adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
MENYEDIAKAN PELATIHAN KONSTRUKTIVISME
1. Prof. Dr. Syahrul R., M.Pd.
HP 0813 7423 9601
Email: syahrul_810@yahoo.co.id
Pelatihan AA Mandiri Kerja sama APTISI Dumai
dengan Kopertis Wilayah X
(Sumbar, Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau)
STIA Lancang Kuning, Dumai
30 Januari s.d 1 Februari 2017
2. KP :
1. Menjelaskan batasan konstruktivisme
2. Menjelaskan posisi konstruktivisme dalam
aliran filsafat dan teori belajar
3. Menjelaskan dampak konstruktivisme
terhadap pembelajaran dan komponennya
4. Menjelaskan model-model pembelajaran
konstruktivisme
5. Menerapkan model-model pembelajaran
konstruktivisme
3. Pancaindera dan Konstruktivisme
Definisi
Proses Konstruktivisme
Konstruktivisme dan Pengetahuan
Aspek Berpikir
Pengalaman dan Konstruktivisme
Konstruktivisme dan Kenyataan
Asal Usul Konstruktivisme
4. Konstruktivisme dan Empirisme
Konstruktivisme dan Relativisme
Konstruktivisme, Empirisme, Nativisme, dan
Pragmatisme
Konstruktivisme vs Idealisme
Konstruktivisme vs Objektivisme
Konstruktivisme dalam Pembelajaran
Konstruktivisme dan Teori Belajar
Konstruktivisme dan Miskonsepsi
Konstruktivisme dan Belajar Bermakna
Konstruktivisme dan Teori Skema
5. Belajar berarti membentuk makna
Konstruksi arti merupakan proses terus menerus
Belajar bukan mengumpulkan fakta, tetapi proses
pengembangan pemikiran membentuk pengertian
baru
Proses belajar terjadi saat skema seseorang dalam
kesenjangan (desequilibrium)
Hasil belajar dipengaruhi pengalaman dunia fisik dan
lingkungan
Hasil belajar tergantung pada apa yang telah diketahui
sebelumnya
6. Kegiatan belajar adalah kegiatan aktif mhs.
menemukan sesuatu dan membangun sendiri
pengetahuannya
Setiap mhs. mempunyai cara sendiri untuk
mengkonstruksikan pengetahuannya, yang
kadang sangat berbeda dengan teman-
temannya
Mhs. mencoba bermacam cara belajar yang
cocok (dosen perlu menciptakan bermacam
situasi dan metode yang dapat membantu
mhs. belajar)
Mhs. belajar dalam kelompok belajar.
7. Dosen sebagai mediator dan fasilitator :
Membebaskan mhs. dari ikatan beban kurikulum, untuk dapat
berfokus pada ide-ide menyeluruh (big concepts)
Memberikan wewenang kepada mhs. mengikuti minatnya, mencari
keterkaitan, memformulasi ide, dan mencapai kesimpulan unik.
Berbagi informasi dengan mhsasiswa tentang kompleksitas
kehidupan
Mengakui bahwa belajar dan proses penilaian thd. belajar
merupakan hal yang tidak mudah untuk dikelola
8. Ciri Pembelajaran konstruktivisme :
1. Orientasi, mengembangkan motivasi,
mengadakan observasi
2. Elisitasi, mengungkapkan ide secara jelas,
mewujudkan hasil observasi
3. Restrukturisasi Ide, klarifikasi ide, membangun
ide baru,mengevaluasi ide baru
4. Penggunaan ide dalam banyak situasi, aplikasi
pada berbagai situasi
5. Review, merevisi dan mengubah ide
9. Tradisional:
1. Ruang lingkup terpisah
2. Kurik. secara tuntas
3. Berdasar buku teks
4. Mhs.sbg ember yang akan
diisi
5. Dosen mengajar dan
sbg.penyebar informasi
6. Mencari jawaban yang
benar
7. Penilaian terpisah dari
proses belajar
8. Mhs.bekerja sendiri
Konstruktivisme :
1. Utuh, ada keterkaitan
2. Lebih penting pertanyaan
mhs. dan konstr. jawaban
3. Beragam sumber
4. Mhs. Sbg. Pemikir
5 .Dosen interaktif, mediator
dan fasilitator
6. Dosen mengikuti pola pikir
mhs.
7. Penilaian integral
mengenai hasil kerja mhs.
