SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
UNIT VII
SUHU DAN KALOR
Entin Hidayati
11016418413539
STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan Konsep Suhu dan Kalor
KOMPETENSI DASAR
1. Memahami konsep suhu dan kalor
2. Menguasai pengaruh kalor terhadap zat dan aplikasinya
3. Menguasai cara perpindahan kalor
INDIKATOR
o Sifat termometrik bahan diidentifikasi
o Macam – macam skala termoneter diidentifikasi
o Pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda dijelaskan
o Azas Black diformulasikan secara kualitatif
o Peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya dijelaskan
o Perubahan wujud dianalisis secara kualitatif
o Pemuaian panjang,luas dan volume pada berbagai jenis logam dijelaskan
o Peristiwa perpindahan kalor cara konduksi,konveksi dan radiasi dijelaskan
o Cara mengurangi perpindahan kalor dijelaskan
PENDAHULUAN
Dalam unit ini akan disajikan kegiatan belajar, yaitu : menerapkan konsep suhu dan kalor.
Setelah mempelajari unit ini diharapkan dapat :
1. Menyebutkan pengertian suhu
2. Menyebutkan jenis-jenis termometer
3. Menjelaskan skala suhu
4. Menjelaskan pengertian kalor
5. Menjelaskan pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda
6. Menjelaskan peristiwa pemuaian panjang, luas dan volume pada berbagai zat
7. Menjelaskan perpindahan kalor
PENGERTIAN SUHU
Kita dapat merasakan panas atau dinginnya sesuatu dengan indera peraba. Jika kita dekat
dengan api maka kita merasa panas, sedangkan bila kita menyentuh es maka kita merasa
dingin.
Suhu didefinisikan sebagai derajat panas atau dinginnya suatu benda. Oleh karena itu
untuk menyatakan suhu secara kuantitatif (dengan angka-angka) dibuatlah alat yang
disebut termometer.
Gambar 1. Orang Merasakan Suhu Dengan Indera Peraba
JENIS-JENIS TERMOMETER
Termometer adalah suatu alat yang dipakai untuk mengukur tinggi rendahnya suhu suatu
benda. Termometer bekerja memanfaatkan sifat termometrik dari zat. Sifat termometrik
suatu zat adalah sifat zat yang dapat berubah terhadap suhu. Contohnya: panjang benda,
volume benda, warna benda dan sebagainya.
Gambar 2. Jenis-jenis Termometer
SKALA TERMOMETER
Suhu benda selalu ditampilkan dalam bentuk skala. Jenis skala yang dikenal :
- Celcius (°C)
- Fahrenheit (°F)
- Reamur (°R) dan
- Kelvin (K)
Masing-masing skala didasarkan pada wujud air sebagai standarnya, skala bawah pada
saat es melebur dan batas atas pada saat air mendidih pada tekanan satu atmosfer.
Gambar 3. Titik Lebur dan Titik Didih Termometer
KONVERSI SKALA SUHU
Hubungan Skala Celcius dengan Fahrenheit
atau
Hubungan Skala Celcius dengan Reamur
atau
Hubungan Skala Celcius dengan Kelvin
atau
Contoh Soal:
Suhu daerah pegunungan menunjukkan 20 °C. Jika dinyatakan dalam skala Fahrenheit
berapa skala yang ditunjukkan ?
Penyelesaian:
Diketahui: tC = 20 °C
Ditanya: tF = …… ?
Jawab: tF = . tC + 32
tF = . 20 + 32
tF = 36 + 32
tF = 68 °F
Jadi skala pada termometer Fahrenheit menunjukkan 68 °F
KALOR
Kalor merupakan salah satu bentuk energi. Besarnya kalor suatu zat menunjukkan berapa
besar energi kinetik dari partikel-partikel penyusunnya. Kalor mempunyai satuan Joule
(SI) atau kalori. Alat yang digunakan untuk mengukur kalor disebut kalorimeter. Istilah
kalor pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahi kimia dari Perancis bernama A.L.
Lavoisier (1743-1794).
Hubungan Kalor dan Massa Benda
Jumlah kalor (Q) yang diserap benda untuk menaikkan suhu yang sama adalah sebanding
dengan massa benda itu.
Dapat dituliskan:
Keterangan:
Q = kalor (joule)
m = massa zat (kg)
Hubungan Kalor dan Kalor Jenis Zat
Untuk menaikkan suhu yang sama, jumlah massa zat sama, tetapi jenis zat berbeda
membutuhkan kalor yang berbeda pula. Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
bergantung pada jenis zat.
Dapat dituliskan:
Keterangan:
Q = kalor (joule)
c = kalor jenis zat (J/kg°C)
1 Joule = 0,24 kal
1 kal = 4,2 joule
Pengaruh Kalor Terhadap Perubahan Suhu Benda
Besarnya kalor (Q) yang diberikan pada sebuah benda sebanding dengan kenaikan suhu
benda itu (Δt).
Semakin lama pemanasan berarti kalor yang diterima air semakin besar dan suhu air
semakin tinggi
Dapat dituliskan:
Keterangan:
Q = kalor (joule)
Δt = perubahan suhu (K) atau (°C)
Kalor yang dilepas / diterima oleh zat ketika berubah suhunya, tergantung pada
: massa zat, jenis zat, dan perubahan suhu.
Dapat dirumuskan:
Keterangan:
Q = kalor (joule)
m = massa zat (kg)
c = kalor jenis zat (j/kg°C)
Δt = perubahan suhu (K) atau (°C)
Contoh Soal :
Hitung kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 2000 gram air dari 20 °C menjadi 70
°C, jika diketahui kalor jenis air 4200 J/kg°C !
Penyelesaian:
Diketahui: m = 2000 gram = 2 kg
c = 4200 J/kg°C
Δt = 70 °C – 20 °C = 50 °C
Ditanya: Q = ……….. ?
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk menaikkan suhunya
sebesar 1°C
Jawab: Q = m.c.Δt
Q = 2 kg x 4200 J/kg °C x 50 °C
Q = 420000 J
Jadi kalor yang diperlukan sebanyak 420 kJ.
Pengaruh Kalor Terhadap Perubahan Wujud Benda
Pemberian kalor atau pelepasan kalor pada suatu zat dapat menyebabkan zat tersebut
berubah wujudnya.
Gambar 4. Perubahan Wujud Zat
KALOR LATEN
Selama perubahan wujud, suhu zat tidak berubah. Kalor yang diterima atau dilepaskan
oleh zat tidak digunakan untuk menaikkan suhu tetapi digunakan untuk mengubah wujud.
Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud zat ini disebut kalor laten.
PADAT
GASCAIR
menguap
mengembun
Dapat dituliskan:
Keterangan
Q = kalor (joule)
m = massa zat (kg)
L = kalor lebur (j/kg)
MACAM-MACAM KALOR LATEN :
1. Kalor didih atau kalor uap adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat
untuk mengubah dari wujud cair menjadi wujud gas pada titik didihnya.
2. Kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk
mengubah dari wujud padat menjadi cair pada titik leburnya.
3. Kalor beku adalah banyaknya kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat
dari wujud cair menjadi padat pada titik bekunya
4. Kalor embun adalah banyaknya kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat
dari wujud uap menjadi cair pada titik embunnya.
Contoh Soal
Berapa jumlah kalor yang diperlukan untuk menguapkan 2 kg air pada suhu 100 oC, jika
kaolr uap air 2260 kJ/kg ?
Penyelesaian:
Diketahui: m = 2 kg
L = 2260 kJ/kg
Ditanya: Q = ……….. ?
Jawab: Q = m.L
Q = 2 kg x 2260 kJ/kg
Q = 4520 kJ
Jadi kalor yang diperlukan sebanyak 4520 kJ
AZAS BLACK
Jika benda bersuhu tinggi dicampur dengan benda bersuhu rendah maka benda yang
bersuhu tinggi akan melepas kalor dan benda yang bersuhu rendah menerima kalor.
Jumlah kalor yang dilepas oleh benda bersuhu tinggi sama dengan jumlah kalor yang
diterima benda yang bersuhu rendah.
Atau dapat dituliskan:
Contoh Soal
Air sebanyak 200 gram bersuhu 40 °C dicampur dengan 500 gram air yang bersuhu 80
°C. Berapakah suhu air campuran tersebut ?
Penyelesaian:
Diketahui: m1 = 200 gram
m2 = 500 gram
t1 = 40 °C
t2 = 80 °C
Ditanya: ta = ……….. ?
Jawab: Qterima = Qlepas
m1 x c1 x Δt1 = m2 x c2 x Δt2 (c1 dan c2 sama)
m1 x (ta - t1 ) = m2 x (t2 - ta )
200 x (ta - 40 ) = 500 x (80 - ta )
200.ta - 8000 = 40000 – 500.ta
700.ta = 48000
ta = 68,5 °C
Jadi suhu air campuran 68,5 °C.
Q lepas = Q terima
PEMUAIAN ZAT
Pemuaian terjadi pada semua wujud benda, apakah benda itu padat, cair, atau gas.
Pemuaian terjadi ketika suhu benda dinaikkan. Partikel-partikel benda akan semakin
lincah/cepat pergerakannya dan semakin jauh jaraknya jika suhu dinaikkan.
MUAI PANJANG
Benda yang bentuknya berupa batang dimana ukuran luas dan volume bisa diabaikan,
ketika suhu dinaikkan akan mengalami muai panjang.
Panjang setelah pemuaian dirumuskan:
atau
Keterangan:
L = panjang setelah memuai (m)
Lo = panjang mula-mula (m)
α = koefisien muai panjang (/°C)
Δt = perubahan suhu (°C)
ΔL = perubahan panjang (m)
Contoh Soal
Batang tembaga pada suhu 20 °C panjangnya 50 cm, kemudian dipanaskan sampai
suhunya 100 °C. Jika koefisien muai panjang tembaga 1,7x10-5
/ °C, berapa panjang
batang tembaga sekarang ?
Penyelesaian:
Diketahui: t1 = 20 °C
Lo = 50 cm
t2 = 100 °C
α = 0,000017 / °C
Ditanya: L = …… ?
Jawab: Δt = 100 °C - 20 °C = 80 °C
L = Lo (1 + α.Δt)
L = 50 cm ( 1 + 0,000017 / °C x 80 °C )
L = 50 cm ( 1+ 0,00136 )
L = 50,068 cm
Jadi panjang batang tembaga sekarang adalah 50,068 cm.
MUAI LUAS
Benda yang berbentuk pipih atau plat mempunyai ukuran luas, bila dipanaskan akan
memuai pada arah panjang dan lebar sehingga menyebabkan pertambahan luas.
Plat logam ABCD jika dipanaskan akan memuai menjadi A’ B’ C’ D’
Luas setelah pemuaian dirumuskan:
atau
Keterangan:
A = luas setelah memuai (m2
)
Ao = luas mula-mula (m2
)
β = koefisien muai luas (/°C)
Δt = perubahan suhu (°C)
ΔA = perubahan luas (m2
)
MUAI VOLUM ZAT PADAT
Benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tebal (mempunyai volum) bila
dipanaskan benda tersebut akan memuai pada semua arah sehingga menyebabkan
pertambahan volume.
Gambar 4. Pemuaian Volume
Volume benda setelah pemuaian:
atau
Keterangan:
V = volum setelah memuai (m3
)
Vo = volum mula-mula (m3
)
γ = koefisien muai volum (/°C)
Δt = perubahan suhu (°C)
ΔV = perubahan volum (m3
)
MUAI VOLUM ZAT CAIR
Zat cair memuai jika dipanaskan dan besarnya pemuaian tiap-tiap zat berbeda-beda.
Zat cair memuai menyesuaikan tempatnya, zat cair hanya dikenal mempunyai muai
volume tidak ada muai panjang dan muai luas.
PERPINDAHAN KALOR
Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari suatu tempat ke
tempat yang lain, secara alami kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda
yang bersuhu rendah.
Bagaimana kalor berpindah ?
Perpindahan kalor dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu: konduksi (hantaran), konveksi
(aliran), dan radiasi (pancaran).
Konduksi
Kalor berpindah melalui benda, tetapi partikel-partikel benda itu tidak mengalami
perpindahan tempat. Perpindahan kalor seperti ini disebut konduksi atau hantaran.
Benda yang baik menghantarkan kalor disebut konduktor. Misalnya: besi, tembaga,
aluminium, dan perak.
Benda yang tidak baik menghantarkan kalor disebut isolator. Misalnya: kayu, kaca, dan
plastik.
Gambar 6. Konduksi
Konveksi
Perpindahan kalor yang disebabkan oleh aliran suatu zat atau perpindahan partikel-
partikel zat disebut konveksi. Konveksi bisa terjadi pada zat alir yaitu zait cair atau zat
gas.
Perpindahan kalor secara konveksi dibedakan menjadi dua yaitu konveksi alamiah dan
konveksi paksa.
Konveksi alamiah, contohnya aliran air pada saat dimasak. Konveksi paksa contohnya
untu mendapatkan udara dingin dlam ruang dipasang AC atau kipas angin.
Gambar 7. Konveksi
Radiasi
Radiasi adalah cara perpindahan kalor dengan pancaran tidak memerlukan zat perantara
(medium), karena berupa gelombang elektromagnetik.
Contoh perpindahan kalor secara radiasi: kalor dari matahari sampai ke bumi, kalor dari
api unggun sampai ke badan kita, kalor dari lampu ruangan memancar ke segala arah.
- Permukaan yang hitam dan kusam adalah penyerap dan pemancar kalor yang baik
- Permukaan yang putih dan mengkilap adalah penyerap dan pemancar kalor yang buruk
Mencegah Perpindahan Kalor
Bagaimana susunan bagian termos, sehingga air panas di dalamnya tidak cepat dingin ?
Prinsip kerja termos air panas:
1. Dinding terbuat dari kaca (isolator) untuk mencegah terjadinya konduksi
2. Ruang vakum antara dua dinding mencegah perpindahan kalor secara konduksi dan
konveksi.
3. Lapisan perak mengkilap mencegah perpindahan kalor secara radiasi
