangnya ayam- ayam tersebut makan. Mereka tampak lahap sekali. “Sebaiknya jangan terlalu banyak memberinya makan, karena itu tidak baik.” Bapak berkata, “Kamu cukup memberinya makan dua kali sehari saja, yaitu setiap pagi dan sore.” Bapak melanjutkan, “Jangan lupa pula untuk memperhatikan air minumnya, jangan sampai kering.” “Iya, baik Pak.” Jawabku. Saya sangat senang ketika bapak mempercayai saya untuk memelihara ayam-ayam itu. Dalam hati saya berjanji akan merawat mereka sebaik mungkin. Saya ingin ayam-ayam itu dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik. 16 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 17
  • 13. Ayam Bertelur Tidak terasa, sudah dua bulan saya memelihara sepasang ayam itu. Sekarang ayam-ayam itu sudah tampak sangat sehat. Mereka juga sangat jinak. Setiap saya masuk ke kandang dan membawa makanan, mereka langsung berlari mendekati saya. Kata bapak, ayam-ayam tersebut mungkin sebentar lagi akan bertelur. Maka sudah waktunya bagi kami untuk menyiapkan kotak sarang sebagai tempat bertelur ayam tersebut. Dengan bantuan bapak, saya menyiapkan sebuah kotak kayu, ukurannya sekitar 30 x 30 cm dengan tinggi sekitar 20 cm. Kotak itu terbuka pada bagian atasnya. Kotak itu kami isi dengan jerami kering, lalu kami letakkan di dalam rumah-rumahan di kandang umbaran. Pada suatu pagi, saya mendengar ayam betina berkotek-kotek. Saya segera berlari menuju kandang. Setelah saya lihat di dalam rumah- rumahan, ternyata ayam betina tersebut sudah bertelur. Ada delapan butir telur yang dapat saya lihat di kotak sarang. Saya tidak begitu berani mendekati ayam yang sedang bertelur karena ayam betina itu terlihat sangat galak. “Hal itu wajar.” Kata bapak, “Biasanya ayam betina yang sedang bertelur memang menjadi galak.” 18 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 19
  • 14. Anak Ayam Pada suatu sore, sesudah memberi makan kedua ayam, saya coba menengok ke dalam kandang. Saya dikejutkan oleh suara-suara kecil. Ternyata anak-anak ayam itu sudah menetas dari telurnya. “Pyik, pyik, pyik,” begitu suara mereka. Anak-anak ayam itu tampak lucu. Bulunya lembut sekali ketika dipegang. Saya juga melihat bagaimana anak-anak ayam tersebut berusaha bersusah payah keluar dari kotak tempat induknya mengerami telur. Anak-anak ayam itu selalu mengikuti si induk ke mana pun pergi. Sang induk pun selalu memperlihatkan kasih sayang yang luar biasa kepada anak-anaknya. Induk ayam itu selalu berusaha mengorek-ngorek tanah untuk mencarikan hewan-hewan kecil untuk makan anak-anaknya. “Sebaiknya kamu juga menyediakan bekatul, agar anak-anak ayam itu juga bisa makan.” Saran bapak. Saya pun menyetujui usulan tersebut. Saya mulai menyediakan bekatul yang dicampur dengan sedikit air untuk anak-anak ayam tersebut. Saya sangat senang ketika melihat anak-anak ayam itu bisa makan bekatul dengan lahapnya. Saya berharap anak-anak ayam tersebut bisa tumbuh sehat dan baik seperti induknya. 20 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 21
