SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
KONSEP SUHU (Temperatur)
Klp : 9
1. Diana Novita Sari
(17032053)
2. Fadhila Humaira
(17032095)
Temperatur
didefenisikan sebagai
derajat panas atau
dinginnya suatu zat
Alat ukurnya dinamakan termometer
Satuannya dalam SI adalah
Kelvin
Benda apapun yang memiliki sedikitnya satu sifat yang berubah terhadap
perubahan temperatur dapat digunakan sebagai termometer
Sifat semacam ini disebut sebagai sifat thermometrik
(thermometryc ptoperty)
Senyawa yang memiliki sifat termometrik disebut senyawa termometrik
Zat cair yang digunakan dalam termometer adalah air raksa
Hal ini dikarenakan air raksa memiliki keunggulan dibandingkan zat
lainnya
Selain air raksa, alkohol juga sering dimanfaatkan sebagai zat pengisi
termometer
Keunggulan air raksa :
1. Dapat menyerap panas suatu benda yang akan diukur sehingga
temperatur air raksa sama dengan temperatur benda yang diukur.
2. Dapat digunakan untuk mengukur temperatur yang rendah hingga
temperatur yang lebih tinggi karena air raksa memiliki titik beku pada
temperatur –39°C dan titikdidihnya pada temperatur 357°C.
3. Tidak membasahi dinding tabung sehingga pengukurannya menjadi lebih
teliti.
4. Pemuaian air raksa teratur atau linear terhadap kenaikan temperatur,
kecuali pada temperatur yang sangat tinggi.
5. Mudah dilihat karena air raksa dapat memantulkan cahaya.
Alkohol tidak dapat mengukur
temperatur yang tinggi karena titik
didihnya 78°C, namun alkohol dapat
mengukur temperatur yang lebih
rendah karena titik bekunya pada
temperatur –144°C.
Termometer yang berisi alkohol baik
untuk mengukur temperatur yang
rendah, tetapi tidak dapat mengukur
temperatur yang lebih tinggi.
Terdapat 4 jenis termometer cairan
dengan masing-masing penetapan
skalanya yang berbeda.
Temperatur
TK —273 TC —0 TF —32 TR —0 TX —tb
= = = =
100 100 180 80 ta —tb
TK —273
=
TC
=
TF —32
=
TR
5 5 9 4
Kalor
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah
pada benda yang berbeda temperatur.
Alaminya, kalor akan berpindah dari benda bertemperatur tinggi
ke benda bertemperatur rendah.
Kalor akan berhenti berpindah jika kedua benda/sistem telah
mencapai kesetimbangan termal atau bisa dikatakan
bertemperatur sama.
Kalor merupakan energi awal yang dimanfaatkan oleh manusia
untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
kalor
Besaran Kalor
Kalor Jenis (c)
Kapasitas
Besaran
Beberapa besaran
kalor
Kalor Jenis
Kalor jenis diartikan sebagai besarnya
kalor (Q) yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 C.
“ “
Kalor
Kalor Jenis
Sesuai namanya, kalor jenis bergantung pada jenis zat nya.
Zat yang sama memiliki kalor jenis yang sama dan begitu pula
sebaliknya.
Zat yang baik dalam mengantarkan kalor memiliki nilai kalor
jenis yang KECIL.
Dapat dikatakan semakin kecil nilai kalor jenis suatu zat maka
semakin baik lah zat tersebut dalam mengantarkan kalor.
Kalor Jenis
Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor diartikan sebagai
besarnya kalor (Q) yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu suatu zat
sebesar 1 C.
“ “
 Pengaruh Kalor Terhadap Zat
Pengaruh Kalor
Bagi Zat
Perubahan
Wujud
Perubahan
Temperatur dan
Ukuran
kalor
Perubahan Wujud Zat
kalor
Perubahan Wujud Zat
Setiap zat memiliki kecenderungan untuk berubah jika zat tersebut
diberikan temperatur yang tinggi (dipanaskan) ataupun temperatur yang
rendah (didinginkan).
Kecenderungan untuk berubah wujud ini disebabkan oleh kalor yang
dimiliki setiap zat.
Suatu zat dapat berubah menjadi tiga wujud zat, di antaranya cair, padat,
dan gas. Perubahan wujud zat ini diikuti dengan penyerapan dan pelepasan
