Dokumen tersebut membahas tentang Consultation Liaison Psychiatry (CLP) yang merupakan psikiatri penghubung yang memberikan konsultasi bagi dokter dan profesi kesehatan jiwa lainnya, khususnya untuk pasien dengan kondisi medis. Dokumen ini menjelaskan definisi, cakupan, peran, kompetensi yang dibutuhkan, kondisi medis yang dipengaruhi faktor psikologi, serta contoh penerapan CLP pada HIV
2. 01/10/1501/10/15 22
PendahuluanPendahuluan (1)(1)
• LIAISON PSYCHIATRY :
Psikiatri Penghubung
• CLP = Consultation LIAISON PSYCHIATRY :
Psikiater sbg konsultan bagi sejawat dokter lainnya
umumnya utk dokter non psikiater dan utk psikiater
sendiri . Atau utk profesi kes.jiwa lainnya : psikolog,
pekerja sosial, perawat jiwa
• CLP melakukan kegiatannya pada medical setting dan
surgical setting
• CLP : bagian/aplikasi dari Psychosomatic Medicine
3. 01/10/1501/10/15 33
PendahuluanPendahuluan (2)(2)
• Masyarakat Kedokteran mengenal Psikiatri
sebagai bidang Spesialisme Kedokteran yang
menangani Gangguan Mental (seperti yang tercantum
di PPDGJ-III / ICD-10 / DSM-IV).
• Sering dilupakan bahwa Psikiater juga dokter.
• Sejak berkembangnya konsep psikosomatik dan
kenyataan klinis bahwa banyak penyakit medik
tdp aspek psikis yang perlu penanganan
psikiatris berkembang konsep CLP peran
Psikiatri yang lebih luas di bidang Kedokteran.
4. 01/10/1501/10/15 44
PendahuluanPendahuluan (3)(3)
• CLP (Consultation Liaison Psychiatry) –
perkembangan lebih lanjut Psikiatri Klinik yang
berpangkal pada adanya kebutuhan didalam
pelayanan pasien dengan problem / kondisi
medik, yang memerlukan penanganan psikiatrik.
• Bukan hanya untuk ko-morbiditas gangguan
psikiatrik pada penyakit medik, tetapi juga kondisi
medik yang potensiil akan menimbulkan hendaya
psikopatologik, dengan dampak lanjut yang
dapat mengganggu proses terapi dan prognosis
penyakit medik terkait.
5. 01/10/1501/10/15 55
Definisi & CakupanDefinisi & Cakupan
• “Subspesialisasi cabang ilmu psikiatri yang
mendalami aspek psikiatrik dari kondisi medik
lain, baik dalam evaluasi, diagnosis, terapi,
prevensi, riset maupun pendidikan”
(Wibisono S)
Definisi lain: dari CLP, Pasnau (1987) dan Lipowski
• dilakukan di RSU dan sbg jembatan antara
psikiatri dg spesialisasi medis lainya.
• > 50% pasien RI mempunyai problem psikiatrik
yg mungkin memerlukan penanganan psikiatik
• CLP: penting dalam hospital setting
6. 01/10/1501/10/15 66
• Potensi permasalahan klinis CLP
sangat luas, mencakup kolaborasi
dengan hampir semua bidang
spesialisasi medik.
• Secara umum juga mencakup
kolaborasi dengan bidang non medis
(psikologi, social, rohaniwan, dsb.).
7. 01/10/1501/10/15 77
Beberapa contoh Peran CLPBeberapa contoh Peran CLP
di Kedokteran Umum / Spesialistikdi Kedokteran Umum / Spesialistik (1)(1)
• Penanganan pasien kanker: dampak psikis dari
breaking the bad news, cara pemeriksaan, terapi, dampak
lanjut tindakan (body dysmorphic, perubahan body-image,dsb.)
=> potensi tinggi dampak psikis/psikiatris => mengganggu
proses terapi/penyembuhan, memperburuk prognosis dan
kualitas hidup.
• Pasien dengan penyakit medik menahun (kondisi
no-cure / terminal), berpotensi mengalami stress mental,
disabilitas, dsb. (a.l. depresi pada post-MI, DM, Pasca-Stroke,
gagal-ginjal menahun, kanker, dsb.).
