1. PEWARNAAN SEDERHANA
I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan praktikum “ Pewarnaan Sederhana “, mahasiswa diharapkan
dapat:
a. Membuat preparat bakteri untuk dapat diwarnai dengan baik dan benar
b. Mewarnai bakteri dengan metode pewarnaan sederhana secara baik dan benar
c. Mengidentifikasi bermacam-macam morfologi bakteri berdasar sifatnya
terhadap pewarna sederhana
II. Prosedur Percobaan
A.Pembuatan Preparat
Mulai
Bersihkan dan cuci gelas benda dengan baik sehingga bebas lemak dan kotoran
Dengan kaca obyek di tangan kiri, basahi telunjuk dan jari tengah tangan kanan anda
Gosokkan kedua jari yang basah itu pada sabun
pembersih
Gosok kedua permukaan gelas benda dengan kedua jari yang basah tadi
Bilas gelas benda dengan air hingga bersih dan tidak ada lagi sisa sabun.
Selesai
Bila gelas benda yang akan dipakai bekas diwarnai maka ulangi
langkah a. hingga e hingga bersih betul.
Bilas gelas benda dengan alkohol, tiriskan dan biarkan kering, setelah bersih
pegang gelas benda hanya di bagian pinggirnya.
Buat gambar lingkaran di tengah gelas benda dengan pinsil kaca berdiameter± 2
cm
2. a. Media padat
b. Media Cair
Mulai
Letakkan sejumlah air steril di permukaan gelas benda, sisihkan
Pegang biakan mikroba di tangan kiri dan lup inokulasi di tangan kanan.
Pijarkan lup inokulasi hingga memerah, panaskan bibir tabung reaksi
atau cawan petri dalam beberapa putaran di api.
Buka tutup tabung reaksi atau cawan petri, ambil
sejumlah biakan dengan lup steril
Campurkan biakan dengan air steril di
permukaan gelas benda hingga rata.
Selesai
Biarkan olesan kering di udara, lalu fiksasi dengan api pembakar
spiritus hingga terasa agak panas bila ditempelkan di punggung
tangan. Proses ini disebut fiksasi panas dan dimaksud untuk
mematikan organisme dan membuatnya menempel pada kaca obyek
3. Mulai
Kocok terlebih dahulu tabung reaksi dengan cara meutar-mutar tabung diantara
dua sisi tangan yang berisi biakan, jangan sampai sumbatnya basah
Pegang biakan mikroba di tangan kiri dan lup inokulasi di tangan kanan.
Pijarkan lup inokulasi hingga memerah, panaskan bibir tabung reaksi
dalam beberapa putaran di api.
Buka tutup tabung reaksi, ambil sejumlah biakan dengan lup steril
Oleskan biakan di permukaan gelas benda hingga rata.
Selesai
Biarkan olesan kering di udara, karena berupa cairan maka
membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Lalu fiksasi dengan api pembakar spiritus hingga terasa agak panas bila
ditempelkan di punggung tangan. Proses ini disebut fiksasi panas dan dimaksud
untuk mematikan organisme dan membuatnya menempel pada kaca obyek.
4.
5. B. Pewarnaan
Mulai
Gunakan olesan bakteri yang sudah disiapkan sebanyak dua
buah, olesan pertama akan diwarnai dengan biru metilen dan
yang kedua akan diwarnai dengan karbol fuchsin
Letakkan gelas benda yang sudah berisi olesan di atas bak pewarna.
Bila menggunakan biru metilen genangi selama 1 — 2 menit. Bila
menggunakan karbol fuchsin genangi selama 15 — 30 detik.
Pegang gelas benda dengan penjepit kayu, miringkan gelas benda.
Lalu bilas dengan air hingga hanya tersisa sedikit.
Seraplah air yang tersisa dengan kertas tissue.
Tutup preparat dengan gelas penutup.
Selesai
Amatilah dengan mikroskop menggunakan pembesaran kuat.
7. PERBESARAN 400 X KARBON FUCHSIN
GAMBAR KETERANGAN
PERBESARAN 1000 X KARBON FUCHSIN
GAMBAR KETERANGAN
8. IV. Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan pewarnaan bakteri berupa pewarnaan
sederhana.Pewarnaan sederhana merupakan Pewarnaan yang paling umum
digunakan.Berbagai macam tipe morfologi bakteri seprti bacillus,coccus,dan
sebagainya dapat dibedakan dengan menggunakan pewarna sederhana,yaitu mewarnai
sel-sel bakteri hanya menggunakan pewarna sederhana,yaitu mewarnai sel-sel bakteri
hanya menggunakan satu macam zat warna.
Adapun prinsip dari pewarnaan sederhana adalah mengidentifikasi morfologi
sel bakteri dengan menggunakan zat warna tunggal.Pewarnaan ini hanya
menggunakan satu macam zat warna saja.Zat warna yang digunakan adalah
methylene blue,crystal violet,karbol fuchsin atau safranin.
