SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
MATEMATIKA PERTUMBUHAN SEL MIKROORGANISME
Pada umumnya pertumbuhan sel mikroorganisme terjadi secara eksponensial; artinya per-tumbuhan dari
satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel kemudian delapan sel dan seterusnya. Secara
skematik dapat digambarkan sebagai berikut :
Dari penjelasan tersebut dapat kita ketahui bahwa pada setiap generasi jumlahnya akan
bertambah menjadi 2 (dua) kalinya dari jumlah sel sebelumnya. Apabila dibuat grafik, per-tumbuhan sel
mikroorganisme dapat dibuat dengan :
1. Skala aritmatik (bentuk grafik melengkung)
2. Skala linier (bentuk grafik linier).
Berikut ini adalah tabel pertumbuhan eksponensial bakteri.
Cara pengukuran pertumbuhan bakteri dan jamur lebih ditekankan pada perbanyakan sel pada
populasinya. Untuk mendapatkan pertumbuhan koloni bakteri atau jamur dilakukan pengukuran jumlah
koloninya. Metode yang banyak digunakan dalam pengukuran jumlah koloni atau angka lempeng total
bakteri dan jamur adalah metode "plate count agar". Pada prinsipnya metode ini adalah penanaman
suspensi mikroba dalam suatu medium agar dengan teknik "spread plate" (perataan), dan kemudian koloni
yang terbentuk dihitung dengan alat penghitung "cuebeq coloni counter".
Dari prinsip tersebut di atas, maka sampel yang akan ditanam dilarutkan dahulu supaya terbentuk
suspensi mikroba. Kemudian larutan yang terbentuk (suspensi mikroba) ditanam pada petridish yang telah
berisi medium agar. Jutono (1980) mengemukakan adanya per-syaratan tertentu dalam metode "plate
count agar" yaitu :
1. Jumlah koloni tiap petridish antara 30 sampai 300 koloni. Jika tidak ada yang memenuhi maka dipilih
yang mendekati jumlah 300 koloni.
2. Perbandingan jumlah bakteri dari hasil pengenceran yang berturut-turut antara pengen-ceran yang
lebih besar dengan pengenceran sebelumnya jika sama atau kurang dari 2 maka hasilnya dirata-rata;
tetapi jika lebih besar dari 2 maka yang dipakai adalah jumlah mikroba pengenceran sebelumnya.
dst
JUMLAH   SEL  SEL
GENERASI SEL ( log 2 ) ( log 10 )
0 1 0 -
1 2 1 0.301
2 4 2 0.602
3 8 3 0.903
4 16 4 1.204
5 32 5 1.505
6 64 6 1.806
7 128 7 2.107
8 256 8 2.408
. . . .
. . . .
. . . .
20 1,048,576 20 6.021
3. Jika dengan ulangan maka hasilnya dirata-rata.
Dari persyaratan di atas, maka jumlah koloni ideal untuk tiap petridish adalah 30 sampai 300 koloni. Akan
tetapi apabila jumlah ideal tidak dapat dipenuhi, maka dipilih jumlah yang sedikit (kurang dari 30) dari pada
jumlah yang lebih dari 300 koloni. Namun seandainya jumlah koloni lebih dari 300 semua, maka dipilih
yang mendekati 300 koloni.
Koloni yang terlalu banyak akan menimbulkan kesulitan penghitungan sehingga kemungkinan kesalaha n
hitung lebih besar, sedangkan jumlah yang terlampau kecil menghasilkan peng-hitungan statistik yang
kurang bermakna. Oleh sebab itu diadakan pengenceran seri untuk keperluan penghitungan.
Berikut ini merupakan contoh pengenceran seri. Apabila sampel yang akan kita teliti ber-bentuk cair, maka
diambil jumlah sampel, kemudian diencerkan dan ditanam dalam medium yang sesuai. Hal tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1 ml 1 ml 1 ml
dst
9 ml 9 ml 9 ml 9 ml
Aquadesh Aquadesh Aquadesh Aquadesh
Pengenceran : 10-1
10-2
10-3
10-4
... dst
0,1 ml 0,1 ml 0,1 ml 0,1 ml
ditanam ditanam ditanam ditanam
pada pada pada pada
medium medium medium medium
1 ml
Sampel
Dari uraian tersebut, maka secara skematis pemeriksaan/uji mikrobiologi dalam bahan pa-ngan dapat
digambarkan dalam bagan berikut :
10 gram sampel padat
dihaluskan
+ Mikroba tersuspensi
90 ml aquadesh dalam larutan
(pengenceran 10-1
)
Pengenceran
10-2
, 10-3
, 10-4
, dst
Diambil 0,1 ml
Ditanam pada medium
yang sesuai
inkubasi
24 jam suhu
Catatan : Bila sampel cair kamar
bisa diambil 1 ml
ditambah 9 ml aquadesh
Hitung jumlah
koloni
PertumbuhanMikro