4. Tutup (sumbat) terbuat dari bahan isolator agar konveksi dengan udara luar tidak terjadi
Karena termos dapat mencegah ketiga cara perpindahan kalor maka air di dalam termos
tidak cepat dingin.
LATIHAN SOAL
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !
1. Suhu adalah besaran yang menunjukkan ukuran …………….
a. Temperatur d. derajat energi
b. Derajat Panas e. usaha
c. Energi
2. Diantara perubahan yang disebabkan perubahan suhu, yang dipakai untuk
pengukuran suhu ialah ……………..
a. Perubahan wujud d. perubahan massa
b. Perubahan kimia e. Perubahan volume
c. Perubahan fisis
3. Skala Celsius dan Fahrenheit memberikan nilai yang sama jika suhu benda
a. 0 0 C d. 32 0 F
b. 0 0 F
c. – 40 0 C
4. Untuk memanaskan 250 cm3
air dari 20 0
C menjadi 30 0
C diperlukan kalor
sebesar ………..
a. 2500 kal d. 3500 kal
b. 2750 kal e. 3750 kal
c. 3000 kal
5. Karena suhunya dinaikkan dari 0 0 C menjadi 100 0 C suatu batang baja yang
panjangnya 1 m bertambah panjang 1 mm. Pertambahan panjang suatu batang
baja yang panjangnya 60 cm bila dipanaskan dari 0 ) C sampai 120 0 C adalah
……
a. 0,50 mm d. 1,20 mm
b. 0,06 mm e. 2,40 mm
c. 0,72 mm
II. Essay
Selesaikan soal-soal berikut !
1. 265 K setara dengan …………..0
C
2. Sebutkan cara perpindahan kalor !
3. Batang aluminium yang panjangnya 4 m, naik suhunya dari 27 0
C
menjadi 72 0
C. Jika koefisien muai panjang aluminium = 24 x 10 -6 0
C-1
, hitunglah :
a. pertambahan panjang aluminium
b. panjang batang aluminium pada suhu 72 0
C !
4. Dalam suatu bejana yang berisi 4 0
C air dicelupkan 2100 gram besi suhu
90 0
C. Pada saat keseimbangan termal dicapai ternyata suhu campuran
adalah 34 0
C. Bila kalor jenis air = 0,1 kal/gr0
C,hitung massa air dalam
bejana !
5. Jika koefisien muai panjang suatu benda = 12 x 10 -6 0
C -1
, berapakah
koefisien muai luas dan koefisien muai volumenya ?
KUNCI JAWABAN :
PILIHAN GANDA
1. B
2. E
3. C
4. A
5. C
ESSAY
1. - 8 0
C
2. Konduksi, konveksi dan radiasi
3. a. 0,004320 m b. 4,004320 m
4. 392 gram
5. Β = 24 x 10 -6
/0
C
γ = 48 x 10 -6
/0
C
RANGKUMAN
Suhu adalah ukuran derajat panas dinginnya suatu benda. Alat pengukur suhu adalah
thermometer. Beberapa thermometer yang dikenal adalah thermometer skala Celcius,
Reamur, Fahrenheit dan Kelvin.
Hubungan antara C dan R :
atau
Hubungan antara C dan F
atau
Hubungan antara C dan K
atau
Kalor merupakan salah satu bentuk energy. Alat untuk mengukur kalor disebut
calorimeter. Satuan kalor adalah joule.
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk menaikkan
suhunya sebesar 1°C
Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau menurunkan suhu suatu benda
dirumuskan :
Keterangan:
Q = kalor (joule)
m = massa zat (kg)
c = kalor jenis zat (j/kg°C)
Δt = perubahan suhu (K) atau (°C)
AZAS BLACK
Besar kalor lepas = Besar kalor terima
KALOR LATEN
Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud zat ini disebut kalor laten.
Dapat dituliskan:
Keterangan:
Q = kalor (joule)
m = massa zat (kg)
L = kalor lebur (j/kg)
MACAM-MACAM KALOR LATEN :
1. Kalor didih atau kalor uap adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat
untuk mengubah dari wujud cair menjadi wujud gas pada titik didihnya.
2. Kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk
mengubah dari wujud padat menjadi cair pada titik leburnya.
3. Kalor beku adalah banyaknya kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat
dari wujud cair menjadi padat pada titik bekunya
4. Kalor embun adalah banyaknya kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat
dari wujud uap menjadi cair pada titik embunnya.
PEMUAIAN
Pemuaian terjadi pada semua wujud benda, apakah benda itu padat, cair, atau gas.
Pemuaian terjadi ketika suhu benda dinaikkan.
MACAM-MACAM PEMUAIAN
1. Pemuaian Panjang
atau
Keterangan:
L = panjang setelah memuai (m)
Lo = panjang mula-mula (m)
α = koefisien muai panjang (/°C)
Δt = perubahan suhu (°C)
ΔL = perubahan panjang (m)
2. Pemuaian Luas
atau
Keterangan:
A = luas setelah memuai (m2
)
Ao = luas mula-mula (m2
)
β = koefisien muai luas (/°C)
Δt = perubahan suhu (°C)
ΔA = perubahan luas (m2
)
3. Pemuaian Volume
atau
Keterangan:
V = volum setelah memuai (m3
)
Vo = volum mula-mula (m3
)
γ = koefisien muai volum (/°C)
Δt = perubahan suhu (°C)
ΔV = perubahan volum (m3
)
PERPINDAHAN KALOR
Perpindahan kalor dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu: konduksi (hantaran), konveksi
(aliran), dan radiasi (pancaran)
 Konduksi
Ialah kalor berpindah melalui benda, tetapi partikel-partikel benda itu tidak
mengalami perpindahan tempat.
 Konveksi
Ialah perpindahan kalor yang disebabkan oleh aliran suatu zat atau
perpindahan partikel-partikel zat disebut konveksi. Konveksi bisa terjadi
pada zat alir yaitu zait cair atau zat gas.
 Radiasi
Radiasi adalah cara perpindahan kalor dengan pancaran tidak memerlukan
zat perantara (medium), karena berupa gelombang elektromagnetik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2010. Suhudan Kalor. Bahan AjarFisikaKelasVIISMP. From http://
www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokokview
&id=323.
Anonymous. 2010. Pemuaian. BahanAjarFisikaKelasVIISMP. From
http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pok
ok/view&id=188
Anonymous. 2010. Pemuaian. BahanAjarFisikaKelasXIISMA. From
http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pok
ok/view&id=423
Anonymous. 2010. PerambatanKalor. BahanAjar FisikaKelasXIISMA. From
http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pok
ok/view&id=424
Suratman, M. FISIKA SMK Tingkat 1 Teknologi dan Industri. 1999. PT.
Armico. Jakarta.
Supriyanto. 2007. FISIKA Untuk SMA Kelas X. PT. Gelora Aksara Pratama.
Jakarta.
Modul kelas x unit 7

