SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
Suhu dan Kalor
Oleh :
1. Johan Rifani Suyono
2. Ismed Noor
3. Ardela Anggereni
4. Nurul Hayati
5. Nispi Hariyani
Pada Pelatihan Jarak Jauh IPA-MTs Angkatan 1 Periode 16 s.d 29
Peta Konsep
Apersepsi
Suhu / Temperatur
Pada Kehidupan Sehari-hari temperatur merupakan indikator panas
atau dinginnya benda
Es Dikatakan Bertemperatur Rendah Api Dikatakan Bertemperatur Tinggi
Suhu / Temperatur
Suhu didefinisikan sebagai derajat panas dinginnya suatu benda.
Alat untuk mengukur suhu adalah termometer, termometer ini memiliki sifat termometrik zat yang
berubah jika dipanaskan.
Pada prinsipnya semua termometer mempunyai acuan yang sama dalam menetapkan skala, titik lebur
es murni dipakai sebagai titik tetap bawah, sedangkan suhu uap diatas air yang sedang mendidih pada
tekanan 1 atm sebagai titik tetap atas.
Termometer
Pemuaian
• Δ𝐿 = 𝛼𝐿𝑜Δ𝑇
• Δ𝐴 = 𝛽𝐴𝑜Δ𝑇
• Δ𝑉 = 𝛾𝑉𝑜Δ𝑇
 Perubahan suatu benda yang bisa menjadi bertambah panjang,
Lebar,luas, atau berubah volumenya karena terkena panas ( kalor)
Δ𝐿, Δ𝐴, Δ𝑉 = Perubahan panjang,
luas dan volume
𝐿𝑜, 𝐴𝑜, 𝑉𝑜 = Panjang, luas dan volume awal
ΔT = Perubahan suhu(0C)
𝛼, 𝛽, 𝛾= Koefisien muai panjang, luas dan
volume (0C-1)
γ= 3α dan β= 2α
Contoh Soal: Pemuaian Zat Padat
Sebatang baja berpenampang kecil yang
panjangnya 20 meter bersuhu 20OC. Baja
mengalami pemanasan sampai suhu 40OC
kemudian didinginkan sampai suhu -30OC.
Berapakah perbedaan thd pjng awal?.
Penyelesaian:
αbaja= 12. 10-6 /OC
a. Δl = lO α Δt
= 20 m . 12. 10-6 /OC. (40-20)OC
= 4,8 mm
Pemuaian Zat Padat
2. PEMUAIAN LUAS
Untuk benda-benda yang berbentuk lempengan plat
(dua dimensi), akan terjadi pemuaian dalam
arah panjang dan lebar. Hal ini berarti
lempengan tersebut mengalami pertambahan
luas atau pemuaian luas. Kemampuan suatu
benda untuk mengalami pemuaian luas sangat
ditentukan oleh koefisien muai luas
dilambangkan dengan β, Dengan nilai β = 2α.
Δ𝐴 = 𝛽𝐴𝑜Δ𝑇
𝐴𝑜 = luas awal benda
𝐴𝑡 = luas akhir benda pada suhu T
ΔA = perubahan luas
𝑇𝑜 = suhu awal
𝑇𝑡 = suhu akhir
𝛽 = koefisien muai luas
3. PEMUAIAN VOLUME
Pemuaian volume sama juga dengan pertambahan atau
pemuaian panjang secara 3 dimensi. Karena itu muai
volume sama juga dengan tiga kali muai panjang.
Pemuaian volume suatu zat tergantung pada koefisien
muai volumenya γ (gamma) dimana γ = 3α
Δ𝑉 = 𝛾𝑉𝑜Δ𝑇
Pemuaian Zat Cair
PEMUAIAN
Pada zat cair pemuaian yang terjadi hanya pemuaian
volume, tidak ada pemuaian panjang dan luas.
Ini terkait dengan sifat darI zat cair sendiri yang
bentuknya berubah-ubah sesuai dengan bentuk
wadah yang ditempatinya.
Δ𝑉 = 𝛾𝑉𝑜Δ𝑇
PEMUAIAN VOLUME
Gas mengalami pemuaian ketika suhunya bertambah dan
mengalami penyusutan jika suhunya turun. Pada gas
tidak dikenal muai panjang dan muai luas, yang ada
hanyalah muai volume gas
Pemuaian Zat Gas
Kalor
kuantitas atau jumlah panas baik
yang diserap maupun yang
dilepaskan oleh suatu benda
Satuan kalor adalah joule (J), untuk
kandungan energi dalam bahan
makanan kadang dinyatakan
1 Joule = 0.24
Kalori
1 Kalori = 4.2
1 kalori itu didefinisikan
sebagai banyaknya kalor yang
diperlukan untuk memanaskan
sebanyak 1 kg air dengan suhu 1⁰C
Apa saja yang
mempengaruhi besar
kecilnya kalor pada suatu
benda?
Kalor yang diterima oleh benda dapat
mengubah suhu benda. Ketika kalor
diberikan kepada air, maka suhu air
bertambah.
Makin banyak kalor yang diberikan makin
banyak pula perubahan pada suhu air.
Bila kalor terus diberikan, lama kelamaan
air akan mendidih.
Bagaimana jika yang dipanaskan adalah
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya kalor
massa zat (𝑚)
• Makin besar massa
benda, kalor yang
diperlukan untuk
menaikkan suhu makin
besar pula
jenis zat / kalor jenis*
(𝑐)
• Kalor untuk menaikkan
suhu benda bergantung
pada jenis benda itu
perubahan suhu (∆𝑻)
• Makin besar kenaikan
suhu benda, kalor yang
diperlukan makin besar
pula
𝑸 = 𝒎𝒄∆𝑻
*Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang
diperlukan oleh suatu zat untuk menaikkan
suhu 1 kg zat tersebut sebesar 1 °C
Contoh Soal
Berapa banyaknya kalor yang diperlukan untuk
memanaskan 500 gram air dari 𝟏𝟎°C menjadi 𝟔𝟎° C, jika
kalor jenis air adalah 𝟒, 𝟐 × 𝟏𝟎𝟑J/kg °C.
Jawab :
∆Q = m . c . ∆T
= 0,5 kg x 𝟒, 𝟐 × 𝟏𝟎𝟑 J/kg °C x (60 -10) °C
= 105.000 joule
Kapasitas Kalor (C)
Kapasitas kalor suatu zat adalah
banyaknya kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu zat itu
sebesar 1°C
𝐶 =
𝑄
∆𝑇
Hubungan kapasitas kalor (𝐶)
dengan kalor jenis (𝑐)
𝐶 = 𝑚𝑐
Contoh Soal
Untuk menaikkan suhu benda yang memiliki massa 5
kg dari 30° C menjadi 80°C diperlukan kalor sebanyak
80.000 Joule. Tentukan
a) Kapasitas kalor benda itu?
b) Besar kalor jenisnya?
Penyelesaian
Diketahui : Q = 80000 Joule m = 5kg ΔT = 80°C - 30°C = 50°C
Ditanya : a) C = ........?
