LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
1. Oleh :
Kelompok 4
1. Alvenaya Hindayageni
2. Annisa Nurhasanah
3. Fadhila Humaira
4. Nur Aini
2. Pengertian Thermoregulasi
Pengaruh suhu pada lingkungan hewan
Interaksi panas antara hewan dan lingkungannya
Adaptasi pada Termoregulasi pada Hewan
Termoregulasi pada Hewan Ekstoterm
Ternoregulasi pada Hewan Endoterm
3. Pengertian Thermoregulasi
⬗ Termo : Panas
⬗ Regulasi : Pengaturan
⬗ Termoregulasi adalah Suatu pengaturan fisiologis
tubuh manusia mengenai keseimbangan produksi
panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat
dipertahankan secara konstan
⬗ Panas adalah energi kinetik pada gerakan molekul.
5. Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
⬗ Lokasi pengukuran temperatur tubuh : ketiak (aksila), sub lingual
(dibawah lidah) atau rektal (dubur)
⬗ Temperatur dubur lebih tinggi 0,3 – 0,5 o
C daripada temperatur
aksila
⬗ Suhu rektal agak konstan bila dibandingkan dengan suhu-suhu di
daerah lain
⬗ Temperatur rata-rata kulit : 0,07 Tkepala + 0,14 Tlengan + 0,05
Ttangan + + 0,07 Tkaki + 0,13 Tbetis + 0,09 Tpaha + 0,35 Tbatangtubuh
⬗ Temperatur tubuh rata-rata : Mean Body Temperatur
= (0,69 x temp rektal) + (0,33 x temp kulit rata-rata)
7. Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh
1. Kecepatan metabolisme basal
2. Rangsangan saraf simpatis
3. Hormon pertumbuhan
4. Hormon tiroid
5. Hormon kelamin
6. Demam ( peradangan )
7. Status gizi
8. Aktivitas
9. Gangguan organ
10. Lingkungan
8. Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah
1. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat :
a. Vasodilatasi disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada
hipotalamus posterior (penyebab vasokontriksi) sehingga terjadi
vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang memungkinkan percepatan
pemindahan panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat
lebih banyak.
b.Berkeringat pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan
pengeluaran panas melalui evaporasi.
c. Penurunan pembentukan panas Beberapa mekanisme
pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan menggigil
dihambat dengan kuat.
10. Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah
2. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun :
a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh karena rangsangan
pada pusat simpatis hipotalamus posterior.
b. Piloereksi Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor
pili yang melekat pada folikel rambut berdiri.
c. Peningkatan pembentukan panas sistem metabolisme
meningkat melalui mekanisme menggigil, pembentukan panas
akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan sekresi tiroksin.
11. Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit
⬗ Enegi panas mula-mula akan penetrasi kedalam
jaringan kulit dalam bentuk berkas cahaya (dalam
bentuk radiasi atau konduksi) kemudian akan
menghilang didalam jaringan yang lebih dalam
berupa panas, panas tersebut kemudian diangkut ke
jaringan lain dengan cara konveksi yaitu diangkut ke
jaringan seluruh tubuh melalui cairan tubuh, dan
energi panas akan dikeluarkan melalui evaporasi
(keringat)
12. Pengaruh Suhu pada Lingkungan Hewan
12
Suhu tubuh merupakan keseimbangan antara perolehan
panas dari dalam (metabolisme) atau luar dengan
kehilangan panas.
Hewan yang mampu mempertahankan suhu tubuhnya
dimana disebut
Pengaruh suhu pada lingkungan, hewan dibagi menjadi dua
golongan,yaitu :
a. Poikiloterm, suhu tubuhnya dipengaruhi oleh
lingkungan.
Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan
dengan suhu tubuh luar. Hewan
seperti ini juga disebut hewan berdarah dingin
b. Homoiterm, sering disebut hewan berdarah panas,
hewan berdarah panas adalah hewan yang dapat
menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang
konstan biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan
sekitarnya.
13. Interaksi panas antara hewan dan lingkungannya
13
Interaksi panas hewan dengan lingkungan, menguntungkan untuk mengatur suhu tubuh
meningkatkan/menurunkan pelepasan panas dari tubuh dan memperoleh panas melalui :
Konduksi
• Perpindahan atau pergerakan panas antara dua benda yang saling bersentuhan.
Panas mengalir dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhulebih rendah.
Dipengaruhi oleh:
a. Luas permukaan benda yang saling bersentuhan.
b. Perbedaan suhu awal antara kedua benda tersebut.
Konduktivitas panas (tingkat kemudahan untuk mengalirkan panas yangdimiliki
suatu benda) dari kedua benda.
• Mamalia dan Aves:
Konduktivitasnya rendah.
Penahan panas yang baik ialah rambut dan bulu.
Hanya akan melepaskan sejumlah kecil panas dari tubuhnya ke benda lain
yang bersentuhan dengannya.
14. Konveksi
• Perpindahan panas antara dua benda yang terjadi melalui zat alir (fluida)yang
bergerak. Proses Konveksi:
a. Berlangsung sampai suhu tubuh kembali ke suhu normal.
b. Perpindahan panas bisa dipercepat, apabila kecepatan aliran fluida disekeliling
tubuh ditingkatkan.
c. Terjadi dari lingkungan ke tubuh hewan, misalnya pada saat udara panas bertiup
di dekat hewan, lama-kelamaan tubuh hewan akan menjadi lebih panas juga
.
