Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur pemeriksaan mikroskopis sampel feses, darah, kulit, kuku, dan rambut untuk mendeteksi parasit dan jamur. Metode yang digunakan meliputi pembuatan preparat, pewarnaan Giemsa dan Wright, serta pewarnaan KOH dan Lactophenol cotton blue. Hasil pemeriksaan dapat mengidentifikasi berbagai parasit dan jamur.
2. Bahan yang diperlukan :
• Feses
• Eosin 2% / Lugol (iodine 1%) / NaCl 0,9 % (PZ)
Prosedur :
• Tinja sebesar ujung korek api diletakkan pada object glass, kemudian ditambahkan
salah satu dari reagen (Eosin/Lugol/PZ).
• Kemudian diratakan dan tutup dengan cover glass.
• Lihat di bawah mikroskop dengan pembesaran objektif 10x, kemudian 40x.
• Preparat diketahui baik jika tidak ada gelembung udara, tidak luber, sediaan agak
tebal tapi cukup transparan, sehingga memungkinkan cetakan dari surat
kabar/koran dapat terbaca.
Pelaporan hasil :
•Laporkan jika ditemukan telur cacing, larva atau amuba, juga sel eritrosit
dan leukosit.
8. • Menemukan dan mengidentifikasi
spesies parasit penyebab malaria
(Plasmodium) dalam sediaan
mikroskopis darah.
Tujuan :
• Parasit malaria (Plasmodium) yang
terdapat dalam darah pada sediaan
mikroskopis darah yang diwarnai
dengan pewarnaan Giemsa akan
memberikan warna merah pada inti
dan warna biru pada plasma, dengan
ciri-ciri yang spesifik untuk tiap
spesies Plasmodium.
Prinsip :
9. • Malaria
• Buat tetes tebal dan hapusan tipis
• Biarkan kering, kemudian cat
dengan Giemsa atau Wright.
• Filaria
• Darah kapiler dicampur dengan PZ
(garam fisiologis/ NaCl 0,85%)
diletakkan pada object glass,
kemudian tutup dengan cover glass
dan periksa adanya pergerakkan
mikrofilaria.
• Pembuatan sediaan kering dengan
Pewarnaan Giemsa, sama dengan
malaria, hanya preparat lebih besar.
Preparat untuk
pemeriksaan :
10. •Hapusan tipis : preparat difiksasi terlebih dahulu dengan metanol,
kemudian baru diwarnai.
•Tetes tebal :
•Diencerkan stok Giemsa dengan Buffer fosfat pH 7,2 dengan
perbandingan 1 (Giemsa) : 7-10 (Buffer).
•Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan, kemudian dituangi
dengan Giemsa tadi sampai menutup seluruh permukaan
sediaan (15-30 menit). Cuci dengan air kran dengan cara
menuangkan di atas sediaan sampai zat pewarna hilang.
•Keringkan sediaan di atas rak pengering, dimana kaca sediaan
diletakkan dengan posisi miring dengan bagian yang diwarnai
menghadap ke bawah untuk menghindari melekatnya debu dari
udara.
•Sediaan siap diperiksaan di mikroskop, mula-mula perbesaran
10x, 40x, kemudian 100x dengan oil imersi.
Prosedur Pewarnaan Giemsa :
11. •Buat sediaan tipis dari darah
•Tetesi dengan cat Wright sampai seluruh permukaan sediaan
tertutup cat (± 2 menit).
•Tambahkan buffer fosfat di seluruh permukaan sediaan, tiup
perlahan hingga Wright dengan buffer tercampur, dan tunggu ±
10 menit.
•Cuci dengan air mengalir, kemudian dikeringkan.
•Diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x dengan oil
imersi.
Prosedur Pewarnaan Wright :
•Inti parasit akan berwarna merah, dan sitoplasma berwarna ungu.
•Sel darah putih : inti sel berwarna ungu tua, dan sitoplasma
berwarna ungu muda.
Cara Pembacaan :
18. • KOH dapat melisiskan sel epitel kulit/kuku/rambut,
sehingga jika mengandung jamur akan terlihat
adanya hifa atau spora.
Prinsip :
• KOH 10%
• Tinta parker (warna blue – black)
Reagent :
• Kerokan kulit, kerokan kuku, dan rambut.
Sampel :
19. • Lokasi : kelainan kulit terutama bagian tepi yang
menampakkan kelainan aktif
• Cara pengambilan :
• Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan alkohol 70%
untuk menghilangkan lemak, debu, dan kotoran lainnya
serta kuman yang ada di atasnya.
• Biarkan sampai kering.
• Kemudian keroklah di bagian yang tersangka jamur
dengan pisau kecil dengan arah dari atas ke bawah
dengan cara memegang pisau kecil harus miring
membentuk sudut 45ºC.
• Setelah itu letakkan hasil kerokan tersebut pada wadah
yang bersih.
Kulit :
20. • Lokasi : kuku yang mengalami perubahan warna dan
penebalan
• Cara pengambilan :
• Bersihkan kuku yang sakit dengan alkohol 70% untuk
menghilangkan lemak, debu, dan kotoran lainnya serta
kuman yang ada di atasnya.
• Bersihkan sampai kering
• Keroklah kuku yang sakit pada bagian permukaan dan
bagian bawah kuku yang sakit, bila perlu kuku tersebut
digunting.
• Letakkan pada wadah yang bersih dan steril.
Kerokan/Guntingan Kuku :
21. • Lokasi : rambut rapuh dan berwarna agak pucat, pada rambut ada
benjolan, daerah sekitar rambut bersisik, botak, dll.
• Cara pengambilan :
• Rambut yang sakit dicabut dengan menggunakan pinset.
• Letakkan pada wadah yang bersih dan steril.
Rambut
• Ambil 1 tetes KOH 10% dan letakkan di atas object glass
• Kemudian ambil sampel, dan campurkan dengan KOH 10% tersebut.
• Lalu ditambahkan 1 tetes tinta Parker, dan tutup dengan cover glass.
• Dipanaskan beberapa saat di atas nyala api.
• Sediaan siap diperiksa di bawah mikroskop pada perbesaran 10x
kemudian 40x.
Prosedur pewarnaan :
22. • Phenol (20 gram)
• Lactic acid (20 mL)
• Glycerol (40 gram)
• Cotton blue (0,05 gram)
Reagen :
• Ambil cat LCB, kemudian teteskan di atas object glass
• Kemudian tambahkan sampel, lalu dicampurkan.
• Ditutup dengan cover glass.
• Diperiksa di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x, lalu
40x.
Prosedur pewarnaan :
23. Sel ragi/blastospora:
• Sel berbentuk bulat/ lonjong
• Tunggal (sel ragi) atau bertunas (blastospora)
• Tidak berkapsul atau berkapsul (Cryptococcus)
Cryptococcus Candida sp.
24. Spora bentuk bulat /
lonjong tersusun
berkelompok
(Malassezia spp)
Spora bentuk bulat
berada di
dalam/diluar batang
rambut
(Dermatophyta)
Spora berbentuk
lonjong berada di
dalam kantung
(askus) askospora
(Piedra hitam)