SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
TIARA DINI HARLITA, S.S.T, M.Si.
•Jika dari kultur : dibuat suspensi kuman dengan cara 1 tetes
NaCl 0,85% + biakan kuman sedikit, kemudian sebarkan setipis
mungkin dengan diameter ± 1 cm, panjang ± 2 cm. Kemudian
biarkan kering di udara. Setelah itu difiksasi dengan api spirtus.
1
•Jika dari sediaan langsung seperti sputum, kita buat hapusan
pada object glass yang bersih dan bebas lemak dengan ukuran
2x3 cm, biarkan kering lalu difiksasi.
2
•Untuk pemeriksaan bahan yang cair (urine, pus, dsb), kita ambil
satu ose, kemudian letakkan pada object glass, lalu diratakan dan
dibiarkan kering di udara bebas,
3
• Fiksasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk
merekatkan sampel pada object glass, sehingga tidak mudah
lepas pada saat pencucian ketika diwarnai.
Pengertian :
• Agar kuman segera mati sehingga mudah untuk diwarnai
dan tidak merusak struktur kuman.
• Agar substansi kuman dapat terlihat pada slide.
• Agar bahan warna dapat masuk dalam tubuh kuman
dengan sempurna.
• Mengawetkan sediaan.
Tujuan :
• Dengan api spirtus
• Sediaan yang sudah kering dilewatkan perlahan-lahan
pada nyala api kira-kira 3x berturut-turut.
• Dengan basa lemah : metanol, etil alkohol, alkohol absolut,
eter, formalin, aceton.
• Sediaan yang sudah kering digenangi dengan salah satu
bahan tersebut selama 3 menit.
• Dengan asam : asam chrimat 1%, asam pikrat, asam cuka.
• Sediaan yang sudah kering digenangi dengan salah satu
bahan tersebut selama 3 menit.
Metode :
• Melihat morfologi dan bentuk kuman
• Melihat susunan kuman
• Melihat sifat-sifat kuman terhadap pewarnaan (Misalnya
cat Gram, (+) = violet; (-) = merah)
• Mengarahkan pemeriksaan lebih lanjut dari kuman yang
kita temukan
• Membantu klasifikasi kuman
• Mendapatkan bentuk kuman yang khas
Tujuan
• Fisik : bahan pewarna diabsorbsi oleh kuman sehingga
terjadi ikatan antara zat warna dengan kuman
• Kimia : bahan warna yang diabsorbsi oleh kuman dan
bergabung dengan protoplasma kuman, dimana
protoplasma kuman banyak mengandung asam nukleat
yang bermuatan (-) dimana akan berikatan dengan bagian
zat warna yang bermuatan (+).
Teori proses pewarnaan :
•Menggunakan 1 macam zat warna
•Perbedaan warna sel-sel atau bagian sel tergantung dari besar
kecilnya kemampuan sel atau bagian sel menyerap warna yang
diberikan.
•Cat yang digunakan : Solutio fuchsin, carbol fuchsin, methilen
blue, carbol gentian violet, dsb.
Pewarnaan sederhana
•Teknik pewarnaan ini menyebabkan bagian sel terwarnai berbeda.
•Pewarnaan Gram : dikembangkan pertama kali oleh Hans
Christian Gram (1884). Dibagi menjadi 2, yaitu Gram positif dan
Gram negatif.
•Pewarnaan tahan asam : pewarnaan ini sering digunakan untuk
genus Mycobacterium dan Nocardia.
Pewarnaan diferensial
• Pewarnaan ini digunakan untuk melihat bagian-bagian