b) c = ........?
Jawab :
a) C = Q/ΔT = 80.000/50 = 1600 J/°C
b) c = c/m = 1600/5 = 320 J/kg°C
Kalor pada
Perubahan
Wujud Zat
Kalor yang diserap suatu zat tidak selalu
menyebabkan kenaikan suhu/temperatur saja.
Kadangkala kalor yang diserap oleh suatu zat dapat
mengubah wujud zat tersebut tanpa menaikkan
suhunya
Contoh es yang dipanaskan lama kelamaan akan
menjadi air, sebaliknya air yang didinginkan, lama
kelamaan akan menjadi es.
Kalor yang digunakan untuk merubah wujud zat itu
disebut kalor laten
Kalor merubah wujud
benda
Subtitle
• Energi Kalor ada yang digunakan untuk menaikkan suhu
benda dan juga yang digunakan untuk mengubah wujud.
• Selama perubahan wujud zat, kalor yang diterima atau
di lepaskan oleh zat tidak digunakan untuk menaikkan
suhu tetapi mengubah wujud .
• Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud zat bukan
untuk menaikkan suhu disebut Kalor Laten
Grafik Kalor
Kalor Laten
Kalor
Laten
Kalor
Beku
Q = 𝑚𝐿𝐹
Kalor
Lebur
Q = 𝑚𝐿𝐹
Kalor
Didih
Q = 𝑚𝐿𝑈
Kalor
Embun
Q = 𝑚𝐿𝑉
Asas Black
Bunyi Asas Black
Banyaknya kalor yang dilepaskan
sama dengan banyaknya kalor yang
diterima.
Contoh Soal
Allah telah menurunkan air (hujan) dari
langit, maka mengalirlah ia (air) di
lembah-lembah menurut ukurannya, maka
arus itu membawa buih yang
mengambang.
Dan dari apa (logam) yang mereka lebur
dalam api untuk membuat perhiasan atau
alat-alat, ada (pula) buihnya seperti (buih
arus) itu.
Demikianlah Allah membuat perumpamaan
tentang yang benar dan yang batil.
Adapun buih, akan hilang sebagai sesuatu
yang tidak ada gunanya;
tetapi yang bermanfaat bagi manusia,
akan tetap ada di bumi.
Demikianlah Allah membuat perumpamaan
Q.S Ar Raad : 17
Dapat terjadi`
Perpindahan
Kalor
PETA KONSEP
Perpindahan
Konduksi Konveksi Radiasi
Secara Secara Secara
Konsep Konsep Konsep
Perpindahan
kalor yang
tidak disertai
zat perantara
Perpindahan
kalor yang
disertai zat
perantara
Perpindahan
kalor tanpa
melalui zat
perantara
Dapat terjadi
Besi yang
dipanaskan salah
satu ujungnya
Proses
mendidihkan
air
Pengguna
an
microwave
Dapat terjadi`
Dapat terjadi
Perpindahan Kalor
Konduksi
• Konduksi
adalah perpindahan kalor melalui suatu
zat tanpa disertai perpindahan
partikel-partikel zat tersebut.
Contoh :
Memanaskan
logam
A
B
• Penghantar kalor yang baik disebut
konduktor
Contoh :
besi, baja, tembaga, seng, dan aluminium
(jenis logam)
besi baja kuningan tembaga
• Penghantar kalor yang kurang baik/buruk
disebut isolator
Contoh :
kayu, kaca, wol, kertas, dan plastik
(jenis bukan logam)
Konveksi
• Konveksi
adalah perpindahan kalor melalui zat
disertai perpindahan partikel-
partikel zat tersebut.
• Konveksi terjadi karena perbedaan massa jenis
zat
• Konveksi terjadi dalam zat cair dan gas
• Contoh :
1. Terjadinya angin laut
Angin laut terjadi pada siang hari
Terjadinya angin darat
Angin darat terjadi pada malam hari
2. sistem pendinginan
mobil (radiator)
2. 3. pembuatan cerobong
asap
4. Lemari es
Radiasi
• Radiasi (pancaran)
adalah perpindahan kalor tanpa zat
perantara (medium)
Contoh :
sinar matahari sampai ke bumi melalui radiasi
Permukaan hitam dan kusam merupakan
penyerap dan pemancar radiasi yang baik
Permukaan putih dan mengkilap merupakan
Penyerap dan pemancar radiasi yang buruk
Termoskop adalah alat yang digunakan untuk
mengetahui adanya pemancaran kalor
Pemanfaatan Kalor dalam kehidupan sehari-hari
1. Panci masak
dari bahan
konduktor
dari bahan
isolator
mengkilap
2. Termos 3. Setrika
Ayat Al Qur’an yang berkaitan dengan
perpindahan kalor secara radiasi :
QS. An Naml ayat 7 : “Sesungguhnya Aku
melihat api, Aku kelak akan membawa
kepadamu kabar daripadanya atau Aku
membawa kepadamu suluh api supaya
kamu dapat berdiang”
Perubahan
Fisika dan
Kimia
Zat dapat mengalami perubahan, mulai
dari perubahan wujud yang bersifat
sementara sampai perubahan
membentuk zat lain yang bersifat tetap.
Perubahan wujud dibagi menjadi dua :
Perubahan Fisika
Perubahan Kimia
Perubahan
Fisika
Perubahan Fisika adalah
suatu perubahan yang
tidak menghasilkan zat
baru dan bersifat timbal
balik, artinya dapat
kembli ke keadaan
semula. Contoh
perubahan fisika, antara
lain :
a. Perubahan wujud
b. Perubahan bentuk
Perubahan Fisika
Dapat disebabkan oleh :
• Penerimaan panas oleh zat :
Penguapan dan Pencairan
• Pelepasan panas : Pembekuan,
Pengembunan
• Pencampuran zat baru tanpa
membentuk zat baru : pasir dan
garam
• Pemotongan/ pembelahan zat
Salah satu contoh perubahan fisika adalah kondensasi yang
sudah dijelaskan dalam Al-Quran Surat Ar-Rum Ayat 48
Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah
perubahan yang
menghasilkan suatu zat
baru. Contoh dari
perubahan kimia :
Bensin Biodiesel sebagai
bahan bakar berubah
dari cair menjadi asap
knalpot
Prosos Fotosintesis pada
tumbuh-tumbuhan yang
merubah air, sinar
