SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Kalor
Kalor
Suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke
suhu rendah jika keduanya bersentuhan.
Jika air hangat dimasukkan dalam bagian pembeku (freezer) kulkas maka lama-
kelamaan suhu air menurun. Jika dibiarkan terus maka air membeku menjadi es
Energi kalor mempengaruhi suhu benda. Energi
kalor dapat berpindah dari satu benda ke
benda lain. Hubungan kalor dengan suhu
benda adalah :
a. Makin besar energi kalor yang dimiliki
benda maka makin tinggi suhu benda.
b. Energi kalor berpindah dari benda bersuhu
tinggi ke benda bersuhu rendah.
Kalor dan Energi Termal
Perbedaan dari kalor dan energi termal, yaitu sebagai
berikut :
Kalor (heat) adalah energi yang dipindahkan akibat adanya
perbedaan temperatur (suhu). Sedangkan energi termal
(termis) adalah energi internal yang ada dalam suatu sistem
akibat temperaturnya (suhunya).
Kesetaraan Mekanik Kalor
Pada eksperimen yang dilakukan oleh Joule,
yaitu pada gambar dibawah
Ketika beban
dijatuhkan
sejauh 𝒉, ada
sebagian
energi
mekanik yang
hilang
Kesetaraan Mekanik Kalor
Energi mekanik yang hilang tersebut berubah menjadi energi kalor yang
memanaskan air yang merupakan hasil konversi baling-baling.
Joule mengukur pertambahan energi air dan kehilangan energi mekanik
beban. Joule sampai pada kesimpulan bahwa untuk mwnaikkan suhu 1
kilogram air murni sebesar 1°𝐢maka perlu kehilangan energi mekanik sebesar
4,184 Joule. Dengan demikian, kesetaraan satuan kalor dan satuan joule
adalah :
1 kalori = 4,186Joule
Kapasitas Kalor
Untuk membedakan benda satu dengan benda lain berdasarkan berapa besar perubahan
suhu apabila diberikan energi kalor maka kita definisikan suatu besaran yang dinamakan
kapasitas kalor. Besaran tersebut memiliki rumus
𝐢 =
𝑄
βˆ†π‘‡
Dengan
C adalah kapasitas kalor;
Q adalah jumlah kalor yang diberikan atau
ditarik dari benda tersebut;
βˆ†T adalah perubahan suhu benda.
Satuan Q adalah kalori atau joule. Satuan βˆ†T adalah 0Β°C
atau K. Jadi satuan kapasitas kalor dapat berupa kal/ 0Β°C
atau J/ 0Β°C, atau kal/K, atau J/K.
Persamaan mengatakan bahwa:
a) Jika kapasitas kalor sebuah benda bernilai besar maka
diperlukan kalor yang banyak untuk mengubah suhu
benda.
b) Sebaliknya, jika kapasitas kalor sebuah benda bernilai
kecil maka cukup diperlukan kalor sedikit untuk
mengubah suhu benda.
Kalor Jenis Zat
Perbandingan kapasitas kalor dan massa merupakan sifat khas suatu zat. Besaran
ini kita namai kalor jenis, dan dihitung dengan persamaan
𝑐 =
𝐢
π‘š
dengan
c adalah kalor jenis
Satuan kalor jenis adalah kal/kg Β°C atau J/kg Β°C, atau kal/kg K, atau J/kg K.
Hampir semua zat telah didokumentasikan nilai kalor jenisnya.
Kalor Jenis Zat
Ketika benda menyerap atau melepas kalor
maka besar kalor dapat dihitung dengan rumus
𝑄 = πΆβˆ†π‘‡
Jika kita belum mengetahui nilai kapasitas kalor,
C, maka kita hitung kapasitas kalor dengan
rumus 𝐢 = π‘šπ‘.
Tabel di bawah adalah kalor jenis sejumlah zat.
