SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
SUHU DAN KALOR
A. SUHU
Derajat panas atau dinginnya suatu benda yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka disebut dengan SUHU.
Alat untuk mengukur suhu dinamakan THERMOMETER.
1. Pengukuran Suhu
Suhu zat yang diukur sama besarnya dengan skala yang ditunjukkan oleh termometer saat terjadi keseimbangan
termal antara zat dengan termometer..
Zat yang biasa dengankan untuk mengisi termometer adalah AIR RAKSA.
2. Skala - Skala pada beberapa Thermometer
a. TERMOMETER CELCIUS
Termometer Celcius memiliki 100 skala yang dimulai dari 0o
sampai dengan 100o
b. TERMOMETER REAMUR
Termometer Reamur memiliki 80 skala yang dimulai dari 0o
sampai dengan 80o
c. TERMOMETER FAHRENHEIT
Termometer Fahrenheit memiliki 180 skala yang dimulai dari 32o
sampai dengan 212o
d. TERMOMETER KELVIN
Termometer Kelvin memiliki 100 skala dengan titik rendah 273 K dan titik tinggi 373 K.
Kalibrasi sebuah thermometer ialah penetapan tanda-tanda untuk pembagian skala sebuah thermometer.
Kenversi thermometer dapat dilakukan untuk semua thermometer .
a. Konversi Thermometer Fahrenheit denngan thermometer Celcius
(tF – 32) : tC = 9 : 5
b. konversiThermometer Reamur dengan thermometer celcius
c. Konversi Thermometer Kelvin dan Celcius
T = tC + 273
3. Pemuaian Zat
Pada umumnya Zat bila diberikan Kalor (panas) maka zat tersebut akan memuai. Pemuaian zat bergantung
kepada :
1. Jenis bahannya
2. Banyaknya Kalor yang diberikan .
Pemuaian zat dapat dilihat dari :
1) Pemuaian Panjang
Jika sebuah batang memiliki panjang mula-mula lo Batang tersebut kemudian dipanaskan sehingga
bertambah panjang sepanjang ∆l dan perubahan suhunya ∆t maka besar panjang akhirnya memnuhi
persamaan :
l = lo ( 1 + α∆t)
dengan :
lo = Panjang mula-mula (m)
l = Panjang akhir (m)
α = Koefisien muai (o
C –1
)
∆t = Perubahan suhu
∆t = t2 - t1
t2 = Suhu akhir
t1 = Suhu Awal
sehinga besarnya ∆l dapat dicari dengan persamaan : ∆l = l - lo
2) Pemuaian Luas
Selain mengalami pemuaian panjang jika benda tersebut memiliki luas maka benda tersebut juga akan
mengalami pemuaian luas. Perubahan luas dinyatakan dengan persamaan :
A = Ao ( 1 + β∆t)
Dengan : A = Luas akhir
Ao = Luas mula-mula
β = 2 x α
sehingga pertambahan luas dapat dicari dengan : ∆A = A - Ao
A. KALOR
Kalor merupakan salah satu bentuk energi . istilah kalor ini berasal dari kata caloric. Istilah ini diperkenalkan
pertama kali oleh A.L. Lavoiser .
Kalor adalah sesuatu yang mengalir dari benda panas ke benda dingin untuk menyamai suhunya.
Satu kalori didefinisikan sebagai:
Banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air sehingga suhunya naik 1 o
C.
Untuk menghitung banyaknya kalor dengan adanya perubahan/ perbedaan suhu dapat digunakan persamaan :
Q = m c ∆t
2) Kalor berpindah dari suhu yang tinggi ke suhu yang rendah
Sebuah benda dengan suhu yang lebih tinggi akan memancarkan energi sampai suhu benda tersebut sama
dengan suhu lingkungannya. Bila tidak terjadi pelepasan energi lagi maka akan terjadi keseimbangan
termal.
3) Kalor Jenis
Suatu zat yang menerima kalor selain mengalami pemuaian , pada zat tersebut juga terjadi peningkatan
suhu . Besarnya peningkatan suhu dapat dituliskan dengan persamaan
Q Q = Kalor (Joule)
∆t = c = Kalor Jenis (J/ Kg. K)
mc m = Massa Benda
∆t = Perubahan suhu ( o
C)
kalor jenis suatu bahan di definisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk
menaikkan suhu 1 Kg zat itu sebesar 1 o
C
4) Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya kalor yang diperlukkan oleh suatu benda
untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 o
C
Kapasitas kalor dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
Q C = Kapasitas kalor (kal/ o
C)
C = Q = Kalor yang diterima (Joule)
∆t ∆t = Perubahan suhu (oC
)
5) Kalorimeter
Kalorimeter adalah suatu alat untuk memperlihatkan besarnya kalor jenis suatu zat. Kalorimeter ini bekerja
berdasarkan azas Black .Azas Black berbunyi besarnya kalor yang dilepaskan oleh sebuah benda yang
suhunya lebih tinggi akan sama dengan kalor yang diterima oleh benda yang bersuhu lebih rendah.
B. PERPINDAHAN KALOR
Kalor dapat berpindah dengan tiga cara yaitu :
6) Konduksi ( Hantaran)
7) Konveksi ( Konveksi )
8) Radiasi ( pancaran)
1. Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Perpindahan kalor dengan tidak di ikuti perpindahan massa di sebut dengan Konduksi.
Kalor yang mengalir dalam batang persatuan waktu dapat dinyatakan dengan hubungan sebagai berikut :
T2 – T1
H = k A
L
Dengan :
T1 = suhu pada ujung batang logam yang bersuhu tinggi
T2 = Suhu pada ujung batang logam yang bersuhu rendah
A = Luas penampang hantaran kalor dari batang logam
K = Koefisien konduksi termal
H = Jumlah kalor yang merambat pada batang persatuan waktu
2. Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Rambatan kalor dengan disertai gerakan massa atau gerakan partikel zat perantaranya disebut dengan
perpindahan kalor secara aliran atau Konveksi.
Besarnya kalor yang merambat secara konveksi tiap satuan waktu dapat dituliskan dengan persamaan :
H = h A∆T
Dengan : H = Jumlah kalor yang berpindah tiap satuan waktu
A = Luas penampang aliran
∆T = Perubahan suhu
h = Koefisien konveksi termal
3. Perpindahan Kalor Secara Radiasi
Matahari merupakan sumber kalor terbesar yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Kalor yang dipancarkan
matahari berupa gelombang yang dalam perambatannya tidak memerlukan medium perantara . cara
perambatan kalor seperti ini disebut dengan Radiasi.
Dari hasil percobaan Stefan Boltzman diperoleh bahwa besarnya energi persatuan luas yang dipancarkan
oleh sebuah benda bersuhu T memenuhi persamaan :
W = e σ T4
Dengan :
W = Energi yang dipancarkan persatuan waktu
σ = Konstanta Stefan Boltzman 5,672 x 10 –8
watt /m2
K4
T = Suhu mutlak benda (K)
e = Koefisien emisivitas (0<e<1)
untuk benda hitam sempurna harga e = 1 karena benda hitam merupakan pemancar dan penyerap kalor
yang baik.
Apabila suhu permukaan benda lebih rendah dari suhu lingkungan tempat benda itu berada maka benda
tersebut akan menyerap kalor. Energi yang diserap benda memenuhi persamaan sebagai berikut :
W = α σ Ta
4
– Tb
4
Dengan :
α = Koefisien absorpsivitas (Penyerapan)
Ta = Suhu benda
Tb = Suhu Lingkungan