More Related Content

What's hot (20)

Bahan ajar fisika kalor
Bahan ajar fisika kalorBahan ajar fisika kalor
Bahan ajar fisika kalor
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
SUHU dan KALOR
SUHU dan KALORSUHU dan KALOR
SUHU dan KALOR
 
Suhu dan kalor (2)
Suhu dan kalor (2)Suhu dan kalor (2)
Suhu dan kalor (2)
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Fd suhu dan kalor
Fd  suhu dan kalorFd  suhu dan kalor
Fd suhu dan kalor
 
SUHU DAN KALOR FISIKA
SUHU DAN KALOR FISIKASUHU DAN KALOR FISIKA
SUHU DAN KALOR FISIKA
 
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannya
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannyaITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannya
ITP UNS SEMESTER 1 Fisika dasar (suhu, pemuaian, panas dan pengukurannya
 
Suhu dan-kalor final
Suhu dan-kalor finalSuhu dan-kalor final
Suhu dan-kalor final
 
Pemuaian
Pemuaian Pemuaian
Pemuaian
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
 
Materi pembelajaran kalor
Materi pembelajaran kalorMateri pembelajaran kalor
Materi pembelajaran kalor
 
Materi kalor
Materi kalorMateri kalor
Materi kalor
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)
Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)
Fisika dasar prodi ipa (suhu dan kalor)
 
Fisika Kelas XI SMK Bab Suhu
Fisika Kelas XI SMK Bab SuhuFisika Kelas XI SMK Bab Suhu
Fisika Kelas XI SMK Bab Suhu
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
 

Viewers also liked

Silabus fisika smk xi a 2010 2011
Silabus fisika smk xi a 2010 2011Silabus fisika smk xi a 2010 2011
Silabus fisika smk xi a 2010 2011Eko Supriyadi
 
Silabus fisika smk xii a 2010 2011
Silabus fisika smk xii a 2010 2011Silabus fisika smk xii a 2010 2011
Silabus fisika smk xii a 2010 2011Eko Supriyadi
 
PEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISA
PEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISAPEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISA
PEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISAAmbar Choirunisa
 
Rpp fisika xii a 2011 2012
Rpp fisika xii a 2011 2012Rpp fisika xii a 2011 2012
Rpp fisika xii a 2011 2012Eko Supriyadi
 
LKS SUHU & KALOR
LKS SUHU & KALORLKS SUHU & KALOR
LKS SUHU & KALORMAFIA '11
 
Kumpulan soal fisika kelas 12 Kurikulum 2013
Kumpulan soal fisika kelas 12 Kurikulum 2013Kumpulan soal fisika kelas 12 Kurikulum 2013
Kumpulan soal fisika kelas 12 Kurikulum 2013mradityasaputraaa
 

Viewers also liked (7)