Perhitungan Kalor
𝑄 = π‘šπ‘βˆ†π‘‡
𝑄 = banyaknya kalor yang diterima/dilepas
(Joule, Kalori)
π‘š = massa benda (kg, gram )
𝑐 = kalor jenis benda (Joule/kg0C , kal/gr0C)
βˆ†π‘‡ = perubahan suhu (K, 0C)
Simbol Ξ” (delta) berarti β€œperubahan,” jadi Δ΀ adalah perubahan suhu. β€œPerubahan”
yang ditunjukkan oleh Q, merupakan simbol perubahan energi panas (benda
menerima kalor atau melepas kalor).
Perhitungan Kalor
Soal Contoh:
Sebuah sendok perak yang massanya 32 g didinginkan dari 60 oC menjadi 20 oC.
Berapakah kalor yang dilepaskan oleh sendok itu?
Diketahui : Massa sendok, m = 32 g = 0,032 kg Sendok terbuat dari perak. Kalor
jenis, C, perak adalah 235 J/(kg.K).
Suhu awal, T awal = 60 oC Suhu akhir, T akhir = 20 oC
Δ΀ = 20 oC - 60 oC = -40 oC = -40 K
Ditanyakan : Perubahan energi panas (kalor yang
dilepas), Q
Perhitungan Kalor
Jawab :
Gunakan persamaan Q = m x C x Δ΀.
Penyelesaian:
Q = m x C x (Takhir - Tawal)
= 0,032 kg x 235 J/(kg.K) x -40 K
= - 301 J
Sendok melepas kalor sebesar 301 J sehingga sendok itu
menjadi lebih dingin
ASAS BLACK
Apabila dua buah benda yang memiliki
suhu yang berbeda dicampurkan maka
benda yang memiliki panas akan
memberikan kalor kepada benda yang
dingin sehingga pada akhirnya suhu dari
kedua benda tersebut sama.
ASAS BLACK
Misalnya ketika mendinginkan secangkir kopi panas,
kalian pasti akan menuangkan air dingin kedalam air
panas tersebut. Dalam pencampuran ini air panas
melepaskan energi dan air dingin menerima energi.
Jika pertukaran kalor hanya terjadi antara air panas dan air dingin (tidak ada)
kehilangan kalor ke udara sekitar), maka sesuai prinsip kekekalan energi :
Kalor yang dilepaskan oleh air panas (
𝑸
𝒍
𝒆
𝒑
𝒂
𝒔
)
sama dengan
kalor yang diterima air dingin (
𝑸
𝒕
𝒆
𝒓
π’Š
π’Ž
𝒂
)
.
ASASBLACK
Asas Black menyatakan bahwa β€œDalam
sistem tertutup terisolasi, kalor yang
dilepaskan oleh benda bersuhu tinggi = kalor
yang diserap oleh benda bersuhu rendah.”
TP TQ
TP > TQ
Benda A melepaskan kalor &
Benda B menyerap kalor
Qlepas = Qterima
Suhu akhir (Ta) kedua benda sama
Ta
Asas Black
π‘„π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘šπ‘Ž = π‘„π‘™π‘’π‘π‘Žπ‘ 
π‘š1𝑐1βˆ†π‘‡ = π‘š2𝑐2βˆ†π‘‡
π‘š1 = massa benda yang menerima kalor
π‘š2 = massa benda yang melepas kalor
𝑇1=suhu rendah (suhu mula-mulam1)
𝑇2=suhu tinggi (suhu mula-mulam2)
π‘‡π‘Ž=suhu akhir (suhu campuran)
Diketahui :
m1 = 100
gram
T1 = 80Β°C
m2 = 200gram
T2 = 20Β°C
C air panas = C air dingin
yaitu 1 kal/grΒ°C
Ditanyakan :
Tc …..?