matahari dan sebagainya
menjadi makanan
Bom meledak yang
merubah benda padat
menjadi pecahan dan
Perubahan kimia pada proses fotosintesis , air menumbuhkan tumbuhan
sudah dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-An’am ayat 99
Perubahan Warna
Perubahan Bau
Terbentuknya Gas
Timbulnya Cahaya
Pembentukan Endapan Baru
Perubahan pH
Sebab-Sebab Terjadinya Perubahan Kimia :
Pembakaran
Pencampuran
Aliran Listrik
Pembentukan Gas
Ciri-Ciri Perubahan Kimia
Pemanasan Global
Pengertian Pemanasan Global
Pemanasan global adalah peristiwa
meningkatnya suhu rata-rata pada
lapisan atmosfer dan permukaan Bumi
Gejala terjadinya pemanasan global
dapat diamati dan dirasakan,
misalnya terjadinya pergantian musim
yang tidak bisa diprediksi, sering
terjadi angin puting beliung, banjir
dan kekeringan di wilayah yang tidak
biasa mengalaminya, dan terumbu
karang memutih. Sumber:pixabay.com/typographyimages
Penyebab Pemanasan Global
Efek Rumah Kaca dan Aktibatnya
Efek rumah kaca terjadi akibat panas yang
dipantulkan oleh permukaan Bumi
terperangkap oleh gas-gas di atmosfer,
sehingga tidak dapat diteruskan ke luar
angkasa, melainkan dipantulkan kembali ke
permukaan Bumi.
Sumber: pixabay.com/OpenClipartVectors
Penyebab Pemanasan Global
Efek Rumah Kaca dan Aktibatnya
Seperti diketahui bahwa atmosfer
mengandung banyak gas, seperti karbon
dioksida (CO2), metana (CH4), dinitrogen
oksida (N2O), uap air, klorofluorokarbon
(CFC), hidrofluorokarbon (HFC), dan
sulfurfluorida (SF6).
Gas-gas tersebut memiliki sifat
memerangkap panas, sehingga panas yang
dipantulkan oleh permukaan Bumi tidak
dapat diteruskan ke angkasa. Gas-gas
tersebut dinamakan gas rumah kaca. Di
antara gasgas tersebut, gas karbon
dioksida (CO2) paling berperan
menyebabkanpemanasan global. Sumber: researchgate.net
Dampak Pemanasan Global
Perubahan Cuaca dan Iklim
Dampak pemanasan
global terhadap
perubahan iklim
antara lain:
Gunung-gunung es akan mencair, dan akan lebih sedikit es yang terapung di laut.
Di daerah subtropis, bagian pegunungan yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta
salju akan lebih cepat mencair. Melelehnya es di Puncak Jayawijaya, Papua, merupakan
fenomena yang menegaskan bahwa telah terjadi peningkatan suhu di Indonesia.
Curah hujan akan meningkat dan badai akan lebih sering terjadi.
Air tanah akan lebih cepat menguap sehingga beberapa daerah akan menjadi lebih
kering dari sebelumnya.
Angin akan bertiup lebih kencang dengan pola yang berbeda-beda sehingga terjadi
angin puting beliung yang lebih besar.
Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrem; terjadi hujan ekstrem atau
kekeringan ekstrem di berbagai wilayah.
Kenaikan Permukaan Laut
Ketika atmosfer menghangat, permukaan
lautan juga akan menghangat, sehingga
volume air laut akan membesar dan
menaikkan tinggi permukaan air laut.
Peningkatan tinggi muka air laut 30%
berasal dari pencairan es dan sisanya
berasal dari pemuaian air akibat
peningkatan suhu.
Sumber: pixabay.com/currens
Dampak Pemanasan Global
Menurunkan Hasil Pertanian
Kekeringan di wilayah pertanian mengakibatkan
tanaman pertanian rusak.
Banjir di wilayah pertanian akan merendam
tanaman pertanian yang mengakibatkan gagal
panen.
Kerawanan pangan akan meningkat di wilayah
yang rawan bencana kering dan banjir.
Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami
serangan hama dan penyakit yang meningkat
populasinya akibat perubahan iklim.
Dampak perubahan iklim akibat pemanasan global terhadap
ketahanan pangan, antara lain sebagai berikut:
Sumber: pixabay.com/Broin
Dampak Pemanasan Global
Pengaruh Terhadap Hewan dan Tumbuhan
Selain manusia, hewan dan tumbuhan
menjadi makhluk hidup yang akan
terkena dampak pemanasan global.
Hewan dan tumbuhan yang tidak dapat
beradaptasi akan punah. Kepunahan
spesies organisme akan mengurangi
keanekaragaman hayati. Jika banyak
organisme yang punah, ekosistem
menjadi tidak stabil.
Sumber: pixabay.com/Pexels
Dampak Pemanasan Global
DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
Pengaruh Terhadap Kesehatan Manusia
Meluasnya penyebaran penyakit. Sebagai contoh,
penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan
malaria
Meningkatnya kasus orang meninggal akibat
penyakit yang dipicu oleh cuaca panas, misalnya
stress, stroke, dehidrasi, jantung, dan ginjal.
Meningkatnya kasus alergi dan penyakit pernapasan
karena udara yang lebih hangat memperbanyak
polutan, seperti spora jamur dan serbuk sari
tumbuhan.
Meningkatnya penyakit infeksi, yang semula
menginfeksi hewan kemudian dapat menginfeksi
manusia. Contohnya adalah flu burung dan flu babi.
Sumber: pixabay.com/FotoshopTofs
Upaya Penanggulangan Pemanasan Global
Upaya Penanggulangan Pemanasan Global
Upaya Penanggulangan Pemanasan Global
Thank
you

