SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
1
ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI WATER CLOSET (WC)
Biologi 2017 D
Jurusan Biologi-Fakultas MIPA Universitas Negeri Surabaya
Jalan Ketintang, Ketintang, Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur 60231
ABSTRAK
Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang renik yang tidak dapat
diamati dengan mata telanjang. Pengamatan terhadap mikroorganisme dapat
dilakukian dengan membuat biakan murni lalu diamati. Biakan murni diambil dari
sampel air WC yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami cara isolasi dan
karakterisasi bakteri. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental
dengan mengisolasi bakteri dengan metode Pour Platre Method dan
mengkatarakterisasi bakteri murni dengan pewarnaan sederhana, pewarnaan
negatif, pewarnaan gram, uji katalase, dan uji motilitas. Pada karakterisasi diambil
2 macam bakteri yaitu bakteri WC1 dan WC2 yang keduanya merupakan bakteri
gram negatif. Bakteri WC1 merupakan bakteri Salmonella, sedangkan bakteri
WC2 ditemukan bakteri Shigella.
Kata Kunci: Air WC, Bakteri, Isolasi, Karakterisasi
ABSTRACT
Microorganisms are microscopic living things that cannot be observed
with the naked eye. Observations of microorganisms can be carried out by making
pure cultures and then observed. Pure culture is taken from toilet water samples
which aim to know and understand the ways of isolating and characterizing
bacteria. The method used is the experimental method by isolating bacteria by the
method of Pour Platre Method and characterizing pure bacteria with simple
coloring, negative coloring, gram staining, catalase test, and motility test. In the
characterization, 2 types of bacteria were taken, namely WC1 and WC2 bacteria,
both of which are gram-negative bacteria. WC1 bacteria are Salmonella bacteria,
while WC2 bacteria are found by Shigella bacteria.
Keywords: WC Water, Bacteria, Isolation, Characterization
PENDAHULUAN
Air Water Closet (WC)
adalah limbah cair yang di dalamnya
terkandung mikroba. Mikroba
memiliki sifat-sifat pertumbuhan,
morfologi, dan sifat fisiologi yang
dapat dipelajari dengan isolasi
terlebih dahulu. Isolasi merupakan
metode untuk memisahkan mikroba
dari populasi campuran sehingga
memudahkan dalam proses
pengidentifikasian (Dwidjoseputro,
1998). Karakterisasi adalah kegiatan
untuk mengobservasi bakteri maupun
isolat. Dalam kegiatan karakterisasi
dapat dilakukan berdasarkan atas
sitologi (bentuk sel, gerak atau
motilitas, sifat gram), sifat morfologi
dan sifat fisiologi. Sifat morfologi
mencakup sifat koloni, seperti
ukuran, bentuk warna, tepian,
elevasi, pigmen, karakeristik optik
dan permukaan.
2
Prinsip pewarnaan gram
adalah kemampuan dinding sel
terhadap zat warna dasar (kristal
violet) setelah pencucian alkohol
96%. Bakteri gram positif terlihat
berwarna ungu karena dinding selnya
mengikat kristal violet lebih kuat,
sedangkan sel gram negatif
mengandung lebih banyak lipid
sehingga pori-pori mudah membesar
dan kristal violet mudah larut saat
pencucian alkohol (Pelczar & Chan
2008). Uji motilitas berperan dalam
mengetahui pergerakan bakteri.
Bakteri yang dinyatakan positif motil
atau bergerak akan ditunjukan
dengan adanya kekeruhan pada
media uji yang menunjukan
pertumbuhan koloni (Aksoy et al,
2008). Uji katalase digunakan untuk
mengetahui aktivitas katalase pada
sampel bakteri. Enzim katalase
berperan dalam memecah H2O2
(Hidrogen Peroksida) menjadi H2O
dan O2. Hasil uji katalase positif
ditandai dengan adanya gelembung-
gelembung oksigen.
Tujuan dilakukannya
penelitian ini pada karakterisasi
