SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
LAPORAN
PRAKTIKUM ANALISIS DATA EKSPLORATIF
Dosen Pengampu :
Sri Haryatmi, M.Sc.,Dr.,Prof.
Asisten Dosen :
1. Wahyu Kartika(12523)
2. Susi Utami (12769)
Oleh :
Adhitya Akbar
10/297716/PA/13065
LABORATORIUM KOMPUTASI
MATEMATIKA DAN STATISTIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2011
BAB I
PERMASALAHAN
1. Bangunlah data dalam variable “data” yang berdistribusi binomial dengan
banyak data n=50 dan banyak percobaan 500, serta peluang sukses 0.20,
lakukan sebanyak 2 kali (‘data1’ dan ‘data2’). Lalu :
a. Buatlah daftar tally dan steam and leaf (menggunakan 1 digit pertama
sebagai batang, 2 digit pertama sebagai batang, dan 3 digit pertama
sebagai batang) dengan panjang kelas terserah, interpretasikan hasilnya
secara lengkap!
b. Carilah rata-rata, max, minimum, dan standar deviasi dari masing-masing
data tersebut.
c. Carilah rata-rata, max, minimum, dan standar deviasi dari kedua data
tersebut! Lalu bandingkan!
d. Buatlah boxplot untuk kedua data tersebut, dan lakukan standardisasi
menggunakan mean dan median. Lalu buat boxplot baru hasil
standardisasi tersebut. Bandingkan dengan boxplot sebelum standardisasi.
e. Diketahui data seperti berikut :
Data 1
601.4 597.6 598.8 598.8 601 601 598 601.2 597.8 601.4
601.6 601.6 601.4 599.4 601.4 601.4 598 601 598.2 599
598 599.4 598.4 597.2 601.4 601 598.8 600.8 598.2 601.4
601.4 601.2 601.6 600.8 598.8 601.2 601 601.2 598.2 601.8
599.4 598.4 598.8 600.6 598.8 601.4 600.8 601.6 599.2 601.6
600 599.2 601.2 599.6 598.8 601.8 598.8 601.4 599.2 601.2
600.2 598.8 599.6 599.4 598.2 601.6 599.4 601.4 600.6 601.2
601.2 601.4 601.2 598 601.8 601 601 600 601.2 601.2
598.4 599 598.2 600.8 601 600.2 598.8 599 598.4 601.2
599 601 598.8 597.8 601.4 599 599.6 600.4 602.2 601
Data 2
44.2 42.4 43.1 49.1 45 50.7
44.3 42.2 43.2 48.9 44.8 50.7
44.4 41.8 42.8 49.4 44.9 50.9
43.4 40.1 43 50 45.2 50.5
42.8 42 42.8 50 45.2 51.2
44.3 42.4 42.5 49.6 45 50.7
44.4 43.1 42.6 49.9 45.5 50.3
44.8 42.4 42.3 49.6 46.2 49.2
44.4 48.3 42.9 44.7 46.8 48.1
43.1 42.6 43.6 44.5 47.5 48.3
Buatlah boxplot untuk kedua data tersebut, lalu jika belum simetri , lakukanlah
transformasi sampai didapatkan boxplot yang simetri.
BAB II
PEMBAHASAN
Output: Data random binomial dengan n=50, number of trials=500, dan probability of
success=0.2
DATA1 DATA2
90 107
102 98
92 106
104 102
95 92
102 103
105 89
102 100
101 91
102 103
88 89
93 96
93 99
89 104
86 97
111 101
104 111
110 95
108 110
92 95
95 103
94 107
104 96
104 95
102 97
115 99
78 103
101 99
106 98
94 93
93 78
109 100
90 92
96 107
102 102
94 101
101 96
98 98
106 106
95 108
87 98
106 107
104 101
104 101
101 91
106 93
96 101
113 115
93 107
100 100
a) Output: Daftar Tally ‘DATA1’ (simple)
Tally for Discrete Variables: DATA1
DATA1 Count
78 1
86 1
87 1
88 1
89 1
90 2
92 2
93 4
94 3
95 3
96 2
98 1
100 1
101 4
102 6
104 6
105 1
106 4
108 1
109 1
110 1
111 1
113 1
115 1
N= 50
Interpretasi: Jumlah data(N)=50, Count menampilkan hitungan atau frekuensi setiap
kelas, untuk daftar Tally diatas tidak mempunyai interval/panjang kelas, sehingga
datanya individual dan dapat dilihat nilai keseluruhan dari data, data diurutkan dari data
terkecil ke data terbesar(ascending).
Daftar Tally di atas menunjukkan data yang bernilai 78 berjumlah 1, 86 berjumlah 1, 87
berjumlah 1, 88 berjumlah 1, 89 berjumlah 1, 90 berjumlah 2, 92 berjumlah 2, dst.
Daftar Tally diatas merupakan daftar Tally yang sederhana dan dapat dikerjakan secara
manual. Untuk daftar Tally yang lebih kompleks dapat dilihat di bawah ini.
Output: Daftar Tally ‘DATA1’ (complicated)
Tally for Discrete Variables: DATA1
DATA1 Count CumCnt Percent CumPct
78 1 1 2.00 2.00
86 1 2 2.00 4.00
87 1 3 2.00 6.00
88 1 4 2.00 8.00
89 1 5 2.00 10.00
90 2 7 4.00 14.00
92 2 9 4.00 18.00
93 4 13 8.00 26.00
94 3 16 6.00 32.00
95 3 19 6.00 38.00
96 2 21 4.00 42.00
98 1 22 2.00 44.00
100 1 23 2.00 46.00
101 4 27 8.00 54.00
102 6 33 12.00 66.00
104 6 39 12.00 78.00
105 1 40 2.00 80.00
106 4 44 8.00 88.00
108 1 45 2.00 90.00
109 1 46 2.00 92.00
110 1 47 2.00 94.00
111 1 48 2.00 96.00
113 1 49 2.00 98.00
115 1 50 2.00 100.00
N= 50
Untuk daftar Tally diatas terlihat CumCnt (cumulative counts) yaitu menampilkan
frekuensi kumulatif setiap kelas, Percent menampilkan frekuensi relatif setiap kelas, dan
CumPct (cumulative percents) menampilkan frekuensi relatif kumulatif setiap kelas.
 Output: Daftar Tally ‘DATA2’(simple)
Tally for Discrete Variables: DATA2
DATA2 Count
78 1
89 2
91 2
92 2
93 2
95 3
96 3
97 2
98 4
99 3
100 3
101 5
102 2
103 4
104 1
106 2
107 5
108 1
110 1
111 1
115 1
N= 50
Interpretasi: Jumlah data(N)=50, Count menampilkan hitungan atau frekuensi setiap
kelas, untuk daftar Tally diatas tidak mempunyai interval/panjang kelas, sehingga
datanya individual dan dapat dilihat nilai keseluruhan dari data, data diurutkan dari data
terkecil ke data terbesar(ascending).
