SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Trans. I. 1

        PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Psychology (Yunani) :     psyche (Jiwa) dan
logos. (ilmu).

Psikologi    tidak   mempelajari     jiwa
melainkan gejala jiwa. Psikologi adalah
ilmu    yang    mempelajari  tingkahlaku
organisme atau tingkah laku manusia.

ilmu yang mempelajari perilaku manusia
dan binatang baik yang dapat dilihat
secara langsung maupun yang tidak dapat
dilihat secara langsung (Ensiklopedi
Nasional Indonesia Jilid 13 (1990).

Dakir (1993, psikologi membahas tingkah
laku manusia dalam hubungannya dengan
lingkungannya.

Gejala kejiwaan : Kognisi, afektif, konasi
dan kombinasi.

1. gejala     pengenalan        (kognisi),   :
   Pengamatan,        tanggapan,      ingatan,
   fantasi, asosiasi, berpikir, kecerdasan.

Pengamatan
Pengamatan merupakan usaha manusia
untuk mengenal dunia riil baik mengenai
dirinya sendiri maupun dunia sekitar di
Trans. I. 2

mana dia berada, dengan cara melihatnya,
mendengarnya, membaunya, merabanya
atau mengecapnya.

agar pengamatan berhasil :
1) Pengaturan menurut sudut     pandang
   ruang.
2) Pengaturan menurut sudut     pandang
   waktu.
3) Pengaturan menurut sudut     pandang
   Gestalt.
4) Pengaturan menurut sudut     pandang
   arti. (Suryabrata, 1990).

Tanggapan
Bayangan yang tinggal dalam ingatan
setelah kita melakukan pengamatan
terhadap suatu objek (Bigot dalam
Suryabrata, 1990).

 Macam tanggapan :
1) Tanggapan masa lampau
2) Tanggapan masa yang akan dating
3) Tanggapan masa kini.

Berdasarkan indra (Dimyati Mahmud)
1) Tanggapan visual
2) Tanggapan auditif
3) Tanggapan olfaktrorik
4) Tanggapan gustatif
5) Tanggapan taktil
Trans. I. 3

Bayangan pengiring merupakan
bayangan yang muncul setelah setelah
kita melihat suatu warna (Suryabrata,
1990. Bayangan pengiring ada dua
macam, yaitu: Bayangan pengiring positif
danBayangan pengiring negatif.

Bayangan eidetik adalah bayangan yang
terang dan jelas seperti menghadapi
objeknya sendiri (Walgito, 1997).

Ingatan
Ingatan didefinisikan sebagai kemampuan
untuk memasukkan, menyimpan dan
mengingat kembali pesan-pesan.

Tahapan dalam ingatan, yaitu
memasukkan pesan dalam ingatan
(encoding), penyimpanan (storage), dan
mengingat kembali (retrieval).

Penyusunan     Penyimpanan       Pengingatan
   Kode                            kembali




Fungsi    memasukkan      dapat    dapat
dibedakan dalam dua cara, yaitu:
1) Memasukkan dgn cara tidak disengaja.
2) Memasukkan dgn cara sengaja.
Trans. I. 4

 tahapan penyimpanan, individu
 mempertahankan dan menyimpan pesan
 dalam ingatan selama beberapa waktu
 sampai saatnya ditimbulkan kembali.

 Mereproduksi yaitu mengingat kembali
 merupakan kemampuan untuk
 menimbulkan kembali hal-hal yang
 disimpan dalam ingatan. Kemampuan
 untuk menimbulkan kembali ini
 dibedakan menjadi dua, yaitu mengingat
 kembali (to recall) dan mengenal kembali
 (to recognize).

Kelupaan,
 1) Teori atropi
    Kelupaan terjadi karena jejak-jejak
    ingatan atau memory traces telah lama
    tidak ditimbulkan kembali, sehingga
    mengendap dan pada akhirnya orang
    lupa.
 2) Teori interferensi
    Kelupaan terjadi karena jejak-jejak
    ingatan atau memory traces saling
    bercampur aduk, mengganggu satu
    sama lain.

  Penyebab kelupaan (Dakir) :
  1) sakit keras.
  2) Kesan yang diterima tidak menarik.
  3) Masuknya tanggapan yang baru.
Trans. I. 5

  4) Situasi tertentu.