khusus dari sel bakteri.
• Pewarnaan negatif untuk kapsul. Banyak bakteri yang
mempunyai kapsul di bagian luar sel.
• Pewarnaan endospora : endospora tidak dapat diwarnai
dengan cara pewarnaan biasa, sebab zat warna tidak bisa
menembus spora.
Pewarnaan Khusus
• Pengecatan yang dilakukan dengan satu campuran cat
yang terdiri dari 2 atau 3 cat yang terlarut.
• Contoh : Wright, Giemsa, dll.
Pewarnaan majemuk
 Cat yang digunakan : Methylen blue/Safranin/Fuchsin
 Prosedur :
 Dibuat sediaan tipis dan rata pada object glass
 Keringkan sediaan di udara lalu difiksasi di atas lampu spirtus
sebanyak 3 kali.
 Teteskan zat warna/cat yang akan digunakan di atas sediaan
selama 1-2 menit
 Setelah itu, cat dibuang dan sediaan dicuci dengan air mengalir
secara perlahan sampai bersih.
 Kemudian dikeringkan sediaan di udara atau dengan tisu.
 Baca sediaan di bawah mikroskop menggunakan perbesaran
objektif 100x menggunakan minyak imersi.
 Bahan :
 Gram A
▪ 2 gr kristal violet + 20 ml alkohol 95% + 0,8 gr ammonium oksalat + 80 ml
aquadest
 Gram B
▪ 1 gr Iodium + 2 gr Kalium Iodida + 300 ml aquadest
 Gram C
▪ 50 ml aseton + 50 ml alkohol 95%
 Gram D
▪ 0,25 gr safranin O / fuchsin + 10 ml alkohol 95% + 90 ml aquadest
 Prosedur :
 Dibuat sediaan tipis dan rata pada object glass
 Keringkan sediaan di udara, lalu difiksasi di atas lampu spirtus
sebanyak 3 kali.
 Teteskan Gram A di atas sediaan selama 1-2 menit.
 Cuci sediaan dengan air mengalir secara perlahan melalui ibu jari.
 Teteskan Gram B, diamkan selama 30 detik.
 Cuci kembali dengan air mengalir secara perlahan melalui ibu jari.
 Teteskan Gram C hingga warna ungu larut/pucat.
 Teteskan Gram D dan diamkan selama 1 menit.
 Cuci dengan air mengalir secara perlahan melalui ibu jari.
 Keringkan sediaan di udara atau dengan tisu.
 Baca sediaan di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x
menggunakan minyak imersi.
Staphylococcus aureus
with Gram staining
(Gram positive) in the
light microscope
(x1000)
Gram positive
Clostridium perfringens
(x800)
Gram negative
Escherichia coli
(x500)
Gram negative
diplococci Neisseria
gonorrhoeae (x1000)
• Larutan Fuchsin 3% (100 mL) :
• Fuchsin 3 gram
• Etanol 96% 100 mL
• Larutan Phenol 5% :
• Phenol kristal 45 gram
• Aquadest add 900 mL
Carbon Fuchsin 0,3 gram (ZN A)
•HCl 37% 30 mL
•Etanol 96% 970 mL
Asam Alkohol 3% (ZN B)
•Methylene blue 3 gram
•Aquadest add 1000 mL
Methylene Blue 0,3% (ZN C)
1. Tulis nomor identitas pasien pada bagian ujung kaca.
Bila menggunakan kaca frosted tulis dengan menggunakan
pensil 2B pada bagian yang buram.
Bila menggunakan kaca biasa, tulis dengan spidol permanen
pada stiker yang dilekatkan di baliknya.
2. Buat pola apusan berukuran 2 cm x 3 cm.
3. Pilih dan ambil bagian dari dahak yang purulen (A)
menggunakan ose atau lidi yang bersih.
4. Sediaan apus yang baik :
Jangan terlalu tipis untuk menghindari apusan menjadi
