SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
PEWARNAAN SEDERHANA
I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan praktikum “ Pewarnaan Sederhana “, mahasiswa diharapkan
dapat:
a. Membuat preparat bakteri untuk dapat diwarnai dengan baik dan benar
b. Mewarnai bakteri dengan metode pewarnaan sederhana secara baik dan benar
c. Mengidentifikasi bermacam-macam morfologi bakteri berdasar sifatnya
terhadap pewarna sederhana
II. Prosedur Percobaan
A.Pembuatan Preparat
Mulai
Bersihkan dan cuci gelas benda dengan baik sehingga bebas lemak dan kotoran
Dengan kaca obyek di tangan kiri, basahi telunjuk dan jari tengah tangan kanan anda
Gosokkan kedua jari yang basah itu pada sabun
pembersih
Gosok kedua permukaan gelas benda dengan kedua jari yang basah tadi
Bilas gelas benda dengan air hingga bersih dan tidak ada lagi sisa sabun.
Selesai
Bila gelas benda yang akan dipakai bekas diwarnai maka ulangi
langkah a. hingga e hingga bersih betul.
Bilas gelas benda dengan alkohol, tiriskan dan biarkan kering, setelah bersih
pegang gelas benda hanya di bagian pinggirnya.
Buat gambar lingkaran di tengah gelas benda dengan pinsil kaca berdiameter± 2
cm
a. Media padat
b. Media Cair
Mulai
Letakkan sejumlah air steril di permukaan gelas benda, sisihkan
Pegang biakan mikroba di tangan kiri dan lup inokulasi di tangan kanan.
Pijarkan lup inokulasi hingga memerah, panaskan bibir tabung reaksi
atau cawan petri dalam beberapa putaran di api.
Buka tutup tabung reaksi atau cawan petri, ambil
sejumlah biakan dengan lup steril
Campurkan biakan dengan air steril di
permukaan gelas benda hingga rata.
Selesai
Biarkan olesan kering di udara, lalu fiksasi dengan api pembakar
spiritus hingga terasa agak panas bila ditempelkan di punggung
tangan. Proses ini disebut fiksasi panas dan dimaksud untuk
mematikan organisme dan membuatnya menempel pada kaca obyek
Mulai
Kocok terlebih dahulu tabung reaksi dengan cara meutar-mutar tabung diantara
dua sisi tangan yang berisi biakan, jangan sampai sumbatnya basah
Pegang biakan mikroba di tangan kiri dan lup inokulasi di tangan kanan.
Pijarkan lup inokulasi hingga memerah, panaskan bibir tabung reaksi
dalam beberapa putaran di api.
Buka tutup tabung reaksi, ambil sejumlah biakan dengan lup steril
Oleskan biakan di permukaan gelas benda hingga rata.
Selesai
Biarkan olesan kering di udara, karena berupa cairan maka
membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Lalu fiksasi dengan api pembakar spiritus hingga terasa agak panas bila
ditempelkan di punggung tangan. Proses ini disebut fiksasi panas dan dimaksud
untuk mematikan organisme dan membuatnya menempel pada kaca obyek.
B. Pewarnaan
Mulai
Gunakan olesan bakteri yang sudah disiapkan sebanyak dua
buah, olesan pertama akan diwarnai dengan biru metilen dan
yang kedua akan diwarnai dengan karbol fuchsin
Letakkan gelas benda yang sudah berisi olesan di atas bak pewarna.
Bila menggunakan biru metilen genangi selama 1 — 2 menit. Bila
menggunakan karbol fuchsin genangi selama 15 — 30 detik.
Pegang gelas benda dengan penjepit kayu, miringkan gelas benda.
Lalu bilas dengan air hingga hanya tersisa sedikit.
Seraplah air yang tersisa dengan kertas tissue.
Tutup preparat dengan gelas penutup.
Selesai
Amatilah dengan mikroskop menggunakan pembesaran kuat.
III. HASIL PENGAMATAN
PERBESARAN 400X Methylen Blue
GAMBAR KETERANGAN
PERBESARAN 1000 X METHYLEN BLUE
GAMBAR KETERANGAN
PERBESARAN 400 X KARBON FUCHSIN
GAMBAR KETERANGAN
PERBESARAN 1000 X KARBON FUCHSIN
GAMBAR KETERANGAN
IV. Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan pewarnaan bakteri berupa pewarnaan
sederhana.Pewarnaan sederhana merupakan Pewarnaan yang paling umum
digunakan.Berbagai macam tipe morfologi bakteri seprti bacillus,coccus,dan
sebagainya dapat dibedakan dengan menggunakan pewarna sederhana,yaitu mewarnai
sel-sel bakteri hanya menggunakan pewarna sederhana,yaitu mewarnai sel-sel bakteri
hanya menggunakan satu macam zat warna.
Adapun prinsip dari pewarnaan sederhana adalah mengidentifikasi morfologi
sel bakteri dengan menggunakan zat warna tunggal.Pewarnaan ini hanya