Fantasi
Kemampuan jiwa untuk membentuk
tanggapan-tanggapan  atau   bayangan-
bayangan    baru  dengan   pertolongan
tanggapan-tanggapan yang sudah ada,
dan tanggapan yang baru tersebut tidak
harus sama atau sesuai dengan benda-
benda yang ada.

Fantasi   dapat   berlangsung     dengan
disadari maupun tidak disadari (fantasi
menciptakan dan fantasi yang dipimpin).

Guna fantasi :
1) Sarana memahami orang lain
2) Memungkinkan subjek melepaskan dari
   keterikatan waktu dan tempat.
3) Membantu subjek untuk bercita-cita.
4) Memungkinkan melepaskan diri dari
   kesukaran yang dihadapi secara riil.

Asosiasi
Hubungan antara tanggapan yang satu
dengan tanggapan yang lain.
Hukum asosiasi :
1) Hukum berurutan.
2) Hukum sama saat atau serentak.
3) Hukum kesamaan
4) Hukum berlawanan
Trans. I. 6

Berpikir
Suatu proses menghasilkan representasi
mental yang baru melalui transformasi
informasi, melibatkan interaksi secara
kompleks, antara proses-proses mental
seperti penilaian, abstraksi, penalaran,
imajinasi dan pemecahan masalah (Solso,
1988).

Tiga komponen pokok Proses berpikir
(Mayer dalam Solso, 1988):
 1) Berpikir adalah aktifitas kognitif yang
    terjadi di dalam mental atau pikiran
    seseorang, tidak tampak, tetapi dapat
    disimpulkan berdasarkan perilaku yang
    nampak.
 2) Berpikir merupakan suatu proses yang
    melibatkan     beberapa     manipulasi
    pengetahuan di dalam sistem kognitif.
 3) Berpikir diarahkan dan menghasilkan
    perbuatan pemecahan masalah atau
    diarahkan menuju pada pemecahan
    masalah.

Tipe berpikir (Crow & Crow) :
1) Berpikir Reflektif
2) Berpikir Kreatif

Proses mental berpikir reflektif :
1) Direction
2) Interpretation
Trans. I. 7

3)   Selection
4)   Insight
5)   Creation
6)   Critism

Langkah berpikir reflektif (John Dewey) :
1) ada problem
2) melokalisasi    kesukaran       terhadap
   problem
3) Menemukan                     hubungan,
   memformulasikan hipotesis
4) Evaluasi hipotesis
5) Menerapkan atau menolak kesimpulan.

Kecerdasan
Faktor yang mempengaruhi kecerdasan :
  Bawaan dan lingkungan

faktor inteligensi (Spearman):
1) General ability (faktor G)
   Faktor yang mendasari semua tingkah
   laku orang. Jadi dalam setiap tingkah
   laku terdapat faktor g yang sama.
2) Special ability (faktor S)
    Faktor yang berfungsi pada tingkah
    laku khusus. Jadi dalam tingkah laku
    yang berbeda akan terdapat faktor s
    yang berbeda, namun faktor g-nya
    sama.
Trans. I. 8

Elemen inteligensi (Sternberg) :
1) Componential.      kemampuan        untuk
   berpikir abstrak, memproses informasi,
   serta menentukan apa yang perlu
   dilakukan.
2) Experiental. kemampuan belajar dari
   pengalaman, sehingga dapat digunakan
   untuk      melaksanakan       tugas-tugas
   familiar secara efisien.
3) Contextual. kemampuan individu untuk
   beradaptasi dengan lingkungan dalam
   memecahkan masalah pada situasi
   khusus. disebut juga            inteligensi
   praktis.

  Howard Gardner --- teori multiple
  intelligences.  8 macam kecerdasan,
  yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan
  musikal, kecerdasan logika-matematika,
  kecerdasan pandang ruang, kecerdasan
  gerakan        badan,        kecerdasan
  interpersonal      serta     kecerdasan
  intrapersonal, naturalistik.