• Bidang Bedah-Plastik (rekonstriktif maupun kosmetik)
potensi perubahan body-image, dsb., => dampak psikis
dapat sangat mengganggu.
8. 01/10/1501/10/15 88
Beberapa contoh …..Beberapa contoh ….. (2)(2)
• Operasi ganti kelamin - mempengaruhi peran/
identitas/citra diri, perlu psychic assessment mendasar.
• Pasien yang mengalami trauma psikis karena
kondisi medik tertentu (misal: unwanted pregnancy,
aborsi, hysterektomi, amputasi/ mutilasi anggota badan,
HIV/AIDS, dsb.).
• Ko-morbiditas gangguan psikiatrik dengan kondisi
medik, baik yang kebetulan bersamaan keberadaannya
ataupun yang terkait sebab-akibat (misal: DM dengan
gangguan skizofrenia, dsb.).
• Penyakit-penyakit dengan keluhan/kelainan fisik
yang terkait factor psikis (psikofisiologik/psikoosomatik).
• Dan lain-lain.
9. 01/10/1501/10/15 99
Kompetensi dalam CLPKompetensi dalam CLP (1)(1)
• Urutan kebutuhan penanganan aspek psikis
adalah: preventif persiapan kemampuan
adaptasi, mengatasi problim penyesuaian /
mencegah dampak psikopatologi yang lebih
berat, dan mengatasi kondisi maladaptasi /
psikopatologi yang berat.
• Penekanan kompetensi psikiatri lebih pada
kemampuan penalaran dinamik dan penggunaan
berbagai tehnik psikoterapi yang terfokus pada
bidang medik terkait (disamping kompetensi
medik / psikiatrik yang lain)
10. 01/10/1501/10/15 1010
Kompetensi dalam CLPKompetensi dalam CLP (2)(2)
Dari berbagai contoh tersebut kompetensi psikiater
CLP dapat di konseptualisasikan mencakup:
• Kompetensi sebagai dokter/klinikus (yang
mengikuti perkembangan ilmu kedokteran, termasuk
juga basic medical science).
• Kompetensi sebagai psikiater dengan minat khusus
=> pendalaman diagnostik-psikodinamik, berbagai
modalitas psiko-terapi terkait CLP, kemampuan
komunikasi/bekerja dalam tim, dsb.
• Pendalaman khusus teori dan praktek mengenai
aspek klinis dalam bidang medik spesialistik terkait (klinis
diagnostik, pemeriksaan, terapi dan berbagai dampaknya).
11. 01/10/1501/10/15 1111
Kompetensi dalam CLPKompetensi dalam CLP (3)(3)
• Setiap bidang spesialistik memiliki aspek
permasalahan psikiatris yang berbeda (aspek psikis
berbagai jenis kanker dapat berbeda. CLP Bedah-Plastik, Luka-
bakar, Obgyn, dsb., memiliki permasalahan psikiatris yang
berbeda-beda).
• CLP untuk bidang medik/spesialistik tertentu
memiliki ciri dan strategi penanganan yang khas,
yang memerlukan pendekatan / pendalaman
tersendiri
• Sebagian kasus CLP dapat ditangani dengan
kompetensi umum psikiater (ko-morbiditas dengan
gangguan psikiatrik), namun lebih banyak yang
memerlukan pendalaman khusus.
12. 01/10/1501/10/15 1212
****** ALASAN UNTUK KONSULTASIALASAN UNTUK KONSULTASI ****
• Alasan terbanyak ( 50 %). utk konsultasi
adlh masalah pengobatan (treatment)
• Symptoms yg tersering : Anxiety,
Depresion dan Disorientatoion sedangkan
gangguan tidur sering dikeluhkan oleh
pasien RI.