  • 15. SAPI DAN KAMBING Penyuluh Peternakan Hari itu hari Kamis. Kebetulan ada rapat guru di sekolah sehingga saya dapat pulang lebih cepat dari biasanya. Sekitar pukul 10 pagi saya sudah sampai rumah kembali. Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu rumah saya. Orang itu mengenakan pakaian warna hijau. Pakaian yang dikenakan mengingatkan saya akan bapak-bapak yang sering bertugas di kantor kalurahan. “Permisi,” katanya. “Iya Pak? Sedang mencari siapa, ya?” Jawabku. “Bapak ada, Dik?” Tanyanya. “Nama saya Irwan, Saya penyuluh peternakan. Saya ditugaskan untuk memeriksa hewan-hewan ternak di desa ini.” “O, iya, ada Pak” Jawab saya seraya berlari menuju ke belakang rumah untuk memanggil bapak. Saat itu bapak memang berada di belakang rumah sedang memberi makan sapi dan kambing. Bapak segera menyambut dengan ramah orang itu. Setelah berbincang-bincang sebentar, bapak mengizinkan Pak Irwan untuk memeriksa sapi dan kambing yang dipelihara oleh bapak. Bapak segera mengantarkan Pak Irwan menuju ke halaman belakang rumah. 22 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 23
  • 16. Sapi dan Kambing Diperiksa Saya mengikuti bapak dan Pak Irwan menuju ke belakang rumah. Di sana, saya melihat Pak Irwan sedang mengamati sapi dan kambing. Kandang sapi dan kambing tersebut memang berdekatan. Kedua hewan itu diperiksa secara seksama, mulai dari mata, kulit, hingga kuku kakinya. Kotoran kedua hewan tersebut pun turut diperiksa. “Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan hewan ternak, sehingga jika terdapat penyakit menular dapat langsung diketahui.” Sambil melakukan tugasnya, bapak penyuluh itu mulai bercerita. “Sapi dan kambing merupakan hewan yang paling sering diternak. Hewan ini termasuk hewan pemakan tumbuh-tumbuhan.” Pak Irwan melanjutkan,”Hewan-hewan ini sangat mudah dipelihara. Makanan yang mereka butuhkan antara lain rumput gajah dan daun- daunan.” “Sapi dan kambing juga termasuk hewan yang mudah dikembangbiakkan. Setelah kawin, sapi akan bunting selama 9 bulan, sedangkan kambing antara 145-155 hari atau 5 bulan. Sapi biasanya hanya melahirkan satu ekor anak saja setiap kali hamil, sedangkan kambing bisa empat ekor.” 24 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 25
  • 17. Manfaat Sapi dan Kambing Seusai memeriksa sapi dan kambing milik bapak, Pak Irwan kembali melanjutkan ceritanya. “Sapi merupakan salah satu sumber protein hewani. Hewan ini biasanya dipelihara untuk diambil dagingnya. Ada pula sapi yang khusus dipelihara untuk diambil susunya. Sapi yang dimanfaatkan dagingnya disebut sapi pedaging, sedangkan sapi yang diambil susunya disebut sapi perah.” Sambil mengemasi peralatannya, Pak Irwan berkata lagi, “Tetapi, ada pula di beberapa daerah, sapi dipelihara khusus untuk diambil tenaganya, seperti menarik gerobak, membajak sawah, hingga untuk balapan seperti yang biasa dilakukan di Pulau Madura.” “Lalu, bagaimana dengan manfaat kambing, Pak?” tanyaku. Pak Irwan menjawab, “Hampir sama dengan sapi, kambing juga diambil dagingnya. Daging kambing memiliki bau sangat khas. Tidak semua orang menyukai daging kambing, tetapi daging kambing tetap diminati oleh masyarakat.” Pak Irwan melanjutkan, “Di beberapa daerah, kambing juga diambil susunya. Ada juga beberapa jenis kambing yang diambil bulunya. Kulit kambing maupun sapi juga sering dimanfaatkan untuk membuat berbagai barang kerajinan hingga pakaian.” Setelah berkata demikian, Pak Irwan segera pamit kepada kami untuk kembali melanjutkan tugasnya. 26 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 27