mikrobia, pewarnaan, uji katalase
dan uji motilitas untuk
mengkarakterisasi suatu biakan
murni bakteri hasil isolasi dilakukan
dengan menentukan morfologi
koloni, memahami prosedur
pewarnaan, mengamati bentuk sel
bakteri, mengetahui dasar kimiawi
pewarnaan gram, membedakan
bakteri gram positif dan gram
negatif, memahami prosedur uji
katalase, membedakan bakteri
katalase positif dan katalase negatif,
memahami prosedur uji motilitas dan
mengamati motilitas mikroba.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
metode eksperimental yang
dilaksanakan pada 10 September
2018. Penelitian ini dilakukan di
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Surabaya.
Alat yang dibutuhkan untuk
melihat karakteristik koloni bakteri
hanyalah dengan mata telanjang dan
penggaris, lalu diamati morfologinya
dan diukur diameternya. Sedangkan
bahan yang digunakan yaitu bakteri
air Water Closet (WC) pada cawan
petri. Kemudian karakterisasi
bakteri, meliputi pewarnaan bakteri
(pewarnaan sederhana, pewarnaan
negatif, pewarnaan gram), uji
katalase dan uji motilitas. Alat yang
digunakan dalam karakterisasi
bakteri yaitu lampu spiritus, jarum
inokulasi (ose), staining tray
(nampan untuk pewarnaan,
mikroskop, kertas lensa, kertas
bibulous, botol semprot, kaca benda,
botol semprot, botol untuk zat warna,
kertas hisap, pipet tetes, kaca benda
(cekung), kaca penutup. Bahan yang
digunakan yaitu biakan Escherichia
coli, methylene blue, crystal violet,
carbol fuchsin, larutan 10 g nigrosin
dalam 100 ml aquades, alcohol,
minyak imersi, gram`s- iodine, ethyl
alcohol 95%, safranin, H2O2 3% .
Pewarnaan sederhana
dilakukan dengan cara aseptis, kaca
benda ditetesi setetes aquades steril,
lalu ambil satu ose biakan bakteri
3
dan suspensikan, kemudian kering
anginkan lalu lakukan fiksasi, setelah
dingin preparat ditetesi 1-2 tetes
methylene blue, biarkan 1-2 menit,
cuci dengan air mengalir, kering
anginkan, lalu amati dengan
mikroskop. Pewarnaan negatif
dilakukan secara aseptik, ambil 2
kaca benda, biakan bakteri diambil
diletakkan di atas kaca benda dekat
ujung kanan kaca benda, ditetesi 1
tetes tinta bak diatas bikan bakteri,
disuspensikan, letakkan kaca benda
dengan sudut 45º, dorong
menggunakan kaca benda yang
kedua menuju ke ujung kiri kaca
benda setipis mungkin, preparat
dikeringkan lalu amati dengan
mikroskop. Pewarnaan gram
dilakukan secara aseptik, kaca benda
ditetesi 1 tetes aquades, suspensikan
dengan biakan bakteri menggunakan
ose,campur dan ratakan, lakukan
fiksasi, tetesi preparat dengan crystal
violet, dibiarkan 1 menit, cuci
dengan air mengalir,tetesi preparat
dengan gram`s iodine mordant,
dibiarkan 1 menit, cuci dengan air
mengalir, dekolorisasi dengan ethyl
alcohol 95%, tambahkan reagen
setetes demi setetes sampai crystal
violet tercuci dari preparat, cuci
dengan air mengalir, tetesi safranin,
biarkan 1 menit, cuci dengan air
mengalir, kering anginkan lalu amati
dengan mikroskop. Uji katalase
dilakukan secara aseptik, biakan
diambil, diletakkan di tengah kaca
benda, ditetesi H2O2 3%, amati
dengan mikroskop, diperhatikan
terbentuknya gelembung O2. Uji
motilitas dilakukan secara aseptik,
air diteteskan pada gelas penutup,
ditambahkan bakteri, gelas penutup
diletakkan diatas gelas benda
cekung, tepi cekungan diolesi
parafin, amati dengan mikroskop.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakterisasi dan Pewarnaan
Berdasarkan pengamatan
karakterisasi koloni bakteri pada
sampel air WC1 dan air WC2 yang
telah dilakukan, didapatkan hasil
pengamatan morfologi yang
disajikan pada tabel 1, tabel 2, dan
tabel 3.
Tabel 1. Hasil pengamatan morfologi koloni
Sampel Gambar