13. 01/10/1501/10/15 1313
Problem yg paling umum tdpProblem yg paling umum tdp
pada Consultation-liaisonpada Consultation-liaison
*** ALASAN UNTUK KONSULTASI **
• Suicide attempt or threat
• Depresion
• Agitation
• HalLucinations
• Sleep disorder
• No organic basis for symtoms
• Disorientation
• Noncompliance or refusal to consent to procedeure
14. 01/10/1501/10/15 1414
• Suicide attempt or threat
resiko tinggi : lk > 45 th, social support (-)
ketergantungan Alkohol, riwayat tentamina
suicide, tdk mampu menahan nyeri kronis, ide-2
suicide
• Depresion
setiap pasien depresi harus dinilai resiko bunuh
diri; defisit kognitif dilema diagnostik dg
demensia; penyalah gunaaan zat
(reserpin,propanolols dsb); penggunaaan obat
anti depresi hati-hati pada pasien jantung
(konduksi, orthostatik hypotension)
15. 01/10/1501/10/15 1515
• Agitation
Sering gangguan kognitif, withdrawal from
drugs (opioid, alcohol, sedative-
hypnotics);
haloperidol utk agitasi yg berlebihan;
pengekangan fisik (restraints) harus hati-
2;
apakah ada halusinasi command, ide-2
paranoid; bukan krn efek toksik dari
pengobatan
16. 01/10/1501/10/15 1616
• HalLucinations
Delirium tremens(bg dari alcohol withdrawal),
3-4 hari sesudah RI (UGD,ICU); psikotik reaksi
singkat, skizofrenia, ggn kognitif. Berikan obat
antipsikotik
• Sleep disorder
Karena nyeri (pain); depresi; anxietas.
Berikan anti cemas or anti depresan,
analgetik bila diperlukan.
17. 01/10/1501/10/15 1717
• No organic basis for symtoms
Singkirkan gg.konversi( anesthesia pada “glove and
stocking “; gg. somatisasi (banyak kel.fisik); gg. buatan
(ingin dirawat di RS), malingering (ada keuntungan
sekunder – kompensasi-)
• Disorientation
Delirium vs Demensia, gg. metabolik , gg neurologik,
riwayat penyalahgunaan zat,
Berikan anti psikotik , benzodiazepin hati-2 (ataxia,
confusion), intervensi lingkungan hindari stimulus
lingkungan yg berlebihan
18. 01/10/1501/10/15 1818
• Noncompliance or refusal to consent
to procedeure
Eksplorasi hubungan pasien dg
dokter/penanganan ps; negative
transferen; ketakutan dg prosedur medik
berikan edukasi dan reasuren;
21. 01/10/1501/10/15 2121
• Acute stress disorder
• Aggresion and impulsivity
• AIDS and HIV Dis
• Alcohol and drugs abuse
• Anxiety in general medical setting
• Coping with illness
• Death, dying and bereavement
• Delirium and dementia
22. 01/10/1501/10/15 2222
• Dementia in General Medical Setting (GMS)
• Depresion in General Medical Setting
• Gg Buatan dan malingering
• Menentukan kemampuan membuat putusan, dlm
Forensic Psychiatry
• Pain
• Personality dis. In General Medical Setting
• Psycho oncology
• Psikoterapi
• Somatoform dis
• Suicide
23. 01/10/1501/10/15 2323
• TENSION HEADACHE
Rasa tegang dan rasa ditarik .Seringkali
berhubungan dg anxiety dan depresion, 80 %
terdapat pd org-2 yg mengalami “emotional
stress”. Ciri kepribadian yg kompetitive . Terpi
anti anxiety,muscle relaxants dan massage atau
kompres panas pada kepala dan leher,
antidepresan bl latar belakannya
depresi.Psikoterapi efektif pada yg khronik.
Biofeedback dg EMG pd otot temporal dan
frontal bisa menolong . Latihan relaksasi dan
meditasi juga ada manfaatnya.
24. 01/10/1501/10/15 2424
• Acute Stress:
Terdpt respon pd bbrp organ GIT.
=> Syndrome spasm Oesephagus.
Pd Lambung berkurangnya aktivitas
motorik bg antral => nausea,vomitting.
=> Irritable Bowel Syndrome (IBS),
berkurangnya fungsi migrasi dari motorik
dari usus halus dan meningkatnya
aktivitas myoelektrik dan motiliti pd usus
besar.Gejala-2 : abdominal pain dan
diarrhea atau konstipasi.