More Related Content

Similar to Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptx

Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian
Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian
Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian Rezafarida
 
Bab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalorBab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kaloremri3
 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bLinkin Park News
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika KalorimetriITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika KalorimetriFransiska Puteri
 
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1kabul16
 
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan gandaFisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan gandaputrimanggala
 
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptx
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptxPPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptx
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptxDindaPratiwi46
 
Modul kelas x unit 7
Modul kelas x unit 7Modul kelas x unit 7
Modul kelas x unit 7Eko Supriyadi
 
Ppt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikaPpt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikarikaomamih
 
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxPPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxramaagungprabowo
 
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)MAFIA '11
 
BAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptx
BAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptxBAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptx
BAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptxTarkani Abahnanda
 
SUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptx
SUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptxSUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptx
SUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptxIraWati143786
 

Similar to Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptx (20)

Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian
Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian
Kalorimetri semester 1 teknologi hasil pertanian
 
Bab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalorBab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalor
 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika KalorimetriITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Kalorimetri
 
Suhu dan Kalor rpp
Suhu dan Kalor rppSuhu dan Kalor rpp
Suhu dan Kalor rpp
 
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
Suhu dan Kalir SMK Teknologi Kelas X Semester 1
 
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan gandaFisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
 
Zat dan kalor
Zat dan kalorZat dan kalor
Zat dan kalor
 
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptx
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptxPPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptx
PPT-BAB 5-Suhu & Kalor.pptx
 
Modul kelas x unit 7
Modul kelas x unit 7Modul kelas x unit 7
Modul kelas x unit 7
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Ppt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikaPpt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamika
 
Suhu
SuhuSuhu
Suhu
 
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxPPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
 
BAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptx
BAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptxBAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptx
BAB 3-Suhu Kalor dan Pemuaian.pptx
 
SUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptx
SUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptxSUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptx
SUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptx
 