kering sebelum diratakan. Untuk meratakan sediaan buat
spiral-spiral kecil sewaktu apusan setengah kering dengan
menggunakan lidi lancip sehingga didapatkan sebaran
leukosit lebih rata dan area baca lebih homogen.
Genangi seluruh permukaan
sediaan dengan Carbol Fuchsin.
Saring zat warna setiap kali akan
melakukan pewarnaan sediaan.
2
Letakkan sediaan dengan
bagian apusan menghadap ke
atas pada rak yang
ditempatkan di atas bak cuci
atau baskom, antara satu
sediaan dengan sediaan
lainnya masing-masing
berjarak kurang lebih 1 jari.
1
Dinginkan selama minimal 5
menit.
4
Panasi dari bawah dengan
menggunakan sulut api
setiap sediaan sampai keluar
uap, jangan sampai
mendidih.
3
Bilas sediaan dengan air
mengalir secara hati-hati dari
ujung kaca sediaan
5
Jangan ada percikan ke
sediaan lain.
X
Miringkan sediaan
menggunakan penjepit kayu
atau pinset untuk membuang
air.
6
Genangi dengan asam
alkohol sampai tidak tampak
warna merah Carbol fuchsin.
Jangan sampai ada percikan
ke sediaan lain.
7
Bilas sediaan dengan air
mengalir secara hati-hati dari
ujung kaca sediaan. Jangan
ada percikan ke sediaan lain.
8
Genangi permukaan sediaan
dengan Methylene blue selama
20-30 detik
9
Bilas sediaan dengan air
mengalir. Jangan ada
percikan ke sediaan lain.
10
Miringkan sediaan untuk
mengalirkan sisa Methylene
blue.
11
Keringkan sediaan pada rak
pengering. Jangan keringkan
dengan kertas tissue.
12
Contoh hasil pewarnaan
yang baik
13
Acid-fast staining Mycobacterium leprae (X100)
1. Kualitas dahak
Kualitas dahak yang baik dinilai dengan melihat di bawah
mikroskop, yaitu terlihat lebih dari 25 leukosit per lapang
pandang pada pembesaran 100x (10x pembesaran lensa
objektif / 10x pembesaran lensa okuler)
2. Ukuran sediaan apus
Ukuran sediaan apus yang baik adalah 2x3 cm, karena
dengan ukuran tersebut dapat dibaca minimal 100 lapang
pandang sepanjang garis tengah.
3. Kerataan sediaan apus
Dahak tersebar merata, tidak terlihat daerah yang kosong
pada kaca objek.
4. Ketebalan sediaan apus
Diperiksa dengan memegang sediaan apus 4-5 cm di atas
surat kabar atau tulisan cetakan. Ketebalan sediaan apus
dianggap baik bila huruf-huruf tulisannya masih dapat
terbaca.
5. Pewarnaan sediaan apus
BTA terlihat jelas berwarna merah terang dengan latar
belakang biru tanpa ada sisa-sisa zat warna Fuchsin.
6. Kebersihan sediaan apus
Sediaan apus harus bebas dari sisa-sisa zat warna Fuchsin,
kotoran serta kristal yang dihasilkan dari pemanasan
berlebih saat pewarnaan.
• BTA (+) : tampak kuman berwarna merah, berbentuk
batang halus kadang- kadang bergranul disertai kuman-
kuman lain non BTA dan sel leukosit yang berwarna biru.
• BTA (-) : tidak ditemukan kuman batang berwarna merah,
hanya terlihat kuman-kuman non BTA dan sel leukosit
yang berwarna biru
Skala Internatiaonal Union Against To Lung Disease (IUATLD)