kalor.
Pada saat berubah wujud, temperatur zat tidak berubah.
Kalor yang dibutuhkan untuk berubah wujud disebut dengan kalor laten. Kalor
laten diungkapkan sbb :
Kalor
Perubahan Temperatur dan Bentuk
Ketika suatu zat menerima atau melepas kalor maka temperatur zat akan
berubah, dapat naik atau turun.
Ketika menerima kalor, temperatur suatu zat akan meningkat dan seiring itu zat
pun akan mengembang atau dikenal juga dengan istilah memuai.
Dan sebaliknya, ketika melepas kalor temperatur zat akan menurun dan seiring
itu zat pun akan mengecil atau dikenal juga dengan istilah menyusut.
Besarnya kalor yang diberikan dapat dihitung berdasarkan perubahan temperaturnya
menurut hubungan berikut :
Q= mc6T Q= C6T
Atau
Perubahan Temperatur dan Bentuk
Perubahan Temperatur dan Bentuk
Pemuaian
Padat
Pemuaian
Panjang
Pemuaian
Luas
Pemuaian
Volume
Cair
Pemuaian
Volume
Gas
Pemuaian
Volume
Pemuaian panjang
Sebuah benda yang memiliki panjang L0 pada temperatur T akan
mengalami pemuaian panjang sebesar ΔL jika temperatur dinaikan sebesar
ΔT. Secara matematis, perumusan pemuaian panjang dapat dituliskan
sebagai berikut.
L= L0 + 6L 6L = L0 ×a× AT
L= L0 1+ aAT
Pemuaian Luas
Sebuah benda yang memiliki luas A0 pada temperatur T akan mengalami pemuaian panjang
sebesar ΔA jika temperatur dinaikan sebesar ΔT. Secara matematis, perumusan pemuaian
panjang dapat dituliskan sebagai berikut.
A= A0 + 6A 6A = A0 ×Q× AT
A= A0 1+ QAT Q= 2a
Pemuaian Volume
Sebuah benda yang memiliki volume V0 pada temperatur T akan mengalami
pemuaian panjang sebesar ΔV jika temperatur dinaikan sebesar ΔT. Secara
matematis, perumusan pemuaian panjang dapat dituliskan sebagai berikut.
V= V0 + 6V 6V = V0 ×y× AT
V= V0 1 + yAT y= 3a
Asas Black
Kalor akan mengalir dari benda yang bertemperatur
tinggi ke benda yang bertemperatur rendah.
Besarnya kalor yang diberikan oleh benda bertemperatur
tinggi akan sama dengan besar kalor yang diterima oleh
benda yang bertemperatur lebih rendah
“ “
Asas Black
• Garis merah (mendaki) menun-jukkan perubahan temperatur zat
karena menerima kalor. Pada grafik terlihat temperaturnya terus naik.
• Garis biru (mendatar) menunjukkan perubahan wujud zat, karena
menerima kalor. Pada grafik terlihat temperaturnya tetap (tidak
menga-lami perubahan)
Perpindahan
Kalor
Melalui Zat
Padat
Konduksi
Melalui Zat
Cair dan Gas
Konveksi
Tanpa
Perantara
Radiasi
Perpindahan Kalor
Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui perantaraan zat padat dimana zat
perantaranya tidak ikut berpindah.
Zat yang baik dalam mengantarkan kalor disebut dengan konduktor, sedangkan
yang jelek dalam mengantarkan kalor disebut dengan isolator.
Umumnya logam tergolong kepada konduktor.
Perpindahan Kalor
Konduksi
Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor melalui perantaraan fluida (zat yang dapat
mengalir—zat cair dan gas) dimana zat perantaranya ikut berpindah bersamaan
dengan perpindahan kalor.
Dikenal juga sebagai perpindahan panas secara aliran.
Angin darat dan angin laut adalah contoh peristiwa yang terjadi karena adanya
konveksi pada udara. Arus laut adalah contoh peristiwa yang terjadi karena adanya
konveksi pada air.
Perpindahan Kalor
Konveksi
Radiasi
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui perantaraan medium apapun.
Dikenal juga sebagai perpindahan kalor secara pancaran.
Panas cahaya matahari sampai ke Bumi adalah contoh perpidahan kalor secara
radiasi. Panas dari api unggun sampai terasa oleh orang yang berasa jauh dari api
juga termasuk contoh peristiwa radiasi.
Radiasi
Perpindahan Kalor