27. 01/10/1501/10/15 2727
ContohContoh : CLP pada HIV / AIDS: CLP pada HIV / AIDS
• Minum obat tak patuh: 25 % stop obat
dalam tahun pertama
• Supaya patuh : informasi ttg obat cukup,
pemberian sederhana : 1 dd 1 – 2 tablet,
efek samping, pilihan yang mempan,
pemberian wkt singkat, efek samping sdkt
28. 01/10/1501/10/15 2828
CLP pada HIV / AIDSCLP pada HIV / AIDS
• Boyle : efek samping : alasan stop : gastrointestinal,
metabolik, lipodistrofi, neuropati, gg ssp
• Mula2 efek samping diabaikan karena manfaat >>, kini
lebih sehat dirasakan
• Koskinen / Ammasari : disfungsi seksual 5 %, kaitan
langsung ? Sebab lain pakai kondom safe sex
• Bangsberg : perumahan, alkohol, narkoba, depresi 50
% taa, tapi patuh 75 – 95 % resistensi
• Starace : perbaikan dlm: informasi,motivasi, ketrampilan
berperilaku
29. 01/10/1501/10/15 2929
CLP pada HIV / AIDSCLP pada HIV / AIDS
• Gg psikiatrik ec HIV, infeksi oportunistik,
gg metabolik, terapi ARV bisa mendahului
/ bersama / ssd terapi
• Goldenberg, Boyle : ggn psikiatrik mayor :
30 – 60 %, Angelino : kepatuhan minum
obat <
• G-B : hub dgn perilaku disfungsional, hub
seks tak terlinddung, kualitas hidup <
30. 01/10/1501/10/15 3030
CLP pada HIV / AIDSCLP pada HIV / AIDS
• Depresi mayor = utama = 20 %
• Angelino 40 %
• Gg ansietas mayor = pop umum, spt ocd, gg
panik
• gg makan, episode maniakal, bunuh diri, disf
seksual
• Psikosis primer / sekunder, sering paranoid
( e.g. waham kejar)
• Sindrom otak organik (Dementia, terminal
disease, 6 bulan kmd death)
31. 01/10/1501/10/15 3131
CLP pada HIV / AIDSCLP pada HIV / AIDS
• Gg mood 68 %, Gg berkait zat psikoaktif
63 %, Gg cemas menyeluruh 41 %,
Ketergantungan alkohol 17 %, Gg panik 7
%, Gg psikotik tunggal 6 %, Fobia sosial 2
%, Gg psikotik berulang 2 %, Gg stres
pasca trauma 1 %
(A.Wibowo,SD Elvira, N Amir 2005)
32. 01/10/1501/10/15 3232
CLP pada HIV / AIDSCLP pada HIV / AIDS
• Terapi thd gg psikiatrik : psikofarmaka dan
psikoterapi
• Psikofarmaka berinteraksi dengan ARV /
HAART / terapi thd
infeksi oportunistik efek meningkat /
menurun / hilang
33. 01/10/1501/10/15 3333
CLP pada HIV / AIDSCLP pada HIV / AIDS
• Antidepresan : SSRI : SERTRALIN / citalopram,
trisiklis : nortriptilin,desipramin, nefazodon <
baik, bupoprion hati2
• Mirtazapine hati2 lekopenia,no df seksual
• Pengobatan thd opiat : meperidine hati2,
metadon dgn bbp ARV tak bermanfaat
• Benzodiazepin : alprazolam, triazolam, zolpidem
hati2
• Antipsikotika : clozapine dan quetiapine !!!!!
• Quetiapine : kontraindikasi pd ARV tertentu
34. 01/10/1501/10/15 3434
CLP pada HIV / AIDSCLP pada HIV / AIDS
• Komorbiditas dengan HCV = 11,5%
• HCV mempersulit terapi HIV – hepatotoksik –
cepat gagal hati
• HCV pada HIV tidak mempercepat AIDS ttp HIV
pada HCV kronik – cepat fibrosis / cirrhosis
• HAART mereduksi mortalitas pada HCV + HIV
• Pada IDU HCV dari genotipe 1 paling ganas
• Kendala : obat mahal untuk HCV, efek samping
HAART
35. 01/10/1501/10/15 3535
CLP pada HIV / AIDSCLP pada HIV / AIDS
• Tidak semua ARV punya efek samping
sama / tidak semua orang mengalaminya /
berhubungan dengan lama dan dosis ARV
• Faktor2 risiko : usia tua, tak pernah pakai,
IDU, jumlah CD4 saat mulai, ada suatu
peny AIDS, wanita keturunan Afrika = gg
darah
• Kapan mulai terapi ? Ringan ?