Silabus fisika smk xi a 2010 2011
Silabus fisika smk xi a 2010 2011Silabus fisika smk xi a 2010 2011
Silabus fisika smk xi a 2010 2011
 
Silabus fisika smk xii a 2010 2011
Silabus fisika smk xii a 2010 2011Silabus fisika smk xii a 2010 2011
Silabus fisika smk xii a 2010 2011
 
PEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISA
PEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISAPEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISA
PEMUAIAN kelas X SMA - AMBAR CHOIRUNISA
 
Fisika teknologi (2)
Fisika teknologi (2)Fisika teknologi (2)
Fisika teknologi (2)
 
Rpp fisika xii a 2011 2012
Rpp fisika xii a 2011 2012Rpp fisika xii a 2011 2012
Rpp fisika xii a 2011 2012
 
LKS SUHU & KALOR
LKS SUHU & KALORLKS SUHU & KALOR
LKS SUHU & KALOR
 
Kumpulan soal fisika kelas 12 Kurikulum 2013
Kumpulan soal fisika kelas 12 Kurikulum 2013Kumpulan soal fisika kelas 12 Kurikulum 2013
Kumpulan soal fisika kelas 12 Kurikulum 2013
 

Similar to Modul kelas x unit 7

Similar to Modul kelas x unit 7 (20)

Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptxSuhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
 
suhu-dan-kalor (1).ppt
suhu-dan-kalor (1).pptsuhu-dan-kalor (1).ppt
suhu-dan-kalor (1).ppt
 
suhu-dan-kalor.ppt
suhu-dan-kalor.pptsuhu-dan-kalor.ppt
suhu-dan-kalor.ppt
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Suhu dan Kalor_Pemuaian.ppt
Suhu dan Kalor_Pemuaian.pptSuhu dan Kalor_Pemuaian.ppt
Suhu dan Kalor_Pemuaian.ppt
 
Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
 
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
 
Suhu dan Kalor rpp
Suhu dan Kalor rppSuhu dan Kalor rpp
Suhu dan Kalor rpp
 
Suhu dan kalor new
Suhu dan kalor newSuhu dan kalor new
Suhu dan kalor new
 
SUHU dan KALOR.pdf
SUHU dan KALOR.pdfSUHU dan KALOR.pdf
SUHU dan KALOR.pdf
 
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptx
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptxKelompok 2_Suhu dan Kalor.pptx
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptx
 
PPT M4 KB4
PPT M4 KB4PPT M4 KB4
PPT M4 KB4
 
Rpp 3.11 jun
Rpp 3.11  junRpp 3.11  jun
Rpp 3.11 jun
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 

More from Eko Supriyadi

Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabEko Supriyadi
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Eko Supriyadi
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomEko Supriyadi
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinanEko Supriyadi
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaEko Supriyadi
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didikEko Supriyadi
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaEko Supriyadi
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hotsEko Supriyadi
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Eko Supriyadi
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifikEko Supriyadi
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Eko Supriyadi
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Eko Supriyadi
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Eko Supriyadi
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdEko Supriyadi
 

More from Eko Supriyadi (20)

Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
 
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
 
Hots templates 2019
Hots templates  2019Hots templates  2019
Hots templates 2019
 
Buku penilaian hots
Buku penilaian hotsBuku penilaian hots
Buku penilaian hots
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
 
Teori x y
Teori   x yTeori   x y
Teori x y
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hots
 
Personality plus
Personality plusPersonality plus
Personality plus
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifik
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
 