More Related Content

What's hot

Ppt bab 11 neraca saldo setelah penyesuaian
Ppt bab 11 neraca saldo setelah penyesuaianPpt bab 11 neraca saldo setelah penyesuaian
Ppt bab 11 neraca saldo setelah penyesuaianIndah Rohmatullah
 
Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus & Keputusan Menjual Atau Mempr...
Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus & Keputusan Menjual Atau Mempr...Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus & Keputusan Menjual Atau Mempr...
Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus & Keputusan Menjual Atau Mempr...Lisa Fransisca
 
sistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasilsistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasilnelifaizah
 
Jurnal umum
Jurnal umum Jurnal umum
Jurnal umum DWC
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahNeyna Fazadiq
 
8 siklus akuntansi perusahaan dagang
8   siklus akuntansi perusahaan dagang8   siklus akuntansi perusahaan dagang
8 siklus akuntansi perusahaan dagangMainatul Ilmi
 
Pembuatan Neraca Saldo
Pembuatan Neraca SaldoPembuatan Neraca Saldo
Pembuatan Neraca Saldomsahuleka
 
Proses Pencatatan Buku Besar (Akuntansi)
Proses Pencatatan Buku Besar (Akuntansi)Proses Pencatatan Buku Besar (Akuntansi)
Proses Pencatatan Buku Besar (Akuntansi)Sanoma PriciLia
 
Rekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bankRekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bankadaaje
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangahmad aniq azharoni
 
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead PabrikAnggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead PabrikAii Lelasari
 
6072 p4-spk-akuntansi-k13
6072 p4-spk-akuntansi-k136072 p4-spk-akuntansi-k13
6072 p4-spk-akuntansi-k13Sunarwan Se
 
Macam macam akad syari’ah dan simulasinya
Macam macam akad syari’ah dan simulasinyaMacam macam akad syari’ah dan simulasinya
Macam macam akad syari’ah dan simulasinyasulaiman musa
 
Bab 10 neraca lajur
Bab 10 neraca lajurBab 10 neraca lajur
Bab 10 neraca lajurBayu Bayu
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASDevia13
 
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANGBab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANGSrestha Anindyanari
 
Alat Kristalisasi
Alat KristalisasiAlat Kristalisasi
Alat Kristalisasiliabika
 

What's hot (20)

Ppt bab 11 neraca saldo setelah penyesuaian
Ppt bab 11 neraca saldo setelah penyesuaianPpt bab 11 neraca saldo setelah penyesuaian
Ppt bab 11 neraca saldo setelah penyesuaian
 
Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus & Keputusan Menjual Atau Mempr...
Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus & Keputusan Menjual Atau Mempr...Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus & Keputusan Menjual Atau Mempr...
Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus & Keputusan Menjual Atau Mempr...
 
sistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasilsistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasil
 
Jurnal umum
Jurnal umum Jurnal umum
Jurnal umum
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 
8 siklus akuntansi perusahaan dagang
8   siklus akuntansi perusahaan dagang8   siklus akuntansi perusahaan dagang
8 siklus akuntansi perusahaan dagang
 
Pembuatan Neraca Saldo
Pembuatan Neraca SaldoPembuatan Neraca Saldo
Pembuatan Neraca Saldo
 
Proses Pencatatan Buku Besar (Akuntansi)
Proses Pencatatan Buku Besar (Akuntansi)Proses Pencatatan Buku Besar (Akuntansi)
Proses Pencatatan Buku Besar (Akuntansi)
 
Buku besar
Buku besarBuku besar
Buku besar
 
Rekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bankRekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bank
 
Hubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabangHubungan kantor pusat dan cabang
Hubungan kantor pusat dan cabang
 
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead PabrikAnggaran Biaya Overhead Pabrik
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
 
6072 p4-spk-akuntansi-k13
6072 p4-spk-akuntansi-k136072 p4-spk-akuntansi-k13
6072 p4-spk-akuntansi-k13
 