menggunakan satu macam zat warna saja.Zat warna yang digunakan adalah
methylene blue,crystal violet,karbol fuchsin atau safranin.
Langkah pertama yang dilakukan adalah sterilisasi kaca objek dengan mencuci
dengan air sabun dan mengeringkan kemudian diseka dengan alcohol dan memfiksasi
diatas pembakar spiritus dengan tujuan untuk menghilangkan lemak pada kaca
objek.Tetapi sebelumnya jarum ose difiksasi dengan cara dipijarkan diatas api pada
pembakar spiritus dengan tujuan untuk mematikan bakteri dengan cepat,supaya tidak
bercampur dengan bakteri yang down.Sebelum melakukan pengolesan bakteri dan
meletakkan aquades steril kaca objek diberi tanda lingkaran dibawahnya sebagai
tanda area untuk melakukan pengolesan sel bakteri dari suspensi. pada percobaan kali
ini pengolesan dilakukan dengan sampel biakan yoghurt dengan menggunakan
pewarna karbon fuchsin dan methylene blue.
Kemudian melakukan pengolesan pada kaca objek dengan sampel biakan
yoghurt. Setelah itu difiksasi diatas api dengan cara dilewatkan tidak terlalu dekkat
api supaya bakteri tidak mati fiksasi dalam tahap ini bertujuan melekatkan sel bakteri
pada objek tanpa merusak struktur selnya,mempermudah pengecatan,dan sediaan
tahan untuk disimpan jika belum sempat di cal
Kaca objek yang sudah dioleskan bakteri kemudian diatas bak pewarna lalu
diteteskan pewarna karbon fuchsin dan mendiamkan selama 15-30 detik supaya warna
menyerap masuk.Kesel bakteri karbon fuchsin merupakan pewarna dasar,yang
mengandung fenol untuk melarutkan dinding sel .Setelah 30 detik olesan bakteri yang
telah diwarnai dibilas dengan aquades ditambah setiap pemberian reagen atau
pewarna selalu dilakukan pembilasan ini bertujuan untuk mengurangi kelebihan setiap
zat yang diberikan.
Kaca objek yang telah dibasuh aquades kemudian dikeringkan dan menyerap
bagian samping dengan menggunakan tissue. Setelah itu ditiup dengan kaca penutup
(deglass).Selanjutnya dilakukan pengamatan dibawah mikroskop dengan perbesaran
400x dan 1000x.
Dan hasil pengamatan mikrosko sampel biakan yoghurt yang menggunakan
pewarna karbon fuchsin didapatkan morfologi bakteri berbentukcoccus dan sedikit
berbentuk bacillus.
Kemudian percobaan selanjutnya menggunakan pewarna methylene blue.
Langkah yang digunakan sama seperti percobaan yang menggunakan pewarna karbol
fuchsin hanya yang berbeda dari segi pemberian warna methylene blue adalah
pewarna yang biasa dipakai dalam pewarnaan umum.Biasanya hanya untuk
membedakan sel bakteri,dengan latar belakangnya.Methylen blue memberi warna biru
cerah bergradasidengan biru muda sampai biru agak tua.
Dan hasil pengamatan mikroskop sampel biakan yoghurt yang menggunakan
pewarna methylene blue didapatkan morfologi bakteri berbentuk coccus dan sedikit
berbentuk bacillus
V. Kesimpulan
Dri praktikum yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa:
1. Preparat merupakan media/tempat yang digunakan bagian/sel makhluk hidup
yang tidak dapat terlihat oleh mata yang kemudian akan diamati dengan mikroskop,
pembuatan preparat dilakukan secara aseptik dan steril
2. Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan yang digunakan untuk
mengidentifikasi morfologi sel bakteri dengan menggunakan zat warna
tunggal
3. Reagen atau zat warna yang digunakan dalam pewarnaan sederhana yaitu
karbon fuchsin dan Methylen blue
4. Bakteri yang diberi warna oleh methylene blue akan memiliki warna biru
sedangkan bakteri setelah diberi warna karbon fuchsin memiliki warna merah.
5. Bakteri yang diwarnai memiliki latar belakang putih dikarenakan warna dari
reagen tersebut diserap oleh bakteri sehingga kita dapat mengetehui perbedaan
antara bakteri dan latar belakangnya
VI. Daftar Pustaka
Dwidjoseptro,D.1998.Dasar-dasar Mikrobiologi,Malang:Djambatan
Pakadang,Sesita R.2002. “Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi” Jurusan Farmasi
Makassar
Yanty Maryanty,Dwi Moentamaria,Sri Rulianah,Nanik Hendrawati,Khalimatus
sa’diyah,Mutia Devi Hidayati,Noor Isnaini Azkiya,Dyah Ratna Wulan 2020
Praktikum Bioproses,Malang,Polinema press