Literacy mh
Literacy mhLiteracy mh
Literacy mh
 

Modul kelas x unit 7

  • 1. UNIT VII SUHU DAN KALOR Entin Hidayati 11016418413539 STANDAR KOMPETENSI Menerapkan Konsep Suhu dan Kalor KOMPETENSI DASAR 1. Memahami konsep suhu dan kalor 2. Menguasai pengaruh kalor terhadap zat dan aplikasinya 3. Menguasai cara perpindahan kalor INDIKATOR o Sifat termometrik bahan diidentifikasi o Macam – macam skala termoneter diidentifikasi o Pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda dijelaskan o Azas Black diformulasikan secara kualitatif o Peristiwa perubahan wujud dan karakteristiknya dijelaskan o Perubahan wujud dianalisis secara kualitatif o Pemuaian panjang,luas dan volume pada berbagai jenis logam dijelaskan o Peristiwa perpindahan kalor cara konduksi,konveksi dan radiasi dijelaskan o Cara mengurangi perpindahan kalor dijelaskan
  • 2. PENDAHULUAN Dalam unit ini akan disajikan kegiatan belajar, yaitu : menerapkan konsep suhu dan kalor. Setelah mempelajari unit ini diharapkan dapat : 1. Menyebutkan pengertian suhu 2. Menyebutkan jenis-jenis termometer 3. Menjelaskan skala suhu 4. Menjelaskan pengertian kalor 5. Menjelaskan pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud benda 6. Menjelaskan peristiwa pemuaian panjang, luas dan volume pada berbagai zat 7. Menjelaskan perpindahan kalor PENGERTIAN SUHU Kita dapat merasakan panas atau dinginnya sesuatu dengan indera peraba. Jika kita dekat dengan api maka kita merasa panas, sedangkan bila kita menyentuh es maka kita merasa dingin. Suhu didefinisikan sebagai derajat panas atau dinginnya suatu benda. Oleh karena itu untuk menyatakan suhu secara kuantitatif (dengan angka-angka) dibuatlah alat yang disebut termometer. Gambar 1. Orang Merasakan Suhu Dengan Indera Peraba
  • 3. JENIS-JENIS TERMOMETER Termometer adalah suatu alat yang dipakai untuk mengukur tinggi rendahnya suhu suatu benda. Termometer bekerja memanfaatkan sifat termometrik dari zat. Sifat termometrik suatu zat adalah sifat zat yang dapat berubah terhadap suhu. Contohnya: panjang benda, volume benda, warna benda dan sebagainya. Gambar 2. Jenis-jenis Termometer SKALA TERMOMETER Suhu benda selalu ditampilkan dalam bentuk skala. Jenis skala yang dikenal : - Celcius (°C) - Fahrenheit (°F) - Reamur (°R) dan - Kelvin (K) Masing-masing skala didasarkan pada wujud air sebagai standarnya, skala bawah pada saat es melebur dan batas atas pada saat air mendidih pada tekanan satu atmosfer. Gambar 3. Titik Lebur dan Titik Didih Termometer
  • 4. KONVERSI SKALA SUHU Hubungan Skala Celcius dengan Fahrenheit atau Hubungan Skala Celcius dengan Reamur atau Hubungan Skala Celcius dengan Kelvin atau Contoh Soal: Suhu daerah pegunungan menunjukkan 20 °C. Jika dinyatakan dalam skala Fahrenheit berapa skala yang ditunjukkan ? Penyelesaian: Diketahui: tC = 20 °C Ditanya: tF = …… ? Jawab: tF = . tC + 32 tF = . 20 + 32 tF = 36 + 32 tF = 68 °F Jadi skala pada termometer Fahrenheit menunjukkan 68 °F
  • 5. KALOR Kalor merupakan salah satu bentuk energi. Besarnya kalor suatu zat menunjukkan berapa besar energi kinetik dari partikel-partikel penyusunnya. Kalor mempunyai satuan Joule (SI) atau kalori. Alat yang digunakan untuk mengukur kalor disebut kalorimeter. Istilah kalor pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahi kimia dari Perancis bernama A.L. Lavoisier (1743-1794). Hubungan Kalor dan Massa Benda Jumlah kalor (Q) yang diserap benda untuk menaikkan suhu yang sama adalah sebanding dengan massa benda itu. Dapat dituliskan: Keterangan: Q = kalor (joule) m = massa zat (kg) Hubungan Kalor dan Kalor Jenis Zat Untuk menaikkan suhu yang sama, jumlah massa zat sama, tetapi jenis zat berbeda membutuhkan kalor yang berbeda pula. Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu bergantung pada jenis zat. Dapat dituliskan: Keterangan: Q = kalor (joule) c = kalor jenis zat (J/kg°C) 1 Joule = 0,24 kal 1 kal = 4,2 joule
  • 6. Pengaruh Kalor Terhadap Perubahan Suhu Benda Besarnya kalor (Q) yang diberikan pada sebuah benda sebanding dengan kenaikan suhu benda itu (Δt). Semakin lama pemanasan berarti kalor yang diterima air semakin besar dan suhu air semakin tinggi Dapat dituliskan: Keterangan: Q = kalor (joule) Δt = perubahan suhu (K) atau (°C) Kalor yang dilepas / diterima oleh zat ketika berubah suhunya, tergantung pada : massa zat, jenis zat, dan perubahan suhu. Dapat dirumuskan: Keterangan: Q = kalor (joule) m = massa zat (kg) c = kalor jenis zat (j/kg°C) Δt = perubahan suhu (K) atau (°C) Contoh Soal : Hitung kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 2000 gram air dari 20 °C menjadi 70 °C, jika diketahui kalor jenis air 4200 J/kg°C ! Penyelesaian: Diketahui: m = 2000 gram = 2 kg c = 4200 J/kg°C Δt = 70 °C – 20 °C = 50 °C Ditanya: Q = ……….. ? Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk menaikkan suhunya sebesar 1°C
  • 7. Jawab: Q = m.c.Δt Q = 2 kg x 4200 J/kg °C x 50 °C Q = 420000 J Jadi kalor yang diperlukan sebanyak 420 kJ. Pengaruh Kalor Terhadap Perubahan Wujud Benda Pemberian kalor atau pelepasan kalor pada suatu zat dapat menyebabkan zat tersebut berubah wujudnya. Gambar 4. Perubahan Wujud Zat KALOR LATEN Selama perubahan wujud, suhu zat tidak berubah. Kalor yang diterima atau dilepaskan oleh zat tidak digunakan untuk menaikkan suhu tetapi digunakan untuk mengubah wujud. Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud zat ini disebut kalor laten. PADAT GASCAIR menguap mengembun