Laporan lengka1
Laporan lengka1Laporan lengka1
Laporan lengka1
 
Suhu dan Kalor.pptx
Suhu dan Kalor.pptxSuhu dan Kalor.pptx
Suhu dan Kalor.pptx
 

More from nispihariyani1

KLASIFIKASI makhluk hidup.pptx
KLASIFIKASI makhluk hidup.pptxKLASIFIKASI makhluk hidup.pptx
KLASIFIKASI makhluk hidup.pptxnispihariyani1
 
Objek ipa dan pengamatannya.pptx
Objek ipa dan pengamatannya.pptxObjek ipa dan pengamatannya.pptx
Objek ipa dan pengamatannya.pptxnispihariyani1
 
Suhu dan Kalor_Pemuaian.ppt
Suhu dan Kalor_Pemuaian.pptSuhu dan Kalor_Pemuaian.ppt
Suhu dan Kalor_Pemuaian.pptnispihariyani1
 
perubahan fisika & kimia.pptx
perubahan fisika & kimia.pptxperubahan fisika & kimia.pptx
perubahan fisika & kimia.pptxnispihariyani1
 
_PPT Kalor dan Perpindahannya.pptx
_PPT Kalor dan Perpindahannya.pptx_PPT Kalor dan Perpindahannya.pptx
_PPT Kalor dan Perpindahannya.pptxnispihariyani1
 
mata kuliah seni pertemuan kedua.pptx
mata kuliah seni pertemuan kedua.pptxmata kuliah seni pertemuan kedua.pptx
mata kuliah seni pertemuan kedua.pptxnispihariyani1
 
mata kuliah seni pertemuan pertama.pptx
mata kuliah seni pertemuan pertama.pptxmata kuliah seni pertemuan pertama.pptx
mata kuliah seni pertemuan pertama.pptxnispihariyani1
 
Kelompok 9 Bahasa Indonesia.pptx
Kelompok 9 Bahasa Indonesia.pptxKelompok 9 Bahasa Indonesia.pptx
Kelompok 9 Bahasa Indonesia.pptxnispihariyani1
 

More from nispihariyani1 (10)

pertemuan 7.pptx
pertemuan 7.pptxpertemuan 7.pptx
pertemuan 7.pptx
 
KLASIFIKASI makhluk hidup.pptx
KLASIFIKASI makhluk hidup.pptxKLASIFIKASI makhluk hidup.pptx
KLASIFIKASI makhluk hidup.pptx
 
Objek ipa dan pengamatannya.pptx
Objek ipa dan pengamatannya.pptxObjek ipa dan pengamatannya.pptx
Objek ipa dan pengamatannya.pptx
 
Suhu dan Kalor_Pemuaian.ppt
Suhu dan Kalor_Pemuaian.pptSuhu dan Kalor_Pemuaian.ppt
Suhu dan Kalor_Pemuaian.ppt
 
perubahan fisika & kimia.pptx
perubahan fisika & kimia.pptxperubahan fisika & kimia.pptx
perubahan fisika & kimia.pptx
 
Pemanasan Global.pptx
Pemanasan Global.pptxPemanasan Global.pptx
Pemanasan Global.pptx
 
_PPT Kalor dan Perpindahannya.pptx
_PPT Kalor dan Perpindahannya.pptx_PPT Kalor dan Perpindahannya.pptx
_PPT Kalor dan Perpindahannya.pptx
 
mata kuliah seni pertemuan kedua.pptx
mata kuliah seni pertemuan kedua.pptxmata kuliah seni pertemuan kedua.pptx
mata kuliah seni pertemuan kedua.pptx
 
mata kuliah seni pertemuan pertama.pptx
mata kuliah seni pertemuan pertama.pptxmata kuliah seni pertemuan pertama.pptx
mata kuliah seni pertemuan pertama.pptx
 
Kelompok 9 Bahasa Indonesia.pptx
Kelompok 9 Bahasa Indonesia.pptxKelompok 9 Bahasa Indonesia.pptx
Kelompok 9 Bahasa Indonesia.pptx
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Suhu dan Kalor - Kelompok 1.pptx