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CNovi Fachrunnisa
 
Mikrobiologi - Pewarnaan spora
Mikrobiologi - Pewarnaan spora Mikrobiologi - Pewarnaan spora
Mikrobiologi - Pewarnaan spora Dhanti Utari
 
Laporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertasLaporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertasUmi Nurul
 
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"Aji Sanjaya
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliArini Utami
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriRidha Faturachmi
 
Kerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat JenisKerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat JenisRidwan
 
perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifTitis Sari
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERIAmphie Yuurisman
 
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.pptmateripptgc
 
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...risyanti ALENTA
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Trie Marcory
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinAuliabcd
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarJoni Iswanto
 
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitat
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol PalmitatPerhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitat
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitatzipiklan
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 
Mikrobiologi - Pewarnaan spora
Mikrobiologi - Pewarnaan spora Mikrobiologi - Pewarnaan spora
Mikrobiologi - Pewarnaan spora
 
Laporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertasLaporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertas
 
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"
 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
 
Kerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat JenisKerapatan Dan Berat Jenis
Kerapatan Dan Berat Jenis
 
perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatif
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
 
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
 
KROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTASKROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTAS
 
spektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atomspektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atom
 
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode Klein
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
 
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitat
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol PalmitatPerhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitat
Perhitungan Dosis dan Takaran Terkecil Sediaan Suspensi Kloramfenikol Palmitat
 

Similar to DETEKSI TB PARU

PEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGIPEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGIzara larasati
 
Laboratorium Kusta.pptx
Laboratorium Kusta.pptxLaboratorium Kusta.pptx
Laboratorium Kusta.pptxFebiyandaAris
 
Mikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanMikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanEfa farmasi
 
Mikologi kel 5
Mikologi kel 5Mikologi kel 5
Mikologi kel 5progsus6
 
Metode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok aMetode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok atitinseptyani
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Nesha Mutiara
 
Laporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq Gaertn
Laporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq GaertnLaporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq Gaertn
Laporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq Gaertndewisetiyana52
 
Metode Pengamatan
Metode PengamatanMetode Pengamatan
Metode PengamatanRfr Egha
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015titinseptyani
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015titinseptyani
 
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)UNESA
 
PPT pemeriksaan lab sederhana.pptx
PPT pemeriksaan lab sederhana.pptxPPT pemeriksaan lab sederhana.pptx
PPT pemeriksaan lab sederhana.pptxHasbiallahYusuf2
 

Similar to DETEKSI TB PARU (20)

PEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGIPEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
 
Pewarnaan parasit dan jamur
Pewarnaan parasit dan jamurPewarnaan parasit dan jamur
Pewarnaan parasit dan jamur
 
Laboratorium Kusta.pptx
Laboratorium Kusta.pptxLaboratorium Kusta.pptx
Laboratorium Kusta.pptx
 
Mikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanMikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatan
 
Penanganan sputum
Penanganan sputumPenanganan sputum
Penanganan sputum
 
PEWARNAAN SEDERHANA.docx
PEWARNAAN SEDERHANA.docxPEWARNAAN SEDERHANA.docx
PEWARNAAN SEDERHANA.docx
 
metode mikriteknik
metode mikriteknikmetode mikriteknik
metode mikriteknik
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Mikologi kel 5
Mikologi kel 5Mikologi kel 5
Mikologi kel 5
 
Metode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok aMetode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok a
 
In
InIn
In
 
1. laundry
1. laundry1. laundry
1. laundry
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
 
Laporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq Gaertn
Laporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq GaertnLaporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq Gaertn
Laporan Praktikum_Epidermis Atas dan Bawah DAUN Talinum paniculatum Jacq Gaertn
 
Metode Pengamatan
Metode PengamatanMetode Pengamatan
Metode Pengamatan
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
 
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
 
Th6
Th6Th6
Th6
 
PPT pemeriksaan lab sederhana.pptx
PPT pemeriksaan lab sederhana.pptxPPT pemeriksaan lab sederhana.pptx
PPT pemeriksaan lab sederhana.pptx
 

More from AhmadPurnawarmanFais (20)

Pertemuan 16
Pertemuan 16Pertemuan 16
Pertemuan 16
 
Pertemuan 15
Pertemuan 15Pertemuan 15
Pertemuan 15
 
Pertemuan 14
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
 
Pertemuan 13
Pertemuan 13Pertemuan 13
Pertemuan 13
 
Pertemuan 11 12
Pertemuan 11 12Pertemuan 11 12
Pertemuan 11 12
 
Pertemuan 9 10
Pertemuan 9 10Pertemuan 9 10
Pertemuan 9 10
 
Pengantar
PengantarPengantar
Pengantar
 
Suppositoria
SuppositoriaSuppositoria
Suppositoria
 
Aerosol
AerosolAerosol
Aerosol
 
Power point ikm 12
Power point   ikm 12Power point   ikm 12
Power point ikm 12
 
Power point ikm 11
Power point   ikm 11Power point   ikm 11
Power point ikm 11
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Identifikasi senyawa
Identifikasi senyawaIdentifikasi senyawa
Identifikasi senyawa
 