  • 8. Dapat dituliskan: Keterangan Q = kalor (joule) m = massa zat (kg) L = kalor lebur (j/kg) MACAM-MACAM KALOR LATEN : 1. Kalor didih atau kalor uap adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk mengubah dari wujud cair menjadi wujud gas pada titik didihnya. 2. Kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk mengubah dari wujud padat menjadi cair pada titik leburnya. 3. Kalor beku adalah banyaknya kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud cair menjadi padat pada titik bekunya 4. Kalor embun adalah banyaknya kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud uap menjadi cair pada titik embunnya. Contoh Soal Berapa jumlah kalor yang diperlukan untuk menguapkan 2 kg air pada suhu 100 oC, jika kaolr uap air 2260 kJ/kg ? Penyelesaian: Diketahui: m = 2 kg L = 2260 kJ/kg Ditanya: Q = ……….. ? Jawab: Q = m.L Q = 2 kg x 2260 kJ/kg Q = 4520 kJ Jadi kalor yang diperlukan sebanyak 4520 kJ
  • 9. AZAS BLACK Jika benda bersuhu tinggi dicampur dengan benda bersuhu rendah maka benda yang bersuhu tinggi akan melepas kalor dan benda yang bersuhu rendah menerima kalor. Jumlah kalor yang dilepas oleh benda bersuhu tinggi sama dengan jumlah kalor yang diterima benda yang bersuhu rendah. Atau dapat dituliskan: Contoh Soal Air sebanyak 200 gram bersuhu 40 °C dicampur dengan 500 gram air yang bersuhu 80 °C. Berapakah suhu air campuran tersebut ? Penyelesaian: Diketahui: m1 = 200 gram m2 = 500 gram t1 = 40 °C t2 = 80 °C Ditanya: ta = ……….. ? Jawab: Qterima = Qlepas m1 x c1 x Δt1 = m2 x c2 x Δt2 (c1 dan c2 sama) m1 x (ta - t1 ) = m2 x (t2 - ta ) 200 x (ta - 40 ) = 500 x (80 - ta ) 200.ta - 8000 = 40000 – 500.ta 700.ta = 48000 ta = 68,5 °C Jadi suhu air campuran 68,5 °C. Q lepas = Q terima
  • 10. PEMUAIAN ZAT Pemuaian terjadi pada semua wujud benda, apakah benda itu padat, cair, atau gas. Pemuaian terjadi ketika suhu benda dinaikkan. Partikel-partikel benda akan semakin lincah/cepat pergerakannya dan semakin jauh jaraknya jika suhu dinaikkan. MUAI PANJANG Benda yang bentuknya berupa batang dimana ukuran luas dan volume bisa diabaikan, ketika suhu dinaikkan akan mengalami muai panjang. Panjang setelah pemuaian dirumuskan: atau Keterangan: L = panjang setelah memuai (m) Lo = panjang mula-mula (m) α = koefisien muai panjang (/°C) Δt = perubahan suhu (°C) ΔL = perubahan panjang (m) Contoh Soal Batang tembaga pada suhu 20 °C panjangnya 50 cm, kemudian dipanaskan sampai suhunya 100 °C. Jika koefisien muai panjang tembaga 1,7x10-5 / °C, berapa panjang batang tembaga sekarang ? Penyelesaian: Diketahui: t1 = 20 °C Lo = 50 cm t2 = 100 °C α = 0,000017 / °C Ditanya: L = …… ? Jawab: Δt = 100 °C - 20 °C = 80 °C L = Lo (1 + α.Δt) L = 50 cm ( 1 + 0,000017 / °C x 80 °C )
  • 11. L = 50 cm ( 1+ 0,00136 ) L = 50,068 cm Jadi panjang batang tembaga sekarang adalah 50,068 cm. MUAI LUAS Benda yang berbentuk pipih atau plat mempunyai ukuran luas, bila dipanaskan akan memuai pada arah panjang dan lebar sehingga menyebabkan pertambahan luas. Plat logam ABCD jika dipanaskan akan memuai menjadi A’ B’ C’ D’ Luas setelah pemuaian dirumuskan: atau Keterangan: A = luas setelah memuai (m2 ) Ao = luas mula-mula (m2 ) β = koefisien muai luas (/°C) Δt = perubahan suhu (°C) ΔA = perubahan luas (m2 )
  • 12. MUAI VOLUM ZAT PADAT Benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tebal (mempunyai volum) bila dipanaskan benda tersebut akan memuai pada semua arah sehingga menyebabkan pertambahan volume. Gambar 4. Pemuaian Volume Volume benda setelah pemuaian: atau Keterangan: V = volum setelah memuai (m3 ) Vo = volum mula-mula (m3 ) γ = koefisien muai volum (/°C) Δt = perubahan suhu (°C) ΔV = perubahan volum (m3 ) MUAI VOLUM ZAT CAIR Zat cair memuai jika dipanaskan dan besarnya pemuaian tiap-tiap zat berbeda-beda. Zat cair memuai menyesuaikan tempatnya, zat cair hanya dikenal mempunyai muai volume tidak ada muai panjang dan muai luas.
  • 13. PERPINDAHAN KALOR Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lain, secara alami kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Bagaimana kalor berpindah ? Perpindahan kalor dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu: konduksi (hantaran), konveksi (aliran), dan radiasi (pancaran). Konduksi Kalor berpindah melalui benda, tetapi partikel-partikel benda itu tidak mengalami perpindahan tempat. Perpindahan kalor seperti ini disebut konduksi atau hantaran. Benda yang baik menghantarkan kalor disebut konduktor. Misalnya: besi, tembaga, aluminium, dan perak. Benda yang tidak baik menghantarkan kalor disebut isolator. Misalnya: kayu, kaca, dan plastik. Gambar 6. Konduksi Konveksi Perpindahan kalor yang disebabkan oleh aliran suatu zat atau perpindahan partikel- partikel zat disebut konveksi. Konveksi bisa terjadi pada zat alir yaitu zait cair atau zat gas. Perpindahan kalor secara konveksi dibedakan menjadi dua yaitu konveksi alamiah dan konveksi paksa.
  • 14. Konveksi alamiah, contohnya aliran air pada saat dimasak. Konveksi paksa contohnya untu mendapatkan udara dingin dlam ruang dipasang AC atau kipas angin. Gambar 7. Konveksi Radiasi Radiasi adalah cara perpindahan kalor dengan pancaran tidak memerlukan zat perantara (medium), karena berupa gelombang elektromagnetik. Contoh perpindahan kalor secara radiasi: kalor dari matahari sampai ke bumi, kalor dari api unggun sampai ke badan kita, kalor dari lampu ruangan memancar ke segala arah. - Permukaan yang hitam dan kusam adalah penyerap dan pemancar kalor yang baik - Permukaan yang putih dan mengkilap adalah penyerap dan pemancar kalor yang buruk Mencegah Perpindahan Kalor Bagaimana susunan bagian termos, sehingga air panas di dalamnya tidak cepat dingin ? Prinsip kerja termos air panas: 1. Dinding terbuat dari kaca (isolator) untuk mencegah terjadinya konduksi 2. Ruang vakum antara dua dinding mencegah perpindahan kalor secara konduksi dan konveksi. 3. Lapisan perak mengkilap mencegah perpindahan kalor secara radiasi 4. Tutup (sumbat) terbuat dari bahan isolator agar konveksi dengan udara luar tidak terjadi