More Related Content

What's hot

suhu dan kalor
suhu dan kalorsuhu dan kalor
suhu dan kalorzarkashie
 
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5boim007
 
Kalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalorKalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kaloriwan kurniawan
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarWidya arsy
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalorFKIP UHO
 
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannya
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannyaITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannya
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannyaFransiska Puteri
 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bLinkin Park News
 
fisika suhu dan kalor
fisika suhu dan kalorfisika suhu dan kalor
fisika suhu dan kalor-
 

What's hot (17)

suhu dan kalor
suhu dan kalorsuhu dan kalor
suhu dan kalor
 
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
Suhu dan-kalor ppt kelompok 5
 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
 
Kalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalorKalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalor
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Rpp 3.11 jun
Rpp 3.11  junRpp 3.11  jun
Rpp 3.11 jun
 
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannya
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannyaITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannya
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannya
 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
 
fisika suhu dan kalor
fisika suhu dan kalorfisika suhu dan kalor
fisika suhu dan kalor
 
SUHU DAN KALOR FISIKA
SUHU DAN KALOR FISIKASUHU DAN KALOR FISIKA
SUHU DAN KALOR FISIKA
 
Fd suhu dan kalor
Fd  suhu dan kalorFd  suhu dan kalor
Fd suhu dan kalor
 
Kalorimeter
KalorimeterKalorimeter
Kalorimeter
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
KALOR FISIKA DASAR I
KALOR FISIKA DASAR IKALOR FISIKA DASAR I
KALOR FISIKA DASAR I
 