More Related Content

Similar to PEWARNAAN SEDERHANA.docx

Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriPharmacist
 
Laporan Sementara Teknik Sterilisasi
Laporan Sementara Teknik SterilisasiLaporan Sementara Teknik Sterilisasi
Laporan Sementara Teknik SterilisasiSalsabila Azzahra
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan Bakteri
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan BakteriITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan Bakteri
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan BakteriFransiska Puteri
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Farida Lukmi
 
Teknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikrobaTeknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikrobaf' yagami
 
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi   morfologi mikrobaLaporan mikrobiologi   morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi morfologi mikrobaMifta Rahmat
 
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiPenanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiIsponi Umayah
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)UNESA
 
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGIPEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGIzara larasati
 

Similar to PEWARNAAN SEDERHANA.docx (20)

Inokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteriInokulasi koloni bakteri
Inokulasi koloni bakteri
 
Laporan Sementara Teknik Sterilisasi
Laporan Sementara Teknik SterilisasiLaporan Sementara Teknik Sterilisasi
Laporan Sementara Teknik Sterilisasi
 
Penanganan sputum
Penanganan sputumPenanganan sputum
Penanganan sputum
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan Bakteri
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan BakteriITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan Bakteri
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan Bakteri
 
Paper agung
Paper agungPaper agung
Paper agung
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
 
Pewarnaan Bakteri
Pewarnaan  BakteriPewarnaan  Bakteri
Pewarnaan Bakteri
 
Pewarnaan Bakteri
Pewarnaan  BakteriPewarnaan  Bakteri
Pewarnaan Bakteri
 
Teknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikrobaTeknik isolasi mikroba
Teknik isolasi mikroba
 
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi   morfologi mikrobaLaporan mikrobiologi   morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Isolasi mikroba
Isolasi mikrobaIsolasi mikroba
Isolasi mikroba
 
Pewarnaan bakteri
Pewarnaan bakteriPewarnaan bakteri
Pewarnaan bakteri
 
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiPenanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologi
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
 
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGIPEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
PEMERIKSAAN BACTERIOLOGI
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