Daftar Tally diatas menunjukkan data yang bernilai 78 berjumlah 1, 89 berjumlah 2, 91
berjumlah 2, 92 berjumlah 2, 93 berjumlah 2, 95 berjumlah 3, 96 berjumlah 3, dst.
Output: Daftar Tally ‘DATA2’ (complicated)
Tally for Discrete Variables: DATA2
DATA2 Count CumCnt Percent CumPct
78 1 1 2.00 2.00
89 2 3 4.00 6.00
91 2 5 4.00 10.00
92 2 7 4.00 14.00
93 2 9 4.00 18.00
95 3 12 6.00 24.00
96 3 15 6.00 30.00
97 2 17 4.00 34.00
98 4 21 8.00 42.00
99 3 24 6.00 48.00
100 3 27 6.00 54.00
101 5 32 10.00 64.00
102 2 34 4.00 68.00
103 4 38 8.00 76.00
104 1 39 2.00 78.00
106 2 41 4.00 82.00
107 5 46 10.00 92.00
108 1 47 2.00 94.00
110 1 48 2.00 96.00
111 1 49 2.00 98.00
115 1 50 2.00 100.00
N= 50
Untuk daftar Tally diatas terlihat CumCnt (cumulative counts) yaitu menampilkan
frekuensi kumulatif setiap kelas, Percent menampilkan frekuensi relatif setiap kelas, dan
CumPct (cumulative percents) menampilkan frekuensi relatif kumulatif setiap kelas.
 Kelebihan daftar Tally:
 Dapat melihat bentuk distribusi data
 Dapat menghitung frekuensi dengan cepat
 Melihat ada/tidaknya data ekstrim
 Output: Stem and Leaf ‘DATA1’ dengan increment=100
Stem-and-Leaf Display: DATA1
Stem-and-leaf of DATA1 N = 50
Leaf Unit = 10
22 0 7888899999999999999999
(28) 1 0000000000000000000000001111
Interpretasi: Jumlah data(N)=50, dengan increment(panjang kelas)=100→leaf unit(unit
daun)=10. Kolom paling kiri menunjukkan jumlah data dalam setiap kelas(baris). Kolom
kedua adalah batang(ratusan) dan kolom ketiga adalah daun(puluhan). Terlihat(dapat
dibuktikan dengan boxplot) bahwa distribusi angkatan di atas menjurai ke bawah. Tanda
kurung (….) menunjukkan median(nilai tengah) data berada pada kelas tersebut.
 Output: Stem and Leaf ‘DATA1’ dengan increment=10
Stem-and-Leaf Display: DATA1
Stem-and-leaf of DATA1 N = 50
Leaf Unit = 1.0
1 7 8
5 8 6789
22 9 00223333444555668
(24) 10 011112222224444445666689
4 11 0135
Interpretasi: Jumlah data(N)=50, dengan increment(panjang kelas)=10→leaf unit(unit
daun)=1. Kolom paling kiri menunjukkan jumlah data dalam setiap kelas(baris). Kolom
kedua adalah batang(puluhan) dan kolom ketiga adalah daun(satuan). Terlihat(dapat
dibuktikan dengan boxplot) bahwa distribusi angkatan di atas menjurai ke bawah. Tanda
kurung (….) menunjukkan median(nilai tengah) data berada pada kelas tersebut.
 Output: Stem and Leaf ‘DATA1’ dengan increment=1
Stem-and-Leaf Display: DATA1
Stem-and-leaf of DATA1 N = 50
Leaf Unit = 0.10
1 78 0
1 79
1 80
1 81
1 82
1 83
1 84
1 85
2 86 0
3 87 0
4 88 0
5 89 0
7 90 00
7 91
9 92 00
13 93 0000
16 94 000
19 95 000
21 96 00
21 97
22 98 0
22 99
23 100 0
(4) 101 0000
23 102 000000
17 103
17 104 000000
11 105 0
10 106 0000
6 107
6 108 0
5 109 0
4 110 0
3 111 0
2 112
2 113 0
1 114
1 115 0
Interpretasi: Jumlah data(N)=50, dengan increment(panjang kelas)=1→leaf unit(unit
daun)=0.1. Kolom paling kiri menunjukkan jumlah data dalam setiap kelas(baris). Kolom
kedua adalah batang(karena panjang kelasnya hanya 1, maka data dijabarkan seluruhnya
secara ascending) dan kolom ketiga adalah daun(satuan), karena pada batang telah
dijabarkan keseluruhan nilai dari data, maka otomatis daunnya pun bernilai 0.
Terlihat(dapat dibuktikan dengan boxplot) bahwa distribusi angkatan di atas menjurai ke
bawah. Tanda kurung (….) menunjukkan median(nilai tengah) data berada pada kelas
tersebut.
 Output: Stem and Leaf ‘DATA2’ dengan increment=100
Stem-and-Leaf Display: DATA2
Stem-and-leaf of DATA2 N = 50
Leaf Unit = 10
LO 7
24 0 88999999999999999999999
(25) 1 0000000000000000000000011
HI 11
Interpretasi: Jumlah data(N)=50, dengan increment(panjang kelas)=100→leaf unit(unit
daun)=10. Kolom paling kiri menunjukkan jumlah data dalam setiap kelas(baris). Kolom
kedua adalah batang(ratusan) dan kolom ketiga adalah daun(puluhan). Terlihat(dapat
dibuktikan dengan boxplot) bahwa distribusi angkatan di atas mendekati normal. Tanda
kurung (….) menunjukkan median(nilai tengah) data berada pada kelas tersebut. Terlihat
adanya data ekstrim bawah(LO) dan data ekstrim atas(HI). Data ekstrim bawah berada
pada batang 0 dan daun 7(LO 7) atau data (0,7)→bernilai 78. Data ekstrim atas berada
pada batang 1 dan daun 1(HI 11) atau data (1,1)→bernilai 115.
 Output: Stem and Leaf ‘DATA2’ dengan increment=10
Stem-and-Leaf Display: DATA2
Stem-and-leaf of DATA2 N = 50
Leaf Unit = 1.0
LO 78
3 8 99
24 9 112233555666778888999
(23) 10 00011111223333466777778
3 11 01
HI 115
Interpretasi: Jumlah data(N)=50, dengan increment(panjang kelas)=10→leaf unit(unit
daun)=1. Kolom paling kiri menunjukkan jumlah data dalam setiap kelas(baris). Kolom
kedua adalah batang(ratusan) dan kolom ketiga adalah daun(puluhan). Terlihat(dapat
dibuktikan dengan boxplot) bahwa distribusi angkatan di atas mendekati normal. Tanda
kurung (….) menunjukkan median(nilai tengah) data berada pada kelas tersebut. Terlihat
adanya data ekstrim bawah(LO) dan data ekstrim atas(HI). Data ekstrim bawah berada