Kode
Koloni
Karakteristik
Optik
Krakteristik
Permukaan
Pigmentasi
10-1
WC1 Translucent
Halus
mengkilap
Merah
muda
10-2
10-3
10-1
WC2 Transparent
Halus
mengkilap
Merah
muda
10-2
10-3
4
Tabel 2. Hasil pengamatan morfologi koloni
Sampel Gambar
Kode
Koloni
Ukuran
(diameter)
Bentuk Elevasi
10-1
WC1 0,7 cm Circuler Convex10-2
10-3
10-1
WC2 0,65 cm Irreguler Umbonate10-2
10-3
Tabel 3. Hasil pengamatan morfologi koloni
Sampel Gambar
Kode
Koloni
Bentuk
Tepian
10-1
WC1 Entire10-2
10-3
10-1
WC2 Entire10-2
10-3
Bakteri WC1 memiliki
karakteristik morfologi koloni yakni
karakteristik optik translucent,
karakteristik permukaan halus
mengkilap, pigmentasi merah muda,
ukuran 0,7 cm, bentuk circuler,
elevasi convex, dan bentuk tepian
entire. Bakteri WC2 memiliki
karakteristik morfologi koloni yakni
karakteristik optik transparent,
karakteristik permukaan halus
mengkilap, pigmentasi merah muda,
ukuran 0,65 cm, bentuk irrenguler,
elevasi umbonate, dan bentuk tepian
entire.
Tabel 4. Hasil karakterisasi sel bakteri sampel air WC
Kode
Bakteri
Pewarnaan Sederhana Pewarnaan Negatif Pewarnaan Gram
WC1
5
Kode
Bakteri
Pewarnaan Sederhana Pewarnaan Negatif Pewarnaan Gram
Bentuk sel: Bacil
Susunan sel: Monobacillus
Warna sel: Biru
Bentuk sel: Bacil
Susunan sel: Monobacillus
Warna sel: Transparan
Bentuk sel: Bacil
Susunan sel: Monobacillus
Warna sel: Merah
Gram (+)/(-): Gram negatif
WC2
Bentuk sel: Bacil
Susunan sel: Monobacillus
Warna sel: Biru
Bentuk sel: Bacil
Susunan sel: Monobacillus
Warna sel: Transparan
Bentuk sel: Bacil
Susunan sel: Monobacillus
Warna sel: Merah
Gram (+)/(-): Gram negatif
Karakterisasi
mikroorganisme yakni bakteri
dilakukan dengan cara pewarnaan
sederhana, pewarnaan negatif, dan
pewarnaan gram tujuan agar dapat
mengamati bentuk sel mikrobia atau
menentukan morfologi sel mikrobia
pada biakan murni bakteri hasil
isolasi. Agar dapat mengamati
bentuk sel dan mengarakterisasi
suatu mikrobia maka terdapat
beberapa tahap uji pewarnaan, yakni
pewarnaan sederhana, pewarnaan
negatif dan pewarnaan gram.
Pada pewarnaan sederhana
menggunakan zat warna (methylene
blue) berfungsi untuk memberikan
warna pada bakteri agar mudah
diamati dengan mikroskop,
pewarnaan negatif menggunakan
tinta bak (tinta cina), tinta cina atau
nigrosin merupakan jenis pewarna
asam dan bermuatan negatif. Tinta
cina tidak akan bisa berikatan dengan
dinding sel dari bakteri karena sama-
sama bermuatan negatif, sehingga
tinta cina hanya akan mewarnai
permukaan preparat atau dengan kata
lain membuat gelap latar belakang
dari bakteri. Prinsip dari pengecatan
negatif adalah membuat kontras latar
belakang objek sehingga objek yang
transparan dan tidak terwarnai
menjadi lebih jelas terlihat (Benson,
2001; Harley & Prescott, 2002;
Tortora dkk., 2010). Sedangkan pada
pewarnaan gram menggunakan
beberapa zat warna seperti (crystal
violet, iodine dan safranin)
pemberian crystal sel akan
membentuk kompleks CV-1yang
akan berikatan dengan Mg-RNA
komponen dinding sel, membentuk
komplek Mg-RNA-CV-1yang tidak
larut dalam alkohol. Pemberian
iodine untuk memperkuat ikatan
primer, hasil ikatan komplek crystal
violet-iodine (CV-1) akan mewarnai
6
sel secara intensif. Pemberian
alkohol sebagai pelarut lemak dan
agen dehidrasi protein. Pemberian
safranin pada sel gram negatif
setelah didekolorisasi pewarna
safranin akan deserap sehingga sel
berwarna merah sedangkan pada sel
gram positif pewarna safranin tidak
diserap sehingga sel akan berwarna
biru keunguan (Asri,dkk. 2016).
Pada sampel kode bakteri
WC1 dengan pewarnaan sederhana
sederhana ditemukan bakteri
Salmonella, monobacillus ditandai
dengan sel berwarna biru, pada