𝑸𝒍𝒆𝒑𝒂𝒔 = (π‘Έπ’•π’†π’“π’Šπ’Žπ’‚)
(π’Ž. ΰ’‰. βˆ†ΰ’€)π’‚π’Šπ’“ 𝒑𝒂𝒏𝒂𝒔 = (π’Ž. ΰ’‰. βˆ†ΰ’€)π’‚π’Šπ‘Ÿ 𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛
100.1 80 βˆ’ 𝑇𝑐 = 200.1 𝑇𝑐 βˆ’ 20
80 βˆ’ 𝑇𝑐 = 2 𝑇𝑐 βˆ’ 20
80 βˆ’ 𝑇𝑐 = 2𝑇𝑐 βˆ’ 40
3𝑇𝑐 = 120
𝑇𝑐 = 40 °𝐢
Zat dapat berada dalam wujud padat, cair, dan gas. Pada suhu di bawah 0Β°C, air berada
dalam wujud padat (es), antara 0Β°C sampai 100Β°C berada dalam wujud cair (kita sebut air),
dan di atas 100Β°C berada dalam wujut gas (uap air).
Perubahan Wujud Zat
Contohnya Ketika es yang memiliki suhu di bawah 0Β°C akan
mengalami kenaikan suhu jika menyerap kalor. Ketika kalor
diberikan terus maka suhunya terus naik hingga mencapai 0Β°C.
Ketika kalor diberikan pada es yang bersuhu 0Β°C , maka tidak
terjadi pertambahan suhu. Yang terjadi adalah perubahan es
menjadi air namun semuanya berada pada suhu 0Β°C . Es yang
bersuhu 0Β°C berubah menjadi air yang bersuhu 0Β°C. Ini adalah
contoh perubahan fasa, yaitu dari wujud padat ke wujud cair.
Perubahan wujud ini sering disebut mencair.
Perubahan Wujud Zat
Grafik Perubahan Wujud
A
Perubahan Wujud Zat
Mendidih adalah peristiwΓ€ penguapan di seluruh bagian zat cair dan terjadi pada titik
didih. Suhu zat cair saat mendidih disebut titik didih. Titik didih normal adalah suhu zat
cair yang mendidih pada tekanan 76 cmHg (1 atmosfer). Misalnya titik didih normal air
adalah 100Β°C.
Bila tekanan udara kurang dari 1 atmosfer, maka zat cair dapat mendidih di bawah titik
didih normalnya dan kenaikan tekanan pada permukaan air akan menaikkan titik
didihnya. Jadi titik didih zat bergantung pada tekanan udara di atas permukaan zat itu
Perubahan Wujud Zat
Banyaknya kalor yang diperlukan selama mendidih sebanding dengan massa zat dan
kalor uapnya.
Persamaannya dapat ditulis:
Q = m x U
Keterangan:
Q = kalor yang diperlukan, satuannya joule
m = massa zat, satuannya kg
U = kalor uap, satuannya joule/kg
Kalor uap adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk menguap pada
titik didihnya. Kalor embun adalah banyaknya kalor yang dilepaskan pada zat berubah
dan wujud uap menjadi cair pada titik didihnya.
Kalor uap = kalor embun
Perubahan Wujud Zat
Melebur adalah peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi cair dan terjadi
pada titik leburnya. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk melebur sebanding
dengan massa zat dan bergantung pada jenis zatnya.
Jumlah kalor yang diperlukan untuk melebur dapat ditulis dengan persamaan:
Q = mxL
Keterangan:
Q = kalor yang diperlukan, satuan JOule
m = massa zat, satuan kg
L = kalor lebur, satuan J/kg
Contoh Soal
Jika kalor jenis air 1 kkal/Kg0C, kalor jenis es 0,5 kkal/Kg0C, kalor lebur es 80
kkal/Kg, hitunglah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 5 kg es
dengan suhu -200C menjadi air 800C!
-200C
800C
Es
Air
Q1
Q2
Q3
Dik. : = 1 kkal/Kg0C
= 0,5 kkal/Kg0C
= 80 kkal/Kg
= -200C
= 800C
cair
ces
L
T1
T2
Qtotal = ?
