SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
TIARA DINI HARLITA, S.S.T, M.Si.
Bahan yang diperlukan :
• Feses
• Eosin 2% / Lugol (iodine 1%) / NaCl 0,9 % (PZ)
Prosedur :
• Tinja sebesar ujung korek api diletakkan pada object glass, kemudian ditambahkan
salah satu dari reagen (Eosin/Lugol/PZ).
• Kemudian diratakan dan tutup dengan cover glass.
• Lihat di bawah mikroskop dengan pembesaran objektif 10x, kemudian 40x.
• Preparat diketahui baik jika tidak ada gelembung udara, tidak luber, sediaan agak
tebal tapi cukup transparan, sehingga memungkinkan cetakan dari surat
kabar/koran dapat terbaca.
Pelaporan hasil :
•Laporkan jika ditemukan telur cacing, larva atau amuba, juga sel eritrosit
dan leukosit.
Telur Ascaris
lumbriociodes yang
dibuahi
Telur Ascaris
lumbriociodes yang
tidak dibuahi
Cacing dewasa
Ascaris
lumbriociodes
Telur cacing
tambang
Larva
rhabditioform
cacing tambang
Larva filariform
cacing tambang
Cacing dewasa
Ancylostoma duodenale
Cacing dewasa
Necator americanus
Telur Trichuris trichiura
Cacing dewasa Trichuris
trichiura
Telur cacing pita ikan
Diphyllobothrium latum
Telur cacing pita babi/sapi
Taenia sp.
• Menemukan dan mengidentifikasi
spesies parasit penyebab malaria
(Plasmodium) dalam sediaan
mikroskopis darah.
Tujuan :
• Parasit malaria (Plasmodium) yang
terdapat dalam darah pada sediaan
mikroskopis darah yang diwarnai
dengan pewarnaan Giemsa akan
memberikan warna merah pada inti
dan warna biru pada plasma, dengan
ciri-ciri yang spesifik untuk tiap
spesies Plasmodium.
Prinsip :
• Malaria
• Buat tetes tebal dan hapusan tipis
• Biarkan kering, kemudian cat
dengan Giemsa atau Wright.
• Filaria
• Darah kapiler dicampur dengan PZ
(garam fisiologis/ NaCl 0,85%)
diletakkan pada object glass,
kemudian tutup dengan cover glass
dan periksa adanya pergerakkan
mikrofilaria.
• Pembuatan sediaan kering dengan
Pewarnaan Giemsa, sama dengan
malaria, hanya preparat lebih besar.
Preparat untuk
pemeriksaan :
•Hapusan tipis : preparat difiksasi terlebih dahulu dengan metanol,
kemudian baru diwarnai.
•Tetes tebal :
•Diencerkan stok Giemsa dengan Buffer fosfat pH 7,2 dengan
perbandingan 1 (Giemsa) : 7-10 (Buffer).
•Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan, kemudian dituangi
dengan Giemsa tadi sampai menutup seluruh permukaan
sediaan (15-30 menit). Cuci dengan air kran dengan cara
menuangkan di atas sediaan sampai zat pewarna hilang.
•Keringkan sediaan di atas rak pengering, dimana kaca sediaan
diletakkan dengan posisi miring dengan bagian yang diwarnai
menghadap ke bawah untuk menghindari melekatnya debu dari
udara.
•Sediaan siap diperiksaan di mikroskop, mula-mula perbesaran
10x, 40x, kemudian 100x dengan oil imersi.
Prosedur Pewarnaan Giemsa :
•Buat sediaan tipis dari darah
•Tetesi dengan cat Wright sampai seluruh permukaan sediaan
tertutup cat (± 2 menit).
•Tambahkan buffer fosfat di seluruh permukaan sediaan, tiup
perlahan hingga Wright dengan buffer tercampur, dan tunggu ±
10 menit.
•Cuci dengan air mengalir, kemudian dikeringkan.
•Diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x dengan oil
imersi.
Prosedur Pewarnaan Wright :
•Inti parasit akan berwarna merah, dan sitoplasma berwarna ungu.
•Sel darah putih : inti sel berwarna ungu tua, dan sitoplasma
berwarna ungu muda.
Cara Pembacaan :
Microfilaria Wuchereria bancrofti
Plasmodium vivax (schizont)
Plasmodium vivax (tropozoit)
Plasmodium falciparum (ring)
Plasmodium falciparum (tropozoit)
TIARA DINI HARLITA, S.S.T, M.Si.
• KOH dapat melisiskan sel epitel kulit/kuku/rambut,
sehingga jika mengandung jamur akan terlihat
adanya hifa atau spora.
Prinsip :
• KOH 10%
• Tinta parker (warna blue – black)
Reagent :
• Kerokan kulit, kerokan kuku, dan rambut.
Sampel :
• Lokasi : kelainan kulit terutama bagian tepi yang
menampakkan kelainan aktif
• Cara pengambilan :
• Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan alkohol 70%
untuk menghilangkan lemak, debu, dan kotoran lainnya
serta kuman yang ada di atasnya.
• Biarkan sampai kering.
• Kemudian keroklah di bagian yang tersangka jamur
dengan pisau kecil dengan arah dari atas ke bawah
dengan cara memegang pisau kecil harus miring
membentuk sudut 45ºC.
• Setelah itu letakkan hasil kerokan tersebut pada wadah
yang bersih.
Kulit :
• Lokasi : kuku yang mengalami perubahan warna dan
penebalan
• Cara pengambilan :
• Bersihkan kuku yang sakit dengan alkohol 70% untuk
menghilangkan lemak, debu, dan kotoran lainnya serta
kuman yang ada di atasnya.
• Bersihkan sampai kering
• Keroklah kuku yang sakit pada bagian permukaan dan
bagian bawah kuku yang sakit, bila perlu kuku tersebut
digunting.
• Letakkan pada wadah yang bersih dan steril.
Kerokan/Guntingan Kuku :
• Lokasi : rambut rapuh dan berwarna agak pucat, pada rambut ada
benjolan, daerah sekitar rambut bersisik, botak, dll.
• Cara pengambilan :
• Rambut yang sakit dicabut dengan menggunakan pinset.
• Letakkan pada wadah yang bersih dan steril.
Rambut
• Ambil 1 tetes KOH 10% dan letakkan di atas object glass
• Kemudian ambil sampel, dan campurkan dengan KOH 10% tersebut.
• Lalu ditambahkan 1 tetes tinta Parker, dan tutup dengan cover glass.
• Dipanaskan beberapa saat di atas nyala api.
• Sediaan siap diperiksa di bawah mikroskop pada perbesaran 10x
kemudian 40x.
Prosedur pewarnaan :
• Phenol (20 gram)
• Lactic acid (20 mL)
• Glycerol (40 gram)
• Cotton blue (0,05 gram)
Reagen :
• Ambil cat LCB, kemudian teteskan di atas object glass
• Kemudian tambahkan sampel, lalu dicampurkan.
• Ditutup dengan cover glass.
• Diperiksa di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x, lalu
40x.
Prosedur pewarnaan :
Sel ragi/blastospora:
• Sel berbentuk bulat/ lonjong
• Tunggal (sel ragi) atau bertunas (blastospora)
• Tidak berkapsul atau berkapsul (Cryptococcus)
Cryptococcus Candida sp.
Spora bentuk bulat /
lonjong tersusun
berkelompok
(Malassezia spp)
Spora bentuk bulat
berada di
dalam/diluar batang
rambut
(Dermatophyta)
Spora berbentuk
lonjong berada di
dalam kantung
(askus)  askospora
(Piedra hitam)
Hifa Semu : Candida sp. Hifa senositik :
Aspergiolosis
Hifa senositik :
Detmatofitosis