pewarnaan negatif ditemukan bakteri
Salmonella, monobacillus dengan sel
berwarna transaparan. Sedangkan,
pada pewarnaan gram ditemukan
bakteri Salmonella, monobacillus
ditandai dengan sel bewarna merah
yang mana merupakan bakteri gram
negatif.
Pada sampel kode bakteri
WC2 dengan pewarnaan sederhana
ditemukan bakteri Shigella,
monobacillus ditandai dengan sel
berwarna biru, pada pewarnaan
negatif ditemukan bakteri Shigella,
monobacillus dengan sel berwarna
transparan. Sedangkan, pada
pewarnaan gram ditemukan
berwarna merah yang merupakan
bakteri gram negatif.
Uji Katalase dan Uji Motilitas
Uji katalase dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya enzim
katalase pada bakteri dengan
menambahkan larutan hidrogen
peroksida (H2O2) ke dalam bakteri
piaraan. Apabila baktei
menghasilkan oksigen (O2) saat
ditetesi hidrogen peroksida (H2O2),
maka bakteri tersebut merupakan
bakteri katalase (+). Uji motilitas
dilakukan untuk mengetahui bakteri
tersebut termasuk bakteri motil atau
non motil. Hasil uji katalasae dan
motolitas bakteri dapat dilihat pada
tabel 5.
Tabel 5. Hasil uji katalase dan motilitas bakteri
No. Bakteri Uji Katalase Uji Motilitas
1. WC1 Positif (+) Non Motil
2. WC2 Positif (+) Motil
Pada uji katalase dengan
sampel kode bakteri WC1 dan WC2
diperoleh bakteri bersifat positif
ditandai dengan terbentuknya
gelembung gas O2 (oksigen) setelah
ditetesi H2O2 yang mana bakteri
tersebut mampu menghasilkan enzim
katalase (katalase +). Karena
terbentuk gelembung gas O2 maka
terjadi pemecahana H2O2 oleh enzim
katalase yang dihasilkan oleh bakteri
itu sendiri yang mana oleh enzim
7
katalase, H2O2 diurai dengan reaksi
sebagai berikut :
2H2O enzim katalase 2H2O O2
Pada uji motilitas dengan
metode “preparat basah tetes
gantung” dengan tujuan guna
mengetahui ada atau tidaknya
pergerakan mikroba. Pada sampel
kode bakteri WC1 dan WC2
didapatkan hasil bakteri bersifat non-
motil ditandai karena tidak adanya
pergerakan mikroba.
KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan
karakterisasi bakteri pada sampel air
WC. Bakteri WC1 dan WC2
memiliki karakteristik yang sama
yakni bentuk sel bacillus, susunan sel
monobacillus, gram negatif, katalase
positif, dan motil. Bakteri WC1
merupakan bakteri Salmonella,
sedangkan bakteri WC2 ditemukan
bakteri Shigella.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,1989, Bakteriologi Klinik,
Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan Depertamen
Kesehatan RI, Jakarta.
Asri, Mahanani Tri, dkk. 2016.
Petunjuk Praktikum
Mikrobiologi Dasar.
Surabaya: Unesa Press
Benson. 2001. Microbial Application
Lab Manual, 8th ed.
California: The McGraw-Hill
Companies.
Dwidjoseputro. 1998. Dasar- Dasar
Mikrobiologi. Jakarta:
Djambatan.
Etjang, dr. indan, 2003, Mikrobiologi
dan Parasitologi untuk Akper,
Citra Adityabakti, Bandung.
F. Brooks, Ge, Jenet. S. Butet, L.
Nicholas Ornstun, 1996,
Mikrobiologi Kedokteran,
EGC, Jakarta
Aksoy, H. M. and S. K. Ozman-
Sullivan. 2008. Isolation of
Bacillus megaterium from
Aphis pomi (Homoptera:
Aphididae) and assessment of
its pathogenicity. Journal
of Plant Pathology 90;
4490452.
Michael J. Pelczar, Jr, E.C.S. Chan,
1988, Dasar-dasar
Mikrobiologi, Universitas
Indonesia (VI-press), Jakarta.
Pelczar, Michael J dan Chan, E. C. S.
2008. Dasar- Dasar
Mikrobiologi Jilid I. Jakarta:
UI Press.
Prescott, L.M. 2002. Prescott-
Harley-Klein: Microbiology
5th Edition. USA: The
McGrawth-Hill Companies.
Tortora, G. J., Funke, B. R. & Case,
C. L. 2010. Microbiology an
introduction 10th edition.
Pearson edition, Inc..
Publishing as Pearson
Benjamins Cummings. San
Francisco, 1301 Sansome.