  • 15. Karena termos dapat mencegah ketiga cara perpindahan kalor maka air di dalam termos tidak cepat dingin. LATIHAN SOAL I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat ! 1. Suhu adalah besaran yang menunjukkan ukuran ……………. a. Temperatur d. derajat energi b. Derajat Panas e. usaha c. Energi 2. Diantara perubahan yang disebabkan perubahan suhu, yang dipakai untuk pengukuran suhu ialah …………….. a. Perubahan wujud d. perubahan massa b. Perubahan kimia e. Perubahan volume c. Perubahan fisis 3. Skala Celsius dan Fahrenheit memberikan nilai yang sama jika suhu benda a. 0 0 C d. 32 0 F b. 0 0 F c. – 40 0 C 4. Untuk memanaskan 250 cm3 air dari 20 0 C menjadi 30 0 C diperlukan kalor sebesar ……….. a. 2500 kal d. 3500 kal b. 2750 kal e. 3750 kal c. 3000 kal 5. Karena suhunya dinaikkan dari 0 0 C menjadi 100 0 C suatu batang baja yang panjangnya 1 m bertambah panjang 1 mm. Pertambahan panjang suatu batang baja yang panjangnya 60 cm bila dipanaskan dari 0 ) C sampai 120 0 C adalah …… a. 0,50 mm d. 1,20 mm b. 0,06 mm e. 2,40 mm c. 0,72 mm
  • 16. II. Essay Selesaikan soal-soal berikut ! 1. 265 K setara dengan …………..0 C 2. Sebutkan cara perpindahan kalor ! 3. Batang aluminium yang panjangnya 4 m, naik suhunya dari 27 0 C menjadi 72 0 C. Jika koefisien muai panjang aluminium = 24 x 10 -6 0 C-1 , hitunglah : a. pertambahan panjang aluminium b. panjang batang aluminium pada suhu 72 0 C ! 4. Dalam suatu bejana yang berisi 4 0 C air dicelupkan 2100 gram besi suhu 90 0 C. Pada saat keseimbangan termal dicapai ternyata suhu campuran adalah 34 0 C. Bila kalor jenis air = 0,1 kal/gr0 C,hitung massa air dalam bejana ! 5. Jika koefisien muai panjang suatu benda = 12 x 10 -6 0 C -1 , berapakah koefisien muai luas dan koefisien muai volumenya ? KUNCI JAWABAN : PILIHAN GANDA 1. B 2. E 3. C 4. A 5. C ESSAY 1. - 8 0 C 2. Konduksi, konveksi dan radiasi 3. a. 0,004320 m b. 4,004320 m 4. 392 gram 5. Β = 24 x 10 -6 /0 C γ = 48 x 10 -6 /0 C
  • 17. RANGKUMAN Suhu adalah ukuran derajat panas dinginnya suatu benda. Alat pengukur suhu adalah thermometer. Beberapa thermometer yang dikenal adalah thermometer skala Celcius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin. Hubungan antara C dan R : atau Hubungan antara C dan F atau Hubungan antara C dan K atau Kalor merupakan salah satu bentuk energy. Alat untuk mengukur kalor disebut calorimeter. Satuan kalor adalah joule. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk menaikkan suhunya sebesar 1°C Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau menurunkan suhu suatu benda dirumuskan : Keterangan: Q = kalor (joule) m = massa zat (kg) c = kalor jenis zat (j/kg°C) Δt = perubahan suhu (K) atau (°C)
  • 18. AZAS BLACK Besar kalor lepas = Besar kalor terima KALOR LATEN Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud zat ini disebut kalor laten. Dapat dituliskan: Keterangan: Q = kalor (joule) m = massa zat (kg) L = kalor lebur (j/kg) MACAM-MACAM KALOR LATEN : 1. Kalor didih atau kalor uap adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk mengubah dari wujud cair menjadi wujud gas pada titik didihnya. 2. Kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk mengubah dari wujud padat menjadi cair pada titik leburnya. 3. Kalor beku adalah banyaknya kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud cair menjadi padat pada titik bekunya 4. Kalor embun adalah banyaknya kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 kg zat dari wujud uap menjadi cair pada titik embunnya. PEMUAIAN Pemuaian terjadi pada semua wujud benda, apakah benda itu padat, cair, atau gas. Pemuaian terjadi ketika suhu benda dinaikkan. MACAM-MACAM PEMUAIAN 1. Pemuaian Panjang atau
  • 19. Keterangan: L = panjang setelah memuai (m) Lo = panjang mula-mula (m) α = koefisien muai panjang (/°C) Δt = perubahan suhu (°C) ΔL = perubahan panjang (m) 2. Pemuaian Luas atau Keterangan: A = luas setelah memuai (m2 ) Ao = luas mula-mula (m2 ) β = koefisien muai luas (/°C) Δt = perubahan suhu (°C) ΔA = perubahan luas (m2 ) 3. Pemuaian Volume atau Keterangan: V = volum setelah memuai (m3 ) Vo = volum mula-mula (m3 ) γ = koefisien muai volum (/°C) Δt = perubahan suhu (°C) ΔV = perubahan volum (m3 ) PERPINDAHAN KALOR Perpindahan kalor dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu: konduksi (hantaran), konveksi (aliran), dan radiasi (pancaran)
  • 20.  Konduksi Ialah kalor berpindah melalui benda, tetapi partikel-partikel benda itu tidak mengalami perpindahan tempat.  Konveksi Ialah perpindahan kalor yang disebabkan oleh aliran suatu zat atau perpindahan partikel-partikel zat disebut konveksi. Konveksi bisa terjadi pada zat alir yaitu zait cair atau zat gas.  Radiasi Radiasi adalah cara perpindahan kalor dengan pancaran tidak memerlukan zat perantara (medium), karena berupa gelombang elektromagnetik. DAFTAR PUSTAKA Anonymous. 2010. Suhudan Kalor. Bahan AjarFisikaKelasVIISMP. From http:// www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokokview &id=323. Anonymous. 2010. Pemuaian. BahanAjarFisikaKelasVIISMP. From http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pok ok/view&id=188 Anonymous. 2010. Pemuaian. BahanAjarFisikaKelasXIISMA. From http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pok ok/view&id=423 Anonymous. 2010. PerambatanKalor. BahanAjar FisikaKelasXIISMA. From http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pok ok/view&id=424 Suratman, M. FISIKA SMK Tingkat 1 Teknologi dan Industri. 1999. PT. Armico. Jakarta. Supriyanto. 2007. FISIKA Untuk SMA Kelas X. PT. Gelora Aksara Pratama. Jakarta.