Pemurnian (rekristalisasi)
Pemurnian (rekristalisasi)Pemurnian (rekristalisasi)
Pemurnian (rekristalisasi)
 
Kristalisasi
KristalisasiKristalisasi
Kristalisasi
 
Materi 4 kimfar ii sem iv c
Materi 4 kimfar ii sem iv cMateri 4 kimfar ii sem iv c
Materi 4 kimfar ii sem iv c
 
Bhn kuliah cth soal mikrobiologi
Bhn kuliah cth soal mikrobiologiBhn kuliah cth soal mikrobiologi
Bhn kuliah cth soal mikrobiologi
 
Cemaran mikroba pangan sni (5)
Cemaran mikroba pangan sni (5)Cemaran mikroba pangan sni (5)
Cemaran mikroba pangan sni (5)
 
Pertumbuhan dan penghitungan sel mikroba
Pertumbuhan dan penghitungan sel   mikrobaPertumbuhan dan penghitungan sel   mikroba
Pertumbuhan dan penghitungan sel mikroba
 
Materi 3 kimfar ii sem iv
Materi 3 kimfar ii sem ivMateri 3 kimfar ii sem iv
Materi 3 kimfar ii sem iv
 

Recently uploaded

PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Recently uploaded (20)

PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

DETEKSI TB PARU

  • 1. TIARA DINI HARLITA, S.S.T, M.Si.
  • 2. •Jika dari kultur : dibuat suspensi kuman dengan cara 1 tetes NaCl 0,85% + biakan kuman sedikit, kemudian sebarkan setipis mungkin dengan diameter ± 1 cm, panjang ± 2 cm. Kemudian biarkan kering di udara. Setelah itu difiksasi dengan api spirtus. 1 •Jika dari sediaan langsung seperti sputum, kita buat hapusan pada object glass yang bersih dan bebas lemak dengan ukuran 2x3 cm, biarkan kering lalu difiksasi. 2 •Untuk pemeriksaan bahan yang cair (urine, pus, dsb), kita ambil satu ose, kemudian letakkan pada object glass, lalu diratakan dan dibiarkan kering di udara bebas, 3
  • 3. • Fiksasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk merekatkan sampel pada object glass, sehingga tidak mudah lepas pada saat pencucian ketika diwarnai. Pengertian : • Agar kuman segera mati sehingga mudah untuk diwarnai dan tidak merusak struktur kuman. • Agar substansi kuman dapat terlihat pada slide. • Agar bahan warna dapat masuk dalam tubuh kuman dengan sempurna. • Mengawetkan sediaan. Tujuan :
  • 4. • Dengan api spirtus • Sediaan yang sudah kering dilewatkan perlahan-lahan pada nyala api kira-kira 3x berturut-turut. • Dengan basa lemah : metanol, etil alkohol, alkohol absolut, eter, formalin, aceton. • Sediaan yang sudah kering digenangi dengan salah satu bahan tersebut selama 3 menit. • Dengan asam : asam chrimat 1%, asam pikrat, asam cuka. • Sediaan yang sudah kering digenangi dengan salah satu bahan tersebut selama 3 menit. Metode :
  • 5. • Melihat morfologi dan bentuk kuman • Melihat susunan kuman • Melihat sifat-sifat kuman terhadap pewarnaan (Misalnya cat Gram, (+) = violet; (-) = merah) • Mengarahkan pemeriksaan lebih lanjut dari kuman yang kita temukan • Membantu klasifikasi kuman • Mendapatkan bentuk kuman yang khas Tujuan
  • 6. • Fisik : bahan pewarna diabsorbsi oleh kuman sehingga terjadi ikatan antara zat warna dengan kuman • Kimia : bahan warna yang diabsorbsi oleh kuman dan bergabung dengan protoplasma kuman, dimana protoplasma kuman banyak mengandung asam nukleat yang bermuatan (-) dimana akan berikatan dengan bagian zat warna yang bermuatan (+). Teori proses pewarnaan :
