tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
PertumbuhanMikro
1. MATEMATIKA PERTUMBUHAN SEL MIKROORGANISME
Pada umumnya pertumbuhan sel mikroorganisme terjadi secara eksponensial; artinya per-tumbuhan dari
satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel kemudian delapan sel dan seterusnya. Secara
skematik dapat digambarkan sebagai berikut :
Dari penjelasan tersebut dapat kita ketahui bahwa pada setiap generasi jumlahnya akan
bertambah menjadi 2 (dua) kalinya dari jumlah sel sebelumnya. Apabila dibuat grafik, per-tumbuhan sel
mikroorganisme dapat dibuat dengan :
1. Skala aritmatik (bentuk grafik melengkung)
2. Skala linier (bentuk grafik linier).
Berikut ini adalah tabel pertumbuhan eksponensial bakteri.
Cara pengukuran pertumbuhan bakteri dan jamur lebih ditekankan pada perbanyakan sel pada
populasinya. Untuk mendapatkan pertumbuhan koloni bakteri atau jamur dilakukan pengukuran jumlah
koloninya. Metode yang banyak digunakan dalam pengukuran jumlah koloni atau angka lempeng total
bakteri dan jamur adalah metode "plate count agar". Pada prinsipnya metode ini adalah penanaman
suspensi mikroba dalam suatu medium agar dengan teknik "spread plate" (perataan), dan kemudian koloni
yang terbentuk dihitung dengan alat penghitung "cuebeq coloni counter".
Dari prinsip tersebut di atas, maka sampel yang akan ditanam dilarutkan dahulu supaya terbentuk
suspensi mikroba. Kemudian larutan yang terbentuk (suspensi mikroba) ditanam pada petridish yang telah
berisi medium agar. Jutono (1980) mengemukakan adanya per-syaratan tertentu dalam metode "plate
count agar" yaitu :
1. Jumlah koloni tiap petridish antara 30 sampai 300 koloni. Jika tidak ada yang memenuhi maka dipilih
yang mendekati jumlah 300 koloni.
2. Perbandingan jumlah bakteri dari hasil pengenceran yang berturut-turut antara pengen-ceran yang
lebih besar dengan pengenceran sebelumnya jika sama atau kurang dari 2 maka hasilnya dirata-rata;
tetapi jika lebih besar dari 2 maka yang dipakai adalah jumlah mikroba pengenceran sebelumnya.
dst
JUMLAH SEL SEL
GENERASI SEL ( log 2 ) ( log 10 )
0 1 0 -
1 2 1 0.301
2 4 2 0.602
3 8 3 0.903
4 16 4 1.204
5 32 5 1.505
6 64 6 1.806
7 128 7 2.107
8 256 8 2.408
. . . .
. . . .
. . . .
20 1,048,576 20 6.021
2. 3. Jika dengan ulangan maka hasilnya dirata-rata.
Dari persyaratan di atas, maka jumlah koloni ideal untuk tiap petridish adalah 30 sampai 300 koloni. Akan
tetapi apabila jumlah ideal tidak dapat dipenuhi, maka dipilih jumlah yang sedikit (kurang dari 30) dari pada
jumlah yang lebih dari 300 koloni. Namun seandainya jumlah koloni lebih dari 300 semua, maka dipilih
yang mendekati 300 koloni.
Koloni yang terlalu banyak akan menimbulkan kesulitan penghitungan sehingga kemungkinan kesalaha n
hitung lebih besar, sedangkan jumlah yang terlampau kecil menghasilkan peng-hitungan statistik yang
kurang bermakna. Oleh sebab itu diadakan pengenceran seri untuk keperluan penghitungan.
Berikut ini merupakan contoh pengenceran seri. Apabila sampel yang akan kita teliti ber-bentuk cair, maka
diambil jumlah sampel, kemudian diencerkan dan ditanam dalam medium yang sesuai. Hal tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1 ml 1 ml 1 ml
dst
9 ml 9 ml 9 ml 9 ml
Aquadesh Aquadesh Aquadesh Aquadesh
Pengenceran : 10-1
10-2
10-3
10-4
... dst
0,1 ml 0,1 ml 0,1 ml 0,1 ml
ditanam ditanam ditanam ditanam
pada pada pada pada
medium medium medium medium
1 ml
Sampel
3. Dari uraian tersebut, maka secara skematis pemeriksaan/uji mikrobiologi dalam bahan pa-ngan dapat
digambarkan dalam bagan berikut :
10 gram sampel padat
dihaluskan
+ Mikroba tersuspensi
90 ml aquadesh dalam larutan
(pengenceran 10-1
)
Pengenceran
10-2
, 10-3
, 10-4
, dst
Diambil 0,1 ml
Ditanam pada medium
yang sesuai
inkubasi
24 jam suhu
Catatan : Bila sampel cair kamar
bisa diambil 1 ml
ditambah 9 ml aquadesh
Hitung jumlah
koloni