Langkah pertama yang dilakukan adalah sterilisasi kaca objek dengan mencuci
dengan air sabun dan mengeringkan kemudian diseka dengan alcohol dan memfiksasi
diatas pembakar spiritus dengan tujuan untuk menghilangkan lemak pada kaca
objek.Tetapi sebelumnya jarum ose difiksasi dengan cara dipijarkan diatas api pada
pembakar spiritus dengan tujuan untuk mematikan bakteri dengan cepat,supaya tidak
bercampur dengan bakteri yang down.Sebelum melakukan pengolesan bakteri dan
meletakkan aquades steril kaca objek diberi tanda lingkaran dibawahnya sebagai
tanda area untuk melakukan pengolesan sel bakteri dari suspensi. pada percobaan kali
ini pengolesan dilakukan dengan sampel biakan yoghurt dengan menggunakan
pewarna karbon fuchsin dan methylene blue.
Kemudian melakukan pengolesan pada kaca objek dengan sampel biakan
yoghurt. Setelah itu difiksasi diatas api dengan cara dilewatkan tidak terlalu dekkat
api supaya bakteri tidak mati fiksasi dalam tahap ini bertujuan melekatkan sel bakteri
pada objek tanpa merusak struktur selnya,mempermudah pengecatan,dan sediaan
tahan untuk disimpan jika belum sempat di cal
Kaca objek yang sudah dioleskan bakteri kemudian diatas bak pewarna lalu
diteteskan pewarna karbon fuchsin dan mendiamkan selama 15-30 detik supaya warna
menyerap masuk.Kesel bakteri karbon fuchsin merupakan pewarna dasar,yang
mengandung fenol untuk melarutkan dinding sel .Setelah 30 detik olesan bakteri yang
telah diwarnai dibilas dengan aquades ditambah setiap pemberian reagen atau
pewarna selalu dilakukan pembilasan ini bertujuan untuk mengurangi kelebihan setiap
zat yang diberikan.
Kaca objek yang telah dibasuh aquades kemudian dikeringkan dan menyerap
bagian samping dengan menggunakan tissue. Setelah itu ditiup dengan kaca penutup
(deglass).Selanjutnya dilakukan pengamatan dibawah mikroskop dengan perbesaran
400x dan 1000x.
Dan hasil pengamatan mikrosko sampel biakan yoghurt yang menggunakan
pewarna karbon fuchsin didapatkan morfologi bakteri berbentukcoccus dan sedikit
berbentuk bacillus.
Kemudian percobaan selanjutnya menggunakan pewarna methylene blue.
Langkah yang digunakan sama seperti percobaan yang menggunakan pewarna karbol
fuchsin hanya yang berbeda dari segi pemberian warna methylene blue adalah
pewarna yang biasa dipakai dalam pewarnaan umum.Biasanya hanya untuk
9. membedakan sel bakteri,dengan latar belakangnya.Methylen blue memberi warna biru
cerah bergradasidengan biru muda sampai biru agak tua.
Dan hasil pengamatan mikroskop sampel biakan yoghurt yang menggunakan
pewarna methylene blue didapatkan morfologi bakteri berbentuk coccus dan sedikit
berbentuk bacillus
V. Kesimpulan
Dri praktikum yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa:
1. Preparat merupakan media/tempat yang digunakan bagian/sel makhluk hidup
yang tidak dapat terlihat oleh mata yang kemudian akan diamati dengan mikroskop,
pembuatan preparat dilakukan secara aseptik dan steril
2. Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan yang digunakan untuk
mengidentifikasi morfologi sel bakteri dengan menggunakan zat warna
tunggal
3. Reagen atau zat warna yang digunakan dalam pewarnaan sederhana yaitu
karbon fuchsin dan Methylen blue
4. Bakteri yang diberi warna oleh methylene blue akan memiliki warna biru
sedangkan bakteri setelah diberi warna karbon fuchsin memiliki warna merah.
5. Bakteri yang diwarnai memiliki latar belakang putih dikarenakan warna dari
reagen tersebut diserap oleh bakteri sehingga kita dapat mengetehui perbedaan
antara bakteri dan latar belakangnya
VI. Daftar Pustaka
Dwidjoseptro,D.1998.Dasar-dasar Mikrobiologi,Malang:Djambatan
Pakadang,Sesita R.2002. “Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi” Jurusan Farmasi
Makassar
Yanty Maryanty,Dwi Moentamaria,Sri Rulianah,Nanik Hendrawati,Khalimatus
sa’diyah,Mutia Devi Hidayati,Noor Isnaini Azkiya,Dyah Ratna Wulan 2020
Praktikum Bioproses,Malang,Polinema press