More Related Content

What's hot

Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaAhmad Fadli
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumLaporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumErnalia Rosita
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirupsisabihi
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi FungiRukmana Suharta
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiBudi Setiyawan
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiIrawati Nurani
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaTidar University
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)aufia w
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringTidar University
 

What's hot (20)

Laporan peng. labor
Laporan peng. laborLaporan peng. labor
Laporan peng. labor
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 
Pertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikrobaPertumbuhan mikroba
Pertumbuhan mikroba
 
Laporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteriLaporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteri
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumLaporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, biji
 
Kromatografi lapis tipis (klt)
Kromatografi lapis tipis (klt)Kromatografi lapis tipis (klt)
Kromatografi lapis tipis (klt)
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
 
Buah (fructus)
Buah (fructus)Buah (fructus)
Buah (fructus)
 
Titrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetriTitrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetri
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
 

Similar to Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)

Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianfahmiganteng
 
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi   morfologi mikrobaLaporan mikrobiologi   morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi morfologi mikrobaMifta Rahmat
 
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang Hijau
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang HijauArtikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang Hijau
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang HijauUNESA
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikrobaMifta Rahmat
 
Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)itatriewahyuni
 
Teknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikrobaTeknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikrobaf' yagami
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Farida Lukmi
 
Pengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatifPengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatifTidar University
 
Mikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanMikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanEfa farmasi
 
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdfjm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdfYuliWulanSari5
 

Similar to Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC) (20)

Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
Pewarnaan bakteri
Pewarnaan bakteriPewarnaan bakteri
Pewarnaan bakteri
 
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi   morfologi mikrobaLaporan mikrobiologi   morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
 
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang Hijau
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang HijauArtikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang Hijau
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang Hijau
 
1. TM Materi 4.docx
1. TM Materi 4.docx1. TM Materi 4.docx
1. TM Materi 4.docx
 
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
 
Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)
 
Teknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikrobaTeknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikroba
 
PEWARNAAN SEDERHANA.docx
PEWARNAAN SEDERHANA.docxPEWARNAAN SEDERHANA.docx
PEWARNAAN SEDERHANA.docx
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
 
Pengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatifPengecatan bakteri secara negatif
Pengecatan bakteri secara negatif
 
Lampiran b
Lampiran bLampiran b
Lampiran b
 
Mikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanMikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatan
 
Paper agung
Paper agungPaper agung
Paper agung
 
Pengenceran & metode sebar
Pengenceran & metode sebarPengenceran & metode sebar
Pengenceran & metode sebar
 
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdfjm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
jm_pharmacon,+42.+Cicilia+Kosasi+(351-359).pdf
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 

More from UNESA

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaUNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryUNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025UNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3UNESA
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealUNESA
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriUNESA
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriUNESA
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidUNESA
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergUNESA
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...UNESA
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahUNESA
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaUNESA
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralUNESA
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...UNESA
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...UNESA
 
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksUNESA
 

More from UNESA (20)

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: Poliploid
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
 
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)