  • 7. •Menggunakan 1 macam zat warna •Perbedaan warna sel-sel atau bagian sel tergantung dari besar kecilnya kemampuan sel atau bagian sel menyerap warna yang diberikan. •Cat yang digunakan : Solutio fuchsin, carbol fuchsin, methilen blue, carbol gentian violet, dsb. Pewarnaan sederhana •Teknik pewarnaan ini menyebabkan bagian sel terwarnai berbeda. •Pewarnaan Gram : dikembangkan pertama kali oleh Hans Christian Gram (1884). Dibagi menjadi 2, yaitu Gram positif dan Gram negatif. •Pewarnaan tahan asam : pewarnaan ini sering digunakan untuk genus Mycobacterium dan Nocardia. Pewarnaan diferensial
  • 8. • Pewarnaan ini digunakan untuk melihat bagian-bagian khusus dari sel bakteri. • Pewarnaan negatif untuk kapsul. Banyak bakteri yang mempunyai kapsul di bagian luar sel. • Pewarnaan endospora : endospora tidak dapat diwarnai dengan cara pewarnaan biasa, sebab zat warna tidak bisa menembus spora. Pewarnaan Khusus • Pengecatan yang dilakukan dengan satu campuran cat yang terdiri dari 2 atau 3 cat yang terlarut. • Contoh : Wright, Giemsa, dll. Pewarnaan majemuk
  • 9.  Cat yang digunakan : Methylen blue/Safranin/Fuchsin  Prosedur :  Dibuat sediaan tipis dan rata pada object glass  Keringkan sediaan di udara lalu difiksasi di atas lampu spirtus sebanyak 3 kali.  Teteskan zat warna/cat yang akan digunakan di atas sediaan selama 1-2 menit  Setelah itu, cat dibuang dan sediaan dicuci dengan air mengalir secara perlahan sampai bersih.  Kemudian dikeringkan sediaan di udara atau dengan tisu.  Baca sediaan di bawah mikroskop menggunakan perbesaran objektif 100x menggunakan minyak imersi.
  • 10.  Bahan :  Gram A ▪ 2 gr kristal violet + 20 ml alkohol 95% + 0,8 gr ammonium oksalat + 80 ml aquadest  Gram B ▪ 1 gr Iodium + 2 gr Kalium Iodida + 300 ml aquadest  Gram C ▪ 50 ml aseton + 50 ml alkohol 95%  Gram D ▪ 0,25 gr safranin O / fuchsin + 10 ml alkohol 95% + 90 ml aquadest
  • 11.  Prosedur :  Dibuat sediaan tipis dan rata pada object glass  Keringkan sediaan di udara, lalu difiksasi di atas lampu spirtus sebanyak 3 kali.  Teteskan Gram A di atas sediaan selama 1-2 menit.  Cuci sediaan dengan air mengalir secara perlahan melalui ibu jari.  Teteskan Gram B, diamkan selama 30 detik.  Cuci kembali dengan air mengalir secara perlahan melalui ibu jari.  Teteskan Gram C hingga warna ungu larut/pucat.  Teteskan Gram D dan diamkan selama 1 menit.  Cuci dengan air mengalir secara perlahan melalui ibu jari.  Keringkan sediaan di udara atau dengan tisu.  Baca sediaan di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x menggunakan minyak imersi.
  • 12. Staphylococcus aureus with Gram staining (Gram positive) in the light microscope (x1000) Gram positive Clostridium perfringens (x800)
  • 13. Gram negative Escherichia coli (x500) Gram negative diplococci Neisseria gonorrhoeae (x1000)
  • 14. • Larutan Fuchsin 3% (100 mL) : • Fuchsin 3 gram • Etanol 96% 100 mL • Larutan Phenol 5% : • Phenol kristal 45 gram • Aquadest add 900 mL Carbon Fuchsin 0,3 gram (ZN A) •HCl 37% 30 mL •Etanol 96% 970 mL Asam Alkohol 3% (ZN B) •Methylene blue 3 gram •Aquadest add 1000 mL Methylene Blue 0,3% (ZN C)