  • 18. ITIK Itik Berbaris Pada suatu sore, seperti biasanya saya dan teman-teman bermain di tanah lapang. Saya, Anto, dan Ridwan saat itu bermain kejar-kejaran, sedangkan Sena dan Karto sibuk menaikkan layang-layang mereka. Pada saat itu, saya melihat ada puluhan itik sedang berbaris. Di belakang itik itu terlihat seorang gembala. Gembala itu ternyata adalah Pak Lukman, tetangga saya sendiri. Itik-itik itu kelihatan lucu sekali. Mereka berjalan beriringan dengan sangat rapi. Sementara Pak Lukman dengan tongkat kecilnya berusaha mengarahkan itik-itik itu menuju ke kali kecil di dekat lapangan. Ketika rombongan itik itu sampai di pinggir kali, seolah-olah seperti diperintah, itik-itik itu lalu menceburkan dirinya ke sungai satu per satu. Itik-itik itu berenang di sungai kecil jernih yang memang tidak berarus deras. Mereka tampak senang sekali bermain-main dengan air. Beberapa dari mereka terlihat menyelam ke dalam air sungai untuk mencari cacing. Sementara itu, Pak Lukman duduk berteduh di bawah sebuah pohon rindang di pinggir sungai itu. Sekalipun terlihat santai, tampak jelas bahwa ia sedang mengawasi itik-itiknya dengan sangat teliti. 28 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 29
  • 19. Manfaat Itik Saya mencoba memberanikan diri untuk mendekati Pak Lukman. Pak Lukman lantas menyambut saya dengan senyumannya yang sangat khas. Dia memang dikenal sebagai orang yang ramah di desa kami. “Wah , itiknya banyak, Pak?” Tanyaku. “Iya Dik, sekarang ada sekitar tiga puluh ekor.” Jawabnya. “Sebenarnya, untuk apa itik-itik itu bapak pelihara?” Tanyaku lagi. “Begini Dik, saya memeliharanya sebagai sumber mata pencaharian utama keluarga.” Jawabnya. “Itik biasanya dimanfaatkan orang untuk berbagai keperluan.” “Apa saja, Pak?” Tanyaku semakin ingin tahu. Pak Lukman menjelaskan sambil tersenyum, “Biasanya itik dipelihara untuk diambil telurnya. Salah satu olahan yang paling populer dari telur itik ialah telur asin.” “Selain itu, saat ini masyarakat juga sudah mulai menggemari daging itik. Dik Nanang tahu, bahwa akhir-akhir ini mulai banyak restoran dan warung yang menjual berbagai masakan dengan menu utama itik.” 30 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 31
  • 20. Pemeliharaan Itik Sambil menikmati rindangnya pohon di pinggir sungai itu kami terus berbincang-bincang mengenai itik. Tak sadar perbincangan kami sudah mengarah pada cara-cara pemeliharaan itik. “Bagaimana Pak, cara memelihara itik?” Tanya saya. Pak Lukman menjawab, “Sebenarnya itik dapat dipelihara dengan berbagai cara. Salah satunya dengan cara diumbar seperti ini. Cara ini disebut dengan sistem pemeliharaan ekstensif.” “Cara yang lain ialah cara intensif dan semiintensif. Cara intensif yaitu semua itik dipelihara dalam kandang. Cara semiintensif yaitu itik dipelihara dalam sebuah kandang umbaran seperti halnya ayam-ayam kamu itu” Pak Lukman melanjutkan. “Lalu apa pakan itik itu, Pak?” Tanyaku lagi. “Untuk makanan pokok, itik sangat menyukai jagung dan dedak. Sesekali bapak juga mengajak mereka jalan-jalan seperti ini, agar mereka juga dapat makan berbagai jenis makanan lain dari alam, seperti cacing maupun bekicot.” Saya terkagum-kagum mendengar penjelasan Pak Lukman. Ternyata dia adalah seseorang yang sangat memahami itik dan cara memeliharanya. 32 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 33