More Related Content

Similar to PertumbuhanMikro

Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7progsus6
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum ivsarahmae26
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Farida Lukmi
 
2-metode-dan-distribusi-sampling.pdf
2-metode-dan-distribusi-sampling.pdf2-metode-dan-distribusi-sampling.pdf
2-metode-dan-distribusi-sampling.pdfarif196933
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaFransiska Puteri
 
Makalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasMakalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasAisyah Turidho
 
Lapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawanLapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawanJo Sugiharto
 

Similar to PertumbuhanMikro (11)

Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum iv
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
 
2-metode-dan-distribusi-sampling.pdf
2-metode-dan-distribusi-sampling.pdf2-metode-dan-distribusi-sampling.pdf
2-metode-dan-distribusi-sampling.pdf
 
kamar hitung.pptx
kamar hitung.pptxkamar hitung.pptx
kamar hitung.pptx
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
 
Tugas hematologi
Tugas hematologiTugas hematologi
Tugas hematologi
 
Eritrosit
EritrositEritrosit
Eritrosit
 
Bab 5.pptx
Bab 5.pptxBab 5.pptx
Bab 5.pptx
 
Makalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasMakalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitas
 
Lapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawanLapak perhitungan cawan
Lapak perhitungan cawan
 

More from AhmadPurnawarmanFais (20)

Pertemuan 16
Pertemuan 16Pertemuan 16
Pertemuan 16
 
Pertemuan 15
Pertemuan 15Pertemuan 15
Pertemuan 15
 
Pertemuan 14
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
 
Pertemuan 13
Pertemuan 13Pertemuan 13
Pertemuan 13
 
Pertemuan 11 12
Pertemuan 11 12Pertemuan 11 12
Pertemuan 11 12
 
Pertemuan 9 10
Pertemuan 9 10Pertemuan 9 10
Pertemuan 9 10
 
Pengantar
PengantarPengantar
Pengantar
 
Suppositoria
SuppositoriaSuppositoria
Suppositoria
 
Aerosol
AerosolAerosol
Aerosol
 
Power point ikm 12
Power point   ikm 12Power point   ikm 12
Power point ikm 12
 
Power point ikm 11
Power point   ikm 11Power point   ikm 11
Power point ikm 11
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Identifikasi senyawa
Identifikasi senyawaIdentifikasi senyawa
Identifikasi senyawa
 
Pemurnian (rekristalisasi)
Pemurnian (rekristalisasi)Pemurnian (rekristalisasi)
Pemurnian (rekristalisasi)
 
Kristalisasi
KristalisasiKristalisasi
Kristalisasi
 
Materi 4 kimfar ii sem iv c
Materi 4 kimfar ii sem iv cMateri 4 kimfar ii sem iv c
Materi 4 kimfar ii sem iv c
 
Bhn kuliah cth soal mikrobiologi
Bhn kuliah cth soal mikrobiologiBhn kuliah cth soal mikrobiologi
Bhn kuliah cth soal mikrobiologi
 
Cemaran mikroba pangan sni (5)
Cemaran mikroba pangan sni (5)Cemaran mikroba pangan sni (5)
Cemaran mikroba pangan sni (5)
 
Materi 3 kimfar ii sem iv
Materi 3 kimfar ii sem ivMateri 3 kimfar ii sem iv
Materi 3 kimfar ii sem iv
 
Kimia org materi kuliah ke 3
Kimia org materi kuliah ke 3Kimia org materi kuliah ke 3
Kimia org materi kuliah ke 3
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 