36. 01/10/1501/10/15 3636
CLP pada HIV / AidsCLP pada HIV / Aids
• Efek samping : Umum dan psikiatrik
• Umum : metabolik dan bukan
• Metabolik : lipodistrofi / gg mitokhondria
sel lemak / diabetes mellitus
• Bukan : fatigue, panas , nafsu makan <,
gg pada sistem gastrointestinal, kulit, hati,
pankreas, ginjal, darah, kardiovaskuler,
nekrosis avaskuler tl2,alergi
37. 01/10/1501/10/15 3737
CLP pada HIV / AIDSCLP pada HIV / AIDS
• Efek samping neurologi / psikiatri : neurologi : neuropati
perifer, parestesia, pusing2, bingung, sukar konsentrasi
• Psikiatri : tgt jenis : gg mood / depresi, ansietas,
psikosis, insomnia, hipersomnia, mimpi buruk awas
riwayat sblm, stigma
• Ringan: cukup monitor, berat tukar / stop
• HIV + dgn gg psikiatrik perlu diobati, tapi perlu HIV
sensitif thd psikotropika
38. 01/10/1501/10/15 3838
CLP pada HIV / AIDSCLP pada HIV / AIDS
• Efek samping ARV >< komplikasi oleh HIV
sendiri
• Virus HIV / jaringan otak efek
komplikasi organik / gg psikiatrik
• Terapi gg psikiatrik – terapi ARV
awas kerja-sama !!!!!!
39. 01/10/1501/10/15 3939
CLP pada HIV / AIDCLP pada HIV / AID
• CLP : dulu >< kini
• Penyebab : dulu : homoseksualitas /
heteroseksualitas yg promiskuis
pencegahan / terapi / safe / safer sex
• Kini : IDU bidang CLP
• Seks sama seperti dulu
• Komorbiditas : HBsAg, HCV spt dekade
seblmnya prognosis jadi sulit
40. 01/10/1501/10/15 4040
CLP pada HIV / AIDSCLP pada HIV / AIDS
• Perjalanan penyakit :
• Dulu : terminal / terapi sulit
• Kini : penyakit kronik uncurable perlu obat2
terus-menerus, tergantung rs
• CLP: dulu pendampingan terus sejak sebelum
tes kini: pasien lebih segar / mobil / cerah
minum obat / efek samping
• Efek samping : Regush : a drug-induced
nightmare of unprecedented magnitude
41. 01/10/1501/10/15 4141
CLP pada HIV / AIDSCLP pada HIV / AIDS
• Efek samping di bidang seksual:
• 31% kaum pria : potensi seksual <, Minat
seksual turun pada 40% pengguna PI dan 16 %
pada non-PI ( Husein SR )
• Wanita lipodistrofi, ada yg jijik thd diri sndr,
ada yang harga diri <, identitas kewnt tgg
seks < stop ARV, ada yg senang, ada yg
tenang2 saja ( Fernet et al )
• Terapi: suntik intrapenal ki, sildenafil aman /
hati2, baru : hati2 perlu pengalaman
42. 01/10/1501/10/15 4242
CLP pada HIV / AIDSCLP pada HIV / AIDS
• ARV: perbaikan, terjun kembali ke kehidupan
sosial, okupasional, perkawinan, seksual lagi
perlu bimbingan
• Rintangan banyak: safer sex, ingin anak,
disfungsi ?,citra diri ?