Radiasi
• Perpindahan panas antara dua benda yang tidak saling bersentuhan misalnya pada
proses perpindahan panas dari matahari ke tubuh hewan. Frekuensi dan Intensitas
Radiasi:
a. Tergantung pada suhu benda yang mengeluarkan radiasi. Semakin tinggisuhu
benda yang mengeluarkan radiasi, semakin tinggi pula intensitasradiasinya.
b. Tubuh hewan (kulit, rambut, dan bulu) menyerap panas radiasi dengan baik.
c. Berjemur pada hewan (khususnya poikiloterm) untuk menaikkan atau
memperoleh panas tubuh.
15. Evaporasi
• Proses perubahan benda dari fase cair ke fase gas.misalnya padamekanisme ekskresi
kelenjar keringat. Evaporasi:
a. Cara penting untuk melepaskan panas tubuh.
b. Hewan yang tidak memiliki kelenjar keringat, jika tubuhnya panas, penguapan
melalui saluran pernafasan dengan cara terengah-engah (padaanjing diikuti
dengan menjulurkan lidahnya).
c. Jika suhu tubuh meningkat, keringat akan membasahi kulit, selanjutnya keringat
akan menyerap kelebihan panas dari tubuh dan mengubahnya menjadi uap,
setelah keringat mengering, suhu tubuh pun turun.
16. Jenis – jenis Adaptasi pada Thermoregulasi berbagai Hewan
16
1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah
penyesuaian pada organ tubuh
yang disesuaikan dengan
kebutuhan organisme hidup.
Misalnya seperti gigi singa,
harimau, citah, macan, dan
sebagainya yang runcing dan tajam
untuk makan daging. Sedangkan
pada gigi sapi, kambing, kerbau,
biri-biri, domba dan lain sebagainya
tidak runcing dan tajam karena
giginya lebih banyak dipakai untuk
memotong rumput atau daun dan
mengunyah makanan.
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian
yang dipengaruhi oleh lingkungan
sekitar yang menyebabkan adanya
penyesuaian pada alat-alat tubuh
untuk mempertahankan hidup
dengan baik. Contoh adapatasi
fisiologis adalah seperti pada
binatang / hewan onta yang punya
kantung air di punuknya untuk
menyimpan air agar tahan tidak
minum di padang pasir dalam jangka
waktu yang lama serta pada anjing
laut yang memiliki lapisan lemak yang
tebal untuk bertahan di daerah dingin.
17. 3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku
terhadap lingkungannya seperti pada binatang bunglon yang dapat berubah warna kulit
sesuai dengan warna yang ada di lingkungan sekitarnya dengan tujuan untuk
menyembunyikan diri (Soewolo, 2000).
18. Termoregulasi pada Hewan Ekstoterm
cr : google.com
Hewan endoterm merupakan kelompok hewan yang dapat mengatur produksi panas dari dalam
tubuhnya untuk mengkonstankan atau menaikkan suhu tubuhnya, karena mempunyai daya
mengatur yang tinggi . Respon perilaku (menghangatkan diri).
Gambar 1. Anjing menjulurkan lidahnya agar tejadi penguapan pada air ludahnya dan tubuh
terasa labih dingin
Gambar 2. Kerbau berendam di air untuk mengurangi panas tubuhnya
Gambar 3. Pinguin hidup berkelompok salah satunya adalah untuk menghangatkan tubuhnya
19. Adaptasi terhadap suhu sangat
dingin :
Adaptasi terhadap suhu sangat panas
adalah dengan cara: Periode hibernasi,
mulai dari beberapa jam hingga beberapa
minggu.
Adaptasi terhadap suhu sangat
panas :
Meningkatkan pelepasan panas tubuh
dengan meningkatkan penguapan, baik
melalui proses berkeringat ataupun
terengah-terengah.
Unta adalah salah satu hewan yang
menggunakan strategi hipertermik.
cr : google.com
20. Hewan ektoterm adalah hewan yang sangat bergantung pada suhu di lingkungan luarnya untuk
meningkatkan suhu tubuhnya karena panas yang dihasilkan dari keseluruhan sistem
metabolismenya hanya sedikit, contoh ikan dan amfibia.
Termoregulasi pada Hewan Endoterm
Termoregulasi pada ektoterm akuatik Suhu pada lingkungan akuatik relatif stabil sehingga hewan
yang hidup di dalamnya tidak mengalami permasalahan suhu lingkungan yang rumit.
Buaya berevaporasi dengan membuka mulutnya Katak bersembunyi di balik batu
cr : google.com
21. Hewan eksoterm terrestrial memperoleh panas dengan cara menyerap radiasi
matahari baik pada vertebrata maupun invertebrata.
Contohnya pada belalang
cr : google.com
23. 23
Santoso, Putra. 2009. Buku Ajar Fisiologi Hewan. Padang. Universitas Andalas
Soewolo, 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta : Proyek Pengembangan Guru
Sekolah Menengah IRBD Loan No. 3979. Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
www.google.com