Klasifikasi tes inteligensi (IQ) berdasarkan
(WISC) dan (WAIS) :
   Very superior         130 +
   Superior              120 – 129
   Bright normal         110 – 119
   Average               90 – 109
   Dull normal           80 – 89
Trans. I. 9

   Borderline             70 – 79
   Mental defective       69 ke bawah

         Klasifikasi mental defektif

  Tipe     Range Range Range keterangan
            IQ    MA    SA
 Moron    50 - 69 8 –12    10-18   Educable
                  tahun    tahun   retarded
 Imbecile 20 - 49 3 –7     4–9     Trainable
                  tahun    tahun   retarded
 Idiot    -19     -3       -4      Institutional
                  tahun    tahun   retarded

2. gejala perasaan (Afektif),
gejala psikis yang bersifat subyektif.
  Dibedakan :
1) Perasaan jasmaniah (rendah), meliputi
   indriah dan vital.
2) Perasaan rokhaniah (luhur), meliputi :
   keagamaan, intelektual, kesusilaan,
   keindahan, sosial, harga diri.

3. gejala kehendak (konasi) atau motif :
a. Pembentukan : Motif bawaan dan motif
   yang dipelajari.
b. Isi : Motif jasmaniah dan motif
   rokhaniah.
c. Macamnya       : motif ekstrinsik dan
   motif intrinsik.
Trans. I. 10

4. gejala campuran (kombinasi) :
   a. Perhatian
   b. Sugesti
   c. Kelelahan.
 Perhatian, digolongkan :
 1) Atas dasar intensitasnya, : Perhatian
     intensif dan Perhatian tidak intensif.
 2) Atas dasar luasnya objek yang dikenai
     perhatian : Perhatian terpusat dan
     Perhatian terpencar.
 3) Atas dasar cara timbulnya: Perhatian
     spontan dan Perhatian refleksif.
 Sugesti
 Dibedakan : sugesti dam oto sugesti.
 Kelelahan
 Dibedakan : kelelahan jasmani dan
 kelelahan rokhani.
Trans. I. 11




              Psikologi
              Umum

Klasifikasi
Psikologi
              Psi. Khusus
              1. Psi. perkembangan
              2. Psi. anak
              3. Psi. sosial
              4. Psi. klinis
              5. Psi. industri
              6. Psi. pendidikan
              7. Psi. kepribadian
              8. Psi. abnormal
              9. Psikomteri
Trans. I. 12

Pendidikan
Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang
atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan
(kamus besar Bahasa Indonesia,1991).

Psikologi Pendidikan
Studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-
faktor yang berhubungan dengan pendidikan
manusia. (Whiterington,1978).

Penerapan teori-teori psikologi untuk mempelajari
perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan
permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan.
(Elliot dkk,1999)

Pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam
situasi pendidikan (Sumadi Suryabrata,1984).

Ilmu pengetahuan yang menyelidiki segi-
segi psikologi dalam situasi pendidikan
(sekolah).
Trans. I. 13

More Related Content

What's hot

PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)Annisa NC
 
Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Uwes Chaeruman
 
Sifat umum manusia
Sifat umum manusiaSifat umum manusia
Sifat umum manusiaumitasanee
 
Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitifsafarid
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikanmartinrusmaja
 
SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA
SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIASIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA
SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIANur Arifaizal Basri
 
Berfikir dan intelegensi
Berfikir dan intelegensiBerfikir dan intelegensi
Berfikir dan intelegensiZakah Milanisti
 
Jenis-jenis intelegensi
Jenis-jenis intelegensiJenis-jenis intelegensi
Jenis-jenis intelegensiLisa Sasmita
 
Ppt Psikologi Kognitif - Endang Siswati
Ppt Psikologi Kognitif - Endang SiswatiPpt Psikologi Kognitif - Endang Siswati
Ppt Psikologi Kognitif - Endang SiswatiEndang10
 
Berpikir
BerpikirBerpikir
Berpikirvera78
 
Definisi kognitif
Definisi kognitifDefinisi kognitif
Definisi kognitifsujiadisss
 
Persepsi
PersepsiPersepsi
Persepsipikkssa
 
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaranPerkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaranDedi Yulianto
 
Persepsi dan berpikir
Persepsi dan berpikirPersepsi dan berpikir
Persepsi dan berpikirRatih Aini
 