Dit. :
Jawab :
Qtotal = Q1 + Q2 + Q3
Qtotal = mcesTes + mL+ mcairTair
Qtotal = 5(0,5)(20) + 5(80) + 5(1)(80)
Qtotal = 850 kkal

More Related Content

Similar to Kalor Perubahan Wujud

Kalor HISBULLOH huda
Kalor  HISBULLOH hudaKalor  HISBULLOH huda
Kalor HISBULLOH hudaHisbulloh Huda
Β 
PPT Materi Kalor.pptx
PPT Materi Kalor.pptxPPT Materi Kalor.pptx
PPT Materi Kalor.pptxNunuDarmawan
Β 
Kalor dan Perpindahan Kalor in mechanical engineering
Kalor dan Perpindahan Kalor in mechanical engineeringKalor dan Perpindahan Kalor in mechanical engineering
Kalor dan Perpindahan Kalor in mechanical engineeringssuser5a6db81
Β 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bLinkin Park News
Β 
Kalor dan perindahannya, Kelas 7 semester 1.
Kalor dan perindahannya, Kelas 7 semester 1.Kalor dan perindahannya, Kelas 7 semester 1.
Kalor dan perindahannya, Kelas 7 semester 1.Atalyaae
Β 
Kalor dan Perpindahan Kalor.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor.pptKalor dan Perpindahan Kalor.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor.pptfitriminawati1
Β 
Kalor dan Perpindahan Kalor sma kelas 11.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor sma kelas  11.pptKalor dan Perpindahan Kalor sma kelas  11.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor sma kelas 11.pptHernandaNajmudin
Β 
Kalor dan Perpindahan Kalor.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor.pptKalor dan Perpindahan Kalor.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor.pptDaliaFaqih
Β 
SUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptx
SUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptxSUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptx
SUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptxIraWati143786
Β 
ppt ppf suhu kalor.ppt
ppt ppf suhu kalor.pptppt ppf suhu kalor.ppt
ppt ppf suhu kalor.pptkurniasinaga1
Β 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarWidya arsy
Β 

Similar to Kalor Perubahan Wujud (20)

Kalor HISBULLOH huda
Kalor  HISBULLOH hudaKalor  HISBULLOH huda
Kalor HISBULLOH huda
Β 
5. Heat
5. Heat5. Heat
5. Heat
Β 
SUHU dan KALOR
SUHU dan KALORSUHU dan KALOR
SUHU dan KALOR
Β 
PPT Materi Kalor.pptx
PPT Materi Kalor.pptxPPT Materi Kalor.pptx
PPT Materi Kalor.pptx
Β 
Kalorimeter
KalorimeterKalorimeter
Kalorimeter
Β 
Kalorimet er
Kalorimet erKalorimet er
Kalorimet er
Β 
Kalorimet er
Kalorimet erKalorimet er
Kalorimet er
Β 
Kalor
KalorKalor
Kalor
Β 
Kalor dan Perpindahan Kalor in mechanical engineering
Kalor dan Perpindahan Kalor in mechanical engineeringKalor dan Perpindahan Kalor in mechanical engineering
Kalor dan Perpindahan Kalor in mechanical engineering
Β 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Β 
Kalor dan perindahannya, Kelas 7 semester 1.
Kalor dan perindahannya, Kelas 7 semester 1.Kalor dan perindahannya, Kelas 7 semester 1.
Kalor dan perindahannya, Kelas 7 semester 1.