More Related Content

What's hot

CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)PRAMITHA GALUH
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinariindrawati2
 
ppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineSantos Tos
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaIrwin Septian
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing pjj_kemenkes
 
Laporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcus
Laporan Praktikum Steptococcus dan SthapylococcusLaporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcus
Laporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcustehanget12
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaRiskymessyana99
 
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar SitohistoteknologiBahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar SitohistoteknologiRisa Wahyuningsih
 
Pemeriksaan retraksi bekuan
Pemeriksaan retraksi bekuanPemeriksaan retraksi bekuan
Pemeriksaan retraksi bekuanDian Jenova
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliArini Utami
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum ivsarahmae26
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinAuliabcd
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing pjj_kemenkes
 
Bakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus AnthracisBakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus Anthracismarnitukan
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiGoogle
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1tristyanto
 

What's hot (20)

CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
 
ppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urine
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimia
 
Kamar hitung trambosit
Kamar hitung trambositKamar hitung trambosit
Kamar hitung trambosit
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 
Laporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcus
Laporan Praktikum Steptococcus dan SthapylococcusLaporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcus
Laporan Praktikum Steptococcus dan Sthapylococcus
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
 
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar SitohistoteknologiBahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
 
Pemeriksaan retraksi bekuan
Pemeriksaan retraksi bekuanPemeriksaan retraksi bekuan
Pemeriksaan retraksi bekuan
 
Soal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban BakteriologiSoal dan Jawaban Bakteriologi
Soal dan Jawaban Bakteriologi
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum iv
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode Klein
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 
Bakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus AnthracisBakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus Anthracis
 
Penanganan sputum
Penanganan sputumPenanganan sputum
Penanganan sputum
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
imunoserologi
imunoserologiimunoserologi
imunoserologi
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 

Similar to DETEKSI

Pemeriksaan jamur secara mikroskopik
Pemeriksaan jamur secara mikroskopikPemeriksaan jamur secara mikroskopik
Pemeriksaan jamur secara mikroskopikAnnisa Nurul Chaerani
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4progsus6
 
PPT pemeriksaan lab sederhana.pptx
PPT pemeriksaan lab sederhana.pptxPPT pemeriksaan lab sederhana.pptx
PPT pemeriksaan lab sederhana.pptxHasbiallahYusuf2
 
pdfcoffee.com_skabies-ppt-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_skabies-ppt-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_skabies-ppt-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_skabies-ppt-pdf-free.pdfAnugrahGiffari2
 
MATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptx
MATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptxMATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptx
MATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptxmulianakhalida
 
Mikologi kel 5
Mikologi kel 5Mikologi kel 5
Mikologi kel 5progsus6
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa  Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa pjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa pjj_kemenkes
 
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGIPEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGIzara larasati
 
Mikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanMikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanEfa farmasi
 
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Putri Nadhilah
 
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomat
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomatIdentifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomat
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomatRijal Masruri
 
Ppt Mikroteknik Whole Mount Protozoa dan Whole Mount Epidermis
Ppt Mikroteknik Whole Mount Protozoa dan Whole Mount EpidermisPpt Mikroteknik Whole Mount Protozoa dan Whole Mount Epidermis
Ppt Mikroteknik Whole Mount Protozoa dan Whole Mount Epidermisdewisetiyana52
 

Similar to DETEKSI (16)

Pewarnaan bakteri
Pewarnaan bakteriPewarnaan bakteri
Pewarnaan bakteri
 
Pemeriksaan jamur secara mikroskopik
Pemeriksaan jamur secara mikroskopikPemeriksaan jamur secara mikroskopik
Pemeriksaan jamur secara mikroskopik
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
PPT pemeriksaan lab sederhana.pptx
PPT pemeriksaan lab sederhana.pptxPPT pemeriksaan lab sederhana.pptx
PPT pemeriksaan lab sederhana.pptx
 
pdfcoffee.com_skabies-ppt-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_skabies-ppt-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_skabies-ppt-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_skabies-ppt-pdf-free.pdf
 
MATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptx
MATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptxMATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptx
MATERI INTI - 4. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS CACINGAN.pptx
 
Mikologi kel 5
Mikologi kel 5Mikologi kel 5
Mikologi kel 5
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa  Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
Pemeriksaan Tinja : Parasit Protozoa
 
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGIPEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
 
Mikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanMikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatan
 
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
Praktek Pembuatan Potato Dextrose Agar (PDA)
 
Pembuatan preparat segar
Pembuatan preparat segarPembuatan preparat segar
Pembuatan preparat segar
 
Budidaya tanaman cengkeh
Budidaya tanaman cengkehBudidaya tanaman cengkeh
Budidaya tanaman cengkeh
 
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomat
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomatIdentifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomat
Identifikasi dan inventarisasi penyakit tanaman tomat
 
Ppt Mikroteknik Whole Mount Protozoa dan Whole Mount Epidermis
Ppt Mikroteknik Whole Mount Protozoa dan Whole Mount EpidermisPpt Mikroteknik Whole Mount Protozoa dan Whole Mount Epidermis
Ppt Mikroteknik Whole Mount Protozoa dan Whole Mount Epidermis
 

More from AhmadPurnawarmanFais (20)

Pertemuan 16
Pertemuan 16Pertemuan 16
Pertemuan 16
 
Pertemuan 15
Pertemuan 15Pertemuan 15
Pertemuan 15
 
Pertemuan 14
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
 
Pertemuan 13
Pertemuan 13Pertemuan 13
Pertemuan 13
 
Pertemuan 11 12
Pertemuan 11 12Pertemuan 11 12
Pertemuan 11 12
 
Pertemuan 9 10
Pertemuan 9 10Pertemuan 9 10
Pertemuan 9 10
 
Pengantar
PengantarPengantar
Pengantar
 
Suppositoria
SuppositoriaSuppositoria
Suppositoria
 
Aerosol
AerosolAerosol
Aerosol
 
Power point ikm 12
Power point   ikm 12Power point   ikm 12
Power point ikm 12
 
Power point ikm 11
Power point   ikm 11Power point   ikm 11
Power point ikm 11
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Identifikasi senyawa
Identifikasi senyawaIdentifikasi senyawa
Identifikasi senyawa
 