Fisika kalor
Fisika kalorFisika kalor
Fisika kalor
 

Similar to SUHU DAN KALOR TERMOMETER

Similar to SUHU DAN KALOR TERMOMETER (20)

Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperatur
 
Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2
 
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxPPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
 
MODUL 8.pptx
MODUL 8.pptxMODUL 8.pptx
MODUL 8.pptx
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
 
Materi dan Sifatnya.pptx
Materi dan Sifatnya.pptxMateri dan Sifatnya.pptx
Materi dan Sifatnya.pptx
 
Kumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi TermodinamikaKumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi Termodinamika
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptxSuhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
 
Modul kelas x unit 7
Modul kelas x unit 7Modul kelas x unit 7
Modul kelas x unit 7
 
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
 
suhu-dan-kalor (1).ppt
suhu-dan-kalor (1).pptsuhu-dan-kalor (1).ppt
suhu-dan-kalor (1).ppt
 
suhu-dan-kalor.ppt
suhu-dan-kalor.pptsuhu-dan-kalor.ppt
suhu-dan-kalor.ppt
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
 
Roland x.2
Roland x.2Roland x.2
Roland x.2
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 

SUHU DAN KALOR TERMOMETER

  • 1. SUHU DAN KALOR A. SUHU Derajat panas atau dinginnya suatu benda yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka disebut dengan SUHU. Alat untuk mengukur suhu dinamakan THERMOMETER. 1. Pengukuran Suhu Suhu zat yang diukur sama besarnya dengan skala yang ditunjukkan oleh termometer saat terjadi keseimbangan termal antara zat dengan termometer.. Zat yang biasa dengankan untuk mengisi termometer adalah AIR RAKSA. 2. Skala - Skala pada beberapa Thermometer a. TERMOMETER CELCIUS Termometer Celcius memiliki 100 skala yang dimulai dari 0o sampai dengan 100o b. TERMOMETER REAMUR Termometer Reamur memiliki 80 skala yang dimulai dari 0o sampai dengan 80o c. TERMOMETER FAHRENHEIT Termometer Fahrenheit memiliki 180 skala yang dimulai dari 32o sampai dengan 212o d. TERMOMETER KELVIN Termometer Kelvin memiliki 100 skala dengan titik rendah 273 K dan titik tinggi 373 K. Kalibrasi sebuah thermometer ialah penetapan tanda-tanda untuk pembagian skala sebuah thermometer. Kenversi thermometer dapat dilakukan untuk semua thermometer . a. Konversi Thermometer Fahrenheit denngan thermometer Celcius (tF – 32) : tC = 9 : 5 b. konversiThermometer Reamur dengan thermometer celcius c. Konversi Thermometer Kelvin dan Celcius T = tC + 273 3. Pemuaian Zat Pada umumnya Zat bila diberikan Kalor (panas) maka zat tersebut akan memuai. Pemuaian zat bergantung kepada : 1. Jenis bahannya 2. Banyaknya Kalor yang diberikan . Pemuaian zat dapat dilihat dari : 1) Pemuaian Panjang Jika sebuah batang memiliki panjang mula-mula lo Batang tersebut kemudian dipanaskan sehingga bertambah panjang sepanjang ∆l dan perubahan suhunya ∆t maka besar panjang akhirnya memnuhi persamaan : l = lo ( 1 + α∆t) dengan : lo = Panjang mula-mula (m) l = Panjang akhir (m) α = Koefisien muai (o C –1 ) ∆t = Perubahan suhu ∆t = t2 - t1 t2 = Suhu akhir t1 = Suhu Awal sehinga besarnya ∆l dapat dicari dengan persamaan : ∆l = l - lo 2) Pemuaian Luas Selain mengalami pemuaian panjang jika benda tersebut memiliki luas maka benda tersebut juga akan mengalami pemuaian luas. Perubahan luas dinyatakan dengan persamaan : A = Ao ( 1 + β∆t) Dengan : A = Luas akhir Ao = Luas mula-mula β = 2 x α