Β 
null.ppt
null.pptnull.ppt
null.ppt
Β 
Kalor dan Perpindahan Kalor.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor.pptKalor dan Perpindahan Kalor.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor.ppt
Β 
Kalor dan Perpindahan Kalor sma kelas 11.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor sma kelas  11.pptKalor dan Perpindahan Kalor sma kelas  11.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor sma kelas 11.ppt
Β 
Kalor dan Perpindahan Kalor.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor.pptKalor dan Perpindahan Kalor.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor.ppt
Β 
Kalor dan asas black
Kalor dan asas blackKalor dan asas black
Kalor dan asas black
Β 
SUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptx
SUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptxSUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptx
SUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptx
Β 
Zat dan kalor
Zat dan kalorZat dan kalor
Zat dan kalor
Β 
ppt ppf suhu kalor.ppt
ppt ppf suhu kalor.pptppt ppf suhu kalor.ppt
ppt ppf suhu kalor.ppt
Β 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Β 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
Β 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
Β 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
Β 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
Β 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
Β 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
Β 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
Β 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
Β 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
Β 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
Β 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
Β 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
Β 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
Β 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
Β 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Β 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Β 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
Β 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
Β 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
Β 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Β 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
Β 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
Β 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Β 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Β 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Β 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
Β 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Β 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
Β 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
Β 

Kalor Perubahan Wujud

  • 2. Kalor Suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke suhu rendah jika keduanya bersentuhan. Jika air hangat dimasukkan dalam bagian pembeku (freezer) kulkas maka lama- kelamaan suhu air menurun. Jika dibiarkan terus maka air membeku menjadi es Energi kalor mempengaruhi suhu benda. Energi kalor dapat berpindah dari satu benda ke benda lain. Hubungan kalor dengan suhu benda adalah : a. Makin besar energi kalor yang dimiliki benda maka makin tinggi suhu benda. b. Energi kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah.
  • 3. Kalor dan Energi Termal Perbedaan dari kalor dan energi termal, yaitu sebagai berikut : Kalor (heat) adalah energi yang dipindahkan akibat adanya perbedaan temperatur (suhu). Sedangkan energi termal (termis) adalah energi internal yang ada dalam suatu sistem akibat temperaturnya (suhunya).
  • 4. Kesetaraan Mekanik Kalor Pada eksperimen yang dilakukan oleh Joule, yaitu pada gambar dibawah Ketika beban dijatuhkan sejauh 𝒉, ada sebagian energi mekanik yang hilang
  • 5. Kesetaraan Mekanik Kalor Energi mekanik yang hilang tersebut berubah menjadi energi kalor yang memanaskan air yang merupakan hasil konversi baling-baling. Joule mengukur pertambahan energi air dan kehilangan energi mekanik beban. Joule sampai pada kesimpulan bahwa untuk mwnaikkan suhu 1 kilogram air murni sebesar 1°𝐢maka perlu kehilangan energi mekanik sebesar 4,184 Joule. Dengan demikian, kesetaraan satuan kalor dan satuan joule adalah : 1 kalori = 4,186Joule
  • 6. Kapasitas Kalor Untuk membedakan benda satu dengan benda lain berdasarkan berapa besar perubahan suhu apabila diberikan energi kalor maka kita definisikan suatu besaran yang dinamakan kapasitas kalor. Besaran tersebut memiliki rumus 𝐢 = 𝑄 βˆ†π‘‡ Dengan C adalah kapasitas kalor; Q adalah jumlah kalor yang diberikan atau ditarik dari benda tersebut; βˆ†T adalah perubahan suhu benda. Satuan Q adalah kalori atau joule. Satuan βˆ†T adalah 0Β°C atau K. Jadi satuan kapasitas kalor dapat berupa kal/ 0Β°C atau J/ 0Β°C, atau kal/K, atau J/K. Persamaan mengatakan bahwa: a) Jika kapasitas kalor sebuah benda bernilai besar maka diperlukan kalor yang banyak untuk mengubah suhu benda. b) Sebaliknya, jika kapasitas kalor sebuah benda bernilai kecil maka cukup diperlukan kalor sedikit untuk mengubah suhu benda.
  • 7. Kalor Jenis Zat Perbandingan kapasitas kalor dan massa merupakan sifat khas suatu zat. Besaran ini kita namai kalor jenis, dan dihitung dengan persamaan 𝑐 = 𝐢 π‘š dengan c adalah kalor jenis Satuan kalor jenis adalah kal/kg Β°C atau J/kg Β°C, atau kal/kg K, atau J/kg K. Hampir semua zat telah didokumentasikan nilai kalor jenisnya.
  • 8. Kalor Jenis Zat Ketika benda menyerap atau melepas kalor maka besar kalor dapat dihitung dengan rumus 𝑄 = πΆβˆ†π‘‡ Jika kita belum mengetahui nilai kapasitas kalor, C, maka kita hitung kapasitas kalor dengan rumus 𝐢 = π‘šπ‘. Tabel di bawah adalah kalor jenis sejumlah zat.