PEWARNAAN SEDERHANA.docx

  • 1. PEWARNAAN SEDERHANA I. Tujuan Percobaan Setelah melakukan praktikum “ Pewarnaan Sederhana “, mahasiswa diharapkan dapat: a. Membuat preparat bakteri untuk dapat diwarnai dengan baik dan benar b. Mewarnai bakteri dengan metode pewarnaan sederhana secara baik dan benar c. Mengidentifikasi bermacam-macam morfologi bakteri berdasar sifatnya terhadap pewarna sederhana II. Prosedur Percobaan A.Pembuatan Preparat Mulai Bersihkan dan cuci gelas benda dengan baik sehingga bebas lemak dan kotoran Dengan kaca obyek di tangan kiri, basahi telunjuk dan jari tengah tangan kanan anda Gosokkan kedua jari yang basah itu pada sabun pembersih Gosok kedua permukaan gelas benda dengan kedua jari yang basah tadi Bilas gelas benda dengan air hingga bersih dan tidak ada lagi sisa sabun. Selesai Bila gelas benda yang akan dipakai bekas diwarnai maka ulangi langkah a. hingga e hingga bersih betul. Bilas gelas benda dengan alkohol, tiriskan dan biarkan kering, setelah bersih pegang gelas benda hanya di bagian pinggirnya. Buat gambar lingkaran di tengah gelas benda dengan pinsil kaca berdiameter± 2 cm
  • 2. a. Media padat b. Media Cair Mulai Letakkan sejumlah air steril di permukaan gelas benda, sisihkan Pegang biakan mikroba di tangan kiri dan lup inokulasi di tangan kanan. Pijarkan lup inokulasi hingga memerah, panaskan bibir tabung reaksi atau cawan petri dalam beberapa putaran di api. Buka tutup tabung reaksi atau cawan petri, ambil sejumlah biakan dengan lup steril Campurkan biakan dengan air steril di permukaan gelas benda hingga rata. Selesai Biarkan olesan kering di udara, lalu fiksasi dengan api pembakar spiritus hingga terasa agak panas bila ditempelkan di punggung tangan. Proses ini disebut fiksasi panas dan dimaksud untuk mematikan organisme dan membuatnya menempel pada kaca obyek
  • 3. Mulai Kocok terlebih dahulu tabung reaksi dengan cara meutar-mutar tabung diantara dua sisi tangan yang berisi biakan, jangan sampai sumbatnya basah Pegang biakan mikroba di tangan kiri dan lup inokulasi di tangan kanan. Pijarkan lup inokulasi hingga memerah, panaskan bibir tabung reaksi dalam beberapa putaran di api. Buka tutup tabung reaksi, ambil sejumlah biakan dengan lup steril Oleskan biakan di permukaan gelas benda hingga rata. Selesai Biarkan olesan kering di udara, karena berupa cairan maka membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Lalu fiksasi dengan api pembakar spiritus hingga terasa agak panas bila ditempelkan di punggung tangan. Proses ini disebut fiksasi panas dan dimaksud untuk mematikan organisme dan membuatnya menempel pada kaca obyek.
  • 4.
  • 5. B. Pewarnaan Mulai Gunakan olesan bakteri yang sudah disiapkan sebanyak dua buah, olesan pertama akan diwarnai dengan biru metilen dan yang kedua akan diwarnai dengan karbol fuchsin Letakkan gelas benda yang sudah berisi olesan di atas bak pewarna. Bila menggunakan biru metilen genangi selama 1 — 2 menit. Bila menggunakan karbol fuchsin genangi selama 15 — 30 detik. Pegang gelas benda dengan penjepit kayu, miringkan gelas benda. Lalu bilas dengan air hingga hanya tersisa sedikit. Seraplah air yang tersisa dengan kertas tissue. Tutup preparat dengan gelas penutup. Selesai Amatilah dengan mikroskop menggunakan pembesaran kuat.
  • 6. III. HASIL PENGAMATAN PERBESARAN 400X Methylen Blue GAMBAR KETERANGAN PERBESARAN 1000 X METHYLEN BLUE GAMBAR KETERANGAN
  • 7. PERBESARAN 400 X KARBON FUCHSIN GAMBAR KETERANGAN PERBESARAN 1000 X KARBON FUCHSIN GAMBAR KETERANGAN