pada batang 0 dan daun 7(LO 7) atau data (0,7)→bernilai 78. Data ekstrim atas berada
pada batang 1 dan daun 1(HI 11) atau data (1,1)→bernilai 115.
Output: Stem and Leaf ‘DATA2’ dengan increment=1
 Stem-and-Leaf Display: DATA2
Stem-and-leaf of DATA2 N = 50
Leaf Unit = 0.10
LO 780
3 89 00
3 90
5 91 00
7 92 00
9 93 00
9 94
12 95 000
15 96 000
17 97 00
21 98 0000
24 99 000
(3) 100 000
23 101 00000
18 102 00
16 103 0000
12 104 0
11 105
11 106 00
9 107 00000
4 108 0
3 109
3 110 0
2 111 0
HI 1150
Interpretasi: Jumlah data(N)=50, dengan increment(panjang kelas)=100→leaf unit(unit
daun)=10. Kolom paling kiri menunjukkan jumlah data dalam setiap kelas(baris). Kolom
kedua adalah batang(ratusan) dan kolom ketiga adalah daun(puluhan). Terlihat(dapat
dibuktikan dengan boxplot) bahwa distribusi angkatan di atas mendekati normal. Tanda
kurung (….) menunjukkan median(nilai tengah) data berada pada kelas tersebut. Terlihat
adanya data ekstrim bawah(LO) dan data ekstrim atas(HI). Data ekstrim bawah berada
pada batang 0 dan daun 7(LO 7) atau data (0,7)→bernilai 78. Data ekstrim atas berada
pada batang 1 dan daun 1(HI 11) atau data (1,1)→bernilai 115.
b)
 Output: Mean, StDev, Minimum, Maximum ‘DATA1’
Descriptive Statistics:DATA1
Total
Variable Count Mean StDev Minimum Maximum
DATA1 50 99.12 7.65 78.00 115.00
 Output: Mean, StDev, Minimum, Maximum ‘DATA2’
Descriptive Statistics:DATA2
Total
Variable Count Mean StDev Minimum Maximum
DATA2 50 99.600 6.636 78.000 115.000
c)
Output: Mean, StDev, Minimum, Maximum dari kedua data(data gabungan)
Descriptive Statistics:DATA1+2
Total
Variable Count Mean StDev Minimum Maximum
DATA1+2 100 99.360 7.132 78.000 115.000
Output: Perbandingan Mean, StDev, Minimum, Maximum dari DATA1, DATA2, dan
DATA1+2(data gabungan)
Descriptive Statistics:DATA1, DATA2, DATA1+2
Total
Variable Count Mean StDev Minimum Maximum
DATA1 50 99.12 7.65 78.00 115.00
DATA2 50 99.600 6.636 78.000 115.000
DATA1+2 100 99.360 7.132 78.000 115.000
Perbandingan mean antara DATA1, DATA2, dan data gabungan
o Selisih antara mean DATA1 dengan DATA2 adalah 0.48
o Selisih antara mean DATA1 dengan data gabungan adalah 0.24
o Selisih antara mean DATA2 dengan data gabungan adalah 0.24
 Selisih mean antara DATA1 dan DATA2 dengan data gabungan adalah
sama 0.24, tetapi bukan berarti mean DATA1 dan DATA2 adalah sama,
mean DATA1 0.24 dibawah mean data gabungan, sedangkan mean
DATA2 0.24 diatas mean data gabungan.
Perbandingan standar deviasi antara DATA1, DATA2, dan data gabungan
o Selisih antara st.dev DATA1 dengan DATA2 adalah 1.014
o Selisih antara st.dev DATA1 dengan data gabungan adalah 0.518
o Selisih antara st.dev DATA2 dengan data gabungan adalah 0.496
Nilai minimum dan maksimum DATA1 dan DATA2 sama, maka otomatis nilai
minimum dan maksimum data gabungan pun sama.
d)
Output: Boxplot data gabungan DATA1 dan DATA2
DATA1+2 120
110
100
90
80
7878
Boxplot Data Gabungan
Interpretasi:
Boxplot menunjukkan bentuk distribusi data(normal/menjurai ke atas/menjurai ke bawah)
Boxplot diatas sedikit menjurai ke bawah.
Dari boxplot, kita dapat memperkirakan nilai dari Q1, median, Q3, nilai maksimum dan
minimum. Garis tengah dalam kotak menunjukkan median(bernilai 100.5). Garis
horizontal atasnya menunjukkan Q3(bernilai 104). Garis horizontal bawahnya
menunjukkan Q1(bernilai 94.25). Ujung atas garis vertikal menunjukkan nilai
maksimum(bernilai 115), dan ujung bawah garis vertikal menunjukkan nilai
minimum(bernilai 78←ditunjukkan oleh outlier).
 Output: Boxplot hasil standarisasi mean
stndrisasimean
2
1
0
-1
-2
-3
0.159853
Standarisasi Mean
Interpretasi:
Standarisasi mean yaitu mengurangi setiap data dengan mean lalu dibagi dengan
standar deviasi(s). Standarisasi mean ini menghasilkan pusat data menjadi
0.159853(dapat dilihat pada pusat data di atas).
 Output: Boxplot hasil standarisasi median
stndarisasimedian
0.50
0.25
0.00
-0.25
-0.50
-0.75
0
Standarisasi Median
Standarisasi median yaitu mengurangi setiap data dengan median lalu
membaginya dengan range(jangkauan). Standarisasi median ini menghasilkan
pusat data menjadi 0(dapat dilihat pada pusat data di atas). Jadi dapat disimpulkan
bahwa standarisasi median lebih baik, karena tujuan dari standarisasi adalah
membuat pusat data menjadi 0.
 Output: Boxplot sebelum dan sesudah standarisasi
Data
standarisasi medianstandarisasi meanDATA1+2
120
100
80
60
40
20
0
100.5
0.159853 0
Perbandingan Boxplot Sebelum dan Sesudah Standarisasi
e)
data_gab
600
500
400
300
200
100
0
Boxplot Data Asli
Boxplot di atas(hasil dari gabungan data1 dan data2) sama sekali belum
simetri(sangat menjurai ke bawah), untuk itu, perlu dilakukan transformasi
sampai data berdistribusi normal(pusat data berada di tengah-tengah). Berikut ini
adalah boxplot hasil transformasi yang sudah cukup simetris.
data_gab
-2.000E-14
-4.000E-14
-6.000E-14
-8.000E-14
-1.000E-13
-1.200E-13
-1.400E-13
-1.600E-13
Boxplot Hasil Transformasi