Macam macam akad syari’ah dan simulasinya
Macam macam akad syari’ah dan simulasinyaMacam macam akad syari’ah dan simulasinya
Macam macam akad syari’ah dan simulasinya
 
Bab 10 neraca lajur
Bab 10 neraca lajurBab 10 neraca lajur
Bab 10 neraca lajur
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UAS
 
Analisa Laporan Keuangan
Analisa Laporan KeuanganAnalisa Laporan Keuangan
Analisa Laporan Keuangan
 
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANGBab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
 
Alat Kristalisasi
Alat KristalisasiAlat Kristalisasi
Alat Kristalisasi
 
alat-penukar-panas (Heat Exchanger)
alat-penukar-panas (Heat Exchanger)alat-penukar-panas (Heat Exchanger)
alat-penukar-panas (Heat Exchanger)
 

Similar to Konsep suhu dan perpindahan kalor

Bab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalorBab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kaloremri3
 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bLinkin Park News
 
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan gandaFisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan gandaputrimanggala
 
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptxSuhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptxWulandariPalupi1
 
Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptx
Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptxSuhu dan Kalor - Kelompok 1.pptx
Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptxnispihariyani1
 
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxPPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxramaagungprabowo
 
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptx
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptxPPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptx
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptxDindaPratiwi46
 
Modul kelas x unit 7
Modul kelas x unit 7Modul kelas x unit 7
Modul kelas x unit 7Eko Supriyadi
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalorFKIP UHO
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalorFKIP UHO
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarWidya arsy
 

Similar to Konsep suhu dan perpindahan kalor (20)

Bab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalorBab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalor
 
SUHU dan KALOR
SUHU dan KALORSUHU dan KALOR
SUHU dan KALOR
 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika kalor
Fisika kalorFisika kalor
Fisika kalor
 
Suhu
SuhuSuhu
Suhu
 
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan gandaFisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
 
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptxSuhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
 
Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptx
Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptxSuhu dan Kalor - Kelompok 1.pptx
Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptx
 
Panas dan kalor.pptx
Panas dan kalor.pptxPanas dan kalor.pptx
Panas dan kalor.pptx
 
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxPPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
 
Rpp 3.11 jun
Rpp 3.11  junRpp 3.11  jun
Rpp 3.11 jun
 
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptx
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptxPPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptx
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptx
 
Kalor.pptx
Kalor.pptxKalor.pptx
Kalor.pptx
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalor Suhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Modul kelas x unit 7
Modul kelas x unit 7Modul kelas x unit 7
Modul kelas x unit 7
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
 

More from AgathaHaselvin

PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxPORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxAgathaHaselvin
 
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxPhylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxAgathaHaselvin
 
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxSel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxAgathaHaselvin
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxAgathaHaselvin
 
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxPPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxAgathaHaselvin
 
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxSEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxAgathaHaselvin
 
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxSejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxAgathaHaselvin
 
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxREGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxAgathaHaselvin
 
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxRESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxAgathaHaselvin
 
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxTANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxAgathaHaselvin
 
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxPLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxAgathaHaselvin
 
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxTHERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxAgathaHaselvin
 
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxPPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxAgathaHaselvin
 
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxPresentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxAgathaHaselvin
 
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxkendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxAgathaHaselvin
 
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxBentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxAgathaHaselvin
 
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptAgathaHaselvin
 
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptAgathaHaselvin
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptPlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptAgathaHaselvin
 

More from AgathaHaselvin (20)

PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxPORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
 
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxPhylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
 
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxSel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
 
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxPPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
 
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxSEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
 
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxSejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
 
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxREGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
 
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxRESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
 
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxTANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
 
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxPLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
 
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxTHERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
 
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxPPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
 
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptxPresentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
Presentation2-FUNGSI_MINERAL_BAGI_TUMBUHAN.pptx
 
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxkendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
 
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxBentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
 
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
 
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptPlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
 

Recently uploaded

PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 

Recently uploaded (7)

PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 

Konsep suhu dan perpindahan kalor

  • 1. KONSEP SUHU (Temperatur) Klp : 9 1. Diana Novita Sari (17032053) 2. Fadhila Humaira (17032095)
  • 2. Temperatur didefenisikan sebagai derajat panas atau dinginnya suatu zat Alat ukurnya dinamakan termometer Satuannya dalam SI adalah Kelvin
  • 3. Benda apapun yang memiliki sedikitnya satu sifat yang berubah terhadap perubahan temperatur dapat digunakan sebagai termometer Sifat semacam ini disebut sebagai sifat thermometrik (thermometryc ptoperty) Senyawa yang memiliki sifat termometrik disebut senyawa termometrik Zat cair yang digunakan dalam termometer adalah air raksa Hal ini dikarenakan air raksa memiliki keunggulan dibandingkan zat lainnya Selain air raksa, alkohol juga sering dimanfaatkan sebagai zat pengisi termometer
  • 4. Keunggulan air raksa : 1. Dapat menyerap panas suatu benda yang akan diukur sehingga temperatur air raksa sama dengan temperatur benda yang diukur. 2. Dapat digunakan untuk mengukur temperatur yang rendah hingga temperatur yang lebih tinggi karena air raksa memiliki titik beku pada temperatur –39°C dan titikdidihnya pada temperatur 357°C. 3. Tidak membasahi dinding tabung sehingga pengukurannya menjadi lebih teliti. 4. Pemuaian air raksa teratur atau linear terhadap kenaikan temperatur, kecuali pada temperatur yang sangat tinggi. 5. Mudah dilihat karena air raksa dapat memantulkan cahaya.
  • 5. Alkohol tidak dapat mengukur temperatur yang tinggi karena titik didihnya 78°C, namun alkohol dapat mengukur temperatur yang lebih rendah karena titik bekunya pada temperatur –144°C. Termometer yang berisi alkohol baik untuk mengukur temperatur yang rendah, tetapi tidak dapat mengukur temperatur yang lebih tinggi. Terdapat 4 jenis termometer cairan dengan masing-masing penetapan skalanya yang berbeda.
  • 6.
  • 7. Temperatur TK —273 TC —0 TF —32 TR —0 TX —tb = = = = 100 100 180 80 ta —tb TK —273 = TC = TF —32 = TR 5 5 9 4
  • 8. Kalor Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah pada benda yang berbeda temperatur. Alaminya, kalor akan berpindah dari benda bertemperatur tinggi ke benda bertemperatur rendah. Kalor akan berhenti berpindah jika kedua benda/sistem telah mencapai kesetimbangan termal atau bisa dikatakan bertemperatur sama. Kalor merupakan energi awal yang dimanfaatkan oleh manusia untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
  • 9. kalor Besaran Kalor Kalor Jenis (c) Kapasitas Besaran Beberapa besaran
  • 10. kalor Kalor Jenis Kalor jenis diartikan sebagai besarnya kalor (Q) yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 C. “ “
  • 11. Kalor Kalor Jenis Sesuai namanya, kalor jenis bergantung pada jenis zat nya. Zat yang sama memiliki kalor jenis yang sama dan begitu pula sebaliknya. Zat yang baik dalam mengantarkan kalor memiliki nilai kalor jenis yang KECIL. Dapat dikatakan semakin kecil nilai kalor jenis suatu zat maka semakin baik lah zat tersebut dalam mengantarkan kalor.
  • 13. Kapasitas Kalor Kapasitas kalor diartikan sebagai besarnya kalor (Q) yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 1 C. “ “
  • 14.  Pengaruh Kalor Terhadap Zat Pengaruh Kalor Bagi Zat Perubahan Wujud Perubahan Temperatur dan Ukuran
  • 16. kalor Perubahan Wujud Zat Setiap zat memiliki kecenderungan untuk berubah jika zat tersebut diberikan temperatur yang tinggi (dipanaskan) ataupun temperatur yang rendah (didinginkan). Kecenderungan untuk berubah wujud ini disebabkan oleh kalor yang dimiliki setiap zat. Suatu zat dapat berubah menjadi tiga wujud zat, di antaranya cair, padat, dan gas. Perubahan wujud zat ini diikuti dengan penyerapan dan pelepasan kalor. Pada saat berubah wujud, temperatur zat tidak berubah.