  • 1. Suhu dan Kalor Oleh : 1. Johan Rifani Suyono 2. Ismed Noor 3. Ardela Anggereni 4. Nurul Hayati 5. Nispi Hariyani Pada Pelatihan Jarak Jauh IPA-MTs Angkatan 1 Periode 16 s.d 29
  • 4. Suhu / Temperatur Pada Kehidupan Sehari-hari temperatur merupakan indikator panas atau dinginnya benda Es Dikatakan Bertemperatur Rendah Api Dikatakan Bertemperatur Tinggi
  • 5. Suhu / Temperatur Suhu didefinisikan sebagai derajat panas dinginnya suatu benda. Alat untuk mengukur suhu adalah termometer, termometer ini memiliki sifat termometrik zat yang berubah jika dipanaskan. Pada prinsipnya semua termometer mempunyai acuan yang sama dalam menetapkan skala, titik lebur es murni dipakai sebagai titik tetap bawah, sedangkan suhu uap diatas air yang sedang mendidih pada tekanan 1 atm sebagai titik tetap atas.
  • 7. Pemuaian • Δ𝐿 = 𝛼𝐿𝑜Δ𝑇 • Δ𝐴 = 𝛽𝐴𝑜Δ𝑇 • Δ𝑉 = 𝛾𝑉𝑜Δ𝑇  Perubahan suatu benda yang bisa menjadi bertambah panjang, Lebar,luas, atau berubah volumenya karena terkena panas ( kalor) Δ𝐿, Δ𝐴, Δ𝑉 = Perubahan panjang, luas dan volume 𝐿𝑜, 𝐴𝑜, 𝑉𝑜 = Panjang, luas dan volume awal ΔT = Perubahan suhu(0C) 𝛼, 𝛽, 𝛾= Koefisien muai panjang, luas dan volume (0C-1) γ= 3α dan β= 2α
  • 8. Contoh Soal: Pemuaian Zat Padat Sebatang baja berpenampang kecil yang panjangnya 20 meter bersuhu 20OC. Baja mengalami pemanasan sampai suhu 40OC kemudian didinginkan sampai suhu -30OC. Berapakah perbedaan thd pjng awal?. Penyelesaian: αbaja= 12. 10-6 /OC a. Δl = lO α Δt = 20 m . 12. 10-6 /OC. (40-20)OC = 4,8 mm
  • 9. Pemuaian Zat Padat 2. PEMUAIAN LUAS Untuk benda-benda yang berbentuk lempengan plat (dua dimensi), akan terjadi pemuaian dalam arah panjang dan lebar. Hal ini berarti lempengan tersebut mengalami pertambahan luas atau pemuaian luas. Kemampuan suatu benda untuk mengalami pemuaian luas sangat ditentukan oleh koefisien muai luas dilambangkan dengan β, Dengan nilai β = 2α. Δ𝐴 = 𝛽𝐴𝑜Δ𝑇 𝐴𝑜 = luas awal benda 𝐴𝑡 = luas akhir benda pada suhu T ΔA = perubahan luas 𝑇𝑜 = suhu awal 𝑇𝑡 = suhu akhir 𝛽 = koefisien muai luas 3. PEMUAIAN VOLUME Pemuaian volume sama juga dengan pertambahan atau pemuaian panjang secara 3 dimensi. Karena itu muai volume sama juga dengan tiga kali muai panjang. Pemuaian volume suatu zat tergantung pada koefisien muai volumenya γ (gamma) dimana γ = 3α Δ𝑉 = 𝛾𝑉𝑜Δ𝑇
  • 10. Pemuaian Zat Cair PEMUAIAN Pada zat cair pemuaian yang terjadi hanya pemuaian volume, tidak ada pemuaian panjang dan luas. Ini terkait dengan sifat darI zat cair sendiri yang bentuknya berubah-ubah sesuai dengan bentuk wadah yang ditempatinya. Δ𝑉 = 𝛾𝑉𝑜Δ𝑇 PEMUAIAN VOLUME Gas mengalami pemuaian ketika suhunya bertambah dan mengalami penyusutan jika suhunya turun. Pada gas tidak dikenal muai panjang dan muai luas, yang ada hanyalah muai volume gas Pemuaian Zat Gas
  • 11. Kalor kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun yang dilepaskan oleh suatu benda Satuan kalor adalah joule (J), untuk kandungan energi dalam bahan makanan kadang dinyatakan 1 Joule = 0.24 Kalori 1 Kalori = 4.2 1 kalori itu didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan sebanyak 1 kg air dengan suhu 1⁰C
  • 12. Apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya kalor pada suatu benda? Kalor yang diterima oleh benda dapat mengubah suhu benda. Ketika kalor diberikan kepada air, maka suhu air bertambah. Makin banyak kalor yang diberikan makin banyak pula perubahan pada suhu air. Bila kalor terus diberikan, lama kelamaan air akan mendidih. Bagaimana jika yang dipanaskan adalah
  • 13. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya kalor massa zat (𝑚) • Makin besar massa benda, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu makin besar pula jenis zat / kalor jenis* (𝑐) • Kalor untuk menaikkan suhu benda bergantung pada jenis benda itu perubahan suhu (∆𝑻) • Makin besar kenaikan suhu benda, kalor yang diperlukan makin besar pula 𝑸 = 𝒎𝒄∆𝑻 *Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk menaikkan suhu 1 kg zat tersebut sebesar 1 °C
  • 14. Contoh Soal Berapa banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 500 gram air dari 𝟏𝟎°C menjadi 𝟔𝟎° C, jika kalor jenis air adalah 𝟒, 𝟐 × 𝟏𝟎𝟑J/kg °C. Jawab : ∆Q = m . c . ∆T = 0,5 kg x 𝟒, 𝟐 × 𝟏𝟎𝟑 J/kg °C x (60 -10) °C = 105.000 joule
  • 15. Kapasitas Kalor (C) Kapasitas kalor suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat itu sebesar 1°C 𝐶 = 𝑄 ∆𝑇 Hubungan kapasitas kalor (𝐶) dengan kalor jenis (𝑐) 𝐶 = 𝑚𝑐
  • 16. Contoh Soal Untuk menaikkan suhu benda yang memiliki massa 5 kg dari 30° C menjadi 80°C diperlukan kalor sebanyak 80.000 Joule. Tentukan a) Kapasitas kalor benda itu? b) Besar kalor jenisnya? Penyelesaian Diketahui : Q = 80000 Joule m = 5kg ΔT = 80°C - 30°C = 50°C Ditanya : a) C = ........? b) c = ........? Jawab : a) C = Q/ΔT = 80.000/50 = 1600 J/°C b) c = c/m = 1600/5 = 320 J/kg°C