More Related Content

What's hot

Pert 2 matriks & vektor
Pert 2 matriks & vektorPert 2 matriks & vektor
Pert 2 matriks & vektorIrene Novita
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iiFaried Doank
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
Penyelesaian  sistem persamaan  linear  denganPenyelesaian  sistem persamaan  linear  dengan
Penyelesaian sistem persamaan linear denganBAIDILAH Baidilah
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delimaBarisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delimaDominggos Keayse D'five
 
3. newton raphson method
3. newton raphson method3. newton raphson method
3. newton raphson methodokti agung
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)hazhiyah
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Muhammad Ali Subkhan Candra
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierIzhan Nassuha
 

What's hot (20)

Interpolasi linier
Interpolasi linierInterpolasi linier
Interpolasi linier
 
Pert 2 matriks & vektor
Pert 2 matriks & vektorPert 2 matriks & vektor
Pert 2 matriks & vektor
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-ii
 
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
Penyelesaian  sistem persamaan  linear  denganPenyelesaian  sistem persamaan  linear  dengan
Penyelesaian sistem persamaan linear dengan
 
Ppt stat nonpar 5
Ppt stat nonpar 5Ppt stat nonpar 5
Ppt stat nonpar 5
 
Integral Lipat Tiga
Integral Lipat TigaIntegral Lipat Tiga
Integral Lipat Tiga
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delimaBarisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
 
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial ParsialPengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
 
3. newton raphson method
3. newton raphson method3. newton raphson method
3. newton raphson method
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
Makalah Optimasi Numerik
Makalah Optimasi NumerikMakalah Optimasi Numerik
Makalah Optimasi Numerik
 
Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)Metode Dualitas (Primal-Dual)
Metode Dualitas (Primal-Dual)
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
 
Bab 3-pros stok
Bab 3-pros stokBab 3-pros stok
Bab 3-pros stok
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
analisis kluster
analisis klusteranalisis kluster
analisis kluster
 

Viewers also liked

Peramalan Data Time Series #1
Peramalan Data Time Series #1Peramalan Data Time Series #1
Peramalan Data Time Series #1Adhitya Akbar
 
Analisis Variansi (Anava)
Analisis Variansi (Anava)Analisis Variansi (Anava)
Analisis Variansi (Anava)Adhitya Akbar
 
Pengendalian Kualitas Statistik #2
Pengendalian Kualitas Statistik #2Pengendalian Kualitas Statistik #2
Pengendalian Kualitas Statistik #2Adhitya Akbar
 
Pengendalian Kualitas Statistik #3
Pengendalian Kualitas Statistik #3Pengendalian Kualitas Statistik #3
Pengendalian Kualitas Statistik #3Adhitya Akbar
 
Program penyimpanan dan hitung IPK
Program penyimpanan dan hitung IPKProgram penyimpanan dan hitung IPK
Program penyimpanan dan hitung IPKAdhitya Akbar
 
Pengantar Ekonometri
Pengantar EkonometriPengantar Ekonometri
Pengantar EkonometriAdhitya Akbar
 
Peramalan Data Time Series #2
Peramalan Data Time Series #2Peramalan Data Time Series #2
Peramalan Data Time Series #2Adhitya Akbar
 
Laporan Metode Statistika
Laporan Metode StatistikaLaporan Metode Statistika
Laporan Metode StatistikaAdhitya Akbar
 
Pengendalian Kualitas Statistik
Pengendalian Kualitas StatistikPengendalian Kualitas Statistik
Pengendalian Kualitas StatistikAdhitya Akbar
 
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Statistika Dasar Dengan SPSS
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Statistika Dasar Dengan SPSSLaporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Statistika Dasar Dengan SPSS
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Statistika Dasar Dengan SPSSShofura Kamal
 

Viewers also liked (12)

Peramalan Data Time Series #1
Peramalan Data Time Series #1Peramalan Data Time Series #1
Peramalan Data Time Series #1
 
Analisis Regresi #2
Analisis Regresi #2Analisis Regresi #2
Analisis Regresi #2
 
Analisis Variansi (Anava)
Analisis Variansi (Anava)Analisis Variansi (Anava)
Analisis Variansi (Anava)
 
Pengendalian Kualitas Statistik #2
Pengendalian Kualitas Statistik #2Pengendalian Kualitas Statistik #2
Pengendalian Kualitas Statistik #2
 
Pengendalian Kualitas Statistik #3
Pengendalian Kualitas Statistik #3Pengendalian Kualitas Statistik #3
Pengendalian Kualitas Statistik #3
 
Program penyimpanan dan hitung IPK
Program penyimpanan dan hitung IPKProgram penyimpanan dan hitung IPK
Program penyimpanan dan hitung IPK
 
Pengantar Ekonometri
Pengantar EkonometriPengantar Ekonometri
Pengantar Ekonometri
 
Peramalan Data Time Series #2
Peramalan Data Time Series #2Peramalan Data Time Series #2
Peramalan Data Time Series #2
 
Laporan Metode Statistika
Laporan Metode StatistikaLaporan Metode Statistika
Laporan Metode Statistika
 