  • 17. Kalor yang dibutuhkan untuk berubah wujud disebut dengan kalor laten. Kalor laten diungkapkan sbb :
  • 18. Kalor Perubahan Temperatur dan Bentuk Ketika suatu zat menerima atau melepas kalor maka temperatur zat akan berubah, dapat naik atau turun. Ketika menerima kalor, temperatur suatu zat akan meningkat dan seiring itu zat pun akan mengembang atau dikenal juga dengan istilah memuai. Dan sebaliknya, ketika melepas kalor temperatur zat akan menurun dan seiring itu zat pun akan mengecil atau dikenal juga dengan istilah menyusut.
  • 19. Besarnya kalor yang diberikan dapat dihitung berdasarkan perubahan temperaturnya menurut hubungan berikut : Q= mc6T Q= C6T Atau Perubahan Temperatur dan Bentuk
  • 20. Perubahan Temperatur dan Bentuk Pemuaian Padat Pemuaian Panjang Pemuaian Luas Pemuaian Volume Cair Pemuaian Volume Gas Pemuaian Volume
  • 21. Pemuaian panjang Sebuah benda yang memiliki panjang L0 pada temperatur T akan mengalami pemuaian panjang sebesar ΔL jika temperatur dinaikan sebesar ΔT. Secara matematis, perumusan pemuaian panjang dapat dituliskan sebagai berikut. L= L0 + 6L 6L = L0 ×a× AT L= L0 1+ aAT
  • 22. Pemuaian Luas Sebuah benda yang memiliki luas A0 pada temperatur T akan mengalami pemuaian panjang sebesar ΔA jika temperatur dinaikan sebesar ΔT. Secara matematis, perumusan pemuaian panjang dapat dituliskan sebagai berikut. A= A0 + 6A 6A = A0 ×Q× AT A= A0 1+ QAT Q= 2a
  • 23. Pemuaian Volume Sebuah benda yang memiliki volume V0 pada temperatur T akan mengalami pemuaian panjang sebesar ΔV jika temperatur dinaikan sebesar ΔT. Secara matematis, perumusan pemuaian panjang dapat dituliskan sebagai berikut. V= V0 + 6V 6V = V0 ×y× AT V= V0 1 + yAT y= 3a
  • 25. Kalor akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang bertemperatur rendah. Besarnya kalor yang diberikan oleh benda bertemperatur tinggi akan sama dengan besar kalor yang diterima oleh benda yang bertemperatur lebih rendah “ “ Asas Black
  • 26. • Garis merah (mendaki) menun-jukkan perubahan temperatur zat karena menerima kalor. Pada grafik terlihat temperaturnya terus naik. • Garis biru (mendatar) menunjukkan perubahan wujud zat, karena menerima kalor. Pada grafik terlihat temperaturnya tetap (tidak menga-lami perubahan)
  • 27. Perpindahan Kalor Melalui Zat Padat Konduksi Melalui Zat Cair dan Gas Konveksi Tanpa Perantara Radiasi Perpindahan Kalor
  • 28. Konduksi Konduksi adalah perpindahan kalor melalui perantaraan zat padat dimana zat perantaranya tidak ikut berpindah. Zat yang baik dalam mengantarkan kalor disebut dengan konduktor, sedangkan yang jelek dalam mengantarkan kalor disebut dengan isolator. Umumnya logam tergolong kepada konduktor. Perpindahan Kalor
  • 30. Konveksi Konveksi adalah perpindahan kalor melalui perantaraan fluida (zat yang dapat mengalir—zat cair dan gas) dimana zat perantaranya ikut berpindah bersamaan dengan perpindahan kalor. Dikenal juga sebagai perpindahan panas secara aliran. Angin darat dan angin laut adalah contoh peristiwa yang terjadi karena adanya konveksi pada udara. Arus laut adalah contoh peristiwa yang terjadi karena adanya konveksi pada air. Perpindahan Kalor
  • 32. Radiasi Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui perantaraan medium apapun. Dikenal juga sebagai perpindahan kalor secara pancaran. Panas cahaya matahari sampai ke Bumi adalah contoh perpidahan kalor secara radiasi. Panas dari api unggun sampai terasa oleh orang yang berasa jauh dari api juga termasuk contoh peristiwa radiasi.