What's hot (20)

PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
 
Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3
 
Sifat umum manusia
Sifat umum manusiaSifat umum manusia
Sifat umum manusia
 
Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitif
 
Psi. kognitif
Psi. kognitifPsi. kognitif
Psi. kognitif
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA
SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIASIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA
SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA
 
Mengenal Kecerdasan Majemuk
Mengenal Kecerdasan MajemukMengenal Kecerdasan Majemuk
Mengenal Kecerdasan Majemuk
 
Intelegensi
IntelegensiIntelegensi
Intelegensi
 
Kecerdasan dalam belajar
Kecerdasan dalam belajarKecerdasan dalam belajar
Kecerdasan dalam belajar
 
Berfikir dan intelegensi
Berfikir dan intelegensiBerfikir dan intelegensi
Berfikir dan intelegensi
 
Jenis-jenis intelegensi
Jenis-jenis intelegensiJenis-jenis intelegensi
Jenis-jenis intelegensi
 
Model –model pembelajaran
Model –model pembelajaranModel –model pembelajaran
Model –model pembelajaran
 
Ppt Psikologi Kognitif - Endang Siswati
Ppt Psikologi Kognitif - Endang SiswatiPpt Psikologi Kognitif - Endang Siswati
Ppt Psikologi Kognitif - Endang Siswati
 
Berpikir
BerpikirBerpikir
Berpikir
 
Definisi kognitif
Definisi kognitifDefinisi kognitif
Definisi kognitif
 
Persepsi
PersepsiPersepsi
Persepsi
 
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaranPerkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
 
Psikologi kognitif
Psikologi kognitifPsikologi kognitif
Psikologi kognitif
 
Persepsi dan berpikir
Persepsi dan berpikirPersepsi dan berpikir
Persepsi dan berpikir
 

Viewers also liked

Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-
Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-
Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-Nara Lila
 
Psikologi Pendidikan: fantasi dan ingatan
Psikologi Pendidikan: fantasi dan ingatanPsikologi Pendidikan: fantasi dan ingatan
Psikologi Pendidikan: fantasi dan ingatanMiko Tsukikagami
 
Otak besar,otak kecil,otak tengah,dan sumsum tulang belakang
Otak besar,otak kecil,otak tengah,dan sumsum tulang belakangOtak besar,otak kecil,otak tengah,dan sumsum tulang belakang
Otak besar,otak kecil,otak tengah,dan sumsum tulang belakangputri_kusuma
 
Pengembangan silabus dan rpp
Pengembangan silabus dan rppPengembangan silabus dan rpp
Pengembangan silabus dan rppIim Dadut
 
Pedoman penyusunan-rpp
Pedoman penyusunan-rppPedoman penyusunan-rpp
Pedoman penyusunan-rppYosti Saban
 

Viewers also liked (7)

Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-
Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-
Prosedur penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses-
 
Psikologi Pendidikan: fantasi dan ingatan
Psikologi Pendidikan: fantasi dan ingatanPsikologi Pendidikan: fantasi dan ingatan
Psikologi Pendidikan: fantasi dan ingatan
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Otak besar,otak kecil,otak tengah,dan sumsum tulang belakang
Otak besar,otak kecil,otak tengah,dan sumsum tulang belakangOtak besar,otak kecil,otak tengah,dan sumsum tulang belakang
Otak besar,otak kecil,otak tengah,dan sumsum tulang belakang
 
1. rpp-fungsi
1. rpp-fungsi1. rpp-fungsi
1. rpp-fungsi
 
Pengembangan silabus dan rpp
Pengembangan silabus dan rppPengembangan silabus dan rpp
Pengembangan silabus dan rpp
 
Pedoman penyusunan-rpp
Pedoman penyusunan-rppPedoman penyusunan-rpp
Pedoman penyusunan-rpp
 

Similar to Psikopend 1

Psikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otakPsikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otakMumuh Al-musthofa
 
Psikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisPsikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisIndra Gunawan
 
Teori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran Komunikasi
Teori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran KomunikasiTeori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran Komunikasi
Teori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran KomunikasiAwatif Atif
 
Presentasi Cognitive Development.pptx
Presentasi Cognitive Development.pptxPresentasi Cognitive Development.pptx
Presentasi Cognitive Development.pptxHendiFirdaus1
 