Pengendalian Kualitas Statistik
Pengendalian Kualitas StatistikPengendalian Kualitas Statistik
Pengendalian Kualitas Statistik
 
Analisis Regresi #1
Analisis Regresi #1Analisis Regresi #1
Analisis Regresi #1
 
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Statistika Dasar Dengan SPSS
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Statistika Dasar Dengan SPSSLaporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Statistika Dasar Dengan SPSS
Laporan Praktikum Analisis Data Eksploratif-Statistika Dasar Dengan SPSS
 

Similar to Analisis Data Eksploratif

Ukuran pemusatan (2)
Ukuran pemusatan (2)Ukuran pemusatan (2)
Ukuran pemusatan (2)urfiah_umar
 
Materi Statistik Minggu ke-2 pengertian definisi dan ruang lingkup
Materi Statistik Minggu ke-2 pengertian definisi dan ruang lingkupMateri Statistik Minggu ke-2 pengertian definisi dan ruang lingkup
Materi Statistik Minggu ke-2 pengertian definisi dan ruang lingkupIznanKholis
 
Ukuran Pemusatan dan Letak Data
Ukuran Pemusatan dan Letak DataUkuran Pemusatan dan Letak Data
Ukuran Pemusatan dan Letak DataAisyah Turidho
 
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)reno sutriono
 
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data PenelitianDaftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitianfitriafadhilahh
 
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptxPOWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptxYesyOktaviyanti1
 
Ukuran Penyebaran Data Mean Modus Median.pptx
Ukuran Penyebaran Data Mean Modus Median.pptxUkuran Penyebaran Data Mean Modus Median.pptx
Ukuran Penyebaran Data Mean Modus Median.pptxSolikhinAjiSaputra
 
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptxPOWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptxmarkleee1
 
002. Statistika dan Probabilitassss.pptx
002. Statistika dan Probabilitassss.pptx002. Statistika dan Probabilitassss.pptx
002. Statistika dan Probabilitassss.pptxfeyputrawansyah
 
4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data
4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data
4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran dataRia Defti Nurharinda
 
Tugas tmtt matematika statistika sapta
Tugas tmtt matematika statistika saptaTugas tmtt matematika statistika sapta
Tugas tmtt matematika statistika saptaHMTA
 
Statistik perwakilan data hantar
Statistik  perwakilan data hantarStatistik  perwakilan data hantar
Statistik perwakilan data hantarMiccaill Casparov
 
5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara data5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara dataHafiza .h
 
x-statistika2-160516023145.pdf
x-statistika2-160516023145.pdfx-statistika2-160516023145.pdf
x-statistika2-160516023145.pdfazizahsiti6
 
power point statistik by faisal
power point statistik by faisalpower point statistik by faisal
power point statistik by faisalmuhammadikhsaniks
 

Similar to Analisis Data Eksploratif (20)

Ukuran pemusatan (2)
Ukuran pemusatan (2)Ukuran pemusatan (2)
Ukuran pemusatan (2)
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Materi Statistik Minggu ke-2 pengertian definisi dan ruang lingkup
Materi Statistik Minggu ke-2 pengertian definisi dan ruang lingkupMateri Statistik Minggu ke-2 pengertian definisi dan ruang lingkup
Materi Statistik Minggu ke-2 pengertian definisi dan ruang lingkup
 
Ukuran Pemusatan dan Letak Data
Ukuran Pemusatan dan Letak DataUkuran Pemusatan dan Letak Data
Ukuran Pemusatan dan Letak Data
 
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)
Pertemuan 5 (ukuran pemusatan dan letak data)
 
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data PenelitianDaftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian
Daftar Distribusi Frekuensi dan Aplikasi pada Data Penelitian
 
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptxPOWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
 
Statistikadanbatang
StatistikadanbatangStatistikadanbatang
Statistikadanbatang
 
Ukuran Penyebaran Data Mean Modus Median.pptx
Ukuran Penyebaran Data Mean Modus Median.pptxUkuran Penyebaran Data Mean Modus Median.pptx
Ukuran Penyebaran Data Mean Modus Median.pptx
 
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptxPOWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
 
STATISTIK DESKRIPTIF
STATISTIK DESKRIPTIFSTATISTIK DESKRIPTIF
STATISTIK DESKRIPTIF
 
002. Statistika dan Probabilitassss.pptx
002. Statistika dan Probabilitassss.pptx002. Statistika dan Probabilitassss.pptx
002. Statistika dan Probabilitassss.pptx
 
4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data
4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data
4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data
 
10. statistika
10. statistika10. statistika
10. statistika
 
Tugas tmtt matematika statistika sapta
Tugas tmtt matematika statistika saptaTugas tmtt matematika statistika sapta
Tugas tmtt matematika statistika sapta
 
Statistik perwakilan data hantar
Statistik  perwakilan data hantarStatistik  perwakilan data hantar
Statistik perwakilan data hantar
 
Rini utami statistika
Rini utami statistikaRini utami statistika
Rini utami statistika
 
5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara data5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara data
 
x-statistika2-160516023145.pdf
x-statistika2-160516023145.pdfx-statistika2-160516023145.pdf
x-statistika2-160516023145.pdf
 
power point statistik by faisal
power point statistik by faisalpower point statistik by faisal
power point statistik by faisal
 

Recently uploaded

BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxchleotiltykeluanan
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 

Recently uploaded (9)

BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 

Analisis Data Eksploratif

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS DATA EKSPLORATIF Dosen Pengampu : Sri Haryatmi, M.Sc.,Dr.,Prof. Asisten Dosen : 1. Wahyu Kartika(12523) 2. Susi Utami (12769) Oleh : Adhitya Akbar 10/297716/PA/13065 LABORATORIUM KOMPUTASI MATEMATIKA DAN STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA
  • 2. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011 BAB I PERMASALAHAN 1. Bangunlah data dalam variable “data” yang berdistribusi binomial dengan banyak data n=50 dan banyak percobaan 500, serta peluang sukses 0.20, lakukan sebanyak 2 kali (‘data1’ dan ‘data2’). Lalu : a. Buatlah daftar tally dan steam and leaf (menggunakan 1 digit pertama sebagai batang, 2 digit pertama sebagai batang, dan 3 digit pertama sebagai batang) dengan panjang kelas terserah, interpretasikan hasilnya secara lengkap! b. Carilah rata-rata, max, minimum, dan standar deviasi dari masing-masing data tersebut. c. Carilah rata-rata, max, minimum, dan standar deviasi dari kedua data tersebut! Lalu bandingkan! d. Buatlah boxplot untuk kedua data tersebut, dan lakukan standardisasi menggunakan mean dan median. Lalu buat boxplot baru hasil standardisasi tersebut. Bandingkan dengan boxplot sebelum standardisasi. e. Diketahui data seperti berikut : Data 1 601.4 597.6 598.8 598.8 601 601 598 601.2 597.8 601.4 601.6 601.6 601.4 599.4 601.4 601.4 598 601 598.2 599 598 599.4 598.4 597.2 601.4 601 598.8 600.8 598.2 601.4
  • 3. 601.4 601.2 601.6 600.8 598.8 601.2 601 601.2 598.2 601.8 599.4 598.4 598.8 600.6 598.8 601.4 600.8 601.6 599.2 601.6 600 599.2 601.2 599.6 598.8 601.8 598.8 601.4 599.2 601.2 600.2 598.8 599.6 599.4 598.2 601.6 599.4 601.4 600.6 601.2 601.2 601.4 601.2 598 601.8 601 601 600 601.2 601.2 598.4 599 598.2 600.8 601 600.2 598.8 599 598.4 601.2 599 601 598.8 597.8 601.4 599 599.6 600.4 602.2 601 Data 2 44.2 42.4 43.1 49.1 45 50.7 44.3 42.2 43.2 48.9 44.8 50.7 44.4 41.8 42.8 49.4 44.9 50.9 43.4 40.1 43 50 45.2 50.5 42.8 42 42.8 50 45.2 51.2 44.3 42.4 42.5 49.6 45 50.7 44.4 43.1 42.6 49.9 45.5 50.3 44.8 42.4 42.3 49.6 46.2 49.2 44.4 48.3 42.9 44.7 46.8 48.1 43.1 42.6 43.6 44.5 47.5 48.3 Buatlah boxplot untuk kedua data tersebut, lalu jika belum simetri , lakukanlah transformasi sampai didapatkan boxplot yang simetri.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN Output: Data random binomial dengan n=50, number of trials=500, dan probability of success=0.2 DATA1 DATA2 90 107 102 98 92 106 104 102 95 92 102 103 105 89 102 100 101 91 102 103 88 89 93 96 93 99 89 104 86 97 111 101 104 111 110 95 108 110 92 95 95 103 94 107 104 96 104 95
  • 5. 102 97 115 99 78 103 101 99 106 98 94 93 93 78 109 100 90 92 96 107 102 102 94 101 101 96 98 98 106 106 95 108 87 98 106 107 104 101 104 101 101 91 106 93 96 101 113 115 93 107 100 100 a) Output: Daftar Tally ‘DATA1’ (simple) Tally for Discrete Variables: DATA1 DATA1 Count 78 1 86 1 87 1 88 1 89 1 90 2 92 2 93 4 94 3 95 3 96 2 98 1 100 1 101 4 102 6 104 6 105 1 106 4 108 1 109 1
  • 6. 110 1 111 1 113 1 115 1 N= 50 Interpretasi: Jumlah data(N)=50, Count menampilkan hitungan atau frekuensi setiap kelas, untuk daftar Tally diatas tidak mempunyai interval/panjang kelas, sehingga datanya individual dan dapat dilihat nilai keseluruhan dari data, data diurutkan dari data terkecil ke data terbesar(ascending). Daftar Tally di atas menunjukkan data yang bernilai 78 berjumlah 1, 86 berjumlah 1, 87 berjumlah 1, 88 berjumlah 1, 89 berjumlah 1, 90 berjumlah 2, 92 berjumlah 2, dst. Daftar Tally diatas merupakan daftar Tally yang sederhana dan dapat dikerjakan secara manual. Untuk daftar Tally yang lebih kompleks dapat dilihat di bawah ini. Output: Daftar Tally ‘DATA1’ (complicated) Tally for Discrete Variables: DATA1 DATA1 Count CumCnt Percent CumPct 78 1 1 2.00 2.00 86 1 2 2.00 4.00 87 1 3 2.00 6.00 88 1 4 2.00 8.00 89 1 5 2.00 10.00 90 2 7 4.00 14.00 92 2 9 4.00 18.00 93 4 13 8.00 26.00 94 3 16 6.00 32.00 95 3 19 6.00 38.00 96 2 21 4.00 42.00 98 1 22 2.00 44.00 100 1 23 2.00 46.00 101 4 27 8.00 54.00 102 6 33 12.00 66.00 104 6 39 12.00 78.00 105 1 40 2.00 80.00 106 4 44 8.00 88.00 108 1 45 2.00 90.00 109 1 46 2.00 92.00 110 1 47 2.00 94.00 111 1 48 2.00 96.00 113 1 49 2.00 98.00 115 1 50 2.00 100.00 N= 50 Untuk daftar Tally diatas terlihat CumCnt (cumulative counts) yaitu menampilkan frekuensi kumulatif setiap kelas, Percent menampilkan frekuensi relatif setiap kelas, dan CumPct (cumulative percents) menampilkan frekuensi relatif kumulatif setiap kelas.  Output: Daftar Tally ‘DATA2’(simple)