  • 1. 1 ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI WATER CLOSET (WC) Biologi 2017 D Jurusan Biologi-Fakultas MIPA Universitas Negeri Surabaya Jalan Ketintang, Ketintang, Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur 60231 ABSTRAK Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang renik yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Pengamatan terhadap mikroorganisme dapat dilakukian dengan membuat biakan murni lalu diamati. Biakan murni diambil dari sampel air WC yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami cara isolasi dan karakterisasi bakteri. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan mengisolasi bakteri dengan metode Pour Platre Method dan mengkatarakterisasi bakteri murni dengan pewarnaan sederhana, pewarnaan negatif, pewarnaan gram, uji katalase, dan uji motilitas. Pada karakterisasi diambil 2 macam bakteri yaitu bakteri WC1 dan WC2 yang keduanya merupakan bakteri gram negatif. Bakteri WC1 merupakan bakteri Salmonella, sedangkan bakteri WC2 ditemukan bakteri Shigella. Kata Kunci: Air WC, Bakteri, Isolasi, Karakterisasi ABSTRACT Microorganisms are microscopic living things that cannot be observed with the naked eye. Observations of microorganisms can be carried out by making pure cultures and then observed. Pure culture is taken from toilet water samples which aim to know and understand the ways of isolating and characterizing bacteria. The method used is the experimental method by isolating bacteria by the method of Pour Platre Method and characterizing pure bacteria with simple coloring, negative coloring, gram staining, catalase test, and motility test. In the characterization, 2 types of bacteria were taken, namely WC1 and WC2 bacteria, both of which are gram-negative bacteria. WC1 bacteria are Salmonella bacteria, while WC2 bacteria are found by Shigella bacteria. Keywords: WC Water, Bacteria, Isolation, Characterization PENDAHULUAN Air Water Closet (WC) adalah limbah cair yang di dalamnya terkandung mikroba. Mikroba memiliki sifat-sifat pertumbuhan, morfologi, dan sifat fisiologi yang dapat dipelajari dengan isolasi terlebih dahulu. Isolasi merupakan metode untuk memisahkan mikroba dari populasi campuran sehingga memudahkan dalam proses pengidentifikasian (Dwidjoseputro, 1998). Karakterisasi adalah kegiatan untuk mengobservasi bakteri maupun isolat. Dalam kegiatan karakterisasi dapat dilakukan berdasarkan atas sitologi (bentuk sel, gerak atau motilitas, sifat gram), sifat morfologi dan sifat fisiologi. Sifat morfologi mencakup sifat koloni, seperti ukuran, bentuk warna, tepian, elevasi, pigmen, karakeristik optik dan permukaan.
  • 2. 2 Prinsip pewarnaan gram adalah kemampuan dinding sel terhadap zat warna dasar (kristal violet) setelah pencucian alkohol 96%. Bakteri gram positif terlihat berwarna ungu karena dinding selnya mengikat kristal violet lebih kuat, sedangkan sel gram negatif mengandung lebih banyak lipid sehingga pori-pori mudah membesar dan kristal violet mudah larut saat pencucian alkohol (Pelczar & Chan 2008). Uji motilitas berperan dalam mengetahui pergerakan bakteri. Bakteri yang dinyatakan positif motil atau bergerak akan ditunjukan dengan adanya kekeruhan pada media uji yang menunjukan pertumbuhan koloni (Aksoy et al, 2008). Uji katalase digunakan untuk mengetahui aktivitas katalase pada sampel bakteri. Enzim katalase berperan dalam memecah H2O2 (Hidrogen Peroksida) menjadi H2O dan O2. Hasil uji katalase positif ditandai dengan adanya gelembung- gelembung oksigen. Tujuan dilakukannya penelitian ini pada karakterisasi mikrobia, pewarnaan, uji katalase dan uji motilitas untuk mengkarakterisasi suatu biakan murni bakteri hasil isolasi dilakukan dengan menentukan morfologi koloni, memahami prosedur pewarnaan, mengamati bentuk sel bakteri, mengetahui dasar kimiawi pewarnaan gram, membedakan bakteri gram positif dan gram negatif, memahami prosedur uji katalase, membedakan bakteri katalase positif dan katalase negatif, memahami prosedur uji motilitas dan mengamati motilitas mikroba. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang dilaksanakan pada 10 September 2018. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya. Alat yang dibutuhkan untuk melihat karakteristik koloni bakteri hanyalah dengan mata telanjang dan penggaris, lalu diamati morfologinya dan diukur diameternya. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu bakteri air Water Closet (WC) pada cawan petri. Kemudian karakterisasi bakteri, meliputi pewarnaan bakteri (pewarnaan sederhana, pewarnaan negatif, pewarnaan gram), uji katalase dan uji motilitas. Alat yang digunakan dalam karakterisasi bakteri yaitu lampu spiritus, jarum inokulasi (ose), staining tray (nampan untuk pewarnaan, mikroskop, kertas lensa, kertas bibulous, botol semprot, kaca benda, botol semprot, botol untuk zat warna, kertas hisap, pipet tetes, kaca benda (cekung), kaca penutup. Bahan yang digunakan yaitu biakan Escherichia coli, methylene blue, crystal violet, carbol fuchsin, larutan 10 g nigrosin dalam 100 ml aquades, alcohol, minyak imersi, gram`s- iodine, ethyl alcohol 95%, safranin, H2O2 3% . Pewarnaan sederhana dilakukan dengan cara aseptis, kaca benda ditetesi setetes aquades steril, lalu ambil satu ose biakan bakteri