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otakKelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otakMitha Ye Es
 
konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)Zara Neur
 
4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensipendkhususB
 
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdfNorAzira22
 
Memori dan berpikir
Memori dan berpikirMemori dan berpikir
Memori dan berpikirAhmadMuzaqi5
 
Kelompok 2 sbm jadi
Kelompok 2 sbm   jadiKelompok 2 sbm   jadi
Kelompok 2 sbm jadiMitha Ye Es
 
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikmonichaSihombing
 
Tajuk 1 psikologi pendidikan(1)
Tajuk 1 psikologi pendidikan(1)Tajuk 1 psikologi pendidikan(1)
Tajuk 1 psikologi pendidikan(1)syah Syahidan
 
Teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif oleh Jean PiagetTeori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif oleh Jean PiagetLittle Butterfly
 

Similar to Psikopend 1 (20)

Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
P S I K O L O G I U M U M
P S I K O L O G I  U M U MP S I K O L O G I  U M U M
P S I K O L O G I U M U M
 
Psikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otakPsikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otak
 
Psikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologisPsikologi gejala gejala psikologis
Psikologi gejala gejala psikologis
 
Teori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran Komunikasi
Teori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran KomunikasiTeori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran Komunikasi
Teori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran Komunikasi
 
Materi 1 5
Materi 1 5Materi 1 5
Materi 1 5
 
Presentasi Cognitive Development.pptx
Presentasi Cognitive Development.pptxPresentasi Cognitive Development.pptx
Presentasi Cognitive Development.pptx
 
upsi slide.pptx
upsi slide.pptxupsi slide.pptx
upsi slide.pptx
 
Teori Kecerdasan Emosi
Teori Kecerdasan EmosiTeori Kecerdasan Emosi
Teori Kecerdasan Emosi
 
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otakKelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
 
konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)
 
4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi
 
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
(1.2)MODEL-MODEL PERKEMBANGAN (1).pdf
 
Presentasi persepsi
Presentasi persepsiPresentasi persepsi
Presentasi persepsi
 
Memori dan berpikir
Memori dan berpikirMemori dan berpikir
Memori dan berpikir
 
Kelompok 2 sbm jadi
Kelompok 2 sbm   jadiKelompok 2 sbm   jadi
Kelompok 2 sbm jadi
 
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
 
Tajuk 1 psikologi pendidikan(1)
Tajuk 1 psikologi pendidikan(1)Tajuk 1 psikologi pendidikan(1)
Tajuk 1 psikologi pendidikan(1)
 
Teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif oleh Jean PiagetTeori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
 