• Stres imunitas <
• IDU: perlu diobati, Kambuh HIV >
• Terapi kelompok AA
43. 01/10/1501/10/15 4343
CLP pada HIV / AIDSCLP pada HIV / AIDS
• Kesimpulan:
• Dulu HIV mengerikan, penyakit terminal. Kini
dgn HAART wajah berubah CLP berubah
• Dulu: homoseksualitas, heteroseksualitas yang
promiskuis kini : IDU
• Kini : kronik, incurable,perlu obat terus
motivasi, putus obat, efek samping ,gg psikiatrik
• Kembali ke kehidupan semula AWAS
• IDU
CLP merupakan perkembangan lanjut Psikiatri Klinik yang berpangkal pada adanya kebutuhan didalam pelayanan pasien dengan problim/kondisi medik lain, yang memerlukan penanganan psikiatrik. Permasalahan psikiatrik yang dimaksud bukan hanya adanya gangguan ko-morbiditas psikiatrik dengan penyakit medik, namun juga kondisi medik yang potensiil akan menimbulkan hendaya psikopatologik, dengan dampak lanjut yang dapat mengganggu proses terapi dan penyembuhan penyakit medik terkait, memperburuk prognosis dan kualitas hidup pasien.
Potensi permasalahan klinis untuk CLP sangat luas, mencakup hampir semua bidang spesialisasi medik.
Perkembangan Liaison Psikiatri secara umum sebenarnya juga mencakup aspek-aspek lain, misalnya pendidikan (misalnya pendidikan terintegrasi) dan riset, dan juga mencakup bidang-bidang non medis (psikologi, social, dsb.).
Beberapa contoh manfaat peran psikiatri di kedokteran umum/spesialistik yang dapat disumbangkan melalui kegiatan CLP, a.l.:
Penanganan pasien kanker di bidang ongkologi (mulai dari breaking the bad news, antisipasi dampak psikis dari berbagai pemeriksaan, penanganan terapi serta dampak lanjut dari tindakan – body dysmorphic, perubahan body-image,dsb.), seringkali berpotensi tinggi menimbulkan dampak psikis/psikiatris yang dapat mengganggu proses terapi/penyembuhan dari kanker itu sendiri disamping, memperburuk prognosis dan kualitas hidup. CLP dapat berperan dalam team-work.
Pasien yang menjalani bedah-plastik (baik bedah rekonstriktif maupun bedah plastik kosmetik) berpotensi mengalami perubahan body-image, dsb., dengan dampak psikis yang dapat sangat mengganggu (misalnya depresi major yang berat), bahkan membahayakan.
Permintaan operasi ganti kelamin yang tentu mempengaruhi peran/identitas diri maupun self-image, dsb., selalu memerlukan psychic assessment yang sangat mendasar.
Pasien dengan berbagai penyakit medik menahun (penyakit dengan kondisi no-cure ataupun terminal), umumnya berpotensi mengalami stress mental dalam berbagai bentuk maupan intensitas (misalnya depresi berat), disabilitas, dsb. Misalnya depresi dengan post-MI, dengan DM, dengan Pasca-Stroke, gagal-ginjal menahun, kanker, dsb. Psikiater liaison dapat sangat membantu dalam team-work.
Pasien yang mengalami trauma psikis baik karena kondisi medik itu sendiri yang memiliki gambaran / ancaman dampak perubahan self-image/self-esteem/ consep-diri: contoh (selain hal-hal yang sudah tersebut diatas): unwanted pregnancy, abortion, hysterektomi, amputasi/mutilasi anggota badan, dsb.
Kondisi ko-morbiditas medik dengan gangguan psikiatrik (baik yang terkait sebab-akibat maupun yang kebetulan bersamaan keberadaannya – misalnya pasien dengan DM yang kebetulan juga pasien dengan gangguan skizofrenia, dsb.).
Penyakit-penyakit dengan keluhan/kelainan fisik yang sangat terkait dengan factor psikis (psychosomatics – berbagai kondisi asthma, gastric complain, psoriasis, beberapa keadaan dyspareunia, neurodermatitis, essential hypertension, serta gangguan psychophysiologic lain, dsb.).
Dan lain-lain.
Kompetensi sebagai dokter/klinikus (dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran, termasuk juga basic medical science);
Kompetensi sebagai psikiater dengan pendalaman dalam psikodinamik, diagnostik dan berbagai modalitas terapi, kemampuan komunikasi/bekerja dalam tim, dsb., khususnya dalam bidang liaison terkait.
Pendalaman khusus mengenai aspek klinis spesifik dalam bidang medik spesialistik terkait, karena setiap bidang medik spesialistik memiliki aspek-aspek dan dampak psikis yang spesifik, yang berbeda.