  • 21. PUPUK KANDANG Bertemu Pak Irwan Sesaat ketika mengobrol bersama Pak Lukman, saya melihat Pak Irwan berjalan di dekat tanah lapang. Pak Irwan adalah penyuluh peternakan yang beberapa waktu lalu memeriksa sapi dan kambing milik bapak. Pada saat berjalan secara tidak sengaja kaki Pak Irwan menginjak kotoran sapi yang memang banyak terdapat di jalan itu. Kotoran sapi yang hampir kering bentuknya memang seperti tanah biasa, sehingga kadang orang tidak bisa membedakannya. Saya hanya tertawa kecil melihat kejadian itu. Serta merta Pak Irwan segera berlari-lari kecil menuju sungai tempat saya dan Pak Lukman mengobrol. Ternyata Pak Irwan memang hendak mencuci kaki dan sepatunya di sungai itu. “Menginjak kotoran, Pak?” Tanyaku. “Wah iya, Dik. Tidak sengaja. Mungkin saya melamun tadi.” Jawab Pak Irwan sambil tertawa. Pak Irwan juga sempat tersenyum kepada Pak Lukman. Mungkin karena mereka pernah saling mengenal sebelumnya. “Selamat sore pak Lukman!” Seru Pak Irwan. “Selamat sore juga, Pak!” Jawab Pak Lukman. 34 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 35
  • 22. Manfaat Kotoran Ternak Sambil membasuh kakinya, Pak Irwan berkata,”Tahu tidak, Dik, bahwa kotoran sapi memiliki banyak manfaat?” “Apa itu, Pak?” Aku balik bertanya. Jawab Pak Irwan, “Salah satu kegunaan utama kotoran sapi adalah sebagai pupuk. Kotoran dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanah. Pupuk yang berasal dari hewan biasa disebut dengan istilah pupuk kandang.” “Zat yang terdapat dalam pupuk kandang sangat lengkap. Pupuk kandang mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuh- tumbuhan. Di antaranya adalah nitrogen, fosfat dan kalium. Selain itu, pupuk kandang termasuk pupuk alami. Ia tidak mengandung berbagai zat kimia yang bisa berdampak kurang bagus bagi tumbuhan dan lingkungan.” Pak Irwan terus menerangkan. “Memang, kotoran hewan tidak dapat langsung digunakan begitu saja untuk pupuk. Kotoran itu harus didiamkan dulu selama 2-3 minggu. Selama waktu itu berbagai bakteri akan mengurai kotoran menjadi unsur hara.” Saya menjadi terkagum-kagum mendengar penjelasan Pak Irwan. Mungkin saya perlu membicarakan hal ini dengan bapak agar kotoran sapi dan kambing milik kami tidak terbuang percuma. 36 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 37
  • 23. Membuat Pupuk Kandang Besok paginya, pada hari Minggu, saya membicarakan dengan bapak tentang apa yang dikatakan oleh Pak Irwan. Bapak pun mengangguk- angguk saat mendengar penjelasan saya. “Saya juga pernah mendengar tentang hal itu.” Kata bapak. “Mungkin memang sudah saatnya kita mengumpulkan kotoran hewan-hewan itu agar bisa dimanfaatkan. Nanang bisa bantu?” “Bisa, Pak!” Saya menjawab dengan senang. Akhirnya, hari Minggu pagi itu kegiatan kami isi dengan mengumpulkan sisa-sisa kotoran ternak yang terdapat di sekitar kandang. Kami mengorek- korek setiap sudut kandang untuk mengumpulkan kotoran. Kandang tempat ayam pun turut kami bersihkan. Setelah terkumpul, kami mendapatkan tiga karung besar kotoran. Seperti kata Pak Irwan, kotoran itu harus didiamkan dulu selama 2-3 minggu, setelah itu baru bisa dipakai. Tiga karung besar kotoran itu lalu kami letakkan di sisi samping rumah. Tempat itu kami pilih karena kering, teduh, beratap, serta terhindar dari air hujan. 38 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 39