  • 3. 3 dan suspensikan, kemudian kering anginkan lalu lakukan fiksasi, setelah dingin preparat ditetesi 1-2 tetes methylene blue, biarkan 1-2 menit, cuci dengan air mengalir, kering anginkan, lalu amati dengan mikroskop. Pewarnaan negatif dilakukan secara aseptik, ambil 2 kaca benda, biakan bakteri diambil diletakkan di atas kaca benda dekat ujung kanan kaca benda, ditetesi 1 tetes tinta bak diatas bikan bakteri, disuspensikan, letakkan kaca benda dengan sudut 45º, dorong menggunakan kaca benda yang kedua menuju ke ujung kiri kaca benda setipis mungkin, preparat dikeringkan lalu amati dengan mikroskop. Pewarnaan gram dilakukan secara aseptik, kaca benda ditetesi 1 tetes aquades, suspensikan dengan biakan bakteri menggunakan ose,campur dan ratakan, lakukan fiksasi, tetesi preparat dengan crystal violet, dibiarkan 1 menit, cuci dengan air mengalir,tetesi preparat dengan gram`s iodine mordant, dibiarkan 1 menit, cuci dengan air mengalir, dekolorisasi dengan ethyl alcohol 95%, tambahkan reagen setetes demi setetes sampai crystal violet tercuci dari preparat, cuci dengan air mengalir, tetesi safranin, biarkan 1 menit, cuci dengan air mengalir, kering anginkan lalu amati dengan mikroskop. Uji katalase dilakukan secara aseptik, biakan diambil, diletakkan di tengah kaca benda, ditetesi H2O2 3%, amati dengan mikroskop, diperhatikan terbentuknya gelembung O2. Uji motilitas dilakukan secara aseptik, air diteteskan pada gelas penutup, ditambahkan bakteri, gelas penutup diletakkan diatas gelas benda cekung, tepi cekungan diolesi parafin, amati dengan mikroskop. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakterisasi dan Pewarnaan Berdasarkan pengamatan karakterisasi koloni bakteri pada sampel air WC1 dan air WC2 yang telah dilakukan, didapatkan hasil pengamatan morfologi yang disajikan pada tabel 1, tabel 2, dan tabel 3. Tabel 1. Hasil pengamatan morfologi koloni Sampel Gambar Kode Koloni Karakteristik Optik Krakteristik Permukaan Pigmentasi 10-1 WC1 Translucent Halus mengkilap Merah muda 10-2 10-3 10-1 WC2 Transparent Halus mengkilap Merah muda 10-2 10-3
  • 4. 4 Tabel 2. Hasil pengamatan morfologi koloni Sampel Gambar Kode Koloni Ukuran (diameter) Bentuk Elevasi 10-1 WC1 0,7 cm Circuler Convex10-2 10-3 10-1 WC2 0,65 cm Irreguler Umbonate10-2 10-3 Tabel 3. Hasil pengamatan morfologi koloni Sampel Gambar Kode Koloni Bentuk Tepian 10-1 WC1 Entire10-2 10-3 10-1 WC2 Entire10-2 10-3 Bakteri WC1 memiliki karakteristik morfologi koloni yakni karakteristik optik translucent, karakteristik permukaan halus mengkilap, pigmentasi merah muda, ukuran 0,7 cm, bentuk circuler, elevasi convex, dan bentuk tepian entire. Bakteri WC2 memiliki karakteristik morfologi koloni yakni karakteristik optik transparent, karakteristik permukaan halus mengkilap, pigmentasi merah muda, ukuran 0,65 cm, bentuk irrenguler, elevasi umbonate, dan bentuk tepian entire. Tabel 4. Hasil karakterisasi sel bakteri sampel air WC Kode Bakteri Pewarnaan Sederhana Pewarnaan Negatif Pewarnaan Gram WC1
  • 5. 5 Kode Bakteri Pewarnaan Sederhana Pewarnaan Negatif Pewarnaan Gram Bentuk sel: Bacil Susunan sel: Monobacillus Warna sel: Biru Bentuk sel: Bacil Susunan sel: Monobacillus Warna sel: Transparan Bentuk sel: Bacil Susunan sel: Monobacillus Warna sel: Merah Gram (+)/(-): Gram negatif WC2 Bentuk sel: Bacil Susunan sel: Monobacillus Warna sel: Biru Bentuk sel: Bacil Susunan sel: Monobacillus Warna sel: Transparan Bentuk sel: Bacil Susunan sel: Monobacillus Warna sel: Merah Gram (+)/(-): Gram negatif Karakterisasi mikroorganisme yakni bakteri dilakukan dengan cara pewarnaan sederhana, pewarnaan negatif, dan pewarnaan gram tujuan agar dapat mengamati bentuk sel mikrobia atau menentukan morfologi sel mikrobia pada biakan murni bakteri hasil isolasi. Agar dapat mengamati bentuk sel dan mengarakterisasi suatu mikrobia maka terdapat beberapa tahap uji pewarnaan, yakni pewarnaan sederhana, pewarnaan negatif dan pewarnaan gram. Pada pewarnaan sederhana menggunakan zat warna (methylene blue) berfungsi untuk memberikan warna pada bakteri agar mudah diamati dengan mikroskop, pewarnaan negatif menggunakan tinta bak (tinta cina), tinta cina atau nigrosin merupakan jenis pewarna asam dan bermuatan negatif. Tinta cina tidak akan bisa berikatan dengan dinding sel dari bakteri karena sama- sama bermuatan negatif, sehingga tinta cina hanya akan mewarnai permukaan preparat atau dengan kata lain membuat gelap latar belakang dari bakteri. Prinsip dari pengecatan negatif adalah membuat kontras latar belakang objek sehingga objek yang transparan dan tidak terwarnai menjadi lebih jelas terlihat (Benson, 2001; Harley & Prescott, 2002; Tortora dkk., 2010). Sedangkan pada pewarnaan gram menggunakan beberapa zat warna seperti (crystal violet, iodine dan safranin) pemberian crystal sel akan membentuk kompleks CV-1yang akan berikatan dengan Mg-RNA komponen dinding sel, membentuk komplek Mg-RNA-CV-1yang tidak larut dalam alkohol. Pemberian iodine untuk memperkuat ikatan primer, hasil ikatan komplek crystal violet-iodine (CV-1) akan mewarnai