Full write up
Full write up Full write up
Full write up
 

Psikopend 1

  • 1. Trans. I. 1 PSIKOLOGI PENDIDIKAN Psychology (Yunani) : psyche (Jiwa) dan logos. (ilmu). Psikologi tidak mempelajari jiwa melainkan gejala jiwa. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkahlaku organisme atau tingkah laku manusia. ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung (Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990). Dakir (1993, psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya. Gejala kejiwaan : Kognisi, afektif, konasi dan kombinasi. 1. gejala pengenalan (kognisi), : Pengamatan, tanggapan, ingatan, fantasi, asosiasi, berpikir, kecerdasan. Pengamatan Pengamatan merupakan usaha manusia untuk mengenal dunia riil baik mengenai dirinya sendiri maupun dunia sekitar di
  • 2. Trans. I. 2 mana dia berada, dengan cara melihatnya, mendengarnya, membaunya, merabanya atau mengecapnya. agar pengamatan berhasil : 1) Pengaturan menurut sudut pandang ruang. 2) Pengaturan menurut sudut pandang waktu. 3) Pengaturan menurut sudut pandang Gestalt. 4) Pengaturan menurut sudut pandang arti. (Suryabrata, 1990). Tanggapan Bayangan yang tinggal dalam ingatan setelah kita melakukan pengamatan terhadap suatu objek (Bigot dalam Suryabrata, 1990). Macam tanggapan : 1) Tanggapan masa lampau 2) Tanggapan masa yang akan dating 3) Tanggapan masa kini. Berdasarkan indra (Dimyati Mahmud) 1) Tanggapan visual 2) Tanggapan auditif 3) Tanggapan olfaktrorik 4) Tanggapan gustatif 5) Tanggapan taktil
  • 3. Trans. I. 3 Bayangan pengiring merupakan bayangan yang muncul setelah setelah kita melihat suatu warna (Suryabrata, 1990. Bayangan pengiring ada dua macam, yaitu: Bayangan pengiring positif danBayangan pengiring negatif. Bayangan eidetik adalah bayangan yang terang dan jelas seperti menghadapi objeknya sendiri (Walgito, 1997). Ingatan Ingatan didefinisikan sebagai kemampuan untuk memasukkan, menyimpan dan mengingat kembali pesan-pesan. Tahapan dalam ingatan, yaitu memasukkan pesan dalam ingatan (encoding), penyimpanan (storage), dan mengingat kembali (retrieval). Penyusunan Penyimpanan Pengingatan Kode kembali Fungsi memasukkan dapat dapat dibedakan dalam dua cara, yaitu: 1) Memasukkan dgn cara tidak disengaja. 2) Memasukkan dgn cara sengaja.
  • 4. Trans. I. 4 tahapan penyimpanan, individu mempertahankan dan menyimpan pesan dalam ingatan selama beberapa waktu sampai saatnya ditimbulkan kembali. Mereproduksi yaitu mengingat kembali merupakan kemampuan untuk menimbulkan kembali hal-hal yang disimpan dalam ingatan. Kemampuan untuk menimbulkan kembali ini dibedakan menjadi dua, yaitu mengingat kembali (to recall) dan mengenal kembali (to recognize). Kelupaan, 1) Teori atropi Kelupaan terjadi karena jejak-jejak ingatan atau memory traces telah lama tidak ditimbulkan kembali, sehingga mengendap dan pada akhirnya orang lupa. 2) Teori interferensi Kelupaan terjadi karena jejak-jejak ingatan atau memory traces saling bercampur aduk, mengganggu satu sama lain. Penyebab kelupaan (Dakir) : 1) sakit keras. 2) Kesan yang diterima tidak menarik. 3) Masuknya tanggapan yang baru.
  • 5. Trans. I. 5 4) Situasi tertentu. Fantasi Kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan- bayangan baru dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang sudah ada, dan tanggapan yang baru tersebut tidak harus sama atau sesuai dengan benda- benda yang ada. Fantasi dapat berlangsung dengan disadari maupun tidak disadari (fantasi menciptakan dan fantasi yang dipimpin). Guna fantasi : 1) Sarana memahami orang lain 2) Memungkinkan subjek melepaskan dari keterikatan waktu dan tempat. 3) Membantu subjek untuk bercita-cita. 4) Memungkinkan melepaskan diri dari kesukaran yang dihadapi secara riil. Asosiasi Hubungan antara tanggapan yang satu dengan tanggapan yang lain. Hukum asosiasi : 1) Hukum berurutan. 2) Hukum sama saat atau serentak. 3) Hukum kesamaan 4) Hukum berlawanan