  • 17. Kalor pada Perubahan Wujud Zat Kalor yang diserap suatu zat tidak selalu menyebabkan kenaikan suhu/temperatur saja. Kadangkala kalor yang diserap oleh suatu zat dapat mengubah wujud zat tersebut tanpa menaikkan suhunya Contoh es yang dipanaskan lama kelamaan akan menjadi air, sebaliknya air yang didinginkan, lama kelamaan akan menjadi es. Kalor yang digunakan untuk merubah wujud zat itu disebut kalor laten
  • 19. • Energi Kalor ada yang digunakan untuk menaikkan suhu benda dan juga yang digunakan untuk mengubah wujud. • Selama perubahan wujud zat, kalor yang diterima atau di lepaskan oleh zat tidak digunakan untuk menaikkan suhu tetapi mengubah wujud . • Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud zat bukan untuk menaikkan suhu disebut Kalor Laten Grafik Kalor
  • 20. Kalor Laten Kalor Laten Kalor Beku Q = 𝑚𝐿𝐹 Kalor Lebur Q = 𝑚𝐿𝐹 Kalor Didih Q = 𝑚𝐿𝑈 Kalor Embun Q = 𝑚𝐿𝑉
  • 21. Asas Black Bunyi Asas Black Banyaknya kalor yang dilepaskan sama dengan banyaknya kalor yang diterima. Contoh Soal
  • 22. Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah ia (air) di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti (buih arus) itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan tentang yang benar dan yang batil. Adapun buih, akan hilang sebagai sesuatu yang tidak ada gunanya; tetapi yang bermanfaat bagi manusia, akan tetap ada di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan Q.S Ar Raad : 17
  • 24. PETA KONSEP Perpindahan Konduksi Konveksi Radiasi Secara Secara Secara Konsep Konsep Konsep Perpindahan kalor yang tidak disertai zat perantara Perpindahan kalor yang disertai zat perantara Perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara Dapat terjadi Besi yang dipanaskan salah satu ujungnya Proses mendidihkan air Pengguna an microwave Dapat terjadi` Dapat terjadi Perpindahan Kalor
  • 25. Konduksi • Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Contoh : Memanaskan logam A B
  • 26. • Penghantar kalor yang baik disebut konduktor Contoh : besi, baja, tembaga, seng, dan aluminium (jenis logam) besi baja kuningan tembaga
  • 27. • Penghantar kalor yang kurang baik/buruk disebut isolator Contoh : kayu, kaca, wol, kertas, dan plastik (jenis bukan logam)
  • 28. Konveksi • Konveksi adalah perpindahan kalor melalui zat disertai perpindahan partikel- partikel zat tersebut. • Konveksi terjadi karena perbedaan massa jenis zat • Konveksi terjadi dalam zat cair dan gas
  • 29. • Contoh : 1. Terjadinya angin laut Angin laut terjadi pada siang hari
  • 30. Terjadinya angin darat Angin darat terjadi pada malam hari
  • 31. 2. sistem pendinginan mobil (radiator) 2. 3. pembuatan cerobong asap
  • 33. Radiasi • Radiasi (pancaran) adalah perpindahan kalor tanpa zat perantara (medium) Contoh : sinar matahari sampai ke bumi melalui radiasi
  • 34. Permukaan hitam dan kusam merupakan penyerap dan pemancar radiasi yang baik Permukaan putih dan mengkilap merupakan Penyerap dan pemancar radiasi yang buruk Termoskop adalah alat yang digunakan untuk mengetahui adanya pemancaran kalor
  • 35. Pemanfaatan Kalor dalam kehidupan sehari-hari 1. Panci masak dari bahan konduktor dari bahan isolator mengkilap
  • 36. 2. Termos 3. Setrika
  • 37. Ayat Al Qur’an yang berkaitan dengan perpindahan kalor secara radiasi : QS. An Naml ayat 7 : “Sesungguhnya Aku melihat api, Aku kelak akan membawa kepadamu kabar daripadanya atau Aku membawa kepadamu suluh api supaya kamu dapat berdiang”
  • 38. Perubahan Fisika dan Kimia Zat dapat mengalami perubahan, mulai dari perubahan wujud yang bersifat sementara sampai perubahan membentuk zat lain yang bersifat tetap. Perubahan wujud dibagi menjadi dua : Perubahan Fisika Perubahan Kimia
  • 39. Perubahan Fisika Perubahan Fisika adalah suatu perubahan yang tidak menghasilkan zat baru dan bersifat timbal balik, artinya dapat kembli ke keadaan semula. Contoh perubahan fisika, antara lain : a. Perubahan wujud b. Perubahan bentuk
  • 40. Perubahan Fisika Dapat disebabkan oleh : • Penerimaan panas oleh zat : Penguapan dan Pencairan • Pelepasan panas : Pembekuan, Pengembunan • Pencampuran zat baru tanpa membentuk zat baru : pasir dan garam • Pemotongan/ pembelahan zat
  • 41. Salah satu contoh perubahan fisika adalah kondensasi yang sudah dijelaskan dalam Al-Quran Surat Ar-Rum Ayat 48
  • 42. Perubahan Kimia Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan suatu zat baru. Contoh dari perubahan kimia : Bensin Biodiesel sebagai bahan bakar berubah dari cair menjadi asap knalpot Prosos Fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan yang merubah air, sinar matahari dan sebagainya menjadi makanan Bom meledak yang merubah benda padat menjadi pecahan dan