  • 6. 6 sel secara intensif. Pemberian alkohol sebagai pelarut lemak dan agen dehidrasi protein. Pemberian safranin pada sel gram negatif setelah didekolorisasi pewarna safranin akan deserap sehingga sel berwarna merah sedangkan pada sel gram positif pewarna safranin tidak diserap sehingga sel akan berwarna biru keunguan (Asri,dkk. 2016). Pada sampel kode bakteri WC1 dengan pewarnaan sederhana sederhana ditemukan bakteri Salmonella, monobacillus ditandai dengan sel berwarna biru, pada pewarnaan negatif ditemukan bakteri Salmonella, monobacillus dengan sel berwarna transaparan. Sedangkan, pada pewarnaan gram ditemukan bakteri Salmonella, monobacillus ditandai dengan sel bewarna merah yang mana merupakan bakteri gram negatif. Pada sampel kode bakteri WC2 dengan pewarnaan sederhana ditemukan bakteri Shigella, monobacillus ditandai dengan sel berwarna biru, pada pewarnaan negatif ditemukan bakteri Shigella, monobacillus dengan sel berwarna transparan. Sedangkan, pada pewarnaan gram ditemukan berwarna merah yang merupakan bakteri gram negatif. Uji Katalase dan Uji Motilitas Uji katalase dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya enzim katalase pada bakteri dengan menambahkan larutan hidrogen peroksida (H2O2) ke dalam bakteri piaraan. Apabila baktei menghasilkan oksigen (O2) saat ditetesi hidrogen peroksida (H2O2), maka bakteri tersebut merupakan bakteri katalase (+). Uji motilitas dilakukan untuk mengetahui bakteri tersebut termasuk bakteri motil atau non motil. Hasil uji katalasae dan motolitas bakteri dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Hasil uji katalase dan motilitas bakteri No. Bakteri Uji Katalase Uji Motilitas 1. WC1 Positif (+) Non Motil 2. WC2 Positif (+) Motil Pada uji katalase dengan sampel kode bakteri WC1 dan WC2 diperoleh bakteri bersifat positif ditandai dengan terbentuknya gelembung gas O2 (oksigen) setelah ditetesi H2O2 yang mana bakteri tersebut mampu menghasilkan enzim katalase (katalase +). Karena terbentuk gelembung gas O2 maka terjadi pemecahana H2O2 oleh enzim katalase yang dihasilkan oleh bakteri itu sendiri yang mana oleh enzim
  • 7. 7 katalase, H2O2 diurai dengan reaksi sebagai berikut : 2H2O enzim katalase 2H2O O2 Pada uji motilitas dengan metode “preparat basah tetes gantung” dengan tujuan guna mengetahui ada atau tidaknya pergerakan mikroba. Pada sampel kode bakteri WC1 dan WC2 didapatkan hasil bakteri bersifat non- motil ditandai karena tidak adanya pergerakan mikroba. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan karakterisasi bakteri pada sampel air WC. Bakteri WC1 dan WC2 memiliki karakteristik yang sama yakni bentuk sel bacillus, susunan sel monobacillus, gram negatif, katalase positif, dan motil. Bakteri WC1 merupakan bakteri Salmonella, sedangkan bakteri WC2 ditemukan bakteri Shigella. DAFTAR PUSTAKA Anonim,1989, Bakteriologi Klinik, Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Depertamen Kesehatan RI, Jakarta. Asri, Mahanani Tri, dkk. 2016. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Dasar. Surabaya: Unesa Press Benson. 2001. Microbial Application Lab Manual, 8th ed. California: The McGraw-Hill Companies. Dwidjoseputro. 1998. Dasar- Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan. Etjang, dr. indan, 2003, Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akper, Citra Adityabakti, Bandung. F. Brooks, Ge, Jenet. S. Butet, L. Nicholas Ornstun, 1996, Mikrobiologi Kedokteran, EGC, Jakarta Aksoy, H. M. and S. K. Ozman- Sullivan. 2008. Isolation of Bacillus megaterium from Aphis pomi (Homoptera: Aphididae) and assessment of its pathogenicity. Journal of Plant Pathology 90; 4490452. Michael J. Pelczar, Jr, E.C.S. Chan, 1988, Dasar-dasar Mikrobiologi, Universitas Indonesia (VI-press), Jakarta. Pelczar, Michael J dan Chan, E. C. S. 2008. Dasar- Dasar Mikrobiologi Jilid I. Jakarta: UI Press. Prescott, L.M. 2002. Prescott- Harley-Klein: Microbiology 5th Edition. USA: The McGrawth-Hill Companies. Tortora, G. J., Funke, B. R. & Case, C. L. 2010. Microbiology an introduction 10th edition. Pearson edition, Inc.. Publishing as Pearson Benjamins Cummings. San Francisco, 1301 Sansome.