  • 6. Trans. I. 6 Berpikir Suatu proses menghasilkan representasi mental yang baru melalui transformasi informasi, melibatkan interaksi secara kompleks, antara proses-proses mental seperti penilaian, abstraksi, penalaran, imajinasi dan pemecahan masalah (Solso, 1988). Tiga komponen pokok Proses berpikir (Mayer dalam Solso, 1988): 1) Berpikir adalah aktifitas kognitif yang terjadi di dalam mental atau pikiran seseorang, tidak tampak, tetapi dapat disimpulkan berdasarkan perilaku yang nampak. 2) Berpikir merupakan suatu proses yang melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan di dalam sistem kognitif. 3) Berpikir diarahkan dan menghasilkan perbuatan pemecahan masalah atau diarahkan menuju pada pemecahan masalah. Tipe berpikir (Crow & Crow) : 1) Berpikir Reflektif 2) Berpikir Kreatif Proses mental berpikir reflektif : 1) Direction 2) Interpretation
  • 7. Trans. I. 7 3) Selection 4) Insight 5) Creation 6) Critism Langkah berpikir reflektif (John Dewey) : 1) ada problem 2) melokalisasi kesukaran terhadap problem 3) Menemukan hubungan, memformulasikan hipotesis 4) Evaluasi hipotesis 5) Menerapkan atau menolak kesimpulan. Kecerdasan Faktor yang mempengaruhi kecerdasan : Bawaan dan lingkungan faktor inteligensi (Spearman): 1) General ability (faktor G) Faktor yang mendasari semua tingkah laku orang. Jadi dalam setiap tingkah laku terdapat faktor g yang sama. 2) Special ability (faktor S) Faktor yang berfungsi pada tingkah laku khusus. Jadi dalam tingkah laku yang berbeda akan terdapat faktor s yang berbeda, namun faktor g-nya sama.
  • 8. Trans. I. 8 Elemen inteligensi (Sternberg) : 1) Componential. kemampuan untuk berpikir abstrak, memproses informasi, serta menentukan apa yang perlu dilakukan. 2) Experiental. kemampuan belajar dari pengalaman, sehingga dapat digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas familiar secara efisien. 3) Contextual. kemampuan individu untuk beradaptasi dengan lingkungan dalam memecahkan masalah pada situasi khusus. disebut juga inteligensi praktis. Howard Gardner --- teori multiple intelligences. 8 macam kecerdasan, yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan musikal, kecerdasan logika-matematika, kecerdasan pandang ruang, kecerdasan gerakan badan, kecerdasan interpersonal serta kecerdasan intrapersonal, naturalistik. Klasifikasi tes inteligensi (IQ) berdasarkan (WISC) dan (WAIS) : Very superior 130 + Superior 120 – 129 Bright normal 110 – 119 Average 90 – 109 Dull normal 80 – 89
  • 9. Trans. I. 9 Borderline 70 – 79 Mental defective 69 ke bawah Klasifikasi mental defektif Tipe Range Range Range keterangan IQ MA SA Moron 50 - 69 8 –12 10-18 Educable tahun tahun retarded Imbecile 20 - 49 3 –7 4–9 Trainable tahun tahun retarded Idiot -19 -3 -4 Institutional tahun tahun retarded 2. gejala perasaan (Afektif), gejala psikis yang bersifat subyektif. Dibedakan : 1) Perasaan jasmaniah (rendah), meliputi indriah dan vital. 2) Perasaan rokhaniah (luhur), meliputi : keagamaan, intelektual, kesusilaan, keindahan, sosial, harga diri. 3. gejala kehendak (konasi) atau motif : a. Pembentukan : Motif bawaan dan motif yang dipelajari. b. Isi : Motif jasmaniah dan motif rokhaniah. c. Macamnya : motif ekstrinsik dan motif intrinsik.
  • 10. Trans. I. 10 4. gejala campuran (kombinasi) : a. Perhatian b. Sugesti c. Kelelahan. Perhatian, digolongkan : 1) Atas dasar intensitasnya, : Perhatian intensif dan Perhatian tidak intensif. 2) Atas dasar luasnya objek yang dikenai perhatian : Perhatian terpusat dan Perhatian terpencar. 3) Atas dasar cara timbulnya: Perhatian spontan dan Perhatian refleksif. Sugesti Dibedakan : sugesti dam oto sugesti. Kelelahan Dibedakan : kelelahan jasmani dan kelelahan rokhani.
  • 11. Trans. I. 11 Psikologi Umum Klasifikasi Psikologi Psi. Khusus 1. Psi. perkembangan 2. Psi. anak 3. Psi. sosial 4. Psi. klinis 5. Psi. industri 6. Psi. pendidikan 7. Psi. kepribadian 8. Psi. abnormal 9. Psikomteri
  • 12. Trans. I. 12 Pendidikan Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (kamus besar Bahasa Indonesia,1991). Psikologi Pendidikan Studi sistematis tentang proses-proses dan faktor- faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia. (Whiterington,1978). Penerapan teori-teori psikologi untuk mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan. (Elliot dkk,1999) Pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam situasi pendidikan (Sumadi Suryabrata,1984). Ilmu pengetahuan yang menyelidiki segi- segi psikologi dalam situasi pendidikan (sekolah).