  • 43. Perubahan kimia pada proses fotosintesis , air menumbuhkan tumbuhan sudah dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-An’am ayat 99
  • 44. Perubahan Warna Perubahan Bau Terbentuknya Gas Timbulnya Cahaya Pembentukan Endapan Baru Perubahan pH Sebab-Sebab Terjadinya Perubahan Kimia : Pembakaran Pencampuran Aliran Listrik Pembentukan Gas Ciri-Ciri Perubahan Kimia
  • 46.
  • 47. Pengertian Pemanasan Global Pemanasan global adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan atmosfer dan permukaan Bumi Gejala terjadinya pemanasan global dapat diamati dan dirasakan, misalnya terjadinya pergantian musim yang tidak bisa diprediksi, sering terjadi angin puting beliung, banjir dan kekeringan di wilayah yang tidak biasa mengalaminya, dan terumbu karang memutih. Sumber:pixabay.com/typographyimages
  • 48. Penyebab Pemanasan Global Efek Rumah Kaca dan Aktibatnya Efek rumah kaca terjadi akibat panas yang dipantulkan oleh permukaan Bumi terperangkap oleh gas-gas di atmosfer, sehingga tidak dapat diteruskan ke luar angkasa, melainkan dipantulkan kembali ke permukaan Bumi. Sumber: pixabay.com/OpenClipartVectors
  • 49. Penyebab Pemanasan Global Efek Rumah Kaca dan Aktibatnya Seperti diketahui bahwa atmosfer mengandung banyak gas, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dinitrogen oksida (N2O), uap air, klorofluorokarbon (CFC), hidrofluorokarbon (HFC), dan sulfurfluorida (SF6). Gas-gas tersebut memiliki sifat memerangkap panas, sehingga panas yang dipantulkan oleh permukaan Bumi tidak dapat diteruskan ke angkasa. Gas-gas tersebut dinamakan gas rumah kaca. Di antara gasgas tersebut, gas karbon dioksida (CO2) paling berperan menyebabkanpemanasan global. Sumber: researchgate.net
  • 50. Dampak Pemanasan Global Perubahan Cuaca dan Iklim Dampak pemanasan global terhadap perubahan iklim antara lain: Gunung-gunung es akan mencair, dan akan lebih sedikit es yang terapung di laut. Di daerah subtropis, bagian pegunungan yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta salju akan lebih cepat mencair. Melelehnya es di Puncak Jayawijaya, Papua, merupakan fenomena yang menegaskan bahwa telah terjadi peningkatan suhu di Indonesia. Curah hujan akan meningkat dan badai akan lebih sering terjadi. Air tanah akan lebih cepat menguap sehingga beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dengan pola yang berbeda-beda sehingga terjadi angin puting beliung yang lebih besar. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrem; terjadi hujan ekstrem atau kekeringan ekstrem di berbagai wilayah.
  • 51. Kenaikan Permukaan Laut Ketika atmosfer menghangat, permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volume air laut akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan air laut. Peningkatan tinggi muka air laut 30% berasal dari pencairan es dan sisanya berasal dari pemuaian air akibat peningkatan suhu. Sumber: pixabay.com/currens Dampak Pemanasan Global
  • 52. Menurunkan Hasil Pertanian Kekeringan di wilayah pertanian mengakibatkan tanaman pertanian rusak. Banjir di wilayah pertanian akan merendam tanaman pertanian yang mengakibatkan gagal panen. Kerawanan pangan akan meningkat di wilayah yang rawan bencana kering dan banjir. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan hama dan penyakit yang meningkat populasinya akibat perubahan iklim. Dampak perubahan iklim akibat pemanasan global terhadap ketahanan pangan, antara lain sebagai berikut: Sumber: pixabay.com/Broin Dampak Pemanasan Global
  • 53. Pengaruh Terhadap Hewan dan Tumbuhan Selain manusia, hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang akan terkena dampak pemanasan global. Hewan dan tumbuhan yang tidak dapat beradaptasi akan punah. Kepunahan spesies organisme akan mengurangi keanekaragaman hayati. Jika banyak organisme yang punah, ekosistem menjadi tidak stabil. Sumber: pixabay.com/Pexels Dampak Pemanasan Global
  • 54. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL Pengaruh Terhadap Kesehatan Manusia Meluasnya penyebaran penyakit. Sebagai contoh, penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan malaria Meningkatnya kasus orang meninggal akibat penyakit yang dipicu oleh cuaca panas, misalnya stress, stroke, dehidrasi, jantung, dan ginjal. Meningkatnya kasus alergi dan penyakit pernapasan karena udara yang lebih hangat memperbanyak polutan, seperti spora jamur dan serbuk sari tumbuhan. Meningkatnya penyakit infeksi, yang semula menginfeksi hewan kemudian dapat menginfeksi manusia. Contohnya adalah flu burung dan flu babi. Sumber: pixabay.com/FotoshopTofs
  • 55.