  • 8. IV. Pembahasan Pada percobaan kali ini dilakukan pewarnaan bakteri berupa pewarnaan sederhana.Pewarnaan sederhana merupakan Pewarnaan yang paling umum digunakan.Berbagai macam tipe morfologi bakteri seprti bacillus,coccus,dan sebagainya dapat dibedakan dengan menggunakan pewarna sederhana,yaitu mewarnai sel-sel bakteri hanya menggunakan pewarna sederhana,yaitu mewarnai sel-sel bakteri hanya menggunakan satu macam zat warna. Adapun prinsip dari pewarnaan sederhana adalah mengidentifikasi morfologi sel bakteri dengan menggunakan zat warna tunggal.Pewarnaan ini hanya menggunakan satu macam zat warna saja.Zat warna yang digunakan adalah methylene blue,crystal violet,karbol fuchsin atau safranin. Langkah pertama yang dilakukan adalah sterilisasi kaca objek dengan mencuci dengan air sabun dan mengeringkan kemudian diseka dengan alcohol dan memfiksasi diatas pembakar spiritus dengan tujuan untuk menghilangkan lemak pada kaca objek.Tetapi sebelumnya jarum ose difiksasi dengan cara dipijarkan diatas api pada pembakar spiritus dengan tujuan untuk mematikan bakteri dengan cepat,supaya tidak bercampur dengan bakteri yang down.Sebelum melakukan pengolesan bakteri dan meletakkan aquades steril kaca objek diberi tanda lingkaran dibawahnya sebagai tanda area untuk melakukan pengolesan sel bakteri dari suspensi. pada percobaan kali ini pengolesan dilakukan dengan sampel biakan yoghurt dengan menggunakan pewarna karbon fuchsin dan methylene blue. Kemudian melakukan pengolesan pada kaca objek dengan sampel biakan yoghurt. Setelah itu difiksasi diatas api dengan cara dilewatkan tidak terlalu dekkat api supaya bakteri tidak mati fiksasi dalam tahap ini bertujuan melekatkan sel bakteri pada objek tanpa merusak struktur selnya,mempermudah pengecatan,dan sediaan tahan untuk disimpan jika belum sempat di cal Kaca objek yang sudah dioleskan bakteri kemudian diatas bak pewarna lalu diteteskan pewarna karbon fuchsin dan mendiamkan selama 15-30 detik supaya warna menyerap masuk.Kesel bakteri karbon fuchsin merupakan pewarna dasar,yang mengandung fenol untuk melarutkan dinding sel .Setelah 30 detik olesan bakteri yang telah diwarnai dibilas dengan aquades ditambah setiap pemberian reagen atau pewarna selalu dilakukan pembilasan ini bertujuan untuk mengurangi kelebihan setiap zat yang diberikan. Kaca objek yang telah dibasuh aquades kemudian dikeringkan dan menyerap bagian samping dengan menggunakan tissue. Setelah itu ditiup dengan kaca penutup (deglass).Selanjutnya dilakukan pengamatan dibawah mikroskop dengan perbesaran 400x dan 1000x. Dan hasil pengamatan mikrosko sampel biakan yoghurt yang menggunakan pewarna karbon fuchsin didapatkan morfologi bakteri berbentukcoccus dan sedikit berbentuk bacillus. Kemudian percobaan selanjutnya menggunakan pewarna methylene blue. Langkah yang digunakan sama seperti percobaan yang menggunakan pewarna karbol fuchsin hanya yang berbeda dari segi pemberian warna methylene blue adalah pewarna yang biasa dipakai dalam pewarnaan umum.Biasanya hanya untuk
  • 9. membedakan sel bakteri,dengan latar belakangnya.Methylen blue memberi warna biru cerah bergradasidengan biru muda sampai biru agak tua. Dan hasil pengamatan mikroskop sampel biakan yoghurt yang menggunakan pewarna methylene blue didapatkan morfologi bakteri berbentuk coccus dan sedikit berbentuk bacillus V. Kesimpulan Dri praktikum yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa: 1. Preparat merupakan media/tempat yang digunakan bagian/sel makhluk hidup yang tidak dapat terlihat oleh mata yang kemudian akan diamati dengan mikroskop, pembuatan preparat dilakukan secara aseptik dan steril 2. Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan yang digunakan untuk mengidentifikasi morfologi sel bakteri dengan menggunakan zat warna tunggal 3. Reagen atau zat warna yang digunakan dalam pewarnaan sederhana yaitu karbon fuchsin dan Methylen blue 4. Bakteri yang diberi warna oleh methylene blue akan memiliki warna biru sedangkan bakteri setelah diberi warna karbon fuchsin memiliki warna merah. 5. Bakteri yang diwarnai memiliki latar belakang putih dikarenakan warna dari reagen tersebut diserap oleh bakteri sehingga kita dapat mengetehui perbedaan antara bakteri dan latar belakangnya VI. Daftar Pustaka Dwidjoseptro,D.1998.Dasar-dasar Mikrobiologi,Malang:Djambatan Pakadang,Sesita R.2002. “Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi” Jurusan Farmasi Makassar Yanty Maryanty,Dwi Moentamaria,Sri Rulianah,Nanik Hendrawati,Khalimatus sa’diyah,Mutia Devi Hidayati,Noor Isnaini Azkiya,Dyah Ratna Wulan 2020 Praktikum Bioproses,Malang,Polinema press