PertumbuhanMikro

  • 1. MATEMATIKA PERTUMBUHAN SEL MIKROORGANISME Pada umumnya pertumbuhan sel mikroorganisme terjadi secara eksponensial; artinya per-tumbuhan dari satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel kemudian delapan sel dan seterusnya. Secara skematik dapat digambarkan sebagai berikut : Dari penjelasan tersebut dapat kita ketahui bahwa pada setiap generasi jumlahnya akan bertambah menjadi 2 (dua) kalinya dari jumlah sel sebelumnya. Apabila dibuat grafik, per-tumbuhan sel mikroorganisme dapat dibuat dengan : 1. Skala aritmatik (bentuk grafik melengkung) 2. Skala linier (bentuk grafik linier). Berikut ini adalah tabel pertumbuhan eksponensial bakteri. Cara pengukuran pertumbuhan bakteri dan jamur lebih ditekankan pada perbanyakan sel pada populasinya. Untuk mendapatkan pertumbuhan koloni bakteri atau jamur dilakukan pengukuran jumlah koloninya. Metode yang banyak digunakan dalam pengukuran jumlah koloni atau angka lempeng total bakteri dan jamur adalah metode "plate count agar". Pada prinsipnya metode ini adalah penanaman suspensi mikroba dalam suatu medium agar dengan teknik "spread plate" (perataan), dan kemudian koloni yang terbentuk dihitung dengan alat penghitung "cuebeq coloni counter". Dari prinsip tersebut di atas, maka sampel yang akan ditanam dilarutkan dahulu supaya terbentuk suspensi mikroba. Kemudian larutan yang terbentuk (suspensi mikroba) ditanam pada petridish yang telah berisi medium agar. Jutono (1980) mengemukakan adanya per-syaratan tertentu dalam metode "plate count agar" yaitu : 1. Jumlah koloni tiap petridish antara 30 sampai 300 koloni. Jika tidak ada yang memenuhi maka dipilih yang mendekati jumlah 300 koloni. 2. Perbandingan jumlah bakteri dari hasil pengenceran yang berturut-turut antara pengen-ceran yang lebih besar dengan pengenceran sebelumnya jika sama atau kurang dari 2 maka hasilnya dirata-rata; tetapi jika lebih besar dari 2 maka yang dipakai adalah jumlah mikroba pengenceran sebelumnya. dst JUMLAH   SEL  SEL GENERASI SEL ( log 2 ) ( log 10 ) 0 1 0 - 1 2 1 0.301 2 4 2 0.602 3 8 3 0.903 4 16 4 1.204 5 32 5 1.505 6 64 6 1.806 7 128 7 2.107 8 256 8 2.408 . . . . . . . . . . . . 20 1,048,576 20 6.021
  • 2. 3. Jika dengan ulangan maka hasilnya dirata-rata. Dari persyaratan di atas, maka jumlah koloni ideal untuk tiap petridish adalah 30 sampai 300 koloni. Akan tetapi apabila jumlah ideal tidak dapat dipenuhi, maka dipilih jumlah yang sedikit (kurang dari 30) dari pada jumlah yang lebih dari 300 koloni. Namun seandainya jumlah koloni lebih dari 300 semua, maka dipilih yang mendekati 300 koloni. Koloni yang terlalu banyak akan menimbulkan kesulitan penghitungan sehingga kemungkinan kesalaha n hitung lebih besar, sedangkan jumlah yang terlampau kecil menghasilkan peng-hitungan statistik yang kurang bermakna. Oleh sebab itu diadakan pengenceran seri untuk keperluan penghitungan. Berikut ini merupakan contoh pengenceran seri. Apabila sampel yang akan kita teliti ber-bentuk cair, maka diambil jumlah sampel, kemudian diencerkan dan ditanam dalam medium yang sesuai. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1 ml 1 ml 1 ml dst 9 ml 9 ml 9 ml 9 ml Aquadesh Aquadesh Aquadesh Aquadesh Pengenceran : 10-1 10-2 10-3 10-4 ... dst 0,1 ml 0,1 ml 0,1 ml 0,1 ml ditanam ditanam ditanam ditanam pada pada pada pada medium medium medium medium 1 ml Sampel
  • 3. Dari uraian tersebut, maka secara skematis pemeriksaan/uji mikrobiologi dalam bahan pa-ngan dapat digambarkan dalam bagan berikut : 10 gram sampel padat dihaluskan + Mikroba tersuspensi 90 ml aquadesh dalam larutan (pengenceran 10-1 ) Pengenceran 10-2 , 10-3 , 10-4 , dst Diambil 0,1 ml Ditanam pada medium yang sesuai inkubasi 24 jam suhu Catatan : Bila sampel cair kamar bisa diambil 1 ml ditambah 9 ml aquadesh Hitung jumlah koloni