  • 24. AYAMKU BANYAK Ayam Bertambah Besar Tak terasa tujuh bulan telah berlalu semenjak anak-anak ayam itu menetas dari telurnya. Sekarang anak-anak ayam itu telah tumbuh besar. Saat ini saya memiliki tujuh ekor ayam dewasa. Dua jantan dan lima ekor betina. Mereka semua masih menempati kandang dan rumah-rumahan yang dibuat oleh bapak beberapa waktu lalu. Selain itu, sepasang ayam yang pertama saya beli dengan bapak juga sudah bertelur dan menetaskan lima ekor anak lagi. Jadi, jumlah seluruh ayam yang saya miliki sebanyak dua belas ekor. “Mungkin sudah saatnya kita membuat rumah-rumahan yang lebih besar, agar ayam-ayam itu tidak berdesak-desakan saat berteduh.” Kata bapak. “Halaman umbaran untuk kandang pun saya kira sudah waktunya diperbesar lagi.” Akhirnya kami berdua kembali saling bantu untuk memperbesar kandang ayam itu sebagai persiapan awal jika ayam- ayam tersebut mulai bertelur. Biasanya ayam mulai bertelur saat berusia delapan bulan. Akhirnya kandang selesai diperbesar. Sekarang kandang itu sudah sangat luas dan cukup untuk menampung banyak ayam. Saya dan bapak juga menyiapkan beberapa kotak sarang sebagai tempat bertelur ayam- ayam tersebut. 40 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 41
  • 25. Panen Empat bulan telah berlalu semenjak saya dan bapak memperbesar kandang ayam. Saat ini ayam saya makin bertambah banyak. Saya sudah memiliki lebih dari 25 ekor ayam. Oleh karena itu, saya dan bapak memutuskan untuk menjual sebagian dari ayam-ayam itu. “Bagaimana kalau kita jual lima belas ekor?” Tanya bapak. “Baik, Pak.” Jawabku. “Tidak masalah, kandangnya sudah tidak muat lagi. Selain itu, kita masih memiliki beberapa induk yang masih mengerami telur.” Sesuai dengan kesepakatan, akhirnya kami mengambil lima belas ekor ayam. Ayam-ayam itu kami masukkan ke dalam sebuah sangkar besar, lalu kami bawa ke pasar hewan. Di pasar hewan, beberapa orang pedagang langsung mendatangi kami dan menawar ayam-ayam tersebut. Setelah tawar-menawar, akhirnya bapak sepakat untuk menjual ayam itu pada salah satu pedagang tersebut. Kami tak menyangka ternyata hasilnya sangat banyak. Pulang dari pasar hewan, bapak langsung membelikan baju baru untuk saya dan Dik Sinta. 42 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 43
  • 26. Keluargaku Hidup dari Ternak Beberapa bulan pun berlalu semenjak saya dan bapak menjual ayam- ayam itu ke pasar hewan. Saat ini, keluarga kami sudah mulai dapat mengambil manfaat dari memelihara hewan-hewan ternak. Setelah dikawinkan, sapi dan kambing milik bapak pun sudah bunting. Saat ini kami tengah bersiap-siap menyambut kelahiran anak-anak hewan tersebut. Sementara itu, pupuk kandang dari kotoran sapi, kambing, dan ayam juga sudah mulai dapat dimanfaatkan. Sebagian kami gunakan sendiri untuk ladang, sebagian lagi dijual ke pedagang. Proses pengolahan pupuk kandang itu pun juga masih berlanjut hingga saat ini. Ayam-ayam saya juga terus bertambah banyak. Setiap bulan selalu ada yang bisa dibawa dan dijual ke pasar hewan. Perlahan namun pasti keluarga kami mulai mendapatkan penghasilan yang cukup layak dari hasil beternak. O, ya, satu bulan lagi saya akan lulus SD dan akan melanjutkan ke SMP. Keluarga saya tidak khawatir lagi dengan biaya pendidikan karena kami telah mendapatkan hasil yang cukup dari usaha ternak kami. 44 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 45
  • 27. 46 | Badan Litbang Pertanian Badan Litbang Pertanian | 47
  • 28. AYO SAYANGI TERNAK KITA! 48 | Badan Litbang Pertanian