Pemurnian (rekristalisasi)
Pemurnian (rekristalisasi)Pemurnian (rekristalisasi)
Pemurnian (rekristalisasi)
 
Kristalisasi
KristalisasiKristalisasi
Kristalisasi
 
Materi 4 kimfar ii sem iv c
Materi 4 kimfar ii sem iv cMateri 4 kimfar ii sem iv c
Materi 4 kimfar ii sem iv c
 
Bhn kuliah cth soal mikrobiologi
Bhn kuliah cth soal mikrobiologiBhn kuliah cth soal mikrobiologi
Bhn kuliah cth soal mikrobiologi
 
Cemaran mikroba pangan sni (5)
Cemaran mikroba pangan sni (5)Cemaran mikroba pangan sni (5)
Cemaran mikroba pangan sni (5)
 
Pertumbuhan dan penghitungan sel mikroba
Pertumbuhan dan penghitungan sel   mikrobaPertumbuhan dan penghitungan sel   mikroba
Pertumbuhan dan penghitungan sel mikroba
 
Materi 3 kimfar ii sem iv
Materi 3 kimfar ii sem ivMateri 3 kimfar ii sem iv
Materi 3 kimfar ii sem iv
 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

DETEKSI

  • 1. TIARA DINI HARLITA, S.S.T, M.Si.
  • 2. Bahan yang diperlukan : • Feses • Eosin 2% / Lugol (iodine 1%) / NaCl 0,9 % (PZ) Prosedur : • Tinja sebesar ujung korek api diletakkan pada object glass, kemudian ditambahkan salah satu dari reagen (Eosin/Lugol/PZ). • Kemudian diratakan dan tutup dengan cover glass. • Lihat di bawah mikroskop dengan pembesaran objektif 10x, kemudian 40x. • Preparat diketahui baik jika tidak ada gelembung udara, tidak luber, sediaan agak tebal tapi cukup transparan, sehingga memungkinkan cetakan dari surat kabar/koran dapat terbaca. Pelaporan hasil : •Laporkan jika ditemukan telur cacing, larva atau amuba, juga sel eritrosit dan leukosit.
  • 3. Telur Ascaris lumbriociodes yang dibuahi Telur Ascaris lumbriociodes yang tidak dibuahi Cacing dewasa Ascaris lumbriociodes
  • 5. Cacing dewasa Ancylostoma duodenale Cacing dewasa Necator americanus
  • 6. Telur Trichuris trichiura Cacing dewasa Trichuris trichiura
  • 7. Telur cacing pita ikan Diphyllobothrium latum Telur cacing pita babi/sapi Taenia sp.
  • 8. • Menemukan dan mengidentifikasi spesies parasit penyebab malaria (Plasmodium) dalam sediaan mikroskopis darah. Tujuan : • Parasit malaria (Plasmodium) yang terdapat dalam darah pada sediaan mikroskopis darah yang diwarnai dengan pewarnaan Giemsa akan memberikan warna merah pada inti dan warna biru pada plasma, dengan ciri-ciri yang spesifik untuk tiap spesies Plasmodium. Prinsip :
  • 9. • Malaria • Buat tetes tebal dan hapusan tipis • Biarkan kering, kemudian cat dengan Giemsa atau Wright. • Filaria • Darah kapiler dicampur dengan PZ (garam fisiologis/ NaCl 0,85%) diletakkan pada object glass, kemudian tutup dengan cover glass dan periksa adanya pergerakkan mikrofilaria. • Pembuatan sediaan kering dengan Pewarnaan Giemsa, sama dengan malaria, hanya preparat lebih besar. Preparat untuk pemeriksaan :
  • 10. •Hapusan tipis : preparat difiksasi terlebih dahulu dengan metanol, kemudian baru diwarnai. •Tetes tebal : •Diencerkan stok Giemsa dengan Buffer fosfat pH 7,2 dengan perbandingan 1 (Giemsa) : 7-10 (Buffer). •Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan, kemudian dituangi dengan Giemsa tadi sampai menutup seluruh permukaan sediaan (15-30 menit). Cuci dengan air kran dengan cara menuangkan di atas sediaan sampai zat pewarna hilang. •Keringkan sediaan di atas rak pengering, dimana kaca sediaan diletakkan dengan posisi miring dengan bagian yang diwarnai menghadap ke bawah untuk menghindari melekatnya debu dari udara. •Sediaan siap diperiksaan di mikroskop, mula-mula perbesaran 10x, 40x, kemudian 100x dengan oil imersi. Prosedur Pewarnaan Giemsa :