  • 9. Perhitungan Kalor 𝑄 = π‘šπ‘βˆ†π‘‡ 𝑄 = banyaknya kalor yang diterima/dilepas (Joule, Kalori) π‘š = massa benda (kg, gram ) 𝑐 = kalor jenis benda (Joule/kg0C , kal/gr0C) βˆ†π‘‡ = perubahan suhu (K, 0C) Simbol Ξ” (delta) berarti β€œperubahan,” jadi Δ΀ adalah perubahan suhu. β€œPerubahan” yang ditunjukkan oleh Q, merupakan simbol perubahan energi panas (benda menerima kalor atau melepas kalor).
  • 10. Perhitungan Kalor Soal Contoh: Sebuah sendok perak yang massanya 32 g didinginkan dari 60 oC menjadi 20 oC. Berapakah kalor yang dilepaskan oleh sendok itu? Diketahui : Massa sendok, m = 32 g = 0,032 kg Sendok terbuat dari perak. Kalor jenis, C, perak adalah 235 J/(kg.K). Suhu awal, T awal = 60 oC Suhu akhir, T akhir = 20 oC Δ΀ = 20 oC - 60 oC = -40 oC = -40 K Ditanyakan : Perubahan energi panas (kalor yang dilepas), Q
  • 11. Perhitungan Kalor Jawab : Gunakan persamaan Q = m x C x Δ΀. Penyelesaian: Q = m x C x (Takhir - Tawal) = 0,032 kg x 235 J/(kg.K) x -40 K = - 301 J Sendok melepas kalor sebesar 301 J sehingga sendok itu menjadi lebih dingin
  • 12. ASAS BLACK Apabila dua buah benda yang memiliki suhu yang berbeda dicampurkan maka benda yang memiliki panas akan memberikan kalor kepada benda yang dingin sehingga pada akhirnya suhu dari kedua benda tersebut sama.
  • 13. ASAS BLACK Misalnya ketika mendinginkan secangkir kopi panas, kalian pasti akan menuangkan air dingin kedalam air panas tersebut. Dalam pencampuran ini air panas melepaskan energi dan air dingin menerima energi. Jika pertukaran kalor hanya terjadi antara air panas dan air dingin (tidak ada) kehilangan kalor ke udara sekitar), maka sesuai prinsip kekekalan energi : Kalor yang dilepaskan oleh air panas ( 𝑸 𝒍 𝒆 𝒑 𝒂 𝒔 ) sama dengan kalor yang diterima air dingin ( 𝑸 𝒕 𝒆 𝒓 π’Š π’Ž 𝒂 ) .
  • 14. ASASBLACK Asas Black menyatakan bahwa β€œDalam sistem tertutup terisolasi, kalor yang dilepaskan oleh benda bersuhu tinggi = kalor yang diserap oleh benda bersuhu rendah.” TP TQ TP > TQ Benda A melepaskan kalor & Benda B menyerap kalor Qlepas = Qterima Suhu akhir (Ta) kedua benda sama Ta
  • 15. Asas Black π‘„π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘šπ‘Ž = π‘„π‘™π‘’π‘π‘Žπ‘  π‘š1𝑐1βˆ†π‘‡ = π‘š2𝑐2βˆ†π‘‡ π‘š1 = massa benda yang menerima kalor π‘š2 = massa benda yang melepas kalor 𝑇1=suhu rendah (suhu mula-mulam1) 𝑇2=suhu tinggi (suhu mula-mulam2) π‘‡π‘Ž=suhu akhir (suhu campuran)
  • 16.