  • 15. 1. Tulis nomor identitas pasien pada bagian ujung kaca. Bila menggunakan kaca frosted tulis dengan menggunakan pensil 2B pada bagian yang buram. Bila menggunakan kaca biasa, tulis dengan spidol permanen pada stiker yang dilekatkan di baliknya. 2. Buat pola apusan berukuran 2 cm x 3 cm. 3. Pilih dan ambil bagian dari dahak yang purulen (A) menggunakan ose atau lidi yang bersih.
  • 16. 4. Sediaan apus yang baik : Jangan terlalu tipis untuk menghindari apusan menjadi kering sebelum diratakan. Untuk meratakan sediaan buat spiral-spiral kecil sewaktu apusan setengah kering dengan menggunakan lidi lancip sehingga didapatkan sebaran leukosit lebih rata dan area baca lebih homogen.
  • 17. Genangi seluruh permukaan sediaan dengan Carbol Fuchsin. Saring zat warna setiap kali akan melakukan pewarnaan sediaan. 2 Letakkan sediaan dengan bagian apusan menghadap ke atas pada rak yang ditempatkan di atas bak cuci atau baskom, antara satu sediaan dengan sediaan lainnya masing-masing berjarak kurang lebih 1 jari. 1
  • 18. Dinginkan selama minimal 5 menit. 4 Panasi dari bawah dengan menggunakan sulut api setiap sediaan sampai keluar uap, jangan sampai mendidih. 3
  • 19. Bilas sediaan dengan air mengalir secara hati-hati dari ujung kaca sediaan 5 Jangan ada percikan ke sediaan lain. X
  • 20. Miringkan sediaan menggunakan penjepit kayu atau pinset untuk membuang air. 6 Genangi dengan asam alkohol sampai tidak tampak warna merah Carbol fuchsin. Jangan sampai ada percikan ke sediaan lain. 7
  • 21. Bilas sediaan dengan air mengalir secara hati-hati dari ujung kaca sediaan. Jangan ada percikan ke sediaan lain. 8 Genangi permukaan sediaan dengan Methylene blue selama 20-30 detik 9
  • 22. Bilas sediaan dengan air mengalir. Jangan ada percikan ke sediaan lain. 10 Miringkan sediaan untuk mengalirkan sisa Methylene blue. 11
  • 23. Keringkan sediaan pada rak pengering. Jangan keringkan dengan kertas tissue. 12 Contoh hasil pewarnaan yang baik 13
  • 25. 1. Kualitas dahak Kualitas dahak yang baik dinilai dengan melihat di bawah mikroskop, yaitu terlihat lebih dari 25 leukosit per lapang pandang pada pembesaran 100x (10x pembesaran lensa objektif / 10x pembesaran lensa okuler)
  • 26. 2. Ukuran sediaan apus Ukuran sediaan apus yang baik adalah 2x3 cm, karena dengan ukuran tersebut dapat dibaca minimal 100 lapang pandang sepanjang garis tengah.
  • 27. 3. Kerataan sediaan apus Dahak tersebar merata, tidak terlihat daerah yang kosong pada kaca objek. 4. Ketebalan sediaan apus Diperiksa dengan memegang sediaan apus 4-5 cm di atas surat kabar atau tulisan cetakan. Ketebalan sediaan apus dianggap baik bila huruf-huruf tulisannya masih dapat terbaca.
  • 28. 5. Pewarnaan sediaan apus BTA terlihat jelas berwarna merah terang dengan latar belakang biru tanpa ada sisa-sisa zat warna Fuchsin.
  • 29. 6. Kebersihan sediaan apus Sediaan apus harus bebas dari sisa-sisa zat warna Fuchsin, kotoran serta kristal yang dihasilkan dari pemanasan berlebih saat pewarnaan.
  • 30. • BTA (+) : tampak kuman berwarna merah, berbentuk batang halus kadang- kadang bergranul disertai kuman- kuman lain non BTA dan sel leukosit yang berwarna biru. • BTA (-) : tidak ditemukan kuman batang berwarna merah, hanya terlihat kuman-kuman non BTA dan sel leukosit yang berwarna biru
  • 31. Skala Internatiaonal Union Against To Lung Disease (IUATLD)