  • 11. •Buat sediaan tipis dari darah •Tetesi dengan cat Wright sampai seluruh permukaan sediaan tertutup cat (± 2 menit). •Tambahkan buffer fosfat di seluruh permukaan sediaan, tiup perlahan hingga Wright dengan buffer tercampur, dan tunggu ± 10 menit. •Cuci dengan air mengalir, kemudian dikeringkan. •Diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x dengan oil imersi. Prosedur Pewarnaan Wright : •Inti parasit akan berwarna merah, dan sitoplasma berwarna ungu. •Sel darah putih : inti sel berwarna ungu tua, dan sitoplasma berwarna ungu muda. Cara Pembacaan :
  • 17. TIARA DINI HARLITA, S.S.T, M.Si.
  • 18. • KOH dapat melisiskan sel epitel kulit/kuku/rambut, sehingga jika mengandung jamur akan terlihat adanya hifa atau spora. Prinsip : • KOH 10% • Tinta parker (warna blue – black) Reagent : • Kerokan kulit, kerokan kuku, dan rambut. Sampel :
  • 19. • Lokasi : kelainan kulit terutama bagian tepi yang menampakkan kelainan aktif • Cara pengambilan : • Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan alkohol 70% untuk menghilangkan lemak, debu, dan kotoran lainnya serta kuman yang ada di atasnya. • Biarkan sampai kering. • Kemudian keroklah di bagian yang tersangka jamur dengan pisau kecil dengan arah dari atas ke bawah dengan cara memegang pisau kecil harus miring membentuk sudut 45ºC. • Setelah itu letakkan hasil kerokan tersebut pada wadah yang bersih. Kulit :
  • 20. • Lokasi : kuku yang mengalami perubahan warna dan penebalan • Cara pengambilan : • Bersihkan kuku yang sakit dengan alkohol 70% untuk menghilangkan lemak, debu, dan kotoran lainnya serta kuman yang ada di atasnya. • Bersihkan sampai kering • Keroklah kuku yang sakit pada bagian permukaan dan bagian bawah kuku yang sakit, bila perlu kuku tersebut digunting. • Letakkan pada wadah yang bersih dan steril. Kerokan/Guntingan Kuku :
  • 21. • Lokasi : rambut rapuh dan berwarna agak pucat, pada rambut ada benjolan, daerah sekitar rambut bersisik, botak, dll. • Cara pengambilan : • Rambut yang sakit dicabut dengan menggunakan pinset. • Letakkan pada wadah yang bersih dan steril. Rambut • Ambil 1 tetes KOH 10% dan letakkan di atas object glass • Kemudian ambil sampel, dan campurkan dengan KOH 10% tersebut. • Lalu ditambahkan 1 tetes tinta Parker, dan tutup dengan cover glass. • Dipanaskan beberapa saat di atas nyala api. • Sediaan siap diperiksa di bawah mikroskop pada perbesaran 10x kemudian 40x. Prosedur pewarnaan :
  • 22. • Phenol (20 gram) • Lactic acid (20 mL) • Glycerol (40 gram) • Cotton blue (0,05 gram) Reagen : • Ambil cat LCB, kemudian teteskan di atas object glass • Kemudian tambahkan sampel, lalu dicampurkan. • Ditutup dengan cover glass. • Diperiksa di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x, lalu 40x. Prosedur pewarnaan :
  • 23. Sel ragi/blastospora: • Sel berbentuk bulat/ lonjong • Tunggal (sel ragi) atau bertunas (blastospora) • Tidak berkapsul atau berkapsul (Cryptococcus) Cryptococcus Candida sp.
  • 24. Spora bentuk bulat / lonjong tersusun berkelompok (Malassezia spp) Spora bentuk bulat berada di dalam/diluar batang rambut (Dermatophyta) Spora berbentuk lonjong berada di dalam kantung (askus)  askospora (Piedra hitam)
  • 25. Hifa Semu : Candida sp. Hifa senositik : Aspergiolosis Hifa senositik : Detmatofitosis