  • 17. Diketahui : m1 = 100 gram T1 = 80Β°C m2 = 200gram T2 = 20Β°C C air panas = C air dingin yaitu 1 kal/grΒ°C Ditanyakan : Tc …..? 𝑸𝒍𝒆𝒑𝒂𝒔 = (π‘Έπ’•π’†π’“π’Šπ’Žπ’‚) (π’Ž. ΰ’‰. βˆ†ΰ’€)π’‚π’Šπ’“ 𝒑𝒂𝒏𝒂𝒔 = (π’Ž. ΰ’‰. βˆ†ΰ’€)π’‚π’Šπ‘Ÿ 𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 100.1 80 βˆ’ 𝑇𝑐 = 200.1 𝑇𝑐 βˆ’ 20 80 βˆ’ 𝑇𝑐 = 2 𝑇𝑐 βˆ’ 20 80 βˆ’ 𝑇𝑐 = 2𝑇𝑐 βˆ’ 40 3𝑇𝑐 = 120 𝑇𝑐 = 40 °𝐢
  • 18. Zat dapat berada dalam wujud padat, cair, dan gas. Pada suhu di bawah 0Β°C, air berada dalam wujud padat (es), antara 0Β°C sampai 100Β°C berada dalam wujud cair (kita sebut air), dan di atas 100Β°C berada dalam wujut gas (uap air). Perubahan Wujud Zat Contohnya Ketika es yang memiliki suhu di bawah 0Β°C akan mengalami kenaikan suhu jika menyerap kalor. Ketika kalor diberikan terus maka suhunya terus naik hingga mencapai 0Β°C. Ketika kalor diberikan pada es yang bersuhu 0Β°C , maka tidak terjadi pertambahan suhu. Yang terjadi adalah perubahan es menjadi air namun semuanya berada pada suhu 0Β°C . Es yang bersuhu 0Β°C berubah menjadi air yang bersuhu 0Β°C. Ini adalah contoh perubahan fasa, yaitu dari wujud padat ke wujud cair. Perubahan wujud ini sering disebut mencair.
  • 21. Perubahan Wujud Zat Mendidih adalah peristiwΓ€ penguapan di seluruh bagian zat cair dan terjadi pada titik didih. Suhu zat cair saat mendidih disebut titik didih. Titik didih normal adalah suhu zat cair yang mendidih pada tekanan 76 cmHg (1 atmosfer). Misalnya titik didih normal air adalah 100Β°C. Bila tekanan udara kurang dari 1 atmosfer, maka zat cair dapat mendidih di bawah titik didih normalnya dan kenaikan tekanan pada permukaan air akan menaikkan titik didihnya. Jadi titik didih zat bergantung pada tekanan udara di atas permukaan zat itu
  • 22. Perubahan Wujud Zat Banyaknya kalor yang diperlukan selama mendidih sebanding dengan massa zat dan kalor uapnya. Persamaannya dapat ditulis: Q = m x U Keterangan: Q = kalor yang diperlukan, satuannya joule m = massa zat, satuannya kg U = kalor uap, satuannya joule/kg Kalor uap adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk menguap pada titik didihnya. Kalor embun adalah banyaknya kalor yang dilepaskan pada zat berubah dan wujud uap menjadi cair pada titik didihnya. Kalor uap = kalor embun
  • 23. Perubahan Wujud Zat Melebur adalah peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi cair dan terjadi pada titik leburnya. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk melebur sebanding dengan massa zat dan bergantung pada jenis zatnya. Jumlah kalor yang diperlukan untuk melebur dapat ditulis dengan persamaan: Q = mxL Keterangan: Q = kalor yang diperlukan, satuan JOule m = massa zat, satuan kg L = kalor lebur, satuan J/kg
  • 24. Contoh Soal Jika kalor jenis air 1 kkal/Kg0C, kalor jenis es 0,5 kkal/Kg0C, kalor lebur es 80 kkal/Kg, hitunglah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 5 kg es dengan suhu -200C menjadi air 800C! -200C 800C Es Air Q1 Q2 Q3 Dik. : = 1 kkal/Kg0C = 0,5 kkal/Kg0C = 80 kkal/Kg = -200C = 800C cair ces L T1 T2 Qtotal = ? Dit. : Jawab : Qtotal = Q1 + Q2 + Q3 Qtotal = mcesTes + mL+ mcairTair Qtotal = 5(0,5)(20) + 5(80) + 5(1)(80) Qtotal = 850 kkal