  • 2. sehingga pertambahan luas dapat dicari dengan : ∆A = A - Ao A. KALOR Kalor merupakan salah satu bentuk energi . istilah kalor ini berasal dari kata caloric. Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh A.L. Lavoiser . Kalor adalah sesuatu yang mengalir dari benda panas ke benda dingin untuk menyamai suhunya. Satu kalori didefinisikan sebagai: Banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air sehingga suhunya naik 1 o C. Untuk menghitung banyaknya kalor dengan adanya perubahan/ perbedaan suhu dapat digunakan persamaan : Q = m c ∆t 2) Kalor berpindah dari suhu yang tinggi ke suhu yang rendah Sebuah benda dengan suhu yang lebih tinggi akan memancarkan energi sampai suhu benda tersebut sama dengan suhu lingkungannya. Bila tidak terjadi pelepasan energi lagi maka akan terjadi keseimbangan termal. 3) Kalor Jenis Suatu zat yang menerima kalor selain mengalami pemuaian , pada zat tersebut juga terjadi peningkatan suhu . Besarnya peningkatan suhu dapat dituliskan dengan persamaan Q Q = Kalor (Joule) ∆t = c = Kalor Jenis (J/ Kg. K) mc m = Massa Benda ∆t = Perubahan suhu ( o C) kalor jenis suatu bahan di definisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk menaikkan suhu 1 Kg zat itu sebesar 1 o C 4) Kapasitas Kalor Kapasitas kalor adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya kalor yang diperlukkan oleh suatu benda untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 o C Kapasitas kalor dapat dinyatakan dalam persamaan berikut : Q C = Kapasitas kalor (kal/ o C) C = Q = Kalor yang diterima (Joule) ∆t ∆t = Perubahan suhu (oC ) 5) Kalorimeter Kalorimeter adalah suatu alat untuk memperlihatkan besarnya kalor jenis suatu zat. Kalorimeter ini bekerja berdasarkan azas Black .Azas Black berbunyi besarnya kalor yang dilepaskan oleh sebuah benda yang suhunya lebih tinggi akan sama dengan kalor yang diterima oleh benda yang bersuhu lebih rendah. B. PERPINDAHAN KALOR Kalor dapat berpindah dengan tiga cara yaitu : 6) Konduksi ( Hantaran) 7) Konveksi ( Konveksi ) 8) Radiasi ( pancaran) 1. Perpindahan Kalor Secara Konduksi Perpindahan kalor dengan tidak di ikuti perpindahan massa di sebut dengan Konduksi. Kalor yang mengalir dalam batang persatuan waktu dapat dinyatakan dengan hubungan sebagai berikut : T2 – T1 H = k A
  • 3. L Dengan : T1 = suhu pada ujung batang logam yang bersuhu tinggi T2 = Suhu pada ujung batang logam yang bersuhu rendah A = Luas penampang hantaran kalor dari batang logam K = Koefisien konduksi termal H = Jumlah kalor yang merambat pada batang persatuan waktu 2. Perpindahan Kalor Secara Konveksi Rambatan kalor dengan disertai gerakan massa atau gerakan partikel zat perantaranya disebut dengan perpindahan kalor secara aliran atau Konveksi. Besarnya kalor yang merambat secara konveksi tiap satuan waktu dapat dituliskan dengan persamaan : H = h A∆T Dengan : H = Jumlah kalor yang berpindah tiap satuan waktu A = Luas penampang aliran ∆T = Perubahan suhu h = Koefisien konveksi termal 3. Perpindahan Kalor Secara Radiasi Matahari merupakan sumber kalor terbesar yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Kalor yang dipancarkan matahari berupa gelombang yang dalam perambatannya tidak memerlukan medium perantara . cara perambatan kalor seperti ini disebut dengan Radiasi. Dari hasil percobaan Stefan Boltzman diperoleh bahwa besarnya energi persatuan luas yang dipancarkan oleh sebuah benda bersuhu T memenuhi persamaan : W = e σ T4 Dengan : W = Energi yang dipancarkan persatuan waktu σ = Konstanta Stefan Boltzman 5,672 x 10 –8 watt /m2 K4 T = Suhu mutlak benda (K) e = Koefisien emisivitas (0<e<1) untuk benda hitam sempurna harga e = 1 karena benda hitam merupakan pemancar dan penyerap kalor yang baik. Apabila suhu permukaan benda lebih rendah dari suhu lingkungan tempat benda itu berada maka benda tersebut akan menyerap kalor. Energi yang diserap benda memenuhi persamaan sebagai berikut : W = α σ Ta 4 – Tb 4 Dengan : α = Koefisien absorpsivitas (Penyerapan) Ta = Suhu benda Tb = Suhu Lingkungan