  • 7. Tally for Discrete Variables: DATA2 DATA2 Count 78 1 89 2 91 2 92 2 93 2 95 3 96 3 97 2 98 4 99 3 100 3 101 5 102 2 103 4 104 1 106 2 107 5 108 1 110 1 111 1 115 1 N= 50 Interpretasi: Jumlah data(N)=50, Count menampilkan hitungan atau frekuensi setiap kelas, untuk daftar Tally diatas tidak mempunyai interval/panjang kelas, sehingga datanya individual dan dapat dilihat nilai keseluruhan dari data, data diurutkan dari data terkecil ke data terbesar(ascending). Daftar Tally diatas menunjukkan data yang bernilai 78 berjumlah 1, 89 berjumlah 2, 91 berjumlah 2, 92 berjumlah 2, 93 berjumlah 2, 95 berjumlah 3, 96 berjumlah 3, dst. Output: Daftar Tally ‘DATA2’ (complicated) Tally for Discrete Variables: DATA2 DATA2 Count CumCnt Percent CumPct 78 1 1 2.00 2.00 89 2 3 4.00 6.00 91 2 5 4.00 10.00 92 2 7 4.00 14.00 93 2 9 4.00 18.00 95 3 12 6.00 24.00 96 3 15 6.00 30.00 97 2 17 4.00 34.00 98 4 21 8.00 42.00 99 3 24 6.00 48.00 100 3 27 6.00 54.00 101 5 32 10.00 64.00 102 2 34 4.00 68.00 103 4 38 8.00 76.00 104 1 39 2.00 78.00 106 2 41 4.00 82.00
  • 8. 107 5 46 10.00 92.00 108 1 47 2.00 94.00 110 1 48 2.00 96.00 111 1 49 2.00 98.00 115 1 50 2.00 100.00 N= 50 Untuk daftar Tally diatas terlihat CumCnt (cumulative counts) yaitu menampilkan frekuensi kumulatif setiap kelas, Percent menampilkan frekuensi relatif setiap kelas, dan CumPct (cumulative percents) menampilkan frekuensi relatif kumulatif setiap kelas.  Kelebihan daftar Tally:  Dapat melihat bentuk distribusi data  Dapat menghitung frekuensi dengan cepat  Melihat ada/tidaknya data ekstrim  Output: Stem and Leaf ‘DATA1’ dengan increment=100 Stem-and-Leaf Display: DATA1 Stem-and-leaf of DATA1 N = 50 Leaf Unit = 10 22 0 7888899999999999999999 (28) 1 0000000000000000000000001111 Interpretasi: Jumlah data(N)=50, dengan increment(panjang kelas)=100→leaf unit(unit daun)=10. Kolom paling kiri menunjukkan jumlah data dalam setiap kelas(baris). Kolom kedua adalah batang(ratusan) dan kolom ketiga adalah daun(puluhan). Terlihat(dapat dibuktikan dengan boxplot) bahwa distribusi angkatan di atas menjurai ke bawah. Tanda kurung (….) menunjukkan median(nilai tengah) data berada pada kelas tersebut.  Output: Stem and Leaf ‘DATA1’ dengan increment=10 Stem-and-Leaf Display: DATA1 Stem-and-leaf of DATA1 N = 50 Leaf Unit = 1.0 1 7 8 5 8 6789
  • 9. 22 9 00223333444555668 (24) 10 011112222224444445666689 4 11 0135 Interpretasi: Jumlah data(N)=50, dengan increment(panjang kelas)=10→leaf unit(unit daun)=1. Kolom paling kiri menunjukkan jumlah data dalam setiap kelas(baris). Kolom kedua adalah batang(puluhan) dan kolom ketiga adalah daun(satuan). Terlihat(dapat dibuktikan dengan boxplot) bahwa distribusi angkatan di atas menjurai ke bawah. Tanda kurung (….) menunjukkan median(nilai tengah) data berada pada kelas tersebut.  Output: Stem and Leaf ‘DATA1’ dengan increment=1 Stem-and-Leaf Display: DATA1 Stem-and-leaf of DATA1 N = 50 Leaf Unit = 0.10 1 78 0 1 79 1 80 1 81 1 82 1 83 1 84 1 85 2 86 0 3 87 0 4 88 0 5 89 0 7 90 00 7 91 9 92 00 13 93 0000 16 94 000 19 95 000 21 96 00 21 97 22 98 0 22 99 23 100 0 (4) 101 0000 23 102 000000 17 103 17 104 000000 11 105 0 10 106 0000 6 107 6 108 0 5 109 0 4 110 0 3 111 0 2 112 2 113 0 1 114
  • 10. 1 115 0 Interpretasi: Jumlah data(N)=50, dengan increment(panjang kelas)=1→leaf unit(unit daun)=0.1. Kolom paling kiri menunjukkan jumlah data dalam setiap kelas(baris). Kolom kedua adalah batang(karena panjang kelasnya hanya 1, maka data dijabarkan seluruhnya secara ascending) dan kolom ketiga adalah daun(satuan), karena pada batang telah dijabarkan keseluruhan nilai dari data, maka otomatis daunnya pun bernilai 0. Terlihat(dapat dibuktikan dengan boxplot) bahwa distribusi angkatan di atas menjurai ke bawah. Tanda kurung (….) menunjukkan median(nilai tengah) data berada pada kelas tersebut.  Output: Stem and Leaf ‘DATA2’ dengan increment=100 Stem-and-Leaf Display: DATA2 Stem-and-leaf of DATA2 N = 50 Leaf Unit = 10 LO 7 24 0 88999999999999999999999 (25) 1 0000000000000000000000011 HI 11 Interpretasi: Jumlah data(N)=50, dengan increment(panjang kelas)=100→leaf unit(unit daun)=10. Kolom paling kiri menunjukkan jumlah data dalam setiap kelas(baris). Kolom kedua adalah batang(ratusan) dan kolom ketiga adalah daun(puluhan). Terlihat(dapat dibuktikan dengan boxplot) bahwa distribusi angkatan di atas mendekati normal. Tanda kurung (….) menunjukkan median(nilai tengah) data berada pada kelas tersebut. Terlihat adanya data ekstrim bawah(LO) dan data ekstrim atas(HI). Data ekstrim bawah berada pada batang 0 dan daun 7(LO 7) atau data (0,7)→bernilai 78. Data ekstrim atas berada pada batang 1 dan daun 1(HI 11) atau data (1,1)→bernilai 115.  Output: Stem and Leaf ‘DATA2’ dengan increment=10 Stem-and-Leaf Display: DATA2 Stem-and-leaf of DATA2 N = 50 Leaf Unit = 1.0
  • 11. LO 78 3 8 99 24 9 112233555666778888999 (23) 10 00011111223333466777778 3 11 01 HI 115 Interpretasi: Jumlah data(N)=50, dengan increment(panjang kelas)=10→leaf unit(unit daun)=1. Kolom paling kiri menunjukkan jumlah data dalam setiap kelas(baris). Kolom kedua adalah batang(ratusan) dan kolom ketiga adalah daun(puluhan). Terlihat(dapat dibuktikan dengan boxplot) bahwa distribusi angkatan di atas mendekati normal. Tanda kurung (….) menunjukkan median(nilai tengah) data berada pada kelas tersebut. Terlihat adanya data ekstrim bawah(LO) dan data ekstrim atas(HI). Data ekstrim bawah berada pada batang 0 dan daun 7(LO 7) atau data (0,7)→bernilai 78. Data ekstrim atas berada pada batang 1 dan daun 1(HI 11) atau data (1,1)→bernilai 115. Output: Stem and Leaf ‘DATA2’ dengan increment=1  Stem-and-Leaf Display: DATA2 Stem-and-leaf of DATA2 N = 50 Leaf Unit = 0.10 LO 780 3 89 00 3 90 5 91 00 7 92 00 9 93 00 9 94 12 95 000 15 96 000 17 97 00 21 98 0000 24 99 000 (3) 100 000 23 101 00000 18 102 00 16 103 0000 12 104 0 11 105 11 106 00 9 107 00000 4 108 0 3 109