8. Lebih banyak belajar
berkelompok
10. Belajar Aktif
Belajar Mandiri
Belajar Kooperatif dan Kolaboratif
Generative Learning
Model Pembelajaran Kognitif
- Problem based Learning
- Discovery learning
- Cognitive Strategies
11. Peran Dosen dan mahasiswa : belajar mandiri
Mengapa Belajar Aktif
Bagaimana Cara Belajar Aktif
Strategi : - Refleksi
- Pertanyaan mhs
- Rangkuman
- Pemetaan Kognitif
Pengelolaan Kelas, beragam bukan saja ceramah
Sumber Belajar, beraneka ragam di dalam dan luar
kelas
Peran mahasiswa, perbedaan individu
Umpan balik dan Penilaian hasil belajar mhs
12. Effective habits Berdaya Nalar Efektif
of mind
Cooperation/ Bekerjasama
Collaboration
Effective Berkomunikasi Efektif
Communication
Information Memproses Informasi
Processing
Complex Berpikir Kompleks
Thinking
13. Definisi: usaha individu yang otonomi untuk
mencapai kompetensi akademis
Belajar Mandiri dan Pengajaran Individual
ciri utama : pengembangan dan
peningkatan kemampuan dan keterampilan
secara mandiri
Kekuatan dan Kelemahan
Aplikasi Belajar Mandiri
- Materi (studi kasus, pustaka, proyek
penelitian, seminar)
- Strategi
14. Belajar Kooperatif (bersedia untuk
membantu) dan Kolaboratif (kerjasama
mencapai tujuan)
belajar dalam kelompok
Aplikasi (proses konstruktivisme sosial)
- Student Teams Achievement Division
- Team Games Tournament
- Jigsaw II
Discovery learning kemampuan belajar
untuk belajar (learning to learn)
15. Mahasiswa menghasilkan sendiri (to
generate) makna informasi yang diperoleh
Proses Motivasi (minat, atribusi mhs.)
Proses Belajar (rangsangan, niat)
Proses Penciptaan Pengetahuan (ingatan,
preconceptions, beliefs, concepts, metacognition,
experiences
Proses Generasi (coding, organization,
conceptualization, integration, translation)
16. Hakekat: penyajian masalah untuk pemecahan melalui penelitian
dan investigasi
Asumsi Utama: permasalahan sebagai pemandu, sebagai
kesatuan dan alat evaluasi, sebagai contoh, sebagai sarana,
sebagai stimulus.
Perbedaan dengan Pembelajaran Tradisional : student-centered
learning
Struktur Problem Based Learning
Proses Pembelajaran menggunakan Problem Based Learning
:The Problem Solving Wheel
17. Merupakan kemampuan internal yang terorganisasi
untuk membantu mahasiswa dalam proses belajar,
proses berpikir, memecahkan masalah dan mengambil
keputusan
18. Definisi
Latar Belakang
Metacognition dan Strategi Kognitif
Reflection in Action
Experiental Learning Cycle
Strategi Kognitif vs Ketrampilan
Intelektual
Pengembangan Strategi Kognitif
Jenis-Jenis Strategi kognitif
Concept Mapping
Prosedur Pemetaan Kognitif
Kecepatan Belajar yang Efektif
Umpan Balik
20. Paradigma konstruktivisme
Kepercayaan, nilai, norma,…. berpengaruh
terhadap strategi dan kemampuan orang
menghadapi masalah
Permasalahan tidak terpisah dari konteks
situasinya
Adanya pola dasar yang sama pada strategi
yang digunakan orang menghadapi masalah
tertentu
Teori Metacognition
Pengalaman praktis di lapangan
(reflection in action)
21. Empat jenis keterampilan metacognition :
(Preisseisen)
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pengambilan Keputusan (Decision Making)
Berpikir Kritis (Critical Thinking)
Berpikir Kreatif (Creative Thinking)
22. Window of the world
(Pengalaman Konkrit)
Refleksi
Finding Out
Penemuan
Implementasi
Taking Action
(Penerapan)
Konseptualisasi
23. 1. Mengajarkan strategi kognitif melalui
pengajaran dalam kelas
2. Selama perkuliahan, mengaktifkan strategi
kognitif yang sudah dimiliki mahasiswa
3. Menggunakan strategi kognitif pada waktu
mengajarkan bidang ilmu
4. Menjelaskan strategi pengajaran untuk
mencapai keterampilan strategi kognitif
24. Alat yang sistematik untuk
menunjukkan arti suatu
konsep berdasarkan
keterkaitannya terhadap
konsep lain
25. 1. Menyusun alur konsep atau ide dalam sebuah perkuliahan
menjadi suatu “concept map” atau peta sajian
2. Menginventarisasi ide-ide yang berhubungan dengan analisis
tugas
3. Merangkum suatu laporan atau bacaan
4. Mengorganisasikan berbagai kegiatan
5. Mengorganisasikan materi perkuliahan untuk ujian
6. Menemukan kembali informasi dalam pikiran individu
7. Merupakan salah satu cara untuk menunjukkan jaringan kerja
8. Mengevaluasi serapan mhsasiswa terhadap materi kuliah
sebelum (pre-test) maupun sesudah perkuliahan (post-test)
9. Alat diagnostik kesukaran belajar mhsasiswa
26. 1. Menentukan satu konsep
utama
2. Menentukan isu utama
3. Identifikasi sub-isu
4. Review