  • 12. 3 110 0 2 111 0 HI 1150 Interpretasi: Jumlah data(N)=50, dengan increment(panjang kelas)=100→leaf unit(unit daun)=10. Kolom paling kiri menunjukkan jumlah data dalam setiap kelas(baris). Kolom kedua adalah batang(ratusan) dan kolom ketiga adalah daun(puluhan). Terlihat(dapat dibuktikan dengan boxplot) bahwa distribusi angkatan di atas mendekati normal. Tanda kurung (….) menunjukkan median(nilai tengah) data berada pada kelas tersebut. Terlihat adanya data ekstrim bawah(LO) dan data ekstrim atas(HI). Data ekstrim bawah berada pada batang 0 dan daun 7(LO 7) atau data (0,7)→bernilai 78. Data ekstrim atas berada pada batang 1 dan daun 1(HI 11) atau data (1,1)→bernilai 115. b)  Output: Mean, StDev, Minimum, Maximum ‘DATA1’ Descriptive Statistics:DATA1 Total Variable Count Mean StDev Minimum Maximum DATA1 50 99.12 7.65 78.00 115.00  Output: Mean, StDev, Minimum, Maximum ‘DATA2’ Descriptive Statistics:DATA2 Total Variable Count Mean StDev Minimum Maximum DATA2 50 99.600 6.636 78.000 115.000 c) Output: Mean, StDev, Minimum, Maximum dari kedua data(data gabungan) Descriptive Statistics:DATA1+2 Total Variable Count Mean StDev Minimum Maximum DATA1+2 100 99.360 7.132 78.000 115.000 Output: Perbandingan Mean, StDev, Minimum, Maximum dari DATA1, DATA2, dan DATA1+2(data gabungan) Descriptive Statistics:DATA1, DATA2, DATA1+2
  • 13. Total Variable Count Mean StDev Minimum Maximum DATA1 50 99.12 7.65 78.00 115.00 DATA2 50 99.600 6.636 78.000 115.000 DATA1+2 100 99.360 7.132 78.000 115.000 Perbandingan mean antara DATA1, DATA2, dan data gabungan o Selisih antara mean DATA1 dengan DATA2 adalah 0.48 o Selisih antara mean DATA1 dengan data gabungan adalah 0.24 o Selisih antara mean DATA2 dengan data gabungan adalah 0.24  Selisih mean antara DATA1 dan DATA2 dengan data gabungan adalah sama 0.24, tetapi bukan berarti mean DATA1 dan DATA2 adalah sama, mean DATA1 0.24 dibawah mean data gabungan, sedangkan mean DATA2 0.24 diatas mean data gabungan. Perbandingan standar deviasi antara DATA1, DATA2, dan data gabungan o Selisih antara st.dev DATA1 dengan DATA2 adalah 1.014 o Selisih antara st.dev DATA1 dengan data gabungan adalah 0.518 o Selisih antara st.dev DATA2 dengan data gabungan adalah 0.496 Nilai minimum dan maksimum DATA1 dan DATA2 sama, maka otomatis nilai minimum dan maksimum data gabungan pun sama. d) Output: Boxplot data gabungan DATA1 dan DATA2
  • 14. DATA1+2 120 110 100 90 80 7878 Boxplot Data Gabungan Interpretasi: Boxplot menunjukkan bentuk distribusi data(normal/menjurai ke atas/menjurai ke bawah) Boxplot diatas sedikit menjurai ke bawah. Dari boxplot, kita dapat memperkirakan nilai dari Q1, median, Q3, nilai maksimum dan minimum. Garis tengah dalam kotak menunjukkan median(bernilai 100.5). Garis horizontal atasnya menunjukkan Q3(bernilai 104). Garis horizontal bawahnya menunjukkan Q1(bernilai 94.25). Ujung atas garis vertikal menunjukkan nilai maksimum(bernilai 115), dan ujung bawah garis vertikal menunjukkan nilai minimum(bernilai 78←ditunjukkan oleh outlier).  Output: Boxplot hasil standarisasi mean
  • 15. stndrisasimean 2 1 0 -1 -2 -3 0.159853 Standarisasi Mean Interpretasi: Standarisasi mean yaitu mengurangi setiap data dengan mean lalu dibagi dengan standar deviasi(s). Standarisasi mean ini menghasilkan pusat data menjadi 0.159853(dapat dilihat pada pusat data di atas).  Output: Boxplot hasil standarisasi median
  • 16. stndarisasimedian 0.50 0.25 0.00 -0.25 -0.50 -0.75 0 Standarisasi Median Standarisasi median yaitu mengurangi setiap data dengan median lalu membaginya dengan range(jangkauan). Standarisasi median ini menghasilkan pusat data menjadi 0(dapat dilihat pada pusat data di atas). Jadi dapat disimpulkan bahwa standarisasi median lebih baik, karena tujuan dari standarisasi adalah membuat pusat data menjadi 0.  Output: Boxplot sebelum dan sesudah standarisasi Data standarisasi medianstandarisasi meanDATA1+2 120 100 80 60 40 20 0 100.5 0.159853 0 Perbandingan Boxplot Sebelum dan Sesudah Standarisasi e)
  • 17. data_gab 600 500 400 300 200 100 0 Boxplot Data Asli Boxplot di atas(hasil dari gabungan data1 dan data2) sama sekali belum simetri(sangat menjurai ke bawah), untuk itu, perlu dilakukan transformasi sampai data berdistribusi normal(pusat data berada di tengah-tengah). Berikut ini adalah boxplot hasil transformasi yang sudah cukup simetris. data_gab -2.000E-14 -4.000E-14 -6.000E-14 -8.000E-14 -1.000E-13 -1.200E-13 -1.400E-13 -1.600E-13 Boxplot Hasil Transformasi